Majalah Bali Vol 41 September-3 2021

Page 1

Tokoh

Edisi Khusus

MAJALAH

Majalah Bali Vol 41 IX-3/21 Rp. 65.000,-

BALI REALISTIS,

EKSOTIS & DINAMIS

Kenali Beberapa Tips dan Pantangan Saat akan Mendaki Gunung Batur

4

Manfaat

Tokoh

Tokoh

Manfaat Bunga Teleng dalam Mencegah Penyakit Kronis

Melatih Anak Muda Bali Ikuti Program Magang ke Luar Negeri

Totalitas Passion dalam Berwirausaha

Drs. I Wayan Surim

I Gusti Putu Sukadra

26

14

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

18 1


Daftar Tokoh Isi

18

8

12

6

24

22

10

14

TOKOH :

6 8

Agus Tatang Sopandi, S.Sn., M.Pd Universitas Terbuka sebagai Pelopor Pendidikan Jarak Jauh, Menjadi Solusi yang Tepat untuk Kuliah di Masa Pandemi Gde Putu Suastika Bersyukur dan Bersiap Menerima Anugerah Sang Pencipta

10

Kadek Bery Sanjaya Estetika Kopi yang Menghangatkan Kembali Hubungan Sosial dengan Lingkungan Sekitar

12

I Kadek Ery Pradnyantara, SE., MM. Ngopi Bermusik sambil Berdonasi oleh Anak Muda di Tengah Pandemi

14 18 22 2

24

I Putu Adhy Sumantri Passionate Afirmasi Positif yang Berwujud Nyata

4

Kenali Beberapa Tip & Pantangan Saat Akan Mendaki Gunung Batur

Manfaat Bunga Teleng dalam Mencegah Penyakit Kronis

26

Drs. I Wayan Surim Melatih Anak Muda Bali Ikuti Program Magang ke Luar Negeri I Gusti Putu Sukadra Totalitas Passion dalam Berwirausaha drg. Putu Andy Herawan, Sp.Ort Mengubah Tantangan menjadi Peluang

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

27

Advertisement


MAJALAH

Tokoh

BALI REALISTIS, EKSOTIS & DINAMIS

DIREKTUR Rr. Vasthi Laksmita Putri H

BENDAHARA Putu Kornia

PENASIHAT HUKUM Ny. Dwijawati, SH

PEMIMPIN REDAKSI Koming Diva Wikan Dharma

REDAKTUR Wahyu Kuncoro

PELIPUT I Gede Buonsu Adhi Langlang Buwana I.A Wayan Kusuma Dewi Ni Kadek Juniari Komang Revina Kesya M Putu Intan Pratiwi R. Airlangga Nayottama H

DESAIN GRAFIS/LAYOUTER Wahyu Kuncoro Made Panji Wirawan R. Airlangga Nayottama H Felicia Aris

KAMERAMEN/FOTOGRAFER Made Panji Wirawan I Made Dediariawan I Wayan Ari Darmawan

VIDEO EDITOR Komang Revina Kesya M

PENULIS Putu Suci Prastiti Komang Lisna Purnama

TIM IT Made Agus Sanjaya Made Panji Wirawan

SIRKULASI Wibisono Darmaputra Rahmat Hidayat

PENERBIT

CV. Forneo Tomita - Pustaka Nayottama Publishing KANTOR REDAKSI & IKLAN

PT. Media Republik Indonesia

Kemenkumham nomor AHU - 0013549.AH.01.01. Tahun 2017

Redaksi Majalah Bali

Alamat : Jl. Drupadi XIII no. 5 Renon-Denpasar Telp : 0361-4456234 | 087770009969 WA : 087863318381 E-Mail : redaksi@majalahbali.com majalahbali@gmail.com

FOLLOW US Instagram majalahbalicom

ISSUU Majalah Bali

Youtube Majalah Bali

Website majalahbali.com

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

3


Destinasi Tokoh

Kenali Beberapa Tips & Pantangan Saat akan Mendaki Gunung Batur Gunung Batur merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Kintamani, Bali. Walaupun gunung api ini masih tergolong berstatus aktif dan pernah mengeluarkan letusan paling dahsyat di tahun 1926, namun tidak menghalangi para pencinta alam untuk menemukan keindahan tersembunyi gunung ini. Simak tips berikut yang bisa Anda terapkan bila ingin mendaki ke Gunung Batur, serta pantangan atau larangan yang harus di ikuti bagi para pendaki Gunung Batur.

Tips

Persiapan Fisik

Ketinggian Gunung Batur yaitu 1.717mdpl. Walaupun tergolong rendah namun Anda harus tetap menyiapkan fisik dan stamina secara penuh. Anda tentunya menginginkan proses pendakian yang aman tanpa ada kendala. Agar mempunyai stamina fisik yang kuat maka Anda harus melatih fisik Anda minimal 2 minggu sebelum hari pendakian.

Persiapan Perlengkapan Mendaki Perlengkapan mendaki Gunung Batur kurang lebih sama dengan mendaki di tempat lain. Hal yang perlu Anda perhatikan ketika mempersiapkan perlengkapan pendakian adalah melihat track yang akan dilalui. Track pendakian Gunung Batur berupa bebatuan dan tanah berpasir. Hal ini terlihat dari bebatuan tajam lava letusan Gunung Batur yang “menghiasi” pendakian dari pos pertama. Pilih waktu terbaik, Anda perlu melakukan research mengenai cuaca dalam pendakian Gunung Batur. Cuaca sangat berpengaruh terhadap mulus tidaknya proses pendakian.

Jalur Pendakian Rute yang harus Anda tempuh agar sampai di starting point pendakian Gunung Batur adalah menuju Kintamani Bangli dari Kuta. Setelah sampai di Desa Penelokan, Anda harus mencari jalan turun ke Gunung Batur. Anda akan menemui jalan di mana penuh dengan letusan lava Gunung Batur, maka Anda sudah sampai di Desa Toya Bungkah. Anda dapat memulai petualangan mendaki Gunung Batur dari sini.

Bekal Pendakian Tips mendaki Gunung Batur terakhir adalah mempersiapkan bekal makanan. Tidak ada salahnya membawa telur mentah dan mi instan ketika melakukan pendakian. Dua bahan makanan ini dianggap murah dan mudah dalam memasaknya. Jangan lupa untuk tidak membuang sampah di Gunung Batur. Anda harus senantiasa menjaga kebersihan dan kelestarian alam.

4

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21


Tokoh

Pantangan

Untuk Wanita dilarang Mendaki Gunung Batur saat Menstruasi Menurut keyakinan masyrakat Hindu di Bali, semua gunung di Bali ialah tempat suci. Mereka yakin jika gunung ialah stana para dewa. Dan untuk wanita yang haid benar-benar tidak dianjurkan untuk mendaki gunung ini. Karena itu sebaiknya rencana pendakian ke gunung Batur di undur sampai normal kembali.

Menunda Mendaki Gunung Batur Bila Ada Salah Seorang Sanak Saudara Kalian yang Baru Meninggal Untuk masyarakat hindu, bila ada salah seorang bagian keluarga kita yang meninggal karena itu kita jangan berkunjung ketempat suci. Ini umumnya berjalan sepanjang 7 hari dan disebutkan dengan istilah periode cuntaka.

Jangan Pernah Meremehkan Himbauan Petugas Pengawas Ketika akan mendaki gunung Batur, ada banyak himbauan yang bakal disampaikan oleh petugas yang ada di semua titik pendakian gunung Batur. Salah satunya yaitu sampai titik mana batasan pendakian yang bisa dilakukan dan tempat mana saja yang tidak boleh didatangi.

Tidak Peduli dengan Keselamatan Orang lain Aktivitas mendaki tentunya akan lebih seru bila kalian lakukan bersama grup. Perlu kita ketahui ialah jika keselamatan semua peserta dalam grup ialah prioritas. Hal tersebut sudah pasti lebih bernilai daripada kemauan pribadi untuk sampai ke pucuk tanpa mempedulikan rekan atau keluarga yang satu grup sama kita.

Jangan Merusak Tanda Jalur Pendakian yang sudah ada Ketika berada di gunung yang terletak di Batur Kintamani ini, jangan sampai lakukan beberapa hal bodoh dan tidak bermanfaat ini. Main-main sewajarnya, tetapi tidak boleh mencelakakan bahkan membahayakan orang lain. MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

5


Tokoh

Universitas Terbuka Sebagai Pelopor Pendidikan Jarak Jauh Menjadi Solusi yang Tepat untuk Kuliah di Masa Pandemi

Agus Tatang Sopandi, S.Sn., M.Pd Direktur Universitas Terbuka Denpasar Merdeka Belajar-Kampus Merdeka kini menjadi konsep pendidikan yang digalakkan di semua Institusi Pendidikan di Indonesia khususnya Perguruan Tinggi. Mengedepankan hak masyarakat Indonesia dalam memperoleh kesempatan menempuh pendidikkan lanjutan di perguruan tinggi, Universitas Terbuka atau yang akrab disebut UT kian menjadi solusi dan harapan masyarakat. Bagaimana tidak, resesi ekonomi yang dialami masyarakat sebagai dampak Covid-19 menjadi dilema tersendiri untuk berkuliah dengan mempertimbangkan biaya pendidikan yang terjangkau. Belum lagi transisi sistem belajar yang diterapkan menjadi daring yang pada akhirnya membuat masyarakat harus lebih jeli dalam memilih sasaran perguruan tinggi yang kredibel dalam menyelenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh. Meninjau dari hal tersebut, UT mampu menjawab tantangan kebutuhan masyarakat dalam memilih perguruan tinggi, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Negeri ke-45 pada tahun 1984, UT di bulan September ini resmi menginjak usia 37 tahun. Dengan usia yang tergolong muda tersebut, UT telah melahirkan 1,8 juta alumni yang berdaya saing tinggi. Mahasiswa aktifnya tersebar di seluruh tanah air dan mancanegara dengan jumlah 312 ribu mahasiswa. Di Bali sendiri, jumlah mahasiswa aktifnya tercatat sebanyak 7 ribu mahasiswa dan alumninya sudah menyentuh angka 39 ribu. Melalui 4 Fakultasnya yakni Fakultas Ekonomi; Fakultas Sains dan Teknologi; Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UT menawarkan 44 pilihan Program Studi unggulannya. UT yang dulunya dipersepsikan sebagai kampus untuk para guru, beberapa tahun terakhir semakin melebarkan kiprahnya di Indonesia dengan menyelenggarakan program pendidikan S2 dan S3 selain jenjang Diploma dan Strata 1.

6

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

Kemudian muncul pertanyaan bagaimana UT menjangkau semua lapisan masyarakat Indonesia seperti yang disampaikan dalam visinya? Dengan didirikannya 39 Unit Pelayanan Belajar Jarak Jauh atau disingkat UPBJJ di seluruh pelosok Tanah Air akan mewadahi kebutuhan masyarakat di masing-masing daerahnya untuk berkuliah di UT. Tidak hanya itu, UT juga membuka akses kuliah bagi WNI yang berada di luar Negeri melalui diselenggarakannya Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN) yang tersedia di 39 Negara. Di pulau Dewata Bali, kehadiran UT Denpasar mampu meraup atensi serta antusiasme masyarakat setempat. Peningkatan jumlah peserta didik di setiap tahunnya bahkan di masa pandemi sekaligus, menjadi hembuasan angin segar bahwa UT semakin dipercaya kualitasnya oleh masyarakat. Jika dikupas secara mendalam, jaminan kualitas yang menjadi fondasi penyelenggaraan sistem pendidikan bagi UT mencakup Nasional dan Internasional di antaranya ISO, ICDE dan BAN PT.


Tokoh Dari segi biaya kuliah, UT menetapkan biaya pendidikan yang sangat terjangkau bagi segala kluster masyarakat. Dengan mematok biaya pendidikan mulai dari Rp. 1.150.000, pintu untuk mengenyam kuliah dan akses semua fasilitas pendidikannya sudah terbuka lebar bagi masyarakat. Di sisi lain, UT menerapkan waktu kuliah yang sangat luwes dengan sistem belajar Jarak Jauh dan modus belajar baik secara daring dan tatap muka mejadi warna tersendiri bagi UT. Seperti yang disampaikan oleh direktur UT Denpasar, Bapak Agus Tatang Sopandi, S.Sn., M.Pd bahwa UT adalah lentera harapan bagi masyarakat untuk berkuliah tanpa membatasi status ekonomi dan profesi. “Melalui UT, mimpi masyarakat dalam berkuliah dapat terealisasikan tanpa terbatas oleh usia, tahun ijazah dan tanpa terhambat status ekonomi karena biaya kuliah yang terjangkau. Terlebih lagi jika masyarakat sedang bekerja, sistem belajar di kampus kami tidak akan mengganggu karier karena menerapkan sistem belajar jarak jauh yang waktunya bersifat fleksibel” Mengemban tugas sebagai nakhoda UT di wilayah Bali, Agus Tatang Sopandi juga sempat menjelaskan bahwa UT Denpasar sangat gencar untuk menyosialisasikan eksistensi UT kepada masyarakat di setiap kabupaten se-Bali. Ia juga menyampaikan bahwa UT Denpasar juga sudah mengambil langkah untuk bekerja sama dengan pemerintah kabupaten di Bali. Seperti misalnya kerja sama yang baru-baru ini terjalin yakni penandatanganan Nota Kesepahaman antara UT dengan pemerintah Kabupaten Karangasem, Jembrana dan Klungkung. Melalui kerja sama dengan tiga kabupaten tersebut diharapkan terbentuk sinergi yang harmonis antara

kedua pihak sehingga dapat membantu Pemerintah Daerah dalam menciptakan generasi penerus yang berkualitas serta sebagai bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi UT Denpasar. Merespons besarnya animo masyarakat Bali dalam menempuh Pendidikan Tinggi di UT, saat ini UT Denpasar tengah dalam proses membangun gedung barunya guna mendukung optimalisasi layanan pembelajaran bagi mahasiswanya baik dari segi kualitas maupun fasilitas. Tidak tanggung-tanggung, gedung barunya ini akan berdiri di atas area dengan luas hampir 1 hektar yang diperkirakan akan rampung pada tahun 2022 mendatang. Sebagai penanda dimulainya proses pembangunan tersebut, pada tanggal 7 Juni 2021 lalu, UT Denpasar sukses menyelenggarakan acara Groundbreaking yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Bali dan Pejabat Pemerintah lainnya. Selain itu, ragam bentuk inovasi juga kini dilahirkan oleh UT yang menyesuaikan dengan masa pandemi Covid-19, seperti misalnya pelaksanaan Ujian Akhir Semester berbasis Take Home Exam (THE) yang memfasilitasi mahasiswa untuk dapat melaksanakan UAS dari rumah masing-masing hingga sistem yang menyediakan Layanan Surat Keterangan Digital dan Legalisir Ijazah Digital. Ke depannya tentu dengan segala keunggulan yang dimiliki, UT dapat menjadi role model bagi Perguruan Tinggi mitra dalam menyelenggarakan sistem pendidikan di era perkembangan digital serta dapat memberikan akses pendidikan tinggi secara merata untuk masyarakat. Sehingga, UT dapat membantu dalam mendukung peningkatan taraf Pendidikan Tinggi untuk masyarakat Bali.

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

7


Tokoh

Bersyukur dan Bersiap Menerima Anugerah Sang Pencipta

Gde Putu Suastika

Owner C’ning Bagus Garment Gde Putu Suastika mengawali kariernya dari karyawan hotel dengan posisi paling rendah yakni sebagai sopir, selama 12 tahun. Sekian lamanya ia bekerja, ia pun menyadari ada yang harus mulai dilakukan untuk mengubah hidupnya, seperti ekonomi yang meningkat dan rumah yang nyaman untuk ditinggali. Setiap langkah yang akan dilakukan Gde Putu Suastika pasti selalu diawali dengan doa, hal ini sudah ia rutinkan sebelum sukses membuka usaha garmen. Namun pasti ada masa, manusia mulai jenuh dengan permohonannya kepada Sang Pencipta yang tak kunjung mendapatkan jawaban. Seperti halnya pria lulusan D2 Administrasi ini, ia sempat berprasangka buruk, bahwa dewa-dewa yang ia puja tidak menginginkan ia menjadi orang yang sukses. Hingga suatu ketika, pertanyaan-pertanyaan yang terus membayangi pikirannya, mulai ia temukan dari hatinya sendiri. Memaafkan, mengikhlaskan dan mengevaluasi yang sudah terjadi, terutama kejadian-kejadian buruk yang menimpa pada dirinya adalah kunci Gde Putu Suastika mulai membuka pintu kesuksesannya. Sebelum ia berhak menerima anugerah tersebut dari Sang Pencipta, ia menyadari bahwa ia harus menyiapkan “sebuah wadah” yang sudah bersih dari pikiran-pikiran negatif yang dapat menghambat pintu rezeki dari Sang Pencipta.

8

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

Gde Putu Suastika mungkin tidak diwarisi materi melimpah oleh orang tua, namun ia cukup berbangga dilahirkan dari orang tua sederhana, namun kaya akan hati dalam mendidiknya sejak kecil. Sehingga meski hidup dalam keterbatasan, ia dan saudara-saudaranya mampu melalui itu semua dengan keikhlasan.


Tokoh Alumni dari SMA PGRI 1 Denpasar ini, begitu bersyukur, karena tidak semua orang yang mau atau berani untuk terus mengikuti kata hatinya sendiri. Tuntunan tersebut pun membawanya pada langkah perubahan yakni berhenti dari zona karyawannya dan membuka sebuah usaha. Namun ia masih diliputi kebingungan kira-kira usaha apa yang cocok dengan garis tangannya yang dapat terus menjaga keberlangsungan kebutuhan rumah tangga. Rekan-rekannya pun tanpa diminta, turut memberi komentar terbaik mereka. Gde Putu Suastika kemudian mencoba untuk mengambil ancang-ancang membuka usahanya secara perlahan pada tahun 2001, dengan jumlah dua orang penjahit termasuk mempekerjakan istri. Pakaian perdana yang diproduksi berupa pakaian dengan bahan dan desain yang nyaman untuk ngayah. Mendapat respons yang positif, usahanya pun mulai menerima pesanan dan didistribusikan ke Pasar Kumbasari. Hingga dirasa olehnya sudah patut untuk diseriuskan, barulah ia mundur dari hotel pada tahun 2003. Gde Putu Suastika kemudian fokus pada usaha garmen yang ia beri nama “C’ning Bagus Garment”, meski tidak memiliki latar belakang di bidang ini sebelumnya, ia berkeyakinan di mana ada keinginan kuat untuk terus belajar dari pengalaman, sesuatu yang masih awam, akan mampu kita taklukan. C’ning Bagus Garment yang bermakna “Cahaya Suci yang Indah” memproduksi berbagai jenis pakaian wanita dan pria berkualitas dalam pembelian grosir dan eksportir, meliputi berbagai model pakaian, meliputi dress, skirt, top, blouse, bikini, pant, man

shirt, t-shirt, hoodie, sweater, dan lan-lain. Dengan pengalaman 19 tahun dalam memproduksi produk dan layanan pelanggan berkualitas tinggi, garmen ini telah merambah pasar luar negeri dan telah bekerja sama dengan beberapa negara seperti Hecho a Mano (Puerto Rico, AS), Clandestina (Puerto Rico, AS), Taos (Puerto Rico, AS), Cyclope (Puerto Rico, AS), Nico Perez (Prancis), Martinelli Fernando (Prancis), Cleobella (Australia), Jipsi Cartel (Australia), Tamba Surf (Hawai), Hula Tease (Hawai), Tamga Design (Kanada), Happy Bohemians (California), By Rayline (Bali), Vanouchk (Bali), Kzip (Kanada), Swell Design (Selandia Baru), Angel Circle (Denmark), Nasaro (Bali – Lombok). Mengantisipasi kondisi pandemi saat ini, C’ning Bagus Garment yang beralamat di Pandak Gede, Kediri, Kabupaten Tabanan ini, merenovasi bangunan sedemikian rupa, demi mengikuti protokol kesehatan, mengingat para karyawannya termasuk karyawan quality control, penjahit dan desainer, banyak menghabiskan pekerjaan di dalam ruangan. Agar senantiasa terlindung dari risiko virus dan mampu optimal dalam bekerja. Pendidikan yang tinggi, tak bisa menjadi jaminan seseorang akan menjadi sukses nantinya. Jadi bagi mereka yang tidak mampu bersekolah setinggi langit, meningkatkan salah satu skill adalah salah satu upaya keras yang bisa dilakukan. Begitulah pesan Gde Putu Suastika kepada generasi muda yang saat ini mungkin tidak bisa melanjutkan pendidikan karena keterbatasan biaya atau bahkan masalah persaingan antar sarjana lainnya dalam memperoleh pekerjaan yang semakin tinggi. Ia ingin agar generasi muda tidak patah semangat untuk mengejar dulu apa yang menjadi minat kita. Setelah menemukan apa yang kita sukai, tekunilah dengan sungguh-sungguh, jangan mengeluh dengan prosesnya dan jadikan sebagai ladang kesuksesan.

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

9


Tokoh

Estetika Kopi

yang Menghangatkan Kembali

Hubungan Sosial dengan Lingkungan Sekitar

Masa kecil Kadek Bery Sanjaya sudah harus menyaksikan perpisahan kedua orang tuanya. Ia yang akhirnya tinggal bersama ibunya pun harus mengupayakan berbagai cara untuk terus mampu memenuhi kebutuhan hidup. Bersyukurnya sang ibu telah memang memiliki pekerjaan sebelumnya di bidang pariwisata, setidaknya setiap bulannya, sudah ada penghasilan pasti. Namun seiring berjalannya waktu, kebutuhan yang semakin meningkat, tentu tak bisa mengandalkan penghasilan bulanan saja, dari sinilah cikal bakal Kadek Bery Sanjaya melancarkan aksinya untuk membangun usaha. Saat di usianya empat tahun, Kadek Bery mengaku sudah bisa merasakan ketidaknyamanan dalam rumah, saat orang tuanya akan berpisah, walaupun ia masih terlalu dini untuk mengerti mengapa orang tuanya memutuskan untuk hidup masing-masing. Namun dalam hal ini, sang ibu berhasil mendidiknya meski dalam kondisi single parent, agar ia tidak menjadi remaja yang kekurangan kasih sayang yang dapat menjerumuskannya dalam pergaulan tidak sehat. Benar saja, Kadek Bery yang mulai beranjak remaja tak mampu menghindari bahwa pergaulan yang dikhawatirkan oleh ibunya, memang benar ada disekitarnya. Namun karena ia telah memiliki bekal didikan yang kuat, ia pun memilih lebih baik menghindari pergaulan tersebut dengan melanjutkan kuliahnya di Bandung. Karena pergaulan yang tidak sehat, memaksakan Kadek Bery untuk mencari lingkungan yang lebih positif. Bahkan meski jauh dari keluarga, pola pemikirannya justru semakin terbuka dan mandiri dalam melakukan segala tanggung jawab untuk remaja seusianya. Dalam hubungan dengan ibu pun terjalin semakin dekat, karena ia sempat merasakan pencapaiannya tidak akan sampai disini tanpa peran orang tua, khususnya ibu.

10

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

Kadek Bery Sanjaya

Owner Sekopi and Praya Social Hub


Tokoh

Sebelum tamat kuliah, Kadek Bery juga sempat membuka kedai kopi bersama teman-temannya. Berjalan selama setahun, masing-masing dari mereka kemudian memilih untuk melepas usaha tersebut untuk berkarier di suatu perusahaan. Akhirnya modal yang sebelumnya tertanam pada usaha tersebut, dikembalikan dengan bijak kepada pemiliknya. Sesampai Kadek Bery di Bali, ia memilih melanjutkan kembali kedai kopi tersebut, namun ternyata tak semudah membayangkannya. Walaupun ia tergolong pecinta kopi dan bisa membuat kopi, usahanya tak mudah diterima begitu saja. Ternyata permasalahannya ialah untuk usaha sekelas kedai, kopi dengan sebatas ilmu yang dimiliki belum menjawab estetika kopi yang sebenarnya. Beranjaklah anak kedua dari dua bersaudara ini, untuk menambah ilmunya dalam dunia kopi. Secara perlahan dan sabar ia pelajari, Praya Social Hub pun bertransformasi menjadi kedai kopi yang diminati masyarakat, khususnya generasi muda. Dari hanya berupa angkringan, bersama kakaknya, Kadek Bery sukses mengembangkan kedai kopinya setahap demi setahap, hingga resmi berdiri berwujud seperti sekarang ini pada 27 Maret 2020. Melihat tanggal diresmikannya, saat itu pandemi mulai memasuki Pulau Bali, ia pun sempat kalang kabut

memikirkan usaha kedai kopi ini kedepannya, karena di hari pertama saja ia sudah merasakan dampaknya, tak satu seduhan kopi pun terjual dan menjadi fase terberat saat pertama kali menjalani bisnis. Beruntung Kadek Bery memiliki support system yang unggul dalam keluarga, sehingga ia tak mudah terpuruk begitu saja dan tak patah arah untuk selalu memegang pemikiran bahwa harapan akan selalu ada. Dan di bulan Juni 2021, setelah menemui tantangan demi tantangan yang tidak mudah dan mengatasi dengan inovasi-inovasi berupa promo-promo menarik, Kadek Bery pun menarik nafas leganya bahwa kedai kopi yang ia namai “Sekopi” berjalan dengan lancar. Langkah Kadek Berry selanjutnya, ia kembali membuka coffee shop yang kedua berlokasi di Hayam Wuruk No. 158 Denpasar, dengan konsep bangunan modern dan tanaman hijau disekitarnya. Melalui gagasan ini, sang pemilik berharap akan membawa suasana yang hangat kepada para penikmat kopi, begitu pula dalam hal nama brand “Praya Social Hub” yang bisa menjadi penyambung dari atmosfer yang ditampilkan dari bangunan, agar Praya Social Hub, tak hanya menjadi kedai kopi yang aji mumpung, tapi benar-benar hadir di tengah kota untuk menghangatkan kembali hubungan sosial kita dengan lingkungan sekitar. MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

11


Tokoh

Ngopi Bermusik sambil Berdonasi oleh Anak Muda di Tengah Pandemi

I Kadek Ery Pradnyantara, S.E., M.M

Owner Kopi Djoglo Bali

Orang tua dari I Kadek Ery Pradnyantara memang memiliki latar belakang sebagai pengusaha di dunia pariwisata. Namun tak instan ayahnya memperoleh kesuksesan tersebut, di mana ayahnya sejak remaja sudah memiliki kegigihan dalam bekerja, tak berbeda pada ibu yang juga berkecimpung pada dunia yang sama. Jadi tidak perlu ditanyakan lagi darimana jiwa wirausaha I Kadek Pradnyantara tumbuh, namun ia memastikan selain faktor tersebut, tetap harus ada kerja keras dan kemauan untuk terus belajar dari dalam diri yang harus terus ditingkatkan.

Sebelum sukses membangun usaha kopi yang diberi nama “Kopi Djoglo Bali”, Kadek Ery Pradnyantara pun pernah mengalami hidup cukup sulit, saat orangtuanya masih merintis karier. Ia sudah mengenal dan berjualan sejak usia anak-anak, baik itu membantu orangtua maupun nenek. Diakui olehnya dalam menjalani kehidupannya tersebut, ada perasaan minder dengan teman-teman sebayanya, karena ia tidak bisa bebas bermain. Apa mau dikata, karena kondisi ekonomi, ia pun harus ikhlas menghadapinya. Meski ekonomi sedang berada di posisi bawah, orangtuanya menasehatinya agar pria asal Bangli ini, menjauhkan dirinya dari sikap rendah diri. Tetaplah bersemangat untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, karena untuk menggapai cita-cita yang tinggi, pasti butuh proses perjuangan dari bawah dan harus menjalaninya setahap demi setahap. Perjuangan orangtua agar terus bisa menyekolahkan Kadek Ery Pradnyantara dan ketiga saudaranya, hingga sarjana akhirnya terealisasi. Bahkan pria berusia 26 tahun ini, bisa melanjutkan ke tingkat Magister Ekonomi Manajemen di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), demi mendukung usaha yang ia geluti di kedai kopi, yang beralamat di Jl. Sedap Malam Gg. Koi No. 159, Denpasar.

12

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21


Tokoh Didirikan pada Juli 2020, di mana kondisi pandemi yang tengah memanas bahkan hingga saat ini, Kadek Ery Pradnyantara memberanikan diri untuk membangun Kopi Djoglo Bali. Terinspirasi dari kondisi yang tidak jauh dari pandemi inilah, ia terjun ke dunia usaha, khususnya di bidang kedai kopi. Inspirasinya pun diperkuat dengan harga menu yang aman di kantong, sesuai dengan hobi anak muda yang suka nongkrong.

Mengangkat nama “Djoglo” pada usahanya, tak jauh berasal dari bangunan yang memang sudah ada di atas lahan yang ia kontrak. Selebihnya ia menata dan memoles kembali, agar terlihat lebih apik dan menarik untuk dikunjungi, dengan ideide yang lahir dari pemikirannya sendiri. Dalam upaya renovasi yang dilakukan, Kopi Djoglo Bali pun memiliki keunggulan dibandingkan kedai lainnya, dengan areanya yang lebih luas.

Berkawankan 15 orang staf, Kopi Djoglo Bali tak hanya menawarkan menu dari main course, seperti nasi jeruk kulit ayam, nasi pedas seafood, fish & chips, spaghetti carbonara, grilled seafood, hingga snack, roti bakar cokelat, roti canai, potato wedges yang tak kalah nikmat disantap dengan varian kopi pilihan, Kadek Ery Pradnyantara juga mempresentasikan kedainya dengan kegiatan menarik, khususnya bagi penikmat musik indie oleh musisi lokal terbaik, yang diadakan setiap Sabtu-Minggu. Secara tidak langsung, event ini bisa membawa kedai Kopi Djoglo Bali tak hanya sekedar tempat nongkrong, tapi juga dapat menjadi wadah bagi mereka ingin berkreativitas, dalam seni musik, bahkan sekaligus berdonasi bagi mereka yang membutuhkan.

Memasuki babak baru dari pemerintah yang menerapkan peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mau tidak mau sebagai pelaku masyarakat sekaligus pemilik usaha, Kadek Ery Pradnyantara harus mengikuti peraturan yang ada, meski kedainya mengalami penurunan dari segi penghasilan, karena terbatasnya jam operasional. Besar harapannya dan harapan masyarakat Bali khususnya, melalui partisipasi dalam kebijakan pemerintah ini, benarbenar dapat membawa masyarakat dan pulau Bali segera ajeg dan pulih dari pandemi. Kita pun bisa beraktivitas seperti sedia kala, dengan sadar akan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri.

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

13


Tokoh

Melatih Anak Muda Bali Ikuti Program Magang ke Luar Negeri

Bagi Drs. I Wayan Surim, makna kesuksesan tidak lain mampu menjadikan diri sebagai pribadi bermanfaat bagi individu lainnya dengan segala kemampuan yang dimiliki. Prinsip itulah yang menjadi landasan mantan Aparatur Sipil Negara terebut untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan dan pelatihan kerja. Bersama sang istri mereka membangun sebuah lembaga yang bertujuan mengakomodir anak bangsa agar dapat mengejar kesempatan berkarir di luar negeri. Kesempatan kerja tidak hanya bisa didapatkan di dalam negeri, nyatanya negara-negara luar juga menyediakan peluang kerja bagi sumber daya manusia bagi siapa pun termasuk Warga Negara Indonesia. Asalkan memiliki dorongan semangat dan niat untuk bekerja, kesempatan berkarier di mancanegara bisa diraih oleh siapa saja. Hal ini dibuktikan oleh para peserta pelatihan di Lembaga Pemagangan Kerja (LPK) Dwipayana Cipta Karya. Lembaga yang didirikan oleh I Wayan Surim ini telah berhasil memberangkatkan anak-anak muda Bali untuk melaksanakan program pemagangan ke Jepang. I Wayan Surim menginisiasi berdirinya LPK Dwipayana Cipta Karya dengan tujuan untuk mengakomodir generasi muda Bali yang ingin menambah pengalaman kerja khususnya ke luar negeri. Ia melihat bahwa SDM dari kalangan muda Bali sebenarnya mampu bersaing dan terbukti mampu menjawab tantangan persaingan global. Hanya saja belum banyak yang tahu cara mengakses informasi lowongan kerja di luar negeri. Ada pula mereka yang sudah tahu tapi masih menganggap bahwa akses kerja ke luar sulit serta membutuhkan biaya yang besar.

14

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

Drs. I Wayan Surim

Owner LPK Dwipayana Cipta Karya


Tokoh

Menjawab tanda tanya besar di kalangan calon pencari kerja tersebut I Wayan Surim membuat sebuah LPK di desa kelahirannya di Ubud, Gianyar, demi membuktikan bahwa lembaga pelatihan tidak hanya hadir di kota besar saja. Awalnya I Wayan Surim berniat untuk melatih dan memberangkatkan tenaga magang dari kalangan anak muda di sekitar desanya terlebih dahulu. Sehingga dalam proses usahanya tersebut ia mengenakan biaya relatif kecil kepada para pesertanya. Tujuannya saat itu agar semakin banyak menyerap peserta pelatihan sehingga semakin banyak pula tenaga magang yang dapat diberangkatkan.

Seiring berjalannya waktu, cakupan serapan peserta pelatihan di LPK Dwipayana Cipta Karya semakin meluas hingga ke luar daerah Kabupaten Gianyar. Sehingga LPK Dwipayana Cipta Karya saat ini telah membuka kesempatan kepada pemuda di seluruh Bali untuk mengikuti program pelatihan pemagangan. Ada pun negara tujuan program pemagangan kerja ini yaitu Negara Jepang. Sejak didirikan pada tahun 2011 silam, jumlah peserta LPK ini terus mengalami peningkatan dan tercatat puluhan tenaga magang telah diberangkatkan ke Negeri Sakura. I Wayan Surim didukung istri tercinta yang bernama Martina Sumaryati dan seorang putra bernama I Made Dwipayana, S.H, dalam mengelola LPK MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

15


Tokoh

Dwipayana Cipta Karya mengatakan alasan memilih Jepang sebagai negara tujuan pemberangkatan SDM Indonesia karena negara tersebut saat ini menyediakan kesempatan yang sangat luas. Banyak bidang pekerjaan di negara tersebut membutuhkan tenaga ahli. Selain itu Jepang memiliki karakteristik budaya Asia yang hampir serupa dengan di Indonesia, membuat tenaga kerja asal Indonesia akan mudah beradaptasi di negeri tersebut.

Martina Sumaryati menambahkan bahwa untuk saat ini program yang dibuat adalah dalam bentuk pemagangan kerja lantaran Jepang belum membuka kesempatan untuk tenaga kerja asing sepenuhnya. Meskipun secara legalitas para SDM dari Indonesia yang diberangkatkan kesana berstatus magang, Martina mengatakan tidak perlu khawatir karena para peserta tetap akan mendapatkan kompensasi berupa gaji. Sekretaris LPK Dwipayana Cipta Kerja itu juga menjelaskan para peserta magang juga mendapat fasilitas Beberapa industri yang menyediakan kesempatan lainnya berupa tempat tinggal, sarana transportasi, program pemagangan di Jepang antara lain : serta asuransi kesehatan dan keselamatan kerja. pertanian (bekerja sama dengan 15 perusahaan), genba (bekerja sama dengan 1 perusahaan, “Kami dari LPK Dwipayana Cipta Kerja dengan meliputi pembongkaran rumah, pemasangan senang hati membantu anak muda Bali yang ingin perancah, pembuatan jalan, pembuatan dasar mengikuti program pemagangan ini. Kami siap rumah, dll), casting (bekerja sama dengan 1 memfasilitasi mulai dari memberikan pelatihan perusahaan, meliputi pembuatan peralatan dan mengasah kemampuan berbahasa Jepang, kendaraan), peternakan (bekerja sama dengan 1 mengurus dokumen legalitas sampai pada saat perusahaan, meliputi pemeliharaan ternak babi), menempatkan peserta ke tempat bekerja yang plastik (bekerja sama dengan 2 perusahaan, ada di Negeri Sakura”, tutur Martina Sumaryati. meliputi pengolahan bahan plastik), mesin bubut (bekerja sama dengan 1 perusahaan) dan I Wayan Surim menjelaskan pihaknya konstruksi (bekerja sama dengan 1 perusahaan, memberangkatkan peserta untuk melaksanakan meliputi konstruksi rumah kayu). program pemagangan kerja di Jepang selama tiga

16

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21


Tokoh

tahun. Ia berharap nantinya setelah para peserta setelah menyelesaikan program magang dapat menggunakan keterampilan dan keahlian yang didapatkan di luar untuk digunakan di negerinya sendiri. Baik untuk bekerja ataupun berusaha mandiri atau berwirausaha. Dengan demikian dapat mengurangi angka pengangguran lewat penciptaan lapangan kerja. “Dengan sumber daya manusia (SDM) yang telah dimiliki oleh para perserta magang yang telah memyelesaikan program magang selama 3 tahun di Jepang diharapkan dapat merebut peluang kerja yang lebih baik didalam maupun di luar negeri dan membuka peluang usaha mandiri seluas-luasnya”, imbuh Wayan Surim.

memiliki keinginan yang tulus untuk membantu anak-anak muda di sekitarnya agar dapat berkarya dan memajukan taraf ekonomi mereka. Pria ini memiliki latar belakang sebagai Pegawai Negeri Sipil, pernah ditugaskan untuk melakukan edukasi keterampilan kerja ke desa-desa. Dari sana muncul dorongan untuk mengarahkan anak muda yang memiliki keahlian untuk bisa diserap di dunia kerja dan berhasil merealisasikan cita-citanya dibantu oleh putranya yang bernama I Made Dwipayana Putra, S.H. Anaknya menikah dengan orang Jepang dan sekarang bekerja dan menetap disna agar dapat mengawasi dan membimbing para siswa yang magang di Jepang. I Wayan Surim dan Martina berharap LPK Dwipayana Cipta Kerja dapat semakin berkembang dan terus Saat ini dikenal sebagai pimpinan sebuah LPK yang meningkatkan kualitas fasilitas serta pelayanan. memberangkatkan SDM bertalenta ke Jepang, Sehingga nantinya dapat menyerap lebih banyak uniknya I Wayan Surim justru tidak mengantongi lagi tenaga pemagangan demi mewujudkan iklim pengalaman kerja ke luar negeri. Ia hanya ketenagakerjaan yang lebih baik di negara ini. MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

17


Tokoh

Totalitas Passion dalam Berwirausaha

I Gusti Putu Sukadra

Owner UD Sri Rahayu

Memiliki passion dalam bekerja, begitulah citra yang pertama kali terlihat dari sosok I Gusti Putu Sukadra. Owner dari UD Sri Rahayu ini, telah terbiasa dengan waktu bekerja yang padat sejak mudanya, yang diawali sebagai pegawai di Kuta. Setelah menikah, geliatnya dalam berkarier semakin terlihat, dengan membangun sebuah usaha tempat penggilingan beras dan akomodasi penginapan.

18

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21


Tokoh

Setelah berumah tangga, Gusti Putu Sukadra memutuskan untuk berwirausaha. Bidang usaha yang ia ambil meliputi penggilingan padi “UD Sri Rahayu yang berlokasi di Jl. Kamboja, Sangeh No.9, Punggul, Abiansemal dan akomodasi penginapan “Sania’s House”. Kedua usaha tersebut, samasama ia awali dari nol, baik itu modal, ilmu dan pengalaman. Kisahnya berawal pada tahun 1980an, Gusti Putu Sukadra membangun sebuah rumah dan mengontrak tanah dengan meminjam dana di bank sebesar 12 juta, tentu dengan nominal sekian pada tahun tersebut, butuh keberanian untuk memutuskannya. Namun ternyata tak salah

ia mengambil jalan upaya tersebut, rumah yang akhirnya ia sewakan kepada wisatawan sebanyak enam kamar, mendatangkan penghasilan 10.000/ malamnya. Sungguh bukan main senangnya hati pria asal Ubud tersebut. Dengan tampilan desain yang unik, Gusti Putu Sukadra mengaku merupakan hasil gambaran karyanya sendiri, hanya untuk ukiran ia mencari orang yang expert di bidang tersebut. Soal kebersihan dan penataan pun ia lakukan secara mandiri, bukan karena pelit memberikan upah untuk membayar orang, namun ia menyatakan lebih puas melihat hasil pekerjaan oleh tangannya sendiri.

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

19


Tokoh

Berkecimpung dalam pariwisata yang tengah ramah-ramahnya saat itu, Gusti Putu Sukadra sampai memiliki pelanggan setianya yang berasal dari Belanda yang juga berpengaruh mendatangkan wisatawan untuk menginap di “Sania’s House”. Penginapan yang berlokasi di Jl. Karna No.7, Ubud tersebut, mampu dikembangkan hingga 25 kamar.

20

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

Bersyukur Meski di Tengah Pandemi Gusti Putu Sukadra selain berbisnis, juga dipercaya oleh masyarakat dan aktif sebagai pengurus desa selama lima tahun, sejak tahun 2005-2010. Konsekuensi yang ia dapatkan, usaha penginapannya sempat terbengkalai karena sudah disibukkan dengan urusan pekerjaannya yang cukup menyita waktu.


Tokoh Anak dari Gusti Putu Sukadra pun mulai turun tangan dengan mendaftarkan Sania’s House pada salah beberapa situs agen perjalanan online. Penginapan yang sebelumnya hampir semua kebutuhan, dari sebelum berdiri hingga beroperasi dipegang oleh keluarga, khususnya Gusti Putu Sukadra sendiri, kini pun telah membentuk managemen agar usaha mampu berjalan sebagaimana mestinya, meski tanpa pengawasan langsung darinya.

tak berpikir untuk menurunkan harga. Bahkan ia terpaksa tak menerima tamu yang hanya menginap satu malam saja, karena justru biaya operasional yang keluar lebih besar dibanding, penghasilan yang didapat.Terlepas dari kondisi ini, Gusti Putu Sukadra sebagai wirausahawan tetap mengungkapkan kesyukurannya. Selain berinovasi agar mampu terus bertahan di tengah pandemi, kita harus selalu ingat untuk bersyukur, dalam anugerah sekecil apapun. Semisal pada penginapannya bahwa masih ada saja wisatawan Namun kini berbeda cerita, saat pandemi khususnya dari Canggu yang sampai saat ini menyelimuti pulau Bali, pariwisata menjadi sektor datang untuk menginap, meski hanya satu hingga yang berani dinyatakan sangat miris menerima dua orang. Sama halnya dengan UD Sri Rahayu, dampaknya. Untuk Gusti Putu Sukadra dalam usaha ini masih mampu beroperasi setiap harinya menyiasatinya, memang saat ini Sania’s House untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

21


Tokoh

Mengubah Tantangan

Menjadi Peluang

Dari profesi ayah yang sebagai dokter gigi, pria kelahiran Denpasar, 5 Juni 1988 ini yang akhirnya mewakili harapan ayahnya untuk menjadi dokter, dari dua saudara perempuannya. Namun sebelum ia terjun dalam bidang tersebut, tentunya begitu banyak pilihan hidup yang ada disekitarnya, dari keinginan terjun bidang komputer, hingga menjadi wirusaha, yang memiliki kemandirian dalam finansial maupun visi misi. Orang tua boleh saja menitipkan harapan kepada anaknya, namun soal keputusan dan yang menjalani hidup adalah hak anak itu sendiri. Begitulah orang tua drg. Andy Herawan menggambarkan sosok orang tuanya yang cukup bijak dalam mengarahkan ia dan dua adik perempuannya dalam memilih karier. Memiliki latar belakang keluarga yang banyak berkiprah di dunia kesehatan, selayaknya keluarga lain, orang tua drg. Andy tentu sempat mengutarakan keinginan mereka agar buah hatinya melanjutkan jenjang karier seperti yang sudah mereka tempuh. Ia pun paham orang tuanya pasti menginginkan masa depan yang terbaik untuknya. Ia sebagai putra pun berupaya menangkap pesan tersebut dan mencernanya, sama bijaknya seperti kedua orangtua. Pada awalnya, ketika mulai memikirkan tentang pilihan karier, drg. Andy mengaku memiliki ketertarikan dalam dunia komputer. Minatnya dalam bermain game komputer kala itu mulai berkembang di Indonesia dan membuatnya berpikir untuk mencoba kemampuannya disana. Akan tetapi karena kurangnya pengetahuan tentang potensi dunia teknologi, akhirnya membuat drg. Andy memutuskan beralih ke bidang lain.

22

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

drg. Putu Andy Herawan, Sp.Ort

Co-Founder Dentology Aesthetic Dental Care

Menurutnya, mengikuti keinginan orang tua saat itu menjadi pilihan paling bijak. Akhirnya drg. Andy memilih untuk mengikuti langkah sang ayah dan mulai menekuni kedokteran gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati lalu melanjutkan ke jenjang spesialis di Universitas Airlangga Surabaya. Di kota pahlawan, drg. Andy mendapatkan wawasan baru yang membangkitkan jiwa entrepreneur-nya. Di sana ia melihat dan berinteraksi dengan banyak orang yang menurutnya memiliki cara pandang berbeda tentang dunia usaha. Semangat entrepreneurship masyarakat Surabayalah yang kemudian membuka ide baru untuk mewujudkan cita-citanya tanpa keluar jauh dari keinginan orang tuanya. Walaupun dikenal dan dipuji sebagai destinasi pariwisata utama di Indonesia, pada nyatanya kemampuan ekonomi masyarakat Bali masih kalah dengan provinsi lain terutama Pulau Jawa. Perbedaan mencolok kala itu adalah pola pikir masyarakat yang sebagian besar sebatas menjadi pegawai sektor pariwisata atau pegawai negeri, sedangkan di provinsi lain yang citacita mereka adalah menjadi entrepreneur apapun bidangnya. Hal inilah yang kemudian membulatkan


Tokoh

tekad drg. Andy untuk membuat gebrakan, meubah pola pikir dalam keluarganya dan akhirnya mendirikan usahanya sendiri. Wawasan barunya di dunia usaha serta spesialis kedokteran gigi membuatnya bertekad untuk mendirikan klinik gigi terlengkap di Bali. Sayangnya, cita-cita yang tinggi tentu membutuhkan dana yang tidak kalah tinggi. Sekolah yang lama dan keraguan dari keluarga membuat faktor finansial menjadi ganjalan besar kala itu. Akan tetapi, hal itu tidak menghilangkan keinginannya untuk berwirausaha. Menawarkan kerja sama dan mencari investor sudah dilakukan, tetapi minimnya pemahaman tentang potensi bisnis kedokteran gigi menjadi halangan. Semua calon investor menolak ide yang ditawarkan, hingga akhirnya drg. Andy menawarkan idenya kepada 5 rekan terdekatnya. Dana akhirnya terkumpul walau jumlahnya jauh dari cukup untuk mewujudkan idenya yang besar itu. Dengan perencanaan bisnis dan finansial yang matang, walau dimulai dengan jumlah modal yang seadanya, Dentology Aesthetic Dental Care yang beralamat di Jl. Teuku Umar Barat No.170A pun sukses didirikan dan terus berkembang hingga saat ini. Dalam perjalanannya, tantangan demi tantangan dihadapi drg. Andy dan rekan-rekannya. Mulai dari kemampuan finansial untuk membeli alat-alat secara lengkap hingga baru berjalan kurang dari setahun sudah harus dihadapkan dengan pandemi Covid-19 di tahun 2020. Di awal mula pandemi, efek negatif juga dirasakan oleh usaha yang baru didirikan drg.

Andy dan kawan-kawannya ini seperti penurunan tingkat kunjungan pasien hingga ketakutan staf dan manajemen dalam berpraktik dan melihat klinikklinik lain memilih untuk tutup. Alih-alih ikut menutup usahanya, mereka lebih memilih untuk berinvestasi memperlengkap peralatan dan protokol yang mereka punya agar siap menghadapi pandemi. Menciptakan rasa aman dan percaya diri pasien menjadi pilihan dan akhirnya pilihan tersebut terbayarkan melalui tingkat kepuasan dan kepercayaan pasien yang meningkat pesat. Sebagai pemula dalam bisnis yang menawarkan jasa kesehatan gigi bagi masyarakat, drg. Andy Herawan dan rekan-rekannya, harus berbesar hati menerima komplain, namun berkat masukan-masukan tersebut, ia lebih termotivasi untuk membentuk business plan, agar usaha dapat terus bertahan dan maju kedepannya. Siapa sangka, pandemi yang menjadi batu sandungan bagi banyak tempat usaha lain justru ternyata bisa menjadi inspirasi baru untuk mengembangkan peluang yang dimiliki oleh Dentology Aesthetic Dental Care. Dengan mengutamakan kenyamanan, keamanan dan penggunaan peralatan yang modern oleh tenaga profesional, klinik ini pun mulai dikenal baik oleh customer lokal maupun mancanegara, berharap melalui fasilitas treatment yang meliputi Oral and Maxillofacial Surgeon, Orthodontist, Pedodontist, Periodontist, Aesthetic Dentist Specialist and Dentomaxillofacial Radiologist ini dapat terus dipertahankan, tak hanya di tengah pandemi, tentunya di tahun-tahun selanjutnya.

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

23


Tokoh

Passionate pada Pekerjaan dan Afirmasi Positif yang Berwujud Nyata

I Putu Adhy Sumantri

Owner Limo Property

Sebagai anak karyawan swasta di bidang perbankan dan ibu sebagai pedagang, kehidupan ekonomi I Putu Adhy Sumantri cukup sederhana. Ayahnya yang berasal dari Tabanan dan ibu dari Gianyar, saling bersinergi membangun fondasi yang kuat untuk finansial keluarga agar I Putu Adhy Sumantri dan adiknya dapat terus mengenyam pendidikan dengan layak.

Masa sekolah Putu Adhy, tak jauh berbeda dengan anak-anak kebanyakan. Ia pernah melakukan kenakalan-kenakalan remaja, seperti mulai mengenl rokok dan minuman keras. Namun syukurnya, ia masih sadar akan kewajibannya sebagai anak sekaligus siswa untuk belajar demi menggapai cita-cita. Agar tidak malah mendatangkan kekecewaan kepada orang tua, yang telah bersusah payah menyekolahnya. Di bangku kuliah, Putu Adhy berupaya lebih serius dalam memanfaatkan waktunya ke arah masa depan dengan melanjutkan di Jurusan Manajemen Keuangan Universitas Udayana. Setelah tamat, ia kemudian memasuki dunia kerja di Bank Lestari yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalamannya kepadanya selama empat tahun pada posisi marketing. Putu Adhy mempersiapkan diri untuk mencoba pekerjaan di bidang yang berbeda, yakni di otomotif, namun masih di posisi yang sama, hanya selama lima bulan, karena dirasa ruang lingkup pekerjaan tersebut tak sesuai dengan background ilmu yang ia miliki. Ia kemudian ditawarkan temannya untuk mencoba melamar pekerjaan ke Jakarta, namun nasibnya kurang beruntung. Ia kemudian kembali ke Bali, dengan kondisinya yang masih menganggur.

24

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21


Tokoh

Sesampai di Bali ada salah satu kawannya yang tengah mencari rumah, Putu Adhy yang diminta tolong, kemudian tak ragu memberikan bantuan dengan menghubungi broker properti atau pialang properti untuk mencari informasi. Namun informasi yang didapat kurang memuaskan dan tidak lengkap, keadaan ini tentu membuat ia dan kawannya kecewa dengan broker tersebut meng-handle calon klien. Belajar dari pengalaman tersebut, muncul gagasan mengapa ia tidak mencoba untuk berkarier sebagai agen properti, terlebih ia sebelumnya memiliki basic di bidang tersebut selama empat tahun.

mencari klien demi memperdalam kemampuan dan pengalaman dalam dunia bisnis properti, sehingga dapat melayaninya sebaik mungkin.

Ayah dari Putu Adhy sempat meragukan pilihannya melakoni pekerjaan sebagai agen properti. Tanpa ragu dan penuh keyakinan ia berupaya menjelaskan kepada ayahnya, bahwa passion yang ia tuangkan dalam pekerjaan ini akan membuahkan hasil. Bahkan ia pernah menyatakan dalam waktu dekat, ia akan closing dua properti. Ternyata tak hanya sekedar omongan yang terlontar begitu saja, Putu Adhy berhasil mengafirmaskan apa yang ia harapkan tersebut pada diri sendiri, tentunya Pada Maret 2019, didirikanlah Limo Property, yang berlandaskan kepada keyakinan, terbukti menjadi beralamat di Jl. Ken Arok Gang 3. No 11 Denpasar. wujud nyata. Sembari proses pengembangannya, Putu Adhy juga turut berproses dalam pembelajaran Tantangan demi tantangan sebagai pemula di tentang dunia properti lebih luas lagi, diharapkan dunia properti semakin dirasakan Putu Adhy agar menjadi agen properti terpercaya dalam di tengah kondisi pandemi. Mau tidak mau, ia memberikan informasi, apalagi properti bukan tidak bisa mundur begitu saja dan satu-satunya produk yang murah, namun menjadi kebutuhan jalan harus dijalani dan disikapi dengan sebijak utama masyarakat. mungkin. Karena namanya wirausaha, pasti kondisi semacam ini akan terus ada, datang secara Memasuki era digital marketing, Putu Adhy tak bergantian, yang penting kembali kepada diri kita ketinggalan memasarkan properti dari developer sendiri, jaga pola pikir tetap optimis dan yakin maupun individu melalui media sosial. Tak sampai akan keberhasilan adalah kunci utama untuk di sana, ia juga turun ke lapangan yang sudah menuju sukses. menjadi passion-nya untuk menemui klien atau MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

25


Tokoh Manfaat

Manfaat Bunga Telang dalam Mencegah Penyakit Kronis Bunga telang merupakan tanaman merambat yang biasanya ditemukan di taman atau tumbuh liar. Namun belakangan ini banyak yang menanamnya sebagai tanaman hias. Ekstrak tanaman ini juga kerap kali dipakai sebagai pewarna makanan alami. Bunga yang memiliki nama medis clitoria ternatea itu berasal dari negara-negara di Asia Tenggara. Namun, manfaatnya sampai digunakan untuk pengobatan Ayurveda di India. Ini menjadi salah satu bukti, bahwa khasiat bunga telang, tidak hanya untuk mempercantik taman belakang, tapi juga untuk kesehatan dan ampuh sembuhkan berbagai penyakit, termasuk penyakit kronis. Berikut ini beberapa manfaat bunga telang untuk kesehatan : 1. Menyehatkan Jantung Manfaat bunga telang yang sangat penting ini, dipercaya bisa mengatasi penyakit kolesterol tinggi (hiperlipidemia). Itulah sebabnya, bunga telang dipercaya mampu menyehatkan jantung. Dalam sebuah studi pada hewan, bunga telang bisa menurunkan kadar trigliserida cukup signifikan. Bahkan, jumlah kolesterol total dan gula darah pun berkurang. Lebih dari itu, kolesterol baik (HDL), justru mengalami peningkatan. 2. Berpotensi mengatasi Gejala Diabetes Dalam sebuah penelitian pada hewan uji, dibuktikan bahwa kembang telang dapat mengontrol penyerapan gula dalam darah, sehingga dapat menjaga kestabilan gula darah pada pasien diabetes. Namun, tentu saja masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat kembang telang ini !

3. Anti HIV dan Anti Kanker Dari beberapa penelitian yang dilakukan, bunga telang mengandung sikloidida yang memperlihatkan efek anti HIV. Selain itu, bunga telang juga akan membunuh sel kanker yang mengganggu integritas membran sel sehingga bisa dikonsumsi sebagai solusi kanker alami. 4. Mengurangi Peradangan Bunga telang mengandung sekitar 51-52% asam oleat. Biasanya, asam lemak yang menyehatkan ini, ditemukan pada minyak zaitun. Beberapa studi menyatakan, asam oleat mampu mengurangi peradangan, dan memiliki efek positif, untuk mengurangi risiko terkena kanker.

26

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21


Tokoh

ADVERTISEMENT PT QINAR RAYA MANDIRI Alamat: Jl. Kapten Sujana No.28b, Dauh Puri Kangin, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali 80232

PT GRAHA SURYA DARMA ABADI Alamat: Jl. Cokroaminoto No.298, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80116

Telepon: (0361) 242698

Telepon: (0361) 422422

PT DWI KARYA INTERNATIONAL Alamat: JL. By Pass Ngurah Rai, No. 36b, Pedungan, Pedungan, Denpasar, Kota Denpasar, Bali 80222 Telepon: (0361) 726442

CV CAHYA ADI SURYA Alamat: Jl. Ps. Hewan No.28, Penebel, Kelod, Kabupaten Tabanan, Bali 82152 Telepon: (0361) 812490

MAJALAH BALI Vol 41 IX-3/21

27


Tokoh

InstagramMAJALAH BALI 28majalahbalicom

Vol 41 IX-3/21

Youtube

Majalah Bali

ISSUU

Majalah Bali

MAJALAHBALI.COM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.