![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810040321-e6c0c40e10b1dbb451cbe961c89188d2/v1/3456a938f2d310af9ac9546318967b0b.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
7 minute read
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya adalah unit pelaksana teknis
Advertisement
(upt) dalam bentuk perguruan tinggi yang terletak di Kampus Cilolohan
(Luas35.725M2)beralamat Jln.CilolohanNo.35/Jl.BabakanSiliwangi No.35, Kel.Kahuripan, Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat
46115, Kampus Tamansari (Luas 15.597 M2) beralamat Jl.Tamansari No.210, Kel.Mulyasari, Kec.Tamansari, Kota
Tasikmalaya, Jawa Barat, Kampus Pemuda (Luas 19.000 M2) beralamat
Jl. Pemuda No.38, Kel. Sunyaragi, Kec.Kesambi, Kota Cirebon, Jawa
Barat 45132 dan Kampus KS Tubun (Luas 800 M2) beralamat Jl.
Ks.Tubun No.52, Kel. Kejaksaan, Kec. Kejaksaan, Kota Cirebon, Jawa
Barat 45123 Program studi di poltekkes kemenkes tasikmalaya terdiri dari:
1. DIII Keperawatan Tasikmalaya
2. DIII Keperawatan Cirebon
3. DIII Kebidanan Tasikmalaya
4. DIII Kebidanan Cirebon
5. DIV Kebidanan Tasikmalaya
6. DIII Gizi Tasikmalaya
7. DIII Gizi Cirebon
8. DIII Farmasi Tasikmalaya
9. NERS
10.Profesi Bidan
11.DIII Kesehatan Gigi Tasikmalaya
12.DIV terapi gigi tasikmalaya
Visi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
“Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang menghasilkan sumber daya manusia berkarakter dan IPTEKS kesehatan unggul serta berdaya saing di tingkat internasional pada tahun 2024”. Misi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Untuk mewujudkan visi, misi dari Poltekes Tasikmalaya adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter, profesional dan berdaya saing internasional
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian kesehatan yang bermutu dan relevan dengan perkembangan IPTEKS baik nasional maupun internasional
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
4. Membangun iklim akademik dan jejaring kerja sama dalam mendukung perwujudan visi Poltekkes Tasikmalaya
5. Mengembangkan softskill dan jiwa kewirausahaan di lingkungan Poltekkes Tasikmalaya.
U = Unggul
T = Tumbuh
A = Adaptif
M = Mutu
A = Akhlak
Jurusan Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan (RMIK) Poltekkes kemenkes tasikmalaya terbagi menjadi 2 lokasi kerja yakni kampus tasikmalaya dan kampus cirebon , Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes
KemenkesTasikmalayaKampusCirebonmeupakanunitpenempatankerja penulis yang memiliki Visi dan misi yakni:
Visi Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Kampus Cirebon :
“
PenyelenggarapendidikantinggikesehatandibidangRekamMedis
Dan Informasi Kesehatan profesional yang menghasilkan lulusan unggul dibidang koding 2024”
Misi Prodi DIII RMIK Cirebon Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Kampus Cirebon adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan secara profesional.
2. Mengembangkan penelitian yang berkualitas di bidang rekam medis dan informasi kesehatan,
3. Melaksanakan dan mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang rekam medis dan informasi kesehatan
4. Mengembangkan jejaring dan kerja sama dengan lembaga terkait dalam meningkatkan kualitas lulusan
5. Membangun jiwa kewirausahaan civitas akademika dalam bentuk penerapan dan pengembangan IPTEKS dalam kaitannya dengan rekam medis dan informasi kesehatan
Motto Prodi RMIK Kampus Cirebon:
P : Profesional
I : Inovatif
K : Kompetitif
E : Eksis Dan Energik
S : Sukses
K : Kreatif
I : Inovatif
T : Terampil
A :Aplikatif
B. Profil Peserta
Berikut merupakan profil peserta:
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810040321-e6c0c40e10b1dbb451cbe961c89188d2/v1/dc70819c827fa6cb211fd20c028c9c5a.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Nama : Karina Utami
TTL : Cirebon, 20 Januari1997
NIP : 1997012020220320002
NDH : 03
Jabatan : Terampil-Pranata Laboratorium
Pendidikan
Instansi : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Dan Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang jabatan fungsional pranata laboratorium Pendidikan, definisi dari pranata laboratorium Pendidikan adalah pegawai PNS yang diberi tugas , tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan di bidang pengelolaan laboratorium Pendidikan.
Tugas dan fungsi seorang terampil-pranata laboratorium Pendidikan adalah:
1. melakukan inventaris data dalam penyusunan program tahunan pengelolaan laboratorium
2. melakukan identifikasi kebutuhan peralatan kategori 1 pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat
3. melakukan identifikasi kebutuhan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat
4. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan bahan umum pada kegiatan Pendidikan
5. Identifikasi dan pemetaan peralatan kategori 1 pada kegiatan Pendidikan
6. Menyiapkan bahan umum pada kegiatan Pendidikan
7. Melakukan inventarisasi dan identifikasi bahan umum pada kegiatan penelitian
8. Menyiapkan peralatan kategori 1 pada kegiatan penelitian
9. Menyiapkan peralayan kategori 1 pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat
10.Menyiapkan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat
11.Mengumpulkan dan memverifikasi data kebutuhan bahan pada kegiatan penelitian
12.Mengumpulkan dan memverifikasi data kebutuhan bahan pada kegiatan penelitian
13.Mengumpulkn dan memverifikasi data kebutuhan bahan pada kegiatan pengabdian masyarakat
14.Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan penggunaan bahan khusus pada kegiatan penelitian
15.Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan penggunaan bahan khsusu pada kegiatan penelitian
16.Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan menggunakan bahan umum pada kegiatan penelitian
17.Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan penggunaan bahan khusus pada kegiatan pengabdian masyarakat
18.Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan penggunaan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat
19.Menyusun laporan penggunaan peralatan dan bahan untuk Pendidikan
20.Menyusun laporan penggunaan peralatan dan bahan untuk penelitian
21.Menyususn laporan penggunaan peralatan dan bahan untuk pengabdian masyarakat
22.Mengelola sisa bahan umum
23.Memilah limbah yang dihasilkan dari proses penggunaan bahan umum
24.Menyususn jadwal pemeliharaan/ perawatan peralatan kategori 1
25.Menyusun jadwal pemeliharaan/ peralatan bahan umum
26.Membersihkan, menata dan menyimpan peralatan kategori 2
27.Membersihkan sarana penunjang
28.Menata dan menyimpan sarana penunjang
29.Membersihkan, menata dan menyimpan bahan khusus
30.Membersihkan, menata dan menyimpan bahan umum
31.Melakukan kalibrasi peralatan kategori 1
Peralatan laboratorium yang selanjutnya disebut peralatan, adalah mesin, perkakas, perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas.
Peralatan kategori 3 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya sulit, resiko penggunaan tinggi, akurasi/kecermatan pengukurannyatinggi. Serta sistem kerja rumit yangpengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu dan bersertifikat.
Peralatan kategori 2 adalah peraratan yang cara pengoperasian dan perawatannya sedang, resiko penggunaan sedang, akurasi/kecermatan pengukurannya sedang, serta sistem kerja yang tidak begitu rumit yang pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu.
Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya mudah, resiko penggunaan rendah, akurasi/kecermatan pengukurannya rendah. serta sistem kerja sederhana yang pengoperasiannya cukup dengan menggunakan panduan (SOP, manual).
Peralatan di laboratorium Prodi DIII RMIK Cirebon termasuk kedalam kategori 1, seperti buku, formulir rekam medis dan komputer.
Tergolong kategori 1 dikarenakan pengoperasiannya yang mudah, perawatan mudah Untuk dapat menggunakan peralatan dengan kategori 1 tidak diperlukan pelatihan khusus namun cukup dengan mengikuti panduan (SOP, dan manual).
Peralatan kategori 1 dapat digunakan oleh PLP dengan berbagai tingkatan, risiko dari penggunaan peralatan dengan kategori 1 seperti komputer adalah adanya risiko radiasi mata, kebakaran karena konsleting listrik dan risiko ergonomi lainnya.
C. Role Model
Dr.(H.C) H Mochamad Ridwan Kamil S.T M.U.D
Dr.(H.C) H Mochamad
Ridwan Kamil S.T M.U.D lahir pada tanggal 4 oktober 1971, dikenal dengan sapaan Kang Emil yang merupakan seorang arsitek dan seorang gubernur jawa barat.
Ridwan Kamil memulai karier sebagai arsitek di beberapa perusahaan dan kemudian mendirikan sebuah perusahaan konsultan bernama Urbane pada tahun 2004. Sebelum menjabat menjadi
Gubuernur Jawa Barat Ridwan Kamil merupakan seorang Walikota
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810040321-e6c0c40e10b1dbb451cbe961c89188d2/v1/1bce2c4159d373f1e928ce98815b8e7e.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Bandung. Selama menjabat menjadi Walikota Bandung Ridwan Kamil menciptakan gagasan gagasan inovasi sepeti pembangunan taman kota temati, menginisiasi komunitas berbasis lingkungan seperti
BandungCreatifCityForum , dan gerakan indonesia berkebun. Selain itu ia juga mencetuskan ide untuk melakukan pertemuan kota cerdas se-Asia Afrika di bandung Nilai core value yang sudah dilakukan oleh
Ridwan Kamil adalah:
1. Berorientasi Pelayanan
Ridwan Kamil selalu memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat, ia selalu mengutamakan masyarakat dibandingkan dengandirinyasendiri.Beliauaktifdimediasosialuntukmenampung aspirasi dari masyarakat.
2. Akuntabel
Dibawah kepempimpinannyam segudang prestasi dan penghargaan lain yang di terima Pemerintahan Jawa Barat di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil adalah Walikota terbaik 2017 dan Gubernur Terbaik 2019. Hal ini mencerminkan dalam menjalankan kinerjanya Ridwan Kamil melakukannya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab
3. Kompeten
Ridwan Kamil dalam menjalankan kinerjanya sebagai gubernur terus belajar dan meningkatkan kompetensi diri sehingga dapat melayani masyarakat dengan lebih baik lagi
4. Loyal
Ridwan Kamil adalah seorang pemimpin yang loyal, beliau selalu mementingkan kepentingan masyarakatnya dan bangsanya dibandingkan dengan kepentingan dirinya pribadi.
5. Harmonis
Selama menjabat Walikota Bandung dan Gubernur Jawa
Barat Ridwan Kamil selalu menjaga keharmonisan antara beliau dengan semua masyarakatnya , beliau tidak malu untuk berbaur dengan masyarakat, tidak malu untuk berkendara menggunakan sepeda maupun sepeda motor walaupun beliau adalah seorang
Gubernur
6. Adaptif
Ridwan Kamil adalah seorang yang adaptif dalam bidang teknologi. selama masa pemerintahan Ridwan Kamil, pemerintahan Jawa Barat sudah meluncurkan aplikasi Sapawarga, yakni aplikasi agar masyarakat dapat mengakses ragam layanan publik, informasi aktual, serta menyampaikan aspirasi dalam rangka peningkatan pembangunan daerah. Selain Sapawarga aplikasi yang dibuat oleh pemerintahan Jawa Barat adalah ekosistem data jabar, desa digital, pikobar dan Jabar Command Center
7. Kolaboratif
Ridwan Kamil dalam menjalankan pemerintahannya tidak lepas dari berkolaborasi dengan lembaga lembaga lainnya, salah satunya adalah kolaborasi untuk menurunkan angka Covid 19 di Jawa Barat. Pemerintahan Jawa Barat berkolaborasi dnegan kepolisian, TNI, akademisi, relawan, masyarakat, media dan ForkopimdauntukmenanggulangiCOVID19.Sehinggapadatahun
2021 Ridwan Kamil mendapatkan penghargaan IJTIChoiceAward sebagai kepala daerah efektif menerapkan kebijakan penanganan covid 19
D. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Nilai Dasar ASN bertujuan sebagai panduan perilaku bagi para ASN dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai kinerja terbaik. BerAKHLAK merupakan singkatan dari core values ASN yaitu Berorientasi pelayanan, akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah tindakan atau perilaku yang mencerminkan komitmen untuk memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Asas penyelenggaraan pelayanan publik adalah kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, keprofesional, partisipatif, tidak diskriminatif, keterbukaan,akuntabilitas, fasilitas khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu, kecepatan kemudahan dan keterjangkauan.
2. Akuntabel
Secara definisi, akuntabilitas ASN merupakan kewajiban untuk memenuhi tanggungjawab atas tindakan atau perilakunya sebagai pelayan publik dengan menerapkan aspek integritas, konsisten, transparan, dan terpercaya Perilaku yang sesuai dengan core value akuntabilitas adalah kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab efektif dan efisien, kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
3. Kompeten
Kompetensi yang harus di miliki oleh seorang ASN ada 3 jenis yakni kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural. Seorang ASN diwajibkan untuk selalu belajar agar meningkatnya kompetensi dalam dirinya untuk menghadapi perubahan yang ada di dunia.
4. Harmonis Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman baik dari suku, budaya, bahasa, dan adat istiadatnya. ASN sebagai abdi negara memiliki fungsi salah satunya yakni sebagai pemersatu dan perekat bangsa oleh karena itu setiapASNdapatmenerapkannilai harmonissesuai kode etik ASN secara konseptual teoritis dengan cara saling peduli dan menghargai perbedaan, memberikan contoh perilaku menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, dan suka menolong orang lain, serta membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Loyal yang dimiliki seorang PNS merupakan sikap perilaku berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai seorang PNS. Panduan perilaku penanaman nilai loyal diantaranyayaitumemegangteguhideologiPancasila,UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara, dan menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
Adaptif adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya mencapai tujuan – tujuan atau kebutuhan untuk menghadapilingkungandankonsisisosialyangberubah – ubah agar tetap bertahan (Robbins,2003). Penerapan budaya adaptif yang dapat dilakukan oleh seorang ASN adalah dapat menganisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan, memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah, mendorong jiwa kewirausahaan, terkait dengan kinerja instansi, dan memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara instansi mitra, masyarakat dan sebagainya
7. Kolaboratif
Konsep kolaboratif menurut Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al,2019) mengungkapkan bahwa kolaboratif adalah valuegeneratedfromalliancebetweentwoormorefirmsaiming to become more competitive by developing shared routines. 6 kriteria penting untuk kolaborasi adalah forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau swasta, peserta dalam forum termasuk aktor nonstate, peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya di konsultasikan oleh agensi publik, forum secara resmi di atur dan bertemu secara koletif, forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsesus, fokus kolaborasi adalah untuk kebijakan publik atau manajemen.