![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810044520-79e6621f005acc82b3597c6f4012b027/v1/ce003993f1fa6a8fa90ea496ea8a81f6.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
5 minute read
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
2.1 Profil Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) merupakan rumah sakit milik Kementerian Kesehatan, dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs”. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, pengelolaannya berpindah ke pemerintah daerah yang dikenal oleh masyarakat
Advertisement
Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“. Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan sebagai rumah sakit provinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan.
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung berlokasi di Jl. Pasteur No. 38 Bandung dengan luas tanah 87.2OO m2 yang mudah dijangkau dari berbagai arah. Sejalan dengan perkembangan IPTEKDOK dan tuntutan masyaralat yang semakin meningkat terhadap mutu pelayanan yang lebih baik, RSHStelah memiliki MasterPlanyangdibuat padatahun 1995. MasterPlantersebut memperhitungkan kebutuhan pelayanan medis danpendidikan untuk 25tahun ke depan, yang memuatIntegratedPhysicalBuildingandManagementConceptuntuk Model Rumah Sakit Pendidikan. Pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak saat itu pula RSHS digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Selanjutnya karena kemampuannya dalam memberikan pelayanan spesielistik dan subspesialistik luas, pada taggal 18 Oktober 2004 RSHS ditetapkan oleh Departemen Kesehatan sebagai Rumah Sakit Kelas A. Tahun-tahun berikutnya adalah tahun dimana RSHS semakin berkembang. Ditengah-tengah pertumbuhannya ini RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional, mengampu tujuh RS Regional di Jawa barat dan ebberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal. a. Visi RSHS Bandung
VISI PEMERINTAH KABINET INDONESIA MAJU 2020 - 2024
Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong b. Misi RSHS Bandung
Mewujudkan Kualitas Hidup Manusa Indonesia yang Tinggi, Maju, dan Sejahtera c. Motto RSHS Bandung
Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami d. Tata Nilai RSHS Bandung
“Pamingpin Pituin” : Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas
• Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya
• Professional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui penjalinan kemitraan
• Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
• Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
• Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik menghasilkan kualitas prima
• Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas e. Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSHS f. Instalasi Rekam Medis a. Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis g. Visi dan Misi Unit Rekam Medis a) Visi b) Misi c) Moto d) Tujuan h. Tugas Pokok dan Fungsi Instalansi Rekam Medis di Rumah Sakit
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810044520-79e6621f005acc82b3597c6f4012b027/v1/3c8a8e32dcbd358bd6aaee77af34fba0.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Menjadi rekam medis berbasis teknologi di Indonesia.
Menyelenggarakan pengelolaan rekam medis yang bermutu dan berkualitas terintegrasi baik rawat jalan, gawat darurat, maupun rawat inap.
Data tepat informasi cepat, anda meminta kami memberikan.
1. Terselenggaranya pelayanan pendaftaran pasien seara cepat dan tepat guna menunjang pelayanan prima.
2. Menunjang kelancaran dalam pelayanan pasien yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
3. Mengolah data pelayanan rumah sakit menjadi informasi bermakna dan bernilai keilmuan untuk berbagai kepentingan.
4. Terjaganya keamanan dan kerahasiaan data pelayanan pasien dari pihak yang tidak berwenang sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas
Instalansi Rekam Medis mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan, evaluasi danpengembanganRekam Medis diRSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sertamelakukan penyiapanbahanpenyusunanrencanakebutuhansumberdayadanpengelolaanrekam medis.
Fungsi
Adapun fungsi Rekam Medis sebagai berikut :
1. Membantu Direktur melalui Kepala Bidang Medik melalui bidang perencanaan, pengaturan, pelaporan dan pengawasan terhadap kelancaran Rekam Medis Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gawat Darurat.
2. Mengkoordinir pengumpulan dan pengelolaan data yang berhubungan dengan pelayanan medis dan perawatan yang diberikan rumah sakit.
3. Mengkordinir penyelenggaraan, pengadaan, dan penyimpanan rekam medis rawat jalan, rawat inap, dan darurat. Mengkoordinir penyelenggaraan pembuatan Surat Keterangan Medis Umum, Asuransi dan surat keterangan dokter lainnya.
4. Melakukan koordinasi dengan unit lain di lingkungan rumah sakit dalam bidang pendidikan, penelitian yang berhubungan dengan data rekam medis sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230810044520-79e6621f005acc82b3597c6f4012b027/v1/b6cfaffc4016928e325c8ad0587e3630.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
5. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pengadaan, penyediaan, dan ketertiban, serta menjaga keamanan dan kerahasiaan rekam medis.
2.2 Profil Peserta
Peserta merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dari Kementerian Kesehatan. Adapun profil lengkap adalah sebagai berikut :
Nama : Weny Arief Setiowati
NIP : 199105222022032001
Pangkat/Gol
Ruang : Pengatur / IIc
Jabatan : Perekam Medis Terampil
Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis
Instansi : Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
Dalam pelaksanaan aktualisasi, kegiatan yang dilakukan oleh peserta latsar mengacu pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), inovasi, perintah dan/ atau tugas dari atasan. SKP peserta latsar dijabarkan sebagai berikut :
• Tercapainya entrydata pasien baru rawat jalan
• Tercapainya entrydata pasien lama rawat jalan
• Tercapainya verifikasi berkas persyaratan pendaftaran rawat jalan
• Tercapainya indeks Dokter berkas rekam medis pasien rawat jalan
• Tercapainya koding berkas rekam medis rawat jalan
• Tercapainya entrydata pasien untuk online APM
2.3 RoleModel
Rafi Ahmad merupakan selebritis, aktor, pembawa acara, penyanyi, pengusaha, youtuber dan produser berkebangsaan Indonesia. Rafi merupakan anak sulung yang memiliki club sepak bola RANS Cilegon FC. Rafi merupakan salah satu aktor Indonesia terkaya yang sudah meraih berbagai penghargaan sejak tahun 2006. Rafi dikenal sebagai aktor yang humble dan rendah hati juga ramah kepada siapa saja, dalam bergaul rafi tidak membedakan pangkat, golongan ataupun status sosial. Seperti diketahui bersama bahwa sosok rafi ahmad memiliki lingkungan atau koneksi yang sangat luas dari mulai Presiden, Pejabat Negara, Pengusaha, Selebritis sampai masyarakat biasa. Rafi selalu bisa membaca dan memanfaatkan peluang yang ada dengan terus berinovasi dengan memanfaatkan tegnologi dan media sosial sampai perusahaannya RANS dan yotubenya dapat dijadikan ladang usaha.rafi kerap kali membuat konten menarik yang bisa memotivasi para pemuda dan masyarakat untuk bisa beradaptasi dengan zaman digital dan mampu memanfaatkan digital menjadi peluang yang bernilai guna. Sosok Rafi Ahmad menurut saya bisa menjadi panutan dengan semangat jiwa mudanya yang terus berinovasi dan berkontribusi untuk Negara, mendukung dan menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintahan yang sah.
2.4 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
a. Berorientasi Pelayanan b. Akuntabel c. Kompeten d. Harmonis
Berorientasi pelayanan adalah nilai dasar ASN yang mencerminkan perilaku untuk memberikan pelayanan prima guna mencapai kepuasan masyarakat dengan memahami kebutuhan masyarakat, melayani dengan sikap ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan serta berinovasi untuk melakukan perbaikan tiada henti. Sesuai dengan fungsi ASN pelayan publik harus bisa memberikan pelayanan maksimal dengan profesional dan prima.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai ASN harus dapat mempertanggungjawabkan segala tindakan dan perilaku yang dilakukan, cermat, disiplin, berintegritas tinggi, efektif dan efisien dalam menggunakan barang milik negara serta tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan dalam menjalankan tugas. Kemampuan untuk menggunakan kekayaan danbarang milik negara dengan tanggung jawab, efektif dan efisien.
Setiap ASN harus profesional dalam menjalankan tugasnya, bekerja sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Sebagai seorang ASN tidak boleh berpuas diri dengan kompetensi diri sehingga harus selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik yang dapat dilakukan.
Negara Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, tradisi yang sangat beragam, sebagai pelayan publik perlu menerapkan nilai harmonis dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan menghargai apapun latar belakang orang, saling tolong menolong serta mampu membangun lingkungan kerja yang harmonis dengan menghargai setiap perbedaan dan memiliki toleransi tinggi terhadap perbedaan yang ada e. Loyal
Sebagai ASN perlu memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar tahun f. Adaptif
1945, setia pada NKRI serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama ASN, menjaga nama baik pimpinan, Instansi dan Negara serta harus menjaga rahasia jabatan dan rahasia negara dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.
Di era digitalisasi dengandinamika perubahan dan perkembangan yang terjadi saat ini, sebagai ASN harus memiliki nilai adaptif dengan dapat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang terjadi di lingkungan kerja, memiliki ide/gagasan dan inovasi yang kreatif untuk kontribusi serta bertindak proaktif guna menyikapi tantangan global yang terjadi g. Kolaboratif
Untuk menjawab dan menghadapi tantangan global perlu adanya kolaborasi yang melibatkan lintas unit bahkan lintas Instansi guna mewujudkan Indonesia menjadi negara yang SMART Governance. Harus terbuka dalam bekerja sama, memberi kesempatan pada berbagai pihak untuk berkontribusi dan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.