12 minute read
BAB III
from Pembuatan Leaflet Edukasi Tatalaksana Konstipasi Pd PasienKankerDi R Rwt Anggrek2 RS Kanker Dharmais
Rancangan Aktualisasi
3.1 Identifikasi isu
Advertisement
Penulis menentukan identifikasi isu dengan cara observasi selama 3 bulan terakhir (April-juni 2022) di ruang rawat inap Anggrek 2 RS Kanker Dharmais, berikut ini beberapa identifikasi isu yang telah dirumuskan :
1. Belum optimalnya pelaksanaan SOP terkait pendamping pasien dan jam kunjungan pasien selama pandemi Covid 19 di ruang rawat anggrek 2 RS Dharmais tahun 2022 .
Berdasarkan observasi di temukan banyaknya pendamping pasien di ruang angrrek 2 RS kanker Dharmais yang berganti-gantian mendampingi pasien tanpa melakukan tes PCR sesuai ketentuan RS, bahkan di temukan beberapa pasien yang mendapat kunjungan dari keluarga, tujuan pemberlakuannya SOP pendamping dan jam kunjungan adalah untuk menekan resiko penyebaran Covid 19 di rumah sakit khususnya di ruang rawat.
2. Belum optimalnya penatalaksanaan pencegahan pasien jatuh pada pasien resiko jatuh di ruang rawat anggrek 2 RS Dharmais tahun 2022.
Berdasarkan observasi ditemukan masih ada pasien yang mengalami jatuh di ruang anggrek 2 RS kanker dharmais walaupun sudah dilakukan pengkajian dan tatalaksana pencegahan pasien jatuh yang kemungkin terjadi karena adanya perubahan kondisi pasien dan belum dilakukannya pengkajian dan kurangnya kontrol ulang terhadap kondisi pasien.
3. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang tatalaksana konstipasi pada pasien kanker di ruang rawat anggrek 2 RS Kanker Dharmais tahun 2022.
Bedarasakan ovservasi ditemukan banyaknya pasien di ruang anggrek 2 RS kanker Dharmais yang mengelukan masalah konstipasi dan belum mengetahui tatalaksana konstipasi yang diperkuat dengan data survey sewaktu yang lalakukan terhadap 28 pasien ruang anggrek 2, 16 orang diantaranya atau 57.1% mengalami konstipasi di rincian 42.85 pernah mengalami konstipasi dan orang lainnya sedangkan 14.28 % sedang mengalami konstipasi selama 3 bulan terakhir, dan di temukan 27 dari 28 atau 96.42 % pasien menyatakan belum pernah mendapatkan informasi terkait konstipasi dari petugas kesehatan.
Penulis menyadari jika isu-isu yang didapatkan tadi tidak diselesaikan, maka akan menyebabkan dampak yang kemudian dapat membesar dan mempengaruhi publik. Pada tabel, dijabarkan dampak-dampak yang dapat terjadi.
Tabel 2 Isu dan Dampak Isu
No Isu Dampak Isu
1. Belum optimalnya pelaksanaan SOP terkait pendamping pasien dan jam kunjungan pasien selama pandemi
Covid 19 di ruang rawat anggrek 2 RS
Dharmais tahun 2022 .
2. Belum optimalnya penatalaksanaan pencegahan pasien jatuh pada pasien resiko jatuh di ruang rawat anggrek 2 RS Dharmais tahun 2022.
- Resiko terjadinya penyebaran Covid 19 kepada pasien lain, keluarga, perawat, dokter, dan seluruh karyawan RSKD dan bisa menjadi cluster baru Covid 19 di Rumah sakit
- Resiko terjadnya peningkatan pasien jatuh dengan cidera ringan, cidera sedang, cidera berat bahkan kematian pada pasien.
- Memperpanjang waktu rawat dan penambahan biaya untuk perawatan dan pemeriksaan penunjang pasca jatuh.
- Menurunkan indikator mutu ruangan yang berdampak pada mutu instansi dan rumah sakit.
3. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang tatalaksana konstipasi pada pasien kanker di ruang rawat anggrek 2 RS Kanker
Dharmais tahun 2022
- Pasien dan keluarga tidak mengetahui dan memahami keadaan pasien yang sedang mengalami konstipasi dan tidak mengetahui pencegahan dan tindakan mandiri yang bisa dilakukan.
- Pasien tidak mendapatkan tindakan yang tepat mengenai konstipasi
- Pasien mengalami peurunan kualitas hidup dampak dari konstipasi.
- Memperlambat proses penyembuhan dan memperpanjang waktu rawat.
3.2Pemilihan/ Penapisan Isu
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu untuk menentukan Core Isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu : a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang; b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya; c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.
Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkan empat item, yaitu :
1. Aktual (A), artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
2. Problematik (P), artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. Kekhalayakan (K), artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak (L), artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya. Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL.
1. Belum optimalnya pelaksanaan SOP pendamping pasien dan jam
3. Kurangnya pengetahuan pasien tentang
Sesuai hasil Analisa dengan metode APKL yang memiliki interval nilai yang paling tinggi, dan setelah berdiskusi dengan rekan perawat dan berkonsultasi dengan mentor, maka dipilihlah isu mengenai “Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang tatalaksana konstipasi pada pasien kanker di ruang Angrek 2 RS Kanker Dharmais tahun 2022.”.
3.3 Analisis Isu
1. Kondisi saat ini
Ruang Anggrek 2 adalah ruangan perawatan untuk semua pasien kanker dengan berbaiagai kebutuhan perawatan baik untuk perbaikan keadaan umum, kemotherapi dan operasi atau tindakan prosedur dan ditambah 2 tempat tidur untuk pasien isolasi tekanan negatif , mengingat beragamnya pasien yang ditangani beragam pula keluhan pasien yang ditangani diantaranya adalah masalah konstipasi dari survey singkat yang dilakukan penulis ditemukan kemungkinan penyebab terbanyak penyebab konstipasi pada pasien kanker terjadi karena banyaknya pasien yang menggunakan analgetik seperti morphin, durogesic, fentanyl dll yang memiliki efek samping menurunkan peristaltik usus yang menjadi salah satu penyebab konstipasi menurut dan juga banyaknya pasien yang sudah dalam kondisi terminal yang mengalami penurunan aktifitas fisik bahkan banyak juga yang immobiisasi. Ditambah rasio bebab kerja perawat yang tidak seimbang antara perawat dan pasien yaitu 1 : 5-6 bahkan 7 pasien dengan kondisi sedang s/d berat yang mana mengakibatkan perawat menomorsekiankan pemberian edukasi yang membutuhkan waktu relatif lama dan mendahulukan tindakan keperawatan dan medis yang lebih dulu. Ditambahan belum adanya penguatan kapasitas perawat tentang tatalaksana pasien yang mengalami konstipasi seperti tindakan konvensional datau metode terbaru yang bisa di berikan sehingga perawat memiliki keterbatasan dalam memberikan edukasi ditambah Perbedaan pendidikan dan usia pasien dan keluarga juga mempengaruhi pemahaman tentang edukasi yang di berikan dan juga belum adanya materi dan sarana edukasi bagi perawat dalam memudahkan proses edukasi kepada pasien dan keluarga terkait perawatan konstipasi pada pasien kanker di ruang anggrek 2 RS kanker dharmais.
2. Dampak jika masalah tidak diselesaikan :
Akan menimbulkan banyaknya pasien dan keluarga tidak mengetahui dan memahami keadaan pasien yang sedang mengalami konstipasi dan tidak mengetahui pencegahan dan tindakan mandiri yang bisa dilakukan. Pasien juga tidak mendapatkan tindakan yang tepat mengenai konstipasi sehingga mengalami peurunan kualitas hidup memperlambat proses penyembuhan dan memperpanjang waktu rawat.
3. Kondisi yang diharapkan :
Diharapkan perawat mendapatkan penguatan kapasitas tentang perawatan pasien dengan konstipasi dan memilik sarana edukasi yang tepat tentang perawatan konstipasi pada pasien kanker sehingga dapat melakukan tindakan mandiri secara langsung, maupun edukasi dengan harapan mampu melibatkan keluarga/cage giver dalam perawatan pasien dengan tujuan menurunkan angka konstipasi pada pasien kanker demi memaksimalkan kualitas hidup, dan membantu mempercepat proses penyembuhan agar dapat mempersingkat waktu rawat dan cost efective.
Melihat dampak isu ini cukup besar, maka dilakukan analisis penyebab kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang tatalaksana konstipasi pad apasien kanker di ruang aggrek 2 RS kanker Dharmais tahun 2022 menggunakan metode fish bone seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
A. Penyebab Isu
Diagram Fishbone
Surroundings System
Adanya perbedaan pendidikan serta usia pasien/keluarga sehingga memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda
Rasio perbandingan perawat dan pasien yang belum seimbang dalam tugas perawatan dan edukasi
Pelaksanaan SOP edukasi yang masih belum optimal
Perawat belum mendapatkan penguatan kapasitas tentang perawatan konstipasi pada pasien kanker.
Tidak semua perawat memiliki kecakapan dalam meberikan edukasi
Tidak adanya ruangan atau sarana khusus untuk edukasi
Tidak adanya alat peraga /sarana edukasi untuk perawat saat melakukan edukasi.
Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang perawatan konstipasi pada pasien kanker di ruang Angrek 2 RS Kanker Dharmais tahun 2022.
3.4 Gagasan Pemecahan Isue
RUMUSAN ISU:
Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang perawatan konstipasi pada pasien kanker di ruang Angrek 2 RS Kanker Dharmais tahun 2022.
PENYEBAB ISU:
Belum adanya alat peraga /sarana edukasi untuk perawat saat melakukan edukasi perawatan konstipasi pada pasien kanker.
ALTERNATIF PEMECAHAN ISU:
Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbukan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari, maka penulis mengajukan beberapa alternatif pemecahan isu tersebut diantaranya :
1. Pembuatan lembar balik tentang tatalaksana konstipasi pada pasien kanker di ruang anggrek 2 RS Kanker Dharmais
2. Pembuatan leaflet edukasi tatalaksana konstipasi pada pasien kanker yang di ruang angrrek RS kanker Dharmais
3. Pembuatan video edukasi tatalaksana konstipasi pada pasien kanker di ruang anggrek 2 RS kanker Dharmais
GAGASAN KREATIF PEMECAHAN ISUE:
“ Pembuatan leaflet edukasi tatalaksana konstipasi pada pasien kanker di ruang anggrek RS Kanker Dharmais.”
3.5Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Instalasi Rawat Inap ruang Angrrek 2 RS Kanker Dharmais
Isu yang di angkat : Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang tatalaksana konstipasi pada pasien kanker di ruang rawat anggrek 2
RS Kanker Dharmais tahun 2022.
Gagasan : Pembuatan leaflet edukasi tatalaksana konstipasi pada pasien kanker di ruang rawat anggrek 2 RS kanker Dharmais tahun 2022
Kegiatan : Pelaksanaan rancangan aktualisasi ini terdiri dari 3 kegiatan, dimana tiap kegiatan memikili tahapan yang didalamnya ada penerapan core value ASN BerAKHLAK yaitu:
1. Pertemuan persiapan dan permohonan izin pembuatan leaflet
2. Pembuatan leaflet
3. Pelaksanaan sosialisasi leaflet
4. Evaluasi
Tabel 4 Matriks Rancangan Aktualisasi NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT
1 Persiapan pembuatan leaflet
Output:
1.Melakukan Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan
Hasil konsultasi berupa rekomendasi dan
- Saya melakukan konsultasi kepada mentor agar menghasilkan leaflet terbaik demi menjaga
Sejalan dengan Rumah
Sakit Kanker Dharmais yang terus mengembangkan diri
Tata Nilai RS Kanker
Dharmais adalah Pro CARE
Cs - Profesional
Terlaksananya
Persiapan pembuatan leaflet dan permohonan persetujuan melakukan aktualisasi persetujuan untuk pembuatan leaflet nama baik pipmpinan dan instansi (Loyal )
- Sebelum berkonsultasi saya membuat janji terlebih dahulu dan menepatinya sesuai kesepakatan yang mencerminkan kedisiplinan sebagai ASN ( Akuntabel)
- Saya melakukan konsultasi via Whatsapp saat tidak memungkinkan berkonsultasi secara langsung sebagai upaya menyesuaikan diri menghadapi perubahan situasi mentor( Adaptif )
- Saya menghargai dan terbuka atas saran masukan dan rekomendasi dari mentor/kepala ruangan untuk bekerja untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat dan perannya dalam mewujudkan Sasaran
Strategis terkait peningkatan ketersediaan dan mutu fasyakes rujukan dah ini sesuai dengan visi dan misi
RSKD yaitu :
VISI
"Menjadi Caring & Smart
National Cancer Center"
- Care
-Continuous improvement
- Synergy
MISI
1. Memberikan pelayanan kanker komprehensif berbasis bukti terkini, Good Clinical Governance, Patient
2.Melakukan
Konsultasi dan Permohonan persetujuan
Pembuatan leaflet ke bagian promkes RS
Kanker Dharmais
Hasil konsultasi berupa rekomendasi dan persetujuan untuk pembuatan leaflet sama menghasilkan leaflet terbaik (Kolabotatif)
- Saya membuat lembar konsultasi dan mencatat hasil konsultasi dan rekomendai sebagai bukti saya melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab ( Akuntabel)
Safety dan Patient Care Center
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang kanker
3.Menyelenggarakan penelitian di bidang kanker yang dapat diterapkan dalam pelayanan.
- Saya meminta saran juga rekomendasi dari tim promkes untuk memnghasilkan leaflet yang sesuai dengan kondisi dilapangan agar memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
(Berorientasi
Pelayanan)
4. Menyelenggarakan registrasi kanker berbasis rumah sakit dan berbasis populasi sebagai Pusat
Data Beban Kanker
Nasional
2 Pembuatan leaflet
Output : Leaflet tatalaksana konstipasi pada pasien kaker
Permohonan persetujuan
Pembuatan leaflet ke bagian
Humas RS kanker Dharmais berupa rekomendasi dan dan persetujuan untuk pembuatan leaflet
Humas RS kanker
Dharmais untuk pembuatan leaflet yang akan beredar di ruang anggrek 2 dharmais dengan agar semua kegiatan dilakukan sepengetahuan tim-tim yang berhubungaan langsung untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif
(Harmonis)
1.Mencari dan menyiapkan bahan materi leaflet
Bahan materi isi leaflet
- Dalam menyiapkan bahan- bahan leaflet saya mencari banyak materi dari berbagai literatur, baik jurnal , buku, makalah atau artikel video atau wawancara tenaga profesional untuk
Sejalan dengan Rumah
Sakit Kanker Dharmais yang terus mengembangkan diri untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat dan perannya dalam
Tata Nilai RS Kanker
Dharmais adalah Pro CARE
Cs -
Profesional - Care -
Continuous improvement - Synergy menghasilkan materi yang relevan agar memaham dan memenuhi kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan) mewujudkan Sasaran
Strategis terkait peningkatan ketersediaan dan mutu fasyakes rujukan dah ini sesuai dengan visi dan misi berbagai aplikasi pembuatan leaflet sebagai tindakan proaktif dalam mempelajari literasi digital (Adaptif)
- Saya membuat rancangan dengan menyesuaikan dengan aturan leaflet yang beredar di rumah sakit untuk dapat dipertanggung jawabkan hasilnya ( Akuntabel)
RSKD yaitu : VISI
"Menjadi Caring & Smart National Cancer Center"
MISI
1. Memberikan pelayanan kanker komprehensif berbasis bukti terkini, Good Clinical Governance, Patient Safety dan Patient Care Center
2. Menyelenggarakan dengan cermat (Akuntabel) pendidikan dan pelatihan
- Saya membuat leaflet semenarik mungkin agar dapat difahami semua kalangan dengan tingkat pendidikan yang berbeda apapun latarbelakangnya( Berorientasi pelayanan)
- Saya membuat leaflet dengan menghindari hal- hal yang mengandurng
SARA, untuk menghargai setiap pasien apapun latar belakangnya ( Harmonis)
- Selama membuat leaflet saya menerima segala saran, masukan dan rekomendasi yang sesuai baik dari kepala ruangan, sesama perawat atau teman sejawat dari bidang yang lain untuk memberi di bidang kanker
3.Menyelenggarakan penelitian di bidang kanker yang dapat diterapkan dalam pelayanan.
4. Menyelenggarakan registrasi kanker berbasis rumah sakit dan berbasis populasi sebagai Pusat
Data Beban Kanker
Nasional
4.Melakukan permohonan persetujuan mentor/ kepala ruangan. Tim promkes dan Bagian Humas
Persetujuan mentor/kepala ruangan, tim promkes dan bagian humas kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi
(Kolaboratif)
- Saya menyiapkan soft copy dan semua berkas berkas yang perlukan saat melakukan permohonan persetujuan kepada mentor/kepala ruangan, Tim promkes dan bagian humas untuk bekerjasama menghasilkan leaflet terbaik ( Kolaboratif)
- Saya
Leaflet pengecekan isi leaflet dengan cermat dan teliti sebelum melakukan pencetakan hard copy
(Kompeten) sosialisai
Output : terlaksananya sosialisasi sosialisai sosialisai kepala ruangan sebelum membuat jadwal agar semua kegiatan sepengatahuan dan seizin pimpinan untuk menjaga nama baik pimpinan ( Loyal ) - Saya menentukan jadwal secara efektik agar efisien sesuai dengan rencana yang di tentukan ( Kompeten)
- Saya membuat draft
Sakit Kanker Dharmais yang terus mengembangkan diri untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat dan perannya dalam mewujudkan Sasaran
Strategis terkait peningkatan ketersediaan dan mutu fasyakes rujukan dah ini sesuai dengan visi dan misi
Dharmais adalah Pro CARE Cs
- Profesional
- Care
-Continuous improvement
- Synergy sosialisasai undangan sosialisasi sesuai dengan kaidah naskah dinas yang berlaku agar pelaksanaannya dapt dipertanggungjawabkan ( Akuntabel)
- Saya meminta persetujuan kepala ruangan sebagai
RSKD yaitu : VISI
"Menjadi Caring & Smart
National Cancer Center" MISI
1. Memberikan pelayanan kanker komprehensif
3. Melakukan sosialisasi Laporan pelaksanaan sosialisasi pimpinan langsung di temapat kerja untuk mnjaga nama baik pimpinan sebelum mencetak atau mensosialisasikan undangan ( Loyal )
- Saya melakukan sosialisasi sesuai jadwal sebagai tanda kedisiplinan dalam melaksanankan tugas
(Akuntabel)
- Saya melakukan sosialisi kepada perawat dan pasien/keluarga dengan sikap ramah dan sopan
(Berorientasi pelayanan)
- Saya melakukan sosialisasi dengan tetap menghargai setiap orang tanpa berbasis bukti terkini, Good Clinical Governance, Patient Safety dan Patient Care Center
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang kanker
3.Menyelenggarakan penelitian di bidang kanker yang dapat diterapkan dalam pelayanan.
4. Menyelenggarakan registrasi kanker berbasis rumah sakit dan berbasis populasi sebagai Pusat
Data Beban Kanker
Nasional
- membeda-medakan jenjang pendidikan, suku agama budaya dll dari perawat, teman sejawat dan pasien/keluarga (Harmonis)
- Selama sosialisai saya memfoto dan memvideokan sebagai tindakan proaktif untuk laporan dokumentasi jika diperlukan (Adaptif)
- Saya mengundang teman sejawat, tim promkes dan bagian humas dalam bekerjasama melakukan sosialisasai (Kolaboratif) hasil sosialisasi dengan cermat dan jujur (Akuntabel)
4 Evaluasi
Output : Terlaksananya evaluasi
1.Membuat instrumen evaluasi (Wawancara untuk pasien sebagai penerima edukasi dan kuisioner untuk perawat sebagai pemberi edukasi)
Instrumen evaluasi (Wawancara untuk pasien dan kuisioner untuk perawat)
- Saya membuat instrumen evaluasi sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku sebagai tanggung jawab saya melaksanakan tugas (Akuntabel)
- Selama proses pembuatan instrumen saya melakukannya dengan cermat dan juga teliti untuk menghasilkan instrumen dengan kualitas terbaik (Kompeten)
- Saya meminta persetujuan
Mentor sebelum menggunakan istrumen ( Loyal)
2. Mengumpulkan data Data evaluasi - Saya melakukan pengumpulan data evaluasi dengan kuisioner berupa
Sejalan dengan Rumah
Sakit Kanker Dharmais yang terus mengembangkan diri untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat dan perannya dalam mewujudkan Sasaran
Strategis terkait peningkatan ketersediaan dan mutu fasyakes rujukan dah ini sesuai dengan visi dan misi
RSKD yaitu : VISI
"Menjadi Caring & Smart
National Cancer Center" MISI
Tata Nilai RS Kanker
Dharmais adalah Pro CARE
Cs
- Profesional
- Care
-Continuous improvement
- Synergy google form entuk memudahkan dan efisiesi menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang serba digital
(Adaptif)
- saya melakukan pengumpuan data evaluasi kepada pemberi edukasi
(Perawat) dengan tetap membangun lingkungan kerja yang kondusif (
Harmonis)
- Saya melakukan pengumpulan data evaluasi dengan wawancana kepada
Penerima edukasi (pasien dan keluarga) dengan sikap ramah sopan santun
(Berorientasi pelayanan)
1. Memberikan pelayanan kanker komprehensif berbasis bukti terkini, Good Clinical Governance, Patient
Safety dan Patient Care Center
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang kanker
3.Menyelenggarakan penelitian di bidang kanker yang dapat diterapkan dalam pelayanan.
4. Menyelenggarakan registrasi kanker berbasis rumah sakit dan berbasis populasi sebagai Pusat
Data Beban Kanker
Nasional sudah di olah
3.
- Selama proses pengumpulan data saya melakukannya dengan jujur cermat dan juga teliti (Akuntabel)
- Saya menggunakan aplikasi pengolah data dalam melakukan pengolahan untuk memudahkan dan mengembangkan kreativitas saya (Adaptif)
- Saat mengolah data saya selalu menjaga kerahasiaan data (Loyal)
- Saya bersikap kooperatif dan terbuka menerima saran dari kepala ruangan, teman sejawat atau pasien/keluarga untuk menghasilkan nilai tambah (Kolaboratif)
4. Menyusun laporan hasil evaluasi
Laporan hasil evaluasi
- Saya Membuat laporan hasil evaluasi dengan cermat, bertanggung jawab dan jujur ( akuntabel)
- Saya melakukan Konsultasi dengan Kepala ruangan sebelum finalisasi hasil evaluasi untuk menjaga nama baik pimpinan
(Loyal)
- Saya Berdedikasi mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran dalam seluruh proses aktualisasi untuk menghasilkan pelayanan terbaik
(Berorientasi pelayanan)
3.6Rencana
Tabel 5 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisai
NO TAHAPAN KEGIATAN SCEDULE PEMBUATAN LEAFLET EDUKASI
1 PERSIAPAN Konsultasi dan Izin kepala ruang
Meminta Izin tim promkes
Meminta Izin bag humas
2 PEMBUATAN Mencari materi
Membuat rancangan
Membuat leaflet dan editing
Meminta Mersetujuan Karu/
Promkes/ Humas
Mencetakan leaflet
3 SOSIALISASI Membuat jadwal sosialisasi
Membuat undangan
Melakukan osialisai
Membuat laporan sosialisasi
4 EVALUASI Membuat instrumen evaluasi
Mengambil data
Mengolah data
Membuat Laporan hasil evaluasi