1 minute read

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Identifikasi Isu

Penulis menentukan identifikasi isu dengan cara observasi selama 3 bulan di beberapa unit kerja Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan, berikut ini beberapa identifikasi isu yang telah dirumuskan :

Advertisement

1.Kurang maksimalnya pengendalian perbekalan farmasi yang mendekatiExpiredDate (ED) di ruang pelayanan Instalasi Farmasi Tahun 2022.

2.Tidak adanya obat sediaan injeksi untuk system UDD, sehingga terjadinya double permintaan resep dan retur yang berlebih dari ruangan rawat inap,Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2022.

3.Belum optimalnya penyimpanan perbekalan farmasi di instalasi farmasi yang dapat menghambat kinerja dalam pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2022.

3.1Keterkaitan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN untuk Terwujudnya SMART Governance

Berikut penjelasan mengenai dampak apabila isu tidak ditangani dan keterkaitan isu dengan substansi agenda 3:

Tabel 3.1. Keterkaitan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN

Isu Dampak Apabila Isu tidak Ditangani

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

Kurang maksimalnya pengendalian perbekalan farmasi yang mendekati

ExpiredDate(ED)

• Tidak adanya jaminan keamanan obat yang akan didistribusikan ke puskesmas untuk selanjutnya diteruskan ke pasien.

• Tidak adanya kontrol terhadap obat yang mendekati kadaluarsa

• Manajemen ASN

Sebagai seorang asisten apoteker seharusnya melaksanakantugasnya dengan Profesional, kompeten, terencana, pengawasa yang rutin sesuai dengan kode etik ASN.

• Smart ASN

Sebagai seorang asisten apoteker seharusnyadapat menunjukkan nilai smart ASN yakni integritas dimana menunjukkan konsistensi dalam menjalankan tugas

Belum tersedianya obat sediaan injeksi untuk system

UDD, sehingga terjadinya double permintaan resep dan retur yang berlebih dari ruangan rawat inap,Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan , Tahun 2022.

• Tingkat peresepan dari ruangan rawat inap berulang kali .

• Tingginya tingkat Retur obat .

• Manajemen ASN

Sebagai seorang asisten apoteker seharusnya mau konsisten untuk mengingatkan kembali dokter maupun perawat untuk peresepan obat bentuk sediaan injeksi ada didalam resep UDD.

Belum optimalnya penyimpanan perbekalan farmasi di instalasi farmasi yang dapat menghambat kinerja dalam pelayanan kefarmasian di Rumah

Sakit Jiwa Dr. Soeharto

Heerdjan Tahun 2022.

• Pelayanan resep melebihi waktu tunggu yang sudah ditentukan.

• Kesalahan pengambilan perbekalan farmasi.

• Dan juga susunan obat yang berubah – ubah.

• SMART ASN

Sebagai seorang asisten apoteker seharusnya dapat memberikan pelayanan kefarmasian dengan menerapkan nilai SMART ASN yaitu profesionalisme.

• Manajemen ASN

Asisten apoteker seharusnya bertugas sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

Penyusunan sesuai SPO merupakan bentuk ketentuan yang ditetapkan secara legal untuk ditaati oleh setiap asisten apoteker .

• SMART ASN

Sebagai seorang asisten apoteker seharusnya dapat memberikan pelayanan kefarmasian dengan menerapkan nilai SMART ASN yaitu profesionalisme.

This article is from: