9 minute read

SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS

Next Article
Dokumentasi

Dokumentasi

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Yumni Farhah

Advertisement

NIP : 199503192022032002

Pangkat/Golongan : Pengatur/IIC

Jabatan : Perawat Terampil

Unit Kerja : RSJ dr. Soeharto Heerdjan

Kertas Kerja Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil dimana pun. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil Angkatan 5 Golongan II Tahun 2022 ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, saya akan bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.

Cikarang, 23 September 2022

Yang Membuat Pernyataan

Yumni Farhah, A.Md.Kep.

NIP 199503192022032002

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya sehingga bisa menyelesaikan Laporan Aktualisasi terhadap nilai-nilai dasar ASNdenganjudul “PembuatanVideoEdukasi PenerapanAsuhanKeperawatan

Strategi Pelaksanaan Keluarga pada Pasien Gangguan Halusinasi di Ruang

Perkutut Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2022” Penulisanini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam pelaksanaan kegiatan Aktualisasi Pelatihan

DasarCPNSdi BapelkesCikarangtahun2022.Penulismenyadaribahwabegitubanyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak selama proses penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Desmiarti, Sp.KJ., MARS selaku DirekturUtamaRSJ dr. Soeharto Heerdjan.

2. Ibu Jaty Suprijati, S.Kep Ners selaku kepalainstalasi rawat inap sekaligus mentor yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

3. Bapak Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang.

4. Ibu drg. Yana Yojana, MA. selaku coachyang senantiasa memberikan ilmu, dan bimbingannya kepada penulis dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

5. Ibu Sri Sugiatun, S.Kep. selaku Kepala Ruang Perkutut RSJ dr. Soeharto Heerdjan yang memberikan arahan dan dukungan kepada penulis selama proses penyusunan laporan ini.

6. Keduaorangtuapenulisyangtiadahentimemberikanmotivasisertamemanjatkan doa demi kelancaran penyusunan laporan ini.

7. Seluruh teman peserta Pelatihan Dasar CPNS golongan 2 Angkatan 5 Tahun 2022 di Bapelkes Cikarang.

8. Semuapihakyangtidakdapatpenulissebutkansatupersatuyangtelahmembantu dalam proses penyusunan laporan aktualisasi ini.

Saya menyadari bahwa susunan rencana aktualisasi ini masih mengandung celah kekurangan dan kesalahan, untuk itu penyusun menerima koreksi dan saran untuk dikaji dalam penyempurnaan rencana kegiatan aktualisasi ini. Terima kasihh

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sedangkan

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untukmendudukijabatanpemerintahan.SebelumdiangkatmenjadiPNS,makacalonPNS (CPNS)wajibmenjalanimasapercobaanyangdilaksanakanmelaluiprosespendidikandan pelatihan.

BerdasarkanPeraturanLembagaAdministrasiNegaraNomor12tahun2018tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, CPNS wajib menjalani masa prajabatan yang dilaksanakan selama 1 tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan CPNS. Kompetensi yang harus dicapai oleh CPNS selama masa pendidikan terdiri dari sikap perilaku bela negara, penerapan nilai-nilai dasar PNS, penerapan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta kompetensi teknis terkait bidang. Melalui proses pendidikan dan pelatihan dasar ini diharapkan CPNS dapat memahami pentingnya bela negara serta dapat menanamkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (BerAKHLAK). Selain itu CPNS juga perlu memahami terkait dengan fungsi ASN yaitu sebagai pelaksanakebijakan publik,pelayan publik,perekatdan pemersatu bangsa.

Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangkapemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan nilai ini seorang ASN dituntut memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, serta cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalah yang ada di masyarakat.

Kegiatan aktualisasi mencakup tiga tahapan yakni mengidentifikasi isu/masalah yang ada diunit kerja, menemukan gagasan solutif, dan mengaktualisasikan nilai-nilai ASN. Identifikasi isu dilakukan dengan menerapkan prinsip berpikir kritis terhadap kesenjangan dari fenomena yang terjadi diunit kerja, berdasarkan kedudukan dan peran.

Penulis merupakan calon ASN jabatan perawat terampil yang saat ini ditempatkan di RuangPerkututRSJdr.SoehartoHeerdjan.Uraiantugasperawatsecaraterperincidimuat dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) salah satunya adalah melaksanakan edukasi keluarga.

Orang dengan gangguan jiwa yang disebut ODGJ adalah seseorang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi sebagai manusia (Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014). ODGJ memiliki banyak gejala atau perilaku, salah satunya adalah halusinasi. Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada pasien dengan gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penciuman. Klien merasakan stimulus yang sebetul-betulnya tidak ada (Damaiyanti & Iskandar, 2012). Suatu penghayatan yang dialami seperti suatu persepsi melalui panca indera tanpa stimulus eksternal, yaitu persepsi palsu.

Pasien ODGJ yang mengalami tanda dan gejala kekambuhan sangat memerlukan dukungan keluarga. Pencegahan tanda dan gejala kekambuhan pasien bisa tercapai bila adanyaintervensi yangmelibatkan keluarga.Keluargamenjadisumber pendukungutama perawatanbagipasienODGJsaatpasienberadaditengahmasyarakat.Jikakeluargatidak mendukungdan tidakmeneruskan perawatannyadirumah,makakeberhasilan perawatan yang dilakukan di rumah sakit akan sia-sia dan pasien harus dirawat kembali. Dukungan keluarga merupakan salah satu intervensi yang penting dan keluarga sangat perlu berpartisipasi dalam proses penyembuhan.

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pasien, dapat diasumsikan bahwa dukungan keluarga harus diberikan sejak awal pasien masuk psikiatri hingga setelah kembali ke rumah. Untuk mencegah kekambuhan pasien ODGJ, keluarga pasien harus memiliki sikap positif.Anggota keluarga juga perlu memotivasi pasien untukmerawat diri mereka sendiri dan terlibat dalam aktivitas mandiri.

Berdasarkan hasil diskusi dengan mentor dan coach ditetapkan prioritas isu yakni belum optimalnya penerapan asuhan keperawatan strategi pelaksanaan keluarga terhadap kemampuan keluarga merawat pasien dengan gangguan halusinasi di Ruang

Perkutut Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2022. Untuk menyelesaikan isu tersebut ditetapkan gagasan kreatif untuk laporan aktualisasi yaitu pembuatan video edukasi penerapan asuhan keperawatan strategi pelaksanaan keluarga pada pasien gangguan halusinasi di Ruang Perkutut Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan.Adapun kegiatan dalam penyelesaian isu menghubungkan nilai-nilai ASN BerAKHLAK sebagai wujud aktualisasi dalam penerapan nilai tersebut.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah dipelajari melalui substansi mata pelatihan, yaitu nilai BerAKHLAK sebagai core value ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.

2. Membangun ASN yang memiliki integritas, profesional, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mengaplikasikantugasperawatsebagaiedukator,terutamadalampenerapan strategi pelaksanaan keluarga pada pasien dengan gangguan halusinasi.

2. Mempermudah keluarga dalam melakukan penerapan strategi pelaksanaan saat dirumah.

3. Mengoptimalkan penerapan strategi pelaksanaan keluarga pada pasien dengan gangguan halusinasi.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi Penulis

Penulis dapat memahami dan menambah wawasan mengenai penerapan nilai, kedudukan, peran dan fungsi ASN sehingga dapat mengaktualisasikan nilainilai tersebut melalui penyusunan laporan aktualisasi ini di unit kerja. Laporan aktualisai ini bermanfaat untuk penulis dalam membentuk sikap dan perilaku sebagai ASN yang professional dan berkarakter.

1.3.2 Manfaat bagi Instansi

Laporan aktualisasi ini bermanfaat bagi instansi sebagai usulan atau inovasi dalam meningkatkan asuhan keperawatan kepada pasien, yang sejalan dengan visi dan misi rumah sakit.

1.4 Ruang Lingkup Laporan Aktualisasi

Ruang lingkup dalam laporan kegiatan aktualisasi yaitu sebagai berikut:

1.4.1 Kegiatan

Semua tugas yang dilakukan dalam proses aktualisasi nilai–nilai dasar ASN didasarkanpadaSasaranKerjaPegawai(SKP),Perintahatau tugasdaripimpinan, dan inisiatif atau inovasi sendiri yang disetujui oleh pimpinan.

1.4.2 Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan aktualisasi dilakukan di Ruang Rawat Inap Perkutut Rumah

Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan.

1.4.3 Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan aktualisasi dilakukan selama 30 hari kerja terhitung mulai tanggal 5 Agustus 2022 sampai dengan 9 September 2022.

1.4.4

Batasan nilai dalam aktualisasi berupa nilai – nilai yang menjadi dasar nilai ASN, yaitu: a. Berorientasi pelayanan yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan serta melakukan perbaikan tiada henti. b. Akuntabilitas yaitu melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermatdisiplin,berintegritastinggisertatidakmenyalahgunakankewenangan jabatan. c. Kompeten yaitu meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. d. Harmonis yaitu menghargai setiap orang apapun latar belakangnya dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. e. Loyal yaitu memegang teguh ideologi Pancasila, UUD NKRI tahun 1945, setia pada NKRI, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara. f. Adaptif yaitu cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas. g. Kolaboratif yaitu memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dan terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah.

Bab Ii

Gambaran Organisasi Dan Profil Peserta

2.1Profil Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan

Gambar 2.1 RSJ dr. Soeharto Heerdjan

Sumber: Website RSJSH

Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan didirikan berdasarkan Keputusan

KerajaanBelandaKoninklijkbesluittertanggal30Desember1865No.100danberdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Gouverneur General tertanggal 14 April 1867, namun pembangunannyabarudimulaipadatahun1876.Dasarhukumpendirian rumahsakitjiwa adalah “HetReglementophetKrankenzenigenwezen”Stbl.1897Nomor54dengansegala perubahan dan tambahan-tambahannya. Atas dasar perubahan tersebut bentuk pelayanan rumah sakit jiwa tidak melayani pasien secara langsung ke masyarakat, rumah sakit jiwa hanya menerima pasien dari kejaksaan, kepolisian, pamong praja dan instansi pemerintahlainnyaatasdasaradaindikasigangguanjiwaberat.Sehinggasekarangmasih melekat pengertian masyarakat bahwa rumah sakit jiwa hanya melayani pasien yang mengalami gangguan jiwa berat.

Dalam rangka memenuhi harapan pengabdian dan peningkatan ilmu pelayanan di bidang penyakit jiwa, kabinet di Indonesia Ex Nederland Indie mengirimkan surat dinas kepada Inspektur Urusan Asylum di negeri Belanda pada bulan September 1865, kemudian disusul dengan laporan Menteri Penjajahan kepada Ratu Wielhellmina tertanggal 29 Desember 1865, yang isinya adalah menyetujui untuk mendirikan rumah sakit jiwa di Indonesia. Sebenarnya usaha kesehatan jiwa di Jakarta sudah dimulai sejak jaman penjajahan Belanda pada tahun 1824, yaitu dengan mengadakan penampungan

100 orang pasien gangguan mental di salah satu rumah sakit milik Persatuan Orang Cina di Indonesia (POCI), dan pada tahun 1923 pasien-pasien tersebut dipindahkan ke rumah sakit jiwa di daerah Grogol yang baru dibuka oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Pada tahun 1942sampai tahun 1945Rumah SakitJiwaDr.SoehartoHeerdjan yangpadawaktu itu bernamaRumahSakitJiwaGrogol dipakai sebagai KampKonsentrasi untuktahananpolitikolehFasismeJepang,sementarapasien-pasienyangsedangdirawat saat itu dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa Pusat Bogor. Beberapa kali juga Rumah Sakit

Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan mengalami bencana banjir sehingga pasien-pasien yang ada dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa Pusat Bogor pada tahun 1963 dan tahun 1996. Sesuai kebijakan Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam pengembangan Pelayanan Kesehatan jiwapadatanggal 20Desember 1965RumahSakitJiwaDr.SoehartoHeerdjan diresmikan sebagai proyek pelopor kesehatan jiwa di bidang prevensi, kurasi, sedangkan bidang rehabilitasinya dipusatkan di Rumah Sakit Jiwa Bogor.

Untuk menghilangkan stigma masyarakat, nama Rumah Sakit Jiwa Grogol diubah dengan nama Rumah Sakit Jiwa Jakarta pada tahun 1973. Dan pada tahun 1993 diubah lagi menjadi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan hingga saat ini. RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta melakukan tugas untuk melaksanakan upaya penyembuhan dan pemulihan secaraparipurna,pendidikan dan pengembangan dibidangkesehatan jiwa secara serasi, terpadu dan melakukan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan.

2.1.1 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi RSJ dr. Soeharto Heerdjan

Sumber: Website RSJSH

RSJdr.SoehartoHeerdjansaatinidipimpinolehdirekturutamayaknidr.Desmiarti, Sp.KJ., MARS dan 3 direktur lainnya yaitu Direktur SDM & Pendidikan, Direktur Medik & Keperawatan, dan Direktur Keuangan.

2.1.2 Visi, Misi dan Motto

Visi

“Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri.”

Misi

1. Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang komprehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri;.

2. Menyelenggarakan penelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri.

3. Sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan dan pusat rujukan layanan neuropsikiatri.

4. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Motto

JIWA yang berarti jujur, ikhlas, waspada, dan arif.

2.1.3 Tata Nilai

Untukmencapai visi RS JiwaDrSoehartoHeerdjan makanilai dasar yang dijadikan pedoman harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:

R :Responsibility

(Memilikirasatanggungjawabyangtinggidalammemberikanpelayanankesehatan terhadap masyarakat)

S :Sincerly

(Adanya rasa tulus dan ikhlas dalam memberikan pelayanan kesehatan)

J : Justice

(Memberikan pelayanan yang adil tanpa membeda-bedakan)

S : Social

(Berjiwasosial tinggi, berusaha lebih dekat ke masyarakat)

H :Humanity

(Memberikan pelayanan yang humanis, dan responsif)

2.1.4

Profil Ruang Perkutut

Ruang Perkutut merupakan ruang tenang khusus laki-laki untuk persiapan pasien pulang. Ruang Perkutut memiliki kapasitas sebanyak 32 tempat tidur, dengan jumlah perawat sebanyak 12 orang dan dipimpin oleh satu orang kepala ruang. Pasien yang dirawat di Ruang Perkutut merupakan pasien pindahan dari beberapa ruang untuk persiapan pulang.

Gambar 2.3 Peserta

Nama : Yumni Farhah A.Md.Kep.

NIP : 199503192022032002

Jabatan : Perawat Terampil

Unit Kerja : Instalasi Rawat Inap

Instansi : RSJ dr. Soeharto Heerdjan

Dalam pelaksanaan aktualisasi, penulis mengacu kepada Sasaran Kinerja Pegawai

(SKP) perawat terampil instalasi rawat inap di RSJdr. Soeharto Heerdjan,meliputi:

Tabel 2.1 Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

No Indikator Kinerja Sumber

1. TercapainyaBedOccupancyRate(BOR)rawat inap dewasa SKP

2. Persentase pasien yang tidak dilakukan restrain SKP

3. Persentase pasien yang tidak dilakukan seklusi SKP

4. Persentase kepatuhan terhadap standar terapi SKP

5. Persentase kepatuhan pelaksanaan protokol Kesehatan SKP

6. Tercapainya AvLOS rawat inap dewasa SKP

7. Melaksanakan asuhan keperawatan SKP

8. Melaksanakan edukasi keluarga SKP

9. Melaksanakan kolaborasi SKP

10. Melakukan Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK) SKP

11. Ketepatan identifikasi pasien SKP

2.3 Nilai – Nilai Dasar ASN

Nilai-nilai dasar adalah nilai yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan profesiASN(AparaturSipilNegara)secaraprofesionalsebagaipelayanmasyarakat.Nilainilai dasar profesi ASN yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif, jika diakronimkan menjadi BerAkhlak.

1. Berorientasi Pelayanan

Memahami danmemenuhi kebutuhan masyarakat,ramah,cekatan,solutif dan dapat diandalkan serta melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat disiplin, berintegritas tinggi serta tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten

Kompeten yaitu meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

4. Harmonis

Harmonis yaitu menghargai setiaporangapapun latar belakangnyadan membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal yaitu memegang teguh ideologi Pancasila, UUD NKRI tahun 1945, setia pada NKRI,menjaganamabaiksesamaASN,pimpinan,instansidannegara,sertamenjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif

Adaptif yaitu cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas.

7. Kolaboratif

Kolaboratif yaitu memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dan terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah.

This article is from: