![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
3.3 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SEBAGAI GAGASAN KREATIF
Isu-isu yang ditemukan yaitu sebagai berkut :
1. Belum optimalnya identifikasi identitas pasien laboratorium di IGD RS Jiwa dr.Soeharto Heerdjan tahun 2022.
Advertisement
2. Belum Optimalnya Sosialisai tentang Pelayanan Medical Check Up pemeriksaan laboratorium pasien Non ODGJ di RS Jiwa dr.Soeharto Heerdjan Tahun 2022
3. Minimnya Ruang Tunggu Laboratorium RS Jiwa dr.Soeharto Heerdjan Tahun 2022
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisi kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Tekhnik APKL yang dibuat adalah teknik yan digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu :
1. Aktual ( A ), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang.
2. Problematik ( P ) yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
3. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang.
4. Layak (L), yaitu isu yangmasuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuaidengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkatmenjadiisu prioritas.
Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulumenggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkanempat item, yaitu :
5. Aktual (A), artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
6. Problematik (P), artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks
7. Kekhalayakan (K), artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
8. Layak (L), artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya.
Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL
Tabel 2. Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL
1. Belum optimalnya identifikasi identitas pasien laboratorium di IGD RS Jiwa dr.Soeharto Heerdjan tahun 2022.
2. Belum optimalnya sosialisai tentang RS Jiwa dr.Soeharto Heerdjan dapat menerima pasien umum non ODGJ untuk medical chek up pemeriksaan laboratorium tahun 2022
3. Minimnya ruang tunggu laboratorium di RS Jiwa dr.Soeharto Heerdjan tahun2022
Sesuai hasil Analisa dengan metode APKL, dan setelah berdiskusi dengan rekanperawat dan berkonsultasi dengan mentor, maka dipilihlah isu mengenai “ Belum optimalnya penggunaan tanda pengenal pasien ruang IGD RS Jiwa dr.SoehartoHeerdjan tahun 2022. ”