Penyusunan DaftarBerkas PenunjangPemberianObat Kronis Untuk Pasien RawatJalan Jkn Di RSUP Sanglah

Page 1

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN 9

PENYUSUNAN DAFTAR BERKAS PENUNJANG PEMBERIAN OBAT

KRONIS UNTUK PASIEN RAWAT JALAN JKN DI RSUP SANGLAH

DENPASAR TAHUN 2022

DISUSUN OLEH : apt. NI LUH PUTU GITA ASRIYANTI, S.Farm

NIP. 199702182022032002

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PENYUSUNAN DAFTAR BERKAS PENUNJANG PEMBERIAN OBAT KRONIS UNTUK PASIEN

RAWAT JALAN JKN DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2022

DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR Telah di seminarkan

Tanggal 22 Juli 2022 di UPTD Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Coach

I Ngurah Telabah Partha Serathi, MKM NIP 196903051992031007

Mentor

A.A. Ayu Prithadewi, S.Farm., Apt., M.Farm.Klin NIP. 198209162008012011

Penguji

Dr. Ni Made Parwati, SKM., M.Kes NIP. 197205181992032005

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang

Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan

Aktualisasi yang berjudul “Penyusunan Daftar Berkas Penunjang Pemberian Obat Kronis untuk

Pasien Rawat Jalan JKN di RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2022” dalam memenuhi tugas pelatihan dasar (latsar) CPNS di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun

2022 dengan baik. Laporan Rancangan Aktualisasi ini disusun sebagai sarana untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN dan kedudukan dan peran ASN yang selama ini telah dipelajari penulis pada tahapan DistanceLearning latsar CPNS Kementerian Kesehatan tahun 2022.

Penyusunan laporan Aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Kesehatan RI

2. Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Cikarang

3. Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Dan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali

4. dr. I Wayan Sudana, M.Kes selaku Direktur RSUP Sanglah Denpasar

5. A.A Ayu Prithadewi, S.Farm., Apt., M.Farm.Klin selaku Kepala Instalasi Farmasi RSUP Sanglah sekaligus mentor

6. Dr. Ni Made Parwati, SKM., M.Kes selaku Penguji yang telah memberikan masukan, saran dan kritik untuk perbaikan laporan ini

7. I Ngurah Telabah Partha Serathi, MKM selaku coach dan tutor yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun laporan rancangan aktualisasi ini.

8. Ibu Sinta Javani, SST, MAP; Ibu Dwinta Pratiwi Adi, SKM, M.Kes; dan Ns. Gede Wardana, S.Kep., MAHSM serta semua Tutor (Widyaiswara) pada kegiatan latsar kali ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

9. Seluruh Panitia dan Staf Bapelkes Cikarang serta Bapelkesmas Provinsi Bali yang telah memfasilitasi latsar CPNS Golongan III Kementerian Kesehatan Tahun 2022.

10. Orang tua, keluarga dan sahabat seperjuangan yang memberikan dukungan dan motivasi penulis hingga saat ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang

iii

bersifat membangun sehingga di masa yang akan datang dapat menjadi lebih baik. Harapan penulis semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait serta dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan di bidang kefarmasian, khususnya di Instalasi Farmasi RSUP Sanglah Denpasar.

Denpasar, Juli 2022

Penulis

iv
v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................................. ii KATA PENGANTAR .................................................................................................................... iii DAFTAR ISI ............................................................................................................................... v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR SINGKATAN ix BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1 1.2 Tujuan .............................................................................................................. 2 1.2.1 Tujuan Umum ................................................................................................ 2 1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................................... 3 1.3 Manfaat ............................................................................................................ 3 1.3.1 Manfaat bagi Penulis/Peserta Latsar CPNS ........................................................ 3 1.3.2 Manfaat bagi RSUP Sanglah Denpasar .............................................................. 3 1.3.3 Manfaat bagi Masyarakat 3 BAB II PROFIL INSTANSI .......................................................................................................... 4 2.1 Sejarah RSUP Sanglah Denpasar ......................................................................... 4 2.2 Visi dan Misi RSUP Sanglah Denpasar .................................................................. 5 2.2.1 Visi 5 2.2.2 Misi ............................................................................................................... 5 2.3 Nilai-Nilai Organisasi RSUP Sanglah Denpasar ...................................................... 5 2.4 Instalasi Farmasi RSUP Sanglah Denpasar 5 2.5 Rincian Tugas Jabatan Fungsional Apoteker Ahli Pertama ..................................... 6 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 9 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ...................................................................... 9 3.1.1 Identifikasi dan Deskripsi Isu ........................................................................... 9 3.1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL .................................................................. 11 3.1.3 Analisis Isu dengan Metode USG .................................................................... 12 3.1.4 Analisis Isu dengan Metode Fishbone Diagram ................................................ 12
vi 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance ................................................................................. 14 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif ...................................... 14 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI 17 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai dasar ASN ....................................................... 17 4.2 Penjadwalan 33 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi .................................... 35 DAFTAR PUSTAKA 37 LAMPIRAN 38
vii DAFTAR TABEL Tabel 3. 1 Analisis Kualitas Isu dengan Metode APKL ....................................................... 11 Tabel 3. 2 Analisis Prioritas Isu dengan Metode USG 12 Tabel 3. 3 Rekomendasi Alternatif Penyelesaian Masalah ................................................. 14 Tabel 4. 1 Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi 17 Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi .......................................... 33 Tabel 4. 3 Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi ..................................................... 35
viii DAFTAR GAMBAR Gambar 3. 1 Fishbone Diagram dalam Analisis Isu ........................................................... 13

DAFTAR SINGKATAN

ASN : Aparatur Sipil Negara

BMHP : Bahan Medis Habis Pakai

BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Fasyankes : Fasilitas pelayanan kesehatan

FKRTL : Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut

Fornas : Formularium Nasional

ICCU : Intensive Coronary Care Unit

ICU : Intensive Care Unit

IFRS : Instalasi Farmasi Rumah Sakit

IGD : Instalasi Gawat Darurat

IKS : Ikatan Kerja Sama

IPK : Instalasi Penjamin Klaim

JCI : Joint Commission International

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

KARS : Komite Akreditasi Rumah Sakit

Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

NICU : Neonatal Intensive Care Unit

NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia

NTB : Nusa Tenggara Barat

NTT : Nusa Tenggara Timur

Permenkes : Peraturan Menteri Kesehatan

PICU : Pediatric Intensive Care Unit

PJT : Pelayanan Jantung Terpadu

PNS : Pegawai Negeri Sipil

PPK BLU : Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Prolanis : Pengelolaan penyakit kronis

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

SJSN : Sistem Jaminan Sosial Nasional

TPN : Total Parenteral Nutrition

WBK : Wilayah Bebas Korupsi

ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, disebutkan salah satu fungsi rumah sakit adalah penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit serta pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga

sesuai kebutuhan medis. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar adalah salah satu rumah sakit tingkat ketiga yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana disebutkan dalam undang-undang.

RSUP Sanglah sebagai rumah sakit rujukan untuk provinsi Bali dan Indonesia Timur juga berperan dalam mendukung Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). SJSN adalah komitmen pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. SJSN sendiri merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang pada hakekatnya bertujuan untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Salah satu program dari SJSN adalah program jaminan kesehatan adalah yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Program tersebut selanjutnya disebut sebagai program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). RSUP Sanglah sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) menjadi salah satu unsur dalam penyelenggaraan JKN (Republik Indonesia, 2019).

Pasien peserta JKN dapat memanfaatkan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di RSUP Sanglah Denpasar. Saat ini pelayanan rawat jalan RSUP Sanglah mencakup program pengelolaan penyakit kronis (prolanis). Setiap harinya poliklinik RSUP Sanglah melayani pasien dengan penyakit kronis diantaranya diabetes melitus, hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsi, skizofren, sirosis hepatis, stroke, dan Sindroma Lupus Eritromatosus (SLE). Pasien-pasien dengan penyakit kronis tersebut selain menjalani pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi oleh dokter spesialis atau subspesialis juga mendapatkan pelayanan obat. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional,

1

disebutkan bahwa pelayanan obat untuk peserta JKN di FKRTL dilakukan oleh apoteker di instalasi farmasi rumah sakit sesuai ketentuan perundang-undangan. Sesuai dengan prolanis pasien dengan penyakit kronis mendapatkan terapi obat untuk 30 hari. Instalasi Farmasi RSUP Sanglah melalui satelitnya yaitu depo rawat jalan berperan dalam pelayanan obat tersebut.

Pelayanan obat untuk peserta JKN pada fasilitas kesehatan termasuk di RSUP Sanglah

Denpasar mengacu pada daftar obat yang tercantum dalam Formularium Nasional (Fornas) dan harga obat yang tercantum dalam e-katalog obat. Fornas telah memaparkan syarat atau restriksi penggunaan dan peresepan maksimal dalam pemberian obat-obatan termasuk obat kronis. Restriksi yang ditulis dalam fornas dapat berupa berkas-berkas penunjang yang mendukung pemberian obat kronis tersebut. Berkas penunjang harus dilengkapi sebagai syarat kelengkapan dalam proses klaim dan pembayaran BPJS Kesehatan kepada RSUP Sanglah. Oleh karena itu, bagian farmasi juga berperan dalam menjamin terpenuhinya syarat kelengkapan berkas penunjang dalam pemberian obat kronis.

Saat ini pelayanan farmasi dan poliklinik masih berpedoman pada restriksi yang tertulis di fornas dan pembaruan informasi terkait klaim dari bagian Instalasi Penjamin Klaim (IPK). Namun, restriksi pemberian yang tertulis di fornas masih berupa persyaratan umum yang belum diterjemahkan secara keseluruhan menjadi berkas penunjang yang dimaksudkan. Belum adanya daftar berkas penunjang yang disusun dan dihimpun menjadi satu dapat menimbulkan perbedaan penafsiran oleh petugas yang bertugas, baik pemberi asuhan seperti dokter maupun petugas farmasi saat akan memberikan obat. Hal tersebut dapat berdampak pada kurang efektif dan efisiennya pelayanan karena proses koordinasi pihak-pihak terkait yang akan mempengaruhi kualitas pelayanan kepada pasien. Adanya kekurangan berkas penunjang juga akan berdampak pada proses klaim dimana berkas pasien yang kurang lengkap dapat ditangguhkan proses klaimnya oleh BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, penulis mengusulkan gagasan kreatif berupa penyusunan daftar berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien rawat jalan JKN di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2022.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah menjadi PNS yang profesional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dalam penyusunan daftar berkas penunjang pemberian obat kronis bagi pasien rawat jalan JKN di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2022.

2

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mampu menganalisis masalah dan menyusun gagasan kreatif sebagai pemecahan masalah di Instalasi Farmasi RSUP Sanglah Denpasar.

2. Mampu menyusun daftar berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien rawat Jalan JKN di RSUP Sanglah Denpasar.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi Penulis/Peserta Latsar CPNS

Manfaat dari penyusunan rancangan aktualisasi bagi penulis adalah sebagai pedoman awal dalam melaksanakan aktualisasi dan habituasi.

1.3.2 Manfaat bagi RSUP Sanglah Denpasar

Manfaat yang diharapkan dari penyusunan rancangan aktualisasi, yaitu:

1. Memperoleh daftar berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien rawat jalan

JKN.

2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan poliklinik JKN dan depo farmasi rawat jalan untuk memberikan pelayanan yang paripurna.

3. Mengurangi penangguhan klaim karena ketidaklengkapan berkas penunjang.

1.3.3 Manfaat bagi Masyarakat

Manfaat yang diharapkan dari penyusunan rancangan aktualisasi ini untuk masyarakat adalah menghasilkan produk akhir yang akan meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pasien rawat jalan JKN di RSUP Sanglah Denpasar.

3

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1 Sejarah RSUP Sanglah Denpasar

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar dibangun pada tahun 1956 dengan kapasitas 150 tempat tidur. RSUP Sanglah kemudian diresmikan pada tanggal 30 Desember 1959 oleh Presiden Ir. Soekarno sebagai rumah sakit kelas C Pada tahun 1962

bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana (Unud) sebagai RS Pendidikan. Pada tahun 1978 menjadi rumah sakit pendidikan tipe B dan sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Bali, NTB, NTT, Timor Timur sesuai SK Menkes RI No.134/1978. Dalam perkembangannya RSUP Sanglah mengalami beberapa kali perubahan status, pada tahun 1993 menjadi rumah sakit swadana (SK Menkes No. 1133/Menkes/SK/VI/1994). Kemudian tahun 1997 menjadi Rumah Sakit PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak). Pada tahun 2000

berubah status menjadi Perjan (Perusahaan Jawatan) sesuai peraturan pemerintah tahun 2000. Terakhir pada tahun 2005 sampai saat ini berubah menjadi PPK BLU (Kepmenkes RI

NO.1243 tahun 2005 tgl 11 Agustus 2005) dan ditetapkan sebagai RS Pendidikan Tipe A sesuai

Permenkes 1636 tahun 2005 tertanggal 12 Desember 2005. RSUP Sanglah yang terletak di Jalan Diponegoro, Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat, Kota Denpasar ini pertama kali terakreditasi JCI edisi 4 pada tahun 2013. Selanjutnya pada tahun 2014 RSUP Sanglah terakreditasi Nasional KARS. Pada tahun 2016 dan 2017 RSUP Sanglah kembali terakreditasi Internasional JCI edisi 5 dan KARS. Selanjutnya di tahun 2019 RSUP Sanglah kembali terakreditasi Internasional JCI edisi 6 dan KARS. Pada tahun 2020 RSUP Sanglah telah lulus sebagai institusi WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) (RSUP Sanglah, 2019).

RSUP Sanglah memliki pelayanan poliklinik, rawat inap, IGD dan bedah sentral. Selain layanan konvensional tersebut terdapat juga pelayanan kesehatan tradisional seperti akupuntur, prana, hipnoterapi dan akupresur. RSUP Sanglah juga memiliki layanan unggulan yakni, pelayanan jantung terpadu, pelayanan kanker terpadu, dan pelayanan terpadu kesehatan ibu dan anak. Semua pelayanan ini didukung oleh tenaga kesehatan yang terampil dan profesional, serta dilengkapi dengan peralatan kesehatan dengan teknologi yang canggih dan mutakhir. Sebagai rumah sakit pendidikan, RSUP Sanglah terus berinovasi mengembangkan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2016 RSUP Sanglah mulai memiliki pelayanan cangkok ginjal. Kemudian di tahun 2021, RSUP Sanglah mulai mengembangkan pelayanan Beauty Center dan wisata medis yang menonjolkan pelayanan bedah jantung sebagai unggulan (RSUP Sanglah, 2019).

4

2.2 Visi dan Misi RSUP Sanglah Denpasar

2.2.1 Visi

“Menjadi Rumah Sakit yang Unggul dan Mandiri Tahun 2024”

2.2.2 Misi

Misi dari RSUP Sanglah adalah:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau.

2. Menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya.

3. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit.

4. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik.

5. Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait. (RSUP

2.3

Nilai-Nilai Organisasi RSUP Sanglah Denpasar

Keyakinan dasar RSUP Sanglah dijabarkan sebagai berikut:

1. Integritas

Keselarasan antara ucapan, pikiran dan tindakan

2. Profesional

Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri.

3. Tat Twam Asi

Peduli; belarasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus ikhlas

4. Efektif

Memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat.

5. Kebersamaan

Mampu bekerja sama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi. (RSUP Sanglah, 2021)

Berdasarkan Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan

Kefarmasian di Rumah Sakit, disebutkan bahwa Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

5
Sanglah, 2021) 2.4 Instalasi Farmasi RSUP Sanglah Denpasar

dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinik. Semua sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang beredar di Rumah Sakit merupakan tanggung jawab IFRS, sehingga tidak ada pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di Rumah Sakit yang dilaksanakan selain oleh Instalasi Farmasi

IFRS dikepalai oleh seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan merupakan tempat atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan kefarmasian. Dalam struktur organisasi di RSUP Sanglah, Kepala IFRS berada di bawah struktural Direktur Medik, Keperawatan, dan Penunjangnberkoordinasi dengan Tim Farmasi dan Terapi serta Bidang Pelayanan Penunjang. Dalam pelaksanaan tugas, Kepala IFRS mengkoordinasi 3 (tiga) bidang yaitu bidang pengelolaan perbekalan farmasi, bidang pelayanan farmasi serta gudang medis (RSUP Sanglah, 2021).

Instalasi farmasi yang telah ada sejak berdirinya RSUP Sanglah tahun 1959 mengalami perubahan dan perkembangan baik dari segi wewenang maupun pelayanan yang diberikan. Sehubungan dengan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bidang kesehatan dimana terjadi penggabungan peserta Askes, Jamkesmas, Jamsostek dan Asabri/Polri, maka sejak tanggal 1 Januari 2014 Instalasi Farmasi RSUP Sanglah Denpasar melayani pasien dengan cara bayar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada Tahun 2014 pengembangan pelayanan farmasi klinis dilakukan untuk ruang-ruang prioritas sesuai amanat Permenkes 58 tahun 2014 yang diperbaharui dengan Permenkes 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Hingga tahun 2021 pelayanan farmasi klinik sudah dilakukan di ruang ICU, NICU, PICU, Neonatus, Kemoterapi dewasa dan anak, serta ruang ICCU dan intermediate PJT. Saat ini pelayanan instalasi farmasi meliputi pelayanan farmasi rawat inap, rawat jalan, rawat darurat, cath lab, ruang operasi, dan pencampuran obat kemoterapi terpusat, obat suntik dan TPN serta pelayanan farmasi klinik (RSUP Sanglah, 2021).

2.5 Rincian Tugas Jabatan Fungsional Apoteker Ahli Pertama

Jabatan fungsional apoteker diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional Apoteker. Jabatan fungsional apoteker adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan tugas di bidang praktik kefarmasian. Jabatan fungsional apoteker merupakan jabatan karier PNS yang termasuk

6

jabatan kategori keahlian. Jabatan ini memiliki jenjang yang terdiri dari empat jenjang, yaitu

Apoteker Ahli Pertama, Apoteker Ahli Muda, Apoteker Ahli Madya dan Apoteker Ahli Utama. Tugas Jabatan Fungsional Apoteker yaitu melaksanakan Praktik Kefarmasian yang meliputi penyusunan rencana Praktik Kefarmasian, pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP, pelayanan farmasi klinik, sterilisasi sentral, pelayanan farmasi khusus, serta penerapan kajian farmakoekonomi dan uji klinik. Adapun uraian tugas Jabatan Fungsional Apoteker Ahli Pertama, yaitu:

1. Melakukan penilaian terhadap pemasok terkait dokumen kefarmasian;

2. Menyusun surat pesanan dalam rangka pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;

3. Melakukan pembuatan Sediaan Farmasi;

4. Melakukan pemeriksaan hasil pembuatan Sediaan Farmasi;

5. Merencanakan kegiatan dan kebutuhan sediaan yang akan dikemas ulang;

6. Melakukan pengemasan ulang sediaan;

7. Melakukan pemeriksaan hasil akhir Sediaan Farmasi;

8. Melakukan pengujian mutu bahan baku secara organoleptis;

9. Melakukan pengujian bahan baku secara kualitatif;

10. Melakukan pengujian bahan baku secara kuantitatif;

11. Melakukan verifikasi berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;

12. Mengesahkan berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;

13. Melakukan verifikasi berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi;

14. Mengesahkan berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi;

15. Melakukan stockopname;

16. Mengkaji permintaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;

17. Melaksanakan pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP

18. Memverifikasi daftar usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP, yang tidak memenuhi syarat;

19. Menyusun usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;

20. Melakukan telaah resep;

21. Melakukan pemeriksaan dan penyerahan obat disertai pemberian informasi;

22. Melakukan rekonsiliasi obat;

23. Melakukan konseling penggunaan obat;

7

24. Melakukan konseling obat pada pasien dengan penyakit kronis;

25. Melakukan konseling penggunaan obat khusus anti retro viral, hepatitis, dan tuberkulosis;

26. Melakukan penelusuran dan pengkajian catatan medik;

27. Melakukan analisis, menyimpulkan, dan memberikan rekomendasi hasil pemantauan terapi obat;

28. Mengidentifikasi kejadian efek samping Sediaan Farmasi;

29. Melakukan pemantauan kondisi pasien;

30. Melakukan preparasi sediaan intravena;

31. Melakukan preparasi sediaan radiofarmaka;

32. Melakukan validasi/verifikasi terhadap mesin heat sealers;

33. Mengidentifikasi skala prioritas teknologi kesehatan yang akan dianalisis;

34. Melaksanakan pelayanan swamedikasi;

35. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan di tempat tinggal pasien (pelayanan residensial);

36. Melaksanakan pelayanan kefarmasian untuk pasien di luar Fasyankes.

8

BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

3.1.1 Identifikasi dan Deskripsi Isu

Isu yang diangkat berdasarkan analisis kesenjangan di lingkungan kerja penulis, yaitu di Instalasi Farmasi RSUP Sanglah Denpasar. Rumusan masalah yang dapat diidentifkasi adalah sebagai berikut:

1. Belum optimalnya distribusi sediaan farmasi ke ruang perawatan di Depo Wing Amerta RSUP Sanglah tahun 2022.

Depo Wing Amerta beroperasi setiap hari Senin-Sabtu pukul 07.30-20.00 wita. Depo ini melayani pasien rawat inap dan rawat jalan dengan rata-rata resep mencapai 200-300 resep per hari. Sediaan farmasi untuk pasien rawat inap akan disiapkan di depo ini dimana keseluruhan sediaan farmasi akan dikemas dalam satu kantong plastik untuk masing-masing pasien. Sekali penyiapan obat untuk pasien rawat inap dapat mencapai 50-150 kantong yang kemudian akan didistribusikan ke ruangan perawatan. Dalam 6 bulan terakhir (Januari-Juni

2022) jumlah resep yang disiapkan sebanyak 30.169 resep. Melonjaknya jumlah pasien menyebabkan berkurangnya sarana kantong plastik besar yang digunakan untuk menampung semua kantong obat pasien untuk didistribusikan ke ruang perawatan, sehingga menyulitkan petugas farmasi dan petugas pos untuk distribusi semua sediaan farmasi tersebut ke ruang perawatan. Selain itu kantong plastik yang digunakan juga bersifat sekali pakai karena tidak cukup kuat untuk digunakan berulang.

2. Belum optimalnya pelayanan farmasi pada pasien rawat jalan umum di Depo Wing Amerta RSUP Sanglah selama kurun waktu 2021-2022.

Depo Wing Amerta adalah salah satu bagian dari RSUP Sanglah yang melaksanakan pelayanan eksekutif. Oleh karena itu, poliklinik yang ada di Wing Amerta khusus melayani pasien rawat jalan umum dan Ikatan Kerja Sama (IKS). Poliklinik buka setiap hari Senin-Jumat pukul 07.30-20.00 wita dengan rata-rata kunjungan pasien setiap harinya 10-30 pasien. Depo farmasi turut berperan dalam menyediakan sediaan farmasi yang diperlukan tetapi kondisi saat ini jenis sediaan farmasi masih terbatas pada sediaan generik yang tertulis di fornas dan atau sediaan yang dapat dibeli melalui e-katalog. Hal tersebut menyebabkan banyak peresepan dokter yang tidak bisa dilayani oleh depo farmasi karena dokter meresepkan obat bermerek dagang atau obat yang tidak ada di fornas, sehingga obat tersebut belum diadakan di farmasi. Rata-rata jumlah pasien yang diresepkan obat tetapi tidak tersedia di rumah sakit sekitar 2-5 pasien setiap harinya. Kurangnya ketersediaan obat tersebut nantinya dapat

9

menimbulkan berkurangnya pemasukan rumah sakit karena sebagian besar pasien memilih membeli obat di apotek di luar RSUP Sanglah.

3. Belum adanya informasi terpadu tentang berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien rawat jalan JKN di Instalasi Farmasi RSUP Sanglah tahun 2022. Daftar obat-obatan untuk pasien peserta JKN telah termuat dalam fornas. Obat-obatan yang digunakan pasien peserta JKN memiliki aturan atau restriksi tersendiri. Beberapa syarat yang tertulis dalam fornas masih secara luas sehingga perlu diterjemahkan menjadi berkas penunjang yang spesifik. Namun, kondisi saat ini belum ada aturan tertulis dan terpadu terkait kelengkapan berkas penunjang tersebut yang dapat disebarluaskan di seluruh poliklinik dan farmasi untuk menyamakan persepsi. Hal tersebut dapat menghambat jalannya pelayanan karena perlunya koordinasi antara bagian poliklinik dengan bagian farmasi atau klaim. Selain itu, adanya berkas yang kurang lengkap menyebabkan pengajuan klaim ditangguhkan oleh BPJS Kesehatan dan harus diajukan ulang. Rata-rata resep per bulan yang diterima oleh depo farmasi rawat jalan sekitar 9.460 resep dan setiap bulannya pasti ada berkas yang ditangguhkan untuk dilengkapi. Data terakhir pada bulan April terdapat 72 berkas yang ditangguhkan klaimnya oleh BPJS Kesehatan untuk dilengkapi oleh pihak klaim. Oleh karena itu, perlu adanya sumber informasi tertulis, terperinci, dan terbarukan yang mudah diakses untuk memastikan seluruh petugas farmasi dan poliklinik mengetahui dan dapat menyebarluaskan informasi tersebut.

4. Belum Optimalnya Pemetaan Obat Formularium Nasional dan Belum Sistematisnya Penulisan Master Nama Sediaan Farmasi dalam Sistem Informasi Manajamen Rumah Sakit (SIMaRS) RSUP Sanglah tahun 2022.

Setiap jenis sediaan farmasi terutama obat-obatan akan dikelompokkan menjadi obat yang tercantum dalam fornas atau tidak. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan data terkait peresepan obat fornas dan obat non fornas. Data yang diperoleh dari pemetaan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi. Kondisi saat ini dengan bertambahnya jenis obat dan master nama obat dalam SIMaRS ada beberapa obat yang belum dikelompokkan ada dalam fornas atau tidak. Upaya mengoptimalkan pemetaan obat ini akan memberikan data yang lebih akurat dalam proses evaluasi.

Sediaan farmasi yang ada di RSUP Sanglah berjumlah sangat banyak yang menyebabkan banyaknya master data. Namun, penulisan master nama sediaan farmasi di SIMarS masih beragam. Hal tersebut dikarenakan tidak ada patokan sistematika penulisan master nama sediaan farmasi di sistem. Beberapa penulisan masih belum lengkap atau tidak memenuhi aturan singkatan penulisan yang disepakati. Penulisan nama master yang beragam atau kurang jelas cukup menyulitkan penulis resep dalam meresepkan obat dengan resep

10

elektronik atau electronic prescribing. RSUP Sanglah sendiri saat ini semakin giat untuk menggalakan penggunaan resep, sehingga nama master sediaan farmasi yang sistematis tentunya akan mendukung penulis resep dalam peralihan ke resep elektronik.

3.1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL

Isu yang telah diidentifikasi dilakukan penapisan dengan metode APKL untuk menentukan kualitas isu. Kualitas isu ditentukan dari terpenuhinya semua kriteria dalam teknik APKL, yaitu aktual (A), problematik (P), kekhalayakan (K), dan kelayakan (L). Hasil analisis isu dengan metode APKL ditunjukkan pada tabel 3.1

Tabel 3. 1 Analisis Kualitas Isu dengan Metode APKL

No. Isu A P K L

1.

Belum optimalnya distribusi sediaan farmasi ke ruang perawatan di Depo Wing Amerta RSUP

Sanglah tahun 2022.

Belum optimalnya pelayanan farmasi pada pasien

2.

rawat jalan umum di Depo Wing Amerta RSUP

Sanglah selama kurun waktu 2021-2022.

Belum adanya informasi terpadu tentang berkas

penunjang pemberian obat kronis untuk pasien

3.

rawat jalan JKN di Instalasi Farmasi RSUP Sanglah

tahun 2022.

Belum Optimalnya Pemetaan Obat Formularium

Nasional dan Belum Sistematisnya Penulisan Master

4.

Nama Sediaan Farmasi dalam Sistem Informasi

Manajamen Rumah Sakit (SIMaRS) RSUP Sanglah

tahun 2022.

Keterangan Tabel: Tanda + berarti memenuhi syarat; Tanda – berarti tidak memenuhi syarat.

Berdasarkan hasil analisis dengan metode APKL terdapat tiga isu yang memenuhi syarat

menunjukkan kualitas isu yang baik untuk ditindaklanjuti, yaitu:

1. Belum optimalnya distribusi sediaan farmasi ke ruang perawatan di Depo Wing Amerta RSUP Sanglah tahun 2022.

2. Belum adanya informasi terpadu tentang berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien rawat jalan JKN di Instalasi Farmasi RSUP Sanglah tahun 2022.

3. Belum Optimalnya Pemetaan Obat Formularium Nasional dan Belum Sistematisnya

Penulisan Master Nama Sediaan Farmasi dalam Sistem Informasi Manajamen Rumah Sakit (SIMaRS) RSUP Sanglah tahun 2022.

11
Keterangan
+ + + + Memenuhi syarat
+ + +Tidak memenuhi syarat
+ + + + Memenuhi syarat
+ + + + Memenuhi syarat

3.1.3 Analisis Isu dengan Metode USG

Prioritas isu akan dipilah menggunakan metode USG dengan memperhatikan Urgency, Seriousness, dan Growth. Skor pada masing-masing kriteria adalah 1-5 dimana semakin tinggi skor menunjukkan nilai yang semakin tinggi. Hasil analisis dengan metode USG ditunjukkan pada tabel 3.2

Tabel 3. 2 Analisis Prioritas Isu dengan Metode USG

1. Belum optimalnya distribusi sediaan farmasi ke ruang perawatan di Depo Wing Amerta

RSUP Sanglah tahun 2022.

2. Belum adanya informasi terpadu tentang berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien rawat jalan JKN di Instalasi

Farmasi RSUP Sanglah tahun 2022.

3. Belum Optimalnya Pemetaan Obat

Formularium Nasional dan Belum

Sistematisnya Penulisan Master Nama Sediaan

Farmasi dalam Sistem Informasi Manajamen

Rumah Sakit (SIMaRS) RSUP Sanglah tahun 2022.

3 2 3 8 III

5 4 5 14 I

4 3 4 11 II

Berdasarkan hasil analisis dengan metode USG diperoleh prioritas isu sebagai berikut:

1. Belum adanya informasi terpadu tentang berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien rawat jalan JKN di Instalasi Farmasi RSUP Sanglah tahun 2022.

2. Belum Optimalnya Pemetaan Obat Formularium Nasional dan Belum Sistematisnya

Penulisan Master Nama Sediaan Farmasi dalam Sistem Informasi Manajamen Rumah Sakit (SIMaRS) RSUP Sanglah tahun 2022.

3. Belum optimalnya distribusi sediaan farmasi ke ruang perawatan di Depo Wing Amerta RSUP Sanglah tahun 2022.

Oleh karena itu, isu belum adanya informasi terpadu tentang berkas penunjang untuk pemberian obat kronis bagi pasien JKN rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUP Sanglah tahun 2022 akan dianalisis lebih lanjut untuk memperoleh alternatif pemecahan masalah.

3.1.4 Analisis Isu dengan Metode FishboneDiagram

Prioritas isu yang telah ditentukan sebelumnya dianalisis dengan menggunakan

fishbone diagram. Fishbone diagram adalah salah satu metode untuk menemukan sebab-

12
U S G Jumlah Prioritas
No. Isu

akibat dari suatu masalah untuk ditemukan penyelesaiaannya. Analisis dengan metode

fishbonediagram ditunjukkan pada gambar 3.1

Material

Belum ada daftar tertulis berkas penunjang pemberian obat kronis bagi pasien JKN

Syarat dalam fornas tertulis belum spesifik

Method

Perbaruan informasi berkas

penunjang klaim

diinformasikan

hanya melalui

pesan grup atau lisan

Daftar tertulis yang dicetak dan ditempel kurang efisien

karena jumlah yang banyak

Manpower

Belum optimalnya koordinasi

pihak farmasi, poliklinik, dan klaim

Belum seragamnya pemahaman petugas farmasi terkait syarat dan restriksi fornas

Pelayanan farmasi yang ramai menyulitkan

Belum optimalnya evaluasi berkala berkas yang tidak

terklaim atau

tertunda karena kurangnya berkas penunjang

pencarian cepat untuk informasi kelengkapan berkas penunjang

Unit lain beranggapan bahwa farmasi adalah sumber informasi terkait berkas penunjang

Measurement

MotherNature

Gambar 3. 1 Fishbone Diagram dalam Analisis Isu

Belum adanya informasi terpadu tentang berkas penunjang

pemberian obat kronis untuk pasien rawat jalan

JKN di Instalasi

Farmasi RSUP

Sanglah tahun 2022

13

Berdasarkan analisis sebab akibat dengan menggunakan fishbone diagram diperoleh penyebab isu sebagai berikut:

1. Belum ada daftar tertulis, terperinci, dan terbaru untuk berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien JKN yang disebarluaskan di poliklinik JKN dan farmasi RSUP Sanglah.

2. Petugas farmasi dan petugas kesehatan lainnya di poliklinik JKN RSUP Sanglah belum sepenuhnya memahami syarat atau restriksi fornas dan kelengkapan berkas penunjang.

3. Koordinasi dan evaluasi secara berkala antara pihak farmasi, poliklinik, dan klaim yang belum optimal terutama dalam pembaruan dan penyebarluasan informasi.

Adapun dampak yang diakibatkan apabila isu tidak tertangani adalah terhambatnya pelayanan kepada pasien, kurang efektif dan efisiennya pelayanan, serta adanya penangguhan klaim dari BPJS Kesehatan.

3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN untuk

Mendukung Terwujudnya Smart Governance

Penyebab isu jika dikaitkan dengan kedudukan dan peran ASN dapat dititikberatkan pada fungsi dan tugas ASN sebagai pelayan publik. Sebagai pelayan publik ASN harus memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. ASN harus memiliki kompetensi dan integritas untuk dapat mengatasi penyebab isu yang muncul di lingkungan kerja. Seperti pada isu yang diangkat diperlukan kompetensi teknis dan manajerial untuk mewujudkan gagasan kreatif. Memiliki kompetensi sosiokultural untuk dapat bekerja sama dengan berbagai pihak mewujudkan pelayanan prima.

3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Alternatif pemecahan masalah sebagai gagasan kreatif yang diusulkan penulis adalah dengan menyusun daftar berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien rawat jalan JKN dan memanfaatkan teknologi kode QR untuk menyebarluaskan informasi tersebut. Rekomendasi alternatif penyelesaian masalah ditunjukkan pada tabel 3.3

Tabel 3. 3 Rekomendasi Alternatif Penyelesaian Masalah

No. Alternatif Penyelesaian Tahapan Setiap Alternatif

1. Membuat daftar obat kronis untuk pasien rawat jalan

JKN yang

1. Mengelompokkan obat kronis sesuai dengan yang tersedia di RSUP Sanglah untuk pasien rawat jalan JKN berdasarkan fornas yang berlaku tahun 2022.

Hasil yang

Diharapkan Para Pihak

Tersusunnya

daftar obat kronis

untuk pasien

rawat jalan JKN

Farmasi

14

No. Alternatif Penyelesaian Tahapan Setiap Alternatif

Hasil yang Diharapkan Para Pihak memerlukan berkas penunjang.

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Depo Rawat Jalan terkait daftar obat kronis bagi pasien rawat jalan JKN.

3. Melakukan konsultasi dengan mentor/Kepala Instalasi Farmasi.

4. Melakukan perbaikan daftar obat kronis bagi pasien rawat jalan JKN.

2. Membuat daftar kelengkapan berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien rawat jalan JKN.

1. Memasukkan daftar kelengkapan berkas mengikuti syarat fornas ke daftar obat yang sudah dibuat.

2. Melakukan konsultasi dan koordinasi terkait rancangan daftar berkas penunjang dengan Kepala Depo Rawat Jalan.

3. Melakukan konsultasi dan koordinasi terkait rancangan daftar berkas penunjang dengan bagian klaim JKN.

4. Menyampaikan rancangan daftar berkas penunjang dan berkonsultasi dengan mentor/Kepala Instalasi Farmasi.

5. Melakukan perbaikan/revisi hasil diskusi dengan Kepala Depo Rawat Jalan, bagian klaim dan mentor.

Tersusunnya daftar tertulis, lengkap, dan terperinci berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien rawat jalan JKN

Petugas farmasi, petugas klaim JKN

3. Membuat kode QR yang memuat daftar berkas penunjang obat kronis pasien rawat jalan JKN

1. Membuat daftar dalam format digital (.pdf) yang diunggah ke googledrive farmasi.

2. Membuat kode QR melalui website atau aplikasi tidak berbayar untuk tautan google drive yang berisikan daftar berkas penunjang.

3. Mencetak kode QR dengan kertas sticker.

Terpasangnya kode QR yang dapat dipindai menggunakan ponsel pintar (smartphone) di depo rawat jalan dan poliklinik JKN

Farmasi, dokter, perawat/ petugas verifikator

15

No. Alternatif Penyelesaian

Tahapan Setiap Alternatif

4. Membagikan, menempelkan, dan mensosialisasikan kode QR di depo farmasi rawat jalan dan poliklinik BPJS.

Hasil yang Diharapkan Para Pihak

4 Melakukan evaluasi kebermanfaatan adanya daftar berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien rawat jalan JKN.

1. Menyusun kuisioner dan indikator keberhasilan untuk evaluasi.

2. Melakukan konsultasi kuisioner dengan mentor.

3. Menyebarkan kuisioner ke pengguna kode QR yaitu petugas poliklinik dan farmasi.

4. Rekapitulasi hasil kuisioner untuk menentukan kebermanfaatan kode QR.

Kode QR

bermanfaat untuk

pelayanan yang lebih efektif dan efisien

Farmasi, Petugas Poliklinik

16

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai dasar ASN

Rencana pelaksanaan kegiatan dideskripsikan dalam tahapan kegiatan yang didasari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS (BerAKHLAK) dan kontribusi hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata pelatihan terhadap pencapaian visi dan misi RSUP Sanglah Denpasar serta penguatan

terhadap nilai-nilai organisasi. Deskripsi tahapan kegiatan ditunjukkan dalam matriks rancangan aktualisasi pada tabel 4.1

Tabel 4. 1 Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi No.

1. Membuat

daftar obat

kronis untuk

pasien rawat

jalan JKN yang

memerlukan berkas

penunjang.

1. Mengelompok

kan obat

kronis sesuai

dengan yang

tersedia di

RSUP Sanglah

untuk pasien

rawat jalan

JKN

berdasarkan

fornas yang

Tersusunnya

rancangan

daftar obat

kronis untuk

pasien rawat

jalan JKN.

Saya membaca isi dari fornas dengan cermat

dan mengembangkan pola pikir inovatif

untuk dapat memilah dan mengelompokkan obat kronis menyesuaikan dengan ketersediaan di RSUP Sanglah. Rancangan daftar obat saya

buat dalam format digital yang sesuai sebagai

bentuk mengembangkan kreativitas dan

cakap dalam menggunakan komputer.

Proses penyusunan daftar obat ini saya lakukan

dengan cermat, bertanggung jawab, dan

Keseluruhan tahapan

kegiatan pada kegiatan

1 ini nantinya akan

menghasilkan daftar

obat kronis bagi pasien

rawat jalan JKN.

Adanya daftar obat ini

nantinya akan

dilengkapi daftar

berkas penunjang yang

diperlukan untuk

Pelaksanaan

penyusunan

daftar obat kronis

rawat jalan JKN

merupakan suatu

inovasi untuk

meningkatkan

efektivitas dan

efisiensi

pelayanan yang

dilaksanakan

17
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Output Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi Kontribusi Output Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

berlaku tahun 2022 kinerja terbaik untuk menghasilkan

rancangan daftar obat yang lengkap.

1. Akuntabel: cermat, tanggung jawab

2. Kompeten: kinerja terbaik

3. Adaptif, wawasan global, penguasaan

teknologi informasi: pola pikir inovatif, kreativitas, cakap dalam menggunakan komputer.

memberikan pelayanan

poliklinik dan farmasi

yang efektif dan

efisien. Hal tersebut

akan mendukung

terlaksananya

pelayanan kesehatan

yang paripurna di RSUP

dengan penuh

tanggung jawab, cermat, jujur dan

disiplin yang

dikerjakan secara

bersama sehingga

mampu

memberikan

2.

- Tersusunnya

Saya berdiskusi dan konsultasi dengan apoteker

Sanglah, sesuai misi

konsultasi

dengan Kepala

Depo Rawat

Jalan terkait

rancangan

daftar obat

kronis untuk

pasien rawat

jalan JKN.

rancangan

daftar obat

kronis untuk

pasien rawat

jalan JKN

yang aktual.

- Notulensi

Kepala Depo Rawat Jalan tentang rancangan

daftar obat yang sudah dibuat. Selama proses

konsultasi dan bertukar pendapat saya

berkomunikasi dengan baik, ramah serta

sopan santun sehingga proses konsultasi

berjalan kondusif. Kepala Depo Rawat Jalan

sebagai rekan sejawat akan membantu saya

memperbaiki dan/atau melengkapi rancangan

daftar obat sebagai bentuk kepedulian dan

membantu orang lain belajar. Saya juga

menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan yang

paripurna, mandiri

dan terjangkau;

menciptakan tata

kelola rumah sakit

yangbaik

kenyamanan, kemudahan dan

keadilan bagi

pasien dan petugas pemberi

asuhan. Hal ini

mendukung

penguatan nilai

organisasi yaitu

Integritas, Profesional, Tat

18
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Melakukan

terbuka untuk mendapatkan saran perbaikan

agar kerja sama berjalan sinergis SMART

ASN: Integritas, Hospitality, Networking

1. Kompeten: membantu orang lain belajar

2. Harmonis, Hospitality: ramah, sopan santun, kondusif, kepedulian

3. Kolaboratif, Integritas, Networking: kerja sama sinergis

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

Twam Asi, Efektif, dan Kebersamaan

3. Melakukan

konsultasi dengan

mentor/Kepala

Instalasi

Farmasi.

- Rancangan

daftar obat

kronis untuk

pasien rawat jalan JKN.

- Notulensi

Daftar obat yang yang sudah disepakati dengan

Kepala Depo Rawat Jalan selanjutnya perlu

diketahui dan dikonsultasikan dengan Kepala

Instalasi Farmasi. Saya menyampaikan daftar

obat dengan cermat dan tanggung jawab.

Saya berkonsultasi dengan memperhatikan

keramahan, etika, dan sopan santun agar

konsultasi dapat berjalan kondusif dan

terjalin kerja sama yang sinergis. Mentor

sekaligus Kepala Instalasi Farmasi yang sudah

ahli pada bidangnya akan memberikan

19
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

arahan dan masukan yang jujur sesuai

dengan kewenangannya untuk membantu

saya menyempurnakan daftar obat.

1. Kompeten: ahli pada bidangnya, membantu

orang lain belajar

2. Harmonis, Hospitality: keramahan, beretika, sopan santun, kondusif

3. Kolaboratif, Networking: kerja sama sinergis

4. Integritas: jujur sesuai kewenangan

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

4. Melakukan perbaikan

rancangan daftar obat

kronis untuk

pasien rawat

jalan JKN.

Daftar obat

kronis untuk

pasien rawat

jalan JKN.

Rancangan daftar obat saya periksa dan

lakukan perbaikan dengan jujur, cermat, dan

tanggung jawab sesuai dengan arahan yang diberikan. Saya berupaya terbaik untuk

melakukan perubahan demi hasil yang lebih baik. Saya menyusun kembali daftar obat sesuai

perbaikan yang diberikan dengan

memanfaatkan komputer dan perangkat

lunak serta mengembangkan ide kreatif

dan pantang menyerah untuk menyusun

20
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

daftar obat yang lengkap, terperinci, dan aktual.

1. Berorientasi pelayanan: melakukan perubahan

2. Akuntabel: jujur, cermat, tanggung jawab

3. Kompeten: berupaya terbaik

4. Penguasaan teknologi: memanfaatkan komputer dan perangkat lunak

5. Entrepreneurship: ide kreatif, pantang menyerah

2. Membuat daftar kelengkapan

berkas

penunjang

pemberian

obat kronis

untuk pasien

1. Memasukkan daftar kelengkapan

berkas mengikuti syarat fornas ke

daftar obat

yang sudah

dibuat.

Tersusunnya

rancangan

daftar berkas

penunjang

pemberian

obat kronis

JKN

Saya harus cermat dan memiliki

keahlian/kompetensi dalam

menerjemahkan persyaratan dari fornas

menjadi bentuk berkas penunjang yang

dimaksud untuk membuat daftar kelengkapan

berkas. Saya memanfaatkan penggunaan

teknologi informasi seperti mesin

pencarian (google) dan perangkat lunak

Keseluruhan tahapan

kegiatan pada kegiatan

2 ini nantinya akan

menghasilkan daftar

berkas penunjang

pemberian obat kronis

untuk pasien rawat

jalan JKN. Adanya

daftar ini akan

Pelaksanaan

penyusunan

daftar berkas

penunjang

pemberian obat

kronis untuk

pasien rawat jalan

JKN merupakan

suatu inovasi

21
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

rawat jalan JKN.

komputer untuk menyusun rancangan daftar

obat ke dalam format digital yang sesuai.

1. Akuntabel: cermat,

2. Kompeten, Profesionalisme: memiliki

keahlian/kompetensi

3. Wawasan Global, Penguasaan Teknologi

Informasi dan Bahasa Asing: menggunakan

TI seperti google dan perangkat lunak

komputer

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi

dan Misi Organisasi

menunjang pelayanan

poliklinik dan farmasi

yang efektif dan

efisien. Hal tersebut

akan mendukung

terlaksananya

pelayanan kesehatan

yang paripurna di RSUP

Sanglah, sesuai misi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai

Organisasi

untuk

meningkatkan

efektivitas dan

efisiensi

pelayanan yang

dilaksanakan

dengan penuh

tanggung jawab,

cermat, jujur dan

2. Melakukan

konsultasi dan

koordinasi

terkait

rancangan

daftar berkas

penunjang

dengan PJ

Depo Farmasi

Rawat Jalan.

- Tersusunnya

rancangan

daftar berkas

penunjang

- Notulensi

Rancangan daftar berkas penunjang saya

diskusikan dan konsultasikan dengan apoteker

Kepala Depo Rawat Jalan. Selama proses

konsultasi dan bertukar pendapat saya

berkomunikasi dengan baik, ramah serta

sopan santun sehingga proses konsultasi

berjalan kondusif. Kepala Depo Rawat Jalan

akan memberikan masukan yang jujur sesuai

dengan kewenangannya untuk membantu

saya memperbaiki dan/atau melengkapi

menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan yang

paripurna, mandiri

dan terjangkau;

menciptakan tata

kelola rumah sakit

yangbaik

disiplin yang

dikerjakan secara

bersama sehingga

mampu

memberikan

kenyamanan, kemudahan dan

keadilan bagi

pasien dan

petugas pemberi

22
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

rancangan daftar berkas penunjang sebagai

bentuk kepedulian dan membantu orang

lain belajar. Saya juga terbuka untuk

mendapatkan saran perbaikan agar kerja

sama berjalan sinergis.

1. Kompeten: membantu orang lain belajar

2. Harmonis, Hospitality: komunikasi baik, ramah, sopan santun, kepedulian, kondusif

3. Kolaboratif, Networking: kerja sama sinergis

4. Integritas: jujur sesuai kewenangan

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

asuhan. Hal ini mendukung

penguatan nilai

organisasi yaitu

Integritas, Profesional, Tat

Twam Asi, Efektif, dan Kebersamaan

3. Melakukan

konsultasi dan koordinasi

terkait

rancangan

daftar berkas

penunjang

dengan bagian

klaim JKN.

- Tersusunnya

rancangan

daftar berkas

penunjang

- Notulensi

Daftar berkas penunjang yang sebelumnya

sudah dikonsultasikan dengan Kepala Depo

Rawat Jalan perlu juga dikonsultasikan dengan

bagian klaim JKN yang mana ini juga

membentuk jejaring kerja sama. Selama

proses konsultasi dan bertukar pendapat saya

berkomunikasi dengan baik, ramah serta

sopan santun. Petugas klaim yang berasal

dari Instalasi Penjamin Klaim (IPK) akan

23
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
(1) (2) (3) (4)
(7)
(5) (6)

memberikan masukan melengkapi rancangan

daftar berkas penunjang. Saya terbuka untuk

mendapatkan saran perbaikan agar kerja

sama berjalan sinergis. Selain itu dalam

proses diskusi saya cekatan dan dapat

diandalkan dalam menerima informasi baru

terkait klaim obat kronis JKN.

1. Berorientasi pelayanan: cekatan, dapat

diandalkan

2. Harmonis, Hospitality: komunikasi baik, ramah, sopan santun, kondusif

3. Kolaboratif, Networking: kerja sama sinergis

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi

dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

4. Menyampaikan

rancangan

daftar berkas

penunjang dan

berkonsultasi

dengan

mentor/Kepala

- Tersusunnya

rancangan

daftar berkas

penunjang

- Notulensi

Saya menyampaikan rancangan daftar berkas

penunjang sekaligus berkonsultasi dengan

Kepala Instalasi Farmasi dengan cermat dan tanggung jawab. Saya berkonsultasi dengan

memperhatikan keramahan, etika, dan

sopan santun agar konsultasi dapat berjalan

kondusif dan terjalin kerja sama yang

24
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

Instalasi Farmasi. sinergis. Mentor sekaligus Kepala Instalasi

5. Melakukan

perbaikan/revis

i hasil diskusi dengan PJ

Depo Farmasi

Rawat Jalan,

Tersusunnya daftar berkas penunjang pemberian

obat kronis untuk pasien

Farmasi yang sudah ahli pada bidangnya

akan memberikan arahan dan masukan yang jujur sesuai dengan kewenangannya

untuk membantu saya menyempurnakan daftar berkas penunjang.

1. Kompeten: ahli pada bidangnya, membantu orang lain belajar

2. Harmonis, Hospitality: keramahan, beretika, sopan santun, kondusif

3. Kolaboratif, Networking: kerja sama sinergis

4. Integritas: jujur sesuai kewenangan

Rancangan daftar berkas penunjang saya periksa dan lakukan perbaikan dengan jujur, cermat, dan tanggung jawab sesuai dengan

arahan yang diberikan. Saya berupaya

terbaik untuk melakukan perubahan demi hasil yang lebih baik. Saya menyusun kembali

daftar berkas penunjang sesuai perbaikan yang

25
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

3. Membuat kode

QR yang memuat daftar

berkas

penunjang

obat kronis

bagian klaim dan mentor. rawat jalan JKN. diberikan dengan memanfaatkan komputer

1. Membuat daftar dalam format digital

(.pdf) yang

diunggah ke

Daftar berkas

penunjang

dimuat dalam

googledrive

dan perangkat lunak serta

mengembangkan ide kreatif dan pantang

menyerah untuk menyusun daftar yang

lengkap, terperinci, dan aktual.

1. Berorientasi pelayanan: melakukan

perubahan

2. Akuntabel: jujur, cermat, tanggung jawab

3. Kompeten: berupaya terbaik

4. Penguasaan teknologi: memanfaatkan

komputer dan perangkat lunak

5. Entrepreneurship: ide kreatif, pantang

menyerah

Saat memasuki era digitalisasi penggunaan

kertas sudah mulai dikurangi dan saya mencoba

menyesuaikan kondisi tersebut agar lebih

mudah, efektif, dan efisien. Saya berinovasi

membuat dokumen dalam format digital, salah

satunya .pdf yang dapat disimpan dan

Keseluruhan tahapan

kegiatan pada kegiatan

3 ini akan

menghasilkan produk

berupa kode QR yang

memuat daftar berkas

Pembuatan kode

QR untuk

menyebarluaskan

informasi terkait

berkas penunjang

obat kronis pasien

26
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

pasien rawat jalan JKN. google drive farmasi.

disebarluaskan melalui google drive. Tahapan

ini memerlukan kecakapan dalam

penggunaan teknologi seperti komputer, perangkat lunak, dan layanan penyimpanan

daring googledrive.

1. Adaptif: menyesuaikan kondisi, inovatif

2. Penguasaan teknologi dan bahasa asing: cakap dalam penggunaan teknologi

penunjang obat kronis.

Inovasi tersebut akan

dimanfaatkan dalam

pelayanan poliklinik

dan farmasi untuk

mendukung

terlaksananya

pelayanan kesehatan

rawat jalan JKN

adalah suatu

inovasi.

Tujuannya untuk

meningkatkan

efektivitas dan efisiensi

pelayanan yang

QR melalui website atau

aplikasi tidak

berbayar untuk

tautan google drive yang

berisikan daftar

berkas

penunjang.

Kode QR yang

memuat daftar

berkas

penunjang

Saya memilih kode QR yang saat ini semakin

digemari karena mudah dalam penggunaannya

dan dapat menghubungkan dengan data yang

diinginkan. Penggunaan kode QR juga upaya

solutif untuk meningkatkan kenyamanan

dan kepuasan pengguna layanan, yaitu petugas farmasi dan poliklinik. Saya membuat

kode QR secara gratis melalui website. Hal

tersebut memerlukan keahlian dan kecakapan

dalam mengeksplorasi dan menggunakan

yang paripurna di RSUP

Sanglah, sesuai misi

menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan yang

paripurna, mandiri dan terjangkau;

menciptakan tata

kelola rumah sakit yangbaik

dilaksanakan

dengan penuh

tanggung jawab,

cermat, jujur dan disiplin yang

dikerjakan secara

bersama sehingga

mampu

memberikan

kenyamanan,

27
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (1) 2. Membuat kode

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi

(2) (3) (4) (5) (6) (7) layaran daring untuk menghasilkan produk yang diharapkan.

1. Berorientasi pelayanan: solutif, kenyamanan dan kepuasan

2. Adaptif, Penguasaan teknologi: menggunakan layanan daring

3. Mencetak kode QR dengan kertas sticker.

Sticker kode QR.

Salah satu inovasi dan ide kreatif saya adalah mencetak kode QR dengan kertas sticker sehingga bisa dibagikan ke bagian yang memerlukan dan mudah diletakkan/ditempel. Saya menggunakan jasa layanan percetakan untuk membuat sticker tersebut, dalam hal ini saya sudah berkesempatan melibatkan pihak luar untuk membantu menghasilkan produk yang saya inginkan.

1. Adaptif, Wawasan global, Entreprenurship: inovasi dan ide kreatif

2. Kolaboratif, Networking: melibatkan pihak luar

kemudahan dan keadilan bagi pasien dan petugas pemberi asuhan. Hal ini mendukung penguatan nilai organisasi yaitu Integritas, Profesional, Tat Twam Asi, Efektif, dan Kebersamaan

28
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
(1)

4. Membagikan, menempelkan, dan mensosialisasik an kode QR di depo farmasi rawat jalan dan poliklinik JKN.

Terpasangnya kode QR di depo farmasi

rawat jalan dan poliklinik JKN.

Saya meminta izin dan berkoordinasi dengan

koordinator poliklinik rawat jalan serta Kepala

Depo Rawat Jalan untuk membagikan, menempelkan, dan mensosialisasikan kode QR

yang telah saya buat. Saya mengawali kegiatan

dengan meminta izin, bersikap ramah, sopan santun serta mampu memaparkan

tujuan kegiatan dengan baik dan cekatan.

Sticker kode QR yang sudah terpasang di poliklinik menunjukkan adanya kerja sama

antara bagian farmasi dan poliklinik untuk

melakukan perbaikan layanan dan memanfaatkan berbagai sumber daya

untuk kenyamanan dan kepuasan pasien.

1. Berorientasi pelayanan: melakukan

perbaikan layanan

2. Kompeten: mampu memaparkan tujuan

3. Kolaboratif, Networking: kerjasama, memanfaatkan berbagai sumber daya

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

29
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

4. Melakukan evaluasi

kebermanfaata

n adanya

daftar berkas

penunjang

obat kronis

untuk pasien

rawat jalan JKN.

1. Menyusun kuisioner dan indikator keberhasilan untuk evaluasi.

Tersusunnya

rancangan

kuisioner

Saya menyusun rancangan kuisioner dengan

membaca literatur daring untuk

memperoleh kuisioner baku yang sesuai untuk

kegiatan ini. Saya mencoba mengembangkan

ide dan pola pikir inovatif dalam membuat

kuisioner, salah satunya kuisioner dalam bentuk

googleform.

1. Adaptif, Wawasan global, Penguasaan

teknologi: membaca literatur daring, mengembangkan ide inovatif

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi

dan Misi Organisasi

Keseluruhan tahapan

kegiatan pada kegiatan

5 ini bertujuan

mengevaluasi

kebermanfaatan

adanya daftar berkas

penunjang pemberian

obat kronis untuk

pasien rawat jalan JKN.

Hasil evaluasi akan

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

Proses evaluasi

kegiatan

dilaksanakan

dengan penuh

tanggung jawab, cermat, jujur dan

disiplin yang

dikerjakan secara

bersama demi

perbaikan

Tersusunya

kuisioner untuk

evaluasi

Saya menyampaikan rancangan kuisioner

dengan mentor secara cermat dan tanggung

jawab. Saya berkonsultasi dengan

memperhatikan keramahan, etika, dan sopan santun agar konsultasi dapat berjalan

kondusif dan terjalin kerja sama yang

sinergis. Mentor akan memberikan arahan dan masukan yang jujur sesuai dengan

kewenangannya untuk membantu saya

berkontribusi dalam

mendukung

terwujudnya pelayanan

kesehatan yang

paripurna di RSUP

Sanglah, sesuai misi

menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan yang

layanan. Hal ini

mendukung

penguatan nilai

organisasi yaitu

Integritas, Profesional, Tat

Twam Asi, Efektif, dan

Kebersamaan

30
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2. Melakukan konsultasi kuisioner dengan mentor.

membuat kuisioner yang mencerminkan hasil kegiatan.

1. Kompeten: membantu orang lain

2. Harmonis, Hospitality: keramahan, beretika, sopan santun, kondusif

3. Kolaboratif, Networking: kerja sama sinergis

4. Integritas: jujur sesuai kewenangan

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

paripurna, mandiri

dan terjangkau; menciptakan tata

kelola rumah sakit

yangbaik

3. Menyebarkan kuisioner ke

pengguna

kode QR yaitu

petugas poliklinik dan farmasi.

Kuisioner

sudah terisi

oleh petugas

farmasi dan petugas poliklinik

Kuisioner yang sudah disepakati dengan mentor

disebarkan ke petugas farmasi rawat jalan dan

petugas poliklinik yang dalam keseharian

tugasnya memanfaatkan daftar berkas

penunjang obat kronis. Saya berkoordinasi

dengan Kepala Depo Rawat Jalan dan

koordinator poliklinik JKN untuk meminta izin

pengisian kuisioner. Saya menyampaikan

metode pengisian kuisioner melalui googleform

kepada koordinator poliklinik sehingga nantinya

dapat disebarluaskan melalui pesan media

sosial.

31
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
(1)
(2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi Output

Kegiatan terhadap

Penguatan Nilai Organisasi

4. Rekapitulasi

hasil kuisioner untuk menentukan kebermanfaat an kode QR.

Hasil evaluasi

kebermanfaata n daftar berkas

penunjang

obat kronis

pasien rawat

jalan JKN

1. Kolaboratif, Networking: berkoordinasi

2. Adaptif, Penguasaan teknologi: pemanfaatan media sosial

Hasil pengisian kuisioner direkap untuk

selanjutnya dilakukan evaluasi tercapai atau

tidaknya keberhasilan kegiatan. Saya merekap

dan menganalisis data pengisian kuisioner

dengan jujur untuk menghasilkan data yang

dapat dipertanggung jawabkan.

Saya menyajikan hasil evaluasi dan dengan baik

agar nantinya dapat berkontribusi dalam

peningkatan pelayanan di poliklinik dan depo farmasi rawat jalan.

1. Akuntabel: jujur

2. Berorientasi pelayanan: kontribusi untuk peningkatan

32
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
(1)
(7)
(2) (3) (4) (5) (6)

4.2 Penjadwalan

Kegiatan akan dilaksanakan segera setelah rancangan aktualisasi disetujui dalam kurun waktu satu bulan. Jadwal kegiatan dan tahapan kegiatan dituangkan dalam tabel 4.2

Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi No. Kegiatan

1 Membuat daftar obat

1. Mengelompokkan obat kronis sesuai dengan yang tersedia di RSUP Sanglah

2 Membuat daftar kelengkapan berkas penunjang pemberian obat kronis untuk pasien rawat jalan JKN.

1. Memasukkan daftar kelengkapan berkas mengikuti syarat fornas ke daftar obat yang sudah dibuat.

2. Melakukan konsultasi dan koordinasi terkait rancangan daftar berkas penunjang dengan PJ Depo Farmasi Rawat Jalan.

33
Bulan Ket./Tgl Kegiatan Juli Agustus V I II III IV V
Tahapan Kegiatan
memerlukan
kronis untuk pasien rawat jalan JKN yang
berkas penunjang.
JKN
yang berlaku tahun
25-29 Juli 2022
untuk pasien rawat jalan
berdasarkan fornas
2022.
Jalan terkait daftar obat kronis bagi pasien rawat jalan JKN. 28-29 Juli 2022
2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Depo Rawat
Farmasi.
Agustus 2022
3. Melakukan konsultasi dengan mentor/Kepala Instalasi
1-5
5-7 Agustus
4. Melakukan perbaikan daftar obat kronis bagi pasien rawat jalan JKN.
2022
5-11 Agustus
2022
11-13 Agustus 2022
34 No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Bulan Ket./Tgl Kegiatan Juli Agustus V I II III IV V 3. Melakukan konsultasi dan koordinasi terkait rancangan daftar berkas penunjang dengan bagian klaim JKN. 15-16 Agustus 2022 4. Menyampaikan rancangan daftar berkas penunjang dan berkonsultasi dengan mentor/Kepala Instalasi Farmasi. 16-19 Agustus 2022 5. Melakukan perbaikan/revisi hasil diskusi dengan PJ Depo Farmasi Rawat Jalan, bagian klaim dan mentor. 16-20 Agutus 2022 3 Membuat kode QR yang memuat daftar berkas penunjang obat kronis pasien rawat jalan JKN. 1. Membuat daftar dalam format digital (.pdf) yang diunggah ke google drive farmasi. 21 Agustus 2022 2. Membuat kode QR melalui website atau aplikasi tidak berbayar untuk tautan google drive yang berisikan daftar berkas penunjang. 21 Agustus 2022 3. Mencetak kode QR dengan kertas sticker. 22 Agustus 2022 4. Membagikan, menempelkan, dan mensosialisasikan kode QR 23-26 Agustus 2022

1

Kegiatan 2

Kegiatan 3

Kegiatan 4

4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Aktualisasi dapat terlaksana dengan adanya keterlibatan pihak-pihak yang perannya dijabarkan pada tabel 4.3

Tabel 4. 3 Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi

No. Para Pihak Peran dalam Aktualisasi

1 Mentor (A.A. Ayu Prithadewi, S.Farm., Apt., M.Farm.Klin)

- Memberikan arahan, pertimbangan, dan masukan dalam pemilihan isu.

- Menyepakati isu dan gagasan kreatif pemecahan isu.

35 No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Bulan Ket./Tgl Kegiatan Juli Agustus V I II III IV V di depo farmasi rawat
dan poliklinik JKN. 4 Melakukan evaluasi kebermanfaatan adanya daftar berkas penunjang obat kronis bagi pasien rawat jalan JKN. 1. Menyusun kuisioner dan indikator keberhasilan untuk evaluasi. 25-29 Juli 2022 2. Melakukan konsultasi kuisioner dengan mentor. 1-5 Agustus 2022 3. Menyebarkan kuisioner ke pengguna kode QR yaitu petugas poliklinik dan farmasi. 23-26 Agustus 2022 4. Rekapitulasi hasil kuisioner untuk menentukan kebermanfaatan kode QR. 29-30 Agustus 2022 Keterangan
:
:
:
jalan
tabel:
Kegiatan
:
Keterangan
Rancangan Aktualisasi
pelaksanaan
s/d
sekuruh

2 Coach

(I Ngurah Telabah Partha Serathi, MKM)

- Memberikan arahan dan saran perbaikan dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi.

- Memberikan arahan dan masukan pada setiap tahapan kegiatan aktualisasi.

- Memonitoring jalannya pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

- Menjelaskan sistematika pelaksanaan agenda IV aktualisasi dan penyusunan rancangan aktualisasi.

- Memberikan arahan, pertimbangan, dan masukan dalam pelaksanaan aktualisasi dan penyusunan laporan aktualisasi.

kegiatan aktualisasi

3 Kepala Depo Rawat Jalan

(I Gusti Ayu Mira Semara Wati, S.Farm., Apt)

4 Petugas Klaim

(Novi Isabela)

- Memberikan masukan dalam proses penyusunan daftar obat dan daftar berkas penunjang.

- Membantu sebagai narahubung dengan bagian koordinator poliklinik

- Memberikan informasi terkait mekanisme klaim obat kronis JKN.

- Memberikan masukan dalam proses penyusunan daftar berkas penunjang.

Rancangan Aktualisasi s/d pelaksanaan aktualisasi

Kegiatan 1, 2, dan kegiatan 4

Kegiatan 2

36

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2014). PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomor28Tahun2014

tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. (2014). Surat Edaran Nomor HK/MENKES/32/I/2014 tentang Pelaksanaan

Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta BPJS Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat

Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program

Jaminan Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. (2016). PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomor72Tahun2016

tentangStandarPelayanan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

KemenPan-RB RI. 2021. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi RI Nomor 13 tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional Apoteker. Jakarta : Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

Republik Indonesia. (2009). Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentangRumahSakit. Jakarta: Sekretariat Negara.

RSUP Sanglah. (2019). RencanaStrategisBisnisRSUPSanglahTahun2020-2024. Denpasar : RSUP Sanglah.

RSUP Sanglah. (2022, Juli 17). Gambaran Umum. Diakses dari

https://sanglahhospitalbali.com/home/2019/03/01/sejarah/

RSUP Sanglah. (2022, Juli 17). Visi & Misi. Diakses dari

https://sanglahhospitalbali.com/home/visi-misi/

RSUP Sanglah. (2022, Juli 17). Instalasi Farmasi. Diakses dari

https://sanglahhospitalbali.com/home/instalasi-farmasi/

37
38

Lampiran 2. Dokumentasi Pengendalian Rancangan Aktualisasi oleh Coach

PENGENDALIAN RANCANGAN AKTUALISASI OLEH COACH

Nama : apt. Ni Luh Putu Gita Asriyanti, S.Farm

NIP : 199702182022032002

Unit kerja : RSUP Sanglah Denpasar

Jabatan : Apoteker Ahli Pertama

Coach : I Ngurah Partha Serathi, MKM

Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach

• Mengumpulkan draf identifikasi dan analisis isu rancangan aktualisasi

• Konsultasi terkait core isu dan analisis isu dengan metode APKL

• Mengumpulkan perbaikan draf identifikasi dan analisis isu

• Draf analisis isu dengan metode USG dan fishbone diagram serta gagasan kreatif

• Mengumpulkan perbaikan analisis isu

• Membuat keterkaitan kegiatan dan tahapan kegiatan dengan substansi mata pelatihan, visi dan misi serta nilai-nilai organisasi RSUP Sanglah

• Coaching via zoom

• Mengumpulkan perbaikan tugas harian

- Perbaikan kalimat isu agar lebih sesuai dan mencerminkan isu bukan penyebab isu

- Penambahan data untuk mendukung kasus yang dipilih

- Analisis USG dilakukan terhadap minimal 3 isu

- Proses evaluasi dibuat dalam kegiatan terpisah

Keterkaitan kegiatan dan tahapan kegiatan dengan subtansi mata pelatihan dibuat dalam tabel/matriks

- Penegasan terkait isu

- Arahan pengisian rekapitulasi nilai-nilai

dasar ASN BerAKHLAK pada setiap tahapan kegiatan

Waktu dan Media Mentoring

- Kamis, 7 Juli

2022

- Draf analisis isu

Paraf Coach

- Jumat, 8 Juli

2022

- Draf rancangan aktualisasi

Senin, 11 Juli 2022

• Coaching via zoom

• Pembahasan format laporan

rancangan aktualisasi

• Pengumpulan laporan

rancangan aktualisasi

• Coaching via zoom

• Pembahasan laporan

rancangan aktualisasi dan presentasi

- Laporan rancangan aktualisasi sesuai format dari panitia latsar

- Perbaikan format dan isi laporan rancangan aktualisasi

Kamis, 14 Juli 2022

Senin, 18 Juli 2022

Rabu, 20 Juli 2022

39

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.