KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang dengan rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi dengan judul “ Upaya
Optimalisasi Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA) Melalui Pembuatan Standar Prosedur
Operasional (SPO) Pelaksanaannya di Poli Gigi dan Mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022 “ . Laporan rancangan aktualisasi ini merupakan panduan pelaksanaan aktualisasi yang akan dilaksanakan selama satu (1) bulan ke depan. Semoga dengan rancangan aktualisasi ini dapat mempermudah penulis dalam melaksanakan aktualisasi sesuai dengan peran dan fungsi PNS serta memegang teguh nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menghaturkan terima kasih kepada:
1. dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH beserta jajarannya selaku Plt. Direktur Utama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
2. Ibu Verawati Lenny, SKM, MKM selaku Koordinator Pelatihan Manajemen dan Teknis Non Kesehatan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang
3. drg. Andriana Nani Julifa, MM selaku mentor yang telah banyak memberi dukungan dan masukan
4. Bapak Agus Dwinanto, SAP, MM selaku coach atas bimbingannya kepada penulis dalam mempersiapkan rancangan aktualisasi penulis untuk Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022
5. Ibu Erlinawati Pane, SKM, MKM selaku penguji
6. Bapak dan Ibu fasilitator dan seluruh staf pegawai yang ada di lingkungan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang
7. Teman-teman kelompok 3.7B yang telah saling mendukung satu sama lain dalam proses pelatihan dasar ini
Pada akhirnya, penulis memohon maaf atas kekurangan dan kekhilafan yang telah
dilakukan selama proses coaching dan penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini. Penulis berharap semoga laporan rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat.
Jakarta, Juli 2022
Penulis
3
4 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................................................2 KATA PENGANTAR...................................................................................................................................3 DAFTAR ISI ...............................................................................................................................................4 DAFTAR TABEL 5 DAFTAR GAMBAR 6 BAB I: PENDAHULUAN 7 1.1 Latar Belakang................................................................................................................................7 1.2 Tujuan.............................................................................................................................................8 1.3. Manfaat.........................................................................................................................................8 BAB II: PROFIL INSTANSI 10 2.1 Visi dan Misi 10 2 2 Nilai-Nilai Organisasi 11 2.3 Tugas Organisasi...........................................................................................................................11 2.4 Uraian/Rincian Tugas Peserta ......................................................................................................12 BAB III: ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI....................................................13 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual 13 3 2 Analisis Tapisan Isu 17 3 3 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance 19 3.4 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif.............................................................21 BAB IV: RANCANGAN AKTUALISASI......................................................................................................23 4 1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS 23 4 2 Penjadwalan 34 4 3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 37 DAFTAR PUSTAKA 38
5 DAFTAR TABEL Tabel 1. Teknik Tapis Isu dengan Teknik USG ........................................................................................16 Tabel 2. Teknik Tapis Gagasan dengan Teknik Efektifitas, Efesiensi, dan Kemudahan..........................20 Tabel 3 Rancangan Kegiatan dan Tahap Kegiatan Aktualisasi dan Hubungannya dengan Nilai Dasar PNS .........................................................................................................................................................22 Tabel 4 Jadwal Kegiatan/Tahapan Kegiatan 33 Tabel 5 Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi 36
DAFTAR GAMBAR
6
Gambar 1. Tata ruang poli gigi dan mulut 14 Gambar 2 Kompresor dental unit 14 Gambar 3 Surat pengajuan tertanggal 07 September 2021, Kwitansi penerimaan barang tertanggal 17 Desember 2021 dan 13 April 2022....................................................................................................15 Gambar 4 Surat pengajuan barang tertanggal 15 Juni 2020 dan surat penukaran barang tertanggal 02 Juni 2021 karena barang yang diterima berbeda dengan pengajuan 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pelatihan Dasar PNS (Latsar PNS) merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dimana Instansi Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Pelatihan terintegrasi tersebut ditujukan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat kerja memungkinkan para pesertanya untuk menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya serta membentuk karakter PNS BerAKHLAK, yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Saat ini Negara Indonesia sedang menghadapi berbagai masalah penyakit : (1) Adanya
Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging seperti Covid 19, (2) Penyakit menular yang belum teratasi dengan baik, dan (3) Penyakit Tidak Menular (PTM) yang cenderung naik setiap tahunnya. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai lembaga pemerintah yang menaungi urusan kesehatan diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut dan melakukan perbaikan terhadap kondisi kesehatan masyarakatnya. Untuk melakukan hal tersebut, Kementerian Kesehatan memiliki terobosan berupa enam (6) pilar transformasi yaitu: (1) Tranformasi Layanan Primer, (2) Transformasi Layanan Rujukan, (3) Ketahanan Kesehatan, (4) Pembiayaan Kesehatan, (5) SDM Kesehatan, dan (6) Teknologi Kesehatan.
Sebagai rumah sakit khusus penyakit infeksi, RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso juga harus melakukan transformasi dalam pelayanannya sebagai rumah sakit rujukan. Sumber daya manusia, fasilitas, dan infrastruktur rumah sakit merupakan hal yang harus terus dilakukan evaluasi, perbaikan, dan pengembangan. Keberadaan rumah sakit sebagai organisasi yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan diharapkan mampu memelihara dan menjaga kualitas produk jasa layanannya dan mengedepankan keselamatan dan kesehatan para pasiennya. Semua bagian dari unsur rumah sakit mempunyai andil dan peranan penting untuk memastikan hal-hal tersebut terimplementasi dengan baik, termasuk bagian gigi dan mulut.
7
Indonesia mempunyai angka kejadian karies (lubang gigi) yang cukup besar. Data Riskesdas tahun 2018 menyatakan prevalensi karies di Indonesia adalah sebesar 88,8% dengan proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%) dan gusi bengkak dan/atau keluar bisul (abses) sebesar 14%. Dari besarnya jumlah ini dapat menggambarkan bahwa masih banyaknya angka kesakitan gigi di masyarakat yang memerlukan perawatan gigi, salah satunya perawatan saluran akar gigi (PSA). Perawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan pada gigi dengan karies mencapai pulpa dengan atau tanpa infeksi periapikal dan untuk gigi paska trauma. Perawatan ini merupakan perawatan yang cukup vital di bidang kedokteran gigi untuk mempertahankan gigi yang rusak tanpa harus dicabut. Oleh karena itu optimalisasi terhadap pelaksanaannya merupakan hal yang harus diupayakan. Oleh karena itu penulis mengusulkan laporan rancangan aktualisasi ini dengan judul “ Upaya Optimalisasi Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA) Melalui Pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelaksanaannya di Poli Gigi dan Mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022 “ .
1.2.Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS adalah menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK. Dengan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS peserta diharapkan dapat menginternalisasikan dan mengimplementasikan corevalue BerAKHLAK dalam mendukung employerbrandingASN “Bangga Melayani Bangsa”.
1.2.2 Tujuan Khusus
• Mampu melihat permasalahan di lingkungan kerja (Poli Gigi dan Mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso)
• Mampu memberikan solusi yang relevan terhadap permasalahan yang ditemukan
• Mampu menyusun ide kreatif dalam rancangan yang dapat diaktualisasikan
• Mampu melaksanakan kegiatan aktualisasi sesuai rancangan dengan senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
1.3.Manfaat
1.3.1 Manfaat bagi Individu
8
• Sebagai panduan penulis dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
• Sebagai bentuk latihan bagi penulis untuk dapat menyusun suatu rancangan kegiatan perbaikan di unit kerja
1.3.2 Manfaat bagi Organisasi
• Terdapatnya Standar Prosedur Operasional (SPO) sebagai panduan pelaksanaan
Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA)
• Sebagai salah satu dokumen pendukung akreditasi rumah sakit
1.3.3 Manfaat bagi Masyarakat
• Terdapatnya SPO sebagai panduan dalam rangka optimalisasi pelayanan kepada pasien dan masyarakat
9
BAB II
PROFIL INSTANSI
Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso merupakan rumah sakit khusus kelas A di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rumah sakit ini berlokasi di daerah Sunter, Jakarta Utara. Rumah sakit ini awalnya merupakan stasiun karantina yang berfungsi sebagai tempat karantina pasien cacar. Stasiun karantina ini terletak di Pulau Onrust, kepulauan seribu. Namun, stasiun karantina ini kemudian dipindahkan ke daerah Tanjung
Priok pada tahun 1958. Setelah Indonesia dinyatakan bebas dari cacar pada tahun 1972, stasiun karantina ini diubah menjadi Rumah Sakit Karantina (RS Karantina). RS Karantina ini berfungsi sebagai tempat pelayanan dan menanganan penyakit menular tertentu. Untuk meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan, RS Karantina kemudian dipindahkan di daerah Sunter, Jakarta Utara. Pada tahun 1994, RS Karantina secara resmi diubah menjadi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Nama ini berasal dari nama Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso, MPH, seorang dokter yang berjasa dalam penanganan wabah cacar pada tahun 1970an. Pada tanggal 25 November 2009, berdasarkan Kepmenkes No. 1138/Menkes/SK/XI/2009, RSPI Sulianti Saroso ditetapkan menjadi Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi.
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso telah memiliki banyak pengalaman dalam pengelolaan penyakit infeksi emerging,newemergingdan re-emergingdi Indonesia. RSPI Sulianti Saroso juga terlibat dalam penanganan beberapa Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. RSPI Sulianti Saroso ditunjuk menjadi salah satu rumah sakit rujukan dalam kasus SARS pada tahun 2003, KLB flu burung (H5N1) pada tahun 2005, dan penyakit Mers-CoV (MCoV) pada tahun 2012. Pada pandemi Covid-19 ini, RSPI Sulianti Saroso menjadi rumah sakit yang menangani Covid-19 yang pertama kali.
2.1. Visi dan Misi
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso memiliki visi menjadi rumah sakit unggulan penyakit infeksi yang terdepan setingkat Asia. Untuk mencapai visi ini, RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso misi yaitu: (1) mengelola penyakit infeksi secara professional dan paripurna, (2) terselenggaranya pengkajian dan penelitian dalam bidang penyakit infeksi emerging, reemergingdan tropicalmedicine, (3) terselenggaranya pendidikan dan pelatihan penyakit infeksi emerging, reemerging dan tropical medicine, (4) memperluas jejaring pelayanan pendidikan dan penelitian di bidang penyakit infeksi melalui publikasi secara nasional dan internasional, dan (5) membangun budaya corporate untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan.
10
Dengan berbagai misi ini, visi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagai rumah sakit unggulan penyakit infeksi yang terdepan setingkat Asia diharapkan dapat tercapai. RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso akan terus pengupayakan pelayanan yang optimal serta ikut serta dalam pencegahan dan penangan penyakit infeksi nasional.
2.2. Nilai-Nilai Organisasi
Terdapat empat nilai budaya yang ditanamkan dalam pelayanan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yaitu:
1. Responsif
2. Sinergi
3. Professional
4. Integritas
Dalam mengelola penyakit infeksi secara paripurna, RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso menegakkan prinsip biosafetydan biosecurity. Prinsip biosafetyditerapkan untuk melindungi tenaga kesehatan dan lingkungan dari paparan agen yang memiliki potensi menyebarkan penyakit, sedang prinsip biosafety ditujukan sebagai perlindungan agen biologis dan kimia dari suatu penyalahgunaan. Dengan kelengkapan fasilitas yang ada dan diterapkannya kedua prinsip ini, RSI Prof. Dr. Sulianti Saroso terkareditasi KARS Paripurna.
2.3. Tugas Organisasi
Tugas pokok RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit infeksi. Sebagaimana tertuang pada misinya yang pertama, RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso melakukan berbagai upaya dan perbaikan dalam tujuan dapat mengelola penyakit infeksi secara professional dan paripurna.
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso juga melakukan berbagai penelitian di bidang kesehatan. Jenis penelitian yang dilakukan juga beragam, mulai dari studi potong lintang, kohort, intervensi hingga uji klinis. RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso juga melakukan kerja sama dengan berbagai institusi untuk meningkatkan penelitiannya. Penelitian yang dilakukan di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso antara lain penelitian aplikasi sel punca asal tali pusat, uji klinis plasma konvalesen, dan uji klinis ivermectin untuk pasien Covid-19. Penelitian – penelitian tersebut juga sudah publikasi secara nasional dan internasional.
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso juga terlibat dalam pendidikan dan pelatihan penyakit infeksi. Berbagai macam pelatihan telah diselenggarakan baik untuk staff RSPI Prof. Dr.
11
Sulianti Saroso sendiri, maupun untuk pihak eksternal. Pelatihan yang diselenggarakan antara lain pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), pengelolaan spesimen, pelatihan penanganan penyakit infeksi, serta hospitaldisasterplan. Sejak tahun 2017, RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/2808/2017, RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso merupakan salah satu rumah sakit pendidikan afiliasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2.4. Uraian/Rincian Tugas Peserta
Sebagai Dokter Gigi Ahli Pertama di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, tugas saya antara lain meliputi:
• Melakukan pengelolaan pelayanan gigi dan mulut
• Melakukan pelayanan gigi dan mulut perorangan sesuai kompetensi
• Ketepatan waktu pelayanan gigi dan mulut
• Waktu tunggu rawat jalan dan MCU sesuai dengan standar
• Mengembalikan rekam medik lengkap dalam waktu 24 jam
• Kepatuhan jam visite dokter
• Kepatuhan terhadap standar
• Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
• Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (FORNAS)
• Kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan
• Kepatuhan terhadap kode etik profesi
• Bekerja sama dengan baik
• Melakukan evaluasi pelayanan berkala
12
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Selama kurang lebih empat bulan saya bertugas di poli gigi dan mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, terdapat beberapa temuan dari hasil oberservasi saya terkait pelayanan gigi dan mulut di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso:
1. Belum Standarnya Peletakan Kompresor DentalUnitdi Poli Gigi dan Mulut di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022
Setiap dentalunit (kursi dokter gigi) memiliki mesin kompresor untuk menjalankan fungsinya. Mesin ini dapat diletakkan di dalam maupun di luar ruangan tergantung pada desain bangunan. Mesin ini mengeluarkan suara yang cukup keras dan panas ketika dihidupkan.
Dampak yang timbul dari peletakan dental unit di dalam ruangan ini antara lain:
• Dampak suara yang cukup keras sehingga dapat menimbulkan kebisingan. Suara yang ditimbulkan ini tentunya mengganggu komunikasi ketika dokter gigi atau perawat melakukan edukasi ke pasien. Meskipun sudah disimpan di dalam laci besar yang tertutup, namun suara bising dari mesin kompresor masih terdengar jelas.
• Mesin kompresor tersebut juga mengeluarkan panas yang dapat membuat perubahan kenaikan suhu di sekitar mesin. Mesin kompresor disimpan di dalam laci besar tertutup yang di sampingnya juga terdapat laci penyimpanan bahan-bahan kedokteran gigi, yang sebaiknya disimpan dalam keadaan suhu ruangan yang cenderung dingin. Hal ini dikhawatirkan mempengaruhi sifat kimia dari bahan-bahan tersebut. Berikut gambar yang menunjukkan kondisi ruang dan kompresor di poli gigi dan mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso:
13
Proses birokrasi pengajuan alat dan bahan ke rumah sakit sering kali memerlukan waktu yang cukup lama. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, mulai dari proses pengajuan sampai menerima produk dapat memakan waktu berbulan-bulan bahkan satu tahun. Proses yang cukup lama ini disebabkan oleh proses persetujuan dan evaluasi yang berjenjang serta penyesuaian kebutuhan anggaran rumah sakit. Produk yang dibeli juga
14
Gambar1Tata ruang poli gigi dan mulut. Laci besar paling kiri merupakan tempat dimana kompresor disimpan. Laci-laci berikutnya merupakan tempat penyimpanan bahan-bahan kedokteran gigi.
Gambar2Kompresor dental unit
2. Belum Optimalnya Pengadaan Alat dan Bahan di Poli Gigi dan Mulut di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022
diharuskan terdaftar dalam e-catalogue karena RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso merupakan instansi pemerintah. Padahal, tidak seluruh bahan atau alat kedokteran gigi sudah terdaftar dalam e-cataloguetersebut. Hal-hal tersebut tentunya menjadi tantangan dalam menjamin kebutuhan alat dan bahan selalu terpenuhi.
Belum optimalnya proses pengadaan barang ini juga dapat terlihat dari kejadian datangnya produk yang tidak sesuai dengan kriteria produk yang diajukan. Tentunya hal ini dapat merepotkan karena harus mengajukan penukaran produk kembali. Berikut adalah bukti surat pengajuan dan kwitansi penerimaan barang dimana terlihat jarak antara waktu pengajuan surat sampai barang diterima memakan waktu yang cukup lama, dan bukti produk yang diterima tidak sesuai kriteria:
Gambar3Surat pengajuan tertanggal 07 September 2021, Kwitansi penerimaan barang tertanggal 17 Desember 2021 dan 13 April 2022
15
Gambar4Surat pengajuan barang tertanggal 15 Juni 2020 dan surat penukaran barang tertanggal 02 Juni 2021 karena barang yang diterima berbeda dengan pengajuan
Sebagai rumah sakit rujukan, tentunya pasien berharap bahwa rencana perawatan dan pengobatan yang mereka terima dapat optimal. Hal tersebut membuat dokter gigi yang bersangkutan terkadang harus membeli bahan tersebut terlebih dahulu dengan biaya pribadi. Tantangan lainnya adalah bahan dan alat kedokteran gigi sebagian besar merupakan produk yang diimpor dari luar negeri. Beberapa bahan atau alat tertentu terkadang tidak tersedia di pemasok domestik karena kekosongan suplai dari pabrik. Beberapa bahan kedokteran gigi juga mempunyai masa kadaluarsa yang singkat. Sehingga untuk membeli bahan dalam jumlah yang cukup besar dalam satu waktu berisiko bahan tersebut terbuang. Tentunya hal ini memerlukan analisa dan kalkulasi yang lebih baik terhadap jumlah yang diajukan untuk mencegah pemborosan namun dapat memenuhi kebutuhan poli gigi dan mulut dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu optimalisasi proses pengadaan alat dan bahan ini sangat diperlukan.
3. Belum Optimalnya Perawatan Saluran Akar (PSA) Gigi di Poli Gigi dan Mulut
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022
Perawatan saluran akar gigi atau biasa disingkat PSA atau dikenal juga dengan istilah perawatan endodontik merupakan perawatan pada pulpa dan saluran akar gigi yang dilakukan ketika karies (lubang gigi) telah mencapai ruang saraf gigi (pulpa) yang dapat menyebabkan
peradangan dan infeksi pada jaringan pulpa dan periapikal, atau juga dilakukan pada gigi-gigi
16
paska trauma. Perawatan saluran akar ini merupakan perawatan yang bertujuan menyelamatkan atau memperbaiki gigi yang telah terinfeksi atau rusak, agar bisa mengembalikan fungsi gigi seperti semula tanpa perlu dicabut dan mencegah kerusakan yang lebih luas di jaringan sekitar gigi.
Indonesia memiliki angka kesakitan gigi yang cukup besar. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau keluar bisul (abses) sebesar 14%. Dari besarnya presentasi ini dapat menggambarkan bahwa masih sangat banyak masyarakat yang memerlukan perawatan gigi termasuk Perawatan Saluran Akar (PSA).
Di RSPI Prof. Dr. Sulianto Saroso sendiri, kebutuhan akan perawatan saluran akar cukup besar. Dari hasil observasi dan perhitungan jumlah kunjungan pasien melalui buku register pasien dan rekam medik elektronik dari bulan Januari – Juni Tahun 2022, dengan diagnosis infeksi pulpa periapikal yang meliputi: Pulpitis Irreversible (Akut & Kronis), Nekrosis Pulpa, Gangren Pulpa, Periodontitis Apikalis (Akut & Kronis), Abses Apikalis (Akut & Kronis), Abses Dentoalveolar (Akut & Kronis), Granuloma Apikal, Kista Radikular, didapatkan presentasi sebesar 41,74% kunjungan pasien dengan infeksi pulpa/periapikal yang perlu dilakukan perawatan saluran akar.
Melihat presentasi kebutuhan terhadap perawatan ini yang cukup besar, tentunya harus dilakukan upaya optimalisasinya. Karena apabila isu tidak diselesaikan, maka akan menyebabkan dampak yang dapat mengganggu kinerja. Dampak yang akan terjadi apabila isu tidak diselesaikan antara lain adalah tidak dapat melakukan perawatan kepada pasien dengan optimal serta tidak terpenuhinya kebutuhan perawatan pasien.
3.2 Analisis Tapisan Isu
Dari beberapa isu di atas, berikut adalah hasil analisis tapisan isu menggunakan Teknik USG yang sudah didiskusikan bersama mentor:
Tabel 1: Teknik Tapis Isu dengan Teknik USG
1. Belum Standarnya
Peletakan Kompresor
Dental Unit di Poli Gigi
3 3
3
17
No. Isu Urgency Seriousness Growth Total Ranking
dan Mulut di RSPI Prof. 9 3
Keterangan:
Urgency : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
Seriousness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan
Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera
“
Dari
teknik
di atas, maka isu yang menjadi prioritas adalah isu ke-3 yaitu:
Belum Optimalnya Perawatan Saluran Akar Gigi di Poli Gigi dan Mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti
18
Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022
Pengadaan
Bahan di Poli Gigi
Mulut di RSPI
Sulianti Saroso
2022 4 4 3 11 2
2. Belum Optimalnya
Alat dan
dan
Prof. Dr.
Tahun
Perawatan Saluran
Gigi di Poli Gigi
Mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022 4 4 4 12 1
3. Belum Optimalnya
Akar
dan
1 : Sangat tidak penting
2 : Tidak penting
3 : Netral
4 : Penting
5 : Sangat penting
hasil
tapisan
Saroso Tahun 2022” .
3.3 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Untuk menganalisa faktor-faktor penyebab isu terpilih, dilakukan metode analisis isu dengan menggunakan diagram Fishbone. Berikut adalah diagram Fishbone terkait penyebab isu “Belum Optimalnya Perawatan Saluran Akar Gigi di Poli Gigi dan Mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022” .
• Kurangnya Pelatihan dan Pengalaman Dokter Gigi Terkait Perawatan Saluran Akar (PSA).
Untuk dapat melakukan perawatan dengan optimal, dokter gigi tentunya harus terus memperkaya diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi, pengalaman, dan mengikuti pelatihan untuk terus mengasah skill (kemampuan). Hal ini sesuai dengan nilai dasar kompeten dan adaptif dan nilai SMART ASN berwawasan global dan penguasaan teknologi.
• Tidak adanya sejawat drg. spesialis konservasi gigi untuk penanganan kasus PSA sulit
19
1. Faktor Man
Dengan status rumah sakit sebagai rumah sakit khusus kelas A, sayangnya sampai saat ini Poli Gigi dan Mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso belum memiliki dokter gigi spesialis. Hal ini sangat disayangkan karena statusnya sebagai rumah sakit rujukan kelas A. Sehingga dalam fungsinya belum dapat memberikan pelayanan rujukan gigi dan mulut yang lebih kompleks.
2. Faktor Method
• Belum adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) terkait Perawatan Saluran Akar (PSA)
Standar Prosedur Operasional (SPO) merupakan instrumen yang penting sebagai panduan pelaksanaan perawatan. Dengan belum adanya SPO khusus terhadap Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA) tentunya dapat menjadi salah satu penyebab belum optimalnya pelayanan perawatan tersebut kepada pasien.
3. Faktor Mother of Nature
• Kepatuhan pasien terhadap jadwal perawatan
Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA) biasanya membutuhkan jadwal perawatan yang berulang karena tahapannya yang banyak dan kompleks. Hal ini tentunya menjadi tantangan ketika tidak diperolehnya kepatuhan pasien terhadap jadwal kontrol yang telah diberikan. Hal ini juga dapat menjadi penyebab belum optimalnya perawatan tersebut.
4. Faktor Machine
• Belum tersedianya alat (apex locator dan rontgen periapikal)
Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA) memerlukan beberapa alat pendukung untuk dapat mencapai perawatan yang optimal. Saat ini poli gigi dan mulut RSPI Sulianti Saroso tidak memiliki alat pendukung berupa Apex Locator dan Rontgen Periapikal.
Pengadaan terhadap alat-alat tersebut tentunya dapat meningkatkan pelaksanaan perawatan tersebut lebih optimal.
5. Faktor Material
• Belum tersedianya beberapa bahan untuk melakukan Perawatan Saluran Akar (PSA)
20
Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA) juga membutuhkan banyak jenis bahan habis pakai seperti jarum-jarum yang digunakan untuk membersihkan saluran akar dan medikamen saluran akar. Saat ini poli gigi sudah memiliki bahan dasar untuk perawatan saluran akar, namun pengadaan bahan dengan jenis dan spesifikasi yang berbeda juga dapat membantu mengoptimalkan perawatan tersebut karena terkadang ada kasus-kasus tertentu yang memerlukan bahan khusus.
3.4 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Terdapat beberapa alternatif gagasan untuk menyelesaikan isu di atas, antara lain adalah:
- Pembuatan SPO Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA) di Poli Gigi dan Mulut RSPI Sulianti Saroso
- Pengajuan seminar dan pelatihan bagi para dokter gigi di Poli Gigi dan Mulut RSPI
Sulianti Saroso
- Pengajuan alat dan bahan yang diperlukan dalam Perawatan Saluran Akar (PSA) di Poli Gigi dan Mulut RSPI Sulianti Saroso
Berikut adalah tabel tapisan menggunakan teknik efektifitas, efisiensi, dan kemudahan yang telah didiskusikan bersama mentor:
Tabel 2: Teknik Tapis Gagasan dengan Teknik Efektifitas, Efesiensi, dan Kemudahan
(PSA) di Poli
2. Pengajuan seminar dan pelatihan terkait Perawatan
Akar (PSA) bagi para dokter gigi di Poli Gigi dan Mulut RSPI Sulianti Saroso
3. Pengajuan alat dan bahan yang diperlukan dalam Perawatan Saluran Akar (PSA) di Poli Gigi dan Mulut RSPI Sulianti Saroso
21
No. Alternatif Gagasan Efektifitas Efisiensi Kemudahan Total 1. Pembuatan SPO Perawatan Saluran Akar Gigi
Gigi dan Mulut
Saroso 4 4 4 12
RSPI Sulianti
Saluran
4 3 3 10
4 3 3 10
Berdasarkan analisis prioritas gagasan pemecahan isu di atas, diperoleh gagasan prioritas yang akan dilakukan untuk pemecahan isu yaitu Pembuatan SPO Perawatan Saluran
Akar Gigi (PSA) di Poli Gigi dan Mulut RSPI Sulianti Saroso. Sehingga diperoleh gagasan kreatifnya yaitu "Upaya Optimalisasi Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA) Melalui Pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelaksanaannya di Poli Gigi dan Mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022”.
22
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Identifikasi Isu : 1. Belum Standarnya Peletakan Kompresor DentalUnitdi Poli Gigi dan Mulut di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022
2. Belum Optimalnya Pengadaan Alat dan Bahan di Poli Gigi dan Mulut di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022
3. Belum Optimalnya Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA) di Poli Gigi dan Mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022
Isu Terpilih : Belum Optimalnya Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA) di Poli Gigi dan Mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022
Gagasan Terpilih : Upaya Optimalisasi Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA) Melalui Pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO)
Pelaksanaannya di Poli Gigi dan Mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022
Tabel 3: Rancangan Kegiatan dan Tahap Kegiatan Aktualisasi dan Hubungannya dengan Nilai Dasar PNS
No. Kegiatan
TahapanKegiatan
Output/Hasil
Kegiatan
KeterkaitanSubstansiMataPelatihan
Penguatan
1. Melakukankoordinasi
dengan kepala
KelompokStafMedis
(KSM)GigidanMulut
Tanggal
pertemuan dan
Notulensi
Saya proaktif dengan menghubungi
atasan/mentor terlebih dahulu (adaptif),
dengan bahasa yang baik dan sopan (harmonis), dan ramah (berorientasi
Kontribusiterhadap
VisiMisiOrganisasi
Dengan menerapkan
nilai-nilai BerAKHLAK
(Berorientasipelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Nilai
Organisasi
Pelaksanaan kegiatan yang
mengaktualisasi kan nilai
23
BAB IV
(Atasan) sekaligus
Mentor mengenai
kegiatan yang akan
dilakukan selama
aktualisasi
1.Menghubungi
atasan / mentor untukmembuatjanji
temu
pelayanan) untuk menjelaskan kegiatan
secara jujur dan terbuka (akuntabel)
agar dapat melaksanakan kegiatan
aktualisasi dengan kinerja terbaik
(kompeten), dan berdedikasi (loyal)
sertameminta izin pelaksanaanaktualisasi
yang akan melibatkan anggota KSM
lainnya(kolaboratif).
Harmonis, Loyal, Adaptif,danKolaboratif
dalam melaksanakan
kegiatan, dapat
merupakan wujud dari
misi rumah sakit yaitu
“membangun budaya
corporate untuk meningkatkan
produktifitas dan kesejahteraan”.
BerAKHLAK dapat
mendorong terciptanya organisasi yang Responsif, Sinergi, Professional, danIntegritas
2.Menjelaskan
kegiatanyangakan
dilakukan kepada
atasan/mentor
3.Meminta izin
kegiatan aktualisasi
kepada
atasan/mentor
Tanggal
pertemuan Saya proaktif dengan menghubungi
atasan/mentor terlebihdahulu (adaptif), dengan bahasa yang baik dan sopan
(harmonis), dan ramah (berorientasi pelayanan).
Penjelasan tentangkegiatan
aktualisasi
Sayamenjelaskankegiatanaktualisasiyang
akan dilaksanakan dengan baik dan jelas
(kompeten) serta jujur dan terbuka
(akuntabel).
Izindariatasan Saya meminta izin atas pelaksanaan
kegiatan dengan tujuan agar atasan
mengetahui (kolaboratif) dan terbuka
pelaksanaanya (akuntabel).
24
4.Mendiskusikandan menerima saran
terkait kegiatandari atasan/mentor
Notulensi Saya mendiskusikan kegiatan dengan
terbuka (akuntabel) serta menerima
saran dari atasan/mentor (loyal, harmonis) danmembuatnotulensidengan
susunanyang baik danbahasayang jelas (kompeten).
menelaah contoh
SPO di RSPI SS dan
literatur ilmiah
mengenai Perawatan
Saluran Akar Gigi
(PSA)
Referensi SPO dan literatur
ilmiah, Resume hasiltelaah
Saya mencari, mengumpulkan, dan
menelaah literatur ilmiah terkini (adaptif, kompeten) serta
mengumpulkandanmenelaahcontohSPO yang ada di poli gigi mulut yang telah dibuat oleh sejawat (kolaboratif, harmonis) serta membuat resume hasil telaahdengan jujur(akuntabel),menjaga
kerahasiaan (loyal), dan komitmen
memberikan yang terbaik (berorientasipelayanan).
Dengan menerapkan
nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif dalam melaksanakankegiatan
dalam upaya
terselenggaranya misi
pengkajian dan
penelitian dalam bidangpenyakitinfeksi
emerging,reemerging dantropicalmedicine.
Pelaksanaan
kegiatan yang
mengaktualisasi
kan nilai
BerAKHLAK
dapat
mendorong terciptanya
organisasi yang Responsif, Sinergi, Professional, danIntegritas
menelaah literatur ilmiah terkini mengenai
perawatansaluranakaruntukmeningkatkan
25
2. Mencarireferensidan
Literatur/jurnal
1. Mengumpulkan literatur ilimiah mengenai
Ilmiah
Saya mencari, mengumpulkan, dan
3. Menyusun draft SPO
dan melakukan
pengkajianDraftSPO
dengan
atasan/mentor
perawatan saluran
akargigi
2. Menelaah contoh
SPO yang ada di poligigidanmulut
RSPI Sulianti Saroso
3. Menyusun resume
hasil telaah literaturdanSPO
Arsip SPO Gigi
dan Mulut RSPI
SuliantiSaroso
pengetahuan (kompeten) dan relevan terhadapperkembangansains (adaptif).
Sayamengumpulkandanmenelaahcontoh
SPOyangadadipoligigimulutyangtelah
dibuat oleh sejawat (kolaboratif) agar
selaras denganapayangsudahditerapkan
diRSPISuliantiSaroso (harmonis).
Resume
Sayamenyusunresumehasiltelaahdengan
jujur (akuntabel), menjaga
kerahasiaan yangdiperlukan (loyal),dan komitmen memberikan yang terbaik (berorientasipelayanan).
DraftFinalSPO Saya menyusundraft SPO denganbahasa
yang jelas serta sesuai dengan format
RSPI Sulianti Saroso (kompeten)
berdasarkan hasil telaah literatur terkini
dancontoh-contoh SPOyangadadipoligigi
dan mulut (adaptif) yang kemudian
dilakukan pengkajian bersama
atasan/mentor (kolaboratif) secara
transparan (akuntabel) serta terbuka
terhadap perbedaan pendapat (harmonis,loyal) untuk perbaikanyang lebihbaik(berorientasipelayanan).
Dengan menerapkan
nilai-nilai BerAKHLAK
(Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif dalam
melaksanakankegiatan
dalam upaya
terselenggaranya misi
pengkajian dan
penelitian dalam
Pelaksanaan kegiatan yang
mengaktualisasi kan nilai
BerAKHLAK
dapat mendorong
terciptanya organisasi yang
Responsif, Sinergi,
26
bidangpenyakitinfeksi emerging,reemerging dantropicalmedicine.
Professional, danIntegritas
1.Menyusun draft SPO DraftSPO Saya menyusundraft SPO denganbahasa
2.Melakukan koordinasi dengan atasan/mentor untukmenentukan waktudiskusi
yang jelas serta sesuai dengan format
RSPI Sulianti Saroso (kompeten)
berdasarkan hasil telaah literatur terkini
dancontoh-contoh SPOyangadadipoligigi
danmulut (adaptif).
3.Melakukan diskusi pengkajian draft SOP
Tanggal
Pertemuan Saya proaktif dengan menghubungi
atasan/mentor terlebihdahulu (adaptif), dengan bahasa yang baik dan sopan
(harmonis), dan ramah (berorientasi pelayanan) untuk menentukan tanggal pertemuanuntukpengkajiandraft.
Notulensi Saya melakukan diskusi dan pengkajian
bersama atasan/mentor (kolaboratif)
secara transparan (akuntabel) serta
terbukaterhadapperbedaanpendapat
(harmonis,loyal) untuk perbaikanyang lebihbaik(berorientasipelayanan) dan kemudian menyusun notulensi dengan
formatyangsesuaidanbahasayang jelas
danmudahdimengerti (kompeten).
27
4.Melakukan revisi danfinalisasidraft
SOP
DraftSPOFinal Saya melakukan perbaikan (berorientasi pelayanan) sesuaidengan
hasil pengkajian dengan jujur dan transparan(akuntabel).
4. Melakukan sosialisasi
SPO Presensi kegiatan sosialisasi, dokumentasi foto, dan notulensi
Saya menghubungi dan menginisiasi
koordinasi (adaptif) dengan atasan/mentordan anggotaKSMGigidan
Mulut lainnya (kolaboratif) dengan
bahasayang baik dan sopan(harmonis)
dan ramah (berorientasi pelayanan)
untukmembuatjanjitemuuntukkemudian
melakukan sosialisasi SPO dengan
penyampaian yang jelas dan baik (kompeten) serta menjelaskan kegiatan
secara jujur dan terbuka (akuntabel)
dengan tetap menjaga etika profesi (loyal).
Dengan menerapkan
nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif dalam melaksanakankegiatan
dalam upaya
terselenggaranya misi
pengkajian dan penelitian dalam bidangpenyakitinfeksi
emerging,reemerging dantropicalmedicine.
Pelaksanaan
kegiatan yang mengaktualisasi kan nilai
BerAKHLAK dapat
mendorong terciptanya
organisasi yang Responsif, Sinergi, Professional, danIntegritas
1.Melakukan
koordinasi dengan
atasan/mentordan
anggota KSM gigi
dan mulut untuk
Tanggal pertemuan
Saya proaktif dengan menghubungi
atasan/mentor dan anggota KSM lainnya
terlebihdahulu (adaptif),dengan bahasa
yang baik dan sopan (harmonis), dan
ramah (berorientasi pelayanan) untuk
28
menentukan waktusosialisasi
2.Melakukan
sosialisasi SPO
kepada anggota
KSM gigi dan mulut
Presensi
kegiatan dan
dokumentasi foto
menentukan tanggal pertemuan untuk menentukanwaktusosialisasi.
Saya melakukan sosialisasi SPO dengan
penyampaian yang jelas dan baik
(kompeten) serta menjelaskan kegiatan
secara jujur dan terbuka (akuntabel)
dengan tetap menjaga etika profesi
(loyal).
3.Membuatnotulensi hasilsosialisasi
Notulensi Saya membuat notulensi hasil sosialisasi
sesuai dengan format dan menggunakan
bahasayang jelas danmudahdimengerti
(kompeten).
Lembar ceklis
kesesuaian
pelaksanaan
Saya menghubungi dan menginisiasi
koordinasi (adaptif) dengan
atasan/mentordan anggotaKSMGigidan
Mulut lainnya (kolaboratif) dengan
bahasayang baik dan sopan(harmonis)
dan ramah (berorientasi pelayanan)
untukmembuatjanjitemuuntukkemudian
menjelaskan teknis pelaksanaan dengan
penyampaian yang jelas dan baik
(kompeten) serta menjelaskan cara
mengisi lembar ceklis kesesuaian secara
Dengan menerapkan
nilai-nilai BerAKHLAK
(Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif dalam
melaksanakankegiatan
dalam upaya
terselenggaranya misi
pengkajian dan
Pelaksanaan
kegiatan yang
mengaktualisasi
kan nilai
BerAKHLAK
dapat
mendorong terciptanya
organisasi yang
Responsif, Sinergi,
29
5. Melakukan uji coba implementasiSPO
atasan/mentor dananggotaKSM
lainnya tentang
teknis pelaksanaan uji
cobaSPO
Tanggal pertemuan
jujur dan terbuka (akuntabel) dengan
tetap menjaga etika profesi (loyal)
untuk kemudian dapat melaksanakan uji
coba sesuai petunjuk teknis dan bertanggungjawab(akuntabel).
Saya menghubungi dan menginisiasi
koordinasi (adaptif) dengan
atasan/mentordan anggotaKSMGigidan
Mulut lainnya (kolaboratif) dengan
bahasayang baik dan sopan(harmonis)
dan ramah (berorientasi pelayanan)
untukmembuatjanjitemuuntukkemudian
menjelaskan teknis pelaksanaan uji coba
SPO.
penelitian dalam bidangpenyakitinfeksi
emerging,reemerging dantropicalmedicine.
Professional, danIntegritas
pelaksanaan uji
coba dan cara pengisian lembar
ceklis
Dokumentasi foto
Saya menjelaskan teknis pelaksanaan
dengan penyampaian yang jelas dan
mudah dimengerti (kompeten) serta
menjelaskan cara mengisi lembar ceklis
kesesuaian secara jujur dan terbuka
(akuntabel) dengantetap menjagaetika
profesi(loyal).
Melakukanujicobaimplementasiselama1
coba
minggudengan kinerjaterbaik dansesuai
pelaksanaan
petunjuk teknis (berorientasi
30
1. Melakukan koordinasidengan
2. Menjelaskan teknis
3. Melakukan uji
Lembar ceklis kesesuaian
SPO
implementasiSPO selama1minggu
pelayanan), berdedikasi (loyal) dan bertanggungjawab(akuntabel).
untuk menentukan
koordinasi (adaptif) dengan
Notulensi, resume Saya menghubungi dan menginisiasi
atasan/mentordan anggotaKSMGigidan
Mulut lainnya (kolaboratif) dengan
bahasayang baik dan sopan(harmonis)
dan ramah (berorientasi pelayanan)
untukmembuatjanjitemuuntukkemudian
melakukan evaluasi uji coba implementasi
SPO.Kemudiansayamelakukandiskusidan
evaluasi bersama atasan/mentor
(kolaboratif) dengan jujur dan transparan (akuntabel) serta terbuka
terhadap perbedaan pendapat
(harmonis,loyal) untuk perbaikanyang
lebihbaik(berorientasipelayanan) dan kemudianmenyusunresumedenganformat yang sesuai dan bahasa yang jelas dan
mudahdimengerti (kompeten).
Dengan menerapkan
nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif dalam
melaksanakankegiatan
dalam upaya
terselenggaranya misi
pengkajian dan
penelitian dalam
bidangpenyakitinfeksi emerging,reemerging dantropicalmedicine.
Pelaksanaan
kegiatan yang
mengaktualisasi
kan nilai
BerAKHLAK
dapat
mendorong
terciptanya
organisasi yang
Responsif, Sinergi, Professional, danIntegritas
Tanggal pertemuan
Saya menghubungi dan menginisiasi
koordinasi (adaptif) dengan
atasan/mentordan anggotaKSMGigidan
Mulut lainnya (kolaboratif) dengan
31
6. Melakukan evaluasi ujicobaimplementasi
1.Melakukan koordinasi dengan atasan/mentor
pengesahanSPO
waktu evaluasi uji
coba implementasi
SPO
2.Melakukan diskusi evaluasi uji coba implementasiSPO
bahasayang baik dan sopan(harmonis)
dan ramah (berorientasi pelayanan)
untukmembuatjanjitemuuntukkemudian
melakukan evaluasi uji coba implementasi
SPO.
Daftar hadir, notulensi Saya melakukan diskusi dan evaluasi bersama atasan/mentor (kolaboratif)
dengan jujur dan transparan (akuntabel) serta terbuka terhadap perbedaanpendapat(harmonis,loyal)
untuk perbaikan yang lebih baik (berorientasipelayanan).
3.Membuat resume evaluasi hasil uji
coba implementasi
SPO
Resume Saya menyusun resume hasil evaluasi dengan jujur (akuntabel), menjaga
kerahasiaan yangdiperlukan (loyal),dan komitmen memberikan yang terbaik (berorientasipelayanan).
SPO Final dan
SuratPengajuan
Pengesahan
Saya menyusun SPO Final dengan bahasa
yang jelas dan sesuai dengan format
RSPI Sulianti Saroso (kompeten) serta jujur dan transparan (akuntabel)
berdasarkan hasil evaluasi uji coba
(adaptif). Saya kemudian meminta
persetujuan kepada atasan/mentor
Dengan menerapkan
nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif dalam
Pelaksanaan kegiatan yang
mengaktualisasi kan nilai
BerAKHLAK dapat mendorong
32
7. Finalisasi dan pengajuan
(kolaboratif) denganbersikap sopandan menjunjung etika profesi (harmonis, loyal). Kemudian saya mengajukan
pengesahannya kepada bagian
manajemen (kolaboratif) untuk dapat
digunakansecaralegaluntuk menunjang pelayanan yang lebih baik (berorientasipelayanan).
1.Menyusun SPO Final SPOFinal Saya menyusun SPO Final dengan bahasa yang jelas dan sesuai dengan format
RSPI Sulianti Saroso (kompeten) serta
jujur dan transparan (akuntabel)
berdasarkan hasil evaluasi uji coba (adaptif).
melaksanakankegiatan
dalam upaya
terselenggaranya misi pengkajian dan penelitian dalam bidangpenyakitinfeksi emerging,reemerging dantropicalmedicine.
terciptanya organisasi yang Responsif, Sinergi, Professional, danIntegritas
2.Meminta persetujuan atasan/mentor
Tanda tangan persetujuan Saya kmeminta persetujuan kepada atasan/mentor (kolaboratif) dengan
bahasa yang baik dan sikap yang sopan dan menjunjung etika profesi (harmonis,loyal).
3.Mengajukan pengesahan SPO kepadamanajemen
RSPI Sulianti Saroso
SuratPengajuan Pengesahan Saya mengajukan pengesahannya kepada bagian manajemen (kolaboratif) untuk
dapat digunakan secara legal untuk
menunjangpelayananyanglebihbaik (berorientasipelayanan).
33
4.2 Penjadwalan
Berikut adalah jadwal kegiatan dan tahapan kegiatan kegiatan aktualiasasi dari gagasan “Upaya Optimalisasi Perawatan Saluran Akar Gigi
(PSA) Melalui Pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelaksanaannya di Poli Gigi dan Mulut RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2022”:
1. Melakukan koordinasi dengan kepala
Kelompok Staf Medis (KSM) Gigi dan Mulut (Atasan) sekaligus Mentor mengenai kegiatan
yang akan dilakukan selama aktualisasi
1.1 Menghubungi atasan / mentor dan membuat
janji temu
1.2 Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
kepada atasan/mentor
1.3 Meminta izin kegiatan aktualisasi kepada
atasan/mentor
1.4 Mendiskusikan dan menerima saran terkait
kegiatan dari atasan/mentor
34
Kegiatan Bulan Ket. / Tanggal Kegiatan Bulan Juli Bulan Agustus Bulan September 4 1 2 3 4 5 1
Tabel 4: Jadwal Kegiatan/Tahapan Kegiatan No.
Kegiatan/Tahapan
2. Mencari referensi dan menelaah contoh SPO di
RSPI SS dan literatur ilmiah mengenai
Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA)
2.1 Mengumpulkan literatur ilimiah mengenai
perawatan saluran akar gigi
2.2 Menelaah contoh SPO yang ada di poli gigi dan
mulut RSPI Sulianti Saroso
2.3 Menyusun resume hasil telaah literatur dan SPO
3. Menyusun draft SPO dan melakukan pengkajian Draft SPO dengan atasan/mentor
3.1 Menyusun draft SPO
3.2 Melakukan koordinasi dengan atasan/mentor
untuk menentukan waktu diskusi
3.3 Melakukan diskusi pengkajian draft SPO
3.4 Melakukan revisi dan finalisasi draft SPO
4. Melakukan sosialisasi SPO
4.1 Melakukan koordinasi dengan atasan/mentor
dan anggota KSM gigi dan mulut untuk
menentukan waktu sosialisasi
4.2 Melakukan sosialisasi kepada anggota KSM gigi dan mulut
35
4.3 Membuat notulensi hasil sosialisasi
5. Melakukan uji coba implementasi SPO
5.1 Melakukan koordinasi dengan atasan/mentor dan anggota KSM lainnya tentang teknis
pelaksanaan uji coba SPO
5.2 Menjelaskan teknis pelaksanaan uji coba dan cara pengisian lembar ceklis
5.3 Melakukan uji coba implementasi SPO selama
1 minggu
6. Melakukan evaluasi uji coba implementasi SPO
6.1 Melakukan koordinasi dengan atasan/mentor
untuk menentukan waktu evaluasi uji coba
implementasi SPO
6.2 Melakukan diskusi evaluasi uji coba
implementasi SPO
6.3 Membuat resume evaluasi hasil uji coba
implementasi SPO
7. Finalisasi dan pengajuan pengesahan SPO
7.1 Menyusun SPO Final
7.2 Meminta persetujuan atasan/mentor
7.3 Mengajukan pengesahan SPO kepada
manajemen RSPI Sulianti Saroso
36
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Berikut adalah para pihak yang terlibat beserta perannya dalam aktualisasi:
Tabel 5. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi
No Para Pihak Peran dalam aktualisasi Keterangan
1 Mentor Membimbing, memberi masukan, dan evaluasi
2 Coach Membimbing dan mensupervisi pelaksanaan aktualisasi
3 Peserta Latsar Melaksanakan rancangan kegiatan aktualisasi dan menyusun laporan
4 Perawat Poli Gigi
dan Mulut Membantu pelaksanaan uji coba SPO
5 Manajemen
RSPI Sulianti
Saroso
Mengesahkan SPO
37