LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 7
PENYUSUNAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MONITORING PASIEN PASCA
OPERASI DI RUANG RAWAT INAP FRESIA LANTAI 3 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH:
NS.DIAN HIDAYATI UTAMI, S.KEP
NIP. 199612312022032001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PENYUSUNAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MONITORING PASIEN PASCA OPERASI
DI RUANG RAWAT INAP FRESIA LANTAI 3 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah di seminarkan
Tanggal 25 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach Mentor
Penguji
NIP. 196508121986031004
198012182003121002
Dr. drg Siti Nur Anisah, MPH Arip Hidayat, S.Kep., Ners NIP.196509141992032004 NIP.
Drs. Suherman, M.Kes
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya penulis diberikan kelancaran dan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi berjudul “Penyusunan Standar Prosedur Operasional Monitoring Pasca Operasi di Ruang Rawat Inap Fresia Lantai 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung” dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah turut serta membantu penyusunan rancangan ini kepada :
1. Bapak dr. Yana Akhmad, Sp.PD-KP, MMRS sebagai Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin
2. Bapak Drs. Suherman, M.Kes sebagai Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
3. Ibu Fatrisia Madina, S.Kp.,MM sebagai Koordinator Bidang Keperawatan
4. Ibu Dr. drg Siti Nur Anisah, MPH selaku coachyang senantiasa selalu memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingan selama proses penyusunan rancangan aktualisasi ini.
5. Bapak Arip Hidayat, S.Kep., Ners selaku mentor yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. Ibu Verawati Lenny, SKM., MKM selaku ketua penyelenggara pelatihan dasar CPNS beserta seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 7.
7. Ibu Aulia Fitriani, ST, MKM selaku penguji yang telah memberikan saran kepada penulis.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 7.
9. Bapak Sigit Fajar Rihadi, S.Kp., selaku Kepala Ruangan Fresia Lantai 3 dan Bapak Eris Riswanto S.Kep., Ners selaku Wakil Kepala Ruangan Fresia Lantai 3 beserta seluruh staff yang mendukung dalam kegiatan rancangan aktualisasi.
10. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III khususnya Angkatan 7 atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
11. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat dan doa yang tidak pernah putus.
12. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi.
iii
Semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan juga dapat diterapkan di lingkungan kerja dengan sebaikbaiknya, serta dapat dikembangan lebih lanjut. Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Bandung, 25 Juli 2022
Penulis,
iv
Ns. Dian Hidayati Utami, S.Kep
v DAFTAR ISI Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………….………………i Daftar Isi…………………………………………………………………………………………….………………………ii Daftar Tabel…………………………………………………………………………………………….…………………iii Daftar Gambar…………………………………………………………………………………………….………………iv BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1 1.1 Latar Belakang.................................................................................................1 1.2 Tujuan Aktualisasi............................................................................................2 1.3 Manfaat Aktualisasi 2 BAB II PENDAHULUAN....................................................................................................3 2.1 Visi dan Misi Organisasi ....................................................................................3 2.2 Nilai-nilai Organisasi 3 2.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pusar Dr. Hasan Sadikin.........................4 2.4 Profil Ruang Rawat Inap Fresia Lantai 3.............................................................5 2.5 Struktur Organisasi Ruang Rawat Inap Fresia Lantai 3 6 2.6 Profil Peserta...................................................................................................7 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI ....................................8 3.1 Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual 8 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMART Governance..........................................................................14 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif 14 3.4 Manfaat Aktualisasi Gagasan Kreatif ................................................................14 BAB IV RENCANA AKTUALISASI ....................................................................................15 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS 15 4.2 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS.......................................16 4.3 Penjadwalan..................................................................................................24
vi DAFTAR TABEL Tabel 3 1 Tabel Dampak Isu............................................................................................................. 11 Tabel 3 2 Penilaian kualitas isu dengan AKPL 11 Tabel 4 1 Matriks Internalisasi Nilai-nilai BerAKHLAK 23 Tabel 4 2 Rencana Jadwal Kegiatan…………………………………………………………………………………………….24
vii
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung…………………………..……….6 Gambar 3.1 Diagram Fishbone…………………………………………………………………………………….13
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2021 pada pasal 1 menjelaskan bahwa Calon PNS yang selanjutnya disingkat CPNS adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan nomor induk pegawai. Selanjutnya dijelaskan bahwa CPNS wajib menjalani Masa Prajabatan, yaitu masa percobaan selama 1 (satu) tahun melalui proses pendidikan dan pelatihan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Sehingga terbentuklah PNS yang professional yang bebas dari intervensi politik, memberikan pelayanan secara adil dan netral, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Merujuk pada UU No. 5 tahun 2014, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN mempunyai peran penting dalam rangka menciptakan masyarakat Indonesia yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Untuk menguatkan budaya kerja positif diinstansi pemerintah, kemudian Presiden menetapkan nilai-nilai dasar (core values) BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) serta prinsip whole of government, memahami peran dan kedudukan ASN, serta prinsip pelayanan publik.
Perawat merupakan salah satu profesi ASN baik di wilayah pemerintah daerah maupun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selaku pemerintah pusat. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit.Perawat merupakan garda terdepan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara maksimal. Perawat memiliki tugas untuk dapat memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiriual masyarakat sehingga derajat kesehatan dapat tercapai secara optimal.
1
Sebagai ASN yang berada dibawah wilayah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, maka diwajibkan mengikuti kegiatan Latsar. Salah satu tahapan Latsar yang dilakukan adalah Aktualisasi. Sebelum melaksanakan aktualisasi tentunya disusun terlebih dahulu rancangan aktualisasi, rancangan aktualisasi disusun berdasarkan isu yang terdapat pada lingkungan kerja (sesuai tugas dan fungsi unit kerja) serta terkait dengan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI (manajemen PNS, pelayanan publik, dan WholeofGovernment).
1.2 Tujuan Aktualisasi
a. Membuat peserta Latsar mampu menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK di instansi unit kerja.
b. Menginternalisasikan dan mengimplementasikan core values ASN BerAKHLAK dalam mendukung employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
c. Memahami peran dan kedudukan ASN dalam mewujudkan Smart Governance di instansi unit kerja.
1.3 Manfaat Aktualisasi
a. Bagi individu: Meningkatkan wawasan dan cinta kepada tanah air dengan mengimplementasikan nilai-nilai “BerAKHLAK” dalam kegiatan sehari-hari sesuai tugas pokok dan fungsi nya.
b. Bagi Satuan Kerja: Membangun budaya kerja yang sesuai nilai-nilai dasar PNS dapat meningkatkan kualitas pelayanan sehingga visi dan misi satuan kerja bisa lebih mudah tercapai
c. Bagi masyarakat: Kegiatan aktualisasi yang menginternalisasi nilai dasar ASN akan menghasilkan ASN yang profesional dan menghasilkan pelayanan optimal bagi kemaslahatan masyarakat.
2
2.1 Visi dan Misi Organisasi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung 40161. Sebelumnya rumah sakit ini bernama R.S. Rancabadak. Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin
Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs“. RSHS merupakan rumah sakit kelas A yang menjadi rujukan tertinggi (TopReferalHospital) di Provinsi Jawa Barat. RSHS juga ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No
HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional, menampung tujuh RS Regional di Jawa Barat.
Visi RSHS : Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong
Misi RSHS : Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
2.2 Nilai-nilai Organisasi
Motto Pelayanan: “Kesehatan Anda adalah prioritas kami”
Tabel 2.1 Nilai – nilai Pamingpin Pituin
Nilai-nilai Keterangan
Kepemimpinan
Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya
Profesional Nilai berorientasi pada percapaian kinerja melalui jalan kemitraan
Inovatif
Tulus
Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
3
BAB II PENDAHULUAN
Unggul
Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
Integritas Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
2.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pusar Dr. Hasan Sadikin
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin dipimpin oleh Direktur Utama dan empat
Direktur, yaitu:
1. Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian,
2. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang,
3. Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara,
4. Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum. Kemudian dibantu oleh Satuan
Pemeriksaan Intern (SPI), 8 Komite Profesi, 19 Kelompok Staf Medis dan 23 Intalasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2020 telah ditetapkan
Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung seperti struktur pada
Gambar 2.1
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
4
2.4 Profil Ruang Rawat Inap Fresia Lantai 3
Ruang Fresia Lantai 3 merupakan ruang rawat inap kelas 2 yang mempunyai kapasitas sebanyak 40 tempat tidur. Ruangan Fresia menggunakan metode Tim dalam pelayanan keperawatan yang dibagi menjadi dua tim. Sebelumnya pelayanan yang diberikan berfokus pada penyakit dalam tetapi semenjak pandemi, Ruangan Fresia Lantai 3 merawat pasien meliputi pelayanan perioperatif (prabedah & postbedah) dan perbaikan keadaan umum
5
2.5 Struktur Organisasi Ruang Rawat Inap
Fresia Lantai 3
Direktur Utama
Dr. Yana Akhmad, dr., SpPD-KP
Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang
Dr. Yana Akhmad, dr., SpPD-KP
Instalasi Rawat Inap
Edwin Armawan., dr., SpOG (K)., MM
Sub Instalasi Rawat Inap Gedung Fresia
Dr. Sumartini Dewi, SpPD-KR, M.Kes
Koordinator Bidang Pelayanan Keperawatan
Fatrisia MAdina, S.Kp., MM.
Koordinator Pelayanan Keperawatan Rawat Inap
Oded Sumarna., M.Kep., Ners
Pengawas Keperawatan
Siti Nurlawlah, S.Kep., Ners., M.Kep
Kepala Ruangan Fresia 3
Sigit Fajar Rihadi, S.Kp.
Wakil Kepala Ruangan Fresia 3
Eris Riswanto, S.Kep., Ners
Ketua Tim 1
Ai Ariah, Amd., Kep
Ketua Tim 2
Sri Oom Komalasari, Amd. Kep
Anngota Tim 1 Anngota Tim 2
Bagian Administrasi
Jaka Ramdani, Amd. Kes Pekarya Kesehatan Rohmana
Rohandi
Bagus Candra
6
2.6 Profil Peserta
Nama : Ns. Dian Hidayati Utami, S.Kep
NIP : 199612312022032001
Jabatan/Golongan : Perawat Ahli Pertama / IIIB
Unit Kerja : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Instansi : Kementerian Kesehatan RI
Peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian
Kesehatan di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan di unit kerja RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung, mulai tanggal 1 Maret 2022 sebagai perawat ahli pertama dibawah Bidang
Keperawatan dan saat ini bekerja di ruang rawat inap Fresia Lantai 3. Dalam melaksanakan aktualisasi peserta mengacu pada sasaran Kinerja Pegawai (SKP) meliputi:
1. Terlaksananya pengantaran pasien rawat inap ke kamar operasi tepat waktu
2. Terpenuhinya kepatuhan penggunaan rekam medis elektronik (RME) di instalasi rawat inap
3. Terpenuhinya laporan sensus harian
4. Terlaksananya asuhan keperawatan pre dan post operasi
5. Tersedianya laporan data kejadian infeksi daerah operasi di Instalasi Rawat Inap
6. Tercapainya skor Waktu Tunggu operasi elektif (WTO) sesuai target
7. Terselenggaranya monitoring dan evaluasi kepatuhan visit DPJP online
8. Terlaksananya kepatuhan pelaksanaan protocol kesehatan
7
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual
1. Belum terlaksananya edukasi latihan RangeOfMotion(ROM) Pasif kepada pasien dan keluarga pasien penderita stroke di Ruang Rawat Inap Fresia 3
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Kelemahan otot merupakan dampak terbesar pada pasien stroke. Guna mempertahankan atau memelihara kekuatan otot, mobilitas persendian, dan menstimulasi sirkulasi, maka diperlukan Range Of Motion (ROM). Range of Motion (ROM) merupakan salah satu terapi pemulihan dengan cara latihan otot untuk mempertahankan kemampuan pasien menggerakkan persendian secara normal dan lengkap. Penelitian Filantip (2015) jmembuktikan bahwa latihan dua kali sehari dalam 6 hari dengan waktu 10-15 menit akan berpengaruh terhadap rentang gerak responden.
Hasil observasi di Ruang Rawat Inap Fresia 3, belum ada media edukasi tentang panduan Range Of Motion (ROM) pasif pada pasien stroke. Berdasarkan penjelasan dari Kepala Ruangan, pelaksanaan ROM dilaksanakan oleh bagian Ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi (IKFR), biasanya dilakukan 1 kali sehari. Keluarga pasien mengatakan jarang mempraktikkan kembali latihan Range Of Motion (ROM) saat sudah pulang ke rumah.
2. Belum optimalnya monitoring pasien pasca operasi di Ruang Rawat Inap Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Setiap pembedahan selalu berhubungan dengan adanya insisi (sayatan) yang dapat menimbulkan berbagai keluhan terutama nyeri. Penanganan nyeri adalah hal yang harus dilaksanakan dan sebagai prioritas, dikemukakan oleh WHO. Nyeri yang dialami pasien dapat mempengaruhi tanda-tanda vital pasien pasca operasi. Perserikatan bangsa-bangsa Chuandy (2015) mendeklarasikan bahwa salah satu hak asasi manusia adalah penanganan nyeri. Maka dari itu monitoring dan manajemen nyeri adalah salah satu indikator mutu pelayanan keperawatan dan menjadi salah satu elemen penilaian dalam akreditasi.
Berdasarkan hasil observasi mulai tanggal 12-23 Juni 2022 di ruang rawat inap Fresia lantasi 3, tidak terdapat standar prosedur operasional monitoring pasca operasi di ruangan Data menunjukkan terdapat perbedaan persepsi perawat tentang penatalaksanaan pasca operasi. Hasil wawancara 10 pasien post operasi 7 dari 10 pasien
8
tidak ditanyakan keluhan nyeri atau dilakukan pengukuran tanda-tanda vital saat tiba diruangan ataupun setelah diberikan terapi baik farmakologi maupun nonfarmakologi, 6 pasien mengatakan cemas dan kebingungan setelah operasi karena perawat tidak menjelaskan rencana selanjutnya pasca operasi. Selain itu berdasarkan pernyataan kepala ruangan, pencatatan pengkajian and penatalaksanaan pasca operasi belum optimal, lembar pengkajian keperawatan post operasi hanya tersedia sedikit, hasil observasi rekam medis menunjukkan dari 12 pasien operasi, hanya 2 pasien yang tercatat dilakukan pengkajian dan penatalaksanaan pasca operasi. Panduan monitoring pasien pasca operasi diperlukan untuk menyamakan persepsi antar perawat dalam pemberian asuhan keperawatan bagi pasien pasca operasi.
3. Belum adanya kegiatan pemenuhan kebutuhan spiritual islam pasien (beribadah dan berdoa) di RuangRawatInap Fresia3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang paling lama berada disamping klien, tugas utamanya adalah mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia. Memberikan bantuan asuhan keperawatan mulai dari tingkat sistem organ fungsional sampai molekuler, untuk memenuhi kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat dirinya. Idealnya, seluruh komponen kebutuhan dasar manusia menjadi fokus kajian utama dalam menentukan ruang lingkup pekerjaan profesi
Pemenuhan kebutuhan spiritual di rumah sakit yang sudah dilakukan pada pasienpasien terminal dengan mengadakan bimbingan rohani seperti menghadirkan ustadz, pastor, pendeta atau tokoh agama lain. Kegiatan bimbingan tersebut dilaksanakan jika ada permintaan dari pasien. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan perawat di ruangan, kegiatan pemenuhan kebutuhan spiritual belum dilaksanakan karen belum adanya media terkait tuntunan ibadah dan doa-doa yang dibutuhkan di rumah sakit. Namum pelaksanaan kegiatan berdoa yang melibatkan perawat selalu dilaksanakan.
Penulis menyadari jika isu-isu yang didapatkan tadi tidak diselesaikan, maka akan menyebabkan dampak yang kemudiandapat membesar dan mempengaruhi publik. Pada tabel 3, dijabarkan dampak-dampak yang dapat terjadi.
9
No
Isu
1 Belum terlaksananya edukasi latihan Range Of Motion (ROM) Pasif kepada pasien dan keluarga pasien penderita stroke di Ruang Rawat Inap Fresia 3 RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung
Dampak apabila isu tidak ditangani
a. Kecacatan pada bagian tubuh yang mengalami kelemahan
b. Proses pemulihan bagian tubuh yang mengalami kelemahan menjadi lambat, waktu rawat pasien menjadi bertambah.
c. Pemberian edukasi yang belum optimal dapat berpengaruh kepada tingkat pengetahuan individu
d. Pasien bergantung penuh kepada tenaga kesehatan
2 4. Belum optimalnya monitoring pasca operasi di Ruang Rawat Inap Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
a. Mutu pelayanan keperawatan menurun
b. Tingkat kecemasan pasien pasca operasi meningkat yang
memungkinkan terjadinya peningkatan angka komplain pasien
c. Pengisian Early Warning Score (EWS)
untuk menilai tingkat keparahan penyakit tidak optimal
d. Perbedaan penatalaksanaan pasien
pasca operasi oleh perawat
e. Penatalaksanaan lanjutan pasien pasca operasi kurang optimal
f. Perbedaan tingkat pengetahuan perawat berisiko terjadi misinformasi antara pasien
3 Belum adanya kegiatan pemenuhan kebutuhan spiritual islam pasien (beribadah dan berdoa) di Ruang Rawat Inap Fresia 3
a. Kebutuhan spiritual pasien tidak terpenuhi
b. Pasien lebih mudah cemas
c. Dapat meningkatkan angka komplain pasien
10
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. d. Berpengaruh terhadap proses
pemulihan pasien
Tabel 3 1 Tabel Dampak Isu
Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarka nempat item, yaitu :
1. Aktual (A), artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
2. Problematik (P), artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. Kekhalayakan (K), artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Kelayakan (L), artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya. Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL
Tabel 3 2
1. Belum terlaksananya edukasi
Latihan RangeOfMotion(ROM)
Pasif kepada pasien dan keluarga pasien penderita stroke di Ruang Rawat Inap Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
3. Belum optimalnya monitoring pasca operasi di Ruang Rawat Inap Fresia 3
Dr. Hasan Sadikin Bandung.
4. Belum adanya panduan doa
sakit bagi pasien di Ruang
Penilaian kualitas isu dengan AKPL
Keterangan:
BerdasarkanskalaLikert1-5(1=sangatkecil,2=kecil,3=sedang,4=Besar,5=Sangatbesar
Berdasarkan deskripsi isu diatas, didapatkan core issue dengan metode APKL adalah
“Belum optimalnya monitoring pasca operasi di Ruang Rawat Inap Fresia 3 RSUP Dr. Hasan
11
No. ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
3 4 4 5 16 3
RSUP
5 4 4 5 18 1
orang
Rawat
Hasan Sadikin Bandung 5 4 4 4 17 2
Inap Fresia 3 RSUP Dr.
Sadikin Bandung.” . Jika core issue tidak diselesaikan maka akan berdampak pada berkurangnya mutu pelayanan keperawatan karena masalah pada pasien sulit teratasi. Melihat dampak isu yang cukup besar, makan dilakukan analisis penyebab core issue dengan menggunakan metode fish bone seperti terlihat pada gambar dibawah ini
12
• Tingkat pengetahuan perawat berbeda
• Perawat lupa mengkaji pasien
Material
• Belum terdapat media edukasi tentang
pentingnya monitoring pasien pasca operasi
• Lembar pengkajian post operasi terbatas
Belum optimalnya monitoring pasca operasi di Ruang Rawat Inap Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Method
• SPO monitoring pasien pasca operasi
belum tersedia
• Pendokumentasian belum dilakukan optimal
• Metode pengkajian yang digunakan berbeda
Machine
• Belum terdapat kolom monitoring
pasien pasca operasi pada Rekam
Medis Elektronik
Gambar 3.1 Diagram Fishbone
13
Man
3.2
Keterkaitan
Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
Mendukung Terwujudnya SMART Governance
PNS memilik fungsi yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik dan perekat pemersatu bangsa. Menjadi pelayan publik yang professional sangat diutamakan demi terciptanya pelayanan maksimal untuk masyarakat. Memberikan pengetahuan kepada pasien melalui informasi yang benar merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat. Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Salah satu kode etik tersebut adalah memberikan informasi dengan benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi. Penyesuaian SPO dengan ilmu terbaru diperlukan untuk memperbaiki pelayanan dan beradaptasi terus-menerus dengan perubahan.
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Gagasan pemecahan kreatif dari isu yang ditemukan yaitu membuat Standar Prosedur Operasional mengenai monitoring pasien pasca operasi di Ruang Fresia Lantai 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Berikut kegiatan gagasan pemecahan isu untuk mengatasi isu tersebut:
1. Pelaksanaan Diskusi Refleksi Kasus seluruh perawat secara rutin tentang monitoring dan penatalaksanaan pada pasien pasca operasi
2. Penyusunan SPO monitoring pasien pasca operasi sesuai literatur terbaru
3. Menyediakan lebih banyak lembar pengkajian pasien pasca operasi, dan meletakkan di tempat yang mudah terlihat oleh perawat
4. Mengusulkan perbaruan Rekam Medis Elektronik (RME) agar menyediakan monitoring pasien pasca operasi.
3.4 Manfaat Aktualisasi Gagasan Kreatif
1. Terdapat SPO monitoring pasien Pasca Operasi yang menjadi acuan bagi perawat
2. Peningkatan mutu pelayanan
3. Menurunkan kecemasan pasien dan angka komplain
4. Peningkatan pengetahuan dan kewaspadaan perawat terhadap monitoring dan pelaksanaan pasien pasca operasi
5. Membentuk sikap perilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN yang BerAKHLAK yang disertai sifat kritis dan kreatif bagi calon ASN
14
BAB IV
RENCANA AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Unit kerja : Ruang Rawat Inap Fresia Lantai 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin
Identifikasi Isu :
a. Belum terlaksananya edukasi latihan RangeOfMotion (ROM) Pasif kepada pasien dan keluarga pasien penderita stroke di Ruang Rawat Inap Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
b. Belum optimalnya monitoring pasien pasca operasi di Ruang Rawat Inap Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
c. Belum adanya kegiatan pemenuhan kebutuhan spiritual islam pasien (beribadah dan berdoa) di Ruang Rawat Inap Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Isu yang diangkat : Belum optimalnya monitoring pasca operasi di Ruang Rawat Inap Fresia
3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Gagasan Pemecahan : Penyusunan Standar Prosedur Operasional Monitoring Pasca Operasi di Ruang Rawat Inap Fresia Lantai 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
15
4.2 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi
nilai-nilai dasar
Kontribusi output
kegiatan terhadap
Visi-Misi
Organisasi
Kontribusi output
kegiatan Terhadap
Penguatan Nilai
Organisasi
1 Menyampaikan
rancangan
aktualisasi kepada
atasan dan mentor.
Terlaksananya
koordinasi dan konsultasi serta
mendapatkan izin
untuk melaksanakan
gagasan kreatif tersebut.
Menjadi pribadi yang
baik dan
meningkatkan
kualitas hidup
manusia, kegiatan ini
sesuai dengan visi
RSUP Dr. Hasan
Hal ini sejalan dengan
nilai organisasi yaitu
Pamingpin Pituin.
Kepemimpinan:
Nilai yang
menggambarkan
kepeloporan dan
a. Melakukan kontrak
pertemuan
a. Mendapatkan
kesepakatan
waktu dan
tempat
pertemuan
dibuktikan dengan persetujuan
waktu melalui
pesan Whatsapp
Menunjukkan sikap
sopan, santun dan
ramah saat melalukan
kontrak pertemuan dan bersikap proaktif
(Berorientasi
Pelayanan)
Sadikin yaitu
Terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri
dan berkepribadian, berlandaskan gotong
royong.
Serta misi RSHS yaitu
Peningkatan Kualitas
Manusia Indonesia
menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya
Nilai Professional: dengan berorientasi
pada pelayanan dan bersikap profesioanl
dalam melakukan
kegiatan
16
b. Bertemu dan menjelaskan rancangan aktualisasi
b. Kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor
mendapatkan
penjelasan
rancangan
aktualisasi yang
akan dilakukan
dibuktikan
dengan pengisian
formulir
konsultasi
Datang tepat waktu
sesuai kontrak yang
telah ditentukan
bersama (Akuntabel)
Melakukan koordinasi
dengan pihak terkait
(Kolaboratif) dan bersikap professional (Kompeten)
yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
Nilai Inovatif: memanfaatkan
teknologi dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan.
Nilai Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsive
Nilai Unggul: Keinginan untuk
menjadi yang terbaik
c. Meminta masukan saran dan ijin terkait rancangan aktualisasi
c. Mendapatkan saran dan ijin
pelaksanaan aktualisasi
tersebut
dibuktikan
dengan
adanya
dokumentasi
kegiatan
Menerima dan menghargai arahan dan masukan dari atasan (Harmonis)
serta bertanggungjawab dalam pembuatan
rancangan aktualisasi (Loyal)
dan menghasilkan
kualitas prima.
Nilai Integritas: menggambarkan
kejujuran, amanah, menjunjung etika yang tinggi dalam
menjalankan tugas.
17
Menyusun draft
SPO monitoring
pasien pasca
operasi
a. Menyiapkan bahan
dan literatur terbaru
mengenai monitoring
pasien pasca operasi
Tersedianya SPO
monitoring pasien
pasca operasi
Mengedepankan
teknologi dalam
pembuatan SPO
dengan visi RSUP Dr.
Hal ini sejalan dengan
nilai organisasi yaitu
Pamingpin Pituin
Nilai inovatif:
a. Draft literatur/materi
mengenai monitoring
pasien pasca operasi
Literatur yang digunakan
untuk pembuatan SPO
sesuai peraturan yang
berlaku (Loyal)
Hasan Sadikin yaitu
terwujudnya
Indonesia maju.
memanfaatkan
teknologi dalam
melaksanakan
pelayanan kesehatan.
b. Mengonsultasikan
draft SPO monitoring
pasien pasca operasi
kepada kepala ruangan
dan mentor
b. Draft SPO Membuat SPO mengenai
monitoring pasien pasca
operasi yang jelas dan
mudah dipahami (Akuntabel) dan jujur
dalam mengutip literatur (Kompeten)
c. Mengonsultasikan
draft SPO monitoring pasien
pasca operasi
kepada kepala
c.Mendapatkan
dukungan dan saran
terkait draft SPO
monitoring pasien
pasca operasi yang
dibuat dibuktikan
Mengonsultasikan SPO
kepada kepala ruangan
dan mentor secara
sopan (Berorientasi
pelayanan) dan saling
bertukar pikiran
18 2
3 Sosialisasikan SPO
monitoring pasien pasca operasi
ruangan dan mentor dengan formulir
konsultasi
sehingga informasi dapat
tersampaikan dengan
baik (Kolaboratif)
d. Mengonsultasikan
SPO monitoring pasien pasca operasi kepada tim
pokja PAP, Koordinator
pelayanan
Keperawatan, Komite
Keperawatan, Kepala Instansi
Rawat Inap
d. SPO sesuai saran
yang diberikan oleh
pihak terkait
dibuktikan dengan
fromulir konsultasi / surat persetujuan
Melakukan konsultasi
SPO kepada pihak terkait
sebagai dan membangun
hubungan kerja yang
kondusif antar sesama
pegawai (Harmonis)
Terlaksananya
sosialisasi kepada perawat, kepala
ruangan, dan pengawas
Pelaksanaan kegiatan
ini sesuai dengan visi
RSUP Dr. Hasan
Sadikin yaitu
Terwujudnya
Indonesia maju yang
Hal ini sejalan dengan
nilai organisasi yaitu
Pamingpin Pituin.
Nilai Professional:
dengan berorientasi
pada pelayanan dan
19
a. Menyiapkan media sosialisasi
a. Bahan tayang
berupa Power Point
Membuat alat bantu
sosialisasi dengan penuh
tanggung jawab
merupakan pengamalan
(Akuntabel). Mau
berinovasi dan membuat
alat bantu yang baik
merupakan perwujudan
nilai Adaptif sosialisasi
(Berorientasi
Pelayanan
berdaulat, mandiri
dan berkepribadian, berlandaskan gotong
royong.
Serta misi RSHS yaitu
Peningkatan Kualitas
Manusia Indonesia
yang Tinggi, Maju
dan Sejahtera
bersikap profesioanl
dalam melakukan
kegiatan
Nilai Integritas:
Mengedepankan etika
dan menjunjung
tinggi sifat jujur dan
Amanah
Nilai Unggul:
Keinginan untuk
menjadi yang terbaik
b. Membuat undangan sosialisasi
b.Undangan Menggunakan bahasa
yang baik dan sopan
dalam berkomunikasi
dengan bagian lain
menunjukkan nilai
(Berorientasi
Pelayanan)
c. Melakukan sosialisasi
c.Pemahaman SPO, Masukan dan saran, dokumentasi
kegiatan dan data
absensi
Melaksanakan sosialisasi
dengan jujur dan
bertanggung jawab
(Akuntabel)
dan menghasilkan
kualitas prima.
20
SPO monitoring d.Peserta mampu
megisi lembar
monitoring pasien
sesuai SPO
serta saling menghargai
perbedaan pendapat
selama berdiskusi (Harmonis).
Bersikap proaktif (Adaptif)
Melakukan diskusi
dengan semua pihak
yang terkait (Kolaboratif)
Daftar absensi
digunakan sebagai bukti
kontribusi dari semua
pihak yang ikut
sosialisasi (Loyal)
Melakukan aplikasi
dengan cermat, tepat
dan akurat sebagai
bentuk pengamalan nilai
Akuntabel
21
d. Uji coba Penerapan
4 Melakukan
Finalisasi SPO
mengenai
monitoring pasien
pasca operasi
e. Evaluasi kegiatan
sosialisasi
a. Melakukan revisi SPO
sesuai masukan dan
saran dari pihak terkait
e. Laporan hasil
kegiatan evaluasi
Membuat laporan
dengan cermat dan tepat
sesuai kebuthan
menunjukkan
(Akuntabel).
SPO
Membuat revisi dengan
cermat dan tepat sesuai
kebutuhan menunjukkan
(Akuntabel). Membuat
rancangan revisi SPO
yang sesuai dengan
keilmuan dan
perkembangan ilmiah
menunjukkan
(Kompeten).
Menghasilkan SPO yang
sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
merupakan pengamalan
(Berorientasi
Pelayanan.)
Dengan menerapkan
nilai-nilai berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten,harmonis,
loyal, adaptif, kolaboratif dalam
pelaksanaan tugas
dan kewajiban
sehari-hari dapat
mewujudkan
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong
royong.
Mengimplementasikan
hasil rancangan
panduan SPO dengan
menerapkan nilai-nilai
RSHS Pamingpin
Pituin
(kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas
22
5 Menyusun Laporan
kegiatan Membuat laporan kegiatan
Tersedianya laporan
aktualisasi
Membuat draft laporan
dengan cermat dan tepat
sesuai kebuthan
menunjukkan (Akuntabel).
Menjalankan tugas
secara professional
merupakan pengamalan
nilai Berorientasi
pelayanan.
Pelaksanaan kegiatan
ini sesuai dengan visi
RSUP Dr. Hasan
Sadikin yaitu
Terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri
dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
Serta misi RSHS yaitu
Peningkatan Kualitas
Manusia Indonesia
yang Tinggi, Maju
dan Sejahtera.
Serta misi RSHS yaitu
Peningkatan Kualitas
Manusia Indonesia
yang Tinggi, Maju
dan Sejahtera
Melakukan pelaporan
hasil kegiatan dengan
menerapkan nilai-nilai
RSHS Pamingpin
Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas
23
Tabel 4 1 Matriks Internalisasi Nilai-nilai BerAKHLAK
4.3 Penjadwalan
Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Fresia Lantai 3 RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bnadung mulai tanggal 27 Juli 2022 sampai dengan 1 September 2022. Berikut adalah
jadwal kegiatan aktualisasi:
Tabel 4.1 Jadwal Aktualisasi
No Kegiatan Juli Agustus
5 1 2 3 4
1 Berkoordinasi dalam mempersiapkan pelaksanaan pembuatan SPO monitoring pasien pasca operasi di ruang rawat Fresia 3
2 Membuat draft SPO monitoring pasien pasca operasi
3 Sosialisasikan SPO monitoring pasien pasca operasi
4 Finalisasi SPO mengenai monitoring pasien pasca operasi
5 Menyusun Laporan kegiatan
Tabel 4 2 Rencana Jadwal Kegiatan (Yusuf, Nihayati, Iswari, & Okviasanti, 2016) (Indonesia, 2014) (Fatimah & Irawati, 2017) (Amelia, 2021) (Bistara, 2019) (Sari, 2019)
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Amelia, R. (2021). ModulSMARTASN. Lembaga Administrasi Negara.
2. Bistara, D. N. (2019). Pengaruh Range of Motion terhadap Kekuatan Otot pada Pasien Stroke, 4(2), 112–117.
3. Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). ModulPelatihanDasarCalonPNSManajemenAparaturSipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
4. Indonesia, N. R. Undang-undang Republik Indonesia Tentang Keperawatan, Pub. L. No. 38 (2014).
5. LAN RI . (2021a). ModulAkuntabel.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
6. _____. (2021b). ModulAdaptif.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
7. _____. (2021c). ModulBerorientasiPelayanan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
8. _____. (2021d). ModulHarmonis.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
9. _____. (2021e). ModulKolaboratif.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
10. _____. (2021f). ModulKompeten.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
11. _____. (2021g). ModulLoyal.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
12. _____. (2021 h). ModulManajemenASN.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara 2021.
13. _____. (2021i). ModulSMARTASN.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
14. Sari, K. (2019). Kajian 5 Pelatihan Manajemen Nyeri dalam Meningkatkan Kompetensi Perawat sebagai Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan.
15. Yusuf, A., Nihayati, H. E., Iswari, M. F., & Okviasanti, F. (2016). KebutuhanSpiritualKonsepdan Aplikasidalam(1st ed.). Mitra Wacana Media
16. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
25
26 LAMPIRAN
Lampiran 1
RANCANGAN AKTUALISASI
PENYUSUNAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MONITORING PASIEN PASCA OPERASI DI RUANG RAWAT
INAP FRESIA LANTAI 3 RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Dian Hidayati Utami, S.Kep., Ns
NIP 199612312022032001
Perawat Ahli Pertama
Ruang Rawat Inap Fresia Lantai 3
1
LATAR BELAKANG
UU No 5 th 2014 (UU ASN) dan Pasal 63 (3)&(4) UU ASN
• CPNS wajib menjalani Masa Prajabatan 1 tahun
• Bembangun karakter kepribadian unggul
TUJUAN
Mampu menerapkan nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK
MANFAAT
Memahami peran dan kedudukan ASN dalam
mewujudkan Smart Governance di instansi unit kerja.
n wawasan
dan cinta
kepada tanah
air dengan
Bagi Individu Meningkatka
mengimplem
entasikan
nilai-nilai
“BerAKHLAK”
dalam
kegiatan
sehari-hari
sesuai tugas
pokok dan fungsi nya.
budaya kerja yang sesuai
nilai-nilai
dasar PNS
dapat
Bagi Satuan Kerja Membangun
meningkatka
n kualitas
pelayanan
sehingga visi
dan misi
satuan kerja
bisa lebih
mudah
tercapai
Bagi Masyarakat menghasilka n ASN yang profesional dan menghasilka n pelayanan optimal bagi
kemaslahata n masyarakat
2
RS Kelas A
RS Pemerintah (Kemenkes)
RS Tersier
RS Rujukan Nasional
RS Pendidikan Utama FK
UNPAD
Badan Layanan Umum (BLU)
“
TERWUJUDNYA INDONESIA MAJU YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN, BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”
“MEMUJUDKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA YANG TINGGI, MAJU DAN SEJAHTERA”
“
KESEHATAN ANDA ADALAH PRIORITAS KAMI”
GPIN PITUIN Kepem impina n Profesi onal Inovati f Tulus Unggul Integri tas
PAMIN
3
PROFIL INSTANSI JANJI LAYANAN
SASARAN KINERJA PEGAWAI
1. SKP No 5 Melaksanakan penemuan kasus baru pada
Individu
2. SKP No 6 Melakukan Pengkajian lanjutan pada individu
3. SKP No 7 Memberikan konsultasi data pengkajian
keperawatan dasar/lanjutan
4. SKP No 12 Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
kompleks pada area medikal bedah
Perawat Ahli Pertama
Rawat Inap Fresia Lantai 3
(Ruang Rawat Inap Dewasa yang berfokus pada Ilmu Penyakit Dalam , dan Persiapan Pemulihan Pasca Bedah)
4
Belum terlaksananya edukasi latihan Range Of Motion (ROM) Pasif kepada pasien dan keluarga pasien penderita stroke di Ruang Rawat Inap
Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Belum optimalnya monitoring pasca operasi di Ruang Rawat Inap
Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Belum adanya kegiatan pemenuhan kebutuhan spiritual islam pasien (beribadah dan berdoa) di Ruang Rawat Inap Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
5
IDENTIFIKASI ISU
1 Belum terlaksananya edukasi Latihan
Range Of Motion (ROM) Pasif kepada
pasien dan keluarga pasien penderita
stroke di Ruang Rawat Inap Fresia 3
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
2 Belum optimalnya monitoring pasca
operasi di Ruang Rawat Inap Fresia 3
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
3 Belum adanya panduan doa orang
sakit bagi pasien di Ruang Rawat Inap
Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
PENAPISAN ISU 6 Keterangan : A : Aktual, P : Problematik, K : Kekhalayakan, L : Kelayakan NO ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
3 4 4 5 16 3
5 4 4 5 18 1
5 4 4 4 17 2
IDENTIFIKASI ISU
Belum optimalnya monitoring pasienpasca operasi di Ruang Rawat Inap Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
FAKTA
• Terdapat perbedaan persepsi perawat tentang penatalaksanaan pasca operasi.
• 7 dari 10 pasien tidak ditanyakan keluhan nyeri ulang atau dilakukan pengukuran tanda-tanda vital saat tiba diruangan
• 6 pasien mengatakan cemas dan kebingungan setelah operasi karena perawat tidak menjelaskan rencana selanjutnya pasca operasi
• Pencatatan pengkajian dan penatalaksanaan nyeri pasca operasi belum optimal
• Dari 12 pasien operasi, hanya 2 pasien yang tercatat dilakukan pengkajian dan penatalaksanaan nyeri pasca operasi.
DAMPAK o Penurunan mutu pelayanan keperawatan
o Peningkatan kecemasan pasien yang berisiko terhadap kenaikan angka komplain pasien
o Pendokumentasian Early Warning Score (EWS) untuk menilai tingkat keparahan penyakit tidak optimal
o Perbedaan penatalaksanaan pasien pasca operasi oleh perawat
o Penatalaksanaan lanjutan pasien pasca operasi kurang optimal
7
ISU
Man Material
• Tingkat pengetahuan perawat
berbeda
• Perawat lupa mengkaji pasien
• Belum terdapat media edukasi tentang
pentingnya monitoring pasien pasca operasi
• Lembar pengkajian post operasi terbatas
Method Machine
• SPO monitoring pasien pasca operasi
belum tersedia
• Pendokumentasian belum dilakukan optimal
• Metode pengkajian yang digunakan berbeda
• Belum terdapat kolom
monitoring pasien pasca
operasi pada Rekam Medis
Elektronik
Belum optimalnya monitoring pasien pasca operasi di Ruang Rawat Inap Fresia 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
8
ANALISIS PENYEBAB ISU
ALTERNATIF GAGASAN PEMECAHAN ISU
Pelaksanaan Diskusi Refleksi Kasus seluruh perawat secara rutin tentang monitoring dan penatalaksanaan pada pasien pasca operasi
Penyusunan SPO monitoring pasien pasca operasi sesuai literatur terbaru
Menyediakan soft copy lembar pengkajian pasien pasca operasi, dan meletakkan di tempat yang mudah terlihat oleh perawat
Mengusulkan perbaruan Rekam Medis Elektronik (RME) agar menyediakan monitoring pasien pasca operasi.
9
1 Menyampaika n rancangan aktualisasi kepada atasan dan mentor.
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
a. Melakukan kontrak pertemuan
Mendapatkan kesepakatan waktu dan tempat pertemuan
Menunjukkan sikap sopan, santun dan ramah saat melalukan kontrak pertemuan dan bersikap proaktif
(Berorientasi Pelayanan)
Menjadi pribadi yang
baik dan meningkatkan
kualitas hidup manusia, kegiatan ini sesuai
dengan visi RSUP Dr.
Hasan Sadikin yaitu
Terwujudnya Indonesia
Hal ini sejalan dengan nilai organisasi yaitu Pamingpin Pituin.
Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya
b. Bertemu dan menjelaskan
rancangan aktualisasi
Kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor mendapatkan
penjelasan rancangan
aktualisasi yang akan
dilakukan
Datang tepat waktu sesuai kontrak yang
telah ditentukan bersama (Akuntabel)
Melakukan koordinasi dengan pihak
terkait (Kolaboratif) dan bersikap professional (Kompeten)
maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
Serta misi RSHS yaitu
Peningkatan Kualitas
Manusia Indonesia yang
Tinggi, Maju dan Sejahtera
Nilai Professional: dengan berorientasi pada pelayanan dan bersikap profesioanl dalam melakukan kegiatan
Nilai Inovatif: memanfaatkan teknologi dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.
Nilai Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsive
Nilai Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
c. Meminta
masukan saran dan ijin terkait
rancangan aktualisasi
Mendapatkan saran dan ijin pelaksanaan aktualisasi
Menerima dan menghargai arahan dan
masukan dari atasan (Harmonis)
serta bertanggungjawab dalam
pembuatan rancangan aktualisasi (Loyal)
Nilai Integritas: menggambarkan kejujuran, amanah, menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan
2 Menyusun draft
SPO monitoring pasien pasca operasi
a.Menyiapkan bahan dan literatur terbaru mengenai monitoring pasien pasca operasi
Output / Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Draft literatur/materi
mengenai monitoring pasien pasca operasi
Literatur yang digunakan untuk
pembuatan SPO sesuai peraturan yang berlaku (Loyal)
b. Pembuatan draft SPO Draft SPO Membuat SPO mengenai
monitoring pasien pasca operasi yang jelas dan mudah dipahami
(Akuntabel) dan jujur dalam
mengutip literatur (Kompeten)
Mengedepankan
teknologi dalam
pembuatan SPO sesuai
dengan visi RSUP Dr.
Hasan Sadikin yaitu
terwujudnya Indonesia maju.
Hal ini sejalan
dengan nilai organisasi yaitu
Pamingpin Pituin
Nilai inovatif: memanfaatkan
teknologi dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan.
c. Mengonsultasikan draft SPO
monitoring pasien pasca operasi
kepada kepala ruangan dan mentor
Mendapatkan
dukungan dan saran
terkait draft SPO
monitoring pasien
pasca operasi
Mengonsultasikan SPO kepada
kepala ruangan dan mentor
secara sopan (Berorientasi
pelayanan) dan saling bertukar
pikiran sehingga informasi dapat
tersampaikan dengan baik (Kolaboratif)
d. Mengonsultasikan draft SPO
monitoring pasien pasca operasi
kepada tim pokja PAP, Koordinator pelayanan
Keperawatan, Komite
Keperawatan, Kepala Instansi
Rawat Inap
SPO sesuai saran yang
diberikan oleh pihak
terkait
Melakukan konsultasi SPO kepada
pihak terkait sebagai dan membangun hubungan kerja
yang kondusif antar sesama
pegawai (Harmonis)
No
3 Sosialisasi SPO monitoring
pasien pasca operasi
Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan
a. Menyiapkan
bahan tayang
untuk sosialisasi
SPO monitoring
pasien pasca operasi
Bahan tayang
berupa Power Point
untuk sosialisasi SPO
monitoring pasien
pasca operasi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Membuat alat bantu sosialisasi dengan penuh tanggung
jawab merupakan pengamalan (Akuntabel). Mau
berinovasi dan membuat alat bantu yang baik merupakan
perwujudan nilai Adaptif sosialisasi (Berorientasi
Pelayanan)
b.Membuatundang
an Sosialisasi SPO monitoring pasien pasca operasi
c. Melakukan sosialisasi SPO monitoring pasien pasca operasi
Undangan Sosialisasi
SPO monitoring pasien pasca operasi
Menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam
berkomunikasi dengan bagian lain menunjukkan nilai (Berorientasi Pelayanan)
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini
sesuai dengan visi RSUP
Dr. Hasan Sadikin yaitu
Terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
Serta misi RSHS yaitu
Peningkatan Kualitas
Manusia Indonesia yang
Tinggi, Maju dan Sejahtera
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Hal ini sejalan dengan
nilai organisasi yaitu Pamingpin Pituin.
Nilai Professional: dengan berorientasi pada pelayanan dan bersikap profesioanl dalam melakukan kegiatan
Nilai Integritas: Mengedepankan etika dan menjunjung tinggi
sifat jujur dan Amanah
Pemahaman SPO, Masukan dan saran, dokumentasi
kegiatan dan data
absensi
Melaksanakan sosialisasi dengan jujur dan bertanggung
jawab (Akuntabel)
serta saling menghargai perbedaan pendapat selama berdiskusi (Harmonis).
Bersikap proaktif (Adaptif)
Melakukan diskusi dengan semua pihak yang terkait (Kolaboratif)
Daftar absensi digunakan sebagai bukti kontribusi dari semua pihak yang ikut sosialisasi (Loyal)
Nilai Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
d. Penerapan SPO monitoring pasien
pasca operasi
Peserta mampu megisi lembar monitoring pasien
sesuai SPO dan mengisi kuesioner sosialisasi
Melakukan aplikasi dengan cermat, tepat dan akurat
sebagai bentuk pengamalan nilai Akuntabel
Membantu teman sejawat untuk menambah pengetahuan (Harmonis)
kegiatan sosialisasi Laporan hasil evaluasi kegiatan sosialisasi
e. Evaluasi
Membuat laporan dengan cermat dan tepat sesuai
kebuthan menunjukkan (Akuntabel). Menggunakan teknologi dalam pembuatan laporan (Adaptif)
No Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan
4 Melakukan Finalisasi SPO
mengenai monitoring pasien
pasca operasi
Melakukan revisi SPO
sesuai masukan dan
saran dari pihak terkait
Output / Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Final SPO Membuat revisi dengan
cermat dan tepat sesuai
kebutuhan menunjukkan
(Akuntabel). Membuat
rancangan revisi SPO yang
sesuai dengan keilmuan
dan perkembangan ilmiah
menunjukkan
(Kompeten).
Menghasilkan SPO yang
sesuai dengan kebutuhan
masyarakat merupakan
pengamalan
(Berorientasi
Pelayanan.)
Dengan menerapkan
nilai-nilai berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten,harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
dalam pelaksanaan
tugas dan kewajiban
sehari-hari dapat
mewujudkan Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, berlandaskan gotong
royong.
Mengimplementasika
n hasil rancangan panduan SPO dengan menerapkan
nilai-nilai RSHS Pamingpin Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan
5 Menyusun Laporan
kegiatan Membuat laporan kegiatan
Output / Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Tersedianya laporan
aktualisasi
Membuat draft laporan
dengan cermat dan tepat
sesuai kebuthan
menunjukkan
Akuntabel. Menjalankan
tugas secara professional
merupakan pengamalan
nilai Berorientasi
pelayanan.
Pelaksanaan kegiatan
ini sesuai dengan visi
RSUP Dr. Hasan
Sadikin yaitu
Terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
Serta misi RSHS yaitu
Peningkatan Kualitas
Manusia Indonesia
yang Tinggi, Maju dan
Sejahtera.
Serta misi RSHS yaitu
Peningkatan Kualitas
Manusia Indonesia
yang Tinggi, Maju dan
Sejahtera
Melakukan pelaporan hasil kegiatan dengan menerapkan nilainilai RSHS
Pamingpin Pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, integritas )
No
RENCANA DAN JADWAL AKTUALISASI
N
AKTOR YANG TERLIBAT DAN PERANNYA DALAM AKTUALISASI
Para Pihak Peran dalam aktualisasi
1 Mentor
Membantu mengidentifikasi isu, memberikan masukan pada setiap tahap kegiatan, mendukung terlaksananya program, dan
1 Menyampaikan rancangan aktualisasi
kepada atasan dan mentor
2 Menyusun draft SPO monitoring pasien
pasca operasi
3 Sosialisasikan SPO monitoring pasien
pasca operasi
4 Finalisasi SPO mengenai monitoring
pasien pasca operasi
2 Coach
memberikan koreksi dan evaluasi
Memberikan masukan terhadap identifikasi isu dan penerapan nilai-nilai dasar ASN demi terwujudnya smart governance selama
pembuatan rancangan aktualisasi
4 Kepala Ruangan Fresia
Lantai 3
5 Pengawas Fresia
Tim pokja PAP,
Koordinator Pelayanan
Memberikan masukan dan saran mengenai SPO serta membantu koordinasi dengan
perawat dan pihak lain yang terkait
Memberikan masukan mengenai SPO
Memberikan masukan dan memberikan
persetujuan SPO
6
Keperawatan, Komite
Keperawatan, Kepala
Instansi Rawat Inap
15 N O KEGIATAN JU LI AGUSTUS 5 1 2 3 4
5 Penyusunan Laporan kegiatan o
1. Amelia, R. (2021). ModulSMARTASN. Lembaga Administrasi Negara.
2. Bistara, D. N. (2019). Pengaruh Range of Motion terhadap Kekuatan Otot pada Pasien Stroke, 4(2), 112–117.
3. Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). ModulPelatihanDasarCalonPNSManajemenAparaturSipilNegara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
4. Indonesia, N. R. Undang-undang Republik Indonesia Tentang Keperawatan, Pub. L. No. 38 (2014).
5. LAN RI . (2021a). ModulAkuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
6. _____ . (2021b). ModulAdaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
7. _____ . (2021c). ModulBerorientasiPelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
8. _____ . (2021d). ModulHarmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
9. . (2021e). ModulKolaboratif . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
10. _____ . (2021f). ModulKompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
11. . (2021g). ModulLoyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
12. . (2021 h). ModulManajemenASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara 2021.
13. . (2021i). ModulSMARTASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
14. Sari, K. (2019). Kajian 5 Pelatihan Manajemen Nyeri dalam Meningkatkan Kompetensi Perawat sebagai Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan.
15. Yusuf, A., Nihayati, H. E., Iswari, M. F., & Okviasanti, F. (2016). KebutuhanSpiritualKonsepdanAplikasidalam(1st ed.). Mitra Wacana Media
16. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
17. Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
REFERENSI
16
LAMPIRAN 1