1 minute read

Terakreditasi Paripurna Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tahun 2015 dan 2017, Joint Commitee International (JCI) pada tahun 2016 dan 2019.

2.2.1 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP. Dr. Hasan Sadikin

Bandung

Advertisement

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung

2.2.2 Tugas Instalasi Farmasi RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung

Instalasi Farmasi RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki tugas pokok sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian yang optimal dan profesional serta sesuai prosedur dan etik profesi. 2. Melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan

Medis Habis Pakai yang efektif, aman bermutu dan efisien. 3. Melaksanakan pengkajian dan pemantauan penggunaan sediaan farmasi alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai guna memaksimalkan efek terapi dan keamanan serta meminimalkan resiko. 4. Melaksanakan Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) serta memberikan rekomendasi kepada dokter, perawat dan pasien. 5. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan pelayanan

Kefarmasian. 6. Berperan aktif dalam komite/ Tim Farmasi dan Terapi 7. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium rumah sakit.

2.2.3 Fungsi Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Pengelolaan perbekalan farmasi

a. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit. b. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara efektif, efisien, dan optimal. c. Memproduksi sediaan farmasi untuk memenuhi keutuhan pelayanan kesehatan rumah sakit. d. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku. e. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian. f. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah sakit. g. Melakukan penghapusan dan pemusnahan perbekalan farmasi yang sudah tidak dapat digunakan. h. Mengendalikan persediaan perbekalan farmasi. i. Melakukan pencatatan dan pelaporan pengelolaan perbekalan farmasi.

2. Pelayanan Farmasi Klinik a. Mengkaji instruksi pengobatan b. Melaksanakan pelayanan resep c. Mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi masalah yang terkait dengan perbekalan farmasi. d. Melaksanakan penelusuran riwayat penggunaan obat. e. Melaksanakan Pelayanan Informasi Obat (PIO) kepada tenaga kesehatan lain, pasien atau keluarga pasien, masyarakat, dan institusi lain. f. Memberikan konseling pada pasien dan keluarga g. Melaksanakan Pemantauan Terapi Obat (PTO) h. Melaksanakan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) i. Melaksanakan visite

This article is from: