LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3
PENINGKATAN UTILISASI KAMAR OPERASI ELEKTIF
KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH : ARIA PRASETYA MA’SOEM NIP. 198604152022031001
BAPELKES CIKARANG
KEMETERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PENINGKATAN UTILISASI KAMAR OPERASI ELEKTIF
KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSUP DR. HASAN SADIKIN
Telah diseminarkan
Tanggal 28 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat kepada kita semua. Shalawat dan Salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kementerian Kesehatan Tahun 2022 dapat menyusun rancangan kegiatan aktualisasi. Izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yakni dr. dr. Azhar Jaya, SKM., MARS, yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III ini
2. Kepala KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang bertindak juga sebagai Mentor, Dr. Ruswana Anwar, dr., SpOG(K), Subsp. FER, M.Kes, yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi ini.
3. Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yakni Bapak Drs. Suherman, M.Kes.
4. Ketua Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 3, Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yakni Verawati Lenny, SKM, MKM.
5. dr. Arum Wiratri, M.P.H sebagai Coach yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya.
6. Bapak/Ibu Widyaiswara serta seluruh panitia yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebaikan Bapak/Ibu semua.
7. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung penulis dalam menyusun laporan kegiatan aktualisasi.
8. Keluarga besar peserta pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan 3 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2022 Bapelkes Cikarang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis berharap rancangan kegiatan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Cikarang, Juni 2022
Penulis,
Aria Prasetya Masoem, dr., SpOG
NIP. 198604152022031001
Gambar 3. 2 Angka laporan operasi Obstetri dan Ginekologikamar operasi (307) dan (403) Januari
Gambar 3. 3 Angka laporan operasi Obstetri dan Ginekologi kamar operasi (307) dan (403) Februari 2022
Gambar 3. 4 Angka laporan operasi Obstetri dan Ginekologi kamar operasi (307) dan (403) Maret
Gambar 3. 5 Angka laporan operasi Obstetri dan Ginekologi kamar operasi (307) dan (403) April 2022
Gambar 3. 6 Angka laporan operasi Obstetri dan Ginekologi kamar operasi (307) dan (403) Mei 2022
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. ASN harus dikelola agar menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dengan cara melakukan manajemen ASN. Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk didalamnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki tugas dan fungsi yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang, yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sudah sedari dulu hingga sekarang tanpa perkecualian, PNS harus mengimplementasikan nilai-nilai yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara berada diatas kepentingan pribadi ataupun golongan.
Dalam Undang-Undang yang sama mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam 1 tahun masa percobaan. Tujuan dari pendidikan dan pelatihan ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme kompetensi bidang.
Berdasarkan hal-hal di atas, Lembaga Administrasi Negara (LAN) mengeluarkan sebuah kebijakan untuk melakukan perubahan model Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III dengan menambahkan indikator pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar keprofesian ASN sebagai salah satu komponen penilaian. Dalam rangka memenuhi target indikator tersebut, maka peserta latsar diberikan tugas menuangkan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar keprofesian ASN tersebut dalam pekerjaan sehari-harinya.
Berdasarkan surat edaran yang tertuang dalam SE Menteri PAN&RB N0. 20 Tahun
2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding ASN untuk melaksanakan
ketentuan Pasal 4 tentang nilai dasar dan Pasal 5 tentang kode etik dan kode perilaku UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar
ASN. Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dan employer branding ASN "Bangga Melayani Bangsa". ASN di tuntut untuk memiliki nilai dasar
BerAKHLAK yang dijabarkan sebagai BERorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
Untuk merealisasikan hal tersebut, diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Lembaga Administrasi Negara melalui Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan dasar CPNS menerapkan
Pembelajaran Blended Learning, baik belajar secara Mandiri melalui MOOC, maupun
Pembelajaran Distance Learning melalui LMS dan Aktualisasi di tem pat kerja serta kegiatan
Klasikal di tempat pelatihan. Melalui model pembelajaran diatas, diharapkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi).
1.2 Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai berikut:
1. Peserta mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
2. Mengetahui dampak implementasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
3. Memahami peran dan kedudukan PNS di NKRI serta menerapkan kode etik ASN
1.3 Manfaat Kegiatan
1. Bagi PNS
Aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK melalui pembuatan rancangan aktualisasi ini akan menciptakan PNS yang berkarakter dan menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam melakukan pekerjaan sehari-harinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Terbentuk iklim kerja yang kondusif dalam melayani publik, serta meningkatkan akuntabilitas unit kerja. Kinerja individu yang meningkat memungkinkan unit kerja untuk lebih cepat dalam mencapai visi dan mewujudkan citra instansi yang lebih baik.
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi
Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Golongan III angkatan 3 diselenggarakan sejak tanggal 25 April 2022 sampai dengan 19 Agustus 2022 yang terdiri atas beberapa tahap yaitu :
1. Tanggal 25 April – 21 Mei 2022 dilaksanan pembelajaran dan pelatihan dengan metode MOOC.
2. Tanggal 30 Mei – 29 Juni 2022 dilaksanan pembelajaran dan pelatihan dengan metode Distant Learning (E-Learning).
3. Tanggal 30 Juni – 5 Agustus 2022 peserta melakukan kegiatan pembelajaran aktualisasi di instansi kerja masing-masing. Rancangan ini akan diaplikasikan di lingkup kerja KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin.
4. Tanggal 10 - 19 Agustus 2022 peserta melakukan pembelajaran dan pelatihan dengan metode klasikal di Bapelkes Cikarang.
Ruang lingkup Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang dilakukan meliputi rancangan aktualisasi kegiatan yang disusun berdasarkan SKP, perintah atasan, dan inovasi; tahap kegiatan, serta hasil kegiatan. Ruang lingkup ini dilakukan terhadap masyarakat yang membutuhkan pelayanan Obstetri dan Ginekologi di KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung serta memberikan bimbingan kepada peserta didik. Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif sebagai PNS yang berkarakter dan profesional.
BAB II
PROFIL INSTANSI
2.1 Profil Instansi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur No. 38 Bandung 40161.
Sebelumnya rumah sakit ini bernama Rumah Sakit Ranca Badak. Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1917 dan diresmikan pada tahun 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuis” kemudian diubah namanya
menjadi “Het Gemeente Ziekenhuis Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur.
Selama masa penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer dengan nama “Rigukun Byoin”. Pengelolaan rumah sakit ini berpindah ke pemerintah daerah setelah Indonesia merdeka yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak”.
Pada tahun 1957 dijadikan sebagai rumah sakit Pendidikan oleh Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran. Kemudian pada tanggal 08 Oktober 1967 nama
Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan
Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Kementrian Kesehatan RI.
Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan
status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas negara.
Bersamaan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS Bersama 12 rumah sakit lainnya berubah menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK-BLU).
Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut:
1. Rumah Sakit Vertikal KEMENKES
2. Rumah sakit tersier
3. Termasuk rumah sakit tipe A.
4. Rumah Sakit Pendidikan Utama (Academic Medical Center Hospital) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
5. Rumah Sakit rujukan nasional
6. Badan Layanan Umum (BLU)
2.2 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Visi:
Menjadi institusi kesehatan yang unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat (Transformative leader in health care)
Misi:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima
2. Menyelenggarakan sistem rujukan pelayanan bermutu
3. Melakukan transformasi dalam mewujudkan status kesehatan
masyarakat yang lebih baik
2.3 Nilai-nilai Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Motto Pelayanan:
“Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”.
Nilai-nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dituangkan dalam janji layanan yaitu:
PAMINGPIN PITUIN
Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan
talenta-talenta terbaik dibidangnya
Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui
perjanjian kemitraan
Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan
Suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive
Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan
kualitas prima
Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, Amanah, dan
Menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
2.4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada lampiran.
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki sejarah dalam pergantian Direktur diantaranya:
1. Dr. H.R. Paryono Suriodipuro (Alm) tahun 1949-1953
2. dr. H. Chasan Beosoirie, Sp.THT (Alm) tahun 1953-1965
3. dr. Hasan Sadikin (Alm) tahun 1965-1967
4. dr. R. Adjidarmo (Alm) tahun 1967-1970
5. dr. Tubagus Zuchradi (Alm) tahun 1970-1975 & 1975-1979
6. Prof. dr. Sugana Tjakrasudjatma, SpM tahun 1979-1985
7. dr. Iman Hilman, SpR tahun 1985-1989
8. dr. H. Oman Danumiharja, SpPD (Alm) tahun 1989-1995
9. dr. H. Rachman Maas, SpR tahun 1995-1998
10. dr. H. Empu Driyanto, SpTHT tahun 1998-2001
11. Prof. Dr. Cissy R. S. Prawira, dr., SpA(K), M.Sc tahun 2001-2009
12. dr. H. M. Rizal Chaidir, SpOT(K), M.Kes(MMRS) tahun 2009-2010
13. dr. H. Bayu Wahyudi, MPHM, SpOG tahun 2010-2014
14. dr. Ayi Djembarsari, MARS tahun 2014-2017
15. dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K), M.Kes, MMRS tahun 2018-2021
16. dr. Irayanti, Sp.M(K), MARS tahun 2021-2022
Tahun 2022 Plt. dr. Azhar Jaya, SKM., MARS terpilih untuk menjabat
menjadi Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022-sekarang.
2.5 Tugas dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tugas:
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna.
Fungsi:
• Penyusunan rencana, program dan anggaran
• Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis
• Pengelolaan pelayanan keperawatan
• Pengelolaan pelayanan non medis
• Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
• Pengelolaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknolohi di bidang pelayanan kesehatan
• Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
• Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa
• Pengelolaan sumber daya manusia
• Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat
• Pelaksanaan kerja sama
• Pengelolaan sistem informasi
• Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
• Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit
3.1 Profil Diri
Nama : Aria Prasetya Ma’soem
NIP : 198604152022031001
Tempat/tanggal lahir : Bandung, 15 April 1986
Pendidikan : Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Satuan Kerja : RSUP Dr. Hasan Sadikin
Unit Kerja : KSM Obstetri dan Ginekologi
Sebagai Peserta Latsar : Golongan III Angkatan 3 Kelompok D
3.2 Identifikasi Isu
Identifikasi isu dilakukan dengan cara observasi selama kerja di KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS). Beberapa isu yang dirumuskan adalah:
1. Rendahnya ketepatan jam visite dokter spesialis di ruang perawatan Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin.
2. Rendahnya efektivitas utilisasi kamar operasi elektif KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin.
3. Kurang optimalnya pelaksanaan pelayanan yang memenuhi standar Waktu Tunggu Rawat Jalan <60 menit di Rawat Jalan Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin.
3.3 Pemilihan atau Penapisan Isu
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL).
Berikut di bawah ini adalah hasil penetapan isu dengan metode APKL.
Tabel 3. 1 Penapisan isu menggunakan metode APKL No. Isu Kontemporer
1. Rendahnya ketepatan jam visite dokter spesialis di ruang perawatan Obstetri dan
2. Rendahnya efektivitas utilisasi kamar operasi elektif KSM Obstetri dan
3. Kurang optimalnya pelaksanaan pelayanan yang memenuhi standar
Waktu Tunggu Rawat
Jalan <60 menit di Rawat Jalan Obstetri dan
Sesuai dengan analisis dengan metode APKL maka dipilihlah isu “Rendahnya efektivitas utilisasi kamar operasi elektif KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin.”
3.4 Analisis Isu
1. Latar belakang pemilihan isu RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) merupakan rumah sakit pendidikan tipe A yang menjadi rujukan utama di Jawa Barat dan secara langsung berada di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. RSHS menjadi lini terakhir tatalaksana pasien kasus-kasus subspesialistik. Pelayanan tindakan operasi kasus subspesialistik adalah salah satu pelayanan unggulan di RSHS.
Dalam rangka mewujudkan pelayanan yang bermutu dan aman di KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung diperlukan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien secara efektif dan efisien. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penetapan Indikator Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. Salah satu indikator mutu di area klinis adalah rendahnya efektivitas utilisasi kamar operasi elektif.
Kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang belum sepenuhnya reda turut mempengaruhi jumlah pelayanan tindakan operasi di kamar operasi. Pembatasan penjadwalan operasi dari masing-masing divisi, batalnya operasi akibat hasil tes PCR pasien calon operasi positif, terbatasnya ruang rawat akibat penurunan gedung khusus pasien covid, dan terbatasnya ruang intensif pasca operasi yang diperlukan merupakan penyebab-penyebab menurunnya tingkat utilisasi kamar operasi elektif KSM Obstetri dan Ginekolpho RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Saat ini operasi elektif dari KSM Obstetri dan Ginekologi terjadwal 2 operasi per ruang operasi. Jika terjadi pembatalan operasi, maka hanya 1 atau bahkan tidak ada operasi yang terlaksana. Oleh karena itu, tingkat utilisasi di kamar operasi masih rendah.
2. Dampak jika masalah tidak diselesaikan
Dampak dari masalah ini bila tidak terselesaikan adalah antrian waktu operasi yang semakin panjang di daftar tunggu pasien calon operasi di KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sampai saat ini daftar tunggu operasi elektif KSM Obstetri dan Ginekologi mencapai 3-4 bulan. Waktu tunggu operasi yang lama yang dapat mengakibatkan rendahnya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja rumah sakit. Selain itu, tidak optimalnya pendapatan rumah sakit akibat rendahnya utilisasi kamar operasi.
3. Kondisi yang diharapkan
Diharapkan dapat dibuatnya draft SOP dari KSM Obstetri dan Ginekologi mengenai penambahan jadwal operasi di setiap ruang kamar operasi sehingga terjadwal minimal 3 operasi per ruang kamar operasi. Penambahan jadwal operasi ini diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu antrian operasi menjadi 1-2 bulan. Semakin banyak pasien yang tertangani diharapkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja rumah sakit akan meningkat. Pasien-pasien tidak akan menanti waktu yang cukup lama hingga mereka tertangani. Selain itu, semakin banyak operasi yang terlaksana akan menambah pendapatan dari rumah sakit sehingga akan berdampak pada kesejahteraan pegawainya.
Material
operasi
dapat meningkatkan utilisasi kamar
S OP penjadwalan operasi belum
kamar operasi
Belum optimalnya pembagian shift perawat
operasi yang terbatas
Tenaga perawat kamar
Man
3.5 Analisis
Environment
yang belum sepenuhnya reda
Kondisi pandemic covid19
kamar operasi belum maksimal
diajukan Sosialisasi kebijakan pelayanan
Minimalnya penjadwalan operasi yang
Method
Gambar
3. 7 Analisis
Penyebab Isu
Penyebab Isu
Hasan Sadikin.
Ginekologi RSUP Dr.
elektif KSM Obstetri dan
utilisasi kamar operasi
Rendahnya efektivitas
3.6 Gagasan Pemecahan Isu
Rumusan Isu: Rendahnya efektivitas utilisasi ruangan operasi elektif KSM dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin.
Penyebab Isu: Minimalnya penjadwalan operasi yang diajukan dari dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Gagasan Kreatif Pemecahan Isu: Dalam menyelesaikan permasalahan
penyusun akan melakukan beberapa kegiatan terkait penyusunan draft
Prosedur Operasional (SPO) Penyusunan draft SPO KSM Obstetri dan mengenai Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi sesuai Sasaran Kinerja perintah atasan, dan inovasi. Kegiatan-kegiatan ini dibagi menjadi:
1. Komitmen Bersama kebijakan rumah sakit mengenai "Peningkatan Kamar Operasi" dengan Perawat Kamar Operasi dan Perawat Ruang
Alamanda
2. Penyusunan draft SPO KSM Obstetri dan Ginekologi mengenai Peningkatan
Utilisasi Kamar Operasi
3. Uji coba draft SPO Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi di KSM Obstetri Ginekologi
4. Laporan monitoring dan evaluasi berkala pelaksanaan SPO Peningkatan
Utilisasi Kamar Operasi Elektif di KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP
Hasan Sadikin Bandung. Adapun rincian kegiatan penyelesaian isu adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 2 Kegiatan Penyelesaian Isu No Kegiatan Sumber
1 Komitmen Bersama kebijakan rumah sakit mengenai "Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi" dengan Perawat Kamar Operasi dan Perawat Ruang Alamanda
2 Penyusunan draft SPO Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi Elektif KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
3 Uji coba draft SPO Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi di KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Inovasi
4 Laporan monitoring dan evaluasi berkala pelaksanaan SPO Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi Elektif di KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Alamanda
Perawat Kamar Operasi dan Perawat Ruang
2. Membuat dan menyebarkan undangan komitmen
Undangan diterima oleh perawat
Harmonis ( mengundang
Menjadi institusi kesehatan yang
sakit mengenai "Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi" dengan
mentor terkait rencana k omitmen bersama
1. Komitmen Bersama kebijakan rumah
1. Menghubungi dan melakukan konsultasi dengan
Saran dan pesetujuan mentor
kepada mentor sebagai bentuk menghormati atasan da lam melakukan kegiatan )
Loyal (meminta saran
No. Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/Hasil
Substansi Mata Pelatihan Agenda 2
Tabel 4. 1 Matriks
Gagasan penyelesaian isu
jadwal operasi elektif.
Isu yang dipilih
prima dalam menunjang visi:
Sadikin: Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan
RSUP Dr. Hasan
Sesuai dengan misi
Profesional Inovatif Unggu l
Or ganisasi
Keterkaitan dengan
Kombinasi terhadap Visi Misi
Penguatan Nilai Organisasi
Rancangan Aktualisasi
Membuat SOP/Instruksi
Kerja
dari KSM
Obstetri dan Ginekologi
mengenai
penambahan
Dr. Hasan Sadikin
Bandung
Rendahnya Efektivitas
Utilisasi Ruang
Operasi
Elektif KSM
Obstetri dan Ginekologi RSUP
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilainilai
Dasar PNS
Dr. Hasan Sadikin Bandung
2. Penyusunan draft SPO Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi Elektif KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP
Kepala KSM Obstetri dan Ginekologi
SPO 2.Konsultasikan draft SPO ke
1. Melakukan penyusunan draft
Menghasilkan draft SPO Hasil catatan konsultasi
dan perawat ruang alamanda
bersama dengan perawat kamar operasi dan perawat ruang alamanda 3 . Menghubungi perawat kamar operasi dan perawat ruang alamanda untuk menentukan kesediaan menghadiri pertemuan. 4 . Melakukan pe rtemuan dengan perawat kamar operasi
Menjadi institusi
data yang sudah disepakati ( Ak untabel )
prima dalam menunjang visi:
Bertanggung jawab dalam membuat alur/SOP sesuai intruksi atasan dengan data -
RSUP Dr. Hasan Sadikin: Menyelenggarakan pel ayanan kesehatan paripurna dan
Sesuai dengan misi
Profesional Inovatif Unggul
Dokumentasi kegiatan dan bertemu perawat dengan sopan, santun,
Terlaksananya pertemuan
dan mengucap salam terlebih dahulu ) Akuntabel (memaparkan isu yang akan di
bahas untuk kegiatan aktualisasi) Kolaborasi (Bekerjasama dan menyatakan komitmen bersama) unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat
agar uji coba
Dr. Hasan Sadikin Bandung
kamar operasi elektif pada jadwal ujicoba sudah sesuai jadwal
Obstetri dan Ginekologi RSUP
2. Memastikan jumlah operasi di
SPO Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi di K SM
draft SPO
3. Uji coba draft
1. Menentukan waktu uji coba
KSM Obstetri dan Ginekologi
Data jumlah operasi elektif
Bero rientasi pelayanan (melakukan perbaikan terus menerus untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat) Akuntabel (menyiapkan halhal yang dibutuhkan untuk uji coba dengan cermat
kesehatan masyarakat
unggul dan transformatif dalam m eningkatkan status
Menjadi institusi kesehatan yang
prima dalam menunjang visi:
RSUP Dr. Hasan Sadikin: Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan
kajian yang diberikan ( Kolaboratif )
Aktif terlibat dalam diskusi dengan atasan mengenai hasil
Sesuai dengan misi
Profesional Inovatif Unggul
Kepala KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS Draft SPO yang ditandatangani Kepala KSM Obgin RSHS
diskusi dengan sopan, santun, menghargai atasan ( Harmonis )
3. Pengajuan draft SPO ke
Menyampaikan pemikiran dalam
unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat
kesehatan yang
KSM Obstetri dan
3. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi SPO Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi Elektif di
Obstetri dan Ginkologi
Sadikin Bandung
RSUP Dr. Hasan
KSM Obstetri dan Ginekologi
2. Pengolahan data utilisasi kamar operasi elektif di KSM Obstetri dan Ginekologi
4. Laporan monitoring dan evaluasi berkala pelaksanaan SPO Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi Elektif di
1. Pengumpulan dat a utilisasi kamar operasi elektif di KSM Obstetri dan Ginekologi
oleh Kepala KSM
tidak memanipulasi hasil demi kepentingan tertentu ( Akun tabel, Kompeten )
Grafik utilisasi kamar operasi elektif di KSM Obstetri dan Ginekologi Laporan diterima
dan kesimpulan evaluasi dengan
( Kolaboratif, Harmonis ) Membuat laporan sesuai dengan hasil
unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat
Menjadi institusi kesehatan yang
orang lain untuk mencapai tujuan
prima dalam menunjang visi:
dan saran dari
Terkumpulnya data
dan terbuka dengan menghargai setiap masukan
Sadikin: Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan
B ersikap sopan
RSUP Dr. Hasan
bisa segera diaplikasikan)
uji coba dengan sungguhsungguh agar
berjalan lancar) Kompeten (melaksanaka n
Inovatif Unggul
Sesuai dengan misi
Profesiona l
Hasan Sadikin Bandung
4. Laporan monitoring dan evaluasi berkala pelaksanaan SPO Peningkatan
Utilisasi Kamar Operasi Elektif di KSM Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr.
Ginekologi RSUP D r. Hasan Sadikin Bandung
3. Uji coba draft SPO Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi di KSM Obstetri dan
Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2. Penyusunan draft SPO Peningkatan Utilisasi Kamar Operasi Elektif KSM
Alamanda
Kamar Operasi" dengan Perawat Kamar Operasi dan Pe rawat Ruang
1. Komitmen Bersama kebijakan rumah sakit mengenai "Peningkatan Utilisasi
No. Kegiatan JULI
Tabel 4. 2
Penjadwalan Kegiatan
4.2
Penjadwalan