Diferensiasi Modul PraktikumKimia Klinik Pd Program Studi D III & D IV Teknologi Lab Medis

Page 1

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN 3 ANGKATAN 7

DIFERENSIASI MODUL PRAKTIKUM KIMIA KLINIK PADA PROGRAM STUDI

DIII DAN DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLTEKKES KEMENKES

JAKARTA III UNTUK AJARAN 2022 – 2023 DALAM BENTUK QR CODE

DI JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLTEKKES KEMENEKES

JAKARTA III

DISUSUN OLEH : Citra Amaniah Anhar, M.Si NIP.199404122022032001

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

DIFERENSIASI MODUL PRAKTIKUM KIMIA KLINIK PADA PROGRAM STUDI DIII DAN

DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

UNTUK AJARAN 2022 – 2023 DALAM BENTUK QR CODE

DI JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

Telah di seminarkan

Tanggal 25 Juli 2022 di Bapelkes Cikarang

Coach

Agus Dwinanto, SAP, MM NIP. 197708282003121003

Mentor

Dewi Astuti, S.Si., M.Biomed NIP. 198312172006042001

Penguji

Erlinawati Pane, SKM, MKM. NIP. 197202201994022001

ii

KATAPENGANTAR

Puji dan Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan karunia-Nya, sehingga Rancangan Aktualisasi pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 7 ini dengan baik. Rancangan aktualisasi ini disusun dalam rangka pelatihan dasar CPNS bentuk implementasi nilaidasarASNBerAKHLAK,sertapenerapan suasanakerjayangmenggambarkanSMARTASN dan Manajemen ASN di unit kerja masing-masing peserta pelatihan dasar.

Penyelesaian Rancangan aktualisi ini tidak terlepas dari do’a, bantuan, motivasi, serta kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segenap ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementrian Kesehatan RI dan jajaran

2. Bapelkes Cikarang selaku penyelenggara pelatihan dasar CPNS

3. Lembaga Administrasi Negara (LAN) selaku fasilitator media pembelajaran dalam pelatihan Dasar

4. Yupi Supartini, S.Kp., MSc selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan jajaran

5. Dewi Astuti, S.Si., M.Biomed selaku Koordinator Akademik Jurusan Teknologi Laboratorium Medis dan juga sebagai mentor dari peserta latsar yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama masa orientasi dan pelaksaan pelatihan dasar

6. Agus Dwinanto, SAP, MM selaku Coach yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini

7. Tri Prasetyorini selaku PJMKMatakuliah KimiaKlinik yangtelah memberikan masukan dan mengizinkan untuk memberikan inovasi pembelajaran kepada penulis

8. Orang tua yang selalu mendoakan yang terbaik untuk penulis

9. Seluruh peserta LATSAR CPNS Golongan III Angkatan II Tahun 2022 khususnya temanteman dari kelompok B yang senantiasa kompak dan saling membantu selama pelaksanaan pelatihan dasar

Penulis menyadari bahwapembuatan Rancangan Aktualisasi ini tidak luputdari kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangatlah diharapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan proposal ini.

Bekasi, 22 Juli 2022

Peserta Pelatihan Dasar CPNS 2022

iii
Citra Amaniah Anhar, M.Si
iv DAFTARISI Halaman Halaman Judul .................................................................................. i Lembar Persetujuan........................................................................... ii Kata Pengantar.................................................................................. iii Daftar Isi........................................................................................... iv Daftar Gambar................................................................................... v Daftar Tabel...................................................................................... vi BAB1PENDAHULUAN .................................................................... 1 1.1 Latar Belakang........................................................................ 1 1.2 Tujuan.................................................................................... 3 1.2.1 Tujuan Umum................................................................. 3 1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................... 3 1.3 Manfaat.................................................................................. 3 1.3.1 Manfaat bagi Individu ..................................................... 3 1.3.2 Manfaat bagi Organisasi .................................................. 4 1.3.3 Manfaat bagi Masyrakat................................................... 4 BAB2PROFILINSTANSI................................................................ 5 2.1 Gambaran Organisasi............................................................... 5 2.1.1 Sejarah Poltekkes Kemenkes Jakarta III ........................... 5 2.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Poltekkes Kemenkes Jakarta III ....... 5 2.1.3 Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III .......... 6 2.2 Nilai – Nilai Organisasi.............................................................. 7 2.2.1 Nilai Poltekkes Kemenkes Jakarta III................................. 7 2.2.2 Nilai Dasar ASN .............................................................. 8 2.3 Tugas Organisasi .................................................................... 10 2.4 Uraian / Rincian Tugas Jabatan Peserta .................................... 11 BAB3ANALISISISUDALAMPELAKSANAAN TUGASDANFUNGSI ........................................................... 12 3.1 Identifikasi dan Deskripsi Isu ................................................... 12 3.1.1 Identifikasi Isu ............................................................... 12 3.1.2 Deskripsi Isu .................................................................. 12 3.1.3 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance............ 15
v 3.2 Analisis Isu ............................................................................ 16 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif ............. 19 BAB4RANCANGANAKTUALISASI................................................. 22 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS ........................... 22 4.2 Penjadwalan ........................................................................... 35 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi............ 36 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 37

DAFTARGAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III............ 6

Gambar 3.1 Tingkat Pengetahuan yang Diperlukan di Dunia Kerja.......... 13

Gambar 3.2 Fishbone Diagram............................................................ 18

vi

1.1 LatarBelakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan suatu bagian dari suatu Lembaga negara atau pemerintah yang memiliki peran penting dalam sistem penyelenggaraan pemerintah negara, sehingga seorang ASN dituntut untuk memiliki kemampuan, profesionalisme yang mumpuni untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman yang semakin kesini semakin kompleks (Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014). Untuk menciptakan aparatur sipil negara yang berkualitas dan memiliki sikap kebangsaan yang unggul harus melakukan pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil.

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalamMasaPrajabatanyangdilakukansecaraterintegrasiuntukmembangunintegritasmoral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik

Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidangtugas (LAN, 2021). Salahsatu fasilitator dalam Latsar CPNS adalah dari Balai Pelatihan

Kesehatan (BAPELKES) yang mana merupakan lembaga pelatihan yang dimiliki oleh

Kementrian Kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia merupakan kementrian yang bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan untuk membantu pemerintahan negara (Kemenkes RI, 2014). Saat ini dibawah kepemimpinan Menteri kesehatan, Bapak Budi

Gunadi Sadikin sedang menggalakkan Transformasi KEMENKES demi mencapai visi “Mewujudkan masyrakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan”. Transformasi internal Kemenkes meliputi bidang sumberdaya manusia, penggangaran, kebijakan, organisasi, teknologi dan digital (Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI, 2022). Transformasi Kesehatan Indonesia dilaksanakan pada berbagai pilar, yang salah satunya adalah transformasi SDM kesehatan. Transformasi SDM kesehatan dikoordinir oleh DirektoratJenderal TenagaKesehatan melalui penambahan kuotamahasiswa, beasiswa dalam dan luar negeri, serta kemudahan penyetaraan lulusan luar negeri. Politeknik

Kesehatan Kemenkes Jakarta III merupakan institusi yang berada pada direktorat jenderal

1
BABI PENDAHULUAN

tenaga Kesehatan yang tentunya memiliki peran untuk melakukan transformasi SDM kesehatan.

Poltekkes Kemenkes JakartaIII merupakan institusi yangmenyelenggarakan pendidikan vokasional kesehatan yang tentunya semua lulusannya siap kerja di bidang kesehatan. Salah satu jurusan yang ada di institusi tersebut adalah Teknologi Laboratorium Medis (TLM) yang ketika lulus menjadi tenaga kesehatan dengan sebutan Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM). Menurut (Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014), Ahli Teknologi Laboratorium Medik yang sebelumnya dikenal dengan Analis Kesehatan atau Analis Medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi melakukan analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh manusia untuk menghasilkan informasi tentang kesehatan perorangan dan masyarakat yang bermutuatauterstandarsecaranasionalmaupuninternasional.Seiringdenganperkembangan IPTEK serta tuntutan masyarakat akan pelayanan laboratorium medik yang bermutu dan terstandar secaranasional maupun internasional,maka diperlukan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional yang dilakukan secara sistematis, terpadu, dan berkesinambungan melalui harmonisasi antara dunia pendidikan, pelayanan, dan organisasi profesi dalam pengembangan kompetensi ATLM. Pada instansi pelayanan kesehatan memerlukan acuan untuk menyusun standar pelayanan, sedangkan pada institusi pendidikan memerlukan sebuah standar untuk pengembangan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia (KKNI), hal ini demi mewujudkan kesesuaian kompetensi yang dihasilkan oleh institusi pendidikan dengan pelayanan laboratorium medik (Permenkes, 2020).

Penyelenggaraan institusi pendidikan disesuikan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan instrumen untuk menentukan jenjang kualifikasi berdasarkan deskripsi capaian pembelajaran dan merupakan alat untuk memetakan keahlian dan karir seseorang, serta mengembangkan kurikulum pendidikan. Jenjang kualifikasi pada KKNI dihasilkan melalui pendidikan format yang terdiri dari sembilan jenjang dimulai dari jenjang 1 (pendidikan dasar) sampai dengan jenjang 9 (pendidikan spesialis) (Permenristekdikti, 2015). Jenjang pendidikan yang diselenggarakan di jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalah jenjang Diploma III dan Sarjan

Terapan. Pada pendidikan jenjang diploma III memiliki standar KKNI level 5 yang mana nanti setelah lulus bekerja sebagai verifakator dengan bertindak sebagai pelaksana harian, sedangkan pada jenjang Sarjanan Terapan memiliki standar KKNI level 6 yang mana nanti setelah lulus bekerja sebagai validator dengan bertindak sebagai supervisor teknis.

Demi mendapatkan pencapaian academicexcellenceyaitu menghasilkan lulusan TLM yang sesuai dengan kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan pasar, maka diperlukan kesempurnaan proses akademik termasuk pusat sumber belajar yang salah satunya melalui

2

modul praktikum. Modul praktikum didesain mengarah pada pencapaian pembelajaran dan mengkonkretkan materi serta dikemas guna memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan,dan menumbuhkan minatmahasiswa,sertamampu memberikan hubungan antaraisi materi pembelajaran dengan dunia nyata (Nasution, 2006). Untuk menjamin terstandarisasinya modul praktikum disuatu institusi perlu merancang, merumuskan, dan menetapkan prosedur yang disesuikan dengan capaian pembelajaran dan standari KKNI melalui perbaikan modul praktikum dengan melakukan diferensiasi untuk jenjang pendidikan Diploma III dan Sarjana Terapan adalah salah satu upaya untuk mendapatkan modul praktikum yang terstandarisasi serta meningkatkan kompetensi mahasiswa sesuai jenjang pendidikannya.

Berdasarkanuraiandiatas,makapesertaLATSARCPNSmengusulkangagasankreatifnya dengan judul “Diferensiasi Modul Praktikum Kimia klinik pada Program Studi DIII dan DIV Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Jakarta III untuk Tahun Ajaran 2022 –

2023 dalam Bentuk QR CODE” .

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Peserta pelatihan dasar CPNS melakukan kegiatan aktualisasi ini bertujuan menjadikan peserta latsar menjadi ASN BerAKHLAK dengan mengimplementasikan SMART ASN dan Manajemen ASN demi terwujudnya Smart Governance sesuai dengan satuan kerja dan jabatannya.

1.2.2 Tujuan khusus

Peserta pelatihan dasar CPNS diharapkan mampu

1. Mengidentifikasi berbagai isu yang ada di satuan kerja

2. Melakukan penapisan dan analisa

3. Membuat gagasan kreatif pemecahan isu dengan mengaitkan nilai ASN

BerAKHLAK, SMART ASN, dan Manajemen melalui pembuatan rancangan aktualisasi ini dengan Modul Praktikum Kimia klinik secara terferensiasi untuk Program Studi DIII dan DIV Teknologi Laboratorium Medis

1.3 Manfaat

1.3.11Manfaat bagi Individu

1. Membantu peserta latsar dalam mengimplementasikan nilai dasar ASN dalam menjalankan peran dan tugasnya di lingkungan kerja

2. Dapat meningkatkan kompetensi peserta latsar pada tugas pokoknya sebagai dosen

3

1.3.2 Manfaat bagi Organisasi

1. Memberikan pembeda/diferensiasi pada modul praktikum mahasiswa yang disesuaikan dengan standar KKNI yang berlaku

2. Meningkatkan proses pembelajaran kepada mahasiswa agar dapat bekerja sesuai kompetensi di dunia kerja

1.3.3 Manfaat bagi Masyarakat

1. Pembuatan diferensiasi modul praktikum kimia klinik pada prodi DIII dan DIV TLM bermanfaat untuk menjalankan pendidikan sesuai dengan standar KKNI agar mahasiswa memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang pendidikannya

4

BABII PROFILINSTANSI

2.1 GambaranOrganisasi

2.1.1 Sejarah Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III berdiri pada tanggal 16 April 2001

berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI nomor

298/MENKES-KESOS/SK/IV/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik

Kesehatan. Saat ini Keputusan Menteri Kesehatan tersebut sudah diperbarui dengan

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1988/Menkes/ PER/IX/2011 tanggal 27

September 2011 tentang Perubahan atas peraturan Menteri Kesehatan No.

890/Menkes/PER/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Jakarta III merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi tenaga kesehatan yang terdiri dari jurusan Analis Kesehatan, Kebidanan, Keperawatan, dan Fisioterapiyangbertujuanuntukmenghasilkantenagaanaliskesehatan,bidan,perawat, fisioterapi profesional pemula sebagai tenaga kesehatan

2.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Poltekkes Kemenkes Jakarta III

1. Visi Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalah "Menjadi institusi Pendidikan Tinggi yang Unggul Berbasiskan IPTEK Kesehatan di Tingkat Asia Tenggara pada Tahun 2028"

2. Misi Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalah sebagai berikut: (1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis IPTEK, berbudaya dan berkarakter untuk menghasilkan tenaga kesehatan berkualitas; (2) Mengembangkan IPTEK terkini melalui penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkesinambungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat; (3) Membangun jejaring kerja dengan pemangku kepentingan pada tingkat Nasional dan International dalam pengembangan IPTEK kesehatan untuk menghadapi tantangan global; (4) Menguatkan tata kelola bidang akademik dan umum yang akuntabel, profesional dan transparan.

3. Tujuan Poltekkes Kemenkes Jakarta III berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2019 – 2023 adalah (1) Menjadikan Poltekkes Kemenkes

Jakarta III sebagai institusi pendidikan tinggi kesehatan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, terdidik dengan penguasaan IPTEK Kesehatan, berbudaya dan berkarakter; (2) Meningkatkan peran Poltekkes

Jakarta III dalam penelitian yang berkesinambungan untuk mengembangkan

5

IPTEK baru di bidang kesehatan; (3) Meningkatkan peran civitas akademika Poltekkes Jakarta III dalam memberdayakan potensi masyarakat dan membantu masyarakat agar mandiri untuk menolong dirinya sendiri dalam hidup sehat; (4) Meningkatkan kegiatan kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan dan pengembangan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

2.1.3 Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Struktur organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III badalah sebagai berikut:

Gambar2.1StrukturOrganisasiPoltekkesKemenkesJakartaIII

1 Direktur: Yupi Supartini, S.Kp, M.Sc

2. WakilDirektur:

Wakil Direktur I : Sri Mulyati, S.Pd, M.Kes

Wakil Direktur II : Dr. Ni Made Riasmini, S.Kp, M.Kes, Sp.Kom

Wakil Direktur III : Bagya Mujianto, S.Pd, M.Kes

3. PenyelenggaraAdministrasi:

 Kepala Bagian Administrasi Akademik: Yandri Irawan, S.Kom, M.Pd

 KepalaSub.Bag.Administrasi Akademik:Dwi KartikaRahayuningtyas,S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.M.B

 Kepala Satuan Pemeriksa Internal: Endang Susmiati, SKM., MKM

6

 Kepala Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat: DR. Yudhia Fratidhina, SKM, M.Kes

 Kepala Pusat Penjaminan Mutu: Sri Sukamti, S.Kp, MKM

 Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan: Ns. Paula Krisanty, S.Kep, MA

 Kepala Unit IT: Sulistyo Asmoro Bangun, S.Kom, MKM

 Kepala Unit Bahasa: Willa Follona, SST., M.Keb

 Kepala Unit Perpustakaan: Haryanto, SIPI

 Kepala Unit Laboratotium: Dewi Inderiati, S.Si, S.Pd, M.Biomed

2.2 Nilai – NilaiOrganisasi

2.2.1 Nilai Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Budaya kerja atau nilai yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan telah dilaksanakanolehseluruhpegawai,mulaidaristafhinggaketingkatpimpinan.Nilaiyang dimiliki adalah BERADAB dengan akronim, penjelasaN, dan bentuk implementasinya adalah sebagai berikut:

1. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Naha Esa, Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam

penyelenggaraan proses pendidikan percaya dan meyakini adanya Tuhan Yang

Maha Esa, ditunjukkkan dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya

2. Etika

Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam

penyelenggaraan proses pendidikan harus memiliki norma, nilai, kaidah, dan ukuran untuk mengatur cara bergaul / berhubungan dengan saling menghormati, menunjukkan sikap sopan santun, dan tata krama

3. Rasional Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam

penyelenggaraan proses pendidikan mampu menyelesaikan masalahnya dengan menggunakan kemampuan berpikir/akal daripada menggunakan batin dan perasaaannya serta memiliki sikap dalam menjalankan tugasnya berdasarkan pikiran dan pertimbangan yang logis dan cocok dengan akal manusia.

4. Amanah

Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam

penyelenggaraan proses pendidikan memiliki sifat yang mampu memelihara

stabilitas rohaninya,tidak berkeluh kesah biladitimpakesusahan,tidak melampaui

7

batasketikamendapatkesenangandalammelaksanakantugaskeagamanmaupun kemanusiaan.

5. Dedikasi

Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan dengan mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha mencapai tujuan yang mulia

6. Akuntabilitas dan Transparan

Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan dengan mempertanggungjawabkan secara ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu pada perkembangan keilmuan yang mutakhir dan dinamis, berorientasi pada rasa saling percaya untuk terselenggaranya suasana akademik yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme.

7. Berkarakter

Seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan memiliki watak, sifat, akhlak, tabiat, dan budi pekerti yang membedakannya antara seorang individu dengan individu yang lain.

2.2.2 Nilai Dasar ASN

Seorang ASN harus memiliki nilai-nilai dasar ASN agar dapat bekerja lebih professional, bermoral, bersih, beretika dan mempunyai wawasan global serta memiliki kompetensi yang tinggi. Prinsip dan implementasi nilai dasar ASN berAKHLAK adalah:

1. Berorientasi Pelayanan

Setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Secara opersional berorientasi pelayanan dapat dijabarkan dengan beberapa kriteria yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat; ramah, cekatan,solutif dan dapat diandalkan;melakukanperbaikan tiadahenti (Mirdin,A. A., 2021).

2. Akuntabilitas

Setiap ASN harus memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya yang didalamnya terdapat kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi. Implementasi sikap yang menunjukkan akuntabel adalah melaksakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintergritas tinggi; menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien; dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan (Handoko, 2021).

8

3. Kompeten

Seorang ASN diharapkan untuk terus belajar dan mengembangkan kapabilitas yang sesuai dengan kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural. Implementasi sikap kompeten yang dapat diterapkan adalah meningkatkan kompetensidiriuntukmenjawabtantanganyangselaluberubah;membantuorang lain belajar; dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (Jalis, 2021).

4. Harmonis

Seorang ASN harus bisa saling berkerjasama antara dengan berbagai pihak sehingga dapatmenghasilkan suatu kesatuan yangluhur.Perilaku harmonis dapat dicontohkan dengan sikap seperti menghargai setiap orang apapun latar belakangnya; suka menolong orang lain, dan membangun lingkungan kerja yang kondusif (Sembodo, 2021).

5. Loyal Seorang ASN harus memegang teguh setia kepada bangsa dan negara melalui sifat dan sikap mengikuti arahan pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini disebabkan karena seorang ASN merupakan bagian atau komponen dari pemerintahan itu sendiri. Perilaku loyal dapat dicontohkan melalui sikap memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 45, setia pada NKRI serta pemerintah yang sah; menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara; menjaga rahasia jabatan dan negara (Rahmanendra, 2021).

6. Adaptif

Seorang ASN memiliki karakteristik untuk dapat bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Budaya adaptif dalam pemerintahan dengan memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya, danperbaikan proses internal yang berkesinambungan. Perilaku adaptif dapat dicontohkan melalui sikap cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan; terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas; dan bertindak proaktif (Suwarno, 2021).

7. Kolaboratif

Seorang ASN saling menghargai pihak-pihak dengan keahlian yang berbeda dengan melihat berbagai sudut pandang aspek serta dan menemukan solusi baru untuk masalah yang akan lebih sulit untuk. Perilaku kolaboratif dapat dicontohkan melalui sikap memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkonstribusi;

9

terbukadalambekerjasamauntukmenghasilkannilaitambah;danmenggerakkan pemanfaatan sumberdaya untuk tujuan bersama dipecahkan (Gray, 1989) dalam LAN (Sejati,2021).

2.3 TugasOrganisasi

Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Jakarta III merupakan salah satu pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang bertanggung jawab secara administrasi kepada Direktorat Jenderal Tenaga Kesahatan. Namun secara teknis akademik, poltekkes dibina Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Poltekkes Kemenkes

Jakarta III dalam melaksanakan tugasnya mengacu Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 38 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Lingkungan Badan

PPSDMKEMENKES.TugasdanfungsiPoltekkestercantumdalambabIIIpasal4dan 5,berikut ini adalah bunyi pasal tersebut:

Tugas Poltekkes:

1. Poltekkes mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan.

2. Poltekkes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menyelenggarakan

Pendidikan Profesi setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Fungsi Poltekkes:

1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran

2. Pelaksanaan dan pengembangan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan

3. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

4. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat

5. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika

6. Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan

7. Pelaksanaan kerja sama di bidang Pendidikan Vokasi bidang kesehatan

8. Pengelolaan sistem, data, dan informasi

9. Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;

10. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang Pendidikan Vokasi bidang kesehatan

11. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Poltekkes.

10

2.4 Uraian/RincianTugasJabatanPeserta

Dosen merupakan seorang pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Peraturan Presiden tahun 2009). Tugas jabatan peserta yang merupakan seorang dosen antara lain:

1. Membimbing seminar mahasiswa, kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja lapangan (PKL) dan tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir

2. Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan di laboratorium

3. Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan disertasi, tesis, skripsi dan laporan akhir studi sebagai pembimbing pendamping/pembantu skripsi

4. Menjadi anggota dalam suatu Panitia/Badan pada perguruan tinggi sebagai anggota

5. Bertugas sebagai penguji pada ujian akhir sebagai anggota penguji

6. Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi lamanya 10-30 jam

7. Menghasilkan karya ilmiah hasil penelitian atau pemikiran yang dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah nasional

8. Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengabmas)

11

3.1 IdentifikasidanDeskripsiIsu

3.1.1 Identifikasi Isu

Identifikasi isu dilakukan berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yaitu

Tridharma Perguruan Tinggi (pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat)

dengan metodeenvironmentalscanningdi JurusanTeknologi Laboratorium Medis (TLM)

Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Berikut 3 isu yang dapat saya temukan adalah:

1. Jumlah beban sks mengajar dosen TLM Poltekkes Jakarta III pada semester genap tahun ajaran 2021 – 2022 melebihi batas yang harus dilaporkan pada pelaporan

Beban Kinerja Dosen (BKD)

2. Belum adanya diferensiasi modul praktikum kimia klinik prodi DIII dan DIV TLM

Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun Ajaran 2021-2022

3. Belum optimalnya penggunaan Virtual Learning Center (ViLC) oleh seluruh dosen

TLM Poltekkes Jakarta III pada Semester Genap Tahun Ajaran 2021- 2022

3.1.2 Deskripsi Isu

Setelah dilakukan environmentalscanning, berikut ini deskripsi isu berdasarkan data dan fakta yang ditemukan antara lain

1. Jumlah beban sks mengajar dosen TLM Poltekkes Jakarta III pada semester genap tahun ajaran 2021 – 2022 melebihi batas yang harus

dilaporkanpadapelaporanBebanKinerjaDosen(BKD)

Seorangdosen memiliki kewajibanmembuat pelaporan Beban KinerjaDosen (BKD). BKD merupakan rincian sejumlah tugas yang wajib dilaksanakan oleh seorang dosen untuk memenuhi tugas pokok dan fungsinya sebagai dosen yang memenuhi tridharma

perguruan tinggi, yang terdiri dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembanganilmu,sertapengabdianpadamasyarakat. Semuakegiatandosendiakhir semester harus mengisi pelaporan Beban Kinerja Dosen, yang mana menurut

Permeristekdikti No. 51 Tahun 2018, rentang sks pengajaran yang dilaporkan adalah antara 12 sks – 16 sks persemester (atau 37,5 jam – 56,25 jam atau 13,2 sks – 20 sks.

SKS pengajaran yang didadapatkan oleh dosen Teknologi Laboratorium Medis

Poltekkes Kemenkes Jakarta III pada semester genap tahun 2021 - 2022 didapatkan

rata-rata tiap dosen sebanyak 28,17 SKS. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Direktur

PoliteknikKesehatanKementerianKesehatanJakartaIIINomor:PP.06.01/I/00943/2022

12
BABIII ANALISISISUDALAMPELAKSANAANTUGASDANFUNGSI

untuk program sarjana terapan TLM, rata – rata sks yang diajar oleh tiap dosen di semester genap tahun 2022 sebanyak 15,19. Sedangkan Keputusan Direktur Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III Nomor: PP.06.01/I/00357/2022 untuk program studi Diploma III TLM, rata – rata SKS yang diajar oleh tiap dosen di semester genap tahun 2022 adalah 12,98. Beban SKS dosen TLM dalam bidang pengajaran yang berlebih dalam bidang pengajaran ternyata tidak berdampak pada pelayanan akademik kepada mahasiswa, hal ini terbukti dari hasil penilaian evaluasi dosen dari mahasiswa mendapatkanrata-ratanilai4,45dari5.TugasTridharmaDosenselainmengajaradalah penelitian dan pengabdian masyarakat. Mengukur keaktifan di bidang penelitian dan pengabmas dapat dilihat dari publikasi jurnal yang ditulis oleh dosen. Dalam hasil pencarian data, didapatkan rata-rata publikasi dosen TLM dalam 1 tahun (tahun 2021 –2022) adalah sebanyak 3 artikel, hal ini sudah sesuai dengan pelaporan BKD yaitu minimal 2. Berdasarkan keseluruhan dosen TLM, didapatkan 16% dosen dengan SKS berlebih yangmembuatbelum optimalnyapemberian pelayanan kepada mahasiswadan publikasi jurnal.

2. Belum adanya diferensiasi modul praktikum kimia klinik prodi DIII dan

DIVTLMPoltekkesKemenkesJakartaIIITahunAjaran2021-2022

ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medis) merupakan tenaga kesehatan yang bertugas sebagai penunjang diagnostik dokter. Kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa sebelum lulus antara lain kimia klinik, hematologi, bakteriologi, parasitologi, toksikologi, virologi, dan sitohostoteknologi. Berdasarkan dari hasil tracerstudy tahun 2021(Gambar3.1)dibagiantingkatpengetahuanyangdiperlukandiduniakerja,semua alumni berpendapat bahwa keilmuan dasar pada ketujuh kompetensi tersebut penting untuk menunjang pekerjaanya.

13
Gambar3.1TingkatPengetahuanyangDiperlukandiDuniaKerja

Seorang dosen diwajibkan membuat sebuah modul praktikum untuk menunjang

perkuliahan yang diajar, hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dan pelayanan yang harus diberikan ke maahasiswa. Modul praktikum mata kuliah Kimia Klinik yang saat ini digunakan di Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes

KemenkesJakartaIII,belumadaperbedaanantarajenjangDiplomaIIITLMdanSarjana Terapan TLM. Menurut PERMENRISTEKDIKTI No, 44 Tahun 2015l tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI) terdapat level Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) untuk pendidikan program studi Teknologi Laboratorium Medis mulai jenjang SMK, Diploma III, Sarjana Terapan, dan Magster Terapan. Poltekkes Kemenkes

JakartaIIImerupakanperguruantinggivokasionalyangmemilikiprogramStudiDiploma III dan Sarjana Terapan untuk Jurusan Teknologi Laboratorium Medis. Pada program studi Diploma III berdasarkan level KKNI berada pada level 5 yang berperan sebagai teknisi – pelaksana basik dengan profil lulusannya sebagai teknisi, pelaksana, dan verifikator. Sedangkan untuk program studi Sarjana Terapan memiliki level KKNI berada pada level 6 yang berperann sebagai teknisi ahli – supervisor dengan profil lulusannya sebagai supervisor, instruktur, dan validator. Sehubungan dengan hal demikian, maka seharusnya modul praktikum kimia klinik dibedakan antara program studi DIII dan Sarjana Terapan.

Penggunaan modul praktikum mata kuliah Kimia Klinik yang sama untuk semua program studi TLM, akan berdampak mahasiswa sarjana terapan memiliki pemahaman materi yang kurang mendalam terutama di bagian qualitycontroldan validasi hasil. Kemudian dapat membuat mahasiswa Sarjana Terapan TLM kurang memiliki nilai yang lebih di dunia kerja karena kompetensinya yang didapatkan masih sama dengan mahasiswa Diploma III

3. BelumoptimalnyapenggunaanVirtualLearningCenter(ViLC)oleh seluruhdosenTLMPoltekkesJakartaIIIpadaSemesterGenapTahun

Ajaran2021-2022

Proses pembelajaran di Poltekkes Kemenkes Jakarta III Jurusan TLM di tengah pandemi sampai saati ini dilakukan secara daring. Pembelajaran daring memerlukan effort yang lebih untuk mempersiapkan berbagai macam metode pengajaran yang menarik supaya mahasiswa lebih antusias dalam belajar. Salah satu program yang yang

dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam mendukung pembelajaran daring adalah dengan adanya Virtual Learning Centered (ViLC). Melalui ViLC, seorang dosen dapat melakukan pengajaran secara sincronus – asincronus. Fitur – fitur yang dimiliki antara lain uploud materi yang dapat didownload maupun disimak secara online, forum

14

yang digunakan sebagai tempat untuk diskusi pada tiap pertemuan, unggah tugas mahasiswayanglangsungdapatdinilaidandiberikankomentar,danevaluasiyangdapat digunakan untuk UTS/UAS/UAP.Pembelajaran menggunakan ViLC membutuhkan waktu yang lebih dalam persiapannya pada setiap pertemuan. Hal tersebut menyebabkan presentase dosen jurusan TLM yang menggunakan ViLC dalam proses pengajaran di semester genap tahun ajaran 2021-2022 adalah 41%.

3.1.3 Keterkaitan Penyebab Isu dengan kedudukan dan Peran ASN untuk Mendukung

Terwujudnya SmartGovernance

Tabel3.1KeterkaitanIsudenganPeranASN

No Isu KeterkaitandenganPeranASN

1. Jumlah beban sks mengajar dosen TLM

Poltekkes Jakarta III pada semester genap

tahun ajaran 2021 – 2022 melebihi batas

yang harus dilaporkan pada pelaporan

Beban Kinerja Dosen (BKD)

2. Belum adanya diferensiasi modul praktikum

kimia klinik prodi DIII dan DIV TLM

Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun

Ajaran 2021 – 2022

Pesertalatsar merupakan dosen yang mempunyai tugas melaksakan

tridharma perguruan tinggi yaitu

Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyrakat. Pengajaran

dan membuat pelaporan BKD

merupakan kewajiban yang harus

dilakukan dosen dalam satu semester

dan juga sebagai implementasi

MANAJEMEN ASN terkait pengembangan kompetensi dan jenjang karir dosen

Pesertalatsar merupakan dosen yang mempunyai tugas melaksakan

tridharma perguruan tinggi yaitu

Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyrakat. Pembuatan

modul praktikum klinik untuk prodi

DIII dan DIV TLM merupakan bagian

dari bidang pendidikan dapat

dijadikan perwujudan SMART

Governece yaitu ASN menerapkan

SMART ASN terkait handal dalam

IPTEK dan juga menerapkan

15

3. Belum optimalnya penggunaan Virtual Learning Center (ViLC) oleh seluruh dosen

TLM Poltekkes Kemenkes Jakarta III pada Semester GenapTahun Ajaran 2021 – 2022

MANAJEMEN ASN terkait pengembangan kompetensi

Pesertalatsar merupakan dosen yang mempunyai tugas melaksanakan

tridarma salah satunya Pendidikan di Jurusan Teknologi Laboratorium Medis. Penggunaan Virtual Learning Center (ViLC) dalam pembelajaran merupakan perwujudan SMART Governence yaitu ASN menerapkan

SMART ASN terkait handal dalam penggunaan aplikasi digital

3.2 AnalisisIsu

Berdasarkan hasil identifikasi isu di Instansi Poltekkes Kemenkes Jakarta III, diperoleh 3 buah isu di bawah ini. Seluruh isu tersebut kemudian dilakukan penapisan menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan) untuk menentukan isu yang paling prioritas. Hasil skoring penapisan tersebut ditunjukkan oleh tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel3.2HasilAnalisisAPKL

1.Jumlah beban sks mengajar dosen TLM Poltekkes Jakarta III pada semester

ajaran 2021 – 2022 melebihi batas yang harus dilaporkan pada

Beban Kinerja Dosen (BKD)

2.Belum adanya diferensiasi modul

kimia klinik prodi DIII

DIV TLM Poltekkes Kemenkes

3.Belum optimalnya penggunaan Virtual LearningCenter(ViLC)olehseluruhdosen

JakartaIII pada

16
ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
pelaporan
5 3 5 5 18 3
genaptahun
dan
JakartaIIITahunAjaran2021-2022 5 5 5 5 20 1
praktikum
TLMPoltekkes
Semester
2022 5 5 5 4 19 2
Kemenkes
Genap Tahun Ajaran 2021 –

SETIAPKRITERIADIBERISKORNILAI1-5

DIMANAANGKA5 SANGAT

Keterangan:

5 : Sangat kuat pengaruhnya

4 : Kuat pengaruhnya

3: Sedang pengaruhnya

2 : Kurang pengaruhnya

1 : Sedikit pengaruhnya

A : Aktual

P : Problematik

K : Kekhalayakan

L : Layak

Skordarihasilpenapisanisudidapatkandarikoordinasidenganmentor,dosenPJMK kimia klinik, dan seluruh civitas akademik jurusan Teknologi Laboratorium Medis, sehingga didapatkan isu yang menjadi prioritas dengan jumlah APKL 20 adalah Belum adanya diferensiasi modul praktikum kimia klinik prodi DIII dan DIV TLM

Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Pemilihan isu utama ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa DIII dan DIV TLM pada matakuliah kimia klinik

sesuai dengan standar KKNI yang sesuai aturan Permenristekdiktidiperlukan pengkajian secara mendalam untuk dilakukan pemecahan permasalahan, hal ini berhubungan langsung terhadap kompetensi yang harus dimikiki mahasiswa, karena mahasiswa merupakan masyarakat yang perlu kita layani secara maksimal demi mewujudkan visi misi jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Jakarta III.

Setelah didapatkan prioritas isu dilanjutkan analisa penyebab dan dampak dengan metode Fishbone. Metode Fishbone yang digunakan adalah 6M (Measurenment, Materials,Manpower,MotherNature,Methods,dan Machines). Hasil analisis Fishbone tersebut ditunjukkan oleh gambar 3.2 di bawah ini.

17

Gambar3.2FishboneDiagram

18

Analisis Fish Bone/ Ishikawa

1. Mother Nature merupakan faktor lingkungan yang terjadi di jurusan Teknologi

Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Jakarta III yaitu jumlah kapasitas maksimum laboratorium selama pandemi dan kompetensi mahasiswa setelah lulus sesuai dengan lingkungan kerja

2. Machinemerupakanfaktoryangberkaitandengansistem,peralatan,fasilitas,danmesin yang digunakan sebagai penunjang pembelajaran praktikum di jurusan Teknologi

Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Jakarta III terutama pada matakuliah kimia klinik yaitu tidak semuaalatmampu mengeluarkanhasil untuk quality control automatic

3. Methods merupakan faktor metode yang berkaitan dengan metode apa saja yang menjadi penyebabbelum terdifrerensiasinyamodul praktikum DIIIdan DIV yaitu belum adanya grafik kontrol untuk quality control pemeriksaan kimia klinik

4. Manmerupakan faktor yang berkaitan dengan orang yang terlibat dalam menciptakan suasana akademis yang bagus dalam proses pembelajaran Perkuliahan praktikum matakuliah kimia ditentukan oleh dosen pengampu yang harus memahami perkembangan kurikulum dan kompetensi terbaru serta diperlukan saling berdiskusi

5. Material merupakan faktor bahan yang dibutuhkan untuk menunjang praktikum di jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Faktorial material yang berpengaruh disini adalah reagen kontrol tersedia dalam jumlah yang terbatasdanwaktupenyimpananpendekdanreagenkityangdigunakanseringberganti distributor

3.3 AlternatifPemecahanMasalahsebagaiGagasanKreatif

Gagasan Kreatif: “Diferensiasi Modul Praktikum Kimia klinik pada Program Studi DIII dan DIV Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Jakarta III untuk Tahun Ajaran 2022 – 2023 dalam BentukQRCODE” .

Tahapan kegiatan yang akan dilakukan mendukung gagasan kreatif diatas adalah

ditunjukkan pada tabel 3.3

Tabel3.3TahapanKegiatanAktualisasi

No JENISKEGIATAN

1. Melakukan konsultasi dengan mentor, seluruh tim dosen

pengajar MK Kimia Klinik tentang

rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan

TAHAPANKEGIATAN

a. Menyiapkan ide dan gagasan

b. Menghubungi dan membuat jadwal konsultasi dengan seluruh dosen pengajar kimia klinik

c. Melakukan koordinasi terkait modul praktikum

Kimia Klinik terpisah untuk prodi DIII dan DIV

19

2. Mengumpulkan materi dan literatur untuk melengkapi rancangan Modul Praktikum

Kimia Klinik Prodi DIII dan DIV TLM

dengan sleuruh tim dosen pengejar Kimia Klinik

d. Menyampaikan hasil koordinasi tim dosen MK

Kimia Klinik kepada mentor dan masingmasing ketua program studi

a. Mengumpulkan materi dan literatur yang dapat digunakan sebagai rujukan refrensi

unruk Modul Praktikum Kimia Klinik Prodi DIII dan DIV TLM

b. Menentukan materi dan literatur yang dapat digunakan sebagai rujukan refrensi unruk

Modul Praktikum Kimia Klinik Prodi DIII dan DIV TLM

3. Membuat rancangan Modul

Praktikum Kimia Klinik secara terdiferensiasi untuk Prodi DIII

dan DIV TLM

4. Pembahasan dan pengesahan

Modul Praktikum Kimia Klinik

Prodi DIII dan DIV TLM

a. Membuat daftar isi Modul Praktikum Kimia

Klinik Prodi DIII dan DIV TLM

b. Membuat isi tiap topik yang telah tersusun di daftar isi

c. Membuat cover Modul Praktikum Kimia Klinik

Prodi DIII dan DIV TLM

d. MelakukaneditingdanreviewModulPraktikum

Kimia Klinik Prodi DIII dan DIV TLM secara menyeluruh

a. Menghubungi dan membuat jadwal konsultasi dengan seluruh dosen tim teaching kimia klinik, kapordi DIII TLM, dan kaprodi DIV TLM

b. Melakukan koordinasi pembahasan Modul

Praktikum Kimia Klinik yang telah jadi dengan seluruh dosen tim teaching kimia klinik, kapordi DIII TLM, dan kaprodi DIV TLM

c. Membuat finalisasi modul praktikum kimia klinik prodi DIII dan DIV TLM

d. Melakukanpengesahanmodulpraktikumkimia

klinik dengan ditandatangani oleh masingmasing kaprodi dan ketua jurusan TLM

20

5. Implementasi E-Modul Praktikum

Kimia Klinik Prodi DIII dan DIV

TLM dalam bentuk QR code

a. Membuat QR code untuk E-Modul Praktikum

Kimia Klinik Prodi DIII dan DIV TLM

b. Sosialisasi penggunaan QR code untuk Modul

Praktikum Kimia Klinik Prodi DIII dan DIV TLM

kepada mahasiswa

c. Mengajukan pengusulan Hak Cipta untuk

produk E-Modul Praktikum Kimia Klinik Prodi

DIII dan DIV TLM dalam bentuk QR code

21

4.1 RancanganAktualisasiNilai – NilaiDasarPNS

Unit Kerja : Dosen Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Isu yang Diangkat : Belum adanya diferensiasi modul praktikum kimia klinik prodi DIII dan DIV TLM Poltekkes Kemenkes

Jakarta III Tahun Ajaran 2021 – 2022

Gagasan Pemecahan Isu : Diferensiasi Modul Praktikum Kimia klinik pada Program Studi DIII dan DIV Teknologi Laboratorium

Medis Poltekkes Kemenkes Jakarta III untuk Tahun Ajaran 2022 – 2023 dalam BentukQRCODE”

Tujuan Gagasan Pemcahan Isu : Membuat modul praktikum kimia klinik pada prodi DIII dan DIV Teknologi Laboratorium Medis sesuai

dengan standar KKNI

Tabel4.1RancanganAktualisasi

No Kegiatan Output Kegiatan Tahapan Output/Hasil Tahapan

Kegiatan

KeterkaitanSubstansiMata

Pelatihan “BerAKHLAK”

Kontribusi terhadapvisi misi organisasi

PenguatanNilai Organisasi

1.

Melakukan konsultasi dengan mentor, seluruh tim

dosen pengajar

Dokumenta si dan notulensi hasil koordinasi

a. Menyiapkan ide dan gagasan Draft gagasan topik tiap

pertemuan untuk modul praktukum

Saya membaca modul praktikum

Kimia Klinik yang telah disusun

oleh tim dosen sebelumnya

dengan seksama dan tidak

melakukan penilaian buruk

Rangkaian kegiatan ini menguatkan

nilai:  Rasional:

22
BABIV RANCANGANAKTUALISASI

MK Kimia Klinik

tentang rencana

aktualisasi yang

akan

dilaksanakan

b. Menghubungi

dan membuat

jadwal

konsultasi

dengan seluruh

dosen pengajar

kimia klinik

terhadap modul praktikum

tersebut (Harmonis). Disatu

sisi saya juga meningkatkan

kompetensi diri (Kompeten)

dengan membaca modul

praktikum Kimia Klinik dari

perguruan tinggi lain yang

selanjutnya menyesuaikan

secara cermat, jujur, dan

bertanggung jawab

(akuntabel) sesuai dengan

kurikulum TLM, visi, misi, dan

nilai organisasi, namun tidak

menyimpang dari ideologi

Pancasila(Loyal)

Pelaksanaan

koordinasi

terkait rancangan

pembuatan E-

Modul Kimia

Klinik untuk

prodi DIII dan

DIV TLM

 Dedikasi

 Berkarakter

 Akuntabel dan Transparan

 Amanah

Kesepakatan

jadwal

pelaksanaan

koordinasi

persiapan

pembelajaran

MK Kimia Klinik

Saya memperkenalkan diri

dengan ramah (berorientasi

pelayanan) kepada seluruh

dosen tim teaching Kimia Klinik,

dilanjutkan dengan bertindak

proaktif (Adaptif) melalui

pengutaraan terlebih dahulu

tergambarkan untuk

mendukung misi no 3 Poltekkes

Kemenkes

Jakarta III

“Membangun

jejaringkerja

23

koordinasi

terkait modul

praktikum Kimia

Klinik terpisah

untuk prodi DIII

dan DIV dengan

sleuruh tim

dosen pengejar

Kimia Klinik

maksud dan tujuan

menghubungi masing-masing

dosen, dan dengan sabar

menunggu konfirmasi dari

masing – masing dosen

(Kolaboratif) mengingat tim

teaching MK Kimia Klinik bukan

hanya berasal dari dosen

internal saja tapi ada dosen

luar yang masuk kedalam

tim (harmonis)

dengan pemangku kepentingan padatingkat

Nasionaldan

kesehatan

Notulensi hasil

koordinasi (evaluasi dan masukan dari

seluruh tim dosen)

Sebelum memulai kegiatan

koordinasi dibuka dengan salam

dan berdoa terlebih dahulu

supaya membuat suasana

lebih kondusif (harmonis), kemudian memperkenakan diri

secara ramah (berorientasi

pelayanan) tentang maksud dan

tujuan koordinasi hari tersebut

yang diikuti memberikan

kesempatan kepada dosen-

tantangan global”

24
International dalam pengembanga nIPTEK
untuk menghadapi
c. Melakukan

d. Menyampaikan

hasil koordinasi

tim dosen MK

Kimia Klinik

kepada mentor dan masing-

dosen untuk berkontribusi

memberikan pendapat

(kolaboratif) terkait topik-topik

apa saja yang cocok untuk

dimasukkan ke dalam modul

praktikum. Di tengah kegiatan

jejak pendapat tersebut, saya

menyesuaikan diri dan

bertindak proaktif (adaptif)

untuk menuliskan semua

masukan tersebut ke dalam

notulensi sehingga di akhit

kegiatan didapatkan kesimpulan

dan dapat ditindak lanjutin untuk

diimplementasikan padaE-Modul

Praktikum Kimia Kimia Klinik

Notulensi hasil

koordinasi yang ditanda

tangani oleh

mentor dan

Menyampaikan hasil notulensi

rapat koordinasi secara jujur, bertanggung, dan efisien (akuntabel)

25

2. Mengumpulkan materi dan literatur untuk

melengkapi

rancangan

Modul Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan

DIV TLM

Kumpulan

Jurnal dan

E-Book

yang akan

dimasukkan

dalam daftar pustaka

masing ketua program studi

a. Mengumpulkan materi dan literatur yang

dapat

digunakan

sebagai rujukan

refrensi unruk

Modul

Praktikum Kimia

Klinik Prodi DIII

dan DIV TLM

ketua program studi

Foto

pelaksanaan

pencarian

sumber

Saya melakukan pengumpulan

materi dan literatur dari situs

resmi sebagai bentuk

menghargai hasil karya

oranglain(Harmonis) dengan

Pelaksanaan

pengumpulan

materi dan

literatur untuk

melengkapi

Rangkaian kegiatan ini menguatkan

nilai:

Foto dan

sertifikat

mengikuti workshop

menggunakan fasilitas kampus

berupa wifi secara

bertanggung jawab, efektif,

dan efisien (Akuntabel).

Selain mengumpulkan materi

dari berselancar secara digital,

saya juga harus meningkatkan

kompetensi diri (Kompeten)

dengan mengikuti workshop

yang berhubungan dengan

bidang Kimia Klinik, sehingga

menjadi seorang dosen yang

solutifdandapatdiandalkan

(Berorintasi Pelayanan)

rancangan E-

Modul Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan

DIV TLM

tergambarkan untuk mendukung misi no 1 Poltekkes

Kemenkes

Jakarta III

“Menyelengga

rakan pendidikan

 Rasional  Amanah  Dedikasi  Etika 

Akuntabilitas dan Transparan

26

3. Membuat rancangan

Modul Praktikum

Kimia Klinik

b. Menentukan materi dan literatur yang dapat digunakan

sebagai rujukan

refrensi unruk

Modul

Praktikum Kimia

Klinik Prodi DIII

dan DIV TLM

Penulisan sitasi

dalam daftar

Pustaka

rancangan E-

Modul

Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan

DIV TLM

Draft tiap materi Modul Kimia Klinik untuk

a. Membuat daftar isi Modul

Praktikum Kimia

Pengetikan daftar isi

dalam meningkatkan kompetensi

Materi dan literatur yang akan

saya gunakan dalam daftar

mahasiswa tinggiberbasis IPTEK, berbudaya dan

pusataka adalah hasil karya

orang lain yang trurut

berkontribusi dalam

kemajuan jurusan TLM

(Kolaboratif) dan tentunya

yang berpegang teguh terhadap

ideologi Pancasila dengan tidak

memasukkan unsur SARA

(loyal) di dalamnya. Selain itu

memilih literatur dengan

menyesuaikan (Adaptif)

dengan maksimal yang

digunakan adalah penerbitan 10

tahun terakhir

Sebelum membuat isi modul

praktikum kimia klinik untuk

Prodi DIII dan DIV TLM, kita

seharusnya menyusun daftar isi

berkarakter

untuk

menghasilkan

tenaga

kesehatan

berkualitas”

Pelaksanaan pengumpulan

materi dan

literatur untuk

Rangkaian kegiatan ini menguatkan

nilai:

27

secara

terdiferensiasi

untuk Prodi DIII dan DIV TLM

Prodi DIII dan DIV TLM

Klinik Prodi DIII dan DIV TLM

terlebih dahulu. Hal ini bertujuan

untuk bisa memenuhi

kompetensi mahasiswa

(Berorientasi Pelayanan)

secara urut dan terstruktur.

Penyusunan daftar isi ini dengan

melibatkan berbagai pihak

(Kolaboratif) dari hasil

koordinasi yang telah

dilaksanakan sebelumnya.

melengkapi rancangan E-

Modul Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan

DIV TLM

tergambarkan untuk

mendukung misi no 1 Poltekkes

 Berkarakter.

 Akuntabilitas dan Transparan

 Dedikasi  Rasional  Etika

b. Membuat isi tiap

topik yang telah

tersusun di daftar isi

Pengetikan

materi

(content) pada tiap bab

Materi yang ditulis pada tiap bab

dimasukkan secara cermat

(Akuntabel) terdiri dari topik

praktikum, tinjauan materi, metode, alat dan bahan, prosedur pemeriksaan, lembar

kerja, dan daftar pustaka. Pada

bagian lembar kerja, kita

membantu mahasiswa

belajar (Kompeten) untuk

bisa menuliskan hasil praktikum

dan menghubungkan hasil yang

Kemenkes

Jakarta III

“Menyelengga

rakan

pendidikan

tinggiberbasis

IPTEK, berbudaya dan berkarakter untuk

menghasilkan

28

c. Membuat cover

Modul

Praktikum Kimia

Klinik Prodi DIII

dan DIV TLM

Desain cover modul

Praktikum Kimia Klinik

Prodi DIII dan DIV TLM

didapatkan dengan teori yang

sesuai. Berdasarkan hasil lembar

kerja ini dapat membangun

suasanaakademikyangbaik

(Harmonis) untuk

meningkatkan kompetensi

mahasiswa jurusan TLM

Setelah semua isi materi

tersusun rapi di dalam Modul

Praktikum KimiaKlinik baikuntuk

Prodi DIII dan DIV TLM, tidak

lupa sebagai seorang dosen

untuk berinovasi dan

mengembangkan kreativitas

(Adaptif) dengan membuat

cover semenarik mungkin

supaya modul dibuat lebih

menarik sehingga mahasiswa

lebih semangat dalam belajar.

Kemudian mencantumkan

logo instansi Poltekkes

Jakarta III (Loyal) dan tim

tenaga kesehatan berkualitas”

29

4. Pembahasan

dan pengesahan

Modul Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan DIV TLM

Modul

Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan DIV TLM yang

telah

ditanda

tangani oleh

masing –

d. Melakukan

editing dan review Modul

Praktikum Kimia

Klinik Prodi DIII

dan DIV TLM secara menyeluruh

Soft file modul

praktikum

kimia klinik

prodi DIII dan

DIV TLM

dosen penyusun pada bagian covernya.

Modul Praktikum Kimia Klinik

Prodi DIII dan DIV TLM yang

telah selesai dibuat secara

runtut dan menarik

(Akuntabel). Buku praktikum

ini siap untuk dilakukan diskusi

dengan berbagai pihak

(Harmonis) seperti setiap

dosen MK Kimia Klinik, mentor

dan kaprodi.

a. Menghubungi

dan membuat

jadwal

konsultasi

dengan seluruh

dosen tim teaching kimia

klinik, kapordi

DIII TLM, dan

kaprodi DIV TLM

Kesepakatan

jadwal

pelaksanaan

koordinasi

persiapan

pembelajaran

MK Kimia Klinik

Saya memperkenalkan diri

dengan ramah (berorientasi

pelayanan) kepada seluruh

dosen tim teaching Kimia Klinik, dilanjutkan dengan bertindak

proaktif (Adaptif) dengan

mengutarakan tujuan

menghubungi masing-masing

dosen dan dengan sabar

menunggu konfirmasi dari

30

masing

kaprodi dan ketua

jurusan TLM

b. Melakukan

koordinasi

pembahasan

Modul Praktikum

KimiaKlinik yang

telah jadi

dengan seluruh

dosen tim

teaching kimia

klinik, kapordi

DIII TLM, dan

kaprodi DIV TLM

Foto dan

notulensi hasil

pembahasan

masing – masing dosen

(Kolaboratif) mengingat untuk

saling menghormati dan

menghargai kesibukan

masing-masing dosen

(harmonis)

Modul Praktikum Kimia Klinik

Prodi DIII dan DIV TLM yang

telah selesai dibuat secara

cermat dan disiplin

(Akuntabel) dilakukan diskusi

dengan berbagai pihak

(Harmonis) seperti setiap

dosen MK Kimia Klinik, mentor

dan kaprodi Pembahasan ini

memberikan kesempatan

kepadakaprodiDIIIdanDIV

TLM(Kolaboratif) untuk dapat

membantu saya melakukan

perbaikan penyempurnaan

(Berorientasi Pelayanan)

modul ini.

Pelaksanaan

pembahasan dan pengesahan

E-Modul

Praktikum Kimia

Klinik Prodi DIII

dan DIV TLM

tergambarkan untuk mendukung misi no 4 Poltekkes

Kemenkes

Jakarta III

“Menguatkan

tata kelola

bidang

Rangkaian kegiatan

ini menguatkan

nilai:

 Berkarakter

 Dedikasi

 Akuntabilitas dan Transparan

 Etika

31

c. Membuat finalisasi modul

praktikum kimia klinik prodi DIII

dan DIV TLM

Finalisasi modul praktikum

kimia klinik yang siap

ditandatangani

Modul Praktikum Kimia Klinik

Prodi DIII dan DIV TLM yang

telah dikonsultasi dengan

seluruh tim dosen MK Kimia

Klinik dan masing-masing

kaprodi (Harmonis), dilakukan

perbaikan secara cermat

(Akuntabel). Perbaikan ini

dilakukan sebagai bentuk

penyempurnaan untuk

pemberian pembelajaran

(Berorientasi Pelayanan),

sehingga didapatkan Modul

Praktikum Kimia Klinik Prodi DIII

dan DIV TLM sesuai dengan

kompetensi mahasiswa yang

siap kerja setelah lulus

(Kompeten)

akademik dan umum yang

akuntabel, profesional dan transparan”

d. Melakukan pengesahan modul praktikum

kimia klinik

Modul

Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan

Modul Praktikum Kimia Klinik

Prodi DIII dan DIV TLM yang

telah dilakukan penyempurnaan

bersama mentor dan kaprodi

32

5. Implementasi

Modul Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan

DIV TLM dalam

bentuk QR code

E-Modul

Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan DIV TLM dalam

bentuk QRCODE

dengan

ditandatangani

oleh masingmasing kaprodi

dan ketua

jurusan TLM

a. Membuat QR

code untuk

Modul Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan

DIV TLM

b. Sosialisasi

penggunaan QR

code untuk

Modul Praktikum

DIV TLM yang

telah ditanda

tangani secara digital

disahkan melalui tandatangan

digital sebagai bukti

kontribusi dan perizinan

(Loyal) dari pihak yang

berwenang. Penggunaan tanda

tangan digital pada Modul

Praktikum Kimia Klinik Prodi DIII

dan DIV TLM merupakan salah

satu bentuk inovasi di era

digital(Adaptif)

Tampilan QR

code Modul

Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan

DIV TLM

Penggunaan E-Modul praktikum

menggunakan sistem QR

barcode merupakan salah satu

bentuk memenuhikebutuhan

mahasiswa(Berorientasi

Pelayanan) yang lebih tertarik

dengan pembelajaranserba

digital(Adaptif)

Pelaksanaan

implementasi

dan

Penyimpanan E-

Modul Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan

DIV TLM pada

Rangkaian kegiatan

ini menguatkan

nilai:

 Berkarakter

 Dedikasi

Dokumentasi sosialisasi

penggunaan

QR code untuk

Implementasi langsung Modul

praktikum menggunakan sistem

QR barcode, melakukan

sosialisasi (Kompeten) ke

platform ViLC

matakuliah

Kimia Klinik dan youtube jurusan

 Akuntabilitas dan Transparan

33

Kimia Klinik

Prodi DIII dan

DIV TLM kepada

mahasiswa

c. Mengajukan pengusulan Hak

Cipta untuk

produk Modul

Praktikum Kimia

Klinik Prodi DIII

dan DIV TLM

dalam bentuk

QR code

Modul Praktikum

Kimia Klinik

Prodi DIII dan

DIV TLM

Nomor dan

Sertifikat HKI

mahasiswa untuk menciptakan

suasana akademik yang

kondusif (Harmonis) selama

proses pembelajaran praktikum.

TLM tergambarkan

untuk mendukung misi

no 1 Poltekkes

Modul Praktikum Kimia Klinik

Prodi DIII dan DIV TLM dalam

bentuk QR-CODE merupakan

salah satu bentuk dedikasi

dosen untuk membuat

pembelajaran interaktif

(Loyal) yang bisa diajukan Hak

Cipta dengan mencantumkan

seluruh tim dosen Kimia

Klinik yang turut

berkontribusi (Kolaboratif)

dan merupakan salah satu

bentuk pembuktian kinerja

yang tanggung jawab dan berintegritas(Akuntabel)

Kemenkes

Jakarta III

“Menyelengga

rakan pendidikan

tinggiberbasis

IPTEK, berbudaya dan berkarakter untuk

menghasilkan

tenaga

kesehatan berkualitas”

34

1. Melakukan koordinasi dengan mentor, PJMK Kimia Klinik dan seluruh tim teaching MK

Kimia Klinik tentang rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan

2. Mengumpulkan materi dan literatur untuk melengkapi rancangan E-Modul Praktikum

Kimia Klinik Prodi DIII dan DIV TLM

3. Membuat rancangan E-Modul Praktikum Kimia Klinik Prodi DIII dan DIV TLM

4. Pembahasan dan pengesahan E-Modul Praktikum Kimia Klinik Prodi DIII dan DIV TLM

5. Implementasi E-Modul Praktikum Kimia Klinik Prodi DIII dan DIV TLM dalam bentuk QR code

35
Tabel4.2JadwalRancanganKegiatanAktualisasi No Kegiatan PelaksanaanKegiatan Juli Agustus 4 1 2 3 4
4.2 Penjadwalan

4.3

Tabel4.3ParaPihakdanPerannyadalamAktualisasi

No Para Pihak Peran dalam

Aktualisasi Katerangan

1. Mentor Membimbing peserta

latsar dalam

pembuatan rancangan

aktualisai dan pelaksanaan

aktualisasi

2. Coach Membantu peserta

latsar dalam

menganalisa masalah

dan berfikir kreatif

mengembangkan

gagasan penyelesaian

masalah

kepada peserta latsar

dalam pembuatan

rancangan pedoman

pusat studi

aktualisasi yang akan

dilaksanakan oleh

peserta latsar

Menyetujui rancangan

aktualisasi yang akan

dilaksanakan oleh

peserta latsar

Jurusan TLM

Poltekkes Kmenkes

Jakarta III

Bapelkes Cikarang

Jurusan TLM

Poltekkes Kmenkes

Jakarta III

Jurusan TLM

Poltekkes Kmenkes

Jakarta III

Jurusan TLM

Poltekkes Kmenkes

Jakarta III

36
ParaPihakyangTerlibatdanPerannyadalamAktualisasi 3. PJMK Kimia Klinik Memberikan arahan 4. Ketua Program Studi DIII TLM Menyetujui rancangan 5. Ketua Program Studi DIV TLM

BiroKomunikasidanPelayananPublikKementerianKesehatanRI.2022.DeretanTransformasi Kesehatan. Media Kemenkes RI diakses pada https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/

Handoko, R. (2021). Modul Akuntabel: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Jalis, A. (2021). Modul Kompeten: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Kementrian Kesehatan RI. (2014). Tugas dan Fungsi. Artikel Kemenkes RI diakses pada

https://www.kemkes.go.id/article/view/13010100003/struktur-organisasi-kementeriankesehatan-republik-indonesia.html

Kementerian Kesehatan RI.(2020).PERMENKESNomor HK.01.07/MENKES/313/2020tentang

Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik yang diakses pada

https://ktki.kemkes.go.id

Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi RI. (2015). PERMENRISTEKDIKTI

Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi diakses pada

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/140595/permen-ristekdikti-no-44-tahun-2015

Mirdin, A. A. (2021). Modul Berorientasi Pelayanan: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Nasution. 2006. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakrta: Bumi Aksara. Cet.10.

Peraturan LAN No.1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil diakses

pada https://lan.go.id/?page_id=1872

Rahmanendra, D. (2021). Modul Loyal: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Sejati, T. A. (2021). Modul Kolaboratif: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Sembodo, J. (2021). Modul Harmonis: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Suwarno, Y. (2021). Modul Adaptif: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Undang – Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara diakses pada

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38580/uu-no-5-tahun-2014

Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan diakses pada

https://ktki.kemkes.go.id

37
DAFTARPUSTAKA

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.