LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 7
OPTIMALISASI EDUKASI DUKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBERIKAN NUTRISI
PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DENGAN
MENGUNAKAN VIDEO DI RUANG RAWAT INAP ALAMANDA
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH:
DEWI ANDRIANI, S.KEP., NERS NIP. 199605022022032004
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI DUKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBERIKAN NUTRISI
PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DENGAN
MENGUNAKAN VIDEO DI RUANG RAWAT INAP ALAMANDA
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah diseminarkan, Tanggal 25 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach
Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH
NIP. 196509141992032004
Mentor
Arip Hidayat, S.Kep., Ners
NIP. 198012182003121002
Penguji
Drs. Suherman, M.Kes
NIP. 196508121986031004
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala rahmat dan ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi yang penulis harapkan dapat menjadi suatu masukan untuk Instansi dalam upaya meningkatkan pelayanan publik.
Laporan rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu upaya dalam menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) yang dilaksanakan di lingkungan kerja. Laporan rancangan aktualisasi ini juga merupakan salah satu syarat penilaian kelulusan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Golongan III Kementrian Keseharan Republik Indonesia.
Dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain maka penulis tidak dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak dr. Yana Akhmad, Sp.PD-KP, MMRS selaku Plt. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2. Bapak Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang sekaligus penguji yang telah memberikan kritik dan sarannya
3. Bapak Arip Hidayat, S.Kep., Ners selaku mentor yang senantiasa meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan selama proses rancangan aktualisasi ini.
4. Ibu Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH selaku Coachyang senantiasa memberikan arahan, masukan dan membimbing selama kegiatan aktualisasi ini.
5. Ibu Windy Natasya, M.Kep., Ners., Sp.Kep,Mat selaku kepala ruangan rawat inap Alamanda yang senantiasa membimbing dan memberikan arahan dalam penetapan isu.
6. Bagian PROMKES yang telah memberikan kritik dan sarannya dalam pembuatan video
7. BAgian Ahli gizi yang telah memberikan dukungan berupa informasi mengenai nutrisi pasien kanker yang menjalani kemoterapi
8. Bapak dan Ibu Fasilitator juga seluruh staf pegawai yang ada di lingkungan Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang.
9. Kedua orang tua dan keluarga yang senantiasa selalu mendoakan dan memberikan motivasi yang begitu berarti.
iii
10.Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa susunan rencana aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Bandung, Juli 2022
iv
Penulis
Dewi Andriani, S.Kep., Ners
v DAFTAR ISI Contents LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii DAFTAR ISI........................................................................................................................v DAFTAR TABEL..................................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................viii BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................9 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................9 1.2 Tujuan Aktualisasi................................................................................................10 1.3 Manfaat Aktualisasi..............................................................................................10 BAB II PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI 11 2.1 Visi dan Misi Organisasi........................................................................................11 2.2 Nilai-Nilai Organisasi.............................................................................................12 2.3 Tugas Organisasi.................................................................................................13 2.4 Uraian Tugas Jabatan Peserta...............................................................................16 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 19 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu...................................................................................19 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMART Governance..........................................................................29 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif...........................................29 3.5 Manfaat Aktualisasi Gagasan Kreatif......................................................................30 BAB IV RENCANA AKTUALISASI.........................................................................................31 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS...........................................................31 4.2 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS............................................32 4.3 Penjadwalan 46 4.4 Aktor yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi................................................47 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................48 LAMPIRAN – LAMPIRAN.....................................................................................................50
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Butir-Butir Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Jabatan Fungsional Keperawatan Ahli
Tabel 3.1 Dampak Isu...............................................................................................24
Tabel 3.2 Penapisan Isu Berdasarkan Teknik APKL.......................................................25
Tabel 3.2 Penapisan Isu Berdasarkan Teknik USG
Tabel
Tabel 4.2
Tabel 4.3 Peran Pihak yang Terlibat
vi
Pertama 17
.......................................................26
4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi.....................................................................32
......................................................................46
TimelineKegiatan Aktualisasi
...........................................................................47
vii
Struktur Organisasi
Bandung................................ 15
Struktur Organisasi
Alamanda RSUP
Bandung.............................................................................................15 Gambar 3.1FishBoneAnalisisPenyebabIsu...............................................................28
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
RSUP Dr. Hasan Sadikin
Gambar 2.2
ruang rawat inap
Dr. Hasan Sadikin
viii
Lampiran 1. Berkonsultasi dengan Mentor ........................................................................50 Lampiran 2. Berkonsultasi dengan coach..........................................................................50 Lampiran 3. Berkonsultasi dengan Kepala Ruangan Alamanda RSHS ...................................51 Lampiran 4. Berkonsultasi dengan bagian PROMKES .........................................................51 Lampiran 5. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) .....................................................................52 Lampiran 6. Media Edukasi Leaflet di Ruangan..................................................................53
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang tertulis dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, butuh peran dari seluruh rakyat Indonesia. Menurut UndangUndang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) disebutkan bahwa seorang ASN berperan sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat pemersatu bangsa. Melihat dari peran tersebut, dapat disimpulkan bahwa ASN memiliki peran penting dalam proses mewujudkannya cita-cita bangsa Indonesia.
Sebagai CPNS yang berada di wilayah Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, proses kegiatan pelatihan dasar merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Dalam Undang-Undang
No.5 Tahun 2014 juga disebutkan bahwa setiap instansi pemerintah wajib untuk memberikan pelatihan terintegrasi kepada setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Terintegrasi yaitu penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal dan kompetensi sosial kultural dengan kompetensi bidang. Dalam pelatihan dasar ini terdapat empat agenda pembelajaran diantaranya adalah Agenda Sikap Perilaku Bela Negara, Agenda Nilai-nilai Dasar PNS, Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya SmartGovernance.
Pelatihan dasar ini bertujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Selain itu, sebagai upaya memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia, maka hadir core value BerAKHLAK yang dijadikan sebagai budaya kerja baru untuk setiap ASN di Indoneisa. BerAKHLAK yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif untuk mendukung terwujudnya SmartGovernancesesuai dengan peraturan perundang-undangan dan agenda habituasi, yang termasuk didalamnya yaitu kegiatan aktualisasi.
Perawat merupakan salah satu profesi yang ada dalam formasi jabatan ASN baik di wilayah pemerintah daerah maupun Kementrian Kesehatan Republik Indonesia selaku pemerintah pusat. Perawat menjadi garda terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas seorang perawat adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia secara holistik yaitu bio-psiko-sosio-spiritual sehingga pasien mampu mencapai derajat kesehatan yang
9
optimal. Dalam melakukan tugas fungsi jabatannya sebagai perawat disesuaikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Demi tercapainya sasaran kinerja pegawai yang optimal, maka ASN dituntut untuk mengikuti pelatihan dasar ini. Harapannya dengan mengikuti pelatihan dasar ini ASN paham dan mampu menerapkan nilai-nilai corevalueBerAKHLAK dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, sehingga tercipta pola pikir baru, perilaku baru, budaya dan cara kerja baru sebagai upaya meningkatkan kepuasan masyarakat kepada pemerintah dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
1.2 Tujuan Aktualisasi
1. Menginternalisasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK dalam mendukung employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” dalam kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
2. Mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Menunjukan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.
1.3 Manfaat Aktualisasi
1. Bagi Individu : Penulis dapat lebih paham dan mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN, kedudukan dan peran, serta aktualisasi untuk menjadi ASN yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, loyal, adaptif dan kolaboratif.
2. Bagi Unit Kerja : Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang dukungan keluarga pada pasien kanker yang menjalankan kemoterapi menggunakan media video dapat terus dilakukan sebagai salah satu bentuk inovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan ke arah yang lebih baik. Bentuk inovasi ini selaras dengan misi dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
3. Bagi masyarakat: Kegiatan aktualisasi yang menginternalisasi nilai dasar ASN akan menghasilkan ASN yang profesional dan menghasilkan pelayanan optimal bagi kemaslahatan masyarakat.
10
BAB II
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI
2.1 Visi dan Misi Organisasi
Rumah Sakit Umum Pusar Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) berlokasi di jalan Pasteur
No. 38 Kota Bandung Jawa Barat, berdiri diatas tanah seluas 85.687 m2 dengan luas bangunan mencapai 101.035 m2 . Rumah sakit ini dibangun mulai pada tahun 1917 dan diresmikan tanggal
15 Oktober 1923 dengan nama AlgemeeneBandoengscheZiekenhuis. RSHS terus mengalami perkembangan dan perubahan nama, pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi Het GemeenteZiekenhuijsJulianadan bertambah kapasitasnya dari 102 menjadi 300 tempat tidur.
Selama penjajahan Negara Jepang, RSHS dijadikan sebagai rumah sakit militer dengan nama RigukunByoin. Setelah Indonesia merdeka, rumah sakit ini dikelola oleh pemerintah daerah dan dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama Rumah Sakit Rantja Badak. Pada tahun 1956, rumah sakit ini dijadikan rumah sakit umum dengan 600 kapasitas tempat tidur.
Hal ini bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK UNPAD). Sejak saat itu, Rumah Sakit Rantja Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh
FK UNPAD dan menjadi awal kerjasama antara Rumah Sakit Rantja Badak dengan FK UNPAD.
Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Rantja Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusar Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS). RSHS sejak tahun 2014 ditetapkan oleh
Kementrian Kesehatan sebagai rumah sakit umum pusat kelas A dan menjadi salah satu rumah sakit rujukan nasional. RSHS melayani rujukan pasien baik dari dalam provinsi maupun dari luar provinsi. Tahun 2018 RSHS meraih Akreditasi nasional KARS, Akreditasi Internasional JCI dan terpilih menjadi rumah sakit pusat bencana nuklir nasional. Layanan unggulan RSHS yaitu kedokteran nuklir, pelayanan jantung terpadu, pelayanan onkologi, pelayanan infeksi, bedah minimal invasif dan trasnplantasi ginjal.
Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung saat ini adalah :
1. Rumah Sakit Pemerintah.
2. Berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan RI. (Rumah Sakit Vertikal Kemenkes)
3. Rumah Sakit tipe A.
4. Rumah Sakit Pendidikan Utama untuk Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
5. Rumah Sakit Rujukan Nasional.
11
6. Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan Kedokteran Nuklir.
7. Rumah Sakit Umum Pusat yang mengampu 7 Rumah Sakit Regional Jawa Barat.
Visi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Misi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu mewujudkan
kualitas hidup manusia indonesia yang tertinggi, maju dan sejahtera.
2.2 Nilai-Nilai Organisasi
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memili ki tata nilai, janji pelayanan dan nilai-nilai. Adapun tata nilai yang dimiliki disingkat menjadi PAMINGPIN PITUIN yang meliputi :
1. Kepemimpinan : Kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik dibidangnya.
2. Profesional : Berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
3. Inovatif : Keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang beru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4. Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive.
5. Unggul : Keinginan untuk emnjadi yang terbaik dalam menghasilkan kualiats prima.
6. Integritas : Kejujuran, amanah dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas.
Janji pelayanan yang dimiliki RSHS yaitu SIGAP, meliputi:
1. (S)enyum, sapa, salam, sopan, santun
2. (I)novatif dalam berkarya
3. (G)elorakan semangat pelayanan prima
4. (A)manah menjaga keselamatan pasien
5. (P)eduli, perhatian dan perasaan
Terdapat juga nilai-nilai dianut dalam memberikan pelayanan, yaitu PRIMA yang meliputi :
1. Profesional: kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yg mendasarinya.
2. Respek: saling menghargai dan menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan.
12
3. Intergrasi: bertindak integrasi sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik.
4. Manusiawi: menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang mulia. Menjunjung tinggi harkat dan maetabat manusia.
5. Amanah: melaksanakan dengan sungguh-sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat khususnya dalam membrikan pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan.
Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu “Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”, dan motto inovasi pelayanan publiknya yaitu “Someah Hade Ka Semah”.
2.3 Tugas Organisasi
Tugas Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna.
Fungsi dari Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin yaitu:
1. Penyusunan rencana, program dan anggaran.
2. Pengelolaan pelayanan dan penunjnag medis.
3. Pengelolaan pelayanan keperawatan.
4. Pengelolaan pelayanan non medis.
5. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dibidang pelayanan kesehatan.
6. Pengelolaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan.
7. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara.
8. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa.
9. Pengelolaan sumber daya manusia.
10.Pelaksanaan urusan hukum , organisasi dan hubungan masyarakat.
11.Pelaksana kerjasama.
12.Pengelola sistem informasi.
13.Pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
14.Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin dipimpin oleh Direktur Utama dan empat Direktur, yaitu (1) Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian, (2) Direktur
Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang, (3) Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara, (4) Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum. Kemudian dibantu oleh Satuan Pemeriksaan
13
Intern (SPI), 8 Komite Profesi, 19 Kelompok Staf Medis dan 23 Intalasi. Berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2020 telah ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung seperti struktur pada Gambar 2.1.
Ruang rawat inap Alamanda merupakan ruang rawat inap kebidanan kelas 1, 2 dan 3 dengan kapasitas 23 tempat tidur (Alamanda A) dan 47 tempat tidur (Alamanda B). Saat ini jumlah tenaga kesehatan di ruang Alamanda terdapat 36 orang yang dibagi menjadi 2 tim. Ruang Alamanda memberikan pelayanan kepada pasien kebidanan meliputi obstetrik, ginekologi dan onkologi. Ruang Alamanda menggunakan metode keperawatan TIM dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan. Kegiatan asuhan keperawatan dibagi menjadi dua tim, yaitu tim A dan B. Pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan pre dan post bedah, perbaikan keadaan umum dan kemoterapi. Adapun struktur organisasi ruang Alamanda seperti pada Gambar 2.2
14
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
KEPALA INSTALASI RAWAT INAP
KA SUB INSTALASI RAWAT INAP
PENGAWAS PELAYANAN PERAWATAN
KEPALA RUANGAN
WAKIL KEPALA RUANGAN
KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
PEKARYA PENATA JASA
Gambar 2.2 Struktur Organisasi ruang rawat inap Alamanda
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
15
TIM 2
TIM 1
2.4
Uraian Tugas Jabatan Peserta
Nama : Dewi Andriani, S.Kep., Ners
NIP : 199605022022032004
Jabatan/Gol.Ruang : Perawat Ahli Pertama – III/b
Unit Kerja : Ruang Rawat Inap Alamanda
Instansi : RUSP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Saat ini peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia di bawah Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan
dengan Instansi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung terhitung mulai tangaal 01 Maret 2022 Perawat Ahli Pertama di bawah Bidang Keperawatan. Berdasarkan SKP yang didapat dari RUSP Dr. Hasan Sadikin Bandung, maka uraian tugas perawat diantaranya:
Tabel
No. Rencana Kegiatan
Keperawatan Ahli Pertama
1. Terlaksananya pengantaran pasien
rawat inap ke kamar operasi tepat waktu
2. Terpenuhinya kepatuhan penggunaan rekam medis elektronik (EMR) di Instalasi
Rawat Inap
3. Terpenuhinya laporan sensus harian
Fungsional
Butir Kegiatan yang terkait
a. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi.
a. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan.
a. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat.
b. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat.
c. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada indivdu.
16
2.1 Butir-Butir Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Jabatan
No. Rencana Kegiatan
4. Terlaksananya asuhan keperawatan pre dan post operasi
Butir Kegiatan yang terkait
a. Melaksanakan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu.
b. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan.
c. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu.
d. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan.
e. Menyusun rencana tindakan keperawatan dan masalah keperawatan.
f. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan.
g. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.
5. Tersedianya laporan data kejadian infeksi daerah operasi di Instalasi
Rawat Inap
a. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medical bedah.
b. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu.
c. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal.
d. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
e. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
f. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi.
g. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
h. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.
17
No. Rencana Kegiatan
Butir Kegiatan yang terkait
i. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan.
j. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu.
k. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks.
l. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi.
m. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien.
n. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu.
6. Tercapainya skor waktu tunggu operasi elektif (WTO) sesuai target
a. Melakukan perawatan luka.
b. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu.
c. Melaksanakan manajemen surveilans HAIs sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan.
7. Terselenggaranya monitoring dan evaluasi kepatuhan visiteDPJP online
8. Terlaksananya kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan
a. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan.
a. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter.
b. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi.
c. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu.
18
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi dan Analisis Isu
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering menjadi momok menakutkan. Kanker disebabkan oleh adanya pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Berdasarkan data Riskesdas, pravelensi kanker di Indonesia mengalami peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1.79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Sedangkan data Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) total kasus kanker di Indonesia pada 2020 sebanyak 396.914 kasus dan total kematian 234.511 kasus (Handayani, 2022). Di kota Bandung berdasarkan data Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Bandung, pada 2019 terdapat 500 orang mengidap kanker, dan bertambah pada 2020 menjadi 600 orang lebih (Supiandi, 2021). Data tersebut menunjukan jumlah penderita kanker mengalami peningkatan setiap tahunnya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
3.1.1 Identifikasi Isu
1. Belum optimalnya pemantauan akses intravena saat pemberian cairan hipertonik atau sitotoksik di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022. Phlebitis menjadi salah satu infeksi nosokomial yang sering terjadi di rumah sakit. Pemantauan akses intavena menjadi penting dilakukan sebagai upaya mengurangi angka ke jadian phlebitis. Phlebitis dapat menimbulkan ketidak nyamanan bagi pasien karena menimbulkan gejala khas peradangan seperti bengkak, kemerahan sepanjang vena, nyeri, peningkatan suhu pada daerah tusukan dan pada kasus yang parah dapat meimbulkan keluar nanah (Fadhilah 2021). Sedangkan bagi rumah sakit, hal ini akan menambah beban kerja petugas kesehatan, meningkatkan morbiditas dan mortalitas, memperpanjang rawat inap, meningkatkan biaya perawatan (Silviawaty, 2020).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susiyanti (2022) menunjukan adanya
korelasi antara bundlephlebitisdengan kejadian phlebitis di ruang rawat inap. Dari 81 perawat yang dijadikan sampel, 54 (66,7%) tidak terjadi phlebitis dan 27 (33,7%) terjadi phlebitis. Hal ini berhubungan juga dengan ketaatan perawat dalam menggunakan bundlephlebitis. Hasil penelitian menunjukan perawat yang taat menggunakan bundle
19
BAB III
phlebitis45 orang, dan tidak taat 36 orang. Saat ketaatan penggunaan bundlephlebitis dikorelasikan dengan kejadian phlebitis, hasilnya menunjukan 45 perawat yang taat menggunakan bundlephlebitissemuanya tidak terjadi phlebitis. Sedangkan 36 perawat yang tidak taat menerapkan bundle phlebitis menunjukan angka kejadian phlebitis sebanyak 27 orang dan 9 orang tidak terjadiphlebitis.
Alamanda B merupakan ruang rawat inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang berfokus pada perawatan/pelayanan khusus penyakit kelainan reproduksi. Beberapa pasien yang dirawat datang untuk perbaikan kondisi sebelum kemoterapi, tindakan operasi dan pasien yang memang terencana untuk kemoterapi. Dari hasil environmentalscanningselama di unit kerja, pasien-pasien yang sedang diberikan cairan hipertonik atau sitotoksik tidak dipantau akses intravenannya. Berdasarkan hasil surveillance HAI’s PPI RSHS pada bulan januari hingga maret, ditemukan 6 kasus phlebitis derajat 4 dan 5. Hasil wawancara kepada 8 orang perawat dan bisan di ruangan mengatakan memang tidak ada bundlephlebitis,sehingga tidak ada pemantauan khusus untuk pasien yang sedang diberikan cairan hipertonik atau sitotoksik. Hasil pengkajian didapatkan 10 dari 17 pasien yang sudah diberikan cairan hipertonik atau sitotoksik mengeluh pegal area pemasangan infus, dan bengkak. 3 pasien mengeluh adanya pegal area pemasangan infus dan kemerahan. Hal ini menunjukan pasien mengalami phlebitis derajat 2.
2. Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan perawatan paliatif pada pasien dengan penyakit terminal di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Perawatan paliatif menurut WHO merupakan hak asasi manusia yang harus dipenuhi dan dapat diterapkan pada awal perjalanan penyakit, bersamaan dengan terapi utama yang dimaksud untuk memperpanjang hidup. Akan tetapi, perawatan paliatif tidak berfokus untuk menunda kematian, tetapi berusaha untuk memaksimalkan kualitas hidup mereka. Kebijakan perawatan paliatif telah diatur dalam Keputusan Mentri Kesehatan nomor 812/MenKes/SK/VII/2007. Berbicara mengenai perawatan paliatif pada dasarnya di RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung telah dibentuk tim khusus untuk perawatan paliatif ini, namun praktik di lapangan belum terlihat optimal menyentuh pada sasarannya.
20
Berdasarkan hasil environmental scanning di unit kerja dari 33 pasien yang dirawat, pada buku rekam medis pasien tidak ada data pengkajian paliatif. Hasil wawancara dengan 5 petugas yang sedang bedinas di ruangan mengatakan pasien tidak ada yang dilakukan skrining paliatif, 4 petugas mengatakan pengkajian paliatif dilakukan oleh dokter dan hanya dilakukan kepada pasien terminal dengan berbagai komplikasi. Adapun 1 perawat mengatakan semua pasien keganasan harusnya dilakukan skrining paliatif, dan perawat melakukan pengkajian keperawatan pasien paliatif dan endoflife. Hal ini menunjukan belum optimalnya pelaksanaan pelayanan perawatan paliatif terutama pada pasien terminal.
3. Belum optimalnya edukasi dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Keberhasilan pengobatan kanker dipengaruhi oleh dukungan nutrisi yang tepat, dukungan lingkungan keluarga, orang-orang terdekat, maupun dari lingkungan tempat tinggal dan bagaimana penanganan psikologis untuk meningkatkan motivasi dan rasa optimis yang kuat untuk dapat terus berjuang melawan kanker dan berserah diri pada takdir yang Kuasa (Kusumawardani, 2021). Nutrisi merupakan bagian dari terapi suportif bagi pasien kanker. Tujuan terapi nutrisi pada pasien kanker yaitu pada efek potensial dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Diharapkan dengen kecukupan nutrisi yang baik berhubungan dengan prognosis yang baik.
Salah satu bentuk pengobatan kanker yang utama yaitu kemoterapi. Beberapa efek samping kemoterapi yang berhubungan dengan saluran pencernaan yaitu menurunnya berat badan, perubahan indra pengecap, konstipasi, diare, mulut kering, mual dan muntah, berat badan meningkat, berat badan menurun, nyeri area mulut dan tenggorolan, hingga ganguuan menelan (Anonim, 2018). Berdasarkan penelitian Altun tahun 2018 yang dilakukan pada 87 pasien yang melakukan kemoterapi di salah satu rumah sakit di Turki menunjukan bahwa efek samping yang sering dirasakan pada pasien pasca kemoterapi yaitu mual dan muntah (79,3%) serta kelelahan (74,7%). Selain itu, nafsu makan berkurang, perubahan rasa, rambut rontok, mulut kering, dan sembelit. Hal ini dapat mempengaruhi terhadap kelanjutan pengobatan dan berdampak negatif pada kualitas hidup pasien.
21
Tanggung jawab sebagai perawat selain menilai pasien sebelum pemberian kemoterapi, memantau dan memberikan kemoterapi, mengelola efek samping kemoterapi, merawat dan memberikan saran kepada pasien setelah kemoterapi. Asuhan keperawatan berupa pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga dapat membantu meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga sehingga akan berpengaruh terhadap keberlanjutkan pengobatan. Efek samping kemoterapi memiliki dampak negatif pada pasien dan anggota keluarga sering memainkan peran penting dalam memberikan perawatan. Oleh karena itu, dukungan keluarga dapat membantu meringankan efek samping terkait kemoterapi. Berbagai penelitian telah menunjukkan pentingnya dan dampak dukungan keluarga dalam memberikan perawatan yang optimal kepada pasien. (Sayadi, 2021).
Hasil penelitian Sayadi (2021) pada 66 pasien yang menjalani kemoterapi, 33 pasien menjadi grup kontrol dan 33 pasien grup intervensi. Grup kontrol hanya rutin mendapat intervensi selama 6 siklus, sedangkan grup intervensi mendapatkan penjelasan tentang bagaimana dukungan keluarga (nutrisi dan diet, manajemen gejala dan efek samping) yang dapat diberikan. Hasilnya menunjukan program dukungan
keluarga dapat mengurangi ketidaknyamanan dan gejala yang dirasakan pasien pasca kemoterapi seperti mual, masalah yang berkaitan dengan kulit dan kuku, mulut atau tenggorokan yang sakit, sesak napas, anoreksia, penambahan atau penurunan berat badan, sakit kepala.
Berdasarkan hasil environmentalscanningdi unit kerja mulai 23 Mei 2022 – 11
Juni 2022, penulis mengkaji pengetahuan perawat menggunakan googleformdan dari 24 petugas yang mengisi mengatakan dukungan keluarga dan asupan nutrisi yang baik bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi itu penting. Media yang tersedia di ruangan berupa leaflet saja. Edukasi yang diberikan oleh petugas pada pasien dan keluarga pasien kanker yang menjalani kemoterapi berupa personal hygiene, spiritual, cara menangani efek samping, aktivitas olahraga yang dapat dilakukan dan nutrisi yang baik. Adapun tingkat pengetahuan perawat dan bidan berbeda-beda mengenai nutrisi yang baik dan makanan yang harus dihindari untuk pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Hal ini menunjukan pentingnya dilakukan brainstorming kepada perawat dan bidan mengenai nutrisi yang baik bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi sehingga edukasi yang diberikan kepada keluarga dapat optimal.
22
Hasil wawancara pada 10 pasien kanker yang akan menjalankan kemoterapi, 6 diantaranya mengalami penurunan berat badan 1-5 kg dalam kurun waktu 2-3 minggu dan penurunan asupan makan pasien buruk karena nafsu makan yang menurun. Pada 6 pasien tersebut hasil skrinning nutrisi menunjukan skor >2 yang artinya pasien butuh dilakukan asessment gizi lebih lanjut. Selain itu, hasil observasi saat jam makan banyak makanan pasien yang tidak dihabiskan dengan alasan tidak nafsu makan. Adapun hasil wawancara pada 10 keluarga pasien mengatakan sumber informasi yang didapatkan yaitu melalui petugas di ruangan, media informasi internet dan orang sekitar. Dari 10 keluarga pasien yang diwawancarai 6 diantaranya mengatakan masih bingung cara mengatasi efek samping kemoterapi terutama mual muntah, aktivitas apa saja yang boleh dilakukan dan makanan apa saja yang baik dikonsumsi oleh pasien. Dan saat dilihat pada buku rekam medik pada bagian lembar formulir edukasi pasien dan keluarga belum terdokumentasikan edukasi yang sudah diberikan oleh petugas. Berdasarkan
data-data tersebut menunjukan belum optimalnya edukasi yang diberikan oleh petugas mengenai pemberian nutrisi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi
Penulis menyadari jika isu-isu di atas tidak diselesaikan, makan akan menimbulkan dampak yang kemudian dapat membesar dan mempengeruhi publik. Pada tabel 3, dijabarkan dampak-dampak yang dapat terjadi.
Tabel 3.1 Dampak Isu
No. Isu Dampak apabila isu tidak ditangani
1. Belum optimalnya pemantauan akses
intravena saat pemberian cairan hipertonik atau sitotoksik di ruang
rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung tahun 2022.
2. Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan perawatan paliatif pada pasien dengan penyakit terminal di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
- Menurunnya mutu unit rumah sakit
- Membuat ketidaknyamanan bagi pasien
- Menambah beban kerja petugas kesehatan
- Memperpanjang rawat inap
- Meningkatkan biaya perawatan
- Keluarga pasien tidak tahu dan paham
terkait kondisi pasien
- Pasien tidak mendapat tata laksana perawatan paliatif
- Keluarga mengeluh karena ketidakpuasan
pelayanan terhadap pasien
23
3. Belum optimalnya edukasi dukungan
keluarga dalam memberikan nutrisi
pada pasien kanker yang menjalani
kemoterapi di ruang rawat inap
Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung tahun 2022.
- Keluarga tidak paham tentang nutri yang
baik untuk pasien kanker yang menjalani
kemoterapi
- Menurunnya berat badan pasien sehingga
pengobatan tidak optimal
- Menurunnya motivasi dan kepatuhan pasien untuk menjalankan kemoterapi
- Pasien tidak dapat mempertahankan atau
meningkatkan kualitas hidupnya
- Kontinuitas tata laksana pasien terputus
- Menurunnya mutu pelayanan rumah sakit
Dari ke-3 isu yang sudah dijelaskan, selanjutnya dilakukan proses analisis untuk menentukan prioritas masalah yang ada bersama kepala ruangan dan pengawas ruangan menggunakan dua alat bantu yaitu Teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan) dan Teknik USG (Urgency,Seriousness,Growth).
Teknik APKL yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan prioritas suatu masalah dengan emmperhatikan empat faktor, yaitu :
a. Aktual (A) artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat;
b. Problematika (P) artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif;
c. Kekhalayakan (K) artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
d. Kelayakan (L) artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menajdi isu prioritas.
24
Tabel 3.2 Penapisan Isu Berdasarkan Teknik APKL
1. Belum optimalnya pemantauan akses intravena saat pemberian cairan hipertonik atau sitotoksik di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
2. Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan perawatan paliatif pada pasien dengan penyakit terminal di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
3. Belum optimalnya edukasi dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalankan kemoterapi di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Selain itu, penapisan dilakukan dengan teknik lain yaitu USG (Urgency,Seriousness, Growth). Hasil penapisan USG dengan skor tinggi menunjukan isu tersebut layak untuk dicarikan pemecahan masalahnya.
1. Urgency: Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan timbulnya isu. Urgencydilihat dari waktu yang tersedia, mendesak atau tidaknya masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness: Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikatkan dengan akibat timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
3. Growth: Seberapa kemungkinan isu tersebut akan menjadi berkembang dikaitkan dengan kemukinan semakin memburuknya masalah tersebut jika dibiarkan.
Tabel 3.2 Penapisan Isu Berdasarkan Teknik USG
No. Isu yang Dibahas U S G
1. Belum optimalnya pemantauan akses
intravena saat pemberian cairan hipertonik atau sitotoksik di ruang rawat inap
Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Total Prioritas
4 5 3 12 2
25
A P K L Keterangan
No. Isu
+ + + + Memenuhi
syarat
+ + +Tidak memenuhi syarat
+ + + + Memenuhi syarat
2. Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan perawatan paliatif pada pasien dengan
penyakit terminal di ruang rawat inap
Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
3. Belum optimalnya edukasi dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalankan
kemoterapi di ruang rawat inap Alamanda
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
4 4 3 11 3
4 5 4 13 1
Penilaian menggunakan skala likert 1-5 dengan ketentuan nilai 1 sangat tidak mendesak; nilai 2 tidak mendesak; nilai 3 mendesak; nilai 4 cukup mendesak dan nilai 5 sangat endesak. Definisi operasional tiap nilai terkait teknik USG:
Nilai 1: Isu yang sangat tidak mendesak untuk diselesaikan, tidak akan menimbulkan dampak yang besar dalam wwaktu dekat dan tidak akan berkembang menjadi masalah yang lebih luas walaupun tidak segera diselesaikan.
Nilai 2: Isu tidak mendesak untuk diselesaikan, kemungkinan menimbulkan dampak tapi tidak dalam waktu dekat dan kemungkinan bisa berkembang menjadi masalah yang lebih luas jika tidak segera diselesaikan.
Nilai 3: Isu cukup mendesak untuk diselesaikan, cukup menimbulkan dampak dalam waktu dekat yang bisa berkembang menjadi masalah yang luas jika tidak diselesaikan.
Nilai 4: Isu mendesak untuk diselesaikan. Sudah menimbulkan dampak walaupun belum kompleks dan dapat berkembang cepat menjadi masalah yang luas jika tidak segera ditangani.
Nilai 5: Isu sangat mendesak untuk diselesaikan. Sudah menimbulkan dampak yang cukup besar dan perkembangan masalah meluas secara masif sehingga butuh penanganan segera.
Berdasarkan deskripsi isu di atas, didapatkan core issu dengan metode USG adalah belum optimalnya edukasi dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalankan kemoterapi di ruang rawat inap Alamanda RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022. Jika coreisutidak diselesaikan, maka sasaran kinerja pegawai tentang memberikan pendidikan kesehatan individu agar terlaksananya
26
kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan belum tercapai. Selain itu, akan berdampak pada menurunnya mutu pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Melihat dampak isu ini cukup besar, maka dilakukan analisis penyebab belum optimalnya edukasi dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalankan kemoterapi di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menggunakan fish bone seperti terlihat pada Gambar 3.1
27
Keluarga pasien kurang pengetahuan atau terpapar informasi
Man Material
Belum tersedianya sarana informasi seperti X-Banner atau video.
Belum pahamnya keluarga tentang nutrisi apa saja yang dapat diberikan
pada pasien kanker
Pemberian edukasi belum
terdokumentasi diformulir
edukasi pasien dan keluarga
Edukasi oleh petugas
dilakukan hanya secara lisan tanpa media
Isi materi yang disampaikan setiap petugas berbeda
Belum optimalnya edukasi dukungan
keluarga dalam
memberikan nutrisi pada pasien kanker yang
menjalani kemoterapi di ruang rawat inap
Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Measurement
Method
Gambar 3.1 Analisis Penyebab Isu Menggunakan Diagram FishBone
28
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMART Governance
Setelah melakukan penapisan isu dan yang dipilih yaitu belum optimalnya edukasi dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022, merujuk pada salah satu SKP jabatan fungsional keperawatan ahli pertama yaitu memberikan pendidikan kesehatan pada individu. Ini menunjukan ASN melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik dengan profesional dan melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab. Pemberian edukasi akan diberikan menggunakan media digital yaitu dalam bentuk video yang dapat diakses dengan scan QRbarcodeyang langsung terhubung pada kanal youtubePromkes RSHS Hal ini merupakan salah satu kecakapan literasi digital dimana mampu bermedia digital dengan baik.
Menurut Undang-undang No 5 tahun 2014 ASN berperan sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan sebagai perekat pemersatu bangsa. Dalam melaksanakan perannya sebagai pelayan publik, ASN dituntut untuk memberikan pelayanan prima yaitu pelayanan yang profesional dan berkualitas. Dalam memberikan pelayana publik ASN harus dapat beradaptasi dengan cepat dan baik terhadap semua perubahan demi memperbaiki layanannya. Sesuai dengan visi presiden dalam pembangunan SDM yaitu dengan percepatan peningkatan kualitas SDM Aparatur, hal ini dilakukan untuk membentuk generasi SMART ASN. SMART ASN dituntut memiliki 8 karakter untuk menjadi di gital talent dan digital leader yaitu integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan bahasa asing, hospitality, networking dan enterpreneurship. Di era digital saat ini, ASN dituntut untuk cakap bermedia digital dengan tetap memperhatikan aspek digitalculture,digitalskill,digitalsafetydandigitalethicssehingga dapat menjadi smart ASN demi terwujudnyasmartgovernance.
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarkan diagram fishbonedi atas, maka diperoleh beberapa penyebab dari belum optimalnya edukasi kepada keluarga tentang pentingnya dukungan keluarga untuk pasien kanker yang menjalankan kemoterapi di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, sehingga penulis mengajukan beberapa gagasan:
1. Sosialisasi atau Diskusi Refleksi Kasus (DRK) kepada petugas mengenai dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
2. Pemberian edukasi kepada keluarga dengan memakai alat peraga dalam bentuk leaflet yang dapat dilihat walaupun keluarga sudah pulang ke rumah.
29
3. Pemberian edukasi kepada keluarga memakai alat peraga dalam bentuk video dan menyediakan QR agar dapat diakses oleh keluarga.
4. Pemberian edukasi kepada keluarga dengan memakai alat peraga dalam bentuk XBanner dan disediakan QR agar memudahkan keluarga mengakses informasinya.
3.4 Manfaat Aktualisasi Gagasan Kreatif
1. Membentuk ASN yang BerAKHLAK yaitu berorientasi pelayanan, kompeten, akuntabel, loyal, adaptif dan kolaboratif dalam melaksanakan tugas kinerjanya.
2. Edukasi yang diberikan oleh petugas kesehatan seragam, sehingga edukasi yang didapat oleh keluarga dan pasien sama.
3. Memudahkan keluarga dalam mendapatkan informasi tentang dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
4. Nutrisi pasien kanker yang menjalani kemoterapi dapat terpenuhi, sehingga pengobatan bisa lebih optimal.
5. Meningkatnya kepuasan masyarakat pada pelayanan yang diberikan, sehingga meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
6. Terlaksananya tugas Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna.
30
BAB IV
RENCANA AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Ruang Rawat Inap Alamanda
Identifikasi Isu : Belum optimalnya pemantauan akses intravena saat pemberian cairan hipertonik atau sitotoksik di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan perawatan paliatif pada pasien dengan penyakit terminal di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Belum optimalnya edukasi dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalani
kemoterapi di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Isu yang diangkat : Belum optimalnya edukasi dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalani
kemoterapi di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Gagasan pemecahan : Pemberian edukasi kepada keluarga memakai alat peraga dalam bentuk video dan menyediakan QR agar dapat diakses oleh keluarga.
31
4.2 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS
Unit Kerja : Ruang Rawat Inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya edukasi dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker
yang menjalani kemoterapi di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
tahun 2022.
Gagasan Pemecahan Isu Pemberian edukasi kepada keluarga memakai alat peraga dalam bentuk video dan menyediakan
QR agar dapat diakses oleh keluarga.
Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
No. Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/ Hasil Kegatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Tehadap Visi
dan Misi
Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
1. Penyampaian gagasan kreatif aktualisasi
1.Membuat janji
dengan mentor
dan kepala ruangan
Kesepakatan waktu pertemuan
Melakukan kontrak waktu
kepada mentor dan kepala
ruangan menggunakan media
digital whatssapp (Adaptif)
berbahasa sopan, santun, ramah (Berorientasi
pelayanan) dalam rangka
melakukan konsultasi untuk
menyampaikan gagasan
kreatif (Kolaboratif) dan
Gagasan kreatif
yang disampaikan
bertujuan untuk
memberikan
pelayana terbaik
sehingga
maysarakat puas
dengan
pelayanan rumah
sakit. Selain itu,
Meminta izin dan berkoordinasi
dengan mentor dan kepala
ruangan dalam upaya berdiskusi
terkait gagasan
kreatif aktualisasi
dalam
memberikan
32
rancangan aktualisasi
Persetujuan rancangan aktualisasi
Keterkaitan
Mata Pelatihan
menjaga nama baik ASN
(Loyal) dengan menepati janji
datang sesuai dengan kontrak
waktu yang telah disepakati
(Akuntabel).
Menjelaskan dengan cermat
mengenai rangkaian kegiatan
dan tujuannya (Akuntabel)
Berkomunikasi dengan memperhatikan sopan dan santun (Berorientasi pelayanan).
Kontribusi
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
konsultasi dengan
mentor dan
kepala ruangan
dilakukan sebagai
perwujudan visi
dari rumah sakit
yaitu terwujudnya
Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
Penguatan NilaiNilai Organisasi
dan
Mendapat izin dari atasan untuk aktualisasi
Menghargai kritik dan saran
yang diberikan selama
penyampaian gagasan kreatif
(Harmonis), melakukan
perbaikan tiada henti untuk
memberikan pelayanan yang
prima kepada pasien
berlandaskan gotong royong.
pelayanan yang berkualitas kepada pasien ini menggambarkan nilai-nilai RSHS yaitu pamingpin pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul. Intergritas).
Respek:
menghargai kritik dan saran yang
diberikan selama berkonsultasi
33
Hasil Kegatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/
Substansi
2. Menjelaskan
3. Meminta persetujuan, saran,
masukan
No. Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/ Hasil Kegatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
(Berorientasi pelayanan)
selama aktualisasi mampu
melaksanakan kegiatan
dengan kualitas yang baik
(Kompeten) cermat dan teliti
terhadap tugas yang diberikan
untuk dilakukan perbaikan
(Akubtabel).
Kontribusi
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
2. Pembuatan
video mengenai dukungan keluarga
dalam memberikan
nutiri pada
pasien
kanker yang
menjalani
1. Mengumpulkan
landasan teori mengenai dukungan keluarga
Landasan teori
mengenai dukungan
keluarga yang
bersumber dari
jurnal penelitian
dan sumber
pustaka yang
akan disusun
dalam bentuk
satuan acara
Mengumpulkan bahan
literature pendukung yang
diperoleh dari EvidenceBased
Practice (EBP) (Kompeten).
Menyusun bahan literatur
untuk penyuluhan mengguna-
kan bahasan yang jelas dan
mudah dimengerti (Ber-
orientasi pelayanan). Ber-
tanggung jawab dengan
referensi yang didapatkan
Sesuai dengan
misi RSUP Dr.
Hasan Sadikin
Bandung yaitu
mewujudkan
kualitas hidup
manusia
indonesia yang
tinggi, maju dan
sejahtera.
Sesuai dengan
nilai-nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung dalam memberikan
pelayanan yaitu
PRIMA (Profesional, Respek, Integrasi, Manusiawi, Amanah)
34
No. Kegiatan
Output/ Hasil Kegatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
kemoterapi penyuluhan (SAP) dengan mencantumkan sumber, tidak plagiarism (Akuntabel).
2. Melakukan
konsultasi
konsep video
dengan kepala
ruangan, coach
dan mentor
Konsep video
sesuai dengan literatur
Melakukan konsultasi dengan
bebagai pihak terutama ahli
gizi dan menerima masukan
dari berbagai pihak
(Kolaboratif). Bersikap dan
berperilaku baik sesuai dengan
ASN yang professional dengan
mematuhi instruksi pelaksanaan aktualisasi (Loyal). Menghargai masukan yang diberikan selama melakukan konsultasi (Harmonis). Media
edukasi menggunakan video (Adaptif).
Kontribusi
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
35
Tahapan Kegiatan
No. Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/ Hasil Kegatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
3.Mendesain video
mengenai
dukungan
keluarga dalam
membri nutrisi
pada pasien
kanker yang
menjalani
kemoterapi
4. Mengkonsultasikan kepada
mentor, kepala
ruangan dan promkes media
Video yang
sederhana dan mudah dipahami
oleh keluarga
pasien
Konsep video berisi informasi
sesuai dengan kebutuhan
masyarakat (Berorientasi
pelayanan) tujuannya agar
keluarga paham tentang nut-
risi yang dapat diberikan kepa-
da pasien kanker yang menjalani kemoterapi (Kompeten).
Membuat video dengan
mengembangkan kreatifitas (Adaptif). Desain video tetap
meperhatikan nama baik
sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara (Loyal).
Revisi video Konsultasi kepada berbagai
pihak (Kolaborasi),
menghargai kritik dan saran
yang diberikan (Harmonis),
melakukan perbaikan tiada
36
No. Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/ Hasil Kegatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
edukasi video yang telah jadi
henti (Berorientasi pelayanan), mengerjakan revisi
dengan penuh tanggung
jawab, cermat dan teliti (Akuntabel), agar
menghasilkan laporna dengan
kualitas terbaik (Kompeten).
3. Membuat daftar pertanyaan
untuk wawancara testimoni
mengevaluasi edukasi yang
dilakukan kepada
keluarga
1. Mencari literature membuat daftar pertanyaan
wawancara
Terbentuknya
daftar pertanyaan
untuk
mengevaluasi
pengetahuan
hasil edukasi
Mencari data dengan validitas
dan reabilitas yang baik
berdasarkan literature
(Kompeten). Melaksanakan
tugas dengan cermat (Akuntabel).
Sesuai dengan
misi RSUP Dr.
Hasan Sadikin
Bandung yaitu
mewujudkan
kualitas hidup
Inovasi: kegiatan ini berorientasi pada wawasan yang terbuka dan gagasan untuk menghasilkan
2. Mendiskusikan
draf wawancara dengan mentor dan menyusun
final draf wawancara
Terbentuk daftar pertanyaan
wawancara yang
dapat
mengevaluasi
pengetahuan
Berdiskusi mengenai draft
pertanyaan wawancara kepada
mentor dan coach dengan
sopan dan santun (Berorientasi pelayanan). Menghargai
setiap kritik dan saran yang
manusia
indonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera.
suatu inovasi terbaru.
Professional:
kegiatan ini
dilaksanakan
dengan penuh
37
No. Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/ Hasil Kegatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
pasien keluarga pasien diberikan oleh mentor dan coach(Harmonis). Menyusun
draft wawancara dengan
cermat dan teliti (Akuntabel)
agar menghasilkan kualitas
yang terbaik (Kompeten).
Kontribusi
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
tanggung jawab dan secara kompeten
4. Mensosialisasikan video kepada tenaga
kesehatan di ruangan
Satuan Acara
Penyuluhan
(SAP)
Terbentuk laporan Satuan
Acara Penyuluhan
Melakukan kerjasama dengan
kepala ruangan dalam pengadaan sosialisasi (Kolaboratif).
Memperhatikan bahasa dan tulisan yang digunakan (Ber-
orientasi Pelayanan). Menyusun laporan dengan cermat
dan penuh rasa tanggung jawab (Akuntabel).
Menyiapkan video dan daftar
hadir dengan cermat dan teliti
(Akuntabel). Mampu meng-
Melakukan
sosialisasi media
edukasi berupa
video kepada
perawat upaya
memberikan
pelayanan terbaik
sesuai dengan
misi RSUP Dr.
Hasan Sadikin
Bandung yaitu
peningkatan
Melakukan
sosialisasi
mengenai media
edukasi video
informasi sebagai
upaya memberikan
pelayanan
berkualitas kepada
pasien dan
meningkatn mutu
pelayanan rumah
sakit merupakan
digunakan
gunakan media digital dalam
kualitas manusia
penguatan nilai
38
1. Membuat
2. Menyiapkan materi, sarana dan prasarana
Video edukasi, laptop sudah ready untuk
3. Mensosialisasikan video edukasi melalui Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
Keterkaitan
Mata Pelatihan
Kontribusi
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
melakukan edukasi (Adaptif). Menyampaikan edukasi dengan baik dan bersungguhsungguh (Kompeten). Mem-
bangun suasana yang kondusif
selama berjalannya sosialisasi
(Harmonis) berkoordinasi
dengan petugas di ruangan
agar pelaksanaan sosialisasi
dapat berjalan optimal (Kolaboratif).
Indonesia. Professional, Inovatif, Tulus, dan Integritas.
SAP, notulensi, materi, linkzoom meeting, daftar hadir, dan dokumentasi kegiatan
Melaksanakan sosialisasi
dengan tepat waktu sesuai
jadwal yang sudah ditentukan
(Akuntabel). Menyiapkan
materi dengan kualitas terbaik, bersungguh-sungguh
agar tersampai secara optimal (Kompeten). menyampaikan
39
Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan
Kegatan
Output/ Hasil
Substansi
Mata Pelatihan
informasi dalam edukasi
dengan sopan santun dan juga
ramah (Berorientasi pelayanan). Memimpin diskusi
menggunakan komunikasi
yang efektif serta menghargai
pendapat setiap orang apapun
latar belakangnya (Harmonis). Menjaga sikap dan
perilaku sebagai ASN
Professional selama melaku-
kan sosialisasi (Loyal). Menggunakan media video conference zoom dalam melakukan
sosialisasi (Adaptif). Melakukan sosialisasi dengan
sesama rekan perawat serta
terbuka dalam bekerja sama
untuk nilai tambah dalam
Kontribusi
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
40
Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegatan
Substansi
No. Kegiatan
Keterkaitan
No. Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/ Hasil Kegatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
4. Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi
Evaluasi dilakukan menggunakan
googleform
meningkatkan mutu pelayanan (Kolaboratif).
Melakukan evaluasi secara
objektif kepada perawat,
menghargai setiap kritik dan
saran selama dilakukannya
sosialisasi tanpa membedabedakan jabatan (Harmonis).
Membuat format evaluasi
didasari dengan literatur
(Kompeten). Melakukan perbaikan tanpa henti dalam upaya memberikan asuhan
keperawatan yang prima (Berorientasi pelayanan).
Menjaga nama baik perawat, pimpinan, dan instansi (Loyal). Melakukan kerjasama
dengan perawat ruangan dan
41
5. Mensosialisasikan video kepada
keluarga pasien
kanker yang
menjalani
kemoterapi
1. Mengumpulkan
keluarga pasien
dalam satu ruangan
Output/
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
terbuka untuk menghasilkan
nilai tambah (Kolaboratif).
Menggunakan google form dalam format evaluasi mengimplementasikan dari paper less(Adaptif).
Kontribusi
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Keluarga pasien
berkumpul dan siap menerima
edukasi
Mengajak kepada keluarga
pasien dengan sikap ramah, sopan dan santun untuk
mengikuti edukasi (Berorientasi pelayanan) tanpa
membeda-bedakan latar belakang keluarga pasien (Harmonis). Bekerja sama dengan
perawat/bidan yang bertugas
dalam mengumpulkan keluarga pasien (Kolaboratif).
Memberikan
edukasi kepada
keluarga pasien
sebagai upaya
meningkatkan
pengetahuan
keluarga pasien
tentang
pentingnya
dukungan
keluarga kepada
pasien kanker
yang
Inovatif: kegiatan
ini berorientasi
pada peningkatan
wawasan yang
terbuka dan
gagasan untuk
menghasilkan
suatu inovasi baru.
Professional:
kegiatan ini dilaksanakan
dengan penuh
tanggung jawab
42
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Kegatan
No.
2. . Melakukan
sosialisasi
menggunakan
video kepada
keluarga pasien
Keluarga pasien
kanker mendapat
informasi
mengenai dukungan keluarga
dalam memberi-
kan nutrisi pada
pasien kanker
yang menjalani
kemoterapi
Mata
Sebelum memulai kegiatan
edukasi, berikan salam, senyum juga sapa keluarga
dengan ramah dan pastikan
menggunakan bahasayang
sopan dan santun
(Berorientasi pelayanan).
Menjaga nama baik perawat, pimpinan dan instansi (Loyal). Menyampaikan
informasi yang benar dan
terpercaya kepada keluarga
pasien, memberikan
kesempatan orang lain belajar
dengan membuka sesi tanya
jawab dan menjawab
pertanyaan sesuai literature
(Kompeten) menghargai
setiap orang yang
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
menjalankan
kemoterapi
selaras dengan
visi dari rumah
sakit yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berlan daskan
gotong royong
dan misinya yaitu
mewujudkan
kualitas hidup
manusia
indonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera.
Penguatan NilaiNilai Organisasi
dan secara kompeten karena
materi yang
disampaikan
sesuai dengan
EBP.
Tulus:
Memberikan
edukasi sematamata untuk
membantu
meningkatkan
pengetahuan
keluarga tanpa pamrih
43
Kegiatan
Kegiatan
Hasil Kegatan
Substansi
Tahapan
Output/
Keterkaitan
Pelatihan Kontribusi
No. Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/ Hasil Kegatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
mengajukan pertanyaan tanpa
membeda-bedakan latar
belakangnya (Harmoni).
Kontribusi
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
kegiatan sosialisasi
Evaluasi dilakukan
menggunakan googleform
Melakukan evaluasi secara
objektif kepada perawat, menghargai setiap kritik dan
saran selama dilakukannya
sosialisasi tanpa membeda-
bedakan jabatan (Harmonis).
Menggunakan media digital
yaitu google form untuk
evaluasi (Adaptif).
Laporan
cermat dan tepat sesuai
kebutuhan (Akuntabel). Men-
jalankan tugas secara profe-
ssional (Berorientasi pela-
yanan). Mengerjakan penyu-
Melakukan
evaluasi terhadap
pengetahuan
keluarga setelah
diberikan edukasi
selaras dengan
Melakukan pelaporan hasil kegiatan dengan
menerapkan nilainilai RSHS
pamingpin Pituin
44
3. Melakukan evaluasi
6. Menyusun laporan kegiatan
1. Membuat laporan kegiatan
kegiatan Membuat draft laporan dengan
No. Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/ Hasil Kegatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
Tehadap Visi
dan Misi Organisasi
Penguatan NilaiNilai Organisasi
2. Menyerahkan
laporan kepada mentor
sunan laporan kegiatan dengan kualitas terbaik (Kompeten).
Revisi laporan Menghargai kritik dan saran
yang diberikan (Harmonis), melakukan perbaikan tiada
henti (Berorientasi pelayanan), mengerjakan revisi dengan penuh tanggung jawab, cermat dan teliti (Akuntabel), agar menghasilkan laporna
dengan kualitas terbaik (Kompeten).
misi RSUP Dr.
Hasan Sadikin
Bandung yaitu
mewujudkan
kualitas hidup
manusia
indonesia yang
tinggi, maju dan
sejahtera.
(kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul. Integritas)
3. Menyusun finalisasi laporan
Laporan final Menyusun laporan dengan
professional (Berorientasi
pelayanan) menjaga nama
baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara dalam penyusunan laporan ini (Loyal)
45
4.3 Penjadwalan
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Edukasi Dukungan Keluarga dalam Memberikan Nutrisi pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi dengan
Mengunakan Video di Ruang Rawat Inap Alamanda Rsup Dr. Hasan Sadikin Bandung
Waktu Pelaksanaan : 27 Juli 2022 – 1 September 2022
Tempat Pelaksanaan : Ruang Rawat Inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tabel 4.2 TimelineKegiatan Aktualisasi
1. Penyampaian gagasan kreatif aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor
2. Mengumpulkan literatur dan konsultasi untuk konsep pembuatan video
3. Membuat daftar pertanyaan untuk wawancara testimoni mengevaluasi edukasi yang dilakukan
4. Mensosialisasikan video kepada tenaga kesehatan di ruangan
5. Mensosialisa-sikan video kepada keluarga pasien kanker yang menjalani kemoterapi
6. Menyusun laporan kegiatan
IV I II III IV
46
No. Jenis Kegiatan Juli Agustus
4.4 Aktor yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Tabel 4.3 Peran Pihak yang Terlibat
No. Pihak yang Terlibat
1. Mentor Membantu mengidentifikasi isu, memberikan masukan pada setiap tahap kegiatan, mendukung terlaksananya program, dan memberikan kritik dan saran.
2. Coach Memberikan masukan dan feedback terhadap identifikasi isu dan penerapan nilai-nilai dasar ASN demi terwujudnya smartgovernance selama pembuatan rancangan aktualisasi.
3. Kepala Ruangan Membantu mengidentifikasi isu, memberikan arahan, memotivasi dalam kegiatan aktualisasi.
4. Tim Promosi Kesehatan Memberikan arahan dan masukan mengenai media edukasi dan pubikasi yang akan dibuat dalam aktualisasi.
5. Rekan Sejawat Menerima edukasi dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima.
6. Ahli Gizi Memberikan informasi mengenai nutrisi yang baik bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi
47
Peran
DAFTAR PUSTAKA
Altun, I., dan Sonkaya, A. 2018. TheMostCommonSideEffectExperiencedbyPatientsWere ReceivingFirstCycleofChemotherapy. Iran J Public Health, Vol. 47, No.8.
Anonim. 2018. SupportforPeopleWithCancerEatingHints:Before,during,andAfterCancer Treatment.NCHPublicattionNo. 18-7157.
Handayani, N. 2022. Kanker dan Serba-Serbinya (Hari Kanker Sedunia 2022). https://rsprespira.jogjaprov.go.id/kanker-dan-serba-serbinya-hari-kanker-sedunia-2022/ diunggah 04 Februari 2022.
Kusumawardani, N. 2021. Penanganan Nutrisi pada Penderita Kanker. Media Penelitian dan PengembanganKesehatan. Vol.6 No.04
LAN RI . (2021a). ModulAkuntabel.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
_____. (2021b).ModulAdaptif.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
_____. (2021c).ModulBerorientasiPelayanan.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
_____. (2021d). ModulHarmonis.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
_____. (2021e). ModulKolaboratif.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
_____. (2021f).ModulKompeten.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
_____. (2021g).ModulLoyal.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
_____. (2021 h).ModulManajemenASN.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara 2021.
_____. (2021i). ModulSMARTASN.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sayadi, L., Varaei, S., dan Zanjani, M. 2021. TheEffectofFamily-CenteredSupportiveProgram onChemotherapy-InducedSymptomsinPatientswithAcuteLymphoblasticLeukemia (ALL).InternationalJournalofHematology-OncologyandStemCellResearch.Vol. 15 No.1.
48
Silviawaty, M., Putri, D. 2020. Hubungan Cairan Infus dan Lokasi Pemasangan Infus dengan Kejadian Flebitis di Rumah Sakit Bandar Lampung. MalahayatiNursingJournal. Vol.2 No.3.
SKP. (2022).SasaranKinerjaPegawai(SKP).RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Supiandi, A. 2021. Kanker Payudara Jadi Penyebab Kematian Tertinggi Perempuan di Kota Bandung. http://jabar.inews.id/amp/berita/kanker-payudara-jadi-penyebab-kematiantertinggi-perempuan-di-kota-bandung. Diunggah 05 Februari 2021.
Susiyanti., Artana, I., Kusuma, N. 2022. Korelasi Bundle Phelbitis dengan kejadian Phlebitis di Ruang Rawat Inap. JurnalKeperawatanPriority,Vol.5 No.1.
Putra, O., dan Fatmawati, Y. 2022. Kepatuhan Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemasangan Infus dan Kejadian Phlebitisdi Kudus. Indonesian Journal of Nursing Research.
49
LAMPIRAN – LAMPIRAN
50
Lampiran 1. Berkonsultasi dengan Mentor
Lampiran 2. Berkonsultasi dengan coach
51
Lampiran 3. Berkonsultasi dengan Kepala Ruangan Alamanda RSHS
Lampiran 4. Berkonsultasi dengan Bagian Promosi Kesehatan (PROMKES)
52
Lampiran 5. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
53
Lampiran 6. Media Edukasi Leaflet di Ruangan
RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI DUKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBERIKAN NUTRISI
PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANKAN KEMOTERAPI DENGAN
MENGGUNAKAN VIDEO DI RUANG RAWAT INAP ALAMANDA
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DEWI ANDRIANI, S.Kep., Ners
199605022022032004
Perawat Ahli Pertama
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2022
Latar Belakang
UUD 1945
Merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur merupakan
cita-cita bangsa Indonesia.
Tujuan Aktualisasi
• Menanamkan core value
ASN BerAKHLAK kepada
CPNS dalam melaksanakan
tugas sebagai upaya
mendukung employer branding ASN “Bangga Melayani
Bangsa” .
UU No.5 th 2014
Tiga fungsi ASN
Pelatihan Terintegrasi BerAKHLAK
Manfaat Aktualisasi
• Penulis paham dan mampu menerapkan nilai-nilai
dasar ASN, kedudukan dan peran ASN, serta aktualisasi untuk menjadiASN BerAKHLAK
• Instansi meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan menggunakan media digital
• Masyarakat mendapat informasi yang lengkap, nutrisi pasien kanker yang menjalani kemoterapi terpenuhi sehingga pengobatan dapat optimal.
Profil Instansi
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit rujukan puncak (Top Referral Hospital) di Provinsi Jawa Barat sejak tahun
1978 dan ditetapkan menjadi rumah sakit
Kelas A oleh Menteri Kesehatan RI sejak tahun
2004
Visi : Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Misi : Mewujudkan kualitas hidup manusia
Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Tata Nilai : Pamingpin Pituin (Kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul dan integritas)
Motto : Kesehatan anda menjadi prioritas kami
1 2 3
SKP No. 5
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
• Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada indivdu.
SKP No. 6
• Melaksanakan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu.
SKP No. 16
• Memberikan dukungan/ fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
SKP No. 33
• Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
Belum optimalnya pemantauan akses intravena saat pemberian
cairan hipertonik atau sitotoksik
di ruang rawat inap Alamanda
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
tahun 2022.
FAKTA:
• Hasil surveillance HAI’s PPI
RSHS pada bulan januari hingga maret, ditemukan 6 kasus phlebitis derajat 4 dan 5.
• Hasil observasi 10 dari 17
pasien yang sudah diberikan
cairan hipertonik atau sitotoksik
mengeluh pegal area pemasangan infus, dan bengkak. 3
pasien mengeluh adanya pegal
area pemasangan infus dan tampak kemerahan pada area penusukan abbocath.
2 3
Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan perawatan paliatif pada pasien dengan penyakit terminal di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Belum optimalnya edukasi dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
FAKTA:
• Hasil observasi 33 pasien yang dirawat pada tanggal 25 mei 2022, pada buku rekam medis pasien tidak ada lembar skrining paliatif.
• Hasil wawancara dengan petugas yang sedang bedinas di ruangan mengatakan pasien tidak ada yang dilakukan skrining paliatif, skrining paliatif dilakukan oleh dokter dan hanya unt uk pasien terminaldengan komplikasi.
FAKTA:
• 24 petugas mengisi googleform mengatakan dukungan keluarga dan pemebrian nutrisi pasien kanker itu penting.
• Tingkat pengetahuan petugas berbeda-beda mengenai nutrisi yang baik bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi
• Media informasi yang tersedia di ruangan hanya berupa leaflet
• 6 dari 10 keluarga pasien masih bingung memilih makanan yang baik
• 6 dari 10 pasien mengalami penurunan berat badan 1-5kg dalam kurun waktu 2-3 minggu
Identifikasi Isu 1
Analisis Isu
Isu Terpilih
Belum optimalnya edukasi dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalani
kemoterapi di ruang rawat inap Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
FAKTA
• 24 petugas mengisi googleform mengatakan dukungan
keluarga dan pemebrian nutrisi pasien kanker itu penting.
• Tingkat pengetahuan petugas berbeda-beda mengenai
nutrisi yang baik bagi pasien kanker yang menjalani
kemoterapi
• Media informasi yang tersedia di ruangan hanya berupa
leaflet
• 6 dari 10 keluarga pasien masih bingung memilih
makanan yang baik, cara menangani efek samping
kemoterapi terutama mual, dan aktivitas yang boleh
dilakukan oleh pasien.
• 6 dari 10 pasien hasil skrining nutrisi menunjukan pasien
mengalami penurunan berat badan 1-5kg dalam kurun
waktu 2-3 minggu.
• Pasien dan keluarga mendapat informasi mengenai
nutrisi bersumber dari petugas di ruangan, media informasi internet, dan orang sekitar
DAMPAK
• Keluarga tidak paham tentang nutrisi yang baik untuk pasien
• Menurunnya berat badan pasien sehingga pengobatan tidak optimal
• Menurunnya motivasi dan kepatuhan pasien untuk menjalankan kemoterapi.
• Pasien tidak dapat mempertahankan atau meningkatkan kualitas hidupnya.
• Kontinuitas tatalaksana pasien terputus.
• Menurunya mutu pelayanan kesehatan rumah
sakit
Penapisan Isu
Isu A P K L Keterangan 1. + + + + Memenuhi syarat 2. + + +Tidak Memenuhi syarat 3. + + + + Memenuhi syarat Teknik APKL & USG Isu U S G Total Prioritas 1. 4 5 3 12 2 2. 4 4 3 11 3 3. 4 5 4 13 1
Analisis Penyebab Isu
Man Material
Tingkat pengetahuan petugas berbedabeda mengenai nutrisi yang baik
Terbatasnya media
edukasi di ruangan
Belum optimalnya
Keluarga pasien kurang pengetahuan
atau terpapar informasi
Pemberian edukasi belum
terdokumentasi diformulir
edukasi pasien dan keluarga
Edukasi oleh petugas dilaku-
kan hanya secara lisan tanpa media
Isi materi yang disampaikan
setiap petugas berbeda
edukasi dukungan
keluarga dalam mem
berikan nutrisi pada
pasien kanker yang menjalani kemoterapi di ruang rawat inap
Alamanda RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Measurement
Method
Alternatif Gagasan Pemecahan Isu
Rangkaian Kegiatan Pemecahan Isu
No Jenis Kegiatan
Pemberian edukasi kepada keluarga dengan memakai alat peraga dalam bentuk X-Banner dan disediakan QR agar memudahkan keluarga mengakses informasinya.
1. Penyampaian gagasan kreatif aktualisasi : membuat janji dengan mentor dan kepala ruangan, menjelaskan rancangan aktualisasi, meminta persetujuan, saran dan masukan.
Sosialisasi atau Diskusi Refleksi Kasus (DRK) kepada petugas mengenai dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalankan kemoterapi.
Pemberian edukasi kepada keluarga dengan memakai alat peraga dalam bentuk leaflet yang dapat dilihat walaupun keluarga sudah pulang ke rumah.
2. Pembuatan video : mengumpulkan landasan teori, melakukan konsultasi konsep video kepada mentor, coach dan kepala ruangan, mendesain video
3. Membuat daftar pertanyaan untuk wawancara testimoni mengevaluasi edukasi yang dilakukan: mencari literature membuat daft ar per- tanyaan, mendiskusikan draft wawancara
4. Mensosialisasikan video kepada tenaga kesehatan di ruangan: membuat SAP, menyiapkan materi, sarana dan prasarana, mensosialisasikan video melalui DRK, melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi
Pemberian edukasi kepada keluarga memakai alat peraga dalam bentuk video dan menyediakan QR agar dapat diakses oleh keluarga.
5. Mensosialisasikan kepada keluarga pasien kanker: mengumpulkan keluarga dalam satu ruangan, melakukan kegiatan edukasi dengan menampilka video, membagikan link video edukasi, melakukan evaluasi kegiatan pendidikan kesehatan
6. Menyusun laporan kegiatan : membuat laporan kegiatan, menyerahkan laporan kepada mentor, menyusun finalisasi laporan
Kegiatan
Sumber
SKP
SKP
SKP
SKP
SKP
SKP
ruangan
Matriks Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Tehadap
Visi dan Misi
2. Menjelaskan rancangan aktua -lisasi
Kesepakatan waktu pertemuan
Melakukan kontrak waktu kepada mentor dan kepala ruangan menggunakan media digital whats sapp (Adaptif) berbahasa sopan, santun, ramah (Berorientasi pelayanan) dalam rangka melakukan konsultasi untuk menyampaikan gagasan
kreatif (Kolaboratif) dan menepati janji dengan datang sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati (Akuntabel).
Gagasan kreatif yang
disampaikan bertujuan
untuk memberikan
pelayanan terbaik
sehingga maysarakat
puas dengan pelayanan rumah sakit. Selain
itu, konsultasi dengan
Meminta izin dan berkoordinasi dengan mentor dan kepala ruangan dalam upaya berdiskusi terkait gagasan kreatif
aktualisasi dalam memberikan pelayanan yang
Persetujuan rancangan aktualisasi
Penjelasan mengenai rangkaian kegiatan dan
tujuannya (Akuntabel). Berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun (Berorientasi pelayanan)
mentor dan kepala
ruangan
dilakukan
sebagai perwujudan
visi dari rumah sakit
yaitu terwujudnya
Indonesia maju yang
berkualitas kepada pasien ini menggambarkan nilai-nilai RSHS yaitu
pamingpin pituin (kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul. Intergritas).
3.Meminta persetujuan, saran, dan masukan
Mendapat
izin dari atasan untuk aktualisasi
Menghargai kritik dan saran yang diberikan selama
penyampaian gagasan kreatif (Harmonis), melakukan perbaikan tiada henti untuk memberikan
pelayanan yang prima kepada pasien (Berorienta si pelayanan), sela- ma aktualisasi mampu melak
sanakan kegiatan dengan kualitas yang baik (Kom peten), cermat dan teliti terha-dap tugas yang dib
erikan untuk dilakukan perbaikan (Akuntabel).
berdaulat, mandiri dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong
Respek: menghargai
kritik dan saran yang diberikan selama berkonsultasi.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegatan
Substansi Mata Pelatihan
Keterkaitan
Organisasi
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1. Penyampaian gagasan
kreatif aktualisasi
1. Membuat
janji dengan Mentor dan kepala
.
2. Pembuatan
video mengenai dukungan
keluarga dalam memberikan nutrisi
pada pasien
kanker yang
menjalani
kemoterapi
1. Mengumpulkan landasan
teori mengenai
nutrisi yang baik
Landasan teori me-
ngenai nutrisi yang
baik yang bersumber
dari jurnal penelitian
dan sumber pustaka
yang akan disusun
dalam bentuk satuan
acara penyuluhan (SA
P)
2.Melakukan konsultasi konsep video dengan kepala ruangan, coach dan mentor
Konsep video sesuai dengan literatur
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Mengumpulkan bahan literature pendukung yang diperoleh
dari EvidenceBased Practice (EBP) (Kompeten). Menyusun
bahan literatur untuk penyuluhan menggunakan bahasan yang
jelas dan mudah dimengerti (Berorien-tasi pelayanan).
Bertanggung jawab dengan referensi yang didapatkan dengan mencantumkan sumber, tidak plagiarism (Akuntabel).
Kontribusi Tehadap
Visi dan Misi Organisasi
Sesuai dengan misi
Penguatan
Nilai-Nilai Organisasi
Sesuai dengan
3. Mendesain video mengenai dukungan keluar
-ga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi
4. Mengkonsul-
tasikan kepada
mentor, kepala
ruangan dan tim promkes media
edukasi video yang telah jadi
Video yang sederhana dan mudah dipahami oleh keluarga pasien
Melakukan konsultasi dengan bebagai pihak dan menerima masukan dari berbagai pihak (Kolaborasi). Bersikap dan berperilaku baik sesuai dengan ASN yang professional dengan mematuhi instruski pelaksanaan aktualisasi (Loyal). Menghargai masukan yang diberikan selama melakukan konsultasi
(Harmonis). Media edukasi akan dibuat dalam bentuk video (Adaptif).
Konsep berisi informasi sesuai dengan kebutuhan keluarga (Berorientasi pelayanan) tujuannya agar keluarga paham
tentang dukungan yang dapat diberikan kepada pasien
kanker yang menjalankan kemoterapi (Kompeten). Membuat video dengan mengembangkan kreatifitas (Adaptif).
Desain video tetap memperhatikan nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara (Loyal).
Revisi video
Konsultasi kepada berbagai pihak (Kolaborasi), menghargai
kritik dan saran yang diberikan (Harmonis), melakukan perbaikan tiada henti (Berorientasi pelayanan), mengerjakan
mrevisi dengan penuh tanggung jawab, cermat dan teliti (Akuntabel), agar menghasilkan laporna dengan kualitas terbaik (Kompeten).
RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu
mewujudkan kualitas
hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
nilai-nilai RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung
dalam memberikan pelayanan
yaitu PRIMA (Profesional, Respek, Integrasi, Manusiawi, Amanah).
No. Kegiatan
Hasil
Tahapan Kegiatan Output/
Kegatan
3. Membuat daftar
pertanyaan untuk
wawancara testimoni mengeva-
luasi edukasi yang
dilakukan kepada
keluarga pasien
1. Mencari litera-
ture membuat
daftar pertanyaan wawancara
Terbentuknya
daftar pertanyaan untuk mengevaluasi
pengetahuan
hasil edukasi
Mencari data dengan validitas
dan reabilitas yang baik berdasarkan literature (Kompeten). Melaksanakan tugas de-
ngan cermat (Akuntabel).
Sesuai dengan misi
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu
mewujudkan kualitas
hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Inovasi: kegiatan ini berorientasi pada wawasan yang terbuka dan gagasan untuk menghasilkan
suatu inovasi terbaru.
Professional:
2. Mendiskusikan
draft wawancara
dengan mentor dan menyusun
final draft wawa-
ncara
Terbentuk daftar pertanyaan
wawancara yang dapat
mengevaluasi
pengetahuan
keluarga pasien
Berdiskusi mengenai draft per-
tanyaan wawancara kepada
mentor dan coach dengan
sopan dan santun (Berorientasi pelayanan). Menghargai
setiap kritik dan saran yang
diberikan oleh mentor dan coach (Harmonis). Menyusun
kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan secara kompeten.
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Tehadap Visi dan Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan Tahapan Kegiatan
4. Mensosialisasikan video kepada tenaga
kesehatan di ruangan
1. Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
2. Menyiapkan materi, sarana dan prasarana
Output/ Hasil Kegatan
Terbentuk laporan SAP
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Melakukan kerjasama dengan kepala ruangan dalam pengadaan sosialisasi (Kolaboratif). Memperhatikan bahasa dan tulisan yang diguna kan (Berorientasi Pelayanan). Menyusun laporan dengan cermat dan penuh rasa tanggung jawab (Akuntabel).
Kontribusi Tehadap
Visi dan Misi Organisasi
Penguatan
Nilai-Nilai Organisasi
3. Mensosialisasikan video edukasi melalui Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
Video edukasi, laptop sudahready untuk digunakan
SAP, notulensi, materi, link zoom meeting, daftar hadir, dan dokumentasi kegiatan
Menyiapkan video dan daftar hadir dengan cermat dan teliti (Akuntabel)
Mampu menggunakan media digital dalam melakukan edukasi (Adaptif).
Menyampaikan edukasi dengan baik dan bersungguh-sungguh (Kompeten). Membangun suasana yang kondusif selama berjalannya sosialisasi (Harmonis) berkoordinasi dengan petugas di ruangan (Kolaboratif)
Melaksanakan sosialisasi dengan tepat waktu sesuai jadwal (Akuntabel).
Menyiapkan materi dengan kualitas terbaik, bersungguh-sungguh agar
tersampai secara optimal (Kompeten). Menyampaikan informasi dengan sopan santun dan juga ramah (Berorientasi pelayanan). Berdiskusi menggunakan komunikasi yang efektif (Harmonis). Menjaga sikap dan perilaku sebagai ASN Professional selama melakukan sosialisasi (Loyal). Menggunakan media videoconferencezoomdalam melakukan sosialisasi (Adaptif). Melakukan sosialisasi dengan sesama rekan perawat serta terbuka dalam bekerja sama untuk nilai tambah dalam meningkatkan mutu pelayanan (Kolaboratif).
Melakukan sosialisasi media edukasi berupa video kepada perawat upaya memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan misi RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu peningkatan
kualitas manusia Indonesia.
Melakukan sosialisasi mengenai media edukasi video informasi sebagai upaya memberikan pelayanan berkualitas kepada pasien dan meningkatan mutu pelayanan rumah sakit merupakan penguatan nilai Professional, Inovatif, Tulus, dan Integritas.
4. Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi
Evaluasi dilakukan
menggunakan Googleform
Melakukan evaluasi secara objektif kepada perawat, menghargai setiap kritik dan saran selama dilakukannya sosialisasi tanpa membeda-bedakan jabatan (Harmonis). Membuat format evaluasi didasari dengan literatur (Kompeten). Melakukan perbaikan tanpa henti dalam upaya memberikan asuhan keperawatan yang prima (Berorientasi pelayanan). Menjaga nama baik perawat, pimpinan, dan instansi (Loyal). Melakukan kerjasama dengan petugas di ruangan dan terbuka untuk menghasilkan nilai tambah (Kolaboratif). Menggunakan googleform dalam format evaluasi mengimplementasikan dari paperless(Adaptif).
No
5. Mensosialisasikan video kepada keluarga pasien kanker yang menjalani kemoterapi
1. Mengumpulkan keluarga pasien dalam satu ruangan
Keluarga pasien berkumpul dan siap menerima edukasi
Mengajak kepada keluarga pasien dengan sikap ramah, sopan dan santun untuk mengikuti edukasi
(Berorientasi pelayanan) tanpa membeda-beda kan latar belakang keluarga pasien (Harmonis). Bekerja sama dengan perawat/bidan yang bertugas dalam mengumpulkan keluarga pasien (Kolaboratif).
Visi dan Misi Organisasi
Memberikan edukasi kepada keluarga pasien
sebagai upaya meningkatkan pengetahuan keluarga pasien tentang
dukungan keluarga kepada pasien kanker
Nilai-Nilai Organisasi
2.
Melakukan sosialisasi menggunakan
video kepada
keluarga pasien
Keluarga pasien
Keluarga pasien
kanker mendapat informasi mengenai dukungan keluarga dalam memberikan nutrisi pada pasien kanker yang menjalani
kemoterapi
Sebelum memulai kegiatan edukasi, berikan salam, senyum juga sapa keluarga dengan ramah dan pastikan menggunakan bahasa yang sopan dan santun (Berorientasi pelayanan). Menjaga nama baik perawat, pimpinan dan instansi (Loyal).
Menyampaikan informasi yang benar dan terpercaya kepada keluarga pasien, memberikan kesempatan orang lain belajar dengan membuka sesi tanya jawab dan menjawab pertanyaan sesuai literature (Kompeten) menghargai setiap orang yang mengajukan pertanyaan tanpa membeda-bedakan latar belakangnya (Harmoni).
yang menjalankan kemoterapi selaras dengan visi dari rumah
sakit yaitu terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Dan misinya yaitu mewujudkan kualitas hidup
Inovatif: kegiatan ini berorientasi pada peningkatan wawasan yang terbuka dan gagasan untuk menghasilkan suatu inovasi baru
Professional: kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan secara kompeten karena materi yang disampaikan sesuai dengan EBP
3. Melakukan
Evaluasi kegiatan sosialisasi
Evaluasi dilakukan menggunakan Googleform
Melakukan evaluasi secara objektif kepada perawat , menghargai setiap kritik dan saran selama dilakukannya sosialisasi tanpa membeda-bedakan jabatan (Harmonis). Menggunakan media digital yaitu googleformuntuk evaluasi (Adaptif).
manusia Indonesia yang tingi, maju dan se jahtera.
Tulus: Memberikan edukasi sematamata untuk membantu meningkatkan pengetahuan
keluarga tanpa pamrih
No Kegiatan
Output/
Tahapan Kegiatan
Hasil Kegatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Tehadap
Penguatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan
6. Menyusun
laporan
kegiatan
1. Membuat laporan
kegiatan
Output/ Hasil Kegatan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Laporan kegiatan Membuat laporan dengan cermat dan tepat
sesuai kebutuhan (Akuntabel). Menjalankan tugas secara professional (Berorientasi pelayanan). Menyelesaikan laporan
dengan kualitas terbaik (Kompeten).
Kontribusi Tehadap
Visi dan Misi Organisasi
Melakukan evaluasi ter-
hadap pengetahuan
keluarga setelah diberikan edukasi selaras de-
ngan misi RSUP Dr.
Nilai-Nilai Organisasi
Melakukan pelaporan hasil kegiatan dengan menerapkan nilai-nilai RSHS pa-
Menyerahkan laporan
kepada mentor
Revisi laporan Menghargai kritik dan saran yang diberikan (Harmonis), melakukan perbaikan tiada
henti (Berorientasi pelayanan), mengerjakan revisi dengan penuh tanggung jawab
, cermat dan teliti (Akuntabel), agar
menghasilkan laporna dengan kualitas terbaik (Kompeten).
Hasan Sadikin Bandung
yaitu mewujudkan kuali-
tas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
mingpin pituin (kepemimpinan, professional, inovatif, tulus , unggul. Integritas)
Menyusun finalisasi
laporan Laporan final
Menyusun laporan dengan professional (Berorientasi pelayanan) menjaga nama
baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan
Negara dalam penyusunan laporan ini (Loyal)
No
Penguatan
Rencana dan Jadwal Aktualisasi
Judul Aktualisasi
Optimalisasi Edukasi Dukungan Keluarga
dalam Memberikan Nutrisi pada Pasien
Kanker yang Menjalani Kemoterapi dengan
Mengunakan Video di Ruang Rawat Inap
Alamanda Rsup Dr. Hasan Sadikin Bandung
No Jenis Kegiatan
Juli Agustus IV I II III IV
1. Penyampaian gagasan kreatif aktualisasi kepa da kepala ruangan dan mentor
2. Mengumpulkan literatur dan konsultasi untuk k
onsep pembuatan video
Waktu Pelaksanaan
27 Juli 2022 –
1 September 2022
3. Membuat daftar pertanyaan untuk wawancara t estimoni mengevaluasi edukasi yang dilakukan
Tempat Pelaksanaan
Ruang Rawat Inap Alamanda RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung
4. Mensosialisasikan video kepada tenaga keseh
atan di ruangan
5. Melakukan pendidikan kesehatan kepada kelua rga pasien kanker
6. Menyusun laporan kegiatan
AKTOR YANG TERLIBAT
Pihak yang Terlibat
Peran
Mentor
Mentor Membantu mengidentifikasi isu, memberikan masukan pada
setiap tahap kegiatan, mendukung terlaksananya program, dan
memberikan kritik dan saran.
Ahli Gizi
Coach
Coach Memberikan masukan dan feedback terhadap identifikasi isu dan
penerapan nilai-nilai dasar ASN demi terwujudnya smart governance selama pembuatan rancangan aktualisasi.
Rekan
Sejawat
Kepala
Ruangan
Kepala Ruangan Membantu mengidentifikasi isu, memberikan arahan, memotivasi dalam kegiatan aktualisasi.
Tim Promkes
Tim Promosi
Kesehatan Memberikan arahan dan masukan mengenai media edukasi dan pubikasi yang akan dibuat dalam aktualisasi.
Rekan Sejawat Menerima edukasi dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima.
Ahli Gizi Memberikan informasi makanan yang baik untuk pasien kanker yang
menjalani kemoterapi
1. Altun, I., dan Sonkaya, A. 2018. TheMostCommonSideEffectExperiencedbyPatientsWereReceivingFirstCycleofChemotherapy. Iran J Public Health, Vol. 47, No.8.
2. Anonim. 2018. SupportforPeopleWithCancerEatingHints:Before,during,andAfterCancerTreatment.NCHPublicattionNo. 18-7157.
3. Handayani, N. 2022. Kanker dan Serba-Serbinya (Hari Kanker Sedunia 2022). https://rsprespira.jogjaprov.go.id/kanker-dan-serba-serbinya-h ari-kanker-sedunia-2022/ diunggah 04 Februari 2022.
4. Kusumawardani, N. 2021. Penanganan Nutrisi pada Penderita Kanker. MediaPenelitiandanPengembanganKesehatan. Vol.6 No.04
5. LAN RI . (2021a). ModulAkuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
6. _____. (2021b). ModulAdaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
7. _____. (2021c). ModulBerorientasiPelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
8. _____. (2021d). ModulHarmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 9. _____. (2021e). ModulKolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 10. _____. (2021f). ModulKompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
11. _____. (2021g). ModulLoyal.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
12. _____. (2021 h). ModulManajemenASN.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara 2021.
13. _____. (2021i). ModulSMARTASN.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
14. Sayadi, L., Varaei, S., dan Zanjani, M. 2021. TheEffectofFamily-CenteredSupportiveProgramonChemotherapy-InducedSymptomsinPati entswithAcuteLymphoblasticLeukemia(ALL).InternationalJournalofHematology-OncologyandStemCellResearch.Vol. 15 No.1.
15. Silviawaty, M., Putri, D. 2020. Hubungan Cairan Infus dan Lokasi Pemasangan Infus dengan Kejadian Flebitis di Rumah Sakit Bandar Lampun g. MalahayatiNursingJournal.Vol.2 No.3.
16. SKP. (2022). SasaranKinerjaPegawai(SKP).RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
17. Supiandi, A. 2021. Kanker Payudara Jadi Penyebab Kematian Tertinggi Perempuan di Kota Bandung. http://jabar.inews.id/amp/berita/kanker -payudara-jadi-penyebab-kematian-tertinggi-perempuan-di-kota-bandung. Diunggah 05 Februari 2021.
18. Susiyanti., Artana, I., Kusuma, N. 2022. Korelasi Bundle Phelbitis dengan kejadian Phlebitis di Ruang Rawat Inap. JurnalKeperawatanPriorit y,Vol.5 No.1.
19. Putra, O., dan Fatmawati, Y. 2022. Kepatuhan Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemasangan Infus dan Kejadian Phlebitisdi Kudus. IndonesianJournalofNursingResearch.
Referensi
Lampiran-lampiran
Lampiran 1. Berkonsultasi dengan Mentor
Lampiran 2. Berkonsultasi dengan Kepala Ruangan Alamanda RSHS
Lampiran 4. Berkonsultasi dengan coach
Lampiran 3. Berkonsultasi dengan coach
Lampiran 5. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Lampiran 6. Media edukasi leaflet di Ruangan
Thank you