1 minute read

3.4 Rekomendasi Penyelesaian Isu

C. Analisis Dampak Isu Terpilih Isu Dampak bila tidak diselesaikan

Kurangnya persediaan darah di Unit Pelayanan Darah RSHS  Penundaan pemberian terapi transfusi  Pembatalan operasi karena tidak adanya persiapan darah  Lama perawatan bertambah  Meningkatnya morbiditas pasien  Bisa berakibat fatal dan meningkatkan mortalitas  Pasien terpaksa mencari donor dengan golongan darah tertentu dalam waktu yang singkat dan terkadang harus mengeluarkan biaya tambahan.

Advertisement

D. Rekomendasi Penyelesaian Isu A. Menambah pasokan darah di Unit Pelayanan Darah RSHS

1. Meyakinkan para pendonor bahwa proses donor darah dapat tetap berjalan dengan aman di masa pandemic, dengan mengatur jadwal donor darah sehingga tidak menimbulkan kerumunan, serta tetap menjaga prokes. 2. Membuat surat jalan untuk pendonor, yang dikirimkan melalui email, supaya pendonor dapat melakukan mobilisasi tanpa terkena razia oleh petugas terutama bila sedang diberlakukan PSBB. 3. Meningkatkan jumlah pendonor darah dengan membuat program-program promosi yang menarik, misal memberi reward setelah beberapa kali mendonor. [kendala: perlu bekerjasama dengan pihak lain di luar instansi] 4. Membuat system member untuk pendonor rutin dengan kartu anggota yang memiliki benefit, misal diskon di tempat-tempat tertentu. [kendala: perlu bekerjasama dengan pihak lain di luar instansi] 5. Penggalangan donor, salah satunya dengan cara membuat draft SOP untuk pasien sejak saat melakukan persiapan operasi di poli bedah. Isi SOP tersebut meminta pasien untuk mengajak minimal 5 orang teman atau keluarganya untuk mendonor, tidak perlu sama golongan darahnya dengan pasien, dan dapat dilakukan di bank darah / PMI mana saja. Dengan demikian bisa menambah ketersediaan darah, dan menjadi subsidi silang darah untuk pasien lain.

22

B. Mengurangi permintaan darah di RSUP Dr. Hasan Sadikin khususnya di bagian bedah

1. Menggunakan system autotransfusi untuk pasien-pasien elektif, beberapa hari sebelum operasi, dilakukan pengambilan darah pasien yang kemudian ditransfusikan untuk pasien itu sendiri. [Kendalanya, tidak semua pasien memenuhi syarat untuk menjadi donor darah karena kondisi penyakitnya] 2. Memperbanyak alat cell-saver di kamar bedah, terutama pada operasi-operasi yang memerlukan banyak darah, seperti operasi bedah jantung atau bedah pembuluh darah besar. Dengan alat ini, darah yang keluar di lapangan operasi, dapat di sedot kembali dan di proses kemudian ditransfusikan kembali ke badan pasien. [Kendalanya saat ini RSHS baru memiliki satu unit alat cell saver ini, harga alat dan BMHP yang digunakan cukup mahal dan penggunaannya belum optimal karena tidak semua operasi dapat menggunakan alat tersebut.]

23

This article is from: