LAPORAN SEMINAR RANCANAGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3
OPTIMALISASI SIKAP DAN PERILAKU PETUGAS TERHADAP KEPUASAN
PASIEN PADA PELAYANAN DI POLIKLINIK T.H.T.K.L RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH :
MOHAMMAD ADITHYA PRAWIRANATA
NIP. 198812182022031001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
i
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI SIKAP DAN PERILAKU PETUGAS TERHADAP KEPUASAN
PASIEN PADA PELAYANAN DI POLIKLINIK T.H.T.K.L RSUP DR. HASAN
SADIKIN BANDUNG
Telah di seminarkan
Tanggal 29 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach
Dr. Arum Wiratri, M.P.H NIP. 198001012010012001
Mentor
DR. dr. Ruswana Anwar, Sp.O.G., KFER., M.Kes NIP. 196112011987101002
Penguji
Alfred Ariyanto, S.Si, Apt., M.Si NIP. 198001012010012001
ii
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
sehat kepada kita semua. Shalawat dan Salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kementerian Kesehatan
Tahun 2022 dapat menyusun rancangan kegiatan aktualisasi. Pada kesempatan ini, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yakni dr. Azhar Jaya, SKM., MARS, yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III ini dengan sebaik-baiknya.
2. Kepala KSM Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Dr. Wijana, dr., Sp.T.H.T.K.L(K), yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam mengikuti pelatihan dasar CPNS Golongan III ini.
3. Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yakni Bapak Drs. Suherman, M.Kes.
4. Ketua Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Golongan III, Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yakni Ibu Verawaty Lenny, S.K.M., M.K.M
5. Dr. Ruswana Anwar, dr., SpOG., KFER., M.Kes. sebagai Mentor yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi ini sebaik-baiknya.
6. Ibu dr. Arum Wiratri, MPH. sebagai Coachyang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya.
7. Bapak/Ibu Widyaiswara serta seluruh panitia yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebaikan Bapak/Ibu semua.
8. Keluarga besar peserta pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan III Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2022 Bapelkes Cikarang yang unik dan luar biasa.
iii
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini masih
terdapat kesalahan Penulis berharap rancangan kegiatan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Cikarang, 29 Juni 2022
Penulis,
Mohammad Adithya Prawiranata, dr., Sp.T.H.T.K.L. NIP. 198812182022031001
iv
v DAFTAR
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………………………………………. ii KATA PENGANTAR .………………………………………………………………………. iii DAFTAR ISI ……………………..…………………………………………………………………………………….. v BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………… 1 1.2 Tujuan Rancangan Aktualisasi ………………………………………………………………..……… 2 1.3 Manfaat Rancangan Aktualisasi ………………………………………………………………………. 2 1.4 Ruang Lingkup Laporan Aktualisasi …………………………………………………………………. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………………………………………… 4 2.1 Gambaran Umum dan Sejarah Singkat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung …………… 4 2.2 Visi, Misi, dan Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung . 5 2.3 Struktur RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ………………………………………………………. 6 2.4 Profil Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Bedah Kepala Leher …………………………………………………………………… 6 2.5 Visi dan Misi KSM Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin ………………… 8 2.6 Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) ………………………………………… 9 2.7 Profil Peserta ……………… .. 14 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ………………………………………………………………………….. 16 3.1 Identifikasi Isu ……………………………………………………………………………………………… 16 3.2 Isu Yang Diangkat ………………………………………………………………………………………… 16 3.3 Latar Belakang Pemilihan Isu …………………………………………………………………………. 17 3.4 Analisis Isu …………………………………………………………………………………………………… 19 3.5 Gagasan Penyelesaian Isu ……………………………………………………………………………… 20 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………….. 28
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepercayaan publik semakin meningkat seiring dengan pelayanan publik yang berorientasi ke pelayanan prima. Pada UUD 1945, telah diamanatkan bahwa layanan untuk kepentingan publik merupakan tanggung jawab dari pemerintah. Masyarakat menyadari haknya untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dari aparatur pemerintah, oleh karena itu ASN (Aparatur Sipil Negara) memiliki peranan penting dalam menjalankan pelayan publik yang prima, sesuai dengan harapan masyarkat. Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki sifat integritas, profesional, netral, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dan kode etik serta perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan Undang-Undang nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, disebutkan pada pasal 64 ayat 2 bahwa instansi pemerintah wajib memberikan pelatihan kepada calon PNS (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 12 Tahun 2018 tentang pelatihan dasar CPNS menyatakan bahwa tujuannya adalah mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Adapun secara spesifik, tujuan pelatihan ini adalah untuk menanamkan nilai moral, membangun integritas moral, kejujuran, dan menguatkan nasionalisme kebangsaan, serta meningkatkan profesionalisme PNS dalam melayani masyarakat.
Pelatihan dasar CPNS ini bertujuan untuk dapat mengaktualisasikan materi pembelajaran yang dimulai dari Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Kesiapsiagaan Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, Nilai-nilai dasar ASN yang Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif serta Kolaboratif, Smart ASN dan Manajemen ASN. Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat membentuk kemampuan peserta pelatihan dasar dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi struktur dan mengaplikasikan gagasan dalam bentuk kegiatan aktualisasi di satuan kerja masing-masing.
Penyusunan rancangan aktualisasi ini merupakan upaya penulis dalam mempraktikan nilai-nilai dasar serta kode etik dan perilaku ASN di lingkungan kerja, serta mengaplikasikan teknik analisis pemecahan masalah dalam bentuk perancangan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi salah satu isu kritis di instansi
1
tempat penulis ditugaskan. Diharapkan adanya penyusunan rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis, instansi tempat bekerja, dan utamanya bagi masyarakat selaku penerima layanan publik.
1.2 Tujuan Rancangan Aktualisasi
Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional, berkarakter, sebagai perwujudan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan penulis mengenai kedudukan, serta peran sebagai PNS. Perencanaan aktualisasi merupakan acuan bagi penulis dalam melakukan kegiatan aktualisasi, khususnya dalam:
1. Menerapkan Teknik analisis identifikasi isu atau permasalahan di tempat kerja, sesuai tugas dan fungsi pribadi penulis .
2. Menapis, serta menentukan isu prioritas yang akan dicari gagasan penanganannya.
3. Menetapkan gagasan dan rancangan kegiatan terperinci
4. Menyusun rancangan aktualisasi beserta timetable dalam upaya memecahkan masalah tersebut
1.3 Manfaat Laporan Aktualisasi
1.3.1 Bagi Penulis
Penulis dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANS, kedudukan dan peran ASN dalam smart governance yang akan menciptakan ASN yang professional, akuntabel, memiliki etika serta memiliki jiwa nasionalisme dalam melayani masyarakat, sehingga diharapkan tercipta peningkatan mutu pelayanan dan kepercayaan masyarakat.
1.3.2
Bagi Satuan Kerja
Membentuk unit kerja yang kondusif dan berkomitmen dalam melayani
masyarakat serta meningkatkan lingkungan kerja yang akuntabel sehingga memungkinkan satuan kerja dapat mencapai visi, misi, memberikan inovasi dan meningkatkan mutu pelayanan publik
1.3.3 Bagi Instansi
Menambah kepustakaan untuk Bappelkes, khususnya sebagai bukti terselenggaranya pelatihan dasar CPNS Kementerian kesehatan sesuai dengan kegiatan pembelajaran.
2
1.4 Ruang Lingkup Laporan Aktualisasi
1.4.1 Kegiatan
Tugas yang dilakukan dalam proses aktualisasi nilai-nilai dasar ASN berdasarkan sasaran kerja pegawai (SKP), perintah atau tugas dari pimpinan, dan inisiatif atau inovasi sendiri yang disetujui oleh pimpinan. Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif serta Kolaboratif sebagai PNS yang berkarakter dan professional untuk mendukung SmartASN dan SmartGovernance
1.4.2 Tempat Pelaksanaan
Aktualisasi dilaksanakan di poliklinik THT-KL dan ruang rawat inap Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
1.4.3 Waktu Pelaksanaan
Aktualisasi dilakukan selama 30 hari kerja, terhitung dari tanggal 30 Juni – 5 Agustus 2022
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Umum dan Sejarah Singkat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung 40161. Sebelumnya rumah
sakit ini bernama R.S. Rancabadak. Pada tahun 2006 status rumah sakit berubah menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan
pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “HetAlgemeeneBandoengscheZiekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “HetGemeenteZiekenhuijsJuliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan
Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, pengelolaannya berpindah ke pemerintah daerah yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“.
Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan sebagai rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956
dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak saat itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis
(UPT) dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada
tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang
nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri
Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah
Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh
pendapatan ke kas Negara.
Bersamaan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119
tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Pada tahun 2006 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status
4
menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPKBLU).
Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit Pemerintah.
2. Di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan RI.
3. Termasuk rumah sakit tipe A.
4. Rumah Sakit Pendidikan.
5. Rujukan utama untuk Provinsi Jawa Barat.
6. Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan Kedokteran Nuklir
2.2 Visi, Misi, dan Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.2.1 Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Visi:
“Menjadi Institusi Kesehatan yang unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat (Transformative leader in health care)”
Misi:
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima, yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian
Menyelenggarakan sistem rujukan pelayanan kesehatan berjenjang yang
bermutu
Melakukan transformasi dalam mewujudkan status kesehatan masyarakat yang
lebih baik
2.2.2 Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Moto Pelayanan:
“Kesehatan Anda adalah prioritas kami”
Nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dituangkan dalam janji
layanan yaitu:
PAMINGPIN PITUIN
Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan
talenta-talenta terbaik dibidangnya
5
Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui
perjalinan kemitraan
Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu
yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara
berkesinambungan
Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas
prima
Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung
etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
2.3 Struktur RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada lampiran.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.4 Profil Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Bedah
Kepala Leher
Berdasarkan pembagian zona RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, KSM Ilmu kesehatan
T.H.T.K.L terletak pada zona kuning (zona Kemuning), yaitu berdekatan dengan KSM Kulit dan Kelamin di instalasi rawat jalan (IRJ 1) lantai 2.
6
Bagian T.H.T.K.L di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (dulunya dikenal dengan RS
Ranca Badak Bandung) sudah ada sejak awal tahun 1950-an. Pelayanan poliklinik
T.H.T.K.L dilayani oleh seorang dokter spesialis T.H.T.K.L dari Belanda yang bernama Dr.
J. A. Niels. Beliau memimpin Departemen Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L dari tahun 1950
sampai 1954. Di bawah bimbingan dr. Niels, dilahirkan lulusan dokter spesialis T.H.T.K.L yang pertama yaitu dr. Chasan Boesoirie pada saat beliau menjabat sebagai wakil direktur RS. Ranca Badak. Pada tahun 1953, dr. Chasan diangkat menjadi direktur RS Ranca Badak, dan tahun 1954 ditingkatkan menjadi RS Umum Pusat dan jabatan ini diembannya hingga tahun 1965. Sejak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran resmi berdiri pada
11 September 1957, dr. Chasan menjadi Kepala Departemen/SMF THT pertama hingga tahun 1962.
Setelah Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin menjadi rumah sakit pendidikan untuk
Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran, dianggap perlu untuk memperdalam serta
mengembangkan pengetahuan di berbagai bidang dalam ilmu kesehatan T.H.T.K.L yaitu dengan mengintensifkan perawatan dan pengobatan pasien T.H.T.K.L pada beberapa
divisi yang ada. Adapun divisi yang ada di bagian T.H.T.K.L terdiri dari:
Divisi Otologi
Divisi Audiologi Vestibuler
Divisi THT Komunitas
Divisi Rinologi Alergi
Divisi Bronkoesofagologi
Divisi Laring Faring
Divisi Plastik Rekonstruksi Kepala dan Leher
Divisi Onkologi Bedah Kepala dan Leher
Struktur organisasi KSM Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L dipimpin oleh kepala departemen
dibantu oleh sekretaris, penanggung jawab administrasi keuangan; membawahi
koordinator pelayanan, koordinator program studi, koordinator penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, dan kepala-kepala divisi. Struktur organisasi KSM T.H.T.K.L adalah
sebagai berikut:
7
Gambar 2.2 Struktur Organisasi KSM T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.5 Visi dan Misi KSM Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin
2.5.1
Menjadikan Program studi Kesehatan T.H.T.K.L yang unggul dalam pendidikan, keterampilan klinis, dan penelitian yang berkualitas serta berdaya saing tinggi baik secara nasional maupun internasional sampai tahun 2021 dengan berorientasi pada kesehatan masyarakat.
2.5.2
1. Meyelenggarakan pendidikan dengan pengembangan keterampilan klinis yang terintegrasi serta berorientasi pada keunggulan
2. Menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan sebagai pengembangan profesionalisme baik secara nasional maupun internasional
3. Menyelenggarakan penelitian yang unggul dan bermanfaat bagi kemashlatan masyarakat
4. Menyebarluaskan hasil penelitian dan pendidikan untuk kepentingan masyarakat
8
Visi
Misi
5. Menyelenggarakan kerjasama dengan institusi pendidikan nasional dan internasional.
2.6 Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN)
2.6.1 Berorientasi Pelayanan
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26
Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa).
Tugas sebagai pelayan publik yang sangat erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Pelayanan yang diberikan aparatur harus merujuk pada standar yang ditetapkan pemerintah. Adapun panduan perilaku/kode etik dalam berorientasi pelayanan:
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang pertama ini diantaranya:
1) mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
2) menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
3) membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
4) menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
2. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
1) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2) memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; dan
9
3) memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
3. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya:
1) mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; dan
2) mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
2.6.2 Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik.
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun lingkungan kerja yang akuntabel adalah: 1) kepemimpinan, 2) transparansi, 3) integritas, 4) tanggung jawab (responsibilitas), 5) keadilan, 6) kepercayaan, 7) keseimbangan, 8) kejelasan, dan 9) konsistensi. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung 3 dimensi yaitu Akuntabilitas kejujuran dan hukum, Akuntabilitas proses, Akuntabilitas program, dan Akuntabilitas kebijakan. Adapun panduan perilaku/kode etik dari akuntabel adalah:
1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
2. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien
3. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
2.6.3 Kompeten
Sesuai prinsip Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 ditegaskan bahwa ASN merupakan jabatan profesional, yang harus berbasis pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan berkinerja serta patuh pada kode etik profesinya. Perilaku kompeten ini sebagaiamana dalam poin 5 Surat Edaran MenteriPANRB menjadi bagian dasar penguatan
10
budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan tujuan organisasi/instansi.
Adapaun panduan perilaku/kode etik dalam kompeten yaitu:
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
2.6.4
Harmonis
Dalam melaksanakan fungsi dan peran sebagai pelayan publik, tiap ASN harus memahami nilai harmonis. harmonis adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Adapun panduan perilaku/kode etik harmonis adalah:
1. Menghargai setiap orang apapun latarbelakangnya
2. Suka menolong orang lain
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
2.6.5 Loyal
Nilai “Loyal” dianggap penting dan dimasukkan menjadi salah satu core values yang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN dikarenakan oleh faktor penyebab internal dan eksternal. Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari
bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Bagi seorang Pegawai
Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
11
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
Nilai-Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan Perilaku Loyal yang pertama ini diantaranya:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila;
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
3) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia; dan
4) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
Adapun beberapa Nilai-Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan Perilaku Loyal yang kedua ini diantaranya:
1) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
2) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
3) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
4) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
5) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
6) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
7) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
8) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
9) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
10) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier
3. Menjaga rahasia jabatan dan Negara
Kode Perilaku ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan Perilaku Loyal yang ketiga ini diantaranya:
12
1) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
2) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
3) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain; dan
4) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
2.6.6 Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Adapun panduan perilaku/ kode etik adaptif adalah:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3) Bertindal proaktif
2.6.7 Kolaboratif
Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasi adalah “ valuegeneratedfromanalliancebetweentwoormorefirmsaimingtobecome morecompetitivebydevelopingsharedroutines” (nilai yang dihasilkan dari aliansi antara dua atau lebih perusahaan yang bertujuan untuk menjadi lebih kompetitif dengan mengembangkan rutinitas bersama). Selain tentang definisi kolaborasi, terdapat istilah lainnya yang juga perlu dijelaskan yaitu collaborative governance. Irawan (2017 P 6) mengungkapkan bahwa “ Collaborative governance “sebagai sebuah proses yang
13
melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar aktor governance
Ansel dan Gash (2007:544) membangun enam kriteria penting untuk kolaborasi
yaitu:
a. Forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga;
b. Peserta dalam forum termasuk aktor nonstate;
c. Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya '‘dikonsultasikan’ oleh agensi publik;
d. Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif;
e. Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus (bahkan jika konsensus tidak tercapai dalam praktik), dan
f. Fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen.
Pada collaborative governance pemilihan kepemimpinan harus tepat yang mampu membantu mengarahkan kolaboratif dengan cara yang akan mempertahankan tata kelola stuktur horizontal sambil mendorong pembangunan hubungan dan pembentukan ide. Selain itu, Kolaboratif harus memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama dalam menghasilkan nilai tambah, serta menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. Adapun nilai panduan perilaku/kode etik dari kolaboratif:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3) Menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Nama : Mohammad Adithya Prawiranata, dr., Sp.T.H.T.K.L
NIP : 1988012182022031001
Jabatan /Golongan : Dokter Pendidik Klinis Utama / IIIb
Unit Kerja : Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Telinga
14
.
2.7 Profil Peserta
Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher RSUP Dr.
Hasan Sadikin
Instansi : Kementerian Kesehatan
Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu kegiatan dalam Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP), yaitu :
1. Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan
2. Melaksanakan pelayanan medis rawat inap
3. Melaksanakan tindakan spesialistik
4. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medis
5. Menyusun catatan medis pasien
6. Melaksanakan tugas jaga
7. Melaksanakan tugas bantuan/partisipasi kesehatan
8. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
15
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu
Identifikasi isu dilakukan dengan metode Enviromental Scanning di unit kerja KSM
Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan didapatkan isu-isu aktual sebagai berikut :
1. Kurangnya SDM sebagai staff pengajar di KSM Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2. Belum optimalnya target pesensi pada staff dan karyawan pada KSM T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
3. Belum optimalnya sikap dan perilaku petugas terhadap kepuasaan pasien dan keluarga terhadap pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
3.2 Isu yang Diangkat
Belum optimalnya sikap dan perilaku petugas terhadap kepuasaan pasien dan keluarga terhadap pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Pengangkatan isu ini berdasarkan analisis penapisan isu menggunakan alat bantu Urgency,Seriousness,Growth(USG) seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.
16
Tabel 3.1 Penapisan Isu Berdasarkan USG
1 Kurangnya SDM sebagai staff pengajar di KSM Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2 Belum optimalnya target pesensi pada staff dan karyawan pada KSM
T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
3 Belum optimalnya sikap dan perilaku petugas poli terhadap kepuasaan pasien dan keluarga terhadap pelayanan di poliklinik
T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Keterangan :
4 5 13
5 5 14
5 5 5 15
Berdasarkan skala Likert 1-5 (1= sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar)
Urgency(Urgensi) : seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu
yang tersedia
Seriousness(Keseriusan) : apabila masalah tidak ditangani maka akan
timbul masalah lain yang lebih besar
Growth(perkembangan isu) : apabila masalah dibiarkan maka masalah akan
Memburuk
3.3 Latar Belakang Pemilihan Isu
Rumah sakit merupakan tempat dengan fungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meliputi pelayanan penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat. Rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
baik dan bermutu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam perarutaran Menteri
17
Masalah Urgency Seriousness Growth Total
No
4
4
Kesehatan atau Permenkes. Dalam dunia kesehatan, tingkat kualitas pelayanan kesehatan diukur berdasarkan kepuasan pasien dan pengunjung termasuk rumah sakit. RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) merupakan rumah sakit pendidikan tipe A yang menjadi rujukan utama di Jawa Barat dan secara langsung berada di bawah Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Oleh sebab itu, RSUP Dr. Hasan Sadikin menjadi lini terakhir tatalaksana pasien kasus T.H.T.K.L dengan severity level III. RSUP Dr. Hasan Sadikin juga bertindak sebagai bagian dari Academic Health System (AHS) karena menjadi tempat Pendidikan dan penelitian bagi mahasiswa sarjana, Program Studi Profesi Dokter (PSPD), dan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Dalam rangka mewujudkan pelayanan yang bermutu dan aman di KSM Ilmu
Kesehatan T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung diperlukan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien secara efektif dan efisien. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penetapan indikator peningkatan mutu dan keselamatan pasien KSM Ilmu
Kesehatan T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Indikator mutu yang ditetapkan terdiri dari indikator di area klinis dan indikator di area manajerial. Salah Satu indikator mutunya adalah tentang kepuasan pasien dan keluarga terhadapa pelayanan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang (pasien/pelanggan) setelah membandingkan antara kinerja atau hasil yang disarankan dengan yang diharapkannya.
Kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan merupakan suatu indikator mutu terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan sehingga akan memberikan dampak yang baik juga terhadap instansi dalam hal ini RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Komponen penilaian kepuasaan pasien di RSUP Dr. hasan sadikin mengacu pada permenpan RB Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2017 yang dilihat dari berbagi aspek seperti persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, waktu penyelesaian, biaya/tarif, spesifikasi jenis pelayanan, sikap dan perilaku, penanganan pengaduan, saran, dan masukan serta sarana prasarana.
Penilaian kepuasaan pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin, saat ini diambil secara persemester yaitu 2x dalam setahun dan penilaian dilakukan dengan menyebar kuesioner melalui whatsaapblast, dan penilaian diambil secara acak dari pasien rawat jalan, rawat inap, instalasi penunjang, ruang IGD, ruang intensive dan ruang inap khusus, namun belum ada data kepuasan pasien berdasarkan KSM. Pada data indeks kepuasan pasien
RSHS tahun 2021 pada semester 2, indeks kepuasan pasien mencapai 76,62%, sedangkan target kepuasan pasien di RSHS adalah 83%, indeks kepuasan pasien di rawat jalan pada
18
semester 2 mencapai 75,56% dari seluruh komponen penilaian, komponen sikap dan perilaku dari kepuasaan pasien mencapai 75%. Berdasarkan PERMENKES Republik
Indonesia No 08 tahun 2012, tiap –tiap ASN dalam melakukan pelayanan kepada masyrakat harus berdaarkan kode etik perilaku sebagai ASN di lingkungan kementerian
kesehatan. Apabila kepuasan pasien berkurang terhadap pelayanan yang diberikan, akan mengakibatkan dampak yang buruk terhadap unit kerja dan rumah sakit, diantaranya menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di rumah sakit, jumlah kunjungan pasien akan menurun sehingga akan berdampak pengurangan pemasukan rumah sakit dan remunerasi pegawai, serta akreditasi rumah sakit
3.4 Analisis Isu
Sebab
MAN MATERIAL
Keramahan dan kesopan petugas masih kurang
Kurang mengetahui komponen indeks kepuasan pasien dari petugas
Indeks penilain kepuasan belum tersedia di tiap ruangan
Akibat
Belum optimalnya sikap dan perilaku petugas poli terhadap kepuasaan pasien dan keluarga terhadap pelayanan di poliklinik
Belum mencapainya target indeks kepuasan pasien
Belum adanya survey kepuasan pasien berdasarkan KSM
MEASUREMENT
Sosialisasi pemahaman indeks kepuasan pasien terhadap petugas belum maksimal
Gambar
Banyaknya jumlah pasien poli
Kurangnya pengawasan terhadapa penilaian kepuasan pasien
Lingkungan tempat pemeriksaan kurang kondusif
METODE ENVIRONMENT
T.H.T.K.L RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung
19
3.1 Diagram Fishbone Analisis Penyebab Isu
3.5 Gagasan Penyelesaian Isu
Gagasan penyelesaian isu pada kasus ini yaitu optimalisasi sikap dan perilaku petugas terhadap kepuasaan pasien dan keluarga terhadap pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung Kegiatan yang dilakukan bersumber dari SKP (Sasaran Kinerja
Pegawai), perintah atasan, dan inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN ( Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), Smart ASN, Smart governance dan manajemen ASN serta diintegrasikan dengan nilai-nilai dan visi misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Adapun kegiatan untuk pemecahan isu
tersebut:
1. Melakukan rapat kordinasi kepada kepala KSM dan bagian Humas untuk penilaian survey sikap dan perilaku petugas poli terhadap kepuasan pasien pada poliklinik
T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2. Membuat draft survey sikap dan perilaku petugas poli terhadap indeks kepuasan pasien, pembuatan stiker emoji kepuasan dan membuat alat peraga sosialisasi
3. Melakukan sosialisasi pengisian survey sikap dan perilaku petugas poli terhadap indeks kepuasan pasien dan juga memberikan stiker emoji untuk kepuasanan secara keseluruhan tentang pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L kepada staff, residen, perawat poli, dan pasien
4. Menerapakan pengisian survey sikap dan perilaku petugas poli terhadap kepuasan pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L oleh pasien dan memberikan stiker emoji kepada pasien tentang kepuasan secara keseluruhan.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengisian survey sikap dan perilaku petugas poli terhadap indeks kepuasan pasien dan stiker kepuasan pelayanan secara keseluruhan yang telah dilakukan pasien .
Dalam melaksanakan rangkaian kegiatan penyelesaian isu tersebut diatas penyusun akan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) serta pelayanan publik sesuai peran dan kedudukan ASN.
20
Tabel 3.2 Kegiatan Penyelesaian Isu
1
Rapat kordinasi antara kepala KSM dan bagian Humas untuk penilaian sikap dan perilaku petugas poli terhadap kepuasan pasien pada poliklinik
T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Perintah Atasan
2
Membuat draft survey sikap dan perilaku petugas poli terhadap indeks kepuasan pasien, pembuatan stiker emoji kepuasan dan membuat alat peraga sosialisasi
3
Melakukan sosialisasi pengisian survey sikap dan perilaku petugas poli terhadap kepuasan pasien dan juga memberikan stiker emoji untuk kepuasanan secara keseluruhan tentang pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L kepada staff, residen, perawat poli, dan pasien
Perintah Atasan
4
Menerapakan pengisian survey sikap dan perilaku petugas poli terhadap kepuasan pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L oleh pasien dan memberikan stiker emoji kepada pasien tentang kepuasan secara keseluruhan
5
Melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap pengisian survey sikap dan perilaku petugas poli terhadap indeks kepuasan pasien dan stiker kepuasan pelayanan secara keseluruhan yang telah dilakukan pasien
21
Kegiatan
No
Sumber
Inovasi
Inovasi
SKP
1 Melakukan Rapat
kordinasi kepada
kepala KSM dan
bagianHumasuntuk
penilaian survey
sikap dan perilaku
petugas terhadap
kepuasan pasien
pada poliklinik
T.H.T.K.L RSUP Dr.
Hasan Sadikin
Bandung
Membuat undangan
rapat kordinasi antara
KSM THTKL dan
Humas mengenai
survey sikap dan
perilaku petugas
terhadap kepuasan
pasien pada poliklinik
T.H.T.K.L RSUP Dr.
Hasan Sadikin
Bandung
Surat undangan
untuk staff KSM
THTKL dan
Humas
Membuat surat undangan dibantu dengan bagian sekretariat (Kolaboratif)
Memastikan undangan yang dibuat
menggunakan Bahasa yang resmi, sopan, dan tidak terdapat salah
pengetikan (Harmonis, Akuntabel)
Meminta tanda tangan atasan dengan sikap yang santun (Harmonis)
Berkomitemen untuk memberikan pelayanan yang baik sdan
melakukan perbaikan (berorientasi pelayanan)
Sesuaidenganmisi
RSUPDr.Hasan
Sadikin:
Terwujudnya
IndonesiaMaju
YangBerdaulat, Mandiri,dan
Berkepribadian, Berlandaskan
Professional
Inovatif
Tulus
Menyebarkan
undangan rapat
kordinasi
Undangan diterima oleh staff dan bagian humas
Melakukan konfirmasi dan komunikasi antaran kepala KSM
THTKL dan Humas dengan sikap yangbaikdansopan(Akuntabel)
Bekerjasama dengan pihak sekretariat dalam penyampaian surat ke instansi terkait (kolaboratif)
GotongRoyong
DanMisi:
Memujudkan
KualitasHidup
ManusiaIndonesia
YangTinggi,Maju
DanSejahtera
Unggul
Integritas
Pelaksanaan rapat
koordinasi antara KSM
THT-KLdanHumas
Terlaksananya rapat kordinasi, daftar hadir rapat.
Menghadirirapattepatwaktuserta mengikuti rapat dengan baik (Akuntabilitas)
Bertindak proaktif terhadap
terselenggaranyarapat(Adaptif)
22
Tabel 3.3 Matriks Rancangan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan
Nilai Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2 Membuat draft survey sikap dan perilaku petugas
terhadap indeks
kepuasan pasien, pembuatan stiker
emojikepuasandan
membuat alat peragasosialisasi
Notulensi hasil rapat kordinasi
Membuat survey sikap dan perilaku petugas berdasarkan indeks
kepuasanpasien
Notulensirapat
Menghargai masukan-masukan yangdiberikanolehKSMTHTKLdan Humas(Harmonis)
Membuat notulensi rapat dengan baik, cermat, dan tidak melakukan manipulasidata(Akuntabilitas)
Survey sikap dan perilakupetugas
Berkomitemen untuk memberikan pelayananyangbaikdanmelakukan perbaikan (berorientasi pelayanan, Loyal)
Membuat survey dengan bahasa yangbaikdansopan( Akuntabel)
Berkordinasi dengan pihak humas mengenai kuesioner yang ada di RSHS, dan mengadaptasikan pertanyaan kuesioner dengan survey yang dibuat ( Adaptif, kolaboratif)
Sesuaidenganmisi
RSUPDr.Hasan
Sadikin:
Terwujudnya
IndonesiaMaju
YangBerdaulat, Mandiri,dan
Berkepribadian, Berlandaskan
Inovatif
Unggul
Membuat stiker emoji
dan tempat
pengumpulanstiker
Stiker emoji kepuasan dan kotak
pengumpulan
Berinovasi untuk mengembangkan
kreatifitas(Adaptif)
Melakukanperbaikantiadahentidan memahami kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan)
GotongRoyong
DanMisi:
Memujudkan
KualitasHidup
ManusiaIndonesia
Integritas
3 Melakukan
sosialisasi pengisian survey sikap dan
perilaku petugas
terhadap indeks
kepuasan pasien
Membuat alat peraga
untuksosialisasi
Bannersosialisasi Berinovasi untuk mengembangkan kreatifitas(Adaptif)
Melakukanperbaikantiadahentidan
memahami kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan)
YangTinggi,Maju
DanSejahtera
Membuat undangan sosialisasi pengisian survey sikap dan
perilaku petugas
terhadap kepuasan
pasien oleh pasien
Surat undangan sosialisasi
pengisian survey
ke staff, residen
danperawat
Membuatsuratundangansosialisasi dibantu dengan bagian sekretariat (Kolaboratif)
Memastikan undangan yang dibuat menggunakan Bahasa yang resmi, sopan, dan tidak terdapat salah
Sesuaidenganmisi
RSUPDr.Hasan
Sadikin:
Terwujudnya
IndonesiaMaju
YangBerdaulat,
Kepemimpinan Profesional Inovatif
Unggul Integritas
23
dan juga
memberikan stiker
emoji untuk
kepuasanan secara keseluruhantentang
pelayanan di
poliklinik T.H.T.K.L
kepada staff, residen, dan perawatpoli
kepada staff, perawat danresiden
pengetikan (Harmonis, Akuntabel)
Menyampaikan surat undangan kepadaseluruhstafmedis,perawat danresiden(Loyal)
Mandiri,dan
Berkepribadian, Berlandaskan
GotongRoyong
Melakukan sosialisasi
pengisiansurveysikap
dan perilaku petugas
terhadap kepuasan
pasien dan
pengumpulan stiker
emoji kepuasan
kepada staff, perawat danresiden
Foto kegiatan
sosialisasibeserta
banner sosialisasi
kepada staff, residen dan perawat, daftar hadir
Berkomitemen untuk memberikan
pelayananyangbaikdanmelakukan perbaikan (berorientasi pelayanan)
Membantu para staff, perawat dan residen mengetahui pengisian surveyolehpasien(Kompeten)
Bertindak proaktif dalam sosialisasi (Adaptif)
DanMisi: Memujudkan
KualitasHidup
ManusiaIndonesia
YangTinggi,Maju
DanSejahtera
4 Menerapakan pengisian survey
sikap dan perilaku
petugas terhadap
kepuasanpelayanan
di poliklinik
T.H.T.K.L oleh
pasien dan memberikan stiker
emojikepadapasien
tentang kepuasan secarakeseluruhan
Melakukan sosialisasi
pengisiansurveysikap
dan perilaku petugas
terhadap kepuasan pasiendiruangtunggu
pasien
Foto kegiatan sosialisasi
pengisian survey
sikapdanperilaku kepadapasien
Berkomitmenmemenuhikebutuhan masyarakat dan melakukan perbaikantiadahenti(Berorientasi pelayanan)
Sosialisasi menggunakan bahasa yang sopandan mudah dimengerti dan tidak melihat ras, suku dan agama(Harmonis)
Membantu masyarakat untuk mengetahui sikap perilaku petugas untuk kepuasan pasien (kompeten)
Sesuaidenganmisi
RSUPDr.Hasan
Sadikin:
Terwujudnya
IndonesiaMaju
YangBerdaulat, Mandiri,dan
Berkepribadian, Berlandaskan
GotongRoyong
Pendampingan pengisiansurveysikap
dan perilaku petugas terhadap kepuasaan pasienolehpasien
Foto pasien sedang mengisi survey sikap dan perilaku, kertas survey sikap dan perilaku
Berkomitmenmemenuhikebutuhan masyarakat dan melakukan perbaikantiadahenti(Berorientasi pelayanan)
Membantu masyarakat dalam pengisian survey dan tidak membeda-bedakan latar belakang (Kompeten, Harmonis))
DanMisi:
Memujudkan
KualitasHidup
ManusiaIndonesia
YangTinggi,Maju
DanSejahtera
Kepemimpinan Profesional Inovatif Tulus Unggul Integritas
24
5 Melakukan monitoring dan
evaluasi berkala
terhadap pengisian
survey sikap dan
perilaku petugas
terhadap indeks
kepuasan pasien
danstikerkepuasan
pelayanan secara
keseluruhan yang
telah dilakukan
pasien
Pengumpulan stiker
emoji yang telah
diberikan ke pasien
untuk dimasukkan
ketempat yang
ditentukan
Foto saat pasien memasukan stiker emoji ke kotakkepuasan,
Melakukan pendampingan dengan penuh rasa tanggung jawab (Akuntabel)
Berdedikasi melaksanakan tugas sesuaidenganketentuanperaturan perundang-undangan(Loyal)
Berkolaborasidenganresidenuntuk membantu pasien dalam pengisian survey(kolaboratif)
Berkolaborasidenganresidenuntuk membantu pasien dan memberitahua cara pengumpulan stiker emoji (kolaboratif, Kompeten)
Berdedikasi melaksanakan tugas sesuaidenganketentuanperaturan perundang-undangan(Loyal)
Melakukan pendampingan dengan penuh rasa tanggung jawab dan tidak membeda-bedakan latar belakang(Akuntabel, Harmonis)
Pengumpulan data
pengisiansurveysikap
dan perilaku petugas
terhadap kepuasan
pasiendanstikeremoji
kepuasan terhadap
seluruhpelayanan
Pengolaandata
pengisiansurveysikap
danperilakupetugas
terhadapkepuasan
pasiendanstiker
Terkumpulnya data
Mengumpulkandata-datapengisian survey perilaku terhada kepuasan pasien dan stiker emoji dengan penuh rasa tanggung jawab dan jujur(Akuntabel)
Berkolaborasidenganresidenuntuk megumpukandata(kolaboratif)
Sesuaidenganmisi
RSUPDr.Hasan
Sadikin:
Terwujudnya
IndonesiaMaju
YangBerdaulat, Mandiri,dan
Profesional
Inovatif
Grafik survey
sikapdanperilaku
petugasterhadap
kepuasan pasien
serta grafik
Mengolah data-data yang telah dikumpulkan dengan teliti, keikhlasan,penuhtanggungjawab, dan tidak ada manipulasi (Akuntabilitas)
Berkepribadian, Berlandaskan
GotongRoyong
DanMisi:
Memujudkan
KualitasHidup
Unggul
Integritas
25
emojikepuasan
terhadapseluruh
pelayanan
kepuasan pasien secara
menyeluruh dari
stikeremoji
Berkomitmen untuk menjaga hasil datasurvey(loyal)
ManusiaIndonesia
YangTinggi,Maju
DanSejahtera
Sesuai dengan paparan kegiatan aktualisasi pada tabel 3.2, dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi harus menjalankan nilainilai dasar ASN (BerAKHLAK) dan berkontribusi sesuai visi dan misi Rumah Sakit. Pada laporan akhir aktualisasi, akan dijelaskan
mengenai dampak apabila kegiatan aktualisasi tidak menjalankan nilai-nilai tersebut. Tabel 3.3 menjabarkan jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
26
1 MelakukankordinasikepadakepalaKSMdanbagian Humasuntukpenilaiansikapdanperilakupolipetugas terhadapkepuasanpasienpadapoliklinikT.H.T.K.L
RSUPDr.HasanSadikinBandung
2 Membuatdraftsurveyuntuksikapdanperilakupetugas politerhadapindekskepuasanpasien,pembuatan stikeremojikepuasandanmembuatalatperaga sosialisasi
3 Melakukansosialisasipengisiansurveysikapdan perilakupetugaspoliterhadapindekskepuasanpasien danjugamemberikanstikeremojiuntukkepuasanan secarakeseluruhantentangpelayanandipoliklinik
T.H.T.K.Lkepadastaff,residen,perawatpoli,dan pasien
4 Menerapakanpengisiansurveysikapdanperilaku petugaspoliterhadapkepuasanpelayanandipoliklinik
T.H.T.K.Lolehpasiendanmemberikanstikeremoji kepadapasiententangkepuasansecarakeseluruhan
5 Melakukanmonitoringdanevaluasiberkalaterhadap pengisiansurveysikapdanperilakupetugaspoli
terhadapindekskepuasanpasiendanstikerkepuasan pelayanansecarakeseluruhanyangtelahdilakukan pasien
27
No Kegiatan Juni Juli Agustus IV I II III IV I II
Tabel 3.4 Rancangan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Mirdin Adiyat Andi. Modul Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia. 2021
2. Handoko Ramah. Modul Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia. 2021
3. Jalis Ahmad. Modul Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia. 2021
4. Sembodo Jarot. Modul Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia. 2021
5. Rahmanendra Dwi. Modul Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia. 2021
6. Suwarno Yogi. Modul Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia. 2021
7. Sejati Atmojo Tri. Modul Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia. 2021
8. http://web.rshs.or.id/ [Diakses pada tanggal 14 Juni 2022]
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara
10. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai negeri Sipil
11. Laporan Survey Kepuasan Masyarakat tahun 2021 di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 008 Tahun 2012 Tentang
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian Kesehatan
13. Rancangan Strategis Departemen T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
28
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR ASN
OPTIMALISASI PENILAIAN SIKAP DAN
PERILAKU PETUGAS TERHADAP KEPUASAN
PASIEN DI POLIKLINIK T.H.T.K.L RSUP
DR.HASAN SADIKIN BANDUNG
MOHAMMAD ADITHYA PRAWIRANATA
LATSAR CPNS GOLONGAN III
BAPELKES CIKARANG
PROFIL PESERTA
Nama : MohammadAdithya Prawiranata, dr., Sp.T.H.T.K.L
NIP : 1988012182022031001
Jabatan /Golongan : Dokter Pendidik Klinis Utama / IIIb
Unit Kerja : Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Telinga
Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher RSUP Dr. Hasan Sadikin
Instansi : Kementerian Kesehatan
SASARAN KINERJA PEGAWAI
1. Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan
2. Melaksanakan pelayanan medis rawat inap
3. Melaksanakan tindakan spesialistik
4. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medis
5. Menyusun catatan medis pasien
6. Melaksanakan tugas jaga
7. Melaksanakan tugas bantuan/partisipasi kesehatan
8. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
PENDAHULUAN
Masyarakat menyadari
haknya untuk mendapatkan
pelayanan yang terbaik dari
aparatur pemerintah
Pelayan Publik
Tugas dan Fungsi ASN
Perekat persatuang bangsa
Kebijakan Publik
Nilai-Nilai dasar ASN
Dasar Hukum:
-
Kode Etik Perilaku
-
UU No.15 tahun 2014 tentang
ASN, pasal 64 ayat 2
Pelatihan CPNS
Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 12 Tahun2018
Pedoman Penyelenggaraan Latsar
CPNS Golongan III
ASN
TUJUAN
“membentuk PNS yang profesional, berkarakter, sebagai perwujudan nilai-nilai dasar ASN”
Tujuan khusus:
1. Mampu menerapkan analisi identifikasi isu di tempat kerja
2. Menapis dan menentukan isu prioritas
3. Menetapkan gagasan dan rancangan kegiatan
• PENULIS
“mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN, kedudukan dan
peran ASN dalam smart governance yang akan menciptakan ASN yang professional, akuntabel, memiliki etika serta memiliki jiwa nasionalisme dalam melayani
masyarakat”
• SATUAN KERJA “Membentuk unit kerja yang kondusif dan berkomitmen dalam melayani masyarakat serta meningkatkan lingkungan kerja yang akuntabel “
MANFAAT
TINJAUAN PUSTAKA
Gambaran Umum RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung
• RSHS diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 pada jaman Belanda
• Status RSUP Dr. hasan Sadikin:
• Rumah Sakit Pemerintah.
• Bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Jenderal Bina
Pelayanan Medik, Kementerian
Kesehatan RI.
• Termasuk rumah sakit tipe A.
• Rumah Sakit Pendidikan.
• Rujukan utama untuk Provinsi
Jawa Barat.
• Pusat Unggulan Nasional dalam
Bidang Jantung, Onkologi, dan
Kedokteran Nuklir
VISI DAN MISI RSUP DR.HASAN SADIKIN VISI
“
Terwujudnya Indonesia Maju
Yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian, Berlandaskan
Gotong Royong”
MISI
“
Mewujudkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia Yang Tinggi, Maju Dan Sejahtera”
JANJI LAYANAN DAN MOTO RSHS
Kesehatan Anda adalah prioritas kami”
STRUKTUR ORGANISASI RSHS
PROFIL UNIT KERJA THT-KL
VISI:
“Menjadikan Program studi Kesehatan T.H.T.K.L yang unggul dalam pendidikan, keterampilan klinis, dan penelitian yang berkualitas serta berdaya saing tinggi baik secara nasional maupun internasional sampai tahun 2021
dengan berorientasi pada kesehatan masyarakat
MISI:
1. Meyelenggarakan pendidikan dengan pengembangan keterampilan klinis yang terintegrasi serta berorientasi pada
keunggulan
2. Menyelenggarakan pendidikan
berkelanjutan sebagai pengembangan profesionalisme baik secara nasional maupun internasional
3. Menyelenggarakan penelitian yang unggul dan bermanfaat bagi kemashlatan masyarakat
4. Menyebarluaskan hasil penelitian dan pendidikan untuk kepentingan masyarakat
5. Menyelenggarakan kerjasama dengan institusi pendidikan nasional dan internasional.
”
STRUKTUR ORGANISASI KSM THT-KL
RANCANGAN AKTUALISASI
IDENTIFIKASI ISU
Enviromental Scanning
Kurangnya SDM sebagai staff pengajar di KSM Ilmu
Kesehatan T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Belum optimalnya target pesensi pada staff dan karyawan
pada KSM T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Belum optimalnya sikap dan perilaku petugas terhadap
kepuasaan pasien dan keluarga terhadap pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Penapisan Isu
No Masalah Urgency Seriousness Growth Total 1 Kurangnya SDM sebagai staff pengajar di KSM Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 4 4 5 13 2 Belum optimalnya target pesensi pada staff dan karyawan pada KSM T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 4 5 5 14 3 Belum
petugas
pasien dan keluarga
pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 5 5 5 15
optimalnya sikap dan perilaku
poli terhadap kepuasaan
terhadap
Latar Belakang Isu
Pelayanan
yang baik
Bermutu dan berkualitas
• Kepuasan pasien
• Angka
kunjungan
Pelayanan Kesehatan
Dasar Hukum:
Permenpan RB RI No14 tahun 2017
Kompetensi
Kepuasan Pasien
Persyaratan
Sistem, Mekanisme dan Prosedur
Waktu Penyelesaian
Biaya
Jenis Pelayanan
Pelaksana
Sikap dan Perilaku
Sarana dan Prasarana
Sumber: laporan survey IKM RSHS, 2021
2021:
75,56% SIKAP DAN PERILAKU 75%
76.62% IRJ
Target: 83% PERMENKES RI NO 08/2012 (KODE ETIK ASN) ETIKA ASN DALAM BERMASYARAKAT EMPATI, SANTUN, RAMAH
Keterkaitan Isu Dengan Dampak
Kepercayaan
Masyarakat ↓
Akreditasi
Dampak
Pendapatan & Remunerasi ↓
Kunjungan ↓
ANALISIS PENYEBAB ISU
MAN MATERIAL
Keramahan dan kesopan petugas
masih kurang
Kurang mengetahui komponen indeks kepuasan pasien dari petugas
Indeks penilain
kepuasan belum
tersedia di poliklinik
Belum mencapainya
target indeks kepuasan
pasien
Belum adanya survey
kepuasan pasien
berdasarkan KSM
• Belum maksimalnya
Sosialisasi
pemahaman
indeks kepuasan
pasien terhadap
petugas
• Banyaknya jumlah pasien poli
• Kurangnya pengawasan
terhadapa penilaian kepuasan
pasien
• Lingkungan tempat
pemeriksaan kurang kondusif
Belum optimalnya sikap dan perilaku petugas poli terhadap kepuasaan pasien dan keluarga pada pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
MEASUREMENT METODE
ENVIRONMENT
KEGIATAN PENYELESAIAN ISU
No Kegiatan
1 Rapat kordinasi antara kepala KSM dan bagian Humas untuk penilaian sikap dan perilaku petugas poli terhadap kepuasan pasien pada poliklinik T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2 Membuat draft survey sikap dan perilaku petugas poli terhadap indeks kepuasan pasien, pembuatan stiker emoji kepuasan dan membuat alat
peraga sosialisasi
3 Melakukan sosialisasi pengisian survey sikap dan perilaku petugas poli
terhadap kepuasan pasien dan juga memberikan stiker emoji untuk kepuasanan secara keseluruhan tentang pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L
kepada staff, residen, perawat poli, dan pasien
4 Menerapakan pengisian survey sikap dan perilaku petugas poli terhadap kepuasan pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L oleh pasien dan memberikan stiker emoji kepada pasien tentang kepuasan secara keseluruhan
Sumber
PerintahAtasan
5 Melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap pengisian survey sikap dan perilaku petugas poli terhadap indeks kepuasan pasien dan stiker kepuasan pelayanan secara keseluruhan yang telah dilakukan pasien
Inovasi
PerintahAtasan
Inovasi
SKP
kordinasi antara kepala KSM dan bagian Humas untuk penilaian survey sikap dan perilaku petugas terhadap kepuasan pasien pada poliklinik
T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Membuat undangan rapat kordinasi
• Ouput: surat undangan
• Keterkaitan core value:
• Membuat surat undangan dibantu dengan bagian sekretariat (Kolaboratif)
• Memastikan undangan yang dibuat menggunakan Bahasa yang resmi, sopan, dan tidak terdapat salah pengetikan (Harmonis, Akuntabel)
• Meminta tanda tangan atasan dengan sikap yang santun (Harmonis)
• Berkomitemen untuk memberikan pelayanan yang baik sdan melakukan perbaikan (berorientasi pelayanan)
Menyebarkan
undangan rapat kordinasi
• Output: undangan diterima, tanda terima
• Keterkaitan core value:
• Melakukan konfirmasi dan komunikasi antaran kepala KSM THTKL dan Humas dengan sikap yang baik dan sopan (Akuntabel)
• Bekerjasama dengan pihak sekretariat dalam penyampaian surat ke instansi terkait (kolaboratif)
Pelaksanaan rapat koordinasi
antara KSM THT-KL dan
Humas
• Output: Rapat terlaksana, foto kegiatan, daftar hasir
•Keterkaitan core value:
• Menghadiri rapat tepat waktu serta mengikuti rapat dengan baik
(Akuntabilitas)
• Bertindak proaktif terhadap terselenggaranya rapat (Adaptif)
• Menghargai masukan-masukan yang diberikan oleh KSM THTKL dan Humas (Harmonis)
Professional Inovatif Tulus Unggul Integritas
Notulensi hasil rapat
• Output: notulen rapat
• Keterkaitan core value:
• Membuat notulensi rapat dengan baik, cermat, dan tidak melakukan manipulasi data (Akuntabel)
Membuat draft survey sikap dan perilaku petugas terhadap indeks
kepuasan pasien, pembuatan stiker emoji kepuasan dan membuat alat peraga sosialisasi
Membuat survey sikap dan perilaku petugas terhadap kepuasan pasien
•Output: Draft Survey
• Keterkaitan core value:
• Berkomitemen untuk memberikan pelayanan yang baik dan melakukan
perbaikan (berorientasi pelayanan, Loyal)
• Membuat survey dengan bahasa yang baik dan sopan ( Akuntabel)
• Berkordinasi dengan pihak humas mengenai kuesioner yang ada di RSHS, dan mengadaptasikan pertanyaan
kuesioner dengan survey yang dibuat ( Adaptif, kolaboratif)
Membuat stiker emoji dan kotak responden
• Output: Stiker emoji kepuasan dan kotak pengumpulan dan foto
• Keterkaitan core value:
• Berinovasi untuk mengembangkan kreatifitas (Adaptif)
• Melakukan perbaikan tiada henti dan memahami kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan)
Membuat alat peraga untuk sosialisasi
• Output: Banner sosialisasi
• Keterkaitan core value:
• Berinovasi untuk mengembangkan kreatifitas (Adaptif)
• Melakukan perbaikan tiada henti dan memahami kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan)
Inovatif Unggul Integritas
Melakukan sosialisasi pengisian survey sikap dan perilaku petugas
terhadap indeks kepuasan pasien dan juga memberikan stiker emoji
untuk kepuasanan secara keseluruhan tentang pelayanan di poliklinik
T.H.T.K.L kepada staff, residen, perawat poli, dan pasien
Membuat undangan sosialisasi pengisian survey
sikap dan perilaku petugas terhadap kepuasan pasien oleh pasien kepada staff, perawat dan residen
• Output: Surat undangan sosialisasi
• Keterkaitan core value:
• Membuat surat undangan sosialisasi dibantu dengan bagian sekretariat (Kolaboratif)
• Memastikan undangan yang dibuat menggunakan Bahasa yang resmi, sopan, dan tidak terdapat salah pengetikan (Harmonis, Akuntabel)
• Menyampaikan surat undangan kepada seluruh staf medis, perawat dan residen (Loyal)
Melakukan sosialisasi pengisian survey sikap
dan perilaku petugas terhadap kepuasan pasien dan pengumpulan stiker emoji kepuasan
kepada staff, perawat dan residen
• Output: foto kegiatan, daftar hadir
• Keterkaitan core value:
• Berkomitemen untuk memberikan pelayanan yang baik dan melakukan perbaikan (berorientasi pelayanan)
• Membantu para staff, perawat dan residen mengetahui pengisian survey oleh pasien (Kompeten)
• Bertindak proaktif dalam sosialisasi (Adaptif)
Kepemimpinan Profesional Inovatif Unggul Integritas
Menerapakan pengisian survey sikap dan perilaku petugas terhadap
kepuasan pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L oleh pasien dan memberikan
stiker emoji kepada pasien tentang kepuasan secara keseluruhan
Melakukan sosialisasi pengisian survey sikap dan perilaku petugas terhadap kepuasan pasien di ruang tunggu pasien
• Output: Foto kegiatan, daftar hadir
•Keterkaitan core value:
• Berkomitmen memenuhi kebutuhan masyarakat dan melakukan perbaikan tiada henti (Berorientasi pelayanan)
• Sosialisasi menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti dan tidak melihat ras, suku dan agama (Harmonis)
• Membantu masyarakat untuk mengetahui sikap perilaku petugas untuk kepuasan pasien (kompeten)
Pendampingan pengisian survey sikap dan perilaku petugas terhadap kepuasaan pasien oleh pasien
• Output: foto kegiatan, kertas survey yang telah diisi
•Keterkaitan core value:
• Berkomitmen memenuhi kebutuhan masyarakat dan melakukan perbaikan tiada henti (Berorientasi pelayanan)
• Membantu masyarakat dalam pengisian survey dan tidak membeda-bedakan latar belakang (Kompeten, Harmonis))
• Melakukan pendampingan dengan penuh rasa tanggung jawab (Akuntabel)
• Berdedikasi melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Loyal)
• Berkolaborasi dengan residen untuk membantu pasien dalam pengisian survey (kolaboratif)
Memasukkan stiker emoji ke kotak kepuasan
• Output: foto kegiatan
•Keterkaitan core value:
• Berkolaborasi dengan residen untuk membantu pasien dan memberitahua cara pengumpulan stiker emoji (kolaboratif, Kompeten)
• Berdedikasi melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan (Loyal)
• Melakukan pendampingan dengan penuh rasa tanggung jawab dan tidak membedabedakan latar belakang (Akuntabel, Harmonis)
Kepemimpinan Profesional Inovatif Tulus Unggul
Integritas
Melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap pengisian survey
sikap dan perilaku petugas terhadap indeks kepuasan pasien
Pengumpulan data pengisian survey sikap dan perilaku petugas terhadap kepuasan pasien dan stiker emoji kepuasan terhadap seluruh
pelayanan
• Output: Terkumpulnya data pengisian survey dan stiker emoji
• Keterkaitan core value:
• Mengumpulkan data-data pengisian survey perilaku terhada kepuasan pasien dan stiker emoji dengan penuh rasa tanggung jawab dan jujur (Akuntabel)
• Berkolaborasi dengan residen untuk megumpukan data (kolaboratif)
Pengolaan data pengisian survey sikap dan perilaku petugas terhadap kepuasan pasien dan stiker emoji kepuasan terhadap seluruh
pelayanan
• Output: Grafik survey sikap dan perilaku petugas dan grafik kepuasan pasien
• Keterkaitan core value:
• Mengolah data-data yang telah dikumpulkan dengan teliti, keikhlasan, penuh tanggung jawab, dan tidak ada manipulasi (Akuntabilitas)
• Berkomitmen untuk menjaga hasil data survey (loyal)
Profesional Inovatif Unggul Integritas
Rancangan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Juni Juli Agustus
No Kegiatan
1 Melakukan kordinasi kepada kepala KSM dan bagian Humas untuk penilaian sikap dan perilaku petugas terhadap kepuasan pasien pada poliklinik T.H.T.K.L RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
2 Membuat draft survey untuk sikap dan perilaku petugas terhadap indeks kepuasan pasien, pembuatan stiker emoji kepuasan dan membuat alat peraga sosialisasi
3 Melakukan sosialisasi pengisian survey sikap dan perilaku petugas terhadap indeks kepuasan pasien dan juga memberikan stiker emoji untuk kepuasanan secara keseluruhan tentang pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L kepada staff, residen, perawat poli, dan pasien
4 Menerapakan pengisian survey sikap dan perilaku petugas terhadap kepuasan pelayanan di poliklinik T.H.T.K.L oleh pasien dan memberikan stiker emoji kepada pasien tentang kepuasan secara keseluruhan
5 Melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap pengisian survey sikap dan perilaku petugas terhadap indeks kepuasan pasien dan stiker kepuasan pelayanan secara keseluruhan yang telah dilakukan pasien
IV I II III IV I II