Pembuatan Standar Pelayanan Pemeriksaan Kebugaran Fisik Untuk Kelompok Usia Khusus Di BKOM Bandung

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 4

PEMBUATAN PEDOMAN PELAYANAN PEMERIKSAAN KEBUGARAN FISIK

UNTUK KELOMPOK USIA KHUSUS

DI BKOM BANDUNG

DISUSUNOLEH :

PUTRA RIZKI

NIP. 198604232022031001

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2022

LEMBAR PERSETUJUAN

SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN STANDAR PELAYANAN PEMERIKSAAN KEBUGARAN FISIK

UNTUK KELOMPOK USIA KHUSUS DI BKOM BANDUNG

Disusun Oleh:

Putra Rizki

NIP 198604232022031001

Telah Disetujui untuk Seminar Rancangan Aktualisasi

Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan III Angkatan 4 Tahun 2022

Coach

Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si

NIP. 197712162006041001

Mentor

dr. Riza Adriyani, M.Or

NIP. 197908042008122002

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN STANDAR PELAYANAN PEMERIKSAAN KEBUGARAN FISIK

UNTUK KELOMPOK USIA KHUSUS DI BKOM BANDUNG

Telah di seminarkan

Tanggal 30 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si

NIP. 197712162006041001

Penguji

Laode Musafin, SKM, MKes

Mentor

dr. Riza Adriyani, M.Or

NIP. 197908042008122002

ii

SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Putra Rizki

NIP : 198604232022031001

Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk1/ IIIB

Jabatan : Dokter Ahli Pertama

Unit Kerja : BKOM Bandung

Kertas Kerja Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negri Sipil dimanapun. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi Calon Pegawai

Negri Sipil Angkatan 4 tahun 2022 adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang yang ditulis di daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenarandalam pernyataan ini, maka sayat bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.

Bandung, 21 Juni 2021

Putra Rizki

198604232022031001

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan kegiatan aktualisasi berupa “PEMBUATAN STANDAR PELAYANAN PEMERIKSAAN KEBUGARAN FISIK UNTUK KELOMPOK USIA KHUSUS DI BKOM BANDUNG” ini dengan baik. Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu yaitu;

1. Kepala BKOM Bandung dr. Linda Siti Rohaeti, M.KM yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan I ini dengan baik.

2. Kepala Balai Besar Kesehatan Cikarang Bapak Suherman, M. Kes

3. Koordinator Pelayanan BKOM Bandung dr. Pinky Regina Garmiati yang telah memberikan dukungan dan arahan kepada penulis dalam mengikuti pelatihan dasar CPNS GolonganIII ini.

4. dr. Riza Adriyani, M.Or sebagai mentor yang telah memberikanbimbingan, arahan, dukungan moril, tenaga serta waktunya.

5. Bapak Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si sebagai coach yang telah memberikanbimbingan dan arahan kepada penulis.

6. Bapak/Ibu widyaiswara yang telah membagi ilmunya kepada penulis.

7. Ibu Verawati Lenny, SKM, MKM selaku ketua pelaksana Latsar serta bapak/ibu panitia pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan I Kementerian Kesehatan Bapelkes Cikarang.

8. Seluruh teman-teman pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan 4 Kementerian Kesehatan RI.

Semoga laporan rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.Mohon maaf apabila dalampenyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

iv
Penulis Putra Rizki
v DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN i LEMBAR PENGESAHAN ii SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii BAB 1 1 PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan Umum 2 1.3. Tujuan Khusus 2 1.4. Ruang Lingkup 2 1.5. Manfaat 2 BAB II 3 PROFIL INSTANSI 3 2.1. Visi dan Misi 3 2.2. Nilai-nilai Organisasi................................................................................................... 4 2.3. Tugas Organisasi 4 2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta ...................................................................... 5 BAB III .................................................................................................................................. 7 ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI........................................... 7 3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual.............................................................................. 7 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance..................................................................................... 11 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif......................................... 13 BAB IV................................................................................................................................ 15 RANCANGAN AKTUALISASI............................................................................................. 15 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS........................................................... 15 4.2. Penjadwalan 25 4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi....................................... 25 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 26 LAMPIRAN 27

DAFTAR TABEL

vi
Tabel 2.1 SKP Dokter Ahli Pertama....................................................................................7 Tabel 3.1PenapisanisumetodeAPKL 11 Tabel 3.2PenapisanisumetodeUSG....................................................................................11 Tabel 3.3 Alternatif pemecahan masalah..........................................................................14 Tabel 4.1 Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS 15 Tabel 4.2 Jadwal rancangan kegiatan aktualisasi...............................................................21 Tabel 4.3 Pihak terkait dalam aktualisasi...........................................................................21

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Susunan Organisasi BKOM Bandung................................................................5

Gambar 3.1 Analisis penyebab isu dengan teknik Fish Bone................................................12

vii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari Pejabat Umum (PNS) dan Penyelenggara Negara

Kontrak (PPPK). Keduanya merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu untuk menjadi ASN dan diangkat pada jabatan tertentu oleh direktur sumber daya manusia, hal ini tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. PNS berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik dan memiliki fungsi untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia Untuk dapat menjadi PNS seperti di atas maka perlu diadakan pelatihan salah satunya pelatihan dasar (LATSAR) bagi PNS.

Pelatihan Dasar (LATSAR) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah syarat bagiCalonPegawai

Negeri Sipil (CPNS) untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil(PNS). Sebelum tahun 2015 dikenal sebagai Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan atau disingkat Diklat Prajabatan. Dalam

Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000tentang pendidikan dan pelatihan jabatan Aparatur

Sipil Negara (Pegawai Negeri Sipil), antara lain ditetapkan jenis-jenis diklat ASN/PNS. Salah satu jenis diklat adalah Latsar CPNS (Golongan I, II, atau III) yang merupakan syarat pengangkatanCalon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk menjadi ASN/PNS sesuai golongan tersebut. Latsar CPNS dilaksanakan guna memberikan pengetahuan untuk membentuk wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidangtugas dan budaya organisasinya supaya mamapu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam sistem penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS tahun 2022 menggunakan metode pembelajaran Blanded Learning, yaitu memadukan antara pembelajaran daring (tanpa tatap muka langsung) dan luring (melalui tatap muka secaralangsung)yang dilaksanakan di Satuan

Kerja masing-masing dan di Balai BesarPelatihan Kesehatan (BBPK) Cikarang. Setelah selesai

1

mengikuti pelatihan dasar ini CPNS diharapkan mampu berfikir kritis, objektif, dan analisis untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK saat menangani isu kontemporer dalam menjalani tugas jabatan sebagai PNS. Penerapan ini akan tercermin dengan melakukan sebuah aktualisasi.

1.2. Tujuan Umum

Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) dalam melaksanakan tugas sebagaiPNSdi lingkungan kerja yaitu Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung.

1.3. Tujuan Khusus

Dengan melaksanakan aktualisasi diharapkan CPNS berkompenten untuk:

• Mampu mengidentifikasi isu-isu yang ada di Satuan Kerja.

• Mampu menganalisis pemecahan isu yang ada agar dapat diselesaikan.

• Mampu merancang kegiatan dan alternatif pemecahan isu yang diprioritaskan dengan mengimplementasikan nilai BerAKHLAK.

1.4. Ruang Lingkup

a. Ruang lingkup substansi

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi ini berfokus pada pemecahan isu di satuan kerja dengan mengoptimalisasi di pelayanan kesehatan olahraga BKOM Bandung

b. Ruang lingkup lokasi

Lokasi pelaksanaan aktualisasi ini berada di BKOM Bandung.

c. Ruang lingkup periodisasi

Pelaksanaan aktualisasi berlangsung selama 30 hari.

1.5.

Manfaat

Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai nilai-nilai

dasar yang harus dimiliki setiap Aparatur Sipil Negara yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK),serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerja.

Bagi Instansi Memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai Berorientasi pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK).

2

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1. Visi dan Misi

Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan RI. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun

2020 BKOM Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan, dan fasilitas, pelatihan, penelitian dan peningkatan kemitraan serta sosialisasi dibidang kesehatan olahraga masyarakat dan penyusunan laporan.

Visi

BKOM Bandung mendukung Visi Presiden “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”.

Misi

1. Meningkatkan motivasi masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik/olahraga yang baik, benar, teratur, dan terprogram melalui pelayanan kesehatan olahraga secara paripurna.

2. Mensosialisasi pelayanan kesehatan olahraga baik di institusi kesehatan maupun institusi lain yang terkait.

3. Memberikan pelayanan kesehatan olahraga secara paripurna, baik di dalam gedung maupun luar gedung.

4. Membantu menurunkan faktor resiko terjadinya Penyakit, khususnya Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui upaya pelayanan kesehatan olahraga secara paripurna.

5. Membantu meningkatkan prestasi olahraga melalui penerapan berbagai aspek ilmu dan teknologi kesehatan olahraga.

6. Menerapkan Quality Assurance untuk kepuasan pelanggan internal, intermediate, & eksternal.

7. Menyediakan segala sumber daya untuk kepentingan orientasi teknis dan penelitian bidang kesehatan olahraga.

8. Mendayagunakan dan mengembangkan seluruh sumber daya internal maupun eksternal dengan menggunakan sistem informasi manajemen yang bermutu.

2.2. Struktur organisasi

BKOM Bandung dipimpin oleh seorang Kepala dan dalam melaksanakan tugas secara administratif dikoordinasikan dan dibina oleh Sekretaris Direktorat Jendral Kesehatan

Masyarakat dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Kesehatan Kerja dan olahraga.

3

Struktur organisasi Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung sebagaimana

tertuang dalam Permenkes No. 32 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung adalah sebagai berikut:

1. Kepala BKOM Bandung

2. Sub Bagian Administrasi Umum

3. Kelompok Jabatan Fungsional

2.3. Nilai-nilai Organisasi

Terdapat tujuh nilai budaya kerja BKOM Bandung yaitu: profesional, tanggungjawab, kerja sama, jujur, ramah, inovatif, dan kekeluargaan.

2.4. Tugas Organisasi

BKOM Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan fasilitasi, pelatihan, penelitian dan peningkatan kemitraan serta sosialisasi dibidang kesehatan olahraga masyarakat dan penyusunan laporan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2020 BKOM Bandung menyelenggarakan fungsi:

• Penyusunan rencana, program, dan anggaran;

4
Gambar 2.1. Susunan Organisasi BKOM Bandung

• Pelayanan kesehatan olahraga masyarakat secara paripurna;

• Pelatihan kesehatan olahraga masyarakat;

• Penelitian dan pengembangan kesehatan olahraga masyarakat;

• Pelaksanaan kemitraan dan sosialisasi kesehatan olahraga;

• Pengelolaan data dan sistem informasi;

• Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan

• Pelaksanaan urusan administrasi BKOM Bandung.

2.5. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta

Nama : dr. Putra Rizki, Sp.KO

NIP : 198604232022031001

Jabatan : Dokter Ahli Pertama

Golongan : Penata Muda Tk 1 / IIIb

Unit Kerja : Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung

Instansi : Kementerian Kesehatan RI

Saat ini,pesertaterdaftarsebagaiCalonPegawaiNegeriSipil (CPNS)dilingkunganKementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah Direktorat Jenderal KesehatanMasyarakat dengan unit

kerja Balai Kesehatan Olahrga Masyarakat Bandung terhitung mulai tanggal 1 April 2022

sebagaiDokter Ahli Pertama Dalampelaksanaanaktualisasi, peserta mengacu kepadaSasaran

Kinerja Pegawai (SKP) meliputi :

Tabel 2.1.

Sasaran Kinerja Pegawai

1 Terselenggaranya pelayanan kesehatan olahraga

Terlaksananya upaya menyembuhkan penyakit

Terlaksananya pemulihan kesehatan akibat penyakit

Terlaksananya upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit

Terselesaikannya catatan medik pasien

Terlaksananya pelayanan kesehatan lainnya untuk masyarakat

Terlaksananya kegiatan bantuan / partisipasi

kesehatan

Terselesaikannya pembuatan karya tulis/karya

ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang kesehatan yang dipublikasikan

5
SKP Dokter Ahli Pertama

2 Terlaksananya diseminasi pengembangan model kesehatan olahraga

Terselesaikannya pembuatan tulisan ilmiah populer di bidang kesehatan yang disebar

luaskan melalui media massa

Terselesaikannya pemembuatan karya

tulis/karya ilmiah hasil pengembangan model bidang kesehatan yang dipublikasikan

Terselesaikannya pembuatan buku pedoman/ petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang kesehatan

Mengajar/melatih pada pendidikan dan latihan pegawai

Terlaksananya peran serta dalam seminar / lokakarya bidang kesehatan

Terlaksananya keanggotaan dalam organisasi profesi dokter

Terselesaikannya draft rancangan pedoman / prosedur pelaksanaan program kesehatan

Terselesaikannya laporan perjalanan dinas sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan

Terlaksananya tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan

Terselesaikannya laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan

Terselesaikannya draft laporan kegiatan

Terselesaikannya pengumpulan bahan / literatur

Terselesaikannya pengolahan bahan / literatur secara manual

Terlaksananya diseminasi pengembangan model kesehatan olahraga

Dari table diatas dapat dilihat bahwa peserta latsar selaku dokter ahli pertama di Balai

Kesehatan Olahraga Masayarakat (BKOM) Bandung memiliki beberapa poin sasaran kinerja

pegawai yang harus dipenuhi dan dilaksanakan agar tugas dan fungsi satuan kerja bisa

berjalan dengan baik.

6

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

BKOM Bandung adalah unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang memiliki tugas menyelenggarakan pelayanan dan fasilitasi, pelatihan, penelitian, dan peningkatan kemitraan serta sosialisasi di bidang kesehatan olahraga masyarakat. Berdasarkan tugas tersebut BKOM Bandung memiliki fungsi melakukan pelayanan kesehatan olahraga masyarakat secara paripurna baik dari dalam ataupun luar BKOM. Untuk memenuhi fungsi pelayanan kesehatan olahraga secara paripurna, standar pelayanan yang ada di BKOM haruslah sesuai dengan protokol terbaru atau pedoman pelayanan standar yang spesifik. Standar pelayanan yang baik harus dimulai dari kontak pertama kali klien dengan servicedeliverysystem dan dilanjutkan dengan kontak-kontak berikutnya sampai dengan selesai jasa tersebut diberikan. Selain itu pelayanan yang ada harus selalu inovatif dan adaptif mengikuti perkembangan yang ada, ini sesuai dengan core value kompeten tugas seorang ASN.

Masalah yang ada di satuan kerja bisa didapatkan berdasarkan pengamatan lingkungan kerja. Diharapkan dengan kemampuan kritis seorang ASN masalah yang ada bisa dikaji untuk selanjutnya dicari kesenjangan antara kondisi aktual dengan kondisi ideal. Untuk bisa merealisasikan rekomendasi penyelesaian masalah yang ada, tentu masalah yang diamati harus disesuaikan dengan kompetensi dan sasaran kinerja pegawai (SKP) yang diberikan oleh pimpinan.

Berdasarkan hasil pengamatan di satuan kerja BKOM Bandung, beberapa isu yang teridentifikasi antara lain:

1.Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan kebugaran fisik untuk kelompok usia khusus di BKOM Bandung tahun 2019-2022

BKOM Bandung menyediakan pelayanan pemeriksaan kebugaran dan peresepan latian di semua lini usia. Peresepan latihan harus disesuai dengan hasil pemeriksaan kebugaran yang ada, untuk itu rangkaian pemeriksaan kebugaran yang representatif berdasarkan usia menjadi sesuatu yang wajib. Berdasarkan data kunjungan tahun 2019 terdapat 45 kunjungan kelompok usia lansia dan 60 kunjungan kelompok usia anak-anak, secara proporsi tidak terlalu besar dibandingkantotal kunjungan. Tetapi angka yang tidak terlalu besar ini memiliki prioritas untuk ditangani secara tepat sesuai kelompok usianya, untuk menurunkan potensi hazard dan meningkatkan keefektifan resep latihan yang diberikan.

7

BKOM bandung telah melaksanakan pemeriksaan kebugaran yang terdiri dari pemeriksaan kebugaran untuk kesehatan (kardiorespirasi, otot, fleksibilitas, komposisi tubuh) dan pemeriksaan kebugaran untuk keahlian (kelincahan, keseimbangan, daya ledak otot, koordinasi motorik). Saat ini Kemenkes menggunakan baterai tes (6 -19 tahun) atau single test (usia 10-19 tahun) sebagai standar untuk menilai kebugaran jasmani peserta didik, sedangkan untuk lansia (sasaran jemaah haji) menggunakan tes lapangan (Rockport) atau tes jalan 6 menit. Standar penilaian kebugaran jasmani untuk anak/peserta didik dan lansia yang dikeluarkan oleh Kemenkes ini terutama mengukur komponen kebugaran jantung paru dan tes yang mampu laksana (peralatan dan SDM) di tingkat sekolah dan Puskesmas.

BKOM Bandung adalah UPT Kemenkes yang memiliki peralatan tes kebugaran dan SDM yang lebih kompeten. Standar pemeriksaan yang ada di BKOM bandung belum cukup optimal untuk kelompok usia khusus. Pemilihan jenis dan metoda pemeriksaan kebugaran memang sebaiknya disesuaikan dengan usia agar selama pemeriksaan lebih aman untuk klien, dan hasil pemeriksaan lebih representatif. Lebih lanjut jika hasil pemeriksaan kebugaran representatif, maka peresepan latihan akan lebih sesuai dengan klien terkait sehingga bisa tercapai tujuan kesehatan olahraga masyarakat. Pilihan jenis dan metode tes kebugaran untuk menilai setiap komponen kebugaran cukup bervariasi. Sehingga perlu adanya penetapan standar pemeriksaan kebugaran usia khusus (anak dan lansia) dengan mempertimbangkan komponen kebugaran yang diperiksa, ketersediaan peralatan dan SDM di BKOM Bandung.

2.Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan kebugaran fisik untuk kelompok khusus atlet di BKOM Bandung tahun 2022

Atlet merupakan salah satu kelompok masyarakat yang diterima oleh pelayanan BKOM Bandung. Umumnya atlet melakukan pemeriksaan kebugaran dengan tujuan skrining seleksi untuk kompetisi atau masuk pusat pelatihan.

Atlet memiliki standar pemeriksaan kebugaran sendiri, karena memiliki kapasitas fisik yang seharusnya lebih tinggi dibandingkan masyarakat biasa. BKOM belum memiliki standar pemeriksaan kebugaran khusus untuk atlet, sehingga hasil pemeriksaan kebugaran yan digunakan adalah pemeriksaan kebugaran masyarakat biasa. Hal ini akan membuat bias standar kebugaran untuk atlet, sehingga rekomendasi yang dihasilkan untuk instansi yang meminta pemeriksaan tersebut akan kurang representatif.

3.Belum optimalnya panduan monitoring latihan terutama pada klien dengan kondisi khusus di BKOM Bandung tahun 2022

Saat ini di BKOM Bandung menyediakan pelayanan latihan fisik yang diberikan dan disesuaikan dengan resep latihan dan hasil pemeriksaan kebugaran. Namun evaluasi yang dilakukan setelah melakukan latihan fisik hanya dilakukan satu kali setelah tiga bulan.

8

Perubahan kemampuan dan kepatuhan klien bisa berubah lebih cepat. Sehingga jika tidak

dilakukan monitoring berkala, maka latihan yang diberikan berpotensi tidak sesuai dengan kemampuan klien sehingga hasil akhir tujuan kesehatan olahraga masyarakat tidak dapat dicapai.

Setelah dilakukan identifikasi isu, untuk menentukan isu utama diperlukan penetapan core isu dengan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, dan Kelayakan) dilanjutkan dengan metode USG (Urgency, Seriousness,and Growth) untuk menentukan skala prioritas isu.

1. Metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, dan Kelayakan) Metode AKPL adalah metode analisis penetapan isu yang menitikberatkan pada penilaian aktual, kekhalayakan, problematika, dan kelayakan. Berikut pengertian AKPL:

• Aktual adalah isu yang sedang atau dalam proses kejadian, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. Jadi bukan isu yang lepas dari perhatian masyarakat atauisu yang sudah basi.

• Problematika adalah isu yang menyimpang dari harapan, standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.

• Kekhalayakan adalah isu yang secara langsung menyangkut hidup orang banyak, masyarakat/pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untukkepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja.

• Kelayakan adalah isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab.

Dari beberapa isu yang terpilih maka selanjutnya akan ditentukan satu isu utama yang akan dijadikan dasar dalam pembuatan aktualisasi.

Tabel3.1.PenapisanisumetodeAPKL

Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan

kebugaran fisik untuk kelompok usia khusus di BKOM

Bandung tahun 2019-2022

Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan

kebugaran fisik untuk kelompok khusus atlet di BKOM

Bandung tahun 2022

+ + + + Terpenuhi

+ + + + Terpenuhi

9
ISU
Kriteria isu*
Analisis
A P K L

Belum optimalnya panduan monitoring latihan

terutama pada klien dengan kondisi khusus di BKOM Bandung tahun 2022

*: Dikatakan terpenuhi apabila nilai AKPL lebih dari 2 +

2. Metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth)

+ + + + Terpenuhi

Metode USG adalah metode menyususn urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya

dengan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-

5. Berikut pengertian Urgency, Seriousness, dan Growth.

• Urgency, berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah maka makin tinggi urgency masalah tersebut.

• Seriousness, berkaitan dengan dampak dan pengaruhnya masalah tersebut. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi seseorangseperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa manusia. Semakin tinggi dampak masalah tersebut maka semakin serius masalah tersebut.

• Growth, beraitan dengan dampak masa depan dan perkembangannya. Semakin cepat berkembang

tersebut, semakin tinggi pertumbuhanmasalahnya

Dari hasil penapisan dengan menggunakan metode tersebut, diperoleh satu isu yang menjadi isu utama yang akan diangkat dalam penulisan laporan ini yaitu “Belum adanya standar

kebugaran fisik untuk kelompok usia khusus di BKOM

2019-2022”

10
masalah
ISU Analisis Jumlah Prioritas U S G Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan kebugaran
BKOM Bandung tahun
5 4 4 13 1 Belum adanya standar pelayanan
kebugaran fisik untuk kelompok
di BKOM Bandung tahun 2022 4 4 3 11 2 Belum
terutama
BKOM Bandung tahun 2022 4 4 3 11 3
Tabel 3.2. Penapisan isu metode USG
fisik untuk kelompok usia khusus di
2019-2022
pemeriksaan
khusus atlet
optimalnya panduan monitoring latihan
pada klien dengan kondisi khusus di
pelayanan pemeriksaan
Bandung tahun

Dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab isu “Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan kebugaran fisik untuk kelompok usia khusus di BKOM Bandung tahun 2019-2022” digunakan Teknik Fish Bone untuk menganalisis penyebab masalah dan solusi isu yang diambil.

Penyebab

Surrounding

Model pelayanan kedokteran olahraga yang meberikan layanan pemeriksaan kebugaran fisik kelompok usia khusus

Tidak pernah ada penyususan standar pelayanan pemeriksaan kebugaran fisik kelompok usia khusus

Akibat Suppliers

Tim Ahli

Guideline/protokol

Kompetensi spesialistik

Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan

kebugaran fisik untuk kelompok usia khusus

Systems

Skills

3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance

Peran dari Pegawai ASN adalah sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Penyebab isu yang ada bisa diberikan alternatif penyelesaian disesuaikan dengan peran ASN sehingga solusi yang ditampilkan mencerminkan perwujudan Smart Governance.

11
Gambar 3.1. Analisis penyebab isu dengan teknik Fish Bone

Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan kebugaran fisik untuk kelompok usia khusus terkait dengan kedudukan dan peranASN untuk mendukung terwujudnya Smart Governance seperti smart ASN dan Manajemen ASN.

1. Belum dibentuknya tim ahli/kusus terkait pembuatan pedoman pelayana pemeriksaan kebugaran kelompok usia khusus terkait dengan kurangnya kemampuan mengelola perubahan dan pengambilan keputusan dalam manajemen ASN sehingga kurang menunjukkan keinginan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

2. Tidak adanya protokol yang menjadi acuan untuk pemeriksaan kebugaran kelompok usia khusus masih berhubungan dengan kurangnya kemapuan mengelola perubahan, selain itu juga belum optimal kerjasama dan komunikasi sebagai manajemen ASN dalam usah mencari protokol yang terkait. Penggunaan IT dan kemampuan digital skill yang belum oprimal dalam SMART ASN menjadi faktor pendukung yang terkait dengan isu ini.

3. Belum pernahnya disusun standar pelayanan pemeriksaan kebugaran kelompok usia khusus terkait dengan masih kurangnya kompetensi orientasi pada hasil untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam manajemen ASN

4. Tidak adanya model pelayanan kedokteran olahraga yang meberikan layanan pemeriksaan kebugaran fisik kelompok usia khusus di wilayah satuan kerja terkait dengan masih belum optimalnya jejaring kerja sebagai SMART ASN

12

3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Rekomendasi terhadap penyelesaian isu

Isu : Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan kebugaran fisik untuk

kelompok usia khusus

Penyebab : Belum ada pedoman standar pemeriksaan kebugaran fisik untuk kelompok usia khusus

Alternatif pemecahan isu pada rancangan aktualisasi ini menyajikan alternatif solusi yang

terkait dengan SKP

Tabel 3.3. Alternatif pemecahan masalah

No Penyebab Dampak

1 Kompetensi spesialistik Keterbatasan pihak satuan

kerja dalam memperbaharui

standar pelayanan yang

bersifat spesialistik

Alternatif solusi

*Pendampingan dari perhimpunan spesialis

Kedokteran olahraga atau

hadirnya spesialis kedokteran

olahraga sebagai tenaga

pegawai di unit kerja

2 Belum adanya model

pelayanan kedokteran

olahraga yang

meberikan layanan

pemeriksaan kebugaran

fisik kelompok usia

khusus di kota Bandung

Tidak ada contoh/rujukan

layanan untuk diadaptasi oleh

satuan kerja

*Melihat contoh pelayanan yang sama di fasilitas

kesehatan lain melalui internet

3 Tim Ahli Guideline/protokol Tidak memiliki dasar untuk

pembuatan standar

pelayanan yang dimaksud

Pembentukan tim untuk pembuatan pedoman standar

pelayanan yang dimaksud

Dan memulai literasi untuk protokol terbaru pelayanan yang dimaksud

Diskusi kelompok internal TIM yang telah dibentuk

13

4 Tidak pernah ada

penyususan standar

pelayanan pemeriksaan

kebugaran fisik

kelompok usia khusus

Kebugaran fisik kelompok

usia khusus diperiksa dengan

standar pemeriksaan umum

*tidak dilakukan pada perancangan aktualisasi

Perencanaan pembuatan

pedoman

Pembuatan Pedoman

Pelayanan Pemeriksaan

kebugaran fisik kelompok usia

khusus

Sosialisasi pedoman

14

4.1.

1 Perencanaan pembuatan

pedoman pelayanan

pemeriksaan kebugaran

kelompok usia khusus

a.Melakukan diskusi dengan

Mentor mengenai alur teknis

pelaksanaan rancangan

aktualisasi

Bukti: tanda tangan form

perkembangan aktualisasi

b. Melakukan koordinasi

dengan kepala satker dan koordinator pelayanan

berupa diskusi dan perizinan

terkait rencana aktualisasi

Bukti: Tanda tangan form

perkembangan aktualisasi

RANCANGAN AKTUALISASI

Terdapat arahan

berupa alur teknis

kegiatan secara

garis besar

Organisasi

Organisasi

Terdapat izin

untuk melanjutkan

kegiatan

aktualisasi

Saya akan meninjau

standar pelayanan yang

ada secara proaktif (nilai

adaptif) dan dengan

responsif membuat

catatan dengan mengutip

bagian yang bisa diambil

dan harus ditambahkan

untuk meningkatkan

kualitas pedoman yang

akan dibuat (nilai

berorientasi pelayanan).

Perencanaan

pembuatan

pedoman

pelayanan

pemeriksaan

kebugaran

kelompok usia

khusus akan

berkontribusi

dalam

pelaksanaan visi-

misi organisasi

yaitu:

Perencanaan

pembuatan

pedoman

pelayanan

pemeriksaan

kebugaran

kelompok usia

khusus akan

berkontribusi

meningkatkan

nilai-nilai

organisasi yaitu:

15
BAB IV
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
KeterkaitanSubstansi
ASN
Tabel 4.1 Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output
Dengan Nilai Dasar
Kontribusi terhadap Visi Misi
Kontribusi terhadapNilaiNilai

c.Meninjau standar pelayanan

pemeriksaan kebugaran yang

ada di BKOM dan

berkoordinasi dengan

perhimpunan spesialis

kedokteran olahraga

mengenai panduan yang

sama

Bukti: Foto catatan yang

dibuat

Terdapat catatan

khusus mengenai

kekurangan

standar pelayanan

pemeriksaan

kebugaran yang

ada dan poin yang

harus

ditambahkan

untuk rencana

pembuatan

pedoman yang

baru

Saya akan berdikusi

secara sinergis dengan

mentor dan kepala satker (nilai kolaboratif) untuk

menyelaraskan tujuan

pembuatan aktualisasi ini (nilai harmonis).

Saya akan secara

konsisten melaporkan

perkembangan aktualisasi

kepada mentor (nilai

akuntabel).

Saya akan mendapatkan

izin untuk pelaksanaan

aktualisasi ini sebagai

suatu bentuk

keberhasilan dari hasil

diskusi sebelumnya (nilai

kompeten).

Saya akan melakukan

perencanaan pembuatan

pedoman ini sebagai

bentuk komitmen

Menyediakan

segala sumber

daya untuk

kepentingan

orientasi teknis

Mendayagunakan

dan

mengembangkan

seluruh sumber

daya

Kerjasama, ramah, kekeluargaan, profesional, dan

tanggung jawab

16

2 Pembentukan tim untuk

pembuatan pedoman

pelayanan pemeriksaan

kebugaran kelompok

usia khusus

a.Melakukan diskusi dengan

mentor mengenai pihak yang

mungkin terlibat dalam

pembuatan pedoman standar

pelayanan pemeriksaan

kebugaran

Bukti: tanda tangan form

perkembangan aktualisasi

b. Membuat list nama tim

dan tugas masing-masing

Bukti: Foto dari list yang

dibuat

c.Mengajukan nama tersebut

untuk disetujui kepala satker

Bukti: Tanda tangan kepala

satker (SK) atas persetujuan

pembentukan tim

d.Menginformasikan kepada

pihak terkait yang termasuk

menjadi tim penyusun

pedoman

Terdapatnya

arahan

mengenainama

yang akan

dimasukan ke

dalam Tim

pengabdian seorang

ASN (nilai loyal)

Saya akan berdiskusi

dengan mentor agar

selaras dalam

pembentukan tim (nilai

harmonis).

Saya akan membuat list

nama tim sebagai bentuk

responsif dari hasil

Pembentukan tim untuk pembuatan

pedoman

pelayanan

pemeriksaan

kebugaran

kelompok usia

khusus akan

Pembentukan tim

untuk pembuatan

pedoman

pelayanan

pemeriksaan

kebugaran

kelompok usia

khusus akan

Tersusunnya nama

anggota tim dan

tugas

Terbitnya SK

pembentukan tim

pembuat pedoman

secara resmi

diskusi sebelumnya (nilai

berorientasi pelayanan).

Saya akan membuat list

nama secara transparan

sesuai masukan mentor (nilai akuntabel).

Saya berkomitmen untuk mendapatkan izin

dari kepala satker atas

berkontribusi

dalam

pelaksanaan visi-

misi organisasi

yaitu:

Memberikan

pelayanan

kesehatan

olahraga secara

berkontribusi

dalam

meningkatkan

nilai-nilai

organisasi yaitu: Kerjasama, kekeluargaan, profesional, jujur,dan

Terinformasikan

masing-masing

nama menjadi

anggota tim

pembuat pedoman

segala langkah yang

diambil dalam proses

aktualisasi ini (nilai loyal).

Saya akan sukses

mebuat list nama (nilai

paripurna

Menerapkan

QualityAssurance

Menyediakan

segala sumber

tanggung jawab

17

3. Pengumpulan data referensi

Bukti: Tanda tangan pihak

terkait sudah terinfokan

kompeten) dan dengan

antusias menyampaikan

kepada nama yang

ditunjuk (nilai adaptid).

Saya akan meminta

kesediaan

bekerjasama dari nama

yang ditunjuk (nilai

kolaboratif).

daya untuk

kepentingan

orientasi teknis

Mendayagunakan

dan

mengembangkan

seluruh sumber

daya

a.Mencari literatur terbaru

dan guideline di jurnal

terstandar dan berbagai

instansi yang memiliki

pelayanan yang sama

mengenai pemeriksaan

kebugaran kelompok usia

khusus

Bukti:literatur yang terunduh

b.Mengevaluasi, menilai

kelayakan , dan memilih

literatur yang sesuai sebagai

rujukan pedoman yang akan

dibuat

Terunduhnya

literatur yang

berpotensi

digunakan

Saya akan mencari

literatur dengan algoritma

terstandar untuk

mendapatkan literatur

berkualitas (nilai

berorientasi pelayanan).

Saya akan mencari

literatur sebagai bentug

integritas dari

Pengumpulan

data referensi

berkontribusi

dalam

pelaksanaan visimisi organisasi

yaitu:

Memberikan

pelayanan

Pengumpulan data referensi

akan berkontribusi

dalam

meningkatkan

nilai-nilai

Terpilihnya

literatur yang akan

digunakan

perencanaan awal

pembuatan pedomaan

pelayanan (nilai

akuntabel)

kesehatan

olahraga secara

paripurna

Menerapkan

QualityAssurance

organisasi yaitu: Inovatif, profesional, dan tanggung jawab

18

Bukti:Tabel skoring kelayakan

literatur

c.Melakukan ekstraksi data

yang dibutuhkan dari literatur

yang didapatkan

Bukti:Tabel ekstrasi data

Terselesaikan

ekstraksi data

yang dibutuhkan

untuk referensi

Saya akan memberikan

kinerja terbaik dalam

pencarian literatur (nilai kompeten).

Saya akan peduli dan

hanya memilih literatur

berkualitas dan valid

sebagai referensi (nilai harmonis)

Saya berkomitmen

hanya memilih literatur

berkualitas dan valid

sebagai referensi (nilai loyal).

Saya akan mengekstraksi

data secara proaktif dan

antusias (nilai adaptif).

Saya akan meminta

kesediaan

bekerjasama tim yang

bertugas dalam

membantu beberapa

langkah kegiatan ini (nilai

kolaboratif).

Menyediakan

segala sumber

daya untuk

kepentingan

orientasi teknis

19

4 Pelaksanaan diskusi

grup internal Tim

pembuat pedoman

pelayanan pemeriksaan

kebugaran kelompok

usia khusus

a.Merancang jadwal

pertemuan dengan anggota

tim

Bukti: Draft jadwal diskusi

Terjadwalnya

pertemuan dengan

anggota tim

Saya akan konsisten

menginformasikan segala

bentuk penjadwalan

diskusi (nilai akuntabel)

dan mengharapkan

kesediaan

Pelaksanaan

diskusi grup

internal Tim

pembuat

pedoman

pelayanan

Pelaksanaan

diskusi grup

internal Tim

pembuat

pedoman

pelayanan

b.Melakukan diskusi terkait

literatur yang akan

digunakan, tugas masing tim, dan batas waktu

penyelesaian tugas

Bukti: Foto kegiatan

c.Membuat notulensi setiap

selesai diskusi, dan

menyebarkan kepada

masing-masing anggota Tim

sebagai pengingat hasil diskusi

Bukti: draft notulensi

Terselesaikannya

diskusi untuk

penyelesaian

pembuatan

pedoman

bekerjasama dari setiap

anggota tim untuk

berpartisispasi (nilai

kolaborasi).

Saya akan melakukan

diskusi secara terbuka

pemeriksaan

kebugaran

kelompok usia

khusus akan

berkontribusi

dalam

pemeriksaan

kebugaran

kelompok usia

khusus

Pengumpulan

Terselesaikannya

catatan selama

diskusi

untuk menerima masukan

sehingga pelaksanaan

aktualisasi ini bisa

menghasilkan produk

yang berkualitas (nilai

berorientasi pelayanan)

dan selaras (nilai

harmonis) dengan adanya

kontribusi dari masing-

masing anggota tim untuk

mewujudkannya (nilai

loyal).

pelaksanaan visi-

misi organisasi

yaitu:

Memberikan

pelayanan

kesehatan

olahraga secara

paripurna

Menerapkan

QualityAssurance

Menyediakan

segala sumber

data referensi akan berkontribusi

dalam

meningkatkan

nilai-nilai

organisasi yaitu:

Kerjasama, kekeluargaan, profesional, dan tanggung jawab

20

5 Pembuatan pedoman

pelayanan pemeriksaan

kebugaran kelompok

usia khusus

a.Menyusun draft pedoman

pelayanan pemeriksaan

kebugaran kelompok usia

khusus

Bukti: Draft pedoman

b.Melakukan editing/revisi

draft yang telah dibuat

Bukti: draft pedoman yang

telah diedit

c.Melakukan finalisasi berupa

diskusi akhir dengan Tim dan

penyampaian hasil pedoman

kepada kepala satker

Bukti: Draft lengkap

pedoman

Terselesaikan draft

awal pedoman

Saya akan

menginformasikan

penjadwalan diskusi

secara proaktif (nilai adaptif).

Saya akan memberikan

kinerja terbaik selama

proses diskusi dilakukan (nilai kompeten).

Saya akan menyusun

darft pedoman pelayanan

sebagai bentuk

komitmen dan

kontribusi seorang ASN

daya untuk

kepentingan

orientasi teknis

Mendayagunakan

dan

mengembangkan

seluruh sumber

daya

Pembuatan

pedoman

pelayanan

pemeriksaan

kebugaran

Pembuatan

pedoman

pelayanan

pemeriksaan

kebugaran

Terselesaikan

edit/revisis dari

draft sebelumnya

dalam melayani bangsa (nilai loyal).

Saya akan bekerjasama

dengan tim (nilai

kelompok usia

khusus akan

berkontribusi

dalam

kelompok usia

khusus akan

berkontribusi

dalam

Terselesaikannya

draft akhir

pedoman yang

disahkan kepala

satker

kolaboratif).

Saya akan melakukan

editing selaras dengan

masukan anggota tim (nilai harmonis).

pelaksanaan visimisi

organisasi

yaitu:

Memberikan

pelayanan

kesehatan

meningkatkan

nilai-nilai

organisasi yaitu:

Inovatif, profesional,

21

6 Sosialisasi pedoman

pelayanan pemeriksaan

kebugaran kelompok

usia khusus

d.Melakukan pencetakan

pedoman menjadi buku dan

menyimpan arsip pedoman

berupa softcopy yang

diserahkan kepada

koordinator pelayanan

Bukti: Buku pedoman dan

email kepada koordinator

pelayanan

Tercetaknya buku

pedoman dan

terkirimnya arsip

softcopy kepada

koordinator

pelayanan

Saya akan melakukan

perbaikan draft pedoman

secara transparan dan

sebagai bentuk dapat

dipercaya oleh anggota

tim (nilai akuntabel).

Saya akan proaktif dan

atusia dalam penyusunan

draft pedoman (nilai

adaptif) sehingga bisa

menghasilkan draft

pedoman yang

berkualitas dan

memuaskan. (nilai

berorientasi pelayanan).

olahraga secara

paripurna

Menerapkan

QualityAssurance

Menyediakan

segala sumber

daya untuk

kepentingan

orientasi teknis

Mendayagunakan

dan

mengembangkan

seluruh sumber

daya

jujur, dan

tanggung jawab

a.Membuat media

penyampaian sosialisasi

pedoman pelayanan

pemeriksaan kebugaran

kelompok usia khusus

Bukti: Slide presentasi

b.Membuat jadwal pertemuan

untuk sosialisasi pedoman

pelayanan pemeriksaan

Terselesaikannnya

slide presentasi

Saya akan melakukan

sosialisasi sebagai wujud

integritas atas

perencanaan awal

pembuatan pedoman

ini.(nilai akuntabel)

Perencanaan

pembuatan

pedoman

pelayanan

pemeriksaan

kebugaran

Sosialisasi

pedoman

pelayanan

pemeriksaan

kebugaran

kelompok usia

Terjadwalnya

pertemuan untuk

sosialisasi

Saya akan melakukan

sosialisasi sebagai bentuk

peduli terhadap

kelompok usia

khusus akan

berkontribusi

khusus akan

berkontribusi

dalam

22

kebugaran kelompok usia

khusus

Bukti: Draft jadwal

pertemuan

c.Menyampaikan pedoman

pelayanan pemeriksaan

kebugaran kelompok usia

khusus kepada pihak

pelayanan di BKOM

Bukti: Foto kegiatan

d.Melakukan hands-on

pemeriksaan kebugaran yang

terdapat pada pedoman

pelayanan pemeriksaan

kebugaran kelompok usia

khusus

Bukti: Foto kegiatan

Tersampaikannya

pedoman yang

telah dibuat

pelaksana pelayanan di BKOM (nilai harmonis).

Saya akan melakukan

sosialisasi sehingga

pedoman yang dibuat

bisa dipahami dan secara

sinergis akan mudah

dilaksanakan oleh

pelaksana pelayanan

(nilai kolaboratif).

dalam

pelaksanaan visi-

misi organisasi

yaitu:

Memberikan

pelayanan

kesehatan

olahraga secara

paripurna

Menerapkan

meningkatkan

nilai-nilai

organisasi yaitu: Kerjasama, kekeluargaan, profesional, dan tanggung jawab

Terselesaikannya

kegiatan hands-on

pemeriksaan

kebugaran yang

terdapat pada

pedoman

pelayanan

pemeriksaan

kebugaran

kelompok usia

khusus

Saya akan melakukan

sosialisasi sebagai bentuk

komitmen dan kontibusi

sebagai ASN (nilai loyal)

untuk meningkatkan

kualitas pelayanan di BKOM (nilai berorientasi pelayanan).

Saya secara akan secara

proaktif memberikan

kesempatan hands-on

(nilai adaptif) kepada

pelaksana pelayanan

BKOM untuk

QualityAssurance

Menyediakan

segala sumber

daya untuk

kepentingan

orientasi teknis

Mendayagunakan

dan

mengembangkan

seluruh sumber

daya

23

menyelaraskan

perbedaan pemahaman

terhadap pedoman yang

telah disususn.(nilai

harmonis).

Saya akan melakukan

sosialisasi sebagai bentuk

keberhasilan dan

kesuksesan tim dalam

penyususnan pedoman

yang telah dikerjakan

(nilai kompeten).

24

4.2. Penjadwalan

Tabel 4.2. Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi No Kegiatan Juli Agustus

I II III IV I II

1. Perencanaan pembuatan pedoman pelayanan pemeriksaan kebugaran kelompok usia khusus

2. Pembentukan tim untuk pembuatan pedoman pelayanan pemeriksaan kebugaran kelompok usia khusus

3. Pengumpulan data referensi

4. Pelaksanaan diskusi grup internal Tim pembuat pedoman pelayanan pemeriksaan kebugaran kelompok usia khusus

5. Pembuatan pedoman pelayanan pemeriksaan kebugaran kelompok usia khusus

6. Sosialisasi pedoman pelayanan pemeriksaan kebugaran kelompok usia khusus

4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Tabel 4.3. Pihak terkait dalam aktualisasi No Pihak Peran

1 Peserta latsar Menyusun rancangan aktualisasi dan pelaksana didalamnya

2 Mentor Memberikan masukan dan arahan dalam pelaksanaan aktualisasi

3 Coach Memberikan masukan dan arahan mengenai teknis penyusunan laporan aktualisasi

4 Kepala satuan kerja Perizinan

5 Koordinator pelayanan Perizinan

6 Dokter dan perawat pelayanan Menyusun pedoman sesuai tugas

25

DAFTAR PUSTAKA

Petunjuk Teknis Pengukuran Kebugaran Jasmani. Depkes, Jakarta, 2005

Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2021. BKOM Bandung, Bandung, 2021

Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 2021

Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Lembaga

AdministrasiNegara Republik Indonesia. Jakarta, 2019

26
27 LAMPIRAN

Latar Belakang

• PNS berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

• Untuk dapat menjadi PNS seperti di atas maka perlu diadakan pelatihan salah satunya pelatihan dasar (LATSAR) bagi PNS

• PNS menerapkan nilai BerAKHLAK →tercermin dengan melakukan

AKTUALISASI

Tujuan

Tujuan Umum

• Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK

Tujuan Khusus

• Mampu mengidentifikasi isu-isu yang ada di Satuan Kerja

• Mampu menganalisis pemecahan isu yang ada agar dapat diselesaikan

• Mampu merancang kegiatan dan alterrnatif pemecahan isu yang

diprioritaskan dengan mengimplementasikan nilai BerAKHLAK

Manfaat

Bagi Penulis

• Untuk menambah pengetahuan dan wawasan BerAKHLAK,serta dapat

mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerja.

Bagi Instansi

• Memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah

yang lebih baik

Penapisan isu metodeAPKL

Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan

kebugaran fisik untuk kelompok usia khusus di BKOM

Bandung tahun 2019-2022

Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan

kebugaran fisik untuk kelompok khusus atlet di BKOM

Bandung tahun 2022

Belum optimalnya panduan monitoring latihan

terutama pada klien dengan kondisi khusus di BKOM

Bandung tahun 2022

ISU Analisis Kriteria isu* A P K L
+ + + + Terpenuhi
+ + + + Terpenuhi
+ +
Terpenuhi
+ +

Penapisan isu metode USG

ISU Analisis Jumlah Prioritas U S G Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan kebugaran fisik untuk kelompok usia khusus di BKOM Bandung tahun 20192022 5 4 4 13 1 Belum adanya standar pelayanan pemeriksaan kebugaran fisik untuk kelompok khusus atlet di BKOM Bandung tahun 2022 4 4 3 11 2 Belum optimalnya panduan monitoring latihan terutama pada klien dengan kondisi khusus di BKOM Bandung tahun 2022 4 4 3 11 3

Alternatif Pemecahan Masalah

N o Penyebab Dampak Alternatif solusi

1 Kompetensi spesialistik Keterbatasan pihak satuan kerja dalam

memperbaharui standar pelayanan

yang bersifat spesialistik

2 Belum adanya model pelayanan

kedokteran olahraga yang

meberikan layanan pemeriksaan

kebugaran fisik kelompok usia

khusus di kota Bandung

3 Tim Ahli Guideline/protokol

Tidak ada contoh/rujukan layanan

untuk diadaptasi oleh satuan kerja

*Pendampingan dari perhimpunan spesialis Kedokteran olahraga atau

hadirnya spesialis kedokteran olahraga sebagai tenaga pegawai di unit

kerja

*Melihat contoh pelayanan yang sama di fasilitas kesehatan lain melalui

internet atau kunjungan ke unit pelayanan yang memberikan jenis

pelayanan serupa

Tidak proaktif untuk pembuatan

pedoman santar pelayanan

Tidak memiliki dasar untuk pembuatan

standar pelayanan yang dimaksud

Pembentukan tim untuk pembuatan pedoman standar pelayanan yang

dimaksud

Memulai literasi untuk protokol terbaru sebagai pedoman pelayanan

Diskusi kelompok internal TIM yang telah dibentuk

Tidak pernah ada penyususan

standar pelayanan pemeriksaan

kebugaran fisik kelompok usia

khusus

Kebugaran fisik kelompok usia khusus

diperiksa dengan standar pemeriksaan

umum

Perencanaan pembuatan pedoman

Pembuatan Pedoman Pelayanan Pemeriksaan kebugaran fisik kelompok

usia khusus

Sosialisasi pedoman

4

1. Perencanaan pembuatan pedoman pelayanan pemeriksaan

kebugaran kelompok usia khusus

2. Pembentukan tim untuk pembuatan pedoman pelayanan

pemeriksaan kebugaran kelompok usia khusus

3. Pengumpulan data referensi

4. Pelaksanaan diskusi grup internal Tim pembuat pedoman

pelayanan pemeriksaan kebugaran kelompok usia khusus

5. Pembuatan pedoman pelayanan pemeriksaan kebugaran

kelompok usia khusus

6. Sosialisasi pedoman pelayanan pemeriksaan kebugaran

kelompok usia khusus

No Kegiatan Juli Agustus I II III IV I II
Penjadwalan

Para Pihak yang Terlibat dan Perannya

No Pihak Peran

1 Peserta latsar Menyusun rancangan aktualisasi dan pelaksana didalamnya

2 Mentor Memberikan masukan dan arahan dalam pelaksanaan aktualisasi

3 Coach Memberikan masukan dan arahan mengenai teknis penyusunan

laporan aktualisasi

4 Kepala satuan kerja Perizinan

5 Koordinator pelayanan Perizinan

6 Dokter dan perawat pelayanan Menyusun pedoman sesuai tugas

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.