RANCANGAN AKTUALISASI
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN III ANGKATAN IV TAHUN 2022
OPTIMALISASI PELAPORAN SASARAN KINERJA PEGAWAI SESUAI (SKP) TIMELINE DENGAN
PELAKSANAAN SOSIALISASI PENGISIAN SKP MELALUI MEDIA DIGITAL DI BBKPM BANDUNG
Disusun Oleh
Nama : Elsa Christiana Hutajulu, SKM
NIP : 199704042022032004
Jabatan : Ahli Pertama – Administrator Kesehatan
Instansi : Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM)
Bandung
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN III ANGKATAN IV TAHUN 2022
“Optimalisasi Pelaporan Sasaran Kinerja Pegawai Sesuai Timeline Dengan Pelaksanaan Sosialisasi
Pengisian Skp Melalui Media Digital Di Bbkpm Bandung”
Oleh
Nama : Elsa Christiana Hutajulu, S.K.M
NIP : 199704042022032004
Jabatan : Ahli Pertama - Administrator Kesehatan
Instansi : Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung, 30 Juni 2022
Mengetahui Coach,
Agus Dwinanto, SAP, MM NIP. 197708282003121003
Mengetahui Mentor, Rita Sri Rahayu, S.Si., M.KM NIP. 196707031991022001
i
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS yang berjudul “Pembuatan
Modul sebagai Media Sosialisasi tentang Penelitian dan Penulisan Artikel Ilmiah”. Saya menyadari
bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. drg. Maya Marinda Montain, M.Kes selaku Plt. Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat mengikuti Pelatihan Dasar CPNS
Tahun 2022
2. Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang beserta seluruh jajaran dan staf yang sudah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022
3. Rita Sri Rahayu, S.Si., M.KM selaku Kepala Sub bagian Administrasi Umum BBKPM Bandung sekaligus mentor penulis yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam menyusun rancangan aktualisasi
4. Agus Dwinanto, SAP, MM selaku coach yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun rancangan aktualisasi
5. Bapak/Ibu pengajar di Pelatihan Dasar CPNS Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Tahun 2022 yang telah memberikan ilmu selama pembelajaran secara daring
6. Nurani Wulandari, SKM selaku rekan kerja di BBKPM Bandung yang telah membantu dan mendukung proses penyusunan rancangan aktualisasi
7. Seluruh anggota Kelompok B Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan IV Tahun 2022 yang telah membantu dan mendukung penulis dalam setiap rangkaian kegiatan Distance Learning hingga penyusunan rancangan aktualisasi.
ii
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun untuk pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang lebih optimal. Demikian rancangan aktualisasi ini penulis buat, semoga dapat memberikan manfaat baik bagi penulis, maupun bagi pembaca. Terima kasih.
Bandung, 30 Juni 2022
Penulis,
Elsa Christiana Hutajulu, S.K.M
NIP. 199704042022032004
iii
iv DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... ii DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................... v DAFTAR TABEL ..................................................................................................................................... vi BAB I ................................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1 B. Tujuan 2 C. Manfaat 2 D. Ruang Lingkup 3 BAB II 4 DESKRIPSI UNIT KERJA ......................................................................................................................... 4 A. Profil BBKPM Bandung .......................................................................................................... 4 B. Visi dan Misi BBKPM Bandung ............................................................................................... 5 C. Nilai BBKPM Bandung ............................................................................................................ 5 D. Tugas dan Fungsi BBKPM Bandung ...................................................................................... 6 E. Struktur Organisasi BBKPM Bandung ................................................................................... 7 F. Profil Peserta Pelatihan BAB III ................................................................................................................................................. 9 RANCANGAN AKTUALISASI .................................................................................................................. 9 A. Identifikasi Isu 9 B. Penetapan Core Isu 12 C. Penyebab Isu 17 D. Gagasan Pemecahan Isu 18 E. Matriks Rancangan Aktualisasi ............................................................................................... 19 F. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ..................................................................................................... 27 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 28
v
Gambar 1. Struktur Organisasi BBKPM Bandung ............................................................................ 7 Gambar 2. Analisis Penyebab Isu ..................................................................................................... 17
DAFTAR GAMBAR
vi DAFTAR TABEL Tabel 1. Tugas Pokok Jabatan Administrator Kesehatan ................................................................ 8 Tabel 2. Daftar Isu di BBKPM Bandung ............................................................................................. 9 Tabel 3. Kaitan Isu dengan Agenda 3................................................................................................ 11 Tabel 4. Tapisan Isu menggunakan Metode APKL ........................................................................... 13 Tabel 5. Kriteria Penilaian.................................................................................................................. 13 Tabel 6. Penetapan Prioritas Isu menggunakan Metode USG ....................................................... 15 Tabel 7. Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu ...................................................................................... 18 Tabel 8. Matriks Rancangan Aktualisasi 20 Tabel 9. Jadwal Kegiatan Aktualisasi 27
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diberikan tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Agar dapat menjalankan perannya dengan baik, pegawai ASN memiliki
fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Berdasarkan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebelum melaksanakan tugas dan fungsinya secara resmi, PNS terlebih dahulu perlu mengikuti pelatihan dasar agar dapat mengabdi dengan baik. Berdasarkan Peraturan Lembaga
Administrasi Nasional Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Latsar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Latsar CPNS terdiri atas MOOC, Distance Learning, Aktualisasi, dan Klasikal. Tahapan
MOOC merupakan pembelajaran mandiri mengenai Sikap Perilaku Bela Negara, Nilai-nilai
Dasar PNS, Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI, dan Habituasi. Lalu, keempat materi
tersebut dipelajari kembali pada Distance Learning dengan pola synchronous dan asynchronous disertai penugasan. Setelah memahami keempat materi tersebut, CPNS
melakukan Aktualisasi di unit kerja dengan menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS, yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
1
(BerAKHLAK). Tahapan yang terakhir ialah pembelajaran dengan metode klasikal di Balai
Pelatihan Kesehatan Cikarang.
Berdasarkan keempat tahapan dan agenda Latsar CPNS tersebut, setiap peserta diharapkan untuk mampu peduli terhadap lingkungan sehingga dapat mengetahui dan menganalisa potensi masalah yang mungkin ada. Kemudian, setiap peserta dapat menentukan gagasan pemecahan masalah yang sesuai dan berdasarkan tugas dan fungsi jabatannya. Gagasan tersebut kemudian dikembangkan menjadi rancangan penyelesaian dan diaktualisasikan sesuai dengan nilai-nilai BerAKHLAK. Selain itu, setiap peserta Latsar CPNS juga diharapkan kedepannya untuk senantiasa menjalankan tugas dan fungsinya dengan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK.
B. Tujuan
a) Tujuan Umum
Tujuan pelaksanaan kegiatan aktualisasi pada unit kerja adalah sebagai berikut.
1. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis potensi masalah atau isu yang terdapat pada unit kerja
2. Mampu menentukan gagasan pemecahan masalah yang sesuai pada unit kerja
3. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
4. Mampu mengimplementasikan substansi pembelajaran mengenai Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government.
b) Tujuan Khusus
Tujuan khusus pelaksanaan kegiatan aktualisasi pada unit kerja agar optimalnya kegiatan penilaian perilaku skp oleh teman sejawat.
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Penulis dapat meningkatkan kinerja dengan melakukan internalisasi nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
2. Bagi Unit Kerja
Peningkatan kualitas kinerja ASN akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi dan misi pada unit kerja.
2
D. Ruang Lingkup
Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dilakukan di Sub Bagian Administrasi Umum Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung (BBKPM) yang dimulai pada 01 Juli 2022 sampai
dengan 06 Agustus 2022.
3
BAB II DESKRIPSI UNIT KERJA
A. Profil Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung (BBKPM)
BBKPM Bandung didirikan pada tahun 1952, dengan nama BP5 (Balai Penyelidikan dan Pemberantasan Penyakit Paru-Paru) dengan tujuan sebagai pusat pemberantasan
Penyakit Tuberkulosis (TB). BP5 Bandung menempati Gedung di Jl. Ir. H. Juanda 45 kemudian pindah ke Jl. Pasir Kaliki 121. Gedung BBKPM yang saat ini menjadi lokasi BBKPM Bandung
mulai ditempati pada bulan Juli tahun 1955
Pada tahun 1974, BP5 berubah menjadi BP4 (Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru) dan mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 144/Menkes/SK/IV/1978 tentang
Susunan Organisasi BP4, maka tugas pokok dan fungsi BP4 tidak hanya mengobati tuberculosis tetapi juga penyakit paru lainnya.
BP4 kemudian berubah menjadi BKPM (Balai Kesehatan Paru Masyarakat) dengan
merujuk pada Keputusan Menteri PAN Nomor : 62/Kep/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman
Organisasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen dan Lembaga Pemerintah Non
Departemen, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
1352/MENKES/PER/IX/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang
Kesehatan Paru Masyarakat, yang menetapkan BP4 Bandung sebagai Balai Kesehatan Paru
Masyarakat (BKPM) eselon 3b.
Pada tahun 2007 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
532/MENKES/PER/IV/2007 BKPM Bandung ditetapkan menjadi Balai Besar Kesehatan Paru
Masyarakat (BBKPM). Dikarenakan adanya perubahan struktur organisasi di tingkat
Kementerian maka pada tanggal 22 November 2011 terjadi pengalihan dari UPT di bawah
Direktorat Jenderal Binkesmas menjadi di bawah Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
(BUK) dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
2354/MENKES/PER/XI/2011 yang menetapkan kedudukan BBKPM Bandung sebagai Unit
Pelaksana Teknis di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Bina Upaya Kesehatan
BBKPM Bandung resmi menjadi Instansi Pemerintah pada Kementerian Kesehatan RI
yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan (PK-BLU) melalui Surat Kementerian
Keuangan Nomor 58/MK.05/2011 tanggal 28 Februari 2011. Dengan keluarnya Peraturan
Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan maka, BBKPM Bandung saat
ini berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
yang nomenklatur sebelumnya adalah Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
4
Lokasi BBKPM Bandung di Jalan Cibadak Nomor 214 Bandung menempati bangunan
seluas 6.678 m2 yang berdiri di atas tanah seluas 1.704 m2 dan di Cianjur memiliki bangunan
seluas 662 m2 dan bangunan Hibah ex. Kanto BKKBN Cianjur seluas 600 m2 yang berdiri di atas
tanah seluas 2.450 m2
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2354/Menkes/Per/XI/2011
tentang Perubahan Permenkes Nomor 532/Menkes/Per/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM), bahwa Tugas Pokok BBKPM Bandung
adalah melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan Kesehatan, penunjang Kesehatan, promosi Kesehatan, dan kemitraan serta pengembangan sumber daya.
B. Visi dan Misi BBKPM Bandung
• Visi
“Menjadi Rujukan Kesehatan Paru Masyarakat yang Terkemuka di Tingkat Nasional”
• Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan rujukan kesehatan paru yang berorientasi kesehatan masyarakat
2. Mensinergikan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) secara paripurna
3. Mempercepat terwujudnya masyarakat sehat paru yang mandiri dan berdaya
4. Meningkatkan derajat kesehatan paru masyarakat
C. Nilai BBKPM Bandung
Tata nilai yang dipilih untuk mengawal penerapan misi dan visi Klinik Utama BBKPM periode tahun 2020-2024 adalah:
1. Integritas yaitu berkata jujur, bertindak independen sesuai dengan kode etik dan selalu mengedepankan kepentingan lembaga ;
2. Keteladanan yaitu menjadi role model bagi lingkungan kerja dalam pemikiran, perkataan dan perilaku ;
3. Profesionalisme yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi, proaktif dan terus mengembangkan diri ;
4. Komunikasi yaitu proses dimana interaksi antar pegawai, pegawai dengan pasien/pengunjung, organisasi BBKPM dengan kelompok masyarakat/stakeholder yang dapat menyampaikan, menerima dan menggunakan informasi/bantuan sehingga terjadi
5
kesepahaman dan tercapai tujuan yang diinginkan kedua belah pihak untuk pencapaian visi BBKPM Bandung dan
5. Sinergi yaitu menciptakan dan meningkatkan kerjasama dengan mengedepankan kepercayaan untuk memberikan nilai tambah yang optimum.
D. Tugas dan Fungsi BBKPM Bandung
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2354/Menkes/Per/XI/2011
tentang Perubahan Permenkes Nomor 532/Menkes/Per/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) B andung mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan, penunjang kesehatan, promosi kesehatan, dan kemitraan serta pengembang an sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat. Adapun fungsi BBKPM Bandung adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan rencana, program dan anggaran
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan rujukan paru spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat
3. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan paru masyarakat
4. Pelaksanaan kemitraan dan pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat
5. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis di bidang kesehatan paru masyarakat
6. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan paru masyarakat
7. Pengelolaan data dan sistem informasi
8. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
9. Pelaksanaan urusan administrasi BBKPM
6
Nama : Elsa Christiana Hutajulu, S.K.M
Tempat, Tanggal Lahir : Tembagapura, 04 April 1997
NIP : 199704042022032004
Pangkat/Golongan : Penata Muda, III/a
Jabatan : Ahli Pertama – Administrator Kesehatan
Unit Kerja : Sub Bagian Administrasi Umum, Balai Besar
Kesehatan Paru Masyarakat Bandung (BBKPM)
Berikut adalah daftar kegiatan tugas pokok jabatan Administrator Kesehatan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 42/KEP/M.PAN/12/2000
tentang Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan dan Angka Kreditnya.
7
F. Profil Peserta Pelatihan
Gambar 1. Struktur Organisasi BBKPM Bandung
Tabel 1. Tabel Pokok Jabatan Administrator Kesehatan
No. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
1. Melaksanakan persiapan pelayanan administrasi kesehatan
2. Menyusun kebijakan program kesehatan
3. Mengorganisasikan pelaksanaan kebijakan program-program kesehatan
4. Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan program-program kesehatan
5. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan program-program kesehatan
6. Melaksanakan perijinan institusi dan sertifikasi produk-produk yang terkait dengan bidang kesehatan
7. Melaksanakan akreditasi institusi dan program-program Kesehatan
8. Melaksanakan sertifikasi tenaga Kesehatan dan perijinan pemberi jasa di bidang kesehatan
9. Menyusun laporan
10 Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang kesehatan
11 Membuat buku pedoman / petunjuk pelaksanaan / petunjuk teknis di bidang
Kesehatan
8
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Bandung adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang memiliki tugas pokok melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan Kesehatan dalam penanggulangan penyakit secara khusus penyakit paru. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Bandung dituntut untuk mentaati setiap kebijakan yang sudah disahkan sebagai petunjuk dalam pelaksanaan setiap tugas pokok di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM).
Disiplin sangat diperlukan dalam mendukung lancarnya pelaksanaan pekerjaan pada suatu organisasi. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan organisasi. Guna mewujudkan tujuan organisasi yang harus segera dibangun dan ditegakkan adalah kedisiplinan pegawainya. Jadi, kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan.
Untuk itu didapatkan beberapa isu yang perlu dilakukan pemecahan masalah. Dalam penetapan isu yang berkualitas dan aktual sebaiknya dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria isu yakni dengan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan).
No. Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
Kaitan dengan SKP
1. Belum tersedianya
aturan yang
lengkap terkait
pengajuan cuti
bagi karyawan di BBKPM Bandung
Pada SOP BBKPM
Bandung No.
OT.02.02/XLV.1/5264/20
20 tentang Cuti Pegawai
belum dicantumkan
informasi terkait batas
waktu pengajuan cuti
serta waktu yang
dibutuhkan untuk
SOP BBKPM
Bandung
No.OT.02.02/XLV.1
/5264/2020
mengenai proses
pengajuan cuti bisa
dilengkapi dengan
waktu yang
dibutuhkan untuk
Menyusun
rancangan
pedoman/prosedur
pelaksanaan
program upaya
kesehatan
9
Tabel 2. Daftar Isu di BBKPM Bandung
rekapitulasi absensi di BBKPM Bandung
penyusunan izin cuti yang
berdampak tidak adanya
proses cuti yang
memakan waktu terlalu
lama dan tidak adanya
surat izin cuti dari atasan
pengajuan serta
pemrosesan izin
cuti sehingga setiap
pegawai bisa
disiplin dan mendapatkan hak
cuti nya sesuai
dengan ketentuan
Petugas rekapitulasi
absen membutuhkan
waktu yang lebih lama
untuk merekapitulasi
absensi bulanan
dikarenakan data yang
dihasilkan oleh aplikasi
absensi yang digunakan di BBKPM Bandung masih
data mentah yang
membutuhkan banyak
waktu untuk di proses
sebagai data absensi yang akan di laporkan
pada atasan
Adanya aplikasi
terbaru yang dapat
membantu proses
rekapitulasi absensi
sehingga waktu
yang dibutuhkan
lebih singkat
Mengolah
bahan/literatur/lapo
ran secara elektronik
penerapan SKP
sesuai dengan
Surat Edaran
Menteri PANRB
No.8 Tahun 2021
Berdasarkan data yang
diperoleh dari Ditjen
Yankes (11 Juni 2022
Pukul 12.00 WIB)
Setiap pegawai bisa
mengerti dan
memahami proses
penilaian SKP
sehingga bisa
menyelesaikan
penilaian SKP
sesuai dengan tata
cara dan waktu
yang sudah di
tetapkan
Menyusun rancangan
pedoman/prosedur pelaksanaan
program upaya
kesehatan
10
2. Belum optimalnya proses
3. Belum dilakukannya
4. Belum optimalnya proses pengajuan
kenaikan gaji berkala
BBKPM Bandung baru
membuat 72 SKP dari
total 126 Pegawai dan belum ada yang
menyelesaikan penilaian
SKP sehingga masih 0% selesai.
Proses pengajuan
kenaikan gaji berkala
mash belum optimal
dikarenakan alur yang
sulit dan ketentuan di aplikasi serta peryaratan
yang dibutuhkan masih
sering berubah
Petugas yang
bertanggung jawab
pada proses
pengajuan gaji
berkala
membagikan ilmu
kepada rekan satu
bagian agar dapat
membantu proses
pengajuan
Mengolah
bahan/literatur/lapo
ran secara elektronik
Berdasarkan tabel di atas, ditemukan empat isu yang menghambat pencapaian indikator kinerja unit
dikarenakan terdapat perbedaan antar kondisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan. Jika isu tidak
diselesaikan, berikut dampak yang akan terjadi dan kaitannya dengan materi Agenda 3 yaitu
Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governance
Tabel 3. Keterkaitan Isu dengan Agenda 3
No. Identifikasi Isu
1. Belum tersedianya aturan yang lengkap terkait
pengajuan cuti bagi
karyawan di BBKPM Bandung
Dampak Jika Tidak
Diselesaikan
- Pegawai sulit untuk
mendapatkan hak cuti
dikarenakan waktu
proses cuti yang tidak
diketahui
- Sulitnya bagian
kepegawaian dalam
melakukan proses izin
Kaitan dengan Agenda 3
Tidak dapat menjalankan
tugas sesuai dengan
peraturan dan ketentuan
yang diatur Pelaksana
Kebijakan Publik
11
2. Belum optimalnya proses
rekapitulasi absensi di
BBKPM Bandung
3. Belum optimalnya pelaporan
SKP sesuai dengan Surat
Edaran Menteri PANRB No.8
Tahun 2021
cuti dikarenakan
pengajuan cuti dari
pegawai yang terlalu
berdekatan dengan
tanggal cuti
- Terlambatnya laporan yang diberikan kepada
kepala sub bagian
administrasi umum
- Kesalahan dalam
rekapitulasi absensi yang merugikan pegawai
- BBKPM Bandung tidak
dapat melakukan
penilaian SKP sesuai
dengan tata cara dan waktu yang ditetapkan
- BBKPM Bandung tidak
dapat menjalankan tugas, fungsim dan tanggung
jawabnya sebagai
Rujukan Kesehatan Paru yang Terkemuka di Tingkat Nasional sesuai
visi nya
Belum bisa melakukan tugas dan fungsi secara optimal Pelayanan Publik
4. Belum optimalnya proses
pengajuan kenaikan gaji berkala
B. Penetapan Core Isu
- Lamanya waktu yang
dibutuhkan dalam proses
pengajuan gaji berkala
Tidak dapat menjalankan tugas sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang diatur Pelaksana
Kebijakan Publik
Belum bisa melakukan tugas dan fungsi secara optimal Pelayanan Publik
Setelah mengidentifikasi isu-isu yang ditemukan pada unit kerja, tahap berikutnya
adalah melakukan analisis ketepatan dan kualitas isu dengan Teknik Analisis AKPL. Teknik tersebut berfokus pada tingkat aktual, kekhalayakan, problematik, dan kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan unit kerja.
12
Isu Metode APKL
1 Belum tersedianya aturan
yang lengkap terkait
pengajuan cuti bagi karyawan
di BBKPM Bandung
Alasan pemilihan :
- Proses pengajuan cuti
yang belum memiliki alur
yang lengkap dan efektif
- Karyawan sulit dalam
mendapatkan hak cuti
dikarenakan alur
pengajuan yang masih
belum efektif
2 Belum optimalnya proses rekapitulasi absensi di BBKPM
Bandung
Alasan pemilihan isu:
- Kurang efisien nya
aplikasi yang sedang
digunakan - Mengurangi efektivitas
pekerjaan rekapitulasi
absensi setiap bulannya
3 Belum optimalnya pelaporan
SKP sesuai dengan Surat
Edaran Menteri PANRB No.8
Tahun 2021
Alasan pemilihan isu:
- Terdapat perubahan
sistem penilaian SKP
13
No Isu Teknik AKPL Ket A K P L
Tabel 4. Teknik Tapisan
+ + + + Terpilih
+ + + + Terpilih
yang berlaku sejak 1 juli
2021
- Dapat mempengaruhi
hasil penilaian SKP
seluruh pegawai
4 Belum optimalnya proses
pengajuan kenaikan gaji
berkala
Alasan Pemilihan Isu:
- Pengajuan gaji berkala
yang mempengaruhi hak
karyawan
Kurangnya efisiensi
waktu dalam persiapan
berkas pengajuan
kenaikan gaji berkala
- Adanya perubahan
ketentuan yang sering
berubah terkait
pengajuan kenaikan gaji
berkala
+ + + + Terpilih
+ + +Tidak terpilih
Berdasarkan Teknik Tapisan AKPL, dimana pada Teknik tapisan isu APKL ada satu isu yang tidak terpilih, melalui diskusi Bersama Kepala Sub Bagian Administrasi Umum bahwa pada isu yang terkait aplikasi pengajuan kenaikan gaji berkala, tidak dapat diangkat menjadi isu aktualisasi yang akan diangkat dikarenakan keterbatasan waktu dan kewenangan dalam meninjau aplikasi yang dibuat oleh biro kepegawaian kementerian Kesehatan dan didapatkan tiga isu terpilih yang selanjutnya akan dilakukan penapisan kembali dengan menggunakan
Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Urgency ialah seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness ialah seberapa serius suatu isu harus
dibahas dan dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth ialah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak segera diselesaikan.
14
-
5 Sangat Urgen Sangat Serius Perkembangan Isu
Sangat Cepat
4 Cukup Urgen Cukup Serius Perkembangan Isu
Cepat
3 Urgen Serius Perkembangan Isu
Cukup Cepat
2 Kurang Urgen Kurang Serius Perkembangan Isu Lambat
1 Sangat Urgen Sangat Kurang Serius Perkembangan Isu
Sangat Lambat
1 Belum tersedianya aturan pengajuan cuti bagi karyawan di BBKPM Bandung 3 4 4 11
2 Belum optimalnya proses rekapitulasi absensi di BBKPM Bandung 4 4 4 12
3 Belum Optimalnya Penerapan Penilaian SKP sesuai dengan Surat Edaran Menteri PANRB No.8 Tahun 2021 di BBKPM Bandung
5 5 5 15
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
15
Nilai Kriteria Urgency Seriousness Growth
Tabel 5. Kriteria Penilaian
NO ISU U S G Total
Tabel 6. Penetapan Prioritas Isu Menggunakan Metode USG
membahayakan system atau tidak. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Berdasarkan tabel di atas didapatkan core isu “Belum Optimalnya Penerapan Penilaian
SKP sesuai dengan Surat Edaran Menteri PANRB No.8 Tahun 2021 di BBKPM Bandung” dengan perolehan skor tertinggi. Isu tersebut termasuk urgent dikarenakan penilaian Sasaran Kinerja
Pegawai mengalami perubahan sesuai dengan peraturan yang terbaru, dimana pegawai diwajibkan untuk melakukan penilaian perilaku rekan kerja secara 360O dan diharapkan untuk bisa segera beradaptasi dengan peraturan terbaru dikarenakan penilaian SKP yang harus dilakukan setiap semester dan menurut data yang diperoleh dari Ditjen Yankes (11 Juni 2022
Pukul 12.00 WIB). BBKPM Bandung baru membuat 72 SKP dari total 126 Pegawai dan belum ada yang menyelesaikan penilaian SKP sehingga masih 0% selesai. Kemudian, isu tersebut serious dikarenakan pentingnya penilaian SKP yang dapat mempengaruhi target dan kinerja
setiap pegawai serta organisasi, Isu juga termasuk growth dikarenakan akan menghambat
proses penilaian hasil kinerja setiap pegawai yang dapat berpengaruh pada kenaikan jabatan
setiap pegawai serta menghambat tercapainya sasaran kinerja organisasi. Jika penilaian kinerja
pegawai tersebut tidak dapat terselenggara sesuai dengan cara dan waktu yang tepat maka
BBKPM Bandung tidak dapat menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya sebagai pengembang sumber daya di bidang Kesehatan Paru Masyarakat.
16
C. Penyebab Isu
Setelah penetapan core isu, selanjutnya dilakukan analisis penyebab terjadinya isu tersebut. Analisis penyebab dapat menggunakan tools
berupa diagram fishbone seperti pada gambar di bawah ini.
Method Man
Adanya perubahan aturan dalam penilaian SKP
Penggunaan Aplikasi SKP yang terbaru belum diketahui oleh seluruh pegawai Belum optimalnya sosialisasi
Belum adanya evaluasi terkait pemahaman pegawai
mengenai penilaian SKP
Measurement Milieu
Belum optimalnya media yang digunakan untuk membagi informasi terkait penilaian skp terbaru
penilaian SKP
sesuai dengan
Peraturan
Menteri PANRB
No.8 Tahun
2021
Belum adanya sosialisasi penilaian SKP terbaru kepada seluruh pegawai
Adanya pembaruan aplikasi penilaian SKP
Material
Gambar 2. Analisis Penyebab Isu
17
Berdasarkan diagram fishbone di atas, penyebab terjadinya isu “Belum Optimalnya
Sosialisasi Penilaian SKP Sesuai dengan Peraturan Menteri PANRB No. 8 Tahun 2021” terbagi atas faktor method, man, measurement, milieu, material. Faktor penyebab yang akan ditindaklanjuti ialah factor method, yaitu belum optimalnya media yang digunakan untuk membagi informasi terkait penilaiain SKP terbaru. Berdasarkan hasil observasi selama 1 bulan bekerja di Sub Bagian Administrasi Umum, terdapat pegawai yang pernah menanyakan bagaimana cara melakukan proses penilaian oleh teman sejawat pada aplikasi penilaian SKP, namun kurang mendapatkan jawaban yang sesuai dikarenakan kemampuan staf yang terbatas dan tidak adanya media yang membantu memudahkan penjelasan tentang cara penilaian teman sejawat pada aplikasi penilaian SKP. Hal tersebut pun dapat menyebabkan tidak terpenuhinya proses penilaian SKP sesuai dengan waktu yang diberikan Akibatnya, hasil penilaian SKP yang dihasilkan oleh Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung menjadi tidak optimal.
D. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan hasil analisis penyebab terjadinya isu “Belum Optimalnya Sosialisasi
Penilaian SKP Sesuai dengan Peraturan Menteri PANRB No. 8 Tahun 2021”, didapatkan satu penyebab yang akan ditindaklanjuti menjadi rancangan aktualisasi. Penyebab tersebut adalah belum adanya media penyebaran informasi yang membantu menjelaskan cara melakukan penilaian perilkau di aplikasi penilaian SKP oleh teman sejawat sesuai dengan peraturan terbaru menurut PERMEN PANRB No. 8 Tahun 2021. Tentang penelitian yang kemudian dirumuskan menjadi gagasan pemecahan isu, yaitu Optimalisasi Pelaporan Sasaran Kinerja
Pegawai Sesuai Timeline Dengan Pelaksanaan Sosialisasi Pengisian Skp Melalui Media Digital Di BBKPM Bandung
. Berikut adalah rincian kegiatan dari gagasan pemecahan isu tersebut.
No.
Kegiatan
Sumber
1. Penyampaian gagasan terkait pembuatan video dan flyer Inovasi
2. Pengumpulan bahan untuk proses pembuatan video dan flyer Inovasi, Arahan Atasan
3. Pembuatan video dan flyer Inovasi
4 Sosialisasi video Inovasi
5. Distribusi flyer Inovasi
18
Tabel 7. Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu
E. Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Sub Bagian Administrasi Umum
Identifikasi Isu : 1. Belum tersedianya aturan pengajuan cuti bagi karyawan di BBKPM Bandung
2. Belum optimalnya proses rekapitulasi absensi di BBKPM Bandung
3. Belum optimalnya penerapan penilaian SKP sesuai dengan Surat Edaran Menteri PANRB No.8 Tahun 2021
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Sosialisasi Penilaian Perilaku di Aplikasi penilaian SKP oleh Teman Sejawat sesuai dengan Peraturan Menteri PANRB No. 8 Tahun 2021
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelaporan Sasaran Kinerja Pegawai Sesuai Timeline Dengan Pelaksanaan Sosialisasi Pengisian Skp Melalui Media Digital Di BBKPM Bandung
19
No. Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Kontribusi Visi dan Misi
1. Penyampaian gagasan terkait pembuatan video dan flyer kepada kepala sub bagian administrasi
umum, analisis kepegawaian
1. Membuat undangan pertemuan koordinasi gagasan aktualisasi
2. Menyiapkan bahan presentasi pada pertemuan koordinasi rancangan aktualisasi
3. Melakukan pertemuan koordinasi
4. Membuat notulen hasil pertemuan
koordinasi gagasan aktualisasi
Mendapatkan dukungan untuk melaksanakan rancangan aktualisasi
1. Undangan pertemuan
2. Surat izin penggunaan ruang
3. Bahan presentasi
4. Notulensi pertemuan
5. Daftar hadir
6. Dokumentasi pertemuan
Permohonan izin
untuk bertemu dengan
atasan adalah
aktualisasi dari
Akuntabel Melaksanakan
pertemuan dengan
atasan sesuai jadwal
yang telah ditentukan
adalah aktualisasi
Kolaboratif Berdiskusi dengan
atasan terkait rencana
penyusunan modul
pembelajaran adalah
aktualisasi Kolaboratif
Pengajuan gagasan
pemecahan masalah
terhadap pencapaian
indikator kinerja sebagai
upaya meningkatkan
mutu unit kerja dapat
berkontribusi terhadap
visi dan misi organisasi
untuk menjadi rujukan
Kesehatan paru
masyarakat yang
terkemuka di tingkat
nasional
Penguatan Nilai Organisasi
Profesionalisme :
Penyampaian gagasan
terkait pembuatan video
mengenai cara melakukan
penilaian SKP oleh rekan
sejawat dilakukan untuk
pengoptimalan proses
penilaian SKP di BBKPM
Bandung
Komunikasi : Penyampaian gagasan
pada atasan merupakan
proses komunikasi untuk
menciptakan inovasi
dalam penilaian SKP
20
Tabel 8. Matriks Rancangan Aktualisasi
pembuatan
disampaikan
Memberitahu atasan
terkait pelaksanaan
kegiatan yang akan
saya lakukan adalah
aktualisasi dari
Akuntabel
Menerima saran dan
masukan dari atasan
sehingga gagasan
menjadi lebih
berkualitas adalah
aktualisasi dari
Harmonis
Berdiskusi dengan
atasan terkait kegiatan
pembuatan video dan
flyer adalah aktualisasi
dari Kolaboratif
Pembuatan draft video
mengenai cara
melakukan penilaian
perilaku oleh teman
sejawat pada penilaian
SKP merupakan upaya
Integritas :
Penyusunan draft video
untuk peningkatan
kompetensi pegawai di
BBKPM
21
2. Pengumpulan
bahan untuk proses
video dan flyer
1. Berdiskusi dengan atasan terkait materi yang akan
pada video dan flyer
1. Lembar konsultasi dengan atasan
2. Terkumpulnya
daftar bahan
2. Mencari referensi
yang sesuai dengan
tujuan video dan flyer
3. Membuat konsep video dan flyer
4. Menentukan
peralatan yang
dibutuhkan untuk
pembuatan video
yang akan di
gunakan pada video
3. Draft video
4. Draft flyer
Atasan mengetahui
dan menyetujui materi
yang akan ditampilkan
pada video dan flyer
adalah aktualisasi dari
Akuntabilitas Mencari materi yang
sesuai untuk
dimasukkan ke dalam
video adalah
aktualisasi dari
Adaptif Membuat draft video
dan flyer sesuai
dengan materi yang
telah ditentukan
adalah aktulisasi dari
Kompeten
peningkatan mutu
sehingga BBKPM dapat
menyelenggarakan
penilaian SKP yang
berkontribusi dalam
pencapaian visi dan
misi organisasi untuk
menjadi rujukan
Kesehatan paru
masyarakat yang
terkemuka di tingkat
nasional
Profesionalisme :
Melakukan pembuatan
draft video sesuai dengan
jadwal yang sudah
ditentukan
22
3. Pembuatan video 1. Menyiapkan peralatan dan bahan
pembuatan video
2. Membuat video
dengan materi yang sudah diperoleh
3. Mendiskusikan draft video dengan
atasan
4. Melakukan uji
coba video dan flyer kepada kepala sub bagian administrasi umum, analisis kepegawaian
5. Berdiskusi dengan
atasan terkait hasil
evaluasi uji coba video
6. Finalisasi pembuatan video
1. Draft Video
2. Lembar konsultasi dengan atasan
3. Dokumentasi pelaksanaan uji coba video
4. Lembar evaluasi hasil uji coba video
5. Lembar konsultasi dengan atasan
Berdiskusi dengan
atasan terkait draft
video yang telah
dibuat adalah
aktualisasi dari
Akuntabel Melakukan uji coba
video terhadap video
terhadap beberapa
pegawai adalah
aktualisasi dari
Harmonis Melakukan uji coba
video terhadap video
terhadap beberapa
pegawai dengan
cermat dan teliti
adalah aktualisasi dari
Kompeten
Pembuatan video dan
flyer mengenai penilaian
SKP yang dilakukan oleh
teman sejawat dapat
meningkatkan informasi
seluruh pegawai BBKPM
Bandung sehingga dapat
berkontribusi untuk
menjadi rujukan
kesehetan paru yang
terkemuka di tingkat
nasional
Integritas :
Pelaksanaan uji coba
video dan flyer kepada
atasan dengan jujur dan
teliti
Profesionalisme :
Pelaksanaan uji coba
video dan flyer berfungsi
untuk meningkatkan
kualitas dan manfaat
video dan flyer
23
4. Pembuatan flyer
1. Menyiapkan
peralatan dan bahan
pembuatan flyer
2. Membuat flyer
dengan materi yang
sudah diperoleh
3. Mendiskusikan draft flyer dengan
kepala sub bagian
umum, humas, analisis
kepegawaian, dan
kepala SPI
Melakukan evaluasi
hasil uji coba video
adalah aktualisasi
Adaptif Melaporkan hasil uji
video sesuai realita
adalah aktualisasi dari
Loyal
1. Draft flyer
2. Lembar konsultasi
3. Dokumentasi pelaksanaan uji coba flyer
4. Lembar
evaluasi hasil coba flyer
5. Lembar konsultasi
dengan atasan
Finalisasi penyusunan
video penilaian SKP
adalah aktualisasi dari
Akuntabel Mengajukan
permohonan perizinan
sosialisasi adalah
aktualisasi dari Loyal
Sosialisasi video
mengenai penilaian SKP
yang dilakukan oleh
teman sejawat dapat
meningkatkan informasi
seluruh pegawai BBKPM
Bandung sehingga dapat
berkontribusi untuk
menjadi rujukan
kesehetan paru yang
Komunikasi :
Membagikan serta
mensosialisasikan isi
video kepada seluruh
pegawai BBKPM
Bandung
Melakukan sosialisasi
video kepada seluruh
pegawai BBKPM
terkemuka di tingkat
nasional
Sinergi : Sosialisasi video kepada
seluruh pegawai dapat
meningkatkan Kerjasama
dengan mengedepankan
kepercayaan
24
5. Sosialisasi video
dan pembagian flyer
4. Melakukan uji
coba flyer flyer
5. Melakukan
evaluasi hasil uji
flyer
6. Berdiskusi dengan
atasan terkait hasil evaluasi uji coba
video
7. Finalisasi pembuatan video
1. Pembuatan undangan sosialisasi
2. Menyiapkan
tempat untuk
melakukan sosialisasi
3. Menyiapkan audio visual untuk sosialisasi
4. Melakukan sosialisasi
Bandung adalah
aktualisasi dari
Berorientasi
Pelayanan
Profesionalisme: Setelah mendapatkan
flyer pegawai BBKPM
dapat melaksanakan
penilaian SKP dengan baik
dan melaksanakan tugas
sesuai dengan
kompetensi dan terus
mengembangkan diri
1. Video penilaian perilaku oleh teman sejawat pada aplikasi SKP
2. Flyer SKP
3. Daftar hadir peserta yang mengikuti sosialisasi
Berdiskusi dengan
humas terkait kegiatan
distribusi flyer adalah
aktualisasi dari
Kolaboratif Distribusi flyer terkait
penilaian SKP kepada
seluruh pegawai
adalah aktualisasi dari
Harmonis
Distribusi flyer
mengenai penilaian SKP
yang dilakukan oleh
teman sejawat dapat
meningkatkan informasi
seluruh pegawai BBKPM
Bandung sehingga dapat
berkontribusi untuk
menjadi rujukan
kesehetan paru yang
Komunikasi : Membagikan serta
mensosialisasikan isi flyer
kepada seluruh pegawai
BBKPM Bandung
Sinergi : Distribusi flyer kepada
seluruh pegawai dapat
meningkatkan Kerjasama
25
5. Evaluasi pelaksanaan sosialisasi (Memintas feedback dari pegawai /peserta)
6. Pembagian flyer
4. Lembar evaluasi dari peserta
terkemuka di tingkat nasional dengan mengedepankan kepercayaan
Profesionalisme:
Setelah mendapatkan
flyer pegawai BBKPM
dapat melaksanakan
penilaian SKP dengan baik
dan melaksanakan tugas
sesuai dengan
kompetensi dan terus
mengembangkan diri
26
F. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Berikut adalah rencana jadwal kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Tabel 9. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan
1. Penyampaian gagasan terkait pembuatan video dan flyer
2. Pengumpulan bahan untuk proses pembuatan video dan flyer
3. Pembuatan video dan flyer
4. Sosialisasi video
5. Pendistribusi Flyer
Juli Agustus I II III IV I
27
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 42/Kep/M.PAN/12/2000
Tentang Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan dan
Angka Kreditnya
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Wawasan Kebangsaan dan NilaiNilai Bela Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: SMART ASN. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Analisis Isu Kontemporer.Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Kesiapsiagaan Bela Negara.Jakarta
: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Berorientasi Pelayanan.Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Akuntabel. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Kompeten. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Kompeten. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Harmonis. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Loyal. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Adaptif. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Kolaboratif. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
Rencana Strategi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung 2020-2024
28
Peraturan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia Nomor 36 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
29
OPTIMALISASI PELAPORAN SASARAN
KINERJA PEGAWAI (SKP) SESUAI TIMELINE
DENGAN PELAKSANAAN SOSIALISASI
PENGISIAN SKP MELALUI MEDIA DIGITAL DI
BBKPM BANDUNG
PROFIL PESERTA
• Nama : Elsa Christiana Hutajulu, S.K.M
• NIP : 199704042022032004
• Gol / Jabatan : III a / Administrator Kesehatan
• Pendidikan : S1 – Kesehatan Masyarakat
• Unit Kerja : Sub Bagian Administrasi Umum
• Instansi : Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung
BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT BANDUNG
Menjadi rujukan
kesehatan paru
masyarakat yang
terkemuka di tingkat
Nasional
1.Menyelenggarakan pelayanan rujukan
kesehatan paru yang berorientasi
kepada masyarakat
2.Mensinergikan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) secara paripurna
3.Mempercepat terwujudnya masyarakat
sehat paru yang mandiri dan berdaya
4.Meningkatkan derajat kesehatan paru
masyarakat
PROFIL BBKPM BANDUNG
•
VISI
MISI
Profesionalisme
NILAI
• Integritas • Keteladanan •
• Komunikasi • Sinergi
Melaksanakan persiapan pelayanan administrasi kesehatan
ADMINISTRATOR KESEHATAN
Memfasilitasi
Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan
program-program
kesehatan
kesehatan
Menyusun kebijakan program
Melaksanakan perijinan
institusi dan sertifikasi
produk-produk yang
terkait dengan bidang
kesehatan
pelaksanaan kebijakan
program-program
kesehatan
Mengorganisasikan pelaksanaan kebijakan program-program kesehatan
Menyusun laporan
Melaksanakan akreditasi institusi dan program-program
Kesehatan
No
INDENTIFIKASI ISU
Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
1. Pada SOP BBKPM Bandung No. OT.02.02/XLV.1/5264/2020 tentang Cuti
Pegawai belum dicantumkan informasi terkait batas waktu pengajuan
cuti serta waktu yang dibutuhkan untuk penyusunan izin cuti yang
berdampak tidak adanya proses cuti yang memakan waktu terlalu lama
dan tidak adanya surat izin cuti dari atasan
2. Petugas rekapitulasi absen membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
merekapitulasi absensi bulanan dikarenakan data yang dihasilkan oleh
aplikasi absensi yang digunakan di BBKPM Bandung masih data mentah
yang membutuhkan banyak waktu untuk di proses sebagai data absensi
yang akan di laporkan pada atasan
3. Berdasarkan data yang diperoleh dari Ditjen Yankes (11 Juni 2022 Pukul 12.00 WIB)
BBKPM Bandung baru membuat 72 SKP dari total 126 Pegawai dan belum ada yang menyelesaikan penilaian SKP sehingga masih 0% selesai.
SOP BBKPM Bandung No.OT.02.02/XLV.1/5264/2020 mengenai proses
pengajuan cuti bisa dilengkapi dengan waktu yang dibutuhkan untuk
pengajuan serta pemrosesan izin cuti sehingga setiap pegawai bisa
disiplin dan mendapatkan hak cuti nya sesuai dengan ketentuan
Adanya aplikasi terbaru yang dapat membantu proses rekapitulasi absensi sehingga waktu yang dibutuhkan lebih singkat
Setiap pegawai bisa mengerti dan memahami proses penilaian SKP
sehingga bisa menyelesaikan penilaian SKP sesuai dengan tata cara dan waktu yang sudah di tetapkan
4. Proses pengajuan kenaikan gaji berkala masih belum optimal dikarenakan alur yang sulit dan ketentuan di aplikasi serta peryaratan yang dibutuhkan masih sering berubah.
Petugas yang bertanggung jawab pada proses pengajuan gaji berkala membagikan ilmu kepada rekan satu bagian agar dapat membantu proses pengajuan
1. Belum tersedianya aturan yang lengkap terkait
pengajuan cuti bagi karyawan di BBKPM Bandung
2. Belum optimalnya proses rekapitulasi absensi di BBKPM Bandung
3. Belum dilakukannya penerapan SKP sesuai dengan
Surat Edaran Menteri PANRB No.8 Tahun 2021
4. Belum optimalnya proses pengajuan kenaikan gaji berkala
ANALISIS ISU MENGGUNAKAN METODE
No. Isu Kriteria Isu Keterangan A K P L
AKPL
+ + + + Terpilih
+ + + + Terpilih
+ + + + Terpilih
+ + + - Tidak Terpilih
ANALISIS ISU MENGGUNAKAN METODE USG
Surat Edaran Menteri PANRB No.8 Tahun
No ISU U S G Total Peringkat 1 Belum tersedianya aturan pengajuan cuti bagi karyawan di BBKPM Bandung 3 4 4 11 3 2
BBKPM Bandung 4 4 4 12 2
dengan
2021 di BBKPM Bandung 5 5 5 15 1
Belum optimalnya proses rekapitulasi absensi di
3 Belum Optimalnya Penerapan Penilaian SKP sesuai
ANALISIS PENYEBAB ISU
Tidak adanya
aturan yang jelas mengenai pembuatan SKP
terbaru
SKP tidak dapat
dinilai karena
tidak sesuai
dengan Peraturan
Menteri PANRB No. 8 Tahun 2021
Terhambatnya proses evaluasi terhadap kinerja pegawai
ISU
DAMPAK
GAGASAN PEMECAHAN ISU
No. Gagasan Kegiatan Keterkaitan dengan
Agenda 3
1. Dibuatkan petunjuk teknis terkait pembuatan SKP sesuai dengan
Peraturan Menteri PANRB No. 8 Tahun 2021
Manajemen ASN (Pelaksana Kebijakan Publik)
3.
sosialisasi mengenai pembuatan dan penilaian
SKP kepada seluruh pegawai
workshop terkait aplikasi SKP terbaru dengan
Narasumber dari BKN mengenai Peraturan Menteri PANRB No. 8
Tahun 2021
4.
media informasi pengisian penilaian SKP di aplikasi
SILK Kemenkes
Manajemen ASN (Pelaksana Kebijakan Publik)
Manajemen ASN (Pelaksana Kebijakan Publik)
SMART ASN
2. Memberikan
Pelaksanaan
Pembuatan
KEGIATAN 1
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Visi dan Misi Penguatan Nilai Organisasi
1 Penyampaian gagasan terkait pembuatan
video dan flyer kepada analisis
kepegawaian
1. Membuat undangan pertemuan koordinasi
gagasan aktualisasi
2. Menyiapkan bahan presentasi pada pertemuan koordinasi
3. Melakukan pertemuan koordinasi
4. Membuat notulen hasil pertemuan koordinasi
gagasan aktualisasi
1. Mendapatkan dukungan
2. Undangan pertemuan
3. Surat izin
penggunaan ruang
4. Bahan presentasi
5. Notulensi pertemuan
6. Daftar hadir
7. Dokumentasi pertemuan
Permohonan izin untuk bertemu
dengan atasan adalah aktualisasi
dari Akuntabel
Melaksanakan pertemuan dengan
atasan sesuai jadwal yang telah
ditentukan adalah aktualisasi
Kolaboratif
Berdiskusi dengan atasan terkait
rencana penyusunan modul
pembelajaran adalah aktualisasi
Kolaboratif
Memberitahu atasan terkait
pelaksanaan kegiatan yang akan
saya lakukan adalah aktualisasi dari
Akuntabel
Menerima saran dan masukan dari
atasan sehingga gagasan menjadi
lebih berkualitas adalah aktualisasi
dari Harmonis
Pengajuan gagasan
pemecahan masalah
terhadap pencapaian
indikator kinerja sebagai
upaya meningkatkan mutu
unit kerja dapat
berkontribusi terhadap visi
dan misi organisasi untuk
menjadi rujukan
Kesehatan paru
masyarakat yang
terkemuka di tingkat
nasional
Profesionalisme : Penyampaian
gagasan terkait
pembuatan video mengenai cara
melakukan penilaian SKP oleh rekan
sejawat dilakukan
untuk pengoptimalan proses penilaian SKP
di BBKPM Bandung
Komunikasi : Penyampaian
gagasan pada atasan merupakan proses
komunikasi untuk
menciptakan inovasi
dalam penilaian SKP
KEGIATAN 2
No Kegiata n Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Visi dan Misi Penguatan Nilai Organisasi
2 Pengum pulan
bahan untuk proses
pembuat an video dan flyer
1. Berdiskusi dengan atasan terkait materi
yang akan disampaikan pada video dan flyer
2. Mencari referensi yang sesuai dengan
tujuan video dan flyer
3. Menetukan konsep video
4. Menentukan peralatan yang
dibutuhkan untuk pembuatan video
1. Lembar konsultasi
dengan atasan
2. Daftar bahan
yang akan di gunakan pada video
Berdiskusi dengan atasan terkait
kegiatan pembuatan video dan flyer
adalah aktualisasi dari Kolaboratif
Atasan mengetahui dan menyetujui
materi yang akan ditampilkan pada
video dan flyer adalah aktualisasi
dari Akuntabel
Mencari materi yang sesuai untuk
dimasukkan ke dalam video adalah
aktualisasi dari Adaptif
Membuat draft video dan flyer sesuai
dengan materi yang telah ditentukan
adalah aktulisasi dari Kompeten
Pembuatan draft video
mengenai cara
melakukan penilaian
perilaku oleh teman
sejawat pada penilaian
SKP merupakan
upaya peningkatan
mutu sehingga
BBKPM dapat
menyelenggarakan
penilaian SKP yang
berkontribusi dalam
pencapaian visi dan
misi organisasi untuk
menjadi rujukan
Kesehatan paru
masyarakat yang
terkemuka di tingkat
nasional
Integritas : Penyusunan draft
video untuk peningkatan
kompetensi
pegawai di BBKPM
Profesionalisme : Melakukan
pembuatan draft video sesuai
dengan jadwal yang sudah
ditentukan
KEGIATAN 3
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Visi dan Misi Penguatan Nilai Organisasi
3 Pembuatan video
1. Menyiapkan peralatan dan bahan pembuatan video
2. Membuat video dengan materi yang sudah diperoleh
3. Mendiskusikan draft video dengan atasan
4. Melakukan uji coba (tambahkan sasaran uji coba ) video dan flyer pada atasan
5. Melakukan evaluasi hasil uji coba video dan flyer
5. Berdiskusi dengan atasan terkait hasil evaluasi uji coba video
1. Draft Video
2. Lembar konsultasi dengan atasan
3. Dokumentasi pelaksanaan uji coba video
4. Lembar evaluasi hasil uji coba video
5. Lembar konsultasi dengan atasan
Berdiskusi dengan atasan terkait draft video yang telah dibuat adalah aktualisasi dari Akuntabel
Melakukan uji coba video terhadap
video terhadap beberapa pegawai
adalah aktualisasi dari Harmonis
Melakukan uji coba video terhadap video terhadap beberapa pegawai
dengan cermat dan teliti adalah
aktualisasi dari Kompeten
Melakukan evaluasi hasil uji coba video adalah aktualisasi Adaptif
Melaporkan hasil uji video sesuai
realita adalah aktualisasi dari Loyal
Pembuatan video dan flyer
mengenai penilaian SKP
yang dilakukan oleh teman
sejawat dapat
meningkatkan informasi
seluruh pegawai BBKPM
Bandung sehingga dapat
berkontribusi untuk
menjadi rujukan kesehetan
paru yang terkemuka di
tingkat nasional
Integritas : Pelaksanaan uji coba
video dan flyer
kepada atasan
dengan jujur dan teliti
Profesionalisme : Pelaksanaan uji coba
video dan flyer
berfungsi untuk
meningkatkan kualitas
dan manfaat video dan flyer
6. Finalisasi pembuatan video
KEGIATAN 4
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Visi dan Misi Penguatan Nilai Organisasi
4 Pembuatan flyer
1. Menyiapkan peralatan dan bahan pembuatan flyer
2. Membuat flyer dengan materi yang sudah diperoleh
3. Mendiskusikan draft flyer dengan kepala sub bagian administrasi
umum, analisis kepegawaian dan humas BBKPM Bandung
4. Melakukan uji coba flyer pada atasan
5. Melakukan evaluasi hasil uji coba flyer
6. Berdiskusi dengan atasan terkait hasil evaluasi uji coba video
7. Finalisasi pembuatan video
1. Draft Flyer
2. Lembar konsultasi dengan atasan
3. Dokumentasi pelaksanaan uji coba video
4. Lembar evaluasi hasil uji coba video
5. Lembar konsultasi dengan atasan
Berdiskusi dengan atasan terkait draft video yang telah dibuat adalah aktualisasi dari Akuntabel
Melakukan uji coba video terhadap
video terhadap beberapa pegawai
adalah aktualisasi dari Harmonis
Melakukan uji coba video terhadap
video terhadap beberapa pegawai
dengan cermat dan teliti adalah
aktualisasi dari Kompeten
Melakukan evaluasi hasil uji coba
video adalah aktualisasi Adaptif
Melaporkan hasil uji video sesuai
realita adalah aktualisasi dari Loyal
Pembuatan video dan flyer
mengenai penilaian SKP
yang dilakukan oleh teman
sejawat dapat
meningkatkan informasi
seluruh pegawai BBKPM
Bandung sehingga dapat
berkontribusi untuk
menjadi rujukan kesehetan
paru yang terkemuka di
tingkat nasional
Integritas : Pelaksanaan uji coba
video dan flyer
kepada atasan
dengan jujur dan teliti
Profesionalisme : Pelaksanaan uji coba
video dan flyer
berfungsi untuk
meningkatkan kualitas
dan manfaat video dan flyer
KEGIATAN 5
No Kegiata n Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Visi dan Misi Penguatan Nilai Organisasi
5 Sosialis asi video dan pembagi an flyer
1. Pembuatan undangan sosialisasi
2. Menyiapkan tempat untuk melakukan sosialisasi
3. Menyiapkan audio visual untuk sosialiasi
4. Melakukan sosialisasi
5. Evaluasi pelaksanaan sosialisasi (Meminta feedback dari
pegawai/peserta)
6. Pembagian flyer
1. Video penilaian perilaku oleh teman sejawat pada aplikasi SKP
2. Flyer SKP
3. Daftar hadir peserta yang mengikuti sosialisasi
Finalisasi penyusunan
video penilaian SKP
adalah aktualisasi dari
Akuntabel Mengajukan permohonan
perizinan sosialisasi
adalah aktualisasi dari
Loyal
Melakukan sosialisasi
video kepada seluruh
pegawai BBKPM Bandung
adalah aktualisasi dari
Berorientasi Pelayanan
Distribusi flyer terkait
penilaian SKP kepada
seluruh pegawai adalah
aktualisasi dari Harmonis
Sosialisasi video
dan pembagian
flyer mengenai
penilaian SKP
yang dilakukan
oleh teman
sejawat dapat
meningkatkan
informasi seluruh
pegawai BBKPM
Bandung
sehingga dapat
berkontribusi
untuk menjadi
rujukan kesehetan
paru yang
terkemuka di
tingkat nasional
Komunikasi :
Membagikan serta
mensosialisasikan isi video
kepada seluruh pegawai BBKPM
Bandung
Sinergi :
Sosialisasi video kepada seluruh
pegawai dapat meningkatkan
Kerjasama dengan
mengedepankan kepercayaan
Profesionalisme:
Setelah mendapatkan flyer
pegawai BBKPM dapat
melaksanakan penilaian SKP
dengan baik dan melaksanakan
tugas sesuai dengan kompetensi
dan terus mengembangkan diri
JADWAL AKTUALISASI
1. Penyampaian gagasan terkait pembuatan video dan flyer
2. Pengumpulan bahan untuk proses pembuatan video dan flyer
3. Pembuatan video dan flyer
4. Sosialisasi video
5. Pendistribusian Flyer
No. Kegiatan Juli Agustus I II III IV I
TERIMA KASIH