5 minute read

2.2 Nilai – Nilai Dasar ASN

• Kejang yang berulang atau berlangsung Lama • Peningkatan tekanan CO2 arteri yang disertai dengan asidosis respiratorik

Pasien yang dikonsullkan untuk perawatan di GICU dari Rumah Sakit luar akan dilakukan penilaian untuk perawatan masuk GICU melalui serah terima lisan antara DPJP ICU dan dokter yang merujuk.

Advertisement

C. Indikasi medis pasien di pindahkan dari GICU ke HCU : a. Kesadaran GCS 8 – 12 tampa traceostomi, GCS < 7 dengan tracheostomi b. Nafas spontan c. Tidak ada ancaman sumbatan jalan nafas d. Laju respirasi 12 – 20 x permenit e. Saturasi oksigen 80%- 90% pada fraksi inspirasi oksigen < 50% f. Masih terdapat gangguan irama jantung g. Laju nadi 40 – 60 kali / menit atau 120 – 140 kali / menit h. Menggunakan inotropik, vasosupresor atau anti hipertensi intravena i. Kejang tapi tidak berulang j. Indikasi medis pasien di pindahkan dari GICU ke perawatan ruang biasa k. Temperatur < 38.3 derajat celsius l. Tekanan darah sistolik 100 – 180 mmhg dan diastolik 50 – 110 mmhg m. Pulse 50 – 100 kali / menit ( > 45 kali / menit jika pasien meminum beta bloker n. Respirasi 12 – 30 kali / menit o. Diet dapat mentolelir makanan dalam 12 jam terakhir tampa muntah < kecuali pasien – pasien khemoterapi p. Kemampuan diri dapat beraktifitas sendiri tanpa di bantu q. Dapat buang air kecilsendiri tanpa kesulitan dalam 12 jam terakhir r. Kebutuhan analgetik parenteral tidak melebihi satu kali dosis pemberian dalam 3 jam terakhir kecuali pasien – pasien yang memerlukan analgetik regular karena kondisi penyakit yang menetap.

2.2 Nilai-Nilai Dasar ASN

2.2.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu pertama, untuk menyediakan kontrol demokratis (peran

demokrasi); kedua, untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

A. Nilai-Nilai Akuntabilitas: a. Kepemimpinan Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang lain (lead by example). b. Transparansi Tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan, meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan. c. Integritas

Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku. d. Tanggungjawab Memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat. e. Keadilan

Ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal. f. Kepercayaan Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. g. Keseimbangan Keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan

kapasitas. h. Kejelasan

Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan tanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. i. Konsistensi Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap

tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.

2.2.2 Nasionalisme

Nasionalisme pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Nilai- nilai Nasionalisme Pancasila yang harus menjadi landasan filosofis ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: a. Menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan b. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara c. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri d. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa e. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia dan mengembangkan sikap tenggang rasa.

2.2.3 Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau buruk dan benar atau salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Adapun 15 Nilai-Nilai Dasar Etika Publik (UU ASN psl. 4) adalah: a. Memegang teguh Ideologi Pancasila b. Setia dan mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah c. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia d. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian f. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

l. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan o. Meningkatkan evektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier.

Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam etika publik adalah ramah, sopan santun, rapi, tanggung awab, patuh, menghormati orang lain, peduli dan menghargai orang lain.

2.2.4 Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji atau komitmen baik personal maupun instansi untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik dan profesional yang sesuai dengan harapan masyarakat/pengguna jasa pelayanan bahkan melampaui harapannya. Dalam membangun komitmen mutu, seorang ASN diharapkan mampu berfikir kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah di instansi. Sehingga mutu dari sebuah instansi dapat meningkat dan diperhatikan yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap ASN dan instansi. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam komitmen mutu adalah: a. Efektif b. Efisien c. Bermutu d. Cepat e. Tanggap

2.2.5 Anti Korupsi

Anti korupsi merupakan pernyataan sikap untuk melawan korupsi. Kata korupsi sendiri berasal dari bahasa latin corruptio dengan kata kerja corrumpere yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, atau menyogok (KPK, 2014). Menurut UU No. 31 tahun 1999 jo. UU No. 21 tahun 2001, terdapat tiga puluh jenis tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindak korupsi. Tindakan-tindakan tersebut dapat dikelompokkan menjadi kerugian keuangan negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi. KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai berikut jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Nilainilai dasar tersebut harus dimiliki oleh seorang ASN.

This article is from: