24 minute read
B. Uraian Kegiatan
from Peningkatan Pengetahuan Perawat/Bidan Tentang Teknik Mengurangi Kecemasan Pada Pasien Kemoterapi
2. Berdiskusi sesama rekan jika ada hal-hal yang perlu di tambahkan dalam penyempurnaan materi sosialisasi 3. Evaluasi pengetahuan bidan/perawat setelah mendapat sosialisasi dalam bentuk pengisian kuesioner. Tabel 4.2 Tahapan kegiatan aktualisasi
B. Uraian Kegiatan
Advertisement
1. Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dan koordinasi terkait kegiatan aktualisasi sesuai hasil seminar kepada mentor, kepala ruangan dan coach.
Waktu terlaksana Minggu II September 2021
Tahapan Kegiatan 1. Membuat kontrak bertemu dengan mentor, kepala ruangan dan coach. 2. Melakukan konsultasi tentang kegiatan aktualisasi. 3. Koordinasi dengan unit promkes terkait kegiatan sosialisasi melalui media video
Lampiran Lembar konsultasi, foto dokumentasi
Kegiatan ini merupaka kegiatan awal dari tahap aktualisasi ini. Berikut penjelasan mengenai tahapan kegiatan : a. Tahapan Kegiatan 1) Membuat kontrak bertemu dengan mentor, kepala ruangan dan coach. Output : Jadwal bertemu dengan kepala ruangan (Ibu Windy Natasya, M.Kep., Ners, Sp.Kep. Mat.) pada tanggal 6 September 2021, dengan mentor (Ibu Fatrisia Madina, S.Kp., MM.) pada tanggal 8 September 2021 dan couch (Bapak Agus Dwinanto, SAP, MM.) pada tanggal 9 September 2021 lewat chat whatsapp.
Gambar 4.1 Membuat kontrak bertemu dengan mentor, kepala ruangan dan coach
2) Melakukan konsultasi tentang rancangan kegiatan aktualisasi.
Output : Persetujuan rancangan kegiatan aktualisasi dan mendapat masukan dan dukungan dari kepala ruangan, mentor dan couch. Konsultasi dengan kepala ruangan di lakukan pada tanggal pada 6 September 2021 setelah proses seminar rancangan aktualisasi dilakukan dan dilanjutkan selama proses aktualisasi berlangsung.
Gambar 4.2 Konsultasi dengan kepala ruangan Konsultasi dengan mentor tentang kegiatan aktualisasi di lakukan pada tanggal 8 September 2021 via tatap muka. Selanjutnya penulis melaporkan perkembangan aktualisasi kepada mentor pada tanggal 10 September 2021 via whatsapp.
Gambar 4.3 Konsultasi dengan Mentor
Konsultasi dengan coach terkait rancangan kegiatan aktualisasi dilakukan pada tanggal 9 September 2021 lalu dilanjutkan konsultasi via whatsapp
Gambar 4.4 Konsultasi dengan Coach
3) Koordinasi dengan unit promkes terkait kegiatan sosialisasi melalui media video
Output : Persetujuan dan dukungan dari tim promkes
Gambar 4.5 Koordinasi dengan tim Promkes b. Pemaknaan Nilai-nilai Dasar ASN 1) Akuntabilitas Kejelasan dalam mengutarakan ide. Ide yang di sampaikan dapat di pertanggungjawabkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2) Nasionalisme Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan menerima semua masukan dan saran saat melakukan konsultasi. 3) Etika Publik Mengawali kegiatan aktualisasi dengan membuat kontrak waktu untuk berkonsultasi dengan mentor, kepala ruangan dan couch dengan menujukkan kesopanan dan rasa hormat 4) Komitmen Mutu Mengedepankan peningkatan mutu pelayanan dalam gagasan pemecahan isu 5) Anti Korupsi Konsultasi dilakukan sesuai waktu yang disepakati. c. Peran dan Kedudukan ASN 1) Whole of Government Melakukan koordinasi, kolaborasi dan sinergitas antar unit terkait salah satunya tim promkes. d. Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP. Dr. Hasan Sadikin
Dengan dilaksanakannya konsultasi dan koordinasi tentang rancangan kegiatan aktualisasi dapat memberikan dukungan terhadap Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung selaras dengan visi dari pemerintah kabinet Indonesia Maju 2, yaitu
“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”. e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Pelaksanaan konsultasi terkait kegiatan yang akan dilakukan kepada pemegang kebijakan dalam bentuk proses diskusi yang didukung dengan aktualisasi nilai-nilai
ANEKA telah mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu integritas dan profesional. f. Analisis Dampak Kegiatan penyampaian ide gagasan ini menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaannya. Dengan adanya penerapan tersebut diharapkan dapat terjadi keselarasan pandangan terhadap isu dan gagasan pemecahan yang akan dilaksanakan sehingga dapat mencapai tujuan bersama yaitu bagaimana meningkatkan pengetahuan sejawat bidan/perawat dalam memberikan asuhan nonfarmakologis untuk mengatasi kecemasan pada pasien kemoterapi. Apabila nilai-nilai ANEKA dan pemahaman peran dan kedudukan ASN tidak diterapkan dalam kegiatan penyampaian rancangan aktualisasi ini maka akan menyebabkan gagasan tidak tersampaikan dengan baik sehingga timbul miscommunication dan koordinasi dengan atasan dan antar unit terkait menjadi kurang baik. Jika hal ini terjadi maka akan berdampak pada kegiatan yang telah dirancang tidak berjalan dengan baik. g. Kendala dan Hal Pendukung
Pada kegiatan ini penulis berkonsultasi dan berkoordinasi dengan mentor, coach, kepala ruangan dan tim promkes. Saat kegiatan penulis tidak menemukan kendala berarti dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA namun, konsultasi lebih banyak dilakukan secara daring agar tidak mengganggu kesibukan pihak terkait dan agar komunikasi semakin cepat. Dukungan dari mentor, coach, kepala ruangan dan tim promkes sangat baik dalam pelaksanaan kegiatan ini.
2. Kegiatan 2 Membuat panduan tentang prosedur teknik relaksasi autogenik
Waktu terlaksana Minggu ke II September – II Oktober 2021
Tahapan Kegiatan 1. Menyiapkan bahan dan literatur terbaru tentang Teknik Relaksasi Autogenik 2. Membuat panduan langkah-langkah teknik relaksasi autogenik 3. Mendiskusikan dan meminta saran dan masukan draft
Teknik Relaksasi Autogenik kepada kepala ruangan dan mentor 4. Menyempurnakan draft berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi Lampiran Lembar konsultasi, dokumentasi kegiatan, file guideline dan jurnal penunjang, Verbal Konsep SPO, SPO Teknik Relaksasi Autogenik Kegiatan ini merupakan kegiatan kedua yang terealisasi dari tahap aktualisasi ini. Berikut penjelasan mengenai tahapan kegiatan: a. Tahapan Kegiatan 1) Menyiapkan bahan dan literatur terbaru tentang Teknik Relaksasi Autogenik Output : File guideline dan jurnal penunjang terbaru tentang Teknik Relaksasi Autogenik
Gambar 4.6 File Guideline dan Jurnal Penunjang terbaru
2) Membuat panduan langkah-langkah teknik relaksasi autogenik
Output : Verbal Konsep Teknik Relaksasi Autogenik
Gambar 4.7 Verbal Konsep Relaksasi Autogenik
3) Mendiskusikan dan meminta saran dan masukan draft teknik relaksasi autogenik kepada kepala ruangan dan mentor
Output : Dokumentasi kegiatan dan Lembar konsultasi. Diskusi dengan kepala ruangan via whatsapp tanggal 8 & 9 September 2021. Selanjutnya konsul secara tatap muka pada tanggal 15 September 2021. Koordinasi dan pelaporan perkembangan draft SPO kembali dilakukan pada tanggal 20, 21, 22 September 2021.
Gambar 4.8 Dokumentasi Konsultasi dengan Kepala Ruangan Via Chat Whatsapp
Gambar 4.9 Dokumentasi Konsultasi Tatap Muka
Gambar 4.10 Dokumentasi Lembar Konsultasi
Konsultasi dan melaporkan perkembangan penyusunan draft dengan mentor via whatsapp pada tanggal 10, 16 & 25 September 2021. Mengajukan draft kepada Bidang Keperawatan dalam hal ini diterima oleh
Bapak Arip Hidayat, S.Kep., Ns. sesuai arahan mentor, untuk diperiksa dan dikoreksi pada tanggal 17 September 2021. Setelah menerima koreksi, penulis kembali merevisi draft sesuai arahan pada hari yang sama.
Gambar 4.11 Dokumentasi Konsultasi Via Chat Whatsapp dengan Mentor dan Sub Bidang Keperawatan (Bapak Arip Hidayat, S.Kep., Ns.)
Draft disetujui dari Bidang Keperawatan pada tanggal 21 September selanjutnya diarahkan berkoordinasi dengan Pengawas Ruangan Alamanda,
Komite Keperawatan dan Kepala Instalasi Rawat Inap dalam persetujuan penerbitan SPO. Koordinasi dilakukan pada keesokan harinya, tanggal 22
September 2021 dengan Pengawas Ruangan Alamanda (Ibu Mimin Sumiati,
SST) kemudian dengan Ketua Komite Keperawatan (Ibu Airiyani, S.Kp., MM.)
Gambar 4.12 Koordinasi dengan Pengawas Ruangan Alamanda
Gambar 4.13 Lembar Konsultasi
Koordinasi dengan sekretaris Instalasi Rawat Inap (Bapak Deni) dalam persetujuan penerbitan SPO Teknik Relaksasi Autogenik.
Gambar 4.14 Dokumentasi Konsultasi Via Chat Whatsapp dengan Bagian Instalasi Rawat Inap
4) Menyempurnakan draft berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi Output : Draft SPO yang telah di sahkan dan di tandatangani
Gambar 4.15 Draft SPO Teknik Relaksasi Autogenik
b. Pemaknaan Nilai-nilai Dasar ASN 1) Akuntabilitas Literatur yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawakan 2) Nasionalisme Siap sedia dalam rangka perbaikan kualitas hidup pasien, dalam hal ini upaya meningkatkan kesehatan emosional pasien. 3) Etika Publik Tekun dan giat dalam mengembangkan ide dan gagasan sesuai dengan kompetensi dan profesi. Menghormati dan menghargai setiap pendapat dan masukan atasan serta mengedepankan asas mufakat dari berbagai pihak demi penyempurnaan Draft SPO ini. Selanjutnya menyelesaikan tugas dengan penuh
tanggung jawab dan tekun dalam mengerjakan setiap revisi yang diberikan demi penyempurnaan Draft SPO. 4) Komitmen Mutu Membuat panduan relaksasi autogenik yang belum pernah ada sebelumnya di instansi sesuai literature terbaru 5) Anti Korupsi Berusaha untuk memberikan hasil yang terbaik khususnya untuk peningkatan pelayanan di unit kerja. c. Peran dan Kedudukan ASN 1) Pelayanan Publik Melakukan pembuatan panduan dalam bentuk draft sop tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayan kepada pasien khususnya untuk mengurangi kecemasan. d. Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP. Dr. Hasan Sadikin
Dengan membuat bahan dan memilih literature terbaru secara mandiri mewujudkan kemandirian sejalan dengan visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang selaras dengan visi dari pemerintah kabinet Indonesia Maju 2, yaitu “Terwujudnya
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong” sehingga pada akhirnya juga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien kemoterapi. e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Pelaksanaan pembuatan pedoman tindakan dalam bentuk Draft SPO ini yang didukung dengan aktualisasi nilai-nilai ANEKA telah mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu Profesional, Integritas, Inovatif dan Unggul. f. Analisis Dampak Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, perawat harus berpedoman pada SPO (Standar Prosedur Operasional) sebagai acuan yang digunakan di rumah sakit. Dengan adanya SPO diharapkan setiap perawat memiliki satu pandangan yang sama dalam memberikan tindakan tertentu kepada pasien sehingga terjadi keseragaman dalam memberikan pelayanan. Oleh karena itu, kegiatan pembuatan Draft SPO merupakan kegiatan yang penting untuk menghasilkan pedoman yang dapat diaplikasikan oleh perawat dalam memberikan tindakan. Apabila nilai-nilai ANEKA dan pemahaman peran dan kedudukan ASN tidak diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan Draft SPO, maka akan
menyebabkan kegiatan yang telah dirancang tidak berjalan dengan baik. Jika hal ini terjadi maka SPO yang dihasilkan pun akan menjadi kurang maksimal yang akan mempengaruhi standar pemberian pelayanan. g. Kendala dan Hal Pendukung
Pada kegiatan ini penulis berkonsultasi dan berkoordinasi dengan banyak pihak.
Dukungan dari kepala ruangan, mentor, Sub Bidang Keperawatan, Ketua Komite
Keperawatan dan Kepala Instalasi Rawat Inap sangat baik dalam pelaksanaan kegiatan ini. Pencapaian dari output kegiatan aktualisasi ini melebihi dari yang direncanakan, awalnya hanya merujuk pada pembuatan Draft SPO, namun seiring dengan berjalannya proses dan hal ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak sehingga Draft SPO bisa di sahkan dan diterbitkan menjadi SPO Teknik Relaksasi
Autogenik. Saat kegiatan penulis tidak menemukan kendala berarti dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA.
3. Kegiatan 3 Membuat media edukasi tentang prosedur teknik relaksasi autogenik
Waktu terlaksana Minggu III September – Minggu II Oktober 2021
Tahapan Kegiatan 1. Pembuatan konsep video 2. Mengkonsultasikan konsep video kepada kepala ruangan dan mentor 3. Merekam dan mengedit video 4. Mengkonsultasikan hasil video kepada tim Promkes
Lampiran Konsep video, Lembar konsultasi, dokumentasi kegiatan, Video edukasi
Kegiatan ini merupakan kegiatan ketiga yang terealisasi dari tahap aktualisasi ini.
Berikut penjelasan mengenai tahapan kegiatan : a. Tahapan Kegiatan 1) Pembuatan konsep video Output : Konsep video Teknik Relaksasi Autogenik (Lampiran) 2) Mengkonsultasikan konsep video kepada kepala ruangan dan mentor Output : Dokumentasi kegiatan dan Lembar konsultasi Konsultasi dengan kepala ruangan terkait konsep video pada tanggal 18 September 2021 dan 20 September 2021
Gambar 4.16 Dokumentasi Kegiatan Konsultasi Melaporakan perkembangan kegiatan aktualisasi pada mentor pada tanggal 17
September 2021 dan 25 September 2021.
Gambar 4.17 Dokumentasi Laporan ke mentor
3) Merekam dan mengedit video
Output : Video Edukasi Teknik Relaksasi Autogenik
Gambar 4.19 Dokumentasi proses perekaman dan pengeditan video teknik relaksasi Autogenik
Berikut link video setelah proses pengeditan : https://drive.google.com/file/d/1CVaCZXhQ0DJxZ8IdRjyTEyG4Blkiataq/view?usp=s haring
4) Mengkonsultasikan hasil video kepada tim Promkes
Output : Video edukasi di setujui tim promkes untuk di unggah di laman Instagram
RSHS. Link video setelah di unggah ke laman Promkes RSHS https://www.instagram.com/tv/CU6_yY4Fr5w/?utm_medium=share_sheet
Konsultasi dan koordinasi terkait video edukasi dengan tim Promkes (Bapak
Mourice, S.Sn.) via obrolan Whatsapp pada tanggal 23, 28 dan 29 September 2021
Gambar 4.18 Dokumentasi Kegiatan Konsultasi dan koordinasi dengan Tim Promkes
b. Pemaknaan Nilai-nilai Dasar ASN 1) Akuntabilitas Perekaman video sesuai dengan konsep yang telah dibuat dan sesuai dengan masukan dari kepala ruangan, mentor dan tim promkes. 2) Nasionalisme Saling bertukar ide untuk penyempurnaan media edukasi. 3) Etika Publik Selalu mengkonsultasikan konsep dan gagasan terbaru kepada kepala ruangan dan mentor, serta selalu melaporakan perkembangan terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan santun. 4) Komitmen Mutu Penyusunan konsep video secara teliti, menggunakan bahan referensi terbaru dan dari sumber yang terpercaya. Pembuatan media edukasi bertujuan untuk semakin meningkatkan mutu pelayanan instansi.
5) Anti Korupsi Proses editing dilakukan sendiri dan sesuai dengan kemampuan, berusaha untuk membuat video edukasi yang baik dan semenarik mungkin. c. Peran dan Kedudukan ASN 1) Pelayanan Publik Melakukan pembuatan media edukasi dalam bentuk video tindakan keperawatan merupakan media visualisasi untuk semakin memudahkan sejawat dalam mempraktekkan relaksasi autogenik untuk meringankan kecemasan pada pasien, dengan demikian akan semakin meningkatkan kemampuan petugas dalam memberikan asuhan kepada pasien. d. Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP. Dr. Hasan Sadikin
Dengan memilih sendiri literatur dan bahan video yang akan digunakan dan terlibat langsung dalam pembuatan video, menunjukkan kemandirian yang sesuai dengan visi instansi. Serta mengedepankan teknologi untuk membantu proses pelayanan, dalam hal ini pembuatan video edukasi, sejalan dengan visi untuk mewujudkan
Indonesian yang maju. e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Pelaksanaan pembuatan media edukasi dalam bentuk video ini yang didukung dengan aktualisasi nilai-nilai ANEKA telah mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu Profesional yaitu nilai yang berorientasi pada kemitraan untuk mencapai kinerja terbaik, serta Nilai Inovatif yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. f. Analisis Dampak Kegiatan ini menjadi optimal karena memperhatikan penerapan nilai-nilai
ANEKA serta pemahaman peran dan kedudukan ASN. Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip tersebut maka upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan bagi pasien dalam hal ini membuat media edukasi dapat terlaksana dengan baik. Salah satu manfaat dibuatnya video edukasi ini untuk memberikan informasi kepada sejawat tentang teknik nonfarmakologis untuk mengurangi kecemasan pada pasien sehingga diharapkan semakin meningkatkan pengetahuan sejawat dalam pemberian asuhan pada pasien yang secara linear berpengaruh pada mutu pelayanan.
Apabila dalam pelaksanaannya tidak memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, maka video yang dihasilkan akan tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga tujuan untuk peningkatan pengetahuan sejawat tidak terpenuhi. g. Kendala dan Hal Pendukung
Pada kegiatan ini penulis melakukan perekaman video lalu berkonsultasi dan berkoordinasi dengan kepala ruangan, mentor dan tim promkes. Dukungan dari kepala ruangan, mentor, dan tim promkes sangat baik dalam pelaksanaan kegiatan ini, namun ada beberapa kendala teknis saat penulis melaksanakan kegiatan, perangkat yang digunakan sempat dalam keadaan down, sehingga dokumentasi secara digital menjadi kurang maksimal, namun penulis tetap berusaha agar pendokumentasi kegiatan tetap terlaksana. Pencapaian kegiatan ini juga melebihi target, karena koordinasi dan dukungan berbagai pihak sehingga video edukasi sudah bisa di akses di laman Instagram Promkes RSHS. Pada saat pengunggahan, sedikit terkendala masalah administrasi persuratan, yakni kebijakan instalasi promkes mengharuskan mengajukan nota dinas dahulu sebelum video di unggah.
Namun semua teratasi dengan cepat berkat koordinasi langsung dari Kepala Bidang
Keperawatan. Saat kegiatan penulis tidak menemukan kendala berarti dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA.
4. Kegiatan 4 Melakukan sosialisasi kepada perawat/bidan tentang teknik relaksasi autogenik
Waktu terlaksana MInggu ke- IV September 2021
Tahapan Kegiatan 1. Meminta izin pada kepala ruangan dan mentor lalu membuat jadwal sosialisasi 2. Membuat materi sosialisasi 3. Melakukan sosialisasi kepada perawat/bidan
Lampiran Dokumentasi kegiatan, Materi Sosialisasi dan Notulensi Sosialisasi
Kegiatan ini merupaka kegiatan keempat dari tahap aktualisasi ini. Berikut penjelasan mengenai tahapan kegiatan : a. Tahapan kegiatan 1) Meminta izin pada kepala ruangan dan mentor lalu membuat jadwal sosialisasi Output : Izin dan jadwal sosialiasi. Jadwal sosialisasi yang disepakati pada hari Kamis, 30 September 2021 lewat aplikasi Zoom Meeting.
Link Zoom Meeting : https://us02web.zoom.us/j/84765575881?pwd=a3Q5RzJqU0htbjNMQ3hWZEtYR TMzQT09 Flyer DRK Sosialisasi Teknik Relaksasi Autogenik (Lampiran) Meminta izin dan jadwal sosialisasi kepada Kepala Ruangan Alamanda pada tanggal 23 September 2021
Gambar 4.20 Dokumentasi Meminta Izin dan jadwal Sosialisasi kepada Kepala Ruangan
Meminta izin dan melaporkan jadwal yang telah disepakati dari ruangan kepada mentor pada tanggal 25 September 2021
Gambar 4.21 Meminta izin dan melaporkan jadwal Sosialisasi kepada mentor
Meminta izin dan melaporkan jadwal yang telah disepakati dari ruangan kepada Pengawas Ruangan Alamanda (Ibu Mimin Sumiati, SST) pada tanggal 28 September 2021
Gambar 4.21 Meminta izin dan melaporkan jadwal Sosialisasi kepada Pengawas Ruangan Alamanda
2) Membuat materi sosialisasi
Output : Materi sosialisasi ditampilkan dalam bentuk Powerpoint. (Prensentasi materi lengkap ada pada lampiran)
Gambar 4.22 Materi Sosialisasi
3) Melakukan sosialisasi kepada perawat/bidan
Output : Notulensi sosialisasi (Lampiran) dan Dokumentasi kegiatan
Sosialisasi dilaksanakan pada hari kamis, 30 September 2021 secara daring lewat aplikasi Zoom Meeting.
Gambar 4.22 Notulensi Sosialisasi (lampiran)
Gambar 4.23 Sosialisasi via Zoom Meeting b. Pemaknaan Nilai-nilai Dasar ASN 1) Akuntabilitas Penulis berkonsultasi dengan kepala ruangan mengenai penjadwalan sosialisasi dengan menunjukkan sikap profesional. Jadwal sosialisasi diputuskan secara jelas. 2) Nasionalisme Jadwal ditetapkan sesuai dengan kesepakatan bersama. 3) Etika Publik Sebelum melakukan sosialisasi, terlebih dahulu penulis meminta izin dan arahan dari kepala ruangan dan mentor. Pada saat memberikan sosialisasi dalam bentuk sharing dan tidak bermaksud ‘menggurui’ pada rekan sejawat terutama pada rekan yang lebih tua. 4) Komitmen Mutu Dalam menyajikan sosialisasi menggunakan aplikasi meeting secara virtual, selain efisien juga mengkuti protokol kesehatan untuk menjauhi kerumunan.
5) Anti Korupsi Penulis hadir tepat waktu dan memberikan sosialisasi kepada perawat/bidan dengan harapan menambah pengetahuan rekan sejawat sehingga dapat membantu mengurangi kecemasan pasien. c. Peran dan Kedudukan ASN 1) Manajemen ASN Meminta izin dan arahan pada atasan saat akan melakukan sebuah kegiatan dalam lingkup kerja adalah bentuk etika dan profesionalisme sebagai seorang ASN yang menghargai dan menjalankan protokol sesuai peraturan yang berlaku. Berbagi informasi yang benar dan sesuai literature keilmuan terbaru sehingga diharapkan terjadi peningkatan kualitas dari petugas yang akan menunjang kemajuan pelayanan kearah yang lebih baik. d. Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP. Dr. Hasan Sadikin Melaksanakan sosialisasi tentang Teknik Relaksasi Autogenik merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan perawat/bidan sehingga diharapkan mampu berkontribusi dalam proses peningkatkan kualitas pemberian asuhan keperawatan terutama penanganan kecemasan pada pasien kemoterapi sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan yang sesuai dengan visi RSHS yang sejalan dengan visi
Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia. e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Pelaksanaan Sosialisasi ini yang didukung dengan aktualisasi nilai-nilai ANEKA telah mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu Nilai Profesional, Integritas dan
Tulus. f. Analisis Dampak Kegiatan sosialisasi di ruangan Alamanda merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dua kali sebulan, yang diagendakan dalam kegiatan DRK (Diskusi
Refleksi Kasus). Pelaksanan sosialisasi Teknik Relaksasi Autogenik sendiri dilakukan mengikuti jadwal DRK diruangan. Dalam pelaksanaan sosialisasi ini, diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik dan bersifat “Sharing Ilmu” kepada rekan sejawat tanpa bermaksud menggurui, jika penulis tidak menerapkan nilai-nilai
ANEKA pada proses ini maka sosialisasi yang diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan kualitas pemberian asuhan akan menjadi tidak optimal dan dapat mengakibatkan pelayanan prima yang ingin dicapai belum bisa terlaksana. g. Kendala dan Hal Pendukung
Pada kegiatan ini penulis melakukan sosilalisasi dengan sebelumnya berkoordinasi dengan kepala ruangan dan mentor, selanjutnya memberikan sosialisasi dengan rekan sejawat di ruang Alamanda. Dukungan dari kepala ruangan, mentor, dan partisipasi rekan sejawat sangat baik dalam pelaksanaan kegiatan ini. Namun ada beberapa kendala teknis saat penulis melaksanakan kegiatan, koneksi jaringan internet sempat down, sehingga pemutaran media video edukasi agak sedikit terganggu, namun penulis tetap berusaha memaksimalkan agar kegiatan berjalan lancar. Selain itu Ibu Pengawas Ruangan Alamanda saat sosialisasi berhalangan untuk berpartisipasi aktif dikarenakan beliau sedang bertugas sebagai vaksinator, namun beliau sudah terwakili dengan hadirnya Kepala Ruangan dan beliau masih menyempatkan untuk tetap on-cam di ruang Zoom. Saat kegiatan penulis tidak menemukan kendala berarti dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA.
5. Kegiatan 5 Evaluasi hasil kegiatan sosialisasi
Waktu terlaksana Minggu IV September – Minggu I Oktober 2021
Tahapan Kegiatan 1. Memberikan kesempatan kepada rekan sejawat untuk bertanya jika ada yang belum dimengerti 2. Berdiskusi sesama rekan jika ada hal-hal yang perlu di tambahkan dalam penyempurnaan materi sosialisasi 3. Evaluasi pengetahuan bidan/perawat setelah mendapat sosialisasi dalam bentuk pengisian kuesioner.
Lampiran Notulensi Sosialisasi (DRK) dan Daftar Hasil Evaluasi
Kegiatan ini merupaka kegiatan akhir dari tahap aktualisasi ini. Berikut penjelasan mengenai tahapan kegiatan : a. Tahapan Kegiatan 4) Memberikan kesempatan kepada rekan sejawat untuk bertanya jika ada yang belum dimengerti Output : Notulensi DRK dan Daftar Hadir (Lampiran)
Gambar 4.24 Lembar Notulensi dan Daftar Hadir DRK
5) Berdiskusi sesama rekan jika ada hal-hal yang perlu di tambahkan dalam penyempurnaan materi sosialisasi
Output : Notulensi DRK Hadir (Lampiran ) 6) Evaluasi pengetahuan bidan/perawat setelah mendapat sosialisasi dalam bentuk pengisian kuesioner.
Output : Daftar hasil evaluasi melalui link https://forms.gle/UNXTXM13RDoh68Z69
Dari rekapitulasi hasil kuesioner didapatkan kesimpulan terjadi peningkatan pengetahuan perawat/bidan. Peningkatan yang ditunjukkan dalam rentang 1030%. Hal ini dapat terlihat dari perbandingan berikut ini :
Pertanyaan 1 Apakah yang dimaksud dengan teknik relaksasi autogenik?
Diagram hasil kuesioner Pre Sosialisasi (kiri) dan Post tes (kanan)
Perawat mengetahui tentang pengertian teknik relaksasi autogenik yang dimana relaksasi yang bersumber dari diri sendiri menggunakan kata-kata atau kalimat pendek yang membuat pikiran menjadi lebih tenang. Dari kedua diagram di atas ini dapat diketahui terjadi peningkatan sebesar 30%.
Pertanyaan 2 Yang termasuk manfaat teknik relaksasi autogenik adalah..
Diagram hasil kuesioner Pre Sosialisasi (kiri) dan Post tes (kanan)
Perawat mengetahui tentang manfaat teknik relaksasi autogenik yang dimana dapat mengurangi kecemasan ringan dan sedang, meredakan nyeri dan memberikan ketenangan. Dari kedua diagram di atas ini dapat diketahui terjadi peningkatan sebesar 13.3%.
Pertanyaan 3 Yang tidak termasuk dalam langkah-langkah teknik relaksasi autogenik adalah..
Diagram hasil kuesioner Pre Sosialisasi (kiri) dan Post tes (kanan)
Perawat mengetahui tentang langkah-langkah teknik relaksasi autogenik yang dimana antara lain mengatur napas senyaman mungkin, merasakan sensasi ringan pada tangan, kaki dan bahu serta merasakan sensasi hangat pada aliran darah. Dari kedua diagram di atas ini dapat diketahui terjadi peningkatan sebesar 13.5%.
Pertanyaan 4 Yang termasuk dalam langkah untuk mengakhiri relaksasi autogenik
Diagram hasil kuesioner Pre Sosialisasi (kiri) dan Post tes (kanan)
Perawat mengetahui tentang langkah mengakhiri relaksasi autogenik yaitu mengepalkan tangan sekuat-kuatnya sambil menarik napas panjang lalu membuka mata perlahan. Dari kedua diagram di atas dapat diketahui terjadi peningkatan sebesar 31,5%.
Pertanyaan 5 Sebutkan kunci keberhasilan dari teknik relaksasi autogenik
Diagram hasil kuesioner Pre Sosialisasi (kiri) dan Post tes (kanan)
Perawat mengetahui kunci keberhasilan teknik relaksasi autogenik yaitu Ketenangan, kesiapan pasien dalam menerima terapi, konsentrasi, dan kemampuan perawat/bidan dalam member terapi. Dari kedua diagram di atas dapat diketahui terjadi peningkatan sebesar 31,5%.
b. Pemaknaan Nilai-nilai Dasar ASN 1) Akuntabilitas Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi melalui kuesioner untuk mengukur sejauh mana rekan sejawat betul-betul memahami materi yang telah disampaikan.
2) Nasionalisme Membuka sesi untuk berdiskusi dan menerima setiap masukan sehingga tercapai penyempurnaan materi yang dapat digunakan dalam pelayanan pada pasien. 3) Etika Publik Mendengarkan dengan baik setiap masukan, tanggapan dan pertanyaan dari rekan sejawat. Menjawab setiap pertanyaan dengan sopan dengan sikap tanpa menggurui. 4) Komitmen Mutu Menjawab setiap pertanyaan sesuai dengan literatur terbaru dan mampu menggunakan waktu sosialisasi seefektif mungkin. 5) Anti Korupsi Memberikan kesempatan yang sama kepada semua rekan sejawat sebagai peserta sosialisasi dalam memberikan masukan, tanggapan atau pertanyaan. c. Peran dan Kedudukan ASN 1) Manajemen ASN Memiliki rasa tanggung jawab untuk selalu memberikan pelayanan prima pada pasien sehingga selayaknya selalu menggali ilmu dan teknik terbaru terkait proses pemberian asuhan kepada pasien. d. Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP. Dr. Hasan Sadikin
Pelaksanaan tanya jawab, diskusi serta melaksanakan evaluasi setelah sosialisasi dilakukan agar diharapkan dapat menjadi bahan masukkan untuk saling mengisi ilmu dan pengetahuan satu sama lain sehingga diharapkan setelah sosialisasi ini dilakukan peningkatan kualitas pemberian asuhan keperawatan dan peningkatan mutu pelayanan khususnya penanganan kecemasan pasien kemoterapi akan semakin baik sesuai dengan visi RSHS yang sejalan dengan visi Pemerintah
Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dan bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi RSHS. e. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Pelaksanaan evaluasi ini yang didukung dengan aktualisasi nilai-nilai ANEKA yang telah mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS yakni Nilai Integritas yaitu dengan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam melaksanakan tugas. serta Nilai Unggul yaitu keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
f. Analisis Dampak
Pelaksanaan evaluasi setelah sosialisasi adalah hal yang perlu dilakukan agar dapat mendapatkan gambaran tingkat keberhasilan dari sosialisasi tersebut. Dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi ini, diperlukan penerapan nilai-nilai ANEKA agar evaluasi yang dilakukan dapat berjalan secara optimal. g. Kendala dan Hal Pendukung
Pada kegiatan ini penulis melakukan kegiatan evaluasi dengan rekan sejawat di ruang Alamanda menggunakan kuesioner yang berbasis digital (G-Form). Seluruh sarana dan prasarana beroperasi dengan baik. Dukungan dari kepala ruangan, mentor, dan partisipasi rekan sejawat sangat baik dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Saat kegiatan penulis tidak menemukan kendala berarti dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA.
6. Manfaat yang didapatkan dengan terpecahkannya isu yang diangkat dalam aktualiasasi ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Individu Peserta Penulis sebagai peserta latsar mendapatkan manfaat yaitu dapat berkontribusi dalam membantu menyelesaikan isu yang berkembang di ruangan tempat penulis bertugas. Selain itu penulis juga berkesempatan untuk mengaplikasikan nilai-nilai ASN ANEKA dan peran serta kedudukan ASN dalam kegiatan pemecahan isu tersebut sehingga diharapkan dapat membentuk penulis sebagai ASN yang berkarakter. b. Pimpinan langsung/unit kerja Dengan terselesaikannya sosialisasi tentang relaksasi autogenik, pimpinan langsung di unit kerja penulis mendapat manfaat yakni membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perawat/bidan yang bekerja di ruang Alamanda khususnya dalam mengurangi kecemasan pada pasien kemoterapi, sehingga diharapkan kedepannya pemberian asuhan keperawatan akan lebih berkualitas dan paripurna. Selain itu, output yang dihasilkan dari kegiatan aktualisasi ini (SPO) dapat dijadikan pedoman untuk menerapkan teknik relaksasi autogenik dan media edukasi dalam bentuk Video peragaan Teknik Relaksasi Autogenik dapat dijadikan review bagi perawat/bidan yang bertugas. c. Stakeholder Dengan terselesaikannya isu tersebut diharapkan pengetahuan perawat/bidan dalam memberikan asuhan keperawatan meningkat terutama dalam penerapan
relaksasi autogenik sebagai alternatif nonfarmakologis untuk membantu mengurangi kecemasan pada pasien kemoterapi, dapat dilakukan sesuai dengan SPO yang telah diterbitkan. Dengan demikian diharapkan meningkatkan kualitas kesehatan emosional dari pasien kemoterapi sehingga dapat menunjang upaya pengobatan kesehatan fisik.