LAPORAN SEMINAR RANCANAGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 4
OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAMAR OPERASI DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG PADA TAHUN 2022
DISUSUN OLEH : MUHAMAD SAFRONUL HAFIDZ NIP. 198710172022031003
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022
I
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAMAR OPERASI
DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG PADA TAHUN 2022
INSTALASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR HASAN SADIKING BANDUNG
Disusun Oleh:
Muhamad Safronul Hafidz, S.T.
NIP 198710172022031003
Telah Disetujui untuk Seminar Rancangan Aktualisasi
Pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan 3 Angkatan 4 Tahun 2022
COACH MENTOR
Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si
NIP 197712162006041001
Tanggal ………
Dadan Teja Nugraha , ST, M.Kom
NIP 197007152006041004
Tanggal …………
II
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAMAR OPERASI DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG PADA TAHUN 2022
Telah di seminarkan
Tanggal 30 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach
Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si NIP 197712162006041001
Penguji
Mentor
Dadan Teja Nugraha , ST, M.Kom NIP 197007152006041004
Laode Mussafin, SKM,MKEs NIP 197109171997031004
III
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, shalat serta salam kita panjatkan pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Berkat limpahan rahmat dan berkah-Nya, penyusun mampu menyelesaikan tugas Rancangan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS berAKHLAK. Tugas ini diselesaikan untuk memenuhi kewajiban Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Kesehatan. Bersama ini juga, penulis inging mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dadan Teja Nugraha , ST, M.Kom selaku mentor yang telah bersedia memberikan bimbingan;
2. Bapak Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si sebagai coach yang telah bersedia memberikan bimbingannya.
3. Bapak Abdul Rahman, S.Kep.,Ners. Yang telah meluangkan waktu untuk berdiskusi dan memberikan data terkait kebutuhan data akutalisasi.
4. Kepada keluarga (Istri) yang selalu mendampingi dan memberikan semangat.
5. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat dan doa yang tiada henti
6. Kepada teman-teman peserta latsar gol 3 angkatan 4 yang selalu berbagi dan memberikan semangat.
Pada kesempatan ini penulis menjelaskan bahwa penulis akan membantu bagian bedah central dalam mengoptimalkan penggunaan kamar operasi dengan bantuan penambahan modul di aplikasi penjadwalan operasi dengan menyisipkan pasien cadangan yang nanti di pakai Ketika ada pasien yang tidak bisa melaksanakan operasi pada H-1.
Demikian laporan rancangan Aktualisasi ini disusun. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, Bagian Bedah Central serta instansi RSUP dr Hasan Sadikin bandung secara luas.
Bandung, 30 Juni 2022
Penulis s Muhamad Safronul Hafidz
NIP 1987101720221003
IV
V DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................................................... II LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................................... III KATA PENGANTAR............................................................................................................................... IV DAFTAR ISI............................................................................................................................................... V DAFTAR TABEL........................................................................................................................................ VI DAFTAR GAMBAR VII BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang....................................................................................................................... 1 1.2 Tujuan..................................................................................................................................... 2 1.3 Manfaat 2 BAB II PROFIL INSTANSI 4 2.1 Visi Dan Misi........................................................................................................................... 5 2.2 Nilai-nilai Organisasi ............................................................................................................. 5 2.3 Tugas Organisasi 6 2.4 Uraian/Rincian Tugas Peserta 7 2.4.1 Profil unit Kerja 7 2.4.2 Profile dan Rincian Tugas Peserta.............................................................................. 9 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI......................................... 11 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual 11 3.1.1 Identifikasi Isu 11 3.1.2 Analisis Isu Aktual....................................................................................................... 13 3.1.3 Memilah / Menapis Isu............................................................................................... 14 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance 18 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif 20 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI 21 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS................................................................... 21 4.2 Penjadwalan......................................................................................................................... 29 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 31 DAFTAR PUSTAKA 33
VI
3. 1 Dampak Isu ....................................................................................14
3. 2 Teknik Analisis Isu .........................................................................15
3. 3 Tabel Penapisan Isu USG...............................................................17
4 1 Tabel Matrik Rancangan Aktualisasi...............................................28
4 2 Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi........................................31
4 3 Para Pihak dan Perannya Dalam Aktualisasi..................................32
DAFTAR TABEL Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
VII DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Struktur Organisasi...................................................................... 7 Gambar 2. 2 Struktur Unit Kerja....................................................................... 9 Gambar 3 1 Diagram Fishbone ........................................................................................ 19
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima merupakan suatu keharusan. Setiap lembaga pemerintah yang memberikan layanan prima akan meningkatkan indeks kepuasan masyarakat. UUD 1945 menyatakan bahwa layanan publik menjadi tanggung jawab pemerintah.
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan
Intansi Pemerintah untuk mewajibkan Pendidikan dan pelathan terintegrasi bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil selama 1 (Satu) tahun masa percobaan. Dengan Pendidikan dan pelatihan ini akan membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN menguatkan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Peraturan baru tentang ASN tersebut secara implisit menyebutkan bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan hanya sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan public. Untuk dapat melayani public dengan baik, ASN harus mempunyai bekal yang cukup terhadap berbagai hal. Oleh karena itu, diadakanlah Pendidikan dan pelatihan yang diharapkan dapat membentuk karakter ASN yang berkualitas berlandaskan kepada nilai-nilai dasar ASN yaitu berAHKLAK yang merupakan akronim dari berorientasi pelayanan,Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, kolaboratif. Dengan demikian peserta diklat diharapkan dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang professional dan berkarakter dalam melaksanakan fungsi utamanya yaitu sebagai pelaksana kebijakan public, pelayanan public, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Saat ini peserta meruapkan Calon Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Kesehatan dan bertugas di unit Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) RSUP dr Hasan Sadikin Bandung. Pada tahap aktualisasi, penulis melakukan pengamatan dan pengumpulan data terkait isu-isu yang ditemukan di lingkungan unit kerja. Dari hasil pengamatan terdapat isu belum optimalnya penggunaan kamar operasi di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung, berdasarkan data yang ada utilitas kamar operasi dengan target 3.00 dan sekarang masih di bawah 3.00 untuk utilitas kamar operasinya yang sekarang hanya di sekitaran 2.80. Beberapa faktor yang menyebabkan belum optimalnya kamar operasi, di antaranya masih banyaknya pembatalan operasi, penjadwal operasi kurang
1
memaksimalkan jatah operasi untuk setiap bagian sehingga terjadi kekosongan kamar operasi. Dengan isu yang terjadi diharapkan setiap bagian atau unit terkait selalu berkoordinasi dengan media komunikasi agar lebih efektif, serta adanya system infromasi penjadwalan pasien operasi sehingga jumlah pasien yang akan dioperasi sudah dapat di prediksi H-1 sebelum Tindakan operasi. Di harapkan akan lebih membantu untuk mengoptimalkan kamar operasi yang ada di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung.
Dari hasil pengamatan tersebut serta hasil diskusi dengan mentor, isu tersebut terpilih sebagai prioritas maka peserta mengusulkan judul “OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAMAR OPERASI DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG”
1.2 Tujuan
Tujuan umum yang akan di capai dari kegiatan aktualisasi :
1. Melatih ASN dalam menerapkan nilai-nilai dasar berAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif)
2. Membentuk ASN yang berintegrasi, profesional, berkarakter, netral, dan siap menjalankan tugas sebagai pelayan negara
3. Membentuk ASN yang kreatif dan mampu berkontribusi secara konsisten dalam aktivitas pemecah isu.
Tujuan Khusus yang akan di capai dari kegiatan aktualisasi :
1. Menjadikan ASN mampu menggunakan hardware dan software dalam menjalankan kegiatan di unit kerja masing-masing.
2. Mengeluarkan jumlah data pasein operasi yang terjadwal H-1 di dashboard.
3. Menyiapkan form /modul tambahan untuk pasien cadangan operasi.
1.3 Manfaat
Manfaat recangan kegiatan aktualisasi
1. Bagi peserta
Manfaat internal bagi peserta dapat pelatihan dan pengetahuan penerapan nilianilai dasar ASN ber AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolabratif) yang merupakan bekal dalam menjalankan tugas sebagai ASN
Manfaat external dapat berkonstribusi secara maksimal di unit kerja masing-masing dengan pengamalan berAKHLAK di unit kerjanya.
2
2. Bagi Intansi RSUP dr Hasan Sadikin
Manfaat internal bagi Intansi RSUP dr Hasan Sadikin Bandung, peserta dapat menjalankan tugasnya secara professional dan mampu berkontribusi terhadapa pemeahan isu yang terjadi di intansi kerja.
Manfaat external bagi RSUP dr Hasan Sadikin Bandung menjaga nama baik instansi dengan penerapan nilai-nialai dasar berAKHLAK dan mampu menjaga target kerja dari instansi tersebut
3. Bagi Masyarakat
Mendapatkan pelayanan yang prima bagi masyarakat, serta mendapatkan indek kepuasan yang tinggi dari masyarakat dalam pelayanan yang di berikan RSUP dr Hasan Sadikin Bandung.
3
BAB II PROFIL INSTANSI
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung 40161. Sebelumnya rumah sakit ini bernama R.S. Rancabadak. Pada tahun 2006 status rumah sakit berubah menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “HetAlgemeeneBandoengscheZiekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “HetGemeenteZiekenhuijsJuliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“.
Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas Negara.
Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan).Pada tahun 2006 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Dan status
RSUP dr Hasan Sadikin Bandung
1. Rumah Sakit Vertikal KEMENKES.
2. RS Tersier
4
3. Di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan RI.
4. Termasuk rumah sakit tipe A.
5. Rumah Sakit Pendidika Utama untuk FK-UNPAD.
6. Rumah Sakit Rujukan Nasional
7. Badan Layanan Umum
8. Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Kedokteran Nuklir dan satu-satunya Pusat Pendidikan untuk Spesialis Kedokteran Nuklir
9. RSUP Yang Mengampu 7 RS Regional Jawa Barat
2.1 Visi Dan Misi
Visi: Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong
Misi: Mewujudkan Kaualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
2.2 Nilai-nilai Organisasi
Tata nilai-nilai fisolofi yang dipilih untuk mengawal penerapan misi dan visi RSUP dr.
Hasan Sadikin Bandung adalah “PAMINGPIN PITUIN” yaitu
1. Kepemimpinan Nilai yang menggambarkan kepelaporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya
2. Profesional : Nilai yang berorietansi pada pencapain kinerja melalui perjalanan kemitraan
3. Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
4. Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrik, proaktif, dan responsive.
5. Unggul : Keginginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
6. Integrasi : Nilai yang menggabarkan kejujuran, Amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
Selain itu, terdapat janji pelayanan Kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu SIGAP yang merupakan singkatan dari :
a. Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S)
b. Inovatif dalam berkarya
c. Gelorakan Semangat Pelayanan Prima
d. Amanah Menjaga Keselamatan Pasien
5
e. Peduli, Perhatian dan Perasaan
Terdapat juga nilai-nilai yang terkandung dalam pelayanan, yaitu PRIMA yang merupakan singkatan dari :
P = Profesional
Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya
R = Respek
Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan.
Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan.
I = Integrasi
Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi.
M = Manusiawi
Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.
A = Amanah
Melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.
Motto RSUP dr Hasan Sadikin Bandung
“Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”
2.3 Tugas Organisasi
Tugas RSUP dr Hasan Sadikin Bandung adalah menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan Perseorang secara Paripurna, dan berfungsi sebagai
1. Penyusunan Rencana, Program dan Anggaran
2. Pengelolaan Pelayanan medis dan Penunjang Medis
3. Pengelolaan Pelayanan Keperawatan
4. Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Pelayanan Kesehatan
5. Pengelolaan Penelitian, Pengembangan dan Penapisan Teknologi di bidang
pelayanan Kesehatan
6. Pengelolaan Keuangan dan barang milik negara
7. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa
6
8. Pengelolaan sumber daya manusia
9. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan dengan masyarakat
10. Pelaksanaan kerja sama
11. Pengelolaan Sistem Informasi
12. Pemantauanaa, Evaluasi dan Pelaporan
13.Pelaksanaan Urusan Administrasi Rumah Sakit
Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
2.4 Uraian/Rincian Tugas Peserta
2.4.1 Profil unit Kerja
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan salah satu unit dari RSHS
yang berada di bawah direktorat Umum dan Operasional. SIRS didirikan pada tahun 1999. SIRS bertempat di gedung RSHS.
Visi : Teknologi Informasi sebagai strategic partner bisnis untuk menjadi rumahsakit yang unggul dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian
Misi :
1. Menyediakan informasi untuk mendukung peningkatan mutu, kontinyuitas layanan dan efisiensibiaya
7
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi
2. Mendukung transformasi proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi biaya dan waktu pelayanan
3. Mengintegrasikan sistem informasi untuk mendukung integrasi proses bisnis
4. Menyediakan informasi berkualitas untuk mendukung riset dan pendidikan
5. Menyediakan channeling untuk mendukung partnership strategis.
Adapun fungsi dari unit kerja adalah
a. Menyusun dan mengembangkan perencanaan strategis TI dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
b. Menyesuaikan rencana strategi TI dengan rencana dan strategi dan rencana perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran usaha.
c. Menganalisa, mengkaji dampak positif dan negative perkembangan dan tren TI terhadap strategi perusahaan sebagai landasan bagi penetapan dan penyusunan rekomendasi pengembangan TI secara korporat.
d. Menyusun rancangan anggaran rumah tangga TI dan mengawasi penggunaan dan realisasinya. Memastikan bahwa asset perusahaan dikelola dengan bertanggungjawab.
e. Membangun suatu pendekatan arsitektural aplikasi perusahaan secara korporat dan selalu mengupdate informasi dan pengetahuan tentang perkembangan TI yang mutakhir.
f. Melakukan review dan evaluasi pada setiap implementasi proyek TI.
g. Memastikan integritas system atau aplikasi korporat yang telah dibangun dan pencapaian target penyelesaian proyek tepat waktu.
8
Berikut struktur organisasi terbaru di instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit
2.4.2 Profile dan Rincian Tugas Peserta
Nama : Muhamad Safronul Hafidz,S.T.
NIP : 198710172022031003
Jabatan /golongan : Pranata Komputer Ahli/IIIa
Unit Kerja : Sistem Informasi Rumah Sakit(Sub bagian Software & Aplikasi)
Instansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Kegiatana aktuliasi dilaksanakan sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang telah disusun sebagai berikut :
1. Mengelola permintaan dan layanan teknologi informasi
2. Melakukan analisis kebutuhan program aplikasi
3. Melakukan perencanaan sistem informasi
4. Membuat program aplikasi
5. Mengembangkan program aplikasi sistem informasi
6. Pembuatan query sederhana
7. Melakukan ujicoba rancangan visualisasi informasi
8. Melakukan uji coba program multimedia interaktif
9. Melakukan deteksi dan atau perbaikan terhadap permasalahan perangkat TI End User
9
Gambar 2. 2 Struktur Unit Kerja
10. Melakukan konversi data
11. Melakukan perawatan arsitektur data’
12. Melakukan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pranata komputer
10
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
3.1.1 Identifikasi Isu
Setelah melakukan Identifikasi dan analisis isu yang ada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, terdapat beberapa isu yang berkaitan dengan tugas dan fungsi yang terdapat dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Bererapa isu tersebut di antaranya :
1. Kurang optimal penggunaan kamar operasi di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2022
Rumah Sakit RSUP dr Hasan Sadikin merupakan rujukan nasional yang ada di jawa barat, sehingga pasien yang berobat ke RSUP dr. Hasan Sadikin bandung berasal dari berbagai wilayah yang ada di jawa barat seperti dari sumedang, garut, tasikmalaya, cianjur, sukabumi, dan daerah lain yang ada di jawa barat. Dengan rujukan nasional RSUP dr Hasan sadikin bandung mempunyai beberapa antrian yang cukup Panjang untuk berobat ke rumah sakit RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung diantaranya antrian jadwal operasi. Pasien yang mendapatkan antrian untuk operasi bisa 2 atau 3 bulan antrian untuk masuk jadwal operasi, ini dikarenakan jumlah permintaan operasi yang banyak dan belum optimalnya penggunaan kamar operasi di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung. Antrian pasien untuk setiap bagian / SMF juga bisa sampai ratusan untuk antrian jadwal operasi. Di RSUP dr Hasan dikin Bandung terdapat 25 kamar operasi dan 5 diantaranya adalah kamar endoscopy, ERCP, Intratekal, OK ESWL RIK, OK Jantung. Ini bisa di lihat dari target utilitas kamar operasi dengan nilai 3.00, dan saat ini masih kurang dari nilai target utilisasi kamar operasi. Nilai utilisasi yang di dapat saat ini hanya 2.80 untuk setiap kamar operasinya. Ada beberapa factor yang menyebabkan Kamar operasi tidak optimal di karenakan adanya pembatalan pasien yang sudah di jadwalkan operasi oleh dokternya, penyebab pembatalan tersebut di karena kondisi pasien menurun saat perawatan di ruang rawat inap. Sehingga kamar yang seharuskan di gunakan untuk operasi menjadi kosong dan tidak terpakai. Dan kurangnya kuota pasien operasi dipenjadwalan operasi H-1 oleh bagian penjadwal operasi, padahal jumlah antrian operasi tergolong banyak. Itu disebabkan karena kurang
11
BAB III
informasi antara bagian penjadwal dengan bagian bedah central terkait kamar operasi yang masih ada slot untuk melakukan Tindakan operasi. Dari data tersebut merupakan salah satu isu kontemporer yang ada di RSUP dr Hasan Sadikin bandung pada tahun 2022.
2. Kurang optimal Training Need Assessment (TNA) untuk pegawai RSUP dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
RSUP dr Hasan Sadikin Bandung terdapat unit kerja diklat untuk pengembangan kompetensi para pegawainya dan tugasnya adalah melaksanakan pelatihan formal dan non formal bagi pegawai rumah sakit serta melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pelayanan Pendidikan dan pelatihan. Di bagian diklit pegawai di berikan pembekalan berupa pelatihan untuk para pegawai sesuai dengan kompetensi dari setiap pegawainya. Untuk alur pengajuan pelatihan yang sekarang berjalan, unit kerja terkait pengajukan usulan ke diklat terkait pelatihan yang akan dilaksanakan oleh diklat. Dan terdapat masalah Ketika orang yang di ajukan oleh unit kerja terkait orang sudah sudah melaksanakan pelatihan yang sama dan memiliki sertifikat yang masih aktif. Sementra banyak masih banyak pegawai yang masih belum mempunyai sertifikat pelatihan tersebut. Itu dikarekan bagian diklat tidak mempunyai database atau aplikasi yang bisa menentukan pegawai mana saja yang sudah memiliki sertifikat pelatihan dan yang belum memiliki sertifikat pelaithan tersebut. Dengan kejadian seperti ini Training Need Assessment (TNA) / analisis kebutuhan pelatihan untuk pegawai menjadi kurang optimal serta pengeluaran anggaran yang tidak efektif karena target pelatihan untuk seluruh pegawai menjadi tidak tercapai. Dengan kejadian tersebut merupakan salah satu isu kontemporer yang ada di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2022
3. Kurang optimal pelaporan indikator rumah sakit dari setiap unit kerja kepada bagian Perencanaan dan Evaluasi RSUP dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
RSUP dr Hasan Sadikin Bandung merupakan satker BLU(badan layanan umum) dimana harus melaporankan untuk pelayanan, keuangan dan sumber daya manusia kepada kementrian keuangan di aplikasi BIOS. Tugas untuk menggkooridnasikan tersebut dilaksanakan oleh unit kerja Perencanaan dan Evaluasi (PE) yang bertugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana rencana,
12
program, kegiatan dan anggaran, keuangan, perbendaharaan, verifikasi akuntasi, evaluasi dan pelaporan. Untuk Unit kerja PE ini salah satu tugasnya adalah memonitoring semua indikator yang ada di rumah sakit, terkait dari data pelayanan, keuangan dan sumber daya manusianya. Terdapat beberapa indikator yang harus di laporan oleh PE ini indikator tersebut terdiri dari beberaka kriteria RSB, IKI dirut, IKT, BLU dan PER24. Terdapat 187 lebih indikator yang harus tercapai target yang oleh rumah sakit. Dan target tersebut di disposisikan ke unit-unit terkait sesuai dengan kewengan dari setiap unit tersebut terhadap indikator rumah sakit. Dalam proses laporan dari unit kerja ke bagian PE terdapat beberapa masalah yang sering terjadi, misalnya ke terlambatan untuk pelaporan indikator, unit kerja tidak mengetahui indikator mana yang harus di lengkapi datanya,pada saat validasi terkendala dari pihak terkait sering tidak ada dilokasi atau dinas luar sehingga proses validasi menjadi terlambat. Dengan ada kejadian terseut menjadi salah satu isu kontemporer yang ada di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
3.1.2 Analisis Isu Aktual
Penulis menyadari jika isu-isu yang didapatkan tadi tidak diselesaikan, maka akan menyebabkan dampak yang kemudian dapat membesar dan memperngaruhi publik. Pada tabel ini akan di jabarkan dampak-dampak yang terjadi
No Isu Dampak Apabila isu tidak ditangani
1 Kurang optimal penggunaan
kamar operasi di RSUP dr
Hasan Sadikin Bandung pada
tahun 2022
• Pendapatan rumah sakit untuk Tindakan operasi
tidak optimal
• Pasien operasi menjadi lama untuk mendapatkan Tindakan operasi
• Terjadi pemburukan kondisi pasien
• Nakes mendapat evaluasi dari direksi terkait utilitas kamar operasi yang kurang dari target
• Akan ada penumpukan pasien di antrian operasi
• Sarana dan prasarana tidak bisa di optimalkan dengan maksimal
13
2 Kurang optimal Training Need
Assessment (TNA) untuk
pegawai RSUP dr Hasan
Sadikin Bandung Tahun 2022
3 Kurang optimal pelaporan
indikator rumah sakit dari
setiap unit kerja kepada
bagian Perencanaan dan
Evaluasi RSUP dr Hasan
Sadikin Bandung Tahun 2022
• Target pelatihan untuk pegawai tidak tercapai
• Pelatihan yang tidak tepat sasaran
• Anggaran yang digunakan untuk tidak terserap secara maksimal
• Rumah sakit telat mengumpulkan data indicator
• Target pencapai untuk indicator yang kecil karena laporan belum terkumpul
• Citra atau nama baik rumah sakit menjadi jelek di intansi yang lain
Tabel3. 1DampakIsu
3.1.3 Memilah / Menapis Isu
Dari ke-3 isu yang sudah dijelaksan tadi, dilakukan Analisa untuk menilai prioritas masalah yang ada dengan menggunakan matrik penilaian Kualitas
Isu dengan Analisis AKPL (Aktual, Kekhalayakan,Problematik, dan kelayakan. Tenik APKL terdiri dari :
1. Aktual (A)
Benar- benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat
2. Problematik (P)
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu di carikan segera solusinya.
3. Kekhalayakan (K)
Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Kelayakan (L)
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
14
1 Kurang optimal
penggunaan
kamar operasi di RSUP dr Hasan
Sadikin Bandung
Aktual Khalayak Problematik Layak
Training Need
Assessment
(TNA) untuk
pegawai RSUP dr
Hasan Sadikin
Bandung Tahun
+ +
+ +
pelaporan
indikator rumah
sakit dari setiap
unit kerja kepada
bagian
Perencanaan dan
Evaluasi RSUP dr
Hasan Sadikin
Bandung Tahun
+ -
+ + -
+ + + +
+
Dari Hasil Menilai isu dari kualitas dengan Teknik APKL terdapat 2 isu
kontempror yang terpilih yaitu Kurang optimal penggunaan kamar operasi di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2022 Kurang optimal pelaporan indikator
rumah sakit dari setiap unit kerja kepada bagian Perencanaan dan Evaluasi RSUP dr
15
No Isu Kontemporer Kriteria Prioritas
pada tahun 2022 +
2 Kurang optimal
2022
3 Kurang optimal
2022
Tabel3. 2TeknikAnalisisIsu
Keterangan:
Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022. Dua isu itu merupakan memiliki hasil yang positif di nilai dari actual ya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat di bicarakan. Problematik ya isu tersebut mendapat nilai positif karena isu tersebut harus segara di carikan solusinya.kekhalayakan kedua isu mendapatkan nilai positif karena menyangkut ke hayat hidup orang banyak. Kelayakan isu tesebut mendapat nilai positif karena isu tersebut isu yang masuk akal dan realistis serta layak di munculkan. Maka kedua isu tersebut layak untuk di angkat sebagai isu kontemporer yang ada di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2022.
Data primer yang digunakan untuk analisis isu diangkat berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan. Untuk analiasa menentukan isu yang akan diangkat dilakukan dengan menggunakan metode USG(Urgency, Seriousness, Growth)
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
16
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Keterangan :
Dari Hasil menapis isu dengan USG isu kontemporer Kurang optimal penggunaan kamar operasi di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2022, merupakan mendapat nilai paling tinggi, dikarena aspek urgency, seriousness, growth mendapat nilai maksimal 5 dan layak untuk menjadi isu kontemporer yang ada di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022. Terdapat beberapa masalah yang dapat dilihat dari kurang optimalnya penggunaan kamar operasi
1. Pasien yang dijadwalkan oleh penjadwal tidak sesuai dengan kuota penjadwalan kamar operasinya.
2. Pasien yang dijadwalkan H-1 terjadi pembatalan operasi dan kadang tidak ada pengganti untuk pasien operasi.
17
Kurang optimal penggunaan kamar operasi di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2022 5 5 5 15 1
Kurang
pelaporan indikator rumah sakit dari setiap unit kerja kepada bagian Perencanaan dan Evaluasi RSUP dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 4 4 4 12 2
No Core Isu Urgency Seriousness Growth Total Rank 1
2
optimal
Tabel3. 3TabelPenapisanIsuUSG
3. Kurangnya informasi yang akurat terkait kuota kamar operasi dari kamar operasi ke penjadwal operasi
4. Bagian penjadwal operasi tidak siap apabila terjadi pembatalan operasi dan tidak menyiapkan penggantinya.
5. Pembatalan operasi terjadi karena alkes tertentu yang belum disiapkan oleh farmasi dan cssd.
Penyebab tidak optimalnya kamar operasi ini sangat multifaktoral,namun beberapa yang dapat dianalisis sebagai kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut yang terlihat pada gambar fish bone yang akan banyak dibahas pada sub bab berikutnya.
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Kurang optimalnya penggunaan kamar operasi ini terkait dengan kedudukan dan peran ASN untuk mendukung terwujudnya Smart Govermence seperti isu Pelayanan Publik, Manajemen ASN , dan Smart ASN.
1. Masih kurangnya maksimalnya penggunaan IT dari petugas penjadwalan operasi terhadap informasi ketersediaan kamar operasi perharinya, sehingga pelayanan terhadap pasien yang akan dioperasi menjadi lama dan memberikan ketidak puasan oleh masyarakat untuk pelayanan tindakan operasi. Padahal sudah ada aplikasi penjadwalan operasi untuk kuota operasi per bagian / smf, petugas menjadwal tidak membaca modul aplikasi penjadwalan dan belum terciptanya digital culture dalam kegiatan pengisian jadwal operasi. Sehingga kamar operasi menjadi kosong tidak ada Tindakan operasi (Smart ASN).
2. Pembatalan operasi karena tidak ada obat atau alkes dari farmasi, dan bagian penjadwal tidak mengisi di aplikasi penjadwalan sehingga bagian farmasi atau cssd tidak mengetahui alkes atau obat apa saja yang dibutuhkan saat Tindakan operasi. Karena kurangnya pemahaman dan Kerjasama dari setiap bagian unit dalam menggunakan aplikasi penjadwalan dan belum terjadinya komunikasi yang baik antara penjadwal operasi dengan unit bagian farmasi dan cssd. Sehingga kamar operasi
menjadi kosong tidak ada Tindakan operasi (Manajemen ASN).
18
3. Masih kurang optimalnya persiapan pasien cadangan untuk operasi dari setiap bagian, dikarenakan belum ada pencatatan elektronik atau form untuk data pasien cadangan operasi di aplikasi penjadwalan. Sehingga pelayanan public untuk jadwal menjadi terganggu dengan banyak antrian operasi dari setiap bagian. Maka dengan ini akan mengoptimalkan digital skill untuk setiap ASN yang terlibat di operasi penjadwalan (Smart ASN).
4. Masih kurang pemanfaatan penggunaan atrian operasi dengan aplikasi penjadwalan. Penjadwal operasi masih pencatatan pasein antrian operasi masih dalam buku biasa sehinggal digital safety untuk data pasien belum terlindungi dalam kegiatan pencatatan antrian operasi (Smart ASN).
19
Gambar31DiagramFishbone
Berdasarkan analisis penyebab isu dengan menggunakan diagram fishbone. Di ketahui terdapat beberapa penyebab kurang optimalnya penggunaan kamar operasi di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022. Belum optimalnya pemberian informasi kepada penjadwal tentang kuota kamar operasi dan pasien, Di aplikasi penjadwalan operasi belum ada fitur pasien cadangan operasi,sehingga perlu di tambahkan data pasien cadangan, Petugas tidak memasukan kebutuhan alkes dan obat untuk Tindakan operasi, Kurangnya edukasi pada pasien untuk siap menjadi cadangan pasien operasi, apabila terjadi pembatalan operasi. Masih kurang ya pemanfaatan fitur-fitur aplikasi penjadwalan operasi oleh petugas penjadwalan
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Setelah analisis isu dilakukan, maka terapat beberapa gagasan-gagasan
untuk mengatasi isu, berupa perbaikan atau penambahan di sistem penjadwalan operasi untuk mempermudah bagi user dalam mendapatkan info terkait kamar operasi yang ada di bagian bedah central.
Aplikasi penjadwalan memungkinkan untuk mempermudah penjadwalan operasi bagi pasien yang akan dijadwalkan, serta bisa mengetahui ketersediaan obat dan alkes yang tersedia atau dibutuhkan saat operasi. Di aplikasi ini juga terdapat jadwal operasi dan pasien dengan kamar operasi yang telah di isi oleh setiap penjadwal dari setiap bagiannya. Untuk membantu menyelesaikan isuisu di atas di wujudkan dengan beberapa kegiatan. Sehingga penulis berencana untuk menuangkannya dalam beberapa kegiatan di bawah ini:
1. Penyampaian gagasan aktualisasi terkait optimalisasi kamar operasi kepada mentor.
2. Pembuatan Form untuk pasien cadangan operasi yang berada di aplikasi penjadwalan operasi
3. Pembuatan Laporan untuk data tempat tidur kamar operasi dan pasien yang di jadwalakn operasi
4. Melakukan Kegiatan Sosialisasi Aplikasi Kepada User terkait Aplikasi penjadwala
20
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Sistem Informasi Rumah Sakit
Identifikasi Isu : Kurang optimal penggunaan kamar operasi di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada tahun
2022
Kurang optimal Training Need Assessment
(TNA) untuk pegawai RSUP dr Hasan Sadikin
Bandung Tahun 2022
Kurang optimal pelaporan indikator rumah sakit
dari setiap unit kerja kepada bagian
Perencanaan dan Evaluasi RSUP dr Hasan
Sadikin Bandung Tahun 2022
Isu yang diangkat : Kurang optimal penggunaan kamar operasi di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada tahun
2022
Gagasan dan
pemecahan : Pembuatan form untuk pasien cadangan
operasi
Menampilkan data pasien operasi dengan
kuota kamar operasi perharinya
Mensosialisasikan ulang aplikasi
penjadwalan operasi agar lebih optimal
penggunaannya untuk kebutuhan
penjadwalan
21
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
1 Penyampaian
gagasan
aktualisasi
terkait
optimalisasi
kamar operasi
kepada mentor.
1. Membuat janji untuk
bertemu dengan
kepala unit atau
mentor
2. Menyampaikan
rancangan kegiatan
aktualisasi kepada
kepala unit atau
mentor
3. Meminta persetujuan, saran, dan masukan
untuk rancagan
kegiatan aktualisasi
kepada kepala unit
atau mentor
1. Terdapatkan
janji untuk
bertemu
2. Tersampaika
n Rancangan
kegiatan
tersampaika n
3. Tersampaika
n Rancangan
kegiatan
aktualisasi
disetujui
yang tertera
dilembar
kusltasi
Bukti Hasil :
Kegiatan dengan
subtansi nilai-nilai dasar
Saya akan membuat janji
dengan kepala unit atau
mentor dengan
menyampaikan rancangan
kegiatan secara responsif
dan sopan (Berorientasi
pelayanan)
Saya akan membuat
rancangan kegiatan
akutalisasi berupa gagasan
berupa system informasi
yang integritas dan dapat
dipercaya(Akuntabel)
Saya akan menyampaikan
gagasan, saya menerima
saran dan masukan dengan
cara bermusyawarah hingga
gagasan disepakati oleh
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi
Organisasi
Dengan
menyampaikan
inovasi berupa
gagasan aktualisasi, akan mendukung visi
rumah sakit
Terwujudnya
Indonesia Maju yang
berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotong
Royong dan mendukung misi
rumah sakit
Mewujudkan Kaualitas
Hidup Manusia
Indonesia yang
Penguatan Nilai
Organisasi
Penyampaian
gagasan
akutalisasi dapat
menguatkan
nilai-nilai
organisasi
rumah sakit itu
professional sesusai dengan
tugas dan fungsinya.
Selain itu juga
menguatkan
nilai inovatif
yaitu
menghasilkan
sesuatu yang
baru dan
22
2 Pembuatan
Form untuk pasien cadangan operasi yang
berada di aplikasi penjadwalan operasi.
1. Meminta izin kepada unit terkait untuk kegiatan pengumpulan informasi dan data
2. Melakukan kegiatan pengumpulan data
keunit terkait
3. Membuat Analisis Data
terkait data yang didapatkan
Lembar
Persetujuan
yang di tanda
tangani mentor. Foto Pembahasan
Dengan mentor.
Mendapatkan
isu yang akan di bahas untuk rancangan akutalisasi
1. Terdapat izin terkait kegiatan pengumpula n data
2. Terdapat data terkait kebutuhan aplikasi
mentor dan kesediaan
bekerjasama antara saya dan mentor (Kolaboratif)
Saya akan meminta izin
dengan unit Bedah Centaral
dengan menyampaikan rancangan kegiatan secara
responsif dan sopan (Berorientasi pelayanan)
Saya akan mengumpulkan data secara integritas dan
transparan yang digunakan
Tinggi, Maju dan
Sejahtera integrasi dengan mejujung etika
dalam menyampaikan gagasan
Dengan membuat invoasi berupa aplikasi yang akan digunakan
dalam sebuah sistem infromasi, akan mendukung visi
rumah sakit
Terwujudnya
Indonesia Maju yang
berdaulat, Mandiri dan
Pada tahap pengumpulan data, setiap data dapat menjadi integritas dan dapat digunakan oleh semua pihak.
23
4. Membuat perancangan, design aplikasi dan Melakukan Coding untuk pemograman
5. Melakukan Ujicoba aplikasi di unit kerja
6. Melakukan Implementasi aplikasi terhadap user
3. Terdapat
Aplikasi yang dapat digunakan unit terkait mengenai pasien cadangan operasi
4. Mendapatka
n hasil error atau bug
dari aplikasi
5. Terdapat
masukan
dari user
terkait aplikasi yang
dibuat.
Bukti Dan Hasil Terdapat aplikasi form
untuk keperluan
aplikasi(Akuntabel)
Saya akan membuat aplikasi
sesuai dengan kemampuan saya, yaitu pranata computer
serta ahli dibidang
pembuatan
software(Kompeten)
Saya akan mencoba
memberikan inovasi dengan
dibuatkan aplikasi untuk
pasien cadangan operasi.(Adapatif)
Saya akan Bersinergi
dengan untuk hasil yang
lebih baik dengan hasil
ujicoba dan implementasi
dari user(Kolaboratif)
Berkepribadian
Berlandaskan Gotong
Royong dan
mendukung misi
rumah sakit
Mewujudkan Kaualitas
Hidup Manusia
Indonesia yang
Tinggi, Maju dan
Sejahtera
Pada saat
membuatan
aplikasi di ikuti
dengan nilai
sikap professional dan aplikasi
dibuat inovatif
terhadap
penyelesaiakn
masaah dari isu yang Bahasa.
24
3 Pembuatan
Laporan untuk data tempat
tidur kamar operasi dan pasien yang di jadwalakn operasi
1. Melakukan kegiatan pengumpulan data keunit terkait
2. Membuat Analisis Data terkait data yang didapatkan
3. Membuat perancangan, design aplikasi dan Melakukan Coding untuk pemograman
4. Melakukan Ujicoba
aplikasi di unit kerja
5. Melakukan Implementasi aplikasi terhadap user
cadangan
pasien operasi.
Lembar absensi
implementasi
1. Terdapat data terkait kebutuhan aplikasi
2. Terdapat Aplikasi yang dapat digunakan unit terkait mengenai
kuota kamar operasi dan pasien terjadwalkan operasi
3. Terdapat hasil error
Saya akan mengumpulkan
data secara integritas dan transparan yang digunakan
untuk keperluan
aplikasi(Akuntabel)
Saya akan membuat aplikasi
sesuai dengan kemampuan
saya, yaitu pranata computer
serta ahli dibidang
pembuatan software(Kompeten)
Saya akan mencoba
memberikan inovasi dengan
dibuatkan aplikasi untuk
pasien cadangan
operasi.(Adapatif)
Saya akan Bersinergi
dengan untuk hasil yang
Dengan membuat
invoasi berupa aplikasi
yang akan digunakan
dalam sebuah sistem
infromasi, akan
mendukung visi
rumah sakit
Terwujudnya
Indonesia Maju yang
berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotong
Royong dan
mendukung misi
rumah sakit
Mewujudkan Kaualitas
Hidup Manusia
Indonesia yang
Pada tahap
pengumpulan
data, setiap
data dapat
menjadi
integritas dan
dapat digunakan
oleh semua
pihak.
Pada saat
membuatan
aplikasi di ikuti
dengan nilai sikap
professional dan aplikasi
dibuat inovatif
terhadap
25
4
1.
atau bug
dari aplikasi
4. Terdapat
masukan
dari user terkait aplikasi yang dibuat.
Bukti Dan Hasil
Terdapat
laporan untuk
data kuota
kamar dan pasien jadwal
operasi pasien operasi.
Lembar absensi implementasi
lebih baik dengan hasil
ujicoba dan implementasi
dari user(Kolaboratif)
Tinggi, Maju dan
Sejahtera
penyelesaiakn
masaah dari isu yang Bahasa.
Kegiatan Sosialisasi
kepala unit terkait
sosialisasi aplikasi
1.
Saya akan minta izin kepada
Dengan melakukan
Pada tahap
dari kepala
unit kerja
atasan unit kerja untuk
melakukan sosialisasi untuk
kegiatan sosialisasi
aplikasi, akan
kegiatan sosialisasi
26
Melakukan
Meminta Izin Kepada
Terdapat izin
Aplikasi Kepada
User terkait
Aplikasi
penjadwalan
2. Meminta izin kepada
Bedah Central terkait
penggunaan aplikasi
3. Melakukan Pemaparan
tentang aplikasi
kepada user
4. Melakukan Tanya
Jawab Kepada User
Terkait Aplikasi
terkait
sosialisasi
aplikasi
2. Terdapat izin
dari bagian
bedah central terkait
penggunaan
aplikasi
dibedah central
3. Terdapat
masukan
dari user
atau
pengguna
terkait
dengan aplikasi
Bukti dan Hasil :
mendapatkan kepuasan dari
user atau pengguna
aplikasi(Berorientasi
Pelayanan)
Saya akan meminta izin
dengan unit Bedah Central
terkait sosialisasi aplikasi
yang akan disampaikan
kepada user, yang terdapat
perbedaan dari profesi, unit
kerja. Dan meminta
kesediaan untuk bekerja
sama dalam penggunaan
aplikasi tersebut(Harmonis,
Kolaboratif)
Saya akan memberikan
materi paparan yang mudah
di pahami dan dapat di
percaya oleh user. Dan user
atau pengguna merupakan
salah satu factor yang
berkontribusi dalam
mendukung visi
rumah sakit
Terwujudnya
Indonesia Maju yang
berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotong
Royong dan
mendukung misi
rumah sakit
Mewujudkan Kaualitas
Hidup Manusia
Indonesia yang
Tinggi, Maju dan
Sejahtera
aplikasi kepada
pengguna, dilakukan oleh
peserta dengan
tulus dan professional.
Dengan adanya
saran dan
masukan
aplikasi
membuat
peserta lebih
inovatif lagi
dalam
membangun
suatu aplikasi
sesuai dengan
kebutuhan dari
penggunanya
27
Absensi
Sosialisasi
Foto Sosialisasi.
menjalankan suatu sistem
informasi(Loyal)
Saya akan menjawab semua
pertanyaan user atau
pengguna terkai aplikasi
dengan responsif dan
kepuasan dari user itu
sendiri (Berorientasi
Pelayanan)
Tabel4 1TabelMatrikRancanganAktualisasi
28
4.2 Penjadwalan
Rancangan aktualisasi ini akan dilakukan mulai tanggal 15 Juni – 6 Agustus 2022
bertempat di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
1 Penyampaian gagasan aktualisasi terkait optimalisasi kamar operasi
1. Membuat janji untuk bertemu dengan kepala unit atau mentor
2. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi kepada kepala unit atau mentor
3. Meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rancagan kegiatan aktualisasi kepada kepala unit atau mentor
2 Pembuatan Form untuk pasien cadangan operasi
1. Meminta izin kepada unit terkait untuk kegiatan pengumpulan informasi dan data
2. Melakukan kegiatan pengumpulan data keunit terkait
3. Membuat Analisis Data terkait data yang didapatkan
29
No Kegiatan Tahapan Juni Juli 3 4 5 1 2 3 4 5
3 Pembuatan Laporan untuk data tempat tidur kamar operasi dan pasien yang di jadwalakn operasi
4. Membuat perancangan dan design aplikasi
5. Melakukan Coding untuk pemograman
6. Melakukan Ujicoba aplikasi di unit kerja
Melakukan Implementasi aplikasi terhadap user
1. Melakukan kegiatan pengumpulan data keunit terkait
2. Membuat Analisis Data terkait data yang didapatkan
3. Membuat perancangan dan design aplikasi
4. Melakukan Coding untuk pemograman
5. Melakukan Ujicoba aplikasi di unit kerja
6. Melakukan Implementasi aplikasi terhadap user
4 Melakukan Kegiatan Sosialisasi
Aplikasi Kepada User
1. Meminta Izin Kepada kepala unit terkait sosialisasi aplikasi
2. Meminta izin kepada Bedah Central terkait penggunaan aplikasi
30
3. Melakukan
Pemaparan tentang
aplikasi kepada user
4. Melakukan Tanya
Jawab Kepada User
Terkait Aplikasi
Tabel4 2JadwalKegiatanRancanganAktualisasi
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Para pihak yang terlibat dan perannya masing-masing dalam kegiatan
aktualisasi dapat dilihat dalam table berikut :
No Para Pihak Peran Dalam Aktualisasi Keterangan
1 Mentor Membantu mengidentifikasi isu, memberikan masukan pada
setiap tahap kegiatan, mendikung terlaksananya program, dan memberikan
koreksi dan evaluasi
2 Coach Memberika Masukan dan feedback terhadap identifikasi isu
dan penerapan nilai-nilai dasar
ASN demi terwujudnya smart
governance selama pembuatan
rancangan aktualisasi
3 Kepala Bagian Bedah Central Memberikan izin dan koordinasi
dengan unit bedah central terkait
kebutuhan akan pembuatan
aplikasi untuk
mengoptimalisasikan
penggunaan kamar oprasi
31
4 Perawat Bedah Central Membantu memberikan data
dukung terkait isu yang terjadi di bagian bedah central yaitu
kurang optimalnya penggunaan
kamar operasi dan memberikan
masukan dan saran untuk
pembangunan aplikasi.
32
Tabel4 3ParaPihakdanPerannyaDalamAktualisasi
DAFTAR PUSTAKA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2022. Gambaran Umum dan SOTK : Modul
Orientasi CPNS 2022. Bandung: RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan: Modul Diklat
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Bapelkes Cikarang.2022. Sikap Perilaku Bela Negara : Modul e-learning. Cikarang
Tim Fasililator Agenda 1 Bapelkes Cikarang
Bapelkes Cikarang.2022. Core Value ASN : Modul e-learning. Cikarang : Bapelkes
Cikarang
Bapelkes Cikarang.2022. Manajemen dan SMART ASN : Modul e-learning.
Cikarang : Bapelkes Cikarang
33
LAPORAN RANCANGAN AKUTALISASI
OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAMAR OPERASI
DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG PADA
TAHUN 2022
MUHAMAD SAFRONUL HAFIDZ NIP 198710172022031003 GOL 3 ANGKATAN 4
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN KEMENKES RI
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOL 3
ANGK 4
TAHUN 2022
Latar Belakang
UU No. 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Intansi Pemerintah untuk mewajibkan Pendidikan dan pelathan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil selama 1 (Satu) tahun masa percobaan, untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan. Dengan UU ASN menguatkan nilainilai pembangunan karakter dalam untuk mencetak PNS Profesional sesuai kompetensi dibidangnya.
Penulis Melakukan pengamatan isu terkait belum optimalnya
Pengamatan Isu
penggunaan kamar operasi di RSUP dr Hasan Sadikiin Bandung. Dengan ultilitas Kamar Operasi dengan target nilai 3.00 dan sekarang masih di bawah nilai 3.00, untuk utilitas kamar operasi yang sekarang hanya sekitar 2.80.
Penyebab Isu
• Adanya Pembatalan Operasi
• Penjadwalan operasi kurang maksimalkan kuota kamar operasi untuk setiap bagian penjadwalnya.
• Belum ada informasi tentang kebutuhan kamar operasi tiap harinya
• Belum ada data pasien cadangan operasi di aplikasi
penjadwalan operasi
•
Melatih ASN dalam menerapkan nilai-nilai
dasar berAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif)
Membentuk ASN yang berintegrasi, profesional, berkarakter, netral, dan siap
menjalankan tugas sebagai pelayan negara
Membentuk ASN yang kreatif dan mampu
berkontribusi secara konsisten dalam
aktivitas pemecah isu.
01
02
03
1 2 3
Profile Intansi
Sejarah RSUP dr Hasan Sadikin Bandung
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan
Pasteur Nomor 38. Sebelumnya rumah sakit ini bernama R.S. Rancabadak. Pada tahun 2006 status rumah sakit
berubah menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15
Oktober 1923. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat
Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“ .
Status Rumah sakit Hasan Sadikin Saat ini adalah
RS Vertikal
Kemenkes
RS Rujukan Nasional
RS Pendidikan
FK Unpad
Unggulan Bidang
Kedokteran Nuklir
RSUP Dr Hasan Sadikin
Visi
• Terwujudnya Indonesia Maju yang
berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong
Misi
• Mewujudkan Kaualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
Tata nilai-nilai fisolofi yang dipilih untuk mengawal penerapan
misi dan visi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung adalah
Kepemimpinan Nilai yang menggambarkan kepelaporan dan
menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya
Profesional : Nilai yang berorietansi pada pencapain
kinerja melalui perjalanan kemitraan
Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu
yang baru dan senantasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrik, proaktif, dan responsive
Unggul : Keginginan untuk menjadi yang terbaik dan
menghasilkan kualitas prima
Integrasi : Nilai yang menggabarkan kejujuran, Amanah, dan
menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
01 02 03 04 05
06
“PAMINGPIN PITUIN” yaitu
di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung
KURANG OPTIMAL PENGGUNAAN
KAMAR OPERASI DI RSUP DR
HASAN SADIKIN BANDUNG PADA
TAHUN 2022
KURANG OPTIMAL TRAINING NEED ASSESSMENT (TNA) UNTUK
PEGAWAI RSUP DR HASAN SADIKIN
BANDUNG TAHUN 2022
KURANG OPTIMAL PELAPORAN
INDIKATOR RUMAH SAKIT DARI
SETIAP UNIT KERJA KEPADA BAGIAN
PERENCANAAN DAN EVALUASI
RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
TAHUN 2022
Identifikasi 3 Isu Aktual
Deskripsi tentang Kurang optimal penggunaan kamar operasi di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2022
Deskripsi Isu
Terdapata antrian operasi yang cukup Panjang dari
setiap bagian/SMF yang menjadwalkan, tapi utilitas / penggunaan kamar operasi masih kurang dari target
penggunaan kamar di RSUP Dr Hasan Sadikin
Bandung. Dengan target utilitas kamar operasi
dengan nilai 3.00 dan capain yang sekarang hanya
2.80 untuk penggunaan kamar operasi.
Penyebab Isu
Pembatalan Tindakan operasi
kuota kamar operasi tidak terpenuhi oleh bagian penjadwalan operasi
karena terlalu lama antrian mengakibatkan pasien melakukan Tindakan operasi di tempat lain
Obat Dan Alkes Yang belum di siapkan
H-1
01
03 04
02
Deskripsi tentang Kurang optimal Training Need Assessment (TNA) untuk pegawai
RSUP dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Deskripsi Isu
Alur pengajuan pelatihan yang sekarang berjalan, unit
kerja terkait pengajukan usulan ke diklat terkait pelatihan yang akan dilaksanakan oleh diklat. Dan terdapat
masalah Ketika orang yang di ajukan oleh unit kerja
terkait orang sudah sudah melaksanakan pelatihan yang
sama dan memiliki sertifikat yang masih aktif. Sementra
banyak masih banyak pegawai yang masih belum
mempunyai sertifikat pelatihan tersebut. Itu dikarekan
bagian diklat tidak mempunyai database atau aplikasi
yang bisa menentukan pegawai mana saja yang sudah
memiliki sertifikat pelatihan dan yang belum memiliki
sertifikat pelaithan tersebut
Penyebab Isu
Belum ada data pegawai yang sudah memiliki pelatihan sesuai kompetensi nya
Belum ada data tentang pelatihan yang masih aktif atau tidak dari sertifikat pegawai
Pegawai tidak mengetahui standar kompetensi untuk setiap kegiatan pelatihan
Pengusulan masih dari unit kerja untuk
pengajuan pelatihan
01 02 03 04
Deskripsi tentang Kurang optimal pelaporan indikator rumah sakit dari setiap unit kerja kepada bagian Perencanaan dan Evaluasi
RSUP dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Deskripsi Isu
Untuk Unit kerja Perencanaan dan Evaluasi ini salah satu
tugasnya adalah memonitoring semua indikator yang ada di rumah sakit, terkait dari data pelayanan, keuangan
dan sumber daya manusianya. Terdapat beberapa
indikator yang harus di laporan oleh PE ini indikator
tersebut terdiri dari beberaka kriteria RSB, IKI dirut, IKT,
BLU dan PER24. Terdapat 187 lebih indikator yang harus
tercapai target yang oleh rumah sakit. Dan target
tersebut di disposisikan ke unit-unit terkait sesuai
dengan kewengan dari setiap unit tersebut terhadap
indikator rumah sakit. Dalam proses laporan dari unit
kerja ke bagian Perencanaan dan Evaluasi terdapat
beberapa masalah yang sering terjadi,
Penyebab Isu
01 02 03
terlambatan untuk pelaporan indikator
Unit Kerja tidak mengetahui indicator-indicator yang dilaporkan
Proses validasi terlambat dikarenaka pihak direksi
tidak ada di tempat
Dampak Isu
No Isu
1 Kurang optimal penggunaan kamar operasi di
RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada tahun
2022
Dampak Apabila isu tidak ditangani
• Pendapatan rumah sakit untuk Tindakan operasi tidak optimal
• Pasien operasi menjadi lama untuk mendapatkan Tindakan operasi
• Terjadi pemburukan kondisi pasien
• Nakes mendapat evaluasi dari direksi terkait utilitas kamar operasi yang kurang dari target
• Akan ada penumpukan pasien di antrian operasi
• Sarana dan prasarana tidak bisa di optimalkan dengan maksimal
2 Kurang optimal Training Need Assessment
(TNA) untuk pegawai RSUP dr Hasan Sadikin
Bandung Tahun 2022
• Target pelatihan untuk pegawai tidak tercapai
• Pelatihan yang tidak tepat sasaran
• Anggaran yang digunakan untuk pelatihan tidak terserap secara maksimal
3 Kurang optimal pelaporan indikator rumah sakit
dari setiap unit kerja kepada bagian
Perencanaan dan Evaluasi RSUP dr Hasan
Sadikin Bandung Tahun 2022
• Rumah sakit telat mengumpulkan data indicator
• Target pencapai untuk indicator yang kecil karena laporan belum terkumpul
• Citra atau nama baik rumah sakit menjadi jelek di intansi yang lain
Teknik APKL (Menilai Kualitas Isu)
Kriteria
No Isu Kontemporer
Hasil
1 Kurang optimal penggunaan kamar operasi di RSUP dr
Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2022 + + + + +
2 Kurang optimal Training Need Assessment (TNA) untuk
pegawai RSUP dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
3 Kurang optimal pelaporan indikator rumah sakit dari setiap
unit kerja kepada bagian Perencanaan dan Evaluasi RSUP dr
Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Keterangan:
Dari Hasil Menilai isu dari kualitas dengan Teknik APKL terdapat 2 isu kontempror yang terpilih yaitu isu pertama dan Ketiga. Dua isu itu merupakan memiliki hasil yang positif di nilai
dari actualnya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat di bicarakan. Problematiknya isu tersebut mendapat nilai positif karena isu tersebut harus segara di carikan
solusinya.kekhalayakan kedua isu mendapatkan nilai positif karena menyangkut ke hayat hidup orang banyak. Kelayakan isu tesebut mendapat nilai positif karena isu tersebut isu yang
masuk akal dan realistis serta layak di munculkan. Maka kedua isu tersebut layak untuk di angkat sebagai isu kontemporer yang ada di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2022.
Menilai kualitas isu dengan
A
K P L
+
- + + -
+ + + + +
Memilah / Menapis Isu
Data primer yang digunakan untuk analisis isu diangkat berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan. Untuk analiasa
menentukan isu yang akan diangkat dilakukan dengan menggunakan metode USG(Urgency, Seriousness, Growth)
1 Kurang optimal penggunaan kamar operasi
RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada
tahun 2022
2 Kurang optimal pelaporan indikator rumah
sakit dari setiap unit kerja kepada bagian
Perencanaan dan Evaluasi RSUP dr
Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Dari Hasil menapis isu dengan USG isu kontemporer Kurang optimal penggunaan kamar operasi di RSUP dr Hasan
Sadikin Bandung pada tahun 2022, mendapat nilai paling tinggi, dikarena aspek urgency, seriousness, growth mendapat
nilai maksimal 5 dan layak untuk menjadi isu kontemporer yang ada di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Terdapat beberapa masalah yang dapat dilihat dari kurang optimalnya penggunaan kamar operasi yang akan di bawah di
hasil penapisan isu dengan diagram fishbone :
No Core Isu Urgency Seriousness Growth Total Rank
di
5 5 5 15 1
4 4 4 12 2
Tidak Dapat Memberikan validasi terhadap
obat dan alkes untuk kebutuhan operasi oleh farmasi dan cssd
Terjadi pembatalan operasi di sebabkan antrian operasi yang terlalu lama, pasien bisa terjadi pemburukan atau di operasi di tempat lain
Belum optimalnya pemberian informasi kepada penjadwal tentang
kuota kamar operasi dan pasien operasi
Kurangnya edukasi pada pasien untuk siap menjadi cadangan pasien operasi, apabila terjadi pembatalan operasi
Di aplikasi penjadwalan operasi
belum ada fitur pasien cadangan operasi,sehingga perlu di tambahkan
data pasien cadangan
Petugas penjadwalan belum
Kurang optimal penggunaan kamar operasi di RSUP dr
Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2022
Kurangnya sosialisasi tentang
fitur-fitur aplikasi penjadwalan
memasukan data pasien cadangan untuk operasi yang batal di aplikasi penjadwalan
Masih kurangnya pemanfaatan
fitur-fitur aplikasi penjadwalan operasi oleh petugas
Surrounding Skill
penjadwalan
Petugas tidak mengetahui kuota kapasitas
kamar operasi perharinya, sehingga
menjadwalkan pasien kurang dari
kuotanya
Petugas tidak memasukan
kebutuhan alkes dan obat untuk
Tindakan operasi
System
Suppliers
Analisis dan Mendalami isu Diagram Fishbone
Berdasarkan analisis penyebab isu dengan menggunakan diagram fishbone. Di ketahui terdapat
beberapa penyebab kurang optimalnya penggunaan kamar operasi di RSUP Dr Hasan Sadikin
Bandung Tahun 2022.
Belum optimalnya pemberian informasi kepada penjadwal tentang kuota
kamar operasi dan pasien.
Di aplikasi penjadwalan operasi belum ada fitur pasien cadangan operasi
Tidak Dapat Memberikan validasi terhadap obat dan alkes untuk kebutuhan
operasi oleh farmasi dan cssd
Terjadi pembatalan operasi di sebabkan antrian operasi yang terlalu lama, pasien bisa terjadi pemburukan atau di operasi di tempat lain
Masih kurangnya pemanfaatan fitur-fitur aplikasi penjadwalan operasi oleh
petugas penjadwalan
-40
01 02 03 04 05
Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS
untuk Mendukung Terwujudnya Smart
Pada aplikasi penjadwalan operasi untuk kuota kamar operasi
per bagian / smf, petugas penjadwalan operasi tidak
membaca modul aplikasi penjadwalan dan belum terciptanya
digital culture dalam kegiatan pengisian jadwal operasi.
Sehingga kamar operasi menjadi kosong tidak ada Tindakan operasi (Smart ASN).
Governance
Masih kurang optimalnya persiapan pasien cadangan untuk operasi dari setiap bagian, dikarenakan belum ada pencatatan
elektronik atau form untuk data pasien cadangan operasi di aplikasi penjadwalan. Sehingga pelayanan publik untuk jadwal
menjadi terganggu dengan banyak antrian operasi dari setiap
bagian. Maka perlunya mengoptimalkan digital skill untuk setiap
ASN yang terlibat di operasi penjadwalan (Smart ASN).
Pembatalan operasi karena tidak ada obat atau alkes dari
farmasi, dan bagian penjadwal tidak mengisi di aplikasi
penjadwalan sehingga bagian farmasi atau cssd tidak mengetahui
alkes atau obat apa saja yang dibutuhkan saat Tindakan operasi.
Karena kurangnya pemahaman dan Kerjasama dari setiap bagian
unit dalam menggunakan aplikasi penjadwalan dan belum
terjadinya komunikasi yang baik antara penjadwal operasi
dengan unit bagian farmasi dan cssd. Sehingga kamar operasi
menjadi kosong tidak ada Tindakan operasi (Manajemen ASN).
Masih kurang pemanfaatan penggunaan antrian operasi
dengan aplikasi penjadwalan. Penjadwal operasi masih
pencatatan pasein antrian operasi masih dalam buku biasa
sehinggal digital safety untuk data pasien belum terlindungi
dalam kegiatan pencatatan antrian operasi (Smart ASN).
Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Penyampaian gagasan aktualisasi
terkait optimalisasi kamar operasi
kepada mentor
Pembuatan Laporan untuk data
tempat tidur kamar operasi dan
pasien yang di jadwalakn operasi
Pembuatan Form untuk pasien
cadangan operasi yang berada di
aplikasi penjadwalan operasi
Melakukan Kegiatan Sosialisasi
Aplikasi Kepada User terkait
Aplikasi penjadwalan
Tabel Metrik Rancangan Aktualisasi
Kegiatan dengan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
1 Penyampaian gagasan
aktualisasi terkait
optimalisasi kamar operasi kepada mentor.
1. Membuat janji untuk
bertemu dengan kepala
unit atau mentor
2. Menyampaikan
rancangan kegiatan
aktualisasi kepada kepala
unit atau mentor
3. Meminta persetujuan, saran, dan masukan
untuk rancagan kegiatan
aktualisasi kepada kepala
unit atau mentor
1. Terdapatkan janji
untuk bertemu
2. Tersampaikan Rancangan kegiatan tersampaikan
3. Tersampaikan Rancangan
kegiatan aktualisasi
disetujui yang
tertera dilembar
kusltasi
Bukti Hasil :
Lembar Persetujuan yang di tanda tangani mentor.
Foto Pembahasan
Dengan mentor.
subtansi nilai-nilai dasar
Saya akan membuat janji dengan kepala
unit atau mentor dengan menyampaikan
rancangan kegiatan secara responsif dan sopan (Berorientasi pelayanan)
Saya akan membuat rancangan kegiatan
akutalisasi berupa gagasan berupa system
informasi yang integritas dan dapat
dipercaya(Akuntabel)
Saya akan menyampaikan gagasan, saya
menerima saran dan masukan dengan
cara bermusyawarah hingga gagasan
disepakati oleh mentor dan kesediaan
bekerjasama antara saya dan mentor
(Kolaboratif)
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan menyampaikan inovasi
berupa gagasan aktualisasi,
akan mendukung visi rumah sakit
Terwujudnya Indonesia Maju
yang berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong dan mendukung
misi rumah sakit Mewujudkan
Kaualitas Hidup Manusia
Indonesia yang Tinggi, Maju dan
Sejahtera
Penguatan Nilai Organisasi
Penyampaian gagasan akutalisasi dapat
menguatkan nilai-nilai organisasi rumah sakit itu
professional sesusai dengan tugas dan
fungsinya. Selain itu juga menguatkan nilai inovatif
yaitu menghasilkan
sesuatu yang baru dan
integrasi dengan mejujung etika dalam
menyampaikan gagasan
Mendapatkan isu yang
akan di bahas untuk
rancangan akutalisasi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
2 Pembuatan Form untuk
pasien cadangan operasi yang berada di aplikasi
penjadwalan operasi.
1. Meminta izin kepada unit terkait untuk kegiatan pengumpulan informasi dan data
2. Melakukan kegiatan pengumpulan data keunit terkait
3. Membuat Analisis Data terkait data yang didapatkan
4. Membuat perancangan, design aplikasi dan Melakukan Coding untuk pemograman
5. Melakukan Ujicoba aplikasi di unit kerja
6. Melakukan Implementasi aplikasi terhadap user
1. Terdapat izin terkait kegiatan pengumpulan data
2. Terdapat data terkait kebutuhan aplikasi
3. Terdapat Aplikasi yang dapat digunakan unit terkait mengenai pasien cadangan operasi
4. Mendapatkan hasil error atau bug dari aplikasi
5. Terdapat masukan dari user terkait aplikasi yang dibuat.
Kegiatan dengan
subtansi nilai-nilai dasar
Saya akan meminta izin
dengan unit Bedah Centaral dengan
menyampaikan rancangan kegiatan secara
responsif dan sopan (Berorientasi pelayanan)
Saya akan mengumpulkan data secara
integritas dan transparan yang digunakan
untuk keperluan aplikasi(Akuntabel)
Saya akan membuat aplikasi sesuai dengan
kemampuan saya, yaitu pranata computer
serta ahli dibidang pembuatan
software,seusai dengan kebutuhan
(Kompeten)
Saya akan mencoba memberikan inovasi
dengan dibuatkan aplikasi untuk pasien
cadangan operasi.(Adapatif)
Kontribusi Terhadap Visi
dan Misi Organisasi Penguatan
Organisasi
Dengan membuat invoasi berupa
aplikasi yang akan digunakan
dalam sebuah sistem infromasi,
akan mendukung visi rumah sakit
Terwujudnya Indonesia Maju yang
berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong dan mendukung
misi rumah sakit Mewujudkan
Kaualitas Hidup Manusia Indonesia
yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
Pada tahap pengumpulan data, setiap data dapat menjadi integritas dan dapat digunakan oleh semua pihak.
Pada saat membuatan aplikasi di ikuti dengan nilai sikap professional dan aplikasi dibuat inovatif terhadap penyelesaiakn masaah dari isu yang Bahasa.
Bukti Dan Hasil
Terdapat aplikasi form
cadangan pasien operasi.
Lembar absensi
Saya akan Bersinergi dengan untuk hasil yang
lebih baik dengan hasil ujicoba dan
implementasi dari user(Kolaboratif)
No
Nilai
implementasi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
3 Pembuatan Laporan
untuk data tempat tidur
kamar operasi dan pasien yang di jadwalakn operasi
1. Melakukan kegiatan pengumpulan data keunit terkait
2. Membuat Analisis Data terkait data yang didapatkan
3. Membuat perancangan, design aplikasi dan Melakukan Coding untuk pemograman
4. Melakukan Ujicoba aplikasi di unit kerja
5. Melakukan Implementasi aplikasi terhadap user
1. Terdapat data
terkait kebutuhan aplikasi
2. Terdapat Aplikasi yang dapat digunakan unit terkait mengenai kuota kamar operasi dan pasien terjadwalkan operasi
3. Terdapat hasil error atau bug dari aplikasi
4. Terdapat masukan dari user terkait aplikasi yang dibuat.
Kegiatan dengan
subtansi nilai-nilai dasar
Saya akan mengumpulkan data secara
integritas dan transparan yang digunakan
untuk keperluan aplikasi(Akuntabel)
Saya akan membuat aplikasi sesuai dengan
kemampuan saya, yaitu pranata computer
serta ahli dibidang pembuatan software
sesuai kebutuhan(Kompeten)
Saya akan mencoba memberikan inovasi
dengan dibuatkan aplikasi untuk pasien
cadangan operasi.(Adapatif)
Saya akan Bersinergi dengan untuk hasil yang
lebih baik dengan hasil ujicoba dan implementasi dari user(Kolaboratif)
Kontribusi Terhadap Visi
dan Misi Organisasi Penguatan
Dengan membuat invoasi berupa
aplikasi yang akan digunakan
dalam sebuah sistem infromasi,
akan mendukung visi rumah sakit
Terwujudnya Indonesia Maju yang
berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong dan mendukung
misi rumah sakit Mewujudkan
Kaualitas Hidup Manusia Indonesia
yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
Pada tahap pengumpulan
data, setiap data dapat menjadi integritas dan dapat digunakan oleh semua pihak.
Pada saat membuatan aplikasi di ikuti dengan nilai sikap professional dan aplikasi dibuat inovatif terhadap penyelesaiakn masaah dari isu yang Bahasa.
Bukti Dan Hasil
Terdapat laporan untuk data kuota kamar dan pasien jadwal operasi pasien operasi. Lembar absensi implementas
No
Nilai Organisasi
4 Melakukan Kegiatan
Sosialisasi Aplikasi
Kepada User terkait
Aplikasi penjadwalan
1. Meminta Izin Kepada
kepala unit terkait
sosialisasi aplikasi
2. Meminta izin kepada
Bedah Central terkait
penggunaan aplikasi
3. Melakukan Pemaparan
tentang aplikasi kepada user
4. Melakukan Tanya Jawab
Kepada User Terkait
Aplikasi
1. Terdapat izin dari
kepala unit kerja
terkait sosialisasi
aplikasi
2. Terdapat izin dari
bagian bedah central terkait
penggunaan
aplikasi dibedah
central
3. Terdapat masukan
dari user atau
pengguna terkait
dengan aplikasi
Bukti dan Hasil :
Absensi Sosialisasi
Kegiatan dengan
subtansi nilai-nilai dasar
Saya akan minta izin kepada atasan unit kerja
untuk melakukan sosialisasi untuk
mendapatkan kepuasan dari user atau
pengguna aplikasi(Berorientasi Pelayanan)
Saya akan meminta izin dengan unit Bedah
Central terkait sosialisasi aplikasi yang akan
disampaikan kepada user, yang terdapat
perbedaan dari profesi, unit kerja. Dan
meminta kesediaan untuk bekerja sama
dalam penggunaan aplikasi
tersebut(Harmonis, Kolaboratif)
Saya akan memberikan materi paparan yang
mudah di pahami dan dapat di percaya oleh
user. Dan user atau pengguna merupakan
salah satu factor yang berkontribusi dalam
menjalankan suatu sistem informasi(Loyal)
Kontribusi Terhadap
dan Misi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan
sosialisasi aplikasi, akan
mendukung visi rumah sakit
Terwujudnya Indonesia Maju yang
berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong dan mendukung
misi rumah sakit Mewujudkan
Kaualitas Hidup Manusia Indonesia
yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
Pada tahap kegiatan
sosialisasi aplikasi kepada
pengguna, dilakukan oleh
peserta dengan tulus dan professional.
Dengan adanya saran dan
masukan aplikasi
membuat peserta lebih
inovatif lagi dalam
membangun suatu
aplikasi sesuai dengan
kebutuhan dari
penggunanya
Foto Sosialisasi.
Saya akan menjawab semua pertanyaan user
atau pengguna terkai aplikasi dengan
responsif dan kepuasan dari user itu sendiri
(
Berorientasi Pelayanan)
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Visi
Nilai
Penguatan
Organisasi
Penyampaian
gagasan aktualisasi
terkait optimalisasi
kamar operasi
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Pembuatan Laporan untuk data
tempat tidur kamar operasi dan
pasien yang di jadwalakn operasi
Melakukan Kegiatan Sosialisasi
Pembuatan Form untuk pasien
cadangan operasi
5 1 2 3 4 4
Kepada User 5 8 3 JUNI JULI
Aplikasi
Mentor
Pihak Yang Terlibat dan Peran dalam Akutalisasi
Membantu mengidenti fikasi isu, memberikan masukan pada setiap
tahap kegiatan, mendi kung terlaksananya pr ogram, dan memberik an koreksi dan evalua si
Coach
Memberika Masukan d an feedback terhadap i dentifikasi isu dan pene rapan nilai-nilai dasarA
SN demi terwujudnya s mart governance selam a pembuatan rancanga n aktualisasi
Memberikan izin dan koordinasi dengan unit bedah central terkait k ebutuhan akan pembu atan aplikasi untuk me ngoptimalisasikan pen
ggunaan kamar oprasi
Perawat IBS
Membantu memberikan d ata dukung terkait isu ya ng terjadi di bagian beda h central yaitu kurang opt imalnya penggunaan ka mar operasi dan member ikan masukan dan saran untuk pembangunan apli kasi.
Kepala Bagian IBS
Terima Kasih