Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat dan Bahan di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANAGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3

Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat dan Bahan di Laboratorium

Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin

DISUSUN OLEH :

NAMA : M. YUSRIL PRATAMA, S.Tr.Kes

NIP : 199806032022031002

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

LEMBAR PENGESAHAN

Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat dan Bahan di Laboratorium

Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

Banjarmasin

Telah diseminarkan

Tanggal 29 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

MENTOR

dr. Titiek Resmisari, MARS. NIP. 198104282008012022

Dr. H. M.Irfa I, S.ST.,MT NIP. 196808041991031003

PENGUJI

Ahmad Wajedi, S.Pd.M.Kes NIP: 196911121989031002

i
COACH

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabat. Penulisan dalam rancangan aktualisasi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Adapun judul yang penulis ajukan adalah “Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat dan Bahan di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin”

Dalam penulisan dan penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dr. Mahpolah, M.Kes selaku direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin

2. Dr. H.M. Irfa’i, S.ST, MT selaku Mentor sekaligus Wakil Direktur III di Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

3. Dr. Titiek Resmisari, MARS selaku Coach dalam kegiatan aktualisasi

4. Hj. Ida Rahmawati, SKM.,MPH selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin

5. Orang tua yang selalu memberikan semangat berupa materi, cinta dan kasih sayang hingga dahulu sampai dengan sekarang

6. Rekan-rekan CPNS Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yang saling membantu dalam kegiatan Pelatihan Dasar ini

7. Seluruh staf Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

Banjarmasin

8. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan rancangan ini, penulis berharap agar rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan tindak lanjut aktualisasi selanjutnya dan bermanfaat bagi kita semua.

ii

Akhirnya kepada Allah SWT jugalah penulis kembalikan, semoga semua pihak yang terlibat untuk membantu terselesaikannya laporan rancangan aktualisasi ini di berikan kesehatan, keselamatan dan pahala yang setimpal oleh-Nya. Banjarbaru, Juni 2022

Penulis

Muhammad Yusril Pratama, S.Tr.Kes

iii
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... i KATA PENGANTAR............................................................................................ ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1 A. Latar Belakang..................................................................................... 1 B. Tujuan ................................................................................................. 2 C. Manfaat dari aktualisasi ini adalah sebagai berikut : .......................... 3 D. Ruang Lingkup..................................................................................... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5 A. Profil Poltekkes Kemenkes Banjarmasin............................................. 5 B. Profil Peserta....................................................................................... 10 C. Nilai-Nilai Dasar CPNS......................................................................... 11 D. Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI ............................................. 17 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI................................................................. 23 A. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan............................................................ 23 B. Identifikasi Isu.................................................................................... 25 C. Penetapan Core Isu............................................................................. 27 D. Deskripsi core isu ................................................................................ 30 E. Analisis Penyebab Terjadinya Isu........................................................ 31 F. Analisis Dampak .................................................................................. 32 G. Gagasan Pemecahan Isu ..................................................................... 32 H. Matriks Rancangan Aktulasisasi.......................................................... 34 I. Waktu dan Tempat Aktualisasi............................................................... 54 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

berdasarkan UU No 5 tahun 2014 tentang ASN, dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Untuk mewujudkan tujuan nasional, dibutuhkan Pegawai ASN. Pegawai ASN diserahi tugas untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu. Untuk dapat menjalankan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu, Pegawai ASN harus memiliki profesi dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada Sistem Merit.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka CPNS memerlukan Pendidikan dan pelatihan yang dijelaskan dalam kebijakan peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.10 Tahun 2021. Pelatihan dasar dilakukan untuk membangun kompetensi yang diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangkan NKRI, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.

Dalam rangka penerapan agenda besar tersebut maka dibuatlah suatu rancangan aktualisasi yang sangat erat kaitannya dengan jabatan penulis dalam mengimplementasikan nilai-nilai ASN yaitu Ber-orientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (BERAKHLAK) yang harus ada dalam seorang PNS. Dan sebagai sarana untuk menjalankan visi dan misi Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin yaitu "Sebagai pusat pendidikan kesehatan yang Bermoral, Profesional dan Unggul". kegiatan ini sekaligus menjadi pola habituasi, yakni proses penciptaan situasi dan yang memungkinkan PNS di lingkungan kerjanya membiasakan diri untuk berprilaku sesuai nilai dan telah menjadi karakter yang tertanam dalam dirinya, karena telah diinternalisasi dan dipersonifikasi melalui proses intervensi.

Salah satu visi dari Politekkes Kemenkes Banjarmasin adalah profesional, penulis sebagai pengemban jabatan fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli

Pertama adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk

1

melakukan kegiatan di bidang pengelolaan laboratorium. Untuk mencapai visi sebagai pusat pendidikan yang profesional tersebut diharapkan laboratorium sebagai salah satu aspek penunjang berjalannya kegiatan tridarma dapat berfungsi dengan baik. Salah satunya seperti kesesuaian kondisi laboratorium terhadap standar yang telah ditetapkan maupun dari segi pelaksanaan SOP yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang penulis lakukan melalui wawancara dan penggalian data kepada Penanggung Jawab Laboratorium, para PLP, dan Mahasiswa, Isu yang penulis temukan adalah masih belum optimalnya proses administrasi peminjaman alat dan bahan di laboratorium Keperawatan gigi di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Hal ini didasari pada banyaknya beban kerja tambahan PLP dan kurangnya jumlah SDM PLP yang hanya berjumlah 2 orang tetapi harus mengelola 6 laboratorium, dimana hal ini belum memenuhi standar yang ditetapkan pada SKB MENDIKNAS dan Kepala BKN No 13 tahun 2010, dan dosen pengajar di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yang hanya berjumlah 9 orang dengan jumlah mahasiswa sebanyak 306 siswa (Renstra Poltekkes Kemenkes Banjarmasin 2020-2024)

Karena banyaknya tugas jabatan tambahan menyebabkan PLP tidak selalu ada diruangan laboratorium (laboratorium terkunci) jika tidak ada jadual praktik, hal ini mengakibatkan pelaksanaan SOP peminjaman alat secara konvensional belum berjalan dengan baik data ini penulis dapatkan dari hasil wawancara dan melihat data dari buku catatan peminjaman alat dan bahan didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa melakukan peminjaman alat pada hari H praktikum hal ini tidak sejalan dengan SOP yang ada dan berpotensi menyebabkan terlambatnya persiapan alat dan bahan praktikum. Dari data diatas maka proses optimalisasi administrasi peminjaman alat dan bahan diperlukan agar pelaksanaan praktik dapat berjalan dengan optimal.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulsi mengusulkan kegiatan pemecahan isu di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes banjarmasin dengan judul “Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium

Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

Banjarmasin “ .

Menyusun rancangan aktualisasi atas dasar pemahaman mata pelatihan

manajemen ASN dan Smart ASN yang dilandasi dengan nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK

2
B. Tujuan 1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi isu yang terjadi di unit kerja

b. Menentukan prioritas isu (core issue)

c. Menganalisis penyebab-penyebab isu

d. Menentukan gagasan kegiatan inisiatif untuk menyelesaikan isu

e. Melandasi setiap tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar PNS

f. Menetapkan kontribusi output kegiatan terhadap pencapaian visi dan misi organisasi

g. Menetapkan kontribusi output kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi

h. Menganalisis dampak jika nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan dalam tugas dan jabatan.

C. Manfaat dari aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapdtif, dan Kolaboratif), serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerja masing-masing.

2. Bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikrarang

Membantu kegiatan pembelajaran kepada Calon Pegawai Negeri Sipil guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta dapat menambah bahan kepustakaan Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang untuk meningkatkan mutu program pendidikan Calon Pegawai Negeri Sipil angkatan selanjutnya.

3. Bagi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Menciptakan pegawai yang memiliki nilai BerAKHLAK sehingga suasana kerja menjadi lebih kondusif untuk meraih Visi dan Misi instansi. Selain itu dapat memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapdtif, dan Kolaboratif).

D.

Pendidikan dan pelatihan dasar golongan III angkatan 3 diselenggarakan dari tanggal 25 April 2022 sampai dengan 19 Agustus 2022. Kegiatan Latsar ini dilakukan baik secara daring maupun luring di Balai Pelatihan Kesehatan (BAPALKES) Cikarang

Kegiatan aktualisasi mencakup tugas pokok sesuai Sasaran Kinerja Pegawai

(SKP) dan kegiatan inovasi untuk memecahakan isu yang ada pada unit kerja. Pada

3
Ruang Lingkup

setiap kegiatan akan dipaparkan tahapan kegiatan dan hasil yang diharapkan. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Jurusan Keperawatan Gigi Politekkes Kemenkes Banjarmasin, secara lebih khusus fokus kegiatan ini adalah di laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi.

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

1. Gambaran Umum Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin merupakan salah satu Unit Pelaksana

Teknis (UPT) dari Direktorat Jendral Tenaga Kesehatan Kementrian Kesehatan Indonesia. Poltekkes Kemenkes Banjarmasin memegang peran penting dalam mengemban amanah pendidikan nasional dengan menghasilkan lulusan dan produk ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan yang mampu bersaing secara nasional maupun internasional.

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin berkedudukan di Kota Banjarbaru

Provinsi Kalimantan Selatan tepatnya pada Jalan H. Mistar Cokrokusumo No. 1A yang terdiri dari 6 (enam) Jurusan yaitu (1) Jurusan Kesehatan Lingkungan; (2) Jurusan Keperawatan; (3) Jurusan Kebidanan; (4) Jurusan Gizi; (5) Jurusan Analis Kesehatan; (6) Jurusan Keperawatan Gigi. Sampai akhir Tahun 2019, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin telah mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang sangat baik.

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin berhasil menjadi Poltekkes Kemenkes Kelas II dalam jajaran Poltekkes Kemenkes seluruh Indonesia yang berjumlah 38 (tiga puluh delapan). Poltekkes Kemenkes Banjarmasin merupakan Poltekkes NonBLU. Keberadaan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin di Kalimantan sangat berpengaruh khususnya peran dalam penyediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang dibutuhkan oleh Provinsi Kalimantan Selatan.

Pada awalnya Poltekkes Kemenkes Banjarmasin dibentuk dari penggabungan 4 (empat) institusi pendidikan tinggi kesehatan yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain; 1) Akademi Kesehatan Lingkungan, 2) Akademi Keperawatan, 3) Akademi Kebidanan, dan 4) Akademi Gizi. Penggabungan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi efesiensi dan efektifitas pengelolaan dan peningkatan mutu lulusan dalam menghadapi tantangan permasalahan kesehatan yang semakin kompleks, juga sebagai upaya menghadapi era global yang menuntut kualitias dan kuantitas sumber daya manusia di bidang kesehatan.

Penggabungan dari 4 (empat) akademi pendidikan kesehatan tersebut mengandung konsekuensi adanya perubahan dari akademi menjadi jurusan-jurusan di bawah institusi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Penggabungan ke empat akademi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

5

RI Nomor: 298/MenkesKesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 tentang Organisasi dan tata Kerja Politeknik Kesehatan. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut status pembentukan kelembagaan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin di bawah tanggung jawab Departemen Kesehatan RI.

Dasar pemikiran pendirian Poltekkes Kemenkes Banjarmasin adalah meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kebutuhan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan juga semakin meningkat. Perkembangan

tersebut berhubungan dengan orientasi pelayanan kesehatan secara umum dan khusus, maka perlu disiapkan upaya-upaya antara lain melalui peningkatan kualitas SDM yang bermutu, untuk itu diperlukan pendidikan yang professional melalui penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan yaitu Jenjang Pendidikan Tinggi Diploma (JPT-D). Tujuan Pendirian Poltekkes Kemenkes Banjarmasin adalah untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang terampil, professional dan bermutu dengan jumlah yang cukup dalam rangka menunjang upaya pelayanan kesehatan.

Sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat pada tahun

2005 Poltekkes Banjarmasin bertambah 2 (dua) jenis pendidikan, yaitu; Jurusan

Analis Kesehatan dan Jurusan Keperawatan Gigi, berdasarkan Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor: HK.03.2.4.1.04465 tahun 2005. Pada tahun 2008 Poltekkes Banjarmasin berubah nama menjadi Poltekkes Depkes Banjarmasin berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan RI, Nomor: OT.02.03/I/4/03440.1, tanggal 1 Juli

2008 yang mempunyai 6 (enam) Jurusan, yaitu: Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Gizi, Jurusan Analis Kesehatan dan Jurusan Keperawatan Gigi.

2. Visi, Misi Organisasi dan Nilai Organisasi

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin sebagai institusi pendidikan tinggi, menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Poltekkes Kemenkes Banjarmasin berkomitmen menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai dengan Visi Misi dan berprinsip pada Nilai Dasar yang dianut oleh Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

a. Visi Visi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin adalah “sebagai pusat pendidikan kesehatan yang bermoral, profesional dan unggul”. Dalam Visi

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin terdapat 3 (tiga) kata kunci yaitu bermoral,

6

profesional, dan unggul. 3 (tiga) kata kunci tersebut memiliki definisi operasional sebagai berikut:

1) Bermoral Bermakna pengelolaan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin sesuai dengan norma profesi, organisasi agama dan budaya

2) Profesional Bermakna pengelolaan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin berdasarkan standar pendidikan tinggi (SN Dikti dan regulasi lain yang terkait), berorientasi kepada mahasiswa, mitra kerja dan masyarakat.

3) Unggul Bermakna Poltekkes Kemenkes Banjarmasin memiliki kelebihan dalam aspek tertentu, menjadi institusi terkemuka, menjadi rujukan pendidikan sejenis yang bertaraf nasional dan internasional

b. Misi

Untuk mencapai visinya, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin menetapkan misi sebagai berikut:

1) Menyelenggaran pendidikan yang bermoral, profesional dan unggul

2) Menyelenggarakan penelitian yang unggul untuk meningkatkan mutu pendidikan kesehatan

3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dan pelatihan bidang kesehatan berdasarkan keilmuan, hasil penelitian dan berorientasi kepada kebutuhan masyarakat

4) Membangun civitas academica berdasarkan budaya organisasi

5) Memperkuat sistem manajemen pendidikan yang profesional dan akuntabel

6) Membangun jejaring kerjasama lintas program dan sektor, baik nasional maupun internasional.

c. Nilai Organisasi

Nilai Dasar yang dianut oleh Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yaitu:

1) Bermoral

Bahwa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, seluruh civitas academica beriman, bertakwa, ramah, menjunjung tata krama dan sopan satun terhadap sesama pegawai, mahasiswa, mitra kerja dan masyarakat

2) Profesional

Bahwa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin menyelenggarakan manajemen yang berfokus pada mahasiswa dalam bentuk pembelajaran, bimbingan konseling, pengembangan soft skill mahasiswa, penegakan disiplin dan etos kerja yang tinggi, mematuhi standar dan etos kerja yang tinggi, mematuhi standar dan etika profesi.

7

3) Unggul

Bahwa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin memiliki manajemen dan output yang lebih baik dibandingkan institusi sejenis, sebagai tempat rujukan, benchmark dan percontohan baik tingkat nasional maupun internasional.

3. Tugas dan Fungsi Unit Kerja

a. Tugas

Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:

1988/MENKES/PER/IX/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :

HK.03.05/I.2/03086/2012 Tanggal 26 April 2012 tentang Petunjuk Teknis

Organisasi dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Banjarmasin mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasi dalam bidang kesehatan pada jejang program Diploma III dan atau program Diploma IV/S1

Terapan/Sarjana Sains Terapan, serta program lain sesuai peraturan perundang-undangan.

b. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokoknya Poltekkes Kemenkes Banjarmasin memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam bidang kesehatan.

2) Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan.

3) Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

4) Pelaksanaan pembinaan civitas akademika.

5) Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif.

8

4. Struktur / Susunan Organisasi

Berdasarkan struktur organisasi tersebut Jabatan Pranata Laboratorium

Pendidikan berada pada kotak bertanda merah yaitu tesmasuk kelompok jabatan

fungsional yang ada di Poltekkes Kemenkes Banjarmasin dimana ditempatkan pada

berbagai Jurusan sesuai dengan kompetensinya. Jabatan Fungsional Pranata

9

Laboratorium Pendidikan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan Laboratorium Pendidikan.

B. Profil Peserta

Nama : Muhammad Yusril Pratama

NIP : 199806032022031002

Jabatan : CPNS Pranata Laboratorium

Pendidikan Ahli Pertama

Unit Kerja : Jurusan Keperawatan Gigi

Institusi :Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Riwayat Pendidikan :

1) 1. DIV Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin(2016-2020)

2)

Menurut PERMENPAN RB Nomor 7 Tahun 2019, Tugas Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan yaitu melaksanakan kegiatan pengelolaan Laboratorium yang meliputi perencanaan,pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja dan pengembangan kegiatan Laboratorium.

Untuk perkembangan karirnya, baik itu untuk syarat kenaikan pangkat maupun kenaikan jabatan, maka pejabat Pranata Laboratorium Pendidikan harus melaksanakan butir uraian tugas jabatan Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli Pertama sesuai unsur dan sub unsur kegiatan yang telah diatur dalam Peraturan Perundangan

1. Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan yang dapat dinilai Angka Kreditnya, terdiri atas:

a. unsur utama

Unsur utama terdiri atas:

1) pendidikan

- pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar

- pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional/teknis di bidang pengelolaan Laboratorium serta memperoleh Surat Tanda Tamat

Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat

- diklat Prajabatan

2) pengelolaan Laboratorium

- perencanaan kegiatan Laboratorium

10

- pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan

- pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan

- pengevaluasian sistem kerja Laboratorium, dan

- pengembangan kegiatan Laboratorium

3) pengembangan profesi

- pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pengelolaan Laboratorium

- penerjemahan buku dan pustaka lainnya di bidang pengelolaan

Laboratorium

- penyusunan buku pedoman/ketentuan pelaksanaan/ketentuan teknis di bidang pengelolaan Laboratorium

- penemuan teknologi tepat guna di bidang pengelolaan Laboratorium, dan

- perolehan sertifikat profesi

b. Unsur penunjang

1) pengajar/pelatih pada diklat fungsional/teknis di bidang pengelolaan Laboratorium

2) pemberian bimbingan di bidang pengelolaan Laboratorium

3) peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang pengelolaan Laboratorium

4) keanggotaan dalam organisasi profesiJabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan

5) keanggotaan dalam Tim PenilaiKinerja Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan

6) perolehan penghargaan/tanda jasa, dan

7) perolehan ijazah/gelar kesarjanaan lainnya

C. Nilai-Nilai Dasar CPNS

Presiden RI Ir. Joko Widodo menetapkan Nilai nilai dasar atau CoreValuesASN

“BerAKHLAK” Untuk menggerakkan percepatan transformasi SDM (Sumber Daya Manusia). “BerAKHLAK” merupakan akronim dari BERorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang bertujuan menjadi transformasi manajemen ASN menuju birokrasi berkelas dunia tahun 2024. Percepatan transformasi SDM juga dilakukan demi mendukung pembangunan SDM yang menjadi prioritas kerja pertama Presiden RI masa kerja 2019-2024.

Adapun isi dari nilai-nilai ASN tersebut akan penulis jabarkan di bawah ini:

11

1. Berorientasi Pelayanan

Salah satu fungsi ASN adalah melaksanakan pelayanan publik yakni kepada masyarakat. Berorientasi Pelayanan, dapat diartikan sebagai komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasaan masyarakat.

Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan dengan beberapa kriteria, yakni:

a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai

b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku (code of conducts) Contoh perilaku spesifik dapat juga berupa bagaimana penerapan SOP dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan.

Pelayanan yang diberikan aparatur harus merujuk pada standar yang ditetapkan pemerintah. Standar mutu layanan pada institusi pemerintah dapat dibedakan dalam dua paradigma, yaitu:

(1) standar berbasis peraturan perundang-undangan (producer view), dan

(2) standar berbasis kebutuhan dan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan (consumer view or public view).

konsep dari ketiga kode etiknya, yaitu:

(1) memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,

(2) ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan, dan

(3) melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabel

Akuntabilitas merupakan tindakan mempertanggungjawabkan tugas atau apa yang menjadi tujuan. akuntabilitas dapat dikatakan sebagai amanah atau hal yang harus dipertanggunggugatkan. Perilaku ASN yang menggambarkan perilaku akuntabel sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

b. Menggunakan kelayakan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.

Nilai-nilai akuntabilitas sebagai seorang PNS menjamin terwujudnya nilai-nilai akuntabilitas pelayan publik, dengan indikator:

a. Menginternalisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas dan kepentingan publik dalam kehidupan bangsa dan penyelenggaraan pemerintahan

12

b. Mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan pribadi, kelompok, dan sector.

c. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.

d. Memperlakukan masyarakat secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan public.

e. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

3. Kompeten

Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan pelayanan publik, setiap ASN harus selalu dapat meningkatkan potensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.

Peningkatan kompetensi ini sangat penting, bahkan telah diamanatkan dalam ketentuan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen PNS, bahwa setiap aparatur diberikan hak 20 jam pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata agar setiap ASN dapat melaksankan tugas dengan kualitas terbaik.

Perilaku ASN yang menggambarkan nilai kompeten antara lain:

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah

b. Membantu orang lain belajar

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:

1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan

2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi

3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.

13

4. Harmonis

Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Dalam pelaksanaannya diperlukan pedoman etika dan kode etik untuk mengatur perilaku agar menjadi harmonis. ASN memiliki kode etik profesi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Kode etik profesi bertujuan untuk mengatur tingkah laku/ etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melaui ketentuanketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional.

Peran ASN Harmonis

a. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Adil, berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.

b. PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok kelompok minoritas, dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut.

c. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan

d. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya yang membutuhkan pertolongan

e. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya.

Berdasarkan pasal 5 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN ada 9 kode etik dan kode perilaku ASN itu, yaitu:

a. Melakukan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan etika pemerintahan

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara

g. Menggunakan kekayaan dan barang miliki negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien

14

h. Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan dalam melaksanakan tugasnya

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

j. Tidak menyalahgunakan informasi interen negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari informasi terkait kepentingan kedinasan;

k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integrasi ASN

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

5. Loyal

Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu.

Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:

a. Taat pada Peraturan

b. Bekerja dengan Integritas

c. Tanggung Jawab pada organisasi

d. Kemauan Untuk Bekerja sama

e. Rasa Memiliki yang tinggi

f. Hubungan antar peribadi

g. Kesukaan terhadap pekerjaan

h. Keberanian mengutarakan ketidaksetujuan

i. Menjadi teladan bagi pegawai lain

Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:

15

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;

b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta

c. Menjaga rahasia jabatan dan negara. Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu atau hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan sesuatu.

b. Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia, dedikasi ini bisa juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yang luhur dan diperlukan adanya sebuah keyakinan yang teguh.

c. Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa pemikiran, kepemimpinan, kinerja, profesionalisme, finansial atau, tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien.

d. Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagai wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

e. Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.

6. Adaptif

Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana

individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi,

16

tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya

Panduan perilaku ASN aspek adaptif yaitu:

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi Perubahan

b. Terus berinovasi dan mengbangkan kreativitas

c. Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif

Kolaboratif adalah suatu nilai dasar ASN yang dapat diartikan membangun kerja sama yang sinergis. Kolaborasi menjadi hal yang sangat penting ditengah tantangan global yang terjadi saat ini. Berbagai tantangan seperti tantangan perkembangan teknologi, globalisasi, ketimpangan digitalisasi merupakan hal yang bisa dihadapi melalui kompetensi kolaborasi oleh seorang ASN. Menurut Custumato

(2021) faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar Lembaga pemerintah adalah kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi Manajemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antar entitas publik.

Panduan perilaku ASN aspek kolaboratif yaitu:

a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menhasilakan bersama nilai tambah

c. Menggerakkan pemafaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

D. Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari Intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang menekankan pada pengaturan profesi pegawai sehingga menjadi sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Indikator manajemen ASN adalah;

17

(a) Memahami dan menjelaskan bagaimana kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik ASN

(b) Konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN

(c) Mekanisme pengelolaan ASN.

a. Kedudukan ASN

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi diatur dalam dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:

1) Pegawai Negeri Sipil (ASN)

2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

b. Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:

1) Pelaksana kebijakan public

2) Pelayan publik, dan

3) Perekat dan pemersatu bangsa

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:

1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan

3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN juga berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan 11 Manajemen ASN fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

18

c. Hak dan Kewajiban ASN

Hak PNS yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut PNS berhak

memperoleh:

1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas

2) Cuti

3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua

4) Perlindungan dan Pengembangan kompetensi.

Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU

ASN disebutkan bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah

juga wajib memberikan perlindungan berupa:

1) Jaminan kesehatan

2) Jaminan kecelakaan kerja

3) Jaminan kematian

4) Bantuan hukum.

Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN

adalah:

1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah

2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang

4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan

5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab

6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan

7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

19

d. Kode Etik dan Perilaku ASN

Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:

1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi

2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin

3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

4) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan

5) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan

6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara

7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien

8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya

9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

10) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain

11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan

12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

Smart ASN adalah seorang Aparatur Sipil Negara yang memiliki kinerja, kompetensi yang baik untuk terus beradaptasi terhadap perubahan teknologi dan informasi untuk mencapai tujuan organisasi dan mewujudkan SmartGovernance.

Kriteria SmartASN adalah sebagai berikut:

20
2. SMART ASN

a. Integritas

Memiliki integritas merupakan hal mendasar untuk mejadi ASN yang smart, dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.

b. Nasionalisme

Nasionalisme yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah Nasionalisme Pancasila. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

c. Wawasan Global

Upaya membentuk ASN yang berwawasan global merupakan salah satu bagian penting dari pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk mewujudkan visi Presiden yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Dengan wawasan global, diharapkan ASN dapat membangun pola pikir yang adaptif serta mendukung fleksibilitas dan inovasi.

d. Hospitality(Keramahan)

ASN adalah seorang pelayan publik. Untuk itu keramahan tentu menjadi faktor penting yang harus dimiliki. Hospitality atau keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap pelaksanaan tugas, khususnya dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

e. Networking(Jaringan)

Membangun dan menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi lain juga perlu untuk dilakukan. Mengingat sinergi dengan instansi atau orang lain, akan dapat mempermudah aparat negara dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

f. Penguasaan Teknologi Informasi

Teknologi informasi yang kian hari kian berkembang harus dapat dirangkul dan dimanfaatkan oleh ASN dalam pelaksanaan tugasnya. Pada masa kini, penguasaan atas aplikasi perkantoran seperti Word, Excel dan Powerpoint, dapat dikatakan tidak lagi menjadi nilai tambah. Tidak menjadi nilai tambah yang dimaksud di sini adalah, penguasaan akan aplikasi perkantoran tersebut memang

21

sudah sewajarnya dan seharusnya dikuasai oleh tiap-tiap aparat negara. Salah satu contoh teknologi informasi yang perlu dikuasai saat ini adalah Cloud Computingdan pengelolaanBig Data. Sebagaimana kita ketahui bahwa dua teknologi ini merupakan bagian dari lima pilar revolusi industri 4.0.

Setiap Pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang kuat dalam menjalankan Fungsi dan tugasnya. Jiwa Nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasar dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan Negara. Untuk itu setiap PNS sebagai bagian dari ASN harus senantiasa taat menjalankan Nilai-nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan semangat Nasionalisme yang kuat menjalankan tugasnya sebagai pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik, dan Perekat dan Pemersatu bangsa.

g. Penguasaan Bahasa Asing

Seorang ASN tentu diharapkan dapat sekurang-kurangnya memahami dan menguasai Bahasa Inggris.

h. Entrepreneurship(Kewirausahaan)

Jiwa kewirausahaan yang perlu dimiliki oleh ASN antara lain adalah keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang menyerah serta cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang. Jiwa kewirausahaan juga dapat dipahami sebagai bagaimana kita berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak serta bagaimana kita dapat mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.

22

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan

Penulis sebagai Peserta Latsar menjabat sebagai Pranata Laboratorium

Pendidikan (PLP) Ahli Pertama. Menurut Permenpan RB No.7 tahun 2019 adalah Tugas

Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan yaitu melaksanakan kegiatan

pengelolaan Laboratorium yang meliputi perancangan, pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja dan pengembangan kegiatan Laboratorium. Berikut adalah penjelasan kegiatan tugas pokok jabatan yang dihubungkan dengan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan pada instansi.

Tabel 3.1 Penjelasan Kegiatan Tugas Pokok Jabatan

NO Tugas dan Fungsi PLP

Ahli Pertama Kondisi Saat Ini

1 Memberikan penjelasan

dan melakukan supervisi

pengoprasian alat dan bahan umum

Belum optimalnya supervisi yang

dilakukan oleh PLP dikarenakan

banyaknya beban kerja yang ditanggung. Hal ini didasari pada

banyaknya beban kerja tambahan

PLP dan kurangnya jumlah SDM PLP

yang hanya berjumlah 2 orang

tetapi harus mengelola 6 laboratorium. Dan rata-rata para PLP

di jurusan keperawatan gigi memiliki

1 sampai 2 tugas dan jabatan tambahan.

Kondisi Yang diharapkan

Kegiatan supervisi berjalan dengan optimal

2 Menyusun kebutuhan bahan dan peralatan kategori umum pada kegiatan pendidikan

Masih belum terpenuhinya jumlah

sebagian alat laboratorium sesuai

standar laboratorium. Hal ini dapat dilihat didalam data Stock Opname

dimana masih terdapatnya gap

dalam jumlah alat yang terdaftar.

Hal ini akan bedampak kepada

Jumlah alat dan bahan

laboratorium di laboratorium keperawatan gigi sudah memenuhi standard.

23

3 Mengembangkan Sistem Pengelolaan Laboratorium

kelancaran praktikum mahasiswa.

Belum optimalnya proses

administrasi di laboratorium Jurusan

Keperawatan Gigi, Menurut dari data

pengamatan dan wawancara yang

penulis dapatkan melalui

Penanggung jawab laboratorium dan mahasiswa, proses administrasi

peminjaman alat dan bahan di laboratorium keperawatan gigi

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

masih kurang optimal seperti:

- Proses pencatatan masih memakai

sistem konvensional, dilakukan

disaat hari H melakukan praktikum, hal ini tentunya menyita lebih

banyak waktu.

- Sulit disaat melakukan tracking hal spesifik karena petugas harus

membaca satu-persatu data yang diinput di buku peminjaman alat.

- Pengarsipan Metode konvensional

juga rentan terhadap kerusakan dan kehilangan arsip dikarenakan musibah ataupun keteledoran.

- Konsistensi mahasiswa dalam

menjalankan SOP masih rendah

data ini didapatkan dari hasil

pengamatan dari log book

peminjaman alat dan bahan dan wawancara penulis terhadap PLP

dan mahasiswa

Resiko

Adanya pengembangan

pengelolaan laboratorium berupa

percepatan proses administrasi

peminjaman alat dan bahan laboratorium.

Seperti Digitalisasi form peminjaman alat dan bahan lab

24
4 Menyiapkan bahan praktik sesuai rencana Keterlambatan penyiapan kebutuhan laboratorium tinggi, Mahasiswa konsisten dalam

praktik agar pesertadidik dapat mengerti tujuan dari praktik.

5 Menyusun SOP untuk pengoprasian alat kategori 1

6 Memvalidasi hasil pengukuran, Kalibrasi dan hasil pengecekan kinerja peralatan kategori 2 pada kegiatan pendidikan

7 menyusun jadwal pemeliharaan/perawatan peralatan

8 Menjadi anggota organisasi profesi tingkat Internasional /nasional sebagai anggota aktif

B. Identifikasi Isu

dikarenakan kurangnya konsistensi

mahasiswa dalam melaksanakan

SOP Administrasi Peminjaman alat dan bahan laboratorium

melaksanakan

SOP agar persiapan praktikum lebih optimal

SOP Telah Tersedia SOP Telah Tersedia

Proses validasi dan kalibrasi sebagian alat masih dilakukan oleh

pihak ke 3, karena petugas PLP masih belum memiliki sertifikasi

Petugas PLP memiliki

Sertifikasi untuk melakukan kalibrasi dan validasi

Terlaksana Sesuai SOP Terlaksana Sesuai SOP

Telah dilaksanakan sesuai SOP Telah dilaksanakan sesuai SOP

Berdasarkan isu diatas dan dari hasil arahan mentor diperoleh beberapa isu strategis yang terdapat di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yang nantinya akan diangkat menjadi core isu untuk kegiatan aktualisasi, Isu-isu tersebut diidentifikasi sebagai berikut.

1. Belum optimalnya supervisi terhadap mahasiswa yang praktik di laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

Menurut KBII supervisi merupakan pengawasan. Pengontrolan, Kegiatan ini penting dilakukan dan bertujuan untuk memastikan mahasiwa melaksanakan tugas dan SOP penggunaan alat dan bahan serta cara praktik dengan benar. Petugas PLP

mempunyai tugas untuk memberikan penjelasan dan koreksi ketika adanya

25

kesalahan ataupun ketidaksesuaian pengoprasian alat dan bahan pada saat praktikum.

Menurut data yang penulis dapatkan dari Penanggung Jawab Laboratorium

Keperawatan Gigi, terdapat 6 lab di laboratorium di Jurusan Keperawatan gigi, tetapi hanya ada 2 PLP yang bertugas yang mana jumlah ini belum optimal menurut data dari SKB MENDIKNAS dan Kepala BKN No 13 tahun 2010. Dan rata-rata para PLP di jurusan keperawatan gigi memiliki 1 sampai 2 tugas dan jabatan tambahan. Hal ini mengakibatkan kurang optimalnya supervisi yang dilakukan oleh PLP dikarenakan banyaknya beban kerja yang ditanggung.

2. Belum terpenuhinya jumlah sebagian alat laboratorium sesuai standar laboratorium di Jurusan Keperwatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin pada tahun 2022.

Ketercukupan jumlah alat dan bahan merupakan komponen penting pendukung berjalannya praktikum dan kegiatan belajar mengajar. Isu yang muncul di laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin pada tahun 2022 adalah masih belum terpenuhinya jumlah sebagian alat laboratorium sesuai standar laboratorium. Hal ini dapat dilihat didalam data Stock Opname dimana masih terdapatnya gap dalam jumlah alat yang terdaftar. Hal ini akan bedampak kepada kelancaran praktikum mahasiswa.

3. Belum optimalnya proses administrasi peminjaman alat dan bahan di laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

Proses administrasi peminjaman alat dan bahan merupakan proses yang sangat penting dalam menunjang berjalannya kegiatan praktikum dan manajemen laboratorium, dengan proses ini PLP dapat memonitor dantrackingkeluar masuknya barang yang dipinjam oleh mahasiswa dan juga menjadi sarana untuk membantu mendeteksi awal kerusakan dan kehabisan alat dan bahan.

Sayangnya menurut data hasil pengamatan dan wawancara yang penulis dapatkan melalui Penanggung jawab laboratorium dan mahasiswa, proses administrasi peminjaman alat dan bahan di laboratorium keperawatan gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin masih kurang optimal seperti:

a. Proses pencatatan masih memakai sistem konvensional atau manual, dilakukan disaat hari H melakukan praktikum, hal ini tentunya membutuhkan lebih banyak

waktu ditambah kurangnya SDM PLP dan tingginya beban kerja dikarenakan

tugas jabatan tambahan, menurut data yang penulis dapatkan terdapat 6

26

laboratorium di Jurusan Keperawatan Gigi, tetapi hanya terdapat 2 PLP. Data tersebut tidak sesuai dengan standar laboratorium yang telah ditetapkan dalam SKB MENDIKNAS dan Kepala BKN No 13 tahun 2010. Ditambah minimnya tenaga dosen pengajar di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yang hanya berjumlah 9 orang dengan jumlah mahasiswa sebanyak 306 siswa (Renstra Poltekkes Kemenkes Banjarmasin 2020-2024). hal tersebut menjadikan proses percepatan administrasi peminjaman alat dan bahan perlu dilakukan agar mengurangi resiko keterlambatan praktik.

b. Sulit disaat melakukan tracking hal spesifik karena petugas harus membaca satu-persatu data yang diinput di buku peminjaman alat.

c. Pengarsipan Metode konvensional juga rentan terhadap kerusakan dan kehilangan arsip dikarenakan musibah ataupun keteledoran.

d. Kedisiplinan mahasiswa dalam menjalankan SOP masih rendah data ini didapatkan dari hasil pengamatan dan wawancara penulis terhadap PLP dan mahasiswa yang rata-rata menyatakan bahwa mahasiswa mengisi form peminjaman alat pada saat hari H praktikum, hal ini tidak sejalan dengan SOP peminjaman alat dan bahan lab.

C. Penetapan Core Isu

Setelah mengindentifikkasi isu, selanjutnya diperlukan analisis lanjutan pada isuisu tersebut. Analisis dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu sehingga mendapatkan kualitas isu yang paling tepat untuk diijadikan bahasan dalam rancangan aktualisasi. Instrumen analisis isu menggunakan teknik USG dengan kriteria

a) Urgency:Berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu;

b) Seriousness: Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa menimbulkan masalah baru;

c) Growth: Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak diselesaikan.

27

Berikut analisis dengan teknik USG:

Tabe 3.2 Matriks analisis USG

A. Belum optimalnya proses administrasi

peminjaman alat dan bahan di laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

B. Belum optimalnya supervisi terhadap mahasiswa

yang praktik di laboratorium Jurusan

Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin.

C. Belum terpenuhinya jumlah sebagian alat & bahan sesuai standar laboratorium di Jurusan

Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin pada tahun 2022.

Interval penentuan prioritas:

Angka 1: sangat tidak mendesak

Angka 2: tidak mendesak

Angka 3: cukup mendesak

Angka 4: mendesak

Angka 5: sangat mendesak

Analisis Nilai USG

• Urgensi

4 4 5 13 I

Manajemen ASN, Smart ASN

3 3 5 11 III

Manajemen ASN

3 4 5 12 II

Manajemen ASN

Dari hasil analisis USG di atas didapatkan bahwa nilai Urgensi isu A lebih

tinggi daripada isu B dan C dengan angka 4, Kurangnya Sumber daya manusia

PLP dan dosen pengajar menjadikan Optimalisasi proses administrasi dan pensosialisasian SOP menjadi hal yang harus cepat diselesaikan sebagai sarana

pemecahan masalah kurangnya SDM, untuk meringankan beban PLP dan

sebagai upaya mempermudah mahasiswa dalam melaksanakan SOP

peminjaman alat dan bahan lab yang dilakukan secara berkesinambungan hal

ini juga didasari pada administrasi peminjaman alat dan bahan secara

konvensional membutuhkan mahasiswa untuk datang kelaboratorium, tetapi petugas laboratorium (PLP) tidak selalu ada dilaboratorium karena mengerjakan

28
ISU Kriteria Jumlah Prioritas Keterkaitan dengan agenda III U S G

tugas jabatan tambahan. Isu kedua memiliki nilai angka 3 cukup mendesak

karena PLP masih bisa melaksanakan kegiatan supervisi dan tetap sigap dalam

melayani kegiatan praktikum ketika ada kendala, tetapi apabila terhalang oleh

tugas jabatan tambahan lain ataupun terdapat beberapa kendala praktikum dalam satu waktu akan menimbulkan keterlambatan penanganan karena kurangnya SDM dan tingginya beban kerja. Isu ketiga juga mempunyai penilaian cukup mendesak karena kurangnya beberapa alat akan menghambat kegiatan dan peningkatan kompetensi mahasiswa, tetapi kegiatan tetap bisa berjalan karena alat-alat yang utama masih tersedia dan pemecahan isu bisa dilakukan sejalan dengan tugas PLP dalam kegiatan pendataan Alat dan Bahan untuk pengusulan permintaan alat dan bahan persemester.

• Seriousnes

Dari hasil analisis USG didapatkan bahwa nilai seriousnesisu pertama dengan angkat 4 (mendesak) hal ini didasarkan karena tingkat keseriusan isu pertama yang jika tidak diselesaikan akan mengakibatkan keterlambatan dalam kegiatan praktikum, karena sebelum praktikum PLP harus menyiapkan dan mengecek pralatan agar berfungsi dengan optimal. Isu kedua dan ketiga juga tidak kalah penting dengan angka nilai 3 (cukup mendesak) dan 4 (Mendesak) kegiatan supervisi bertujuan untuk memastikan praktikum berjalan dengan lancar dan mengoreksi praktikan jika terjadi ketidak sesuaian didalam pelaksanaan praktikum tetapi isu ini masih bisa ditangani . Keterpenuhan alat juga merupakan aspek yang penting untuk meingkatkan kompetensi mahasiswa dimana jika tidak sesuai standart, ilmu dan keahlian mahasiswa akan terpengaruh.

• Growth

Jika isu pertama dengan nilai 5 (sangat mendesak) tidak diselesaikan maka akan berdampak lebih luas seperti kurang optimalnya kegiatan praktikum mahasiswa dikarenakan keterlambatan praktikum yang akan menurunkan

kompetensi mahasiswa, Arsip peminjaman alat rentan terhadap kehilangan ataupun kerusakan akibat musibah atau keteledoran karena masih menggunakan sistem konvensional. Isu ke 2 dan ke 3 tidak kalah penting (Nilai 5) karena akan berdampak pada manajemen laboratorium.

Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan teknik USG, maka diperoleh peringkat kelayakan dari isu-isu yang telah ditemukan. Isu yang menduduki peringkat pertama atau core isu yang perlu dipecahkan solusinya adalah

29

Belum optimalnya proses administrasi peminjaman alat dan bahan serta pengarsipannya di laboratorium Jurusan keperawatan gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin”

D. Deskripsi core isu

Proses administrasi peminjaman alat dan bahan laboratorium merupakan suatu proses manajemen laboratorium yang didalamnya terdiri atas pendataan atau

pencatatan mengenai alat dan bahan yang akan dipinjam oleh mahasiswa ketika ingin

melaksanakan praktik di laboratorium. Kegiatan ini wajib dilaksakan sebelum melakukan

praktikum dengan tujuan supaya semua fasilitas dan aktifitas laboratorium khususnya

penggunaan alat dan bahan dapat terorganisir dengan sistematis.

Menurut SOP Peminjaman alat dan bahan laboratorium di Jurusan

Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, untuk melakukan peminjaman alat dan bahan lab mahasiswa harus mengajukan permohonan tertulis peminjaman alat

kepada staf laboratorium paling lambat 2 hari sebelum praktikum dilaksanakan, setelah diterima staf laboratorium menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan paling lambat 1 hari sebelum praktikum dilaksanakan. Pada kegiatan ini PLP harus mengecek kesediaan tempat, alat dan bahan agar pelaksanaan praktikum dapat berjalan dengan lancar. Setelah disiapkan nantinya alat dan bahan tersebut akan dicek kembali oleh mahasiswa apabila terjadi ketidaksesuaian antara daftar, jenis maupun jumlah alat, maka mahasiswa harus melaporkannya kepada PLP yang bertugas. Pada kegiatan ini mahasiswa dan PLP memerlukan waktu sekitar 30 menit – 1 jam.

Isu atau permasalahan yang terjadi adalah masih belum optimalnya proses administrasi peminjaman alat dan bahan laboratorium dikarenakan kurangnya SDM dan banyaknya beban tugas jabatan tambahan para Staff PLP. Menurut data yang telah

penulis kumpulkan dari hasil wawancara dengan Penanggung Jawab Laboratorium

Jurusan Keperawatan Gigi, ada 2 orang PLP sedangkan ada 6 laboratorium yang ada di jurusan Keperawatan Gigi yaitu 1) Laboratorium Anatomi Fisiologi dan Kebutuhan Dasar

Manusia 2) Laboratorium Histologi dan Mikrobiologi 3) Laboratorium Konservasi 4)

Laboratorium Pelayanan Asuhan 5) Laboratorium Pre Klinik 6) Laboratorium Promotif.

Hal ini tentu saja masih belum sesuai dengan standar.

Masalah selanjutnya adalah logbook peminjaman alat dan bahan laboratorium

di Jurusan Keperawatan Gigi masih menggunakan metode konvensional, yang dalam penggunaan nya kurang fleksibel dan cukup memakan waktu dimana mahasiswa harus

melakukan pengisian langsung di laboratorium secara manual. Sedangkan karena

30

banyaknya tugas jabatan tambahan yang diemban oleh PLP, PLP tidak selalu ada dilaboratorium khusus nya ketika tidak ada jadual praktik, hal ini mengakibatkan kurang konsistennya pelaksanaan SOP peminjaman alat dan bahan laboratorium. Dan dapat mengakibatkan keterlambatan. Metode konvensional juga kurang efisien untuk kegiatan ketika PLP ingin melakukan pengolahan ataupun melihat data peminjaman alat dan bahan secara keseluruhan. Dan pengarsipan metode ini juga beresiko terjadi kehilangan ataupun kerusakan akibat keteledoran ataupun musibah.

E. Analisis Penyebab Terjadinya Isu

Dalam menganalisis isu ini penulis mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan teknik fishbone. Diagram fishbone akan mengidentifikasi masalah berdasarkan man, sistem dan Skill.

METHOD

Form peminjaman alat dan bahan masih menggunakan sistem manual dan belum tergiditalisasi. Proses administrasi dan pengolahan data jadi lambat dan tidak fleksibel

Pengarsipan masih dalam bentuk fisik beresiko untuk rusak atau hilang.

Banyaknya tugas jabatan tambahan dan Kurangnya SDM PLP mengakibatkan kurang optimalnya pelaksanaan Tugas dan fungsi PLP terkait administrasi peminjaman alat dan bahan. Seperti keterlambatan pencatatan, penyiapan, dan rekapitulasi data

Pengisian form peminjaman alat dan bahan masih belum sesuai SOP. Mahasiswa mengajukan peminjaman alat di hari H praktikum mengakibatkan kurangnya persiapan di laboratorium.

Belum adanya inovasi pemanfaatan teknologi dalam mengatasi permasalahan lambatnya proses administrasi peminjaman alat dan bahan

Belum optimalnya proses administrasi peminjaman alat dan bahan di laboratorium

Jurusan

Keperawata n Gigi

Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin

31
Gambar 3.1 Diagram FishBone
MAN

F. Analisis Dampak

Adapun dampak yang akan ditimbulkan jika masalah ini tidak dipecahkan akan diuraikan dalam tabel di bawah ini

Tabel 3.3 Identifikasi Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan

NO Identifikasi Isu Dampak Jika Isu Tidak diselesaikan Pihak yang

Terdampak

1 Belum optimalnya proses administrasi

peminjaman alat dan bahan di laboratorium

Jurusan

keperawatan

gigi Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin

- Lambatnya proses administrasi peminjaman alat dan bahan di laboratorium jurusan

Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin.

- Sulit melakukan tracking data dan merekap data dikarenakan masih memakai metode manual.

- Pengarsipan yang bersifat konvensional beresiko untuk rusak akibat musibah atau

keteledoran

- Tidak berjalannya SOP peminjaman alat dan bahan laboratorium sesuai standarnya

G. Gagasan Pemecahan Isu

- Mahasiswa

- PLP

- Dosen

Pengajar

- Jurusan

Keperwatan

Gigi

Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin

Salah satu tugas ASN adalah menjadi pelayan publik, yang mana sudah menjadi kewajiban untuk seorang ASN berperan dalam menyelesaikan berbagai kendala dalam pelayanan publik. Melalui analisis sebelumnya gagasan yang penulis usulkan untuk penulisan rancangan ini adalah Optimalisasi proses administrasi peminjaman alat dan bahan di laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, output dari gagasan ini adalah:

1. Tersedianya Form peminjaman alat dan bahan lab berbasis digital untuk memudahkan mahasiswa dalam melakukan administrasi peminjaman alat dan bahan lab karena lebih cepat dan fleksibel.

2. SOP peminjaman alat dan bahan lab berbasis digital agar kegiatan tersistemanis.

3. Sosialisasi pelaksanaan SOP peminjaman alat dan bahan lab agar mahasiswa memahami dan dapat melaksanakan SOP peminjaman alat dan bahan secara digital dengan konsisten.

Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di satuan kerja yang akan diuraikan didalam tabel 3.4.

32

Tabel 3.4 Kegiatan Pemecahan Isu

draftSOP peminjaman alat dan

33
NO KEGIATAN PEMECAHAN ISU Tugas Jabatan PLP SUMBER CAPAIAN 1 Koordinasi
Jawab Laboratorium
rancangan
bahan secara digital Perencanaan Kegiatan Laboratorium Inovasi Optimalisasi proses administrasi peminjaman alat dan bahan di laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin pada tahun 2022. 2 Membuat
bahan laboratorium. Perencanaan Kegiatan Laboratorium Inovasi 3 Membuat
bahan laboratorium
Perencanaan Kegiatan Laboratorium SKP 4 Finalisasi draftSOP peminjaman
bahan laboratorium secara digital Perencanaan Kegiatan Laboratorium 5 Mensosialisasikan SOP peminjaman alat dan bahan secara digital. Perencanaan Kegiatan Laboratorium SKP 6 Monitoring pelaksanaan Peminjaman alat dan bahan lab secara digital Supervisi sistem kerja laboratorium SKP 7 Melakukan evaluasi pelaksanaan SOP Peminjaman alat dan bahan lab digital Pengevaluasian Sistem Kerja Laboratorium SKP 8 Membuat rencana tindak lanjut dari hasil evaluasi proses kegiatan peminjaman alat dan bahan laboratorium secara digital Pengembangan sistem labortorium SKP
dengan Penanggung
dan para PLP terkait pembuatan
SOP dan form peminjaman alat dan
digital form peminjaman alat dan
secara digital
alat dan

H. Matriks Rancangan Aktulasisasi

Matriks rancangan aktulasisasi akan menjelaskan kegiatan pemecahan dari isu yang diangkat. Berikut adalah matrik rancangan

aktualisasi yang akan diaplikasikan di satuan kerja Poltekes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Keperawatan Gigi.

Isu Yang Di Angkat : Belum optimalnya proses administrasi peminjaman alat dan bahan di Laboratorium Jurusan

Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi proses administrasi peminjaman alat dan bahan di laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Tabel Matriks Rancangan Aktualisasi

Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

Penanggung

Jawab

Laboratorium dan

para PLP terkait

pembuatan

rancangan SOP

dan form

peminjaman alat

kegiatan yang akan

didiskusikan

Saya menyiapkan rancangan kegiatan

untuk didiskusikan dengan cermat dan

teliti dan dapat dipertanggungjawabkan

(Akuntabel) serta mengkaji dan

memahami seluruh rancangan kegiatan

dengan baik sebelum didiskusikan

(Kompeten)

Kontribusi

kegiatan ini

adalah sebagai

perwujudan misi

ke-5 Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin yaitu

Memperkuat

Kegiatan ini dapat menguatkan

nilai-nilai organisasi

Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin

dimana saya akan berkoordinasi

sistem

yaitu,

34
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
1 Koordinasi dengan 1. Menyiapkan bahan diskusi rancangan kegiatan 1. Dokumen rancangan 2. Membuat janji bersama Pj 2. Permohonan izin untuk melakukan Saya saling perduli dan menghargai

dan bahan secara

kegiatan diskusi. mengenai waktu dan tempat dengan

manajemen

maupun PLP

digital laboratorium

mengenai waktu

dan tempat diskusi

3. Berkoordinasi dan

berdiskusi bersama

PLP dan

Penanggung Jawab Laboratorium

Keperawatan Gigi

3. Rancangan kegiatan

disepakati bersama, Catatan dan masukan dari PJ laboratorium dan PLP

pihak terkait sebelum berkonsultasi

agar terbangun suasana yang kondusif

(Harmonis),

Saya menyampaikan analisis dan

gagasan untuk memenuhi kebutuhan

mahasiswa serta instansi, dan

melakukan konsultasi dengan

tatabahasa dan prilaku yang ramah,

cekatan, solutif (Berorientasi

Pelayanan) serta bertanggung jawab

atas apa yang saya sampaikan

(Akuntabel),

Pada saat konsultasi saya bersikap

proaktif dalam menggali informasi

(Adaptif) dan bekerjasama dengan

Penanggung jawab laboratorium

Pendidikan yang profesional dan akuntabel”

bermoral, profesional dan unggul.

35
KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

4. Melakukan perbaikan rancangan kegiatan dari hasil diskusi

4. Dokumen rancangan kegiatan aktualisasi

yang telah diperbaiki.

DENGAN NILAI

2 Membuat digital form peminjaman

alat dan bahan laboratorium.

1. Melakukan literatur riview tentang pembuatan digital form

1. Terlaksananya kegiatan literatur

review dan terbentuknya konsep

rancangan form

peminjaman alat

dan bahan digital

(Kolaboratif).

Ketika waktu konsultasi yang telah

ditetapkan telah habis saya taat

dengan kesepakataan dan janji dengan

atasan (Loyal) dan berupaya

meningkatkan kompetensi diri dari

masukan yang didapatkan dan

memperbaiki rancangan aktualisasi

saya dengan kinerja yang maksimal (Kompeten)

Saya Meningkatkan kapasistas diri agar

dapat melaksanakan tugas secara

maksimal (Kompeten) dengan cara

proaktif dalam baik tidak hanya dengan

konsultasi kepada atasan juga mandiri

melakukan research di internet

(adaptif)

Kontribusi

kegiatan ini

adalah sebagai

perwujudan misi

ke-5 Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin yaitu

Kegiatan ini dapat menguatkan

nilai-nilai organisasi

Poltekkes

Kemenkes

36
BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN

2. Mendiskusikan

rancangan konten dan desain yang

akan dimuat dalam

form digital

peminjaman alat dan bahan kepada

Penanggung jawab laboratorium

3. Membuat form peminjaman alat dan bahan laboratorium digital

2. Hasil diskusi berupa

catatan dan arahan dari Penanggung

Jawab Laboratorium

Saya proaktif dalam mencari ilmu untuk

merancang form digital melalui media

internet maupun langsung bertanya

kepada ahlinya dan para atasan unutuk

membangun hasil yang sinergis dan

lebih baik. (Kolaboratif).

"Memperkuat sistem manajemen Pendidikan yang profesional dan akuntabel”

Banjarmasin yaitu, bermoral, profesional dan unggul

4. Melakukan simulasi uji coba penggunaan form

3. Terbentuknya form peminjaman alat dan bahan digital

sesuai hasil diskusi bersama.

4. Terverifikasinya performa dan fungsi dari form

Saya berdedikasi untuk membuat

gagasan berbentuk form digital untuk

jadi sebuah kontribusi saya terhadap

kepentingan pendidikan di poltekkes

kemenkes banjarmasin (Loyal)

Saya mengerjakan kegiatan dengan

jujur dan cermat dan beratnggung

jawab agar form yang saya buat bisa

37
KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

peminjaman alat

dan bahan lab digital

5. Melaporkan hasil pembuatan form

peminjaman alat

dan bahan

laboratorium digital kepada

Penanggung Jawab Laboratorium

peminjaman alat dan bahan digital berfungsi dengan baik (Akuntabel),

5. Disetujuinya form

peminjaman alat

dan bahan laboratorium digital yang telah dibuat

Pada kegiatan ini saya dan Pj laboratorium saling peduli dan berkoordinasi untuk melakukan diskusi agar tidak menggangu kegiatan dan

membangun lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis) Saya

menyampaikan analisis dan gagasan ini

untuk memenuhi kebutuhan

berjalannya kegiatan satuan kerja, dan

melakukan Diskusi dengan tatabahasa

dan prilaku yang ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan (Berorientasi Pelayanan)

38
KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

3 Membuat Draft

SOP Peminjaman

alat dan bahan

lab secara digital

1. Melakukan pengkajian tentang tatacara

pembuatan draft

SOP

2. membuat draft

SOP peminjaman alat dan bahan secara digital

1. Terlaksananya pengkajian tentang tatacara pembuatan

draftSOP

2. softcopydan hard copyDraftSOP peminjaman alat

dan bahan secara digital

Saya Meningkatkan kapasistas diri agar

dapat melaksanakan pembuatan draft

SOP dengan baik (Kompeten), tidak

hanya dengan konsultasi kepada

atasan juga mandiri melakukan

research di internet (Adaptif) agar

apa yang saya gagaskan dapat di pertanggung jawabkan (Akuntabel)

Saya berdedikasi tinggi dan

berkomitmen untuk membuat SOP

sesuai ketentuan yang berlaku dan

tidak bertentangan dengan nilai-nilai

satuan kerja(Loyal).

Kontribusi

kegiatan ini

adalah sebagai

perwujudan misi

ke-5 Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin yaitu

Memperkuat

sistem manajemen

Pendidikan yang

profesional dan akuntabel”

Kegiatan ini

dapat

menguatkan

nilai-nilai organisasi

Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin yaitu, bermoral, profesional dan unggul

3. Membahas draft

SOP dengan

Penanggung jawab

laboratroium

3. Terlaksananya pembahasan, didapatkan catatan

dan masukan dari

Pada kegiatan ini saya dan Pj

laboratorium berkerjasama

(Kolaboratif) dan saling peduli dan

berkoordinasi untuk melakukan diskusi

39
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

4 Finalisasi draft

SOP peminjaman

alat dan bahan

laboratorium

4. Melakukan Perbaikan Draft SOP sesuai arahan

Penanggung Jawab Laboratorium

1. Menyiapkan draft

SOP yang akan

difinialisasi, dan

berkoordinasi

Penanggung Jawab

membangun lingkungan kerja yang

Laboratorium agar tidak menggangu kegiatan dan

kondusif (Harmonis) Saya melakukan

Diskusi dengan tatabahasa dan prilaku

yang ramah, cekatan,dan solutif

(Berorientasi Pelayanan)

4. DraftSOP yang telah

diperbaiki Saya mengerjakan Perbaikan kegiatan

dengan jujur dan cermat dan beratnggung jawab agar draft SOP

yang saya buat bisa berfungsi dengan baik, dan memanfaatkan fasilitas negara di satuan kerja dengan baik

(Akuntabel).

1. DraftSOP yang

akan difinalisasi

lengkap dan

tersusun rapi

Sebelum menyiapkan dokumen dengan

lengkap dan memeriksa segala

kelengkapan dengan teliti agar tidak

ada kesalahan (akuntabel)

Kontribusi kegiatan ini

adalah sebagai

perwujudan misi

Kegiatan ini dapat menguatkan

nilai-nilai

40
KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

secara digital dengan

Penanggung Jawab

Laboratorium &

Kepala Unit

Laboratorium

Terpadu terkait

tempat dan waktu

finalisasi SOP

2. Penanggung Jawab

Laboratorium

Melakukan

pemeriksaan dan

review terhadap

draftSOP yang

akan di finalisasi

2. Terjadualkannya

tempat dan waktu

finalisasi SOP

2. Ditandatanganinya

kolom pemeriksaan

dan review SOP oleh

Penanggung Jawab

Laboratorium

Jurusan

Keperawatan Gigi

Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin

Agar tidak bertabrakan dengan tugas

jabatan dan peraturan yang

dilaksanakan (Loyal) Saya terlebih

dahulu membuat janji dengan pihak

terkait agar kegiatan berjalankondusif

(Harmonis) Saya terbuka menerima

masukan dari rekan kerja maupun

atasan untuk sinergi dan hasil yang

lebih baik (Kolaboratif) saya

ke-5 Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin yaitu

Memperkuat

sistem

manajemen

Pendidikan yang

profesional dan akuntabel”

organisasi

Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin yaitu, bermoral, profesional dan unggul

41
BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN DENGAN NILAI

3. Kepala Unit Laboratorium

Terpadu Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin

melakukan review

terhadap draft

SOP yang akan difinalisasi.

3. Ditandatanganinya

kolom pemeriksaan

dan review draft

SOP oleh Kepala

Unit Laboratorium

Terpadu Poltekkes

Kemenkes Banjarmasin

bertindak proaktif dalam kegiatan ini

(Adaptif)

Saya menyampaikan SOP yang akan

difinalisasi kepada Kepala Unit Laboratorium dengan tatabahasa dan

perilaku yang ramah dan cekatan (Berorientasi Pelayanan). Saya

memberikan kinerja terbaik dalam

menyampaikan SOP ini pada saat

pemeriksaan dan review oleh pihak

terkait (Kompeten).

42
KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

5 Sosialisasikan SOP

dan form

peminjaman alat

dan bahan

laboratorium

secara digital

kepada

4. Pengesahan SOP

Peminjaman alat

dan bahan

laboratorium

secara digital oleh

Kepala Unit

Laboratorium

Terpadu Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin

1. Merancang materi

sosialisasi

penggunaan form

peminjaman alat digital

4. SOP yang telah

disahkan Kepala Unit Laboratorium

Terpadu Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin

1. Terbentuknya

rancangan materi

sosialisasi

Saya melaporkan hasil SOP yang sah

kembali kejurusan dengan jujur dan

benar, bertanggung jawab dalam

pengarsipan dokumen SOP ini (Akuntabel)

Sebelumnya saya menyiapkan

rancangan materi dengan lengkap dan

memeriksa segala kelengkapan dengan

teliti agar nantinya mahasiswa dapat

menangkap dan paham (akuntabel).

Saya melaksanakan pengabdian

kepada satuan kerja saya (Loyal)

Kontribusi kegiatan ini

adalah sebagai

perwujudan misi

ke-5 Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin yaitu

Kegiatan ini

dapat

menguatkan

nilai-nilai organisasi

Poltekkes

Kemenkes

43
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

mahasiswa dengan cara memastikan agenda

sosialisasi sudah matang terplaning

walupun diluar jam kerja saya agar

bisa berjalan dengan lancar (Kompeten)

“Memperkuat

sistem manajemen

Pendidikan yang

Banjarmasin

2. Meminta persetujuan dan menyampaikan gagasan untuk

melakukan

Sosialisasi kepada

atasan

3. Membuat undangan sosialisasi SOP

2. Diperolehnya persetujuan untuk

melakukan sosialisasi

Saya menyampaikan gagasan untuk

memenuhi kebutuhan mahasiswa serta

instansi, dan meminta persetujuan

pelaksanaan sosialisasi dengan

tatabahasa dan prilaku yang ramah, cekatan, solutif (Berorientasi

Pelayanan) serta bertanggung jawab

atas apa yang saya sampaikan (Akuntabel),

profesional dan akuntabel”

yaitu, bermoral, profesional dan unggul

3. Terbentuknya undangan sosialisasi

SOP peminjaman

Saya membuat undangan sosialisasi

dengan memanfaatkan kecanggihan

teknologi tidak hanya dengan cara

44
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
KETERKAITAN
NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT
DENGAN

peminjaman alat

dan bahan laboratorium

secara digital

4. Distribusi informasi undangan sosialisasi SOP

peminjaman alat

dan bahan laboratorium

secara digital dengan sosial media kepada

mahasiswa

alat dan bahan laboratorium secara digital

4. Terlaksananya

distribusi informasi undangan sosialisasi

SOP peminjaman

alat dan bahan laboratorium secara digital dengan social media kepada

mahasiswa

konvensional tetapi juga digital (Adaptif)

Melakukan distribusi undangan fisik dan beradaptasi dengan memberikan informasi model sekarang melalui sosial media (adaptif) secara profesional dan bertanggung (akuntabel) dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sopan santun (berorientasi pelayanan)

45
KEGIATAN TAHAPAN
KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO
OUTPUT

5. Pelaksanaan

sosialisasi SOP

penggunaan form

peminjaman alat

dan bahan

laboratorium digital

5. Terlaksananya

sosialisasi SOP dan penggunaan form

peminjaman alat

dan bahan

laboratorium secara digital

saya melaksanakan sosialisasi dengan

cara yang adil dan tidak memandang

perbedaan, saling menghargai

mahasiswa dan rekan kerja. (Harmonis). Saya Berkoordinasi

dengan pihak pihak yang terlibat dan

mahasiswa dalam melaksanakan

evaluasi hasil sosialisasi dan terbuka

terhadap semua pihak dalam menerima

saran dan masukan agar kegiatan bisa

lebih berkembang (Kolaboratif), Saya

menyampaikan materi sosialisasi SOP

Kepala mahasiswa dan peserta dengan

tatabahasa dan perilaku yang ramah

dan cekatan (Berorientasi

Pelayanan).

46
KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

6 Monitoring

pelaksanaan

Peminjaman alat

dan bahan lab

secara digital

1.Berkoordinasi

dengan Penanggung

Jawab Lab, PLP dan

mahasiswa dalam

berjalannya

penggunaan Form

peminjaman alat

dan bahan lab digital.

1. Terlaksananya

Penggunaan form

digital dalam proses

peminjaman alat

dan bahan lab.

Hasil : Dokumentasi

Saling berkoordinasi dengan rekan

kerja agar kegiatan berjalan dengan

lancar (Kolaboratif) bersifat adaptif

bilamana ada masukan ataupun kritik

dari atasan yang benar adanya,

berupaya melakukan perbaikan untuk

pelayanan lebih prima (Adaptif)

berkomitmen untuk kesempurnaan

berjalannya kegiatan dan akan

memberikan waktu walaupun diluar

jam kerja untuk memperbaiki jika

terjadi kendala dalam kegiatan (Loyal)

Kontribusi

kegiatan ini

adalah sebagai

perwujudan misi

ke-5 Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin yaitu

“Memperkuat

sistem manajemen

Pendidikan yang

Kegiatan ini

dapat

menguatkan

nilai-nilai organisasi

Poltekkes Kemenkes

2.Memonitoring

Berjalannya

Penggunaan form

peminjamanan alat

dan bahan lab digital

2. Termonitornya

pelaksanaan

peminjaman alat

dan bahan lab

secara digital.

Saya memberikan waktu saya untuk

melayani mahasiswa, memberikan

bantuan dengan ramah dan cekatan

ketika ada yang masalah yang timbul

demi kelancaran kegiatan. (Ber

profesional dan akuntabel”

Banjarmasin yaitu, bermoral, profesional dan unggul

47
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

7 Melakukan

evaluasi

pelaksanaan

kegiatan

peminjaman alat

1.Meminta

persetujuan atasan

untuk melakukan

evaluasi kegiatan

pelaksanaan

1.Diperolehnya

persetujuan untuk

melakukan evaluasi

Orientasi Pelayanan) memberikan

kinerja terbaik dan bertanggung jawab

atas kelancaran berjalannya proses

peminjaman alat dan bahan lab secara

digital (Kompeten) dan bertanggung

jawab mengawasi dengan teliti

berjalannya kegiatan (Akuntabel)

melaksanakan kegiatan dengan cara yang adil dan tidak memandang

perbedaan, saling menghargai

mahasiswa dan rekan kerja.

(Harmonis)

saling perduli dan menghargai dimana saya akan berkoordinasi mengenai

waktu dan tempat dengan pihak terkait

sebelum meminta persetujuan agar

terbangun suasana yang kondusif

(Harmonis), Menyampaikan

permohonan dengan ramah dan cekatan (Berorientasi Pelayanan)

Kontribusi

kegiatan ini

adalah sebagai

perwujudan misi

ke-5 Poltekkes

Kegiatan ini

dapat

menguatkan

nilai-nilai

organisasi

48
KEGIATAN TAHAPAN
KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO
OUTPUT

dan bahan lab

secara digital

peminjaman alat

dan bahan lab

secara digital

2.Membuat rancangan form quesioner untuk melaksanakan evaluasi

2.Terbentuknya rancangan quesioner untuk evaluasi pelaksanaan penggunaan form

peminjaman alat dan

bahan lab secara digital

Membuat racangan quesioner dengan teliti dan bertanggung jawab dan

memperhatikan aspek-aspek yang

harus ada (Akuntabel)

Kemenkes

Banjarmasin yaitu

"Memperkuat

sistem manajemen

Pendidikan yang profesional dan akuntabel”

Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin yaitu, bermoral, profesional dan unggul

3.Membagikan form

quesioner evaluasi

kepada mahasiswa

jurusan

keperawatan gigi

3.Terdistribusinya questioner evaluasi

Memberikan kinerja terbaik dalam

Memastikan terdistribusinya quesioner

secara menyeluruh agar didapat hasil

evaluasi yang maksimal (Kompeten)

4.Melakukan data 4.Terdatanya hasil Saya akan bersifat adaptif bilamana

49
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN DENGAN NILAI

8 Membuat rencana

tindak lanjut dari

hasil evaluasi

checkinghasil

kuesioner dan

proses peminjaman

alat dan bahan di google form

5.Mengolah data hasil evaluasi dan membuat laporan

kuesioner dan proses

peminjaman alat dan

bahan di google form

ada masukan ataupun kritik dari

mahasiswa yang benar adanya, dan

berupaya melakukan perbaikan untuk

pelayanan lebih prima (Adaptif) Saya

berkolaborasi bersama mahasiswa dan

terbuka untuk menerima saran dan

masukan dari berbagai pihak demi

pelayanan yang lebih berkualitas

(Kolaboratif)

5.Terbentuknya laporan

hasil evaluasi

Saya akan berkomitmen untuk

menyelesaikan pengolahan data

evaluasi demi kepentingan bersama

walaupun memerlukan waktu

tambahan di luar jam kerja. (Loyal)

1. Menyiapkan

rancangan rencana

tindak lanjut dari

1. Tersiapkannya

rancangan rencana

tindak lanjut dari

Saya menyiapkan laporan hasil evaluasi

untuk didiskusikan dengan cermat dan

teliti dan dapat dipertanggung

Kontribusi kegiatan ini

adalah sebagai

Kegiatan ini

dapat menguatkan

50
KEGIATAN
KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO
TAHAPAN OUTPUT

proses kegiatan

peminjaman alat

dan bahan

laboratorium

secara digital

hasil evaluasi

proses kegiatan

peminjaman alat

dan bahan

laboratorium

secara digital

2. Meminta izin untuk

berdiskusi bersama

Penanggung

Jawab Laboratorium/PLP

3. Mendiskusikan

rancangan tindak

lanjut dari hasil

evaluasi proses

kegiatan

hasil evaluasi proses

kegiatan

peminjaman alat

dan bahan

laboratorium secara digital

2. Waktu dan tempat

serta izin melakukan

diskusi telah didapat

jawabkan (Akuntabel), serta

mengkaji dan memahami seluruh hasil

evaluasi dengan baik sebelum

didiskusikan (Kompeten)

perwujudan misi

ke-5 Poltekkes

Kemenkes

Banjarmasin yaitu

nilai-nilai

organisasi

Poltekkes

Kemenkes

3. Catatan dan arahan

dari Penanggung

Jawab

Laboratorium/PLP.

Ataupun pihak

Saya saling perduli dan menghargai

dimana saya akan berkoordinasi

mengenai waktu dan tempat dengan

pihak terkait sebelum meminta izin

berdiagar terbangun suasana yang

kondusif (Harmonis),

Saya berdisukusi dengan atasan

dengan sopan dan ramah agar tercipta

pelayanan yang optimal dan prima, dan

sebagai salah santu wujud melakukan

perbaikan tiada henti. (Berorientasi

sistem manajemen

Pendidikan yang

profesional dan akuntabel”

Banjarmasin yaitu, bermoral, profesional dan unggul

51
KEGIATAN TAHAPAN
KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO
OUTPUT
"Memperkuat

peminjaman alat

dan bahan

laboratorium

secara digital

terkait Pelayanan)

Saran dan kritik yang saya dapatkan

akan saya data dengan jujur dan

cermat sehingga menjaga kepercayaan

yang diberikan. (Akuntabel) Saya

akan bersifat adaptif bilamana ada

masukan ataupun kritik dari atasan

yang benar adanya, dan berupaya

melakukan perbaikan untuk pelayanan

lebih prima (Adaptif)

4. Membuat rencana

tindak lanjut dari

hasil evaluasi

proses kegiatan

peminjaman alat

dan bahan

laboratorium

4. Terbentuknya

rencana tindak lanjut

Saya memberikan kinerja terbaik untuk

meraih kesuksesan berjalannya

Perbaikan agar bisa mengembangkan

kualitas dan kapabilitas (Kompeten)

dan bertekat untuk memberikan

kontribusi yang akan memajukan

satuan kerja (Loyal) menjalin

52
KETERKAITAN DENGAN NILAI BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI
Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat Dan Bahan Di Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

KETERKAITAN DENGAN NILAI

NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

secara digital.

hubungan dengan pihak-pihak lain

yang dapat meningkatkan kualitas

perbaikanini (kolaboratif)

53
BERAKHLAK KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI PENGUTAN NILAI ORGANISASI

I. Waktu dan Tempat Aktualisasi

1. Judul aktualisasi :Optimalisasi proses administrasi peminjaman alat dan bahan di laboratorium Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin pada tahun 2022.

2. Waktu Pelaksanaan : 30 Juni 2022- 05 Agustus 2022

3. Tempat Pelaksanaan : Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

1 Koordinasi dengan Penanggung Jawab

Laboratorium dan para PLP terkait

pembuatan rancangan SOP dan form peminjaman alat dan bahan secara digital

2 Membuat rancangan digital form peminjaman

alat dan bahan laboratorium

3 Membuat SOP peminjaman alat dan bahan laboratorium secara digital

4 Finalisasi rancangan SOP

5 Mensosialisasikan SOP dan Form peminjaman

alat dan bahan laboratorium secara digital

6 Monitoring pelaksanaan Peminjaman alat dan bahan lab secara digital

7 Melakukan evaluasi pelaksanaan SOP

peminjaman alat dan bahan lab secara digital

8 Membuat rencana tindak lanjut dari hasil

evaluasi proses kegiatan peminjaman alat dan bahan laboratorium secara digital

NO KEGIATAN Juni Juli Aug 4 1 2 3 4 1

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi Pelayanan Modul

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia. X

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. SMART ASN Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. 2019.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan.

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. 2020. Renstra Poltekkes Kemenkes Banjarmasin 20202024.

SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat dan Bahan di

Optimalisasi Proses Administrasi Peminjaman Alat dan Bahan di

Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan

Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Kementerian Kesehatan Banjarmasin

OLEH : OLEH :

MUHAMMAD YUSRIL PRATAMA, S.Tr.Kes

MUHAMMAD YUSRIL PRATAMA, S.Tr.Kes

Pelatihan Dasar CPNS KEMENKES Pelatihan Dasar CPNS KEMENKES

Golongan III Angkatan 3 Kelompok C Tahun 2022

Golongan III Angkatan 3 Kelompok C Tahun 2022

POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

VISI

Merupakan institusi pendidikan tenaga

kesehatan negeri dibawah KEMENKES RI

yang berada di Kalimantan Selatan, Banjarbaru

MISI

Menyelenggarakan pendidikan kesehatan yang

bermoral, profesional, dan unggul.

Menyelenggarakan penelitian dan pelatihan yang

Sebagai pusat pendidikan

kesehatan yang Bermoral, Profesional dan Unggul.

unggul untuk meningkatkan mutu pendidikan

kesehatan.

Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat

bidang kesehatan berdasarkan keilmuan, hasil penelitian,dan berorientasi kepada kebutuhan

masyarakat

Membangun civitas academica berdasarkan budaya orgaisasi;

Memperkuat sistem manajemen Pendidikan yang

profesional dan akuntabel;

Membangu jejaring kerjasama lintas program dan

sektor, baik nasional maupun internasional

1. 2. 3.

POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN TUGAS

melaksanakan pendidikan

vokasi dalam bidang

kesehatan pada jejang program Diploma III dan atau program Diploma IV/S1

Terapan/Sarjana Sains

Terapan, serta program lain

sesuai peraturan perundangundangan.

FUNGSI

Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam bidang kesehatan.

Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan.

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Pelaksanaan pembinaan civitas akademika.

Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif.

1.
2. 3. 4. 5.

TUSI JABATAN PESERTA

Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium

Pendidikan yang dapat dinilai Angka Kreditnya, terdiri atas:

Pendidikan

Pengelolaan laboratorium

perencanaan kegiatan Laboratorium

pengoperasian peralatan dan penggunaan

bahan

pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan

pengevaluasian sistem kerja Laboratorium

pengembangan kegiatan Laboratorium

Pengembangan Profesi

contohnya seperti:

pengajar/pelatih pada diklat

fungsional/teknis

pemberian bimbingan

peran serta dalam

seminar/lokakarya

Di bidang

pengelolaan

Laboratorium

A. Unsur Utama 1. 2. 3. B. Unsur Penunjang 1. 2.
PERMEN PAN & RB NO. 7 TAHUN 2019
3.

Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi

pengoprasian alat dan bahan

umum

ISUTERIDENTIFIKASi

Menyusun kebutuhan bahan dan peralatan kategori umum pada

kegiatan pendidikan

Mengembangkan Sistem

Pengelolaan Laboratorium

KONDISI SAAT INI

Belum optimalnya supervisi yang dilakukan

oleh PLP dikarenakan

banyaknya beban kerja yang ditanggung.

KONDISI SAAT INI

belum terpenuhinya jumlah

sebagian alat laboratorium sesuai standar laboratorium.

terdapatnya gap dalam jumlah alat yang terdaftar

pada Stock Opname

KONDISI YG DIHARAPKAN

Kegiatan supervisi

berjalan dengan

optimal Sesuai SOP

KONDISI YG DIHARAPKAN

Jumlah alat dan bahan laboratorium di laboratorium

keperawatan gigi sudah

memenuhi standard

KONDISI SAAT INI

Belum optimalnya proses

administrasi di laboratorium

Jurusan Keperawatan Gigi

Proses masih manual

kurang fleksibel & membutuhkan banyak

waktu

Sulit data checking SOP belum berjalan

dengan konsisten

KONDISI YG DIHARAPKAN

Adanya pengembangan

pengelolaan laboratorium

berupa percepatan proses administrasi

TUSI PLP TUSI PLP TUSI PLP

INTERVAL PENENTUAN PRIORITAS

PENETAPAN CORE ISU

Melalui Analisis USG

I

DeskripsiCoreIsu

Proses administrasi peminjaman alat dan bahan lab merupakan suatu proses manajemen laboratorium

yang terdiri atas pendataan atau pencatatan mengenai alat dan bahan yang akan dipinjam oleh

mahasiswa.

bertujuan agar semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis.

Kurangnya SDM dan Tingginya

Masih Menggunakan Sistem

Konvensional

Form peminjaman alat dan bahan masih bersifat konvensional dan belum

tergiditalisasi. Proses administrasi dan pengolahan data jadi lambat dan tidak

fleksibel.

Pengarsipan masih dalam bentuk fisik

beresiko untuk rusak atau hilang.

Beban Kerja

Rata-rata PLP mempunyai 2 Jabatan

tambahan

SOP Masih Belum Terlaksanan

Dengan Konsisten

Mahasiswa mengajukan peminjaman

alat di hari H praktikum mengakibatkan kurangnya persiapan laboratorium.

Hanya terdapat 2 PLP di Jur. KepGigi, Tetapi ada 6 Laboratorium. Belum sesuai

Standard yang ada.

S U
I

ANALISISPENYEBAB

MENGGUNAKANMETODEFISHBONE

Lambatnya proses

administrasi

peminjaman alat

dan bahan laboratorium

ANALISISDAMPAK

JIKAISUTIDAKPECAHKAN

Tidak berjalannya

SOP peminjaman alat

dan bahan

laboratorium sesuai

standarnya

Sulit melakukan

tracking data dan merekap data

dikarenakan masih

memakai metode manual

Keterlambatan

Kegiatan

Praktikum

Pengarsipan yang

bersifat

konvensional

beresiko untuk

rusak akibat

musibah atau

keteledoran

GAGASAN PEMECAHAN ISU

OPTIMALISASI PROSES ADMINISTRASI PEMINJAMAN

ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM JURUSAN

KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES

BANJARMASIN

KEGIATAN PEMECAHAN ISU

Koordinasi dengan Penanggung Jawab

Laboratorium dan para PLP terkait pembuatan

rancangan SOP dan form peminjaman alat dan

bahan secara digital

Membuat digital form peminjaman alat dan bahan laboratorium.

Mensosialisasikan SOP peminjaman alat dan

bahan secara digital.

Monitoring pelaksanaan Peminjaman alat dan

bahan lab secara digital

Membuat draft SOP peminjaman alat dan bahan

laboratorium secara digital

Finalisasi draft SOP peminjaman alat dan bahan

laboratorium secara digital

Melakukan evaluasi pelaksanaan SOP

Peminjaman alat dan bahan lab digital

Membuat rencana tindak lanjut dari hasil

evaluasi proses kegiatan peminjaman alat dan

bahan laboratorium secara digital

KEGIATAN

Koordinasi dengan Penanggung Jawab Laboratorium dan para PLP

terkait pembuatan rancangan SOP dan form peminjaman alat dan

TAHAPAN KEGIATAN

OUTPUT

Menyiapkan bahan diskusi

rancangan kegiatan

Membuat janji bersama Pj

lab maupun PLP mengenai

waktu dan tempat diskusi

Pembahasan rancangan bersama PLP/PJ Lab

Keperawatan Gigi

Melakukan perbaikan

rancangan kegiatan dari

hasil diskusi

NILAI DASAR

BerAKHLAH

BERORIENTASI PELAYANAN (Cekatan-Solutif)

Dokumen Rancangan

bahan secara digital 2

Izin Berdiskusi

KOMPETEN (Keberhasilan-kualitas terbaik)

perwujudan misi ke-5 Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin yaitu “

AKUNTABEL (Tanggung jawab-Disiplin)

LOYAL (Setia pada pemerintahan yang sah)

Memperkuat sistem manajemen Pendidikan yang profesional dan akuntabel”

NIlai Orgnaisasi

Masukan

Rancangan yang diperbaiki

HARMONIS (Menghargai-Kondusifitas)

KOLABORATIF (Bekerjasama-Terbuka)

Poltekkes

Kemenkes BJM

Bermoral, Unggul, Profesional

BERORIENTASI PELAYANAN (Perbaikan Tiada Henti-Solutif)

ADAPTIF

(Proaktif-Menyesuaikan diti)

1 3 4

KEGIATAN

NILAI DASAR

OUTPUT

BerAKHLAH

KOMPETEN

(Keberhasilan-kualitas terbaik)

Pembahasan rancangan

bersama PLP/PJ Lab

Keperawatan Gigi

Membuat Form Digital

perwujudan misi ke-5

Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin yaitu

HARMONIS (Menghargai-Kondusifitas)

KOLABORATIF

(Bekerjasama-Terbuka)

simulasi uji coba

penggunaan form digital

AKUNTABEL (Tanggung jawab-Disiplin)

LOYAL

(Setia pada pemerintahan yang sah)

Pembuatan form

BERORIENTASI PELAYANAN

(Perbaikan Tiada Henti-Solutif)

ADAPTIF

(Proaktif-Menyesuaikan diti)

Membuat digital form peminjaman alat dan bahan laboratorium. 5

Akuntabel (Bertanggung Jawab-Jujurs)

Memperkuat sistem manajemen Pendidikan yang profesional dan akuntabel”

NIlai Orgnaisasi

Poltekkes

Kemenkes BJM

Bermoral, Unggul, Profesional

2 literatur riview tentang pembuatan digital form 1 3 4 Konsep
TAHAPAN KEGIATAN Konsep
terverifikasi
Form
form yang disepakati Terbentuknya Form digital Performa form digital
Melaporkan Hasil
Disetujuinya form

KEGIATAN

TAHAPAN KEGIATAN

Membuat draft SOP peminjaman alat dan bahan

laboratorium secara digital

OUTPUT

Terlaksana

Pengkajian

membuat draft SOP

peminjaman alat dan bahan

secara digital

Membahas draft SOP

dengan Penanggung jawab

laboratroium

Melakukan perbaikan

Draft SOP sesuai hasil

diskusi

PENERAPAN NILAI

BerAKHLAH

KOMPETEN (Meningkatkan Kapasitas-kualitas terbaik)

AKUNTABEL (Bertanggung jawab)

perwujudan misi ke-5

Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin yaitu

Draft SOP

LOYAL (Berkontribusi Untuk Satker)

Catatan

masukan dari

Pj Lab

Draft SOP Yang telah

Diperbaiki

HARMONIS (Menghargai-Kondusifitas)

KOLABORATIF (Bekerjasama-Terbuka)

BERORIENTASI PELAYANAN (Perbaikan Tiada Henti-Solutif)

ADAPTIF (Proaktif-Menyesuaikan diti)

Memperkuat sistem manajemen Pendidikan yang profesional dan akuntabel”

NIlai Orgnaisasi Poltekkes

Kemenkes BJM

Bermoral, Unggul, Profesional

2
tentang tatacara pembuatan
SOP 1 3 4
pengkajian
draft

KEGIATAN Finalisasi

draft SOP peminjaman alat dan bahan laboratorium secara digital

PENERAPAN NILAI

TAHAPAN KEGIATAN

Menyiapkan draft SOP yang akan

difinialisasi, dan berkoordinasi

dengan Pj dan Ka Unit Lab

Penanggung Jawab Laboratorium

Melakukan pemeriksaan

dan review draft SOP

OUTPUT

BerAKHLAH

AKUNTABEL (Bertanggung jawab-Disiplin)

Draft SOP

Lengkap

Ditandatanganinya

Kolom Pemeriksaan

oleh Pj Lab

BERORIENTASI PELAYANAN (Perbaikan Tiada Henti-Solutif) LOYAL (Taat Pada aturan)

ADAPTIF (Proaktif)

KaUnit Lab Terpadu Poltekkes

Kemenkes Banjarmasin melakukan

review terhadap draft SOP

Pengesahan SOP Peminjaman

alat dan bahan laboratorium

secara digital oleh Kepala Unit

Lab Poltekkes Kemenkes BJM

Ditandatanganinya

Kolom Review

Oleh KaUnit Lab

SOP yang telah

disahkan Kepala Unit Laboratorium

Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin

HARMONIS (Menghargai-Kondusifitas)

perwujudan misi ke-5 Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin yaitu “

Memperkuat sistem manajemen Pendidikan yang profesional dan akuntabel”

NIlai Orgnaisasi Poltekkes

Kemenkes BJM

Bermoral, Unggul, Profesional KOLABORATIF

(Bekerjasama-Terbuka)

KOMPETEN (Memberikan Kinerja Terbaik)

AKUNTABEL (Bertanggung jawab-Disiplin)

2
1 3 4

KEGIATAN

TAHAPAN KEGIATAN

Merancang materi sosialisasi

penggunaan form peminjaman alat digital

Mensosialisasikan SOP peminjaman alat dan

bahan secara digital.

PENERAPAN NILAI

OUTPUT

Rancangan materi sosialisasi

BerAKHLAH

KOMPETEN

(Meningkatkan Kapasitas-kualitas terbaik)

LOYAL (Berkontribusi Untuk Satker)

perwujudan misi ke-5 Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin yaitu “

Memperkuat sistem manajemen Pendidikan yang profesional dan akuntabel”

Meminta persetujuan dan menyampaikan gagasan untuk melakukan Sosialisasi kepada atasan

Membuat dan

mendistribusikan undangan sosialisasi SOP

Pelaksanaan sosialisasi

SOP penggunaan form

peminjaman alat dan

bahan laboratorium digital

Persetujuan sosialisasi

BERORIENTASI PELAYANAN (Ramah-Cekatan-Solutif)

Undangan terdistribusi

Terlaksananya

Sosialisasi SOP

ADAPTIF (Pemanfaatan IT)

NIlai Orgnaisasi Poltekkes

Kemenkes BJM Bermoral, Unggul, Profesional

AKUNTABEL (Bertanggung jawab)

KOLABORATIF (Kerjasama dengan rekan kerja & mahasiswa)

2
1 3 4

KEGIATAN

Monitoring pelaksanaan Peminjaman alat

dan bahan lab secara digital

TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

Berkoordinasi dengan Pj Lab, PLP dan mahasiswa dalam

berjalannya penggunaan Form

peminjaman alat dan bahan lab digital.

Terlaksananya

Penggunaan form digital dalam proses peminjaman alat dan bahan lab.

NILAI DASAR

BerAKHLAH

KOLABORATIF (Bekerjasama-Terbuka)

ADAPTIF (Proaktif-Menerima Masukan)

HARMONIS (Menghargai-Adil)

LOYAL

(Memberikan Kinerja melebihi Ekspektasi)

perwujudan misi ke-5

Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin yaitu

Memonitoring

Berjalannya Penggunaan

form peminjamanan alat

dan bahan lab digital

Termonitornya

Kegiatan

KOMPETEN (Keberhasilan-kualitas terbaik)

BERORIENTASI PELAYANAN (Membantu-Solutif)

Akuntabel (Bertanggung Jawab-Jujur)

Memperkuat sistem

manajemen Pendidikan yang profesional dan akuntabel”

NIlai Orgnaisasi

Poltekkes

Kemenkes BJM

Bermoral, Unggul, Profesional

1
2

KEGIATAN

TAHAPAN KEGIATAN

Meminta

Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan

peminjaman alat dan bahan lab secara digital

PENERAPAN NILAI

OUTPUT

IZIN melakukan evaluasi

BerAKHLAH

HARMONIS

(Saling perduli dan menhargai)

BERORIENTASI PELAYANAN (Ramah-Cekatan-Solutif)

Membuat rancangan form quesioner untuk

melaksanakan evaluasi

Membagikan form quesioner

evaluasi kepada mahasiswa

jurusan keperawatan gigi

Melakukan data checking & pengolahan data hasil kuesioner dan proses

peminjaman alat dan bahan

di google form

Quesioner

Terdistribusinya

Quesioner

Laporan Hasill evaluasi

AKUNTABEL

(Bertanggung jawab dalam membuat form)

perwujudan misi ke-5

Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin yaitu “

Memperkuat sistem manajemen Pendidikan yang profesional dan akuntabel”

NIlai Orgnaisasi Poltekkes

Kemenkes BJM

KOMPETEN

(Memberikan kinerja terbaik)

Bermoral, Unggul, Profesional

ADAPTIF

(Adaptif terhadap masukan yang di dapat)

KOLABORATIF

(Berkerjasama dengan seluruh pihak terkait)

LOYAL (Komitmen untuk menyelesaikan tugas)

2
kegiatan 1 3 4
persetujuan atasan untuk melakukan evaluasi

KEGIATAN

perwujudan misi ke-5

Membuat rencana tindak lanjut dari hasil evaluasi

proses kegiatan peminjaman alat dan bahan

laboratorium secara digital

Poltekkes Kemenkes

Banjarmasin yaitu

“Memperkuat sistem

manajemen Pendidikan yang profesional dan akuntabel”

Menyiapkan rencana tindak

lanjut dari hasil evaluasi proses kegiatan

OUTPUT

Tersiapkannya rancangan rencana tindak lanjut dari hasil evaluasi proses kegiatan

PENERAPAN

NILAI BERAKHLAK

AKUNTABEL (Menyiapkan laporan hasil dengan cermat bertanggung jawab)

Meminta izin untuk berdiskusi bersama Penanggung Jawab Laboratorium/PLP

Mendiskusikan rancangan

tindak lanjut dari hasil evaluasi proses kegiatan

NIlai Orgnaisasi

Poltekkes

Kemenkes BJM Bermoral, Unggul, Profesional

Membuat rencana tindak lanjut dari hasil evaluasi proses kegiatan

Waktu dan

tempat serta

izin melakukan diskusi telah didapat

HARMONIS

(Menjaga kondisifitas agar tidak jadual bentrok - Saling menghargai)

Catatan dan arahan dari

pihak terkait

BERORIENTASI PELAYANAN (Ramah-cekatan-solutif dalam berdiskusi)

AKUNTABEL (Bertanggung jawab, jujur, cermat)

Terbentuknya rencana tindak lanjut

KOMPETEN (Memberi Kinerja Terbaik)

KOLABORATIF (Bekerjasama, Terbuka) LOYAL (Memberikan Kontribusi Untuk Satker)

Optimalisasi proses administrasi peminjaman alat dan bahan di laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin TAHAPAN KEGIATAN
1 2 3 4

Judul Rancangan Aktualisasi :

Optimalisasi proses administrasi peminjaman alat dan bahan di laboratorium Keperawatan Gigi

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin pada tahun 2022.

Ju

TERIMAKASIH

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.