LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3
OPTIMALISASI PEMANTAUAN BALANCE CAIRAN PADA PASIEN
MENGGUNAKAN GOOGLE SHEET DI RUANG KANA
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
TAHUN 2022
DISUSUN OLEH :
Ns. Silvia Rahmi, S.Kep
NIP. 199101212022032002
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PEMANTAUAN BALANCE CAIRAN PADA PASIEN MENGGUNAKAN
FORMULIR GOOGLE SHEET DI RUANG KANA
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
TAHUN 2022
Telah di seminarkan
Tanggal 29 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Menyetujui:
drg. Yana Yojana, MA
Oded Sumarna, S.Kep,
M.Kep NIP. 197409132005012001
NIP. 196911121997031001
Penguji
Asep Zaenal M, SKM, M.EPID 196601061988031002
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Rancangan Aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pemantauan Balance Cairan Pada Pasien Menggunakan Google Sheet Di Ruang Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”. Selama proses penyusunan laporan rancangan aktualisasi, penulis banyak mendapat bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu peserta ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. dr. Azhar Jaya SKM, MARS selaku Plt. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan dukungan kepada peserta untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS.
2. Bapak Oded Sumarna, S.Kep, Ners., M.Kep selaku mentor yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan nasihat kepada penulis.
3. Ibu drg. Yana Yojana, MA selaku coachyang telah memberikan bimbingan, saran, nasihat, dan motivasi kepada peserta.
4. Bapak Rizki Juniar Eko Satrio, S.Kep, Ners. Selaku Kepala Ruang Kana yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan nasihat kepada penulis.
5. Orang Tua dan keluarga yang telah mendoakan selama mengikuti pelatihan dasar CPNS ini sehingga penulis mampu mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
6. Seluruh teman-teman peserta Pelatihan Dasar CPNS golongan III angkatan 3 Kementerian Kesehatan RI Tahun 2022.
7. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang turut berpartisipasi sehingga selesainya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak sekali kekurangannya, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan penulisan dan penyusunan hasil laporan dimasa mendatang.
Bandung, Juni 2022
Ns. Silvia Rahmi, S.Kep
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintah. Menurut
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN memiliki beberapa tugas yaitu melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Merujuk pada Pasal 12 UU Nomor 5 Tahun 2014, pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk menciptakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki kriteria tersebut maka diperlukan adanya peningkatan mutu profesionalisme, sikap pengabdian dan kesetiaan terhadap bangsa.
Proses pembentukan ini dilakukan pada Pelatihan Dasar CPNS yaitu pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara integrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang (Peraturan LAN NO. 12 Tahun 2017). Melalui Latsar ini Calon Aparatur Sipil Negara (CPNS) dapat mempelajari dan menerapkan nilainilai dasar profesi ASN sehingga tertanam kuat dalam dirinya. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya Berorientasi Pelyanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang disingkat BerAKHLAK.
Latsar CPNS bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu BerAKHLAK. Untuk mewujudkan nilai nilai tersebut, penulis membuat rancangan kegiatan yang mengandung unsur BerAKHLAK dalam pelaksanaannya. Selain itu penulis
juga mencari isu yang ada ditempat kerja agar isu tersebut dapat diselesaikan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan.
1.2Tujuan
1.2.1
Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu menyusun rancangan aktualisasi yang didasari atas pemahaman mata pelatihan kedudukan, peran, dan fungsi ASN sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik dan perekat dan pemersatu bangsa yang dilandasi dengan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelyanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK).
1.2.2
Tujuan khusus dari penulisan rancangan aktualisasi adalah:
a. Mampu menjelaskan identifikasi isu dan penetapan isi pioritas di unit kerja.
b. Mampu menjelaskan gagasan pemecahan isu pioritas dengan menyusun rencana, tahapan kegiatan, output kegiatan.
c. Mampu menjelaskan penerapan materi mata kuliah dalam pelatihan dasar CPNS, yaitu nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dalam melaksanakan tahapan kegiatan.
d. Mampu melaksanakan rencana kegiatan dalam kaitannya dengan pencapaian visi dan misi organisasi serta penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.
e. Penulis mampu menciptakan inovasi dalam mewujudkan visi dan misi melalui analisis dampak dan identifikasi isu di lingkungan kerja.
1.3Ruang Lingkup
Pendidikan dan Pelatihan dasar Golongan III angkatan 3 diselenggarakan dari tanggal 25 April 2022 sampai dengan 19 Agustus 2022. Kegiatan lastar ini dilakukan baik secara daring maupun luring di balai pelatihan kesehatan (BAPELKES) Cikarang. Ruang lingkup aktualisasi oleh penulis mencangkup tugas pokok sesuai sasaran kinerja pegawai (SKP), penugasan pimpinan, dan kegiatan inovasi untuk memecahkan isu yang ada pada unit kerja. Pada setiap kegiatan akan dipaparkan tahapan kegiatan dan hasil yang diharapkan. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Ruangan Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kegiatan dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK.
1.4Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Penulis
Penulis dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan menganalisis dan mengaktualisasikan kegiatan pemecahan masalah yang di dasari nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN dan NKRI sehingga akan terbentuk ASN yang memiliki jiwa nasionalisme, profesional, dan berkarakter dalam melayani masyarakat sehingga terciptannya peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.
1.4.2
Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dengan mengoptimalkan proses asuhan keperawatan kepada masyarakat sebagai bentuk konstribusi terhadap pembangunan rumah sakit untuk mewujudkan visi misi. Meningkatkan mutu dan mewujudkan citra lembaga yang baik yaitu istalasi rumah sakit yang unggul dalam memberikan pelayanan prima.
1.4.3
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya perawat di ruangan Kana dengan selalu mengikuti perkembangan teknologi dalam memberikan pelayanan yang prima dan bertanggung jawab kepada masyarakat. Membentuk lingkungan kerja yang kondusif dan mampu bekerja sama secara tim dalam upaya peningkatan derajat kesehatan.
BAB II
GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
2.1Gambaran Organisasi
2.1.1Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung diresmikan pada tahun
1923 dengan nama Met Algemeene Bandoengsche Ziekenhui sebagai rumah sakit pemerintahan belanda pada saat itu. Pada Tahun 1948, barulah Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dikelola oleh pemerintah Kotapraja Bandung dan berubah nama menjadi Rumah Sakit Rantja Badak. Pada tahun 1967, Rumah Sakit Rantja Badak berubah nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung hingga sekarang menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung.
RSHS merupakan rumah sakit vertikal utama yang dapat diartikan sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Provinsi Jawa Barat berdasarkan Surat Keputusan
Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional. Sebagai rumah sakit rujukan tertinggi, RSHS dituntut untuk memiliki layanan yang lebih dibandingkan dengan rumah sakit kelas B atau C. Layanan tersebut meliputi, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Fasilitas Pemeriksaan Penunjang yang lengkap, dan Instalasi Rawat Khusus.
2.1.2 Visi, Misi dan Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
a Visi
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.
b Misi
Mewujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
c. Motto “Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”
2.1.3 Tugas dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tugas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung:
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Perseorangan secara Paripurna
Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung:
1 Penyusunan Rencana, Program dan Anggaran
2 Pengelolaan Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
3 Pengelolaan Pelayanan Keperawatan
4 Pengelolaan Pelayanan Non Medis
5 Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Pelayanan Kesehatan
6 Pengelolaan Penelitian, Pengembangan dan Penapisan Teknologi di bidang pelayanan Kesehatan
7 Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
8 Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa
9 Pengelolaan sumber daya manusia
10 Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat
11 Pelaksanaan Kerja Sama
12 Pengelolaan Sistem Informasi
13 Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
14 Pelaksanaan Urusan Administarasi Rumah Sakit
2.1.4 Tata Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tata nilai- nilai filosofi RSHS disebut dengan PAMINGPIN PITUIN, meliputi:
1 Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya.
2 Profesional:Berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
3 Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4 Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsif.
5 Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
6 Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
2.1.6Profil Ruang Rawat Inap Kana
Ruang rawat inap Kana merupakan ruang rawat inap medical bedah kelas 3 untuk dewasa dan anak yang mempunyai kapasitas sebanyak 50 tempat tidur dengan total perawat sebanyak 25 orang yang terdiri dari 23 staf, 1 kepala ruangan dan 1 wakil kepala ruangan. Pelayanan yang diberikan menggunakan metode tim.
Jenis pelayanan meliputi pelayanan pre bedah, post bedah, dan perbaikan keadaan umum dengan diawasi oleh pengawas pelayanan perawatan.
Ruang Instalasi Rawat Inap Kana memiliki visi yaitu menjadi ruang perawatan bedah yang berkualitas dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara holistik, bermutu, dan memuaskan bagi pasien dan keluarganya serta menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan penelitian yang mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan.
1
Misi Ruang Rawat Inap Kana :
1. Melaksanakan asuhan keperawatan yang paripurna meliputi aspek bio-psikososio-spiritual kepada pasien bedah.
2. Menyelenggarakan proses pendidikan keperawatan klinik dan penelitian yang berkualitas.
3. Melaksanakan pengelolaan seluruh sumber daya secara good governance (transparan, efektif, dan akuntabel).
4. Meningkatkan kesejahteraan staf dan pengembangan kualitas asuhan keperawatan.
Nama : Ns. Silvia Rahmi, S.Kep
NIP : 199101212022032002
Tempat Tgl Lahir : Padang Panjang, 21 Januari 1991
Pangkat Golongan : Penata Muda, Golongan III/b
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : Ruang Kana RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Instansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Dalam pelaksanaan aktualisasi, mengacu pada kegiatan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), sebagai berikut:
pengantaran pasien rawat inap ke kamar operasi tepat waktu
2 Terpenuhinya kepatuhan penggunaan rekam medik elektronik (RME) di Instalasi
4 Terlaksanany asuhan keperawatan pre dan post operasi
5
6
7
8
laporan data kejadian infeksi daerah operasi di instalasi rawat inap
skor waktu tunggu operasi elektif (WTO) sesuai target
kepatuhan pelaksanaan protokol Kesehatan
No
Butir Kegiatan Sasaran Kinerja
1 Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
2 Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
3 Melakukan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
4 Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
5 Melaksanakan fase finding/deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu
6 Melakukan pengkajian keperawatan lanjut pada individu
7 Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
8 Merumuskan diagnosa keperawatan pada induvidu
9 Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
10 Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan
11 Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
12 Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
13 Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalis pada individu
14 Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
15 Memberikan dukungan/fasilitas spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
16 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan dasar manusia
17 Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
18 Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama melakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
19 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
20 Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
21 Melakukan perawatan luka
22 Melakukan suport kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
23 Melaksanakan manejemen surveilansi hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
24 Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shif/unit/fasilitas kesehatan
25 Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
26 Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
27 Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
2.3Nilai Nilai Dasar ASN
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26
Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN
BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Panduan Perilaku Core Values ASN BerAKHLAK sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
a Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
b Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
c Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
a Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi.
b Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
c Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
a Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
b Membantu orang lain belajar.
c Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
a Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b Suka menolong orang lain.
c Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
a Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
b Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
c Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga
rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
a Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
a Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
BAB III
RANCANGAN AKTULISASI
3.1Identifikasi Isu
Identifikasi isu dilakukan dengan cara observasi, melihat hal-hal yang bisa berpotensi menjadi suatu masalah dan tidak sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP).
Selama 1 minggu bertugas mulai 23 Mei 2022 sampai 29 Mei 2022 ditemukan beberapa
identifikasi isu, diantaranya adalah:
1. Belum optimalnya pemberian edukasi pada pasien baru rawat inap di Ruang Kana
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
a Kondisi Saat Ini
Berdasarkan hasil observasi pada formulir edukasi pasien dan keluarga, dari 15 pasien hanya 9 status pasien yang diberikan edukasi saat pasien baru masuk Edukasi yang diberikan diantaranya: orientasi ruangan, hak dan kewajiban pasien, cuci tangan yang benar, pemilahan tempat sampah, pemakaian masker, dan etika batuk. Dari formulir edukasi juga terlihat bahwa pemberian edukasi terkadang terlewat satu atau dua poin edukasi. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 5 orang perawat di ruangan kana, diketahui terkadang mereka terlewat memberikan satu atau dua edukasi yang harus diberikan pada pasien baru masuk.
b Dampak apabila isu tidak ditangani
Jika masalah ini tidak ditangani akan berdampak pada angka kepuasan pasien terhadap pelayanan, meningkatkan resiko infeksi nosocomial dan menurunnya mutu rumah sakit.
2. Belum optimalnya pemantauan balance cairan pada pasien rawat inap di Ruang Kana
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
a Kondisi Saat Ini
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada perawat ruang Kana, sebanyak 63,6% perawat menyebutkan bahwa pemantauan balance cairan pada pasien diruang Kana belum berjalan dengan baik. Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan kana, pemantauan balance cairan pada pasien rawat inap di ruang
Kana masih dilakukan secara manual dan belum tersedia formulir untuk pemantauan balance cairan.
b Dampak apabila isu tidak ditangani
Jika pemantauan balance cairan tidak dilakukan secara optimal maka beresiko menimbulkan gangguan keseimbangan cairan pada pasien. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat terjadi dalam beberapa bentuk, seperti overhidrasi, dehidrasi, hipovolemia, hypervolemia, dan sebagainya. Masing masing gangguan keseimbangan cairan tersebut menimbulkan berbagai gejala dan bahkan kegawat daruratan medis pada pasien yang berpengaruh pada Length of Stay (LOS) pasien dan pada biaya perawatan pasien yang pada akhirnya menyebabkan penurunan mutu pelayanan di ruangan/instansi.
3. Belum optimalnya pemberian edukasi pre operasi untuk penatalaksanaan keluhan post operasi pada pasien bedah di Ruang Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kondisi saat ini
a Kondisi Saat Ini
Berdasarkan pengkajian pada dua orang pasien post operasi laparatomi, diketahui bahwa pasien takut untuk bergerak meski hanya miring kanan dan kiri karena nyeri luka operasi Saat dikaji lebih jauh pasien mengatakan sudah mendapat edukasi manajemen nyeri dari perawat tapi belum diberi edukasi terkait mobilisasi dini post operasi. Berdasarkan hasil observasi pada formulir edukasi pasien, 11 dari 15 pasien sudah diberikan edukasi manajemen nyeri post operasi, namun untuk edukasi pentingnya melakukan mobilisasi dini post operasi sering terlewatkan oleh perawat.
b Dampak apabila isu tidak ditangani
Kurangnya edukasi pre operasi seperti manajemen nyeri dan mobilisasi dini akan berdampak pada kondisi pasca operasi yaitu memperlama proses penyembuhan luka operasi sehingga memperpanjang hari rawat pasien yang selanjutnya akan menurunkan angka kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan dan menurunkan tingkat mutu pelayanan rumah sakit.
3.2Penetapan Core Isu
Untuk mengidentifikasi isu prioritas pada rancangan aktualisasi ini penulis menggunakan teknik penilaian APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan kelayakan). Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkan empat item, yaitu :
1. Aktual (A), artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
2. Problematik (P), artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. Kekhalayakan (K), artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak (L), artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya. Penilaian menentukan prioritas menggunakan metode APKL dilakukan berdasarkan skala likert 1-5 yaitu:
Nilai 5 adalah sangat tinggi nilai aktualnya, problematiknya, kekhalayakannya dan kelayakannya
Nilai 4 adalah tinggi nilai aktualnya, problematiknya, kekhalayakannya dan kelayakannya
Nilai 3 adalah cukup tinggi nilai aktualnya, problematiknya, kekhalayakannya dan kelayakannya
Nilai 2 adalah kurang tinggi nilai aktualnya, problematiknya, kekhalayakannya dan kelayakannya
Nilai 1 adalah sangat kurang nilai aktualnya, problematiknya, kekhalayakannya dan kelayakannya
Berdasarkan standar nilai diatas, berikut penilaian prioritas terhadap masing masing isu:
optimalnya pemberian edukasi pre operasi untuk penatalaksanaan keluhan post op pada pasien bedah di Ruang
RSUP Dr. Hasan Sadikin
Sesuai hasil analisa dengan metode APKL, dan setelah berdiskusi dengan kepala ruangan dan berkonsultasi dengan mentor, maka dipilihlah isu mengenai “Belum optimalnya pemantauan balance cairan pada pasien di Ruang Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022”
3.3Latar Belakang Pemilihan Isu
Pada pasien rawat inap pemasangan infus menjadi suatu prosedur yang kerap kali dikerjakan. Pemasangan infus bertujuan memasukan cairan ke dalam tubuh melalui jalur vena, selain cairan dapat juga berupa produk darah, cairan nutrisi dan obat-obatan intravena. Sejumlah cairan yang masuk melalui vena tentu mempengaruhi keseimbangan cairan. Keseimbangan cairan atau balance cairan sangat penting diketahui dan dimonitor agar mencegah terjadinya komplikasi dan tercapainya pemenuhan kebutuhan sel dan jaringan. Keseimbangan dapat dicapai jika input dan output cairan seimbang agar proses metabolisme dapat berfungsi dengan baik (Sahionge S, 2021).
Sekitar 52% dari total berat badan pada wanita dan 60% pada pria adalah cairan, terdiri dari air dan zat efektif lain (misalnya elektrolit yang membawa muatan listrik dapat berpindah antar kompartemen distribusi). Dehidrasi adalah kondisi tubuh saat mengalami gangguan keseimbangan cairan akibat kekurangan cairan. Overhidrasi adalah kondisi sebaliknya, diperlukan perhitungan cairan input dan output yang terpantau agar tercapai balance cairan. (Shepherd A, 2011).
Kondisi balance cairan dapat dinyatakan dalam positif dan negatif, berdasarkan hasil pengukuran. Balance positif adalah kondisi ketika cairan input lebih banyak daripada output (hipervolemia atau kelebihan cairan), kondisi ini dapat menyebabkan kerja yang lebih berat pada jantung sehingga berakibat edema (pembengkakan) paru. Gejala dan tanda yang dapat terjadi pada kondisi hipervolemia yaitu edema paru, edema pada tungkai, kenaikan berat badan yang cepat, tekanan darah tinggi, gejala pada jantung (seperti pada gagal jantung akut, yaitu sesak yang memberat saat beraktivitas, lebih nyaman pada posisi duduk). Penyebab kondisi ini dapat disebabkan oleh pemberian cairan yang berlebihan, kondisi gagal jantung kongestif, resustasi cairan dan gagal ginjal. (Ausmed, 2020).
Balance negatif adalah kondisi ketika cairan output lebih tinggi daripada cairan input (hipovolemia atau kekurangan cairan), kondisi ini terjadi dimana tubuh kehilangan cairan lebih dari 20% sehingga jantung tidak dapat memompakan darah yang cukup ke sirkulasi tubuh dan memiliki efek gagal organ sampai kematian. Gejala dan tanda hipovolemia, yaitu tekanan darah rendah (hipotensi), gangguan irama jantung (aritmia), peningkatan denyut nadi (takikardia), penurunan eksresi urin, penurunan kesadaran, gangguan keseimbangan elektrolit, tanda dehidrasi seperti haus, dingin dan pucat pada kulit dan denyut nadi pada tungkai lemah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kehilangan darah dalam jumlah banyak dan tiba-tiba (perdarahan), diare eksesif, muntah eksesif,
keringat eksesif, pembedahan, luka bakar luas dan pada pemberian obat diuresis. (Ausmed, 2020).
Pencegahan, pemantauan, serta penanganan yang tepat dari ketidakseimbangan cairan sangat penting, selain itu diperlukan kerjasama dan kompetensi yang baik dari semua tim perawatan. (Ausmed, 2020). Saat pasien dalam perawatan keseimbangan cairan dihitung berdasarkan banyaknya cairan masuk dan cairan keluar setiap 24 jam. Informasi mengenai keseimbangan cairan ini diperlukan dalam pengambilan keputusan dan dinyatakan dalam balance, dalam pengukuran balance yang tepat penting diketahui faktor-faktor yang memengaruhi serta pencatatan yang akurat. (Sahionge S, 2021). Menurut Nursing and Midwifery Council (2007), pencatatan merupakan bagian integral dari asuhan keperawatan. Ini adalah tanggung jawab perawat yang merawat pasien untuk memastikan pengamatan dan keseimbangan cairan dicatat pada waktu yang tepat, dengan temuan abnormal didokumentasikan dan dilaporkan kepada dokter yang bertanggung jawab (Scales dan Pilsworth, 2008).
Dari hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan Kana, didapatkan bahwa pemantauan balance cairan pada pasien rawat inap belum dilakukan secara secara optimal. Berdasarkan hasil assesment awal berupa kuesioner yang dilakukan penulis, sebanyak 63,6% perawat menyebutkan bahwa pemantauan balance cairan pada pasien diruang Kana belum berjalan dengan baik. Menurut hasil kuesioner juga didapatkan bahwa 100% perawat menyebutkan bahwa pemantauan balance cairan itu penting dilakukan, tapi dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala. Kendala yang dialami perawat yaitu 86,4% mengatakan mobilitas perawat yang tinggi, 59,1% perawat mengatakan tidak sempat karena banyak tindakan keperawatan lain kepasien, 40,9% mengatakan belum tersedia formulir pemantauan yang praktis dan mudah digunakan, dan 13,6% mengatakan perlu waktu untuk menghitung balance cairan secara manual serta kurangnya kedisplinan perawat dalam pemantauan balance cairan. Melihat hal ini, maka perlu dicarikan solusi agar pemantauan balance cairan dapat dilakukan dengan optimal sehingga nantinya tidak menimbulkan masalah ketidakseimbangan cairan pada pasien.
Penyebab Isu
Surrounding System
Instrument pemantauan balance cairan belum terintegrasi dengan EMR
Mobilitas perawat yang cukup tinggi antar jemput pasien ke kamar operasi yang lokasi nya jauh
1 orang perawat bertanggung jawab terhadap 10 orang pasien terkadang lebih
Belum optimalnya pemantauan balance cairan pada pasien di ruang kana
kurangnya kedisplinan perawat dalam pemantauan balance cairan
Menghitung balance cairan masih secara manual
Belum tersedia formulir pemantauan balance cairan yang praktis dan mudah diakses
Supplier Skill
3.4Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan kreatif pemecahan isu yang dilakukan dengan menerapkan nilai nilai dasar aparatur sipil negara yaitu BERAKHLAK (berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptasi, dan Kolaboratif). Gagasan pun disusun berdasarkan pada SKP (sasaran kinerja perawat), perintah atasan, prinsip Manajemen ASN, dan SMART ASN, serta diintegrasikan dengan nilai-nilai, dan visi misi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
1. Rumusan Isu: Belum optimalnya pemantauan balance cairan pada pasien di Ruang Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022
2. Penyebab Isu: Belum tersedia formulir pemantauan balance cairan.
3. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu
Optimalisasi Pemantauan Balance Cairan pada Pasien Menggunakan Google Sheet
Di Ruang Rawat Inap Kana Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
4. Untuk melaksanakan gagasan kreatif tersebut dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Rapat persiapan rencana pembuatan formulir pemantauan balance cairan pada google sheet.
2) Pembuatan formulir pemantauan balance cairan pada google sheet
3) Uji coba pengisian formulir balance cairan pada google sheet.
4) Sosialisasi kepada perawat terkait cara penggisian formulir pemantauan balance cairan di google sheet.
5) Evaluasi kegiatan sosialisasi cara penggisian formulir pemantauan balance cairan di google sheet.
3.5Matriks Rancangan Aktualisasi
Nama : Silvia Rahmi
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : Ruang Rawat Inap Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Rumusan isu : Belum optimalnya pemantauan balance cairan pada pasien di Ruang Kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
tahun 2022
Gagasan kreatif : Optimalisasi Pemantauan Balance Cairan pada Pasien Menggunakan Google Sheet Di Ruang Rawat Inap Kana
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
No Kegiatan Tahapan Output/Ha sil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1 Rapat persiapan
rencana pembuatan
formulir
pemantauan balance cairan
pada google sheet.
Output:
Terlaksananya
rapat
persiapan
1. Membuat surat undangan
Surat undangan Saya mengawali kegiatan aktualisasi dengan membuat undangan sesuai tata dinas yang berlaku (Akuntabel). Saya meminta persetujuan untuk
jadwal rapat kepada atasan (loyal). Saya membuat undangan melalui pesan WA dengan bahasa yang sopan dan santun serta menunjukan rasa hormat (Adaptif dan harmonis).
Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Adanya kerjasama dan musyawarah
serta bersikap
sopan dan santun merupakan landasan
terwujudnya visi
rumah sakit yaitu
2. Melaksanak
Kepala Ruangan
Notulen Rapat Saya mempersiapkan materi rapat dengan baik dan sesuai dengan rancangan aktualisasi (kompeten). Saya melakukan rapat sesuai jadwal yang telah disepakati (akuntabel). Saya
melakukan konsultasi dan meminta persetujuan pada kepala ruangan (Kolaboratif). Saya
menghargai setiap arahan dan masukan dari
terwujudnya
Indonesia maju
yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Penguatan Nilai Organisasi
Nilai Pamingpin
Pituin:
1. Nilai Integritas: Menggambarkan kejujuran, amanah dan menjungjung etika
2. Nilai Inovatif: Nilai
Inovatif : dengan membuat perubahan yang baru
dengan kepala ruangan
kepala ruangan serta berlaku sopan dan santun saat berdiskusi (Harmonis).
Berlandaskan Gotong Royong.
2 Pembuatan formulir pemantauan balance cairan pada google sheet Output : formulir pemantauan balance cairan pada goole sheet
3. Menyusun Laporan rapat persiapan
1. Mencari literature dan bahan untuk pembuatan draf formulir pemantaua n balance cairan
Laporan Rapat
Saya membuat laporan hasil rapat dan melakukan perbaikan berdasarkan arahan dari kepala ruangan (berorientasi pelayanan)
3. Nilai professional yaitu berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kemitraan
Referensi dari buku dan jurnal
Saya mencari dan menyiapkan bahan literature dari berbagai media yang tersedia (adaptif) dengan kriteria terbaru/ update, diakui, terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel)
Menciptakan
inovasi baru dalam
memajukan
pelayanan
keperawatan tentu
saja ikut
menunjang mutu
pelayanan rumah
sakit, hal ini
menjadi landasan
terciptanya misi
Nilai Pamingpin Pituin:
1. Nilai Integritas: Menggambarkan kejujuran, amanah dan menjungjung etika
formulir pemantaua n balance cairan
Draf formulir balance cairan
Saya membuat draf formulir dengan sebaik baiknya agar mudah untuk digunakan, berdasarkan literature terbaru yang telah dikumpulkan (kompeten). Saya membuat draft formulir balance cairan dengan motivasi untuk meningkatkan mutu pelayanan (berorientasi pelayanan)
rumah sakit yaitu
mewujudkan
kualitas hidup
manusia
indonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera
2. Nilai Inovatif: menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senatiasa melakukan perbaikan
cairan dengan mentor, Kepala
Notulen hasil konsultasi
Saya membuat janji untuk jadwal konsultasi kepada atasan (loyal). Saya mendiskusikan draf formulir dengan bahasa yang sopan santun dan hormat kepada mentor, kepala ruangan (harmonis). Saya menerima arahan mentor, kepala ruangan, agar draf formulir jadi lebih baik. (kolaboratif).
3. Nilai Tulus: tanpa pamrih, proaktif, dan responsif
3 Uji coba pengisian formulir balance cairan pada google sheet Output: Revisi formulir balance cairan setelah uji coba
ruangan
4. Melakukan revisi draft formulir balance cairan
5. Menginput draf formulir kedalam google sheet
1. Berdiskusi dengan kepala ruangan mengenai konsep uji coba
2. Membuat surat undangan
Draft formulir yang sudah direvisi
Formulir balance cairan dalam goole sheets
Konsep uji coba terbentuk
Saya memperbaiki draft dengan sungguh sungguh, dan rasa tanggung jawab (akuntabel). Saya melakukan perbaikan berdasarkan arahan dan masukan dari mentor, kepala ruangan (kompeten).
Saya membuat formulir balance cairan pada google sheet sebagai suatu inovasi yang dinilai lebih efektif dan efisien (adaptif). Saya membuat formulir balance cairan pada google sheet dengan motivasi untuk meningkatkan mutu pelayanan (berorientasi pelayanan)
Saya berdiskusi dengan kepala ruangan tentang pelaksanaan uji coba menggunakan bahasa yang sopan dan santun (harmonis) Saya membuat janji dengan kepala ruangan untuk jadwal uji coba (loyal).
Surat undangan Saya membuat surat undangan sesuai dengan tata naskah dinas yang berlaku (akuntabel), Saya meminta persetujuan atasan untuk menyebarkan undangan (kolaboratif) dan melakukan konfirmasi kehadiran (harmonis)
Adanya kerjasama dan musyawarah serta bersikap sopan dan santun merupakan landasan
terwujudnya visi rumah sakit yaitu
terwujudnya
Indonesia maju
yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Nilai Pamingpin Pituin:
1. Nilai Integritas: Menggambarkan kejujuran, amanah dan menjungjung etika
3. Melakasan akan uji coba pada perawat dalam pengisian
Notulensi kegiatan Saya melakukan uji coba formulir kepada perawat ruangan untuk melihat apakah formulir yang saya buat sudah baik dan mudah digunakan (kompeten, kolaboratif).
Berlandaskan
Gotong Royong
2. Nilai Inovatif: menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senatiasa melakukan perbaikan
4 Sosialisasi
kepada
perawat
terkait cara
penggisian formulir
pemantauan
balance cairan di google sheet.
Output:
Terlaksananya
sosialisasi
cara
penggisian
formulir
pemantauan
balance cairan
formulir balance cairan pada google sheet
4. Melakukan revisi formulir balance cairan setelah uji coba
1. Membuat surat undangan sosialisasi
Revisi formulir balance cairan
Saya memperbaiki formulir berdasarkan hasil uji coba, dengan sungguh sungguh, dan rasa tanggung jawab untuk meningkatkan mutu pelayanan (akuntabel dan berorintasi pelayanan). Saya menyesuaikan formulir agar mudah digunakan perawat (Adaptif)
3. Nilai Tulus: tanpa pamrih, proaktif, dan responsif
4. Nilai unggul : keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
Surat undangan
Saya membuat surat undangan sesuai dengan tata naskah dinas yang berlaku (akuntabel), Saya meminta persetujuan atasan untuk menyebarkan undangan (kolaboratif) dan melakukan konfirmasi kehadiran (harmonis)
Dilakukan
sosialisasi yang
melibatkan seluruh
perawat di Kana
dapat
mempercepat
2. Menyiapka n materi, sarana dan prasarana sosialisasi
3. Melaksanak an sosialisasi cara pengisian formulir pemantaua n balance
Materi, sarana dan prasarana sosialisasi
Notulensi kegiatan sosialisasi, daftar hadir dan dokument asi
Saya menyiapkan materi dengan bersungguh sungguh agar tersampaikan dengan baik dan maksimal (kompeten). Saya bekerja keras agar bisa mempersiapkan materi edukasi yang baik dan mudah dipahami (loyal)
Saya melaksanakan sosialiasi sesuai jadwal yang telah disepakati (akuntabel). Saya mensosialisasikan cara pengisian monitoring intake output pada google sheet sebagai bentuk inovasi (adaptif ) dan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan (berorientasi pelayanan).
pembentukan
pegawai yang
bertanggung jawab
dan disiplin, hal ini
menjadi landasan
terhadap visi
rumah sakit yaitu
terwujudnya
Indonesia maju
yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Nilai Pamingpin
Pituin:
1. Nilai Integritas yaitu menggambarkan kejujuran, amanah dan menjungjung etika
2. Nilai Tulus: tanpa pamrih, proaktif, dan responsif
2. Nilai Inovatif: menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan
kepada perawat
ruangan
5 Evaluasi
kegiatan
Sosialisasi
cara
penggisian
formulir
pemantauan balance cairan di google sheet.
cairan pada google sheet
1. Membuat instrument evaluasi/ kuesioner di google form
Kuesioner evaluasi
Saya membuat instrument evaluasi bertujuan untuk memperbaiki jika masih ditemukan kekurangan dalam formulir yang saya buat (berorientasi pelayanan). Saya membuat instrument evaluasi dengan kalimat yang jelas sehingga mudah dipahami Ketika melakukan pengisian (kompeten). Saya membuat instrument evaluasi dalam bentuk google form sehingga lebih efisien (adaptif)
Output: Terlaksananya evaluasi
kegiatan
2. Mengumpu lkan data dari instrument evaluasi
3. Melakukan analisis data hasil evaluasi
Data evaluasi
Saya meminta bantuan kepala ruangan untuk membagikan instrument evaluasi di grup WA ruangan (kolaboratif). Saya menghormati dan menerima apapun penilaian teman teman perawat terhadap formulir monitoring yang telah saya buat (harmonis)
Deskripsi hasil analisis data dalam bentuk grafik
Saya menjaga rahasia pribadi perawat yang mengisi instrument evaluasi (loyal). Saya menyajikan data evaluasi secara jujur, akurat, tanpa manipulasi dan bertanggung jawab (akuntabel)
4. Menyusun laporan hasil evaluasi
Laporan evaluasi
Saya membuat laporan evaluasi dan melaporkan kepada atasan (loyal)
Berlandaskan
Gotong Royong. senatiasa melakukan perbaikan
Pada tahap
evaluasi diperlukan
sikap mandiri dan
kerja keras
memonitoring dan
menganalisis data.
Mengoptimalkan
pemantauan
balance cairan
dapat
meningkatkan
status Kesehatan
pasien, hal ini
tentu mendukung
misi rumah sakit, yaitu
mewujudkan
kualitas hidup
manusia indonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera.
Nilai Pamingpin
Pituin:
1. Nilai Integritas yaitu dengan kejujuran, amanah dan menjunjung etika
2. Nilai professional yaitu berorientasi pada pencapaian kinerja melalui kemitraan
3. Nilai Inovatif: menggambarkan keinginan untuk
menghasilkan suatu yang baru dan senatiasa melakukan perbaikan