RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN 6 TAHUN 2022
“TEHNIK DISTRAKSI VISUAL MENGGUNAKAN MEDIA DIGITAL
DAN GAMBAR SAAT ANAK DILAKUKAN TINDAKAN DI RUANG PERAWATAN ANAK KENANGA LANTAI 2 RSUP DR. HASAN SADIKIN.”
DISUSUN OLEH : Nama
: Priska Maryana,S,Kep.Ners
NIP
: 199102022022032002
Jabatan
: Perawat Ahli Pertama
Instansi
: RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2022
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI “TEHNIK DISTRAKSI VISUAL MENGGUNAKAN MEDIA DIGITAL DAN GAMBAR SAAT TINDAKAN PADA ANAK DI RUANG PERAWATAN ANAK KENANGA LANTAI 2 RSUP. Dr.HASAN SADIKIN.”
Telah diseminarkan Pada tanggal 14 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang Coach
Mentor
dr. Dina Indriyanti,MKM
Oded Sumarna,S.Kep.,Ners.,M.Kep
NIP.197203162002122003
NIP.196303091988032003
Penguji
Verawati Lenny M, SKM,MKM NIP.197706112005012001
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena atas izin dan ridhoNya “Tehnik Distraksi Visual Menggunnakan Media Digital dan Gambar Saat Tindakan Pada Anak di Ruang Perawatan Anak Kenanga Lantai 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin” dapat diselesaikan tepat pada waktunya sebagai salah satu syarat kelulusan dalam Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2022 di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang. Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain maka penyusun tidak akan dapat menyelesaikan aktualisasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan rencana aktualisasi ini : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Ibu Fatrisia Madina, S.Kp., MM selaku Kepala Bidang Perawatan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Ibu Neneng Farida, S.Kp. selaku Kepala Ruangan Kenanga Lantai 2 RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung. Bapak Oded Sumarna, S.Kep, Ners., M.Kep selaku mentor yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingannya selama proses kegiatan aktualisasi ini. Ibu dr. Dina Indriyanti, MKM selaku Coach yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingannya selama proses kegiatan aktualisasi ini. Bapak Drs. Suherman., M.Kes. selaku Penguji yang senantiasa memberikan kritik dan masukan yang membangun. Kedua Orang Tua dan keluarga yang sesantiasa selalu mendoakan. Rekan-rekan yang telah memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis. Seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan rencana aktualisasi. Penulis menyadari bahwa susunan rencana aktualisasi ini masih mengandung celah kekurangan dan kesalahan, untuk itu penyusun menerima koreksi dan saran untuk dikaji dalam penyempurnaan rencana kegiatan aktualisasi ini. Terima kasih. Bandung, 14 Juli 2022 Penulis,
Priska Maryana,S.Kep.,Ners NIP.19910202202203200
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................... ii KATA PENGANTAR............................................................................................. iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vi DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ........................................................................................ 3
1.2
Tujuan Laporan Aktualisasi ....................................................................... 3
1.2.1 Tujuan Umum .......................................................................................... 3 1.2.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 3 1.3
Manfaat ................................................................................................. 3
1.4
Ruang Lingkup ........................................................................................ 4
BAB II GAMBARAN ORGANISASI dan PROFIL PESERTA ................................... 5 2.1
Profil Rumah Sakit RSUP Dr. Hasan Sadikin ............................................ 5
2.2
Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin ...................................................... 6
2.2.1
Visi .................................................................................................. 6
2.2.2
Misi .................................................................................................. 6
2.3
Janji Pelayanan RSUP Dr Hasan Sadikin .................................................. 7
2.4
Stuktur RSUP Dr. Hasan Sadikin ............................................................. 9
2.5
Profil Ruang Anak Kenanga Lantai 2 ....................................................... 10
2.6
Profil Peserta ...................................................................................... 10
iv
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................. 13 3.1
Identifikasi Isu ...............................................................................13
3.2
Keterkaitan dengan Agenda 3 ..........................................................15
3.3
Penapisan Core Isu.........................................................................15
3.4
Analisa Isu Yang Terpilih .................................................................18
3.4.1 Analisis Penyebab Isu .....................................................................21 3.5
Gagasan Pemecah Isu ....................................................................22
3.6
Matriks Rancangan Aktualisasi .........................................................24
3.7
Rancangan Kegiatan (Gant Chart) ....................................................44
3.8
Pihak Terkait..................................................................................44
DAFTRA PUSTAKA .............................................................................................46 LAMPIRAN ...........................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Sturktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ............................. 9 Gambar 3.1 Lembar Edukasi Pasien ........................................................................ 13 Gambar 3.2 Ruang Tindakan.................................................................................. 15 Gambar 3.3 Diagram Fishbone ............................................................................... 21
vi
DAFTAR TABEL Tabel. 3.1 Dampak dan Keterkaitan Dengan Agenda 3 ..........................................15 Tabel 3.2 APKL ..................................................................................................18 Tabel 3.3 Gagasan Pemecah Isu .........................................................................22 Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi ..............................................................24 Tabel 3.5 Jadwal kegiatan ..................................................................................44 Tabel 3.6 Pihak Yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi ...............................44
vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan (UU ASN No.5 Tahun 2014). Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana yang tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu diperlukannya ASN yang professional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan public bagi masyarakat serta mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sosok ASN perlu dibentuk dan dibina melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) yang dimana Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan melalui proses pelatihan terintegrasi. Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 1 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyelengaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, peserta Pelatihan Dasar diharapkan mampu penerapan dan aktualisasi nilai – nilai dasar ASN pada tempat tugas, sehingga peserta pelatihan dasar dapat berproses menjadi ASN dengan nilai BerAKHLAK. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi
CPNS
yang
dilakukan
secara
terintegrasi
yang
berarti
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang. Kompetensi yang diukur dari seorang CPNS dalam kegiatan Latsar ini berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara dan dapat mengaktualisasikan peran dan nilai-nilai dasar ASN yang BerAHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setiap peserta pelatihan juga dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari tersebut melalui proses pembiasaan diri dalam pembelajaran agenda habituasi, yang termasuk di dalamnya kegiatan aktualisasi. Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat membentuk kemampuan peserta pelatihan dasar dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, dan mengaplikasikan gagasan menjadi sebuah kegiatan yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan aktualisasi setiap peserta pelatihan dasar di satuan kerja masingmasing.
1
Rumah sakit merupakan salah satu sistem pemberian pelayanan kesehatan, dimana dalam memberikan pelayanan menggunakan konsep kolaborasi dan multidisiplin. Kolaborasi dan multidisiplin yang baik antara medis, perawat, gizi, fisioterapi, farmasi, dan penunjang diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat (Hariyati, Afifah, Handiyani, 2008). Tugas profesi perawat berdasarkan Permenpan RB No 35 tahun 2019 yaitu melakukan kegiatan pelayanan keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan dan pengelolaan keperawatan. Ruang Kenanga Lantai 2 merupakan ruang perawatan yang khusus menangani pasien anak dari usia 1 bulan sampai 18 tahun dengan penyakit Imunohematologi dan Kemoterapi. Anak yang dirawat di rumah sakit akan memperoleh tindakan dan perawatan sesuai dengan penyakit dan kebutuhan dasarnya. Beberapa tindakan yang rutin dilakukan adalah tindakan pemasangan infus dan pengambilan sampel darah. Reaksi anak terhadap prosedur, terutama prosedur pemasangan infus dan pengambilan sampel darah yang menimbulkan nyeri, anak cenderung mendorong orang yang akan melakukan prosedur agar menjauh, mencoba mengamankan peralatan atau berusaha mencari perlindungan dari orang tuannya. Maka dengan terhambatnya atau dengan tidak dilakukannya pemasangan infus dan pengambilan sampel darah, tentunya dapat menimbulkan masalah seperti gangguan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, asupan nutrisi menjadi tidak terpenuhi, dan terapi obat yang semestinya diberikan menjadi terhambat. Hal ini tentunya akan menimbulkan masalah yang dapat memperberat kondisi anak dan menghambat proses penyembuhan serta membuat anak semakin lama untuk dirawat di rumah sakit. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada perawat di ruang Kenanga Lantai 2 didapatkan bahwa 100% anak yang dirawat diruang anak mendapatkan prosedur pemasangan infus dan pengambilan darah. Reaksi anak saat dilakukan tindakan invasif adalah menangis, takut dan mengeluh nyeri sampai berontak. Prosedur pemasangan infus dan pengambilan sampel darah dilakukan berdasarkan rekomendasi dari dokter. Selama prosedur tersebut, perawat sudah melakukan upaya menurunkan nyeri dan kecemasan anak. Perawat melakukan upaya menurunkan nyeri dengan melibatkan orang tua selama prosedur, melakukan teknik relaksasi untuk anak dengan usia yang lebih besar dan memberi stimulus dingin pada kulit dengan alcohol swab. Dengan berbagai metode tersebut 100%(11 orang) anak masih menangis, merasa nyeri dan takut dan ada yang sampai merosot dari tempat tindakan 18,18% (2 dari 11 orang). Berdasarkan masalah diatas maka dianggap penting untuk mengangkat isu “Belum Optimalnya perlakuan terhadap pasien pada Saat Tindakan di Ruang Perawatan Anak Kenanga Lantai 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin.”
2
1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Menjadi ASN yang profesional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dalam menjalankan tugas di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 1.2.2
Tujuan Khusus Untuk Melaksanakan Tehnik Distraksi Visual Menggunakan Media Digital dan Gambar Pada Saat Dilakukan Tindakan di Ruang Perawatan Anak Kenanga Lantai 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin.
1.3 Manfaat 1.3.1
Manfaat Bagi Penulis Kegiatan aktualisasi yang dilakukan dapat menjadi sarana bagi Penulis untuk mewujudkan peran dan fungsi Pegawai Negeri Sipil sebagai pelayan publik yang profesional dengan kemampuan dalam menerapkan nilai nilai BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, mewujudkan nilai akuntabel, memiliki skill dan pribadi yang kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) untuk mewujudkan peran dan kedudukan Pegawai Negeri Sipil, MANAJEMEN ASN, SMART ASN, dan Smart Governance.
1.3.2
Manfaat Bagi Instansi Kegiatan aktualisasi yang dilakukan dapat menghasilkan inovasi terkini dan terbentuknya karakter Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai bidang tugas sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam pelaksanaan tugas jabatannya yang didasari nilai-nilai dasar berdasarkan kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil, sehingga dapat berkontribusi terhadap visi, misi dan/atau tujuan Instansi serta dapat menguatkan nilai-nilai Instansi.
1.3.3
Manfaat Bagi Masyarakat Dengan adanya kegiatan aktualisasi ini diharapkan masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan dan mendapatkan pelayanan yang berkualitas sehingga tercapainya pelayanan yang optimal.
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022 merupakan kegiatan aktualisasi ini meliputi kegiatan perawat ahli pertama yang dilaksanakan pada tanggal 15
3
Juli 2022 sampai dengan tanggal 20 agustus 2022 di ruang Kenanga Lantai 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung selaku Calon Pegawai Negri Sipil Lingkungan Kementrian Kesehatan. Dalam kegiatan aktualisasi ini, peserta dituntut untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan,
dengan
Akuntabel,
menerapkan
Kompeten,
nilai-nilai
Harmonis,
dasar
Loyal,
ASN
yaitu
Berorientasi
Adaptif,
dan
Kolaboratif
(BerAKHLAK), Manajemen ASN dan Smart ASN. Coach dan Mentor berkewajiban untuk memandu dan mengawasi pelaksanaan kegiatan, ketepatan aktualisasi substansi materi pokok mata pelatuham kualitas capaian hasil kegiatan, kontribusi hasil kegiatan terhadap visi, misi, dan tujuan organisasi, serta kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi.
4
BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA 2.1
RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
2.1.1
Profil RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur No.38 Bandung Kode Pos 40161 dengan luas tanah 87.200 m2 yang mudah dijangkau dari berbagai arah. Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung didirikan pada tahun 1920. Pada tahun 1954 ditetapkan sebagai rumah sakit provinsi yang berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan, yang berfungsi sebagai Rumah Sakit Rujukan Puncak untuk Provinsi Jawa Barat dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan institusi pendidikan tenaga kesehatan lainnya. Karena kemampuannya dalam memberikan pelayanan spesialistik dan subspesialistik luas, pada taggal 18 Oktober 2004 RSHS ditetapkan oleh Departemen Kesehatan sebagai Rumah Sakit Kelas A. Sesuai dengan PP No. 23 Tahun 2003 dan berdasarkan SK Menkes RI No. 861/Menkes/VI/2005, RSHS telah berubah status dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi institusi yang menerapkan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Sejalan dengan perkembangan IPTEKDOK dan tuntutan masyarakat yang semakin meningkat terhadap mutu pelayanan rencana utama RSHS memperhitungkan kebutuhan pelayanan medis dan pendidikan untuk 25 tahun ke depan yang memuat Integrated Physical Building and Management Concept untuk Model Rumah Sakit Pendidikan. Saat ini, RSUP Dr. Hasan sadikin memiliki jenis pelayanan, meliputi: pertama pelayanan gawat darurat secara terus menerus selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu dengan pelayanan gawat darurat level IV. Kedua pelayanan rawat jalan memiliki klinik 26 subspesialistik terdiri dari: poliklinik Penyakit Dalam, bedah, kebidanan dn kandungan, anak, bedah saraf, orthopaedi, saraf, THT-KL, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, gigi dan mulut, bedah mulut, mata, anestesi, gizi, pegawai, MCU dan Tim Peeriksa Kesehatan Pegawai, teratai, kemoterapi rawat jalan, rehabilitasi medik, instalansi pelayanan jantung, hemodialisa, reproduksi berbantu, dan radioterapi.
5
Sarana pelayanan rawat inap (hospitalization) di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dibedakan menjadi ruang rawat inap Kelas I, II, III, VIP, High Care, Intensif, Isolasi, dan rawat inap khusus atau non kelas. Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut : a.
Rumah Sakit Pemerintah.
b.
Di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan RI.
c.
Termasuk rumah sakit tipe A.
d.
Rumah Sakit Pendidikan.
e.
Rujukan utama untuk Provinsi Jawa Barat.
f.
Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan Kedokteran Nuklir.
g.
Terakreditasi Paripurna Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan Joint Committee International (JCI).
2.1.2
Visi dan Misi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung a. VISI Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong. b. MISI Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju, dan Sejahtera. c. Motto “Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”
2.1.3
Tata Nilai RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Nilai-nilai utama (core values) yang dijadikan sebagai Tata nilai-nilai filosofis dalam memberikan pelayanan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu “PAMINGPIN PITUIN” dengan penjelasan sebagai berikut :
6
a.
Kepemimpinan Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya.
b.
Profesional Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan dan menguasai standar yang berlaku. Inovatif
c.
Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang
baru
dan
senantiasa
melakukan
perbaikan
secara
berkesinambungan. d.
Tulus Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif.
e.
Unggul Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas Prima.
f.
Integritas Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, danmenjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas. Janji pelayanan yang dimiliki oleh RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung disebut dengan akronim “SIGAP” yang merupakan singkatan dari:
a. Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S) b. Inovatif dalam berkarya c. Gelorakan Semangat Pelayanan Prima d. Amanah Menjaga Keselamatan Pasien e. Peduli, Perhatian dan Perasaan Dalam menjalankan pelayanan, terdapat nilai-nilai yang dianut oleh RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Akronim dari nilai-nilai yang dianut yaitu “PRIMA” yang merupakan singkatan dari: P
: Profesional Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya.
R
: Respek
7
Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan. I
: Integrasi Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik keperawatan.
M
: Manusiawi Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.
A
: Amanah Melaksanakan dengan sungguh
– sungguh segala hal yang
dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan. `
8
2.1.4
Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
9
2.2
Profil Ruang Perawatan Anak Kenanga Lantai 2 Ruang Perawatan Anak Kenanga 2 merupakan ruang perawatan anak yang khusus menangani pasien anak dari usia 1 bulan sampai 18 tahun dengan penyakit Imunohematologi dan Kemoterapi. Ruang perawatan ini terdiri dari ruang pelayanan kelas I, II, dan III serta ruang HCU. Ruang rawat inap Kenanga 2 yang terdiri dari 44 tempat tidur dan 3 tempat tidur di ruang HCU. Di tengah ruangan terdapat nurse
station, dan toilet untuk staff. Di seberang kamar pasien terdapat ruang persiapan tindakan, ruang dispensing, dan ruang linen. 2.2.1 Visi dan Misi Ruang Perawatan Anak Kenanga Lantai 2. 1. Visi Mengikuti visi RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2. Misi Memberikan asuhan pelayanan pasien anak dengan rentang usia 1 bulan sampai 18 tahun secara paripurna dan prima sesuai usia tumbuh kembang yang berorientasi kepada filosofi keperawatan anak ; atraumatic care dan family
centered. 2.3
Uraian/Rincian Tugas Jabatan peserta
2.3.1 Profil Peserta Nama
: Priska Maryana,S.Kep.,Ners
NIP
: 199102021022032002
Jabatan/golongan : Perawat Ahli Pertama/ IIIb Unit Kerja
: Ruang Kenanga Lantai 2 RSUP. Dr Hasan Sadikin Bandung
Instansi
: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2.3.2 Rincian Tugas Jabatan Peserta Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta mengacu kepada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) meliputi:
Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi.
Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan.
Melaksanakan
fungsi
pengarahan
10
pelaksanaan
pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim/perawat.
Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat.
Melakukan pengkajian lanjutan pada individu.
Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan.
Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu.
Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan.
Menyusun
rencana
tindakan
keperawatan
pada
individu
pemberian
asuhan
(merumuskan, menetapkan) tindakan keperawatan.
Melakukan
komunikasi
terapeutik
dalam
keperawatan.
Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah.
Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu.
Melakukan
tidakan
keperawatan
pada
kondisi
gawat
darurat/bencana/kritikal.
Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan,
berduka,
atau
menjelang
ajal
dalam
pelayanan
keperawatan.
Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Melakukan tindakan keperawatan kebutuhan eliminasi.
Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi.
Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan istirahat dan tidur.
Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan.
Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu.
Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigen kompleks
Melakukan komunikasi klien dengan hambatan komunikasi.
11
Melakukan
pemantauan
atau
penilaian
kondisi
pasien
selama
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien.
Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu.
Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala.
Melakukan perawatan luka.
Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan individu.
Melaksanakan manajemen suveilans hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan.
Melakukan
pengorganisasian
pelayanan
keperawatan
antar
shift/unit/fasilitas kesehatan.
Melakukan konsultasi keperawatan dengan kolaborasi dengan dokter.
Melakukan tindakan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugs/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi.
Melakukan pendidikan kesehatan pada individu.
12
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1
Identifikasi Isu Ruang Perawatan Anak Kenanga 2 merupakan ruang perawatan anak yang khusus menangani pasien anak dari usia 1 bulan sampai 18 tahun dengan perawatan pada pasien Imunohematologi, Kemoterapi dan perbaikan keadaan umum. Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang belum optimal dalam penerapan atau pencapaian target Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Hal yang belum optimal dari hasil studi pendahuluan di lapangan yang beresiko memiliki dampak tidak baik untuk unit, intansi maupun pasien. Penulis mengidentifikasi isu dengan cara melakukan wawancara, pengecekan rekam medis dan pegkajian langsung pada pasien serta observasi selama periode 23 mei 2022 sampai 14 Juni 2022 di Ruang Kenanga Lantai 2 Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung, berikut ini beberapa identifikasi isu yang telah dirumuskan: 1. Kurang Optimalnya edukasi pada pasien pulang post kemoterapi di Ruang Rawat anak Kenanga 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin. Berdasarkan hasil observasi penulis selama periode 23 mei 2022-14 juni 2022 di Ruang Kenanga 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, penulis menemukan belum optimalnya edukasi pulang pada pasien post kemoterapi. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan keluarga pasien, 77,7% (7 dari 9) Keluarga pasien mengatakan belum mendapatkan edukasi tentang perawatan pasien anak post kemoterapi di rumah, dan berdasarkan observasi penulis masih belum tersedianya media edukasi pulang pasien kemoterapi. 43% (3 dari 7) pasien yang datang dengan tujuan kemoterapi tetapi harus dirawat dengan perbaikan keadaan umum terlebih dahulu. Bererdasarkan Observasi rekamedis selama 14 hari dillembar edukasi belum ada ceklist tentang edukasi pulang (Bukti RM Pasien).
13
Gambar 3.1 Diagram DataWawancara Keluarga Pasien Mengenai Edukasi Pulang
Tidak Teredukasi
22% 78%
Teredukasi
Gambar 3.2 Lembar Edukasi Pasien
2. Belum Optimal pencegahan edukasi pencegahan resiko jatuh terhadap pasien anak di Ruang Rawat Inap Kenanga 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Ruangan Kenanga adalah ruang perawatan anak dan kebanyakan pasien adalah anak berusia dibawah 12 tahun maka beresiko tinggi terjadinya pasien jatuh. Berdasarkan hasil observasi penulis selama bedinas di ruang anak kenanga 2 masih adanya insiden pasien anak jatuh dari tempat tidur salah satu penyebabnya adalah kelalain penjaga pasien serta masih kurangnya media edukasi tentang resiko jatuh di ruang perawatan. Pada saat dilakukan wawancara dengan keluarga pasien didapatkan data bahwa edukasi dilakukan hanya 1 kali ketika pertama masuk keruangan dengan metode ceramah/verbal. edukasi selalu dilakukan pada setiap pasien baru adapun faktor yang menghambat yaitu pergantian penunggu pasien
14
sehingga edukasi tidak tersampaikan. Saat dilakukan observasi perawat sudah memberikan edukasi pada keluarga telah tertulis pada lembar edukasi dan sudah di tanda tangan oleh keluarga. Didapatkan sebanyak 7 keluarga pasien hanya menaikkan salah satu pengaman tempat tidur saja karena dianggap anak ditunggu oleh kedua orang tua, namun demikian jika kondisi ini dibiarkan suatu saat akan menimbulkan risiko pasien jatuh atau dapat menimbukan dampak lainnya.
3. Belum optimalnya penerapan Tehnik Distraksi Visual pada saat anak dilakukan tindakan di Ruang Kenanga Lantai 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Anak yang dirawat di rumah sakit akan memperoleh tindakan dan perawatan sesuai dengan penyakit dan kebutuhan dasarnya. Salah satu tindakan yang rutin dilakukan adalah tindakan pemasangan infus dan pengambilan sampel darah. Terapi pemasangan infus ini bertujuan untuk mengganti cairan, elektrolit, transfusi darah, nutrisi, pemberian obat dan atau kemoterapi melalui intra vena (Potter & Perry, 2005). Dari hasil wawancara yang dilakukan pada perawat di ruang Kenanga Lantai 2 didapatkan bahwa 100% anak yang masuk melalui poliklinik yang akan dirawat diruang anak Kenanga lantai 2 mendapatkan prosedur pemasangan infus dan pengambilan darah dan reaksi anak saat dilakukan tindakan invasif adalah menangis, takut dan mengeluh nyeri. Selama prosedur tersebut, perawat sudah melakukan upaya menurunkan nyeri dan kecemasan anak. Perawat melakukan upaya menurunkan nyeri dengan melibatkan orang tua selama prosedur, melakukan teknik relaksasi untuk anak dengan usia yang lebih besar dan memberi stimulus dingin pada kulit dengan alcohoswab. Dengan berbagai metode tersebut anak 100%(11 orang) masih menangis, merasa nyeri dan takut dan ada yang sampai merosot dari tempat Tindakan 18,18% (2 dari 11 orang). Gambar 3.3 Diagram Data Reaksi Anak Saat dilakukan Tindakan Invasif
100%
Menangis, Takut dan Nyeri
Dari hasil Wawancara dengan keluarga pasien 90,9% (10 dari 11)
15
mengatakan sulit menangkan anaknya saat dilakukan tindakan invasif. Berdasarkan hasil observasi penulis juga selama berdinas di ruang kenanga lantai 2 belum adanya media visual untuk tehnik distraksi pada anak saat melakukan tindakan invasif di ruang tindakan anak Kenanga lantai 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Gambar 3.4 Data Wawancara Keluarga Pasien Tentang Cara Menenangkan Anak saat Dilakukan Tindakan Invasif 9%
Sulit Menenagkan
91%
Bisa Menenangkan
Gambar 3.4 Ruang Tindakan
3.2
Keterkaitan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN untuk Terwujudnya SMARTGovernance Berikut penjelasan mengenai dampak apabila isu tidak ditangani dan keterkaitan isu dengan substansi agenda 3 :
Tabel 3.1 Keterkaikan Isu dengan Substansi Agenda 3:
16
Isu
Dampak
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kurang edukasi
Optimalnya pada
pasien
pulang post kemoterapi di Ruang
Rawat
Kenanga
2
anak
RSUP
Dr.
Hasan Sadikin.
Munurunnya angka kepuasan
MANAJEMEN ASN Sebagai pemberi
pasien
layanan dalam hal ini
terhadap
layanan Kesehatan
pelayanan
sebagai seorang perawat
Menurunnya mutu
harus memberikan
Rumah Sakit keluhan
pelayanan publik dengan akan
professional dan
Kembali dirasakan sehingga
pasien
berkualitas. SMART ASN
akan Kembali lagi
Sebagai Perawat dalam
dirawat di rumah
pemberian edukasi harus
sakit
mempunyai
jiwa
mengakibatkan
Hospitality
dan
biaya bertambah.
memberikan
dan
akan
edukasi
dengan cara yang kreatif berhubung
saat
ini
sudah banyak pengguna Digital
yang
akan
memudahkan
kita
berbagi
dan
informasi
edukasi jadi kita sebagai ASN media
harus
membuat
media
edukasi
yang menarik dan bisa diakses dimana saja oleh pasien dan keluarga. Kurang
Optimal
Akan terjadi Kembali
MANAJEMEN ASN
pencegahan
edukasi
kejadian
tidak
Sebagai seorang ASN
pencegahan resiko jatuh
diharpkan yang akan
harus melaksanakan
terhadap pasien anak di
menyangkut pelayanan
kebijakan dan
Ruang
Rumah Sakit.
pelayanan publik yang
Rawat
Inap
17
yang
Kenanga
2
Dr.
RSUP
Hasan Sadikin.
Pasien jatuh di rumah
profesional.
sakit berdampak pada
Memberikan informasi
cedera pasien bahkan
secara benar dan tidak
kematian
membuat
Akan
kesalahpahaman
LOS
mengakibatkan bertambah
kepada pihak lain yang
dan
memerlukan
biayapun bertambah.
informasi terkait kepentingan kedinasan.
SMART ASN Melakukan pencarian informasi dan evidence
based terbaru secara benar melalui pemanfaatan literasi digital. Memberikan informasi dengan memanfaatkan media digital berupa Leaflet dan Barcode QR yang tersambung dengan Video edukasi supaya dpt digunakan secara bijak untuk kepentingan pelayanan. optimalnya
Belum penerapan Distraksi tindakan
Tehnik Visual pada
saat
anak
di
Proses perawatan dan
MANAJEMEN ASN
pemberian terapi akan
Sebagai seorang perawat
terhambat
harus
melaksanakan
Proses
tugas
dan
penyembuhan
kebijakan
Ruang Kenanga Lantai 2
akan terhambat
pelayanan public dengan
RSUP Dr. Hasan Sadikin
Akan
jujur,
Bandung.
LOS Bertambah.
mengakibatkan
Menurunkan
jawab, dan berintegritas angka
kepuasan pasien dan
18
bertanggung
tinggi
yang
dilaksanakan
harus dengan