LAPORAN SEMINAR RANCANAGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3
PEMBUATAN APLIKASI PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN
PERALATAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MELALUI TEKNOLOGI
SISTEM INFORMASI DI POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
DISUSUN OLEH : RAHMAT APRIYANTO, S.Tr.Kes
NIP. 199804052022031001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBUATAN APLIKASI PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN PERALATAN
LABORATORIUM KEPERAWATAN MELALUI TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI DI POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
Telah di seminarkan
Tanggal 29 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach
dr. Arum Wiratri, M.P.H. NIP. 198109172009122001
Mentor
Widya Warastuti, S.Kep., M.Kes NIP. 197305262002122001
Penguji
Alfred Ariyanto, SSi.Apt., M.Si. NIP. 197712162006041001
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan laju pembangunan, Indonesia membutuhkan orangorang yang mampu mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia di tengah peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relative stabil. Disinilah, Pegawai Negeri
Sipil memegang peranan penting dan strategis dalam mengelola sumber daya tersebut, Sejumlah keputusanstrategis mulai dari perumusan kebijakan sampai implementasidalam berbagai sektor pembangunan dilakukan oleh PNS.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Indonesia memerlukan sosok PNS profesional yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga dapat melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, Pedidikan dan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63ayat (3)dan ayat (4); maka CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi,yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional.
Lembaga Administrasi Negara menterjemahkan amanat Undang-Undang tersebut
dalam bentuk Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yangtertuangdalamPeraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III.
Untuk mendapatkan sosok PNS yang profesional, perlu dilaksanakan pembinaan
melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar). Latsar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk
nilai-nilai dasar profesi PNS yang tergabung dalam singkatan BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaftif dan Kolaboratif) serta
mengaktualisasikan peran dan kedudukannya dalam NKRI melalui materi manajemen
ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government (WoG). Kompetensi inilah yang
kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang berintegritas, serta mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat. Ketujuh nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya diakronimkan menjadi BerAKHLAK.
Sebelum melaksanakan kegiatan aktualisasi terlebih dahulu dibuat rancangan aktualisasi sesuai dengan isu yang ada di unit kerja, dalam mengidentifikasi atau menetepkan isu yang akan diangkat, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan tiga hal, yaitu mencakup kegiatan yang menjadi tugas pokok peserta, mencakup kegiatan yang menjadi tugas tambahan peserta (Sesuai SKP), atau berupa jenis kegiatan baru yang inovatif. Isu yang dipilih untuk kegiatan aktualisasi ini disesuaikan dengan tugas pokok dan memberikan inovasi yang baru yakni melalui kegiatan Pembuatan Aplikasi
Peminjaman dan Pengembalian Peralatan melalui Teknologi Sistem Informasi di Laboratorium Keperawatan karena saat ini kondisi laboratorium belum menggunakan teknologi sistem informasi melainkan masih berbasis paper.
Kondisi tersebutlah yang melatarbelakangi penulis untuk Menyusun laporan aktualisasi ini di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya tempat penulis bekerja. Penulis berharap apabila telah berhasil dilaksanakan di tempat kerja diharapkan akan berkontribusi bagi organisasi, khususnya dalam mengimplementasikan Sistem Aplikasi
peminjaman dan pengembalian peralatan di Laboratorium keperawatan sehingga peralatan terinventarisasi dengan baik, dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu BerAKHLAK.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai- nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dilaksanakannya program pelatihan dasar CPNS Golongan III tahun 2022 ini adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan CPNS untuk melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional di unit kerja masing-masing.
b. Melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat
c. Memahami nilai-nilai dasar profesi PNS serta mengaktualisasikannya dalam melaksanakan pekerjaan sehari- hari.
d. Membekali peserta dengan konsepsi habituasi dan tahapan kegiatan pembelajaran aktualisasi.
e. Memahami peran dan kedudukan ASN dalam NKRI
f. Melaksanakan tahapan pembelajaran aktualisasi
C. Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pribadi, yaitu belajar mengemban tanggung jawab serta dapat dapat menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS di dalam diri untuk menjadi lebih profesional dan berintegritas tinggi.
2. Bagi Organisasi, sasaran kerja dalam organisasi tercapai serta terbentuk iklim kerja yang kondusif dalam melayani publik, serta meningkatkan akuntabilitas lembaga. Kinerja individu yangmeningkat memungkinkan organisasi untuk lebih dapat mencapai visi dan mewujudkan citra lembaga yang lebih baik.
3. Bagi Masyarakat, kepercayaan masyarakat semakin tinggi terhadap kinerja birokrasi.
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
3. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang
Manajemen Kepegawaian Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
A. Profil Organisasi
BAB II PROFIL
Politeknik Kesehatan Palangka Raya merupakan institusi pendidikan tenaga kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah, metamorfosis perkembangannya dimulai
dari level pendidikan menengah pertama bidang kesehatan sejak tahun 1966, pada
awalnya lebih merupakan pendidikan vokasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kesehatan yang sangat kurang pada waktu itu. Tabelberikutmenunjukkan sejarah Poltekkes Kemenkes Palangka Raya dari waktu ke waktu
Jenjang Pendidikan Tahun Nama Pejabat /Pimpinan
1966-1967
1967-1972
Sekolah Penjenang Kesehatan Pertama (SPKP)
Sekolah Penjenang Kesehatan Umum (SPKU)
Ibu Hanne S. Wiradidjaja,B.Sc.
Ibu Hanne S. Wiradidjaja, B.Sc. Ibu Mille Djunas, F. Ibu Mahurthem M. Daya, B.Sc
Pendidikan Menengah
1972-1975 Sekolah Pengatur Rawat (SPR)
1995-1997
Dibawah naungan SPK Depkesdiadakan Program Pendidikan BidanC (PPBC)
Ibu Hanne S. Wiradidjaja, B.Sc
Ibu Hanne S. Wiradidjaja, B.Sc Drs. Mochammad Hassan AD, SKM Drs.F. Mahurthem M Daya, B.Sc., SKM
Dr. Djenta Saha S.Kp., MARS.
Pendidikan
Kesehatan Penyetaraan
Pendidikan
Kesehatan Setara Diploma I (D I)
1975-2001
1982-1993
1984-1985
1989-1999
SekolahPerawat Kesehatan(SPK)
Di bawah naungan Depkes Palangka raya
SuplementaryTrainningProgram(STP)
Program Cepat Pembantu Medis (PCPM)
Program Pendidikan Bidan A (PPB-A)
Ibu Hanne S. Wiradidjaja, B.Sc.
Drs. Mochammad Hassan AD, SKM
Tahun 2010 mengikuti perubahan nama Departemen Kesehatan (Depkes) menjadi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), maka Poltekkes Depkes Palangka Raya pun berubah nama menjadi Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. Perkembangan Poltekkes
Kemenkes Palangka Raya pada tabel berikut:
Tabel 2. Jurusan dan Prodi di PoltekkesKemenkesPalangkaRaya
Jurusan dan Prodi Tahun Pejabat Pengelola
Jurusan Keperawatan
Prodi Gizi dibawah
Jurusan
Keperawatan
Kebidanan
Jurusan Gizi
D-IV Gizi Masyarakat
2001/2006 Ns. Gad Datak,M.Kep,Sp.MB dan dilanjutkan Dr. Marselinus Heriteluna, S.Kp.,MA
2009/2013 Berthiana T.,S.Pd,M.Kes
2013/sekarang Natalansyah,S.Pd,M.Kes
2004/2007 Dhini,M.Kes
2001/2009 Hj. Noorhani Machdat, M.Pd.
2009/2013 Maria Julin Rarome, S.Kp.,M.Kes
2013/sekarang Noodiati,S.SiT,MPH
Agustus 2007 Dhini, M.Kes
2009/2011 M.Muchtar,SP,MPH
2011/2013 Mars Khendra Kusfriyadi,STP,MPH
2013/sekarang Teguh Supriyono, STP,M.Si
2011/2012 Perawaty,SST Gizi,MPH
Yongwan Nyamin, SKM,MM Sugiyanto,S.Gz.,M.Pd.
D-III Gizi Vissia Didin Ardiyani,SKM,MKM Munifa,SKM,MPH
D-IV Kebidanan Klinik
2011/2012 Legawati,SST,MPH
Cia Aprilianti, SST, MPH
D-III Kebidanan Legawati, SST,MPH
D-IV Keperawatan Medikal Bedah
2012/2013 Ns. Ester Inung Sylvia, M.Kep,Sp.MB.
Ns. Reny Sulistyowati, M.Kep
D-III Keperawatan Maria Magdalena PurbaS.Kep,Ns.M.Med.Ed
Pendidikan Diploma IV yang dilaksanakan meliputi D-IV Gizi, D-IV
Keperawatan dan D-IV Kebidanan tahun 2014/2015
penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga pimpinan beserta seluruh civitas akademika memiliki acuan untuk mewujudkan sebuah institusi pendidikan terbaik penghasil sumber daya manusia kesehatan yang inovatif dibidang akademik baik Tenaga Pendidik dan Kependidikan dalam menjalankan profesi dan tugas-tugas pengabdiannya untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang Profesional dan Bermartabat. Makna lain yang terkandung dalam pengertian Visi tersebut adalah upaya pimpinan beserta civitas akademika untuk memfasilitasi seluruh kegiatan tri dharma perguruan tinggi menuju terwujudnya lulusan (output) yang berkualitas dengan menampilkan karakter serta etika yang menjunjung tinggi etika profesi dalam pengabdian dirinya ditengah- tengah masyarakat. Oleh karena itu Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya menyusun dan merancang visi dan misi sebagai berikut :
a. Visi : Mewujudkan Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang
Unggul, Berkarakter, Berbasis Kearifan Lokal
Menuju Daya Saing Global Tahun 2022
Makna dari visi ini adalah sebagai berikut :
1) Unggul : Civitas Akademika dan tenaga kependidikan menjadi yang terutama dan yang terbaik, dalam aspek tridharma perguruan tinggi dan tata kelola institusi Pendidikan
2) Berkarakter : Civitas akademika dan tenaga kependidikan berintegritas, bertoleransi, kreatif, menjunjung tinggi nilai budaya, etika profesi, komunikasi efektif, cinta tanah air, disiplin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dan tata kelola institusi pendidikan.
3) Berbasis Kearifan lokal : Civitas akademika dan tenaga kependidikan Mengintegrasikan falsafah Huma Betang (humanis, maju, berani dan bertanggung jawab) dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dan tata kelola institusi Pendidikan
4) MenujuDayaSaingGlobal: Mempersiapkan Civitas akademika dan tenaga kependidikan yang kompetitif dan professional bidang kesehatan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi (prestasi akademik dan non-akademik, publikasi, inovasi yang tepat guna) dan tata kelola institusi Pendidikan.
Visi tersebut dijabarkan dalam bentuk Misi dengan tujuan mempersiapkan langkah strategis yang akan dilaksanakanoleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya dalam kurun waktu 4 tahun kedepan.
Penjabaran Visi ke dalam Misi organisasi dilakukan sesuai dengan kriteria utama dalam visi yang terangkum dalam kata : Uggul, Berkarakter, Berbasis Kearifan Lokal dan Menuju Daya Saing Global sehingga Misi Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya menjadi :
b. Misi :
1) Menyelenggarakan tridharma perguruan tinggi yang berkualitas, berkarakter, berbasis teknologi informasi menuju daya saing global sebagai CenterofExcellent
2) Mengembangkan kemitraan yang mendukung peningkatan tridharma perguruan tinggi dan pendayagunaan lulusan yang berkarakter
3) Mengembangkan tata kelola institusi pendidikan yang berbasis teknologi informasi,akuntabel dan mempunyai kemampuan kemandirian dalam pengelolaan
c. Tujuan
1) Menghasilkan tenga Kesehatan yang unggul dan berkarakter
2) Meningkatkan Kemampuan Dosen dan Mahasiswa dalam Penelitian Terapan yang berbasis output secara Kuantitas dan Kualitas
3) Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Pengabdian Masyarakat yang berbasis riset dan berdaya saing tinggi
4) Meningkatkan kemitraan dengan instansi pemerintah dan swasta di dalam dan di luar negeri untuk meningkatkan kualitas Tridharma Perguruan Tinggi.
5) Meningkatkan kemitraan dengan instansi pemerintah dan swasta di dalam dan di luar negeri untuk pendayagunaan lulusan
6) Meningkatkan tata kelola institusi pendidikan yang efisien, transparan, terukur dan akuntabel
1) Nilai Dasar/Nilai Utama
Setiap individu yang terlibat dalam proses penyelenggaraan layanan pendidikan tenaga kesehatan di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya harus dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, disiplin, rajin, jujur, adil, terbuka, lugas, konsisten, kebersamaan, profesional, dan saling menghargai serta dapat mempertanggungjawabkan tugas dan tindakannya berdasarkan peraturan, etika, dan moral sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2) Nilai Pelayanan
Memberikan pelayanan yang bermutu secara konsisten dengan melakukan upaya peningkatan mutu produk dan jasa secara berkesinambungan yang berorientasi kepada kebutuhan pengguna internal (Kementerian Kesehatan) dan eksternal (stakeholder) antara lain: memperhatikan kepuasan pelanggan, kesetaraan, dapat dipercaya, tepat waktu, terjangkau, sistematis, dan selalu dinamis.
3) Nilai Manfaat
Menghasilkan produk dan pelayanan yang memberi manfaat, bagi penyelesaian berbagai isu strategis yang dihadapi oleh stakeholder bidang kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
4) Nilai Pro Mahasiswa
Dalam penyelenggaraan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya selalu mendahulukan kepentingan mahasiswa dan harus menghasilkan yang terbaik untuk mahasiswa. Diperolehnya lulusan yang kompetitif, mempunyai jiwa kewirausahaan dan mandiri, sifat inovatif, kreatif, berdaya saing tinggi serta pantang menyerah.
5) Nilai Responsif Program pendidikan yang diselenggarakan di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya mengacu dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan (stakeholder / user). Disamping itu Poltekkes Kemenkes Palangka Raya juga tanggap dan selalu proaktif dalam mengevaluasi program pendidikan secara
berkesinambungan sesuai dengan kompetensi kebutuhan user
e. Struktur Organisasi
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS adalah dokumen penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar. Dalam merancang aktualisasi nilai-nilai dasar ini, setiap peserta Pelatihan Dasar dituntut mampu menyusun daftar rencana kegiatan (rancangan) aktualisasi yang akan dilaksanakan ketika kembali ke tempat tugas. Adapun tahapan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah :
A. Identifikasi Isu
Identifikasi isu ini merupakan tahapan dimana CPNS dituntut untuk peka terhadap isu atau masalah yang ada di unit kerja. Untuk mengidentifikasi isu tersebutt
CPNS harus memiliki kemampuan environmentalscanning, ploblemsolving, dan berpikir analitik untuk identifikasi atau menetapkan isu. Selanjutnya CPNS akan memilih beberapa isu yang dianggap penting dengan kriteria sebagai berikut:
1. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
2. Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif, dan
4. Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Maka dari beberapa kriteria di atas, dalam rancanganaktualisasi ini, terdapat tiga isu yang diindentifikasi, yaitu:
1. Belum tersedianya sistem peminjaman alat laboratorium berbasis Teknologi sistem informasi di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya (Berorientasi Pelayanan, Kompeten, Adaftif, SMART ASN, Manajemen ASN)
Laboratorium Pendidikan merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis , penelitian dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai untuk menunjang kegiatan mahasiswa, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pranata Laboratorium Pendidikan memiliki tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan pengelolaan laboratorium yang meliputi perencanaan, pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaan/ perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja dan pengembangan kegiatan laboratorium. Dilihat dari tusi tersebut, jelas bahwa Sistem Peminjaman dan
Pengembalian alat sangat esensial untuk mendukung kegiatan laboratorium.
Fakta yang ada di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya adalah belum tersedianya sistem peminjaman dan pengembalian alat laboratorium. Menurut Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Apatur Sipil Negara disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik ASN ayat 7 berbunyi menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. Hal ini belum sejalan dengan yang ada di Poltekkes Palangka Raya, dibuktikan dengan sistem yang belum optimal.sehingga inventarisasi belum bisa berjalan maksimal ditunjukkan dengan sistem yang masih berbasis paper. Hal ini menjadi kendala saat akan dilaksanakan kegiatan praktikum selanjutnya dan kurang efisiensinya dalam pengumpulan dokumen pendukung untuk kegiatan akreditasi yang berakibat dokumen pendukung hilang dan tercecer serta merugikan Poltekkes Palangka Raya pada khusunya.
2. Belum Kondusifnya pembelajaran di ruangan laboratorium keperawatan di laboratorium terpadu Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.
Sarana dan prasarana sangat mempunyai peran penting dalam keberlangsungan praktikum di laboratorium. Sarana dan prasana yang baik yaitu yang sesuai standar. Namun sayangnya laboratorium keperawatan memang belum memiliki sarana dan prasarana yang sesuai standar yang ada. Misalnya Luas ruangan belum sesuai dengan standar, belum ada pembatas antara setiap laboratorium. Dibuktikan dengan didalam satu ruangan dibagi-bagi untuk beberapa laboratorium, yang menyebabkan Rasio mahasiswa dan luas ruangan tidak cukup serta tidak berjalan efektif. Dengan fenomena ini mengakibatkan ketidak puasan mahasiswa, tenaga pendidik dan kependikan dalam melakukan praktikum
3. Belum Optimalnya media edukasi penggunaan alat berbasis teknologi sistem informasi di laboratorium keperawatan.
Media Edukasi perannya sangat penting dalam dunia Pendidikan. Salah satunya media edukasi dalam penggunaan alat laboratorium. Dengan adanya media edukasi prosedural penggunaan alat akan mempermudah mahasiswa mengetahui cara menggunakannya dengan baik. Namun faktanya, dipoltekkes kemenkes Palangka Raya Belum ada edukasi tersebut, hal ini menyebabkan mahasiswa sangat bergantung kepada PLP yg ada, sehingga sebelum mereka memulai praktikum
mahasiswa harus menunggu PLP untuk menjelaskan mekanisme penggunaan alat.
B. Teknik Tapisan Isu
Tahap ini merupakan tahap untuk memilih core issue atau isu utama yang dianggap merupakan isu atau permasalah dengan tingkat urgensi, serius, dan potensi untuk berkembangnya paling tinggi. Maka Alat bantu tapisan isu yang digunakan dalam rancangan aktualisasi ini adalah metode USG, yaitu:
1. Urgency, seberapa mendesak suatu isu harus dibahas;
2. Seriousness, seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan; serta
3. Growth, seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Dari Analisis Isu dengan menggunakan metode USG di atas, dapat dilihat bahwa
yaitu Belum tersedianya sistem Peminjaman dan Pengembalian
sistem infromasi di Jurusan Keperawatan
Kemenkes Palangka Raya merupakan isu utama. dapat dilihat pada tabel di
atas, isu pertama memiliki skor urgensi yaitu 5, hal ini dikarenakan Menurut UndangUndang RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Apatur Sipil Negara disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik ASN ayat 7 berbunyi menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. Hal ini belum sejalan dengan yang ada di Poltekkes Palangka Raya, dibuktikan dengan sistem yang belum optimal. Jika sistem tidak diperbaiki maka akan menyebabkan kerugiaan Barang milik negara, tidak terinventaris dengan baiknya kondisi peralatan Laboratorium, seperti yang kita ketahui nominal barang milik negara tidaklah murah, dari data yang ada, 1 Pantom Smart STAT Manikin Basic with Ipad bernilai Rp. 234.290.275,- belum lagi peralatan laboratorium yg lain tentu hal ini sangat merugikan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya jika hal ini terus berlanjut.skor seriousness yaitu 4 karena dampaknya akan terjadi inefisiensi dalam setiap kegiatan yang memerlukan dokumen/data penunjang dan beberapa pihak sulit untuk mengakses dokumen/data tersebut, serta risiko kehilangan data/dokumen di masa yang akan datang, sedangkan dari segi growt skor yang diberikan adalah 5, karena apabila hal ini terus dibiarkan laboratorium keperawatan tidak dapat melakukan tugas dan fungsi secara optimal, apalagi di zaman sekarang yang menuntut perkembangan kemudahan dan efisiensi dalam sistem melalui pemanfaatan teknologi.
Untuk isu ke-2, skor urgency dan growth masing-masing 4 sedangkan seriousness sebessar 5 poin. Ketidak lengakapan sarana dan prasarana di laboratorium keperawatan tentunya akan mempengaruhi proses praktikum yang berjalan, tetapi ruangan laboratorium sudah ada hanya saja terbagi-bagi untuk laboratorium yang lain. Solusi masalah ini dapat dilakukan dengan menggabungkan beberapa laboratorium menjadi satu sesuai dengan mata kuliah yg akan dilakukannya osce serta mengatur jadwal supaya laboratorium lain tidak digunakan
Khusus untuk masalah ke-3 total skor dari analisis USG ini hanya 11, hal ini dikarenakan isu mengenai media edukasi prosedural penggunaan alat belum menjadi terlalu menjadi urgensi dan masalah serius di laboratorium, dikarenakan dengan perkembangan zaman yang canggih sehingga mahasiswa bisa mengakses cara penggunaan alat laboratorium melalui laman internet dan media sosial yang ada.
C. Analisis Penyebab Isu
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam isu yang telah memenuhi kriteria USG dengan menggunakan alat bantu dengan teknik berpikir kritis, salah satu metode yang dapat dilakukan ialah dengan menggunakan The Cause & Effect (C&E) diagram atau biasa juga disebut Fishbonediagram yang bertujuan untuk memecahkan akar penyebab masalah. Fishbone diagram membantu menampilkan secara visual sumber-sumber penyebab masalah sehingga memudahkan untuk mengidentifikasi akar penyebab permasalahan.
Diagram sebab-akibat ini adalah sebuah tool visual yang digunakan saat akan menyelidiki beberapa kemungkinan penyebab timbulnya masalah. Toolini menampilkan berbagai penyebab masalah dan peristiwa-peristiwa yang mengarah ke penyebabnya. Hal ini membuat diagram sebab-akibat menjadi salah satu tool yang efektif dalam mengidentifikasi akar penyebab masalah.
Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga masuk akal dengan situasi. Kategori-kategori ini antara lain:
1. Kategori 6M yang biasa digunakan dalam industri manufaktur, yaitu Machine(mesin atau teknologi), Method (metode atau proses), material (termasuk raw material, konsumsi, dan informasi),Manpower(tenaga kerja atau pekerjaan fisik)/Mindpower (pekerjaan pikiran: kaizen, saran, dan sebagainya), Measurement(pengukuran atau inspeksi), dan Milieu/Mothernature(lingkungan).
2. Kategori 8P yang biasa digunakan dalam industri jasa, yaitu Product (produk/jasa), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi atau hiburan), People (orang), Process (proses), Physical evidence (bukti fisik), dan Productivity & quality (produktivitas dan kualitas).
3. Kategori 5S yang biasa digunakan dalam industri jasa, yaitu Surroundings (lingkungan), Suppliers (pemasok), Sistems (sistem), Skills (keterampilan), dan Safety(keselamat
Setelah melakukan analisis penyebab isu maka tahap selanjutnya ialah menghasilkan suatu gagasan besar yang merupakandari solusi dari permasalahan yang telah diidentifikasi penyebabnya.Gagasan besar yang diangkat pada rancangan aktualisasi ini adalah: “Pembuatan Aplikasi Peminjaman dan Pengembalian Peralatan Laboratorium Melalui Teknologi Sistem Informasi di Poltekkes Kemenkes
PalangkaRaya”
Gagasan ini dianggap dapat menjadi solusi dari isu utama yang telah dibahas sebelumnya. Pembuatan aplikasi dapat membantu pelaksanaan sistem inventarisasi di laboratorium keperawatan menjadi lebih optimal. Selanjutnya pembuatan aplikasi ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Mempermudah pengajuan, pencatatan dan monitoring peminjaman peralatan laboratorium.
2. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data. Memudahkan jika suatu saat akan diambil atau dicetak data yang memiliki kriteria tertentu, misalnya pada alat tertentu, tanggal tertentu, Penyimpanan tertentu, jumlah tertentu, dan sebagainya.
3. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser).
4. Melakukan perlindungan dan pengamanan data (data security). Setiap data hanya bisa diakses atas dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data.
5. Menyusunintegritas danindepedensi data. Basis data merupakan data kompleks yang bisa di integrasikan.
6. Menjadi sumber data terkait kondisi alat di laboratorium keperawatan
7. Membuat sistem informasi di laboratorium yang lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya
E. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Setelah menemukan suatu gagasan besar maka disusunlah beberapa kegiatan yang akan menjadi solusi terhadap isu utama yang ada di Unit Kerja.
Tabel 4. Rancangan Kegiatan Aktualisasi berdasarkan Sumber
No. Kegiatan Sumber
1. Menyampaikan rencana rancangan kerja (proses pembuatan aplikasi peminjaman dan pengembalian peralatan laboratorium keperawatan)
2. Penyusunan dokumen spesifikasi kebutuhan aplikasi
3. Pembuatan aplikasi sistem informasi kontrol dan monitoring peminjaman dan pengembalian peralatan laboratorium
4. Sosialisasi aplikasi kepada dosen, kepala laboratorium, PLP, dan mahasiswa
5. Monitoring alat-alat laboratorium yang dipinjam melalui aplikasi peminjaman perlatan laboratorium
6. Evaluasi dan Laporan Kegiatan
Penugasan Pimpinan
Inovasi
Inovasi
Penugasan pimpinan
Inisiatif dengan persetujuan mentor
Inisiatif dengan persetujuan mentor
F.
Akutalisasi nilai-nilai ASN dasar diawali dengan penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar, yang akan menghasilkan
sebuah dokumen yang disebut dengan Rancangan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Profesi PNS. Dalam merancang aktualisasi nilai-nilai dasar ini, setiap peserta Pelatihan Dasar dituntut mampu Menyusun daftar rencana kegiatan (rancangan) aktualisasi yang akan dilaksanakan Ketika
Kembali ke tempat tugas. Selama pelaksanaan kegiatan tersebut, peserta Pelatihan Dasar dituntut mengaktualisasikan nilai-nilai dasar, sebagai
tindak lanjut dari tahap pembelajaran internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang telah membantu peserta Diklat dalam mengkaitkan nilainilai dasar tersebut dengan pelaksanaan kegiatan.
1.
rencana rancangankerja (proses pembuatan aplikasi
peminjamandan pengembalian peralatan laboratorium keperawatan)
Tahap 1: MembuatjanjiTemu denganatasan .
Output:Tanggal Pertemuan
BuktiFisik:
-Screenshoot
komunikasi
denganmentor
• Komunikasi dilakukan dengan menerapkan sikap santun, ramah (Harmonis),
• Mengikutimasukandari
atasan yang sah dan
wajar (Loyal),
Komunikasidengan
mentormerupakan
Langkahawaldalam
pelaksanakantugas.
• Kegiatanini
diharapkandapat
Kegiatan ini berkontribusi dalam
penguatan:
• Nilai Pelayanan
(Memberikan
pelayanan yang
bermutu secara
Tahap 2: MenjelaskanMengenai rancangankegiatan padamentor
Output: notulensihasil
diskusi
BuktiFisik:
-foto
-Notulensi
Menghargai pendapat dan menerima
masukkan
(Kolaborasi),
• Menyesuaikan dengan
kebutuhan dan
menyampaikan
rancangan sesuai
berkontribusi
dalampencapaian
Visi Poltekkes
Kemenkes
PalangkaRaya
yaitumewujudkan
institusiPendidikan
tinggiKesehatan
yangunggul,
konsisten dengan
melakukan upaya
peningkatan mutu
produk dan jasa
secara
berkesinambungan
yang berorientasi
kepada kebutuhan
No Kegiatan dan Tanggal Pelaksanaan Tahapan dan Proses Kegiatan Output dan Bukti Fisik
Tahap 3: Meminta Izinkegiatankepada atasan
Output: Notulensi hasil diskusi
BuktiFisik: -Foto
-Notulensi
Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
dengan target (Berorientasi Pelayanan),
• serta menyampaikan
rancangan terbaik
dengan terus
berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas serta
bertindakproaktifpada
rancangan aplikasi
kepada mentor (Adaftif)
berkarakter, berbasiskearifan localdanmenuju
dayasaingglobal
• Sertaberkontribusi
dalampelaksanaan
Misi yaitu
menyelanggarakan
pendidikanyang
berkualitas, berkarakterdan
berbasisteknologi informasi
pengguna internal (Kementerian Kesehatan) dan eksternal (stakeholder)
antara lain: memperhatikan
kepuasan
pelanggan, kesetaraan, dapat dipercaya, tepat waktu, terjangkau, sistematis, dan selaludinamis
Nilai
Manfaat (Menghasilkan
produkdan pelayanan yangmemberi manfaat,bagi
penyelesaian berbagaiisu strategisyang dihadapioleh stakeholder bidang
kesehatan dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan)
No Kegiatan dan Tanggal Pelaksanaan Tahapan dan Proses Kegiatan Output dan Bukti Fisik
2. Penyusunan dokumen spesifikasi kebutuhan aplikasi
Tahap 1: Melakukankonsultasi denganmentoruntuk penentuanspesifikasi kebutuhanaplikasipada laboratorium keperawatan.
Output:
Notulensihasil diskusi
Bukti Fisik:
-Form monitoring
bimbingan
-Foto
-Notulensi
Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
• Konsultasi dengan
mentor terkait
penentuan spesifikasi
kebutuhan aplikasi
dengan sikap santun, ramah (Harmonis),
• Kegiatan identifikasi
spesifikasi aplikasi
dilakukan dengan
cermat dan kejelasan
target (Akuntabilitas),
Rapatkoordinasiini
bertujuanuntuk
mencari
menyelesaikan
permasalahandalam
sistempengelolaan
laboratorium.
• Kegiatanini
diharapkandapat
berkontribusi
dalampencapaian
Kegiatan ini berkontribusi dalam
penguatan:
• Nilai Pelayanan
(Memberikan
pelayanan yang
bermutu secara
konsisten dengan
melakukan upaya
peningkatan mutu
produk dan jasa secara
Tahap 2: Melakukandiskusidan koordinasidengan
mentor,Kepala laboratorium,serta koordinator laboratorium
keperawatanuntuk penyaringanpendapat, diskusi,dan pendalaman
permasalahan
Tahap 3: Penyusunandokumen spesifikasikebutuhan berdasarkanhasil
konsultasidan
koordinasidenganpihak terkait.
Output: Notulensihasil diskusi
Bukti Fisik: -Bahan
Tayang
-Foto -Notulensi
• Diperlukan koordinasi
dan kolaborasi dengan
koordinator
laboratorium untuk mengumpulkan data
yang diperlukan (Kolaboratif),
• Meningkatkan mutu
proses secara
bekelanjutan (Kompeten),
Visi Poltekkes
Kemenkes
PalangkaRaya
yaitumewujudkan
institusiPendidikan
tinggiKesehatan
yangunggul, berkarakter, berbasiskearifan
localdanmenuju
dayasaingglobal
• Sertaberkontribusi
dalampelaksanaan
berkesinambungan yang berorientasi
kepada kebutuhan
pengguna internal (Kementerian Kesehatan) dan eksternal (stakeholder)
antara lain:
Output: Dokumen spesifikasi kebutuhan aplikasi
Bukti Fisik:
Misi yaitu
menyelanggarakan
pendidikanyang
berkualitas, berkarakterdan
berbasisteknologi
informasi
memperhatikan kepuasan pelanggan, kesetaraan, dapat dipercaya, tepat waktu, terjangkau, sistematis, dan selaludinamis
Nilai Manfaat (Menghasilkan produkdan
No Kegiatan dan Tanggal Pelaksanaan Tahapan dan Proses Kegiatan Output dan Bukti Fisik
-Dokumen
spesifikasi
kebutuhan
aplikasi
Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
pelayananyang
memberimanfaat, bagipenyelesaian
berbagaiisu
strategisyang
dihadapioleh
stakeholder
bidangkesehatan
dalam
meningkatkan
mutupelayanan kesehatan)
3. Pembuatan aplikasi
sistem
informasi
kontroldan monitoring
peminjaman
peralatan laboratorium
Tahap 1: Perancanganaplikasi
sistemkontroldan
monitoringpeminjaman
danpengembalian
peralatanlaboratorium
Output:
Rancangan
Sistem
Bukti Fisik:
-Form monitoring
bimbingan
• Rancangan disusun
dengan cermat, professional dan
menggunakan sumber daya secara teliti, efektif dan efisien (Akuntabilitas),
• Membuat aplikasi
sesuaidenganprosedur
Pembuatanaplikasi
inibertujuanuntuk
meningkatkan
pelayanan
mempermudah
prosedurpeminjaman
danpengembalian
peralatan
laboratorium
Kegiatan ini berkontribusi dalam
penguatan:
• Nilai Pelayanan (Memberikan
pelayanan yang
bermutu secara
konsisten dengan
melakukan upaya
Tahap 2:
Pembuatanaplikasi
sistemkontroldan
monitoringpeminjaman
peralatanlaboratorium
danjadwal.
Output:
Aplikasi/Produk
yangberjalan
dalamlokal
server
Bukti Fisik:
- Screenshot
Aplikasi lokal
server
Videodemo
aplikasilokal
pembangunan aplikasi
perangkat lunak agar
bekualitas dan sesuai
dengan kebutuhan (Adaftif),
• Berkomunikasi dengan
tim pengelola jaringan
dilakukan dengan
ramahdisertaisenyum, sapa,dansalamuntuk
sehinggaterbentuk
suasanaakademik
yangbaikbagi
mahasiswa,dosen
dantenaga
kependidikan.
• Kegiatanini
diharapkandapat
berkontribusi
dalampencapaian
peningkatan mutu produk dan jasa secara
berkesinambungan
yang berorientasi
kepada kebutuhan
pengguna internal (Kementerian
Kesehatan) dan eksternal
Tahap 3:
Mengimplementasikan
aplikasisistemkontrol
danmonitoring
peminjamanperalatan laboratorium
Output: Aplikasi/Produk
yangberjalandi
server
Bukti Fisik:
- Screenshot
Aplikasi/Produk
berjalandi
server
- Screenshot
CpanelServer
Videodemo
aplikasiberjalan diserver
jawab dalam
pembuatan aplikasi
Visi
Kemenkes
PalangkaRaya
yaitumewujudkan
institusiPendidikan
tinggiKesehatan
yangunggul, berkarakter, berbasiskearifan
localdanmenuju
dayasaingglobal
• Sertaberkontribusi
dalampelaksanaan
Misi yaitu
menyelanggarakan
pendidikanyang
(stakeholder)
antara lain: memperhatikan kepuasan
pelanggan, kesetaraan, dapat dipercaya, tepat waktu, terjangkau, sistematis, dan selaludinamis
Nilai Manfaat
Tahap 4: Melakukanujicoba aplikasidanpembuat
dokumentasicara
penggunaanaplikasi
sistemkontroldan
monitoringpeminjaman peralatanlaboratorium
Output: Video cara
penggunaan aplikasisistem kontroldan
monitoring
Bukti Fisik: -Videocara
penggunaan aplikasisistem controldan
monitoring
berkualitas, berkarakterdan
berbasisteknologi informasi
(Menghasilkan produkdan pelayananyang memberimanfaat, bagipenyelesaian berbagaiisu strategisyang dihadapioleh stakeholder bidangkesehatan dalam
meningkatkan mutupelayanan kesehatan)
No Kegiatan dan Tanggal Pelaksanaan Tahapan dan Proses Kegiatan Output dan Bukti Fisik
4. Sosialisasi aplikasi kepada dosen,kepala laboratorium, Rekan sejawatPLP, dan mahasiswa
Tahap 1: Penyusunandan perencanaanacara sosialisasi
Output: Bahan tayangmateri sosialisasi
Bukti Fisik:
-Form monitoring
bimbingan
-Bahantayang
sosialisasi
Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
• Menyusun agenda
acara agar acara
berjalan dengan baik
terstruktur dan efisien
danMenetapkantarget
capaian dari kegiatan
sosialisasi
(Akuntabilitas),
• Mengucapkan salam, sapa, senyum serta
berpakaian rapi saat
Dengan
memperbanyak
komunikasiseperti
dalamdalam
kegiataninidapat
membangundan
meningkatkannilai-
nilaietika,moral
akademis,dansosial
• kegiatanini
diharapkandapat
Kegiatan ini
berkontribusi dalam
penguatan:
• Nilai Pelayanan (Memberikan
pelayanan yang
bermutu secara
konsisten dengan
melakukan upaya
peningkatan mutu
Tahap 2:
Melakukansosialisasi
aplikasipeminjaman
danmonitoringalat
laboratoriumkepada
dosen,kepala
laboratoriumdanrekan
sejawatPLP
Output: Terlaksanaya
kegiatan sosialisasi
Bukti Fisik: - Fotokegiatan sosialisasi
Notulensi kegiatan sosialisasi
dalam melakukan
sosialisasi
(Harmonis),
• Menghargai pendapat
dan menerima
masukan lain jika
terjadi perselisihan
pendapat pada saat
sosialisasi
(Kolaborasi),
• Menghargai
komunikasi, konsultasi
berkontribusidalam
pencapaian Misi
Poltekkes
KemenkesPalangka
Rayayaitu
menyelanggarakan
pendidikanyang
berkualitas, berkarakterdan
berbasisteknologi
informasi
produk dan jasa secara
berkesinambungan yang berorientasi
kepada kebutuhan
pengguna internal (Kementerian
Kesehatan) dan eksternal (stakeholder)
antara lain: memperhatikan kepuasan
Tahap 3:
Melakukansosialisasi
aplikasipeminjaman
danmonitoringalat
laboratoriumkepada
mahasiswa
Output: Terlaksanaya
kegiatan
sosialisasi
Bukti Fisik:
- Fotokegiatan
sosialisasi
Notulensi
dan kerjsama dalam
kegiatan sosialisasi
(Harmonis),
• Memberikan layanan
public secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
pelanggan, kesetaraan, dapat dipercaya, tepat
waktu, terjangkau, sistematis, dan selaludinamis
Nilai Manfaat (Menghasilkan
No Kegiatan dan Tanggal Pelaksanaan Tahapan dan Proses Kegiatan Output dan Bukti Fisik
Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
kegiatan sosialisasi santun (Berorientasi Pelayanan),
Tahap 4: Followuphasilsosialisasi
danmembuatlaporan
hasilkegiatandan melaporkankepada
pihakterkaitdalamhal inikepadamentor
Output: Laporan
kegiatan sosialisasi
Bukti Fisik: -Laporan kegiatan sosialisasi
• Membantu dosen, sesame PLP dan mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi (Kompeten),
• Serta memperbaiki aplikasisesaisarandan masukandosen,kepala
laboatoriu, dan mahasiswa (Kompeten)
produkdan pelayananyang memberi
manfaat,bagi
penyelesaian
berbagaiisu
strategisyang
dihadapioleh
stakeholder
bidangkesehatan dalam
meningkatkan
mutupelayanan kesehatan)
alatalat laboratorium
yangdipinjam
melaluiaplikasi
peminajaman alat laboratorium
Tahap 1: Berkoordinasidengan
koordinator laboratorium
untukmendata
pengajuanpeminjaman peralatanlaboratorium
danmempersiapkan peralatanyangakan
dipinjammahasiswa
Output: Terlaksananya koordinasi
dengan koordinator laboratorium
Bukti Fisik:
-Form monitoring bimbingan
-Notulensi rapat koordinasi
-Fotorapat koordinasi
• Komunikasi dilakukan agar proses pengisian
aplikasi peminjaman
berjalan dengan baik
dan mudah.
(Harmonis)
• Membantu PLP untuk
melakukanpengecekan
kembalikondisialatdan
kesesuaianalatdengan
pengajuan.
(Kolaborasi)
• Penyerahan alat
Denganmenyediakan aplikasipeminjaman
danpengembalian
peralatan
laboratorium bagi dosen,tenaga
pendidikdan
mahasiswaberarti
kitajuga
membentuksistem
yangbaikdi
laboratorium.
• Kegiatanini diharapkandapat
berkontribusi dalampencapaian
Kegiatan ini berkontribusi dalam
penguatan:
• Nilai Pelayanan
(Memberikan
pelayanan yang
bermutu secara
konsisten dengan
melakukan upaya
peningkatan mutu produk dan jasa
secara
berkesinambungan yang berorientasi
kepada kebutuhan
pengguna internal
No Kegiatan dan Tanggal Pelaksanaan Tahapan dan Proses Kegiatan Output dan Bukti Fisik
Tahap 2: Penyerahanperalatan
kepadamahasiswa peminjamalat.
.
Output: Terlaksananya
proses
penyerahan
peralatan
kepada
mahasiswa
Bukti Fisik: - Foto
penyerahan
alat
Daftar
Peminjaman
peralatan
Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
didokumentasikan
denganrapiagardapat
dilaporkan dan dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas)
• Melakukan rekapitulasi
data peminjaman alat
berdasarkandatapada
aplikasi dan dokumentasiyangtelah
dilakukan secara teliti, hati-hati, lengkap (Kompeten)
Kemenkes
PalangkaRaya
yaitumewujudkan
institusiPendidikan
tinggiKesehatan
yangunggul, berkarakter, berbasiskearifan
localdanmenuju
dayasaingglobal
• Sertaberkontribusi
dalampelaksanaan
Misi yaitu
menyelanggarakan
(Kementerian Kesehatan) dan eksternal (stakeholder)
antara lain:
memperhatikan
kepuasan
pelanggan, kesetaraan, dapat dipercaya, tepat waktu, terjangkau, sistematis, dan selaludinamis
Nilai
Tahap 3: Melaporkankegiatan penyerahanalatkepada atasanataukoordinator laboratorium
Output: Laporan
pelaksanaan
kegiatan
peminjaman dan pengembalian
alat
Bukti Fisik: - Laporan
peminjaman alat
Screenshoot
aplikasi
peminjaman
alat
pendidikanyang
berkualitas, berkarakterdan
berbasisteknologi informasi
Manfaat (Menghasilkan produkdan pelayanan yangmemberi
manfaat,bagi
penyelesaian
berbagaiisu
strategisyang
dihadapioleh
stakeholder
bidang
kesehatan
dalam
meningkatkan
mutu
pelayanan kesehatan)
No Kegiatan dan Tanggal Pelaksanaan Tahapan dan Proses Kegiatan Output dan Bukti Fisik
6. Melakukan Evaluasiwebsite danLaporan kegiatan
Tahap 1 : Membuatdraftlaporan implementasiaplikasi evaluasidankegiatan
Tahap 2 : Konsultasidenganmentor Form Bimbingan
Tahap 3 : Merevisidraftlaporan Draftrancangan kegiatanyang sudahdirevisi
Tahap 4 : FinalisasiLaporanoleh mentor
LaporanFinal
Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
• Revisi dibuat dengan
cermat dan teliti
(Akuntabel),
• melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik (Kompeten),
• melakukan dengan
cepat dan tepat
(Berorientasi
pelayanan),
• serta terbuka dengan
masukan orang lain
dalam penyusunan
laporan (Harmonis
dan Kolaboratif)
• Laporan dibuat
dengan penuh
tanggung jawab, cepatdantepatserta
berintegritas tinggi (Akuntabel).
• Berkontribusi dalam
pencapaian Visi
Poltekkes Kemenkes
Palangka Raya yaitu
mempersiapkan
civitas akademika
dan tenaga
kependidikan yang
kompetitif dan professional bidang
kesehatanmelaluiTri
Dharma Perguruan
Tinggi (prestasi
akademik dan
nonakademik, publikasi, inovasi
yang tepat guna)
dan tata kelola institusiPendidikan.
• Serta berkontribusi
dalam pelaksanaan
Misi yaitu
mengembangkan
tata kelola institusi
pendidikan yang
berbasis teknologi
informasi, akuntabel
dan mempunyai
kemampuan
kemandirian dalam
pengelolaan
Kegiatan ini berkontribusi dalam
penguatan:
• Nilai Pelayanan (Memberikan
pelayanan yang
bermutu secara
konsisten dengan
melakukan upaya
peningkatan mutu
produk dan jasa secara
berkesinambungan yang berorientasi
kepada kebutuhan
pengguna internal (Kementerian
Kesehatan) dan eksternal (stakeholder)
antara lain: memperhatikan kepuasan pelanggan, kesetaraan, dapat dipercaya, tepat waktu, terjangkau, sistematis, dan selaludinamis
• Nilai Manfaat (Menghasilkan
produk dan
No Kegiatan dan Tanggal Pelaksanaan Tahapan dan Proses Kegiatan Output dan Bukti Fisik
Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
pelayanan yang memberi manfaat, bagi penyelesaian berbagai isu strategis yang
dihadapi oleh stakeholder bidang kesehatan dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan)