LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI TINGKAT KEPATUHAN MELAKUKAN START-FINISHdi APLIKASI RIS
UNTUK EVALUASI LAMANYA PEMERIKSAAN DI RADIOLOGI IGD RSUP Dr HASAN
SADIKIN BANDUNG
Telah dilakukan seminar rancangan
Tanggal 30 Juni 2022 di Bapelkes Cikarang
Mentor,
Coach,
Agus Dwinanto, S.A.P., M.M. NIP. 197708282003121003
Pramudya Gustianto,S.ST,MMRS NIP. 196502171988031002
Penguji,
dr. Titiek Resmisari, MARS. NIP. 198104282008012022
Alhamdulilah Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaian Laporan Rancangan AkktualisasiNilai-NilaiDasarASNyaituBerAKHLAK(BerorientasiPelayanan,Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) di Radiologi IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Laporan Rancangan Aktuaslisasi ini merupakan salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan 4 Tahun 2022 yang diselenggarakanolehBalaiPelatihanKesehatanCikarang – KementerianKesehatanRI.
Pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak yangtelahbanyakmembantupenulisdalampenyusunanlaporanrancanganaktualisasi ini diantaranya:
1. Direktur Utama RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan dukungan untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III ini dengan sebaik – baiknya.
2. Kepala Instalasi Radiodiagnostik RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung yakni dr.Gustiara Munir,Sp.Rad., M.Kes., MMRS yang telah memberikan dukungan untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III ini dengan sebaik – baiknya.
3. Kepala Koordinator Radiografer Instalasi Radiodiagnostik sekaligus sebagai mentor yakni Bapak Pramudya Gustianto,S.ST, MMRS yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan ini.
4. Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang dan Ibu Verawati Lenny, S.K.M., M.K.M., selaku Kepala Seksi Pelatihan Manajemen dan Teknis Non Kesehatan yang telah berusaha memberikan pendidikan, fasilitas dan pelayanan terbaik kepada peserta diklat guna menjadi ASN yang memiliki nilai integritas Negara
5. Agus Dwinanto, S.A.P., M.M., selaku Coach yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan laporan ini.
6. Staff pengajar Widyaiswara Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 4 Tahun 2022 Bapelkes Cikarang yang telah memberikan ilmu, bantuan dan dukungan dalam penyelenggaraan laporan ini.
KATA PENGANTAR
7. Seluruh rekan-rekan CPNS Golongan III angkatan 4 khususnya kelompok B yang telah membuat proses kegiatan belajar menjadi semangat dan menyenangkansertaselalubekerjasamadenganbaikdalammenyelesaikan setiap tugas yang diberikan.
8. Seluruh radiografer, staf, dan karyawan Instalasi Radiodiagnostik RSUP
Dr.Hasan Sadikin Bandung
9. Orangtuadankeduaadikyangselalumemberikandukunganselamaproses penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada laporan aktualisasi ini sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar laporan rancangan aktualisasi ini dapat lebih baik dan bermanfaat bagi pembacanya.
Bandung, 30 Juni 2022
Penulis, Silma Fisqiyah, S.Tr.Kes
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 10 yang menyatakan bahwa pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka dilaksanakanlahLatihandasarbagiCPNSdilingkunganKementrianKesehatanRepublik Indonesiaa sebagai bekal bagi para CPNS untuk dapat mengabdi dengan baik di lingkungan kerja masing-masing dan juga didalam kehidupan bermasyarakat
SistempembelajaranLatihanDasarCPNSinidilakukandenganblendedlearning dimana ada 4 komponen. Komponen pertama yaitu MassiveOpenOnlineCourse (MOOC) yang merupakan kegiatan pembelajaran mandiri, Kemudian tahap kedua merupakanpelatihanjarak jauhatauDistanceLearningyangterdiridarie-learningdan aktualisasi di tempat kerja, dimana para peserta dapat mengakses e-learningyang dikelola oleh LAN dan Lembaga pelatihan, peserta mengikuti pembelajaran bersama pengampu materi, coach, dan kelompoknya. Komponen ketiga yaitu Klasikaldimana peserta akan melakukan Latsar secara offlinedi Bapelkes Cikarang.
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sebagai salah satu rumah sakit pemerintah tipe A dan rumah sakit pendidikan, turut serta berpartisipasi untuk mengirimkan CPNS yang ditempatkan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung untuk mengikuti Latsar CPNS sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Hal ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, khususnya pada Instalasi radiodiagnostik.
Dimana CPNS akan melaksanakan aktualisasi pada isu yang terjadi di lingkungan kerja, dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK), manajemen ASN dan smart ASN Dan mengimplementasikan aktualisasi tersebut dengan nilai-nilai RSUP Dr Hasan Sadikin yaitu Pamingpin Pituin (Kepemimpinan, Profesional, inovatif, tulus, unggul dan integritas). Sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap visi dan misi instansi
Adapun rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan yaitu mengenai optimalisasi tingkat kepatuhan melakukan start-finishdi aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
B. Tujuan Aktualisasi
Melaksanakan aktualisasi pada isu yang terjadi di lingkungan kerja, dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK).
Peserta pelatihan dasar CPNS mampu mengidentifikasi isu yang ada diunit kerja, memiliki gagasan kreatif yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan untuk memecahkan isu beserta outputnya, menentukan tahapan dari setiap kegiatan beserta outputnya dan menjadi agen perubahan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
a. Mampu mengidentifikasi isu yang terjadi di Radiologi IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
b. Mampu melakukan penapisan isu
c. Mampu menganalisis dampak isu jika tidak segera diselesaikan.
d. Mampu menganalisis penyebab-penyebab isu.
e. Mampu menjelasakan gagasan pemecahan isu dengan Menyusun rencana, tahapan danoutputkegiatan
f. Mampu menjelaskan penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tahapan kegiatan
g. Mampu menjelaskan rencana kegiatan dalam kaitannya dengan pencapaian visi dan misi organisasi serta penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.
Aktulisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu berAKHLAK yang akan menciptakan ASN yang memiliki karakter berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaftif dan kolaboratif. Sehingga dengan aktualisasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan unit kerja.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi penulis
2. Bagi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Meningkatkan mutu pelayanan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN, Manajemen ASN dan Smart ASN di RSUP Dr. Hasan Sadikin bandung. Serta didapatkannya solusi atas isu yang terjadi untuk mencapai Visi dan Misi.
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi iniadalahkegiatan pelayanan Radiologi IGD RSUP Dr.HasanSadikinBandung. Kegiatanyangdilakukansaat aktualisasimerupakan realisasi rancangan penyelesaian isu yang telah dipilih dan dibuat perencanaan solusinya dan mencakup sasaran kinerja pegawai (SKP) yang dilengkapi dengan inovasi.
D. Ruang Lingkup
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
A. Gambaran Umum Organisasi
1. Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur.Selama
penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah
Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“. Pada tahun
1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun
1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak itu pula
Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas KedokteranUniversitasPadjadjarandanmerupakanawalkerjasamaantaraRumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undangundang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas negara.
Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Kebijakan tersebut merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam memberikan kewenangan otonomi yang lebih luas kepada unit-unit pelayanan tertentu untuk menyelenggarakan manajemennya secara mandiri, sehingga diharapkan mampu merespon kebutuhan masyarakat
secaratepat,cepatdanfleksibel.Tahun2002yangmerupakanawalefektifsebagai Perjan, RSHS telah mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan tahun 2001 dan tahun 2004 diprognosakan akan mencapai kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun-tahun berikutnya adalah tahun dimana RSHS semakin berkembang. Ditengah-tengah pertumbuhannya ini RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No
HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional, mengampu tujuh RS Regional di Jawa barat dan ebberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.
a. Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sesuai dengan visi pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Dengan Misi “Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera”.
b. Janji pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dituangkan dalam janju layanan yaitu:
1) Kepemimpinan
Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta talenta terbaik di bidangnya.
2) Profesional
Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
3) Inovatif
Nilaiyangmenggambarkankeinginanuntukmenghasilkansesuatuyang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4) Tulus
Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive.
5) Unggul
Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
6) Integritas
Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
c. Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Berikut adalah gambaran struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2. Profil Instalasi Radiodiagnostik
Instalasi radiodiagnostik dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada direktur medik dan keperawatan. Sub instalasi dipimpinolehseorangkepalayangberadadibawahdanbertanggungjawabkepada kepala instalasi radiodiagnostik.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
a. Struktur Organisasi Instalasi Radiodiagnostik
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Instalasi Radiodiagnostik
b. Tugas Pokok dan Fungsi Instalasi radiodiagnostik
1) Tugas Pokok Instalasi Radiodiagnostik
a) Instalasi Radiodiagnostik mempunyai tugas melaksanakan pelayanan radiologi dan pengembangan mutu, SDM dan logistik,Fasilitas Medik dan Sarana Prasarana, serta Radiologi Emergensi
b) Sub Instalasi Pelayanan dan Pengembangan Mutu mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan pengembangan mutu layanan
c) Sub Instalasi SDM dan Logistik mempunyai tugas mengelola SDM dan Logistik
d) Sub Instalasi Fasilitas Medik dan Sarana Prasarana mempunyai tugas mengelola Fasilitas Medik dan Sarana Prasarana
e) Sub Instalasi Radiologi Emergensi mempunyai tugas mengatur pelayanan di Radiologi Emergensi
f) Team Akreditasi mempunyai tugas menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam Akreditasi Rumah Sakit
2) Fungsi Instalasi Radiodiagnostik
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Instalasi
Radiodiagnostik menyelenggarakan fungsi :
a) Pelaksanaan Pelayanan Radiologi
b) Pelaksanaan urusan kebutuhan SDM dan Logistik
c) Pelaksanaan perencanaan pengadaan Fasilitas Medik dan Sarana Prasarana
d) Pelaksanaan Pelayanan di Radiologi Emergensi
e) Pelaksanaan kesiapan dalam menghadapi Akreditasi Rumah Sakit
3) Uraian Tugas Instalasi Radiodiagnostik
a) Kepala Instalasi Radiodiagnostik
1. Menyusun rancangan kebijakan dan prosedur pelayanan radiodiagnostik;
2. Menyusun rencana kerja dan program kerja Instalasi Radiodiagnostik;
3. Menyusun usulan kebutuhan kebutuhan fasilitas, tenaga, pemeliharaan sarana dan prasarana serta pendidikan dan pelatihan pegawai di Instalasi Radiodiagnostik sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan Direktorat Medik dan Keperawatan;
4. Menyusun jadwal kegiatan Instalasi Radiodiagnostik;
5. MelakukankoordinasipelayananRadiodiagnostikdenganSMFdari berbagai disiplin ilmu dan unit kerja terkait;
6. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan radiodiagnostik, sebagai upaya pengembangan mutu di Instalasi Radiodiagnostik;
7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Instalasi Radiodiagnostik;
8. Mengevaluasi kegiatan pegawai di lingkungan Instalasi Pelayanan Radiodiagnostik dengan cara menilai hasil pelaksanaan tugas serta menilai prestasi kerja ke dalam rekomendasi nilai sasaran kinerja pegawai, untuk pengembangan dan pembinaan karir pegawai dan Indikator Kinerja Individu;
9. Merekomendasikan sumber layanan radiologi dan pencitraan diagnostik di luar rumah sakit;
10. Melakukan pemantauan semua layanan radiologi dan pencitraan diagnostik di dalam dan diluar Instalasi Radiodiagnostik;
11. Melaksanakan tugaslainyang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran pelaksaan tugas di lingkungan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung;
b) Sub Instalasi Pelayanan dan Pengembangan Mutu
1. Mengatur sistem pelayanan radiologi
2. Membuat alur pelayanan pasien
3. Mengusulkan tarif pelayanan radiologi
4. Melaporkan keluhan pasien terhadap pelayanan radiologi
5. Membuat kotak saran
6. Membuat dan melaporkan hasil evaluasi indikator mutu
7. Mengevaluasi kualitas imaging yang dihasilkan
8. Mengevaluasi fasilitas beserta pemeliharaan dan perbaikan dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
c) Sub Instalasi SDM dan Logistik
1. Membuat SKP pegawai instalasi radiodiagnostik
2. Membuat usulan kenaikan pangkat pegawai instalasi radiodiagnostik
3. Mengusulkan rencana pengembangan pengembangan pendidikan dan pelatihan SDM baik formil maupun non formil
4. Mengkoordinir bimbingan terhadap mahasiswa yang melaksanakan praktek di instalasi radiodiagnostik
5. Mengatur rotasi pegawai instalasi radiodiagnostik
6. Membuat daftar kebutuhan rutin instalasi radiodiagnostik
7. Mengusulkan kebutuhan rutin instalasi radiodiagnostik
8. Mengatur distribusi kebutuhan BMHP pelayanan radiologi
9. Membuat laporan rutin berkala pemakaian BMHP (mingguan.bulanan dan tahunan)
10. Mengatur alur masuk dan keluar bahan medis dan non medis
11. Merekapitulasi dan mencatat jumlah pemakaian bahan medis
12. Bertanggung jawab terhadap keamanan penyimpanan bahan medis dan non medis
13. Membukukan dan menyimpan bahan medis dan non medis yang diterima
14. Mengadakan koordinasi dengan dokter spesialis radiologi obat2an dan alat khusus
d) Sub Instalasi Fasilitas Medik dan Sarana Prasarana
1. Membuat daftar inventaris alat peralatan medis dan non medis
2. Menghitung utilisasi alat ( X-Ray, CT.Scan, USG dan MRI)
3. Melaporkan apabila ada permasalahan dgn alat
4. Mencatat setiap penggantian suku cadang alat
5. Mencatat setiap perbaikan dan service alat
6. Membuat daftar inventaris di setiap ruangan
7. Memberitahukan kerusakan peralatan medis kepada teknisi (LO) dari Instalasi Fasilitas Medik
8. Mengawasi kebersihan setiap ruangan pelayanan
9. Melaporkan kerusakan pada sarana dan prasarana
e) Sub Instalasi Radiologi Emergensi
1. Bertanggung jawab terhadap palayanan pasien radiologi emergensi
2. Menyiapkan bahan-bahan kebutuhan rutin untuk pelayanan pasien radiologi emergensi
3. Menjaga mutu pelayanan radiologi emergensi
4. Melaporkan apabila ada kerusakan peralatan radiologi emergensi
5. Membuat kotak saran
6. Mencatat foto –foto yang tidak diambil.
f) Team Akreditasi
1. Menyiapkan Dokumen yang diperlukan untuk Akreditasi RS
2. Menghadiri rapat-rapat kooordinasi dengan Komite Mutu RS
3. Mengawasi dan memantau pelaksanaan standar-standar akreditasi di lapangan
4. Membuat evaluasi pelaksanan standar-standar di lapangan
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Proses rancangan aktualisasi dimulai dengan mengidentifikasi isu di unit kerja, kemudian menapis isu untuk menentukan isu utama yang akan diangkat, dan kemudian dibuat gagasan kegiatan pemecahan isunya.
Identifikasiisudilakukandenganmelihatpermasalahanyangberkaitan dengan tugas pokok dan fungsi diunit kerja, dan sasaran kinerja pegawai (SKP). Isu-isu yang diidentifikasi didapatkan dari berbagai sumber yaitu obeservasi, hasil diskusi dengan rekan sejawat, dan pengalaman selama betugas di unit kerja sebagai CPNS.
Dari Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang diberikan sebagai seorang radiografer, berikut dilampirkan uraian tugas dan keadaan saat ini:
Tabel 3.1 Pengelompokan Isu berdasarkan SKP (Sasaran Kerja Pegawai)
No Uraian Tugas Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
1, Terpenuhinya pelayanan radiodiagnostik sesuai standarWTPR<3jam
pada pasien ibu dan neonatus
2, Terlaksananya
pelayanan MRI, Angiografi DSA dan CT-Scan sebagai pelayanan klinis prioritas.
3. Terlaksananya
pelayanan MRI, Angiografi DSA dan CT-Scan sebagai pelayanan klinis prioritas.
Belum optimalnya tingakat
kepatuhan melakukan
start-finish di aplikasi RIS
untuk evaluasi lamanya
pemeriksaan di Radiologi IGD.
Masih terjadinya pengulangan scanning pada pemeriksaan CT scan + kontras karena ketidaktepatan masuknya kontras media.
Masih terjadinya kesalahan penginputan jenis pemeriksaan di sistem.
Optimalnya tingakat
kepatuhan melakukan
start-finish di aplikasi RIS
untuk evaluasi lamanya
pemeriksaan di Radiologi IGD.
Tidak terjadinya pengulangan scanning pada pemeriksaan CT scan + kontras karena ketidaktepatan masuknya kontras media.
Tidak terjadinya kesalahan penginputan jenis pemeriksaan di sistem.
Hasil identifikasi isu dan diskusi dengan rekan sejawat, kemudian konsultasi dengan koordinator Radiologi IGD dan mentor. Didapatkanlah isu yang menjadi
permasalahanaktualdiunitkerjaRadiologiIGDRSUPDrHasanSadikinBandungyaitu sebagai berikut:
1. Belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finishdi aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.
BerdasarkanobservasidatadiRISselamakurunwaktuAprildidapatkanhampir semua data antara waktu mulai pemeriksaan sama dengan waktu selesai pemeriksaan, halinibiasanyaterjadikarenadilakukannyastartdanfinishdiwaktu yang bersamaan yaitu setelah pemeriksaan dilakukan, sehingga mempengaruhi ketepatan data lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD. Dimana seharusnya melakukan startketika pemeriksaan akan dilakukan dan melakukan finishketika pemeriksaan telah selesai. Berikut merupakan data dari isu ini:
Gambar 3.1 Data waktu start-finish pemeriksaan Radiologi IGD RSHS
Gambar 3.2 Data waktu start-finish pemeriksaan Radiologi IGD RSHS
Gambar 3.3 Data waktu start-finish pemeriksaan Radiologi IGD RSHS
Isu ini berkaitan dengan manajemen ASN yaitu poin kode etik dan kode prilaku
ASN yaitu melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin. Dimana kita sebagai
ASN harus memastikan setiap pekerjaan dilakukan dengan cermat dan disiplin.
2. Masih terjadinya pengulangan scanning pada pemeriksaan CT scan + kontras karena ketidaktepatan masuknya kontras media.
Berdasarkan observasi dan diskusi dengan teman sejawat, dalam kurun waktu
April-Mei terjadinya 2 kali pengulangan scanning pada pemeriksaan CT-Scan dengan kontras karena ketidaktepatan memutar 3 way. Cairan kontras media masuk ke selang infus bukan kedalam pembuluh darah, pada saat scanning tidak ada kontras media pada organ yang diperiksa. Sehingga harus dilakukan pengulangan scanning CT Scan. Dengan adanya pengulangan scanning CT Scan tersebut maka dosis radiasi yang diterima pasien pun bertambah.
Isu ini berkaitan dengan manajemen ASN yaitu poin kode etik dan kode prilaku ASN yaitu melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin. Dimana kita sebagai ASNharusmemastikansetiappekerjaandilakukandengancermatdandisiplin,dan memastikan pihak yang berkolaborasi dengan kita melakukan dengan cermat dan disiplin.
3. Masih terjadinya kesalahan penginputan jenis pemeriksaan di sistem.
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan rekan sejawat dalam kurun waktuApril-Mei,masihseringterjadinyakesalahanpenginputanjenispemeriksaan di sistem. Ketika pemeriksaan akan dilakukan, organ yang terinput di sistem berbeda dengan form permintaan, sehingga pemeriksaan menjadi terhambat
karena harus dilakukan penginputan ulang. Hal ini sering terjadi karena kesalahan penginputan dari loket pendaftaran
Isu ini berkaitan dengan manajemen ASN yaitu poin fungsi dan peran ASN sebagai pelayan publik, dimana sebagai pelayan publik harus memberikan pelayanan yang berkualitas dan mengutamakan kepentingan public.
Tabel 3.2
Isu-isu yang terdapat di unit Radiologi IGD RSUP Dr Hasan Sadikin.
1 Belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finish di aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.
2 Masih terjadinya pengulangan scanning pada pemeriksaan CT scan + kontras karena ketidaktepatan masuknya kontras media
3 Masih terjadinya kesalahan penginputan jenis pemeriksaan di sistem.
B. Penapisan Isu
Berdasarkan isu yang telah dipaparkan diatas maka perlu dilakukan penapisan isu, yang akan diangkat menjadi isu utama. Dalam menentukan isu utama dilakukan teknik tapisan isu dengan metode USG (Urgency, Seriousness, growth). Tingkat prioritas dari metode ini ditentukan dengan menggunakan skala penilaian 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG yaitu:
Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan sebuah isu.
Seriousness :Seberapaseriusisutersebutperludibahasdikaitkandenganakibatyang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau kibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
Growth : Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan.
No Isu
Penilaian berdasarkan skala:
1 = Sangat tidak mendesak/gawat/berdampak
2 = Tidak mendesak/gawat/berdampak
3 = Cukup mendesak/gawat/berdampak
4 = Mendesak/gawat/berdampak
5 = Sangat mendesak/gawat/berdampak
Berikut merupakantabelpenilaian metodeUSG yang digunakan untuk menapis isu-isu yang terjadi di Radiologi IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
1. Belum optimalnya tingkat kepatuhan
aplikasi RIS
3. Masih terjadinya kesalahan penginputan
Adapun penentuan angka dari skala nilai yang terisi ditabel merupakan hasil dari focusgroupdiscussionbersama rekan sejawat, mentor dan koordinator radiologi IGD.
Dari penilaian USG tersebut, isu prioritas yang ditetapkan adalah “Belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finishdi aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD” dengan skor paling tinggi yaitu 14.
No Isu U (1-5) S (1-5) G (1-5) Skor Prioritas
Tabel 3.3 Penilaian USG
melakukan start-finish
lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD. 5 4 5 14 1
Masih terjadinya pengulangan scanning pada pemeriksaan CT scan + kontras karenaketidaktepatanmasuknyakontras media 4 5 4 13 2
data jenis pemeriksaan ke sistem. 4 4 4 12 3
di
untuk evaluasi
2.
C. Penetapan Core Isu
Penyebab Isu berdasarkan hasil tapisan menggunakan metode USG dengan penilaianberdasarkanfocusgroupdiscussionmakadidapatkanhasilisuutamadengan rumusan isu yaitu “Belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finish di aplikasiRISuntuk evaluasilamanyapemeriksaandiRadiologi IGD.”.Darisegiurgency, isu ini mendesak untuk diselesaikan karena menyangkut ketepatan lamanya pemeriksaan, dimana waktu pemeriksaan ini menjadi temuan oleh atasan dan akan mempengaruhi mutu pelayanan di radiologi IGD. Dari segi Seriousnessisu ini serius untuk diselesaikan, karena jika dibiarkan akan mempengaruhi data lamanya pemeriksaan yang tercantum di sistem. Dari segi growth isu ini penting untuk diselesaikan, karena jika ditunda maka data yang tercantum di sistem RIS tidak dapat digunakan untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.
Pada isu mengenai “Masih terjadinya pengulangan scanning pada pemeriksaan CT scan + kontras karena ketidaktepatan masuknya kontras media” cukup penting untuk diselesaikan, karena menyangkut kepentingan pasien agar tidak terkena radiasi berlebih. Namun isu tersebut cenderung tidak akan berkembang karena berkaitan erat dengan faktor eksternal yang tidak memungkinkan untuk diintervensi.
Isu mengenai “Masih terjadinya kesalahan penginputan datajenispemeriksaan ke sistem” juga cukup penting untuk diselesaikan. Namun isu tersebut masih bisa diselesaikan dengan meminta pihak yang mendaftarkan untuk menginput ulang.
Maka dari analisis yang dilakukan dengan meperhatikan penilaian Urgency, Seriousness,growthisu yang terpilih adalah belum optimalnya sistem start-finishdi aplikasi RIS untuk menunjang ketepatan lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.
Dari isu terpilih dilakukan analisis dampak apabila isu tidak diselesaikan yang dijabarkan pada tabel berikut;
Tabel 3.4 Analisis dampak apabila isu tidak diselesaikan
Isu Dampak apabila isu tidak diselesaikan
Belum optimalnya tingkat kepatuhan
melakukan start-finish di aplikasi RIS
untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.
1. Data waktu pemeriksaan yang tercantum di RIS menjadi tidak valid.
2. Mutu pelayanan radiologi IGD menjadi menurun.
D. Penyebab Isu
Kepatuhan dalam melakukan start-finishdi aplikasi RIS merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, untuk menunjang ketepatan lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD. Namun dalam pelaksanaannya, petugas sering tidak tepat dalam melaksanakan start-finish, dimana banyak petugas yang melakukan startdan finishdi waktu yang bersamaan, petugas langsung melakukan finishatau petugas lupa untuk melakukan finish. Dimana seharusnya start dilakukan ketika akan melakukan pemeriksaan dan finish dilakukan ketika selesai melakukan pemeriksaan.
Analisa penyebab dari isu belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finishdi aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD. RSUP
Hasan Sadikin Bandung dijabarkan pada diagram fishboneberikut:
Bagan 3.1 Diagram Fishbone
Penyebab
Man
Tidak disiplin
Waktu yang singkat
Akibat
Software lemot
Data pasien belum masuk ke RIS
Banyak pasien
Tidak adanya panduan menggunakan RIS
Machine/Tools
Method Material
Belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finish di aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.
Berdasarkan hasil analisa fishbonediatas, ada beberapa hal yang menjadi penyebab isu tersebut yaitu:
1. Man
Dari aspek man ini faktor yang menjadi penyebab isu yaitu tidak disiplin nya petugas sehingga proses melakukan start-finish tidak dilakukan dengan semestinya,
2. Method
Dari aspek methodini faktor yang menjadi penyebab isu yaitu waktu yang singkat dan banyak pasien, dimana ketika jumlah pasien meningkat atau banyak maka petugas dituntut untuk mengefisienkan waktu, sehingga proses melakukan startfinishdilakukan di waktu yang bersamaan.
3. Machine/tools
Dari aspekMachine/toolsini faktoryang menjadipenyebab isu yaitu software yang lemot dan data pasien belum masuk ke RIS, sehingga seringkali penginputan data pasien dilakukan secara manual dan proses melakukan start-finishtertunda.
4. Material
Dari aspek material ini faktor yang menjadi penyebab isu yaitu tidak adanya panduan menggunakan aplikasi RIS.
Dari beberapa faktor penyebab isu diatas, dan kemudian dikaitkan dengan tugas dan fungsi sebagai radiografer penyebab isu yang bisa saya kontrol adalah tidak adanya panduan penggunaan aplikasi RIS.
E. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan analisa fishboneyang dilakukan, dan berhubungan dengan tugas danfungsisebagairadiograferdiRadiologiIGDRSUPDr.HasanSadikinBandungmaka penyebabisuyangdapatdiselesaikanadalahtidakadanyapanduanmenggunakanRIS
Dimana gagasan pemecahan isu yang akan dilakukan yaitu membuat panduan menggunakan aplikasi RIS dalam bentuk poster.
Gagasan pemecahan isu yang dilakukan bersumber dari Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP), instruksi atasan dan inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar
ASN yaitu berAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) serta diintegrasikan dengan nilai-nilai dan visi misi RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Adapun kegiatan gagasan pemecahan isu akan dilakukan Dimana tahapan pembuatan poster tersebut terdapat dalam tabel berikut:
No Gagasan
1 Penyampaian gagasan aktualisasi terkait pembuatan poster panduan menggunakan aplikasi RIS
2 Persiapan pembuatan poster panduan menggunakan aplikasi RIS
3 Pembuatan poster panduan menggunakan aplikasi RIS
4 Sosialisasi poster panduan menggunakan aplikasi RIS
5 Melakukan evaluasi kegiatan
Tabel 3.5 Kegiatan gagasan pemecahan isu
F. Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Instalasi Radiodiagnostik (Radiologi IGD) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Isu yang diangkat : Belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finish di aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.
Gagasan pemecahan isu : Pembuatan poster panduan menggunakan aplikasi RIS
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Visi
dan Misi Penguatan Nilai Organisasi
1 Penyampaian
gagasan
aktualisasi
terkait
pembuatan
poster panduan menggunakan
aplikasi RIS
1. Berkoordinasi
dengan atasan
terkait penentuan
jadwal pertemuan
penyampaian
gagasan
aktualisasi
2. Membuat undangan pertemuan penyampaian gagasan
aktualisasi
1.Mendapatkan
persetujuan terkait
jadwal
penyampaian
gagasan.
2.Mendapatkan
dukungan terkait
gagasan aktualisasi
yang disampaikan.
3.Mendapatkan
sarandanmasukan
terkait rancangan
aktualisasi.
Hasil kinerja akan terlihat
sebagai implementasi nilai-nilai
BerAKHLAK yaitu:
Dengan melakukan
penyampaian
gagasan aktualisasi
dapat memberikan
Hasil kinerja akan terlihat
sebagai implementasi nilai-nilai
RSUP dr Hasan Sadikin yaitu
Pamingpin Pituin
1. Melakukan koordinasidengan
koordinator Radiologi IGD
terkait penentuan jadwal
penyampaian gagasan dan
menerima masukan yang
disampaikan
(Loyal, Harmonis)
kontribusi terhadap
visi instansi yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri
dan berkepribadian, berlandaskan gotong
royong. Selain itu
mendukung misi
(Kepemimpinan, Profesional, inovatif, tulus, unggul dan integritas)
Pada kegiatan
penyampaian gagasan aktualisasi berkaitan dengan
nilai :
Kepemimpinan yaitu
menggambarkan kepeloporan
Tabel 3.6 Matriks Rancangan Aktualisasi
3. Menyiapkan bahan untuk pertemuan penyampaian gagasan aktualisasi
4. Menyampaikan gagasan aktualisasi
5. Menerima masukan dan saran terkait gagasan aktualisasi yang akan dilakukan darirekansejawat.
6. Membuat notulensi hasil pertemuan.
Bukti:
- Undangan pemaparan gagasan aktualisasi
- Daftar hadir pemaparan gagasan aktualisasi
- Notulensi hasil pertemuan
- Dokumentasi foto
2. Membuat undangan sesuai denganformatdanketentuan yang berlaku (Adaptif)
3. Menyiapkan bahan untuk pertemuan penyampaian gagasan secara bertanggungjawab
4. Menyampaikan gagasan aktualisasi dengan jelas dan mudah dimengerti. (Kompeten)
5. Menerima masukan dan saran dari rekan sejawat terkait gagasan aktualisasi agar gagasan yang dilakukan bisa membawa dampak yang baik untuk pelayanan (Berorientasi pelayanan, Kolaboratif)
6. Membuat notulesi dengan jujur sesuai dengan hasil pertemuan. (Akuntabel)
instansi yaitu peningkatan kualitas
manusia Indonesia
dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya.
Inovatif yaitu keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakuakan perbaikan secara berkesinambungan.
Integritas yaitu menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
-
2 Persiapan
pembuatan poster panduan
menggunakan
aplikasi RIS
1.Mencari literatur
tentang panduan
penggunaan
aplikasi RIS
melalui media online.
2.Menyiapkan media
pembuatan poster
3.Konsultasi dengan
mentor mengenai
materi dan format
pembuatan
poster panduan
menggunakan
aplikasi RIS
1.Mendapatkan
literatur tentang
tata cara
penggunaan RIS
2.Mendapatkan
media yang tepat
untuk pembuatan
poster
3.Mendapatkan
masukan terkait
materi dan format
dari poster yang
akan dibuat
Bukti:
- Link atau
softcopy literatur
tata cara
penggunaan RIS
- Aplikasi
pembuatan
poster yang
digunakan
Hasil kinerja akan terlihat
sebagai implementasi nilai-nilai
BerAKHLAK yaitu:
1.Mengumpulkan bahan literatur
denganpenuhtanggungjawab
dan mengambil literatur yang
paling relevan dengan
pelayanan di unit kerja (Kompeten, akuntabel, berorientasi pelayanan)
2.Mencari media yang tepat
untuk pembuatan poster
sehingga bisa menyesuaikan
format poster yang dibuat (adaptif)
3.Meminta masukan dan saran
mentor terkait isi dan format
poster yang akan dibuat
dengan penuh hormat dan santun. (Kolaboratif, Harmonis, Loyal)
Dengan melakukan persiapan
pembuatan poster panduan menggunakan
aplikasi RIS, dapat memberikan
kontribusi terhadap
visi instansi yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong. Selain itu mendukung misi instansi yaitu
peningkatan kualitas manusia Indonesia
Hasil kinerja akan terlihat sebagai implementasi nilai-nilai
RSUP dr Hasan Sadikin yaitu Pamingpin Pituin
(Kepemimpinan, Profesional, inovatif, tulus, unggul dan integritas)
Profesional yaitu nilai yang
berorientasi pada pencapaian kinerja. Inovatif yaitu
keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Unggul yaitu keinginan untuk menjadi yang
3 Pembuatan poster panduan menggunakan aplikasi RIS
1. Menyiapkan media dan bahan pembuatan poster
2. Membuat poster dengan materi dan format yang sudah disiapkan
3. Mendiskusikan draf poster dengan atasan
4. Finalisasi pembuatan poster
5. Mencetak poster
- Catatan poin-poin penting hasil diskusi dengan mentor
- Dokumentasi foto
1. Mendapatkan masukan terkait draf poster yang dibuat.
2. Terlaksanannya pembuatan poster yang sesuai dengan literatur dan hasil diskusi dengan mentor.
3. Tercetaknya poster panduan menggunakan aplikasi RIS.
1.Menyiapkan media dan bahan
pembuatan poster dengan penuhsemangat dantanggung jawab. (Kompeten)
2.Membuat postersesuaidengan
format dan isi yang relevan dengan kondisi unit kerja dan pelayanan. (Berorientasi pelayanan, adaptif)
3.Menerima saran dan masukan
dari atasan mengenai draf poster,danmencatatpoin-poin penting hasil diskusi.
(Harmonis, Kolaboratif, akuntabel)
Dengan melakukan
pembuatan poster panduan menggunakan
aplikasi RIS, dapat memberikan kontribusi terhadap
visi instansi yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong. Selain itu
mendukung misi
instansi yaitu
Hasil kinerja akan terlihat
sebagai implementasi nilai-nilai
RSUP dr Hasan Sadikin yaitu
Pamingpin Pituin
(Kepemimpinan, Profesional, inovatif, tulus, unggul dan integritas)
Profesional yaitu nilai yang
berorientasi pada pencapaian kinerja. Inovatif yaitu keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara
Bukti:
berkesinambungan. Unggul yaitu keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan
4 Sosialisasi poster panduan
menggunakan
aplikasi RIS
1.Menyiapkan poster panduan menggunakan
aplikasi RIS
2.Berkoordinasi
dengan atasan
terkait jadwal
sosialisasi poster
panduan menggunakan
aplikasi RIS
3.Pembuatan undangan
sosialisasi
- Catatan poin-poin penting diskusi
- Softcopy dan hardcopy poster
panduan menggunakan
aplikasi RIS
- Dokumentasi foto
1. Persetujuan dari atasan terkait jadwal sosialisasi.
2. Terlaksananya
sosialisasi poster panduan menggunakan
aplikasi RIS
3. Tersampaikannya materi sosialisasi poster kepada peserta
4. Terinfokannya hasil kegiatan
4. Melakukan finalisasi poster
sesuai dengan saran dan masukan dari atasan. (Loyal)
5.Mencetak poster dengan
penuh tanggung jawab. (Akuntabel)
1.Menyiapkan poster panduan menggunakan aplikasi RIS
yang telah dibuat secara
bertanggung jawab
(Akuntabel)
2.Mengajukanizinkepadaatasan
dengan bersikap sopan dan santun. Dan memastikan waktu dan tempat yang
diajukan sudah sesuai (Loyal, kolaboratif)
3.Memberikan informasi yang
jelas dan informatif dengan
Bahasa yang sopan dan
peningkatan kualitas
manusia Indonesia kualitas prima. Integritas yaitu menggambarkan
kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi
dalam menjalankan tugas.
Dengan melakukan
sosialisasi poster
panduan
menggunakan
aplikasi RIS kepada
rekan kerja tentang
start-finish di aplikasi
RIS dapat
berkontribusi
terhadap visi instansi
yaitu Terwujudnya
Indonesia Maju yang
berdaulat, Mandiri
dan Berkepribadian,
Hasil kinerja akan terlihat
sebagai implementasi nilai-nilai
RSUP dr Hasan Sadikin yaitu
Pamingpin Pituin
(Kepemimpinan, Profesional, inovatif, tulus, unggul dan integritas). Inovatif yaitu
keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Tulus yaitu keinginan untuk memberi
tanpa pamrih, proaktif, dan
5 Melakukan evaluasi kegiatan
4.Menyiapkan
tempat dan bahan
untuk sosialisasi
5.Melakukan sosialisasi
6.Evaluasi pelaksanaan sosialisasi, dengan meminta feedback
dari peserta
7.Melaporkan hasil
kegiatan sosialisasi
kepada mentor
sosialisasi kepada mentor.
Bukti:
- Undangan kegiatan sosialisasi
- Daftar hadir
- Dokumentasi foto
- Notulensi hasil
evaluasi
sosialisasi
santun. Memastikan materi tersampaikan denganbaik. (Kompeten, Akuntabel, Berorientasi pelayanan)
4.Melaporkan hasil kegiatan
sosialisasi kepada mentor
secara jujur dan bertanggungjawab (kolaboratif, akuntabel)
5.Menerima masuk dan saran
dari mentor terkait evaluasi
kegiatan sosialisasi yang
dilakukan dan memperbaiki hal
hal yang harus diperbaiki (Harmonis, adaptif)
berlandaskanGotong royong. Selain itu
mendukung misi instansi yaitu
peningkatan kualitas
manusia Indonesia.
responsif. Unggul yaitu keinginan untuk menjadi yang
terbaik dan menghasilkan kualitas prima. Integritas yaitu menggambarkan
kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
1. Melakukan pemantauan
secara berkala
setelah dilakukannya
sosialisasi poster
1. Mendapatkan
data kepatuhan
melakuakan
start-finish di aplikasi RIS hasil
1.Melakukan pemantauan secara
berkala setelah dilakukannya
sosialisasi poster terkait
kepatuhan melakukan start
dan finish di aplikasi RIS
dengan jujur dan bertanggung
Dengan melakukan
evaluasi seluruh
kegiatan pembuatan
poster panduan
menggunakan
aplikasi RIS kepada
Hasil kinerja akan terlihat
sebagai implementasi nilai-nilai RSUP dr Hasan Sadikin yaitu
Pamingpin Pituin (Kepemimpinan, Profesional, inovatif, tulus, unggul dan
terkait kepatuhan
melakukan start dan finish di aplikasi RIS
2. Melakukan evaluasi
pencapaian dan hambatan
selama kegiatan
3. Melaporkan hasil evaluasi kegiatan
kepada atasan
dari pemantauan berkala.
2. Tercatatnya pencapaian dan hambatan kegiatan
3. Terlaporkannya
hasil evaluasi
kegiatan Bukti:
- Data waktu start-
finish yang
dilakukan
- Laporan evaluasi
kegiatan
- Dokumentai foto
jawab (Akuntabel, Kolaboratif, Harmonis)
2.Melakukanevaluasipencapaian dan hambatan selama
kegiatan, (Berorientasi pelayanan, adaptif,kompeten)
3.Melaporkan hasil evaluasi
kegiatan kepada atasan (Loyal, Kolaboratif)
rekan kerja tentang start-finish di aplikasi
RIS dapat berkontribusi
terhadap visi instansi
yaitu Terwujudnya
Indonesia Maju yang
berdaulat, Mandiri
dan Berkepribadian, berlandaskanGotong
royong. Selain itu
mendukung misi instansi yaitu
peningkatan kualitas manusia Indonesia.
integritas). Inovatif yaitu keinginan untuk menghasilkan
sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan
perbaikan secara berkesinambungan. Tulus
yaitu keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsif. Unggul yaitu
keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan
kualitas prima. Integritas yaitu menggambarkan
kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
G. Jadwal pelaksanaan Aktualisasi
Aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli – 6 Agustus 2022. Berikut merupakan tabel jadwal aktualisasi yang akan
dilaksanakan :
3.7 Jadwal pelaksanaan Aktualisasi
1 Penyampaian gagasan terkait pembuatan
poster panduan menggunakan aplikasi RIS
2 Persiapan pembuatan poster panduan
menggunakan aplikasi RIS
3 Pembuatan poster panduan menggunakan
aplikasi RIS
4 Sosialisasi poster panduan menggunakan
aplikasi RIS
5 Melakukan evaluasi kegiatan
No Kegiatan Juli Agustus I (1-9 Juli) II (10-16 Juli) III (17-23 Juli) IV (24-31 Juli) I (1-6 Agustus)
Tabel