Tingkat Kepatuhan Melakukan Start-Finish Pd Aplikasi RIS Untuk EvaluasiLamanya Pemeriksaan Radiologi

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 4

OPTIMALISASI TINGKAT KEPATUHAN MELAKUKAN START-FINISHPADA

APLIKASI RIS UNTUK EVALUASI LAMANYA PEMERIKSAAN DI RADIOLOGI

IGD RSUP Dr HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH:

SILMA FISQIYAH, S.Tr.Kes

NIP. 199806302022032001

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANNG

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI TINGKAT KEPATUHAN MELAKUKAN START-FINISHdi APLIKASI RIS

UNTUK EVALUASI LAMANYA PEMERIKSAAN DI RADIOLOGI IGD RSUP Dr HASAN

SADIKIN BANDUNG

Telah dilakukan seminar rancangan

Tanggal 30 Juni 2022 di Bapelkes Cikarang

Mentor,

Coach,

Agus Dwinanto, S.A.P., M.M. NIP. 197708282003121003

Pramudya Gustianto,S.ST,MMRS NIP. 196502171988031002

Penguji,

dr. Titiek Resmisari, MARS. NIP. 198104282008012022

Alhamdulilah Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaian Laporan Rancangan AkktualisasiNilai-NilaiDasarASNyaituBerAKHLAK(BerorientasiPelayanan,Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) di Radiologi IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Laporan Rancangan Aktuaslisasi ini merupakan salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan 4 Tahun 2022 yang diselenggarakanolehBalaiPelatihanKesehatanCikarang – KementerianKesehatanRI.

Pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak yangtelahbanyakmembantupenulisdalampenyusunanlaporanrancanganaktualisasi ini diantaranya:

1. Direktur Utama RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan dukungan untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III ini dengan sebaik – baiknya.

2. Kepala Instalasi Radiodiagnostik RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung yakni dr.Gustiara Munir,Sp.Rad., M.Kes., MMRS yang telah memberikan dukungan untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III ini dengan sebaik – baiknya.

3. Kepala Koordinator Radiografer Instalasi Radiodiagnostik sekaligus sebagai mentor yakni Bapak Pramudya Gustianto,S.ST, MMRS yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan ini.

4. Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang dan Ibu Verawati Lenny, S.K.M., M.K.M., selaku Kepala Seksi Pelatihan Manajemen dan Teknis Non Kesehatan yang telah berusaha memberikan pendidikan, fasilitas dan pelayanan terbaik kepada peserta diklat guna menjadi ASN yang memiliki nilai integritas Negara

5. Agus Dwinanto, S.A.P., M.M., selaku Coach yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan laporan ini.

6. Staff pengajar Widyaiswara Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 4 Tahun 2022 Bapelkes Cikarang yang telah memberikan ilmu, bantuan dan dukungan dalam penyelenggaraan laporan ini.

KATA PENGANTAR

7. Seluruh rekan-rekan CPNS Golongan III angkatan 4 khususnya kelompok B yang telah membuat proses kegiatan belajar menjadi semangat dan menyenangkansertaselalubekerjasamadenganbaikdalammenyelesaikan setiap tugas yang diberikan.

8. Seluruh radiografer, staf, dan karyawan Instalasi Radiodiagnostik RSUP

Dr.Hasan Sadikin Bandung

9. Orangtuadankeduaadikyangselalumemberikandukunganselamaproses penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada laporan aktualisasi ini sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar laporan rancangan aktualisasi ini dapat lebih baik dan bermanfaat bagi pembacanya.

Bandung, 30 Juni 2022

Penulis, Silma Fisqiyah, S.Tr.Kes

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 10 yang menyatakan bahwa pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka dilaksanakanlahLatihandasarbagiCPNSdilingkunganKementrianKesehatanRepublik Indonesiaa sebagai bekal bagi para CPNS untuk dapat mengabdi dengan baik di lingkungan kerja masing-masing dan juga didalam kehidupan bermasyarakat

SistempembelajaranLatihanDasarCPNSinidilakukandenganblendedlearning dimana ada 4 komponen. Komponen pertama yaitu MassiveOpenOnlineCourse (MOOC) yang merupakan kegiatan pembelajaran mandiri, Kemudian tahap kedua merupakanpelatihanjarak jauhatauDistanceLearningyangterdiridarie-learningdan aktualisasi di tempat kerja, dimana para peserta dapat mengakses e-learningyang dikelola oleh LAN dan Lembaga pelatihan, peserta mengikuti pembelajaran bersama pengampu materi, coach, dan kelompoknya. Komponen ketiga yaitu Klasikaldimana peserta akan melakukan Latsar secara offlinedi Bapelkes Cikarang.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sebagai salah satu rumah sakit pemerintah tipe A dan rumah sakit pendidikan, turut serta berpartisipasi untuk mengirimkan CPNS yang ditempatkan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung untuk mengikuti Latsar CPNS sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Hal ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, khususnya pada Instalasi radiodiagnostik.

Dimana CPNS akan melaksanakan aktualisasi pada isu yang terjadi di lingkungan kerja, dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK), manajemen ASN dan smart ASN Dan mengimplementasikan aktualisasi tersebut dengan nilai-nilai RSUP Dr Hasan Sadikin yaitu Pamingpin Pituin (Kepemimpinan, Profesional, inovatif, tulus, unggul dan integritas). Sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap visi dan misi instansi

Adapun rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan yaitu mengenai optimalisasi tingkat kepatuhan melakukan start-finishdi aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

B. Tujuan Aktualisasi

Melaksanakan aktualisasi pada isu yang terjadi di lingkungan kerja, dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK).

Peserta pelatihan dasar CPNS mampu mengidentifikasi isu yang ada diunit kerja, memiliki gagasan kreatif yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan untuk memecahkan isu beserta outputnya, menentukan tahapan dari setiap kegiatan beserta outputnya dan menjadi agen perubahan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN

a. Mampu mengidentifikasi isu yang terjadi di Radiologi IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

b. Mampu melakukan penapisan isu

c. Mampu menganalisis dampak isu jika tidak segera diselesaikan.

d. Mampu menganalisis penyebab-penyebab isu.

e. Mampu menjelasakan gagasan pemecahan isu dengan Menyusun rencana, tahapan danoutputkegiatan

f. Mampu menjelaskan penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tahapan kegiatan

g. Mampu menjelaskan rencana kegiatan dalam kaitannya dengan pencapaian visi dan misi organisasi serta penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.

Aktulisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu berAKHLAK yang akan menciptakan ASN yang memiliki karakter berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaftif dan kolaboratif. Sehingga dengan aktualisasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan unit kerja.

1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus C. Manfaat Kegiatan 1. Bagi penulis

2. Bagi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Meningkatkan mutu pelayanan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN, Manajemen ASN dan Smart ASN di RSUP Dr. Hasan Sadikin bandung. Serta didapatkannya solusi atas isu yang terjadi untuk mencapai Visi dan Misi.

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi iniadalahkegiatan pelayanan Radiologi IGD RSUP Dr.HasanSadikinBandung. Kegiatanyangdilakukansaat aktualisasimerupakan realisasi rancangan penyelesaian isu yang telah dipilih dan dibuat perencanaan solusinya dan mencakup sasaran kinerja pegawai (SKP) yang dilengkapi dengan inovasi.

D. Ruang Lingkup

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi

1. Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur.Selama

penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah

Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“. Pada tahun

1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun

1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak itu pula

Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas KedokteranUniversitasPadjadjarandanmerupakanawalkerjasamaantaraRumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undangundang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas negara.

Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Kebijakan tersebut merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam memberikan kewenangan otonomi yang lebih luas kepada unit-unit pelayanan tertentu untuk menyelenggarakan manajemennya secara mandiri, sehingga diharapkan mampu merespon kebutuhan masyarakat

secaratepat,cepatdanfleksibel.Tahun2002yangmerupakanawalefektifsebagai Perjan, RSHS telah mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan tahun 2001 dan tahun 2004 diprognosakan akan mencapai kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Tahun-tahun berikutnya adalah tahun dimana RSHS semakin berkembang. Ditengah-tengah pertumbuhannya ini RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No

HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional, mengampu tujuh RS Regional di Jawa barat dan ebberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.

a. Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sesuai dengan visi pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Dengan Misi “Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera”.

b. Janji pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dituangkan dalam janju layanan yaitu:

1) Kepemimpinan

Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta talenta terbaik di bidangnya.

2) Profesional

Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.

3) Inovatif

Nilaiyangmenggambarkankeinginanuntukmenghasilkansesuatuyang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

4) Tulus

Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive.

5) Unggul

Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima

6) Integritas

Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.

c. Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Berikut adalah gambaran struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

2. Profil Instalasi Radiodiagnostik

Instalasi radiodiagnostik dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada direktur medik dan keperawatan. Sub instalasi dipimpinolehseorangkepalayangberadadibawahdanbertanggungjawabkepada kepala instalasi radiodiagnostik.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

a. Struktur Organisasi Instalasi Radiodiagnostik

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Instalasi Radiodiagnostik

b. Tugas Pokok dan Fungsi Instalasi radiodiagnostik

1) Tugas Pokok Instalasi Radiodiagnostik

a) Instalasi Radiodiagnostik mempunyai tugas melaksanakan pelayanan radiologi dan pengembangan mutu, SDM dan logistik,Fasilitas Medik dan Sarana Prasarana, serta Radiologi Emergensi

b) Sub Instalasi Pelayanan dan Pengembangan Mutu mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan pengembangan mutu layanan

c) Sub Instalasi SDM dan Logistik mempunyai tugas mengelola SDM dan Logistik

d) Sub Instalasi Fasilitas Medik dan Sarana Prasarana mempunyai tugas mengelola Fasilitas Medik dan Sarana Prasarana

e) Sub Instalasi Radiologi Emergensi mempunyai tugas mengatur pelayanan di Radiologi Emergensi

f) Team Akreditasi mempunyai tugas menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam Akreditasi Rumah Sakit

2) Fungsi Instalasi Radiodiagnostik

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Instalasi

Radiodiagnostik menyelenggarakan fungsi :

a) Pelaksanaan Pelayanan Radiologi

b) Pelaksanaan urusan kebutuhan SDM dan Logistik

c) Pelaksanaan perencanaan pengadaan Fasilitas Medik dan Sarana Prasarana

d) Pelaksanaan Pelayanan di Radiologi Emergensi

e) Pelaksanaan kesiapan dalam menghadapi Akreditasi Rumah Sakit

3) Uraian Tugas Instalasi Radiodiagnostik

a) Kepala Instalasi Radiodiagnostik

1. Menyusun rancangan kebijakan dan prosedur pelayanan radiodiagnostik;

2. Menyusun rencana kerja dan program kerja Instalasi Radiodiagnostik;

3. Menyusun usulan kebutuhan kebutuhan fasilitas, tenaga, pemeliharaan sarana dan prasarana serta pendidikan dan pelatihan pegawai di Instalasi Radiodiagnostik sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan Direktorat Medik dan Keperawatan;

4. Menyusun jadwal kegiatan Instalasi Radiodiagnostik;

5. MelakukankoordinasipelayananRadiodiagnostikdenganSMFdari berbagai disiplin ilmu dan unit kerja terkait;

6. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan radiodiagnostik, sebagai upaya pengembangan mutu di Instalasi Radiodiagnostik;

7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Instalasi Radiodiagnostik;

8. Mengevaluasi kegiatan pegawai di lingkungan Instalasi Pelayanan Radiodiagnostik dengan cara menilai hasil pelaksanaan tugas serta menilai prestasi kerja ke dalam rekomendasi nilai sasaran kinerja pegawai, untuk pengembangan dan pembinaan karir pegawai dan Indikator Kinerja Individu;

9. Merekomendasikan sumber layanan radiologi dan pencitraan diagnostik di luar rumah sakit;

10. Melakukan pemantauan semua layanan radiologi dan pencitraan diagnostik di dalam dan diluar Instalasi Radiodiagnostik;

11. Melaksanakan tugaslainyang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran pelaksaan tugas di lingkungan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung;

b) Sub Instalasi Pelayanan dan Pengembangan Mutu

1. Mengatur sistem pelayanan radiologi

2. Membuat alur pelayanan pasien

3. Mengusulkan tarif pelayanan radiologi

4. Melaporkan keluhan pasien terhadap pelayanan radiologi

5. Membuat kotak saran

6. Membuat dan melaporkan hasil evaluasi indikator mutu

7. Mengevaluasi kualitas imaging yang dihasilkan

8. Mengevaluasi fasilitas beserta pemeliharaan dan perbaikan dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan

c) Sub Instalasi SDM dan Logistik

1. Membuat SKP pegawai instalasi radiodiagnostik

2. Membuat usulan kenaikan pangkat pegawai instalasi radiodiagnostik

3. Mengusulkan rencana pengembangan pengembangan pendidikan dan pelatihan SDM baik formil maupun non formil

4. Mengkoordinir bimbingan terhadap mahasiswa yang melaksanakan praktek di instalasi radiodiagnostik

5. Mengatur rotasi pegawai instalasi radiodiagnostik

6. Membuat daftar kebutuhan rutin instalasi radiodiagnostik

7. Mengusulkan kebutuhan rutin instalasi radiodiagnostik

8. Mengatur distribusi kebutuhan BMHP pelayanan radiologi

9. Membuat laporan rutin berkala pemakaian BMHP (mingguan.bulanan dan tahunan)

10. Mengatur alur masuk dan keluar bahan medis dan non medis

11. Merekapitulasi dan mencatat jumlah pemakaian bahan medis

12. Bertanggung jawab terhadap keamanan penyimpanan bahan medis dan non medis

13. Membukukan dan menyimpan bahan medis dan non medis yang diterima

14. Mengadakan koordinasi dengan dokter spesialis radiologi obat2an dan alat khusus

d) Sub Instalasi Fasilitas Medik dan Sarana Prasarana

1. Membuat daftar inventaris alat peralatan medis dan non medis

2. Menghitung utilisasi alat ( X-Ray, CT.Scan, USG dan MRI)

3. Melaporkan apabila ada permasalahan dgn alat

4. Mencatat setiap penggantian suku cadang alat

5. Mencatat setiap perbaikan dan service alat

6. Membuat daftar inventaris di setiap ruangan

7. Memberitahukan kerusakan peralatan medis kepada teknisi (LO) dari Instalasi Fasilitas Medik

8. Mengawasi kebersihan setiap ruangan pelayanan

9. Melaporkan kerusakan pada sarana dan prasarana

e) Sub Instalasi Radiologi Emergensi

1. Bertanggung jawab terhadap palayanan pasien radiologi emergensi

2. Menyiapkan bahan-bahan kebutuhan rutin untuk pelayanan pasien radiologi emergensi

3. Menjaga mutu pelayanan radiologi emergensi

4. Melaporkan apabila ada kerusakan peralatan radiologi emergensi

5. Membuat kotak saran

6. Mencatat foto –foto yang tidak diambil.

f) Team Akreditasi

1. Menyiapkan Dokumen yang diperlukan untuk Akreditasi RS

2. Menghadiri rapat-rapat kooordinasi dengan Komite Mutu RS

3. Mengawasi dan memantau pelaksanaan standar-standar akreditasi di lapangan

4. Membuat evaluasi pelaksanan standar-standar di lapangan

B. Profil Peserta

Nama : Silma Fisqiyah, S.Tr.Kes

NIP : 199806302022032001

Golongan : III a

Jabatan : Radiografer Ahli Pertama

Unit Kerja : Instalasi Radiodiagnostik RSUP Dr. Hasan Sadikin

Instansi : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Proses rancangan aktualisasi dimulai dengan mengidentifikasi isu di unit kerja, kemudian menapis isu untuk menentukan isu utama yang akan diangkat, dan kemudian dibuat gagasan kegiatan pemecahan isunya.

Identifikasiisudilakukandenganmelihatpermasalahanyangberkaitan dengan tugas pokok dan fungsi diunit kerja, dan sasaran kinerja pegawai (SKP). Isu-isu yang diidentifikasi didapatkan dari berbagai sumber yaitu obeservasi, hasil diskusi dengan rekan sejawat, dan pengalaman selama betugas di unit kerja sebagai CPNS.

Dari Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang diberikan sebagai seorang radiografer, berikut dilampirkan uraian tugas dan keadaan saat ini:

Tabel 3.1 Pengelompokan Isu berdasarkan SKP (Sasaran Kerja Pegawai)

No Uraian Tugas Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan

1, Terpenuhinya pelayanan radiodiagnostik sesuai standarWTPR<3jam

pada pasien ibu dan neonatus

2, Terlaksananya

pelayanan MRI, Angiografi DSA dan CT-Scan sebagai pelayanan klinis prioritas.

3. Terlaksananya

pelayanan MRI, Angiografi DSA dan CT-Scan sebagai pelayanan klinis prioritas.

Belum optimalnya tingakat

kepatuhan melakukan

start-finish di aplikasi RIS

untuk evaluasi lamanya

pemeriksaan di Radiologi IGD.

Masih terjadinya pengulangan scanning pada pemeriksaan CT scan + kontras karena ketidaktepatan masuknya kontras media.

Masih terjadinya kesalahan penginputan jenis pemeriksaan di sistem.

Optimalnya tingakat

kepatuhan melakukan

start-finish di aplikasi RIS

untuk evaluasi lamanya

pemeriksaan di Radiologi IGD.

Tidak terjadinya pengulangan scanning pada pemeriksaan CT scan + kontras karena ketidaktepatan masuknya kontras media.

Tidak terjadinya kesalahan penginputan jenis pemeriksaan di sistem.

Hasil identifikasi isu dan diskusi dengan rekan sejawat, kemudian konsultasi dengan koordinator Radiologi IGD dan mentor. Didapatkanlah isu yang menjadi

permasalahanaktualdiunitkerjaRadiologiIGDRSUPDrHasanSadikinBandungyaitu sebagai berikut:

1. Belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finishdi aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.

BerdasarkanobservasidatadiRISselamakurunwaktuAprildidapatkanhampir semua data antara waktu mulai pemeriksaan sama dengan waktu selesai pemeriksaan, halinibiasanyaterjadikarenadilakukannyastartdanfinishdiwaktu yang bersamaan yaitu setelah pemeriksaan dilakukan, sehingga mempengaruhi ketepatan data lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD. Dimana seharusnya melakukan startketika pemeriksaan akan dilakukan dan melakukan finishketika pemeriksaan telah selesai. Berikut merupakan data dari isu ini:

Gambar 3.1 Data waktu start-finish pemeriksaan Radiologi IGD RSHS Gambar 3.2 Data waktu start-finish pemeriksaan Radiologi IGD RSHS Gambar 3.3 Data waktu start-finish pemeriksaan Radiologi IGD RSHS

Isu ini berkaitan dengan manajemen ASN yaitu poin kode etik dan kode prilaku

ASN yaitu melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin. Dimana kita sebagai

ASN harus memastikan setiap pekerjaan dilakukan dengan cermat dan disiplin.

2. Masih terjadinya pengulangan scanning pada pemeriksaan CT scan + kontras karena ketidaktepatan masuknya kontras media.

Berdasarkan observasi dan diskusi dengan teman sejawat, dalam kurun waktu

April-Mei terjadinya 2 kali pengulangan scanning pada pemeriksaan CT-Scan dengan kontras karena ketidaktepatan memutar 3 way. Cairan kontras media masuk ke selang infus bukan kedalam pembuluh darah, pada saat scanning tidak ada kontras media pada organ yang diperiksa. Sehingga harus dilakukan pengulangan scanning CT Scan. Dengan adanya pengulangan scanning CT Scan tersebut maka dosis radiasi yang diterima pasien pun bertambah.

Isu ini berkaitan dengan manajemen ASN yaitu poin kode etik dan kode prilaku ASN yaitu melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin. Dimana kita sebagai ASNharusmemastikansetiappekerjaandilakukandengancermatdandisiplin,dan memastikan pihak yang berkolaborasi dengan kita melakukan dengan cermat dan disiplin.

3. Masih terjadinya kesalahan penginputan jenis pemeriksaan di sistem.

Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan rekan sejawat dalam kurun waktuApril-Mei,masihseringterjadinyakesalahanpenginputanjenispemeriksaan di sistem. Ketika pemeriksaan akan dilakukan, organ yang terinput di sistem berbeda dengan form permintaan, sehingga pemeriksaan menjadi terhambat

karena harus dilakukan penginputan ulang. Hal ini sering terjadi karena kesalahan penginputan dari loket pendaftaran

Isu ini berkaitan dengan manajemen ASN yaitu poin fungsi dan peran ASN sebagai pelayan publik, dimana sebagai pelayan publik harus memberikan pelayanan yang berkualitas dan mengutamakan kepentingan public.

Tabel 3.2

Isu-isu yang terdapat di unit Radiologi IGD RSUP Dr Hasan Sadikin.

1 Belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finish di aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.

2 Masih terjadinya pengulangan scanning pada pemeriksaan CT scan + kontras karena ketidaktepatan masuknya kontras media

3 Masih terjadinya kesalahan penginputan jenis pemeriksaan di sistem.

B. Penapisan Isu

Berdasarkan isu yang telah dipaparkan diatas maka perlu dilakukan penapisan isu, yang akan diangkat menjadi isu utama. Dalam menentukan isu utama dilakukan teknik tapisan isu dengan metode USG (Urgency, Seriousness, growth). Tingkat prioritas dari metode ini ditentukan dengan menggunakan skala penilaian 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG yaitu:

Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan sebuah isu.

Seriousness :Seberapaseriusisutersebutperludibahasdikaitkandenganakibatyang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau kibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

Growth : Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan.

No Isu

Penilaian berdasarkan skala:

1 = Sangat tidak mendesak/gawat/berdampak

2 = Tidak mendesak/gawat/berdampak

3 = Cukup mendesak/gawat/berdampak

4 = Mendesak/gawat/berdampak

5 = Sangat mendesak/gawat/berdampak

Berikut merupakantabelpenilaian metodeUSG yang digunakan untuk menapis isu-isu yang terjadi di Radiologi IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

1. Belum optimalnya tingkat kepatuhan

aplikasi RIS

3. Masih terjadinya kesalahan penginputan

Adapun penentuan angka dari skala nilai yang terisi ditabel merupakan hasil dari focusgroupdiscussionbersama rekan sejawat, mentor dan koordinator radiologi IGD.

Dari penilaian USG tersebut, isu prioritas yang ditetapkan adalah “Belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finishdi aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD” dengan skor paling tinggi yaitu 14.

No Isu U (1-5) S (1-5) G (1-5) Skor Prioritas
Tabel 3.3 Penilaian USG
melakukan start-finish
lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD. 5 4 5 14 1
Masih terjadinya pengulangan scanning pada pemeriksaan CT scan + kontras karenaketidaktepatanmasuknyakontras media 4 5 4 13 2
data jenis pemeriksaan ke sistem. 4 4 4 12 3
di
untuk evaluasi
2.

C. Penetapan Core Isu

Penyebab Isu berdasarkan hasil tapisan menggunakan metode USG dengan penilaianberdasarkanfocusgroupdiscussionmakadidapatkanhasilisuutamadengan rumusan isu yaitu “Belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finish di aplikasiRISuntuk evaluasilamanyapemeriksaandiRadiologi IGD.”.Darisegiurgency, isu ini mendesak untuk diselesaikan karena menyangkut ketepatan lamanya pemeriksaan, dimana waktu pemeriksaan ini menjadi temuan oleh atasan dan akan mempengaruhi mutu pelayanan di radiologi IGD. Dari segi Seriousnessisu ini serius untuk diselesaikan, karena jika dibiarkan akan mempengaruhi data lamanya pemeriksaan yang tercantum di sistem. Dari segi growth isu ini penting untuk diselesaikan, karena jika ditunda maka data yang tercantum di sistem RIS tidak dapat digunakan untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.

Pada isu mengenai “Masih terjadinya pengulangan scanning pada pemeriksaan CT scan + kontras karena ketidaktepatan masuknya kontras media” cukup penting untuk diselesaikan, karena menyangkut kepentingan pasien agar tidak terkena radiasi berlebih. Namun isu tersebut cenderung tidak akan berkembang karena berkaitan erat dengan faktor eksternal yang tidak memungkinkan untuk diintervensi.

Isu mengenai “Masih terjadinya kesalahan penginputan datajenispemeriksaan ke sistem” juga cukup penting untuk diselesaikan. Namun isu tersebut masih bisa diselesaikan dengan meminta pihak yang mendaftarkan untuk menginput ulang.

Maka dari analisis yang dilakukan dengan meperhatikan penilaian Urgency, Seriousness,growthisu yang terpilih adalah belum optimalnya sistem start-finishdi aplikasi RIS untuk menunjang ketepatan lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.

Dari isu terpilih dilakukan analisis dampak apabila isu tidak diselesaikan yang dijabarkan pada tabel berikut;

Tabel 3.4 Analisis dampak apabila isu tidak diselesaikan

Isu Dampak apabila isu tidak diselesaikan

Belum optimalnya tingkat kepatuhan

melakukan start-finish di aplikasi RIS

untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.

1. Data waktu pemeriksaan yang tercantum di RIS menjadi tidak valid.

2. Mutu pelayanan radiologi IGD menjadi menurun.

D. Penyebab Isu

Kepatuhan dalam melakukan start-finishdi aplikasi RIS merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, untuk menunjang ketepatan lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD. Namun dalam pelaksanaannya, petugas sering tidak tepat dalam melaksanakan start-finish, dimana banyak petugas yang melakukan startdan finishdi waktu yang bersamaan, petugas langsung melakukan finishatau petugas lupa untuk melakukan finish. Dimana seharusnya start dilakukan ketika akan melakukan pemeriksaan dan finish dilakukan ketika selesai melakukan pemeriksaan.

Analisa penyebab dari isu belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finishdi aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD. RSUP

Hasan Sadikin Bandung dijabarkan pada diagram fishboneberikut:

Bagan 3.1 Diagram Fishbone

Penyebab

Man

Tidak disiplin

Waktu yang singkat

Akibat

Software lemot

Data pasien belum masuk ke RIS

Banyak pasien

Tidak adanya panduan menggunakan RIS

Machine/Tools

Method Material

Belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finish di aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.

Berdasarkan hasil analisa fishbonediatas, ada beberapa hal yang menjadi penyebab isu tersebut yaitu:

1. Man

Dari aspek man ini faktor yang menjadi penyebab isu yaitu tidak disiplin nya petugas sehingga proses melakukan start-finish tidak dilakukan dengan semestinya,

2. Method

Dari aspek methodini faktor yang menjadi penyebab isu yaitu waktu yang singkat dan banyak pasien, dimana ketika jumlah pasien meningkat atau banyak maka petugas dituntut untuk mengefisienkan waktu, sehingga proses melakukan startfinishdilakukan di waktu yang bersamaan.

3. Machine/tools

Dari aspekMachine/toolsini faktoryang menjadipenyebab isu yaitu software yang lemot dan data pasien belum masuk ke RIS, sehingga seringkali penginputan data pasien dilakukan secara manual dan proses melakukan start-finishtertunda.

4. Material

Dari aspek material ini faktor yang menjadi penyebab isu yaitu tidak adanya panduan menggunakan aplikasi RIS.

Dari beberapa faktor penyebab isu diatas, dan kemudian dikaitkan dengan tugas dan fungsi sebagai radiografer penyebab isu yang bisa saya kontrol adalah tidak adanya panduan penggunaan aplikasi RIS.

E. Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan analisa fishboneyang dilakukan, dan berhubungan dengan tugas danfungsisebagairadiograferdiRadiologiIGDRSUPDr.HasanSadikinBandungmaka penyebabisuyangdapatdiselesaikanadalahtidakadanyapanduanmenggunakanRIS

Dimana gagasan pemecahan isu yang akan dilakukan yaitu membuat panduan menggunakan aplikasi RIS dalam bentuk poster.

Gagasan pemecahan isu yang dilakukan bersumber dari Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP), instruksi atasan dan inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar

ASN yaitu berAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) serta diintegrasikan dengan nilai-nilai dan visi misi RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Adapun kegiatan gagasan pemecahan isu akan dilakukan Dimana tahapan pembuatan poster tersebut terdapat dalam tabel berikut:

No Gagasan

1 Penyampaian gagasan aktualisasi terkait pembuatan poster panduan menggunakan aplikasi RIS

2 Persiapan pembuatan poster panduan menggunakan aplikasi RIS

3 Pembuatan poster panduan menggunakan aplikasi RIS

4 Sosialisasi poster panduan menggunakan aplikasi RIS

5 Melakukan evaluasi kegiatan

Tabel 3.5 Kegiatan gagasan pemecahan isu

F. Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Instalasi Radiodiagnostik (Radiologi IGD) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Isu yang diangkat : Belum optimalnya tingkat kepatuhan melakukan start-finish di aplikasi RIS untuk evaluasi lamanya pemeriksaan di Radiologi IGD.

Gagasan pemecahan isu : Pembuatan poster panduan menggunakan aplikasi RIS

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Visi

dan Misi Penguatan Nilai Organisasi

1 Penyampaian

gagasan

aktualisasi

terkait

pembuatan

poster panduan menggunakan

aplikasi RIS

1. Berkoordinasi

dengan atasan

terkait penentuan

jadwal pertemuan

penyampaian

gagasan

aktualisasi

2. Membuat undangan pertemuan penyampaian gagasan

aktualisasi

1.Mendapatkan

persetujuan terkait

jadwal

penyampaian

gagasan.

2.Mendapatkan

dukungan terkait

gagasan aktualisasi

yang disampaikan.

3.Mendapatkan

sarandanmasukan

terkait rancangan

aktualisasi.

Hasil kinerja akan terlihat

sebagai implementasi nilai-nilai

BerAKHLAK yaitu:

Dengan melakukan

penyampaian

gagasan aktualisasi

dapat memberikan

Hasil kinerja akan terlihat

sebagai implementasi nilai-nilai

RSUP dr Hasan Sadikin yaitu

Pamingpin Pituin

1. Melakukan koordinasidengan

koordinator Radiologi IGD

terkait penentuan jadwal

penyampaian gagasan dan

menerima masukan yang

disampaikan

(Loyal, Harmonis)

kontribusi terhadap

visi instansi yaitu

terwujudnya

Indonesia maju yang

berdaulat, mandiri

dan berkepribadian, berlandaskan gotong

royong. Selain itu

mendukung misi

(Kepemimpinan, Profesional, inovatif, tulus, unggul dan integritas)

Pada kegiatan

penyampaian gagasan aktualisasi berkaitan dengan

nilai :

Kepemimpinan yaitu

menggambarkan kepeloporan

Tabel 3.6 Matriks Rancangan Aktualisasi

3. Menyiapkan bahan untuk pertemuan penyampaian gagasan aktualisasi

4. Menyampaikan gagasan aktualisasi

5. Menerima masukan dan saran terkait gagasan aktualisasi yang akan dilakukan darirekansejawat.

6. Membuat notulensi hasil pertemuan.

Bukti:

- Undangan pemaparan gagasan aktualisasi

- Daftar hadir pemaparan gagasan aktualisasi

- Notulensi hasil pertemuan

- Dokumentasi foto

2. Membuat undangan sesuai denganformatdanketentuan yang berlaku (Adaptif)

3. Menyiapkan bahan untuk pertemuan penyampaian gagasan secara bertanggungjawab

4. Menyampaikan gagasan aktualisasi dengan jelas dan mudah dimengerti. (Kompeten)

5. Menerima masukan dan saran dari rekan sejawat terkait gagasan aktualisasi agar gagasan yang dilakukan bisa membawa dampak yang baik untuk pelayanan (Berorientasi pelayanan, Kolaboratif)

6. Membuat notulesi dengan jujur sesuai dengan hasil pertemuan. (Akuntabel)

instansi yaitu peningkatan kualitas

manusia Indonesia

dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya.

Inovatif yaitu keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakuakan perbaikan secara berkesinambungan.

Integritas yaitu menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.

-

2 Persiapan

pembuatan poster panduan

menggunakan

aplikasi RIS

1.Mencari literatur

tentang panduan

penggunaan

aplikasi RIS

melalui media online.

2.Menyiapkan media

pembuatan poster

3.Konsultasi dengan

mentor mengenai

materi dan format

pembuatan

poster panduan

menggunakan

aplikasi RIS

1.Mendapatkan

literatur tentang

tata cara

penggunaan RIS

2.Mendapatkan

media yang tepat

untuk pembuatan

poster

3.Mendapatkan

masukan terkait

materi dan format

dari poster yang

akan dibuat

Bukti:

- Link atau

softcopy literatur

tata cara

penggunaan RIS

- Aplikasi

pembuatan

poster yang

digunakan

Hasil kinerja akan terlihat

sebagai implementasi nilai-nilai

BerAKHLAK yaitu:

1.Mengumpulkan bahan literatur

denganpenuhtanggungjawab

dan mengambil literatur yang

paling relevan dengan

pelayanan di unit kerja (Kompeten, akuntabel, berorientasi pelayanan)

2.Mencari media yang tepat

untuk pembuatan poster

sehingga bisa menyesuaikan

format poster yang dibuat (adaptif)

3.Meminta masukan dan saran

mentor terkait isi dan format

poster yang akan dibuat

dengan penuh hormat dan santun. (Kolaboratif, Harmonis, Loyal)

Dengan melakukan persiapan

pembuatan poster panduan menggunakan

aplikasi RIS, dapat memberikan

kontribusi terhadap

visi instansi yaitu

terwujudnya

Indonesia maju yang

berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong. Selain itu mendukung misi instansi yaitu

peningkatan kualitas manusia Indonesia

Hasil kinerja akan terlihat sebagai implementasi nilai-nilai

RSUP dr Hasan Sadikin yaitu Pamingpin Pituin

(Kepemimpinan, Profesional, inovatif, tulus, unggul dan integritas)

Profesional yaitu nilai yang

berorientasi pada pencapaian kinerja. Inovatif yaitu

keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Unggul yaitu keinginan untuk menjadi yang

3 Pembuatan poster panduan menggunakan aplikasi RIS

1. Menyiapkan media dan bahan pembuatan poster

2. Membuat poster dengan materi dan format yang sudah disiapkan

3. Mendiskusikan draf poster dengan atasan

4. Finalisasi pembuatan poster

5. Mencetak poster

- Catatan poin-poin penting hasil diskusi dengan mentor

- Dokumentasi foto

1. Mendapatkan masukan terkait draf poster yang dibuat.

2. Terlaksanannya pembuatan poster yang sesuai dengan literatur dan hasil diskusi dengan mentor.

3. Tercetaknya poster panduan menggunakan aplikasi RIS.

1.Menyiapkan media dan bahan

pembuatan poster dengan penuhsemangat dantanggung jawab. (Kompeten)

2.Membuat postersesuaidengan

format dan isi yang relevan dengan kondisi unit kerja dan pelayanan. (Berorientasi pelayanan, adaptif)

3.Menerima saran dan masukan

dari atasan mengenai draf poster,danmencatatpoin-poin penting hasil diskusi.

(Harmonis, Kolaboratif, akuntabel)

Dengan melakukan

pembuatan poster panduan menggunakan

aplikasi RIS, dapat memberikan kontribusi terhadap

visi instansi yaitu

terwujudnya

Indonesia maju yang

berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong. Selain itu

mendukung misi

instansi yaitu

Hasil kinerja akan terlihat

sebagai implementasi nilai-nilai

RSUP dr Hasan Sadikin yaitu

Pamingpin Pituin

(Kepemimpinan, Profesional, inovatif, tulus, unggul dan integritas)

Profesional yaitu nilai yang

berorientasi pada pencapaian kinerja. Inovatif yaitu keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara

Bukti:

berkesinambungan. Unggul yaitu keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan

4 Sosialisasi poster panduan

menggunakan

aplikasi RIS

1.Menyiapkan poster panduan menggunakan

aplikasi RIS

2.Berkoordinasi

dengan atasan

terkait jadwal

sosialisasi poster

panduan menggunakan

aplikasi RIS

3.Pembuatan undangan

sosialisasi

- Catatan poin-poin penting diskusi

- Softcopy dan hardcopy poster

panduan menggunakan

aplikasi RIS

- Dokumentasi foto

1. Persetujuan dari atasan terkait jadwal sosialisasi.

2. Terlaksananya

sosialisasi poster panduan menggunakan

aplikasi RIS

3. Tersampaikannya materi sosialisasi poster kepada peserta

4. Terinfokannya hasil kegiatan

4. Melakukan finalisasi poster

sesuai dengan saran dan masukan dari atasan. (Loyal)

5.Mencetak poster dengan

penuh tanggung jawab. (Akuntabel)

1.Menyiapkan poster panduan menggunakan aplikasi RIS

yang telah dibuat secara

bertanggung jawab

(Akuntabel)

2.Mengajukanizinkepadaatasan

dengan bersikap sopan dan santun. Dan memastikan waktu dan tempat yang

diajukan sudah sesuai (Loyal, kolaboratif)

3.Memberikan informasi yang

jelas dan informatif dengan

Bahasa yang sopan dan

peningkatan kualitas

manusia Indonesia kualitas prima. Integritas yaitu menggambarkan

kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi

dalam menjalankan tugas.

Dengan melakukan

sosialisasi poster

panduan

menggunakan

aplikasi RIS kepada

rekan kerja tentang

start-finish di aplikasi

RIS dapat

berkontribusi

terhadap visi instansi

yaitu Terwujudnya

Indonesia Maju yang

berdaulat, Mandiri

dan Berkepribadian,

Hasil kinerja akan terlihat

sebagai implementasi nilai-nilai

RSUP dr Hasan Sadikin yaitu

Pamingpin Pituin

(Kepemimpinan, Profesional, inovatif, tulus, unggul dan integritas). Inovatif yaitu

keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Tulus yaitu keinginan untuk memberi

tanpa pamrih, proaktif, dan

5 Melakukan evaluasi kegiatan

4.Menyiapkan

tempat dan bahan

untuk sosialisasi

5.Melakukan sosialisasi

6.Evaluasi pelaksanaan sosialisasi, dengan meminta feedback

dari peserta

7.Melaporkan hasil

kegiatan sosialisasi

kepada mentor

sosialisasi kepada mentor.

Bukti:

- Undangan kegiatan sosialisasi

- Daftar hadir

- Dokumentasi foto

- Notulensi hasil

evaluasi

sosialisasi

santun. Memastikan materi tersampaikan denganbaik. (Kompeten, Akuntabel, Berorientasi pelayanan)

4.Melaporkan hasil kegiatan

sosialisasi kepada mentor

secara jujur dan bertanggungjawab (kolaboratif, akuntabel)

5.Menerima masuk dan saran

dari mentor terkait evaluasi

kegiatan sosialisasi yang

dilakukan dan memperbaiki hal

hal yang harus diperbaiki (Harmonis, adaptif)

berlandaskanGotong royong. Selain itu

mendukung misi instansi yaitu

peningkatan kualitas

manusia Indonesia.

responsif. Unggul yaitu keinginan untuk menjadi yang

terbaik dan menghasilkan kualitas prima. Integritas yaitu menggambarkan

kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.

1. Melakukan pemantauan

secara berkala

setelah dilakukannya

sosialisasi poster

1. Mendapatkan

data kepatuhan

melakuakan

start-finish di aplikasi RIS hasil

1.Melakukan pemantauan secara

berkala setelah dilakukannya

sosialisasi poster terkait

kepatuhan melakukan start

dan finish di aplikasi RIS

dengan jujur dan bertanggung

Dengan melakukan

evaluasi seluruh

kegiatan pembuatan

poster panduan

menggunakan

aplikasi RIS kepada

Hasil kinerja akan terlihat

sebagai implementasi nilai-nilai RSUP dr Hasan Sadikin yaitu

Pamingpin Pituin (Kepemimpinan, Profesional, inovatif, tulus, unggul dan

terkait kepatuhan

melakukan start dan finish di aplikasi RIS

2. Melakukan evaluasi

pencapaian dan hambatan

selama kegiatan

3. Melaporkan hasil evaluasi kegiatan

kepada atasan

dari pemantauan berkala.

2. Tercatatnya pencapaian dan hambatan kegiatan

3. Terlaporkannya

hasil evaluasi

kegiatan Bukti:

- Data waktu start-

finish yang

dilakukan

- Laporan evaluasi

kegiatan

- Dokumentai foto

jawab (Akuntabel, Kolaboratif, Harmonis)

2.Melakukanevaluasipencapaian dan hambatan selama

kegiatan, (Berorientasi pelayanan, adaptif,kompeten)

3.Melaporkan hasil evaluasi

kegiatan kepada atasan (Loyal, Kolaboratif)

rekan kerja tentang start-finish di aplikasi

RIS dapat berkontribusi

terhadap visi instansi

yaitu Terwujudnya

Indonesia Maju yang

berdaulat, Mandiri

dan Berkepribadian, berlandaskanGotong

royong. Selain itu

mendukung misi instansi yaitu

peningkatan kualitas manusia Indonesia.

integritas). Inovatif yaitu keinginan untuk menghasilkan

sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan

perbaikan secara berkesinambungan. Tulus

yaitu keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsif. Unggul yaitu

keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan

kualitas prima. Integritas yaitu menggambarkan

kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.

G. Jadwal pelaksanaan Aktualisasi

Aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli – 6 Agustus 2022. Berikut merupakan tabel jadwal aktualisasi yang akan

dilaksanakan :

3.7 Jadwal pelaksanaan Aktualisasi

1 Penyampaian gagasan terkait pembuatan

poster panduan menggunakan aplikasi RIS

2 Persiapan pembuatan poster panduan

menggunakan aplikasi RIS

3 Pembuatan poster panduan menggunakan

aplikasi RIS

4 Sosialisasi poster panduan menggunakan

aplikasi RIS

5 Melakukan evaluasi kegiatan

No Kegiatan Juli Agustus I (1-9 Juli) II (10-16 Juli) III (17-23 Juli) IV (24-31 Juli) I (1-6 Agustus)
Tabel

POWER POINT RANCANGAN AKTUALISASI

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.