Pemberian Minum Per Oral Pd Bayi Melalui Pembuatan SPO Di Ruang Anturium

Page 1

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 7

OPTIMALISASI PEMBERIAN MINUM PER ORAL PADA BAYI

MELALUI PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

DI RUANG ANTURIUM RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022

DISUSUN OLEH :

SILVIA BUDIANI, S.Kep., Ners.

NIP. 199512222022032006

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PEMBERIAN MINUM PER ORAL PADA BAYI

MELALUI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

DI RUANG ANTURIUM RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022

Telah diseminarkan

Tanggal 25 Juli 2022 di Bapelkes Cikarang

NIP. 197708282003121003

NIP. 196601021990032001 Penguji

Erlinawati Pane, SKM, MKM.

NIP. 197202201994022001

ii
Coach Mentor Agus Dwinanto, SAP, MM. Titin Mulyati, S.Kp., M.Kep.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya, Laporan Rancangan Aktualisasi ini dapat selesai pada waktunya. Laporan ini merupakan bentuk rancangan aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai gagasan pemecahan isu di unit organisasi tempat bekerja. Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari masukan serta dukungan dari banyak pihak, baik bersifat moril maupun materil, maka dari itu kami ucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Ibu Titin Mulyati, S.Kp., M.Kep. selaku mentor yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, nasihat, dan saran yang membangun selama proses penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi;

2. Bapak Agus Dwinanto, SAP, MM. selaku coachyang telah memberikan arahan, saran, motivasi, dan bimbingan dalam penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi;

3. Ibu Enung Rina Susanti, S.Kp selaku Kepala Ruangan Anturium yang telah memberikan arahan dan saran;

4. Seluruh Widyaiswara Bapelkes Cikarang yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan Pelatihan Dasar;

5. Suami dan orang tua yang selalu memberikan dukungan secara moral maupun materil;

6. Seluruh panitia penyelenggara Bapelkes Cikarang yang telah memfasilitasi dan membantu kegiatan Pelatihan Dasar;

7. Seluruh rekan CPNS, terutama Latsar Golongan III Angkatan 7 tahun 2022 yang telah memberikan semangat dan bantuan dalam penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi;

8. Seluruh rekan kerja di Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Dalam penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan, oleh karena itu diharapkan adanya masukan dan saran dari seluruh pihak sehingga dapat meningkatkan kualitas dan performa penulis kedepannya.

Bandung, 22 Juli 2022

Silvia Budiani, S.Kep., Ners. NIP. 199512222022032006

iii
iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………………………….i LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................................ii KATA PENGANTAR............................................................................................................................iii DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iv DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR vi BAB IPENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan..................................................................................................................................... 2 1.3 Manfaat................................................................................................................................... 3 BAB II PROFIL INSTANSI 4 2.1 Profil Instansi 4 2.2 Visi dan Misi 5 2.2.1 Visi................................................................................................................................... 5 2.2.2 Misi .................................................................................................................................. 5 2.2.3 Motto 5 2.3 Nilai-Nilai Organisasi 5 2.4 Tugas Organisasi................................................................................................................... 5 2.5 Fungsi Organisasi.................................................................................................................. 5 2.6 Struktur Organisasi............................................................................................................... 6 2.7 Uraian Tugas Jabatan Peserta 7 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 9 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual..................................................................................... 9 3.1.1 Deskripsi Isu .................................................................................................................. 9 3.1.2 Penetapan Isu Prioritas.............................................................................................. 12 3.1.3 Analisis Isu 13 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMARTGovernance 14 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif .............................................. 17 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................................................... 18 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS.................................................................. 18 4.2 Penjadwalan 28 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 29 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................... 30
v
3.1 Indikator Skor USG..........................................................................................12 3.2 Penetapan Isu Prioritas....................................................................................13 3.3 Keterkaitan Isu dengan Substansi Kegiatan Agenda 3.........................................14 4.1 Tahapan Kegiatan Aktualisasi...........................................................................18 4.2 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi............................................................20 4.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi..............................................................................28 4.4 Pihak yang terlibat dan perannya dalam Aktualisasi ...........................................29
DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

vi
2.1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung......................................................................4 2.2 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.........................................6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk mengemban tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Seorang ASN memiliki fungsi dan tugas utama yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Selain itu, dalam menjalankan perannya dibutuhkanASN yangprofessional, memiliki nilaidasar, beretika profesi, bebas dari intervensi politik, dan bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Oleh karena itu, menjadi ASN tidak semata-mata mencari kesejahteraan untuk diri sendiri namun menjadi seorang ASN itu berarti sebuah pengorbanan seluruh jiwa dan raga, siap melayani bangsa demi tercapainya kepentingan nasional

Dalam rangka memaksimalkan tugas, fungsi dan peran ASN tersebut maka diperlukanpembekalankepada ASN untuk meningkatkan danmengembangkan potensi yang dimiliki melalui Latsar CPNS. Latsar CPNS merupakan salah satu syarat untuk pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk nantinya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Penyelenggaraan Latsar CPNS bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi para CPNS terkait wawasan kebangsaan, bela negara, isu kontemporer, manajemen ASN, dan SMARTASN serta ditanamkan untuk memiliki nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).

Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan Latsar, CPNS ditugaskan untuk melaksanakan habituasi di ruangan dan instansi masing-masing untuk memecahkan masalah dengan gagasan kreatif yang direncanakan. Oleh karena itu, penulis membuat rancangan aktualisasi dengan mengidentifikasi isu yang ada di ruangan penulis berdinas yaitu Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Dalam pelaksanaannya, CPNS mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).

1

Seorang perawat dalam menjalankan perannya memiliki tugas yaitu melakukan kegiatan pelayanan keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan dan pengelolaan keperawatan sesuai dengan PERMENPAN RB no 35 tahun 2019. Asuhan keperawatan yang dilakukan meliputi kegiatan pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Asuhan keperawatan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan klien/ pasien.

Dalam menjalankan tugas danperannya,perawatdi ruang Anturiummelakukan beberapa tindakan keperawatan salah satunya adalah memberikan pemenuhan nutrisi pada klien yaitu bayi yang salah satunya dengan cara memberikan minum per oral pada bayi yang memiliki respon hisap positif, tindakan ini memerlukan Standar

Prosedur Operasional sebagai pedoman dalam pekerjaan, maka pelaksanannya dapat dilakukan dengan rapi, sistematis, dan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan maupun pelayanan yang diberikan. Isu utama yang terjadi adalah belum adanya Standar

Prosedur Operasional terkait pemberian minum per oral pada bayi sehingga pemberian minum per oral pada bayi yang dilakukan di ruangan belum optimal. Dari tanggal 12 Juli 2022 sampai dengan 17 Juli 2022 terdapat 11 bayi yang mengalami muntah pada saat dilakukan pemberian minum per oral. Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan pada saat pemberian minum per oral pada bayi diantaranya posisi bayi, posisi botol (dot bayi), refleks hisap bayi Berdasarkan isu tersebut maka penulis mengajukan rancangan aktualisasi dengan gagasan kreatif berjudul “Optimalisasi Pemberian Minum Per Oral pada Bayi Melalui Pembuatan Standar Prosedur Operasional di Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”.

1.2 Tujuan

Tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah peserta CPNS mampu memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), menjadi ASN yang professional dengan memahami manajamen ASN dan menerapkan SMARTASN melalui kegiatan aktualisasi dengan tersusunnya gagasan kreatif sebagai solusi dari pemecahan masalah atau isu terpilih yang ada di unit kerja. Dalam rancangan aktualisasi ini isu yang diangkat yaitu Belum Optimalnya Pemberian Minum Per Oral

pada Bayi di Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 dengan gagasan kreatifnya yaitu Optimalisasi Pemberian Minum Per Oral pada Bayi Melalui

Pembuatan Standar Prosedur Operasional Pemberian Minum Per Oral pada Bayi di Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.

2

1.3 Manfaat

1. Bagi Penulis

Penulis dapat meningkatkan pemahaman, kemampuan menganalisis dan mengaktualisasikan kegiatan pemecahan masalah atau isu melalui gagasan kreatif yang didasari nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Beorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dan SMART ASN untuk mendukung dan mewujudkan SMART Governance.

2. Bagi Instansi

Terbentuknya karakter ASN di lingkungan kerja yang profesional, memberikan pelayanan yang berkualitas dan berkontribusi terhadap visi, misi, serta tujuan instansi melalui gagasan kreatif atau inovasi terkini yang berbasis digitalisasi dalam menyelesaikan isu atau masalah di instansi.

3. Bagi Masyarakat

Masyarakat mendapatkan pelayanan yang berkualitas sehingga diharapkan kepuasan masyarakat meningkat dengan pelayanan yang diberikan di Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

3

BAB II PROFIL INSTANSI

2.1 Profil Instansi

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan salah satu rumah sakit di Provinsi Jawa Barat. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung beralamat di Jalan Pasteur no 38, Sukajadi, Bandung dengan luas tanah yaitu 87.200 m2 . RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan rumah sakit pemerintah dibawah naungan Kementerian Kesehatan dan rumah sakit “TopReferral”di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 1978.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ditetapkan sebagai rumah sakit kelas A sejak tahun 2004, dan ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan nasional sejak tahun 2014.

Selain itu, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung juga merupakan rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

RSUP Dr. Hasan Sadikin memiliki beberapa layanan unggulan diantaranya:

1. Pelayanan Jantung Terpadu

2. Pelayanan Onkologi

3. Pelayanan Infeksi

4. Bedah Minimal Invasif

5. Kedokteran Nuklir

6. Transplantasi Ginjal.

RSUP Dr. Hasan Sadikin ditetapkan sebagai Pusat Rujukan Nasional Pelayanan Kedokteran Nuklir dan satu-satunya pusat Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran

Nuklir di Indonesia. RSUP Dr. Hasan Sadikin juga telah memenuhi akreditasi rumah

4
Gambar 2.1. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

sakit berstandar internasional dari JCI (JointCommissionInternational)pada tahun 2019.

2.2 Visi dan Misi

2.2.1 Visi

Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong.

2.2.2 Misi

Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju, dan Sejahtera.

2.2.3 Motto

KesehatanAndaMenjadiPrioritasKami” .

2.3 Nilai-Nilai Organisasi

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam mewujudkan tatanan organisasi yang baik tentunya memiliki nilai-nilai organisasi. Nilai-nilai organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dikenal dengan “PAMINGPIN PITUIN” yaitu Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, dan Integritas.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki janji pelayanan kesehatan yaitu “SIGAP” yang merupakan singkatan dari Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S), Inovatif dalam berkarya, Gelorakan Semangat Pelayanan Prima, Amanah Menjaga Keselamatan Pasien, dan Peduli, Perhatian dan Perasaan.

2.4 Tugas Organisasi

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki tugas yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna.

2.5 Fungsi Organisasi

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki fungsi diantaranya penyusunan rencana, program dan anggaran; pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis; pengelolaan pelayanan keperawatan; pengelolaan pelayanan non medis; pengelolaam pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan; pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan; pengelolaan keuangan dan barang milik negara; pengelolaan layanan pengadaan barang/ jasa; pengelolaan SDM; pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat; dam pelaksanaan kerja sama.

5

2.6 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

6

2.7 Uraian Tugas Jabatan Peserta

Rincian tugas jabatan peserta mengacu kepada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

meliputi :

- Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi.

- Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan.

- Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat.

- Melaksanakan casefinding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu.

- Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu.

- Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan.

- Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu.

- Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan.

- Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan.

- Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.

- Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah.

- Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu.

- Melakukan tidakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal.

- Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka, atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan.

- Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

- Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi.

- Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi.

- Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.

- Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.

- Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu.

- Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks

- Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi.

- Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien

- Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu.

- Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala.

- Melakukan perawatan luka.

- Melakukan supportkepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu.

7

- Melaksanakan manajemen suveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan.

- Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan.

- Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter.

- Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi.

- Melakukan pendidikan kesehatan pada individu.

8

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau masalah yang ditemukan selama melaksanakan tugas atau berdinas di ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sumber masalah yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Identifikasi masalah dilakukan melalui proses observasi dan diskusi sehingga dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu:

a. Belum optimalnya pemberian minum per oral pada bayi di Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

b. Belum optimalnya pelaksanaan skincarepada bayi di Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

c. Belum optimalnya dischargeplanning untuk meningkatkan kesiapan orang tua dalam merawat bayi dengan BBLR di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

3.1.1 Deskripsi Isu

1. Belum optimalnya pelaksanaan pemberian minum per oral pada bayi di ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Pemberian nutrisi per oral (melalui mulut) dengan menggunakan botol bagi bayi yang menjalani hospitalisasi adalah tonggak perkembangan pertama yang harus dicapai bayi dan merupakan pencapaian yang diperlukan bayi untuk dapat pulang dari Rumah Sakit. Sering dianggap sebagai keterampilan bawaan, pemberian minum per oral pada bayi sebenarnya merupakan proses sensorimotor yang sangat kompleks yang dipengaruhi oleh banyak variabel, baik fisiologis maupun lingkungan. Kompleksitas ini membuat pengenalan dan manajemen

pemberian minum per oral menjadi tantangan bagi banyak penyedia layanan kesehatan (Jones, 2012).

Tujuan bayi adalah untuk melakukan transisi dengan aman ke pemberian nutrisi per oral dan hal ini menjadi pengumpan yang berhasil sebelum bayi dipulangkan. Pemberian minum yang berhasil dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengambil volume yang ditentukan dalam periode waktu yang

tepat sambil mempertahankan stabilitas kardiorespirasi. Bayi harus dapat melakukan ini sambil mempertahankan suhunya sendiri dalam lingkungan termal yang netral dan mempertahankan penambahan berat badan yang sesuai.

9
BAB III

Pemberian minum yang aman dan berhasil menyiratkan bahwa bayi memiliki risiko minimal untuk aspirasi dan telah menunjukkan koordinasi mengisap, menelan, dan bernapas (Barlow, 2009).

Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan saat melakukan tindakan pemberian minum per oral pada bayi diantaranya kemampuan menghisap bayi, posisi bayi, dan posisi botol bayi. Dampak yang dapat timbul dari pemberian minum per oral yang tidak sesuai standar yaitu bayi dapat mengalami tersedak, muntah, dan refleks hisap bayi yang cenderung tidak meningkat kekuatannya. Hasil observasi di ruangan Anturium selama berdinas, dikarenakan belum adanya SPO pemberian minum per oral pada bayi, pemberian minum per oral pada bayi dilakukan dengan pengetahuan perawat masing-masing dan sesuai kebiasaan yang sudah dilakukan. Posisi bayi pada saat diberikan minum di ruangan hamper 90% adalah posisi semielevasi Berdasarkandatapada tanggal 12 Juli 2022sampai dengan 17 Juli 2022 terdapat 11 bayi yang muntah di Ruang Anturium Level dengan rincian sebagai berikut: tanggal 12 Juli dari 10 bayi yang minum per oral terdapat 1 orang bayi yang muntah sebanyak 1 kali. Tanggal 13 Juli dari 11 bayi terdapat 1 bayi yang muntah sebanyak 3 kali. Tanggal 14 Juli dari 13 bayi terdapat

2 bayi yang muntah 1 kali dan 1 bayi muntah 1 kali. Tanggal 15 Juli dari 13 bayi terdapat 1 bayi muntah sebanyak 3 kali, dan 2 bayi muntah sebanyak 2 kali. Tanggal 16 Juli dari 8 bayi terdapat 1 bayi yang muntah sebanyak 1 kali. Untuk tanggal 17 Juli dari 9 bayi terdapat 2 bayi yang muntah sebanyak 1 kali dan 1 bayi muntah sebanyak 3 kali.

2. Belum optimalnya pelaksanaan skincarepada bayi di ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Kondisi kulit bayi memiliki kepekaan dan sensitifitas yang lebih dibandingkan dengan kulit orangdewasa. Selama tahun pertama kehidupan, lapisan-lapisan kulit bayi belum sepenuhnya matang dan kira-kira 30% lebih tipis dari kulit orang dewasa (Kennedy, 2020). Kekurangan dan ketidakmatangan lapisan kulit ini menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dan panas yang menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, penurunan termoregulasi dan peningkatan risiko infeksi. Kondisi kulit pada bayi yang relatif lebih tipis menyebabkan bayi lebih rentan terhadap infeksi, iritasi dan alergi. Masalah kulit yang dapat terjadi pada bayi diantaranya diaperrash(ruam popok), ruam-ruam pada wajah dan badan, drool rash, milia neonatus, dan kulit kering (Meliyana, 2017). Memahami

10

perbedaan fisiologis dan anatomi kulit pada kulit neonatus adalah penting dalam membantu penilaian menyeluruh dan manajemen kulit yang tepat. Berdasarkan observasi di lapangan, selama berdinas di Anturium terdapat beberapa bayi dengan masalah kulit yang berbeda, terdapat 3 bayi dengan masalah diaperrash, 4 bayi dengan ruam pada area dagu dan pipi dan 2 bayi dengan kulit kering. Intervensi yang sudah dilakukan yaitu untuk diaperrashdengan mengoleskan salep, bayi dengan kulit kering dengan dengan mengoleskan lotion. Namun pencegahan dan perawatan untuk permasalahan kulit yang dilakukan belum menyeluruh dan optimal.

3. Belum optimalnya dischargeplanning untuk meningkatkan kesiapan orang tua dalam merawat bayi dengan BBLR di ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

Neonatus adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan baru saja mengalami proses kelahiran serta memerlukanadaptasidaridalam rahim ke kehidupan di luar rahim (Sembiring, 2019). Salah satu masalah pada bayi yaitu BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2018, proporsi berat badan lahir < 2500 gram (BBLR) pada bayi dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia sebesar 6,2% (RISKESDAS, 2018). BBLR merupakan salah satu faktor risiko kematian bayi, untuk mencegahnya diperlukan penanganan yang tepat pada bayi dengan BBLR diperlukan. Ibu dengan bayi BBLR harus memiliki keterampilan dalam merawat bayi dengan BBLR di rumah. Salah satu upaya pelayanan kesehatan pada BBLR adalah pendidikan kesehatan yang diberikan oleh perawat kepada ibu tentang perawatan bayi, perawatan diri ibu, keamanan rumah, dan imunisasi (Maryunani, 2013). Selama berdinas di ruangan anturium RSUP Dr Hasan Sadikin, sebagian besar bayi yang dirawat yaitu bayi dengan BBLR. Berdasarkan observasi selama berdinas, beberapa bayi sudah dapat dipulangkan ketika kondisi bayi sudah stabil meskipun berat badan bayi masih dibawah 2500 gram, pada tanggal 23 Juni terdapat 3 bayi dengan BBLR yang sudah stabil dan dapat pulang,dischargeplanningkepada orangtua/ keluarga bayi sudahdilakukan di ruangan, namun belum optimal, perawat hanya mengidentifikasi identitas dan edukasi yang diberikan sebatas edukasi pemberian susu saja.

11

3.1.2 Penetapan Isu Prioritas

Untuk menetapkan prioritas isu yang akan menjadi fokus penyelesaian masalah, salah satunya dapat menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

- U (Urgency) yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan, artinya apabila masalah tidak segera ditanggulangi akan semakin menghambat dan berdampak serius.

- S (Seriousness) yaitu dengan melihat masalah dampak tersebut terhadap produktifitas, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan atau tidak, apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat akan berakibat serius pada masalah lainnya.

- G (Growth) yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa seingga sulit untuk dicegah, artinya apabila masalah tersebut tidak segera diatasi pertumbuhannya akan berjalan terus.

Skor USG

12
-
Skala Urgency(U) Seriousness(S) Growth(G) 5 Paling mendesak Fatal Sangat cepat 4 Sangat mendesak Sangat gawat Cepat 3 Mendesak Gawat Agak cepat 2 Biasa Biasa Biasa 1 Tidak mendesak Tidak gawat Lambat/Tetap
Tabel 3.1 Indikator

Tabel 3.2 Penetapan Isu Prioritas dengan Metode USG

1 Belum optimalnya pemberian minum per oral pada bayi di ruang Anturium

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022

2 Belum optimalnya pelaksanaan skincarepada bayi di ruang Anturium

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022

3 Belum optimalnyadischargeplanning untuk meningkatkan kesiapan orang

tua dalam merawat bayi dengan

BBLR di ruang Anturium RSUP Dr

Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

4 4 4 12 I

3 3 2 8 III

3 3 3 9 II

Skor dan hasil penapisan isu didapatkan dari hasil diskusi dengan mentor, kepala ruangan, dan rekan sejawat yang berdinas di ruang anturium dengan melihat situasi dan kondisi lapangan, ada tidaknya tindak lanjut yang dilakukan dan sudah sejauh mana tindak lanjut tersebut dilakukan. Dari Tabel Analisis USG di atas yang menjadi isu prioritas yaitu Belum Optimalnya Pemberian Minum Per Oral pada Bayi di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022. Langkah selanjutnya adalah menentukan gagasan pemecahan isu.

3.1.3 Analisis Isu

FishboneAnalysisdapat berfungsi mengidentifikasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu spesifik masalah dan kemudian memisahkan akar penyebabnya. Maka dari itu pada subbab ini dijabarkan isu dan masalah yang menyebabkan isu prioritas, dalam hal ini terkait belum optimalnya pemberian minum per oral pada bayi di ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.

13
No Identifikasi Isu U S G Total Prioritas

Man

Belumseragamnyapemberian posisiminumperoralpadabayi yangdilakukanolehperawat

Method

BelumadanyaSPOpemberian minumperoralpadabayi

Belum optimalnya pemberian minumper oralpadabayi diruang Anturium RSUPDr. HasanSadikin Bandung Tahun2022

Material

Lubangdotyangbervariasi

MotherofNature

Kesadaran(awareness) perawat

Dari Diagram FishboneAnalysis di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa faktor penyebab belum optimalnya pemberian minum per oral pada bayi di ruang

Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022, faktor man atau manusia yaitu pengetahuan perawat terkait posisi pemberian minum per oral pada bayi, kurangnya awareness perawat. Faktor metode yaitu belum adanya SPO pemberian minum per oral pada bayi, dan faktor material yaitu lubang dot bayi yang bervariasi

3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMARTGovernance

Dampak dan keterkaitan penyebab isu dengan substansi mata pelatihan CPNS agenda 3 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Keterkaikan Isu dengan Substansi Agenda 3:

Isu Dampak

Belum optimalnya

pemberian minum per oral

- Resiko aspirasi

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

- Sebagai seorang perawat

ASN dalam melakukan

14

pada bayi di Ruang

Anturium RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung tahun

2022

- Kejadian muntah

pada bayi

- Lengthofstay

semakin

bertambah

tindakan keperawatan salah

satunya tindakan

pemenuhan kebutuhan

nutrisi dengan cara

memberikan minum per oral pada bayi harus memberikan

pelayanan yang berkualitas

dan profesional, serta

bertanggung jawab.

- Tindakan pemberian minum per oral yang dilakukan oleh

perawat ASN harus berbasis evidencebasedpracticeoleh

karenanya perawat harus

berwawasan global dan

menguasai teknologi serta

bahasa asing mengupdate

ilmu dengan membaca literature review terbaru

untuk memberikan kualitas

terbaik dari tindakan yang

dilakukan. Dengan

memperhatikan hal tersebut

seorang perawat ASN

menunjukkan ASN yang

berintegritas tinggi

Belum optimalnya skincare

pada bayi di ruang

Anturium RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung tahun

2022

- Infeksi pada kulit

bayi

- Alergi pada kulit

bayi

- Length of stay

bertambah

- Sebagai seorang perawat

ASN dalam melakukan

tindakan keperawatan salah

satunya tindakan

pemenuhan kebutuhan

kebersihan diri dan rasa

nyaman harus memberikan

pelayanan yang berkualitas

15

Belum optimalnya

dischargeplanninguntuk

meningkatkan kesiapan

orang tua dalam

merawat bayi dengan

BBLR di ruang Anturium

RSUP Dr Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022

- Menurunnya angka

kepuasan keluarga

pasien terhadap

pelayanan yang

diberikan

- Penurunan kondisi

pasien sehingga

pasien akan

kembali lagi datang

ke rumah sakit dan

dirawat kembali

dan profesional, beritegritas

tinggi, serta bertanggung

jawab.

- Seorang perawat ASN dalam

melakukan tindakan

pencegahan masalah kulit dan perawatannya pada

bayi harus dilakukandengan gentle dan mengobservasi

secara keseluruhan kondisi

kulit bayi sehingga masalah

masalah kulit pada bayi

dapat dicegah. Hal ini

berkaitan dengan SMART

ASN professional dan integritas, serta hospitality.

- Sebagai seorang perawat

ASN dalam melakukan

edukasi harus memberikan

informasi yang tepat dan menyeluruh sesuai

kebutuhan pasien dan keluarga, dengan begitu berarti ASN tersebut

memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional, beritegritas tinggi, serta bertanggung jawab.

- Sebagai perawat ASN dalam

memberikan edukasi harus bersikap ramah, menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti, hal

16

tersebut mencerminkan

hospitality. Selain itu edukasi diberikan dengan

cara yang kreatif dan berbasis digital sehingga memudahkan pasien/ keluarga dalam mengakses

materi edukasi yang telah diberikan. Hal tersebut mencerminkan wawasan global, dan menguasai teknologi informasi.

3.3

Dari analisis permasalahan tersebut dibuat usulan gagasan kreatif dalam kontribusi penyelesaian isu tersebut yaitu “Optimalisasi Pemberian Minum Per Oral

pada Bayi Melalui Pembuatan SPO Pemberian Minum Per Oral pada Bayi di Ruang

Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022” Gagasan ini dibuat dengan harapan dapat membuat proses pemberian minum per oral pada bayi optimal.

17
Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai gagasan pemecahan

isu adalah “Optimalisasi Pemberian Minum Per Oral pada Bayi Melalui Pembuatan Standar

Prosedur Operasional di Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”

dengan langkah-langkah pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Tahapan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan

1 Melakukan konsultasi kepada

mentor terkait rancangan

aktualisasi yaitu pembuatan

Standar Prosedur Operasional

Pemberian Minum Per Oral

pada Bayi

2 Proses pembuatan Standar

Prosedur Operasional

Pemberian Minum Per Oral

pada Bayi

3 Pengesahan draft Standar Prosedur Operasional

Tahapan Kegiatan

- Membuat janji dengan mentor untuk

melaporkan rancangan aktualisasi yang

akan dilaksanakan

- Melaksanakan konsultasi terkait gagasan

untuk membuat Standar Prosedur

Operasional Pemberian Minum Per Oral

pada Bayi

- Meminta saran dan masukan dari mentor

terkait rancangan aktualisasi

- Membuat catatan bimbingan

- Mencari literaturereviewterkait pemberian

minum per oral pada bayi dan

menyimpulkan rekomendasi dari literature

reviewyang terpilih

- Memasukkan rekomendasi ke dalam draft

Standar Prosedur Operasional

- Berdiskusi dengan mentor terkait

kesesuaian Draft Standar Prosedur

Operasional yang telah dibuat.

- Finalisasi Draft Standar Prosedur

Operasional setelah perbaikan sesuai saran

dari mentor

- Mencetak draft Standar Prosedur

Operasional

18

Pemberian Minum Per Oral

pada Bayi

- Menghubungi pihak terkait yang berwenang dalam mengesahkan Standar Prosedur

Operasional

- Melakukan konsultasi dengan kepala instalasi, Pokja PAP, komite keperawatan, bidang keperawatan

- Melakukan revisi bila ada revisi dari pihak terkait

- Mengajukan kembali draft SPO kepada pihak terkait untuk pengesahan

4 Melakukan sosialisasi Standar

Prosedur Operasional

Pemberian Minum Per Oral

pada Bayi

5 Mengevaluasi Kegiatan yang

dilakukan sesuai dengan

Standar Prosedur Operasional

Pemberian Minum Per Oral

pada bayi

- Berdiskusi dengan mentor terkait rencana metode sosialisasi Standar Prosedur

Operasional yaitu melalui video

- Menyiapkan bahan tayang dan membuat video sosialisasi

- Mengkoordinasikan undangan dan jadwal sosialisasi

- Melakukan sosialisasi kepada perawat.

- Mendata jumlah bayi yang diberikan minum per oral sesuai Standar Prosedur

Operasional

- Melakukan evaluasi respon pasien setelah

dilakukan pemberian minum per oral sesuai

dengan Standar Prosedur Operasional

- Menyusun laporan akhir aktualisasi

- Melakukan konsultasi hasil penyusunan

laporan kepada mentor

- Menyusun laporan akhir aktualisasi setelah

perbaikan sesuai saran dari mentor

19

No Kegiatan TahapanKegiatan Output/hasil

KeterkaitanSubstansiMata

Pelatihan

Kontribusi TerhadapVisiMisiOrganisasi PenguatanNilai Organisasi

kepada mentor

terkait rancangan aktualisasiyangakan

dilaksanakan yaitu pembuatan Standar

ProsedurOperasional

Pemberian Minum

PerOralPadaBayi

a. Membuat janji dengan mentor untuk melaporkan

rancangan aktualisasi yang akandilaksanakan

Poin-poin materi

yang dituangkan

kedalam Standar

Prosedur

Operasional

Pemberian Minum

PerOralpadaBayi

Pelaksanaan

kegiatan iniakan memberikan kontribusidiRSUP

Dr Hasan Sadikin

Bandung yaitu

Mewujudkan

Indonesia Maju dan Berlandaskan

GotongRoyong

Kegiatan ini dapat menguatkan nilai organisasi berupa profesionalisme, inovatif, dan integritas

Melaksanakan konsultasi terkait

gagasan untuk membuat Standar

Prosedur

Operasional

Kesepakatan dan ketepatan waktu pertemuan

Sayamenggunakanbahasayang baik saat mengajukan pertemuan, bersikap ramah (berorientasi pelayanan), dating tepat waktu sesuai dengankesepakatanwaktuyang ditentukan (akuntabel).

Mentormengetahui

dan memahami

tentang rencana

gagasan

pemecahanisu

MenggunakanBahasaIndonesia

yang baik dan benar dalam

konsultasi (loyal), bersikap ramah, berbicara dengan nada yangwajardanmemperhatikan

posisi tangan pada saat

20
Tabel 4.2 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
(1)
(2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Melakukankonsultasi b.

2 Proses pembuatan

Standar Prosedur

Operasional

Pemberian Minum

PerOralpadaBayi

Pemberian Minum

PerOralpadaBayi

c. Meminta saran dan masukandarimentor terkait rencana aktualisasi

Sarandanmasukan darimentor

menyampaikan rancangan aktualisasi (harmonis)

Mendengarkan dengan baik, meresponapayangdibicarakan oleh mentor, dan menanyakan

kembali jika ada yang masih belum dimengerti (kolaboratif),

Cermatdalammengaitkansaran dan masukan terhadap rancangan aktualisasi (kompeten)

d. Membuatcatatan bimbingan Catatan bimbingan terisi

Mencatat perubahan perubahan yangdiberikanolehmentordan cepat menyesuaikan dengan perubahantersebut (adaptif)

Draft Standar

Prosedur

Operasional

Pemberian Minum

PerOralPadaBayi

Pelaksanaan kegiatan iniakan

memberikan kontribusi

terhadapvisiRSUP

Dr Hasan Sadikin

Bandung yaitu

Terwujudnya

Indonesia Maju

yang Berdaulat, Mandiri

Berkepribadian

Kegiatan ini dapat menguatkan nilai organisasi berupa profesionalisme, inovatif, dan integritas

21

a. Mencari literature review terkait pemberianminumper oralpadabayi

Jurnal-jurnalterkait pemberian minum peroralpadabayi dan tabel analisis jurnal

Sayamencaridanmenggunakan sumbermateridenganevidence based practice yang dapat dipertanggungjawabkan dan berbasisteknologi (adaptif).

Sayamenjadikanperaturanyang berlaku di Indonesia sebagai pedoman (loyal)

Berlandaskan GotongRoyong

b. Menyimpulkan rekomendasi dari literaturereviewyang

terpilih

c. Memasukkan rekomendasi ke dalam draft Standar

ProsedurOperasional

Materi yang akan dimasukkan ke dalam Standar

Prosedur Operasional

Draft Standar

Prosedur Operasional

Pemberian Minum PerOralpadaBayi

Saya membuat kesimpulan materi dari hasil analisis literaturereviewyangdilakukan (kompeten) dan saya membuatnya dengan cekatan (berorientasipelayanan)

Saya akan bertanggungjawab dalam merumuskan Standar

Prosedur Operasional sesuai aturan (akuntabel)

d. Berdiskusi dengan mentor terkait kesesuaian Draft Standar Prosedur Operasional yang telahdibuat.

Catatan perbaikan

Standar Prosedur Operasional dan dokumentasi diskusi

Saya akan melakukan diskusi dengan mentor (kolaboratif) dengan

menghormati dan berperilaku serta bertutur kata yang baik

saat berkoordinasi dengan mentor (harmonis)

22

3 Pengesahan draft SPO

e. Finalisasi Draft Standar Prosedur

Operasional setelah perbaikan sesuai sarandarimentor

Draft Standar

Prosedur

Operasional yang

telahdiperbaiki

Saya akan bertanggungjawab dalam merumuskan Standar

Prosedur Operasional sesuai aturan (akuntabel)

Standar Prosedur

Operasional

Pemberian Minum

PerOralPadaBayi yang telah

disahkan

a. Mencetak draft Standar Prosedur Operasional

Tersedianya hardcopy draft

Standar Prosedur

Operasional

Saya akan mencetak di tempat pencetakandanbersikapramah kepada pegawai pencetakan (harmonis)

Pelaksanaan

kegiatan iniakan

memberikan

kontribusi

terhadapvisiRSUP

Dr Hasan Sadikin

Bandung yaitu

Terwujudnya

Indonesia Maju

yang Berdaulat, Mandiri

Berkepribadian

Berlandaskan

GotongRoyong

Kegiatan ini dapat menguatkan nilai organisasi berupa profesionalisme, inovatif, dan integritas

b. Menghubungi pihak terkait yang berwenang dalam mengesahkan Standar Prosedur Operasional

Kesepakatan jadwalpertemuan

Sayamenggunakanbahasayang baik saat mengajukan pertemuan, bersikap ramah (berorientasi pelayanan), datang tepat waktu sesuai

23

4 Melakukansosialisasi

terkait Standar

ProsedurOperasional

Pemberian Minum

PerOralpadaBayi

c. Melakukan konsultasi dengan kepala instalasi, Pokja PAP, komite keperawatan, bidangkeperawatan

Pihak terkait mengetahui SPO

pemberian minum

peroralpadabayi

dengankesepakatanwaktuyang ditentukan (akuntabel).

Saya akan berdiskusi dengan semua pihak terkait (kolaboratif) dan dengan

menggunakanBahasaIndonesia yang baik dan benar dalam konsultasi (loyal)

d. Melakukan revisi bila ada revisi dari pihak terkait

Draft SPO yang sudahdiperbaiki

Saya akan melakukan revisi dengan cekatan, tepat,cermat, dansesuaiarahansertamasukan daripihakterkait (kompeten)

e. Mengajukan kembali

draft Standar

Prosedur Operasional

kepada pihak terkait untukpengesahan

Pihak terkait mengetahui dan mengesahkanSPO

Saya menyesuaikan perubahan perubahan yang diberikan sehingga draft SPO dapat disahkanmenjadiSPO (adaptif)

Terlaksananya

sosialisasi terkait

Standar Prosedur

Operasional

Pemberian Minum

PerOralpadaBayi

Pelaksanaan kegiatan iniakan memberikan kontribusi

terhadapvisiRSUP

Dr Hasan Sadikin

Bandung yaitu

Terwujudnya

Indonesia Maju

yang Berdaulat, Mandiri

Berkepribadian

Kegiatan ini dapat menguatkan nilai organisasi berupa kepemimpinan, disiplin, tanggung jawab, komitmen, dankomunikatif.

24

a. Berdiskusi dengan mentor terkait metode sosialisasi

Standar Prosedur Operasional yaitu melaluivideo

Kesepakatan metode sosialisasi yangdilakukan

Saya akan menghormati dan berperilaku serta bertutur kata

baik saat berkoodinasi dengan

mentor (berorientasi

pelayanan) dengan

menggunakanBahasaIndonesia

yangbaikdanbenar (loyal)

Berlandaskan GotongRoyong

b. Menyiapkan bahan tayang video sosialisasi

c. Mengkoordinasikan terkaitundangandan jadwal

Tersedianya video sosialisasi Saya akan membuat media

Kesepakatan jadwal dan undangan sosialisasi

sosialisasi dengan

memanfaatkan teknologi

sehingga sosialiasi yang

dilakukan akan menarik dan materinya mudah diakses (adaptif)

Saya akan menghubungi pihak

terkait dengan ramah dengan

memperhatikangesturdansikap

tubuh yang baik dalam

permintaan pembuatan

undangan dan peminjaman

tempatsosialisasi (kolaboratif)

d. Melakukan sosialisasi kepadaperawat Perawat mengetahui SPO pemberian minum peroralpadabayi

Sayaakanmenyampaikanmateri

SPOdenganrasatanggungjawab

yang tinggi akan kevalidan sumber materi yang sudah

dilakukan (akuntabel), saya akan menguasai materi

25

5 Mengevaluasi

Kegiatan yang

dilakukan sesuai

dengan Standar

ProsedurOperasional

Pemberian Minum

PerOralpadabayi

Tersedianya

dokumentasi

kegiatan, daftar hadir, dan notulensi kegiatan

sosialisasi

Laporan Akhir

Aktualisasi

(kompeten) dan menyampaikannya dengan interaktif sehingga suasana

sosialisasi yang dibangun menyenangkan dan saya akan menerimamasukandaripeserta sosialisasi (harmonis)

Pelaksanaan

kegiatan iniakan

memberikan kontribusi

terhadapvisiRSUP

Dr Hasan Sadikin

Bandung yaitu

Terwujudnya

Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri

Berkepribadian

Berlandaskan

GotongRoyong

Kegiatan ini dapat menguatkan nilai organisasi berupa kepemimpinan, disiplin, tanggung jawab, komitmen, dankomunikatif.

a. Mendata bayi yang diberikan minum per oral sesuai dengan

SPO

b. Mengobservasi responbayipadasaat diberikan minum per oral sesuai dengan

SPO

Tersedianya dokumentasi kegiatan

Tersedianya catatanresponbayi dan dokumentasi kegiatan

Saya akan melakukan tindakan dengan tepat, dan gentle terhadap bayi (berorientasi pelayanan)

Sayaakanmencatatresponbayi

dengan jujur (akuntabel) dan sayaakanmenjagakerahasiaan data pasien (loyal). Saya juga akancepattanggapmenangani

bayi jika terjadi sesuatu pada

26

c. Menyusun laporan akhiraktualisasi

Draftlaporanakhir aktualisasi

bayi saat dilakukan intervensi (adaptif)

Saya akan membuat draft laporanakhiraktualisasidengan kualitasterbaik (kompeten)

d. Berdiskusi dengan mentor terkait laporan akhir aktualisasi dan melakukan revisi bila adarevisi

Tersedianya catatanbimbingan

Tersedianya laporan akhir aktualisasi yang sudahdiperbaiki

Saya akan berdiskusi dengan mentor terkait hasil evaluasi intervensi (kolaboratif), saya akanbersikapterbukaterhadap

kritik dan saran, saya akan menghargai dan menerima masukan dari mentor (harmonis)

27

4.2 Penjadwalan

Judul Aktualisasi : Optimalisasi Pemberian Minum Per Oral pada Bayi Melalui

Pembuatan Standar Prosedur Operasional di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022.

Waktu Pelaksanaan : 27 Juli 2022 - 1 September 2022

Tempat Pelaksanaan : Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tabel 4.3 Jadwal Kegiatan

1 Melakukan konsultasi kepada

mentor terkait rancangan

aktualisasi yaitu pembuatan

Standar Prosedur Operasional

Pemberian Minum Per Oral

pada Bayi

2 Proses pembuatan Standar

Prosedur Operasional

Pemberian Minum Per Oral

pada Bayi

3 Pengesahan draft Standar

Prosedur Operasional

Pemberian Minum Per Oral

pada Bayi

4 Melakukan sosialisasi Standar

Prosedur Operasional

Pemberian Minum Per Oral

pada Bayi

5 Mengevaluasi Kegiatan yang

dilakukan sesuai dengan

Standar Prosedur Operasional

Pemberian Minum Per Oral

pada bayi

28
No Kegiatan Juli Agustus September 4 1 2 3 4 1

4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Tabel 4.4 Pihak yang terlibat dan perannya dalam aktualisasi

Peran dalam

No. Nama

Aktualisasi

Keterangan

1. Titin Mulyati, S.Kp., M.Kep. Mentor Memberikan arahan, bimbingan dan masukan selama kegiatan aktualisasi

2. Agus Dwinanto, SAP, MM. Coach Memberikan arahan, bimbingan dan masukan selama kegiatan aktualisasi

3. Enung Rina Susanti, S.Kp. Kepala Ruangan Memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dimulai dari identifikasi isu sampai dengan evaluasi kegiatan aktualisasi. Selain itu, memberikan arahan dan masukan terkait kegiatan aktualisasi.

4. Perawat Ruangan Rekan Sejawat Memberikan data, dukungan dan masukan kepada penulis dalam melakukan kegiatan aktualisasi, dan bersama-sama melakukan intervensi dengan kualitas terbaik kepada pasien sesuai denganSPO

5. Kepala instalasi, Pokja PAP, Komite Keperawatan, Bidang Keperawatan

Pihak yang terkait dengan Pengesahan Standar Prosedur Operasional

Memberikan arahan dan bimbingan terkait penyusunan Standar Prosedur Operasional dan mengesahkannya

29

DAFTAR PUSTAKA

Indrayanti & Santoso. (2021). ParentalReadinessInCaringForLowBorthWeight:Pediatric NursingIntervention.NurseLine Journal 6(2), 110-115.

Jones, Luann R. (2012).OralFeedingReadinessintheNeonatalIntensiveCareUnit.Neonatal Network 31(3), 148-155.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Nasional Riskesdas 2018.

Sembiring, J. B. 2019. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah. Yogyakarta: CV Budi Utama.

The Royal Children’s Hospital Melbourne. ClinicalPracticeGuidelines–Neonatal&InfantSkin Care. Retrieved from

https://www.rch.org.au/rchcpg/hospital_clinical_guideline_index/Neonatal___Infant_Skin_Ca re/

WHO. (2011). Guidelinesonoptimalfeedingoflowbirth-weightinfantsinlow-andmiddle incomecountries.

30
31

Dasar aturan

• Undang-Undang No 5 Tahun 2014

• PERMENPAN RB no 35 Tahun 2019

OPTIMALISASI PEMBERIAN MINUM PER ORAL PADA BAYI MELALUI PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DI RUANG ANTURIUM RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022

SILVIA BUDIANI, S.Kep., Ners 199512222022032006

Peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan 7 Bapelkes Cikarang

Nilai-nilai Dasar

• Berorientasi pelayanan

• Akuntabel

• Kompeten

• Harmonis

• Loyal

• Adaptif

• Kolaboratif

Aktualisasi-Habituasi

“Optimalisasi Pemberian Minum Per Oral pada Bayi Melalui Pembuatan Standar Prosedur Operasional di Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”

22/07/2022 1

Instansi

Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”. Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan

a

Manusia Indonesia

Nilai Organisasi

PAMINGPIN PITUIN yaitu

Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, dan Integritas

Identifikasi Isu

1. Belum optimalnya pemberian minum per oral pada bayi di Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

2. Belum optimalnya pelaksanaan skincare pada bayi di Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

3. Belum optimalnya discharge planning untuk meningkatkan kesiapan orang tua dalam merawat bayi dengan BBLR di Ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

22/07/2022 2

Identifikasi

Belum optimalnya pemberian minum per oral pada bayi di Ruang Anturium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

Belum optimalnya skincare pada bayi di ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022

Belum optimalnya discharge planning untuk meningkatkan kesiapan orang tua dalam merawat bayi dengan BBLR di ruang Anturium RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Resiko aspirasi

Kejadian muntah pada bayi - Length of stay semakin bertambah

Infeksi pada kulit bayi

Alergi pada kulit bayi

- Length of stay bertambah

Menurunnya angka kepuasan keluarga pasien terhadap pelayanan yang diberikan

Penurunan kondisi pasien sehingga

pasien akan kembali lagi datang ke rumah sakit dan dirawat kembali

pelaksanaan skincare pada bayi di ruang

optimalnya discharge planning untuk meningkatkan kesiapan orang tua dalam merawat bayi dengan BBLR di

22/07/2022 3
a
Isu Dampak
-
-
-
-
-
-
No Identifikasi Isu U S G Total Prioritas 1 Belum optimalnya pemberian minum
ruang Anturium RSUP Dr
Sadikin Bandung Tahun 2022 4 4 4 12 I 2 Belum optimalnya
Anturium RSUP
Tahun 2022 3 3 2 8 III 3 Belum
ruang Anturium
2022 3 3 3 9 II
Penetapan
per oral pada bayi di
Hasan
Dr Hasan Sadikin Bandung
RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Tahun

Analisis Fishbone

GAGASAN KREATIF

a OPTIMALISASI PEMBERIAN MINUM PER ORAL

PADABAYI MELALUI PEMBUATAN STANDAR

PROSEDUR OPERASIONAL DI RUANG ANTURIUM

RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022

22/07/2022 4

KEGIATAN 1

Melakukan konsultasi kepada mentor terkait rancangan aktualisasi yaitu pembuatan Standar Prosedur Operasional Pemberian Minum Per Oral pada Bayi

TAHAPAN KEGIATAN

1. Membuat janji dengan mentor untuk melaporkan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan

2. Melaksanakan konsultasi terkait gagasan untuk membuat Standar Prosedur Operasional Pemberian Minum Per Oral pada Bayi

3. Meminta saran dan masukan dari mentor terkait rancangan aktualisasi

4. Membuat catatan bimbingan

Keterkaitan MP

• Berorientasi pelayanan

• Akuntabel

• Kompeten

• Harmonis

• Loyal

• Adaptif

• Harmonis

• Kolaboratif

KEGIATAN 2

Proses pembuatan Standar Prosedur Operasional Pemberian Minum Per Oral pada Bayi

TAHAPAN KEGIATAN

1. Mencari literature review terkait pemberian minum per oral pada bayi dan menyimpulkan rekomendasi dari literature review yang terpilih

2. Memasukkan rekomendasi ke dalam draft Standar Prosedur Operasional

3. Berdiskusi dengan mentor terkait kesesuaian Draft Standar Prosedur Operasional yang telah dibuat.

Keterkaitan MP

• Berorientasi pelayanan

• Akuntabel

• Kompeten

• Harmonis

• Loyal

• Adaptif

• Harmonis

Pengesahan draft Standar Prosedur Operasional Pemberian Minum Per Oral pada Bayi

Keterkaitan MP

• Berorientasi pelayanan

• Akuntabel

• Kompeten

• Harmonis

• Loyal

• Adaptif

• Kolaboratif

• Kolaboratif KEGIATAN 3 KEGIATAN 4 TAHAPAN

1. Mencetak draft Standar Prosedur Operasional

2. Menghubungi pihak terkait yang berwenang dalam mengesahkan Standar Prosedur Operasional

3. Melakukan konsultasi dengan kepala instalasi, Pokja PAP, komite keperawatan, bidang keperawatan

4. Melakukan revisi bila ada revisi dari pihak terkait

5. Mengajukan kembali draft SPO kepada pihak terkait untuk pengesahan

4. Finalisasi Draft Standar Prosedur Operasional setelah perbaikan sesuai saran dari mentor

Keterkaitan MP

• Berorientasi pelayanan

• Akuntabel

• Kompeten

• Harmonis

• Loyal

• Adaptif

• Kolaboratif

Melakukan sosialisasi Standar Prosedur Operasional Pemberian Minum Per Oral pada Bayi

KEGIATAN

1. Berdiskusi dengan mentor terkait rencana metode sosialisasi Standar Prosedur Operasional yaitu melalui video

2. Menyiapkan bahan tayang dan membuat video sosialisasi

3. Mengkoordinasikan undangan dan jadwal sosialisasi

4. Melakukan sosialisasi kepada perawat

22/07/2022 5
KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN 5

Mengevaluasi Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional Pemberian Minum Per Oral pada bayi

TAHAPAN

1. Mendata jumlah bayi yang diberikan minum per oral sesuai Standar Prosedur Operasional

2. Melakukan evaluasi respon pasien setelah dilakukan pemberian minum per oral sesuai dengan Standar Prosedur Operasional

3. Menyusun laporan akhir aktualisasi

4. Melakukan konsultasi hasil penyusunan laporan kepada mentor

5. Menyusun laporan akhir aktualisasi setelah perbaikan sesuai saran dari mentor

Keterkaitan MP

• Berorientasi pelayanan

• Akuntabel

• Kompeten

• Harmonis

• Loyal

• Adaptif

• Kolaboratif

JADWAL RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

1 Melakukan konsultasi kepada mentor terkait rancangan aktualisasi yaitu pembuatan Standar Prosedur Operasional Pemberian Minum Per Oral pada Bayi

2 Proses pembuatan Standar Prosedur Operasional Pemberian Minum Per Oral pada Bayi

3 Pengesahan draft Standar Prosedur Operasional Pemberian Minum Per Oral pada Bayi

4 Melakukan sosialisasi Standar Prosedur Operasional Pemberian Minum Per Oral pada Bayi

5 Mengevaluasi Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional Pemberian Minum Per Oral pada bayi

22/07/2022 6
No Kegiatan Juli Agustus September 4 1 2 3 4 1
22/07/2022 7

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.