Tata Laksana VerifikasiPasien IntensityModulatedRadiationTherapy(IMRT)Pd Pesawat Linnear Accelerator

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANAGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 4

OPTIMALISASI TATA LAKSANA VERIFIKASI PASIEN INTENSITYMODULATED

RADIATIONTHERAPY (IMRT) PADA PESAWAT LINNEAR ACCELERATOR (LINAC)

DENGAN PEMBUATAN SOP DI INSTALASI RADIOTERAPI RUMAH SAKIT UMUM

PUSAT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022

Disusun Oleh :

Vica Tiara Sakti, S.Tr.Rad

199207132022032002

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI TATA LAKSANA VERIFIKASI PASIEN INTENSITYMODULATED

RADIATIONTHERAPY (IMRT) PADA PESAWAT LINNEAR ACCELERATOR (LINAC)

DENGAN PEMBUATAN SOP DI INSTALASI RADIOTERAPI RUMAH SAKIT UMUM

PUSAT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022

Rancangan aktualisasi ini diajukan oleh :

Nama : Vica Tiara Sakti, S.Tr.Rad

NIP : 199207132022032002

Jabatan : Radiografer Ahli Pertama

Pangkat / Golongan : Penata Muda / IIIa

Instansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Telah diseminarkan pada tanggal 30 Juni 2022

Di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang

Coach Mentor

dr. Atiq Amanah Retna Palupi, MKKK dr. Mas Adi Sunardi, Sp.Onk.Rad

NIP. 197803272009122002

NIP. 197205032014121005

Penguji

Verawati Lenny, SKM,MKM

NIP. 197706112005012001

ii

Assalamu’alaikum, Wr. Wb. Alhamdulillahi rabbil’alamin, Saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat kepada kita semua. Shalawat dan Salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sehingga kita semua dapat menjalani segala kebaikan yang bermanfaat ini.

Pada kesempatan kali ini, saya sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kementerian Kesehatan Tahun 2022 telah menyusun rancangan aktualisasi. Oleh karena itu, izinkan saya untuk mengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Azhar Jaya SKM, MARS selaku Plt direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan dukungan kepada saya untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III ini dengan sebaik-baiknya.

2. dr. Yana Akhmad, Sp.PD-KP selaku direktur SDM, Pendidikan & Penelitian yang telah memberikan dukungan kepada saya untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III ini dengan sebaik-baiknya.

3. Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Bapelkes Cikarang yang telah mengizinkan dan mendukung berlangsungnya kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Gol III di wilayah kerja beliau.

4. dr. Mas Adi Sunardi, Sp.Onk.Rad selaku Kepala Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam mengikuti pelatihan dasar CPNS golongan III ini.

5. dr. Mas Adi Sunardi, Sp.Onk.Rad selaku mentor telah memberikan dukungan, arahan dan bimbingan kepada saya dalam menyusun rancangan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya.

6. dr. Atiq Amanah Retna Palupi, MKKK sebagai Coachyang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada saya dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya.

7. Seluruh staf Bapelkes Cikarang yang telah memberi fasilitas dan pelayanan terbaik kepada seluruh peserta diklat, sehingga diklat latsar dapat berlangsung dengan baik dan lancar.

8. Bapak/ Ibu pengajar serta seluruh panitia yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebaikan Bapak/ Ibu semua.

9. Suami, orang tua dan anak tercinta yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan III ini.

i KATA PENGANTAR

10. Seluruh teman-teman pelatihan dasar CPNS Golongan III Kementerian Kesehatan

RI.

Harapan penulis, semoga laporan rancangan aktualisasi ini dapat menjadi bukti pelaksanaan nilai-nilai BERAKHLAK dan memenuhi syarat kelulusan Pendidikan Latihan

Dasar CPNS golongan III angkatan IV Bapelkes Cikarang. Demikian laporan ini dibuat, semoga bermanfaat bagi sesama demi kemajuan generasi ASN untuk memajukan bangsa dan negara. Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.

Cikarang, Juni 2022

Penyusun, Vica Tiara Sakti, S.Tr.Rad NIP. 199207132022032002

ii
iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.............................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii KATA PENGANTAR...........................................................................................i DAFTAR TABEL ............................................................................................... v DAFTAR BAGAN............................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan Penulisan..........................................................................................3 C. Manfaat Kegiatan.........................................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................4 A. Profil Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung............................4 B. Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ..............................................5 C. Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung...........................................5 D. Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung .....................................7 E. Pelayanan Radioterapi ..................................................................................8 F. Alur Pelayanani ............................................................................................10 G Nilai – nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara 12 H. Profil Peserta .............................................................................................13 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI.............................................................15 A. Identifikasi dan Analisa Isu 15 B. Isu Prioritas...............................................................................................17 C. Penyebab Isu 20 D. Gagasan Pemecahan Isu.............................................................................21 E. Matriks Rancangan Aktualisasi.....................................................................22
iv BAB IV RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI.................................................33 A. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ...........................................................33 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................34

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penetapan Isu Utama dengan Metode Penapisan USG ....................22

Tabel 3.2 Analisis Dampak Lingkungan Isu Terpilih .......................................24

Tabel 3.3 Sumber Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu ....................................26

Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi......................................................28

Tabel 4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.............................................37

v

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung................................4

Bagan 2.2 Struktur Organisasi Instalasi Radioterapi ..................................................7

Bagan 3.1 Diagram FishboneIsu Terpilih……………………………………………….…………….26

vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan isi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur

Sipil Negara Pasal 10 yang menyatakan bahwa pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka dilaksanakanlah latihan dasar bagi CPNS Golongan 3 di lingkungan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai bekal bagi para ASN untuk

dapat mengabdi dengan baik di lingkungan kerja masing-masing dan juga di dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor

10 Tahun 2021 dalam rangka memperkuat budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia ( WorldClass Government) Presiden Republik Indonesia meluncurkan corevalue ASN nilai-nilai

dasar yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif yang disingkat dengan BERAKHLAK. Selain itu materi pelatihan juga terdiri dari tiga buah substansi materi pembelajaran yaitu mengenai majaemen ASN, dan smart ASN.

Menurut Keputusan Kepala LAN Nomor 13/K.1/PDP.07/2022, sistem pembelajaran latsar CPNS ini dengan blended learning dimana ada 3 bagian pembelajaran. Pembelajaran pertama yaitu pelatihan mandir melalaui pembelajaran

MassiveOpenOnlineCourse(MOOC), kemudian tahap kedua merupakan Pelatihan

Jarak Jauh atau DistanceLearning(e-learningdanaktualisasi), tahap ketiga yaitu

pembelajaran klasikal ditempat peyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS. Lembaga

pelatihan pemerintah yang belum terakreditasi dapat menyelenggarakan Pelatihan

Dasar CPNS dengan penjaminan mutu dari LAN atau Lembaga Pelatihan

Terakreditasi dengan akreditasi paling rendah kategori B.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sebagai salah satu rumah sakit pemerintah

tipe A dan rumah sakit pendidikan, turut serta berpartisipasi untuk mengirimkan

CPNS yang ditempatkan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung untuk mengikuti latsar

CPNS sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Hal ini juga

dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung, khususnya pada Instalasi Radioterapi melalui rancangan aktualisasi CPNS yang akan melaksanakan aktualisasi.

1

Radioterapi merupakan suatu bentuk pengobatan lokal pada kanker

dengan menggunakan radiasi pengion bertujuan untuk membunuh sel-sel

kanker sebanyak-banyaknya melalui pemberian dosis radiasi terukur pada volume tumor/target yang dituju dan meminimalkan efek radiasi pada

jaringan sehat sekitar tumor. Sinar pengion dapat berupa gelombang magnetik

yaitu sinar-X dan sinar gamma, atau dari kelompok partikel berupa sinar alfa, beta, dan neutron. Radioterapi terdapat dua jenis penyinaran radioterapi, yaitu radioterapi

eksternal dan radioterapi internal (brachiterapi). Pada radioterapi eksternal menggunakan 2 modalitas yaitu Cobalt 60 dan LinnearAccelerator(LINAC), dalam pelaksanaan penyinarannya pesawat cobalt 60 dapat menggunakan teknik

penyinaran 2D dan Three-Dimensional Conformal Radiation Therapy (3DCRT)

sedangkan pada pesawat LINAC pelaksanaan penyinarannya dapat menggunakan teknik penyinaran 3DCRT dan IMRT. (Fletcher, 1980; Susworo, 2007, Metcalfe, Kron, & Hoban, 2012).

Teknik IMRT adalah metode pemberian radiasi dengan berkas sinar yang tidak homogen (non-uniform) yang bertujuan untuk memperoleh distribusi dosis yang homogen atau inhomogen dengan sengaja atau sesuai dengan bentuk target radisi Banyak studi klinis sebelumnya melaporkan bahwa pengobatan dengan IMRT lebih baik dari teknik sebelumnya yaitu 3DCRT. Dengan IMRT diharapkan

akan diperoleh distribusi yang sesuai dengan Planning Target Volume (PTV).

Kondisi ini memungkinkan diperolehnya tujuan radioterapi yaitu dosis maksimal pada jaringan tumor dan minimal pada jaringan sehat (terapeutikratio), pada gilirannya akan diperoleh komplikasi radiasi yang rendah. Untuk mencapai tujuan ini dokter harus menetukan pula batasan dosis pada organ kritis sekitar lapangan radiasi. Karena distribusi dosis IMRT yang mengikuti bentuk Planning

Target Volume (PTV), maka imobilisasi yang akurat dan verifikasi sebelum radiasi adalah hal yang mutlak. Verifikasi merupakan proses untuk mencocokan lapangan treatment planning dengan data planning yang ada di alat penyinaran dengan mengatur laser sesuai dengan 3 titik referensi yang didapat ketika melakukan simulasi di CT-Simulator. Hal ini bertujuan untuk memastikan ketepatan radiasi.

Di RSUP Dr Hasan Sadikin kegiatan verifikasi hanya di lakukan satu kali saja yaitu sebelum radiasi dari total fraksinasi per pasien dan belum dilakukan verifikasi evaluasi di tengah total dosis penyinaran per pasien karena masih percaya dengan batasan kalibrasi pada alat CT Simulator dan LINAC. Sehingga ada kemungkinan

2

terjadi pergeseran sentrasi penyinaran yang menyebabkan bergesernya pula

lapangan penyinaran dikarenakan adanya progres mengecilnya tumor atau kendor

nya masker imobilisasi selama penyinaran terjadi. Kondisi ini dinilai dapat menyebabkan jaringan tumor tidak mendapatkan dosis sesuai planning yang

seharusnya dan dapat mengenai organ at risk yang seharusnya tidak terkena sinar.

Berdasarkan hal tersebut maka gagasan isu yang diangkat adalah “ Optimalisasi

Tata Laksana Verifikasi Pasien IntensityModulatedRadiationTherapyIMRT Pada

Pesawat Linnear Accelerator LINAC Dengan Pembuatan SOP Di Instalasi Radioterapi

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari pelaksanaaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di saturan kerja adalah sebagai berikut :

1. CPNS mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif , dan kolaboartif dalam menjalankan peran ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.

2. Berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi satuan kerja yaitu RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

3. Mampu mengimplementasikan substansi pembelajaran smart ASN dan manajemen ASN.

4. Memberikan sumbangsih dalam meningkatkan pelayanan di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

C. Manfaat Kegiatan

1. Intansi

Kegiatan aktualisasi ini diharapkan mampu menciptakan karakter ASN profesional yang senantiasa mengaplikasikan nila-nilai dasar ASN dalam kehidupan sehari-hari di tempat bekerja dan dalam masyarakat sehingga dapat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan di satuan kerja terkait yaitu Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

2. Individu

a. Penulis mampu mengidentifikasi isu-isu yang ada di Instansi

b. Penulis mampu menganalisa isu-isu aktual dan dapat menghasilkan gagasan kreatif terkait isu-isu yang ada.

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil Rumah Sakit RSUP Dr Hasan Sadikin

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah sakit kelas A yang

menjadi rujukan tertinggi (TopreferalHospital) di Provinsi Jawa Barat, juga menjadi

Rumah Sakit Rujukan Nasional dan RS Pedidikan berlokasi di Jalan Pasteur Nomor 38

Kota Bandung, dulu RSHS dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal

15 Oktober 1923 dengan nama Het Algemeene BandoengscheZiekenhuijs. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi HetGemeenteZiekenhuijsJuliana dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama Rumah Sakit Ranca Badak.

Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun

1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan

Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas negara.

Seiring berjalannya waktu status RSHS secara yuridis berubah menjadi

perusahaan jawatan (Perjan) dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000. Kebijakan tersebut merupakan

salah satu langkah strategis pemerintah dalam memberikan kewenangan otonomi yang lebih luas kepada unit-unit pelayanan tertentu untuk menyelenggarakan

manajemennya secara mandiri, sehingga diharapkan mampu merespon kebutuhan masyarakat secara tepat, cepat dan fleksibel. Tahun 2002 yang merupakan awal

efektif sebagai Perjan, RSHS telah mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan

tahun 2001 dan tahun 2004 diprognosakan akan mencapai kinerja yang lebih baik

dibandingkan tahun sebelumnya.

4

Ditengah-tengah perkembangannya RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit

Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No

HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional, menampung tujuh RS Regional di Jawa barat dan beberapa RS di luar provinsi

Jawa Barat. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000

karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan

unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan

Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.

B. Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

1. Visi : Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong

2. Misi : Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia Tinggi, Maju dan Sejahtera

C. Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tata nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu : PAMINGPIN PITUIN

Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya.

Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan.

Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive.

Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.

Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.

Selain itu, terdapat janji pelayanan kesehatan di RSUP dr. Hasan Sadikin

Bandung, yaitu SIGAP. Dijabarkan Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S), Inovatif dalam berkarya, Gelorakan Semangat Pelayanan Prima, Amanah Menjaga

Keselamatan Pasien, serta Peduli, Perhatian dan Perasaan.

Terdapat juga nilai – nilai yang dianut dalam pelayanan, yaitu PRIMA

5

P : Profesional, Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya

R : Respek, Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan.

I : Integrasi, Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi.

M : Manusiawi, Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.

A : Amanah, Melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.

Adapun moto yang digunakan di RSUP Dr. Hasan Sadikin, yaitu ”Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”.

6
7
D. Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Bagan 2.1. Struktur Organisasi RSUP dr. Hasan Sadikin

Daftar nama direktur

Plt. Direktur Utama : dr. Azhar Jaya SKM, MARS

Direktur Medik dan Keperawatan : dr. Yana Akhmad, Sp.PD-KP, MMRS

Direktur SDM dan Pendidikan : dr. I Gusti Lanang Suartana Putra, MM, MARS

Direktur Umum dan Operasional : drg. Muhammad Kamaruzzaman, M. Sc.

Direktur Keuangan : Drs. Sudarto, MM

Daftar Dewan Pengawas

Ketua Dewan Pengawas : Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, DFM.,SH., M.Si., Sp.F (K)

Anggota Dewan Pengawas :

1. Prof. Dr. Rina Indiastuti,M.SIE

2. dr. Yudhi Prayudha Ishak Djuarsa, MPH

3. Dr. Drs. Bilmar Parhusip, M.Si

4. Dr. Elly Fariani, Ak, MSc

E. Pelayanan Radioterapi

Beradasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No 1427 Tahun 2006, Pelayanan Radioterapi adatah pelayanan medik spesialistik berupa upaya memberikan pengobatan dengan menggunakan sinar pengion dan sinar non pengion, ditujukan pada penderita kanker atau non kanker . Tujuan pengobatan dari terapi radiasi adalah kuratif definitif dan paliatif.

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang merupakan rumah sakit kelas A memberikan pelayanan terapi radiasi tersebut di Instalasi Radioterapi.

Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung berdiri pada tahun 1997 didirikan oleh Dr. Soekardono dengan fasilitas Cobalt 60 , Orthovolt dan Brachiterapi Low Dose Rate. Pada tahun 1998 pembangunan gedung Radioterapi baru dan penyelenggaraan pemindahan peralatan serta perubahan sistem pelayanan dan metode radioterapi yang digunakan. Dengan menambahkan modalitas simulator baru, 2 Pesawat brakhiterapi. Pada tahun 2001 tambah lagi modalitas untuk penyinaran yang lebih modern yaitu Linnear Accelerator(LINAC). lalu pada tahun 2019 perluasan area bungker untuk Radioterapi dengan membangun 4 buah bungker baru dan menambah 2 modalitas Cobalt 60 dan LINAC dengan system computer yang lebih canggih. Serta metode terapi yang lebih modern dengan adanya

Teknik 3DCRT dan IMRT.

8

Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung memiliki berbagai fasilitas penunjang pelayanan, diantaranya adalah :

1. Loket Pendaftaran

2. Pesawat Simulator

3. CT Simulator

4. Pesawat Linac

5. Pesawat Cobalt

6. Brakhitherapi

7.TreatmentPlanningSystem(TPS)

8.MouldRoom

9. Kamar Gelap

10. Poli Pemeriksaan

11. Ruang Tunggu Pasien

12. Ruang Perawatan

13. Ruang Pertemuan

9

Bagan 2.2. Struktur Organisasi Instalasi Radioterapi

STRUKTUR ORGANISASI

INSTALASI RADIOTERAPI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

10

F. Alur Pelayanan

Alur pelayanan adalah proses urutan pelayanan pasien sejak mendaftar, diperiksa

sampai dengan mendapatkan tindak lanjut di rumah sakit sesuai dengan kebutuhan pasien berdasarkan ketentuan yang berlaku.

1. Administratif

Pasien datang membawa surat rujukan dari dokter di lingkungan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung atau dokter diluar lingkungan Rumah Sakit, kemudian melakukan pendaftaran di bagian loket pendaftaran unit onkologi radiasi dan mendapatkan status/rekam medik.

2. Konsultan Medik

Petugas mengarahkan pasien untuk dilakukan pemeriksaan / konsultasi medik dengan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi pada poli radioterapi, kemudian ditentukan stadium kanker nya, skema lapangan penyinaran dan penjadualan simulator.

3. Penjadwalan Simulator

Pasien yang telah diperiksa oleh Dokter Spesialis Onkologi Radiasi kemudian dilakukan penjadualan simulator oleh petugas administrasi unit onkologi radiasi.

4. MouldRoom

Sebelum proses simulator, terlebih dahulu dilakukan pembuatan alat fiksasi / imobilisasi yang disesuaikan untuk masing-masing pasien dengan tujuan untuk memfiksasi pasien agar pada saat penyinaran area yang disinar akan tetap sama dari awal sampai akhir.

5. CT Simulator

Setelah pembuatan alat imobilisasi, pasien dilakukan simulasi penyinaran dengan menggunakan Computed Tomography (CT Simulator) untuk mendapatkan 3 titik referensi yang di pergunakan sebagai titik acuan peregeseran couch/ meja pemeriksaan., dengan tujuan agar penyinaran yang diberikan pada pasien benar-benar mencapai sasaran secara optimal dan akurat..

6. TreatmentPlanningSystem(TPS)

TreatmentPlanningSystem(TPS) merupakan proses deliniasi lapangan yang dilakukan oleh dokter spesialis onkologi radiasi kemudian menentukan pemberian dosis dari dari berbagai arah sinar yang tepat ke target memungkinkan rendahnya kerusakan pada jaringan sehat di sekitar target. Setelah itu dilakukan perhitungan dosis radiasi yang akan diberikan. Pada modalitas Linac, hasil perhitungan TPS berupa nilai MU sedangkan pada modalitas Cobalt, hasil perhitungan TPS berupa waktu lamanya penyinaran.

11

7. Verifikasi

Proses verifikasi merupakan proses untuk mencocokan lapangan treatment planning dengan data planning yang ada di alat penyinaran dengan mengatur laser sesuai dengan 3 titik referensi yang didapat ketika melakukan simulasi di CT-Simulator. Kemudian diatur posisi koordinat lapangan x, y, z pada reference points, lalu dicocokkan laser sesuai dengan data nilai koordinat lapangan x, y, z pada treatment planning. Setelah semua nilai koordinat sesuai, dilakukan verifikasi dengan Pengambilan gambar radiografi dilakukan menggunakan Electronic Portal Imaging Device (EPID). Dan mencocokan gambaran planning dari CT Simulator dengan gambar radiografi dari EPID.

G. Nilai – nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara

Nilai – nilai dasar keprofesian PNS yang menjadi penekanan pada kegiatan internalisasi pada saat on campuss terdiri dari 7 nilai, yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif disingkat dengan BERAKHLAK. Masing-masing nilai dasar memiliki indikator yang menggambarkan nilai tersebut. Di bawah ini adalah penjabaran masing-masing indikator nilai dasar.

1. Nilai dasar Berorientasi pelayanan, terdiri dari indikator :

a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat

b. Ramah, Cekatan, Solutif dan dapat diandalkan

c. Melakukan perbaikan tiada henti

2. Nilai Dasar Akuntabel terdiri dari indikator :

a. Melaksanakan tugas jujur dan bertanggung jawab, cermat, serta disiplin den berintegritas tinggi

b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif , dan efisien

c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan

3. Nilai Dasar Kompeten, terdiri dari indikator :

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah

b. Membantu orang lain belajar

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

4. Nilai Dasar Harmonis terdiri dari indikator :

a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya

b. Suka menolong orang lain

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

12

5. Nilai Dasar Loyal terdiri dari indikator :

a. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

b. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang SAH

c. Menjaga nama baik ASN, pimpinan, Instansi, dan negara serta menjaga rahasi jabatan dan negara

6. Nilai Dasar Adaptif terdiri dari indikator :

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan

b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas

c. Bertindak proaktif

7. Nilai Dasar Kolaboratif terdiri dari indikator :

a. Memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama

H. Profil Peserta

Penulis dari rancangan aktualisasi ini adalah :

Nama : Vica Tiara Sakti, S.Tr.Rad

NIP : 199207132022032002

Jabatan/Golongan : Radiografer Ahli Pertama / IIIa

Pendidikan Terakhir : D-IV Teknik Radiologi

Unit Kerja : Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Instansi : Kementerian Kesehatan RI

13

Dalam melakukan aktualisasi, kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan dasar mengacu pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), inisiatif, perintah dan atau tugas dari atasan yang dilakukan di Instalasi Radioterapi. SKP peserta dijabarkan sebagai berikut :

1. Melakukan persiapan pemeriksaan menggunakan pesawat simulator

2. Melakukan pepersiapan penyinaran menggunakan pesawat Cobalt 60

3. Melakukan persiapan penyinaran menggunakan pesawat LinnearAccelerator(LINAC)

4. Melakukan pemeriksaan menggunakan pesawat simulator / CT Simulator

5. Melakukan penyinaran menggunakan pesawat Cobalt 60

6. Melakukan penyinaran menggunakan pesawat LinnearAccelerator(LINAC)

7. Membuat laporan bulanan

14

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi dan Analisa Isu

Dalam rangkaian kegiatan latihan dasar CPNS Kemenkes RI tahun 2022, salah satu agenda utama yang perlu dilaksanakan oleh para peserta adalah aktualisasi yang dilakukan di satuan kerja masing-masing. Sebelum melakukan aktualisasi, peserta diharuskan mengidentifikasi isu-isu di satuan kerja masing-masing yang akan diangkat menjadi bahan dasar rancangan aktualisasi. Isu yang diangkat merupakan isu yang benar-benar terjadi dan apabila tidak diselesaikan dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Identifikasi isu di lingkungan kerja dilakukan peserta dengan cara mengobservasi isu – isu yang terjadi selama masa percobaan di satuan kerja masing – masing. Berdasarkan hasil observasi selama melaksanakan percobaan di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung terhitung sejak 3 Maret 2022, terdapat beberapa isu yang dapat diangkat menjadi bahan aktualisasi, yaitu :

1. Panjangnya Daftar Tunggu Pasien Radioterapi Pesawat LINAC di Instalasi

Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan Rumah Sakit tipe A yang menjadi rujukan tertinggi di Provinsi Jawa Barat sehingga banyak pasien kanker yang dirujuk ke Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sehingga daftar tunggu pasien yang masuk untuk penyinaran cukup banyak. Sehingga pasien yang seharusnya mulai penyinaran dalam waktu maksimal 1 bulan setelah proses Simulator menjadi mundur. Dikarenakan dikarenakan keterbatasan alat dan kapasitas alat yang terbatas serta SDM yang ada.

2. Belum Optimalnya Evaluasi Selama Terapi Dan Follow Up Pasien Kontrol Pasca

Radiasi di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1427/Menkes/SK/XII/2006

tentang Standar Pelayanan Radioterapi di Rumah Sakit di sarankan minimal 1 kali setelah

5 kali penyinaran untuk kontrol ke dokter agar dokter dapat mengetahui kondisi umum pasien, dan respon tumor terhadap dosis yang diberikan namun juga untuk mendeteksi

dini kemungkinan tumor tumbuh kembali (recurrence). Namun masih banyak pasien yang mengabaikannya karena merasa tidak memiliki keluhan. Sehingga sering kali kecolongan pasien dengan kondisi umum nya yang rendah seperti kadar hemoglobin rendah.

15

Sehingga proses terapi menjadi terhambat dan menghambat pelayanan bagi pasien yang baru untuk penyinaran.

3. Resiko Tinggi Bila Terjadinya Ketidaktepatan Sentrasi Penyinaran Pasien

LINAC Dengan Teknik IMRT di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1427/Menkes/SK/XII/2006 tentang Standar Pelayanan Radioterapi di Rumah Sakit. Verifikasi merupakan hal penting yang dilakukan pada tahap awal dalam perencanaan radioterapi sebelum dilakukan tindakan penyinaran, verifikasi yang pertama hanya untuk mencocokan planning dari CT Simulator berdasarkan parameter laser dan area penyinaran. Di Instalasi Radioterapi RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung belum melakukan verifikasi evaluasi dilakukan di tengah total dosis per pasien penyinaran dan belum dijadikan protokol karena masih percaya batasan kalibrasi pada alat CT Simulator dan LINAC. Verifikasi evaluasi berfungsi untuk menjaga ketepatan titik target sinar apabila dalam tata laksana pemeriksaannya belum optimal maka dapat menimbulkan ketidaktepatan penyinaran tumor bed sehingga dapat mengenai organatrisk(OAR) pada pasien.

Isu-isu tersebut dianalisis kelayakannya melalui metode USG (Urgency,Seriousness, Growth) yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Urgency: seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan sebuah isu.

2. Seriousness: seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalahmasalah lain kalau penyebab isu tersebut tidak dipecahkan.

3. Growth : seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan memburuk apabila dibiarkan.

Setiap isu kemudian ditapis dengan diberikan skala Likertdengan nilai antara 1 sampai dengan 5, dimana nilai 1 bermakna sangat kecil, nilai 2 bermakna kecil, nilai 3 bermakna sedang, nilai 4 bermakna besar dan nilai 5 bermakna sangat besar. Isu yang memiliki nilai tertinggi akan diangkat sebagai isu yang terpilih untuk dibuat gagasan penyelesaian isu oleh

16

penulis. Proses penetapan isu utama dengan metode penapisan USG dijabarkan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Analisis Kelayakan Isu denga Metode USG

No Isu U S G Skor Ranking

1 Panjangnya Daftar Tunggu Pasien

Radioterapi Pesawat LINAC Di Instalasi

Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022

2 Belum Optimalnya Evaluasi Selama Terapi

Dan Follow Up Pasien Kontrol Pasca Radiasi di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan

Bandung Tahun 2022

3 Resiko Tinggi Bila Terjadinya

Ketidaktepatan Sentrasi Penyinaran Pasien

LINAC Dengan Teknik IMRT di Instalasi

Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022

Keterangan nilai :

1 : Sangat Kecil

2 : Kecil

3 : Sedang

4 : Besar

5 : Sangat Besar

B. Isu Prioritas

5 4 4 13 2

4 3 12 3

5 5 4 14 1

Berdasarkan hasil tapisan menggunakan metode USG pada tabel 3.1 dengan skala Likert

maka didapatkan hasil isu utama dengan rumusan isu yaitu Resiko tinggi terjadinya

ketidaktepatan sentrasi penyinaran pasien LINAC dengan teknik IMRT di Instalasi Radioterapi

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022. (Manajemen ASN dan Smart ASN)

Salah satu teknik yang digunakan untuk penyinaran di Instalasi Radioterapi yaitu

dengan teknik IntensityModulatedRadiationTherapy(IMRT), Dalam pelaksanaan IMRT perlu

dilakukan proses verifikasi untuk memastikan ketepatan koordinat center yang disebabkan

17
Sadikin
5

oleh pergeseran. Untuk menganalisis nilai pergeseran antara Treatment Planning dan Radiation Treatment. Secara umum Teknik IMRT memberikan hasil yang lebih baik dalam penanganan kanker bila dibandingkan dengan teknik sebelumnya (2D dan 3DCRT), baik secara klinis maupun dosimetri. Namun efektivitas IMRT ini sangat tergantung pada akurasi pengaturan posisi pasien dan imobilisasi dalam tata laksana terapi radiasi. Sehingga, perlu dilakukan evaluasi posisioning pasien dan dilakukan berkala selama dilakukan penyinaran verifikasi akurasi pengaturan posisi pasien yang diukur dan dikoreksi melalui mekanisme verifikasi akurasi posisi pasien di pesawat radiasi dengan perencanaan radiasi secara berkala. Maka dari itu diperlukan SOP agar lebih terkoordinasi dan adanya standarisasi dalam melaksanakan verifikasi lapangan penyinaran terhadap pasien.

Dari segi urgency isu ini mendesak untuk segera diselesaikan karena menyangkut keseluruhan pasien radioterapi, dokter sebagai penanggung jawab pasien, radiografer sebagai pelaksana verifikasi dan penyinaran. Verifikasi merupakan hal penting yang dilakukan pada tahap awal dalam perencanaan radioterapi sebelum dilakukan tindakan penyinaran, baiknya verifikasi di lakukan pada awal sebelum penyinaran dan tengah – tengah fraksinasi penyinaran untuk menjaga ketepatan titik target sinar apabila dalam tata laksana pemeriksaannya belum optimal maka dapat menimbulkan ketidaktepatan penyinaran tumor bed sehingga dapat mengenai organatrisk(OAR) pada pasien. Kemudian dari segi seriousnessisu ini bila tidak diselesaikan dapat memicu masalah lain yaitu ketidak tepatan dalam penyinaran pasien sehingga mengenai organ at risk (OAR), dan jika ada kesalahan akan disebut dengan malpraktik karena tidak ada aturan baku tentang prosedur pelayanan yang dilakukan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1427/Menkes/SK/XII/2006 tentang

Standar Pelayanan Radioterapi di Rumah Sakit dalam melaksanakan dan mengevaluasi tindakan medik radioterapi harus sesuai dengan StandardOperasionalProcedure(SOP) yang telah diberlakukan. Dari segi growth apabila isu ini tidak diselesaikan maka dapat mempengaruhi alur dan proses pelayanan pasien radioterapi keseluruhan.

Berdasarkan observasi selama 3 bulan, di Instalasi Radioterapi RSUP dr Hasan Sadikin Bandung, verifikasi planning pasein penyinaran pada alat LINAC dengan teknik IMRT , hanya dilakukan satu kali pada saat awal sebelum dilakukannya penyinaran dan belum dilaksanakan evaluasi verifikasi selama total dosis penyinaran per pasien. Verifikasi yang pertama hanya

untuk mencocokan planning dari CT Simulator berdasarkan parameter laser dan area penyinaran , dan belum dijadikan protokol karena masih percaya batasan kalibrasi pada alat CT Simulator dan LINAC. Sedangkan pada pelaksanaanya dalam mengerjakan verifikasi belum ada SOP yang berlaku.

18

Dari isu terpilih dilakukan analisis dampak lingkungan yang dijabarkan pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Analisis Dampak Isu Terpilih

Isu Dampak Apabila Isu Tidak Diselesaikan

Resiko tinggi terjadinya ketidaktepatan

sentrasi penyinaran pasien LINAC

dengan teknik IMRT di Instalasi

Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022

1. Tingkat keakuratan target

penyinaran kurang

2. Organ At Risk (OAR) dapat terkena

sinar lebih banyak di bandingkan

tumor bed yang seharusnya di sinar

3. Dosis terapi tidak optimal

19

C. Penyebab Isu

.

Analisa penyebab dari isu Resiko tinggi terjadinya ketidaktepatan sentrasi penyinaran pasien LINAC dengan teknik IMRT di Instalasi

Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dijabarkan pada diagram fishbonepada bagan 3.1

Man Machine

Radiografer tidak selalu melakukan evaluasi verifikasi

Teknik 2D

Proses kalibrasi alat

Material

Keterbatasan SDM

SOP evaluasi verifikasi planning

Keterbatasan Alat

Radiografer masih terbawa dengan teknik yang lama

Kebiasaan di lingkungan kerja di alat lama

Kondisi umum/khusus pasien

Jumlah pasien banyak

Environment

SOP evaluasi verifikasi planning

Resiko tinggi bila terjadinya

ketidaktepatan sentrasi penyinaran

Penyusuan SOP dan penilaain verifikasi

pasien LINAC dengan teknik IMRT di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Method

20

D. Gagasan Pemecahan Isu

Terpilihnya isu mengenai Resiko Tinggi Bila Terjadinya Ketidaktepatan Sentrasi

Penyinaran Pasien LINAC Dengan Teknik IMRT di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022 dengan metode USG perlu direncanakan gagasan pemecahannya yaitu pembuatan rancangan SOP, verifikasi planning pada pasien. Kegiatan aktualisasi gagasan pemecahan isu ada di tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.3 Sumber Kegiatan Gagasan Pemecahan Isu No Gagasan Sumber

Penyampaian gagasan terkait pembuatan rancangan SOP tata

1

laksana verifikasi pasien pada tengah dosis dengan teknik IMRT SKP

Penyusunan rancangan SOP tata laksana verifikasi pasien pada

2

tengah dosis dengan teknik IMRT

Sosialisasi rancangan SOP tata laksana verifikasi pasien pada

Inovasi, Perintah Atasan

3

tengah dosis dengan teknik IMRT kepada rekan Radiografer SKP

Evaluasi rancangan SOP tata laksana verifikasi pasien pada tengah

4

dosis dengan teknik IMRT SKP

21

E. Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Identifikasi Isu : 1. Panjangnya Daftar Tunggu Pasien Radioterapi Pesawat LINAC Di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

2. Belum Optimalnya Evaluasi Selama Terapi Dan Follow Up Pasien Kontrol Pasca Radiasi di Instalasi Radioterapi RSUP

Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

3. Resiko Tinggi Bila Terjadinya Ketidaktepatan Sentrasi Penyinaran Pasien LINAC Dengan Teknik IMRT di Instalasi

Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Isu yang diangkat : Resiko Tinggi Bila Terjadinya Ketidaktepatan Sentrasi Penyinaran Pasien LINAC Dengan Teknik IMRT di Instalasi

Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Tata Laksana Verifikasi Pasien IMRT Pada Pesawat LINAC Dengan Pembuatan SOP Di Instalasi Radioterapi

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

22

No Kegiatan Tahapan Output/hasil/bukti Keterkaitan Substansi Kontribusi Visi dan Misi Penguatan Nilai Organisasi

1 Penyampaian

gagasan terkait

pembuatan

rancangan SOP tata

laksana verifikasi

pasien pada tengah

dosis dengan teknik

IMRT

1. Mengajukan

persetujuan

kepada Kepala

Instalasi dan

Mentor terkait

pembuatan

rancangan SOP

tata laksana

verifikasi pasien

pada tengah dosis

dengan teknik

IMRT

1. Memperoleh

persetujuan dari

Kepala Instalasi dan

Mentor tentang

pembuatan rancangan

SOP tata laksana

verifikasi pasien pada

tengah dosis dengan

teknik IMRT

Dalam mengajukan

perizinan kepada Kepala

Instalasi dan Mentor

dilakukan dengan sikap

sopan, santun, ramah

(Berorientasi pelayanan)

menerima masukan dari

Kepala Instalasi dan Mentor,

mencatat hal – hal penting

(Kolaboratif),

memperbaiki bila ada

kesalahan (Berorientasi

Pelayanan) serta

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar (loyal).

Dengan

menyampaikan

gagasan kepada

Kepala Instalasi,

mentor, dapat

memberikan

kontribusi terhadap

Visi Instansi yaitu

Terwujudnya

Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri

dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong

Royong, Selain itu

mendukung

Hasil kinerja akan

terlihat sebagai

implementasi nilai –

nilai dasar ASN yaitu

Berorientasi

pelayanan

,akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,adaptif, dan

kolaboratif. Selain itu akan meningkatkan

profesionalisme sesuai

dengan nilai rumah

sakit yaitu Pamingpin

Pituin (Kepemimpinan,

23
Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi

2. Menyampaikan

gagasan kepada

radiografer, dan

dokter, fisika

medis di Instalasi

Radioterapi

tentang tata

laksana melakukan

teknik verifikasi

pasien pada

tengah dosis

dengan teknik

IMRT

2. Rekomendasi, arahan, masukkan dan

dukungan agar

seluruh kegiatan dapat

dilaksanakan

Dalam penyampaian

gagasan dilakukan dengan ,

sopan, dan santun,

ramah (Berorientasi

Pelayanan), menerima

masukkan dari rekan

sejawat, mencatat hal – hal

penting (Harmonis dan

bertindak proaktif

(adaptif ) serta

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar (loyal).

Misi yaitu

Mewujudkan Kualitas

Hidup Manusia

Indonesia Tinggi, Maju dan Sejahtera

professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas)

Kepemimpinan yaitu

menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya

Inovatif yaitu

keinginan untuk

menghasilkan suatu

yang baru dan

24

3. Menyampaikan

materi diskusi

mengenai tata

laksana verifikasi

pasien pada

tengah dosis

dengan teknik

IMRT

3. Notulen

4. Daftar Hadir

5. Dokumentasi berupa

foto kegiatan

Dalam pelaksanaannya, penyampaian materi diskusi

dilakukan dengan sikap

yang sopan, santun, dan

ramah (Berorientasi

Pelayanan ) ,

menyampaikan hasil

yang terbaik

(Kompeten), serta

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik

(loyal). Pembuatan notulen

dilakukan dengan

Transparan, jujur dan

dapat

dipertanggungjawabkan

(akuntabel ) sesuai

dengan diskusi, tidak

menambahkan atau

mengurangi isi diskusi.

(akuntabel) Menggunakan

Bahasa Indonesia yang

baik (loyal).

senantiasa melakukan

perbaikan secara

berkesinambungan

Integritas, menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam

menjalankan tugas

25

2 Penyusunan

rancangan tata

laksana SOP

verifikasi pasien

pada tengah dosis

dengan teknik IMRT

1. Mengumpulkan

literatur mengenai

verifikasi pasien

dengan teknik

pada tengah dosis

dengan teknik

IMRT

1. Literatur tentang tata

verifikasi pasien pada

tengah dosis dengan

teknik IMRT

Mengumpulkan bahan

literatur untuk penyusunan

rancangan SOP dengan

penuh kerja

keras,cekatan, proaktif

dan mengambil literatur

yang paling relevan

,(akuntabel, adaptif, kompeten)

Dengan melakukan

penyusunan

rancangan SOP

tentang SOP tata

laksana verifikasi

pada tengah dosis

dengan teknik IMRT

dapat memberikan

kontribusi terhadap

Hasil kinerja akan

terlihat sebagai

implementasi nilai –

nilai dasar ASN yaitu

SOP yang akan

disusun dapat

efektif

dan realistis untuk

dilakukan

Melakukan diskusi/konsultasi dengan mentor

menggunakan bahasa yang

sopan dan santun dengan

musyawarah untuk

mendapatkan pengetahuan

dan ide dengan saling

menghormati dan menghargai pendapat

dalam diskusi, serta menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan

benar (Kolaboratif,Berorientasi

Visi Instansi yaitu

Terwujudnya

Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri

dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong

Royong, Selain itu

mendukung

Misi yaitu

Mewujudkan Kualitas

Hidup Manusia

Indonesia Tinggi, Maju dan Sejahtera

Berorientasi pelayanan ,akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,adaptif, dan kolaboratif. Selain

itu akan meningkatkan profesionalisme sesuai

dengan nilai rumah

sakit yaitu Pamingpin

Pituin (Kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas)

Kepemimpinan yaitu menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-

26
2. Mengkonsultasikan dengan mentor tentang bagaimana agar 2. Rancangan SOP yang sesuai dengan literatur 3. Poin – poin hasil diskusi/konsultasi

3. Menyusun rancangan SOP

sesuai dengan hasil diskusi mentor

4. Rancangan SOP tersusun sesuai dengan

hasil diskusi dengan mentor (sesuai literatur dengan mempertimbangkan aspek praktikal sesuai diskusi dengan rekan kerja)

5. Rancangan SOP tersusun sesuai dengan

format yang berlaku di instansi

Pelayanan,Harmonis, loyal,)

Menyusun rancangan SOP sesuai standar yang telah

disetujui oleh mentor

sehingga SOP dapat

dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

Rancangan SOP sesuai

dengan aturan yang

berlaku di instansi. Dalam

penyusunan SOP

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar. (Berorentiasi

pelayanan , akuntabel, loyal)

talenta terbaik di bidangnya

Inovatif yaitu keinginan untuk

menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

Integritas, menggambarkan

kejujuran, amanah, dan menjunjung etika

yang tinggi dalam menjalankan tugas

4. Mengajukan rancangan SOP

kepada Kepala Instalasi

6. SOP yang disetujui kepala instalasi

Mengajukan rancangan SOP

hasil inovasi pada kepala

instalasi dengan bahasa

yang sopan dan santun.

Menggunakan bahasa

yang baik (adaptif,

27

3 Sosialisasi rancangan

tata laksana SOP

verifikasi pasien

pada tengah dosis

dengan teknik IMRT

5. Mengajukan rancangan SOP

dengan membuat formular verbal / formulir pembuatan ke bagian umum untuk ditandatangani direktur terkait

1. Menyiapkan rancangan SOP yang telah disetujui Kepala

Instalasi

2. Mengajukan izin kepada Kepala

Instalasi dan mentor untuk mensosialisasikan

rancangan SOP

7. Tanda terima bahwa

SOP sudah diajukan

(Blangko penerimaan)

berorientasi pelayanan, loyal)

Dalam mengajukan

rancangan SOP dengan

hormat, sopan santun , ramah (berorientasi

pelayanan), disiplin, bertanggung jawab (akuntabel), proaktif (adaptif)

1. Rancangan SOP yang sudah disetujui

Menyiapkan SOP yang telah disetujui kepala instalasi secara bertanggung jawab (akuntabel)

Sosialisasi rancangan

SOP kepada Kepala

Instalasi, Mentor, Dokter, Radiografer

di Instalasi

Hasil kinerja akan terlihat sebagai implementasi nilai –

2. Surat undangan sosialisasi rancangan

SOP yang

ditandatangani Kepala

Instalasi

Dalam mengajukan

perizinan kepada kepala

instalasi dilakukan dengan

sikap sopan santun dan

dilakukan secara

bertanggung jawab.

Radioterapi tentang

SOP tata laksana

verifikasi pasien

pada tengah dosis

dengan teknik IMRT

dapat kontribusi

nilai dasar ASN yaitu Berorientasi pelayanan ,akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,adaptif, dan kolaboratif. Selain

28

yang telah disetujui

Menggunakan bahasa

yang baik

(berorientasi pelayanan, akuntabel, loyal)

terhadap Visi

Instansi yaitu

Terwujudnya

Indonesia Maju yang

itu akan meningkatkan profesionalisme sesuai

dengan nilai rumah sakit yaitu Pamingpin

rancangan SOP yang telah disetujui kepada

Kepala Instalasi, Mentor, Dokter, Radiografer di Instalasi

5. Foto

kejelasan informasi yang disampaikan (akuntabel), dalam penyampaian

dilakukan dengan sikap dan

bahasa yang sopan dan santun (berorentiasi

pelayanan), serta

menggunakan bahasa

yang baik (loyal), menerima masukan dari

teman sejawat , dan

bertindak proaktif

(harmonis, adaptif)

Pembuatan laporan

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong

Royong, Selain itu

mendukung

Misi yaitu

Mewujudkan Kualitas

Hidup Manusia

Indonesia Tinggi, Maju dan Sejahtera

Pituin (Kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas)

Kepemimpinan yaitu menggambarkan

kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya

Inovatif yaitu

keinginan untuk

menghasilkan suatu

SOP

SOP

dilakukan dengan jujur, tanggung jawab, transparan sesuai dengan

diskusi, tidak

menambahkan atau

mengurangi isi diskusi,

yang baru dan senantiasa melakukan

perbaikan secara berkesinambungan

Integritas, menggambarkan

kejujuran, amanah,

29
3. Menyampaikan 3. Daftar hadir 4. Notulen kegiatan 4. Menyusun laporan kegiatan sosialisasi rancangan 6. Laporan kegiatan sosialisasi rancangan

4 Evaluasi rancangan

SOP tata laksana

verifikasi pasien

pada tengah dosis

dengan teknik IMRT

dengan Kepala Instalasi, Mentor, Dokter, Radiografer di Instalasi

Radioterapi

dan melaksanakannya

dengan kualitas terbaik

(akuntabel, kompeten)

Dalam melakukan diskusi

dengan Kepala Instalasi, Mentor, Dokter, Radiografer

dilakukan dengan sikap

sopan, santun, ramah

(Berorientasi pelayanan)

Evaluasi draft SOP

kepada Kepala

Instalasi, Mentor, Dokter, Radiografer di Instalasi

Radioterapi tentang

SOP tata laksana

verifikasi pasien

pada tengah dosis

dengan teknik IMRT

dan menjunjung etika yang tinggi dalam

menjalankan tugas

Hasil kinerja akan

terlihat sebagai implementasi nilai –

nilai dasar ASN yaitu

Radioterapi untuk mengevaluasi

draft SOP

dilakukan dengan sikap

sopan santun dan

dilakukan secara

professional.

Menggunakan bahasa

yang baik

(berorentasi pelayanan, akuntabel, loyal)

menerima masukan dari

Kepala Instalasi, Mentor, Dokter, Radiografer ,

dapat berkontribusi

terhadap visi instansi

yaitu menjadi

institusi yang unggul

dan transformatif

dalam meningkatkan

status Kesehatan

masyarakat. Selain

itu mendukung misi

instansi yaitu

menyelenggarakan

Berorientasi pelayanan ,akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,adaptif, dan kolaboratif. Selain

itu akan meningkatkan

profesionalisme sesuai

dengan nilai rumah

sakit yaitu Pamingpin

Pituin (Kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas)

Kepemimpinan yaitu menggambarkan

30
1. Mendiskusikan 1. Foto Kegiatan 2. Meminta saran kepada Kepala Instalasi, Mentor, Dokter, Radiografer di Instalasi 2. Foto Kegiatan 3. Catatan Dalam meminta saran kepada Kepala Instalasi, Mentor, Dokter, Radiografer

Instalasi, Mentor, Dokter, Radiografer di Instalasi Radioterapi

mencatat hal – hal penting (Kolaboratif),

memperbaiki bila ada

kesalahan (Berorientasi

Pelayanan) serta

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar (loyal).

pelayanan Kesehatan

paripurna dan prima

yang terintegrasi

Pendidikan dan penelitian

kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya

Inovatif yaitu keinginan untuk

dari Kepala Instalasi, Mentor, Dokter, Radiografer

, mencatat hal – hal penting (Harmonis dan bertindak proaktif (adaptif )

dengan jujur, tanggung

jawab, transparan sesuai

dengan diskusi, tidak

menambahkan atau

mengurangi isi diskusi, dan melaksanakannya

dengan kualitas terbaik (akuntabel, kompeten)

menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

Integritas, menggambarkan

kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

31
3. Mencatat hasil evaluasi dari Kepala 4. Catatan Hasil Evaluasi Mencatat hasil evaluasi

serta menggunakan

Bahasa Indonesia yang

baik dan benar (loyal).

32

BAB IV

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan dari tanggal 1 Juli - 6 Agustus 2022 dengan rincian kegiatan sesuai tabel 4.1

No Kegiatan

1 Penyampaian gagasan terkait

pembuatan SOP verifikasi pasien pada

tengah dosis dengan teknik IMRT

2 Penyusunan rancangan tata laksana

SOP verifikasi pasien pada tengah

dosis dengan teknik IMRT

3 Sosialisasi rancangan tata laksana SOP

verifikasi pasien pada tengah dosis

dengan teknik IMRT

4 Evaluasi draft SOP tata laksana

verifikasi pasien pada tengah dosis dengan teknik IMRT

33
A. Juli Agustus I II III IV I

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “BerorientasiPelayanan”ModulPelatihanDasar

CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “Akuntabel”ModulPelatihanDasarCPNSJakarta:

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “Kompeten”ModulPelatihanDasarCPNSJakarta:

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “Harmonis”ModulPelatihanDasarCPNSJakarta:

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021 “Loyal” Modul Pelatihan Dasar CPNS Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “Kolaboratif”ModulPelatihanDasarCPNSJakarta:

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “Adaptif”ModulPelatihanDasarCPNSJakarta:

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021 “Loyal” Modul Pelatihan Dasar CPNS Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “SmartASN”ModulPelatihanDasarCPNSJakarta:

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. “ManajemenASN”ModulPelatihanDasarCPNS

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia..

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1427/Menkes/SK/XII 2006 tentang Standar

Pelayanan Radioterapi di Rumah Sakit

Fletcher, G. H. (1980). Textbook of radiotherapy (3rd ed.). Philadelphia: Lea & Febiger.

Susworo. (2007). Dasar-dasar radioterapi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Metcalfe, P., Kron, T., & Hoban, P. (2012). The physics of radiotherapy X-rays and electrons. Madison, Wisconsin: Medical Physics Pub Corp

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor Nomor 13/K.1/PDP.07/2022 Pedoman

Penyelenggraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

34

LAPORAN

RANCANGAN

AKTUALISASI

OPTIMALISASI TATA LAKSANA VERIFIKASI

PASIEN IMRT PADA PESAWAT LINAC DENGAN

PEMBUATAN SOP DI INSTALASI RADIOTERAPI

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. HASAN SADIKIN

BANDUNG TAHUN 2022

Disusun oleh :

Nama : Vica Tiara Sakti, S.Tr.Rad

NIP : 199207132022032002

Jabatan : Radiografer Ahli Pertama

Unit Kerja : RSAB Harapan Kita

PELATIHAN DASAR CPNS

GOLONGAN III ANGKATAN 4

BAPELKES CIKARANG TAHUN 2022

Struktur Organisasi

Visi dan Misi

• Visi “

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

• Misi

Nilai Organisasi

PAMINGPITUIN

Kepemimpinan

Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia Tinggi, Maju dan Sejahtera “

Profesional

Inovatif

Tulus

Unggul

Inovatif

3

Identifikasi Isu

1

Panjangnya daftar tunggu pasien

Radioterapi pesawat LINAC di Instalasi

Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022”

RSUP Dr Hasan Sadikin merupakan

Rumah Sakit rujukan tertinggi di Prov Jabar

Sehingga banyak pasien kanker yang

dirujuk ke Instalasi Radioterapi RSHS

Antrian atau daftar tunggu pasien

untuk masuk penyinaran semakin

lama dikarenakan keterbatasan

alat dan SDM yang dimiliki

Pemberian dosis terapi

menjadi tertunda dan Kualitas Pelayanan

Instalasi dan Instansi menurun

4

Identifikasi Isu

Belum Optimalnya Evaluasi Selama Terapi

Dan Follow Up Pasien Kontrol Pasca

Radiasi di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022” 2

Disarankan minimal 1 kali setelah 5 kali

penyinaran untuk kontrol ke dokter agar

dokter dapat mengetahui kondisi umum

pasien, dan respon tumor terhadap dosis

yang diberikan namun juga untuk

mendeteksi dini kemungkinan tumor

tumbuh kembali (recurrence)

Tetapi ada banyak pasien yang

tidak patuh untuk kontrol rutin

dengan alasan merasa tidak ada

keluhan apapun selama

penyinaran

pasien kondisi umum nya rendah

seperti kadar hemoglobin rendah.

Sehingga proses pengobatannya

menjadi terhambat dan

menghambat pelayanan bagi

pasien yang baru untuk

penyinaran.

5 “

Identifikasi Isu

3

“Resiko tinggi bila terjadinya

ketidaktepatan sentrasi penyinaran pasien LINAC dengan teknik IMRT di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung Tahun 2022” 2”

Verifikasi berfungsi untuk

mencocokan planning penyinaran

dari gambaran CT Simulator

berdasarkan laser dan parameter

dan dilakukan waktu awal pertama

sebelum mulai penyinaran dan

verifikasi evaluasi pada tengah

dosis untuk melihat adanya

kemungkinan pergeseran sentrasi

Untuk menjaga ketepatan titik target

sinar apabila dalam tata laksana

pemeriksaannya belum optimal

maka dapat menimbulkan

ketidaktepatan penyinaran tumor

bed sehingga dapat mengenai

organ at risk (OAR) pada pasien

yang seharusnya tidak terkena sinar

Di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung belum melakukan verifikasi

evaluasi planning di tengah total dosis per pasien penyinaran dan belum dijadikan protokol

karena masih percaya batasan kalibrasi pada

alat CT Simulator dan LINAC

6

Tabel Tapisan Isu

1 Panjangnya daftar tunggu pasien Radioterapi pesawat LINAC di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

2 Belum optimalnya evaluasi pengobatan pasien kontrol sinar di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

5 4 3 12 III

3 Resiko tinggi bila terjadinya ketidaktepatan sentrasi penyinaran pasien LINAC dengan teknik IMRT di Instalasi Radioterapi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

5 5 4 14 I

7 No Isu Kriteria Jumlah Nilai Peringkat Kasus U S G
4
5
4 13 II

Teknik 2D

Fishbone

Man

Radiografer Tidak

Selalu melakukan

Verifikasi

Radiografer Masih

Terbawa Teknik yang

lama

Machine

Proses Kalibrasi Alat SOP Evaluasi

Verifikasi Planning

Material

Keterbatasan SDM

Keterbatasan Alat SOP Evaluasi

Verifikasi Planning

Resiko Tinggi Terjadinya

Ketidaktepatan Sentrasi

Penyinaran Pasien LINAC Dengan

Kebiasaan di lingkungan kerja di alat

lama

Kondisi

Umum/Khusus

Pasien

Penyusunan SOP

verifikasi

Teknik IMRT Di Instalasi

Radioterapi RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung Tahun 2022

Jumlah Pasien

banyak

Environment

Method

8

Matrik Rancangan Aktualisasi

IDENTIFIKASI ISU

Resiko Tinggi Bila Terjadinya Ketidaktepatan

Sentrasi Penyinaran Pasien LINAC Dengan

Teknik IMRT

K E G I A T A

ISU YANG DIANGKAT

Resiko Tinggi Bila Terjadinya Ketidaktepatan

Sentrasi Penyinaran Pasien LINAC Dengan

Teknik IMRT

Penyampaian gagasan terkait pembuatan rancangan SOP tatalaksana verifikasi pasien

GAGASAN PEMECAHAN ISU

Optimalisasi Tatalaksana Verifikasi

Dengan Pembuatan SOP

Penyusunan rancangan SOP tatalaksana verifikasi pasien

Inovasi, Perintah

Atasan

Sosialisasi rancangan SOP tatalaksana verifikasi pasien

Evaluasi rancangan SOP tatalaksana verifikasi pasien

N 9
SKP
SKP SKP

Kegiatan 1

Penyampaian gagasan terkait pembuatan

rancangan SOP tatalaksana verifikasi pasien

Mengajukan persetujuan

kepada Kepala Instalasi dan Mentor terkait

pembuatan rancangan SOP

tata laksana verifikasi

pasien

Menyampaikan gagasan kepada

rekan radiografer , dokter dan fisika medis terkait pembuatan

rancangan SOP tata laksana

verifikasi pasien

Menyampaikan materi diskusi

mengenai tata laksana verifikasi

pasien pada tengah dosis

dengan teknik IMRT

Kontribusi thd visi & misii

Terwujudnya Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong,

Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia

Indonesia Tinggi, Maju dan Sejahtera

Mendapatkan

Persetujuan

Rekomendasi, arahan, masukkan dan dukungan

Ber : ramah, sopan santun

A : berintegritas tinggi, jujur,

K : menghasilkan kualitas terbaik

H : menghargai orang

L : berbahasa Indonesia,

A : proaktif

K : terbuka bekerja sama

Notulen, Daftar

Hadir, Foto

Kegiatan

Penguatan nilai organisasi

PAMINGPITUIN

10

Kegiatan 2

Penyusunan rancangan tata laksana SOP

verifikasi pasien

Mengumpulkan literatur

mengenai verifikasi pasien

Literatur tentang tata

verifikasi pasien

Kontribusi thd visi & misii

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong, Mewujudkan

Kualitas Hidup Manusia Indonesia Tinggi, Maju dan Sejahtera

Mengkonsultasikan dengan

mentor tentang bagaimana

agar SOP yang akan

disusun dapat efektif

Rancangan SOP

sesuai dengan

Literatur dan realistis

untuk dijalankan

Poin-poin hasil diskusi

Ber : ramah, sopan santun, cekatan

A : disiplin, bertanggungjawab

K : menghasilkan kualitas terbaik

H : menghargai orang, menerima masukan

L : berbahasa Indonesia,

A : inovasi, proaktif

K : terbuka bekerja sama, kontribusi

Penguatan nilai organisasi

PAMINGPITUIN

11
Continue . . .

Kegiatan 2

Penyusunan rancangan tata laksana SOP

verifikasi pasien

Menyusun rancangan SOP

sesuai dengan hasil diskusi mentor

Rancangan SOP

tersusun sesuai

dengan hasil diskusi

Rancangan tersusun

sesuai Format

Mengajukan rancangan

SOP kepada Kepala

Instalasi

Mengajukan rancangan SOP

dengan membuat formular

verbal / formulir pembuatan ke

bagian umum untuk

ditandatangani direktur terkait

SOP yang disetujui

kepala instalasi

Tanda terima bahwa

SOP sudah diajukan (Blangko penerimaan)

Kontribusi thd visi & misii

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong, Mewujudkan

Kualitas Hidup Manusia Indonesia Tinggi, Maju dan Sejahtera

Ber : ramah, sopan santun, cekatan

A : disiplin, bertanggungjawab

K : menghasilkan kualitas terbaik

H : menghargai orang, menerima masukan

L : berbahasa Indonesia,

A : inovasi, proaktif

K : terbuka bekerja sama, kontribusi

Penguatan nilai organisasi

PAMINGPITUIN

12

Kegiatan 3

Sosialisasi rancangan tata laksana SOP verifikasi pasien

Menyiapkan rancangan

SOP yang telah

disetujui Kepala

Instalasi

Mengajukan izin kepada

Kepala Instalasi dan mentor untuk

mensosialisasikan

rancangan SOP yang

telah disetujui

Rancangan SOP yang

sudah

disetujui

Kontribusi thd visi & misii

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong, Mewujudkan Kualitas

Hidup Manusia Indonesia Tinggi, Maju dan Sejahtera

Surat

Undangan

sosialisasi

rancangan SOP

Ber : ramah, sopan santun, perbaikan tiada henti

A : bertanggungjawab, jujur,

K : menghasilkan kualitas terbaik

H : menghargai orang, menerima masukan

L : berbahasa Indonesia,

A : proaktif

K : terbuka bekerja sama

Penguatan nilai organisasi PAMINGPITUIN

13
Continue . . .

Kegiatan 3

Sosialisasi rancangan tata laksana SOP

verifikasi pasien

Menyampaikan

rancangan SOP yang

telah disetujui kepada

rekan – rekan

radiografer

Menyusun laporan

kegiatan sosialisasi

rancangan SOP

Daftar hadir

Notulen, Foto Kegiatan

Kontribusi thd visi & misii

Terwujudnya Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong, Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia

Indonesia Tinggi, Maju dan Sejahtera

Laporan

kegiatan

sosialisasi

rancangan

SOP

Ber : ramah, sopan santun, perbaikan tiada

henti

A : bertanggungjawab, jujur,

K : menghasilkan kualitas terbaik

H : menghargai orang, menerima masukan

L : berbahasa Indonesia,

A : proaktif

K : terbuka bekerja sama

Penguatan nilai organisasi

PAMINGPITUIN

14

Kegiatan 4

Evaluasi rancangan SOP tata laksana verifikasi pasien

Kontribusi thd visi & misii

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong, Mewujudkan

Kualitas Hidup Manusia Indonesia Tinggi, Maju dan Sejahtera

Evaluasi rancangan

SOP tata laksana verifikasi pasien

Meminta saran kepada

Kepala Instalasi, Mentor, Dokter, Radiografer

Mencatat hasil evaluasi

dari Kepala Instalasi, Mentor, Dokter, Radiografer di Instalasi

Foto Kegiatan

Foto Kegiatan

Catatan

Ber : sopan santun

A : berintegritas tinggi, jujur, profesional

K : menghasilkan kualitas terbaik

H : menghargai orang

L : berbahasa Indonesia,

A : proaktif

K : terbuka bekerja sama

Catatan

Hasil

Evaluasi

Penguatan nilai organisasi

PAMINGPITUIN

15

Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

1 Penyampaian gagasan terkait pembuatan

rancangan SOP tatalaksana verifikasi

pasien

2 Penyusunan rancangan tata laksana SOP

verifikasi pasien

3 Sosialisasi rancangan tata laksana SOP

verifikasi pasien

4 Evaluasi rancangan SOP tata laksana

verifikasi pasien

16 No Kegiatan Juli Agustus I II III IV I
17

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.