4 minute read

D. Analisis Penyebab Isu

U = Urgency(seberapa mendesak isu harus diselesaikan), S = Seriousness (Seberapa serius isu), G = Growth ( seberapa besar kemungkinan memburuk bila tidak ditangani)

Berdasarkan hasil metode analisis penapisan isu yang pengambilan nilai USG-nya berdasarkan hasil kesepakatan diskusi dengan mentor dan penanggung jawab kegiatan pada setiap sub bagian/substansi didapatkan bahwa isu ketiga mendapatkan skor paling tinggi sehingga menjadi prioritas pertama untuk dipecahkan. Adapun isu yang menjadi prioritas untuk diangkat dalam rancangan aktualisasi ini adalah Masih lambatnya

Advertisement

pengumpulan data Capaian Rincian Output per bulan pada KKP Kelas II Tarakan Tahun 2021.

Isu tersebut diidentifikasi setelah melihat pelaksanaan pengumpulan data dalam rangka pelaporan Monev DJA dan Monev Bappenas selama 8 bulan yang masih sangat kurang efektif dan efisien. Dimana pengumpulan data Capaian rincian output per bulan di KKP Kelas II Tarakan terkadang masih mengalami keterlambatan dan melewati dateline, dimana sesuai ketentuan pengumpulan data realisasi/capaian disampaikan oleh satker paling lama 10 hari kerja pada bulan berikutnya (tanggal 10 setiap bulannya). Pada pengumpulan data capaian output pada bulan januari – Februari 2021 dan mei – Juli 2021 melewati dateline tanggal 10 pada setiap bulanya sebagai berikut:

Tabel Monitoring pengumpulan data Capaian Rincian Output Tahun 2021

Sumber : Data Omspan Kemenkeu

Hal ini disebabkan belum adanya format baku laporan capaian output sehingga sub bagian/substansimenggunakan format yang berbeda beda. Pada setiap Monev kebutuhan data berbeda-beda sehingga substansi/wilker juga menggunakan format laporan yang berbeda pula. Disamping itu penanggung jawab kegiatan yang bergantiganti karena mengalami rotasi ke wilker/kota lain, dan PJ pengganti masih kurang pemahaman terkait capaian kegiatan sehingga pengumpulan data menjadi terkendala.

Periode Laporan Dateline

Januari 10 Februari 2021

Tanggal Pelaporan

20 Maret 2021

Februari 10 Maret 2021 20 Maret 2021

Maret

April Mei Juni 10 April 2021 10 Mei 2021 10 Juni 2021 10 Juli 2021 10 April 2021 10 Mei 2021 14 Juni 2021 12 Juli 2021

Juli 10 Agustus 2021 13 Agustus 2021

Selain itu pengumpulan data yang masih manual juga memperlama waktu pengolahan data. Dan saat ini sub bagian /substansi melakukan pengumpulan data masih dikirim melalui media whatsapp/email karena belum tersedianya system yang mengintegrasikan.

C. Analisis Dampak Dari Isu Terpilih

Dampak yang ditimbulkan bila isu tersebut tidak ditindaklanjuti yaitu unit kerja akan mendapat teguran dari eselon 1, dimana sesuai ketentuan pengumpulan data realisasi/capaian disampaikan oleh satker paling lambat 10 hari kerja pada bulan berikutnya (tanggal 10 setiap bulannya), antara lain Realisasi Volume Rincian Output (RVRO), Progres Capaian Rincian Output (PCRO) dan Penyerapan Anggaran. Data capaian/realisasi rincian ouput ini sangat berpengaruh terhadap pencapaian Nilai IKPA satker KKP Kelas II Tarakan. Dimana IKPA (Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran) adalah Indikator yang ditetapkan Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) sebagai alat ukur untuk menentukan kualitas tingkat kinerja dari sisi kesesuaian perencanaan, efektifitas pelaksanaan anggaran, efesiensi pelaksanaan anggaran dan kepatuhan terhadap regulasi. Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) menjadi ukuran evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran yang memuat 13 indikator diantaranya yaitu penyerapan anggaran dan capaian/realisasi rincian output, dan mencerminkan aspek kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan anggaran, kepatuhan pada regulasi, serta efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Sehingga apabila pengumpulan data capaian rincian output mengalami keterlambatan maka satker tersebut tidak memiliki progress capaian per bulan dan Nilai IKPA satker tidak bertambah. Selain itu berdampak juga pada data laporan bahan evaluasi satker maupun kementerian Lembaga dimana data yang tersedia menjadi tidak valid dan tidak up to date, sehingga tidak dapat mewujudkan rekomendasi kebijakan yang tepat.

D. Analisis Penyebab Isu

Dalam mengidentifikasi penyebab masalah dilakukan analisis isu menggunakan metode fishbone dengan diagram sebagai berikut :

Man

Kurangnya pemahaman pegawai tentang capaian rincian output

Penanggung jawab Kegiatan berganti ganti karena mengalami rotasi ke kota lain

Kurangnya komunikasi antar pegawai terkait capaian output

Pengumpulan data masih manual Variasi data yang berbeda-beda

Belum adanya format yang seragam

Machine

Belum ada system yang bisa mengintegrasikan data-data Masih lambatnya pengumpulan data Capaian rincian output per bulan pada KKP Kelas II Tarakan di Tahun 2021

Method Material

Diagram Fishbone

Setelah dilakukan analisis dengan metode fish bone ditemukan penyebab Masih lambatnya pengumpulan data Capaian rincian output per bulan pada KKP Kelas II Tarakan adalah Format laporan capaian rincian ouput setiap sub bagian/substansi belum seragam, dimana setiap sub bagian/substansi memberikan data dengan format berbeda-beda padahal dalam 1 bulan pengumpulan data capaian rincian output dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pengumpulan data untuk kebutuhan pelaksanaan Monev DJA dan pengumpulan data capaian rincian output untuk kebutuhan pelaksanaan Monev Bappenas. Disamping itu dalam mengolah data yang sudah terkumpul dari sub bagian/substansi masih menggunakan cara manual dengan mengkompilasi data tersebut untuk mengetahui dan mendapatkan data progress capaian rincian output per bulan dan pencapaian rincian output secara komulatif serta untuk mengetahui ada atau tidak data anomali dengan menggunakan form excel karena belum tersedianya system yang mengintegrasikan data capaian rincian output. Selain itu di lingkungan KKP kelas II Tarakan terkadang penanggung jawab kegiatan berganti-ganti karena mengalami rotasi pegawai ke wilker/kota lain, dimana kegiatan rotasi pegawai tersebut dilakukan sebanyak 1 kali setiap bulannya. Sehingga penanggung jawab kegiatan yang baru masih belum paham terkait pengumpulan data capaian rincian output. Terkadang pada pengumpulan data, perencana harus menagih dan memberi arahan terkait laporan capaian output ke setiap sub bagian/substansi. Hal – hal tersebut semakin memperlama

This article is from: