7 minute read

QUALITY CONTROL DALAM RANGKA MENYAJIKAN PRODUK TERBAIK

Pada proses produksi produk-produk Dore by Letao, sudah dipastikan bahwa seluruh produk yang ditawarkan pada pelanggan sudah melalui proses quality control sehingga akan menjamin terjaganya kualitas dari produk-produk tersebut. “Awalnya masih ada chef dari Jepang yang visit untuk mengecek produksi, tapi pada 3 sampai 4 tahun terakhir ini Dore by Le Tao di Indonesia sudah bisa mandiri,” jelas Aria.

Pemilihan bahan baku juga memiliki kriteria tersendiri agar tetap menghasilkan produk yang terbaik untuk pelanggan. Kriteria pertama adalah mengenai ketersediaan bahan baku di pasar. Ketersediaan bahan baku dengan kualitas yang sesuai dengan standar dan SOP perusahaan, selalu ditetapkan baik oleh tim internal maupun principal.

Advertisement

Kriteria kedua adalah sertifikasi Halal dari bahan baku yang digunakan. “Kalaupun harus membeli bahan baku dari luar negeri, tetap harus yang sudah memiliki sertifikasi Halal,” pungkas Aria.

Penulis : Alvina Eunice Christian

Foto : Dokumentasi Dore by Le Tao

Bunga Bermekaran Sepanjang

Tahun Berkat Kreasi Wafer Paper

Flower dari Fleur et Farine

Dalam diri seseorang yang memiliki jiwa seni, pastinya karena ada ketertarikan yang tinggi terhadap keindahan ataupun estetika. Hal ini berlaku juga pada Mira Amelia, Founder dari Fleur et Farine, yang menghidupkan passion yang dimilikinya pada bidang pastry, yang pernah digelutinya selama mengenyam pendidikan di Le Cordon

Bleu Sydney Institute of Culinary Arts.

Keinginan untuk kembali bereksperimen pada produk pastry membawa Mira mencoba materi Wafer Paper, salah satu media yang digunakan untuk menuangkan kreativitas seni yang dimilikinya. Dipasangkan dengan buttercream, Wafer Paper menjadi padanan yang cantik nan memikat dan menambah khasanah sekaligus meningkatkan lagi variasi dari Buttercream Cake

Produk Klasik dengan Sentuhan Modern

Menurut Mira, Buttercream Cake merupakan produk yang sangat dekat dengan banyak kalangan masyarakat di Indonesia. Variasi warna hingga bentuk bisa dibuat dengan suatu keahlian tersendiri dari sang pembuatnya. Selain itu, keunggulan lain dari Wafer Paper adalah tidak ada rasa dan teksturnya ringan.

Hal inilah yang membawa Mira untuk menggabungkan Buttercream Cake dengan Wafer Paper dan mengusung nama usaha Fleur et Farine, yang dibangunnya sejak tahun 2021 yang lalu. Fleur dalam bahasa Prancis berarti bunga, sedangkan Farine dalam bahasa Prancis berarti tepung. Pemilihan nama yang sederhana namun elegan dilakukan Mira untuk menggambarkan kecantikan dan tampilan elegan dari produk-produk buatannya.

Mira mengakui bahwa dirinya belum pernah mengambil kursus mengenai proses pembuatan Wafer Paper. Murni semua ilmu yang didapatkan berasal dari konten digital yang tersebar di Internet. Kegigihan besar yang dimiliki Mira terbukti memberi hasil yang menggembirakan dan nampak pada kreasi bunga dari Wafer Paper buatan tangannya, yang begitu cantik dengan warna-warna yang memikat hati pelanggannya.

Ada beberapa alasan Mira menggunakan Wafer Paper yang berbentuk bunga, dibandingkan dengan menggunakan bunga asli. Pertama, tentu karena keunikannya. Kedua, alasan musim mekarnya masingmasing bunga itu berbeda-beda. Ketiga, tidak semua bunga itu bisa dikonsumsi (edible). Keempat, tidak mencemarkan produk utama yaitu cake. Kelima, pemilihan warna tidak terbatas.

Namun, kecantikan dari Wafer Paper ini juga perlu banyak ketelitian dari pembuatnya. “Karena Wafer Paper itu berasal dari pati kentang, jadi harus dilembabkan terlebih dahulu,” jelas Mira. Poin penting dari proses melembabkan ini adalah harus tepat penekanannya serta jumlah airnya. Bila airnya terlalu banyak, maka akan sulit dibentuk dan menyusut saat kering. Lalu, bila airnya terlalu sedikit, maka akan berpeluang untuk retak.

Proses Pembuatan Dekorasi dengan Wafer Paper

Beberapa alat yang digunakan Mira, antara lain : painting palette, veiners, foam pad, petal dust, coloring, floral tape, floral wire, pliers, scissors, needle tool, ball tool, dresden tool, brush.

Lalu, untuk bahan Wafer Paper sendiri umumnya terdiri dari 3 macam ketebalan, yaitu 0,22 mm, 0,27 mm, dan 0,65 mm. Ukuran yang sering digunakan Mira adalah yang 0,22 mm dan 0,27 mm dikarenakan semakin tipis Wafer Paper-nya maka akan semakin realistis bentuk bunganya.

Dalam hal pewarnaan pada Wafer Paper, Mira menggunakan gel colouring ataupun petal dust. Proses pewarnaannya pun beragam, bisa dikuas, bisa pula menggunakan air brush, dan untuk petal dust bisa menggunakan kuas kering, bahkan bisa mencetak pola dengan edible colouring

Jika ditanya warna apa yang sesuai dengan preferensi Mira, dirinya memberikan jawaban soft neutral muted colour. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika ada pelanggan yang ingin warna yang lebih cerah dan kontras. Semuanya bisa disesuaikan dan dikembalikan lagi kepada permintaan atau selera pelanggan.

Keunggulan Produk dari Fleur et Farine

Dalam proses pembuatan cake, Mira menggunakan Butter Cake atau Sponge Cake dengan 6 varian rasa yang bisa dipilih, seperti Vanilla Cheese, Classic Chocolate, Mocha Rum, Cheesy Pandan, Pandan Gula Melaka, Carrot Cake, serta Berry Yogurt dan Lemon Meringue Blueberry yang menjadi seasonal menu.

Lalu, Mira menumpuknya menjadi 4 lapisan dengan ketebalan 4 cm agar kuenya terlihat lebih tinggi. “Untuk ukurannya tersedia dalam diameter 14 cm dan 16 cm, namun hal ini bisa disesuaikan lagi dengan kebutuhan dari pelanggan apabila ingin membuat ukuran lebih besar ataupun dibuat bertingkat akan saya usahakan dibuat,”jelas Mira.

Keunggulan yang dimiliki dari produk-produk Fleur et Farine adalah cake dengan citarasa yang enak, Buttercream yang lembut, ringan, dan lumer di mulut, serta dekorasi Wafer Paper yang juga bisa dikonsumsi bersama dengan cake dan Buttercream-nya.

Pada saat ingin menancapkan bunga, Mira menggunakan floral wire yang sudah dilapisi dengan melted cocoa butter sehingga tangkai tidak langsung kontak dengan kue. “Seluruh komponen kue bisa dimakan kecuali tangkai dari bunganya,” tambah Mira sambil tersenyum.

Ragam Inspirasi untuk Dekorasi Kue

Dalam menjalani usaha Fleur et Farine, Mira mengakui bahwa ada tantangan dari dalam dirinya sendiri, yaitu tidak ingin mengulang desain yang telah dibuat sehingga dirinya harus terus menerus mencari ide dan desain yang baru untuk setiap cake buatannya. Menurut Mira, inspirasi desain tidak selalu datang dari produk pastry, tetapi juga bisa dari bidang seni lainnya, seperti lukisan, maupun fashion.

Persiapan hingga Pengemasan yang Sangat Terjaga

Kualitasnya

Proses panjang dibutuhkan Mira untuk membuat satu produk Fleur et Farine, yaitu sekitar 3 sampai 4 minggu. Jadi, disarankan untuk melakukan pemesanan minimal 1 bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan proses pembuatan beberapa jenis dekorasi membutuhkan waktu yang panjang dan seluruh dekorasi dibuat sesuai dengan pesanan yang diterima, sehingga Mira tidak melakukan penyimpanan (inventory) sama sekali terhadap komponen-komponen dekorasi yang digunakan.

Mira menggunakan Cake Board dengan ukuran yang persis sama dengan Cake Box-nya untuk mencegah pergeseran pada cake pada saat pengiriman. Setelah produk diterima, Mira menyarankan untuk menyimpan cake di dalam Cake Box dan tempatkan di dalam lemari pendingin yang jauh dari kelembapan.

Lalu, konsumsi cake dalam kurun waktu maksimal 3 hari untuk mendapatkan kualitas konsumsi cake yang maksimal.

Tren Buttercream Cake dengan Wafer Paper pada Masyarakat

Buttercream Cake menjadi salah satu pilihan klasik yang selalu dicari-cari orang saat memesan cake. Tentunya dengan sentuhan yang modern seperti menggunakan Wafer Paper akan menambah lagi variasi dari tren Buttercream Cake yang tersedia di pasaran.

Terbukti dari tren yang Mira amati saat ini, mulai banyak orang yang tertarik untuk mempelajari proses pembuatan dekorasi dengan menggunakan Wafer Paper, karena ada banyak sekali teknik yang bisa dicoba dan diaplikasikan pada produk-produk pastry.

Umumnya, kalangan wanita dengan usia 25 tahun ke atas adalah pelanggan dari Fleur et Farine. Mereka ratarata memesan cake untuk orang tua ataupun suami. Dengan beragam permintaan seperti untuk perayaan ulang tahun, anniversary, maupun baby shower, semua permintaan pelanggan diharapkan didiskusikan terlebih dahulu agar Mira dapat menyajikan cake yang sesuai dengan permintaan dan impian dari pelanggannya.

Penulis : Alvina Eunice Christian

Foto : Dokumentasi Fleur et Farine

Mini Signature Gift

Setia Pada Resep Awal Membuat Royal Nastaart Eksis hingga 50 Tahun

Tepat 50 tahun yang lalu, Lim Marice, atau yang lebih dikenal dengan Oma Merry, membuat satu produk yang tidak disangka tetap eksis hingga tahun 2022. Produk tersebut adalah Nastar. Kue khas Hantaran yang sudah dikenal masyarakat luas di Indonesia.

Kecintaan Oma Merry pada dunia baking sudah dimulai sejak dia menginjak usia 10 tahun dan hingga kini Beliau masih terus menjalankan usaha Royal Nastaart bersama keluarga dan menantunya, Evie Damayanti.

Jika biasanya banyak ditemukan Nastar berbentuk bulat, Royal Nastaart memiliki bentuk yang unik dan menjadi ciri khas hingga saat ini. Oma Merry ingin membuat bentuk yang khas pada Nastar buatannya, yang terinspirasi dari bentuk batangan emas, sehingga bentuk dari Nastar milik Royal Nastaart memang menyerupai inspirasi Oma Merry pada saat itu.

Keunggulan dari produk Royal Nastaart adalah penggunaan 100% butter sehingga teksturnya lumer di mulut dengan terasa aroma dari mentega itu sendiri. Resep yang turun temurun terus digunakan hingga kini membuat Royal Nastaart selalu memiliki konsistensi dalam kualitas yang disajikan.

Dalam hal pembuatan selai Nanas, sejak dulu, Oma Merry pun memproduksi sendiri selai nanasnya tersebut dengan menggunakan buah Nanas lokal yang kualitasnya terbaik.

Selai Nanas dimasak hingga konsistensi yang tepat, tidak terlalu basah maupun kering, agar memberikan tekstur dan rasa yang terbaik saat disantap. Karena tidak menggunakan bahan pengawet sama sekali, Nastar hanya dapat bertahan 2 minggu saja, namun dapat disimpan maksimal 2 bulan di dalam lemari pendingin.

Ragam Produk Hantaran yang Tersedia

Pada dasarnya, Royal Nastaart memiliki 3 jenis Nastar yang dijual saat ini. Pertama, ada yang dalam toples

Golden King, ukuran 1200 gram dengan harga 355 ribu Rupiah. Kedua, dalam toples Lovely Queen, ukuran 550 gram dengan harga 215 ribu Rupiah. Lalu, yang terakhir, The Crown, yang sempat mendapatkan Rekor MURI pada

Januari 2021 lalu untuk kategori Kue Nastar Terbesar (No.9833/R.MURI/I/2021).

Satu buah Nastar The Crown bisa didapatkan dengan harga 333 ribu Rupiah.

Selain itu, Royal Nastaart juga melengkapi layanannya dengan menyediakan produk-produk lainnya yang cocok untuk dijadikan hampers pada saat perayaan tertentu di setiap tahunnya. Misalnya ada Pie Nanas, beragam Lapis Legit, Lapis Surabaya, hingga aneka Cookies, seperti Kastengels, Lidah Kucing, Almond Cookies, Cornflake Cookies, Sagon Keju, Peanut Butter Cookies, hingga Oreo Cookies.

Produk-produk tersebut sudah dipasangkan sedemikian rupa dan dengan packaging yang cantik sehingga sangat cocok untuk dijadikan Hantaran untuk keluarga dan kerabat. Puluhan produk dengan belasan Hampers cantik dari Royal Nastaart bisa dipesan melalui Whatsapp, Tokopedia, dan Shopee. Beragam produk tersebut bisa didapatkan mulai dari 65 ribu Rupiah untuk Kue Kering, hingga 2,3 juta untuk paket Hampers yang berisikan 2 loyang Lapis Legit beserta 4 toples Kue Kering.

Menjaga Konsistensi Kualitas Selama 50 Tahun

Perjalanan usaha selama 50 tahun bukanlah perjalanan yang singkat bagi Royal Nastaart. Namun, produkproduk Royal Nastaart selalu dicari pelanggan setianya.

“Ikuti resep dengan setia,” jelas Evie saat membicarakan tentang konsistensi dari kualitas produk yang disajikan Royal Nastaart.

Selain resep, metode dan peralatan yang digunakan pun sebisa mungkin tidak berubah. Walaupun di zaman modern seperti ini, kemajuan teknologi seringkali membuat orang meninggalkan cara yang lama dalam melakukan sesuatu yang sudah berjalan sekian lama untuk alasan tertentu.

Royal Nastaart yang awalnya belum memiliki toko online, umumnya memiliki klien lama sudah menjadi pelanggan setia ataupun kalau ada pelanggan baru yang datang berkat referensi dari pelanggan lama. Namun, setelah memiliki toko online, seperti di Tokopedia dan Shopee pasar dari Royal Nastaart pun meluas, banyak klien baru yang juga mencari produknya, dengan rentang usia mulai dari 25 tahun hingga 65 tahun ke atas.

Penulis : Alvina Eunice Christian

Foto : Dokumentasi Royal Nastaart

This article is from: