BATIK JULI 2018

Page 1

JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

TH E I n flight Magazi n e of Bati k Ai r

JULI 2018

AMBON MANISE

TIDAK DIBAWA PULANG

MENYELAMI KEINDAHAN PERAIRAN MALUKU

MEMBER OF

1


2


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

3


content

63 JULI 2018

58

HOT STUFF

18

4

30

REGULAR 04

Cockpit’s Note

08

Editor’s Note

56

Hot Stuff

61

Welcome Aboard

62

Lion Air Group News

68

Entertainment


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

38

26 TRAVEL 10

Setting Foot on Lesser Sunda Islands

18

The Balinese Topeng Makers & Dancers

DESTINATION 44

Ambon Manise Menyelami Keindahan Perairan Maluku

50

Watunariwowo

44

ART 26

Hafiz Rancajale “Social Organism’’ Mengisi Ruang Reformasi

FASHION & LIFESTYLE 30

Sugeng Waskito, Borobudur

34

Bracelet, Sensually Circling The Wrist

AUTOMOTIVE 38

Bugatti Chiron Sport Versi Lebih Sporty Chiron

50 5


{ COCKPIT'S NOTE }

BATIK AIR TERUS MENAMBAH ARMADA PESAWAT Tamu kami yang berbahagia, Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga Batik Air tetap melayani perjalanan udara dan menjadi maskapai kepercayaan Anda sekalian. Kami sadar bahwa Anda sekalian tentu menginginkan kenyamanan dan keamanan selama penerbangan. Untuk itu kami terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kepada Anda sekalian. Selain berupaya membuka rute baru, menambah frekuensi terbang pada rute yang sudah ada, kami juga terus menambah jumlah armada pesawat baru. Bulan ini kami kembali menerima kiriman satu unit pesawat Airbus A320-200CEO. Hingga kini, Batik Air telah mengoperasikan 55 unit pesawat dan kedepannya jumlah ini akan terus bertambah. Selain itu, faktor keamanan dan keselamatan terbang juga menjadi prioritas kami. Bersama Lion Air, kami menjadi maskapai Indonesia yang telah meningkatkan peringkat keselamatan ke level tertinggi. Menurut lembaga pemeringkat global AirlineRatings.com dari Australia, Batik Air telah meningkatkan peringkat hingga tujuh bintang terkait keselamatan penerbangan. Batik Air juga lolos audit keamanan dan keselamatan penerbangan berskala internasional dengan kembali menerima sertifikat IATA Operation Safety Audit (IOSA) dari Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA). Ini sertifikat kedua yang didapatkan Batik Air setelah masa sertifikasi pertama berakhir tahun ini. Selamat menikmati penerbangan Anda bersama Batik Air. Salam

Capt. Achmad Luthfie

6


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

7


PRESIDENT DIRECTOR Capt. Achmad Luthfie DIRECTOR OF SAFETY, SECURITY, & QUALITY Capt. Wamildan Tsani DIRECTOR OF OPERATION Capt. I Putu Wijaya

COVER HIT AMBON MANISE FOTO MICHAEL WALELENG

DIRECTOR OF TECHNICS M. Asif DIRECTOR OF COMMERCE Achmad Hasan DIRECTOR OF GENERAL AFFAIRS & FINANCE Edward Sirait

CONTRIBUTORS MAHENDRA MOONSTAR

Pria kelahiran Bangka yang akrab disapa Moonstar ini menekuni dunia fotografi sejak 2003 waktu kuliah di ITHB Bandung. Ia sempat bekerja di Kompas Gramedia, tabloid Nova, dan editor foto di Info Gading Group. Konsisten menekuni bidang fotografi membuatnya berhenti bekerja di dunia majalah pada 2015. Kemudian, freelance photographer yang berdomisili di Bali ini pun menjelajah pulau-pulau di Indonesia. Kali Ini, Moonstar mengajak pembaca untuk melihat perajin topeng dan penari topeng Bali.

Michael Waleleng

Pria yang akrab dipanggil Kellet ini, menemukan kecintaannya pada laut pada tahun 2005 ketika ia pertama kali belajar scuba diving di tanah kelahirannya, Sulawesi Utara. Sejak itu, ia tak bisa berhenti. Hobinya ini telah membawanya ke jenjang karir yang lebih serius di dunia selam sebagai PADI Master Scuba Diver Trainer dan Underwater Photography. Michael tinggal di Manado bersama istri dan Khalessy, anak perempuannya. Pada kesempatan ini Michael membawa pembaca untuk menyelami keindahan perairan Maluku.

Inflight Magazine of Batik Air

Publisher & Editor In Chief Makhfud Sappe Editor Ristiyono, Priyanto Sismadi, Faisyal, Riman Saputra N., Dody Wiraseto ART DIRECTOR Gerald Manuel Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, Fernandito Haka (Bali), Illustrator & Designer R. Archie F. Mandagie, M. Saleh Hanif Finance & ADMINISTRATION Ade Kristanti, M. Zaky, M. Solichin

Advertising

Valentino Luis

Pria kelahiran Maumere, Flores ini mulai berkelana ke berbagai negara sejak 2007. Pernah berkarir sebagai travel consultant namun memutuskan untuk kembali sebagai petualang dan kontributor untuk majalah wisata dalam dan luar negeri (Nature’s Best Photography, Merian Germany, National Geographic Traveler, Travelxpose, dll). Kali ini Valentino mengajak pembaca mendaki perbukitan Watunariwowo di kaki Gunung Inerie. Perbukitan ini juga dikenal dengan sebutan Avatar Hills, perbukitan bangsa Na’vi Avatar.

hotline 0821 10 88 22 00 Fax.: +62(21)3151668 Email: batikair.magazine@gmail.com

CHECK OUR DIGITAL COPY @

www.issuu.com/batikair.magazine

8


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

9


Foto: Mahendra Moonstar

Editor’s Note Majalah Batik Air senantiasa menyajikan informasi pariwisata dipadu gaya hidup dan perkembangan fashion di Indonesia kian terpacu memberikan yang terbaik untuk menemani penerbangan penumpang bersama maskapai Batik Air. Kali ini kami mengulas tentang beragam destinasi dari timur Indonesia. Eksotiknya Indonesia Timur memang tidak ada habisnya untuk dibahas dan kali ini kami merangkumnya dalam destinasi wisata pilihan di gugusan Kepulauan Sunda Kecil yang merupakan nama lain dari Nusa Tenggara. Menikmati kearifan lokal di Kampung Adat Wae Rebo hingga menikmati ritual adat Pasola yang terkenal. Dari Nusa Tenggara kita menuju Bali menjumpai pengrajin topeng dan penari topeng Bali yang eksotik. Tidak banyak yang mengetahui, tetapi ini adalah salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Bali dan menjadi salah satu daya tarik pariwisata Pulau Dewata ini.

10

Tidak hanya destinasi wisata, kami juga menyajikan karya-karya desainer Sugeng Waskito. Kali ini, Sugeng menampilkan gaun-gaun ringan yang seakan melayang-layang dengan corak Candi Borobudur yang mendunia. Dari rubrik otomotif kami membahas Bugatti Chiron Sport, yang akan memberikan gambaran kendaraan terbaru dengan konsep memukau. Masih banyak informasi terbaik dan terkini yang kami berikan untuk menemani perjalanan Anda selama berada di pesawat Batik Air. Akhir kata, semoga kesuksesan selalu menyertai setiap perjalanan kita. Bon Voyage!

Makhfud Sappe


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

11


{ TRAVEL }

Setting Foot on

Lesser Sunda Islands Countless alluring destinations can be found in the Lesser Sunda Islands, another name for Nusa Tenggara that indicates the cluster of islands to the east of Java. starting from Bali on the west, all the way until Timor. TEXT FAISYAL PHOTOS DODY WIRASETO & RISTIYONO

12


JULI 2018

T h e V illa g e A b o v e the Clouds Wae Rebo Village is one of the traditional villages that still firmly holds its archaic ways of life. Located at an altitude of 1200 meters above sea level, the village is always shrouded in a thin mist, earning its nickname “the village above the clouds�.

Wae Rebo is part of Satar Lenda Village, Satarmese Subdistrict, West Manggarai Regency in Flores. Its people still live in their cone-shaped thatched houses called mbaru niang. In this village, tourists have the opportunity to not only see but also to live in one of the mbaru niang, the traditional

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Flores house that can now only be found in Wae Rebo. Seven mbaru niang gracefully stands as the wind lifts the mist and unveils the scenery of lush hills and forests below them. It was Yori Antar, a Jakarta architect, who first propelled Wae Rebo into the iconic destination that it is today. Sparked by his curiosity when

Photo: Valentino Luis

13


seeing the conical shapes of the mbaru niang on a postcard, Yori left for Nusa Tenggara in 2008 and ‘founded’ Wae Rebo. The words about the village quickly spread, attracting tourists from all over the world. Wae Rebo’s isolation from civilization lends the village its natural serenity. The local community’s wisdom in living with nature, including in preserving the mbaru niang, becomes its special appeal.

14

N e i g h in g H o r s e s o f Pa s o la In Sumba Island, East Nusa Tenggara, the ‘Pasola’ war reenactment tradition can be found, where horse riders attack their opponents in an open field using javelins. Pasola is part of the traditional ceremonies that are done by the Sumbanese who still adhere to the local religion, Marapu. Pasola is held in four villages in West

Sumba District: in Kodi, Lamboya, Wonokaka, and Gaura.Pasola is alternately held in the four villages, between February to March every year. Pasola comes from the world sola which means ‘’wooden javelin’’ that are thrown by fast moving horse riders, at their enemies. The ‘pa’ is added to the word (pasola) to change the meaning of the word into ‘simulated’ war.


JULI 2018

to the people of Waiwuang to sail. While in fact, the brothers went to the southern of East Sumba Beach to harvest rice. After leaving for so long, the three brothers never came back. Their fellow villagers tried to look for their tracks, but could not find them. In the end, the villagers assumed the three had died and agreed to hold a mourning ceremony. Since then on, the Pasola tradition was born. Pasola commonly begins with Nyale procession, a ceremony to give thanks for the the arrival of harvest season and the abundance of sea worms on the sea shores.

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

The Sound o f Sa s an d o Each region has its own unique musical tradition and instruments. Kupang in East Nusa Tenggara has sasando, a harp-like string instrument that one plays by plucking the strings. The word comes from the Rote dialect word ”sasandu”, which means “an instrument that reverberates and makes sound”. The sound it produces is reminiscent of other string instruments such as guitar, violin, the Sundanese kacapi, as well as harp. The main part of the sasando is a long tube that is traditionally made of bamboo.

According to the local folklore, the Pasola tradition started from the love story of the beautiful widow Rabu Kaba who was once married to Umbu Dula, one of the three brothers of the Waiwuang community leaders. Umbu Dula and his two brothers, Ngongo Tau Masusu and Yagi Waikareri bid farewell

15


The most beautiful attraction in Gili Trawangan, however, lies underwater. Through its clear turquoise water, you can see colorful fish and corals from your boat above the water, no diving necessary.

Encircling the tube, are several wedges from which the strings are stretched from top to bottom of the tube. The wedges and the different lengths of string produce different musical notes on each strum of the instrument. The sasando tube is attached to a spherical dried lontar or palmyra leaves which functions as the resonator of the instrument. Jeremias Ougust Pah is one of Kupang’s seasoned artists who dedicates his life to perserving the art of sasando. He learned to play the instrument from the ripe

16

age of 5 from his father Ougust Pah who was appointed by the King of Rote to be the official court musician. T HE SE T T I N G SU N O V ER G I L I T R AWA N G A N The small island of Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, is not only popular for its daytime activities; at dawn, tourists in this island come out of their hotels to relax or party the night away. Compared to its two sister islands, Gili Meno and Gili Air, Gili Trawangan indeed attract the most visitors.

In this island, you will not find any motorized vehicles. No cars or motorcycles can be found because the island wants to keep it pollution free, making the air always clean and refreshing. For transportation, both locals and tourists rely on bicycles and the traditional horse-drawn carriage called cidomo. As a tourist destination, the island is crowded with accommodations, especially in central, near the pier. This area is also where you can find all sorts of restaurants serving Indonesian and western food. The most beautiful attraction in Gili Trawangan, however, lies underwater. Through its clear turquoise water, you can see colorful fish and corals from your boat above the water, no diving necessary. But if you want the best view, nothing beats diving into the water. The chance to swim with the frisky ‘nemo’ the clownfish, is surely something not to be missed.


JULI 2018

SAVE UP TO 35% when booking direct promo code:DIRECT

*subject to availability

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Special promotions for children aged 16 years and under

Free Upgrade to the next available room category*

Flexible cancellation and modifications

Lowest Online Price**

*subject to availability

**If you find a lower price online, we will beat it by 5%

17


Menapakkan Kaki di

Sunda Kecil K amp u n g d i Ata s Awan Kampung Wae Rebo masih memegang teguh adat istiadat nenek moyangnya. Berada pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), kampung ini selalu diselimuti kabut tipis. Ia pun dijuluki ‘’kampung di atas awan’’. Wae Rebo merupakan bagian dari Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores. Masyarakatnya masih tinggal di rumah beratap ijuk kerucut yang biasa disebut mbaru niang.

18

Di kampung tersebut, wisatawan berkesempatan melihat serta tinggal di mbaru niang, rumah tradisional Flores yang hanya tersisa di Kampung Wae Rebo. Tujuh buah mbaru niang tampak berdiri kokoh dan anggun kala kabut diterpa angin menyibak pemandangan alam perbukitan serta hutan hijau yang masih asri. Yori Antar, arsitek asal Jakarta, yang kali pertama mengenalkan Kampung Wae Rebo kepada publik lebih luas. Bermula dari rasa penasaran dengan

gambar mbaru niang pada secarik kartu pos, pada 2008 ia bertolak ke Nusa Tenggara dan berhasil ‘’menemukan’’ Kampung Wae Rebo. Informasi Yuri lantas menyebar luas dan juga memicu minat banyak wisatawan asing berkunjung ke Wae Rebo. Suasana Wae Rebo begitu alami karena masih terisolasi dan jauh dari hiruk pikuk kota. Kearifan masyarakat lokal dengan alamnya, termasuk dalam melestarikan mbaru niang, menjadi suguhan tersendiri.


JULI 2018

Rin g kik K u d a d i M e d an Pa s o la Kini giliran berkunjung ke Pulau Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di sini bisa didapati Pasola, tradisi perang-perangan sambil menunggang kuda sembari menyerang lawan dengan lembing. Pasola merupakan bagian dari rangkaian upacara tradisional orang Sumba yang masih menganut agama asli setempat yang disebut Marapu. Pasola digelar di empat kampung di Kabupaten Sumba Barat, yaitu Kodi, Lamboya, Wonokaka, dan Gaura. Pelaksanaan di empat kampung tersebut dilakukan bergiliran antara bulan Februari hingga Maret setiap tahun. Pasola berasal dari kata sola yang berarti ‘’sejenis lembing kayu’’ yang saling dilemparkan dari atas kuda yang sedang dipacu kencang dua kelompok berlawanan. Setelah mendapatkan imbuhan pa (pa-sola), jadilah bermakna ‘’permainan’’. Menurut masyarakat setempat, tradisi Pasola lahir dari kisah percintaan seorang janda nan cantik bernama Rabu Kaba. Sebelum berstatus janda, ia adalah istri sah Umbu Dula, satu di antara tiga bersaudara pemimpin warga Waiwuang. Dua saudara lainnya bernama Ngongo Tau Masusu dan Yagi Waikareri. Ketiga bersaudara itu lantas berpamitan kepada warga Waiwuang untuk pergi melaut. Namun, mereka justru pergi ke daerah selatan Pantai Sumba Timur untuk mengambil padi. Setelah pergi sekian lama, tiga bersaudara tersebut tak kunjung

pulang. Warga mencari jejak mereka, tetapi tidak berhasil menemukannya. Akhirnya, warga bersepakat mengadakan upacara perkabungan dan menganggap ketiganya telah meninggal. Sejak itulah lahir tradisi Pasola. P e tikan N a d a Sa s an d o Setiap daerah memiliki seni musik sendiri dengan kekhasan peralatannya. Begitu pula Kupang, Nusa Tenggara Timur. Daerah ini memiliki sasando, alat musik berdawai. Cara memainkannya dengan dipetik. Secara harfiah, sasando berasal dari sasandu, kata dalam bahasa Rote yang berarti ‘’alat yang bergetar atau berbunyi’’. Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang lazim dibuat dari bambu. Pada bagian tengahnya, melingkar dari atas ke bawah, diberi beberapa bantalan sebagai tumpuan senar-senar yang direntangkan pada tabung, mulai atas hingga bawah. Bantalan-bantalan ini yang menghasilkan nada berbeda pada setiap petikan senar. Tabung sasando diletakkan di sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibentuk seperti kipas dan juga merupakan tempat resonansi sasando. Jeremias Ougust Pah merupakan salah seorang seniman senior asal Kupang yang melestarikan sasando. Sejak berusia 5 tahun, ia belajar memainkan sasando dari sang ayah, Ougust Pah, yang ditunjuk Raja Rote menjadi pemain musik di kerajaan.

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

D I B awa h M ata h a r i S o r e Gili T r awan g an Pulau mungil Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, tidak hanya hidup di siang hari. Saat senja tiba, para turis pun mulai keluar dari hotel, bersantai, dan berpesta hingga larut malam di pulau mungil ini. Gili Trawangan memang paling ramai dikunjungi dibandingkan dua tetangganya, Gili Meno dan Gili Air. Di Gili Trawangan, tidak ada lalu lalang kendaraan bermotor, sepeda motor maupun mobil. Hanya ada sepeda dan cidomo alias delman. Pulau ini memang menerapkan peraturan bebas polusi asap kendaraan. Maka, untuk berkeliling di Gili Trawangan, wisatawan harus memanfaatkan sepeda atau naik delman. Udara di Gili Trawangan pun terasa sangat segar dan sejuk. Sebagai daerah destinasi wisata, fasilitas penginapan banyak berdiri berderet, khususnya di kawasan Central atau dermaga. Di sini pula restoran pinggir pantai menyuguhkan aneka masakan Nusantara dan Barat. Gili Trawangan memiliki alam bawah laut yang sangat indah. Air lautnya begitu jernih, dengan gradasi warna biru hijau menghiasi laut. Pengunjung pun bisa melihat ikan dan terumbu karang secara langsung dari atas kapal, tanpa harus menyelam. Jika ingin lebih maksimal menikmati alam bawah laut, cobalah menyelam. Jangan pernah lewatkan kesempatan bertemu ikan nemo alias ikan badut yang berenang dengan gemulai.

19


{ TRAVEL }

20


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

The Balinese

Topeng Makers & Dancers TEXT & PHOTOS MAHENDRA MOONSTAR

21


M e anin g o f ‘T o p e n g ’ The word topeng in Indonesian translates to ‘mask’ or a covering for the face. In this case, the human face. It means ‘something that is attached to the face, so that the real face cannot be seen”. The balinese calls the mask as “tutup” or “tapel”. For them, Tari Topeng (mask dance) is a dance in which the

22

dancers wear tapel to mask their faces to portray the roles they are playing. Topeng As a Work of Art His 18 years dedication to the art of mask making puts Made Budatama as one of the Bali’s renowned mask maker. From his home turned studio, the

Buda Tama Mas, located in Mas-Ubud, Gianyar where many are mask-makers, his masks find their local and international buyers. Born and raised in Bali, Made Budatama is devoted to his home island. He started making masks since he was a teenager, picking up the skill from his father. His artistic talent has


JULI 2018

shaped him into a sought after wooden mask carver. In Bali, art objects worn on the face to represent facial expressions and characters are not only related to dance or theatrical performance. It is also an important part of their religious rituals as well as traditional ceremonies. In the hands of Made Budatama, the traditional

values of the Balinese mask are able to blend with modern elements, giving his masks distinctive characters. Made Budatama believes that in every process of mask creation, one needs to fully immerse oneself in it. For example, when he was asked to make an “old mask” that is often used in religious rituals, he puts his mind and

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

soul to it. Other than modern creativity, being mindful is also crucial to the craft. Types of Masks It takes Made Budatama two to three days to make one mask; starting with carving the mask’s shape from a piece of rectangular wood, to smoothing, until finally painting it to create a piece of mask artwork.

23


In his work, Made Budatama is assisted by his wife. Although, the process of sandpapering, painting, drying, and the finishing touches are all done by Made Budatama himself. Made Budatama’s masks range from 400 thousand to millions of rupiahs, depending on the mask’s difficulty level, as it still relies on traditional methods. Judging from the time it takes, Made Budatama’s masks are different than those worn at religious ceremonies. The masks for religious ceremonial take longer and are more complicated to make. It may take up to six months, considering from the chopping of the tree for the wood, to

24

the creation of the mask, all require its own ceremonies. Not to mention that each process must follow the Balinese calendar ‘good days’. T h e M a s k Danc e r s Sacred masks are only used during religious ceremonies at the temple, such as those worn by the young people of MasUbud Village during the odalan (anniversary) of the village temple, that takes place once every six months. Several types of masks are used in the dance during the temple’s odalan: there is the topeng keras (strong warrior ), topeng tua (elders), topeng penasar (royal servants), topeng ratu (royalty), and

topeng sidakarya (worker who does his job perfectly). In this sacred ceremony, three young villagers from Bale Los Village Temple, Mas-Ubud: Bli Mujasa (32), Gustut (17), and Gustu (41) - played their parts wearing the masks. Bli Mujasa wore the warrior mask, Gustut wore the elder mask, while the penasar mask was worn by both Bli Mujasa and Gustu. The royalty mask, topeng ratu, and the sidakarya mask were worn by Gustu. These young men firmly uphold their yadnya ( the Balinese value of sincerity and sincerity) by giving their best performance in the temple’s odalan.


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

25


Perajin Topeng dan Penari Topeng Bali

M akna T o p e n g Topeng adalah benda penutup muka. Dalam hal ini, wajah manusia. Maka topeng bermakna ‘’suatu benda yang dipasang melekat di wajah, sehingga muka tidak tampak sebagaimana aslinya’’. Orang Bali menyebut topeng berarti ‘’tutup’’ atau ‘’tapel’’. Maka, tari topeng bermakna tari yang memakai tapel untuk menutupi wajah

26

dan penari menari sesuai karakter penutup muka yang dikenakan. T o p e n g s e ba g ai K a r ya S e ni Menekuni pembuatan topeng lebih dari 18 tahun silam menempatkan Made Budatama sebagai salah satu perajin topeng di Bali. Dari kediaman sekaligus studionya, Buda Tama Mas,

di Mas-Ubud, Kabupaten Gianyar, topeng-topeng produknya kerap dipesan atau dibeli turis lokal maupun asing. Sebagai putra asli Bali, Made Budatama sangat mencintai tanah kelahirannya. Ia membuat topeng sejak remaja. Keterampilan membuat topeng didapatkan dari sang ayah. Darah seni yang


JULI 2018

mengaliri tubuhnya mencetak Made Budatama sebagai seniman pembuat topeng kayu. Rata-rata masyarakat di MasUbud adalah pembuat topeng. Di Bali, benda produk seni yang dikenakan di wajah untuk merepresentasikan berbagai ekspresi dan karakter itu tidak semata berhubungan dengan seni pentas tari atau teater. Topeng juga dipakai dalam ritual keagamaan serta upacara adat. Di tangan Made Budatama, nilai tradisional topeng mampu berkombinasi dengan unsur-unsur modern. Tidak mengherankan jika semua produk topengnya sangat berkarakter. Menurut Made Budatama, harus ada penjiwaan dalam setiap proses pembuatan topeng. Misalnya, saat ada yang memesan ‘’topeng tua’’ yang sering dipakai dalam acara keagamaan, saat proses pembuatan ia begitu menghayati. Selain kreativitas modern, kata Made Budatama, unsur penjiwaan juga penting. J e ni s T o p e n g Untuk pengerjaan satu topeng, Made Budatama memerlukan waktu dua hingga tiga hari, dimulai dari pembentukan topeng dari kayu segiempat, menghaluskan, lantas mengecatnya hingga terbentuk sebuah karya seni topeng. Dalam keseluruhan proses pengerjaan topeng, Made Budatama dibantu istrinya. Namun, proses penghalusan dengan amplas, pengecatan, penjemuran sampai kering, hingga terbentuk topeng dikerjakan sendiri oleh Made Budatama.

Harga topeng kreasi Made Budatama beragam, mulai dari Rp 400 ribu hingga jutaan, tergantung tingkat kesulitan pembuatannya yang masih mengandalkan cara tradisional. Menilik durasi proses pembuatannya, topeng kreasi Made Budatama berbeda dengan yang dikenakan untuk upacara keagamaan. Proses pembuatan topeng untuk upacara keagaman lebih lama dan rumit. Butuh waktu hingga enam bulan mengingat mulai penebangan kayu menuju proses pembuatan tidak luput dari upacara. Pengerjaan pun juga harus mempertimbangkan hari baik. P e na r i T o p e n g Topeng sakral hanya dipakai saat upacara keagamaan di pura. Salah satu topeng sakral ini dikenakan beberapa pemuda Desa MasUbud saat odalan (peringatan hari jadi atau ulang tahun) pura desa yang berlangsung sekali setiap enam bulan.

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Terdapat berapa jenis topeng yang dipakai dalam tarian saat peringatan odalan pura tersebut. Jenis-jenis topeng itu, antara lain, topeng keras (sosok petarung), topeng tua (sesepuh), topeng penasar (abdi kerajaan), topeng ratu (kalangan bangsawan), dan topeng sidakarya (pekerja yang menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna). Dalam upacara sakral tersebut, tiga pemuda asli dari Pura Desa Bale Los, Mas-Ubud —Bli Mujasa (32), Gustut (17), dan Gustu (41)— menari topeng dengan peranan masing-masing. Bli Mujasa memeragakan tarian dengan topeng keras, Gustut dengan topeng tua, serta topeng penasar oleh Bli Mujasa dan Gustu. Sedangkan topeng ratu dipakai dan topeng sidakarya oleh Gustu. Para pemuda itu memegang teguh sikap yadnya (ketulusan dan keikhlasan). Salah satu cara memberikan persembahan terbaik dalam acara odalan di pura tersebut.

27


{ ART }

Hafiz Rancajale

“Social Organism’’ Mengisi Ruang Reformasi Dari membaca keseharian di sekitarnya, seniman dan ‘’fasilitator’’ kebudayaan pasca-Reformasi 1998, Hafiz Rancajale menarik konklusi atas gagasan dan metode proses pembentukan konsepsi tata bahasa estetikanya melalui ‘’Social Organism’’. Teks FAISYAL FOTO RIMAN SAPUTRA N.

28


JULI 2018

S

eni merupakan bagian sejarah. Ia hadir sebagai pengingat peristiwa yang penah mengisi ruang hidup manusia maupun masyarakat dalam kehidupan bernegara. Pemikiran ini yang diangkat Hafiz Rancajale, pendiri Forum Lenteng, pada pameran tunggalnya di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta, 26 Mei–9 Juni 2018. Pada pamerannya, Hafiz mencoba melihat kembali gagasan tentang ruang ekspresi, eksperimen, belajar, sekaligus bersama-sama

berbagi pengetahuan tentang 20 tahun pascareformasi. Salah satu berkah Reformasi 1998 adalah lahirnya inisiatif-inisiatif warga dalam jumlah yang cukup signifikan. Mereka menciptakan ruang-ruang ekspresi serta berbagi pengetahuan di berbagai bidang kebudayaan. Dalam pameran bertajuk ‘’Social Organism’’, Hafiz mengusung puluhan karya dari berbagai media, termasuk gambar di atas kertas, objek di atas kaca, video, instalasi, hingga performance art. Karya video berdasarkan riset

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

serta beberapa arsip pidato kebudayaan pada masa lalu yang terkait erat dengan kesenian dan modernitas juga dihadirkan. ‘’Ketika berbicara ‘Social Organism’, pasti mengarah pada manusia. Berdasarkan nama pameran itu Hafiz membaca keseharian di sekitarnya. Gagasan pameran tunggal kali ini berkaitan aktivitas sosial dan kebudayaan bersama masyarakat sejak reformasi,” tutur Mahardika Yudha, kurator pameran. Dalam pandangannya, praktik seni Hafiz tidak lagi bertujuan menghasilkan produk akhir sebuah karya, melainkan bekerja dengan masyarakat. Bisa dikatakan ‘’Social Organism’’ merupakan salah satu usaha untuk melihat kembali tentang praktik mode produksi seniman, sebagai fasilitator kebudayaan, melalui gagasan seorang warga yang telah bekerja selama 20 tahun bernama Hafiz Rancajale. T e ntan g R u an g Ek s p r e s i Selama 20 tahun, inisiatifinisiatif warga telah mengisi celah-celah kosong yang belum atau tidak tersentuh oleh negara dalam usaha mengembangkan perangkatperangkat pendidikan dan kebudayaan. Selama dua dekade pula inisiatif-inisiatif warga itu belajar untuk mengenali serta mengkoreksi diri sendiri,

29


dengan melihat kembali kerja-kerja yang telah dilakukan dalam persentuhan langsung dengan masyarakat. Usaha tersebut menjadi salah satu cara bagi inisiatifinisiatif warga untuk bertahan hidup di tengah perubahan zaman yang sangat cepat: perubahan teknologi, situasi geososial, geoekonomi, maupun geopolitik yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di tingkat regional dan global. ‘Social Organism’, kata Hafiz, mencoba melihat kembali gagasan tentang ruang ekspresi, eksperimen, belajar, dan berbagi pengetahuan, melalui pandangannya sebagai warga yang telah bekerja bersama

30

ruang-ruang itu selama lebih kurang 20 tahun. Hafiz seorang seniman, tetapi lebih banyak bekerja dengan moda produksi artistik sebagai ‘’fasilitator’’ yang menjembatani serta memfasilitasi kerja-kerja kebudayaan dalam berbagai aktivitas berkesenian, khususnya setelah Reformasi 1998. Karya-karya video, drawing, objek, dan performance yang dihadirkan pada pameran tunggal Hafiz merupakan unsur-unsur estetikanya dalam menerjemahkan gagasan dan pengalaman bersama organisme, si ruang ekspresi. ‘’Pameran ketiga ini menjadi semacam konklusi dari gagasan dan metode proses pembentukan konsepsi tata bahasa estetika sebagai

seorang ‘fasilitator’ kebudayaan selama dua puluh tahun ini,’’ kata Hafiz. Pameran tersebut juga dinyatakan Hafiz sebagai pembuka babak baru dalam usaha mengembangkan salah satu moda produksi artistik seorang ‘’fasilitator’’ kebudayaan yang meletakkan aktivisme sebagai basis kritis dalam melihat perubahan serta perkembangan kultur di masyarakat global. ‘’Ide dasar pameran ini adalah membaca masyarakat saat ini, khususnya Indonesia setelah 1998. Dalam membaca fenomena itu tidak bisa dilepaskan dari kolektivitas masyarakat yang beragam,’’ ujarnya.


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

31


{ FASHION & LIFESTYLE }

SUGENG WASKITO

BOROBUDUR Karya Sugeng Waskito berupa gaun-gaun nan ringan melayang bercorak Candi Borobudur, beserta patung-patungnya, tampil cantik pada gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2018. Aksesoris plat tembaga sepuh emas 18 karat yang berpadu indah dengan sutra batik tulis menciptakan kesan glamor. Teks & Foto RIMAN SAPUTRA N.

P

esona kemegahan Candi Borobudur memang luar biasa. Tak salah bila badan PBB pada 1991 menobatkan candi terbesar umat Buddha ini sebagai Situs Warisan Dunia. Candi yang terletak di wilayah Magelang, Jawa Tengah, itu juga turut menginspirasi gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2018. ‘’Magnificent Borobudur’’ menjadi salah satu tema IFW 2018 persembahan Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APMMI) yang berkolaborasi dengan Rumah Kreatif BUMN (RKB) di Jakarta Convention Center, Jakarta. Sembilan desainer terkemuka ambil bagian dalam menerjemahkan

32

‘’Magnificent Borobudur”. Salah satunya Sugeng Waskito. Ia memperlihatkan bahwa Borobudur tidak hanya terpapar indah dan megah melalui seni fotografi maupun kriya. Lewat sentuhan tangan Sugeng, perancang busana asal Yogyakarta, kemegahan Borobudur juga tertuang dalam koleksinya yang bertajuk ‘’Borobudur’’. Ia menampilkan gaungaun ringan yang tampak melayang-layang dengan corak Candi Borobudur plus patung-patungnya. Dalam proses perancangan, ia melakukannya secara manual, mulai dari kain putih, pembatikan, pewarnaan, hingga jahit. Sebelas busana diusung Sugeng. Koleksinya berupa gaun-gaun panjang dan lebar

didominasi warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan biru. Gambar-gambar candi dan patung di Candi Borobudur dalam bentuk outline menghiasi hampir setengah bagian bawah gaun. Motif parang pada tepian kain semakin mempercantik koleksi Sugeng. Keindahan yang ditampilkan Sugeng semakin menjadi berkat aksesoris berupa mahkota, kalung, juga gelang sarat ornamen. Mahkotanya besar layaknya tiara putri kerajaan. Mahkotamahkota ini senada dengan gaunnya, yaitu mengambil bentuk stupa Borobudur. Paduan ini memberikan kesan glamor dan elegan. Sehari sebelumnya, melalui label Gee Batik, Sugeng juga menampilkan identitas Yogyakarta dengan


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

33


memadukan berbagai motif batik seperti Parang Kusumo, Kawung, dan Sido Asih. Dibungkus tema besar ‘’Artistic Identity’’, bersama deretan desainer ternama lainnya, Sugeng mengangkat tajuk ‘’Lekuk’’ yang, lagi-lagi, juga terinspirasi Candi Borobudur. Pada koleksi “Lekuk”, Sugeng menampilkan deretan dress motif batik dengan pemilihan potongan A-line dalam berbagai model, mulai dari out off shoulder, dress tanpa lengan, hingga dress dengan tambahan kerah yang formal. Warna-warna batik yang ditampilkan pun modern.

34

Sugeng memilih warna yang dikombinasikan dalam satu busana seperti hijau, merah muda, kuning, hingga coklat – semuanya merupakan warna klasik dari motif batik. Koleksi tersebut semakin cantik dengan penggunaan kain sutra batik 100 persen tulis, dipadukan aksesoris plat tembaga sepuh emas 18 karat karya Lydia Waskita dari NiO-EL Art n’ Design Wire Jewelry yang menciptakan kesan glamor dan elegan. Aksesoris kepala ini kian unik dengan hiasan berpola menyerupai rambut.

Sugeng Waskito merupakan desainer asal Yogyakarta, juga Ketua APPMI Daerah Istimewa Yogyakarta. Panggung runway menjadi ajang pembuktian estetiknya dengan memperlihatkan elastisitas kain tradisional yang mampu dikreasikan menjadi gaun pesta, gaya, maupun busana sehari-hari. Melalui koleksinya, Sugeng ingin menunjukkan bahwa banyak inspirasi fesyen bisa digali dari warisan budaya Indonesia seperti yang ia lakukan dengan mengangkat Candi Borobudur.


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

35


{ FASHION & LIFESTYLE }

Bracelet Sensually Circling The Wrist Kemewahan berlian dan batu mulia lainnya begitu luar biasa, apalagi saat dirangkai dalam set perhiasan nan anggun seperti gelang. Keindahan, kemewahan, serta kemilaunya kala melingkar di pergelangan tangan, membuat seorang perempuan tampil lebih sensual dan cantik. Seiring tren, kini gelang-gelang berlian yang dipadukan dengan emas, perak, maupun emas putih semakin kaya model. Desainnya pun semakin unik dan menarik. Berikut beberapa gelang unik nan mewah dari beberapa brand perhiasan kelas atas dunia:

Multicolor Mirian Bracelet Sederhana tetapi menarik, Multicolour Mirian Bracelet dari Ana Khouri dirancang sebagai cuff (manset) terbuka, sehingga tampak tergantung pada pergelangan tangan. Menggunakan emas kuning 18k, desainnya berkilau dengan gemerlap berlian putih 4,8ct, safir warna-warni, dan turmalin. Anna Khouri, desainer asal New York yang awalnya dilatih sebagai pelukis dan pematung, menyalurkan unsur kuat feminitas dalam bentuk perhiasan ini. (foto: anakhouri.com)

36


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Cable Collection Motif kabel (cable) menjadi ikon yang menetapkan standar baru dalam desain dan signature dari koleksi David Yurman, bahkan menjadi DNA-nya. Lebih dari 30 tahun Yurman mengembangkan motif kabel, menciptakan kembali heliks bengkok menjadi segudang desain. Renaissance Collection salah satunya. Gelang Renaissance menggabungkan bentuk pahatan dengan nada permata brilian yang ditemukan dalam lukisan klasik. Kabel mencontohkan motto desainer ‘’Melanjutkan dalam Tradisi Klasik’’ dengan referensi bentuk Yunani dan Romawi, Mesir, dan Celtic Kuno. Memutar beberapa helai logam menjadi heliks kohesif, Cable merupakan desain ikonik dan motif khas Yurman. (foto: www.davidyurman.com)

Emerald Cut Bracelet Paloma’s Melody Bangle Koleksi Paloma’s Melody yang lirikal dibuat dari ikatan-ikatan saling berulir yang dengan lembut menggeser bentuk saat gelang ini “meluncur” di tangan, serta selalu jatuh kembali bersamaan secara keseluruhan. Berlian berkilauan membuat gelang ini begitu terang dan tampil mencolok. Gelang Paloma’s Melody tersusun dari emas putih 18k dan berlian bulat total 13,48 karat. (foto: www.tiffany.com)

Gelang zamrud (emerald) dari Graff begitu mencolok dengan menampilkan rubi-rubi, safir, dan zamrud cerah yang menghipnotis disandingkan dengan berlian putih berkilauan. Paduan tersebut memperlihatkan keahlian Graff yang luar biasa dalam membuat perhiasan permata zamrud terbaik. Gelang ini tersusun dari batu rubi 18,40 karat dan berlian 15,91 karat. ( foto: www.graffdiamonds.com)

37


Blossom Daisy Gelang Blossom Daisy tampil cantik dengan tiga bunga daisy yang menghiasi pergelangan tangan. Gelang ini terbuat dari sterling silver, vermeil, dan tiga berlian coklat bulat dengan total 1,12ct. Gelang yang dirancang secara handmade oleh Lucrezia Buccellati di Bologna, Italia, ini termasuk dalam Buccellati Blossoms – koleksi perhiasan perak terinspirasi bunga dengan desain segar dan menawan. Gelang ini menjadi salah satu ekspresi seni pandai emas Buccellati yang menafsirkan taste muda dan kontemporer. (foto: buccellati.com)

Extremely Piaget “Palm Tree” Gelang bangle Extremely Piaget ‘’Palm Tree’’ tersusun dari rose gold 18k dengan 332 bongkah berlian yang totalnya 3.53ct. Dipresentasikan dalam rose gold yang berpijar, daun palem membangkitkan laut, kehangatan, sinar matahari, dan semangat ceria di bawah sinar matahari yang cerah. Menangkap cahaya, gelang berlian Palm Tree ini secara sensual melingkari pergelangan tangan. Decor Palace –signature teknik pandai besi Piaget-- diberi kualitas seperti kehidupan pada daun, sementara berlian melambangkan pembuluh darah yang menambahkan kilauan pada ciptaan. (foto: www.piaget.com)

Panthère de Cartier High Jewelry Bracelet Gelang Panthère de Cartier High Jewelry tersusun dari emas putih, rubellite cabochon, mata zamrud berbentuk pir, onyx, dan berlian. Panther merupakan binatang simbolis dari Cartier yang muncul kali pertama di koleksi Maison pada 1914. Louis Cartier adalah yang pertama untuk menjinakkan hewan mitis (mitos). Sementara, rekannya, Jeanne Toussaint, mengubahnya menjadi sebuah legenda. Panther bisa ganas, suka bermain, atau menyenangkan, menampilkan semua aspek kepribadian yang terbebas dari satu koleksi ke koleksi berikutnya. (foto: www.cartier.com)

38


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

39


{ AUTOMOTIVE }

Bugatti Chiron Sport

VERSI LEBIH SPORTY CHIRON Chiron Sport merupakan versi baru sekaligus versi sport dari Chiron. Bugatti mengembangkan Chiron Sport bagi pelanggan yang merindukan pengalaman mengemudi lebih sporty dengan Chiron yang memiliki peningkatan dinamika lateral di jalan berliku. Chiron Sport juga yang pertama di industri automotif yang menggunakan wiper kaca depan serat karbon. TEKS RIMAN SAPUTRA N. FOTO DOK. BUGATTI

40


JULI 2018

B

ugatti telah mengasah Chiron. Versi Sport dari mobil super sport 1.500 PS-nya ini hadir dua tahun usai debut dunianya di Geneva International Motor Show. Di tempat yang sama tahun ini, merek mewah Perancis ini juga menyajikan Chiron Sport2 dengan peningkatan signifikan pada handling dan kelincahan tanpa mengubah daya maupun performa. Untuk tujuan tersebut, Bugatti telah mengembangkan paket handling dinamis serta mengurangi bobot mobilnya

sekitar 18 kilogram. Hasilnya, Chiron Sport mencapai kecepatan menikung lebih tinggi serta mampu melenggang di Sirkuit Nardò, belahan selatan Italia, 5 detik lebih cepat ketimbang Chiron. Perbedaan utama antara tampilan Chiron Sport dan versi standar adalah desain roda dan deflektor knalpot empat-pipa. Selain itu, terdapat pilihan warna dan paket trim yang memungkinkan individu pelanggan menyesuaikan penampilan sporty Chiron Sport mereka. ‘’Telah kami kembangkan

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Chiron Sport untuk pelanggan yang menginginkan pengalaman berkendara lebih sporty dengan Chiron mereka, melalui peningkatan dinamika lateral di jalan berliku,” kata Stephan Winkelmann, Presiden Bugatti Automobiles S.A.S. ‘’Bagi kami, yang penting adalah mempertahankan karakter unik Chiron, kombinasinya antara performa tertinggi, akselerasi longitudinal, kecepatan maksimum dengan kemewahan, kenyamanan, serta penggunaan sehari-hari,’’ ujarnya menambahkan.

41


Maka, kekuatan ekstrem dan data performa Chiron, juga kemudahan dan kenyamanan mengemudi, tidak berubah. Di sisi lain, justru terdapat peningkatan signifikan dalam handling Chiron Sport. ‘’Chiron Sport menjadi lebih gesit dan lincah, terutama di tikungan ketat, sehingga pengemudi bisa merasakan pengalaman yang jauh lebih emosional di jalan berliku maupun mengatasi sirkuit,’’ kata Winkelmann. L e bi h C e pat Chiron Sport dibekali paket handling dinamis baru. Pengembang Bugatti mendefinisikan suspensi yang lebih kaku, termasuk strategi kontrol baru untuk shock

absorber (peredam kejut) yang bereaksi 10 persen lebih kaku ketimbang yang didapati di Chiron. Kemudinya juga dimodifikasi tanpa mengorbankan kinerja. Pengaturan baru ini hanya berlaku dalam mode Handling pada Chiron Sport, sehingga pengemudi mampu membedakannya lebih tegas dengan mode EB. Tambahan lain atas perubahan itu adalah diferensial poros belakang telah dioptimalkan, sehingga mobil saat ini memiliki fungsi Dynamic Torque Vectoring guna distribusi torsi secara individual menuju setiap sisi roda serta meningkatkan secara signifikan perilaku kemudi

dan kelincahan kendaraan, terutama di tikungan. Perubahan ini efektif dan terdapat pada semua mode berkendara. Salah satu modifikasi yang membuat Chiron Sport lebih gesit adalah pengurangan bobot sekitar 18 kilogram, berkat penggunaan suku cadang ringan yang baru. Penghematan terbesar ini dimungkinkan sebagai hasil dari roda ringan baru, bersamaan dengan peningkatan penggunaan

42


JULI 2018

serat karbon semisal untuk stabilizer, serta tutup intercooler atau wiper kaca depan yang baru dikembangkan. Chiron Sport memiliki kaca lebih ringan pada jendela belakang. Deflektor knalpot juga lebih ringan. Maka, Chiron Sport pun menjadi lebih responsif dan lebih cepat. Pada pengujian handling di Sirkuit Nardò, pengembang Bugatti mencatat waktu lap 5 detik lebih cepat ketimbang model dasar Chiron.

Desain Sirkuit Nardò dinilai sebagai jalur acuan yang sangat cocok bagi Chiron. Di sini mobil super sport mampu mencapai potensi handling penuh, bahkan saat menikung dengan kecepatan lebih dari 200km/jam. W ip e r K aca D e pan S e r at K a r b o n Lengan wiper kaca depan yang dikembangkan Bugatti untuk Chiron Sport merupakan detail teknis yang menarik. Inilah mobil produksi

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

pertama yang menampilkan lengan wiper kaca depan yang terbuat dari serat karbon. Perkembangan baru itu menandakan Bugatti tidak membutuhkan lagi sendi yang diartikulasikan (fitur pada wiper konvensional). Fungsi sambungan ini telah diintegrasikan dalam struktur serat karbon dari lengan wiper. Selain itu, ujung lengan wiper dari aluminium diproduksi dengan proses pencetakan 3-D hemat berat. Hasilnya, wiper serat karbon

43


baru tersebut 77 persen atau lebih ringan 1,4kg dibandingkan pendahulunya. Aerodinamisnya juga ditingkatkan. Tampil L e bi h Sp o r t y Pada pandangan pertama, Chiron Sport bisa dikenali dengan velg alloy “Course” dan deflektor knalpot baru yang memiliki empat pipa bulat sebagai pengganti desain persegi panjang yang digunakan Chiron. Sejumlah fitur desain menggarisbawahi identitas Chiron Sport. Contohnya, tombol starter mesin dan tombol pemilih mode mengemudi di roda kemudi, serta pelat marketing memiliki lapisan hitam yang dianodisasi, logo “Sport”

44

pada strip sill pintu, serta sisipan pada bagian tengah konsol berbordir logo “Chiron Sport”. Tim desain Bugatti telah membuat paket warna dan pilihan trim untuk Chiron Sport yang memungkinkan pelanggan memberi kendaraan mereka tampilan paling sporty. Bodi kendaraan memiliki skema warna duo-tone klasik. Warna-A pada bagian belakang kendaraan diperlihatkan oleh karbon abu-abu. Cat Italian Red pada bagian depan merepresentasikan warna-B. Selain merah, warna yang tersedia adalah “French Racing Blue”, tone perak “Gris Rafale”, dan abu-abu gelap “Gun Powder”.

Sementara, interiornya didominasi hitam. Semua kontrol mobil memiliki lapisan anodisa hitam. Roda kemudi dan tuas pemilih dilapisi dengan kulit suede. Bugatti menggunakan tiga bahan untuk styling interior, yaitu Alcantara untuk liner atap, termasuk pilar-A dan tirai matahari, trim dinding belakang, trim sill, bagian bawah konsol tengah, bagian dalam dari bantal samping kursi, serta boot lining. Kulit halus digunakan untuk kursi, trim pintu bagian dalam, pulau-pulau pada dasbor termasuk trim cluster instrument, wadah airbag, sandaran tangan, dan sisipan konsol pusat. Dasbor, trim pintu, sandaran punggung, dan tempat kolom kemudi terbuat dari serat karbon.


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

SURABAYA CROSS CULTURE INTERNATIONAL FOLK ART FESTIVAL 2018 Minggu, 08 Juli 2018 FESTIVAL REMO DAN YOSAKOI Balai Kota, 08.00-15.00 WIB Minggu, 15 Juli 2018 PARADE PESERTA Jl. Tunjungan, 06.00-10.00 WIB TAMPILAN SENI Taman Bungkul, 19.00-22.00 WIB Senin, 16 Juli 2018 PEMBUKAAN ACARA Balai Kota, 18.00-22.00 WIB Selasa, 17 Juli 2018 WORKSHOP Gedung Siola Lt. 4,09.00-13.00 WIB TAMPILAN SENI G Walk Citraraya, 19.00-22.00 WIB

Rabu, 18 Juli 2018 TAMPILAN SENI Ciputra World, 18.00-21.00 WIB TAMPILAN SENI Royal Plaza,18.00-21.00 WIB Kamis, 19 Juli 2018 PENUTUPAN ACARA Balai Kota, 18.00-22.00 WIB

SURABAYA TOURISM INFORMATION CENTER Balai Budaya Surabaya (Rumah Bahasa) Jl. Gubernur Suryo 15, Surabaya 60271 Phone/Fax. 62 31 534 0444 Email: tic_surabaya@ymail.com

45


{ SPECIAL }

Ambon Manise Menyelami Keindahan Perairan Maluku Teks TITIN RYANTI Foto MICHAEL WALELENG

46


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

47


A

mbon merupakan satu dari sekian banyak daerah di Indonesia yang menjadi tujuan para penyelam dunia. Bahkan, Ambon dikenal sebagai salah satu tempat penyelaman muck dive terbaik. Beragam makhluk makro bisa ditemui di sini. Bahkan, beberapa telah menjadi endemic daerah ini. Selain makro yang mengagumkan, Teluk Ambon juga memiliki karang yang cantik, berkarakter unik, dan tentunya berbagai aneka jenis ikan. Teluk Ambon merupakan ‘’surga’’ bagi semua penikmat, fotografer, serta videografer bawah air. Bagi penyelam, bisa dibilang Ambon menyajikan aneka pengalaman menarik

48

yang tidak didapatkan pada wilayah perairan lainnya di Indonesia. Inilah yang membuat Ibu Tri Tito Karnavian, saya, beserta beberapa penyelam lainnya memutuskan terbang langsung dengan Batik Air menuju Ambon. Terdapat banyak titik penyelaman di Ambon. Di sekitar Kota Ambon saja terdapat beberapa titik yang bisa ditempuh hanya dalam waktu 3–20 menit menggunakan speedboat. Jika punya cukup waktu, penyelam juga bisa memilih Nusalaut dengan waktu tempuh 2–3 jam. Hari pertama penyelaman, Ibu Tri Tito Karnavian bersama rombongan memilih wilayah di sekitar Pulau

Nusalaut. Perjalanan ditempuh lebih kurang 3 jam. Kondisi perairan di Nusalaut masih lebih ‘’perawan’’. Juga disebut Pulau Hulawano (Pulau Emas), Nusalaut merupakan sebuah pulau kecil di antara enam gugusan pulau di wilayah Maluku. Terdapat tujuh desa di Pulau Nusalaut, yaitu Titawae, Abubu, Akoon, Ameth, Nalahia, Sila, dan Leinitu. Meski kami tidak datang pada waktu terbaik untuk menyelam di Ambon, Nusalaut tetap menebarkan pesonanya. ‘’Waktu bagus mengunjungi Nusalaut adalah bulan Agustus hingga Juni,’’ ujar salah satu pemandu selam kami. Yang ia katakan memang terbukti. Pada musim yang


JULI 2018

kurang baik, jarak pandang di bawah laut Nusalaut hanya mencapai 15-30 meter. Namun, dengan kondisi seperti ini masih bisa dinikmati terumbu karangnya yang sangat sehat dan beragam. Ikan ekor kuning sangat banyak dijumpai di sini. Schooling bumphead fish terlihat hilir mudik menggoda para penyelam. Bahkan, di kejauhan tampak bayangbayang hiu martil melewati rombongan Ibu Tri. Puas melakukan dua kali penyelaman, selanjutnya kami makan siang di dermaga Pulau Nusalaut. Pada hari kedua, Ibu Tri Tito Karnavian memilih titik penyelaman di sekitar Ambon yang ditempuh dalam hitungan menit. Kali ini Ibu

Tri memilih titik penyelaman Pintu Kota dan Hukurila. Tipikal titik penyelaman adalah cave diving dengan kedalaman sekitar 25-30 meter. Menyelam di titik-titik ini, seorang penyelam disarankan mengantongi sertifikat advanced. Pada saat-saat baik, di kedua titik penyelaman tersebut akan sangat berarus, sehingga dibutuhkan strategi yang matang agar para penyelam bisa menikmatinya secara maksimal. Kondisi seperti ini sudah sangat dipahami para pemandu selam di sini. Jadi, para penyelam tidak perlu khawatir. Yang terpenting, para penyelam mengikuti aturan yang ada. Keselamatan selalu menjadi yang utama.

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Hukurila Cave merupakan gua raksasa yang terbentuk dari retakan batuan. Pintu masuk gua berada di kedalaman 10 meter, sedangkan pintu keluarnya di kedalaman 20 meter. Pada sisi kanan-kiri terdapat Sponge dan Sea Fan berukuran besar. Pada musim yang baik, jarak pandang bisa mencapai 30 meter. Sebelum masuk gua, pemandu selam akan mengajak para penyelam melewati sebuah celah sempit. Menyelam di sini memang sangat sensasional. Nama titik penyelaman Pintu Kota diambil dari formasi karang raksasa di pantai yang melengkung mirip daun pintu. Masuk air pada kedalaman sekitar 15 meter, terdapat formasi batu

49


mirip pintu masuk. Di dalam, celungnya rata tertutup Sea Fan dan banyak ikan warna-warni. Jika tiba masanya, bisa didapati ikan hiu white tip yang kerap hilir mudik di Pintu Kota. Masih banyak lagi titik penyelaman yang belum kami kunjungi. Sebut saja Laha, surga bagi para penggemar muck dive. Juga ada wreck dive Pulau Tiga dan masih banyak lainnya. Belum lagi titiktitik penyelaman di sekitar Laut Banda serta gugusan

50

pulau-pulau lain. Banyak area belum tereksplorasi karena infrastuktur pendukungnya belum ada. Sebagai salah satu wilayah pertama di Indonesia yang ditempati kekuasaan Kolonial Belanda, Ambon pun memiliki sejarah panjang. Banyak budaya Ambon merupakan percampuran warisan Eropa dan masyarakat lokal. Bangunan-bangunan tua peninggalan bersejarah juga bisa didapati di sini.

Ambon memang manise. Selain alam bawah lautnya, tentu Ambon juga memiliki pantai-pantai yang cantik. Salah satu yang sempat dikunjungi Ibu Tri Tito Karnavian adalah Pantai Liang dan Pantai Natsepa. Selain pantainya, Natsepa juga terkenal dengan rujaknya. Berwisata kuliner di Ambon, belum lengkap jika belum mencicipi rujak di Natsepa.


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

51


{ DESTINATION }

PERBUKITAN AVATAR

WATUnARIwOWO Teks & Foto VALENTINO LUIS

B

ukan perkara mudah bangun subuh-subuh di Bajawa, apalagi mengendarai sepeda motor. Kota kecil ini berada di ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut, dibekap oleh pegunungan. Alhasil, sepanjang hari udaranya selalu dingin. Subuh jam 4 termasuk

52

saat terdingin di Bajawa, kita seperti berada dalam kulkas. Kendati demikian, saya tetap melajukan sepeda motor menembusi kabut, meluncur turun dari pusat Bajawa melampaui terminal bus antarkota lalu ke arah Gunung Inerie. Tangan saya seolah kaku menggenggam stang sepeda motor saking dinginnya.

Jalur yang saya tempuh ini mengarah ke sejumlah kampung tradisional yang telah mendunia, ada kampung Bena, kampung Gurusina, dan Tololela. Namun, bukan kesana tujuan saya di pagi yang masih remang ini. Saya ingin mendaki sebuah perbukitan untuk menyongsong terbit matahari.


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Ngarai panjang di sebelah utara yang ditumbuhi pepohonan.

53


(kiri) Gunung Inerie sebagai latar berbukitan Watunariwowo. (kanan) Bagian landai yang ditanami tiga buah salib.

Perbukitan ini berada di kaki Gunung Inerie , dan sudah lama sebetulnya saya mendamba untuk mendakinya. Baru kali ini saya memantapkan niat, sebab sebelum-sebelumnya saya tidak tahu rute pendakian ke puncak perbukitan tersebut. Dari seorang kenalan lokal, saya mengetahui bahwa nama perbukitan ini adalah Watunariwowo. Jalan masuk

54

untuk menggapainya melalui desa Langa, sekitar 2km dari kampung Bena yang termasyur. Karena Watunariwowo adalah perbukitan, maka ada serangkaian bukit-bukit yang akan dijumpai ketika berada di atasnya. Inilah atraksi memikat dari Watunariwowo, memungkinkan kita menikmati tempatnya dari berbagai sudut dengan variasi

pemandangan antara bukit demi bukit. Uniknya bukitbukit ini berwujud cadas serta tipis, diselimuti rumput ilalang, terapit jurang terjal di kiri-kanan, dan ngarai yang berlipat-lipat. GO L GO TA Sesampainya di Langa, sepeda motorku menekuri setapak kecil yang dikerubuti oleh pepohonan bambu.


JULI 2018

telah memancar. Sunrise sepertinya terjadi lebih cepat dari dugaaan saya. Belum sampai kaki saya menjejak di punggung bukit pertama, matahari telah menyorotkan sinarnya. Saya agak kecewa, namun terhibur oleh rona kuning kemerahan yang terpapar di Gunung Inerie seberangnya. Cahaya pagi membuat gunung berapi yang mirip piramida ini tampak sangat anggun. Saya kemudian berjalan santai di punggung bukit pertama yang landai, menikmati panorama pagi di sisi timur dan barat bukit. Setelah bagian landai ini terlewati, menyusul kemudian bukit berikutnya. Ini juga mudah didaki karena tidak menanjak. Penelusuran bukit yang satu ini ditandai oleh tiga buah salib dari kayu yang ditancapkan penduduk. Orang menyebutnya Golgota, sebagai memori terhadap kisah penyaliban Nabi Isa di Yerusalem. Cukup banyak pohon teduh di bukit ini, cocok bila ada yang berminat untuk berkemah.

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Melanjutkan pendakian ke perhentian berikut, siapsiaplah untuk terkesima. Begitu saya mencapai batuan di puncak yang langsung menghadap jurang, vista menakjubkan pun menyambut. Saya membuat banyak foto, namun kemudian menyadari bahwa tempat ini justru lebih indah dilihat langsung ketimbang dilihat melalui foto! Lekukan-lekukan lereng, dan punggung bukit yang amat tipis, seolah membawa ke dunia fantasi alien. Tak salah bila Ivan Botha, penduduk setempat, menjuluki Watunariwowo sebagai Avatar Hills, perbukitan bangsa Na’vi Avatar. LEGENDA LELUHUR Karena belum puas mendaki pagi, saya kembali lagi ke Watunariwowo sore harinya. Kali ini untuk sunset. Walaupun sehari mendaki dua kali, tapi tidak melelahkan sebab perbukitan ini tidak terlalu menanjak dan durasi pendakian pun tidak memakan waktu berjam-jam.

Sepeda motor saya pakirkan di halaman rumah warga, lantas mulai berjalan kaki. Sebenarnya jalur mendaki ke Watunariwowo sudah berupa jalan yang lebar hingga ke punggung bukit, tapi masih berbatu belum diaspal, sehingga menyulitkan untuk dilalui kendaraan. Dari balik pepohonan dan kebun kopi, warna merah langit di sebelah timur

55


Punggung bukit di sisi selatan yang dapat dilalui meskipun jurang terjal.

Ditemani Ivan Botha bersama anaknya, saya menggapai punuk-punuk bukit yang berada di punggung yang terjal. Rasanya memang luar biasa. Ivan kemudian mengisahkan legenda leluhurnya di sini. Katanya, suku Lusi – salah satu klan di Langa – dulunya membangun perkampungan di gugusan bukit-bukit Watunariwowo. Akibat perkembangan, jumlah keturunan yang bertambah, dan desakan kebutuhan pangan serta air, maka suku ini berpindah-pindah dari satu bukit ke bukit yang lain, sebelum akhirnya turun ke lembah lalu menetap di Langa. “Pada lokasi yang pernah dibuat kampung di atas bukit

56

ini masih tersisa tonggak batu megalith, juga pondasi rumah. Suku Lusi juga punya hewan mitologi, yakni babi hutan, yang diyakini mendatangkan kemakmuran. Oleh sebab itu ada bekas tempat makanan babi, sering juga ada orang yang datang membawa seserahan makanan untuk babi hutan,” cerita pria ramah itu. Di balik perbukitan Watunariwowo saya bisa melihat Laut Sawu yang luas. Momen terbenam matahari terjadi secara impulsif. Ketika bola matahari menghilang, sekonyong kawanan kabut merangkak naik perlahanlahan merambati bukit. Saya hanya menyaksikannya diam dan kagum.

Musim kemarau seperti sekarang ilalang berwarna kuning kecoklatan. Jika datang saat musim penghujan, dari bulan Januari hingga April pastinya semua bukit berbalut warna hijau bak permadani. Kami baru beranjak turun setelah malam mulai mengambang. Ivan mengajak saya ke rumahnya, makan malam bersama, dan mengisahkan budaya Bajawa lainnya yang belum saya ketahui. Kami ingin melakukan hiking bersama suatu hari kelak, ke kaki-kaki tebing perbukitan Watunariwowo yang mistis. “Sekarang kita sudah lihat dari ketinggian, berikutnya kita pilih melihat dari dasar jurang,” imbuh Ivan. Sudah pasti saya akan kembali ke Watunariwowo, ke Avatar Hills itu.


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

57


{ HOT STUFF}

Leica M10 Zagato

Kolaborasi Leica dengan Pabrikan Mobil Mewah Zagato Berkolaborasi dengan pabrikan mobil mewah asal Italia, Zagato, Leica menghadirkan kamera rangefinder Leica M10 Zagato. Kamera ini dirancang langsung oleh pemilik Zagato, Dr. Andrea Zagato dengan bodi bermaterialkan aluminium yang lebih ringan. Dengan seluruh bodi alumunium, Leica M10 Zagato memiliki bobot 590 gram sementara Leica M10 orisinil bobotnya 660 gram, termasuk baterai. Logo Leica di bodi kamera dibuat abu-abu dengan shutter merah. Leica M10 Zagato juga menjadi kamera Leica pertama yang dilengkapi grafir nomor serial tersembunyi di bagian bawah bodinya yang bisa ditemukan setelah melepas elemen baseplate. Leica M10 Zagato dipasangkan dengan lensa Summilux-M 35mm f/1.4 ASPH edisi khusus. Leica M10 Zagato dibanderol US$23,900 dan hanya tersedia 250 unit saja. (foto: en.leica-camera.com)

58


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

Zeus Concept

Konsep Motor Kustom Terbaru Curtiss Motorcycles Dahulu dikenal sebagai Confederate Motorcycles, Curtiss memiliki sejarah panjang dalam menciptakan beberapa sepeda motor kustom paling indah agresif di dunia. Sekarang mereka mengambil langkah ke masa depan dengan rilis terbarunya, Zeus concept sepenuhnya elektrik. Konsepnya jelas menggambarkan bahwa Zeus menampilkan gaya ikonik legendaris. Versi ini adalah prototipe yang dioperasikan menggunakan paket baterai lithium-ion 14.4kWh yang mengirim daya ke roda belakang melalui unit daya E-Twin pertama di dunia. Unit tersebut terdiri dari dualoutput motor elektrik yang menggerakkan poros output umum, membuatnya menjadi semacam perpaduan mekanika mesin bahan bakar tradisional, tetapi dioperasikan melalui tenaga listrik yang lebih berkelanjutan. (foto: www.curtissmotorcycles.com)

Riley Touchscreen

Smartwatch Wear OS Perdana Marc Jacobs Marc Jacobs memulai debut perdananya di segmen jam tangan pintar yang menjalankan Wear OS dengan Riley Touchscreen. Jam tangan pintar ini juga menjadi yang pertama dari Marc Jacobs yang dilengkapi layar sentuh. Riley Touchscreen hadir dengan layar AMOLED 1.19 inci yang tampil feminin dengan pilihan warna bodi emas, hitam, dan rose gold. Riley Touchscreen dilengkapi chipset Qualcomm Snapdragon Wear 2100, Google Asisstant, baterai yang bisa bertahan hingga 24 jam untuk sekali isi ulang baterai. Marc Jacobs Riley Touchscreen dibanderol US$295. (foto: www.marcjacobs.com)

59


Flyer by Kitty Hawk

FLYER ELEKTRIK Solo DITENAGAI BATERAI Lithium Polymer Kitty Hawk membuat kendaraan terbang pribadi dan serba listrik yang sangat ringan, ringkas, dan mudah digunakan. Flyer dapat membawa satu penumpang di pod tengah yang diapit oleh 10 baling-baling, dan memungkinkan pilot untuk terangkat hingga 10 kaki dari tanah ketika melaju di udara dengan kecepatan 20mph. Selama Anda terbang di atas air ataupun area yang tidak ramai, Anda bahkan tidak perlu mendapatkan lisensi pilot. Kitty Hawk berencana untuk membuat armada Flyer di seluruh dunia untuk keperluan rekreasi, sehingga Anda dapat merasakan pengalaman terbang secara solo. (foto: flyer.aero)

Spire Studio

Perekam Suara Portabel Kelas Profesional Spire Studio, sebuah alat perekam suara portabel yang bisa digunakan di mana saja dengan kualitas rekam suara jernih seperti di studio rekaman. Alat ini bisa langsung merekam suara dan telah dilengkapi mic terintegrasi kelas profesional. Spire Studio dilengkapi teknologi pengolah suara khusus dan didukung efek audio kelas studio serta bisa merekam hingga 8 lagu. Alat musik juga bisa terhubung ke Spire Studio dan tersedia fitur pengaturan input suara. Dengan konektivitas WiFi, Spire Studio bisa langsung terhubung ke smartphone. Lewat aplikasi mobile miliknya, hasil rekaman bisa langsung disunting menggunakan smartphone yang telah menyediakan beragam fitur fungsional seperti mixing, edit, trim dan beragam pilihan efek. Spire Studio dibanderol US$349. (foto: www.spire.live)

Find X Automobili Lamborghini Edition Smartphone Berteknologi Super VOOC

Find X Automobili Lamborghini Edition adalah edisi khusus hasil kolaborasi Oppo dengan Lamborghini yang dibekali teknologi Super VOOC. Find X Automobili Lamborghini Edition adalah smartphone pertama yang mengusung teknologi tersebut. Oppo mengklaim, dengan Super VOOC baterai 3400 mAh-nya dapat terisi penuh hingga 100 persen hanya 35 menit. Bodinya menggunakan material carbon fiber pada bagian belakangnya. Charger Super VOOC-nya dihiasi logo Lamborghini dengan kabel USB-C berwarna oranye. Ruang penyimpanan datanya 512GB. Find X Automobili Lamborghini Edition dibanderol 1699 euro. (foto: dok.oppo)

60


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

61


62


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

63


Lion Air-Batik Air

Masuk Maskapai Teraman

L

ion Air, Batik Air, dan Garuda Indonesia menjadi tiga maskapai besar Indonesia yang telah meningkatkan peringkat keselamatan ke level tertinggi. Indonesia juga lolos audit utama internasional. Tiga maskapai tersebut semuanya telah meningkatkan peringkat hingga tujuh bintang terkait keselamatan berdasarkan lembaga pemeringkat global AirlineRatings.com dari Australia. Peningkatan ini merupakan hasil audit baru kepatuhan Indonesia terhadap delapan kategori dalam Program Audit Keselamatan Global (USOAP) dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Kategori ini termasuk operasi, kelaikan udara, investigasi kecelakaan, aerodrome, organisasi, legislasi, layanan navigasi udara, dan perizinan. ICAO badan yang mengatur penerbangan komersial. Ketiga maskapai ini juga telah menyelesaikan Audit Keselamatan Operasional Asosiasi Angkutan

64

Udara Internasional (IOSA) yang dilakukan setiap dua tahun. Sistem peringkat keselamatan AirlineRatings.com tidak mengaudit pelatihan pilot karena ini tercakup di bawah IOSA. Pada tahun 2017, tingkat kecelakaan semua maskapai penerbangan yang terdaftar di IOSA hampir empat kali lebih baik daripada penerbangan non-IOSA (0,56 vs 2,17) dan hampir tiga kali lebih baik selama periode 2012-2016. Semua maskapai penerbangan anggota IATA diminta mempertahankan peringkat IOSA mereka. Saat ini ada 423 maskapai penerbangan yang terdaftar di IOSA, sekitar 142 maskapai anggota non-IATA. Selama beberapa tahun ke depan, IOSA akan menjalani transformasi digital yang memungkinkan maskapai anggota IOSA membandingkan kinerjanya. Dalam jangka panjang, transformasi digital akan membantu memfokuskan audit pada area dengan tingkat risiko keselamatan tertinggi.

Batik Air telah lulus sertifikasi IATA Safety and Security Assessment (ISSA) pada 2015, lulus sertifikasi IATA Operation Safety Audit (IOSA) 2016, berhasil menjadi member International Air Transport Association (IATA) 2018, dan lulus perpanjangan sertifikasi IOSA 2018. “Lion Air dan Batik Air telah mendapatkan izin terbang ke Benua Eropa setelah terbebas dari EU Banned Airlines List. Tingkat keselamatan dan keamanan maskapai itu telah diakui dunia,” ujar Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait. Pencabutan larangan terbang Uni Eropa berdasarkan keputusan pakar penerbangan 28 negara anggota Uni Eropa yang terlibat pada pembahasan EU Air Safety Committee (ASC). Penilaian juga mengacu standar penerbangan internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO). Tingkat keselamatan penerbangan Lion Air dan Batik Air sudah diakui dunia. “Tahun ini sedang diproses lagi audit IOSA kedua untuk Batik Air,” katanya.


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

WELCOME ABOARD Lion Group F leet Safety Information Exercises Route Map Entertainment On Board

65


LION GROUP FLEET

1 UNITS Boeing 747 - 400 506 seats ECONOMY

3 UNITs AIRBUS A330-300 440 SEATS ECONOMY

70 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY

36 UNITS BOEING 737 - 800 NG 189 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 3 Tahun 6 Bulan

8 UNITS Boeing 737 MAX 8 180 seats economy

LION AIR: TOTAL 118 UNITS

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS : 168 seats economy - 12 seats business

8 UNITS Boeing 737 - 800 NG

TOTAL 162 SEATS : 150 seats economy - 12 seats business

40 UNITS AIRBUS A 320-200 CEO TOTAL 156 SEATS : 144 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

BATIK AIR: TOTAL 54 UNITS 6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS : 168 seats economy - 12 seats business

23 UNITS Boeing 737 - 800 NG

TOTAL 162 : 150 seats economy - 12 seats business

16 UNITS ATR 72-600 Rata-Rata usia pesawat : 1 Tahun

MALINDO AIR: TOTAL 45 UNITS 17 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY

10 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 150 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

1 UNITs AIRBUS A330-300 440 SEATS ECONOMY

THAI LION AIR: TOTAL 28 UNITS 20 UNITS ATR 72-500 72 seats economy.

34 UNITS ATR 72-600 72 seats economy. Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 6 Bulan

WINGS AIR: TOTAL 54 UNITS 2 UNITS HAWKER 900XP Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 5 Bulan

66


JULI 2018

WELCOME ABOARD

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

SELAMAT DATANG KARTU PETUNJUK KESELAMATAN

What you need to know about the security, comfort and safety in the aircraft

Mobile phones: All mobile phones and electronic devices that use radio transmission are not allowed during the flight, as they can disturb system navigation and communication with local control tower.

Electronic devices: Laptops and PDAs may be used after the fasten seat belt off and using flight mode. After the fasten seat belt is on in preparation for landing, passengers have to turn off the laptops and PDAs.

Dangerous goods: Flammable goods (such as matches), explosives (firecrackers), material containing magnets, battery, gas cylinders, are not allowed to be brought on board.

SmokING: Government regulations prohibit smoking during flight. There are smoke detectors in all toilets and those who break the rules will be subject to penalties.

LiFe vest: Life vest is one of safety equipment in the aircraft for emergency landing on water. Please do not remove live vest from the aircraft. Passengers who steal the life vest will be punished based on Government regulations. Article 54 of Law No. 1 of 2009 (Pasal 54 undang-undangnomer 1tahun 2009).

AlcoholiC beverage: Batik Air does not provide alcohol on Batik Air flight service. Passengers are prohibited from consuming alcohol during the flight.

PREGNANT WOMEN: Over 28 weeks women pregnant are required to include a medical certificate stating that passengers are medically fit to fly. And fill out the form of risk called Form of Indemnity (FOI).

Travelling with kids: Batik Air does not provide baby food for domestic service, diapers are also not provided on the plane. Batik Air only provides hot water for baby milk.

Safety Priority: • Seat belts should always be fastened during take-off and landing. It is recommended to always put the seat belt during flight. • Luggage must be placed in the overhead lockers or under the seat in front of you. • Please read the safety instruction card that is present in the seat pocket. In the card you can determine the location of the emergency exit and a life jacket. • Look carefully the safety demonstration and instructions which is given by the cabin crew.

Baggage: • Goods or sharp objects should be placed in the check in bags and not allowed to be brought into the cabin. • Bring precious objects in the bag you carry yourself. • Note the weight of your luggage : • Carry-on baggage not more than 7KG • Baggage for domestic & international routes: • Economy class : 20KG - Business class : 30KG

Apa yang harus Anda ketahui tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda di dalam pesawat

PONSEL : Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada di dalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat.

PERALATAN ELEKTRONIK : Untuk penggunaan laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbelt “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat makan penumpang harus mematikan penggunaan laptop dan PDA tersebut.

BARANG-BARANG BERBAHAYA LAINNYA : Barang-barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa.

MEROKOK : Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan. Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar aturan.

BAJU PELAMPUNG : Jaket/baju pelampung merupakan salah satu peralatan keselamatan di pesawat untuk kondisi darurat di atas air, jangan keluarkan jaket/baju pelampung dari tempat dalam kondisi normal dan tidak untuk dibawa pulang. Penumpang akan mendapatkan hukuman bagi yang mencuri jaket/baju pelampung berdasarkan Peraturan Pemerintah Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009.

MINUMAN BERALKOHOL Batik Air tidak menyediakan minuman beralkohol di seluruh penerbangannya, dan seluruh penumpang Lion Air dilarang mengonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berlangsung.

Wanita Hamil Usia kehamilan di atas 28 minggu diwajibkan menyertakan surat keterangan medis yang menyatakan penumpang sehat secara medis untuk ikut dalam penerbangan. Dan mengisi formulir pertanggungan risiko Form of Indemnity (FOI).

PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK Batik Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan di pesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi.

UTAMAKAN KESELAMATAN • Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. • Barang bawaan harus diletakkan di atas kepala atau di bawah kursi di depan Anda. • Silahkan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantong kursi. Di kartu tersebut Anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. • Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew.

BAGASI : • Barang atau benda tajam harus dipak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa ke dalam bagasi kabin. • Bawalah benda berharga dalam tas yang Anda bawa sendiri. • Perhatikan berat bagasi Anda. • Carry on baggage (Bagasi Kabin) tidak lebih dari 7 kg ₋₋ Bagasi untuk Rute Domestik & Internasional Kelas Ekonomi : 20 kg - Kelas Bisnis : 30 kg

67


{ SSQ}

Keselamatan juga ada di tangan Anda. Pada konter pemeriksaan di bandara seluruh dunia, Anda akan menemukan pemberitahuan tentang barang-barang yang tidak dapat di bawa ke dalam pesawat. Staf pemeriksa juga akan mengajukan pertanyaan tentang bahan berbahaya yang tidak diizinkan dibawa dalam bagasi terdaftar atau bagasi tangan Anda. Secara teknis kami Dangerous Goods atau DG. Saat ini semua orang bepergian membawa beberapa perangkat elektronik yang ditenagai baterai seperti telepon genggam, senter, tablet, komputer, dll. Menurut beberapa sumber terkemuka, jumlah rata-rata baterai di pesawat terbang sekitar 3 baterai per penumpang. Beberapa perangkat elektronik seperti, ponsel, tablet, komputer, power bank dilengkapi baterai Lithium. Baterai Lithium berharga karena kemampuannya untuk mengisi, mengeluarkan, serta menyimpan energi secara berkelanjutan. Namun, baterai Lithium memiliki beberapa potensi bahaya, termasuk kebakaran dan ledakan yang bisa terjadi karena sejumlah penyebab, seperti kerusakan mekanis, serta sistem pengisian daya dan perlindungan elektroda yang buruk. Jika Anda kehilangan ponsel dalam penerbangan di dalam kursi Anda, jangan mengoperasikan mekanisme berbaring sampai Anda yakin mekanisme tempat duduk tidak dapat merusak telepon Anda dan membuat masalah. Awak kabin juga akan membantu Anda. Baru-baru ini, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menerbitkan rekomendasi untuk power bank dan baterai Lithium cadangan yang dibawa di atas pesawat. Banyak negara telah mengikuti rekomendasi ICAO, termasuk rekomendasi ICAO sebagai panduan untuk mengangkut power bank dan baterai Lithium cadangan. Jika bepergian membawa baterai cadangan atau power bank, Anda harus melihat spesifikasi teknis baterai atau power bank tersebut. Anda akan menemukan angka yang dinyatakan dalam Watt-jam (Wh). Jika nomor dalam baterai atau power bank Anda kurang dari 160 Wh Anda dapat bepergian membawa baterai tersebut di bagasi bawaan Anda. Secara umum, jika power bank Anda atau daya baterai lebih dari 160 Wh, mereka harus diangkut sebagai kargo sesuai dengan peraturan mengenai barang berbahaya. ICAO juga menetapkan batasan dalam jumlah perangkat elektronik portabel (PED) oleh penumpang, setiap orang dibatasi hingga maksimum 15 PED. Jika Anda memiliki keraguan, jangan ragu untuk menghubungi personel maskapai penerbangan. Kami peduli keselamatan Anda di dalam pesawat, tetapi kami juga membutuhkan Anda untuk membawa DG dengan aman di pesawat. Selamat menikmati penerbangan Anda. Capt. Jose Fernandez Corporate Safety Director Lion Group

68

Safety is also in your hands. In the airport checking counters all over the world, you will find notices about goods that cannot be carried on board the aircrafts. The checking staff will also ask you questions about dangerous materials that cannot be carried in your checked baggage or in your hand baggage. We call them technically Dangerous Goods or DG. Nowadays everybody travels with some electronic devices powered by batteries as handphones, flashlights, tablets, computers, etc. In accordance with some reputable sources, the average number of batteries in an aircraft is around 3 batteries by passenger. Some electronic devices as, cell phones, tablets, computers, power banks are equipped with Lithium batteries. Lithium batteries are valuable because of their ability to charge, discharge and store sustainable energy. However, the Lithium batteries had some potential hazards including fire and explosion that can occurs for a number of reasons, as mechanical damage, poor charger system, poor electrode protection. If you lose your cell phone in flight inside your seat, do not operate the reclining mechanism until you are sure the seat mechanism cannot damage your phone and create a problem. The Flight Attendants will help you as well. Recently, the International Civil Aviation Organization (ICAO) has published recommendations for power banks and spare Lithium batteries carried on board of an aircraft. Many countries have followed the ICAO recommendations, including the ICAO’s recommendations as a guidance for the transport of power banks and spare Lithium batteries. If you are travelling with a spare battery or a power bank, you have to look in the technical specification of the battery or power bank. You will find a number expressed in terms of Watt-hour (Wh). If the number in your battery or power bank is less than 160 Wh you can travel with them in your carryon luggage. Generally speaking, if your Power Bank or Battery power is more than 160 Wh, they must be transported as cargo in accordance with the DG regulations. The ICAO has also established limitations in the number of portable electronic devices (PED) by passenger, each person is limited to a maximum of 15 PED. If you have any doubt, do not hesitate to contact the airline personnels. We care about your safety on board, but we also need you to transport any DG safely on board. Have a safe and pleasant flight.


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

69


ROUTE MAP LION AIR GROUP

70


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

71


72


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

73


74


JULI 2018

INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR

75


76


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.