08-07-2015
Anthrax, Proyek Militer AS Berkedok Proyek Riset Kesehatan (Bag I) Penulis : Hendrajit, Peneliti Senior Global Future Institute (GFI)
Beberapa waktu lalu, terbetik kabar Militer Amerika Serikat mengirim bakteri anthrax yang masih hidup ke lembaga-lembaga riset negaranya, dalam hal ini ke lembaga yang ada di 9 negara bagian Amerika, termasuk California dan Maryland, dan juga lembaga militer di pangkalan Amerika di Osan, Korea Selatan. Pihak militer AS di Pentagon mengatakan sejauh ini sampel anthrax di lembaga riset pangkalan Osan itu digunakan untuk menjalankan eksperimen penetralan racun. "Bakteri anthrax itu dibenarkan masih hidup saat melakukan eksperimen, dan telah dibuang sesuai aturan," seperti yang dilansir laman KBS, Korsel. Namun demkian peristiwa ini tetap saja cukup mengkhawatirkan, apalagi ada beberapa media Amerika yang mengabarkan bahwa setidaknya sudah ada empat orang yang meninggal dunia akibat infeksi bakteri anthrax tersebut. Simpang-siurnya kebenaran informasi terkait berapa jumlah korban jiwa yang tewas akibat pengiriman sampel anthrax ke lembaga riset militer di 9 negara bagian AS maupun lembaga riset militer yang berada di pangkalan militer AS di Osan, Korea Selatan, disebabkan oleh kenyataan bahwa beberapa proyek penelitian mengenai bakteri Anthrax dilakukan secara tertutup dan rahasia di bebeerapa laboratorium militer, yang diyakini beberapa pakar sampel bakteri anthrax tersebut digunakan sebagai tes uji kelayakan untuk pembuatan dan penggunaan senjata biologis. Sehingga tak ada satupun informasi yang bisa diuji validitasnya. Besar kemungkinan, jumlah korban jiwa yang tewas lebih dari empat orang. Mencuatnya berita seputar pengiriman sampel bakteri Anthrax yang masih hidup ke lembaga-lembaga riset militer di 9 negara bagian AS maupun di Korea Selatan, menurut saya saya sangat penting untuk disoroot. Karena hal ini mengindikasikan bahwa ternyata AS yang selama ini berusaha mengontrol proyek-proyek persenjataan bio-terorisme di beberapa negara, termasuk Indonesia, ternyata gagal untuk mengontrol laboratorium-laboratorium di negaranya sendiri. Beberapa tulisan saya terdahulu, khususnya terkait NAMRU-2 AS, membuktikan bahwa Pentagon telah melakukan beberapa penelitian di bidang bakteri Anthrax yang amat berbahaya bagi karena ketika bakteri tersebut menyebar secara tidak terkendali ke lingkungan sekitar, hal itu bisa membahayakan nyawa manusia. Sehingga pihak berwenang di Pentaton kemudian memprakarsai beberapa proyek penelitian militer berkedok penelitian kesehatan di beberapa negara kawasan ASEAN seperti Indonesia, Filipina, dan Kamboja. Dasar pertimbangannya setidaknya ada dua: 1. Menghindari bahaya dari proyek ini di dalam negeri AS. 2. Dengan adanya laboratoruum militer berkedok penelitian kesehatan, pihak berwenang di AS bisa mengelak dari tanggungjawab ketika terjadi kasus seperti pengiriman sampel bakteri Anthrax ke 9 negara bagian maupun ke pangkalan militer AS di Osan, Korea Selatan. Anthrax Berhubungan Erat Dengan Proyek Militer Departemen Pertahanan AS