08-07-2015
Anthrax, Proyek Militer AS Berkedok Proyek Riset Kesehatan (Bag II) Penulis : Hendrajit, Peneliti Senior Global Future Institute (GFI)
Di Balik Serangan Oktober 2001
Anthrax
September
dan
Mengenai sepak-terjang pemerintah Amerika Serikat untuk menghindar dan mengelak dari tanggungjawab atas terjadinya pengiriman bakteri Anthrax seperti dalam kasus pengiriman sampel bakteri Anthrax ke laboratorium riset di 9 negara bagian AS dan pangkalan militer AS di Osan, Korea Selatan, memang sudah sering terjadi berulangkali. Serangan Anthrax yang terjadi terhadap warga AS selama September dan Oktober 2001 lalu, pada hakekatnya bukan merupakan serangan Anthrax yang dilakukan oleh Osama Bin Laden, Al Qaeda ataupun yang berasal dari negara-negara Timur Tengah yang dipandang oleh Washington sebagai negara-negara berhaluan Islam radikal. Seperti yang kemudian dilakukan Presiden George W Bush ketika itu, mereka menyalahkan dan menuding pihak lain yang tidak bersalah sehingga terkesan pemerintah AS tidak terlibat. Pada saat orang Amerika sadar bahwa semua itu perbuatan pemerintahnya, kerusakan sudah terlanjur terjadi, dan pemerintahan baru kemudian bereaksi seakan-akan terkejut dan bertekad untuk menindak yang bersalah ke pengadilan. Namun nyatanya, mereka justru akan menghancurkan dan menyembunyikan bukti-bukti, dan memberi julukan baru bagi mereka yang bersalah melakukan kejahatan terhaap kemanusiaan. Skenario ini diulang berkali-kali oleh pemerintah yang lama dan yang baru. Padahal, kalau kita telisik kejadian sebelum terjadinya serangan Anthrax yang diklaim dilakukan oleh Bin Laden dan Al Qaeda pada Oktober 2001, Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld sendiri telah mengakui bahwa Pentagon sedang melakukan pengembangan dan pengjujian senjata virus Anthrax yang dibuat secara biologis. Dan mengakui pula bahwa proyek ini semata-mata dilajukan demi untuk pertahanan. Berarti, ketika Oktober 2001 terjadi serangan Anthrax terhadap warga AS tak lama setelah terjadinya aksi teror pemboman terhadap Gedung WTC pada September 2001, Pentagon sudah mulai memproduksi senhata Anthrax. Tentu saja kejadian ini tidak bisa kita pandang sebagai peristiwa kebetulan semata. Ini tentu saja sebuah perkembangan teknologi pertahanan strategis yang cukup berbahaya bagi keselamatan manusia. Dari sudut pandang jenis persenjataan dalam studi kemiliteran, Anthrax merupakan senjata ofensif dan bukan defensif. Senjata jenis ini dapat digunakan sebagai senjata penyerang pertama bukan senjata untuk mempertahankan diri. Maka itu masuk akal jika kemudian Presiden George W Bush menolak untuk menandatangani draf perjanjian yang menguatkan konvensi senjata biologi pada 1974. Karena dengan menandatangani draf perjanjian tersebut, berarti pemerintah AS terikat pada kewajiban untuk membuka informasi mengenai di mana, dan terhadap siapa Amerika menguji-coba senjata biologi ini. Dengan kata lain, sedari awal proyek penelitian Anthrax yang erat kaitannya dengan