26 PCC TO BREMEN LAPORAN URIPTO WIDJAJA

Page 1

SUKA DUKA IKUT PEMDA DKI PCC KE CHOIR OLYMPIC BREMEN

Komentar Tina Widjaja: "Gileeee deh Babe gue, lupa udah umur 80 tuh! Ho3.........." PENABUR Children Choir yang mewakili Pemda DKI untuk lomba paduan suara sedunia di Bremen sudah kembali di tanah air dengan hasil lomba yang cukup lumayan yaitu diraihnya 2 medali perak. Saya membuat catatan harian dari anjang sana selama seminggu yang isinya, ada yang menyenangkan, ada pula yang mengharukan. Tidak kurang pula hal-hal yang menyeramkan yang patut dan harus teliti direnungkan dan dijadikan pelajaran bagi pengurus BPK PENABUR, pimpinan paduan suara maupun orang tua. Bukan hanya untuk menyiapkan diri mengikuti Choir Olympic dua tahun lagi di Xiamen, Tiongkok, tetapi juga baik untuk teman-teman yang bertugas membawa bendera mempertaruhkan nama BPK PENABUR di arena perlombaan, apa lagi ditambah predikat mewakili Pemda DKI, untuk merenungkan. Saya sangat mengharapkan catatan harian ini bisa meningkatkan kemampuan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas pelayanan. Keberadaan saya di tengah-tengah PCC Bremen, selama Choir Olympic, bukan acara saya semula. Saya berangkat bersama PCC hanya untuk memenuhi janji saya kepada Rizal bahwa saya akan ikut jika ia memperbaiki hubungannya dengan pengurus BPK PENABUR dan patuh pada pimpinan dan peraturan BPK PENABUR dalam mempersiapkan PCC ke Bremen. Setelah tiba di Bremen rencana saya adalah memisahkan diri dan keliling Eropa tengah, terus ke Moscow pada tanggal 9 Juli 2004, tapi Tuhan merencanakan lain. Saya batal keliling Eropa Tengah, tinggal di Bremen terus bersama PCC, hingga selesainya perlombaan.

Selasa, 6 Juli 2004, PCC Go International Pk. 17:30 Saya tiba di airport Sukarno Hatta, di mana anak-anak PCC di bawah pimpinan sdr. Rizal dan ketua panitia sdri. Lionny dkk sudah kumpul diantar banyak orang tua murid. Saya tidak mendapat tiket tetapi hanya diberikan boarding pass bersama passport saya, yang hampir satu bulan diserahkan kepada kepada sdr. H untuk mendapatkan visa Russia yang ternyata gagal. Setelah berada di ruang tunggu, kira-kira 15 menit lagi akan boarding, saya menerima telepon dari Lionny bahwa dia tidak bisa masuk dulu karena sebagian dari barang-barang/peralatan harus diturunkan karena overweight harus bayar hampir US $ 5000, pada saat itu uangnya yang dibawa tidak mencukupi, sdr. H yang mengurus tiket tidak dapat membantu karena tidak bawa uang. Saya segera keluar dan memberikan kartu kredit saya untuk dipakai membayar kekurangannya, sehingga peralatan musik, gamelan dll, tidak diturunkan dan dapat dipakai di dalam perlombaan di Bremen. Bayangkan jika PCC tiba di Bremen tanpa alat-alat. Saya merasakan ada yang hal tidak beres antara panitia dan H yang sampai hati membiarkan staff KLM menurunkan peralatan yang diperlukan untuk perlombaan. Pesawat KLM berangkat Pk. 20:00, sedikit terlambat mungkin karena overweightnya PCC tadi.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.