Inspirasi Bisnis dan Pribadi Bertumbuh
KAMIS WAGE, 10 NOVEMBER 2016 9 SAPAR 1950 JE
Investor Abaikan Perintah Pembongkaran Tower Ilegal BERNAS, JOGJA - Investor pendiri menara telekomunikasi (tower) tak memperlihatkan iktikat baik atas surat peringatan Dinas Ketertiban (Dintib) Kota Yogyakarta perihal pembongkaran tower-tower ilegal. Kondisi ini memaksa Dintib harus melakukan pembongkaran tower sendiri dengan biaya anggaran dari APBD.
Kepala Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, Nurwidihartana, saat ditemui di DPRD Kota Yogyakarta, Rabu (19/11), mengaku k ecewa karena sampai saat ini belum ada respon baik dari para pendiri
tower atas surat peringatan pembongkran keberadaan tower liar. Padahal surat peringatan itu sudah untuk kedua kalinya, dan kemarin kembali dikeluarkan surat peringatan ketiga atau surat terakhir.
“Belum ada respon, meskipun sudah kami layangkan surat pertama dan kedua,” kata Nurwidihartana. Surat peringatan ketiga tersebut berlaku selama tujuh hari kerja. Jika investor tower tetap membandel maka Dintib akan melakukan upaya pembongkaran paksa. “Namun, harap dimengerti untuk melakukan pembongkaran kita terkendala
anggaran. Belum bisa dilaksanakan pada akhir tahun ini, kemungkinan baru tahun depan, menunggu anggaran baru,” katanya. Sejauh ini Dintib mengusulkan anggaran penertiban khusus tower tak berizin sebesar Rp 40 juta. Ia juga menjelaskan sebenarnya amanat Perda Nomor 2/2012 pembongkaran itu dibebankan ke pemasang menara. ke hal 7
BANTAH ISU Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan), Mensesneg Pratikno (kiri), Seskab Pramono Anung (kedua kanan) memberikan keterangan pers terkait isu pergantian Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/11). Presiden menegaskan bahwa tidak ada pergantian Panglima TNI yang kini dijabat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Presiden menilai isu tersebut hanya untuk memanaskan suasana politik negara oleh pihak tertentu.
DIGITALIZING SINERGY
NO 295 TH KE-70 TERBIT 16 HAL Rp 3.000
Warga Gunungkidul Tak Butuh Lagi Bantuan Air
GUNUNGKIDUL, BERNAS – Cuaca ekstrem yang berakibat langs ung pada tingginya curah hujan, menyebabkan masyarakat Gunungkidul di tahun 2016 ini tidak butuh lagi bantuan air bersih. Program droping air yang dilakukan pemkab juga tidak banyak diharap warga. Menurut Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) pemkab Gunungkidul, Dwi Warno Widi Nugraha, pemkab Gunungkidul di tahun 2016 ini sebenarnya telah menyediakan dana Rp 650 juta untuk program bantuan air bersih bagi korban kekeringan. “Namun hingga kini hanya terpakai tidak sampai 20 persen, sehingga masih banyak sisa dan akan kami kembalikan pada kas daerah,” katanya, Rabu (9/11). Dwi menambahkan, sebanyak 11 kecamatan yang setiap tahunnya menjadi langganan kekeringan dan selalu meminta bantuan air bersih, tahun ini
banyak yang tidak mengajukan bantuan. “Karena persediaan air memang banyak, sehingga tidak butuh bantuan,” katanya. Menurut Dwi, program droping air bersih dipastikan tidak akan dilaksanakan karena saat ini sudah memasuki musim penghujan. “Ini sebenarnya sangat baik. Karena tujuan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan air, kalau warga sudah banyak persediaan air, maka mereka tidak lagi perlu bantuan,” ujarnya. Kepala Bidang Sosial Dinsosnakertrans, CH Suyatmiyatun, menginformasikan tahun 2017 mendatang tidak ada pengurangan dana meski anggaran yang diberikan tahun ini tidak habis. Sebab tidak terserapnya anggaran akibat pengaruh cuaca yang tidak bisa diprediksi kedatangannya. Setiap tahun, anggaran untuk bantuan air bersih dipastikan ada dengan jumlah yang hampir sama, sekitar Rp 600 juta.(ryo)
Bernas Hari Ini - Korban Truk Meledak Bertambah
Hal 3
- Pemerintah Genjot Kemudahan Berusaha
Hal 5
- Pusat Ambil Alih Kasus Giwangan
Hal 10
- Sleman Barat Minim Kunjungan Wisata
Hal 11
YUDHI MAHATMA/ANTARA
Parkir Sembarangan, Jokowi : Saling Hujat Bukan Kepribadian Bangsa Mobil Digembok Petugas J A K A RTA , B E R N A S - Presiden Joko Widodo mengatakan insiden saling menghujat ataupun mengejek di media sosial bukan tindakan yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. “Apakah itu budi pekerti yang ditanamkan kepada kita? Saya kira tidak. Ini ada infiltrasi lewat media sosial yang kita tidak sadar dan tidak kita saring,” kata Jokowi di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/11). Menurut Jokowi, dia telah menyarankan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membuat etika berinternet dan berbahasa serta bertutur kata dalam dunia maya. Kepala Negara berharap dengan mengatur etika dalam dunia maya, maka dapat memberi pengaruh baik bagi masyarakat. “Menjadi Indonesia berarti setiap orang, setiap organisasi harus berjiwa Pancasila, berjiwa Bhineka Tunggal Ika, menjunjung tinggi toleransi, berjiwa gotong-royong,” kata Presiden dalam arahannya saat Munas LDII tersebut.
Presiden didampingi sejumlah menteri di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno tiba di Balai Kartini pada sekitar pukul 08.30 WIB. Dalam beberapa hari terakhir, Presiden menyambangi sejumlah ormas Islam antara lain Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PP Muhammadiyah juga untuk bersilaturahim dan membicarakan upaya damai membangun bangsa. Dalam kunjungannya itu, Jokowi juga mengapresiasi upaya ormas Islam dalam menjaga ketertiban saat unjuk rasa 4 November lalu. Munas LDII Presiden Joko Widodo melakukan silaturahim kepada para peserta Musyawarah Nasional Ke VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) membahas tentang perdamaian dalam pembangunan bangsa. Presiden menjelaskan apresiasi
ke hal 7
JOGJA, BERNAS -- Sejumlah kendaraan roda empat (mobil) yang parkir sembarangan di Jalan Cik Di Tiro, Yogyakarta, digembok Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Rabu (9/11). Semua mobil yang digembok petugas, adalah mobil pribadi. Wawan, salah seorang warga yang menjadi saksi mata, mengungkapkan meski sudah berulang kali ada penggembokan mobil yang parkir di badan jalan Cik di Tiro, masih ada saja
pengendara yang bandel. “Ini sudah sering dilakukan, namun kok belum jera. Padahal rambu larangan parkir sudah terpasang di sepanjang jalan,” kata Wawan. Menurut Wawan, jika parkir liar seperti ini didiamkan dapat menimbulkan kemacetan dan kesemrawutan di Jalan Cik di Tiro. Sebab bukan tidak mungkin pengendara lain akan melakukan hal yang sama, jika parkir liar ini tidak ditertibkan. Menurut sekretariat Dinas
Perhubungan DIY, kebijakan tersebut sudah lama berlangsung. Hal tersebut merupakan kebijakan dari pusat untuk menertibkan lalu lintas di DIY yang mulai macet. “Sudah berjalan tiga bulan ini dan akan terus ditertibkan. Karena banyak pengemudi yang tidak menghiraukan ramburambu lalu lintas. Penertiban ini dilakukan atas kerja sama DAOP dengan aparat kepolisian,” kata Darman, saat dihubungi Harian Bernas via telepon. ke hal 7
GALIH WIJAYA/HARIAN BERNAS
DIGEMBOK – Sejumlah mobil yang diparkir di Jalan Cik di Tiro Yogyakarta digembok petugas Dinas Perhubungan karena parkir di kawasan larangan parkir.
“Mbok Jangan Kesusu Bongkar Rumah Saya” PROSES pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) terus bergulir. Pembayaran ganti rugi tanah, meski terkesan tersendat, masih terus berjalan. Pekan depan, proses pembayaran ganti rugi untuk tanah warga yang tergusur proyek bandara, akan memasuki babak akhir. Antrean warga yang sedang menunggu pencairan uang ganti rugi terlihat di Balai Desa Palihan, Rabu (9/11). Meskipun nampak ikhlas dan pasrah, namun sesekali beberapa orang terlihat termenung. Entah apa yang sedang berkecamuk di benak mereka. Boleh jadi mereka sedang memikirkan masa depannya setelah tergusur dari tempat tinggalnya. Memang tidak semua warga tergusur. Ada sebagian warga yang hanya tegalannya yang tergusur oleh proyek bandara. Sedangkan rumah tinggalnya masih utuh karena berada di luar area calon bandara internasional itu. Bagi warga yang tanah dan rumahnya tergusur, tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Kepada Agus Ardianto, petugas divisi operasional dari PT Angkasa Pura, beberapa warga akhirnya tak tahan
untuk “curhat”. “Mbok jangan kesusu dibongkar rumah saya to pak. Tolong usahakan dibangun (kawasan) relokasi dulu, baru rumah saya dibongkar,” kata Imo Sumarto, 74 tahun, yang kemarin menerima uang ganti rugi
rumah dan pekarangannya. Mbah Imo, warga Dusun Monggangan Desa Palihan Kecamatan Temon ini menerima ganti rugi tanah pekarangannya yang berlokasi di pinggir jalan raya. “Rumah dan pekarangan dapat ganti rugi Rp 3,5 miliar.
SRI WIDODO/HARIAN BERNAS
GANTI RUGI – Suasana pembayaran ganti rugi di Balai Desa Palihan, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Rabu (9/11).
Ini satu bidang. Saya punya lima bidang, semua terkena bandara,” kata mbah Imo. Meskipun ia menerima uang banyak, namun uang ganti rugi itu harus dibagi rata kepada anak-anaknya. “Anak saya ada lima orang,” ujarnya lirih. Pembayaran ganti rugi, Rabu (9/11) kemarin merupakan kegiatan pembayaran lanjutan. Mereka adalah warga yang hasil pengukurannya keliru kemudian dibetulkan. Pembayaran ganti rugi juga diberikan kepada warga yang semula menolak bandara kemudian balik menerima. “Saya kira pekan ini belum selesai. Punya orang tua saya hingga sekarang ini belum selesai validasinya” ujar Supriyadi, warga Palihan. Pelayanan pembayaran di Paliyan kmarin sempat terganggu, karena listrik PLN mati. Tim kemudian menyewa genset untuk menghidupkan komputer dan perangkat lainnya. Agus Ardiyanto menuturkan, akhir pekan ini akan dilakukan penanda tanganan MOU antara Pemda DIY dan Kulonprogo serta dengan PT Angkasa Pura I mengenai pembanguan kawasan relokasi.(wid)
Ma araman
Motor Kenangan
H
idup ini terkadang penuh kejutan. Namun kejutan yang dialami Budi, terasa tak masuk akal. Bahkan, Budi sendiri hampir tak percaya dengan kejutan besar di depan matanya. Budi dan Julia adalah pensiunan perusahaan BUMN yang kini menghabiskan masa tuanya di Purwomartani, Sleman. Pasangan ini menikah 47 tahun lalu secara diam-diam. Mereka “kawin lari” lantaran tidak disetujui kedua orang tua mereka. Budi, pria asal Balikpapan ini, membawa Julia ke Bontang untuk menikah di sana. Jarak antara Balikpapan dan Bontang itu kira-kira sejauh 235 km, dan mereka menempuhnya dengan menggunakan sepeda motor. Minggu lalu, Budi yang kini telah berusia 69 tahun itu pergi mengunjungi putranya di Samarinda. Tanpa sengaja ia melihat motor yang dia pikir memiliki model serupa dengan sepeda motornya dulu. Sampai akhirnya dia membuka poros mesinnya dan menemukan sebuah pesan cinta yang ia tulis puluhan tahun lalu. Budi terkesima. Ternyata bukan hanya mirip, tapi benar-benar motor yang dulu dimiliknya. Pesan cinta yang dia tulis dahulu berbunyi “Motor ini adalah awal dari segalanya dan membuat cinta kita jadi nyata”, lengkap dengan inisial nama mereka dan tahun di mana mereka menikah. Budi dan Julia sangat terkejut sekaligus senang mendapatkan motor tua itu, karena motor itu adalah saksi perjalanan hidup mereka. Motor itu terjual, lantaran mereka membutuhkan biaya untuk menyambung hidup pasca menikah.(jay)
Kamis Wage, 10 November 2016
Kompetensi Pembuatan Karya Ilmiah Rendah JOGJA, BERNAS--Kom petensi guru untuk membuat karya ilmiah masih rendah pada saat ini. Padahal pembuatan karya ilmiah sangat penting dalam menunjang peran mereka sebagai tenaga pendidik, terma suk dalam proses sertifikasi. “Biasanya kesulitan pembua tan karya ilmiah karena para guru tidak mempunyai referensi untuk bahanbahan karya ilmiah,” ujar Dr Suparman MSi DEA, Ketua Program Studi(kaprodi) Magister Pendidikan Matematika Uni versitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam Workshop Menulis Artikel Jurnal di kampus II UAD, Rabu (9/11). Selain referensi, menurut Suparman, para guru juga seringkali kesulitan dalam mem publikasikan artikel atau karya ilmiah mereka ke jurnaljurnal, baik di level lokal, nasional maupun internasional. Kesulitan publikasi itu akhirnya berpenga ruh pada penilaian kinerja dan kompetensi mereka. Belum lagi kesulitan dalam menentukan metodologi pene litian sebagai bahan atau tema penelitian dan artikel ilmiah yang dibuat. Pemilihan met odologi penelitian menjadi sangat penting agar artikel yang dibuat berbasis kajiankajian ilmiah yang dapat dipertang gungjawabkan. Untuk mengatasi persoalan
tersebut, para guru sebenarnya bisa mengembangkan penelitian dan karya ilmiah dari halhal yang dekat dengan keseharian mereka sebagai tenaga pendidik. Berbagai persoalan pendidikan dan pembelajaran pada peserta didik dapat dijadikan tema atau isuisu dari karya ilmiah yang mereka buat dengan meman faatkan teknologi informasi (TI). “Dari persoalan yang ditemu kan di kelas, guru bisa mengem bangkan inovasi atau solusi lain yang hasilnya dapat ditulis seb agai karya ilmiah,”ungkapnya. Sementara Dosen Pascasa rjana UAD, Dr Dwi Sulisworo mengungkapkan, untuk menulis karya ilmiah dibutuhkan target jurnal. Target ini jauh lebih penting sekedar penyiapan karya ilmiah. “Analisis jurnaljurnal yang potensial dan pilih salah satu untuk target publikasi karya ilmiah,”ungkapnya. Yang tidak kalah penting, lanjut Dwi adalah pengecekan bahasa dan kemungkinan plagi asi. Pengecekan tersebut jadi ke harusan agar karya ilmiah yang dihasilkan bukan merupakan karyakarya yang sudah diter bitkan sebelumnya. “Menulis artikel bersama dengan penulis juga jadi salah satu cara yang tepat untuk bisa mendiskusikan hasil penelitian yang dilakukan,” imbuhnya.(ptu)
JAKARTA, BERNAS-Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi meyakini dengan regulasi yang semakin mendukung akan meningkatkan jumlah lisensi yang diberikan peneliti Indonesia. “Aturan tentang lisensi su dah tidak ada masalah sehingga transfer teknologi dari kalangan peneliti ke industri seharusnya sudah tidak jadi masalah,” kata Dirjen Penguatan Inovasi Ke menterian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristek dikti) Jumain Ape di Jakarta, Rabu (9/11). Dengan kebijakan yang ada, ia meyakini masingmasing pihak yakni peneliti sebagai pemegang Hak Atas Kekay aan Intelektual (HAKI) yang memberikan lisensi dan industri yang menggunakannya sudah mendapat keuntungan. Dengan sudah adanya akun barang dengan perlakuan khusus untuk riset, Mekanisme Block Grant, dan adanya Standar Biaya Keluaran (SBK) dengan klasifikasi manuscripct, model, publikasi nasional, publikasi internasional, publikasi in ternasional bereputasi, riset
berbasis inovasi berdasarkan tingkat kesiapan teknologi, dan sebagainya, ia meyakini kede pan lisensi akan lebih banyak diberikan ke industri seiring dengan adanya peraturan yang mendukung tersebut. Saat ditanya jumlah lisensi dari peneliti Indonesia yang digunakan industri dalam dua tahun terakhir, ia tidak menye butkan angka pastinya, namun dirinya menyebut ada beberapa yang diberikan kepada industri sehingga sudah menghasilkan royalti. “Saya kira sudah ada yang berjalan, baik dari LIPI maupun BPPT sudah ada yang memperoleh royalti dari lisensi yang diberikan,” ujar dia. BPPT misalnya, menurut Jumain, telah memberikan empat lisensi selama dua tahun terakhir, diantaranya diberikan kepada PT Inti, PT LEN dan PT Kimia Farma. PT Kimia Farma memproduksi garam farmasi dengan menggunakan lisensi dari BPPT. Setahun lisensinya bisa menghasilkan Rp 1,2 mil iar per tahun dan 40 persennya diterima oleh peneliti, 60 persen diterima oleh institusi dalam hal ini BPPT. (ant)
Bantuan Operasional Madrasah Rp 3 M
JOGJA, BERNAS--Dinas Pendi dikan Kota Yogyakarta menganggarkan dana sekitar Rp 3 miliar melalui APBD Perubahan 2016 sebagai bantuan opera sional untuk madrasah. “Pemberian bantuan operasional untuk madrasah ini sudah diatur dalam Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 109 Tahun 2016. Tujuannya untuk mem bantu masyarakat meringankan biaya pendidikan,” kata Sekretaris Dinas Pen didikan Kota Yogyakarta Budhi Ashrori di Yogyakarta, Rabu (9/11). Menurut dia, pemberian bantuan operasional untuk madrasah baru akan
dilakukan untuk pertama kalinya tahun ini dan akan tetap diteruskan pada tahun tahun berikutnya. Pencairan bantuan dilakukan satu kali dalam satu tahun. Namun demikian, tidak semua ma drasah akan memperoleh bantuan opera sional dari Dinas Pendidikan Kota Yog yakarta. Bantuan hanya diberikan untuk Radhatul Atfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) baik negeri atau swasta. Bantuan untuk tingkat MI dan MTs hanya ditujukan bagi siswa asal Kota Yogyakarta saja, namun untuk RA dihitung per sekolah. Setiap siswa MI
akan memperoleh bantuan Rp 750.000 per tahun, MTs Rp1 juta per tahun dan setiap RA memperoleh bantuan Rp10 juta per tahun. Di Kota Yogyakarta, terdapat 10 RA, dan 3.126 siswa yang berasal dari dua MI dan tujuh MTs. “Pencairan bantuan masih dalam proses. Harapannya, akhir tahun sudah bisa diterimakan melalui rekening seko lah,” katanya. Di dalam peraturan wali kota tersebut juga dinyatakan agar madrasah mem batasi pungutan terhadap siswa atau membebaskan pungutan terhadap siswa
yang berasal dari keluarga miskin peme gang kartu menuju sejahtera. Seperti bantuan lain, penggunaan bantuan operasional untuk madrasah juga dibatasi penggunaannya. Bantuan ini tidak boleh digunakan untuk belanja modal tetapi hanya bisa digunakan untuk pengeluaran honorarium, pembelian, pemeliharaan, atau pengadaan barang dan jasa yang pemanfaatannya kurang dari 12 bulan. Sedangkan belanja modal yang dila rang adalah pembelian atau pembangunan aset tetap yang memiliki nilai manfaat lebih dari 12 bulan. (ant)
Lisensi Peneliti Indonesia Diyakini Meningkat
ISTIMEWA
KERUPUK AMPAS TAHU—Tim mahasiswa UNY yang mengkreasikan kerupuk dari limbah ampas tahu. Ditangan mereka, ampas tahu disulap menjadi kerupuk aneka rasa yang nikmat dan bergizi.
Memeras Gizi dari Sisa-sisa Tahu TAHU, siapapun pasti mengenalnya. Ya, bahan lauk pauk yang terbuat dari kedelai ini, menjadi satu dari sederat lauk pauk yang akrab bagi masyarakat. Teksturnya yang empuk nan lembut, be gitu nikmat menemani nasi yang masih mengepul. Terlebih apabila ditemani sambal terasi. Sungguh edap. Begitu familiar masyarakat dengan tahu, tak heran pabrik tahu juga menjamur. Berbagai varian tahu juga ikut berkem bang. Hal ini tentu saja menyertakan limbah berupa ampas tahu, yang sejauh ini belum banyak dimanfaatkan. Prihatin dengan kondisi inilah, seke lompok mahasiswa dari UNY, mencoba berkreasi memanfaatkan ampas tahu. Mereka mengubah limbah tahu tersebut menjadi makanan yang akrab di masyara kat yaitu kerupuk. Nirmalasari, Intan Muara dan Atana sia Harliani dari Prodi Pendidikan Teknik Boga FT, Riadlatul Aeni Prodi Pendidikan Bahasa Jerman FBS serta Maelani In daswari Prodi Biologi FMIPA membuat
kerupuk tersebut dalam berbagai varian rasa seperti rasa balado, seledri dan ta buran ikan teri. Selaku ketua tim, Nirmalasari men gatakan, kerupuk dari ampas tahu ini, merupakan penganan yang sangat baik. Karena ampas tahu sendiri masih kaya akan nilai gizi yang tinggi, namun masih kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam ampas tahu itu sendiri banyak mengandung asupan gizi yang masih tersisa dari pembuatan tahu sebelumnya. Kandungan gizi per 100 gr ampas tahu diantaranya energi sebanyak 75 kkal, karbohidrat 10,7 gr, protein 4,1 gr, lemak 2,1 gr, kalsium 203 mg, fosfor 60 mg, zat besi 1,3 gr, vitamin B1 sebanyak 0,07 mg, dan vitamin C sebanyak 82,5 mg. “Dari banyaknya kandungan vitamin ini jelas bahwa kerupuk ampas tahu baik untuk dikonsumsi. Apalagi ditunjang dengan banyaknya pabrik tahu yang ada sehingga ketersediaan bahan baku kerupuk sangat berlimpah,” kata Intan sejawatnya. Maelani Indaswari menjelaskan cara
pembuatan kerupuk ampas tahu tersebut juga sangat sederhana. Alat yang diper lukan adalah pemeras, pengaduk adonan, pengukus, pisau dan telenan, wadah penjemuran dan wajan “Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah ampas tahu yang sudah dikukus, tapioka, garam, bawang putih dan merica,” kata Maelani. Proses pembuatannya adalah ampas tahu diperas dengan mesin pemeras agar higienis untuk mengurangi kadar airnya. Setelah itu ampas dikukus selama 30 menit, bumbu berupa bawang, garam, merica digiling sampai halus. Ampas yang telah dikukus lalu dicampur dengan tapioka dan bumbu kemudian diaduk sampai rata dan dikukus lagi selama 2 jam sampai bagian tengah adonan menjadi matang. Adonan matang ini diangkat dan dianginanginkan selama 35 hari hingga mengeras agar mudah dipotong dan dice tak sesuai motif yang diinginkan. Kerupuk basah lalu dijemur atau dikeringkan den gan alat pengering. Kerupuk yang sudah
kering akan mudah dipatahkan. Kerupuk lalu digoreng dalam minyak panas hingga matang dan mekar. Lang kah terakhir yaitu pengemasan, kerupuk ampas tahu yang telah digoreng dibung kus menggunakan alat pengemas agar sirkulasi udara terjaga sehingga membuat kerupuk ini bertahan lama. Riadlatul Aeni mengatakan bahwa kelebihan dari produk ini adalah selain memakai ampas tahu yang harganya terbilang murah sebagai bahan dasarnya, juga mengunggulkan dari segi rasa dan bentuk yang menarik dan beda dari yang lain, sehingga bukan hanya anakanak namun remaja dan orang tuapun tertarik untuk mengonsumsinya. “Produk ini pun dapat bersaing dengan makanan atau ce milan lain yang ratarata adalah makanan ringan modern” katanya. Hal ini juga merupakan peluang bagi pelaku wirausahawan dalam lingkup ma syarakat untuk berbisnis kerupuk ampas tahu yang merupakan makanan penuh nutrisi. (dwi)
Pemkot Ancam 22 Negara Ikuti Lomba Matematika Penting Penyiapan Cabut Izin Sekolah Ekosistem Pelajaran TIK MAGELANG,BERNAS-Izin operasional sekolah di Kota Magelang bisa dicabut jika siswa di sekolah yang bersangkutan terlibat tawuran, kata Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito. “Tindakan tegas ini akan saya lakukan agar citra Kota Magelang sebagai kota jasa terutama jasa pendidikan tidak tercoreng dengan ulah para siswa yang senang tawuran,” katanya di Magelang, Rabu (9/11). Ia menyampakan hal terse but dalam pertemuan dengan Ketua Yayasan, Kepala SMK
Yudya Karya, SMK 45 dan SMK Adipura Kota Magelang. Ia mengatakan dirinya tidak ingin terjadi perkelahian pelajar bahkan antarsekolah terulang lagi di Kota Magelang. Ia meminta sekolah untuk mengeluarkan siswa yang terli bat tawuran dan siswa bersang kutan tidak boleh lagi bersekolah di Kota Magelang. “Sekolah jangan takut kekurangan siswa bila tindakan tegas tersebut di lakukan, karena demi menjaga mutu dan kualitas pendidikan di Kota Magelang,” katanya. (ant)
TANGERANG, BERNAS -- Dinas Pendidikan dan Ke budayaan Kota Tangerang, Banten, memastikan “Inter national Mathematical and Science Olympiad (IMSO)” (lomba matematika dan sains tingkat Internasional), diikuti pelajar dari 22 negara termasuk Indonesia, berlangsung 9 hingga 13 Nopember 2016. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ta ngerang, Abduh Surahman di Tangerang, Rabu (9/11) mengatakan negara yang ikut dalam kegiatan tersebut, antara lain Thailand, Belanda, China,
Nepal, Kazakhstan, Hongkong, Brunei, Laos, Taiwan, Korea, Philipina, Nigeria, Iran, Bul garia, Tajikistan, Mongolia, Srilanka, Malaysia, Vietnam, Indonesia, India, Afrika Selatan. Dikatakannya setiap negara mengutus pelajar terbaiknya terdiri dari kelas IV, V dan VI untuk berkompetisi dalam bi dang Matematika dan IPA. Penyelenggaraan IMSO merupakan hasil kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebuday aan Tangerang bersama Klinik Pendidikan MIPA (KPM) dan kegiatan lomba dipusatkan di Hotel Allium Cipondoh pada
tanggal 9 13 November 2016. “Penyelenggaraan IMSO di Kota Tangerang memiliki efek sangat positif sebab bisa memotivasi para pelajar dan tenaga pendidik meningkatkan prestasi dan mutu belajar,” katanya. Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan ber bagai persiapan telah dilakukan, mulai ruas jalan yang dilalui peserta dari bandara sampai lokasi penginapannya. Berbagai persiapan telah dilakukan untuk lomba matema tika dan sains bakal diikuti 800 pelajar itu. (ant)
SMK ML I Gelar Uji Kompetensi JOGJA, BERNAS --Di era persaingan global pada Masyarakat Ekonomi ASE AAN (MEA) dan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), kompe tensi dan keahlian bagi pencari kerja merupakan persyaratan mutlak. Dunia kerja menuntut kepemilikan kompetensi yang harus dapat terukur dengan jelas. Dan pengukuran kompetensi itu hanya dapat dilakukan melalui Uji Kompetensi (UK) yang hanya bisa dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi yang telah diakui oleh pemerintah. SMK Marsudi Luhur, seb agai sekolah vokasi yang mela hirkan tenaga kerja siap pakai, turut ambil bagian dalam proses pelayanan sertifikasi tersebut melalui wadah TUK Elek tronika SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta (Regristasi dari Lembaga Sertifikasi Kompe tensi Elektronika dengan nomor Regristasi: 100.2015.07.003). “Pelayanan Uji Kompetensi Elektronika di TUK SMK Mar sudi Luhur I Yogyakarta tidak
terbatas hanya bagi siswa kelas XII TAV, tapi juga melayani masyarakat umum yang ingin mengukur kompetensi di bidang Elektronika (siswa LKP),” kata Dra Luh Komang Sri Budias tuti, Ketua TUK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta yang juga Kepala SMK ML I Yogyakarta dalam rilis yang dikirim ke Reda ksi Bernas, Rabu (9/11) kemarin. Pada Rabu (9/11) kemarin, TUK Elektronika SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta di Jalan Bintaran Kidul No 6 Yogya karta menggelar Uji Kompetensi bagi 25 peserta. Terdiri dari 10 peserta dari LKP Edubot dan 15 peserta kursus pada POPBAYO Muntilan, Jawa Tengah dengan penguji dari LSK Elektronika Ja karta yakni Drs Bambang Irianto M.Pd dan Drs Yusuf Bintoro MT dengan Sekretaris Penguji Syifa Aulia S.Pd. Menurut Luh Komang Sri Budiastuti, sejak dua tahun lalu SMK Marsudi Luhur I Yogya karta resmi menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) elektronika
ISTIMEWA
UJI KOMPETENSI--Para peserta dengan serius mengerjakan soal dalam uji kompetensi elektronika di Tempat Uji Kompetensi (TUK) SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta di Bintaran Kidul 6 Yogyakarta, Rabu (/9/11).
setelah mendapat sertifikat TUK dari Lembaga Sertifikasi Kompe tensi. Dengan demikian, mereka yang mengikuti uji kompetensi di TUK Marsudi Luhur I Yogyakar ta akan mendapatkan sertifikasi kompetensi sebagai bukti atas
kompetensi yang dimiliki. “Dengan memiliki sertifi kat kompetensi, mereka akan dengan mudah mendapatkan pe kerjaan sesuai kompetensi yang dimiliki. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk menjawab
tuntutan pasar kerja dengan mengikuti uji kompetensi,”kara Luh Komang seraya menam bahkan bahwa para penguji didatangkan langsung dari Lem baga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Jakarta. (*/phj)
JAKARTA, BERNAS-Pakar Teknologi Informasi Onno W Purbo mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) harus menyiapkan ekosistem pelajaran Teknologi Informasi Komputer (TIK) sebelum menerapkannya di sekolahsekolah. “Kemdikbud juga harus me nyiapkan ekosistem pendukung, bukan hanya sekadar infrastruk turnya saja,” ujar Onno dalam diskusi di Jakarta, Rabu (9/11). Selama ini, lanjut dia, Kem dikbud salah dalam memberikan isyarat kepada daerah. Terbukti dengan dicoretnya pelajaran TIK pada periode Mendikbud Mohammad Nuh. Akibatnya hingga ke daerah juga dicoret semua pelajaran TIK. Menurut Onno, keterba tasan infrastruktur pendukung di daerah sebenarnya bukan halangan untuk memberikan pelajaran TIK. “Contohnya Dewis Akbar dari Garut, yang membuat labo ratorium komputer mini untuk anakanak. Enggak ada listrik, dia pakai power bank,” jelas dia. Sementara itu, Kelompok Keilmuan Rekayasa Perang kat Lunak dan Data Institut Teknologi Bandung, Inggriani Liem, mengatakan Indonesia memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidang TIK. “Anak Indonesia, kalau di beri kesempatan belajar mereka bisa. Hanya karena kesenjangan kesempatan membuat bakat bakat mereka tidak terlihat,” kata Inggriani. Inggriani menjelaskan se lama ini di sejumlah kompetisi komputer internasional, anak anak Indonesia terbukti meraih
prestasi dengan meraih sejumlah medali. Sementara itu, Kepala Pu sat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, Ari Santoso, mengatakan sebanyak 77,49 persen internet di sekolah dikelola oleh Kemdikbud. “Jadi ada sekitar 12.000an sekolah yang internetnya dike lola oleh Kemdikbud. Jumlah itu masih sedikit jika dibandingkan jumlah sekolah kita yang ber jumlah sekitar 165.000 sekolah,” kata Ari. Masalah infrastruktur lain nya adalah permasalahan listrik, yang mana sebanyak 15.000 sekolah tidak memiliki listrik. Persentase paling banyak ada di daerah luar Jawa. Namun untuk masalah inter net sekolah, dia menyebut ada beberapa daerah di Jawa yang juga mengalami kesulitan sinyal seperti di Cianjur. “Internet sebenarnya ada dimanamana, karena pakai satelit, namun harganya mahal. Untuk satu sekolah saja butuh Rp 30 juta, dan kita belum sanggup,”lanjut Ari. Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Prof Nizam mengatakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) amat penting untuk me menuhi kecakapan abad 21. “Esensi kecakapan abad 21 adalah mengolah informasi menjadi ilmu pengetahuan dan menjadikannya kompetensi untuk mengatasi permasalahan. Oleh karena itu, TIK amat pent ing untuk mencapai kecakapan abad 21,” ujar Nizam. (ant)
Kamis Wage, 10 November 2016
Korban Truk Meledak Bertambah SEMARANG, BERNAS -- Korban tewas akibat truk tangki Pertamina yang meledak di sebuah garasi di Kawasan Industri Terboyo, Blok L/5, Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, bertambah satu orang. Kepala Reserse Kriminal Polrestabes Semarang AKBP Wiyono Eko di Semarang, Rabu (9/11) membenarkan korban tewas dalam kejadian itu menjadi dua orang itu. Satu korban tewas tersebut diketahui bernama Priyadi Setiawan (34) warga Genuk, Kota Semarang. Korban sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, karena luka parah. Mengenai penyebab ledakan, Wiyono mengatakan dugaan awal penyebab kejadian nahas tersebut yakni akibat rokok. “Diduga ada yang merokok saat kejadian, di tempat kejadian ditemukan puntung rokok,” katanya. Uap sisa bahan bakar yang ada di tangki truk bernomor polisi L 9722 UO
PANEN CABAI
tersebut diduga menyambar puntung rokok tersebut. Meski demikian, hasil pasti penyebab ledakan tersebut masih harus menunggu pemeriksaan Puslabfos Mabes Polri Cabang Semarang. Sebelumnya, satu orang tewas setelah sebuah truk tangki milik PT Pertamina berukuran 32 kiloliter meledak di sebuah garasi di Kawasan Industri Terboyo, Blok L/5, Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (9/11) dinihari. Korban tewas diketahui bernama Rofik (36) warga Genuk, Kota Semarang. Menurut keterangan saksi, keduanya sejak siang sedang bekerja memperbaiki tangki truk tersebut sejak Selasa (8/11) malam. Keduanya sedang berada di atas tangki pengangkut saat kejadian nahas itu terjadi. Sementara kecelakaan tunggal di jalur Temanggung-Wonosobo, di Kaligondang, Kertek, Wonosobo, Rabu (9/11) dialami sebuah truk bernomor polisi N
9851 UT bermuatan besi masuk selokan mengakibatkan sopir tewas dan dua korban lainnya menderita luka-luka. Sopir truk yang meninggal, Rahmat Muklis (47) warga Jombang, Jawa Timur, sedangkan dua korban selamat yang kini dirawat di PKU Muhammadiyah Wonosobo, yakni kernet truk Mujib Efendi dan Suprapto. Korban selamat Suprapto menuturkan truk sebenarnya melaju dengan pelan karena membawa muatan besi, namun saat melewati turunan di jalur tersebut tiba-tiba rem blong dan truk masuk selokan. Pada kecelakaan tersebut sopir truk terjepit kabin dan untuk mengeluarkannya, petugas terpaksa memotong rangka kabin kemudi. Kasat Lantas Polres Wonosobo AKP Nur Sajaah mengatakan jalur KledungKertek merupakan rawan kecelakaan karena jalur tersebut berupa turunan. “Kami mengimbau seluruh pengguna jalan tersebut, khususnya angkutan berat untuk lebih berhati-hati karena rawan
kecelakaan,” katanya. Ia juga mengimbau agar angkutan berat sebelum melanjutkan perjalanan ke Wonosobo dari arah Temanggung supaya istirahat sejenak di ujung masuk wilayah Wonosobo untuk mendinginkan mesin termasuk rem dan kopling. “Setelah istirahat sejenak silakan melanjutkan perjalanan dengan hati-hati,” katanya. Kapolsek Kertek AKP Marino menuturkan lokasi tersebut merupakan salah satu titik paling rawan kecelakaan di jalur Kledung-Kertek. “Tempat kejadian merupakan turunan tajam dan merupakan titik panas rem. Lokasinya hanya berjarak sekitar 500 meter dari jalur penyelamat. Pengemudi yang belum hafal rute, cenderung tidak bisa mengantisipasi,” katanya. Ia mengimbau para pengemudi agar memanfaatkan lokasi pos chek point yang sudah disediakan Polres Wonosobo di Pasar Reco untuk mempersiapkan kendaraan sebelum melewati jalur tersebut. (ant)
NANANG W HARTONO/HARIAN BERNAS
Seoarang petani warga Desa Munggu, Kecamatan Petanahan, Kab Kebumen, Senin (7/1) sedang memanen cabai di kebun miliknya. Para petani di Kawaasn Urut Sewu, pesisir selatan Kebumen, tidak pernah menyangka bahwa menanam cabai rawit bisa mendapatkan untung lumayan besar.
Penyidik KPK Jumlah Penduduk Miskin Turun Geledah Dua Rumah KEBUMEN, BERNAS-Penyidikan perkara suap ijon proyek di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kabupaten Kebume masih berjalan. Belum ada tersangka baru yang ditetapkan penyidik, namun pada Senin (7/11), penyidk KPK menggeledah rumah millik 2 orang mantan tim sukses FuadYazid. Penyidik juga menggeledah rumah Sekretarus Daerah KebumenAdi Pandoyo dan rumah Teguh Kristiyanto, pejabat eselon IV di Bagian Administrasi Pembangunan Pemkab Kebumen. Informasi yang diiperoleh Bernas, tim penyidik KPK secara hampir bersamaan menggeledah 4 rumah di Kecamatan Kebumen. Rumah yang digeledah rumah H Barli Halim di Jalan Sarbini Kebumen dan rumah Agus Hasan Hidayat, yang berada di seberang jalan rumah Barli Halim. Keduanya pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen 2015 dikenal tim sukses pasangan Fuad–Yazid. Tidak diperoleh keterangan hasil dari penggeledahan itu, karena keduanya menolak untuk memberi komentar. Penyidik menggeledah rumah Teguh, pejabat pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Kebumen. Rumah megah berlantasi 2 di Perumahan Selang, Kebumen ini, digeledah paling lama. Di saat yang hampir
bersamaan rumah Adi Pandoyo di Kelurahan Kebumen, juga digeledah, di saat Adi Pandoyo memimpin rapat. Dia tergesa pulang ketika mendapat informasi rumahnya akan digeledah penyidik KPK. Belum diketahui apakah ada keterlibatan Barli Halim dan Agus Hasan Hidayat dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Kebumen sejak Yahya-Yazid menjabat Bupati Kebumen, 17 Februari 2016. Sumber Bernas mengungkapkan, Agus Hasan dan beberapa mantan tim sukses beberapa datang ke pendopo rumah dinas bupati, pada malam hari. Tidak diketahui apakah hanya ngobrol atau membahas proyek. Untuk pengembangan penyidikan, penyidik KPK menambah saksi baru. Sebagian besar saksi baru, anggota Komis A DPRD Kebumen. Mereka yang diperiksa di Mapolres Purworejo, Rabu (9/11) sampai Jumat (11/11), Wakil Ketua Komosi A Sarwono, (fraksi Partai Nasdem), anggota Komisi A Sarimun (Fraksi PDI Perjuangan), Muksinun (Fraksi Partai Demokrat), Sri Parwati (Fraksi Partai Gerindra) dan Nur Hidayati (Faksi Keadilan Sejahtera). Penyidik KPK juga memeriksa Wakil Ketua DPRD Kebumen dari Fraksi Partai Gerindra Agung Prabowo. (nwh)
KLATEN, BERNAS-Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Katen dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami penurunan. Hal itu terjadi karena adanya program pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan lain sebagainya. “Data PPLS (Program Perlindungan Sosial) 2011 jumlah penduduk miskin sekitar 496 ribu jiwa dan di tahun 2015 melalui PBDT (Program Basic Data Terpadu) menjadi 423 ribuan jiwa. Artinya ada penurunan 73 ribuan jiwa,” kata Anggoro Budi, Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Klaten, kepada Bernas, Selasa (8/11) kemarin. Dia menambahkan data PBDT 2015 berdasarkan individu. Meski terjadi penurunan tingkat kemiskinan namun jumlahnya tidak terlalu signifikan. Meski demikian program pengentasan kemiskinan masih akan terus dilanjutkan di masamasa yang akan datang. Di Kabupaten Klaten program pengentasan kemiskinan dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengurangi beban masyarakat dan pendapatan masyarakat ditingkatkan melalui pemberian bantuan modal usaha maupun pelatihanpelatihan yang sifatnya bisa
DPRD Mengapresiasi Yayasan Jantung SEMARANG, BERNAS -- Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi menyatakan apresiasi terhadap Yayasan Jantung Indonesia (YJI) yang memperjuangkan kesehatan jantung bagi masyarakat. Selain itu, kalangan dewan mendukung gerakan yayasan ini. Ini terbukti Rukma Setyabudi melepas kontingen YJI Jateng sebagai peserta Jambore Jantung Sehat di Cibubur, di Lobi Gedung Berlian DPRD Jateng, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Selasa (8/11) petang. “Dewan sangat apresiatif dengan kegiatan yang selama ini dilakukan oleh YJI. Karena kegiatan yang dilakukan mampu memberikan semangat kepada masyarakat, khususnya pada orang lanjut usia (lansia),” kata Rukma. Untuk itu dia berharap dengan semangat itu bisa memberi pencerahan bagi generasi muda untuk lebih memelihara jantungnya agar selalu sehat. Di sisi lain
Rukma Setyabudi menyatakan kekagumannya dengan adanya peserta jambore berusia 84 tahun. “Tentunya sesuatu yang istimewa, dengan usia yang sudah lanjut itu, peserta masih memiliki semangat untuk tetap sehat. Hal itu patut dicontoh oleh kita semua,” ujarnya. Ke depan harus memiliki keyakinan dan optimistis bahwa masyarakat Jateng bisa selalu bersemangat untuk menggelorakan kesehatan diri. Diketahui, penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Keberadaan YJI bertujuan membangun masyarakat sehat dengan pola hidup sehat diharapkan mampu mengurangi tingkat kematian yang diakibatkan penyakit jantung. Peran Yayasan Jantung Indonesia Bangka Belitung sangat strategis dalam upaya pencegahan penyakit jantung. Apalagi penyakit jantung saat ini tidak
hanya menyerang orang tua saja, akan tetapi penyakit yang sangat mematikan ini cenderung bergeser menyerang kalangan generasi muda. Diharapkan program promotif-preventif YJI sangat penting dan strategis karena mengajak dan membantu masyarakat luas membudayakan pola hidup sehat, agar terhindar dari berbagai penyakit terutama penyakit jantung. “Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan,” tambahnya. Ketua Tim Jambore Dede Indra Permana dalam kesempatan yang sama menjelaskan jumlah total peserta jambore yakni 140 orang. Peserta akan mengikuti sebanyak 12 perlombaan di Cibubur selama tanggal 8-12 November mendatang. “Kami optimis mampu mempertahankan juara. Disana nanti akan ada berbagai kegiatan seperti senam dan cerdas cermat,” tambah Dede Indra Permana. (ran)
memberikan nilai tambah bagi warga. Tingkat kemiskinan warga di Kabupaten Klaten menyebar di 26 kecamatan dan 73 desa yang ditandai dengan zona merah. Pemberian zona tersebut oleh BPS Provinsi Jawa Tengah melalui hasil survei dan pendataan setiap 5 tahun. Kecamatan yang masuk zona merah yakni Bayat di Desa Ngerangan dan Krakitan. Zona merah menunjukkan jika wilayah tersebut tingkat kedalaman dan tingkat keparahan kemiskinannya cukup tinggi.
Anggoro Budi mengakui ada wilayah yang keberatan dimasukkan zona merah. Namun pemberian zona merah itu dilakukan berdasarkan beberapa indikator. Seperti misalnya kondisi rumah penduduk, keberadaan jamban keluarga dan lain sebagainya. Indikator itulah yang nantinya dijadikan oleh BPS Provinsi Jawa Tengah untuk memberikan penilaian. Harapannya dengan program-program pengentasan kemiskinan yang rutin dilakukan maka jumlah penduduk miskin bisa diminimalisir. (mgs)
MASAL GURUSINGA/HARIAN BERNAS
STAND SMK -- Sekda Klaten Jaka Sawaldi saat meninjau stand SMK di Klaten Vokasi ke-V, Rabu (9/11).
54 SMK Ikuti Klaten Vokasi
KLATEN, BERNAS --Sebanyak 54 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengikuti Klaten Vokasi ke-5 tahun 2016 di GOR Gelarsena Jonggrangan Klaten Utara, 9-10 November 2016. Kegiatan yang mengangkat tema “SMK Siap Menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)” ini diprakarsai oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Klaten dan dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Jaka Sawaldi. Jaka Sawaldi menyambut positif diadakannya Klaten Vokasi ini. Dalam kegiatan ini bisa dilihat sejauh mana SMK menyiapkan lulusannya dalam menghadapi MEA. Di samping itu, sekolah juga bisa memanfaatkan even itu untuk menampilkan produk-produk unggulannya. Ia menambahkan, sejak 1 Januari 2016, Indonesia sudah masuki era MEA. Oleh karena itu, Indonesia perlu menyiapkan dengan baik Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia kerja dan produk unggulannya. Salah satu caranya melalui ekspo, vokasi dan sebagainya. “Warga masyarakat diharapkan mendukung sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu caranya melalui imbal swadaya. Syaratnya, hal itu harus bisa dikomunikasikan dengan dengan baik. Sehingga sekolah memiliki satu unggulan kompetensi yang menjadi rujukan,” harapnya. Panitia penyelenggara Klaten Vokasi Woro Nugroho menjelaskan, Klaten Vokasi diikuti 40 sekolah swasta dan negeri di Kabupaten Klaten. Dalam kegiatan ini sekolah menampilkan produk unggulannya baik di bidang barang maupun jasa. “Klaten Vokasi ini merupakan bentuk apresiasi kita terhadap anak didik agar mereka bisa menjadi lebih percaya diri. Juga memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai apa yang telah dicapai oleh SMK. Sebab dalam vokasi ini dipamerkan juga produk-produk nyata dari anak-anak SMK,” paparnya. Usai pembukaan, Sekda Jaka Sawaldi melakukan peninjauan ke stand-stand SMK. Dan untuk menyemarakkan kegiatan diadakan peragaan busana yang dilakukan oleh sejumlah siswa SMK dari kelompok pariwisata. (mgs)
TEMANGGUNG, BERNAS -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Temanggung. Peninjauan bertujuan untuk melihat langsung layanan kesehatan dan berbagai fasilitas peralatan kesehatan sekaligus meninjau pelaksanaan pembangunan gedung rumah sakit 7 lantai itu. Dalam peninjauan tersebut Gubernur diterima Bupati HM Bambang Sukarno bersama pejabat FKPD dan Direktur RSU dr Artiono. Pada kesempatan itu Gubernur Ganjar Pranowo meninjau
layanan kesehatan di ruang ICU, Poli Umum dan bangsal cuci darah. Kepada para petugas medis Gubernur berharap agar melayanai pasien dengan sebaikbaiknya dengan mengedepankan keramahan dan kenyamanan. Kepada pasien diminta untuk tetap semangat menjalani perawatan agar bisa sembuh sehat seperti sedia kala. Sedang fasilitas peralatan kesehatan yang ditinjau diantaranya alat ESW, Rontgen, USG dan alat untuk mendeteksi kanker payudara. Peralatan tersebut merupakan bantuan dari Gubernur Jawa Tengah tahun 2016 . (edy)
Gubernur Tinjau Pembangunan RSUD
Parlemen Remaja, Kenalkan Fungsi dan Kewenangan DPRD DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kebumen, Selasa (8/11), menyelenggarakan kegiatan yang diberi nama “Parlemen Remaja“. Forum yang diselenggarakan di ruang rapat paripurna DPRD Kebumen ini dikemas semacam simulasi rapat paripurna DPRD Kabupaten Kebumen untuk pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda). Forum ini untuk mengenalkan salah satu fungsi dan kewenangan DPRD Kabuaten Kebumen. Ada 3 fungsi dan kewenangan DPRD Kabupaten Kebumen, yakni fungsi legislasi (membentuk peraturan daerah), fungsi anggaran/budgeting dan fungsi pengawasan. Forum “Parlemen Remaja“ mengenalkan lebih lengkap fungsi regulasi dan tata cara pembentukan peratursn daerah. Peserta yang berasal dari pelajar SMA, SMK dan mahasiswa PTS di Kabupaten Kebumen yang berjumlah 50 orang, memerankan sebagai anggota DPRD Kebumen.
“Kegiatan ini dilakukan agar peserta lebih paham fungsi dan kewenangan DPRD Kebumen, sehingga kelak jika diantara mereka menjadi anggota DPRD, tidak buta sama sekali dengan fungsi dan kewenangan itu,“ kata Sekretaris DPRD Kabupaten Kebumen dr A Dwi Budi Satrio MKes. Tujuan itu ada, setelah melihat ada anggota DPRD Kabupaten Kebumen, ketika pertama kali duduk sebagai anggota DPRD Kebumen, kurang mengenal fungsi dan kewenangan DPRD Kabupaten/ kota. Budi Satrio mengtakan, baru fungsi legislasi yang lebih banyak diberikan kepada peserta. Fungsi pembentuk peraturan daerah menjadi materi pokok kegiatan Parlemen Remaja. Dengan megenalkan fungsi legislasi, antara lain tentang alur penyusunan peraturan daerah, diharapkan sebagai masyarakat, peserta Parlemen Remaja tahu dan paham, mekanisme pembentukan peraturan daerah. Pengenalan fungsi legislasi/
pembentuk peraturan daerah, selain diberikan memberikan bahan tertulis kepada masing – masing peserta “Parlemen Remaja”, juga dilakukan simulasi rapat paripurna DPRD Kebumen. Misalnya simulasi bagaimana peserta rapat paripurna menyampaikan interupsi. Menyampaikan saran dan pendapat yang tidak melanggar etika sebagai anggota DPRD Kebumen. “Sebagian peserta punya keberanian untuk berbicara, tidak hanya peserta mahasiswa, ada paserta pelajar juga berani bicara,“ kata Budi Satrio. Wakil Ketua DPRD Kebumen Bagus Setiyawan yang membuka kegiatan Parlemen Remaja berharap kepada peserta bisa menularkan pengetahuan yang diperoleh dalam kegiatan Parlemen Remaja. Pengetahuan itu bisa ditularkan di sekolah, kampus dan masyarakat di sekitar peserta. Dengan demikian, masyarakat akan lebih banyak tahu fungsi dan kewenangan DPRD Kabupaten Kebumen. (adv)
HUMAS DPRD KEBUMEN
BERBICARA --Seorang peserta sedang menyampaikan pendapat, pada forum Parlemen Remaja, Selasa (8/11).
Kamis Wage, 10 November 2016
TAJUK RENCANA
Alih Fungsi Lahan
ALIH fungsi lahan pertanian bukan hanya menjadi permasalahan serius bagi Kabupaten Sleman dan Bantul maupun kota-kota besar lain. Kabupaten Gunungkidul yang memiliki lahan pertanian 7.455 hektar dari total luas wilayah 1.485,36 Km2 atau sekitar 46,63 persen dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, juga sudah merasakan dampak dari alih fungsi lahan pertanian. Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah S.Sos. ketika menerima kunjungan kerja Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Titik Hediati Soeharto (Titik Soeharto) di Bangsal Sewokoprojo Wonosari, Senin (7/11) lalu, mengeluhkan dan mencemaskan alih fungsi lahan yang terjadi di wilayah Gunungkidul. Meski masalah alih fungsi lahan juga dirasakan daerah-daerah lain, namun Bupati berupaya agar masalah ini tidak terlalu mengganggu masyarakat, terutama yang berkaitan dengan persediaan pangan hingga kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan lahan harus dioptimalkan. Pekarangan yang selama ini dibiarkan kosong, harus dimanfaatkan untuk tanaman sayur- sayuran dan sebagainya. Selain itu Pemkab Gunungkidul juga telah mengambil kebijakan dengan menyiapkan lahan seluas 5.505 hektar sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan (lahan abadi). Nantinya, lahan abadi tersebut tidak boleh dialihfungsikan. Lahan tersebut harus tetap menjadi sawah. Kalaupun harus (terpaksa) dijual, harus dicarikan lahan penggantinya. Ketersediaan lahan pertanian merupakan jaminan ketersediaan pangan untuk 20 tahun ke depan. Kini Pemkab Gunungkidul tengah melakukan pemetaan lokasi yang akan dijadikan lahan abadi. Lahan yang akan dipilih yakni persawahan, karena memungkinkan dua kali panen dalam setahun. Sebanyak 5.505 hektar itu nanti akan tersebar merata di setiap kecamatan terutama kecamatan yang ada sawahnya. Alih fungsi lahan pertanian memang sudah sangat memprihatinkan, bukan hanya terjadi di Gunungkidul atau di DIY saja, namun sudah menyentuh hampir seluruh daerah di Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa wilayah yang dahulu dikenal sebagai lumbung beras nasional, kini sebagian besar sudah berubah menjadi bangunan pabrik dan perumahan. Alih fungsi lahan pertanian yang tidak terkendali, tidak hanya dapat mengancam kapasitas penyediaan pangan semata, namun dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian sosial lainnya, termasuk bencana alam, seperti banjir, tanah longsor dan sebagainya. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan struktur perekonomian, kebutuhan lahan untuk kegiatan nonpertanian cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Kecenderungan tersebut menyebabkan alih fungsi lahan pertanian sangat sulit dihindari. Beberapa kasus menunjukkan, jika di suatu lokasi terjadi alih fungsi lahan, maka dalam waktu yang tidak lama lahan di sekitarnya juga beralih fungsi secara progresif. Karena itu perlu ada langkah konkret dan harus segera dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, agar alih fungsi lahan pertanian bisa dikendalikan secara efektif. Memang, pemerintah pusat sudah menggulirkan berbagai peraturan atau kebijakan, namun implementasi di lapangan atau efektivitasnya, tidak atau belum dirasakan masyarakat. Kita patut mengapresiasi langkah atau kebijakan yang diambil Pemkab Gunungkidul yang sejak dini mempersiapkan lahan abadi seluas 5.505 hektar untuk menjaga kebutuhan pangan masyarakat Gunungkidul. Tidak ada salahnya pula Gunungkidul mencontoh Kabupaten Sleman yang telah membentuk lembaga baru, yakni Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Sleman. Lembaga yang terdiri atas sejumlah pimpinan SKPD terkait, seperti Badan Penanaman Modal dan Perizinan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Badan Lingkungan Hidup dan instansi lain, dimaksudkan untuk mencermati dan memberikan rekomendasi permohonan izin alih fungsi lahan, sehingga pemberian izin alih fungsi lahan berdasarkan banyak aspek yang harus dipertimbangkan. Pengaturan alih fungsi lahan tersebut, selain untuk mempertahankan lahan pertanian di Sleman yang terus menyusut, juga untuk menjaga konservasi air di Sleman. Kebijakan apa pun yang diambil pemerintah daerah maupun pemerintah sudah seharusnya diikuti dengan sosialisasi kepada masyarakat luas, terutama tentang begitu pentingnya lahan pertanian yang sangat berkaitan dengan keberlanjutan kebutuhan pangan penduduk. Selain itu, dengan adanya penjaminan/perlindungan lahan dari pemerintah adalah merupakan solusi yang terbaik untuk keberlanjutan lahan pertanian. **
SURAT PEMBACA
Kelebihan Energi
Kasus-kasus minor yang terjadi pada anak sekolah belakangan ini memang makin memprihatinkan. Meski upaya perbaikan terus dilakukan, namun seolah silih berganti saja dengan modus yang berbeda. Pihak kepolisian juga sudah sering melakukan patroli pada jam-jam rawan. Harapan kita, patroli ini dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat luas. Aksi keroyok, tindakan sadisme antarpelajar seolah tak sepi dari pemberitaan media. Pertanyaannya siapa yang salah dalam hal ini? Sering kali yang menerima justifikasi buruk adalah sekolah. Orang akan dengan mudah mengatakan: Sekolah di mana to anak itu? Baru kemudian rumahnya mana dan anak siapa? Maka institusi sekolah dalam kasus-kasus tertentu sering menjadi “jujugan” kesalahan ketika anak melakukan penyimpangan, dengan energi lebihnya. Sebenarnya penilaian tersebut tidak salah seratus persen. Hanya kalau diurai dengan jernih, sesungguhnya ada tiga pondasi yang sama-sama harus dibangun dalam menciptakan generasi yang saleh. Yakni: keluarga, sekolah dan lingkungan. Anak didik waktu di sekolah sekitar 1/3 dari waktu yang
mereka miliki. Lainnya, 2/3 waktu anak ada di lingkungan dan keluarganya. Maka kerja sama dan komunikasi sangat dibutuhkan dalam hal ini. Ashari, SIP Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Turi Sleman DIY
Pembinaan Pariwisata Kasi promosi dan kerja
sama yang dipimpin Woro mengadakan Pembinaan Usaha Jasa Pariwisata, di Kelurahan Gedangan, Purworejo Rabu (2/11). Kegiatan ini dihadiri oleh Dra. Suhartini, MM Kepala Dinas Pariwisata Purworejo ( KOPERINDAKPAR ), Lilos Anggorowati, SH. MM Kepala Bidang Pariwisata Purworejo, pengurus wisata , pejabat kelurahan, ibu–ibu pengurus kelurahan serta masyarakat umum desa Gedangan, Purworejo. Berkaitan dengan potensi wisata Mangrove di desa Gedangan, pembinaan usaha jasa wisata membahas mengenai Ekowisata Mangrove di desa Gedangan yang selama ini di kelola oleh Desa Mangrove Gedangan Purwodadi (Demang Gedi) yang didampingi oleh Komunitas Mangrove Purworejo (Komangjo). Dony Riawan Mahasiswa Prodi PR ASMI Santa Maria Yogyakarta
Pemuda dan Ketahanan Nasional
TIDAK ada yang meragukan arti penting pemuda sebagai elemen penting kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam satu kesempatan, Bung Karno mengucapkan kata-katanya yang masyhur, “berikan aku sepuluh orang pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Pada kesempatan yang lain Bung Karno juga mengucapkan, “jangan kita mewarisi abunya sumpah pemuda, yang harus kita warisi adalah apinya sumpah pemuda”. Dua nasehat Bung Besar tersebut seyogianya menjadi renungan bersama bahwa pemuda memainkan peran strategis dalam setiap gerak langkah RI, sejak dulu hingga kini. Begitu pentingnya peran pemuda, dapat kita telusuri dari setiap pembabakan sejarah republik ini. Proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 tak lepas dari sekelompok pemuda yang berhasil menekan Soekarno untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu komando Jepang terlebih dahulu. Keberhasilan pembangunan pada zaman Pak Harto melalui swasembada beras dekade 80-an sedikit banyak merupakan kontribusi para pemuda yang bekerja di sektor agraris dengan menggarap lahan pertanian dan perkebunan. Pada era reformasi tahun 1998, para pemuda yang tergabung dalam berbagai gerakan ekstra parlementer dan organisasi kampus (intra dan ekstra) mampu memaksa pemerintah untuk menyerahkan kekuasaannya kepada rakyat. Pada masa itu, menyitir bahasa Soe Hoek Gie, para pemuda tampil bak resi turun gunung menggulingkan pemerintah yang tak sesuai lagi dengan khitahnya sebagai pelayan rakyat. Pada masa pasca reformasi, kaum muda bergegas mengisi pembangunan dengan memasuki setiap lini kehidupan. Partai politik mulai mengarusutamakan kader-kader mudanya dalam pemilihan kepala daerah, para siswa Indonesia berjaya dalam pentas Olimpiade Sains Internasional, maraknya industri kreatif yang menggerakkan perekonomian kecil di berbagai daerah di Indonesia juga muncul dari jiwa enerjik para pemuda. Eksistensi pemuda Indonesia dijamin
Oleh: Boy Anugerah
secara hukum oleh pemerintah. Lahirnya UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, dilatarbelakangi oleh pendekatan sejarah yang panjang bahwa pemuda Indonesia memainkan peran strategis dalam mengantarkan Indonesia ke gerbang kemerdekaan. Sukses tidaknya pembangunan nasional juga ditentukan oleh seberapa besar kontribusi pemuda kepada negeri. Jaminan hukum yang diberikan pemerintah dalam pengelolaan pemuda di Indonesia patut kita apresiasi. Namun demikian, menilik peran strategis pemuda sebagai katalisator kemajuan berbangsa dan bernegara, penekanan pengelolaan pemuda saat ini seharusnya tidak hanya bertumpu pada pembangunan nasional semata, tapi juga berbasis ketahanan nasional. Jika diibaratkan mobil yang melaju kencang, pengelolaan pemuda tidak boleh selalu menekan gas (pembangunan nasional), tapi juga harus acuh pada rem dan indikator pada dashboard (ketahanan nasional). Oleh sebab itulah pengelolaan pemuda dalam konteks kekinian perlu memasukkan unsur ketahanan nasional, agar tujuan pembangunan nasional dapat tercapai secara optimal tanpa gangguan dan hambatan yang berarti. Pembangunan nasional tanpa mengacu pada konsepsi ketahanan nasional dapat berakibat pada hasil pembangunan yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Pengelolaan pemuda berbasis ketahanan nasional memiliki urgensi tinggi, apabila dikaitkan dengan tantangan dan kondisi kekinian Indonesia. Indonesia sedang bersiap memasuki periode yang oleh banyak kalangan disebut sebagai bonus demografi (diramalkan akan terjadi pada tahun 2020), suatu kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari penduduk dengan usia yang tidak produktif. Proporsi penduduk usia produktif yang didominasi oleh kalangan pemuda ini berkisar 70 persen, atau sekitar lebih kurang 180 juta jiwa. Pemerintah selaiknya melihat momen ini sebagai momentum untuk memaksimalkan peran
pemuda dalam pembangunan nasional. Kapitalisasi peran pemuda dalam pembangunan nasional wajib memperhatikan aspek ketahanan nasional, agar kondisi ini benar-benar menjadi bonus demografi, bukan sebaliknya sebagai buntung demografi.Aspek ketahanan nasional diperlukan agar strategi dan perencanaan yang disusun bersifat integral, holistik, dan jangka panjang, sehingga potensi hambatan yang muncul di depan bisa diatasi dengan segera. Secara ril, hal ini dapat diwujudkan dengan kebijakan pendidikan yang bertumpu pada empat konsensus bangsa (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) untuk mereka yang masih berada pada usia belajar, serta penciptaan lapangan pekerjaan yang berorientasi pada pengelolaan sumber kekayaan alam nasional secara mandiri bagi mereka yang berada pada usia bekerja. Indonesia sebagai negara berkembang juga memiliki masalah baru seperti halnya banyak negara berkembang lainnya, yakni fenomena brain-drain di mana banyak tenaga terdidik dan terlatih lebih memilih bekerja di luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Fenomena ini memang tak sepenuhnya negatif, karena di sisi lain menciptakan jejaring global yang bermanfaat pada kepentingan nasional, namun demikian sedikit banyak menjadi autokritik bagi pemerintah, karena pola pendidikan yang mereka enyam miskin nasionalisme, sehingga mereka tak tertarik untuk mengabdi di dalam negeri. Pendidikan berbasis ketahanan nasional menjadi solusi. Internalisasi nilai-nilai luhur Pancasila mutlak diberikan sejak mereka masih di Taman Kanak-Kanak (TK). Jika pun pada akhirnya mereka memutuskan menempuh pendidikan di luar negeri pada jenjang yang lebih tinggi, muaranya tetap satu, mengabdi pada bangsa dan negara Indonesia. Kita tentu tak hendak aset nasional Indonesia dibajak untuk kebermanfaatan negara lain. Pengelolaan pemuda berbasis ketahanan nasional sebagai bentuk pembelajaran sejarah menjadi kebutuhan
yang mendesak. Konsep ketahanan nasional menurut filsuf Perancis, Rene Thom memiliki dua komponen, yakni stabilitas struktural dan faktor kontrol. Faktor kontrol menjadi kata kunci karena menentukan perubahan yang dihadapi oleh negara, apakah berlangsung mulus atau terjadi secara mendadak (katastrofi). Dua kali Indonesia menghadapi katastrofi yakni jatuhnya Soekarno pada tahun 1966 dan runtuhnya rezim otoriter Soeharto pada medio 1998. Keduanya memiliki persamaan, yakni instabilitas politik dan ekonomi karena lemahnya faktor kontrol, baik dari dalam maupun luar sistem pemerintahan. Tak berlebihan apabila kita menganggap hal ini terjadi karena faktor kontrol tak melibatkan peran pemuda, sehingga mereka berdiri di luar garis kekuasaan menjadi pembangkang pemerintah yang dianggap tak mewakili kepentingan rakyat. Tak lekang dalam ingatan kita hingga hari ini, mengenai kebijakan NKK/BKK Soeharto yang mengerdilkan semangat dan idealisme mahasiswa di kampus yang mengkritik kebijakannya. Mahasiswa jugalah yang pada akhirnya membuat Soeharto lengser keprabon. Belajar dari sejarah, kebijakan yang ditelurkan pemerintah dalam konteks pembangunan nasional harus menjadikan pemuda sebagai bagian yang melekat di dalamnya, dikelola dan dilibatkan secara aktif dalam menjalankan, mengawasi, hingga mengoreksi derap langkah pembangunan nasional, semata-mata untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia. Melalui pengelolaan pemuda berbasis ketahanan nasional, peran, tanggung jawab, dan hak segenap pemuda Indonesia sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan seperti yang termaktub dalam beberapa regulasi pemerintah terkait kepemudaan dapat membantu mewujudkan akselerasi pembangunan di segala lini, dan tentu saja Indonesia yang ulet dan tangguh, serta berdaya tahan. ** Boy Anugerah Alumnus Program Pascasarjana Ketahanan Nasional UI, bekerja di Lembaga Ketahanan Nasional RI
Menghadirkan Sikap Kepahlawanan
TANGGAL 10 November 2016 ini, bangsa Indonesia memeringati Hari Pahlawan yang ke-71. Dalam peringatan itu diungkap kembali sikap-sikap kepahlawanan dengan berbagai cara. Tidak sedikit yang setelah selesai upacara diteruskan dengan ziarah ke makam pahlawan. Lantas bagaimana yang dimaksud dengan sikap kepahlawanan pada masa sekarang? Umumnya anggota masyarakat melihat sikap kepahlawanan identik dengan peperangan yang dilakukan para prajurit. Padahal secara de facto sudah tak ada lagi peperangan, maka muncul anggapan bahwa sikap kepahlawanan tak diperlukan lagi. Sebagian besar menjadi apatis terhadap persoalan kepahlawanan, sementara sebagian yang lain malah bertindak lebih jauh dengan melakukan perbuatan yang antagonis dengan sikap kepahlawanan. Kelompok yang pertama tidak suka terhadap slogan-slogan yang bermuatan nilai-nilai kepahlawanan. Menolak penghormatan pada bendera, menolak berziarah ke makam pahlawan, dan anti nasionalisme. Sedangkan kelompok yang kedua umumnya melakukan serangkaian tindakan kontra-heroisme seperti korupsi, manipulasi, monopoli, kriminal, dan lainnya. Singkat kata, semangat kepahlawanan telah pudar maknanya. Kepahlawanan telah muncul dalam hikayat zaman baheula seperti Mahabarata. Dikisahkan bahwa Arjuna
Oleh : Hendra Kurniawan digambarkan sebagai pahlawan dunia yang senantiasa siap mengemban tugas untuk memberantas kebatilan demi menegakkan kebenaran. Zaman kerajaankerajaan di Nusantara juga mengenal nama-nama pahlawan seperti Sultan Agung dari Mataram, Sultan Hasanuddin dari Makasar, Pangeran Mangkubumi dari Yogyakarta, Teuku Umar, Diponegoro, Christina Martha Tiahahu, dan lain-lain. Aneka peristiwa heroik dalam sejarah bangsa ini di sisi lain ternyata telah mengaburkan makna hakiki kepahlawanan. Hakikat sikap kepahlawanan tidak hanya menjangkau perjuangan para prajurit di medan perang, tapi meliputi pula ikhtiar semua insan di berbagai lapangan kehidupan. Dengan demikian sikap kepahlawanan senantiasa relevan sampai kapan pun untuk menegakkan kebenaran dan kebajikan. Nurani terpanggil karena bangsa dan negara membutuhkan pengabdiannya tanpa harus memperhitungkan untung rugi. Panggilan Nurani Keterpanggilan nurani pula yang menjadi motivasi utama nenek moyang kita, yang rela mengorbankan jiwa dan raganya bagi kemerdekaan Tanah Air. Nama-nama mereka kini tetap hidup dan bersemayam dalam kalbu sejarah bangsa. Mereka adalah pahlawan-pahlawan perintis, pencetus, dan pembela kemerdekaan.
Keterlibatan mereka secara langsung dalam ketiga episode sejarah bangsa ini melahirkan gelar pahlawan yang dipersembahkan oleh generasi berikutnya. Generasi yang merasa berutang budi karena peran menentukan yang diabdikannya. Generasi yang ada sekarang pun kelak dapat menyandang gelar pahlawan karena pengabdiannya. Kriteria kualifikasi kepahlawanan yang utama yakni keterpanggilan nurani. Panggilan ini nantinya akan melahirkan keterpanggilan moral, keterpanggilan sosial, lingkungan, dan lain-lain. Sepanjang kriteria kualifikasi utama tersebut dipenuhi secara kesinambungan, hasil karyanya dirasakan manfaatnya oleh lingkungan secara makro dan disertai sikap tulus, maka dia layak disebut pahlawan. Pada setiap zaman, setiap tempat, dan kehendak hidup manusia, bakal selalu ada pahlawan yang memperjuangkan sesuatu demi mengangkat harkat kemanusiaan. Dengan demikian tidak mengherankan jika muncul adanya pahlawan petani, pahlawan pendidikan, pahlawan kaum miskin papa, pahlawan lingkungan hidup, dan lain-lain. Pengorbanan para pahlawan ini tentu tidak seperti dulu yang harus angkat senjata. Mereka memilih cara yang sesuai untuk saat ini, yakni mengabdikan diri dan ilmunya untuk masyarakat.
Tentu saja dalam konteks itu, gelar yang disandang tidak secara formal bernama pahlawan. Tetapi substansinya tetap sama yang diwujudkan sebagai tanda penghargaan atas berbagai jasa yang telah dipersembahkannya. Tuntutan zaman sekarang membuat keterpanggilan nurani bukan lagi dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Tetapi tuntutan yang melahirkan target multidimensi dalam proses bersama untuk memecahkan banyak masalah dalam kerangka mengisi kemerdekaan. Momentum Hari Pahlawan tahun 2016 ini diharapkan mampu merevitalisasi pemahaman, semangat, dan sikap kepahlawanan kita. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, pengingkaran terhadap persoalan hidup sejatinya sama nuansanya dengan penolakan atas predikat kepahlawanan. Sebaliknya kesetiaan terhadap pemecahan persoalan merupakan jembatan emas untuk meraih derajat kepahlawanan. Sementara dalam konteks kebangsaan, kita masih punya keyakinan bahwa pada saat ini pun masih ada pahlawan yang berani berkorban demi kepentingan umum, bukan hanya demi kelompok atau pribadi. Itu berarti, berkorban demi kemanusiaan, berkorban demi menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa dan negara. ** Hendra Kurniawan, M.Pd, Dosen Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Kebijakan Kriminal Soal Pungli
PRESIDEN Joko Widodo telah menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan visi nawacita. Terutama dalam hal reformasi hukum dan birokrasi. Peraturan Pemerintah No. 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) yang diteken Presiden beberapa waktu yang lalu harus dimaknai sebagai ijtihad negara dalam memberantas praktik melawan hukum. Jika merujuk pada UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, pungutan liar (Pungli) sebagaimana pemerasan dapat dikategorikan ke dalam tindak pidana korupsi. Sehingga dalam pemberantasannya, dibutuhkan suatu perlakuan yang khusus. Apalagi telah menjadi rahasia umum, bahwa Pungli dipraktikkan hampir di segala sektor pelayanan publik. Ketidakpastian dan prosedur pelayanan yang rumit nan panjang, membuka pintu bagi masuknya Pungli yang diadakan oleh oknum penyelenggara negara. Hal inilah yang kemudian ditegaskan dalam PP a
Oleh: Umar Mubdi quo bahwa Pungli telah merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Di dalam konsep politik kriminal, keamanan dan ketertiban umum sebagai amanat konstitusi harus diwujudkan melalui suatu kebijakan sosial. Karena mencakup aspek perlindungan sosial dan kesejahteraan sosial, kebijakan kriminal (criminal policy) kemudian menjadi salah satu bagian dari kebijakan sosial. Kebijakan kriminal memiliki dua dimensi. Pertama, dimensi penal yang berupa kriminalisasi dan penalisasi. Dalam hal ini, topik yang terkait adalah bagaimana prosedur yang ditetapkan apabila terjadi suatu tindak pidana. PP a quo memberikan kewenangan dan fungsi kepada Satgas tersebut untuk melakukan tindakan yustisi. Artinya, proses dalam hal penyelidikan hingga penuntutan, bahkan eksekusi putusan pengadilan, menjadi keistimewaan dan kekhususan Satgas Saber Pungli.
Direktur Utama: Putu Putrayasa, Direktur : Tony Sitohang, Pemimpin Umum: F Sisca Diwati, Wakil Pemimpin Umum: Bambang Sukoco, Pemimpin Perusahaan: H. Zubaedi, Pemimpin Redaksi: Putut Wiryawan, Wakil Pemimpin Redaksi: Heru Catur Nugroho, Sugeng Prayitno, Redaktur Pelaksana: Philipus Jehamun, Redaktur Senior: Hj Arie Giyarto, Staf Redaksi: Thia Destiani, Warjono, Y. Putu Palupi, Sunti Melati, Nila Hastuti, Sariyati, Agung Raharjo, Galih Wijaya, Natalia Putri, Dwijo Suyono, Ichsan Muttaqin, Robertus Sumiarno, Sutaryono, Sri Widodo, Aloysia Nindya Paramita, Paulus Yesaya Jati, Elyandra Widharta, Deny Hermawan, Lathiva Rosyida., Klaten: Masal Gurusinga, Temanggung: Endi Yarsana,. Kebumen: Nanang W Hartono, Divisi TI: I Made Surawan, Anqinudin L.,Toto Raharjo, Ahmad Ridho Fadlli R., Aris H. Nugraha. Divisi Penerbitan:: Cacik Gunarti. Manajer Iklan/Promosi: Nuning Harginingsih, Manajer Sirkulasi: Tedy Kartyadi, Iklan Jakarta: Hariri, Penerbit: PT. MEDIA BERNAS JOGJA, Tarif Langganan: Rp 55.000,-/bulan (6 kali terbit seminggu), Tarif Iklan: Warna Rp 22.000,-/mmk (minimal 600 mmk), Hitam - Putih Rp 12.000,-/mmk, kolom Pp 6.000,-/mmk (minimal 1x30mm, maksimal 1x100 mm) Iklan Baris Rp 6.000,- perbaris (perbaris 30 karakter), keluarga/duka cita Rp 6.000,- per mmk, Advertorial Hitam Putih Rp 9.000,-/mmk (minimal 1/4 halaman), Advertorial Berwarna Rp 18.000 permmk (minimal 1/4 halaman), semua ditambah PPN 10%. Bank : BPD DIY Cabang Yogyakarta No. AC 001.111.000.504; Bank Mandiri, No. AC 137-00-1144575-2.. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Hebat Building Ringroad Utara Nomor 7A Caturtunggal, Depok Sleman, Yogyakarta 55281; Hotline: (0274) 5306623; Biro Jakarta: Jl Ciputat Raya No.9A Telp(021)5330976 Jakarta. Kontak: Hariri Telepon 081379139660 Website: www.HarianBernas.com, Email: bernasjogja@yahoo.com, redaksi@harianbernas.com, iklan_bernas jogja@ yahoo.com, iklan@harianbernas.com Percetakan: PT Muria Baru Offset Yogyakarta (Isi di luar tanggung jawab percetakan)
Wartawan HARIAN BERNAS selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima/meminta imbalan apa pun dari narasumber.
Tentu hal ini mendudukkan penegakan hukum pada posisi yang lebih kuat. Sebelum adanya PP a quo, hanya kepolisian dan kejaksaan saja yang memiliki kewenangan penegakan hukum terhadap Pungli. Kedua, dimensi non-penal yang dapat diinterpretasikan sebagai tindakan pencegahan berupa society crime prevention, specific crime prevention, dan institutional crime prevention (Marcus P. Gunarto, 2016). Pungli sebagai tindak pidana yang memiliki karakteristik tertentu harus dilakukan pencegahan secara spesifik. Satgas Saber Pungli memiliki kewenangan untuk melaksanakan hal itu. Semisal kewenangan untuk menyelenggarakan fungsi intelijen, memberikan rekomendasi kepada pemerintah atau instansi terkait, serta adanya ruang untuk berkolaborasi dengan masyarakat dalam
menanggulangi Pungli. PP a quo dalam bahasa Lawrance M. Friedman kian menguatkan struktur hukum (institusi penegak hukum) di Indonesia. Hal ini secara khusus diperuntukkan bagi upaya pemberantasan Pungli. Paling tidak ada beberapa catatan kaitannya dengan struktur hukum tersebut. Pertama, dalam wajah muram profesionalitas institusi penegak hukum dewasa ini, kehadiran Satgas Saber Pungli menyemai optimisme bagi penegakan hukum terhadap Pungli. Kedua, sejalan dengan itu, proses rekrutmen dan pendidikan anggota Satgas tersebut harus diperhatikan. Di sisi lain, struktur organisasi Satgas serta sarana dan prasarananya menjadi tak kalah penting. Ketiga, perlu adanya koordinasi dan sinergitas antar institusi penegak hukum. Semua hal itu bertujuan agar Pungli di Indonesia takluk di hadapan institusi penegak hukum yang kuat dan tangguh. ** Umar Mubdi Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
Gunungkidul tahun ini tidak membiayai bantuan air bersih. Tanpa kemarau, ganti bencana tanah longsor dan banjir. Dinas Ketertiban Kota Yogya akan membongkar menara seluler. Membayangkan hidup tanpa sinyal seluler...
Kamis Wage, 10 November 2016
Pemerintah Genjot Kemudahan Berusaha JAKARTA, BERNAS--Pemerintah akan menggenjot kemudahan berusaha (easy of doing business) di daerah-daerah, terutama di kota-kota besar selain Jakarta dan Surabaya. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo di Jakarta, Selasa (8/11) malam, mengatakan salah satu strategi pemerintah dan akan menjadi fokus perhatian yakni melakukan elektronifikasi perizinan. “Kuncinya di online. Kalau kita bisa meng-online-kan banyak izin, itu akan cepat naik karena online itu semua data bisa diakses. Orang tidak harus tatap muka, kontrol lebih gampang dicek sampai di mana izinnya. Itu yang menjadi target kita ke depan, meng-online-kan izin itu makin memperkuat ranking,” ujar Lukita. Lukita menuturkan, pemerintah menginginkan kemudahan berusaha yang sudah diterapkan dengan cukup baik di Ja-
MINIATUR KAPAL
karta dan Surabaya, juga dapat diterapkan di kota atau kabupaten lain di Indonesia. “Kita tahu juga ada kabupaten-kabupaten yang mungkin sudah maju juga. Ada banyak bupati dan wali kota yang sudah memudahkan (berusaha). Tapi kita lihat kota besar belum,”katanya. Laporan Bank Dunia “Doing Business 2017: Equal Opportunity for All” mencatat, Indonesia termasuk 10 negara yang mencapai peningkatan tertinggi, dan naik 15 peringkat dari posisi 106 menjadi 91, karena ada perbaikan di tujuh indikator penilaian dalam setahun terakhir. Reformasi usaha yang telah dilakukan Indonesia dan mengalami perbaikan signifikan adalah Memulai Usaha, Kemudahan Memperoleh Sambungan Listrik, Pendaftaran Properti, Kemudahan Memperoleh Pinjaman, Pembayaran Pajak, Perdagangan Lintas Batas, dan Penegakan Kontrak.
Dari dua kota yang diukur, Jakarta dan Surabaya, telah terlihat proses mendapatkan sambungan listrik untuk fasilitas pergudangan menjadi lebih cepat setelah adanya penambahan pasokan listrik oleh penyedia layanan. Sehingga kontraktor memiliki waktu tambahan untuk mengurus izin lainnya. Laporan itu juga mencatat, reformasi yang dilakukan juga mencakup penggunaan sistem teknologi informasi dalam perizinan. Sehingga mempermudah pelayanan, dan hanya dibutuhkan 25 hari untuk memulai usaha dibandingkan sebelumnya selama 48 hari. Reformasi lainnya, termasuk adanya kemudahan proses pendaftaran transfer properti yang diperkuat oleh proses digitalisasi pencatatan tanah, dan pembuatan sistem informasi geografis. Selain itu, proses pembayaran pajak menjadi lebih mudah setelah adanya
sistem online untuk mendaftar dan membayar iuran kesehatan. Sehingga menurunkan jumlah pembayaran pajak dari sebelumnya 54 menjadi 43. Reformasi lainnya termasuk adanya prosedur khusus bagi klaim bernilai kecil, agar pihak berkepentingan bisa mewakili dirinya sendiri dan mempermudah penegakan kontrak di Indonesia. Proses ekspor dan impor juga menjadi lebih mudah, karena adanya perbaikan layanan bea cukai dan penyerahan dokumen di pelayanan terpadu satu atap. Indonesia juga telah memperkuat akses kredit, dengan menciptakan suatu pendaftaran jaminan yang modern. Namun, ada beberapa hal yang masih bisa diperbaiki untuk menjaga momentum reformasi, seperti penyederhanaan prosedur, serta proses mengurangi waktu dan biaya untuk memulai usaha, pendaftaran properti dan implementasi kontrak.(ant)
A NUGROSH/ANTARA
Perajin, Zulfan Usman (64), memperlihatkan miniatur Kapal berbahan kayu di kediamannya di Jalan HRA Rahman Gg Amalia No 29, Pontianak, Kalbar, Rabu (9/11). Dalam setahun terakhir, Zulfan Usman telah memproduksi lebih dari 20 miniatur kapal seperti pinisi, kargo, tanker dan bandong (kapal khas Kalimantan Barat) yang dijualnya seharga Rp 350.000 hingga Rp 5.000.000 per buah sesuai bentuk serta ukuran.
Apindo Desak Pembaruan Repatriasi Lambat Karena Menunggu SPV UU Ketenagakerjaan
SURABAYA, BERNAS-Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendesak agar pemerintah dan semua pihak terkait untuk memperbarui undangundang ketenagakerjaan yang kini dinilai sudah tidak relevan dalam menghadapi masalah ketenagakerjaan. Ketua Apindo Anton Supit mengatakan saat ini masalah ketenagakerjaan menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia mengingat dari 128 juta angkatan kerja di Indonesia, sebanyak 58 juta orang merupakan tamatan sekolah dasar (SD). Jika di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini faktor kompetensi pekerja itu kurang, maka tidak menutup kemungkinan banyak negara yang mengirimkan tenaga kerja ke Indonesia.
“Nah ini yang berbahaya kalau kompetisi kita kurang semua tenaga kerja bisa masuk, dan kita sendiri tidak bisa mengirim tenaga kerja kita ke luar karena kalah kompetensi,” jelasnya saat konferensi pers 3rd Industrial Relation Conference: Labour Law Rejuvenation To Face Digitalization Era, Selasa (8/11). Dia mengatakan pengusaha memiliki kepentingan agar usahanya tumbuh, sedangkan pekerja memiliki kepentingan untuk kesejahteraan. “Jadi kuncinya adalah produktivitas yang harus segera disiapkan, karena betapa pentingnya pelatihan dan sertifikasi agar ke depan tidak ada lagi yang namanya peningkatan jabatan berdasarkan peningkatan SK atau lama bekerja tetapi peningkatan atas dasar kompetensi,” jelasnya. (bi)
JAKARTA, BERNAS-- Direktur Utama PT. Bank Mandiri Persero Tbk Kartika Wirjoatmodjo menilai belum agresifnya repatriasi dana dari amnesti pajak karena para wajib pajak menunggu rampungnya pendirian entitas bertujuan khusus (special purpose vehicle/ SPV) di dalam negeri untuk menampung asetnya. “Banyak yang unwinding position. Wajib Pajak melakukan repatriasi dari properti dan surat berharga, kemudian mereka jual dulu asetnya dan bentuk SPV di sini,” kata Tiko, sapaan akrab Kartika di Jakarta, Rabu (9/11). Tiko mengatakan tertahannya repatriasi karena menunggu pendirian SPV tersebut banyak dilakukan WP badan atau korporasi. Sedangkan untuk WP individu, Mandiri melihat, instrumen yang banyak dipilih adalah asuransi berbalut investa-
si (unit-linked) dan pembelian surat berharga. Ia mengaku Mandiri baru menerima Rp 3 triliun dana repatriasi dari target Rp15 triliun. Penyerapan dana repatriasi juga oleh Mandiri, diakui Tiko, juga lebih rendah dibanding bank swasta yang memiliki jaringan di luar negeri. “Lebih banyak tebusan, repatriasi kalah. Di kita mungkin nanti ada Rp 15 Triliun repatriasi,” tuturnya. Menurut Tiko, banyak WP di luar negeri lebih memilih bank swasta untuk repatriasi, karena para WP sudah menjadi nasabah di bank swasta tersebut. “Mungkin karena mereka sudah punya account di bank lama, kaya di Singapura seperti Citibank, DBS. Jadi lebih nyaman dengan bank yang lebih lama, isunya di situ,” imbuhnya. Selain itu, Tiko juga melihat, perbankan di dalam negeri, perlu
lebih banyak menelurkan terobosan di instrumen berdenominasi dolar AS untuk menampung dana milik WP. Masih seretnya repatriasi ini juga ditambah pengambilan dana di perbankan oleh WP untuk membayar dana tebusan. Maka dari itu, Tiko memperkirakan, di triwulan IV-2016, likuiditas perbankan masih ketat. Tiko berharap pada awal 2016, aliran repatriasi sudah mulai deras, terutama yang masuk ke perbankan. Dengan begitu, Dana Pihak Ketiga (DPK) bisa melimah sehingga Bank Mandiri bisa mengekspansi penyaluran kredit. “Di triwulan IV uang tebusan besar, penerbitan obligasi dalam negeri tinggi, itu juga mempengaruhi DPK yang tumbuh cuma lima persen. Kami harap repatriasi masuk tahun depan jadi bisa tumbuh 8-9 persen,” ujarnya. (ant)
FIGUR
DOK HARIAN BERNAS
Ronald Waas
Fintech Office Meluncur 14 November DEPUTI Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan katalisator bagi perusahaan finansial teknologi (Fintech Office) akan diluncurkan pada 14 November 2016. “Kami akan bangun katalisator untuk fintech, diskusi soal bisnis manajemen, dan komunikasi dan koordinasi dengan pelaku, regulator melalui Fintech Office,” kata Ronald pada Finspire Summit di Jakarta, Rabu (9/11). Ronald mengatakan Fintech Office akan berperan serupa lembaga think-thank yang akan menampung dan membahas terobosan baru dari industri Fintech. Namun, kata Ronald, tidak semua segmen bisnis Fintech akan masuk dalam Fintech Office. Wadah katalisator ini dikhususkan untuk segmen bisnis Fintech yang tergolong baru dan belum diatur oleh BI sebagai otoritas sistem pembayaran. “Yang masuk hanya yang breakthrough, semua akan kembali pada cakupan bisnis. Kalau untuk transfer dana atau uang
eletronik itu kan sudah diatur sebelumnya,” ucapnya. Untuk mengkaji terobosan baru dalam Fintech itu, BI juga akan membuat Regulatory Sandbox. Di luar negeri, Regulatory Sandbox kerap menjadi wadah untuk meguji sebuah ketentuan atau regulasi sebelum diluncurkan. Dalam Regulatory Sandbox untuk fintech, pelaku industri dapat menguji produk atau model baru di industri Fintech. Ronald menekankan pentingnya Fintech Office dan Regulatory Sandbox ini agar BI dapat memfasiltasi perkembangan pesat Fintech, sekaligus dapat memitigasi risiko dan menjaga unsur kehati-hatian terutama dalam aspek perlindungan konsumen. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini terdapat 120 perusahaan Fintech dengan total aset Rp100 miliar. Jumlah aset Finctech itu meningkat 50 persen dibandingkan dengan total aset pada awal 2015. (ant)
JAKARTA, BERNAS-Bank Indonesia akan kembali merevisi ketentuan uang elektronik sekaligus memperkenalkan dompet elektronik dalam Peraturan Bank Indonesia Pemrosesan Transaksi Pembayaran (PBI PTP) yang akan dikeluarkan November 2016 ini. Deputi Gubernur BI Ronald Waas di Jakarta, Rabu (9/11) mengatakan beberapa poin revisi tersebut, antara lain, perluasan basis uang elektronik. Saat ini, lanjut dia, jenis uang elektronik adalah basis server dan kartu. BI sedang mempertimbankan untuk menambah kategori uang elektronik yang berbasiskan gawai atau “device”. “Sekarang kan sudah ada Samsung Pay, Apple Pay, itu sudah tidak pakai kartu kan,” ujarnya. Kemudian, saat ini, uang elektronik juga dibedakan menjadi yang terdaftar atau Know Your Customer (KYC) dan tidak terdaftar atau nonKnow Your Customer (nKYC). Di PBI PTP nanti, BI merencanakan untuk mewajibkan
penerbit uang elektronik dengan jumlah pengguna aktif minimal 300.000 pengguna, maka uang elektronik yang beredar harus terdaftar. “Kalau di bawah 300.000 itu nggak perlu izin tapi hanya lapor saja, tapi tetap harus berbadan hukum,” ujarnya. Sementara untuk nilai saldo maksimum, Ronald menegaskan, tidak ada perubahan. Saldo maksimum untuk uang elektronik tidak terdaftar adalah Rp1 juta, sedangkan yang terdaftar adalah Rp10 juta. Sebagai gambaran, uang elektronik yang saat ini sudah beredar untuk basis kartu/chip seperti Mandiri e-money, Brizzi, BCA Flazz, atau Jakcard Bank DKI. Sedangkan untuk basis server, seperti Telkomsel Cash, Indosat Dompetku ataupun Telkom Delima. Sedangkan untuk dompet elektronik (e-wallet), BI akan memperbolehkan e-wallet tidak hanya untuk menyimpan data, namun juga nilai (stored-value). Contoh e-wallet antara lain fitur Go-Pay dalam layanan transportasi berbasis aplikasi Go-Jek. (ant)
BI akan Revisi Aturan Uang Elektronik
Asuransi Umum Optimistis Pemerintah Dorong Ekspor Mebel ke Saudi Kinerja Membaik
JAKARTA, BERNAS-Sejumlah katalis positif menumbuhkan optimisme industri asuransi umum di tahun depan. Yasril Y. Rasyid, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memprediksi, pertumbuhan bisnis tahun ini antara 10 hingga 15 persen. Adapun tahun depan, pihaknya memproyeksi pertumbuhan asuransi umum antara 15 hingga 20 persen. Dalam asuransi umum, terdapat siklus di mana kuartal II dan kuartal IV terjadi pertumbuhan polis. Hingga kuartal II-2016, pertumbuhan asuransi umum mencapai 8 persen. Pihaknya optimistis kondisi tahun depan lebih baik dibanding tahun ini. “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan asuransi umum tahun depan, diantaranya belanja pemerintah, konsumsi masyarakat, pembangunan proyek infrastruktur yang lebih masif dan repatriasi tax amnesty yang dapat meningkatkan investasi,” jelas Yasril, Selasa (8/11). Menurutnya, optimisme industri asuransi umum salah
satunya tumbuh berkat program pemerintah yang turut berpartisipasi mengembangkan pasar-pasar baru. Setelah terciptanya asuransi nelayan dan asuransi pertanian, nanti akan ada asuransi ternak sapi yang bertujuan memberikan perlindungan kepada masyarakat golongan bawah. Selain itu, adapula asuransi mikro yang tahun depan diharapkan lebih melaju kencang dengan jalur distribusi yang tepat. Adapun optimisme lainnya, lanjut Yasril, bunga (rate) asuransi properti yang lebih baik. Hal ini mendorong kenaikan premi bruto. Pelaku industri asuransi jiwa juga percaya diri melangkahkan kaki di tahun mendatang. Meski demikian, ada secuil tantangan yang siap mengintai di tahun depan. Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menuturkan, selama 10 tahun terakhir, ratarata pertumbuhan asuransi jiwa di Indonesia di atas 10 persen per tahun. Pihaknya masih memandang optimistis kondisi ini dapat terus berlangsung. (ktn)
JAKARTA, BERNAS-Pemerintah melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah berupaya untuk meningkatkan ekspor produk furnitur ke Arab Saudi seiring dengan permintaan yang terus mengalami penaikan di Negara Petro Dolar tersebut. Pada tahun ini nilai ekspor diharapkan terus tumbuh melebihi tahun lalu. Arab Saudi saat ini di peringkat ke-21 negara pengimpor produk furnitur Indonesia setelah Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, dan Inggris, kata Kepala ITPC Jeddah Gunawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (9/11). Pertumbuhan ekspor furnitur ke Arab Saudi, menurut Gunawan, cukup menjanjikan. Pada tahun 2012, misalnya, ekspor sebesar 4,24 juta dolar Amerika Serikat, pada tahun 2013 naik menjadi 4,30 juta dolar AS, kemudian tahun berikutnya (2014) menjadi 4,51 juta dolar AS, dan pada tahun 2015 melonjak menjadi 9,47 juta dolar AS. Tingginya permintaan furnitur ke Arab Saudi tersebut, diyakini sebagai dampak program Saudi Vision 2030 yang menetapkan target pertumbuhan pembangunan perumahan dan perhotelan hingga 200 persen
pada tahun 2020. Gunawan memperkirakan ekspor furnitur ke Arab Saudi pada tahun 2016 melebihi perolehan tahun sebelumnya. Tercatat selama Januari s.d. Agustus 2016, ekspor furnitur menunjukkan angka 3,17 juta dolar AS. ITPC Jeddah bersama Kelompok Kerja Ekonomi KJRI Jeddah memfasilitasi Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) atau SMESCO mengikuti pameran Saudi Arabia's Exclusive Design Trade atau Deco Fair 2016 di Hilton, Jeddah, 7 hingga 10 November 2016. Kehadiran SMESCO dalam pameran tersebut membuka kesempatan baru bagi pembeli internasional untuk mendapatkan pasokan produk berkualitas dari UMKM furnitur Indonesia yang saat ini berjumlah lebih dari 750 sentra UMKM dari 34 provinsi di Indonesia, kata Gunawan. Pada Deco Fair 2016, SMESCO menyewa empat booth dengan luas total 36 meter persegi. Delegasi terdiri atas 11 pengusaha yang dipimpin langsung Direktur Utama LLPKUKM Ahmad Zabadi Muchtar. Dia memperkirakan target trans-
DOKUMEN/HARIAN BERNAS
PRODUK EKSPOR—Seorang pekerja sedang melakukan pengecatan dasar untuk produk mebel. Pemerintah, terus mendorong penetrasi pasar ekspor untuk produk mebel. Salah satunya ke wilayah Timur Tengah termasuk Arab Saudi.
aksi potensial lebih dari 1,5 juta dolar AS. Pada pameran Deco Fair ini, kata dia, target transaksi potensial yang dihasilkan adalah lebih dari 1,5 juta dolar AS. Sementara itu, Konsul Jenderal RI Jeddah Hery Saripudin mengatakan bahwa pihaknya menyambut antusias partisipasi LLP-KUKM dan tim pengusaha
yang bergerak di bidang furnitur, kerajinan tangan, dan seni pada pameran Deco Fair 2016. “Saya berharap kepada para pengusaha untuk terus berkreativitas dan terus mencari desaindesain baru. Desain yang sesuai dengan perkembangan selera pasar. Namun, dengan tetap menjaga kualitas produk untuk mempertahankan kepercayaan
konsumen,” kata Hery. D engan keikutsertaan SMESCO pada pameran tersebut, dia berharap bisa memperluas ja ring an pemasaran melalui kegiatan Saudi Business Matching, Program Connects Trade Visitors and Investors with Exhibitors, dan B to B meeting yang diadakan sebelum pameran berlangsung. (ant)
Kamis Wage, 10 November 2016
Ganevo Buka Peluang Juara JOGJA, BERNAS -- Tim putra Ganevo Yogyakarta membuka peluang lolos ke babak 8 besar Komptisi Divisi I PGN Livoli 2016 setelah dalam lanjutan babak penyisihan pool B berhasil membungkam Tectona Bandung dengan skor telak 3-0 tanpa balas di GOR Ungaran Semarang, Selasa (8/11) malam. Kemenangan tersebut merupakan yang pertama bagi Ganevo menyusul kekalahan saat tampil pada laga perdana melawan Mabes TNI dengan skor 1-3. Ganevo dijadwalkan mengakhiri penampilan dalam babak penyisihan pool B melawan Asabri, Kamis (10/11) malam ini. Asabri sendiri yang dalam dua laga sebelumnya tak terkalahkan, “Kami akan berusaha memenangkan pertandingan melawan Asabri besok (hari ini),” ujar pelatih tim putra Ganevo, Agung Bayu Krisnanto di Yogyakarta, Rabu (9/11). Berbeda dengan saat di-
kalahkan Mabes TNI 1-3, menghadapi Tectona Bandung penampilan Gilang Ramadhan dan kawan-kawan jauh lebih baik. Berkat meningkatnya performa tim putra Ganevo, Tectona Bandung mengalami kesulitan untuk meredam tim lawan, sehngga secara bertuutturut menyerah , 19-25 disusul kemudian 23-25 dan 23-25. “Mudah-mudahan penampilan anak-anak tetap terjaga dan konsisten saat bertemu Asabri nanti,” ujar Bayu berharap. Yang terpenting, lanjut Bayu, tim asuhannya mampu lolos ke babak 8 besar, baik sebagai juara atau runner up pool B dan bahkan menjadi dua dari tiga tim yang menempati peringkat tiga terbaik. Sebagaimana diketahui, babak penyisihan untuk kelompok putra dibagi menjadi tiga pool. Juara dan runer up setiap pool berhak lolos ke babak 8 besar plus dua tim terbaik yang menempati peringkat III setiap pool. (rob)
294 Atlet Ikuti Kejuaraan Bulutangkis MAGELANG, BERNAS-Sebanyak 294 atlet bakal mengikuti Kejuaraan Bulu Tangkis Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 11-13 November 2016, sebagai salah satu program Pengurus Cabang Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam mencari bibit-bibit pebulutangkis potensial. “Diharapkan melalui kompetisi nanti, muncul atlet-atlet muda berbakat untuk kemudian menjalani pendidikan dan pelatihan sebagai atlet bulu tangkis andalan dari Kabupaten Magelang,” kata Ketua Pengcab PBSI Kabupaten Magelang Suwarso di Magelang, Rabu (9/11). Kejuaraan yang digelar di GOR Djarum Magelang itu, mempertandingkan kelompok umur usia dini, anak-anak, pemula, dan remaja putra serta putri, sedangkan kelompok dewasa mempertandingkan kelas tunggal dan ganda dewasa, serta ganda veteran. Ia menyebut para peserta terdiri atas 165 atlet muda poten-
sial dan 129 pebulutangkis dari kelompok dewasa serta veteran. Pihaknya secara rutin dua kali setahun menggelar kompetisi tersebut guna memunculkan bibit-bibit unggul atlet bulu tangkis. “Selama ini mereka berlatih di klub maisng-masing, dengan kompetisi akan mengasah dan sekaligus mengukur kemampuan masing-masing,” ujarnya. Ia menyebut pembinaan atlet-atlet bulu tangkis di Kabupaten Magelang selama ini telah berlangsung secara optimal, antara lain karena secara berjenjang dan berkelanjutan. “Sehingga lebih mudah untuk diketahui perkembangan prestasi atlet di setiap klub,” katanya. Ia mengharapkan pada masa mendatang lahir pebulutangkis andal dari Kabupaten Magelang. “Harapannya lahir atlet bulu tangkis dari daerah ini yang diandalkan dan berprestasi di tingkat nasional,” katanya. (ant)
Arema Sulit Hadapi Perseru Serui
MALANG, BERNAS-Arema Cronus Indonesia Malang bakal “pincang” saat menghadapi tim tuan rumah Perseru Serui (13/11) di ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, karena sejumlah pemain pilarnya harus absen akibat akumulasi kartu. Beberapa pemain yang harus absen memperkuat Singo Edan di kandang Perseru Serui itu adalah Goran Gancev, Esteban Vizcarra, dan FeryAman Saragih. Sedangkan dua pilar lainnya, yakni Kurnia Meiga Hermansyah (kiper) dan Benny Wahyudi masih bergangung dengan timnas di ajang AFF. “Meski ada sejumlah pemain inti absen, kami sudah menyiapkan pemain pengganti yang kualitasnya juga tidak jauh berbeda. Pemain muda yang selama ini duduk di bangku cadangan akan kami coba menjadi ‘starter’ dan ini menjadi kesempatan bagi pemain muda untuk menunjukkan kemampuannya,” kata Asisten Pelatih ARema Joko Susilo di Malang, Rabu (9/11). Dengan adanya pemain pelapis ini, lanjutnya, tidak menjadi masalah bagi Arema, termasuk posisi gelandang serang yang ditinggalkan Esteban Vizcarra.
“Ada Dedi Setiawan (eks pemain Persekam Metro FC) yang diharapkan mampu mengisi posisi Esteban,” ucapnya. Sedangkan posisi bek akan menduetkan sang kapten Hamka Hamzah dengan Ryuji Utomo. Seluruh pemain harus siap dan punya motivasi harus menang untuk mendulang poin agar mampu mempertahankan posisi Singo Edan di puncak klasemen hingga kompetisi berakhir. “Setiap pemain harus siap dan mengerti kewajibannya dan itu sangat penting bagi tim,” katanya. Menurut Joko Susilo yang akrab dipanggil Gethuk itu, Perseru tak berbeda jauh dengan Persipura. Sama berbahayanya, apalagi bermain di kandang. “Perseru punya potensi dan motivasi tinggi saat main di kandang sendiri, itulah yang harus diwaspadai,” imbuhnya. Ia berharap para pemain Singo Edan bisa menguatkan mental sebelum bertanding, jika tidak, semua jadi sia-sia. Masalah teknik dan strategi itu nomor dua, yang utama adalah kemauan pemain untuk menang, sebab setiap laga bagi Arema adalah final, tak peduli siapa lawan yang dihadapi. (ant)
Pemilihan Ketum PSSI Harus Terbuka
JAKARTA, BERNAS-- Pemilihan ketua umum PSSI periode 2016-2020 pada kongres biasa di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Kamis (10/11) dipastikan digelar secara terbuka dalam artian bisa disaksikan secara langsung oleh undangan berikut media yang meliput kegiatan tersebut. “Kami ingin banyak pihak memantau proses pemilihan ini. Jadi semuanya termasuk media bisa mengkontrol secara langsung sistem pemilihannya,” kata Sekjen PSSI Azwan Karim saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (9/11). Menurut dia, untuk mekanisme pemilihan ketua umum, wakil ketua umum hingga 12 anggota komite
eksekutif (EXCO) dilakukan seperti pemilihan pada umumnya. Pihaknya berharap pemilihan bisa dilakukan dengan cepat sesuai dengan runtutan agenda yang telah ditetapkan. Sesuai dengan jadwal, pemilihan pengurus baru ini masuk agenda ke-17 dari 19 agenda yang ada. Pemilihannya sendiri akan dikendalikan oleh Komite Pemilihan yang dipimpin oleh Agum Gumelar. “Urutannya adalah pemilihan ketua umum, dua wakil ketua umum dan 12 anggota EXCO. Kami berharap pemilihan ini bisa tuntas sebelum pukul 15.00 WIB,” katanya menambahkan. Khusus untuk anggota EXCO, Az-
wan menjelaskan, sesuai dengan aturan minimal harus ada satu orang anggota perempuan yang terpilih. Dari 57 calon anggota EXCO ada lima orang yang bakal bersaing yaitu Esti Puji Lestari, Diza Rasyid Ali, Eva Dwiana, Pinky Hidayati dan Vivin Cahyani. Sedangkan untuk posisi ketua umum beberapa nama familiar akan bersaing menjadi PSSI 1 di antaranya adalah Edy Rahmayadi, Moeldoko, Tony Aprilani, Kurniawan Dwi Yulianto, Eddy Rumpoko, Djohar Arifin Husin hingga Bernhard Limbong. Edy Rahmayadi yang saat ini masih menjabat sebagai Pangkostrad diklaim menjadi calon terkuat. Bahkan,
Atlet Nasional Siapkan Sea Games JAKARTA, BERNAS-Maria Londa menginginkan dua medali emas dari Sea Games 2017 di Malaysia, sama dengan perolehannya di kejuaraan serupa pada 2015 di Singapura. “Mudah-mudahan setidaknya bisa sama dengan Sea Games 2015 lalu,” tutur Maria dalam perbincangan di Stadion Atletik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Rabu (9/11). Untuk meraih kemauannya itu, atlet berusia 26 tahun tersebut fokus mempersiapkan diri dengan latihan, termasuk latihan khusus disesuaikan dengan postur badannya, yang saat ini masih dilakukan di Legian, Bali. Maria Londa meraih dua emas di Sea Games 2015 di Singapura dari nomor lompat jauh dan lompat jangkit. Dia hampir saja mencatatkan rekor Sea Games jika lompatan jauhnya lebih baik 0,01 meter. Saat itu, lompatan jauh Maria 6,70 meter, sementara rekor itu tercatat sejauh 6,71 meter atas nama Marestella Torres dari Filipina. Namun, hasil itu tidak terlalu mengecewakan karena jarak lompat jauh itu memenuhi batas Olimpiade dan membuat Maria lolos ke Olimpiade Brazil 2016, meski pada akhirnya dia tidak bisa mencapai babak final kejuaraan multicabang terbesar di dunia tersebut. Menjelang Sea Games, peraih medali emas Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan itu, juga merasa senang karena cedera kaki yang dialaminya usai Sea Games 2015 tidak terulang kembali. “Ketika itu hampir enam bulan saya istirahat,” tutur Maria. Nantinya, setelah Sea
WAHYU PUTRO/ANTARA
UKUR TUBUH--Seorang instruktur mengukur bagian tubuh atlet saat tes keseimbangan dengan metode sport science yang diselenggarakan Satlak Prima di Gedung PP ITKON Kemenpora, Jakarta, Rabu (9/11). Sebanyak 252 atlet mengikuti tes kesehatan dan fisik untuk mengetahui resiko cedera sebelum mengikuti pelatnas SEA Games Malaysia 2017.
Games 2017 di Malaysia, 19-31 Agustus 2017, Maria hanya memiliki sedikit waktu istirahat karena harus bersiap menghadapi Asian Games 2018, di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Di kejuaraan yang dilangsungkan di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018 tersebut, Maria memang masih menjadi andalan untuk mendulang medali. Oleh karena itu, dia pun berharap Indonesia bisa memunculkan bibit-bibit atlet lompat yang unggul dari daerah sebagai penerus dirinya.
“Saya yakin banyak bibit pelompat yang bagus di daerahdaerah,” kata Maria. Semetara pelari jarak jauh Indonesia Agus Prayogo ingin mempertahankan medali emas SEA Games yang diraih pada 2015 di Singapura sekaligus ingin mencetak rekor nasional di SEA Games 2017 Malaysia. Agus mengatakan dia bertekad memperoleh kembali emas di lari 10.000 meter dan memperoleh emas lainnya dari nomor yang baru pertama kali diikutinya di SEA Games maraton 42,195 kilometer.
Senin-Jumat di Tanjungpinang. Sedangkan Sabtu-Minggu, Niel berlatih di pemusatan pelatihan bersama di Batam. Menurut Dia, Niel berpotensi menjadi atlet nasional jika berdisiplin dalam berlatih. Apalagi, dia berasal dari keluarga taekwondoin. “Darah taekwondonya sudah ada. Namun fisik, teknik, mental, kecepatan masih harus dipoles,” ujarnya. Niel telah melewati seleksi yang diselenggarakan Pengprov Taekwondo Kepri barubaru ini di Batam. Panitia seleksi memutuskan Niel, Siti dan Vinka di kelas 42 kg lulus dalam seleksi tersebut untuk
“Saya mau pertahankan tradisi emas di SEA Games,” ujar dia. Selain emas, Agus juga menargetkan diri untuk mempertajam rekor nasional di nomor lari 5.000 meter dan 10.000 meter yang saat ini terukir atas namanya. Rekor nasional yang ditorehkan Agus di lari 5.000 meter adalah 14 menit 4,29 detik dan 10.000 meter 29 menit 15,77 detik yang tercipta ketika Asian Games XVI 2010 di Guangzhou, Tiongkok. Agus Prayogo juga peme-
BSANK Siap Lakukan Akreditasi JOGJA, BERNAS -- Badan Standarsasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK) memberikan sosialisasi dan bimbingan teknis bagi Pengurus Daerah organisasi olahraga bidang prestasi dan rekreasi Provinsi DIY dan Jawa Tengah di Yogyakarta, Rabu (9/11) kemarin. Menurut Saefuddin dari Sekretariat BSANK Kemenpora, kegiatan yang juga dihadiri perwakilan perguruan tinggi itu merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya digelar di Jakarta 26-27 Oktober lalu. Menurut rencana, kegiatan yang sama juga akan dilaksanakan di empat Kota lainnya, yaitu Balikpapan, Makassar, Surabaya dan Palembang. Bagi induk organisasi olahraga, jelas Saefuddin, bimbingan teknis merupkan kegiatan pendahuluan sebelum pelaksanaan akreditasi organisasi olahraga yang dijadwalkan berlangsung tahun 2017 depan. padat ahun depan. “Pada tahap awal akreditasi akan dilakukan bagi induk organisasi bidang prestasi dan rekreasi yang dipertandingkan di
olimpiade,” ujar Saefuddin. Untuk pelaksanaannya, BSANK telah menerbitkan kebijakan terkait akreditasi yaitu Sistem Manajemen Mutu BSANK yang terdiri atas Panduan Mutu, Prosedur, Instruksi Kerja serta Formulir, Peraturan Ketua BSANK Tentang Tata CaraAkreditasi Olahraga Keolahragaan Bidang Olahraga Prestasi, Peraturan Ketua BSANK Tentang Tata Cara Akreditasi Olahraga Keolahragaan Bidang Olahraga Rekreasi. Ditambahkan pula, BSANK merupakan lembaga yang dibentuk Pemerintah dalam rangka pengembangan, pemantauan dan pelaporan pencapaian Standar Nasion al Keolahragaan melalui Peraturan Pesiden Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Susunan, Kedudukan dan Tata Kerja BSANK serta Keputusan Presiden 171/2015 tentang Pengangkatan Anggota BSANK yang terdiri atas 9 orang dn berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri serta berkedudukan di Ibu Kota Negara KesatuanRepublik
Indonesia. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BSANK bersifat mandiri dan profesional. Sedangkan tugas BSANK antra lin, menyusun Standar Nasional Keolahragaan dan Pedoman Standardisasi Keolahragaan Nasional sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan federasi organisasi olahraga internasional, melakukan akreditasi terhadap isi program penataran /pelatihan tenaga keolahragaan dan organisasi olahraga, melakukan sertifikasi untuk menentukan kompetensi tenaga keolahragaan dan kelayakan organisasi olahraga, membina dan mengembangkan pencapaian Standar Nasional Keolahragaan. Selain itu juga Mengembangkan system informasi akreditasi dan standardisasi nasional keolahragaan, mengembangkan kerja sama dengan instansi terkait serta memantau dan melaporkan pencapaian Standar Nasional Keolahragaan kepada Menteri. Dalam melaksanakan tugasnya, BSANK berwenang
Mantan Atlet Asian Games Latih Kejurnas
TA N J U N G P I N A N G , BERNAS-- Pengurus Provinsi Taekwondo Kepulauan Riau menugasi mantan atlet Asian Games Joni Mokseng untuk melatih Niel Putri Andini (14), atlet kyorugi (tarung) yang akan mengikuti seleksi Kejuaraan Nasional Remaja 2016. “Kami akan melatih teknik dan fisik atlet kyorugi asal Tanjungpinang selama sekitar sebulan,” ujar Joni di Tanjungpinang, Rabu (9/11). Joni yang juga mantan juara kyorugi pada Pekan Olahraga Nasional mengatakan, Niel membutuhkan pelatihan tambahan agar lulus seleksi. Pelatihan akan dilakukan
keberadaannya saat ini didukung oleh Kelompok 85 yang diklaim sebagai pemilik suara mayoritas PSSI. Sesuai dengan data yang ada, kongres PSSI ini diikuti oleh 107 pemilik suara yang terdiri dari perwakilan klub Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama, Liga Nusantara hingga beberapa asosiasi. “Kami menggunakan data 2014. Jadi belum ada nama PS TNI. Yang berhak menjadi pemilik suara adalah Persiram. Begitu juga dengan Madura United. Kami tetap mengundang Pelita Bandung Raya,” kata salah satu anggota EXCO PSSI, Tony Aprilani. (ant)
kemudian digembleng di pemusatan pelatihan bersama. “Nanti atlet ini diseleksi lagi untuk mengikuti Kejurnas Remaja di Surabaya pada awal Desember 2016,” katanya. Niel Putri Andini yang saat ini pelajar kelas 10 SMAN 2 Tanjungpinang mengatakan, seleksi untuk dapat bertanding di Kejurnas Remaja 2016 cukup ketat. “Setelah diseleksi di tingkat kota, kemudian di tingkat provinsi sebelum mengikuti pemusatan pelatihan bersama,” ujarnya. Dia berjanji akan berusaha lulus seleksi akhir agar dapat menjadi atlet nasional.
“Ini amanah yang berat yang diberikan Master Kosasi (ketua panitia seleksi atlet untuk Kejurnas Remaja) dan pengurus taekwondo di Tanjungpinang, karena itu saya akan berusaha keras,” ujarnya yang saat ini bersabuk biru. Sementara itu, Ketua Bimbingan Prestasi Pengprov Taekwondo Kepri Kosasi Sumarli mengatakan, pemusatan pelatihan bersama terpaksa dilakukan desentralisasi, karena Batam dan Tanjungpinang dipisahkan laut. “Secara geografi tidak dimungkinkan pelatihan dipusatkan di Batam, karena para atlet juga harus bersekolah. Kami
ingin atlet juga berprestasi di sekolah,” katanya. Selain Niel Putri Andini, panitia seleksi juga memutuskan tiga atlet untuk poomsae (menampilkan jurus) asal Tanjungpinang juga mengikuti pemusatan pelatihan bersama untuk Kejurnas Remaja. Mereka adalah Sekar, siswi SMP 4 Tanjungpinang, Ainun siswi SMAN I Tanjungpinang dan Fadel siswa SMPN 5 Tanjungpinang. Mereka akan dilatih oleh Imam, salah seorang pelatih dan pengurus Taekwondo Bintan. “Setiap Sabtu mereka harus mengikuti pelatihan poomsae di Batam,” ujarnya.(ant)
melakukan peninjauan dan penilaian terhadap organisasi olahraga yang diakreditasi, berupa pengajuan usul revisi standar nasional keolahragaan dengan melakukan tindakan administratif terhadap organisasi olahraga yang sudah terakreditasi jika melakukan pelanggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan melakukan pengawasan atas penerapan standar nasional keolahragaan.
gang rekor nasional separuh maraton yang didapatkannya ketika bertanding SAFRA Singapore Bay Run and Army Half Maraton 2010 dengan waktu satu jam 17 menit, 17 detik. Namun, sampai kini dia belum bisa memecahkan rekor nasional lari maraton penuh. Itulah yang ingin dicapainya di Sea Games 2017, selain memperuncing rekornas yang sudah ada. “Rekor nasional maraton dua jam 19 menit. Saya ingin melampaui itu,” kata Agus. (ant)
Sebagai contoh, Saefuddin menyebtkan, dalam melaksanakan tugas melakukan pengawasa atas penerapan standar nasional keolahragaan, BSANK telah melakukan penilaian kesesuaian pelaksanaan PON XIX Jawa Barat terhadap Standar Penyelenggaraan Pekan Olahraga. Dalam penilaian tersebut BSANK menemukan banyak ketidaksesuaian penyelenggaraan PON XIX Jawa Barat (rob)
Kamis Wage, 10 November 2016
Presiden : Tidak ada Pergantian Panglima TNI JAKARTA, BERNAS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak ada pergantian Panglima TNI yang saat ini dijabat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. “Tidak ada yang namanya pergantian Panglima TNI,” kata Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Istana Negara Jakarta, Rabu (9/11). Presiden Jokowi mengaku bere-
darnya informasi rencana penggantian Panglima TNI itu. “Makanya saya ajak Panglima TNI karena berseliweran informasi seperti itu, isu berseliweran sehingga saya ajak Panglima untuk menegaskan tidak ada yang namanya penggantian Panglima TNI,” kata Presiden usai upacara penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional dan Tanda Jasa dan Kehormatan RI itu. Ia menyebutkan selama ini Jenderal
Gatot Nurmantyo bekerja dengan baik. “Beliau kerja pagi siang malam dengan baik,” kata Presiden. Ia sudah memerintahkan Kapolri untuk menindaklanjuti penyebar informasi itu. “Itu tidak benar, itu ingin memanaskan suasana,” katanya. Ia menyebutkan dalam beberapa hari terakhir dirinya selalu bersama PanglimaTNI Gatot Nurmantyo. “Kemarin kita makan siang bersama
Panglima TNI juga,” kata Jokowi. Sementara Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan Kalau ada pergantian Presiden pasti akan memanggilnya. “Saya tidak beri komentar, anda analisis sendiri apa tujuan informasi tidak benar itu. Presiden Sudah perintahkan Kapolri untuk menindaklanjuti,” kata Gatot. (ant)
Kemenangan Trump Kejutkan Dunia
JAKARTA, BERNAS - Pakar politik internasional Dewi Fortuna Anwar menilai kemengan kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, mengejutkan dunia. Pasalnya hal ini di luar perkiraan dengan mayoritas poling jajak pendapat dan diskusi analis tidak menjagokannya. “Ini di luar perkiraan banyak pihak, karena Trump yang notabene ‘orang luar’ politik, dengan komentar yang aneh, sulit dibayangkan bisa memimpin Gedung Putih,” kata salah satu peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (9/11). Bahkan, menjelang hari H pemilu AS, banyak proyeksi jajak pendapat yang menunjukkan kemenangan bagi Hillary Clinton. Proyeksi tersebut antara lain dikeluarkan oleh New York Times yang memprediksi kemenangan bagi Hillary sebesar 92 persen,
FiveThirtyEight 87 persen, dan PredictWise 90 persen. Dewi yang saat ini menjabat Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI tersebut, menilai hal ini sudah membuat waswas dan menjadi persoalan yang mengagetkan komunitas global. Pasalnya, Trump dikenal memiliki komentar kontroversial saat kampanyenya dengan janji mendeportasi imigran, membangun tembok perbatasan antara AS dan Meksiko, mencegah kaum Muslim masuk wilayah AS dan “meninggalkan sekutu-sekutunya”. “Kita semua tidak tahu apa dia akan melaksanakan berbagai kebijakan sesuai janji kampanyenya, saya kira semua pihak akan menunggu bagaimana perkembangannya,” kata Dewi yang sempat menjadi anggota Kongres Amerika Serikat (1990-1991). Kita semua, lanjut Dewi, tentu berdoa agar Trump mengedepankan
rasionalitas dan tidak secara konsisten menjalankan janji kampanyenya dalam memimpin negara adi daya tersebut selama empat tahun mendatang. “Karena jika dilaksanakan, ini akan memiliki dampak secara global di mana seorang dengan image tidak miliki kepedulian kerja sama internasional, tidak menghargai sekutunya dan melecehkan negara-negara lain menjadi pemimpin strategis yang kuat di dunia,” kata Dewi juga tercatat sebagai anggota Dewan Penasehat PBB mengenai pelucutan senjata itu. Pengusaha asal New York, Donald Trump, berhasil mengalahkan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dalam pemilihan umum presiden Amerika Serikat, Selasa (8/11) waktu setempat, dengan meraih setidaknya 276 suara elektoral. Meski beberapa negara bagian belum selesai melakukan perhitungan, Clinton dipastikan tidak akan mampu
mengejar ketertinggalannya. Trump berhasil memenangi suara di sejumlah negara bagian dengan kecenderungan mengambang--bukan merupakan wilayah tradisional Partai Republik maupun Partai Demokrat dan selalu menjadi kunci dalam pemenangan kursi presiden--seperti Ohio dan Florida. Trump bahkan secara mengejutkan juga merebut sejumlah negara bagian yang diperkirakan, oleh jajak pendapat dari Washington Post, akan dimenangi dengan aman oleh Clinton seperti Pennsylvania, Wisconsin, dan Iowa. Sementara itu dalam pemilu dewan perwakilan, Partai Republik berhasil mempertahankan dominasi dengan merebut setidaknya 224 dari 435 kursi. Perolehan ini sekaligus menyanggah sejumlah prediksi bahwa mereka akan banyak kehilangan suara. (ant)
KHR As’ad Syamsul Arifin Dianugerahi Pahlawan Nasional
JAKARTA, BERNAS Presiden Joko Widodo menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada KHR As’ad Syamsul Arifin dalam upacara di Istana Negara Jakarta, Rabu (9/11). Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional itu berdasar Keputusan Presiden Nomor 90/TK/Tahun 2016 tanggal 3 November 2016 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. As’ad Samsul Arifin atau dikenal dengan sebutan Kiai Haji Raden As’ad Samsul Arifin (lahir pada tahun 1897 di Mekkah dan meninggal 4 Agustus 1990 di Situbondo pada umur 93 tahun) adalah pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah di Desa Sukorejo, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Ia merupakan ulama sekaligus tokoh dari Nahdlatul Ulama dengan jabatan terakhir sebagai Dewan Penasihat (Musytasar) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama hingga akhir hayatnya. Ia merupakan penyampai
pesan (Isyarah) yang berupa tongkat disertai ayat Al Quran dari KH Kholil Bangkalan untuk KH Hasyim Asy’ari, yang merupakan cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama. Selain penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, upacara pada Rabu siang itu juga menganugerahkan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra kepada dua orang yaitu Almarhum Mayjen TNI (Purn) Andi Mattalatta (tokoh dari Sulsel) dan Almarhum Letko Inf (Anumerta) Sroedji (tokoh dari Jatim). Penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera itu berdasar Keputusan Presiden RI Nomor 91/TK/Tahun 2016 tanggal 3 November 2016. Selain Wapres M Jusuf Kalla, tampak hadir dalam acara itu sejumlah Menteri Kabinet Kerja dan keluarga penerima anugerah. Dalam kesempatan itu juga hadir Pengasuh Ponpes Sukorejo Situbondo KHR Ahmad Azaim Ibrahimy.(ant)
Fahri Dilaporkan ke Bareskrim Polri JAKARTA, BERNAS Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) melaporkan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ke Bareskrim Polri terkait dugaan penghasutan makar terhadap pemerintah pada unjuk rasa 4 November 2016. “Hari ini, Bara JP datang ke Bareskrim untuk melaporkan dugaan penghasutan makar terhadap pemerintah yang sah yang diucapkan Fahri Hamzah saat aksi unjuk rasa 4 November,” kata Anggota Bara JP Birgaldo Sinaga di Jakarta, Rabu (9/11). Pihaknya melihat ucapan hasutan oleh Fahri Hamzah berbahaya bagi republik ini karena sebagai anggota DPR seharusnya dia menjaga kebangsaan dan menjaga nilai-nilai kebhinekaan. “Sayangnya, dia “serampangan” memutarbalikan fakta dengan bahasa yang sangat provokatif dengan menuduh Presiden Jokowi melakukan penghinaan terhadap ulama, menuduh Presiden Jokowi telah membiarkan dan melindungi penista agama,” tuturnya. Fahri, kata dia, juga menuduh Presiden Jokowi seolah-olah Presiden harus dilengserkan di mana ia mengatakan pada saat orasi dalam unjuk rasa itu ada dua cara melengserkan presiden, yakni “impeachment” melalui DPR dan melalui parlemen jalanan.
“Akibatnya, banyak teriakan di sana saat mendengarkan orasi itu untuk menyerukan turunkan Presiden Jokowi, akibatnya masa yang harus bubar pukul 18.00 WIB sesuai UU tetap bertahan hingga dini hari bahkan berkeinginan menduduki Gedung DPR. Fahri juga memberi jalan agar pintu gerbang DPR dibuka untuk dimasuki para demonstran,” ujarnya. Selain itu, pihaknya juga membawa barang bukti berupa hasil “print out” dari dua media online serta rekaman video saat Fahri Hamzah berorasi. Ia menyatakan Fahri bisa disangkakan melanggar Pasal 160 KUHP tentang penghasutan. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan pihaknya akan mempelajari soal orasi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fahri Hamzah saat aksi unjuk rasa 4 November 2016. “Ya kami akan pelajari apakah itu bisa masuk ke dalam Pasal Makar. Kalau masuk ke dalam Pasal Makar ya kami proses hukum, prinsipnya begitu,” kata Tito seusai menghadiri acara Pengarahan Presiden Republik Indoesia Kepada Jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jakarta, Selasa (8/11). (ant)
Parkir Sembarangan
Sambungan dari hal 1
Bagi pengendara yang kendaraannya digembok, dapat mengurus kunci parkir untuk dibuka petugas di Kantor Polisi 4 Mc Donald. Namun, sebelumnya mereka didata untuk dikenakan tilang. Setiap mobil yang digembok, petugas menempelkan dua lembar kertas. Satu kertas berisi pemberitahuan. “Kendaraan Anda kami gembok karena telah melanggar parkir pada daerah larangan
parkir. Untuk proses tilang dapat menghubungi pos polisi 4 Mc Donald. Unit lalu lintas Polsekta Gondokusuman YKA.” Sedangkan lembar satunya lagi berisi peringatan tertulis : “Anda telah melanggar UU No 22 tahun 2009.” Peringantan ini juga dilengkapi dengan pasal dan ayat yang dilanggar berikut ketentuan pidananya. (jay)
Investor Abaikan
PILPRES AS
RIVAN AWAL LINGGA/ANTARA
Pengunjung berswafoto di depan patung Calon Presiden Amerika Serikat 2016 Hillary Clinton saat penghitungan cepat Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016 di Jakarta, Rabu (9/11). Pada hasil penghitungan cepat Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016 Donald Trump berhasil unggul atas Hillary Clinton dengan meraih 276 electoral votes.
Jokowi : Saling LDII dalam menjaga kerukunan dan perdamaian melalui pengajaran Al Quran dan Hadis. Dalam arahannya, Jokowi juga menyampaikan hal-hal yang sedang dibangun Indonesia seperti pertanian, infrastruktur serta sumber daya manusia (SDM). Indonesia, ujar Presiden, juga sedang dalam era persaingan
dengan negara lain baik di bidang energi, pangan, serta air. “Tiga hal inilah sebetulnya yang kita memiliki kekuatan. Energi kita punya, pangan kita sebetulnya ada, air kita sebetulnya ada, tetapi belum dikelola secara baik dalam rangka persiapan persaingan masa depan,” jelas Jokowi.
Sambungan dari hal 1 Untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas SDM, Kepala Negara mengatakan akan meningkatkan sekolah kejuruan dalam menghadapi era persaingan. “Sekarang kita fokus ke sini, ke vocational training, ke vocational school, kejuruaan, pelatihan, karena memang arahnya ke sana,” ujar Presiden. (ant)
“Pembongkaran nantinya kami awali sebagai shock teraphy saja,” katanya. Nurwidi beralasan selama ini lambannya penertiban menara telekomunikasi tak berizin karena tidak ada anggaran. Sementara anggaran untuk merobohkan satu menara setidaknya membutuhkan sekitar 5-10 juta, tergantung tingkat kesulitannya. Ia mengakui meski sudah melayangkan peringatan ketiga kepada delapan pengelola menara, namun belum ada tanda-tanda untuk dirobohkan. Pekan depan, pihaknya akan menggelar rapat bersama tim untuk teknis perobohan. Tim tersebut terdiri dari Dinas Ketertiban, Dina Perizinan, Dinas Perhubungan, dan Dinas Permukiman, Sarana, dan Prasarana Wilayah (Kimprswil) Kota Yogyakarta. “Penertiban yang akan kami lakukan juga harus berpikir pada azas kemanfaatan, kepastian hukum, dan azas keadilan,” ujar Nurwidi. Nurwidi mengakui jumlah menara yang akan ditertibkan sedikit. Bahkan jauh dari jumlah menara tak berizin hasil pendataan Dinas Perizinan. Data dari Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah tentang Pentaan
Sambungan dari hal 1 Telekomunikasi diketahui ada 227 menara pada akhir 2015. Sementara menara yang berizin dan tercatat di Dinas Perizinan hanya ada 90 menara. Sejak 2009 Dinas Perizinan tidak pernah mengeluarkan izin pendirian menara telekomunikasi. Nurwidi menegaskan proses penertiban akan dilakukan secara bertahap, “Sementara delapan menara dulu,” katanya. Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Sujanarko tidak mempersoalkan penambahan anggaran penertiban tahun depan. Hanya pihaknya mempertanyakan apa yang akan dilakukan Dinas Ketertiban setelah surat peringatan ketiga itu selesai. Ia khawatir jika penertiban tertunda terus tidak ada jaminan menara ilegal bertambah lagi di tahun depan. Koko, sapaan akrabnya, menambahkan dewan telah mendapat surat dari Pemda DIY. Surat tersebut merupakan jawaban dari konsultasi Pemerintah Kota ke Pemda DIYsoal menara telekomunikasi. Dalam surat tersebut lebih kurang berisi bahwa Pemkot harus menertibkan menara sesuai aturan. “Kedua, soal menara yang dipasang bersamaan dengan fasilitas penerang jalan dan sebagainya itu tidak perlu IMB,” katanya. (age)
Ingat hanya s/d Akhir Bulan
Contact Person : 0858 7575 1871
BATA RINGAN CLC
LITECON
Bahan Utama Pasir & Semen Tanpa Pembakaran Ringan & Kuat Cocok untuk Daerah Labil
INFO IKLAN RENDEZVOUS Ukuran : 10 - 20 - 60 7,5 - 20 - 60
INDUSTRI UBIN CON BLOCK GENTENG BETON BATA RINGAN
PT DIAMOND BARU Jl. Magelang KM. 7,2 Yogyakarta Te l p . ( 0 2 7 4 ) 8 6 7 7 8 8 , 8 6 8 0 7 0 , 8 6 8 0 7 3
Discount Up To
0274 . 292 21 21 0274 - 292 23 23 www.harianbernas.com
25%
Inspirat r HALAMAN 8
KAMIS WAGE, 10 NOVEMBER 2016
Endang Rukini
Sukses Itu Tidak Instan
Nama Tempat lahir Pendidikan Pekerjaan FB Email
Supported By :
BIODATA : Endang Rukini : Wonosobo, 23 Mei 1973 : D3 Sekretaris : Wiraswasta dan Bisnis Coach : Endang Cuantiq : e_rukini@yahoo.com
ENDANG Rukini saat ini menjadi Business Coach untuk mahasiswa binaan Min Uno Foundation dan juga sebagai pengisi tetap di Yayasan Sedekah Ilmu. Selain itu, ia juga sedang membangun bisnis telur asin, yang menurutnya akan menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. ”Hidup adalah belajar. Saya memilih itu karena banyak hal yang saya temui dalam hidup saya dan semua itu menjadi pembelajaran bagi saya,” ungkapnya kepada Bernas, Senin (7/11). Wirawasta ini pun menceritakan pengalaman unik sebagai titik baliknya sehingga menjadi seperti sekarang. “Saya sudah mengalami jatuh bangun dari beberapa usaha dengan modal besar. Karyawan yang cukup banyak tidak menjamin bisnis akan lancar. Saya pernah buka fotocopy penjilidan yang cukup besar dan travel agent. Saat itu, orang memandang saya sebagai pebisnis yang sukses karena memang fotocopy dan travel agent saya ramai, tetapi tiap hari saya stress. Saya harus pikir bayar supliyer kertas, gaji pegawai yang cukup besar. Uang
kontrak ruko yang sangat besar, itu yang memotivasi saya untuk menjadi business coach, terutama untuk startup bisnis biar para pemula tidak salah langkah. Untuk telur asin, awalnya saya berpikir bagaimana cara mendapatkan uang yang tidak butuh pegawai banyak. Tidak butuh tempat yang mahal dan untuk menambah penghasilan pembantu di rumah,” katanya. Karena itu, ia mencoba belajar di internet tentang cara membuat telur asin. “Saya coba buat dengan suami di rumah dan kebetulan dulu, ibu mertua saya sering buat telur asin sehingga suami saya bisa membuat. Saya keliling-keliling untuk belajar ternak bebek ke peternak-peternak, ternyata dapat pencerahan dari beberapa peternak di kampung-kampung,” urainya tentang alasan menekuni dua bidang profesinya saat ini. Pendidik yang terlahir dari ayah seorang guru dan ibu yang berdagang di pasar ini pun mengungkapkan masalah yang paling sering dihadapi di kedua bidang profesi yang ditekuninya saat ini. “Di business coach, masalah yang sering timbul adalah klien
Media Partner :
tidak mau action. Dia beranggapan kalau punya coach, coachnya yang harus action. Untuk di bisnis yang saya jalani masalah yang sering timbul justru dari dalam. Untuk menyikapinya, saya cukup introspeksi diri, misalnya mungkin saya terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan. Di bisnis telur asin, tantangannya adalah bagaimana cara membesarkan industri ini,” ungkapnya. Pebisnis telur asin ini juga membeberkan tentang tantangan ke depan yang akan dihadapi di dua bidang pekerjaan ini. “Di business coach, saya ingin mengubah mindset generasi-generasi muda supaya setelah lulus kuliah mereka tidak mencari kerja, tetapi bagaimana menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha. Di bisnis telur asin, saya ingin membuat bisnis ini mendunia, karena telur asin harganya terjangkau dan bergizi tinggi. Saya ingin membesarkan bisnis ini dengan mengajak ibu-ibu rumah tangga supaya mereka bisa mendapat penghasilan tanpa harus meninggalkan rumah,” bebernya. Ketika ditanya apakah bidang yang digeluti ini penting dilakukan dan dibagikan kepada masyarakat, ia mengaku penting karena ternyata selama ini orang merasa susah mencari telur asin yang enak dan berkualitas apalagi ternak bebek selama ini hanya banyak di Pulau Jawa. Orang di Sumatra dan Kalimantan kesulitan untuk mendapatkan telur asin bebek. “Kemarin saya sudah kirim ke Palembang. Mereka sangat senang bisa menikmati telur asin tanpa harus datang ke Jawa. Otomatis, pasar di Indonesia saja masih sangat luas. Inilah yang memotivasi saya,” katanya. Coach bisnis ini mengatakan bahwa semua orang harus punya mimpi yang besar. Mimpi itu kita realisasikan dengan kerja keras dan banyak belajar dengan orangorang sukses. Belajar tidak harus ketemu langsung, tetapi bisa dilakukan dengan baca buku orang-orang sukses. Belajar dari internet dan ikut seminar-seminar. Sukses itu tidak instan. “Dari pengalaman yang saya alami saat itu, saya berpikir memulai bisnis asal punya modal pasti jalan, ternyata salah besar. Ingat sekecil apapun bisnis kita, itu namanya tetap perusahaan dan di dalam perusahaan itu ada beberapa faktor yang harus kita kelola. Pada saat kita kerja ikut orang lain atau kita bekerja di sebuah instansi, saat itu kita hanya ditugasi di bidang apa saja, misalnya, sebagai marketing atau bagian keuangan atau di bagian IT, tetapi ketika kita memulai usaha, semua itu menjadi tanggungjawab kita. Kita harus bisa mengelola semua itu. Oleh karena itu, pesan saya untuk yang mau memulai usaha, persiapkan betul semua itu dan belajar pada ahlinya. Paling tidak punya mentor,” katanya. Pemilik cita-cita ingin menjadi guru saat
kecil ini memaparkan bagaimana lingkungan memengaruhinya hingga menjadi seperti sekarang ini. “Lingkungan keluarga sangat mendukung, terutama ibu saya yang tidak henti-hentinya memotivasi saya. Adik-adik saya sekarang juga sudah resign dari semua tempat kerja. Semua sudah berwirausaha. Untuk usaha telor asin ini, alhamdulillah suami sudah tertarik, bahkan resepnya pakai resep Ibu Mertua, ibu Raden Ayu Siti Supratjulani, resep tempo dulu. Beliau ini adalah keluarga kraton Yogyakarta dari HB VII. Semoga usaha telor asin ini benar-benar bisa menelor ke Indonesia sampai pelosokpelosok Tanah Air sehingga bisa menikmati telur asin resep tempo dulu. Harapan saya, telur asin ini bisa diangkat menjadi oleh-oleh khas Kota Jogja selain gudeg dan bakpia,” paparnya. Pencapaian yang paling membanggakan bagi peraih The Best Marketing dari Bringin Life adalah sebelum membuka usaha saat ini, pernah bekerja di asuransi. Saat itu ia pernah membuat cabang Jogja dalam pencapaian yang tertinggi di seluruh Indonesia. “Tapi yang paling membanggakan adalah ketika saya bisa menghidupi beberapa karyawan di usaha saya. Saat Lebaran yang lain tunggu THR, saya bisa memberi THR. Itulah kebanggaan saya dan saya bisa menjadi seorang ibu dari dua anak saya. Alhamdulillah, kedua anak saya cita-citanya ingin menjadi pengusaha,” katanya. Perempuan kelahiran Wonosobo pun memiliki tokoh idola dan sosok yang berperan atas apa yang dicapainya saat ini. “Untuk tokoh idola, Ibu Muryati Sudibyo, beliau memulai usaha di usia 45 tahun, jadi tidak ada kata terlambat untuk memulai. Beliau juga belajar terus di usia yang tidak muda lagi. Untuk sosok yang berperan, ibu saya, Ibu Haji Turah. Ibu saya selalu bercerita bahwa ketiga anaknya bisa kuliah di luar kota, semua dari hasil dagang. Kalau mengandalkan gaji guru mana mungkin anakanak bisa kuliah di luar kota. Saat itu, gaji guru sangat kecil, tidak seperti sekarang,” katanya. Rencana atau proyek dalam waktu dekatnya adalah punya binaan produksi telur asin minimal berjumlah 10 dengan kapasitas produksi minimal 500 telur asin per hari sehingga dengan 10 perajin, sehari bisa menghasilkan 5.000 telur asin dan sebulan sudah 150.000 telur asin. Impian terbesarnya ke depan adalah menjadi inspirator wanita yang bisa menyejahterakan ibu-ibu rumah tangga sebagai perajin telur asin sehingga para ibu rumah tangga bisa memberi pendidikan yang terbaik buat anak-anaknya dan tidak hanya mengandalkan suami. (paulus yesaya jati)
HOT LINE IKLAN & REDAKSI 0274 - 292 2121 0274 - 292 2323 FAX. 0274 - 2922323
HALAMAN 9
KAMIS WAGE, 10 NOVEMBER 2016
Distribusi Obat BPJS Masih Bermasalah JOGJA, BERNAS -- Program pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dinilai belum sesuai harapan masyarakat. Berbagai tantangan masih harus dicari solusinya agar dapat berjalan optimal. Berdasarkan data dari Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hingga September 2016, bidang pelayanan serta persebaran tenaga kesehatan belum merata. “Pengadaan dan ketersediaan dan distribusi obat juga masih bermasalah,” ujar Ahmad Ansyori SH MHum, anggota DJSN dalam Forum Media Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, Rabu (9/11) kemarin, di Hotel Jambuluwuk. Untuk mengatasi persoalan tersebut, menurut Ansyori, pemerintah membentuk DJSN. Dewan ini bertugas berwenang melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan JKN dan menjadi pengawas eksternal yang bertanggung jawab langsung pada presiden. Ansyori berharap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan pemetaan dan persebaran fasilitas kesehatan. Penyebaran tenaga kesehatan di seluruh Indonesia juga perlu segera dilakukan. “Penyebaran distribusi obat juga dibutuhkan selain izin pembangunan sarana pun perlu lebih dipermudah agar prosesnya lebih cepat,” tandasnya. DJSN juga berharap pemerintah daerah ikut bertanggung jawab dalam penyediaan infrastruktur pelayanan kesehatan. Pemda juga berperan mendorong upaya kegiatan preventif
dan promotif, termasuk mendorong partisipasi aktif warga dalam JKN. “Pemda perlu mendorong partisipasi warga, utamanya para pengusaha. Sebab hasil evaluasi kami, masih ada 89 juta warga yang belum menjadi anggota JKN. Karenanya perlu peningkatan edukasi lebih luas lagi,” tandasnya. Salah seorang penggagas JKN, Prof dr Ali Ghufron Mukti MSc PhD, mengatakan penerapan JKN melalui BPJS Kesehatan sebenarnya sesuai jalurnya. Namun memang masih ada sejumlah kendala yang harus diperbaiki. Di antaranya pengecekan dan evaluasi program melalui evaluasi pencapaian empat tujuan utama pelaksanaan JKN. Yakni, peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan, peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan pemerataan layanan kesehatan yang berkeadilan. “Yang tak kalah penting penilaian efisiensi anggaran atau pendanaan,” paparnya. Kepala Badan Pelaksana Jamkesos DIY Siti Badriyah menambahkan, tahun 2016 hingga 2019 pihaknya melakukan tahap integrasi menyeluruh meliputi pendampingan kepesertaan jaminan penduduk miskin dan integrasi pelayanan kesehatan dalam program JKN. Program itu dilakukan agar pelayanan kesehatan JKN dapat terwujud paripurna yakni mencakup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mendukung roadmap tahun 2010-2020. Diharapkan ada harmonisasi kebijakan program JKN di DIY dan penguatan sustainabilitas beserta pengembangan inovasi daerah, sehingga ke hal 15
ISTIMEWA
KONGRES BAHASA JAWA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo memukul gong menandai pembukaan Kongres Bahasa Jawa VI, Selasa (9/11) malam, di Inna Garuda Hotel Yogyakarta. Kongres kali ini mengangkat tema Bahasa Jawa Tiwikarama.
Jaga Bahasa Jawa agar Tak Hilang
JOGJA, BERNAS – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI merasa prihatin sekaligus khawatir Bahasa Jawa mengalami kemunduran. Untuk itu, Bahasa Jawa harus dijaga agar tidak hilang. “Generasi muda saat ini lebih bangga menggunakan bahasa asing. Berdasarkan fenomena tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong pelestarian bahasa daerah melalui muatan lokal sebagai salah satu kurikulum di sekolah,” ungkap Dra Sri Hartini MSi, Direktur Pembinaan Kepercay-
ISTIMEWA
Putri Kerajaan Thailand ke DIY VVIP. Dalam amanatnya Danrem 072/Pamungkas mengingatkan Pam VVIP terhadap kepala negara mana pun tetap dengan perlakuan yang sama. Pihaknya tidak mentolelir adanya ancaman, hambatan, tantangan maupun gangguan. Menurut Danrem, Pam VVIP merupakan operasi baru yang harus disesuaikan dengan dinamika di lapangan. Hal yang terpenting yaitu tetap meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan serta menjaga
kepedulian terhadap perkembangan serta perubahan bahasa dan sastra Jawa,” kata Sri Hartini. Sebelumnya, pada pembukaan kongres Selasa (8/11) malam, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan Kongres Bahasa Jawa ini dapat meneguhkan tekat masyarakat mempertahankan dan miningkatkan budaya Jawa. “Kami berharap Kongres Bahasa Jawa VI ini menjadi sarana meneguhkan niat dan tekat untuk melestarikan kebu-
kekompakan dan soliditas TNI-Polri. Dengan begitu, TNI-Polri mampu bertindak cepat serta tepat sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam mengantisipasi setiap kemungkinan negatif yang terjadi sebagai ekses dari berbagai persoalan bangsa saat ini. “Jangan ragu-ragu untuk bertindak secara profesional dan proporsional. Hindari tindakan serta perilaku yang cenderung negatif dan merusak citra TNIPolri,” tegas Danrem. (*/sri)
JOGJA, BERNAS – Kepala Kantor Perwakilan BKKBN DIY Drs Aan Djumhana Mulyana MSi menegaskan, permasalahan kependudukan dewasa ini menjadi akar dari berbagai permasalahan sosial, ekonomi, politik serta pertahanan dan keamanan. Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan masalah pembangunan yang utama dan sulit diatasi. Hal itu dikemukakannya sesaat sebelum membuka Seminar Kajian Kependudukan dan Penelitian, Rabu (9/11) kemarin, di Inna Garuda Hotel Yogyakarta. Lebih lanjut dia mengatakan, para ahli menyarankan masalah pertambahan penduduk di negara berkembang harus segera diatasi untuk mempercepat laju perkembangan ekonomi. Jumlah penduduk yang besar dapat menimbulkan peningkatan pengangguran, jumlah tenaga kerja, perpindahan penduduk dari desa ke kota dan kemiskinan. Untuk itu akselerasi program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) harus selalu diupayakan guna menekan pertumbuhan penduduk dan peningkatan wawasan kependudukan, penggunaan alat kontrasepsi bagi Pasangan Usia Subur (PUS) dan peningkatan ketahanan
Drs A’an Djumhana Mulyana MSi
Pasien Periksa Gigi di Gerbong Kereta Api BALAI Yasa Yogyakarta melakukan uji coba terhadap “Rail Clinic Dua” dengan dijalankan dari Stasiun Lempuyangan hingga Madiun untuk mengetahui kesiapan kereta tersebut, sebelum dioperasionalkan secara penuh. “Secara umum, tidak ada perbedaan antara Rail Clinic Satu dengan Rail Clinic Dua. Kami hanya melakukan penyempurnaan penataan ruangan di dalam kereta,” kata Eko Purwanto, Executive Vice President Balai Yasa Yogyakarta di Stasiun Lempuyangan, Rabu (9/11). Sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di Rail Clinic Dua di antaranya adalah klinik pemeriksaan umum, gigi, kebidanan, laboratorium sederhana hingga farmasi. Seluruh layanan kesehatan dapat diakses secara gratis. Selain penyempurnaan ruangan, Balai Yasa juga menambah
pintu evakuasi di gerbong Rail Clinic Dua, sehingga seluruh gerbong dilengkapi pintu evakuasi untuk memudahkan apabila dibutuhkan tindakan kegawardaruratan. Pada Rail Clinic Satu, pintu darurat hanya ada di satu gerbong saja. Seperti Rail Clinic Satu, Rail Clinic Dua juga memiliki dua gerbong. Kereta yang digunakan untuk rail clinic adalah kereta rel diesel yang kemudian dimodifikasi. Seluruh pengerjaan pembuatan Rail Clinic Dua dilakukan di Balai Yasa Yogyakarta selama sekitar dua bulan. Direktur Pengelolaan Sarana PT KAI Azahari mengatakan, Rail Clinic Dua tersebut direncanakan digunakan untuk melayani warga di Sumatera Selatan. “Kami akan terus menambah jumlah rail clinic. Akhir tahun ini, akan ada Rail Clinic
dayaan Jawa sebagai salah satu budaya nasional,” kata Sultan dalam sambutannya menggunakan Bahasa Jawa. Tujuan diselenggarakannya Kongres Bahasa Jawa untuk mempertahankan Bahasa Jawa dalam kehidupan seharihari. Pengaruh masuknya budaya asing membuat Bahasa Jawa hampir hilang di kalangan masyarakat Jawa. Menurut Sultan, Bahasa dan Sastra Jawa menyimpan pengetahuan luhur. ke hal 15
Sulit Atasi Pertumbuhan Jumlah Penduduk
GELAR PASUKAN -- Danrem 072/Pamungkas diwakili Kepala Seksi Operasional Korem 072/ Pamungkas, Letkol Inf Riyanto, memeriksa pasukan, Rabu (9/11), di Lapangan Denggung saat memimpin apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan VVIP.
SLEMAN, BERNAS -Putri Kerajaan Thailand YM Maha Chakri Sirindhorn beserta rombongan dijadwalkan Kamis (10/11) hari ini berkunjung ke DIY dan Jawa Tengah. Dalam rangka pengamanan kunjungan tamu negara itu, Danrem 072/Pamungkas yang diwakili Kepala Seksi Operasional Korem 072/Pamungkas Letkol Inf Riyanto, Rabu (9/11) kemarin di Alun alun Sleman (Lapangan Denggung), memimpin apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan
aan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan, Rabu (9/11) kemarin, saat menghadiri Kongres Bahasa Jawa di Inna Garuda Hotel Yogyakarta. Mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, dia berharap momentum Kongres Bahasa Jawa VI kali ini menjadi penyemangat semua pihak untuk menerapkan Bahasa Jawa di lingkungan keluarga masing-masing. “Selain itu, juga meningkatkan
Tiga dan tahun depan ditambah satu lagi. Totalnya ada empat sehingga bisa menjangkau lebih banyak wilayah,” tuturnya. Asisten Manajer Unit Kesehatan PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta, Suharmanto, menyatakan jadwal layanan rail clinic sudah ditentukan oleh PT KAI. “Begitu pula dengan dokter dan tenaga medis yang melayani sudah diatur oleh PT KAI,” ujarnya. PT KAI mulai menjalankan berbagai program kesehatan dengan memanfaatkan rail clinic pada 2015 sebagai bentuk corporate social responsibility perusahaan. Hingga saat ini, rail clinic pertama sudah menjalankan tugas ke beberapa daerah yang tidak memiliki akses layanan kesehatan yang baik, di antaranya di Wojo, Cianjur, Sukabumi. (ant)
ARIE GIYARTO/HARIAN BERNAS
dan pemberdayaan keluarga. Dia berharap Pasangan Usia Subur menggunakan kontrasepsi modern dalam upaya mengatur jarak kehamilan maupun mengakhiri kehamilan. “Namun dari data yang ada, unmet need justru meningkat dari 6,8 pada Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menjadi 11,5 pada SDKI 2012,” katanya. Sementara itu Kabid Pengendalian Penduduk BKKBN DIY Dra Joehananti Kriswandari selaku panitia penyelenggara menjelaskan, kajian masalah unmet need dan kesertaan KB dilakukan Pusat Studi Kependudukan dan Kawasan (PPSK) UGM dengan lima wilayah sampel. Yakni Desa Argosari Kecamatan Sedayu Bantul, Desa Sendangadi Kecamatan Mlati Sleman, Desa Hargorejo Kecamatan Kokap Kulonprogo, Desa Tegalrejo Kecamatan Gedangsari Gunungkidul serta Kelurahan Ngupasan Kota Yogyakarta. Sedang penelitian tentang pelaksanaan IUD post placenta sebagai upaya peningkatan kesertaan KB baru dilakukan bekerja sama dengan Universitas Almaata, dengan sampel di Puskesmas Tegalrejo dan Jetis Kota Jogja. Seminar kemarin meruke hal 15
HENDRA NURDIYANSYAH/ANTARA
PERIKSA GIGI -- Petugas medis memeriksa gigi pasien saat uji coba Rail Clinic di Stasiun Lempuyangan, Rabu (9/11) kemarin.
Kamis Wage, 10 November 2016
0
Gerakan Menghormati Guru Sangat Strategis LEMBAGA Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VIII di Balai Kartini Jakarta, 8-10 November 2016. Munas paperless kali ini mengangkat tema Keniscayaan Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia, Kemampuan Pendayagunaan Teknologi Digital, dan Pengembangan Ekonomi Syariah untuk Pembangunan Indonesia Berkelanjutan. Peserta dan peninjau yang hadir sekitar 1.500 orang dari seluruh Indonesia dan perwakilan dari Australia dan Malaysia. Sekretaris DPW LDII DIY Atus Syahbudin SHut M Agr Ph D dalam rilis yang dikirim ke Redaksi Harian Bernas, Rabu (9/11) kemarin, mengatakan Munas dibuka Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saefudin. Menag memberikan apresiasi pelaksanaan Munas LDII tidak hanya memenuhi agenda lima tahunan untuk memilih kembali pengurus baru, namun juga mengangkat tema yang sangat strategis terkait peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), Ekonomi Keumatan (Ekonomi Syariah) dan Pemanfaatan Teknologi Digital. Lukman mengungkapkan, Gerakan Menghormati Guru adalah luar biasa strategisnya. Selain sarana dan prasarana serta perangkat lunak, guru berperan sangat strategis dalam pendidikan, termasuk pendidikan agama, karena mentransformasikan nilai-nilai yang menjadi landasan dalam kehidupan. “Hari ini anak-anak belajar agama sebagai jamaah facebookiyah atau bersumber Kanjeng Google. Tidak ada waktu lagi untuk bertabayun atau sekadar bertanya apakah berita tersebut berasal dari pihak yang memiliki otoritas,” jelas Lukman yang disambut tepuk tangan para hadirin.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada hari kedua Munas VIII, Rabu (9/11), mengatakan Gerakan Moral Menghormati Guru akan disampaikan ke Mendiknas untuk menjadi sebuah gerakan nasional. “Saya sangat mendukung Gerakan Menghormati Guru. Ini akan saya teruskan kepada Mendiknas untuk bisa menjadi gerakan nasional,” kata dia. Presiden juga berkisah tentang pengalamannya saat menjadi siswa SD pada tahun 1970-an. “Dahulu guru-guru ketika datang ke sekolah selalu disambut oleh para murid di gerbang sekolah. Lalu murid mencium tangan guru dan menuntun sepedanya. Inilah yang hilang dari Bangsa Indonesia,” kenangnya. Sedangkan Jepang dan Korea sebagai negara maju, masih menghormati guru. “Di Jepang saya melihat anak sekolah menghormati gurunya dengan membungkuk,” kata Presiden sambil mempraktikkan membungkuk dan mengatakan haik. Menghormati guru merupakan karakter Bangsa Indonesia dan harus dikembalikan lagi. Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso menambahkan, Gerakan Moral Menghormati Guru akan terus digaungkan, karena guru mempunyai fungsi sangat penting. Apabila dihormati, maka dengan sendirinya guru akan merespons dengan meningkatkan kualitas dirinya. “Orang yang dihargai dengan tidak dihargai pasti berbeda. Gerakan ini untuk memperbaiki dunia pendidikan,” ujar Chriswanto. Sementara itu 22 utusan DPW LDII DIY di Munas VIII LDII menyatakan kesiapan untuk turut menyosialisasikan Gerakan Menghormati Guru di DIY. (sri)
berhati nyaman
Pusat Ambil Alih Kasus Giwangan
UMBULHARJO, BERNAS -- Pemerintah Kota Yogyakarta tengah menyiapkan jawaban atas aanmaning atau teguran dari Pengadilan Negeri (PN) Kota Yogyakarta terkait kasus pengambilalihan Terminal Giwangan. “Kami sedang menyiapkan jawabannya, sekaligus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait kewajiban membayar pengambilalihan Terminal Giwangan,” kata Basuki Hari Saksana, Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota Yogyakarta, Rabu (9/11) kemarin. Pada kasus pengambilalihan Terminal Giwangan, Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki kewajiban membayar biaya kepada PT Perwita Karya selaku pengelola awal terminal. Berdasarkan keputusan hukum, Pemerintah Kota Yogyakarta berkewajiban membayar sebesar Rp 56 miliar. Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta telah melakukan berbagai upaya hukum terkait pengambilalihan Terminal
Giwangan. Pada upaya peninjauan kembali (PK), Pemerintah Kota Yogyakarta dinyatakan kalah dan wajib membayar. Oleh karena itu, di dalam surat jawaban tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta akan menyampaikan bahwa pemerintah memiliki itikad baik untuk membayar yang dibuktikan dengan menyusun dua perda terkait dana cadangan pada 2014 dan 2015. Nilai dana cadangan yang disimpan mencapai Rp 10 miliar. Namun Pemerintah DIY memberikan evaluasi terhadap keberadaan peraturan daerah tersebut sehingga kedua perda pun dicabut. “Kami juga dalam proses komunikasi dengan Kementerian Perhubungan karena per 1 Januari 2017, pengelolaan Terminal Giwangan akan diambil alih pusat sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014,” katanya. Pengambilalihan pengelolaan terminal tersebut, lanjut Basuki, menjadi salah satu dasar agar kasus hukum Terminal Giwangan juga bisa langsung
ditangani pusat termasuk kewajiban pembayaran yang harus ditunaikan. “Kementerian sudah mengerti, namun belum masuk pada pembahasan teknis. Komunikasi terus dilakukan dan diharapkan bisa menghasilkan keputusan dalam waktu dekat,” katanya. Opsi untuk berkomunikasi dengan kementerian, lanjut Basuki, dinilai tepat karena jika pemerintah memasukkan anggaran untuk pembayaran kasus terminal pada APBD 2017 dimungkinkan tidak akan disetujui oleh DPRD Kota Yogyakarta. “Selain itu, saat ini hanya ada pelaksana tugas walikota yang kewenangananya terbatas. Oleh karena itu, kami akan terus berkomunikasi dengan kementerian. Kami tidak ada niatan mengemplang dana,” katanya. Di dalam aanmaning tersebut, tidak disebutkan mengenai batas waktu pembayaran yang harus dilakukan pemerintah. Sementara itu Kuasa Hukum PT Perwita Karya, RM H Setyo-
hardjo SH, R Herkus Wijayadi SH dan Safrun Kafara SH dalam pers rilisnya, Selasa (8/11), menyampaikan sengketa Terminal Tipe A Giwangan Yogyakarta yang telah berjalan enam tahun lamanya memasuki babak akhir, dengan ditolaknya upaya hukum terakhir (Peninjauan Kembali) Pemerintah Kota Yogyakarta. RM H Setyohardjo SH mengemukakan, hal itu mengandung konsekuensi hukum terhadap gugatan perkara perdata Reg No 29 / Pdt.G / 2010 / PN.Yk juncto No. 52 / PDT / 2011 / PT.Y juncto No. 2512 K / Pdt / 2012 juncto No. 416 PK / PDT / 2015 yang diajukan oleh PT Perwita Karya menjadi telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde). Oleh karenanya pihak Pemerintah Kota Yogyakarta harus segera melaksanakan isi putusan tersebut. “Kewajiban hukum Pemerintah Kota Yogyakarta sesuai Isi Putusan Pengadilan yang telah inkracht tersebut,”ujarnya.
Menurut dia, dengan adanya putusan-putusan yang berkekuatan hukum tetap, sudah tidak ada celah hokum lagi bagi Pemerintah Kota Yogyakarta untuk berkelit tidak membayar kewajibannya kepada PT Perwita Karya. “Sebagai badan publik yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah seharusnya Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan contoh positif bagi masyarakat Yogyakarta khususnya dan Warga Negara Indonesia umumnya untuk taat dan patuh terhadap hukum serta menjujung azas Keadilan dan Kepastian Hukum,” kata dia. Adapun mekanisme pembayaran selama masa Pilkada sebenarnya tidak ada kendala karena sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No 17 tahun 2016 seorang Plt (Pelaksana Tugas) Gubernur, Walikota dapat menandatangani Peraturan Daerah maupun APBD, sehingga tidak dapat dijadikan alasan penundaan pelaksanaan isi putusan tersebut. (*/ant)
nfo INFO HOTEL & RESTORANT Arjuna Plaza Hotel Jl. P. Mangkubumi No. 44. Telepon: 0274-513063 Fax: 0274-561862 Bugisan Hotel Jl. Sugeng Jeroni No. 48 Yogyakarta. Telepon: 0274-388225 Dewi Sri Hotel Jl. Mangkuyudan 65 Yogyakarta. Telepon: 0274-374401 Dewa Ruci II Hotel Jl. Imogiri Timur No. 158. Telepon: 0274-7829888, Fax: 0274-410104 Grage Hotel Jl. Sosrowijayan 242 Yogyakarta. Telepon: 0274-560125 Galuh Anindita Hotel Jl. Candrakirana 10 Sagan Yogyakarta. Telepon: 0274-589426,589557, Fax: 0274560446 Gloria Amanda Hotel Jl. Sosrowijayan GT I/195, Yogyakarta. Telepon: 0274-565286, Fax: 0274-565287 Home Stay Family Jl. Sosrowijayan No. 47, Yogyakarta. telepon: 0274-515010 Harmoni Inn Hotel Jl. Parangtritis Gg. Sartono MJ III/812 Yogyakarta. (Prawirotaman Area) Telepon/Fax:0274-385652,387136 Inna Garuda Hotel Jl. Malioboro Yogyakarta. Telepon: 0274-566353 Jogjakarta Plaza Hotel Jl. Gejayan Komplek Colombo Yogyakarta. Telepon: 0274-584222 Jayakarta Hotel Jl. Laksada Adisucipto Km.8 Yogyakarta. Telepon: 0274-488418 Wisma Joglo Jl. Laksda Adisucipto Km. 6 Yogyakarta. Telepon: 0274-489109 Fax : 488853 Kinasih Hotel Jl. Nitipuran 347 Yogyakarta. Telepon: 0274-379513 Abadi Hotel Jogja Jl. Pasar Kembang 49 Yogyakarta. Telepon: 0274-563435 Malioboro Inn Hotel & Restorant Jl. Sosrowijayan No.23-25 Yogyakarta. Telp: 0274-561705 Fax: 0274-561720 Melati Hotel Dan Catering Wisma Jl. Pakel Baru No. 34A Yogyakarta. Telepon: 0274-375205 Quality Hotel Jl. Laksda Adisucipto No. 48 Yogyakarta. Telepon: 0274-485005 Ruba Graha Hotel Jl.Mangkuyudan No.1 Yogyakarta. Telepon: 0274-375593 Rama Dan Restorant Indian Food Hotel Jl. Sosrowijayan No.16 Yogyakarta. Telepon: 0274-512885 Ramayana Hotel Jl. Sosrowijayan No. 23 Yogyakarta. Telepon: 0274-512928 Sahid Raya Hotel Jl. Babarsari Tambakbayan Yogyakarta. Telepon: 0274-488888 TILAMAS HOTEL Jl. Prawirotaman 36 Yogyakarta. telepon: 0274-376915 Wilis Hotel Jl. Sultan Agung 12A Yogyakarta. Telepon: 0274-373889 Rose Inn Hotel Restorant & Convension Jl. Lingkar Selatan 110 Yogyakarta. telepon: 0274-384543 Hyatt Regency Yogyakarta Hotel Jalan Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta. Telepon: 0274-869123 Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa JL. Laksda Adisucipto Km 8.7 Yogyakarta. Telepon: 0274-488588 Royal Ambarrukmo Hotel Jl. Laksda Adisucipto No.81 Yogyakarta. Telepon: 0274-488488 The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center JL. Palagan Tentara Pelajar Km. 7 Yogyakarta. Telepon: 0274-888800 @HOM Hotel Jl. Gowongan Kidul No.57 Yogyakarta Telepon: 0274-557070 Horison Ultima Riss Yogyakarta Jl. Gowongan Kidul No. 33-49 Yogyakarta. Telepon: 0274-6429155 Graha Somaya Hotel Jl. Menteri Supeno No.29 Yogyakarta. Telepon: 0274-377555 Hotel Ibis Yogyakarta Malioboro Jalan Malioboro No. 52-58 Yogyakarta. Telepon: 0274-516974 Grand Zuri Malioboro Hotel Jl. P. Mangkubumi No.18 Yogyakarta. Telepon: 0274-6429288 HIBURAN Inul Vizta Family KTV Jogja Jl. Ring Road Utara, Ruko Pandega No 14-16 Yogyakarta Telepon : 0274-4399691 Hotline : 081224449992 INFO RESTAURANT Restoran Tempo dulu Jl. Godean Km. 8 Klajuran, Sidokerto, Godean, Sleman Yogyakarta. Telepon: 0815 7818 1785 Gendhis Sagan Resto Jl. Dewi Sartika No. 11 A Sagan Yogyakarta Telepon: 0274-515626 Rumah Makan Paijo Uleg-Uleg Jl. Pandega Marta Raya. Yogyakarta Telepon: 0811 255 9450 Baleroso Resto Jl. Kaliurang Km 11 Yogyakarta Telepon: 0877 0156 2828 Ginger Resto Jl. Ring Road Utara - Ruko Pandega Yogyakarta Telepon : 0819 0381 0808 INFO RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Panti Rapih Jl. Cik Di Tiro No.30 Yogyakarta Telepon: 0274-563333 Rumah Sakit Bethesda Jl. Jendral Sudirman No. 70 Yogyakarta. Telepon: 0274-586688 Rumah Sakit Panti Nugroho Jl. Kaliurang KM. 17 Yogyakarta. Telepon: 0274-895186 Rumah Sakit Mata Dr. Yap Jl. Cik Di Tiro No.5, Yogyakarta. Telepon: 0274-562054 INFO BENGKEL JOGJA Nur Motor Barat Perempatan Kentungan Ringroad Utara Telepon: 087843155080 Press Porok Body Mesin & Instalasi Lokasi Timur Kantor Bernas Jogja.
KOLEKSI PRANGKO
ANDREAS FITRI/ANTARA
Pelajar mengamati koleksi prangko yang dipamerkan pada Pameran Filateli Nasional di Taman Pintar, Rabu (9/11) kemarin. Pada pameran kali ini ditampilkan ribuan benda-benda filateli dari kolektor filateli di Indonesia. Kegiatan tersebut selain sebagai media silaturahmi pecinta filateli juga untuk mengenalkan filateli kepada masyarakat.
Warga Diminta Cermati DPS JOGJA, BERNAS – Warga yang belum masuk dalam daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pilkada Kota Yogyakarta 2017 diminta langsung melapor ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) setempat agar dicatat sebagai pemilih. “Mulai Kamis (10/11) kami mempersilakan masyarakat untuk mencermati data pemilih yang sudah ditempel di papan pengumuman masing-masing RT atau RW. Jika ada warga yang belum terdata, bisa langsung melapor ke Panitia Pemungutan
Suara (PPS) setempat,” kata Wawan Budiyanto, Ketua KPU Kota Yogyakarta, Rabu (9/11) kemarin. Menurut dia, warga yang memiliki hak pilih namun belum terdata dalam daftar pemilih sementara (DPS) dan ingin memberikan laporan ke PPS harus membawa kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) atau surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil jika e-KTP belum diterbitkan. “Nantinya, mereka akan
diminta mengisi formulir untuk dimasukkan dalam daftar pemilih. Kami tetap akan melakukan verifikasi terhadap permohonan yang masuk,” katanya. Selain itu, warga juga diminta melakukan pencermatan terhadap data pemilih lainnya, misalnya jika ada warga yang sudah meninggal dunia, pindah kependudukan, berganti status menjadi TNI/Polri atau menjadi warga sipil. “Kami memberikan waktu hingga 19 November untuk melakukan pencermatan. Selan-
jutnya, data akan diolah menjadi DPS hasil perbaikan,” katanya. Oleh karena itu, lanjut Wawan, masih dimungkinkan adanya penambahan atau pengurangan data pemilih dari total pemilih yang sudah ditetapkan dalam DPS. KPU Kota Yogyakarta menetapkan jumlah pemilih dalam DPS sebanyak 303.034 orang dan 15.483 pemilih di antaranya belum memiliki eKTP. Warga yang belum memiliki e-KTP dan belum melakukan
perekaman data diberi batas waktu hingga 27 November untuk melakukan perekaman data kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta. Sedangkan pemilih pemula yang akan berusia 17 tahun pada hari H pemungutan suara, 15 Februari 2017, akan langsung memperoleh surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta tanpa harus melakukan perekaman data. (ant)
Jejak Masa Lalu Terlacak di Prangko PRANGKO bukan hanya sekadar syarat administrasi dalam urusan surat menyurat melainkan sebagai bukti perjalanan sejarah suatu bangsa. Jejakjejak maupun catatan sejarah masa lalu dapat terlacak dari gambar-gambar yang tercetak pada prangko. Sangat tepat apabila Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Ahmad M Ramli mengungkapkan, filateli merupakan hobi yang sangat menarik dan begitu eksklusif. “Sejarah mencatat, filateli merupakan salah satu hobi yang digandrungi raja-raja terdahulu. Tak hanya para raja, bahkan hobi ini juga digemari oleh tokohtokoh terkenal sekelas Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Presiden itu mengajak untuk kembali ke masa lalu dengan menilisik jejak sejarah melalui prangko,” ungkapnya, Rabu (9/11), saat menghadiri Pameran Nasional Filateli Jogja 2016 di Phytagoras Hall Taman Pintar Yogyakarta. Menurut dia, Yogyakarta pantas menjadi tuan rumah pameran karena sejalan dengan karakteristiknya sebagai kota yang berbudaya, berdaya tarik dan sangat terkenal di mata dunia. “Total jumlah filateli di seluruh dunia ada 50 juta, dan sepertiganya berasal dari Indonesia,” kata dia. Bahkan pihaknya berencana membangun tugu pos di setiap
pulau yang ada di Indonesia dan akan diberi kode pos. “Itu layak dilakukan karena itulah simbol kedaulatan negara, sekaligus menjadi wujud kepedulian terhadap kedaulatan negara,” paparnya. Pameran Nasional Filateli Jogja 2016 itu sendiri dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY Ir Aris Riyanto didampingi GKBRAy Paku Alam X. Wakil Gubernur DIY Paku Alam X dalam sambutannya dibacakan Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanto menyampaikan, hobi filateli dapat melahirkan karya seni yang patut dibanggakan. Ini karena ketika mengumpulkan koleksi prangkonya, para filatelis juga akan menatanya sedimikian rupa sehingga membentuk sebuah karya seni. Hobi filateli ini juga dapat membentuk watak yang sabar, tekun, ulet dan teliti. Selain itu, para filatelis juga dapat menambah relasi nasional maupun Internasional dengan adanya kegiatan tukar menukar prangko yang mereka miliki. “Kegiatan Panfila Jogja 2016 ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih sebagai dorongan untuk terus memacu prestasi dan sekaligus media informasi tentang filateli sebagai salah satu ajang promosi pariwisata DIY,” tambah Aris Riyanto. Pameran kali ini berlangsung sampai Minggu (13/11). Pelaksananannya berdasarkan Keputusan Rapat Tahunan Nasional
Perkumpulan Filatelis Indonesia di Denpasar Bali tahun 2015 serta dalam rangka road show Pameran Filateli Sedunia di Bandung pada 2017 mendatang. Panfila diikuti 150 exhibitor dari 16 provinsi dengan jumlah koleksi 217 frames dan 2 literatures yang akan dinilai oleh 4 Juri Internasional dan 1 Juri Apprentice (magang) dari Indonesia dan Singapura. Unik dan menarik Ekhibitor itu menampilkan 2.017 perangko dengan beragam kategori unik dan menarik, mulai dari edisi bulu tangkis hingga tokoh pahlawan nasional. Di luar dugaan, banyak filatelis baru sudah berani menampilkan
koleksinya dan peserta terbanyak adalah kelas remaja (Youth Class). Satu rangkaian dengan kegiatan pameran diterbitkan pula Souvenir Sheet bergambar Keris Nusantara dan Yogyakarta dengan jumlah 8.000 lembar. Sampul Pameran serta edisi khusus (limited edition) dicetak 4.000 Prangko Prisma seri Batik Asthabrata karya GBRAy Paku Alam X, juga di-launching pada acara tersebut. Panitia mengundang siswa siswi SD, SMP dan SMA dari 60 sekolah. Pameran Filateli Jogja 2016 juga dihadiri Soeyono Soetikno. Dia adalah Ketua Pengurus Pusat Perkumpulan Filateli Indone-
sia. Hadir pula Munawar Ainy (Vice President Konsinyasi dan Filateli). Soeyono Soetikno mengemukakan, setelah 14 tahun silam, Yogyakarta kembali dipercaya menjadi tuan rumah ajang filateli nasional. Terakhir Kota pendidikan didhapuk menjadi tuan rumah pada tahun 2002. Menurut dia, Yogyakarta dinilai sebagai salah satu kota yang memiliki komunitas filateli terbanyak dan aktif. “Penyelenggaraan tergantung komunitas yang ada di suatu daerah itu sendiri, apabila tidak ada maka juga akan sulit suatu daerah terpilih menjadi tuan rumah ajang ini,” ungkapnya. (*)
ISTIMEWA
LAUNCHING PRANGKO – Kepala Dinas Pariwisata DIY Ir Aris Riyanto didampingi GKBRAy Paku Alam X dan tamu undangan meluncurkan prangko karya GKBRAy Paku Alam X, Rabu (9/11), di sela-sela penyelenggaraan Pameran Nasional Filateli Jogja 2016 di Phytagoras Hall Taman Pintar Yogyakarta.
sembada
Kamis Wage, 10 November 2016
Sleman Barat Minim Kunjungan Wisata
LEMAN, BERNAS -Pengembangan wisata pertanian memerlukan dukungan dan kemitraan dari semua pihak baik Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Desa, pelaku wisata maupun UKM/UMKM. Minimnya kunjungan wisata di wilayah Sleman Barat mendorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman untuk melakukan inovasi bidang wisata pertanian yakni mina padi di Cibuk Kidul Margoluwih Seyegan. M e n u r u t I r A A Ay u Laksmidewi TP MM, Kepala Disbudpar Sleman, secara bertahap akan dikembangkan wisata pertanian di Kecamatan Minggir, Moyudan dan Godean. “Tujuan pengembangan wisata pertanian ini untuk mengembangkan atraksi wisata, mengembangkan sarana edukasi dan rekreasi serta mengembangkan potensi perta-
nian secara terintegrasi dengan potensi lokal lainnya secara berkelanjutan dan berbasis masyarakat,” kata Ayu disela-sela launching Desa Wisata Pertanian Mina padi di Cibuk Kidul Margoluwih Seyegan, Rabu (9/11). Kegiatan ini sebelumnya diawali dengan peninjauan ke lokasi pusat oleh-oleh yang sekaligus pusat produksi aneka produk dari bahan olahan ikan seperti kripik belut, kripik nila, kripik aneka sayur, nuget ikan dan lainnya didusun Klaci II Margoluwih Seyegan yang dikelola Citra Rasa yang tergabung dalam ASPPIN Asosiasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Sleman. Tempat ini diharapkan menjadi tujuan untuk berbelanja oleh-oleh setelah melakukan wisata pertanian mina padi di Cibuk Kidul. Sementara Bupati Sleman, Drs H Sri Purnomo MSi men-
gatakan salah satu bentuk dari upaya nyata pembangunan sektor pariwisata berkesinambungan yang dilakukan secara terintegrasi antara sektor pariwisata, sektor Pertanian, sektor lingkungan hidup, dan sektor sumber daya manusia, adalah implementasi wisata mina padi di Desa Cibuk Kidul Margoluwih Seyegan. Menurut Sri Purnomo keberadaan potensi pertanian yang dihasilkan oleh petani-petani yang kreatif dan terampil diangkat menjadi sebuah komuditas pariwisata yang berkelanjutan, yang nantinya akan lebih memberikan nilai ekonomi lebih baik bagi petani maupun bagi warga masyararakat di Cibuk Kidul. Keberadaan wisata pertanian ini selain menjadi obyek wisata alam juga dapat dikemas menjadi bentuk wisata edukatif yang menawarkan pelatihan berupa
paket pelatihan budidaya mina padi yang tentunya akan memberikan nilai tambah lagi bagi perekonomian petani. Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman pada tahun 2015 mengalami peningkatan 20,65% dari tahun sebelumnya dengan jumlah wisatawan mencapai 4.986.000 wisatawan. Pada sektor pariwisata tercatat di tahun 2015 terdapat lebih dari 100 obyek dan daya tarik wisata, yang didukung berbagai fasilitas dan usaha sarana wisata di wilayah Kabupaten Sleman. Keberadaan sektor pariwisata Sleman juga didukung oleh sektor usaha industri sebanyak 15.944 industri kecil dan RumahTangga. Berangkat dari obyek wisata mina padi di Dusun Cibuk Kidul ini, Sri Purnomo berharap dapat menjadi pemicu dalam
upaya mempercepat akselerasi pengembangan Sustainable Tourism Destinations di wilayah Kabupaten Sleman. “Obyek wisata ini secara nyata membawa manfaat lebih baik dari aspek ekologi maupun ekonomi bagima syarakat setempat dan masyarakat Sleman pada umumnya,” kata Sri Purnomo. Launching wisata mina padi Cibuk Kidul dihadiri Irjend Pertanian Yustan Ridwan Siahaan dan Perwakilan BPK DIY, Wakil Bupati, serta pejabat SKPD Sleman dan para petani. Acara launching ditandai dengan pemukulan gong dan pembukaan selubung papan nama, pemberian makan ikan di lokasi mina padi serta panen ikan nila. Selanjutnya Bupati dan rombongan menuju kolam pembibitan nila merah mengendari sepeda onthel dengan jarak kirakira 100 meter. (nil)
NILA HASTUTI/HARIAN BERNAS
MELUKIS -- Siswa SD Muhammadiyah Purwo 2 Jogja melukis celengan disela-sela acara milad SD yang berlangsung di Citra Grand Mutiara Water Park Gamping Sleman, Rabu (9/11).
SD Muhammadiyah Purwo 2 Gelar Milad NILA HASTUTI/HARIAN BERNAS
NAIK SEPEDA -- Bupati Sleman, Drs H Sri Purnomo MSI bersama pejabat Sleman naik sepeda disela-sela launching wisata mina padi di Cibuk Kidul Margoluwih Seyegan Sleman, Rabu (9/11).
Desa Tridadi Deklarasikan Sanitasi Total SLEMAN, BERNAS -Desa Tridadi Kecamatan Sleman mendeklarasikan sebagai desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Desa STBM merupakan desa yang masyarakatnya sudah menerapkan 5 pilar STBM, diantaranya stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), cuci tangan pakai sabun, pengolahan air minum dan makanan dengan aman, pengolahan sampah rumah tangga, serta pengolahan limbah cair rumah tangga dengan aman. Selain masyarakat sudah menerapkan 5 Pilar STBM, masyarakat juga bersedia men-
jadi Natural Leader, dimana Natural Leader adalah seseorang yang bersedia dengan suka rela menjadi pendamping, pembina dan melakukan monitoring kepada masyarakat dalam kegiatan penerapan STBM 5 Pilar di dusun yang ada di Desa Tridadi Sleman. Natural Leader yang berasal dari tokoh masyarakat, kader kesehatan, PKK, karang taruna dan tokoh agama. Deklarasi Desa Tridadi Desa STBM ini dikuatkan oleh SK Camat Sleman Nomor : 80/ Kep Camat/2016. Bupati Sleman, Drs H Sri Purnomo MSI yang menghadiri
deklarasi tersebut menyampaikan sangat mendukung dan menyambut baik dalam pelaksanaan Deklarasi Masyarakat Desa Tridadi sebagai Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Desa STBM) oleh masyarakat Desa Tridadi. Sri Purnomo bangga terhadap masyarakat Desa Tridadi karena merupakan satu-satunya desa di Provinsi DIY yang mendeklarasikan sebagai Desa STBM. Karena itu Sri Purnomo berharap adanya deklarasi ini dapat menginspirasi desa yang lain sehingga mereka juga terdorong untuk segera mewujudkan Desa STBM. Pemerintah telah melakukan pemicuan STBM kepada 86 Desa di Kabupaten Sleman. Namun, sampai saat ini baru ada 67 desa yang sudah mendeklarasikan pilar 1 sebagai Desa Stop BABS sehingga masih ada 19 Desa yang belum. Bagi Desa stop BABS, Sri Purnomo berharap agar masyarakatnya untuk segera melaksanakan 4 pilar yang lain agar dapat menjadi Desa STBM. Sementara itu bagi 19 desa
yang belum, agar jajaran pemerintah desa memberikan perhatian yang lebih agar tidak tertinggal dengan desa yang lain. Selain itu ditambahkan Sri Purnomo bahwa untuk pemenuhan sanitasi dasar yang layak sampai ke pelosok desa serta untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, memerlukan upaya yang komprehensif, terintegrasi dan dukungan kerjasama lintas sektor, baik pemerintah maupun segala lapisan masyarakat dalam kesuksesan pelaksanaan kegiatan STBM dengan 5 pilarnya. Melalui dana desa diharapkan dapat mengalokasikan kegiatan untuk sanitasi lingkungan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan, pembangunan air bersih di skala desa, pengelolaan sampah, pembentukan dan peningkatan kapasitas kader di tingkat desa, serta kegiatan promosi kesehatan dan gerakan hidup bersih dan sehat yang dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat. Kepala Desa Tridadi, Kabul Muji Basuki menjelaskan bahwa untuk mengelola sampah rumah tangga dilakukan pemilahan
di sejumlah 17 lokasi sesuai jumlah dusun yang ada di Desa Tridadi, saluran pembuangan air limbah 3548. Kabul mengatakan keberhasilan Desa Tridadi dalam penerapan STBM 5 pilar terbukti berdampak pada menurunnya kasus penyakit berbasis lingkungan seperti DBD pada tahun 2014 sejumlah 14 kasus, tahun 2015 sejumlah 10 kasus dan tahun 2016 sampai dengan bulan November 2016 sejumlah 9 kasus. Sedangkan penyakit diare pada tahun 2014 sejumlah 79 kasus, tahun 2015 sejumlah 56 kasus, tahun 2016 sampai dengan bulan November sejumlah 32 kasus. Pada kesempatan acara Deklarasi, salah satu warga DesaTridadi, Ny Nunik mengungkapkan bahwa dalam kehidupan sehari-harinya telah menerapkan STBM, walaupun secara ekonomi merupakan golongan menengah ke bawah. Ny Nunik melakukan STBM untuk lebih menjaga kesehatan keluarganya dengan pola hidup sehat dan bersih. (nil)
NILA HASTURTI/HARIAN BERNAS
CUCI TANGAN BERSAMA -- Deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang dilakukan Desa Tridadi Sleman ditandai dengan cuci tangan bersama, Rabu (9/11).
Korpri Sleman Adakan Berbagai Lomba SLEMAN, BERNAS -Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Korpri ke45, Korpri Kabupaten Sleman mengadakan berbagai lomba dan kegiatan sosial. Untuk lomba pengibar bendera dilaksanakan, Rabu (9/11) di lapangan Pemda Sleman. Peserta dalam lomba pengibar bendera tersebut sebanyak 14 regu dari SKPD, UPT Yandik dan Kecamatan. Demikian disampaikan Sekretaris Korpri Kabupaten Sleman, Dra B Endang Pusmawati SSos disela-sela
lomba pengibar bendera. Disampaikan Endang bahwa target dalam lomba pengibar bendera tersebut sebanyak 47 tim, namun sampai batas waktu pendaftaran ditutup yang mendaftar hanya 14 tim, namun yang hadir mengikuti lomba hanya 8 regu. Bertindak sebagai juri Sersan Satu Zainuri Ahmad dari Kodim 0732 Sleman, Aiptu Jani dari Polres Sleman dan Chairul Umam dari PPI (Purna Paskibrakaa Indonesia) Sleman. Ditambahkan Endang bahwa
para juara dalam lomba pengibar bendera tersebut akan mendapatkan hadiah berupa Piagam Penghargaan, Trophy dan uang pembinaan. Sedang materi dalam penilaian tersebut PBB, Postur & Kostum/kerapian, dan pengibaran. Setelah melalui penjurian yang ketat akhirnya yang berhak mendapat juara I regu/tim dari Bank Sleman, juara II UPT Yandik Sleman, juara III UPT Yandik Prambanan, dan juara harapan I regu Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. (nil)
SLEMAN, BERNAS -Dalam rangka milad ke-47, SD Muhammadiyah Purwo 2 Jogja mengadakan gebyar milad di Citra Grand Mutiara Water Park Jln Wates Km 9 Gamping Sleman, Rabu (9/11). Milad dengan tema “Kami generasi cerdas, bangga dan cinta Indonesia” meliputi family gathering, lomba dan gebyar seni. “Kegiatan di Gamping ini juga untuk mempererat silaturahim keluarga besar SD Muhammadiyah Purwo 2 dengan alumni dan masyarakat,” kata Drs H Sukarmin, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Purwo 2 diselasela kegiatan gebyar milad. Menurut Sukarmin, kegiatan seperti ini juga untuk mensosialisasikan prestasi dan perkembangan sekolah kepada alumni dan masyarakat. Ditambahkan Sukarmin, untuk meraih prestasi tersebut, pihaknya memotivasi para siswa untuk giat belajar, berlatih, kreatif dan berprestasi. Selain itu, mensukseskan penerimaan siswa baru (PSB) tahun pelajaran 2017/2018, sebagaimana yang telah diprogramkan bidang kegiatan dan pembinaan prestasi. Dikatakan Sukarmin SD Muhammadiyah Purwo 2 ini termasuk satu di antara sekolah Muhammadiyah yang memiliki usia dan pengalaman yang cukup mumpuni dan berhasil meraih banyak prestasi.
Melalui tim Tapak Suci Putra Muhammadiyah, SD Muhammadiyah Purwo 2 ikut ambil bagian dalam turnamen terbuka kejuaraan nasional Jakarta Pencak Silat Championship (JKTC) ke-6 yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga di GOR POPKI Cibubur, 29-30 Oktober 2016 lalu yang diikuti ribuan pesilat dari seluruh Indonesia. Dalam kejuaraan tersebut berhasil meraih 3 emas, 5 perak dan 4 perunggu. Keikutsertaan siswa dalam ajang itu patut diapresiasi. Yakni, sebagai ajang unjuk keberanian dalam kompetisi yang sehat. Telebih lagi juga turut membawa nama sekolah dalam kompetisi tingkat nasional. “Komitmen kami untuk selalu mendukung prestasi anak didik. Kami juga selalu memberikan dukungan materiil dan moril sejak berlatih hingga bertanding,” kata Sukarmin. Gebyar milad SD Muhammadiyah Purwo 2 yang melibatkan TK se-DIY itu mengadakan lomba mewarnai dan fashion show, lomba antarsiswa, outbond orang tua/wali murid, bakti sosial, gebyar seni dan renang bersama. “Kegiatan ini terlaksana dengan baik karena dibantu berbagai pihak,” kata Muhammad Tirmidzi, SAg, ketua Komite SD Muhammadiyah Purwo 2, didampingi ketua panitia Sugeng Waluya SPd SD. (nil)
Pertanian Desa Harus Terfokus DEPOK, BERNAS -- Daerah pedesaan kerap dilekatkan dengan paradigma kemiskinan serta ketertinggalan. Meski selama ini desa menjadi penunjang kebutuhan hidup masyarakat, khususnya kebutuhan pangan, namun sering kali masyarakat desa justru tidak menikmati hasil dari usaha mereka. Karena itu, sudah selayaknya pemerintah bersama para stake holder memberikan perhatian lebih untuk pengembangan kawasan pedesaan. “Kita harus sama-sama memikirkan bagaimana membuat desa tidak tertinggal. Walaupun desa itu berbeda-beda, tapi ada persamaannya, yaitu 80% hidup dari pertanian. Bicara soal agrikultur tidak bisa tidak, sifatnya harus besar dan terintegrasi supaya bisa sustain, bagaimana caranya supaya itu bisa dinikmati oleh masyarakat kecil,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sanjoyo, Rabu (9/11) di Fakultas Peternakan UGM. Dalam kegiatan Workshop Advokasi Pemberdayaan Peternak dan Implementasi Design Area Model Pengembangan Daerah Tangguh Pangan yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Fakultas Peternakan UGM ini, Eko menyampaikan pentingnya pengembangan kegiatan pertanian pedesaan yang fokus pada produk tertentu. Hal ini, menurutnya,
akan meningkatkan skala ekonomi desa hingga cukup besar untuk menarik pihak swasta atau untuk membangun sendiri sarana pengolahan pascapanen. “Desa tertinggal yang tidak fokus, hanya menanam sedikit-sedikit, tidak memberikan kemungkinan untuk sarana pascapanen masuk, sehingga harganya jatuh. Sementara itu, rata-rata di daerah yang fokus dan punya skala ekonomi besar, pendapatan masyarakat bisa di atas 3 juta,” paparnya. Ia juga menekankan pentingnya peran koperasi desa serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai penggerakan perekonomian desa melalui pemanfaatan dana desa dari pemerintah serta pengelolaan dana masyarakat. Untuk menunjang hal tersebut, pemerintah akan meningkatkan dana desa dari jumlah tahun 2016 sebesar Rp46,9 Triliun menjadi sebesar Rp60 Triliun di tahun 2017 dan Rp120 Triliun di tahun 2018. Senada dengan hal tersebut, Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, menyampaikan bahwa UGM akan senantiasa mendukung program-program pengembangan desa, baik melalui riset, pengembangan desa binaan, maupun dengan mengirimkan mahasiswa untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). (*)
Kamis Wage, 10 November 2016
TKPK Sanden Lakukan Berbagai Inovasi SANDEN, BERNAS --Tim Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan (TKPK) Kecamatan Sanden melakukan berbagai langkah inovasi untuk mengatasi kemiskinan. Inovasi yang dilakukan antara lain dengan mengoptimalkan potensi yang ada di masyarakat, mulai dari pendataan, pemetaan dan perumusan kebijakan serta implementasi program. Ketua TKPK Kecamatan Sanden Rudy Suharto, Selasa (8/11) mengatakan, sejak awal pihaknya optimistis, pendekatan yang dilakukan ini akan membawa hasil positif. “Kami melibatkan dan mengajak masyarakat setempat untuk besama-sama mengatasi kemiskinan,” kata Rudy yang juga Sekretaris Camat Sanden. Inovasi yang didukung penuh oleh Camat Sanden Drs Fatoni ini ternyata disambut baik oleh masyarakat dan pelaku usaha di Kecamatan Sanden. BMT Arta Amanah, misalnya, menyumbang dana tidak sedikit untuk bedah rumah. Demikian juga masyarakat yang lain secara bergotong-royong menyum-
bang material, makanan dan tenaga mereka. TNI dan Polri juga mendukung penuh program tersebut . Selain bedah rumah, inovasi lain adalah pelatihan kewirausahaann bagi keluarga miskin di Desa Murtigading, pemasaran produk UKM (Usaha Kecil Menengah) secara onlione kerjasama dengan Disperindagkop Kabupaten Bantul dan program Kampung UKM Digital kerjasama dengan PT Telkom. Selain itu ada bantuan saranan dan prasarana produksi bagi keluarga miskin. Pengusaha lokal yang memilliki swalayan juga berpartsipasi dengan memberikan space atau outlet untuk promosi produk. “Alhamdulillah program tersebut berjalan dengan baik. Kuncinya adalah kerjasama yang baik antara TPK Desa dan TKPK Kecamatan serta mengoptimalkan potensi yang ada di masyarakat,” tambah Rudy seperti dikutip dalam laman resmi Pemkab Bantul, bantulkab.go.id, Rabu (9/11) kemarin. (*/phj)
BANTUL, BERNAS --Kabupaten Bantul dalam waktu dekat akan memiliki Dinas Kebudayaan yang merupakan pemecahan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Bantul. Hal init sudah disahkan dalam Perda beberapa waktu lalu. Kepala Dinsbudpar Bantul Drs Bambang Legowo MSi yang ditemui Bernas, Rabu (9/11) mengatakan tugas dari Dinas Kebudayaan di antaranya adalah mengadakan pementasan seni, pembinaan kelompok seni, pendataan dan pelestarian cagar budaya berikut membuat aturan hukum untuk melindungi. “Jumlah kelompok seni di Bantul bisa mencapai 2.000-an kelompok seni dan ini akan diperhatikan agar mempu eksis dan berkembang dengan beragam jenis seni budaya yang dimiliki,” kata Bambang, Rabu (9/11). Sementara dana yang masuk ke Dinas Kebudayaan terbanyak dari Dana Keistimewaan (Danais) dimana tahun 2017 mencapa di atas Rp 40 miliar. “Kalau jumlah pastinya belum tahu, karena masih dalam hitungan. Sumber dananya dari pemerintah pusat,” katanya. Sedangkan dana dari APBD Bantul sendiri sifatnya semacam pendampingan karena jumlah tidak sebanyak Danais. “Sedang dalam pembahasan di DPRD Bantul. Sekarang pada
tahapan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plaform Anggaran Sementara (PPAS) 2017,” kata Bambang. Jika sudah cair, dana dari APBD bisa untuk pendukung di Danais dan kegiatan Dinas Kebudayaan. Misalnya, untuk administrasi, SDM dan kegiatan pendukung lainnya. Sementara Bupati Bantul Drs H Suharsono mengatakan untuk Dinas Kebudayaan akan dibangunkan kantor berseberangan dengan Kompleks Pasar Seni Gabusan (PSG) di Jalan Parangtritis Km 9,5. Saat ini sudah sampai tahap pembebasan lahan PSG dari Pemdes Timbulharjo senilai Rp 30 miliar yang bersumber dari Danais. “Selanjutnya Pemdes Timbulharjo biar bisa mencari tanah kas pengganti,” kata bupati. Unuk pengembangan PSG sendiri akan dilakukan bekerjasama dengan pihak ketiga atau swasta. Komunikasi telah dilakukan beberapa hari lalu. “Saya itu berencana setiap malam minggu ada kegiatan pentas seni entah wayang, campur sari, kethoprak dan lainya dengan grup bergantiganti,”kata Bupati. Sehingga akan dibangun panggung pementasan di lokasi tersebut. Dengan demikian selain untuk hiburan kegiatan tersebut juga untuk pelestarian seni dan budaya yang ada di Bantul. (sri)
projotamansari
Bantul Harus Bebas Pungli BANTUL, BERNAS --Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kabupaten Bantul resmi terbentuk dengan SK Bupati Nomor 401/2016 tertanggal 8 November dan dikukuhkan bersamaan dengan seminar pencegahan KKN “Pemantapan Kawasan Zona Integrtas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)” di Gedung Induk Kompleks Parasamya, Rabu (9/11). Pengukuhan ditandai dengan penyerahan SK dari Bupati Drs H Suharsono kepada Kepala Unit Saber Pungli Kompol M Qori Okto Handoko yang juga Wakapolres Bantul. Penanggungjawab tim ini adalah Bupati Bantul dengan pengawas dari Kapolres, Dandim 0729/Bantul, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), Kepala PN dan Kepala Pengadilan Agama (PA) Bantul. Tim dilengkapi dengan berbagai Pokja. Acara juga diisi dengan
komitmen menjalankan Zona Integritas WBK di Dinas Perizinan, Dinas Disdukcapil dan RSUD Bantul. Irjen Kemendagri yang juga Wakil Ketua Saber Pungli Nasional Sri Wahyuningsih yang hadir menyaksikan pengukuhan itu mengatakan saat ini fokus dari tim saber pungli ada di tujuh sektor. Sektor tersebut antara lain perizinan, hibah dan bantuan sosial (bansos), kepegawaian, dana desa, pengadaan barang dan jasa serta pelayanan publik lainnya. “Kalau yang paling rawan pungli adalah perizinan dan bantuan dana hibah/bansos,” katanya. Untuk semua kabupaten/kota, menurut Sri Wahyuningsih, seharusnya pada 9 November semua sudah membentuk tim Saber Pungli. “Mengenai yang sudah terbentuk berapa saya belum up date,
karena datanya di Jakarta,” katanya. Sementara Bupati Bantul Suharsono mengatakan berkomitmen untuk memberantas segala bentuk korusi termasuk pungutan liar yang ada di berbagai sektor layanan masyarakat. “Saya ingin Bantul menjadi kabupaten yang bersih dan bebas korupsi,” katanya. Keseriusan tersebut juga sudah ditunjukkan dengan penandatanganan MoU dengan pihak Kejaksaan Negeri Bantul untuk memberikan penyuluhan hukum ke berbagai berbagai pihak termasuk ke pemerintah desa. “Sehingga tidak ada aparatur di Kabupaten Bantul yang kemudian terjerat kasus hukum korupsi maupun terlibat pungli,” katanya. Sementara itu dalam SK Saber Pungli tersebut diketahui tim dibiayai dengan meng-
SARIYATI/HARIAN BERNAS
SABER PUNGLI --Bupati Bantul Drs H Suharsono (kiri) menyerahkan SK Tim Saber Pungli Kabupaten Bantul kepada Ketua Tim Saber Pungli Kepala Unit Saber Pungli Kompol M Qori Okto Handoko usai pengukuhan di Gedung Induk Kompleks Parasamya, Rabu (9/11) kemarin.
gunakan APBD Bantul itu diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan intelijen, penegakan hukum, penindakan
hingga yustisi. Tim ini beranggotakan Inspektorat, Kepolisian, Satpol PP dan Kejaksaan Bantul. (sri)
Dinas Kebudayaan segera Dibentuk
Realisasi Pendapatan Pariwisata Meningkat BANTUL, BERNAS --Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul mengklaim realisasi pendapatan retribusi sektor pariwisata dalam dua pekan terakhir meningkat dibanding pekan sebelumnya. “Pendapatan sektor pariwisata dalam dua minggu terakhir meningkat, kalau prosentase saya belum cek, tetapi ada sedikit peningkatan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Bambang Legowo di Bantul, Rabu (9/11). Menurut dia, peningkatan pendapatan retribusi pariwisata di daerah ini disebabkan karena tingkat kunjungan yang lebih banyak dibanding sebelumnya, sehingga karcis masuk wisata yang terjual lebih banyak dari sebelumnya. Namun saat ditanya apakah peningkatan pendapatan pariwisata ada kaitannya dengan instruksi pemerintah yang mulai gencar melakukan pemberantasan pungutan liar (pungli), pihaknya belum dapat memastikan. “Tren peningkatan pendapatan itu apakah karena pengaruh gerakan pemberantasan pungli itu saya kurang tahu, karena nyatanya jumlah wisatawan yang berkunjung semakin banyak,” katanya. Bambang juga mengatakan, setelah ada arahan dari Presiden Jokowi agar pemerintah daerah memberantas praktik pungli dalam berbagai sektor di pemda, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan para petugas pemungut retribusi. “Sejak Pak Jokowi ngomong berantas pungli saya langsung kumpulkan petugas pemungut retribusi untuk rapat, karena saya akan perketat betul, agar jangan sampai ada petugas yang melakukan pungli,” katanya. Apalagi, menurut dia, di Kabupaten Bantul sudah terbentuk Satuan Tugas Sapu Bersih (Satgas Saber) Pungli yang anggotanya terdiri unsur kejaksaan, kepolisian serta Inspektorat dan telah dikukuhkan pada Rabu (9/11) ini. “Saya berharap gerakan pemberantasan pungli bisa jadikan momentum bagi teman-teman untuk bangun kesadaran untuk bekerja lebih baik. Sebenarnya sejak dulu sudah, hanya saja siutuasinya yang belum terbangun,” katanya. Ia juga mengatakan, untuk melakukan pengawasan secara terus menerus agar petugas pemungut retribusi tidak pungli tidak mudah, meski demikian akan diupayakan semaksimal mungkin misalnya dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak). “Kami juga mengimbau pengunjung objek wisata jika menerima karcis masuk jumlahnya tidak sesuai uang yang dibayarkan, silahkan melapor. Pemberian diskon boleh-boleh saja tapi karcis tetap diberi sesuai pembayaran,” katanya. (ant)
ISTIMEWA
UPACARA SAPARAN --Sejumlah warga mengikuti ritual upacara saparan dengan suguhan hasil pertanian. Upacara yang digelar setiap ini sebagai ungkapan syukur atas anugerah yang diterima setahun sekaligus memohon untuk mendapatkan anugerah yang berlimpah pada tahun berikutnya.
Upacara Saparan di Sejumlah Tempat
BANTUL, BERNAS --Untuk mengungkapkan rasa syukur atas anugerah yang diterima selama setahun, masyarakat di sejumlah wilayah menggelar upacara adat saparan. Upacara ini akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti doa bersama lintas agama, kenduri dan kembul bujana, karawitan, wayang kulit dan sebagainya.
Pada Sabtu (19/11) mendatang, upacara saparan akan digelar di Kampung Sokowaten, Plumbon dan Banguntapan yang akan diikuti seluruh warga. “Saparan adalah sebuah upacara wujud syukur masyarakat atas segala anugerah yang telah diterima selama setahun, baik berupa materi, kesehatan, keselamatan, kerukunan dan
sebagainya Selain itu sebagai ungkapan permohonan untuk tahun yang akan datang,” demikian dikutip dalam laman resmi Pemkab Bantul, bantulkab.go.id, Rabu (9/11) kemarin. Selain upacara saparan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab Bantul akan menggelar wayang kulit di beberapa tempat pada bulan November 2016
ini. Wayang Kulit sebagai salah satu budaya peninggalan nenek moyang yang adiluhung digelar secara rutin untuk nguri-uri kebudayaan Jawa. Pada bulan November ini, wayang kulit akan digelar di beberapa tempat antara lain di Lapangan Ganjuran, Bambanglipuro, Minggu (13/11) dengan dalang Ki Seno Nugroho dan di
Nawungan, Imogiri dengan Ki Catur Kuncoro. Kemudian di Argosari, Sedayu pada Minggu (20/11) dengan dalang Ki Catur Kuncoro dan di Keputren, Pleret dengan dalang Ki Anom Sucondro dan pada Sabtu (26/11) di Mutihan, Wirokerten, Banguntapan dengan dalang Ki Catur Kuncoro. (*/phj)
Drainase Sekeliling Lahan Perlu Diperhatikan Lahan Pekarangan untuk Lumbung Pangan BANTUL, BERNAS --Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul mengharapkan petani setempat memperhatikan drainase atau saluran air di sekeliling lahan tanaman palawija pada musim hujan seperti ini. “Saat ini yang ditanam seharusnya padi. Namun, bagi wilayah yang tidak ada irigasi teknis bisa tanam palawija, tetapi tentu saja dengan pola drainase yang cukup baik,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Rabu (9/11). Menurut dia, dengan pola drainase yang baik di seputar tanaman, kemungkinan mengalami genangan air sangat kecil karena kelebihan air dapat terbuang secara maksimal. Ia sangat menganjurkan hal itu mengingat pada musim tanam sebelumnya tidak sedikit tanaman palawija yang tergenang air setelah hujan mengguyur
wilayah itu terus-menerus selama beberapa hari hingga menyebabkan gagal panen. “Selain itu adanya got keliling, kemudian gundukan-gundukan tinggi, dan yang paling penting saya anjurkan petani untuk membuat parit di pinggir. Untuk saluran pembuang yang tidak terawat, supaya didalamkan,” katanya. Ia mengatakan bahwa pihaknya sering kali menyampaikan informasi tersebut kepada petani melalui tenaga penyuluh pertanian ataupun mantri tani dengan harapan dilaksanakan untuk menghasilkan produksi panen yang maksimal. Sementara itu, menurut dia, pada musim tanam sebelumnya setidaknya ada sekitar 300 hektare tanaman kedelai di Bantul yang rusak akibat tergenang air sehingga membuat tanaman tidak dapat dipanen maksimal. “Hujan kemarin ada penga-
ruhnya, terutama untuk kedelai, dari angan-angan kita seluas 1.000 hektar, hampir 300 hektare yang kena. Ini di luar perhitungan kami, itu karena curah hujan yang tinggi,” katanya. Selain tanaman kedelai, hujan dengan intensitas tinggi pada musim hujan 2016 di wilayah Bantul juga memengaruhi produksi kacang tanah sebab menurut catatannya hampir 100 hektare tanaman kacang tanah yang tergenang air. Sementara itu, musim tanam padi pada sekarang ini mengalami maju sekitar 1 bulan dari kondisi normal. Hal itu karena musim hujan yang datang lebih cepat sekitar sebulan. “Sudah kami sampaikan beberapa kali terkait majunya musim tanam padi ini dan informasi tersebut harus sampai kepada petani sehingga mereka bisa menyesuaikan jenis tanaman,” katanya. (ant)
BANTUL, BERNAS --Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mendorong masyarakat setempat memanfaatkan lahan pekarangan untuk budi daya tanaman pangan sebagai lumbung pangan. “Untuk mendukung ketersediaan dan cadangan pangan di Bantul perlu dilakukan pemanfaatan lahan pekarangan sebagai lumbung pangan, ini yang perlu didorong,” katanya di Bantul, Rabu (9/11). Menurut dia, pemanfaatan lahan pekarangan sebagai lumbung pangan minimal untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga sendiri sangat penting, apalagi potensi lahan pekarangan yang ada di seluruh Bantul cukup luas. “Potensi lahan pekarangan di Bantul apabila kita satukan ternyata mencapai 20 ribu hektare, sebuah luasan
yang cukup memadai apabila dimanfaatkan sebagai lumbung pangan,” katanya. Selain ditanami tanaman sayuran, obat-obatan, singkong serta tanaman pangan lain, kata Bupati, lahan pekarangan juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan budi daya perikanan serta peternakan. Namun demikian, kata dia, untuk mewujudkan kedaulatan pangan secara menyeluruh juga diperlukan dukungan dari berbagai stakeholder dan pemangku kepentingan serta program-program di sektor pertanian. “Urusan pertanian jadi urusan penting dan strategis guna meningkatkan kesejahteraan rakyat Bantul. Terlebih sektor pertanian ini telah lama jadi sektor unggulan di Bantul yang harus kita pertahankan,” katanya. (ant)
BANTUL, BERNAS --Anggota DPR RI Siti Hediati Hariyadi mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mempunyai program asuransi bagi 600 ribu nelayan pada 2016. Asuransi nelayan dimaksudkan agar masyarakat pesisir yang bekerja di sektor kelautan atau menangkap ikan di laut bisa mendapat santunan atau bantuan biaya ketika mengalami
kecelakaan saat bekerja. Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Bantul, Selasa (8/11), Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini mengatakan bahwa asuransi nelayan program KKP hingga saat ini baru menyasarpada sekitar 60 ribu nelayan sehingga diharapkan program itu terus dipantau pemerintah daerah. “Informasi terakhir dari KKP, sampai Oktober kemarin
baru terverifikasi sekitar 60 ribu nelayan. Saya harapkan DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan) Bantul agar terus monitor hal ini,” katanya. Selain program asuransi nelayan, menurut Titiek Soehartosapaan akrabnya-pada 2016 KKP mencanangkan pembuatan 3.450 kapal penangkap ikan berbagai ukuran lengkap dengan alat penangkap ikan dan sebagainya.
“Kapal penangkap ikan ini merupakan bagian pelaksanaan UU Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam yang telah disahkan beberapa waktu lalu,” katanya. Pada kesempatan itu, Titiek menyerahkan bantuan sarana prasarana budi daya ikan bagi Pokdakan Tunas Muda Peduli berupa lima paket masing-mas-
ing Rp55 juta, tiga paket gerakan pakan mandiri masing-masing Rp20 juta, satu paket lengkap budi daya lele sistem biofloc. “Semoga bantuan ini mampu membangkitkan kemandirian ekonomi pada masyarakat. Dan Komisi IV DPR akan terus mendukung program kerja pemerintah yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat,” katanya seperti dilansir Antara. (*)
KKP akan Asuransikan Nelayan
-COKU 9CIG 0QXGODGT
#%%'514+'5
$'0)-'.
,#5# #0)-76
-4'&+6 /74#*
/1$+. &+,7#.
2'0)1$#6#0
5#.10
6#0#* &+,7#.
2TQOQ 2$ " OCJ " OCJ " OCJ " OCJ " OCJ " :KCOQK 46 " 8+8#0 46 " 46 " 5724 9+&' " (+5*';' " .'& UVKM " 2GPICODKNCP OKPKO REU %2 2+0 (
6CODCN $#0 $7&+ /GP[GFKCMCP 8GNI $CP FCP OGNC[CPK VCODCN DCP *WDWPIK $WFK FK CVCW NCPIUWPI MG LN $CPVWN MO WVCTC IGTDCPI MCUQPICP DCTCV LCNCP
/CLW ,C[C 6TCPU 'ZRGFKUK ,CUC CPIMWV DCTCPI FCP TGPVCN OQDKN OGNC[CPK FCNCO FCP NWCT MQVC ,CUC RKPFCJCP MQUV LCUC RKPFCJ TWOCJ LCUC CPIMWV GZRGFKUK DCTCPI % 2 9# 2+0 $$ % #
$RT/CFCPK MTFV DWPIC OWTCJ RTQUGUERV LCOKPCP UGTVHMCV DRMD DU VCMGQXGT * ;QI[CMCTVC
61;16#
2+,#6 64#&+5+10#. /GNC[CPK 2KLCV MGTKM RKLCV ECRGM NWNWT #NCOCV 6KOWT DCPILQ &GPIIWPI OGVGT ,N )KVQ )CVK
4KNZMP 6DJ &I 2KLCV 6TCF $QF[ 5ETWD -KPCPVK /UUIG ,N %CPFK 5CODK UCTK 7VT 2UT5QTQIGPGP ;QI[CMCTVC
LV 6J O UGNVCP RQNUGM RK[W PICP LV O LV O LV O UVTVIU
/GPIQDCVK 'FKPK .U[CJYCV +ORQVGPUK FKLOP 'PLQ[ MJU DRM *WD /DCM 5CPVK 9+$ DKUC FRIN
2TYVP 6DJ &K 6GNCIC 5RC 6GORCV #OCP 0[COCP 6GTCRKU 2PINOP ,N 5QNQ -/ 5QTQIGPGP ;QI[CMCTVC
$WPIC &CWP OUI .QN[ /C[C (CP[ .KVC 9KPC TCOCJ HWN #% 44WVT DTV 720 F GGEH
5# 5NP 5RC /N[PK 5IN /EO2TYVP (CU#% #KT2PU $VJWD 2TMKT.WCU 0CPIIWNCP 44QCF /IY C C G
+06'4+14 /1$+. %#- 47-+0 /GNC[CPK 2GODWCVCP ,QI /QDKN 2NCHQP &CUDQT -CTRGV 5VKT FNN ,N +OQIKTK $CTCV -/ 0Q ,QVCYCPI $CPIWPJCTLQ 5GYQP $CPCVWN UGNCVCP 2CUCT 6GNQ 6GNR
#%
#0 $NC\GT $GPIMGN 1PFGTFKN -JWUWU1RGN $NC\GT &CP %JGXTQNGV ,QILC *2
$'0)-'. /1$+. 2416'%6 #761 %#4' 5'4 8+ %' ,N $CPVWN 0Q &WMWJ ;M 6GNR *QVNKPG 2QNGU EWEK OQ VQT OQDKN DGPIMGN QXGT JQWN VW PG WR MCTDW KPLGMUK QNK FCP NCKP NCKP
,#%-; #% 5RGUKCNKU #% /QDKN DWU 'OGTIGPE[ ,CO ,N 44 $CTCV 2QPQYCTGP 5NO 6M 6GNR
241610 #% #761 %#4' ,N 9QPQUCTK -O )CPFW ;M 6GNR 5RGEKCNKU #% /QDKN $WU 4WCPICP /GNC[CPK $QPIMCT RCUCPI #% UGICNC OGTM 'OGTIGPE[ LCO
#*.+ 57/74 9% #JNK 5WOWT DQT UWPVKM UGTXKU UGFQV 9% UCNWTCP DWPVW RQORC CKT 2CM &7. 6CLGO ,N )QFGCP ,N 9CVGU UIT
#*.+ 57/74 $74 )#.+ UFV 9%UCN DWPVW UXU RQORC 2 0WT -CTCPI /CNCPI ,N )GLC[CP ;QI[CMCTVC
5GFQV YE DWPVW . UWOWT FCNCO O *WD ICTCPUK 2 9KFK 2QIWPI ,CMCN CNCV UGPFKTK
5RUKCNU $QT&NO OVT 5WPVKM 5OT)CNK4URP 5CN$PVW 5FQV9% 6GPIMK TD.VT ,C[C 4CU[C $NM/PLN
$#6+2GPIGP DWCV 2CMCKCP FI OQVKH [I PIICM RCUCTCP *WD -7/ $#6+5*12 ,N 4KPFCPI -CUKJCP $CPVWN
UGNCVCP $CPILQ -CUKJCP 6GNR 9# 2KP $$ ( # 6GTKOC RGUCPCP RCTVCK $GUCT -GEKN
$#0)70#0 )#,#* /#&# );257/ $#,# 4+0)#0 ,WCN DJP ROUCPICP JTI VTOTJ &+; ,N 9CVGU MO -CFKRKTQ ;QI[CMCTVC
#TUKVGM DU FVI IDT F KOD TCD TD O $QTPI TOJ TGPQ VGPCIC DGUCT MGEKN * 2+4#/+&
-QPVTCMVQT U[CTKCJ OGTGPECPCMCP OGPIGTLCMCP DCPIWPCP TOJ TWMQ MCPVQT FNN FKMGTLCMCP FIP COCPCJ RNWU NCRQTCP MGWCPICP NGPIMCR FKVCPICPK KPUKP[WT VGMPKM UKRKN DGTRINO
$#*#0 $#0)70#0 67-#0) $#0)70#0 6#/#0 /GPGTKOC RGMGTLCCP DCPIWP DCTW TGPQXCUK 4WOCJ *QVGN 4WMQ -CPVQT -QNCO 4GPCPI 6COCP *WD ;QI[CMCTVC
6+/$7. 4','-+ ,WCN $CODW ,N 2CTCPIVTKVKU -O &CFCRCP .QT $CPVWN 6GNR /GP[GFKCMCP $CODW DGTDCICK LGPKU #RWU NGIK 9WNWPI 2GVWPI )GFGI 2[CP /QVKH DKCUC FCP -CPFCPI #[CO $CODW /GPGTKOC RGUCPCP 2CTVCK MGEKN
7& &9+ ,#;# ,N +OQIKTK $CTCV -O 4CPFWDGNCPI 0Q 6GNR /GP[GFKCMCP $CJCP DCPIWPCP UGOGP DGUK ICORKPI OKN DCVW DCVC RCUKT DCVW RQPFCUK DCVCMQ FNN FCP ,WCN VCPCJ RGMCTC PICP NWCU O JCTIC LWVC O 0GIQ NQMCUK &U 5QICP 6GOQP 9C VGU VKODCPICPMGUGNCVCP O
5YCNC[CP RKPVW LCVK TD OCJQPK TD MWUGP LCVK TD O /WNKC ,CVKLQILCMCTVC
-C[W2KPWU OWTCJ RKPWU OWTCJ DWM VKMCP DCPFKPIMCP FGPICP VQMQ NCKP MCOK NGDKJ OWTCJ
7PKQP )[RUWO 5QNWUK 7 4WOCJ #PFC2NCHQP 2TCVKUK 4WCPI5VWFKQ *WD ,.9CVGU -O -CNKDC[GO ;QI[CMCTVC
0$# )[RUWO 5QNWUK 7 4WOCJ #PFC 2NCHQP 2CTVKUK 45VWFKQ ,. 2CNC ICP 5CTK JCTLQ 0ICINKM 5NOP ;QI[CMCTVC
$'0)-'. /1614
Å’ 074 /1614 Å’
/GNC[CPK 5GTXKEG UGICNC OGTM /QVQT 5RCTGRCTV 2TGUU 2QTQM $QF[ +PVCNCUK 5RWNN FNN ,N -CNKWTCPI MO 4KPI 4QCF 7VCTC -GPVWPICP ;QI[CMCTVC 5GDGNCJ DCTCV $CPILQ -GPVWPICP 6GNR
/#,7 /1614 5GTXKEG 1NK URCTG RCTV 8CTKCUK VGTKOC UGTXKEG 6155# 4QFC VKIC UGT XKU DGTICTCPUK ,N ,QILC 5QNQ -O 0Q 6GNR DCTCV -4
&76# /#5 5*1%$'-'4 ,N #FK 5WEKRVQ -O 0Q ;QI[C MCTVC 5RGEKCNKUV MCMK MCMK OQDKN 6GNR ;M
$+41 ,#5# $+ 4GRTGUGPVCVKH WTWU *CM %KRVC RCVGP OGTM *1 5+72 5+7,- 6&+ 6&2 +/$ 26 %8 JCNCN 7-. 72. NCR 2CLCM 2GECJ VCPCJ RGPIGTKPICP +26 +2#- *
2GTK\KPCP 7& %8 26 *1 0292 2-2 5+72 6 &) 6&2 6&+ +/$ 2CVGPV /GTM &CICPI +7+ %8 #/)
-'*+.#0)#0
%#6'4+0)
%'/2#-# %CVGTKPI ,N +OQIKTK $CTCV -O ,QVCYCPI [M 6GNR
2+0 $$ & #& ($ EGORCMCLQILCG OCKN EGORC MCLQILC"IOCKN EQO /GPGTKOC 2GUCPCP 2CTVCK DGUCT MGEKN 2TCUOCPCP PCUK DQZ UPCEM DQZ WPVWM RGTPKMCJCP WNVCJ TCRCV FNN *CTIC VGTLCPIMCW CPFC 5/5 VGNRQP MCOK FCVCPI
(#5*+10
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ '( C P 4GVPQ #IWUVKP *GPFTCVK F C 5CRGP )- + 4V &GOC PICP )QPFQMWUWOCP ;QI[CMCTVC
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ &; C P 4CJC[W 5WNKUVK[CYCVK #OF F C 5GYQP 4V #TIQOWN[Q %CPI MTKPICP 5NGOCP ;QI[CMCTVC
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ $5 C P /KUDCJTWFKP F C 2WTDC[CP -) +++ 4V 2WTDC[CP -)
6NJ JNI 560- 0QRQN #$ '( C P &GUVC 2COWPIMCU F C &CNGO -) +++ 4V 2WTDC[CP -) ;M
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ 79 C P #RTKNKC #TK $WFK[CVK F C 6GICN UCTK 4V 5KTCOCP 9QPQUCTK
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ &; C P / *GTDQY ' F C 4GLQFCPK 4V 4Y 5CTKJCTLQ 0ICINKM 5NGOCP
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ 8( C P 4KVC 'MCYCVK F C -GRCTCMCP -KFWN /) + 4V /) ;M 6GNCJ JNI 560- 0QRQN #& ,2 C P 5TK #ODCT 9CJ[WPKPIUKJ F C 6GICNOWN[Q 4V -CTCPICP[CT
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ 00 C P /WJCOOCF 0WT[CFKP #FCO F C -GODCPI 4V /CIWYQJCTLQ &GRQM 5NGOCP ;QI[CMCTVC
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ /7 C P 5WIK[CPVQ F C .GVCM ++ 4V 4Y 5KFQMCTVQ )QFGCP 5NGOCP
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ 56 C P 0WT (CWFCP F C 2TO -CTCPI ,CVK +PFCJ $CPIWPLKYQ -CUKJCP $VN
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ %* C P 5TK .GUVCTK F C /CPIWPGICTCP -TCVQP ;QI[CMCTVC
6GNCJ JNI 560- 0QRQN #$ 6) C P -WYCVQ F C ,GODCPICP 5G IQTQ[QUQ 2NGTGV DCPVWN ;QI[CMCTVC
Å’ #/'. (#5*+10 Å’ /GP[GFKCMCP -GDC[C GPEKO DCJCP MCVWP UCPVWPI VCRGPVC 7- UCORCK LWODQ /GPGTKOC RGUCPCP RGO DWCVCP WPVWM UGTCICO #NCOCV .CPVCK $NQM $+ .QU 0Q /GVTQ $GTKPIJCTLQ ,N 2CVCPI RWNWJCP 0Q ;M
2GTNGPIMCRCP &CP QNGJ QNGJ 7OTQJ *CLK Å’ 61-1 /1.'- Å’ ,N 0[CK #JOCF &CJNCP 0Q ;QI[C MCTVC 6GNR FCTK 2-7 /WJCOCFK[CJ ,N #JOCF &CJNCP MG 5GNCVCP O
-.+0+ $2/ Å’ 2'4/#6# 5#4+ Å’ ,N ;WFKRCVK $ /CPECUCP -KFWN
4KPI 4QCF 7VCTC %QPFQPIECVWT )TK[C 5GJCV +PFQPGUKC 5NGOCP 6GNR *2 /GNC[CPK -$ $CD[ 5RC 6TGCVOGPV RKLCV DC[K $WMC LCO
-'%#06+-#0
*'./ 2TQOQ +0- %'0641 " %: " -[V XKUQT" *+7" 6)2 5GPU 0QCJ"
+PH 5GPVTQ " 10- XKUQT " *CTIC MJWUWU FGPICP DWMVK -QTCP $GTPCU %2 RKP & (
Å’ )4#*# -757/# Å’ -WUWOC /QO CPF $CD[ %CTG $GCWV[ 5CNQP DGTCFC FKLCNCP $CP VWN MO &KTQ 2GPFQYQJCTLQ 5G YQP $CPVWN ;QI[CMCTVC /GNC[CPK $C D[ 5RC -KFURC /CUCIG .WNWT %TGCO DCTVJ *CKT /CUM *CKT 5RC FCP RGNC [CPCP (KUKQVGTCRK &KUEQP
*16'.
-'5'*#6#0
*16'. $#.'%#674 +0 2TQOQ TD 1PN[ 4QQO ,N 9CVGU MO ;QI[CMCTVC VGNR RKP # E
&KCDGVGU 5VTQMG ,CPVWPI #UCO 7TCV 2CVCJ VWNCPI #PFC UCMKV UWFCJ FK 45 VCRK ICM UGODWJ ! -COK RWP[C MQPUGR MGUGJCVCP P[C -QPUWNV )TCVKU 6FM CFC [I UKC UKC FCTK UGDWCJ KMJVKCT KPIKP UGODWJ +PU[C #NNCJ %2 RKP %&' '
$'4.+#0 *16'. ,N 2CUCT -GODCPI ;M 6GNR ;M
Å’ 0+6+274#0 2'4/#+ Å’ *16'. 0KVKRWTCP ,N 9CVGU -O ;M 6GNR (CZ
9#*;7 .15/'0 ,N 2CUCT -GODCPI 0Q # ;M 6GNR ;QI[CMCTVC
)'&10)-70+0) *16'. ,N )GFQPIMWPKPI # ;QI[C 2J
+0(14/#5+ $CTCPI $GMCU FCP -NKVKMCP Å’ $#$' -'.+- Å’ ,N $GUQNG 4C[C # 6TKJCPIIQ 6GNR ;QI[CMCTVC
5CCVP[C RWP[C DKUPKU UGPFKTK OQFCN LWVCCP WPVWPI TD DCJ MCP LWVCCP /KPCV JWD (CSKJ 9#
#ECTC 5GOKPCT +MNCP 6CNM 5JQY CPFC OCW FKNKRWV FKVC[CPIMCP FK 4$ 68 ! *WD $+07#0) 5#6+ 241 &7%6+10 %2
5QNWUK 5WRTCPCVWTCN 2GNGV 2GNCTKU #ORWJ $GFCJ #WTC 2WVGT )KNKPI -CTKT ,CDCVCP ,QFQJ +PFGTC -G $WPIMCO -CUWU $WCPI 5KCN 7UKT ,KP 5CPVGV 2CICT )CKD $GPFC $GTVWCJ 2GUWIKJCP *WD ,. +OQIKTK 6KOWT 0Q ( )KYCPICP ;- 6GNR YYY ICNGTKOKUVKM EQO
2UVK%CKT *T+PK ,OKPMP$2-$ /VT /DN0Q5WTXGK 0Q2QV 4UOK #OCP 2NCV 0QP#$ $KUC ;QI[CMCTVC
.1910)#0 &KDWV MT[YP K 1RGTCVQT (QVQ %QR[ 2TKC FKWVOMP RINOP (CU ICLK DWNCPCP WCPI OCMCP /KPCV FVI NUI DCYC NOT MG (% 2KPM ,N $KOQ -WTFQ 5CRGP ;M *R
&KDWV MCT[ YCVK OCMU VJ 2GPFM OKP 5/# NOT MG -WTPKC /WUKM ,N ,GPF 5WFKTOCP 0Q ;M
$VJ 246 RWVTK ,QILC 9CLKD VFT FNO 6KVKR -62 CUNK )CLK 9CLKD VGNHQP 5/5 VFM FKDNU
&KECTK VGPCIC UGTCDWVCP WVM $CTMCU FK ,CMCN 5[TV RTKC WUKC /CZ VJ OCW VKFWT FNO MTL LCO 9+$ *WD
/1614 &+,7#.
-74575 -74575 56+4 /1$+. 76#/# 6GTOWTCJ FKLQILC 'TVKIC #XCP\C :GPKC TD LCO ,N /QPLCNK 0Q # 7VCTC 2QO $GPUKP %2 ;QI[CMCTVC
.2- 7PKICOC DWMC MGNCU DCTW RTQIO 6J /WNVKOGFKC 6GTRCFW VGMPKUK DN2GTMCPVQTCP /WNVKFUIP &TCHVGT 5MGVEJ7R .CRVQR *R #WVQECF 2GOGVCCP /[QD 'FKV 8KFGQ ,N /C[LGP $CODCPI5WIGPI 6NR ;QI[CMCTVC
$GNWO DKUC P[GVKT )CNCWWW 0CUYC UVKT UQNWUKP[C *WD 9# RKP $$ G C
2GPFCHVCTCP /WTKF $CTW .2- #FC PC &CPEGT CPCM TGOCLC ,N /CYCT $CEKTQ 0Q 6GNR ;QI[CMCTVC
-WTUWU $JU +PIITKU VM FGYCUC $KODGN OCVGOCVKMC +2 # DJU KPFQ PGUKC DJU KPIITKU /WUKM XQMCN RKC PQ MG[DQCTF IKVCT FTWO DKQNC $CPF 5VWFKQ TGEQTFKPI ,GURNWU 'FW 5QNWVKQP ,'5 %2
,WCN DGNK UGRGFC OQVQT UGICNC OGTM %CUJ -TGFKV #5# /QVQT ,N +OQIKTK $CTCV -/ ,QVCYCPI $CPIWPJCTLQ 5GYQP $CPVWN 6GNR
8CTKQ Å&#x17D; 5WRTC : )TCPF -JCTKUOC 9KP % #5 6 ,WRVT< 5OCU %9 #56 4% 4K[CVOK $QFGJ ,N 9VU WVT 2QNUGM )RI
-LI +PPQXC ) &KGUGN 6JP 6PIP2GTVCOC -WPEK 5GTGR #UNK /UKJ #FC *WD
)TCPF +PQXC ) #$ 6IP $GP UKP 5KNXGT /GVCNKE +UVY 0QN 5RGV 2MV -TGFKV LV *2
&KLWCN #XCP\C ) 6J 9TP /GTCJ/CTQP 0QRQN 0 -QPFKUK 6GTCYCV *TI LV0I
/1$+. &+5'9#-#0 /W[KPI 5GYC *KCEG R 5RKT $$/ 9KHK #MWC$WNCP 2TQOQUK &KUMQP TD JCTK
)TGUKMC 6TCPURQTV UGYC DWU ODN OGFKWO UGCV OKETQ NQPI UGCVUJQTV UGCV +PQXC #XCP\C :GPKCFNN *WD ;QI[CMCTVC
#PCU 4GPV /DN /VT %QP%CV ,CMCN-O #VT ,R VFI VPR 5QRKT (CFNK %CT 4GPVCN #XCP\C %QP FQPI %CVWT RCMCK UQRKT JWD
#4+ 64#05 #XCP\C 5KGPVC (QT VWPGT %QOWVGT *KCEG
#UGNKC 0GY#XP\ 0GY+PQXC 0GY ,C\\ #UGNKC ;CTKU :GPKC .WZWT[ #RX #UGNKC )/ RKEM7R )/ $QZ '.( .WZKQ #UGNKC 6TCXGNNQ 6;6 MQOWVGT 6TWM 25 #UGNKC 'PIMGN $QZ (QTVWPGT #NRJCTF #UGNKC 5KCR CPVCT YYY UGYC TGPVCNOQDKNLQILC EQO
%*'841.'6 %JGXTQNGV 5RCTM #$ #UNK 6IP -O TD *TI LV 0GIQ *WD ;QI[CMCTVC
&#+*#657 #[NC : 2WVKJ /CPWCN #$ 6IP -O TD 0[CTKU $CTW 0QN 5RGV 2CMGV -TGFKV LV 6&2 LV * ;QI[CMCTVC
*10&#
126+- 57-5'5 ,N )CPFGMCP .QT 0Q ;QI[C MCTVC 6GNR 6GTKOC #UMGU ,CO 5QUVGM +PJGCEVJ
;1);# 126+ ,N % 5KOCPLWPVCM 6GNR ;QI[CMCTVC
126+- #4+( ,N -*# &CJNCP 0Q 6GNR ;M ,N /6 *CT[QPQ 0Q ,N )QFGCP MO 6GNR
5'/$#&# 126+,N 2TQH ;QJCPGU * 5CICP VGNR ;M
,C\\ 45 /6 2VJ #& -/ &MV LV -TFV )TCPF %48 /6 2VJ ## -TFV *WD ,. /INPI -O
/QDKNKQ 45 %86 2WVKJ ## /IN 6I -/ 4GPFCJ $CP 5GTGR $NO 6TP +UVOY *2 $U66 -TFV UF VJ
$TKQ ' 5CV[C /CPWCN /GTCJ #$6IP 1TKUKPKN -O TD 2CMGV -TGFKV LV *WD
*QPFC )TCPF %KXKE 6J #& 2TCODCPCP #VCU 0COC *CTIC LV 0GIQ *WD
0GY%KV[ +&5+ /CVKE 5NXT UVQPG 1TKIKPCN .WCT &NO +UVK OGYC -TGFKV&2 LV 0GIQ *WD ;QI[CMCTVC
.#+0 .#+0 /CW ,WCN $GNK /QDKN 5GMGPF $GMCU *WD #/'. /1$+.+0 &1 ,N KOQIKTK $CTCV -O ,QVCYCPI 4V 0Q 6GNR 4GCF[ 5VQEM 6Q[QVC *QPFC &CKJCVUW 5W\WMK /KVUW DJKUK -KC 0KUUCP +UW\W &CVUWP %JKXTQNGV FNN *CTIC FKLCOKP /KTKPI
/'4%'&'5
574;# #)70) 126+ ,N 5WNVCP #IWPI 0Q 6GNR ;QI[CMCTVC
57<7-+
2#4(7/ ,WCN 6GZCRQP /GVCPQN $KDKV 2CTHWO 5QFKWO 5WNRJCVG ITQUKT %2 ,N $CPVWN MO &KTQ $CPVWN ;QI[CMCTVC
24+06'4 ,1),# +0- 4GHKNN VKPVC VQPGT KPHWU UGTXKEG RTKPVGT .#2612 ,N /C IGNCPI MO RQLQM DCPILQ WVCTC #NKXG %JKMGP % 2 RKP $$ H
2'0,#*+6 % , 6CKNQT /QFKUVG ,N $CPVWN -/ 0[GOGPICP $CPVWN 6GNR /GPGTKOC ,CJKV 2TKC 9CPKVC 5GICNC /QFGN 5GFKC #PGMC OCECO DCJCP ,GCPU .QTGPI 5GTCICO 5GMQNCJ 5GTCICO -CPVQT $CLW %GNCPC ,CMGV 4QM 2&. 2&* ,GCPU 2GTOCM ,GCPU VQVC DKCUC $CLW -CQU 4GUNGVKPI ,CMGV %GNCPC 6CU /GPGTKOC 2GTOCM FCP ,CJKVCP DGTDCICK OQFGN FCP DGDCICK LGPKU DCJCP $CLW %GNCPC ,CMGV 4QORK 2&. 2&* 5GTCICO 5GMQNCJ -CP VQT *WDWPIK $#0&70) ,'#05 ,N 2CTCPIVTKVKU -/ 0Q 6GNR
-CTKOWP ): 6J #UNK #$ *K VCO -QPFKUK 2TKOC 2CLCM $WNCP $CP 1TK *WD
#$#&+ 6#;.14 /GPGTKOC UGICNC OCECO LCJKVCP 5GTCICO 5GMQNCJ -CPVQT ,CU 8GTOCZ ,WIC OGPLWCN DGTDCICK LGDKU MCKP +/')1 *7)1 FNN % 2 #NCOCV ,N /CIGNCPI MO &GPIIWPI 6TKFCFK 5NGOCP UGNCVCP 1NKXG %JKMGP
61;16#
2'4*+#5#0
#XCP\C ) *KVCO #UNK #$ (WNN 8CTKCUK ,QM%QXGT +UVOY -O TD $CP$CTW -QORNKV *WD ;QI[CMCTVC
6QMQOCU .QICO/WNKC ,N # ;CPK ;M JCP[C MCOK [I WVCOC MCP MYCNKVCU FKLCOKP RGPIGO DCNKCPP[C MQNGMUK NGPIMCR OGPLWCN RCNKPI OTJ OGODGNK FGPICP JCTIC VKPIIK 6TKOC DCTCPI MGODCNKCP FCTK 6QMQ NCKP
-CTKOWP 6JP /GTCJ #$ -QPFKUK6GTCYCV +UVKOGYC *WD ;QI[CMCTVC
#JNK UGTXKEG RTKPVGT +PMLGV .CUGT LGV .CRVQR %27 .%& 2TQLGEVQT /QPKVQT 4GHKNN 6KPVC 6QPGT UCVTKC EQORWVKPFQ *R
2TQOQ 6Q[QVC #MJKT 6CJWP %CN[C #XCP\C #);# %CUJ -TGFKV $KUC6WMCT6CODCJ *WD $CIWU
$WPFC 2KLCV RTQH TCOCJ )CRWTC 5CPCVCFCTOC VGORCV UGNV LNP 44 7VT *2
2'4%'6#-#0 5RGEKCNKU EGVCM HWNEQNQWT QHHUGV EGRCV COCP *WD 2GTE 0IGMUK IQPFQ DWMVKMCP
4+#5 4'0))#0+5 4KCU 2GPICPVKP 9GFFKPI 2CEMCIG ,N +OQIKTK $CTCV -O ,QVCYCPI $CPIWPJCTLQ 5GYQP $CPVWN 6GNR 9# 5RGEKCN /GNC[CPK 4KCU 2GPICPVKP &GMQTCUK 2GNCOKPCP %CVGTKPI 5GTXKEG /% 1TCP 6WPIICN 5QWPF 5[UVGO 8KFGQ FCP (QVQ
47/#* /#-#0 /#674 6'0)-;7 #[CO 2II -NV )WTCOK WVWJ TD 0CUK $QZ TD 5PCEM TD 2UP 5MTI 6GNR (TGFKXT[
Å&#x2019; IWFGI ;7 &,7/ Å&#x2019; /CW QNGJ QNGJ MJCU ,QILC ! ;W &LWO RWUCV VGORCVP[C *WD -CTCPICUGO ODCTGM %6 +++ ,N -CNKWTCPI MO ;QI[CMCTVC 6GNR *2 $WMC 9+$ 2GUCP FCRCV FKCPVCT UCORCK MGVGORCV VWLWCP Å&#x2019; IWFGI ;7 &,7/ Å&#x2019; /CW QNGJ QNGJ MJCU ,QILC ! ;W &LWO RWUCV VGORCVP[C %#$#0) ,N .CMUFC #FKUWEKRVQ MO ;QI[CMCTVC UCORKPI *QVGN 5JGTCVQP LCO DWMC 9+$ 6GNR *2 2GUCP FCRCV FKCPVCT UCORCK MGVGORCV VWLWCP
Å&#x2019; IWFGI ;7 &,7/ Å&#x2019; /CW QNGJ QNGJ MJCU ,QILC ! ;W &LWO RWUCV VGORCVP[C %#$#0) ,N 9CVGU MO #ODCT MGVCYCPI )CORKPI 5NGOCP ;QI[C MCTVC LCO DWMC 9+$ 6GNR 2GUCP FCRCV FKCPVCT UCORCK MGVGORCV VWLWCP
/GTEGFGU $GP\ ' #XCPVICTFG #/)%$7 2WVKJ 0+- 2MCK 2LM$T -/ TD *WD ;QI[CMCTVC
126+-
/1$+. &+,7#.
-1/276'4
.#+0 .#+0
)TCPF +PPQXC ) $GPUKP 5GOWC #$6IP *VO #DW 2LM )TGUU $MP : 4GPVCN +UVOY * $U66 -TFV
#XCP\C &2 LV #);# &2 LV %CN[C &2 LV &KUEQWPV #MJKT 6CJWP * .GPP[
.WNWT +DW [CPI FKRTQUGU CNCOK UET VTCFKUKQPCN WVM MWNKV UGJCV KPFCJ *WD RKP DYGD YYY NWNWT KDW QHHKEKCN EQO KPVTCICO NWNWT KDW QHHKEKCN
$VJ &CPC %GRGV! /CZ *T %CKT ,COKP MCP $2-$ /VT /DN 5GTVKHKMCV 4WOCJ 6CPCJ #PFC -G 0QGK ;QI[CMCTVC
Å&#x2019; 4'<# %#6'4+0) Å&#x2019; /GNC[CPK ECVGTKPI CNCV RGUVC -CTCPIIQPFCPI 4V 2GPFQYQ JCTLQ 5GYQP $CPVWN 6GNR (CZ *2
6QMQ /CU )CFLCJ /CU ,N -GVCP FCP ;M OGODNK GOCU JTI6IIKVTOC RGPIGODCNKCP VM NCKP MQ NGMUKNMR 6TKOC LWCN DGNK DGTNKCP $WVWJ WCPI VWPCK MCOK UKCR OGO DCPVW
5#.10 /1$+. &#;610# #WVQ UGTXKEG DQF[ 4GRCKT 5GTXKEG 5VCVKQP EWEK OQDKN *KFTQKM 5PQY 9CUJ 5CNQP OQDKN #E OQDKN ECV QXGP DQ F[ 4GRCKT ,N -CNKWTCPI MO VGNR ;M ,#/5
,C[C #IWPI /QVQT 5RQTV
)4+;# #761%#4' ,N /GPWMCP % ;M 6GNR EWEK UCNQP ICPVK QNK EWEK DWUC UCNLW GU MTKO CPGMC YCTPC CTQOC RCMGV RGTCYCVCP MGPFCTCCP CPFC
5PQY 9CUJ 5CNQP /QDKN /QVQT ,N -CNKWTCPI MO )CFKPICP ;M *WD 6GNR
%WEK 5CNQP #% /QDKN Å&#x2018; $.+0- Å&#x2018; ,N 2CPFGICTKPK 0Q # ,CMCN MO 44 7VCTC RGTGORCVCP #RQVKM -GP VWPICP MG 6OT 2* *2 ;M
2TQOQ 4WOCJ /TJ LV $QPWU NCPIU *QPFC $GCV &CHVCT XKC 5/5 2TQOQ MG
&LN 4OJ $CTW NWCU / FK 2CVGJCP -QORNGMU MTCVQP *CM /KNKM OCCH 62 *WD
&LN TOJ FNO MQVC NU O HWNDCI VOT 6GPKU $CP 6GICNTGLQ $7 JR LV *D R 5WJCFK TV TY
5#.10 5#.10 014/# OGNC[CPK RQVQPI HCEKGN ETGODCV VQPKPI RGYCTPC LWIC OGNC[CPK 4+#5 2'0)#06+0 ,N )KVQ )CVK 6KOWT DCPILQ &GPIIWPI OGVGT % 2
,WCN 5CYCJ NWCU O NF O RIT LNP CURN EEM DYV TOJ NQM -K[WFCP UGNQ MNU UNGOCP *
6174 64#8'. <JCPILKCLKG *T LV -QTGC $CTGPI #NKMC LV &WDCK *T LV /QVQ )2 5GRCPI *T LV 6: ,QILC
07#05# 61745 26 ,N 0CICP -WNQP 0Q -CYCUCP -TCVQP ;M 2J 5/5 6KMGV FKCPVCT
)#;# $#47 5',#*6'4# 64# 8'. ,N &KRQPGIQTQ 0Q ;QI[C MCTVC /GNC[CPK ,WTWUCP ,QILC ,CMCTVC ,QILC $PFT .CORWPI ,QILC $QIQT 6GNR /GPGTKOC VKVKRCP 2CMGV FCP %CTVGTCP
#.4+0 64#8'. ,WTWUCP ,QILC 2GOCNCPI 2WTYQMGTVQ 9CPIQP 6GICN ,QILC 5QNQ 2WTYQFCFK 2CVK (CUKNKVCU #% 5PCEM $CPVCN UGNKOWV . 'NH #28 )TCPF /CZ VGTKOC ECTVGT UGOWC VWLWCP ,N /WPIIWT &GOCPICP 6GNR ;M
5'48+5 /1614
7/41* *#,+
4#6+0 /QVQT ,N +OQIKTK DCTCV MO UGNCVCP RCUCT 0IQVQ 6GNR /GNC [CPK 5GTXKEG OGUKP VWPG WR NCU MGPVGPI ECV DQF[ TGRCKT FCP UGFKC 5RGTRCTV XCTKCUK OQDKN FNN
/WJCTTQO RNWU +UVCPDWN 7OTQJ RNWU 5KPICRQTG 7OTQJFKTGEV /CFKPCJ 6GNR ;M
6#0#* &+,7#.
#[CO 2CPIICPI -NCVGP Å&#x2019; $7 0#0+- Å&#x2019; ,N 9CVGU MO -CFKRKTQ WVCTC LCNCP 6KOWT 21/ $GPUKP /GPGTKOC 2GUCPCP 2CTVCK DGUCT MGEKN 0CUK $QZ RCMGV CVGT *WD ;QI[CMCTVC
5*/2 . .F OGVGT NQM 6OT -CORWU +5+ #MDKF ,N 2CTKU MO 5GYQP UVTCVGIKU CURCN EEM 46 MQU JTI PGIQ *WD ;M
6PJ 5*/ 2MT O .F O 6CO DCMDC[CP DNMI -ORU #VOCLC[C $C DCTUCTK MQUV 'ZENWUKX O *WD ;QI[CMCTVC
5*/ 2MT O .DT O ,N 6C LGO .QVGOTV 7PTK[Q MG 7VT EEM 7 KPXU 2OUKWP JTI LV *WD ;QI[CMCTVC
&KLWCN VCPCJ VGICNCP OGVGT FK FGUC $WTIQ 5GNQRCOKQTQ $CPVWN TD O C P UGPFKTK JWDWPIK UGIGTC
6PJ 5*/ $CTCV 2'/&# 5NGOCP ,N 4CLKOKP 2CPIWMCP FGMCV )14 $20 2QNUGM .WCU .& RGOKNKM
47/#* &+,7#.
,WCN MCX NWCU OWNCK O JTI LV YCTCM ONCVK FMV MCD 5NGOCP MCYCUCP RGTWO *
,N VPJ OWTCJ 5*/ O .F O VOT ,N 6CLGO OIYQ WVT RUT 5VCP EEM WVM MQU LV O *WD 62
&KLWCN 6CPCJ )WFCPI HWNN DCPIWPCP TCPIMC $CLC NWCU / .QMCUK UGNCVCP 6GTOKPCN ,QODQT 5NGOCP JCTIC 0GIQ *WD
&KLWCN VCPCJ 5*/ . / .F / NQM &GRCP MCPVQT -QPUGTXCUK -GJWVCPCP WVCTC LCNCP -NQFTCP $CPVWN JTI PGIQ NUI RGOKNKM 5GTKWU *WD
5*/2 . .F 6OT -CORWU+5+ #MDKF,N 2CTKU-/ 5GYQP 5VTC VGIKU #URNEEM 46 -QU *TI 0I *WD ;QI[CMCTVC
9#470) /#-#0
9CTWPI /CMCP 5GFGTJCPC Å&#x2019; $7 274 Å&#x2019; /CUCMCP CUNK LCYC CPGMC UC[WT NCWM RCWM #[CO MCORI MTKURK #[CO MGECR FNN ,WIC OGPGTKOC RGUCPCP PCUK DQZ #NCOCV )TK[C #TIC 2GTOCK LNP 6CORQ /CU # %2 ;QI[CMCTVC
9#470) /#-#0 $7 57.#45+ ,N 4KPI 4QCF WVCTC DCTCV RGTGO RCVCP -GPVWPICP WVCTC LCNCP ;QI[C 5GFKC #PGMC .CWM 5C[WT 0CUK 4COGU FCP CPGMC OCECO /KPWOCP ,WIC OGPGTKOC RGUCPCP PCUK MQVCM PCUK DWPIMWU 7PVWM CECTC 4CRCV UGOKPCT FNNP[C *WD ;QI[CMCTVC
Å&#x2019;6GNCJ FKDWMC Å&#x2019; 9#470) /#-#0 %1-41 /7.;1 9CTWPI 5CVG $WPVGN MCU 5QNQ 6QPIUGPI 4KEC VWNCPI 5WOUWO 6GPIMNGPI MCU 5QNQ 5CVG -CODKPI 5CVG $WPVGN 0CUIQT -CODKPI )WNK )QTGPI F C ,N *QU %QMTQCOKPQVQ 0Q /CW RGUCP *WD /CU 2TCU 0Q *2 ;M
9CTWPI OCMCP /DCJ 4GUQ LN $CPVWN MO TV OQPIICPI RGPFQYQJCTLQ 6GTKOC RGUCPCP IWFGI OCPIWV NGNG DWDWT 6GNR JCTIC MQPEQ FGYG= ? /CU +OCO /CU $WFK 0GY 2GRVKUKFC 9CTWPI OCMCP 2CYQP 5KODCJ C[CO IGRTGM LN RGOWFC PQ VGTWOCP DCPVWN 6GNR JCTIC OWNCK TD
Kamis Wage, 10 November 2016
Nelayan Seakan Dianaktirikan
WONOSARI, BERNAS -- Meski program pemerintah sekarang ini lebih banyak memberdayakan hasil laut, namun nyatanya keberadaan nelayan seakan dianaktirikan. Hal ini karena berbagai bantuan pemerintah belum banyak berpihak pada nelayan. Berbagai kekurangan sarana dan prasarana, belum banyak direspon pemerintah. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul, Rujimanto mengaku sudah banyak menyebar proposal permintaan bantuan, namun belum semuanya terealisasi. “Bantuan yang diberikan nelayan terkadang tidak sesuai harapan. Seperti bantuan kapal dari pemerintah pusat dengan bobot 10 GT, kami tolak, karena tidak sesuai peruntukan nelayan di Gunungkidul,” katanya, Selasa (8/11). Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Agus Priyanto menindaklanjuti banyaknya keluhan nelayan, maka untuk tahun ini pihaknya sudah mengajukan bantuan kapal nelayan sebanyak 3 unit kapal dengan bobot 5 GT untuk
tahun 2017 mendatang. Ia mengakui diterimanya kapal yang berbahan utama fiberglas ini tergantung dari hasil uji coba yang dilakukan kementrian di Kabupaten Kulonprogo. Sebab, nelayan di Kabupaten Gunungkidul belum sepenuhnya percaya terkait kekuatan kapal berbahan baku fiberglas yang digunakan untuk melaut di samudra Hindia. “Masyarakat nelayan disini belum percaya kekuatan kapal berbahan baku fiber. Saat ini ada satu kapal nelayan yang diuji coba di Kulonprogo dengan bobot 6 GT,” jelasnya. Agus mengungkapkan, seluruh bantuan kapal ini sesuai dengan kebijakan dari kementrian terkait pelestarian kayu, kapal harus berbahan fiberglas. Tahun lalu, nelayan Gunungkidul menolak kapal bantuan pemerintah sebesar 10 GT. Penolakan ini karena kapal dianggap terlalu besar sehingga tidak cocok untuk nelayan Gunungkidul. “Kebijakan kemetrian, semua bantual kapal baik kapal motor ataupun mesin tempel semuanya wajib fiber, karena berkaitan dengan kelestarian kayu,” tuturnya. (ryo)
binangun - handayani
Suket Pemilih Pemula Diterbitkan
WATES, BERNAS -- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kulonprogo menerbitkan surat keterangan (suket) telah terdata databese kependudukan bagi calon pemilih pemula yang 6 Desember 2016 sampai dengan 15 Februari 2017 berusia 17 tahun sehingga dapat menggunakan hak pilihnya. Kepala Disdukcapil Kulon Progo Djulistyo di Kulonprogo, Rabu, mengatakan setelah ada surat keterangan tersebut, maka
pemilih pemula dapat masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2017 Kabupaten Kulon Progo. “Kebijakan ini menindaklanjuti surat Kementrian Dalam Negeri Nomor 471.13./11691/ DUKCAPIL hal Format Surat Keterangan Telah Terdata Dalam Databese Kependudukan Kabupaten/Kota,” kata Djulistyo. Ia mengatakan surat tersebut bertujuan untuk menyelamatkan pemilih pemula agar tetap bisa
menggunakan hak suaranya di Pilkada 2017. Meskipun surat keterangan telah terdata tersebut dimungkinkan dibuat secara kolektif, namun Disdukcapil Kulon Progo akan membuat secara perseorangan. “Kami akan terbitkan surat keterangan telah terdata bagi pemilih pemula tersebut secara perseorangan,” katanya. Ketua KPU Kulon Progo Muh Isanaini mengatakan jumlah pemilih pemula pada Pe-
milihan Bupati dan Wakil Bupati 2017 mencapai 15.000 pemilih yang potensial mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat. “Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), jumlah pemilih pemula mencapai lebih dari 15.000 pemilih. Jumlah ini menjadi sesuatu yang sangat strategis pada Pilkada 2017,” kata Muh Isnaini. Ia mengatakan KPU akan melakukan sosialisasi dengan
masuk ke sekolah dan kampus yang ada di Kulon Progo. Hal ini dikarenakan pemilih pemula ada di bangku sekolah SMA/MA/ SMK dan universitas. “Rencananya kami akan melakukan sosialisasi kepada pemilih pemula pada awal November atau pascapengambilan nomor urut pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati. Sosialisasi akan dilakukan secara intensif supaya partisipasi mereka tinggi,” kata Isnaini. (ant)
Sekolah Siap Hadapi Pungli
WONOSARI, BERNAS -- Pungutan liar (pungli) tidak menutup kemungkinan akan merambah lembaga sekolah. Untuk itulah. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul akan menerbitkan surat edaran bebas pungutan terkait bantuan terhadap sekolah. Sekretaris Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rosyid mengungkapkan pihaknya sedang menyusun draf tidak adanya pungutan terkait proses pencrian dana. “Nantinya akan segera disebarluaskan ke sekolah untuk menghindari pungli,” katanya, kemarin. Ditambahkan, dalam waktu dekat seluruh PAUD di Gunungkidul yang bejumlah 1.183 lembaga akan mendapatkan bantuan senilai Rp 14,3 miliar. “Bantuan diberikan ke setiap anak sebesar Rp 600.000 dengan total bantuan maksimal Rp 36 juta,” jelasnya. Terpisah, Sekretaris Komisi D DPRD Gunungkidul, Imam Taufik mengaku dengan adanya
BOP terhadap PAUD dengan nilai sekitar Rp 14,3 miliar rawan terjadi pungutan. Untuk itu perlu adanya surat edaran bebas pungutan dari dinas terkait. “Jangan sampai ada pungutan dengan berbagai dalih seperti administrasi dan sebagainya,” pintanya. Ia berharap dengan komitmen dari Disdikpora ini segera ditindaklanjuti. Apalagi hal ini sejalan dengan dengan upaya pemerintah untuk melakukan sapu bersih pungli. “Jangan sampai hal itu terjadi. Kalau ada edaran yang disebarkan ke seluruh lembaga, maka saya yakin potensi pungli bisa dihindari,” tuturnya. Sedang Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno menambahkan, seharusnya Disdikpora bisa melakukan pemantauan kepada penerima bantuan untuk memastikan bantuan tepat sasaran. “Jangan sampai ada pungli, karena selama ini bantuan untuk PAUD sudah minim,” pungkasnya. (ryo)
Warga Gunungkidul Tak Butuh Bantuan Air Lagi
WONOSARI, BERNAS -Cuaca dekstrem yang berakibat langsung pada tingginya curah hujan, menyebabkan masyarakat Gunungkidul di tahun 2016 ini, tidak butuh lagi bantuan air bersih. Program droping air yang dilakukan pemkab, juga tidak banyak diharap warga. Menurut Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) pemkab Gunungkidul, Dwi Warno Widi Nugraha, pemkab Gunungkidul di tahun 2016 ini sebenarnya telah menyediakan dana Rp 650 juta untuk program bantuan air bersih bagi korban kekeringan. “Namun hingga kini hanya terpakai tidak ada 20 persen. Sehingga masih banyak sisa dan akan kami kembalikan pada kas daerah,” katanya. Diakui, sebanyak 11 kecamatan yang setiap tahunnya menjadi langganan kekeringan dan selalu meminta bantuan air bersih, namun untuk tahun ini banyak
yang tidak mengajukan bantuan. “Karena persediaan air memang banyak, sehingga tifak butuh bantuan pemkab,” tambahnya. Bahkan sekarang ini yang sudah memasuki musim penghujan, dipastikan program droping air tidak akan dilaksanakan. “Ini sebenarnya sangat baik. Karena tujuan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan air, kalau warga sudah banyak persediaan air, maka mereka tidak lagi perlu bantuan,” ujarnya. Terpisah, Kepala Bidang Sosial Dinsosnakertrans, CH.Suyatmiyatun menambahkan, tahun 2017 mendatang tidak ada pengurangan dana meski anggaran yang diberikan tahun ini tidak habis. Sebab tidak terserapnya anggaran akibat pengaruh cuaca yang tidak bisa diprediksi kedatangannya. Setiap tahun, anggaran untuk bantuan air bersih dipastikan ada dengan jumlah yang hampir sama, sekitar Rp 600 juta. (ryo)
GAMELAN BAHAN DAUR ULANG
ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Perajin menyelesaikan produksi mainan gamelan untuk kalangan anak-anak di Karangmojo, Kabupaten GunungKidul, Selasa (8/11) lalu. Kerajinan yang memanfaatkan hasil daur ulang tong bekas tersebut dipasarkan ke sejumlah daerah di Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan dengan harga Rp 15.000-Rp 45.000 per set.
Warga Terima Kantor Pemda Pindah ke Blumbang Titik Soeharto Tanam Mangrove
WATES, BERNAS -- Warga Pedukuhan Blumbang Desa Karangsari Pengasih memberikan sinyal positif atau menerima rencana pemindahan Kantor Pemkab terpadu di wilayah Blumbang. Dalam sosialisasi, Rabu kemarin, para tokoh masyarakat nada-nadanya akan menerima pemindahan kantor tersebut. Namun demikian mereka mengajukan beberapa syarat yang disebut mereka sebagai harapan. Sosialisasi disampaikan oleh Jaka Satya Agus Nahrowi dari DPU Kabupaten Kulonprogo, yang sebelumnya diawali oleh Camat Pengasih Santosa. Jaka menjelaskan, rencana pemindahan kantor tersebut karena beberapa alasan. Pertama untuk lebih efisien kinerja Pemkab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Selama ini kantornya mencar sehingga komunikasi dan pelayanan masyarakat kurang efisien. Kantor dinas yang kebanyakan
umurnya sudah tua juga menempati tanah kas desa hingga harus keluar uang sewa Rp 2 miliar setahunnya,” katanya. Gedung yang sudah tua, bila dibangun lagi biayanya sama dengan membangun baru di tempat lain. Sementara tempat lain yang dibangun juga akan mengalami dampak positipnya, katanya. Suharja (67) tokoh masyarakat Blumbang memberikan apresiasi rencana pemindahan kantor Pemda ke pedukuhannya. “Saya pribadi menerima dengan senang hati pemindahan ini. Harapannya anak cucu kami dapat mengambil manfaat adanya perkantoran disini. Baik untuk usaha bisnis maupun agar anak cucu kami dapat bekerja di kantor Pemda,” katanya. Namun demikian dia berharap, warga yang tergusur direlokasi ditempat dekat kantor Pemda. Sehingga dapat menikmati manfaat dampaknya. Warga lainnya, Suratman
menyatakan belum dapat bersikap menerima atau menolak. Karena belum mendapat gambaran nanti kantor itu seperti apa, dan relokasi warga sebelah mana. Camat Pengasih Santosa mengharapkan agar DPU menunjukkan gambar rencana kantor pemkab terpadu tersebut. Dia menyarankan agar dalam membuat perencanaan melibatkan masyarakat. Sehingga prosesnya besok bisa dilakukan dengan lega mungsuh trima, katanya. Pertanyaan menarik diungkapkan oleh Dwi Haryani. “Umpamanya kami setuju dan menerima. Namun besuk bila appraisal memberikan nilai ganti rugi yang tidak sesuai dengan keinginan kami, apakah pernyataan setuju kami bisa dicabut,” ujarnya. Menurutnya, harga ganti rugi penting untuk mempertimbangkan apakah warga menerima apa tidak. (wid)
KPU Mulai Pasang APK di Desa-desa WATES, BERNAS -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulonprogo memasang alat peraga kampanye dua pasangan calon bupati dan wakil bupati peserta Pemilihan Kepala Daerah 2017 di zona-zona tertentu di setiap desa. Ketua KPU Kulonprogo Muh Isnaini mengatakan, pemasangan alat peraga kampanye (APK) berupa spanduk dan umbul-umbul itu untuk tahap kedua, sebelumnya KPU telah
memasang sejumlah APK dalam bentuk baliho. “Pemasangan APK berupa spanduk dan umbul-umbul tersebut di lokasi atau zona yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten Kulon Progo lewat Keputusan Nomor 54/Kpts/KPUKab013.329599/X/2016 tentang Perubahan atas Keputusan KPU Kulon Progo Nomor 51/ Kpts/ KPU-Kab013.329599/X/2016 tentang Penetapan Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye
(APK) dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati,” kata Isnaini. Ia mengatakan jumlah APK yang terpasang meliputi spanduk per desa/kalurahan dua buah tiap pasangan calon dan umbulumbul per kecamatan 20 buah tiap pasangan calon. “Fasilitasi pemasangan APK tersebut dilakukan oleh penyelenggara tingkat kecamatan, yakni PPK yang berkoordinasi dengan panwascam dan aparat keamanan,” katanya, kemarin. (ant)
Musim Tanam Tiba, Alat Pertanian Laris
WONOSARI, BERNAS -- Musim tanam bagi petani di Gunungkidul, kini mulai tiba. Sebagai imbasnya, pedagang yang selama ini menekuni
penjualan alat-alat pertanian, sekain laris. Sebagaimana diakui Kamisih, salah satu pedagang alat oertanian yang setiap harinya
mangkal di Pasar Argosari Wonosari. Diakui, sejak berdagang sekitar tahun 2006 silam, bersama suaminya dirinya hafal
SUTARYONO/HARIAN BERNAS
ALAT PERTANIAN -- Pedagang berbagai jenis alat pertanian di Pasar Argosari Wonosari, yang mengaku kelarisan saat musim tanam ini.
mengenai waktu-waktu kapan alat pertanian mengalami peningkatan permintaan. Sehingga sedikit banyak melakukan penambahan stok dagangan untuk beberapa jenis. “Kalau pas sepi paling hanya dapat uang Rp 80.000. Tetapi kalau sekarang ini, saat musim tanam bisa naik tiga kali lipat. Alat pertanian yang laris gathul dan sabit,” kata Kamisih, kemarin. Perempuan asal Cilacap ini peralatan pertanian yang dijual merupakan produk lokal di Desa Kajar Kecamatan Wonosari, diantaranya berupa sabit, gathul, cangkul, dan sebagian lain datang dari distributor dari wilayah Solo dan Surabaya. Begitu juga dengan jenis peralatan lain berupa pisau, gergaji, palu, dan batu asah, serta beberapa peralatan bangunan sebagian kecil dari lokal dan sisanya dari luar. Dalam me-
masarkan produknya ibu dua anak ini membagi tugas dengan suaminya, ia sebagai penunggu lapak setiap hari di Pasar Argosari, sedangkan suaminya berkeliling di beberapa pasar tradisional. Tentang adanya produk cangkul impor yang masuk ke Indonesia, ia sendiri tidak begitu tahu, mengenai produk cangkul, pihaknya menjual sedikitnya ada dua jenis, satu berlabel merek Indonesia dan satunya ada cap dalam bahasa asing yang mencantumkan nama Negara England. “Semua dari distributor Semarang, memang yang bermerek luar negeri harganya lebih mahal, bahkan harga terpaut separuhnya,” ungkapnya. Untuk penghasilan bersih yang bisa dibawa pulang, pihaknya enggan menyebutkan. Namun diakui, hasil berdagang ini bisa menyekolahkan dua anaknya di SMK dan SMP. (ryo)
WATES, BERNAS -- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hadiati Soeharto atau biasa dipanggil Titik Soeharto, Kamis kemarin, terlibat dalam kegiatan tanam mangrove di laguna Pasir Mendit Jangkaran Temon Kulonprogo. Titik Soeharto juga menyempatkan diri naik perahu menyusuri laguna di antara tanaman mangrove dan meniti jembatan wisata mangrove Wanatirta. Kegiatan tanam mangrove tersebut dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional tingkat Kabupaten Kulonprogo 2016. Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Kulonprogo, Bambang Tri Budi Harsono menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memantik kesadaran masyarakat agar gemar menanam, memelihara, dan merawat pohon. Harapannya masyarakat peduli untuk menanam tidak hanya menebang pohon. “Masyarakat harus sadar akan pentingnya membangun ekosistem hutan, dan menjaga kerusakan lingkungan, terlebih Mangrove sangat berguna sebagai hutan konservasi, produksi dan ekonomi,” ungkapnya. Titik mengatakan, manfaat hutan konservasi mangrove sangat besar sehingga perlu dijaga kelestariannya. Pengelola kawasan hutan mangrove di Pasir Mendhit ini perlu diapresiasi. “Salut untuk pengelolaan hutan mangrove di sini, selain sudah ikut melestarikan bumi dan membangun ekosistem kawasan pesisir pantai dari ancaman abrasi, tsunami, dan kerusakan lingkungan lainnya ternyata juga bermanfaat secara ekonomi,” ujarnya. Sementara itu Pj Bupati
Kulonprogo Budi Antono memberikan support kepada kelompok tani mangrove yang sudah mengelola hutan konservasi mangrove ini dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. “Kita harus membudayakan gerakan menanam pohon, karena ini bukan hanya program pemerintah tetapi juga tanggung jawab kita bersama demi masa depan generasi bangsa,” katanya. Sementara itu, Ketua Pelestari Hutan Mangrove dan Pesisir Wanatirta Warso Suwito menjelaskan, pengelolaan hutan mangrove sudah berjalan kurang lebih tujuh tahun terakhir. Manfaat yang dirasakan sudah cukup banyak, diantaranya huran mangrove seluas tujuh hektare ini mampu mencegah banjir yang sudah terjadi sejak tahun 2012. “Hutan Mangrove sedikit banyak juga sudah mampu mengangkat ekonomi kelompok pengelola dan masyarakat sekitar dengan kini banyak dikunjungi wisatawan. Meskipun masih terkendala masalah biaya untuk pengembangan konservasi, dan sampai saat ini biaya yang dikeluarkan masih swadaya atau patungan tapi kami tetap bersemangat,” jelasnya. Bibit mengarove yang ditanam kemarin merupakan bantuan dari Bank Pasar Kulonprogo. Direktur Bank Pasar Kulonprogo Joko Purnomo menjelaskan, bibit mangrove yang ditanam kemarin berjumlah 8000 batang. “Bibitnya 8000 batang dari dana CSR kami. Ini merupakan kegiatan tahunan bagi kami. Yaitu untuk ikut serta membantu usaha konservasi melestarikan sumber daya alam kita,” ujar Joko Purnomo. (wid)
SRI WIDODO/HARIAN BERNAS
TANAM MANGROVE -- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Titik Soeharto ikut menanam pohon mangrove di laguna Pasir Mendit Jangkaran Temon Kulonprogo, Kamis kemarin. Titik juga menyempatkan naik perahu menyusuri laguna di antara tanaman mangrove dan meniti jembatan wisata mangrove Wanatirta.
Kamis Wage, 10 November 2016
Budaya Jawa Penuh Makna dan Simbol JOGJA, BERNAS -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong pemerintah daerah mengimplementasikan pendidikan berbasis budaya daerah di sekolah sebagai sarana melestarikan kearifan lokal serta membentuk karakter bangsa. “Budaya daerah dari para leluhur kita memiliki nilai yang sangat fundamental dan harus diwariskan ke generasi berikutnya,” kata Sri Hartini, Direktur Pembinaan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam Kongres Bahasa Jawa VI, Rabu (9/11) kemarin di Inna Garuda Hotel. Menurur dia, budaya daerah merupakan kebiasaan-
kebiasaan luhur yang diturunkan oleh para leluhur di masing-masing daerah. Hal itu sekaligus menjadi identitas pembeda antara daerah satu dengan lainnya. Sri mencontohkan, seperti dalam Budaya Jawa, bahasa mengandung makna, simbol, sekaligus nilai yang memiliki keterkaitan dengan budaya sopan santun yang selama ini membentuk karakter masyarakat Jawa. Tanpa terus diajarkan dalam pendidikan formal, menurut dia, budaya itu sulit dilestarikan. “Warisan itu harus terus dijaga agar tidak luntur atau hilang,” kata dia. Untuk melestarikan budaya daerah, menurut dia, Kemendikbud juga telah mendorong pemerintah daerah untuk memasukkan budaya daerah
dalam pelajaran di sekolah melalui materi muatan lokal. Namun demikin, meski materi muatan lokal telah dimasukkan ke dalam bagian mata ajar di sekolah, menurut Sri, porsi budaya daerah yang dimasukkan ke dalam muatan lokal sebagian besar masih sebatas seni dan tari. “Pengetahuan mengenai kearifan lokal lainnya belum seluruhnya dimasukkan ke dalam materi muatan lokal,” kata dia. Selain melalui sekolah, menurut dia, pelestarian budaya daerah harus diperkuat melalui ekosistem yang lebih kecil yakni keluarga. “Budaya daerah harus lebih dahulu bisa diterapkan minimal dalam keluarga masing-masing,” kata dia. (ant)
Sulit Atasi Pertumbuhan pakan forum panyampaian hasil kajian dan penelitian dengan tujuan mengetahui karakteristik dan faktor-faktor yang berkaitan dengan unmet need dan karakteristik dan faktor-faktor yang berkaitan dengan pelaksanaan IUD post placenta. Dengan demikian diharapkan bisa dirumuskan strategistrategi operasional yang
dapat dilakukan dalam penurunan unmet need dan strategi operasional untuk peningkatan kesertaan KB baru, khususnya penggunaan IUD bagi ibu yang baru saja melahirkan. Seminar diikuti 100 peserta, di antaranya Kepala PPSK UGM sekaligus Ketua Koalisi Kependudukan Dr Agus Hadna, Ketua IPADI, kepala Puskesmas dan PKB desa dan
kecamatan wilayah sampel dan dinas instansi terkait. Hasil penelitian disampaikan Susiana Sariyati SST dari Universitas Alma’ata serta hasil kajian dari PPSK UGM disampaikan Umi Listianingsih. Usai presentasi, mendapat banyak masukan dan kritikan untuk penyempurnaan kedua materi tersebut. (ato)
Distribusi Obat BPJS tercipta jaminan pengaman sosial yang menyeluruh di DIY. Buka posko Sejumlah warga di kabupaten/kota di DIY belum mendapat pelayanan BPJS yang memadai. Bahkan ada beberapa kepala keluarga (KK) yang tidak mendapat jaminan sama sekali. “BPJS sudah berjalan cukup lama akan tetapi data yang digunakan adalah data lama, yaitu data dari Dinas Sosial tahun 2011,” papar Halimah Ginting, Sekretaris Wilayah Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Wilayah DIY kepada Harian Bernas di sela-sela dialog di Hotel Horison Jalan Gowongan
Kidul, Rabu (9/11). Menurut dia, sejak sebulan terakhir KPI telah membuka empat posko pengaduan JKN di beberapa kabupaten di DIY. Di antaranya di Nglipar, Pengkol, Kedungpoh dan Kedungkeris. Dari posko pengaduan tersebut mereka menemukan, permasalahan kesehatan dan pelayanan bagi anggota BPJS Kesehatan masih karut marut. “Ada beberapa KK yang tercecer. Ada yang salah nama dan ada juga yang mengalami penolakan ketika meminta layanan di Puskesmas dengan berbagai alasan,” imbuh Halimah. Posko Pengaduan Nglipar,
Sambungan dari halaman 9
Sambungan dari halaman 9
misalnya, dalam waktu satu bulan posko tersebut mendapat pengaduan dari 20 KK yang tercecer dan salah nama. Tak hanya itu permasalahan lain yang dihadapi oleh anggota BPJS adalah kurangnya tenaga medis dan ruangan di rumah sakit sehingga tak jarang warga yang akan menjalani rawat inap justru diminta pulang karena kamar di rumah sakit tersebut sedang penuh. “Beberapa disuruh pulang oleh rumah sakit katanya belum ada kamar. Nanti jika sudah ada kamar akan dihubungi kembali,” uncap Sri Wulaningsing, perwakilan KPI Sleman. (jay/ptu)
PERGELARAN TARI
ISTIMEWA
Sejumlah penari tampil pada pembukaan Kongres Bahasa Jawa VI, Selasa (8/11) malam, di Inna Garuda Hotel Jalan Malioboro. Kongres yang dibuka langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X itu dijadwalkan berlangsung hingga 12 November mendatang.
Jaga Bahasa Jawa Untuk melestarikan budaya, aksara dan bahasa Jawa secara optimal diperlukan keseriusan yang diimplementasikan ke dalam perilaku mulai dari olah cipta, olah rasa dan karya. “Kongres ini menjadi bukti bahwa aksara, bahasa dan budaya Jawa masih mendapatkan perhatian yang besar dari berbagai pihak,” kata Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu. Lebih lanjut Sultan berharap pembelajaran Bahasa dan Aksara Jawa dapat dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi mengikuti perkembangan zaman. “Sebaiknya (pembelajaran Bahasa dan Aksara Jawa) dapat dikembangkan melalui sarana ICT (teknologi informasi dan komunikasi) yang memang identik dengan kemajuan zaman,” kata Sultan. Hanya dengan sarana teknologi informasi dan ko-
munikasi itulah pengajaran Bahasa, Aksara, serta Budaya Jawa dapat bertahan di tengah tantangan zaman baik yang bersifat lokal, nasional, bahkan internasional serta mudah diterima oleh generasi muda. Menurut Sultan, Bahasa dan Sastra Jawa menyimpan pengetahuan yang luhur. Pengetahuan itu dapat diurai dan dijelaskan dengan memasukkan ke dalam kurikulum dasar pendidikan. Sultan berharap Kongres Bahasa Jawa VI yang berlangsung hingga 12 November ini dapat menjadi sarana meneguhkan niat dan tekat melestarikan kebudayaan Jawa sebagai salah satu budaya nasional. Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, pelestarian bahasa dan budaya Jawa telah dimasukkan dalam program Pembangunan Seni dan Budaya yang tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Jawa Timur 20122019. “Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan perhatian khusus untuk pelestarian bahasa dan budaya Jawa sebagai identitas lokal Jawa Timur,” kata dia. Menurut Karwo, keseriusan Pemprov Jawa Timur dalam pelestarian bahasa Jawa antara lain dibuktikan dengan memasukkannya ke dalam materi muatan lokal wajib mulai dari SD hingga SMA. “Muatan lokal itu mampu menjadi sarana pembentukan karakter dan spiritual siswa SD atau Madrasah Ibtidaiyah hingga SMA dan Madrasah Aliyah di Jawa Timur,” kata dia. Kongres Bahasa Jawa merupakan kegiatan rutin lima tahunan yang membahas mengenai Bahasa dan Budaya Jawa yang diselenggarakan oleh pemerintah tiga provinsi di Pulau Jawa secara bergantian yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah
Sambungan dari halaman 9 Istimewa Yogyakarta. Acara itu diikuti sekitar 500 peserta yang terdiri atas praktisi budaya Jawa, birokrat, akademisi dan masyarakat pencinta budaya Jawa serta undangan khusus baik dari dalam maupun luar negeri. Kongres Bahasa Jawa dimulai sejak 1991. Semarang menjadi Kota pertama yang dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Kongres Bahasa Jawa. Guna memeriahkan kongres yang bertema Bahasa Jawa Triwikrama itu, diadakan lombalomba, pameran, pergelaran wayang kulit, ketroprak, teater kreasi. Kepala Dinas Kebudayaan DIY Drs Umar Priyono MPd mengatakan Kongres Bahasa Jawa merupakan wadah untuk memperkenalkan Bahasa Jawa sebagai budaya leluhur. Bahasa Jawa merupakan salah satu budaya yang harus dilestarikan. (*/ant/hul)
Konser Julio Iglesias Batal
MANTEN TEMBAKAU Seorang sesepuh adat memimpin ritual Manten Tembakau di sendang Piwakan, kawasan lereng Gunung Sum bing Dusun Gopaan, Genito, Windusari, Magelang, Jateng, Selasa (8/11). Ritual Manten Tembakau rutin dilaksanakan setahun sekali oleh masyarakat petani tembakau setempat sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan kepada Tuhan agar diberi kesejahteraan serta kemakmuran.
ANIS EFIZUDIN/ANTARA
KONSER musik bertajuk “World Tour” Julio Iglesias yang rencananya diselenggarakan di Pulau Peninsula, kawasan wisata internasional Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11) lusa. Namun, pihak manajemen Julio Iglesias tidak memberi alasan secara rinci mengapa mereka mendadak menyatakan membatalkan konser ke Nusa Dua, Balin itu. Selain itu, mereka (Julio) juga membatalkan konser di Selandia Baru yang menurut rencana dilakukan setelah konser di Pulau Dewata. “Dengan sangat menyesal kami menyampaikan kepada masyarakat bahwa penyanyi berkaliber internasional (Julio Iglensias) batal manggung di Nusa Dua,” kata Abby Krisnamurti, panitia penyeleng-
gara konser musik dari Trans Event kepada media di Nusa Dua, Bali, Selasa (8/11). “Kami selaku promotor telah siap 100 persen untuk mengadakan kegiatan tersebut, segala sesuatu persiapan logistik dan ‘technical production serta hospitality’ telah dipersiapkan secara matang sesuai permintaan Julio. Termasuk juga semua vendors dan hotel sudah siap menyambut mereka,” ujarnya. Ia mengatakan dengan pembatalan itu, pihak promotor sangat kecewa, karena kehadiran mereka di pentas musik akan mampu menyedot penonton dan berharap menambah kunjungan wisatawan ke Bali. “Pembatalan ini justru kami ketahui pada
saat komunikasi dengan pihak Four Season Hotel yang telah menyampaikan bahwa manajemen Julio Iglesias telah membatalkan reservasi hotel pada 10-15 November 2016,” ucapnya. Abby Krisnamurti mengatakan alasan pembatalan dari Julio sampai saat ini belum disebutkan dengan jelas. Mereka hanya melalui media teleconferensi menyatakan penjelasan bahwa mereka minta maaf dan menyesal belum bisa manggung di Bali. “Mengenai proses pengembalian tiket akan dijelaskan secara langsung oleh pihak dari management ticket Cognitix. Kami akan mengembalikan 100 persen dari harga tiket tersebut,” katanya. (ant)
PIANIS muda asal Semarang, Jawa Tengah, Stephanus Maximillion Harsono (20) kini namanya mendunia karena telah tampil dalam konser di sejumlah negara. Selain pernah tampil di Jakarta, pianis berambut gondrong ini telah konser di Singapura, Australia, Hongkong, China dan sejumlah negara di Eropa. Pianis yang kini berdomisili di Belanda tersebut sangat terkesan saat tampil bersama Ayke Agus dalam “Konser Resital Biola dan Piano di Museum OHD di Kota Magelang, Minggu (6/11) malam. Mereka memukau ratusan penonton yang memadati Museum OHD saat berkolaborasi memain-
kan piano dan biola. “Luar biasa, sambutan masyarakat Magelang, saya tidak pernah mengira seperti ini, ruangan musium ini penuh,” katanya. Ia menuturkan ternyata apresiasi publik Indonesia terhadap seni musik dan seni rupa sangat besar. “Menurut saya inisiatif pemilik museum ini (Oei Hang Djien) menampilkan konser musik di museum sangat bagus, karena ini mengenalkan sesuatu yang seharusnya semua orang Indonesia tahu kita kaya seni,” katanya. Ia menuturkan di museum ini banyak tersimpan karya seni rupa, sayang kalau sampai masyarakat tidak mengetahui
kekayaan sini ini. “Menurut saya kegiatan konser seperti ini harus ada tindak lanjutnya,” kata pianis yang baru pertama kali tampil di dalam museum ini. Pada konser tersebut Stephanus dan Ayke (pemain biola dan piano asal Yogyakarta yang kini tinggal di Amerika Serikat) berkolaborasi membawakan beberapa lagu yang diakhiri dengan membawakan lagu Bengawan Solo karya Gesang. Sebelum mereka tampil, empat anak Magelang yang telah mengikuti masterclasses dengan Ayke dan Stephanus selama dua hari ikut menghibur penonton memainkan biola dan piano. (ant)
“Kampung Pelestari Seni Tradisi” Diikrarkan Pianis Muda Indonesia Mendunia MASYARAKAT lereng Gunung Merbabu di Desa Bandung Rejo, Ngablak, Kabupaten Magelang, menyampaikan ikrar “Kampung Pelestari Seni Tradisi” untuk menjaga dan merawat kebudayaan bangsa. Hadir pada acara yang dikemas dalam kegiatan seni budaya “Sonjo (silaturahmi) Kampung” di Magelang, Selasa (8/11) itu antara lain, Trie Utami, aktris yang juga menamakan diri sebagai pembakti Nusantara yang tergabung dalam Jaringan Kampung Nusantara (Japung) dan Abbet Nugroho, anggota Tim Bhakti Budaya Borobudur yang juga Ketua Lesbumi Kabupaten Magelang.
Ikrar warga setempat dibacakan oleh Kepala Desa Bandung Rejo Pujiyono didampingi tokoh masyarakat setempat, Taryono, meliputi beberapa poin, antara lain, komitmen mereka untuk menjaga dan merawat kebudayaan, seni tradisi, dan adat istiadat yang merupakan peninggalan leluhur bangsa. Mereka juga bertekad melaksanakan dengan ikhlas dan bangga setiap adat dan tradisi yang berlaku di desa itu, serta meneruskan adat istiadat, budaya, dan seni tradisi demi kemajuan Nusantara. Pada acara “Sonjo Kampung” itu, antara lain, dipentaskan beberapa ke-
senian tradisional, seperti tarian Soreng atau keprajuritan dan Warok Bocah, sedangkan tradisi budaya yang hingga saat ini masih dilakukan masyarakat setempat, antara lain, Saparan, Mauludan dan Suronan. Trie Utami mengungkapkan bangga atas acara “Sonjo Kampung” yang diselenggarakan masyarakat setempat. “Masyarakat di sini juga harus bersyukur, dilahirkan dan hidup di tengah-tengah masyarakat yang masih sangat menjaga tradisi dan budayanya,” katanya. Ia mengemukakan bahwa budaya merupakan pertahanan terakhir suatu
b a n g s a . Ta r y o n o m e n gatakan bahwa masyarakat setempat bangga terhadap tradisi budayanya sehingga mereka menjaga warisan leluhur daerah setempat itu secara turun temurun. Abbet mengemukakan bahwa semangat melestarikan kebudayaan dan adat istiadat seyogianya bisa dilakukan di setiap desa. Apalagi, saat ini desa mendapatkan ruang gerak yang luas melalui UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 terkait dengan pengelolaan desa. “Adanya pengakuan pemerintah pusat terhadap desa, bisa dimanfaatkan desa untuk mengangkat potensi budaya yang dimiliki,” katanya. (ant)
PEMERINTAH Kabupaten Temanggung berupaya melestarikan kesenian tradisonal, salah satunya dengan mementaskan ketoprak dalam meramaikan Hari Jadi ke-182 Temanggung. Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Temanggung Didik Nuryanto di Temanggung, Senin (7/11) mengatakan, pementasan ketoprak selain untuk menghibur masyarakat pada hari jadi daerah itu juga dalam upaya melestarikan
kesenian tradisional. Para pemain yang bakal beraksi dalam pentas ketoprak itu adalah gabungan dari para seniman di Temanggung. “Sekitar 150 seniman bakal terlibat dalam pementasan ketoprak yang bakal digelar pada 26 November 2016, baik sebagai pemain maupun penabuh gamelan,” katanya. Menurut dia, sampai saat ini di Temanggung masih ada beberapa kelompok ketoprak namun mereka jarang pentas. Mereka pentas saat
ada kegiatan di desa, misalnya saat peringatan Hari Kemerdekaan dan nyadran. “Melalui peringatan hari jadi ini kami kumpulkan para seniman untuk menghidupkan kembali kesenian ketoprak,” katanya. Kabag Humas Pemkab Temanggung Witarso Saptono Putro mengatakan dalam memeriahkan Hari Jadi Temanggung, selain pentas ketoprak juga diselenggarakan berbagai kegiatan olahraga, antara lain lari 5 kilometer (4/11), lomba
atletik (5/11), jalan sehat (12/11), turnamen futsal dan lomba gerak jalan. Selain itu juga dilakukan sosialsasi tentang IPDN pada siswa SMA/SMK se Kabupaten Temanggung (19/11), display drumband IPDN (20/11), gerakan gemar makan ikan (27/11). “Pada hari jadi tahun ini juga dilakukan peluncuran dan bedah buku ‘Perlawanan Politik dan Puitik Petani Tembakau. Sebagai puncak acara dilaksanakan pawai budaya (18/12),” katanya. (ant)
Pentas Ketoprak Lestarikan Kesenian Tradisional SFF Ingin Karya Indonesia Lebih Banyak JAKARTA, BERNAS --Science Film Festival (SFF) yang diselenggarakan oleh Goethe Institut menginginkan banyak karya Indonesia yang mengikuti festival tersebut. Sebab, selama ini tidak terlalu banyak sineas Indonesia yang mengirimkan karyanya dan kalau pun ada kualitasnya tidak terlalu bagus, baik secara teknik maupun isi film. Koordinator Science Film Festival 2016 Elizabeth Soegiharto di Jakarta, Rabu (9/11) mengatakan, kriteria yang ditetapkan panitia untuk dapat mengikuti festival terse-
but tidaklah sulit, karena yang mereka butuhkan adalah film pendek bertema sains untuk anak-anak. Festival yang telah dimulai sejak 2005 di Thailand ini setiap tahun menerima berbagai film sains dari seluruh dunia, kemudian film-film yang telah dinilai dan dikurasi akan diputar di berbagai negara. “Jadi kalau film Indonesia terpilih dalam festival ini, filmnya tidak hanya akan diputar di dalam negeri saja tetapi juga akan diputar di negara lain. Contohnya dua tahun lalu ada satu film Indonesia yang lulus
seleksi dan diputar di Abu Dhabi,” ucapnya. Tahun ini, ada 13 film dari beberapa negara seperti Jerman, Inggris, Kroasia, Jepang, Brunei Darussalam yang akan diputar di 26 kota pada Science Film Festival di Indonesia pada 9-25 November. Sebelum diputar, film-film tersebut dinilai oleh juri-juri lokal agar film yang diputar sesuai dengan nilai-nilai lokal Indonesia. “Tidak semua film yang kami seleksi dapat diputar di Indonesia, kami juga sesuaikan dengan kebudayaan lokal di Asia,” tuturnya. (ant)
Jl. Magelang Km. 8 Mlati, Sleman Yk. Telp. 0274 - 868122 - 081 569 60345
HALAMAN 16
KAMIS WAGE, 10 NOVEMBER 2016
Kirab Budaya Meriahkan HUT Winomartani HUJAN lebat yang mengguyur Yogyakarta bagian Utara tidak menyurutkan niat warga Desa Minomartani, Kec Ngaglik untuk melakukan kirab budaya pada Rabu (9/11) siang. Dengan mengusung tema “Napak Tilas”, kirab budaya yang digelar bersamaan dengan hari ulang tahun Desa Minomartani yang ke-70 itu dimeriahkan oleh ratusan warga Desa Minomartani. “Kirab ini merupakan kirab pertama yang diadakan oleh Desa Minomartani agar tahun depan akan diadakan kirab-kirab yang lebih meriah lagi,” papar Untung Suprapto selaku ketua rombongan kirab budaya Desa Minomartani kepada Bernas sesaat sebelum kirab dimulai. Kirab tersebut melibatkan 11 rombongan, yang terdiri dari 6 dusun dan 5 RW masing-masing melibatkan 50-an peserta. Rombongan diberangkatkan dari Bawuk dan bergerak menuju Balai Desa Minomartani. Dengan menempuh jarak sekitar 2 km, warga desa berjalan beriringan mengikuti rombongan kirab. “Bawuk merupakan cikal bakal Desa Minomartani
dulu. Di tempat ini dulu berdirilah Kantor Desa Minomartani sebelum pindah ke lokasi yang sekarang,” kata Artono yang merupakan Ketua Panitia HUT ke-70 Desa Minomartani. Dikatakan, kirab ini juga merupakan bagian dari rangkaian perayaan hari ulang tahun yang sudah dimulai sejak hari minggu lalu. Acara ini sudah dimulai sejak hari Selasa lalu. Kami mengawalinya dengan mengadakan ziarah ke makam almarhum mantan kepala-kepala Desa Minomartani dan akan berakhir pada hari Minggu (13/11) mendatang. “Di mana kita akan menggelar Gowes bersama yang dilanjutkan dengan gelar potensi desa, gelar seni Jathilan, Qosidah dan festival hadroh,” kata kepala bagian kemasyarakatan Desa Minomartani itu. Berbagai seni budaya dan potensi wilayah Desa Minomartani pun ditonjolkan dalam kirab tersebut. Mulai dari gunungan bakpia, gunungan telur asin, gunungan teh, gunungan donat hingga seni Jathilan, memecah derasnya hujan di siang itu. (galih wijaya)
KIRAB --Sejumlah peserta mengikuti kirab budaya memperingati HUT ke-70 Desa Minomartani, Kec Ngaglik, Rabu (9/11) kemarin.
GALIH WIJAYA/HARIAN BERNAS