Konsep Pidato Sambutan JF di IPDN

Page 1

1

PIADTO SAMBUTAN DOKTOR BIDANG ILMU PEMERINTAHAN IPDN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Salam Sejahtera Bagi Kita Semua. Selamat Pagi. Yang Terhormat: 1.

Ketua dan Sekretaris Sidang;

2.

Ketua beserta Anggota Tim Promotor;

3.

Tim Oponen Ahli;

4.

Representasi Guru Besar;

5.

Hadirin Para Undangan.

Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, ridho, dan perkenan-Nyalah. Pada hari ini, saya mendapatkan limpahan karunia dan anugerah yang sangat besar dengan meraih gelar Doktor (Dr.) dalam Bidang Ilmu Pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Di samping karena rahmat dan ridho Allah SWT, tentunya keberhasilan saya dalam meraih gelar yang sangat prestisius dari lembaga pendidikan yang sangat prestisius ini tidak terlepas dari bantuan, arahan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya pribadi secara tulus dan dari hati yang paling dalam mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1.

Dr. Hadi Prabowo, M.M., selaku Rektor IPDN, Ketua Sidang, sekaligus Penguji.

2.

Tim Promotor yang terdiri dari Prof. Dr. Bahrullah Akbar, M.B.A., selaku Promotor, Prof. Dr. Khasan Effendy, M.Pd. dan Dr. Sampara Lukman, M.A., selaku Co-Promotor.

3.

Tim Penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Ermaya Suradinata, S.H., M.H., M.S., Prof. Dr. Ngadisah, M.A., Prof. Dr. H.M. Aries Djaenuri, M.A., Dr. Deti Mulyati, S.H., M.H., C.N., Dr. Kusworo, M.Si., serta Dr. Layla Kurniawati, M.Pd.

4.

Seluruh Dosen Program Pascasarjana Ilmu Pemerintahan IPDN yang telah memberikan ilmu pengetahuan, baik selama perkuliahan maupun pada berbagai kesempatan.

5.

Keluarga yang saya cintai, yakni istri saya tercinta Chalimatus Sa’diyah, dan keempat anak saya: M. Hilman Mufidi, Ganis Samahah, Kemal Amjad Mahdavi, dan Hilma Aqila,


2

yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan moral, sehingga saya mampu menyelesaikan disertasi ini dengan sebaik-baiknya. 6.

Guru Politik saya yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Dr. HC. Muhaimin Iskandar; Pimpinan serta para kolega di PKB, Komisi III DPR RI, dan Pimpinan MPR RI Periode 2019-2024, yang senantiasa menjadi mitra yang sangat strategis dalam bertukar pikiran dan memberikan masukan yang bermanfaat dalam penyusunan disertasi ini.

7.

Terima kasih kapada para undangan yang hadir secara fisik maupun virtual dan live streaming.

Hadirin yang Saya hormati, Sejak pertama kali mengikuti perkuliahan di Program Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN pada 2016, ada banyak sekali suka duka dan pengalaman berharga yang saya dapatkan. Di sela-sela kesibukan dan jadwal yang sangat padat dalam menjalankan tugas kelembagaan di MPR RI, saya dituntut untuk pandai mengatur waktu agar tetap dapat mengikuti kegiatan perkuliahan dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari bahwa menyeimbangkan keduanya tidaklah mudah. Namun yang saya yakini, kegiatan belajar yang saya lakukan adalah sebagai sarana untuk memperkuat kapasitas ilmu dan pengetahuan yang saya miliki, yang pada nantinya akan membantu meningkatkan kinerja saya dalam menyelesaikan tugas-tugas kelembagaan tersebut. Inilah yang menjadi motivasi saya dalam menyelesaikan pendidikan di IPDN ini dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu. Didorong oleh keinginan untuk menyumbangkan ilmu dan pengetahuan yang saya peroleh di IPDN kepada MPR RI sebagai lembaga tinggi negara tempat saya bertugas, maka saya memutuskan untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Iklim Organisasi, Koordinasi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepemimpinan Kolektif Kolegial di Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia�. Harapan saya, penelitian ini dapat menjadi sebuah kontribusi yang signifikan bagi penguatan kelembagaan MPR RI ke depan sebagai lembaga perekat persatuan dan kesatuan. Hadirin yang Saya muliakan, Realitas dan tantangan yang dihadapi oleh MPR RI hari ini sebagai sebuah lembaga tinggi negara sangatlah dinamis. Jikalau MPR RI Periode 2014-2019 terdiri dari 8 unsur pimpinan, maka MPR RI Periode 2019-2024 memiliki struktur yang berbeda, yakni 10 unsur pimpinan,


3

dengan rincian 1 orang ketua dan 9 oramg wakil ketua. Perubahan ini menunjukkan bahwa MPR RI sebagai sebuah lembaga tinggi negara yang mampu beradaptasi dengan sangat cepat terhadap kompleksitas dinamika dan tantangan yang dihadapi. Tak hanya itu, keberagaman anggota, baik dari sisi latar belakang sosial budaya, pendidikan, dan platform politik, menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kinerja MPR RI dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Namun demikian, dengan keyakinan yang sangat kuat akan efektivitas dan efisiensi pola kepemimpinan kolektif kolegial yang dianut, maka perubahan-perubahan tersebut dapat direspons dengan cermat dan bijak sehingga keputusan-keputusan kelembagaan MPR RI tetap merefleksikan kesamaan pemikiran dan mufakat dari segenap pimpinan dan anggota. Hadirin yang saya hormati, Salah satu agenda penting yang diemban oleh MPR RI Periode 2019-2024, di mana saya tergabung di dalamnya, adalah keinginan untuk menghidupkan kembali dan mencantumkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) ke dalam konstitusi sebagai pedoman dalam menjalakan roda kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini menjadi amanat MPR RI periode sebelumnya kepada MPR RI periode saat ini. Untuk melaksanakan agenda ini, tentu saja MPR RI tidak dapat mengambil langkah sepihak. MPR RI butuh saran dan masukan dari masyarakat karena pada hakikatnya masyarakat itu sendirilah yang menjadi subjek sekaligus objek pembangunan nasional. Oleh sebab itu, partisipasi publik dalam memberikan pandangan, saran, dan masukan terkait agenda ini sangat kami harapkan. Selain itu, MPR RI juga mengemban tugas kelembagaan yang tak kalah berat, yakni bagaimana menginternalisasikan 4 pilar kebangsaan ke segenap masyarakat, sehingga nilainilai dasar yang terkandung dalam 4 pilar kebangsaan tersebut dapat menjadi budaya, terpatri dalam pikiran, serta terefleksikan dalam ucapan dan perbuatan sehari-hari masyarakat Indonesia. Jika hal tersebut terwujud, saya yakin bahwa hal-hal negatif yang dapat menggerus persatuan dan kesatuan seperti merebaknya intoleransi, radikalisme, kesenjangan sosial, serta penguatan politik identitas yang menimbulkan segregasi di masyarakat, perlahan tapi pasti akan hilang dari republik yang kita cintai ini. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab MPR RI sebagai lembaga perekat kebangsaan, penyulam persatuan dan kesatuan di atas segala keberagaman yang ada.


4

Hadirin yang Saya hormati, Harapan masyarakat kepada MPR RI sangatlah besar. MPR RI diharapkan menjadi garda terdepan dalam melindungi dan menegakkan konstitusi. MPR RI diharapkan dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga yang terus secara konsisten dan persisten dalam menyosialisasikan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam 4 pilar kebangsaan; Pancasila, UUD NRI 1945, sesanti Bhinneka Tunggal Ika, serta konsepsi Negara Kesatuan Republik Indonesia, ke segenap masyarakat Indonesia, tanpa kecuali. Untuk mewujudkan hal tersebut, MPR RI haruslah menjadi sebuah lembaga tinggi negara yang solid secara internal. MPR RI juga membutuhkan segenap dukungan dan masukan dari masyarakat agar tugas-tugas yang dijalankan tetap berada dalam koridor aspirasi dan keinginan masyarakat, selaras dengan amanat Pancasila dan konstitusi. Hadirin yang Saya cintai, Agar temuan-temuan dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat, saya berharap untuk diperkenankan memberikan saran dan rekomendasi, baik yang sifatnya praktis kepada perangkat MPR RI, maupun saran yang bersifat akademis kepada para peneliti yang memiliki objek dan lokus penelitian yang sama dengan yang saya lakukan. Kepada unsur pimpinan MPR RI, termasuk saya sendiri di dalamnya, disarankan untuk melakukan peningkatan dan perbaikan pada hal-hal penting yang mempengaruhi pola kepemimpinan kolektif kolegial di MPR RI. Secara akademis, saya menyarankan kepada para peneliti untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap tiga pengembangan konsep yang sudah dilakukan dalam penelitian ini. Hal ini semata-mata karena secara faktual tidak ada penelitian yang benar-benar sempurna, sehingga diperlukan perbaikan secara terus-menerus agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Hadirin yang Saya hormati, Sekali lagi saya mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, sehingga pada hari ini saya dapat menyampaikan pidato doktoral ini dalam keadaan sehat wal afiat, lancar tanpa kekurangan apapun di hadapan hadirin sekalian. Besar harapan saya agar pencapaian gelar doktoral ini dapat menumbuhkan kesadaran untuk senantiasa memberikan dan mengabdikan ilmu yang saya peroleh bagi kemaslahatan umat, bangsa, dan negara Indonesia yang sangat saya cintai. Hikmah yang saya dapatkan adalah semakin tinggi dan semakin dalam ilmu yang saya pelajari, saya semakin paham bahwa sangat sedikit ilmu yang saya ketahui. Harapan


5

saya, hal itu akan semakin memacu saya untuk terus belajar dan belajar tanpa henti. Demikian pidato doktoral ini saya sampaikan, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pidato yang saya sampaikan.

“… Kepemimpinan bukanlah persoalan kedudukan, Kepemimpinan bukanlah perkara jabatan, Kepemimpinan tidak hanya materi dan kekuasaan, Kepemimpinan adalah ….. PENGORBANAN dan PENGABDIAN …!”

“…Ketika perbedaan pandangan menjadi sekat, tatkala hati dan perasaan anak bangsa tak pernah terikat, Di situlah pemimpin harus hadir sebagai PEREKAT…”

Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq. Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2020 Hormat saya, Ttd. Dr. H. Jazilul Fawaid, SQ, MA.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.