“SINERGI PEMANGKU KEPENTINGAN PERTAHANAN MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0.”
Aspek pertahanan dan keamanan sebagai salah satu gatra yang bersifat dinamis dalam perspektif ketahanan nasional memiliki peran penting dalam menentukan stabilitas suatu bangsa. Karena sifatnya yang dinamis, maka aspek pertahanan dan keamanan perlu mempertimbangkan, bahkan mengikuti dinamika pada aspek lainnya yang bergerak begitu cepat, terutama yang berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi. Jika kondisi ini tidak terpenuhi, maka fungsi dan peran aspek pertahanan dan keamanan dalam menopang stabilitas suatu negara dapat terhambat dalam implementasinya. Jika pada masa revolusi fisik esensi dan vitalitas aspek pertahanan keamanan Indonesia sangat ditopang oleh semangat juang para pahlawan kemerdekaan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, meskipun dengan logistik yang minim serta persenjataan yang bersifat sangat konvensional, maka era globalisasi saat ini dengan segala pernak-perniknya menyuguhkan tuntutan pada semua aspek kehidupan, tak terkecuali aspek pertahanan keamanan, untuk berubah, beradaptasi, serta mengakomodasi segala kemajuan yang disuguhkan. Dewasa ini, globalisasi memproduksi kembali “anak kandungnya” bernama revolusi industri 4.0. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Klaus Schwab, seorang ekonom asal Jerman, yang menyatakan bahwa revolusi industri 4.0. secara fundamental dapat mengubah cara hidup, cara bekerja, serta cara berhubungan antar manusia. Lebih lanjut ia juga mendefinsikan revolusi industri 4.0. sebagai rangkaian teknologi baru yang menyatukan dunia fisik, digital, dan biologis, serta berdampak pada semua disiplin ilmu, ekonomi, serta dunia industri.1 Revolusi industri 4.0. ini suka tidak suka harus disikapi secara cermat dan tepat oleh para pemangku kepentingan di bidang pertahanan, karena karateristik revolusi ini akan mengubah drastis bukan hanya paradigma pertahanan sebuah negara, tapi pada tahap yang lebih jauh akan mengubah secara drastis taktik, strategi, sistem operasi, serta pola pemberdayaan aparat negara di bidang pertahanan dan
1
Kerangka Acuan Diskusi Kelompok (DK) untuk Peserta PPRA LIX T.A. 2019 Lemhannas RI, Bidang Studi Pertahanan dan Keamanan. Judul: “Sinergi Pemangku Kepentingan Pertahanan Menghadapi Revolusi Industri 4.0.”. Halaman 2.
1