Rp. 3.750
Rabu 12.02.2014
5 Tewas Keracunan Asap Genset pembunuhan
JPNN, Bekasi
Pegawai BPKP Ketakutan
sap genset menewaskan lima orang di Klinik Sapta Mitra Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (11/2) dinihari. Mereka diduga tak sadar menghirup gas beracun saat tertidur di dalam klinik. Lima orang yang tewas adalah Ani Dwi Pastiwi, 23, M Zamroni, 19, dr Friska Pangihutan Gultom, 26, Desi Purwono, 21, dan Slamet Afriana, 21. Sedangkan empat orang lainnya masih mendapatkan per awatan intensif di Rumah Sakit (RS) Mitra Kel uarga Bekasi Timur. Kejadian itu berawal saat klinik Saya melihat Sapta Mitra me dokter dan ngalami mati lispegawai trik. Karena gelap dan gerah tid ak sudah meada pendingin ninggal. udara, akhirn ya pekerja meng Sumaryanto hidupkan genset. Karyawan Klinik Genset itu ditaruh Sapta Mitra di ruangan klinik sehingga asapnya tak keluar gedung. Setelah itu, para pekerja kembali istirahat di ruangan masing-masing. Klinik tersebut buka 24 jam, termasuk seorang dokter jaga di dalamnya. Karena tidak ada pasien, mereka tertidur di ruangan masing-masing. Rupanya, gas genset itu mengeluarkan gas beracun. Akibatnya, seluruh karyawan yang tertidur di klinik tersebut teradiasi hawa beracun. Lima meninggal, sedangkan empat lainnya mengalami gangguan pernapasan serius. Salah seorang karyawan klinik, Sumaryanto, 19, mengatakan dia baru mengetahui kejadian itu setelah curiga atas kondisi klinik. Ketika itu, pintu tidak juga dibuka.
A
BATAM (BP) - Pegawai Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kepri ketakutan setelah Krisman Irianto Hutahaean, 48, Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntan Negara BPKP Kepri, tewas terbunuh. Mereka waswas kejadian itu berkaitan dengan pekerjaan mereka. Kepala BPKP Kepri Yo no Ardi Atmoko mengaku F.ist setelah kematian Krisman, Krisman Irianto beberapa pegawai di BPKP Kepri sempat was-was dan ketakutan. Mereka takut Krisman tewas karena tugasnya. Padahal, kata Yono, tugas dan pekerjaan di BPKP sudah biasa dengan ancaman. ”Itu sudah konsekuensi tugas yang diemban pegawai BPKP. Kalau saya bilang ancaman seperti teror itu sudah biasa terjadi. Makanya sempat beberapa pegawai BPKP was-was untuk berangkat maupun pulang kerja. Namun kemarin kami sudah melakukan rapat agar tetap melakukan tugas kerja seperti biasanya. Baca Pegawai...Hal 4
jagat unik F.Faradilla
SALIMUDIN bersama anaknya (kiri) dan staf Humas RSUP Kepri Rizki (kanan), Selasa (11/2). Dada Salimudin yang terbakar saat proses penyinaran diakui pihak RSUP sebagai kelalaian tim medis mereka.
Salimuddin Terbakar, Dokter Hanya Ditegur Kelalaian Penanganan Pasien di RSUP Kepri zag
Banyak Pria di Timnas Sepak Bola Perempuan Iran Bisa jadi ini yang membuat tim nasional sepak bola Iran sulit dikalahkan. Di kesebelasan itu, ternyata tak hanya diisi pemain perempuan. Namun, ada empat pemainnya yang berjenis kelamin laki-laki. Entah bagaimana mereka bisa menyusup ke timnas perempuan Iran. Yang jelas, kasus ini bikin heboh negeri Ayatullah Khomaeni itu. Dugaan adanya lakilaki dalam tim sepak bola Iran mencuat empat tahun lalu, tapi saat itu isunya belum begitu hangat. Mereka biasanya ditempatkan di posisi penting seperti kiper atau penyerang.
Baca Pria...Hal 4
Pesimisme perorangan adalah hak, tapi pesimisme massal bisa mem bawa kehancuran.
TANJUNGPINANG (BP) - Salimudin, 80, warga Kilometer 3 Tanjungpinang yang menjadi pasien di Rumah Sakit
Umum Provinsi (RSUP) Kepri, hingga kemarin (11/2) masih menjalani perawatan intensif akibat salah penanganan oleh tim dokter RSUP saat fisioterapi. Kelalaian yang mengakibatkan dada Salimudin melepuh akhirnya diakui pihak RSUP. “Ada sedikit kekeliruan pada pelak-
sanaan di lapangan. Perawat tidak mengikuti prosedur follow up sebagaimana ketetapan yang berlaku,” ujar Wakil Direktur Pelayanan RSUP, Sunarto, Selasa (11/2) kemarin.
Baca Salimuddin...Hal 4
Baca 5 Tewas...Hal 4
Terkait Anggoro, MS Kaban Dicegah KPK JAKARTA (BP) - Penangkapan Anggoro Widjojo di kasus dugaan korupsi pengajuan anggaran Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) akhirnya menyeret MS Kaban. Mantan Menteri Kehutanan, tempat terjadinya proyek itu dicegah ke luar negeri selama enam bulan. Setelah ini, dia akan sering tampak di KPK untuk dimintai keterangan. Pencegahan itu disampaikan oleh Jubir KPK Johan Budi SP di kantornya kemarin. Dia mengatakan, keterangan dari tokoh yang memiliki nama lengkap Malam Sambat
Kaban itu diperlukan KPK. ”Ke terangannya tentu dibutuhkan. Supaya sewaktu-waktu saat dipanggil, yang bersangkutan tidak di luar negeri,” ujarnya. Selain MS Kaban, KPK juga mengeluarkan daftar cegah atas nama M Yusuf. Dia adalah sopir Kaban yang kini menjabat sebagai Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) itu. Sama seperti atasannya, Yusuf juga dilarang bepergian ke luar negeri selama enam bulan ke depan. Meski demikian, hingga saat ini komisi antirasuah itu belum
f.jpnn
MS Kaban
menjadwalkan pemeriksaan MS Kaban. Beda dengan M. Yusuf yang sudah dimintai keterangan paska tertangkapnya Anggoro di Shenzhen, China beberapa waktu lalu. ”Sampai sekarang belum ada jadwal pemeriksaan,” kata Johan. Pencegahan tersebut, lanjut Johan, menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan kasus yang menyeret Anggoro. Ada dua arah pendalaman yang dilakukan KPK saat ini. Pertama, mencari ada tidaknya penerima suap yang diberikan kakak Ang-
godo Widjojo itu. Kedua, ada tidaknya pemberi suap lain diluar Anggoro. ”Tapi, sampai sekarang belum ada tersangka baru,” kata Johan. Disinggung apakah akan ada tersangka lain, dia tidak bisa memastikan itu. Johan menyebut semua tergantung dengan temuan penyidik. Apakah ada dua alat bukti yang cukup dan keterlibatan pihak lain. Jika itu ditemukan, bukan tidak mungkin ada tersangka baru.
Baca Terkait...Hal 4
Rizky Sulma Saputra, Pembuat Alat Musik Cajon Pertama di Batam
oase
Kerja Keras
Ini cerita tentang kerajaan bisnis keluarga Hilton yang kekayaannya barangkali tak akan habis sampai tujuh turunan. Dimulai oleh Conrad Hilton yang di tahun 1925 membangun bisnis perhotelan, dilanjutkan anaknya Willian Barron Hilton. Seluruh anak dan cucu Hilton juga memegang sejumlah hotel keluarga di beberapa negara. Pada 2009, Hilton Hotels telah memiliki cabang di 76 negara dan menjadikannya sebagai merek hotel terbesar di dunia. Apa rahasianya? Kerja keras. Meski anakcucu Hilton hidup dalam kemewahan, mereka tak berleha-leha dan selalu menanamkan doktrin, kerja, kerja, dan kerja. (med)
Syahrini Buah Bibir
Ikut Tersandung Kasus Wawan
Gagal 20 Kali, Dibeli Musisi Singapura Menuai kegagalan hingga puluhan kali, Rizky akhirnya berhasil membuat Cajonalat musik perkusi khas Peru. Kini, di usianya yang masih muda, ia sudah membuka lapangan pekerjaan dan menerima pesanan Cajon dalam jumlah banyak. WENNY C PRIHANDINA, Batam Rizky menyalakan BlackBerry-nya. Mencari aplikasi perekam video. Lalu, bersama kamera ponselnya, ia mengitari sebuah
redaksi@batampos.co.id
f.wenny c prihandina/batam pos
RIZKY Sulma Saputra bersama alat musik cajon bikinannya yang diberi nama RC.
kotak kayu. Kotak kayu yang bahkan ia sendiri belum tahu apa namanya. Kotak kayu itu bisa diduduki. Tapi di saat
yang bersamaan, ia juga bisa berbunyi jika diketuk. Bunyinya hampir-hampir mirip seperti drum. Tapi bentuknya kotak, bukan
bundar. Dan hanya satu, tidak beraneka ragam. Malam itu, pikiran Rizky penuh akan kotak kayu. Diputarnya lagi video kotak kayu itu. Diamat-amatinya lagi. Ia dikuasai rasa penasaran. ”Akhirnya, malam pukul 01.00 WIB saya searching google. Baru tahu kalau itu namanya acoustic drum box atau cajon,” kata Rizky dalam sebuah seminar kewirausahaan di DC Mall, Senin (10/2). Itulah awal perkenalan Rizky dengan cajon, alat musik perkusi khas Peru yang kemudian mendatangkan pundi-pundi uang untuknya. Tidak tahu apa yang membuatnya tertarik dengan cajon. Ia bukan seorang drummer atau perkusionis. Ia hanya seorang bassis. Ia pun bukan ahli pertukangan. Ia hanya siswa SMK. Itu pun dengan jurusan Teknik Informatika. Masih di tahun kedua pula.
Baca Gagal...Hal 4
http://twitter.com/batampos editor: Abdul Hamid, layouter: xocu