14 Oktober 2013

Page 1

Rp. 3.750

Senin

14.10.2013 Eka (kiri) dan Nurhidayah menunjukkan foto suami mereka yang ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia, saat ditemui di Ruko Servare Jodoh, kemarin (13/10). Mayat TKI beberapa saat setelah ditembak mati (foto kiri).

“Suami saya bukan perampok, kalau dia perampok pasti kami sudah kaya... Nurhidayah, istri Hery Setiawan,

F.Dalil Harahap/Batam Pos

Penembakan 4 Warga Batam Diduga Rekayasa PDRM

Suami Saya Bukan Perampok DEDE HADI, Batam

TETAP TERBIT Di hari libur nasional memperingati Hari Raya Idul Adha, Selasa (15/10) besok, Batam Pos akan tetap terbit seperti biasa. Nikmati informasi plus ulasan seputar Idul Qurban di koran ini. Redaksi

Menyiapkan generasi penerus yang cemerlang sejak dini merupakan salah satu kunci sukses dalam berbisnis.

oase

Berani Dikritik Seorang pengajar yang baik tidak mengekang anak didiknya untuk mengikuti kebiasaan me­ngajarnya yang bisa jadi membosankan bagi si anak didik. Sesekali berilah ke­ sempatan si anak didik mengkritik Anda atau memberi masukan pada Anda, seperti yang di­ lakukan AyatullahJavadi Amoli, cendekiawan kontenporer Iran. (nur)

Adele Bingung, Pilih Michele Obama atau Kate Moss

16 Buah Bibir

Wukuf, Arafah Jadi Lautan Manusia Sudah 71 Jamaah Wafat MAKKAH (BP) - Padang Arafah mulai pagi tadi (14/10) hingga Magrib memutih. Diperkirakan 3 juta orang dengan berpakaian ihram tum­­ pah ruah. Me­reka me­lak­sanakan wukuf sebagai penanda puncak pelaksanaan ibadah haji. Di padang yang gersang dan panas itu jamaah dari beragam negara akan berdiam diri untuk bersama-sama larut dalam zikir dan doa. ”Rencananya, khutbah Arafah disampaikan oleh Bapak KH Makruf Amin, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus naib Amirul Haj,” kata Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali  Baca Wukuf...Hal 4

f. FAYEZ NURELDINE/afp

Jutaan umat Islam melaksanakan rangkaian ibadah haji di Masjidil Haram, Jumat pekan lalu. Hari ini, mereka berkumpul di Padang Arafah untuk wukuf.

enembakan empat warga negara Indonesia oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) di Perumahan Rakyat Blok B-15-7 Hiliran Ampang, tepat di pinggiran Jalan Ampang Putra, Kula Lumpur, Malaysia, Jumat (11/10) siang, menyisakan duka mendalam pada keluarga yang ditinggalkan di Batam. Mereka menilai pe­nembakan itu rekayasa PDRM. ”Suami saya bukan perampok, kalau dia perampok pasti kami sudah kaya, punya rumah dan mobil sendiri,” ungkap Nurhidayah, istri Hery Setiawan, 33, salah satu TKI korban penembakan saat ditemui di Pertokoan Ruko Servare, Jodoh, Minggu (13/10). Selain Hery, WNI lainnya yang ditembak mati siang itu adalah Wahyudi, 28, Iknoriansyah, 25, dan Hafat, 44. Semuanya kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka ditembak mati karena dituduh merampok penghuni perumahan elit di Bukit Antar Bangsa, Hule Kelang, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat dinihari. Keempat orang ini oleh PDRM disebut sebagai bagian dari Geng Ah Fatt, spesialis perampok rumah pejabat dan perumahan mewah di Malaysia. Sambil berurai air mata, Nurhidayah mengungkapkan, hingga kini

P

 Baca Suami...Hal 4

Putri Herlina, Gadis tanpa Tangan Dapat Suami Idaman

Dinikahi Putra Mantan Deputi Gubernur BI Resepsi pernikahan mengharukan terjadi di Yogyakarta tadi malam. Putri Herlina, gadis tanpa dua tangan, akhirnya mendapatkan suami pilihannya sendiri, Reza Hilyard Somantri, putra mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Maman Husein Somantri. JPNN, Yogyakarta f.radar jogja/jpnn

redaksi@batampos.co.id

Reza Hilyard Somantri dan Putri Herlina saat resepsi pernikahan di Gedung Mandala Bakti Wanitama, Yogyakarta, tadi malam (13/10). Sehari-hari, Lina menggunakan kaki menyelesaikan tugastugasnya.

http://twitter.com/batampos

Bagi Putri Herlina, pernikahannya dengan Reza seperti kisah dongeng yang berakhir bahagia (happy ending). Seperti yang pernah dimuat di Batam Pos edisi 9 Maret 2012, Lina, sapaan akrab Putri Herlina, mengaku dirinya ”dibuang” orang tuanya sejak baru lahir. ”Aku ditinggal di rumah sakit, mungkin karena tidak punya tangan dan mereka malu,” ungkapnya. Karena tak ada yang bertanggung jawab, Lina lantas dirawat Susiani Sunaryo. Saat itu Susiani masih berusia 25 tahun dan menjadi relawan di Yayasan Sayap Ibu. Kini Susiani menjadi ibu panti di Kadirojo, Kalasan, Sleman. Yayasan Sayap Ibu didirikan oleh Soelastri, istri Bung Tomo, pahlawan perang Surabaya 10 November, pada 1955.

 Baca Dinikahi ...Hal 4


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.