Rp. 3.750
Kamis 27.02.2014
KABUT ASAP
Bulan Depan, PLN Batam Ajukan Naik Tarif Lagi
PTLB 17,19 Persen Batal HADI-ALFIAN, Batam
P
f.rpg
SALES Promotion Girl terpaksa mengenakan masker saat membagikan promo produk mereka di Pekanbaru, Rabu (26/2) kemarin.
Dua Penerbangan Batam-Pekanbaru Batal Kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru dalam sepekan terakhir terus mengganggu penerbangan. Ada penerbangan yang dibatalkan, ada juga yang terpaksa harus menunggu berjam-jam, bahkan ba nyak yang dialihkan. Untuk penerbangan Batam ke Pekanbaru, misalnya. Dua penerbangan dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Rabu (26/2) kemarin, batal akibat kabut asap itu.
Baca Dua...Hal 4
jagat unik
f.Steven Pontoh/jpnn F.Reed Saxon/AP Photo
DAVID Hall menunjukkan 1.427 buah koin emas yang ditemukan di California.
Temukan Koin Emas Senilai Rp 111,5 Miliar Keberuntungan bisa datang kapan saja. Di mana saja. Seperti yang dialami suami istri di Nort hern California, Amerika Serikat, ini. Siapa sangka, saat mengajak anjing mereka jalan-jalan, keduanya menemukan harta karun. Ya, harta karun. Nilainya tak tanggung-tanggung. Mencapai 10 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 111,5 miliar. Harta karun itu berbentuk koin emas yang terkubur di bawah pohon tua. Ada 1.427 buah koin emas yang diperkirakan berasal dari tahun 1847 sampai 1894. “Koin-koin tersebut diletakkan di tempat berbeda,” kata David Hall,
Baca Temukan...Hal 4
Orang berprestasi itu bia sanya tetap berprestasi: di mana pun ditempat kan.
oase
Peluang
Bikin abon berbahan baku lele itu biasa. Namun, yang dilakukan Oktavia Hasim, cukup unik. Dia bisa menangkap peluang dengan belum adanya abon khusus bayi. Maka kemudian dia membikin abon khusus bayi diberi merek My Baby. Jadilah, Oktavia sukses menjadi produsen abon bayi pertama di Indonesia. Produk unik ini sudah bisa dijumpai di sejumlah supermarket terkenal di Indonesia. Omzetnya pun ratus an juta per bulan. Ingin sukses seperti Oktavia? Pandai-pand ailah melihat peluang di sekitar Anda. (med)
Yasmine Wildblood Buah Bibir
Kesenggol Kasus Wawan, Suami Tertawa
T Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam akhirnya batal memberlakukan Penyesuaian Tarif Listrik Berkala (PTLB) sebesar 17,19 persen. Manajemen PLN mengakui belum mendapat persetujuan dari Wali Kota Batam Ahmad Dahlan. “Secara hukum ha rus ada persetujuan Wali Kota, baru kami bisa menaikkan. Sangat lemah bagi kami menyesuaikan tarif tanpa persetujuan Wa li Kota,” ujar Presiden Direktur bright PLN Batam, Dadan Kurniadipura kepada Batam Secara HuPos, Rabu (26/2) kum harus malam. Menurut Dadan, tagi ada persetuhan Maret untuk pengjuan Wali gunaan Februari akan Kota, baru sama dengan bulan sebelumnya. Artinya, kami bisa belum ada kenaikan, menaikkan. meski sebelumnya PLN Batam berencana Dadan Kurniadmenerapkan PTL B ipura 17,19 persen untuk Presiden Direktur penggunaan Februari PLN Batam yang ditagih Mar et. “Jadi penggunaan Februari penghitungannya normal seperti sebelumnya,” kata Dadan. Namun, untuk penggunaan Maret yang ditagih pada April, besar kemungkinan akan ada perubahan. PLN, kata Dadan, akan mengajukan kembali PTLB ke Wali Kota Batam
gagal jadi cpns
HONORER kategori dua (K2) yang gagal menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tenggara, berunjukrasa dengan membakar seragam mereka, Rabu (26/02) kemarin. Aksi itu wujud kekecewaan mereka karena meski sudah bertahun-tahun jadi honorer tak kunjung diangkat jadi PNS.
Baca PTLB...Hal 4
Berobat di Kelas 1, Biaya Tanggung Sendiri Anas Sakit Gigi, Wawan DBD JAKARTA (BP) - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa hari ini mulai dipusingkan dengan tahanan yang mengeluh sakit. Proses pemeriksaan terpaksa ditangguhkan karena tahanan harus menjalani pengobatan di luar klinik KPK. Bahkan, mereka harus menanggung biaya perawatan sendiri karena berobat di kelas 1, di atas standar biaya berobat tahanan KPK. Tahanan yang bermasalah dengan kesehatannya itu ialah Tubagus Chaery Wardhana alias Wawan dan Anas Urbaningrum. Wawan
f.jpnn
ANAS Urbaningrum sakit gigi dan Tubagus Chaery Wardhana alias Wawan menderita DBD hingga dirawat di rumah sakit. Keduanya, menanggung biaya sendiri karena berobat di kelas 1, di atas standar biaya tahanan KPK.
hingga kemarin masih dibantarkan di Rumah Sakit Pusat Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Menu-
rut KPK, Wawan didiagnosa awal mengalami maag akut dan vertigo. Namun versi pengacaranya, Wa
wan kemungkinan besar terserang demam berdarah dengue (DBD). Pengacara Wawan, Sadli Hasi-
buan saat mendatangi KPK kemarin (26/2) menyampaikan pada sejumlah wartawan jika kliennya kemungkinan tidak bisa menghadiri sidang perdananya dalam kasus suap sengketa Pilkada Kabupaten Lebak. “Saya datang ke sini untuk meminta izin menjenguk Pak Wawan, kondisinya disebutkan masih lemah,” jelas Sadli. Menurut Sadli, dia juga perlu koordinasi terkait kemungkinan penundaan ulang sidang perdana Wawan, dengan agenda pembacaan dakwaan. Seperti diketahui, harusnya adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu duduk sebagai terdakwa dalam sidang suap sengketa Pilkada Lebak, Senin kemarin (24/2).
Baca Berobat...Hal 4
Nur Syafriadi Ketika Pemerintah Singapura Mengurangi Lahan Golf untuk Jadi Taman Publik
Biaya Member Miliaran Rupiah, Peluang Batam Gaet Turis Pemerintah Singapura mengurangi lahan-lahan golf di negeri itu untuk dijadikan taman publik. Kondisi ini membuat tarif bermain golf makin mahal, bahkan untuk menjadi member sebuah klub golf mencapai Rp 2 miliar. Ini peluang bagi Batam menarik para penggila golf Singapura. SULTAN YOHANA, Singapura Di atas meja beton di bawah void deck Ang Mo Kio Avenue 4, Richard meletakkan tas slempang hitamnya begitu saja. Tanpa memberikan kesan hati-hati saat meletakkan tas. Padahal di dalam tasnya, berisi alat fotografi berharga ribuan dolar. Sebuah kamera full frame terbaru
redaksi@batampos.co.id
f.ALPHONSUS CHERN/STRAITSTIMES.COM
KLUB Golf Singapore Island Country Club yang dua dari 18 hole lapangan golf mereka diminta pemerintah Pemerintah Singapura untuk dijadikan taman publik.
keluaran Sony, Alpha 7R seharga sekitar Rp 28 juta, beberapa lensa antik yang sebiji rata-rata seharga Rp 5 juta, plus aksesori
lain yang jika dirupiahkan juga nilainya mencapai jutaan. “Ini mainan terbaru saya. Sudah beberapa
http://twitter.com/batampos
bulan saya berhenti main golf. Mahal. Sekali main golf, bisa beli satu dua lensa seperti ini,” kata Richard sembari memperlihatkan lensa merek Leica ukuran 75mm, lensa buatan Jerman yang terkenal mahal itu. Pria berusia sekitar pertengahan lima puluhan itu kemudian memperlihatkan logo salah satu klub golf di Singapura yang tertera di polo-shirt warna putih yang dikenakannya. Dengan nada menyombongkan diri, dia melemparkan kalimat bernada tanya pada Batam Pos, “Anda bisa tebak berapa banyak uang yang harus dibayarkan untuk menjadi member di klub golf ini?” Batam Pos bertemu Richard dua pekan lalu, bukan untuk urusan membahas perihal golf. Namun pengakuan Richard yang sudah enggan lagi bermain golf karena biaya yang dikeluarkan kian menggila, memberi sedikit penjelasan kenapa sepekan terakhir ini, media-media di Singapura gencar membahas isu soal golf.
Baca Biaya...Hal 4