8
Advertorial
PEMKO PEKANBARU
METRO RIAU SABTU, 24 NOVEMBER 2012
H FIRDAUS, ST, MT Walikota Pekanbaru
TAMAN LABUAI - Unit Usaha PD pembangunan Pekanbaru.
Sehatkan BUMD, Demi Kesejahteraan Masyarakat
BERBAGAI upaya untuk meningkatkan performa dan kualitas kerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terus dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru dibawah pimpinan H Firdaus MT dan Ayat Cahyadi. Mereka bertekad menjadikan seluruh BUMD milik Pemko tersebut bisa menjadi perusahaan yang mandiri, handal serta mempunyai daya saing yang tinggi. Adapun BUMD yang dimaksud tersebut antara lain, PD Pambangunan, BPR Pekanbaru dan PDAM Tirta Siak. Ketiga perusahaan plat merah ini nantinya akan dilakukan revitalisasi secara bertahap, agar bisa lebih baik lagi kedepannya. Walikota Pekanbaru H Firdaus MT diberbagai kesempatan menyatakan, keberadaan BUMD ini sangat memegang peranan penting dalam pembangunan Pekanbaru kedepannya. Karena itu, untuk menyehatkan ketiga BUMD tersebut serta menjaga kelangsungan perusahaan ini, Pemko akan terus melakukan berbagai upaya. Misalnya saja dengan membenahi secara perlahan sistem manajemen perusahaan, pendanaan, peningkatan keuangan, peningkatan infrastruktur, serta kemampuan SDM yang bekerja membesarkan BUMD tersebut. Seperti halnya PD Pembangunan. Menurut Wako PD Pembangunan memiliki prospek bisnis yang cukup menjanjikan. Karena itu, Wako sangat mendukung dilakukan penataan manajemen, revitalisasi unit-unit usaha serta peningakatan SDM. Pengangkatan Dirut PD Pembangunan Pekanbaru yang defenitif, Heri Susanto menggantikan Fachruddin Chan katanya, sangat berperan dalam menentukan kemajuan perusahaan plat merah tersebut. Dimata Firdaus, Heri Susanto memiliki kecakapan dan kemampuan dalam membesarkan PD Pembangunan. Namun
Ia juga berharap semua pihak baik masyarakat dan SKPD untuk mendukung PD Pembangunan ini. “Kita perlahan akan mengikis imej negatif PD Pembangunan yang selama ini identik dengan kerugian yang dialaminya. Karena itu, dengan pengangkatan Dirut yang baru, kita harapkan bisa memberikan perubahan positif,” ucapnya. Jika PD Pembangunan ini bisa meningkatkan kinerja dan memiliki kemampuan yang handal dalam berbisnis kata Wako, tentu akan berdampak terhadap kontribusi pemasukan daerah. “Karena itu, Tahun 2013 kita sertakan lagi penambahan modal sekitar Rp20 miliar ke PD Pembangunan ini. Penambahan modal ini kita lakukan setelah PD Pembangunan ini, statusnya berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT),” tambah orang nomor satu di Kota Bertuah ini. Terkait perubahan status tersebut, dirinya sudah memilki opsi nama PT yang akan didirikan, salah satunya PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP). “Nama itu baru ancar-ancar, masih perlu didiskusikan bersama dengan tim sebelum Ranperdanya kita sampaikan ke DPRD Pekanbaru,” ucapnya. Perubahan status ini katanya, sebagai era baru PD Pembangunan dalam mengarungi ketatnya persaingan bisnis saat ini. Apalagi, PD Pembangunan ini diproyeksikan bakal mengelola Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) Trans Metro
TAMAN LABUAI - Unit Usaha PD Pembangunan Pekanbaru.
WALIKOTA Pekanbaru, H Firdaus bersama istri sedang menikmati jajanan pada sebuah kegiatan. Pekanbaru. “Keberadaan PT sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing. Apalagi kita proyeksikan PD Pembangunan ini sebagai pengelola SAUM, khususnya pengelolaan bus Transmetro Pekanbaru. Tahun depan kita akan menambah enam koridor baru nantinya,” ujar mantan Kadis PU ini. Perhatian Pemko Pekanbaru BUMD Kota Pekanbaru, terutama terhadap PD Pembangunan Pekanbaru, diakui Firdaus, memang tinggi. Maksudnya tiada lain untuk menjaga perusahaan-perusahaan tersebut mampu memberi kontribusi nyata kepada pemerintah dan masyarakat Kota Pekanbaru. Bahkan, untuk tahun ini saja melalui APBD Perubahan 2012, Pemko sudah memulai penambahan modal sebesar Rp2 miliar. Tidak hanya PD Pembangunan, Pemko juga memberikan perhatian serius kepada BUMDnya yang bergerak dibidang perbankan. Yakni Bank Per-
kreditan Rakyat (BPD) serta meningkatkan penguatan modal di, Bank Riaukepri (milik Pemprov Riau,red), PT Bumi Siak Pusako (BSP). Bahkan, untuk meningkatkan modal dan penguatan transaksi BPR perusahaan ini, Pemko menggelontorkan penambahan modal sebesar Rp8 miliar. Ketiga perusahaan ini masing-masing mendapat jatah Rp2 Miliar sampai Rp3 Miliar. “PT BPR Pekanbaru Rp3 miliar, PT Bank Riaukepri Rp 3 miliar dan PT BSP Rp2 miliar,” terang Firdaus. Menurut Firdaus, penyertaan modal pada perusahaan- perusahaan tersebut telah dilakukan pihaknya dengan berbagai pertimbangan yang matang. Salah satu pedomannya berpatokan kepada kondisi riil manajemen perusahaan itu. “Dari seluruh BUMD yang ada di Riau dan Pekanbaru, keempat BUMD itu kami nilai paling sehat dan manajemen yang paling baik,” katanya. “Ini kebijakan bersama dan
DANAU LEMBAH SARI - Unit usaha PD Pembangunan Pekanbaru.
WALIKOTA Pekanbaru, H Firdaus bersama dengan istri, Hj. Asminta saat berada dalam acara Festival Danau Bandar Kayangan Lembah Sari bersempena HUT Pekanbaru 228. diputuskan secara bersama. Ini juga harus lebih dulu melalui persetujuan DPRD Pekanbaru . Yang pasti, selama ini kita melakukan penyertaan modal pada mereka (perusahaanBUMD, red) tidak ada yang merugi, sebaliknya mereka selalu untung. Pada tahun 2013 mungkin saja kita menanamkan modal lebih besar pada perusahaan-perusahaan ini,” ujarnya optimis. Hapus Keraguan Mitra Bisnis Bicara lebih jauh tentang rencana perubahan status PD Pembangunan menjadi PT SPP, Dirut PD Pembangunan Pekanbaru Heri Susanto mengatakan peningkatan status dinilainya sangat urgen untuk menghilangkan keraguan dari perusahaan lain sebagai mitra bisnis. “Peningkatakan status PD Pembangunan menjadi PT merupakan kebijakan strategis jangka pendek Pemko Pekanbaru. Kami sedang berupaya agar Walikota dan DPRD
Pekanbaru soal keinginan kita mengubah status badan hukum perusahaan ini,” ujarnya. Heri Susanto optimis perubahan status perusahaan yang dia pimpin nantinya mampu meyakinkan investor untuk bermitra dengan lembaga usaha pihaknya. “Sekarang kita masih PD, membuat mereka enggan dan ragu kerjasama dengan kita,” ucapnya kepada wartawan Dikatakannya, kendati nantinya PD Pembangunan Pekanbaru berubah menjadi Perseroan Terbatas, kepemilikan saham terbesar tetap dikuasai Pemko Pekanbaru. Ini lantarantidak lain karena BUMD ini seluruh modal dan assetnya berasal dari Pemko Pekanbaru. “Pengawasan penggunaan keuangan dan asset perseroan itu nantinya tetap dilakukan institusi pengawasan Pemko Pekanbaru, karena terkait dengan penyertaan modal dan asset bergerak dan tidak bergerak kepada perusahaan ini selama ini,” tutur Heri. (karmawijaya)
PUJASERA ARIFIN AHMAD - Unit Usaha PD Pembangunan Pekanbaru.