4 | Mengenal Islam Lebih Dalam penghuni padang mahsyar lainnya kalau orang itu adalah orang yang makan harta riba.” (Lihat AlKaba’ir, Imam Adz-Dzahabi, hal. 53). Dalam Shahih Al-Bukhari dikisahkan, bahwasanya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bermimpi didatangi dua orang laki-laki yang membawanya pergi sampai menjumpai sebuah sungai penuh darah yang di dalamnya ada seorang laki-laki dan di pinggir sungai tersebut ada seseorang yang di tangannya banyak bebatuan sambil menghadap ke pada orang yang berada di dalam sungai tadi. Apabila orang yang berada di dalam sungai hendak keluar, maka mulutnya diisi batu oleh orang tersebut sehingga menjadikan dia kembali ke tempatnya semula di dalam sungai. Akhirnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bertanya kepada dua orang yang membawanya pergi, maka dikatakan kepada beliau: “Orang yang engkau saksikan di dalam sungai tadi adalah orang yang memakan harta riba.” (Fathul Bari, 3/321-322). Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia… inilah siksa yang Allah berikan kepada orang-orang yang suka makan riba, bahkan dalam riwayat yang shahih, sahabat Jabir Radhiallaahu anhu mengatakan: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam melaknat orang yang memakan riba, yang memberi makan riba, penulisnya dan kedua orang yang memberikan persaksian, dan beliau bersabda: “Mereka itu sama”. (HR. Muslim, no. 1598). Semaraknya praktek riba selama ini tidak lepas dari propaganda musuh-musuh Islam yang menjadikan umat Islam lebih senang untuk menyimpan uangnya di bank-bank, lebih-lebih dengan semaraknya kasus-kasus pencurian dan perampokan serta berbagai adegan kekerasan yang semakin merajalela. Bahkan sistem simpan pinjam dengan bunga pun sudah dianggap biasa dan menjadi satu hal yang mustahil bila harus dilepaskan dari perbankan. Umat tidak lagi memperhatikan mana yang halal dan mana yang haram. Riba dianggap sama dengan jual beli yang diperbolehkan menurut syari’at Islam. Kini kita saksikan, gara-gara bunga berapa banyak orang yang semula hidup bahagia pada akhirnya menderita tercekik dengan bunga yang ada. Musibah dan bencana telah
Buletin Dakwah kita telah ada yang membantu mereka membantai saudarasaudara kita semuslim dengan mendepositokan uang kita di bank-bank mereka. Dalam firmanNya Allah Subhannahu wa Ta’ala menegaskan: “Dan disebabkan mereka (orang-orang Yahudi) memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka siksa yang pedih”. (QS. An-Nisa’: 161). Lalu pantaskah bila umat Islam mengikuti pola hidup suatu kaum yang Allah pernah mengutuknya menjadi kera dan babi, sedangkan Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab (Yahudi dan Nashrani), niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran: 100). Semoga Allah senantiasa menunjukkan kita kepada jalanNya yang lurus, yang telah ditempuh oleh para pendahulu kita dari generasi salafush-shalih.
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.....“
Akibat Memakan Harta Riba
BULETIN DAkwah AL HIJRAH PENERBIT:
meresahkan masyarakat, karena Allah yang menurunkan hukumNya atas manusia telah mengizinkan malapetaka atas suatu kaum jika kemaksiatan dan kedurhakaan telah merejalela di dalamnya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Abu Ya’la dan isnadnya jayyid, bahwasannya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: “Tidaklah perbuatan zina dan riba itu nampak pada suatu kaum, kecuali telah mereka halalkan sendiri siksa Allah atas diri mereka.” (Lihat Majma’Az-Zawaid, Imam Al-Haitsami, 4/131). Dan dari bencana yang ditimbulkan karena memakan riba tidak saja hanya sampai di sini, bahkan telah menjadikan hubungan seorang hamba dengan Rabbnya semakin dangkal yang tidak lain dikarenakan perutnya yang telah dipadati benda-benda haram. Sehingga nasi yang dimakannya menjadi haram, pakaian yang dikenakannya menjadi haram, motor yang dikendarainya pun haram, dan barang-barang perkakas di rumahnya pun menjadi haram, bahkan ASI yang diminum oleh si kecil pun menjadi haram. Kalau sudah seperti ini, bagaimana mungkin do’a yang dipanjatkan kepada Allah akan dikabulkan jika seluruh harta dan makanan yang ada dirumahnya ternyata bersumber dari hasil praktek riba. Sebenarnya praktek riba pada awal mulanya adalah perilaku dan tabi’at orangorang Yahudi dalam mencari nafkah dan mata pencaharian hidup mereka. Dengan sekuat tenaga mereka berusaha untuk menularkan penyakit ini ke dalam tubuh umat Islam melalui bank-bank yang telah banyak tersebar. Mereka jadikan umat ini khawatir untuk menyimpan uang di rumahnya sendiri seiring disajikannya adegan-adegan kekerasan yang menakutkan masyarakat lewat jalur televisi dan media-media massa lainnya, sehingga umatpun bergegas mendepositokan uangnya di bank-bank milik mereka yang mengakibatkan keuntungan yang besar lagi berlipat ganda bagi mereka, menghimpun dana demi melancarkan rencana-rencana jahat zionis dan acara-acara kristiani lainnya. Mereka banyak membantai umat Islam, namun diam-diam tanpa disadari di antara
Saat berusia 17 tahun, aku memiliki pengalaman yang sedikit berbeda dengan pengalaman-pengalaman remaja Amerika pada umumnya. Aku dibesarkan di sebuah peternakan kambing di tengah pedesaan, di Western Riverside County, California. Di peternakan
Khutbah Kedua Dalam khutbah kedua ini, setelah kita menyadari realitas yang ada, marilah kita sering-sering beristighfar kepada Allah, karena tidak ada obat penyembuh dari kesalahan dan kedurhakaan yang telah kita lakukan kecuali hanya dengan mengakui segala dosa kita lalu beristighfar memohon ampun kepada Allah dan untuk tidak mengulanginya kembali sambil beramal shalih menjalankan ketaatan unukNya, sebagaimana yang dikatakan Nabi Hud Alaihissalam kepada kaumnya: “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud: 52). Pada penutup khutbah ini, marilah kita memunajatkan do’a kepada Allah sebagai bukti bahwasanya kita ini fakir di hadapan Allah Subhannahu wa Ta’ala . *
keluarga itu, peternakan kami mampu menghasilkan susu, keju, dan daging dari 150 sampai 200 hewan yang kami miliki. Ayahku adalah seorang tukang daging yang menyembelih hewan-hewan pedagingnya dengan cara islami.
QS Al Baqarah : 45
Al-Hijrah Edisi I/Jumat, 20 Februari 2015 M / 30 rabiul akhir 1436 H
id
h a ay
H
Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07) Artikel www.KisaMuslim.com
Dari Penggemar Heavy Metal Menjadi Pencinta Alquran Yahiye Adam Godhan adalah anak seorang tukang daging yang banyak menyangsikan dan menentang dogma Kristen. Ia juga merasa heran melihat teman-temannya beribadah kepada Nabi Isa ‘alaihissalam. Di kemudian hari, ketika ia mulai mengenal Islam dan Alquran, ia mendapatkan alasan yang kuat mengapa harus menjadi seorang muslim. Yahiye menceritakan kisah hidupnya sejak remaja hingga menemukan Islam sebagai jalan hidup yang hakiki. Ia bertutur: Saat berusia 17 tahun, aku memiliki pengalaman yang sedikit berbeda dengan pengalaman-pengalaman remaja Amerika pada umumnya. Aku dibesarkan di sebuah peternakan kambing di tengah pedesaan, di Western Riverside County, California. Di peternakan keluarga itu, peternakan kami mampu menghasilkan susu, keju, dan daging dari 150 sampai 200 hewan yang kami miliki. Ayahku adalah seorang tukang daging yang menyembelih hewan-hewan pedagingnya dengan cara islami.
Akibat Memakan Harta Riba Oleh Ade Zarkasyi bin Sabit Kaum muslimin seiman dan seaqidah Tepatnya ketika Allah Subhannahu wa Ta’ala memberikan mukjizat kepada hamba dan kekasihNya, Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam berupa Isra’ Mi’raj, pada saat itu pula Allah Ta’ala perlihatkan berbagai kejadian kepada beliau yang kelak akan memimpin jaga raya ini. Di antaranya Rasulullah n melihat adanya beberapa orang yang tengah disiksa di Neraka, perut mereka besar bagaikan rumah yang sebelumnya tidak pernah disaksikan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Kemudian Allah Ta’ala tempatkan orangorang tersebut di sebuah jalan yang tengah dilalui kaumnya Fir’aun yang mereka adalah golongan paling berat menerima siksa dan adzab Allah di hari Kiamat. Para pengikut Fir’aun ini melintasi orang-orang yang sedang disiksa api dalam Neraka tadi. Melintas bagaikan kumpulan onta yang sangat kehausan, menginjak orang-orang tersebut yang tidak mampu bergerak dan pindah dari tempatnya disebabkan perutnya yang sangat besar seperti rumah. Akhirnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bertanya kepada malaikat Jibril yang menyertainya, “Wahai Jibril, siapakah orangorang yang diinjak-injak tadi?” Jibril menjawab, “Mereka itulah orang-orang yang makan harta riba.” (lihat Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 2/252). Dalam syariat Islam, riba diartikan dengan bertambahnya harta pokok tanpa adanya transaksi jual beli sehingga menjadikan hartanya itu bertambah dan berkembang dengan sistem riba. Maka setiap pinjaman yang diganti atau dibayar dengan nilai yang harganya lebih besar, atau dengan barang yang dipinjamkannya itu menjadikan keuntungan seseorang bertambah dan ter-
us mengalir, maka perbuatan ini adalah riba yang jelas-jelas diharamkan oleh Allah Subhannahu wa Ta’ala dan RasulNya Shalallaahu alaihi wasalam, dan telah menjadi ijma’ kaum muslimin atas keharamannya. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman: “Allah menghilangkan berkah riba dan menyuburkan shadaqah, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa”. (QS. AlBaqarah: 270). Barang-barang haram yang tiada terhitung banyaknya sampai menyusahkan dan memberatkan mereka ketika harus cepatcepat berjalan pada hari Pembalasan. Setiap kali akan bangkit berdiri, mereka jatuh kembali, padahal mereka ingin berjalan bergegas-gegas bersama kumpulan manusia lainnya namun tiada sanggup melakukannya akibat maksiat dan perbuatan dosa yang mereka pikul. Maha Besar Allah yang telah berfirman: “Orang-orang yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri kecuali seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat): Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS. Al-Baqarah: 275). Dalam menafsirkan ayat ini, sahabat Ibnu “Abbas Radhiallaahu anhu berkata: “Orang yang memakan riba akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan gila lagi tercekik”. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 1/40). Imam Qatadah juga berkata: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta riba akan dibangkitkan pada hari Kiamat dalam keadaan gila sebagai tanda bagi mereka agar diketahui para selanjutnya di hal 4
selanjutnya di hal 2
Simpanlah baik-baik lembaran ini, di dalamnya terdapat lafadz ALLAH SWT.
Simpanlah baik-baik lembaran ini, di dalamnya terdapat lafadz ALLAH SWT.
2 | Mengenal Islam Lebih Dalam Kemudian ia diucapkan Dari Penggemar mudah memasoknya ke namun sulit untuk Heavy Metal toko makanan Islam dilalui. Dan saat ituyang terletak bebe- Menjadi Pencinta lah aku mulai menerapa blok dari Islammukan tempat-temAlquran ic Center di pusat pat diskusi Islam. kota Los Angeles. Disana, aku meAyahku dibesarkan sebagai seorang nemukan bahwa keyakinan dan praktik agnotis atau ateis, kemudian menjaagama ini benar-benar sesuai dengan di penganut Kristen karena tak sengaja fitrah dan logika manusia. Islam mengamempelajari Injil yang ia temukan terjarkan bahwa Allah bukanlah bagian dari tinggal di pantai. Ayahku punya bebemanusia, akan tetapi Dia sebagai Dzat rapa teman yang beragama Islam, tapi yang terpisah dari manusia, esa tak bersaat ini, semua teman-teman muslimnya bilang. Islam memiliki kitab suci yang sudah pindah dari California. Sementara sangat mudah untuk dipahami sekaibuku, sejak kecil dididik sebagai seorang lipun oleh orang awam. Tidak ada kepKatolik namun ia memiliki prinsip yang ausan yang dianggap sempurna dalam sama dengan ayahku, sama-sama tidak hal penafsiran. Setiap muslim memiliki mengimani konsep trinitas. kebebasan menafsirkan Alquran dengan Aku dan saudara-saudaraku mengkesadaran akan kadar ilmu pengetahuan enyam pendidikan home schooling. yang mereka miliki. Muslim tidak meyakini bahwa semua orang ditakdirkan masuk neraka. Sehingga Tuhan tidak perlu mengorbankan dirinya disiksa di tiang salib untuk menebus dosa-dosa umat manusia. Muslim meyakini bahwa Allah Maha Penyayang dan Maha Pengampun, kecuali bagi Perlu diketahui, kebanyakan keluarga mereka yang ingkar dan memang tidak yang mengambil home schooling adamau bertaubat kepada-Nya. Muslim lah orang-orang Kristen. Selama delatidak percaya akan adanya ras terpilih, pan tahun lebih, keluargaku berintersemua sama di mata Allah yang memaksi dengan komunitas Kristen di home bedakannya hanyalah takwa. Dan maschooling ini. Namun, justru hal itulah sih banyak hal-hal lain. yang mulai membuka mataku. Setelah mulai membaca terjemahan Aku mulai menemukan hal-hal yang Alquran dalam bahasa Inggris, aku sekuanggap aneh, meskipun Kristen menyamakin yakin akan kebenaran dan keastakan bahwa mereka penganut trinitas, lian ajaran Allah yang terkandung dalam kenyataannya mereka hanya menujukan 114 surat Alquran. Setelah bertahun-tadoa-doa mereka kepada Yesus. Menurutku hun bergaul dengan orang-orang Islam, hal itu benar-benar mengherankan. Orang- aku tahu benar bahwa mereka bukanorang Kristen menganggap hal itu sebagai lah orang-orang yang haus darah, terosyarat untuk memperoleh keselamatan. Se- ris, dan barbar, seperti yang digambarkan jak saat itu, secara bertahap aku menyadari oleh media dan para aktivis Injil. bahwa aku tidak bisa menjadi seorang penBekal inilah yang membuatku seganut Kristen. makin tertarik untuk mengetahui dan Selanjutnya, aku sangat terobsesi de- meneliti Islam lebih jauh, lebih dari ngan aliran pemuja setan yang ada pada yang orang lain ketahui. Karena aku bemusik heavy metal. Dan tentu saja keluar- lum bisa memutuskan dan memantabgaku sangat menentang keras hobi bakan hati kalau Islam adalah benar-beruku ini. Mulailah kuhabiskan hari-hariku nar takdirku. untuk terus mendalami musik ini; aku Islamic Society of Orange Country, mulai menjalani hidup kotor dan jorok California. serta menjauhi kebersihan, kamarku kuSampai akhirnya, pencarian tersebiarkan begitu sangat berantakan dan but menemui titik temu. Menurutku, ini kacau, dan hubungnku dengan orang adalah proses yang sangat alami tanpa tua mulai menegang, walaupun aku juga ada paksaan. Pada November 1995, aku sering meminta maaf kepada mereka. mengunjungi komunitas Islam di CaliforDi tahun berikutnya, aku mulai nia, Islamic Society of Orange County, di mendengar khotbah berapi-api di radio Garden Grove. Aku katakan kepada salah dari Kristen Apokaliptik, menceritakan seorang saudara muslim yang mengurus tentang ancaman Islam. Namun perinperpustakaan di sana, bahwa aku ingin gatan mereka malah menimbulkan ramemeluk Islam. Lalu dia memberiku besa ketertarikan di hatiku untuk mengeberapa bahan bacaan, dan kemudian aku tahui Islam lebih jauh. Aku anggap hal mengucapkan syahadat di dalam masjid ini sebagai salah satu kegiatan untuk yang penuh sesak. mengisi kekosongan. Minggu berikutnya, kuhabiskan unTitik balik dari kesia-siaan yang aku tuk mempelajari tata cara shalat dan lakukan adalah ketika pindah ke Santa merenungkan kebesaran Allah. MenjaAna, California, tinggal bersama nenek- di seorang muslim benar-benar sesuatu ku. Di California, aku berharap bisa yang sangat luar biasa! mendapatkan pekerjaan. Tapi apa mau Subhana rabbiyal ‘aziim! dikata, mencari pekerjaan itu sangat Sumber: www.islam-universe.com
Buletin Dakwah
tokoh
tips islam
Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh
Berwudhu Yang Benar
34 Tahun Berturut-turut Khutbah di Arafah Ibunya pernah mendoakannya, “Semoga Allah memberkahimu dan menjadikanmu memiliki peranan di dunia Islam”. Di antara rangkaian ibadah haji adalah berkumpulnya jamaah di Arafah. Mereka wukuf di sana, berdzikir mengagungkan Allah, berdoa, dan memohon ampunan kepada-Nya hingga matahari terbenam. Dahulu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisi ibadah di Arafah dengan berkhutbah, memberi nasihat kepada para sahabatnya. Tempat beliau berkhutbah tersebut sekarang dibangun sebuah masjid yang diberi nama Masjid Namirah. Sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, umatnya saat ini pun mencontoh beliau dengan mengadakan khutbah di tempat yang sama, di Masjid Namirah Selama 34 tahun ini, jamaah haji di seluruh dunia menyaksikan sosok laki-laki yang sama, yang berkhutbah di Masjid Namirah pada hari Arafah, memberi nasihat kepada umat Islam dunia tentang agama mereka. Beliau adalah mufti agung Kerajaan Arab Saudi, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah alu Syaikh hafizhahullah. Masa Pertumbuhan Sang Mufti Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah alu Syaikh lahir di Kota Mekah pada tahun 1941. Dilihat dari sistim yang berlaku di kerajaan Arab Saudi, Syaikh Abdul Aziz berasal dari keluarga yang terpandang, keluarga yang dikenal dengan keshalehan dan keilmuan. Karena ia merupakan cucu dari Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, seorang ulama yang turut memiliki andil besar mendirikan Kerajaan Arab Saudi. Saat berusia 8 tahun, Syaikh Abdul Aziz kecil telah menjadi seorang anak yatim. Ayahnya wafat meninggalkannya. setelah itu, ibunya lah yang mendidik dan membesarkannya. Meskipun single parent, sang ibu berhasil mendidik putranya untuk menghafal Alquran. selanjutnya di hal 3
Buletin Dakwah
Wudhu adalah salah satu cara mensucikan anggota tubuh dengan air. Seorang muslim diwajibkan bersuci setiap akan melaksanakan shalat. Berwudhu bisa pula menggunakan debu yang disebut dengan tayammum. Air yang boleh digunakan untuk berwudhu : Air hujan, Air sumur, Air terjun, laut atau sungai Air dari lelehan salju atau es batu, Air dari tangki besar atau kolam. Yang mendasari Wudhu adalah: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu serta basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki.” (Q.S. Al-Maidah : 6). - Memulai wudhu’ dengan niat. - Tasmiyah (membaca Bismillah) Beliau memerintahkan membaca bismillah saat memulai wudhu’. Beliau bersabda: Tidak sah/sempurna wudhu’ sesorang jika tidak menyebut nama Allah, (yakni bismillah) (HR. Ibnu Majah, 339; Tirmidzi, 26; Abu Dawud, 101. Hadits ini Shahih, lihat Shahih Jami’u ash-Shaghir, no. 744). Lafazh Bismillah disini adalah “Bismillah“, bukan “Bismillahir rohmaanir rohiim” - Mencuci kedua telapak tangan Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencuci kedua telapak tangan saat berwudhu’ sebanyak tiga kali. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga membolehkan mengambil air dari bejana dengan telapak tangan lalu mencuci kedua telapak tangan itu. (HR. Bukhari-Muslim) - Berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung - Membasuh muka - Membasuh kedua tangan sampai siku Menyiram air pada tangan sampai membasahi kedua siku, Allah swt berfirman: - Mengusap kepada, telinga dan sorban Rasulullah mencontohkan tentang caranya mengusap kepala, yaitu dengan kedua telapak tangannya yang telah dibasahkan dengan air, lalu ia menjalankan kedua tangannya mulai dari bagian depan kepalanya ke belakangnya tengkuknya kemudian mengambalikan lagi ke depan kepalanya. (HSR. Bukhari, Muslim, no. 235 dan Tirmidzi no. 28 lih. Fathul Baari, I/251) - Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki - Tertib Semua tata cara wudhu’ tersebut dilakukan dengan tertib (berurutan) muwalat (menyegerakan dengan basuhan berikutnya) dan disunahkan tayaamun (mendahulukan yang kanan atas yang kiri) [Bukhari-Muslim] Dalam penggunaan air hendaknya secukupnya dan tidak berlebihan, sebab Rasulullah pernah mengerjakan dengan sekali basuhan, dua kali basuhan atau tiga kali basuhan [Bukhari]
Abdul Aziz kecil berhasil menghafalkan kitab suci yang mulia itu pada saat berusia 11 tahun. Ibunya mendidiknya untuk cinta mendalami ilmu agama. Kemudian membina serta mendoakan sang anak agar menjadi pribadi yang mulia. Saat beranjak remaja, Syaikh Abdul Aziz mulai mengalami gangguan pada penglihatannya. Sedikit demi sedikit pandangannya berkurang. Akhirnya nikmat melihat benar-benar hilang darinya secara total saat ia menyelesaikan pendidikan pasca sarjana dalam bidang dakwah di Universitas Muhammad bin Suud, Riyadh. Di usia ke-19, Abdul Aziz Alu Syaikh mengenyam pendidikan di Fakultas Syariah Universitas Muhammad bin Suud. Di sana beliau memperoleh gelar pendidikan dalam bahasa Arab dan ilmu-ilmu syariat. Setelah itu, ia diangkat menjadi staf pengajar di lembaga-lembaga pendidikan di Riyadh dan di Fakultas Syariah, Universitas Muhammad bin Suud. Kemudian selama hampir seperempat abad menjabat sebagai imam dan khotib di Masjid Abdullah bin Imam Turki, Riyadh. Doa Ibu Yang Menjadi Nyata Tidak banyak yang tahu, ternyata salah satu yang sangat berperan dalam perjalanan kehidupan Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh adalah doa ibunya. Saat berusia 17 tahun, Syaikh Abdul Aziz remaja mulai mengalami gangguan penglihatan. Saat itulah ibunya menghiburnya, menasihatinya untuk bersabar dan tidak bersedih atas cobaan yang Allah berikan kepadanya. Ibunya berdoa, “Semoga Allah memberkahimu dan menjadikanmu memiliki peranan di dunia Islam”. Doa sang ibu, seolah-olah menjadi tenaga ekstra yang memacu semangat belajar Abdul Aziz muda. Ketekunannya kian bertambah dan terus bertambah. Ia juga memiliki semangat yang luar biasa mendakwahkan dan membina umat di sekitarnya. Sampai akhirnya, doa sang ibu benar-benar terlihat, anaknya yang Allah cabut kenikmatan memandang ini berdiri di tengah umat Islam di seluruh dunia berkhutbah di ritual ibadah yang mulia di hari yang mulia. Ya, beliau menjadi khotib di Masjid Namirah di hari Arafah. Syaikh Abdul Aziz yang kini berusia 73 tahun, pertama kali menyampaikan khutbah Arafah pada tahun 1402 H. Kemudian tugas tersebut terus beliau emban, bahkan selama mufti agung kerajaan dijabat oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah. Tidak hanya menjadi khotib di Arafah, keajaiban doa sang ibu pun
terus berlanjut. 34 Tahun Anaknya yang ia menjadi Berturut-turut doakan orang yang berdalam dakKhutbah di Arafah peran wah Islam ini di-
angkat menjadi mufti agung kerajaan menggantikan Syaikh Abdul Aziz bin Baz yang wafat pada 13 Mei 1999. Selain itu, beliau juga menyandang jabatan sebagai ketua dewan ulama senior dan komite fatwa Arab Saudi. Dahulu, dari tempat yang sama, di Masjid Namirah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan sekitar 100.000 orang sahabatnya pada haji wada’. Menasihati mereka tentang pokok-pokok ajaran Islam. Menasihati tentang mentauhidkan Allah dan berwasiat tentang ketakwaan. Karena takwa adalah parameter kemualiaan seseorang bukan yang lainnya. Khutbah Arafah Meskipun memiliki keilmuan yang mumpuni, Syaikh Abdul Aziz sama sekali tidak menganggap remeh tugas khotib Arafah yang dimanahkan kepadanya. Ia menyusun khutbah Arafah selama dua bulan. Setelah Ramadhan, ia menelaah semua khutbah yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada haji wada’. Kemudian menghadapkannya dengan permasalahan-permasalahan kontemporer yang dihadapi oleh umat Islam masa kini. Lalu memfatwakan solusi ideal yang hendaknya ditempuh oleh kaum muslimin. Satu bulan sebelum prosesi haji, di bulan Dzul Qa’dah, beliau mengadakan diskusi dengan para ulama senior lainnya tentang masalahmasalah kontemporer di dunia Islam. Beberapa hari sebelum prosesi haji dimulai, beliau –semoga Allah menjaganya- menghafalkan teks khutbah yang sudah ia susun. Kemudian mengulang-ulangnya beberapa kali. Diceritakan bahwa beliau sangat sedikit tidur menjelang khutbah Arafah dan tidak juga makan sebelum berkhutbah. Saat berkhutbah, beliau benar-benar menghayati apa yang ia sampaikan. Demikian juga saat berdoa di hari mulia itu. Dengan penuh ketulusan beliau panjatkan doa untuk kebaikan umat Islam di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, topik utama khutbah-khutbahnya fokus pada pemurnian ajaran Islam dan perbaikan umat Islam serta menjelaskan posisi tegas Islam melawan ekstremisme dan terorisme. Isu utama di dunia Islam semisal Palestina dan Suriah juga menjadi topik besar lainnya yang tidak luput dari perhatian beliau. * Sumber: saudigazette.com.sa Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07) Artikel www.KisahMuslim.com
Mengenal Islam Lebih Dalam | 3