2 minute read
REFLEKSI: SANTO YOSEPH DARI NAZARETH
from Frater CMM 2021/2
by CMM Brothers
ST. YOSEPH DARI NAZARETH
Paus Fransiskus telah menetapkan tahun 2020-2021 di bawah bimbingan dan perlindungan spiritual St. Yoseph. Pada peristiwa ini ia menulis Surat Apostolik dengan judul ‘Patris Corde’ (Berhati Bapa). Dalam suratnya, Paus Fransiskus menyebutkan 7 karakteristik dari St. Yoseph:
Advertisement
1. Bapak yang mencintai
Sebuah tradisi yang telah berlangsung lebih dari empat puluh tahun bahwa setiap hari Rabu, Paus Fransiskus membacakan doa sebagai berikut: “Bapak Yoseph yang mulia, tak ada yang mustahil bagimu, bantulah aku di kala menghadapi penderitaan dan kesulitan. Di bawah perlindunganmu aku menyerahkan segala kesusahan dan persoalan serius. Jangan abaikan permintaanku, karena engkau bisa melakukan segalanya dengan Yesus dan Maria. Tunjukkan kepadaku bahwa kebaikan dan kekuatanmu tiada taranya. Amin.”
2. Bapak yang lembut dan penyayang
“St. Yoseph mengajarkan kepada kita bahwa di tengah badai kehidupan, kita harus tetap berani membiarkan Tuhan untuk mengarahkan jalan kita. Terkadang kita mau berjalan sendiri, namun Allah selalu melihatnya dengan pandangan yang luas.”
3. Bapak yang taat
“Dalam setiap situasi, Yoseph sendiri mengatakan “Ya”, seperti ketika Maria menerima Kabar Sukacita dan ketika Yesus berada di taman Getsemani.”
4. Bapak yang menerima
“Ia tidak mencari jalan pintas, namun menghadapi kenyataan dengan mata terbuka dan secara pribadi bertanggung jawab atasnya.”
5. Bapak yang berani
“Saya memandang St. Yoseph sebagai patron istimewa bagi orang-orang yang terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya akibat perang, kebencian, penganiayaan dan kemiskinan.”
6. Bapak yang bekerja
"Mari kita memohon kepada St. Yoseph Pekerja untuk menyampaikan kesungguhan niat kita bahwa baik orang muda, keluarga, siapa pun tak kehilangan pekerjaan!” dunia dari Bapa surgawi, yang menerbitkan matahari bagi yang baik dan yang jahat, dan menurunkan hujan kepada yang adil dan yang tidak adil. Dan menjadi naungan bagi yang mengikuti Putranya.”
St. Yoseph sedang membuat sebuah perahu. Detailnya adalah sebuah hiasan di gereja Roh Kudus Salamanca, Spanyol.
Yoseph yang tenang
Keheningan menyelimuti segalanya tentang Yoseph. Ini adalah sebuah aura dari kedalaman kontemplasi. St. Yoseph selalu bersatu dengan Allah dan mengandalkan peran-Nya, baik dalam pekerjaan harian maupun pada saat istirahat. Ia mengingatkan kita akan keutamaaan batin dan hidup kontemplatif.
Gambaran St. Yoseph bagi kita adalah seorang pekerja yang tenang, juga yang menderita dalam ketenangannya. Ia tak mengeluh dan tak memarahi Tuhan dengan berkata: “Mengapa Engkau melakukan ini, mengapa kami harus melarikan diri ke Mesir?” Sebaiknya kita bertanya pada diri kita sendiri: “Apakah saya cukup memiliki keheningan dalam hidup? Apakah saya cukup meluangkan waktu untuk berdoa? Apakah saya berbicara dusta, menggosip atau memfitnah? Atau, apakah saya sungguh mengikuti St. Yoseph, yang memiliki integritas dan ketenangan?”