2 minute read

PERCAKAPAN PERSAUDARAAN

Next Article
LIHATLAH SESAMAKU

LIHATLAH SESAMAKU

WAWANCARA PERSAUDARAAN DI RUMAH PERAWATAN JOANNES ZWIJSEN

“Wawancara Persaudaraan” di komunitas Frater CMM - Rumah Perawatan Joannes Zwijsen, Tilburg, telah dilakukan beberapa kali dalam setahun dengan tema yang dibawakan oleh salah seorang frater. Pada musim panas tahun 2022, muncul pertanyaan bagaimana sebagai frater lansia, mereka bisa memberi kontribusi untuk misi Kongregasi. Pertanyaan ini dipicu oleh rumusan baru tentang Misi Kongregasi. (lht. hal. 2 dari edisi ini).

Advertisement

Di komunitas Joannes Zwijsen ada sekian frater yang pernah diutus ke luar negeri sebagai misionaris dan saat ini menghabiskan masa pensiun mereka di Belanda. Bagaimana mereka mewujudkan misi Kongregasi pada tahap kehidupan mereka saat ini?

Saling memperhatikan

Di rumah perawatan, para frater tinggal bersama dengan para penghuni lainnya, di mana mereka bisa makan, berdoa dan berdialog bersama. Beberapa di antaranya masih mempertanyakan apa yang masih bisa dilakukan. Sebagai misionaris yang bekerja di negara lain, mereka mendapat tugas yang jelas. Namun, hanya menunjukkan perhatian satu sama lain dalam keseharian hidup juga merupakan cara menjalankan misi Kongregasi. Ini dialami sebagai sebuah kesempatan untuk memberi kontribusi pada misi. Selain itu ada lebih banyak kesempatan untuk hal-hal yang sebelumnya tidak pernah atau hampir tak pernah mereka dapatkan: tetap kontak dengan keluarga, menulis surat, dan sungguh-sungguh memperhatikan rekan sesama.

Sebagai misionaris barangkali semakin jelas bagaimana kita mendukung orang lain, namun sebagaimana dikatakan oleh seorang frater: “Kita adalah satu keluarga di komunitas Joannes Zwijsen ini, kita berbagi kehidupan dengan yang tua, sakit atau yang cacat; ini saja merupakan dorongan untuk mempertahankan yang terbaik dengan berbelas kasih.”

Penjaga warisan

Seorang frater mengakui bahwa awalnya penderitaan Kristus tidak begitu berarti baginya sebagaimana terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Gangguan fisik membuatnya sulit untuk beraktivitas. Bahkan perjalanan singkat menuju ruang tamu membuatnya seakan kehilangan lengan dan kaki. Meskipun demikian, Ruang tamu para frater di rumah perawatan Joannes Zwijsen (foto: 2020).

ia melihat sebuah panggilan untuk dirinya sendiri dan untuk rekan-rekan frater: sebagai frater lansia mereka bisa meneruskan pengetahuan dan pengalaman mereka kepada rekan-rekan frater yang lebih muda. Mereka - bisa dikatakan - adalah penjaga warisan frater.

Frater seumur hidup

Frater Caspar, pemimpin komunitas dan penghuni termuda, secara singkat mengutip beberapa reaksi positif dan menghangatkan dari para pengasuh yang mengurus para frater. Tanpa ragu ia mengatakan bahwa suasana menyenangkan di rumah perawatan Joannes Zwijsen adalah karena kehadiran para frater dan suster, yang membuatnya berbeda. Menjadi frater untuk seumur hidup, bahkan telah memasuki pensiun sekian lama.

Christianne van de Wal, Anggota Asosiasi, Belanda

This article is from: