COKELAT MAGAZINE #01

Page 1

cokelat Majalah Triwulan CSP

Tips Manajemen pembibitan

Perempuan dalam dunia kakao

Petronela, antara kakao dan rumah tangga

Inspirasi

Bangga menjadi petani

Isu lingkungan Kakao-Sesuatu untuk menulis?

Arsip

Sejarah CSP


Catatan Editor Cover

Permulaan Baru Kami berusaha agar Majalah Cokelat memiliki informasi terkini bagi semua pelaku kakao, khususnya di Indonesia. Selamat datang di edisi perdana Cokelat, majalah triwulan CSP! Partama-tama kami ucapkan terima kasih kepada semua kontributor yang telah memberi “warna� pada halaman-halaman Cokelat. Terima kasih juga kepada semua pihak yang memberi masukan dan komentar pemikiran positif. Majalah ini merupakan pengembangan dari CSP Bulletin sebelumnya dan menjadi istimewa karena dukungan dari Anda semua. Semangat “Permulaan Baru� kami angkat sebagai isu utama dalam edisi kali ini, dan kami berusaha agar Majalah Cokelat memiliki informasi ter-

Tim Cokelat Kepala Editor: Najemia TJ Editor: Rison Syamsuddin Desain Grafis: Ilal Beneamata Finance: Dian Mirnawati Sultan

kini bagi semua pelaku kakao, khususnya di Indonesia. Untuk mereka yang berkegiatan langsung di perkebunan kakao, kami memiliki tips manajemen pembibitan yang dapat diaplikasikan di bulan-bulan mendatang. Kami juga mengulas singkat beberapa buku dan modul pembudidayaan kakao yang layak dijadikan referensi. Bagi yang baru saja mendengar tentang CSP, Anda tidak perlu khawatir karena kami juga memaparkan sejarah CSP. Terkait dengan isu keberlangsungan, terutama dengan lingkungan, kami mem-

Sekretariat CSP: CSP (Cocoa Sustainability Partnership) Gedung Graha Pena Lt. 8 No. 812 Jl. Urip Sumoharjo No. 20 Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. 0411 436 020 Email: info@cspindonesia.org CSP (Cocoa Sustainability Partnership)

perkenalkan salah satu terobosan baru, yaitu bagaimana memanfaatkan limbah Kakao, informasinya bisa Anda dapatkan di kolom Isu Lingkungan. Ada juga kolom khusus mengenai perempuan di dunia kakao, dan ulasan perjalanan yang bisa dinikmati sebagai wisata alternatif bagi pecinta kakao. Edisi perdana ini kami susun sebagai bentuk pelayanan yang (semoga) lebih baik. Edisi ini tentu saja masih jauh dari sempurna. Jika tampilan edisi perdana ini, belum sesuai dengan harapan Anda, maka jangan sungkan untuk memberi saran dan kritik. Dengan senang hati kami menunggu surat, email atau pendapat Anda di akun facebook kami. Semoga kami menjadi lebih baik. Selesai!

Najemia TJ

*Catatan: Tersedia 10 souvenir menarik dari redaksi untuk pendapat, saran dan atau Ki-Ka: Ilal, Dian, Rison, Mia.

Didukung oleh

kritik terbaik yang akan kami umumkan di edisi mendatang. Masukan anda kami tunggu sampai akhir Agustus 2012.


>>

WIM SPIERINGHS Koordinator Lapangan Asia, UTZ CERTIFIED.

apa kata mereka...

“Melihat dunia kita dari jauh, misalnya melihat dari planet lain ke bumi kita, misalnya dari MARS”

>>

PROF. SIKSTUS GUSLI Ketua General assembly CSP Indonesia.

HERWIN HARTAWAN Pemilik Ninanature Indonesia, Berkebun Kakao sejak 1989. “Desakan waktu untuk melakukan sesuatu pekerjaan atau kegiatan yang berarti bagi kehidupan kita” "Harapan akan sesuatu yang membawa keuntungan dan perubahan dari sebelumnya ke arah yang lebih baik, dengan tanpa meninggalkan dasar yang telah ada pada saat ini"

“Sesuatu hal yang bernilai, kreatif dan inovatif “

ARNIATY ZAKARIA Manajer Sustainability, Continaf.

“Pengembangan peningkatan pelayanan untuk pencapaian yang lebih baik” H. M. DAKHRI SANUSI Sekretaris Jenderal Askindo Sulawei Selatan, Ketua Pengurus Yayasan CSP.

"Selama itu baik dan di jalankan dengan benar, maka hasilnya akan baik"

“Kesempatan untuk melakukan perubahan” HISWATY HAFID Peneliti, Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR)

KANIS WONDA Ketua gabungan kelompok petani (GAPOKTAN) BEYA DANI 1, Kabupaten Jayapura, Papua.

>>

KUSNAN Manager ICS Papua, PT. Armajaro Indonesia

“Perbaikan karakter yang dibutuhkan untuk menuju masa depan yang lebih baik” Dr. Ir. H. Burhanuddin Mustafa, M.M. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan.

…tentang Permulaan Baru? “Kebijakan, tindakan dan atau implementasi yang tidak pernah terjadi sebelumnya dan mengarah ke hal yang lebih baik”

“Proses pencarian berdasar hal lama yang menghasilkan hal yang baru dan bisa dipertanggung jawabkan” ASTUTI Petani Kakao Aceh Tenggara

“Sesuatu yang harus dijalani dimana ada tantangan didalamnya dan target yang harus dicapai” DARNA ISMAIL Manajer Sertifikasi, PT. Mars Symbioscience Indonesia.

H. MUCHTAR BELO Kepala Dinas Perkebunan Sulawesi Barat. “Awal dari segala pekerjaan untuk mencapai tujuan baru”

cokelat


kontributor Catatan Editor Apa Kata Mereka

ISI

Surat dari Dewan Eksekutif

Para Kontributor Kami...

Ruud Engbers, Ketua Dewan Penasihat CSP / Country Manager, PT Mars Symbioscience Indonesia

>>

Arsip >> sejarah csp CSP Intern Inspirasi >> bangga menjadi petani Perempuan dalam Dunia Kakao >> petronela, antara kakao dan rumah tangga

<< Noel Janetski, Penasihat Teknis untuk Pengembangan Bisnis di PT. KokoSmart setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT. Mars Symbioscience Indonesia, yang berbasis di Makassar, Indonesia. Noel memiliki pengalaman lebih dari 33 tahun dengan Mars Incorporated di Research & Development, Personalia dan Organisasi, Komersial, dan Manajemen Umum. Berkebangsaan Australia, yang bergabung Mars Confectionery di Australia pada 1979, telah bekerja di Amerika Serikat, Eropa, Cina dan di Indonesia, di mana selama 16 tahun terakhir membangun bisnis Mars di sana dan mendukung pengembangan usaha kakao Mars dengan fokus khusus pada kakao berkelanjutan. Noel meraih gelar Magister Sains Terapan, Kimia dari Universitas Ballarat, Australia.

Kate Janetski. Managing Director PT. Community Solutions International. Menyelesaikan pendidikan di Ballarat & Clarendon College, Australia. Berkebangsaan Australia, kini bermukim di Kuta, Bali, Indonesia.

>> <<

Tips

Etih Suryatin, Program Manager, Swisscontact Indonesia. Dengan pengalaman Lebih dari 9 tahun di bidang perekonomian lokal - pembangunan sektor di Indonesia Timur. Memiliki pengetahuan mengenai masalah peningkatan kapasitas UKM, membuka akses untuk pasar bagi produk UKM, enabling business environment – EBE, sertifikasi produk, pembangunan ekonomi lokal, manajemen, serta monitoring dan evaluasi.

>> manajemen pembibitan- sambung pucuk Kegiatan >> konferensi kakao & kopi aceh 2012 >> pelatihan sertifikasi kakao utz >> sertifikasi kakao berkelanjutan

meningkatkan posisi petani

>> workshop sustainable yield module

rainforest alliance >> training of trainers (TOT) untuk penyuluh dan petugas dishutbun di sulawesi barat

Suharman, Program Manager SCPP Regional Sulawesi Swisscontact Indonesia. Pengalaman 8 tahun pada program pengembangan kakao , dan 15 tahun pada Rural Development.

>>

Muhammad Agra Putra Rivay, Fasilitator RA wilayah Sulawesi. Menyelesaikan study di Perlindungan Tanaman, Universitas Hasanuddin.

>>

Referensi Modul Pelatihan Catatan Perjalanan >> yang beda di mamuju Isu Lingkungan >> kakao - sesuatu untuk menulis?

cokelat

<<

Anton Muhajir, Bekerja paruh waktu sebagai coordinator Publikasi Veco Indonesia yang mengurusi website, media 4 bulanan LONTAR, media sosial, laporan popular dan publikasi lain. Juga sesekali masih bekerja sebagai wartawan lepas.

<< Heri Soba, wartawan Harian Suara Pembaruan dan saat ini adalah editor untuk liputan ekonomi sektor riil, yakni pertanian/perkebunan, perikanan, industri, dan perdagangan. Bekal liputan ekonomi pernah diperoleh dari beberapa pelatihan di International Institute for Journalism, Berlin, Jerman dan magang di Deutsche Welle. Aktivitas pria kelahiran Maumere, Flores, sebagai editor juga telah dilakukan pada sejumlah buku yang dihasilkannya, terutama terkait dengan isu bencana dan konflik. Kali ini, Heri menjadi Editor tamu Cokelat.


Surat dari Dewan Eksekutif Yang terhormat Anggota CSP dan Stakeholder Kakao Berkelanjutan Semester pertama 2012 telah menjadi begitu menarik dan menantang bagi Cocoa Sustainability Partnership kita. Menarik karena ada peningkatan kesadaran dan komitmen yang luar biasa terhadap kakao berkelanjutan, dengan proyek keberlanjutan yang baru dimulai di Indonesia misalnya proyek IDH / Swisscontact dengan Armajaro (Sulawesi Tengah), ADM (Sulawesi Tenggara) dan Nestle (Sulawesi Barat), VECO di Luwu, Amarta II, Swisscontact / VECO / Mars CDS di Flores dan proyek (sertifikasi )lainnya, dengan semakin banyaknya perkebunan yang menerima sertifikasi, Hal ini tentunya menjadi berita baik bagi petani kakao dan industri. Kita juga melihat peningkatan minat selama beberapa bulan terakhir dari berbagai pihak untuk bergabung di CSP, yang semakin menegaskan betapa pentingnya kita bagi perjalanan keberlanjutan Indonesia. Sayangnya, kantor CSP mengalami pertukaran beberapa personil yang tak terduga dalam 6 bulan terakhir ini. Pertama, Staff Komunikasi kami mengundurkan diri pada Februari dan pada bulan Mei, Sekjen kami mengundurkan diri. Najemia telah bergabung dengan tim sebagai Staff Komunikasi pada bulan Maret, dan proses perekrutan untuk Sekjen saat ini sedang dalam proses. Secara finansial, CSP dalam kondisi yang baik dengan catatan anggaran di tahun 2012 sebesar (USD 136.501), dan saat ini kami sedang mengerjakan anggaran untuk 2013. Saya berharap dan memiliki keyakinan kuat bahwa kita akan mendapatkan dana yang cukup untuk 2013 dan tahun-tahun mendatang, dengan dukungan dari semua anggota CSP. Silakan memberitahu saya jika organisasi Anda bersedia memberi dana untuk menjalankan CSP. Akhir kata, Dewan Eksekutif ingin mendorong semua anggota untuk bergabung pada pertemuan triwulanan CSP, sebagaimana CSP membutuhkan kontribusi aktif Anda untuk masa depan yang cerah para petani kakao. Salam,

Ruud Engbers Ketua Dewan Eksekutif CSP

cokelat


Arsip

CSP

Sejarah

Cocoa Sustainability Partnership (CSP) telah menjadi forum kerjasama stakeholder kakao yang memiliki tempat khusus tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dalam perkakaoan dunia. CSP melalui beberapa tahap sebelum menjadi seperti sekarang ini. NOEL JANETSKI bercerita perjalanan CSP. Pada Senin, 23 Januari, 2006, masa depan sektor

dan departemen pemerintah terkait, untuk mem-

kakao Indonesia berubah untuk selamanya.

berikan masukan kepada para pembuat kebijakan.

Pada hari tersebut, sejumlah stakeholder kunci

Keberhasilan dari proyek aliansi pertama ada-

sektor kakao, bertemu di kantor International Finance

lah mengumpulkan para stakeholder di Indonesia

Corporation (IFC) di Makassar, guna mendiskusikan

dan regional yang aktif “di lapangan” untuk berbagi

bagaimana mereka dapat bekerjasama lebih dekat un-

pengalaman dan ide-ide ‘lokakarya’ bagi peningkatan

tuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatannya secara

efektivitas di sektor kakao. Pertemuan regional ini, per-

efektif, efesiensi dan keberlanjutan jangka panjang

tamakali diadakan di Palawan, Filipina pada Juli 2005.

yang lebih baik. Di akhir pertemuan ini, Cocoa Sus-

Pengembangan

sektor

kakao,

juga

sangat

tainability Partnership (CSP) resmi dibentuk, dan era

dipengaruhi oleh penyiapan kerja yang dilakukan

baru dari kerjasama dan fokus kerjasama telah dimulai.

dipertengahan 2005 oleh World bank, dimana diren-

Pada kenyataannya, kebutuhan akan koordi-

canakan untuk memasukkan komponen kakao dalam

nasi pengembangan sektor kakao yang lebih baik

proposal proyek FEATI ““Farmer Empowerment through

telah disadari jauh sebelumnya. Dimana Gubernur

Agricultural Technology and Information” (Pember-

Sulawesi Selatan, pada tahun 2000 telah mendirikan

dayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian)

Cooperative Cocoa Development Centre (CCDC), dan

Tim proyek FEATI mengakui pentingnya kes-

di tahun 2001 sebuah peraturan juga disahkan untuk

ejajaran sektor pada isu-isu kunci serta solusi terbaik

mengumpulkan “biaya” Rp40/kg pada semua pengiri-

untuk pengembangan teknologi transfer dan pem-

man kakao dari Sulawesi untuk mendanai pengem-

berdayaan petani. Mereka juga melihat perlunya kemi-

bangan sektor kakao. Namun, karena CCDC kurang

traan pihak publik-swasta dalam pelaksanaan inter-

mendapat dukungan dari pihak industri dan Rp40/

vensi untuk perubahan dan pengembangan rencana

kg itu juga sebagian besar diserap ke dalam anggaran

untuk mengembangkan sektor ini secara bersama-

umum, efek jejaring dari inisiatif ini tidak bertahan lama.

sama. Sayangnya komponen kakao dari FEATI tidak

Pemerintah pusat pada November 2005 juga

diadopsi oleh Kementerian Pertanian, tetapi komu-

membentuk kelompok kerja multi-stakeholder guna

nikasi luas yang sudah pernah terjadi telah mem-

mempertimbangkan bagaimana sebuah Komisi Kakao

bawa para “pemegang kunci” pada hal yang sama.

Nasional atau National Cocoa Commission (NCC) dapat meningkatkan koordinasi sektor kakao. NCC, yang dibentuk melalui Keputusan Menteri Pertanian ini, kemudian digantikan oleh Dewan Kakao Indonesia yang terdiri dari asosiasi-asosiasi utama dari sektor kakao

cokelat

Keberhasilan dari proyek aliansi pertama adalah mengumpulkan para stakeholder di Indonesia dan regional yang aktif “di lapangan” untuk berbagi pengalaman dan ide-ide ‘lokakarya’ bagi peningkatan efektivitas di sektor kakao.


Maka

telah

diatur

dengan

baik

perte-

muan pada 23 Januari 2006, dan para pelaku sek-

Masa tersebut berakhir pada semester pertama tahun 2006.

tor kakao yang hadir dengan cepat menemu-

Kelompok kerja kedua diminta untuk mengem-

kan landasan bersama dan sejarah pun dibuat.

bangkan dan menyepakati cara terbaik untuk men-

Anggota awal dari CSP termasuk; Puslitkoka

transfer teknologi kepada petani kakao. Hal ini diakui

(ICCRI), Dinas Perkebunan Sulsel, Asosiasi Kakao In-

sebagai masalah serius, bahkan dari program bantuan

donesia (ASKINDO), Asosiasi Petani Kakao Indone-

sebelumnya, yang didanai oleh USAID “Success Alli-

sia (APKAI), IFC Pensa, BPTP Sulsel, PPSDAK Univer-

ance project” mengalami tingkat adopsi yang sangat

sitas Hasanuddin, dan Mars, tergabung , dengan

rendah dari petani yang telah mengikuti program se-

partisipasi dan dibawah perlindungan Komisi Kakao

kolah lapang. Sejumlah metode transfer teknologi

Indonesia

sedang dicoba oleh organisasi yang berbeda, dan

dan

Direktorat

Jenderal

Perkebunan.

“Technology Transfer Working Group” atau Kelompok Kerja Transfer Teknologi ini beranggotakan Disbun Sulsel, ASKINDO, APKAI, Mars dan alumni Success Alli-

Observasi sederhana seiring dengan pemahaman akan "ketahanan ekonomi", dan pembangunan keluarga merupakan motivator utama bagi petani kakao.

ance, yang diminta untuk mempelajari pembelajaran tersebut dan mengidentifikasi kunci keberhasilannya. Sementara "peluru perak" dapat tetap jauh dari kita dan kita tahu bahwa tidak semua petani kakao tergerak/ termotivasi dengan cara yang sama seperti yang lain, kelompok kerja ini dengan jelas mengidentifikasi bahwa "demonstrasi" adalah faktor penentu keberhasilan. "Otak seorang petani kakao ada di matanya" dan motivasinya didasarkan pada perumahan, makan, memberi untuk keluarganya, mendidik anakanaknya, memiliki "hand-phone" dan sepeda motor.

Kelompok ini menyetujui serangkaian kegiatan

Observasi sederhana seiring dengan pemaha-

kritis dan menetapkan tiga kelompok kerja. Kelom-

man akan "ketahanan ekonomi", dan pembangunan

pok Penelitian dan Pengembangan, yang dipimpin

keluarga merupakan motivator utama bagi petani

oleh ICCRI, termasuk UNHAS, BPTP, Ditjen Pekebunan,

kakao.Hal ini berarti bahwa penekanan pada saat ini

Disbun Sulsel, diminta untuk melibatkan organisasi

lebih banyak ditempatkan pada bagaimana menunjuk-

lain yang aktif "di perkebunan" untuk menyetujui dan

kan manfaat dari mengadopsi praktik tertentu selain

memprioritaskan isu-isu kunci yang dihadapi oleh

"pelatihan" dalam pengertian yang lebih tradisional.

petani kakao dan untuk mengembangkan dan me-

Sekolah lapang petani tetap menjadi hal yang

nyepakati satu set "Best Practices"-praktik terbaik un-

penting, tapi yang lebih penting adalah menunjukkan

tuk mengelola masalah tersebut. Mereka juga diminta

secara jelas hal apa saja yang menjadi contoh-contoh

untuk mengembangkan daftar semua kegiatan pe-

praktek nyata dari petani lainnya yang telah berhasil

nelitian yang dilakukan di Indonesia pada saat itu dan

mengubah bisnis kakao pertanian mereka. Hal ini sangat

untuk membuat prioritas jangka pendek dan jangka

penting untuk menciptakan visi, membuktikan manfaat

panjang untuk lebih meningkatkan "Best Practices."

untuk bekerja, baik dengan petani tua dan petani muda

Langkah ini mempresentasikan sebuah awal baru

untuk memastikan bahwa pertanian kakao memiliki

dalam menyamakan pemahaman stakeholder sek-

masa depan bagi kita semua yang menginginkannya.

tor kakao Indonesia pada masalah “sebenarnya” yang

IFC memimpin kelompok ketiga dalam kegiatan

sedang dihadapi oleh petani kakao dan menyiapkan

pengambilan dokumentasi guna memperkuat organisasi

suatu praktek terbaik yang dapat direkomendasikan un-

petani dan untuk menyaring kunci keberhasilan. Mereka

tuk bagi mereka yang bekerja di lapangan. Komunikasi

juga berusaha untuk mengidentifikasi kebutuhan organ-

selanjutnya difokuskan pada sektor produktivitas per-

isasi petani dan membuat daftar dari organisasi petani di

tanian, tanah, dan pohon kakao, dan penerapan prak-

setiap kabupaten sebagai target kegiatan yang lebih baik.

tek pertanian yang baik untuk pengelolaan hama dan penyakit. Dimana sebelumnya, banyak orang percaya bahwa masalah terbesar yang dihadapi oleh sektor ini adalah sistem Penahanan Otomatis AS (Amerika Serikat) bagi manajemen karantina, kurangnya fermentasi, dan plastik sleeving ("penyarungan") adalah solusi terbaik untuk mengontrol Penggerek Buah Kakao ("PBK").

cokelat


Pekerjaan ini dengan jelas mengenali

ganisasi publik dan swasta sekarang bekerja

peran penting yang dimainkan oleh kelompok

sama untuk memastikan keberlanjutan jangka

tani dalam memfasilitasi transfer pengetahuan,

panjang dari pertanian kakao di Indonesia.

pendanaan petani/sistem kredit, peningkatan kualitas dan peningkatan akses terhadap input pertanian dan pasar. Hal ini juga mengidentifikasi masalah mengenai belum berkembangnya kelompok tani di sektor kakao dan berapa banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan untuk memastikan bahwa masa depan petani kakao dalam mengelola pertanian mereka sebagai bisnis, dan hanya sebagai suatu kegiatan. Semua output ini telah dikomunikasikan secara luas selama tahun 2006 dan tumbuh sebagai sebuah pemahaman yang lebih

Kebutuhan akan kakao berkelanjutan yang bersertifikat juga meningkat dan sebagai wilayah yang memiliki kapasitas yang terus bertambah dan melampaui pasokan regional.

umum dari masalah dan solusi praktek terbaik, kegiatan mereka yang bekerja di lapangan menjadi lebih selaras dan fokus, dan sumber daya tambahan yang ada juga sangat men-

Hari ini, saat kita terus menghadapi isu

dukung. Program GERNAS dari pemerintah

masalah produktivitas pertanian yang rendah,

telah berusaha untuk membangun apresiasi

kualitas yang buruk dan perubahan iklim, kita

baru terhadap isu-isu terkait, dan juga banyak

juga mengakui peluang besar untuk sektor

LSM dan organisasi lainnya ikut bergabung.

kakao Indonesia sebagai permintaan global

Australian Centre of International Agri-

yang terus meningkat. Kebutuhan akan kakao

cultural Research (ACIAR) telah menjadi pen-

berkelanjutan yang bersertifikat juga mening-

dukung kuat CSP selama bertahun-tahun dan

kat dan sebagai wilayah yang memiliki kapasi-

sangat terlibat dalam identifikasi dan men-

tas yang terus bertambah dan melampaui paso-

validasi pohon kakao yang lebih baik untuk

kan regional. Dalam lingkungan yang memiliki

meningkatkan produktivitas pertanian kakao

tantangan dan kesempatan yang besar ini, kita

dan ketahanan terhadap hama dan penyakit.

dapat melihat kembali pada hari penting enam

Swisscontact, VECO dan Mercy Corps berga-

tahun yang lalu dengan bangga, bahwa se-

bung dalam tim transfer teknologi dan pem-

bagai sektor Industri, kita sekarang berada

berdayaan petani, telah menyetujui praktik

dalam posisi terbaik untuk memberikan keber-

terbaik di Flores, Aceh dan Ambon. Saat ini

hasilan yang berkelanjutan bagi kita semua.

semakin banyak Stakeholder di sektor kakao yang terlibat dengan CSP dan lebih dari 25 or-

Kantor CSP kini

cokelat


Perempuan dalam dunia kakao

Petronela memberi contoh kepada perempuan lainnya

PETRONELA, Antara Kakao dan Rumah Tangga

Bersama keluarga

Perempuan juga bisa ambil tempat di dunia kakao. ETIH SURYATIN mengisahkan.

”Ibu, sekarang saya tidak sendirian lagi untuk mengurus kebun dan bisnis kita. Dengan dukunganmu, saya yakin bisnis kita berkem-

“Awalnya saya marah dengan suami

dan ikut menyimak materi pelatihan yang

yang terlalu sibuk menjadi fasilitator kakao

diberikan fasilitator, yang juga suaminya. Se-

karena sering tidak ada di rumah untuk

tiap dua minggu sekali dia aktif bergabung

memberi pelatihan kepada petani lain. Saya,

dalam kelompok tani KSM Atefongan II untuk

selain mengurus kegiatan rumah tangga

bekerja sama dan saling tukar pengalaman.

juga harus menggantikan pekerjaan yang

“ Oh… ternyata banyak sekali yang

tadinya dikerjakan suami, seperti mengu-

harus dilakukan supaya kebun kakao kita tum-

rus babi dan kebun kakao. Sementara saya

buh baik,” bisik Petronela kepada rekannya

tidak tahu mengurus kakao yang benar,” ujar

Dengan pengetahuan yang terbatas,

seorang istri dari salah satu fasilitator kakao

Petronela mulai menjaga kebunnya supaya

di kampung Wolosoko, Desa Wolosoko,

tetap terawat, apalagi saat suami memberi

Kec Wolowaru,

Kabupaten Ende, Flores.

pelatihan di desa lain. Tetapi tidak banyak

bang” ujar Rius, panggilan akrab suaminya. Setelah beberapa kali teruji dan mengikuti jejak suaminya, Petrolena pun pelan-pelan mengajak dan mentransfer pengetahuannya kepada 18 istri anggota kelompok tersebut. "Saya mendukung dan bangga dengan istri saya yang bisa membantu mengembangkan bisnis kakao. Itu bisa dilakukannya selama menjadi ibu rumah tangga dan tidak mengorbankan keluarga” imbuh Rius penuh bangga. Apa yang dilakukan Petrolena sangat mwengembirakan dan patut ditiru

wanita

lainnya. Dukungan dan peran seorang wanita

Kakao merupakan sumber pendapatan

yang bisa dilakukan Petronela, takut salah

utama bagi keluarga Gregorius Bhoka. Seban-

dan bisa merusak kebun. Keseriusan untuk

yak 1.700 pohon kakao ditanam di kebun selu-

belajar pun terus muncul. Dia pun mengi-

ar 2 hektar (ha), dengan total produksi 1 ton per

kuti pelatihan dari suaminya tentang prak-

tahun. Hasil ini sudah meningkat dibanding-

tek budidaya kakao yang baik seperti pe-

kan (tiga tahun lalu) hanya 250 kg per hektar.

mangkasan, pemupukan, panen sering dan

Ibu Petronela Wunu (45 tahun) ada-

sanitasi - P3S, hingga praktek pasca panen

lah ibu rumah tangga dan petani dengan

yang baik. Kini, Petronela terlibat mengurus

4 anak yang masih duduk di bangku se-

kebun kakao dan bisnis baru pembibitan.

kolah. Setiap hari, sekitar jam 04.00, dia su-

Tekad Petronela membuat Gregorius

dah menyiapkan makan pagi untuk anak

pun dengan sabar mengajarkan teknik sam-

dan suaminya, mencuci dan membersihkan

bung pucuk dan pemeliharaan kebun bibit

rumah. Tidak banyak aktivitas yang dilaku-

yang baik. Walaupun sudah terbiasa memeg-

kan, kecuali pada musim panen membantu

ang pisau dapur, namun sangat sulit meng-

suaminya memetik dan membelah kakao.

gunakan pisau okulasi. Beberapa kali hampir

Tahun 2007, kesibukan mulai bertam-

terkena irisan pisau. Begitu pula saat memilih

bah setelah suami bersama 4 anggota kelom-

dan memotong mata tunas (entres), tidak

poknya menjadi fasilitator kakao. Kebun

semudah memotong sayuran. Namun, ke-

kakaonya dijadikan tempat pembelajaran

sulitan itu tidak melemahkan semangatnya.

daya kakao,” kata Petronela dengan semangat.

sesama petani. Petronela bersama ibu-ibu

Mencoba dan mencoba terus, hingga mem-

lain menyiapkan makanan dan minuman bagi

praktekkannya saat memotong kangkung

peserta pelatihan. Sambil menunggu makan,

di rumah. Alhasil, Petronela semakin trampil

sesekali mereka duduk bersama peserta

dan bisa mengelola kebun bibit sendiri.

“Apa yang dilakukan Petronela sangat mengembirakan dan patut ditiru wanita lainnya.”

cokelat

seperi Ibu Petronela Wunu dalam bisnis kakao keluarga membuahkan hasil positif. Hasil panen meningkat dari 250kg per ha menjadi 1 ton per ha sehingga pendapatan pun melonjak. Selain itu, mutu kakao membaik, dan pendapatan juga diperoleh dari penjualan bibit dan jasa pelatihan. Dampaknya, keluarga Petrolena bisa menabung lebih banyak untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang lebih tinggi, membeli sepeda motor untuk keperluan bisnis, memperbaiki rumah dan memenuhi makanan keluarga yang lebih baik. ”Saya senang bisa memiliki pengetahuan budidaya kakao. Harapan saya, ingin menjadi fasilitator, khususnya manajemen pembibitan dan pasca panen. Harapan lain, bisa terus mendapatkan pengetahuan baru tentang budi-


Inspirasi

Bangga menjadi Petani Ditengah kurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani kakao, dua lelaki ini tetap setia menekuni pekerjaan mereka. Cokelat berkesempatan bertemu dan berbagi. ‘HAM’ berbagi pengetahuan pembudidayaan kakao.

“Petani adalah pekerjaan yang mulia, jika dikerjakan dengan ikhlas”

Bagi HAM (sapaan akrabnya), kakao adalah

Sedangkan pupuk kompos yang dihasilkan belum

dunianya. Lelaki yang telah berusia 70an tahun ini,

mendapat tempat di pasaran luas. Hal ini disadari

sudah mengenal kakao sejak kecil. Ia belajar dari

karena masih kurangnya usaha-usaha untuk mem-

ayahnya yang juga petani kakao. Dari kebunnya

promosikannya. HAM berharap pihak-pihak terkait

seluas kurang lebih 2 hektar tersebut, ia dapat me-

bisa ikut berpartisipasi mendukung usahanya.

nyumbang sekitar 1,5 ton biji kakao per tahunnya.

Berbagai inovasi yang dilakukannya men-

HAM yang dikenal humoris, juga dipercaya

gundang rasa ingin tahu berbagai pihak un-

sebagai ketua kelompok tani SAMUSENGANA, Ke-

tuk datang belajar dan berbagi. Jika melihat

lurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Kabupaten

daftar buku tamu Samusengana yang terisi

Mamuju, Sulawesi Barat. SAMUSENGANA sendiri

dari semua komponen kakao baik pemerin-

diambil dari bahasa Mandar yang berarti ‘pasti di-

tah, industri, LSM, Akademisi dan forum petani

rindukan’. Sebuah asa dari 25 orang anggotanya.

sendiri, maka tak salah jika TEMPO meny-

Bersama kelompok taninya, HAM tidak

ematkan “Guru” kakao tanah Mandar padanya.

hanya memelihara kakao, tapi juga mengem-

“Tanaman cokelat selalu menepati jan-

bangkan integrasi ternak dan pupuk kompos.

ji. Dia berkata bahwa jika kita merawatnya

Untuk integrasi ternak, ia membangun kandang

maka

sapi disalah satu sudut lahannya dan menanam rumput

dia

akan

membalasnya

setimpal”

Kecintaannya pada kakao juga ingin dibag-

staria disekitar pohon kakaonya

inya kepada orang lain, terutama pada generasi

sebagai percontohan. Diharapkan usahanya ini

muda. Sayangnya, tidak satupun anaknya mengi-

bisa ikut memberikan andil dalam pasokan dag-

kuti jejaknya. Namun, hal ini tidak membuatnya

ing sapi untuk masyarakat. Tidak hanya dag-

surut untuk menginspirasi. Dia berharap suatu

ingnya saja, kotoran sapi pun diberdayakan.

hari lahan kakao miliknya dan kelompok tan-

Kotoran sapi digunakan untuk pengem-

inya dapat dikembangkan menjadi salah satu

bangan energi Biogas. Saat ini dikolong saung

tempat tujuan Agro wisata, dimana pengunjung

tani Samusengana yang dapat menampung

dapat belajar dan terinspirasi untuk membu-

kurang lebih 20 orang, terdapat satu mata kom-

didayakan kakao. Cita-citanya untuk mencip-

por yang bahan bakarnya menggunakan bi-

takan petani tangguh yang dapat menolong

ogas hasil integrasi ternak dilahan kakaonya.

dirinya sendiri terus akan diperjuangkannya.

Selain itu, kotoran sapi juga dicampur dengan limbah kakao seperti daun, batang dan kulit untuk diramu menjadi pupuk kompos. Usaha yang sedang dirintisnya ini, masih terkendala dalam penyediaan peralatan dan pemasarannya. Biogas masih membutuhkan dukungan peralatan agar bisa dinikmati banyak orang,

H. Abd. Malik HS

Bangga menunjukkan pupuk kompos yang dihasilkannya.

“Tanaman cokelat selalu menepati janji. Dia berkata bahwa jika kita merawatnya maka dia akan membalasnya setimpal”


2

1

3

1&3 Di perkebunan kakao yang dibanggakannya. 2. Pekerja yang membantunya.

“Saya tidak mau kerja kalau sedikit. Banyak saja belum tentu berhasil, apalagi kalau sedikit� Motto hidup yang dipegangnya

3 perempuan untuk bekerj setiap hari

telah membuat Umar (begitu biasa ia di-

dengannya. “perempuan itu lebih teliti

panggil) menjadi seorang petani tang-

dan perhatian. Makanya saya lebih per-

guh. Sejak ia mulai memutuskan untuk

caya mereka yang bantu� terangnya.

menanam kakao pada tahun 1987, ia

Adapun kunci kesuksesannya ada-

telah bekerja keras memajukan lahannya

lah mengikuti banyak pelatihan. Umar

dan kini telah menikmati hasilnya.Tidak

percaya bahwa petani harus pintar dan

tanggung-tanggung, lahan kakaonya yang

rajin

seluas 2 hektar ini menghasilkan sekitar

baik

7 ton pertahun. Hal ini sempat membuat

pemerintah maupun organisasi lainnya.

Bapak Wakil Presiden RI, Budiono berkun-

Menurut Umar, banyak petani yang

jung ke perkebunannya yang terletak

gagal atau menyerah ditengah jalan kare-

di Desa Sondong, kecamatan Kalukku,

na mereka tidak tahan menderita. Mereka

Kabupaten

Mamuju,

Sulawesi

mengikuti yang

pelatihan-pelatihan,

dilaksanakan

oleh

pihak

Barat.

hanya memiliki impian yang tinggi, namun

Ketekunannya juga membuat ia

usahanya masih kurang. Bapak yang pen-

dipercaya untuk menjadi ketua di kelom-

diam ini berharap agar para petani lainnya

pok tani INGIN MAJU yang beranggotakan

tidak menyerah dan terus berusaha untuk

25 orang. Usianya yang sudah mencapai 66

melakukan pemeliharaan yang terbaik

tahun tidak menghalanginya untuk mera-

agar hasil yang dicapai juga yang terbaik.

wat tanaman kakao yang kadang membutuhkan perhatian ekstra. Sayangnya pada tanaman yang dikenal di eropa sebagai tanaman dewa ini kadang membuatnya tidak bisa tidur tenang ketika hama atau penyakit

tanaman

sedang

melanda.

Umar terjun langsung mengurusi kebun kakao yang ia sandingkan dengan kebun palawija seluas 3 hektar. Un-

Lahan kakaonya yang seluas 2 hektar ini menghasilkan sekitar 7 ton pertahun

tuk membantunya, ia mempercayakan

Umar Aco

cokelat


Manajemen Pembibitan

bagian h satu la a , s h la ada erengge bibitan kao. MCDC T m e p n ya ka ips. ajeme >>Man aripada budida latan berbagi t e d S penting ur – Sulawesi im Luwu T

Sambung Pucuk

PENGENALAN Manajamen pembibitan yang baik dengan menggunakan klon unggul melalui sambung pucuk adalah metode perbanyakan bahan tanaman yang subur, tahan terhadap hama dan penyakit, berproduktivitas yang tinggi dengan pertumbuhan yang lebih cepat setelah dipindahkan kekebun pada aktivitas penyulaman dan penanaman ulang / baru. LOKASI PEMBIBITAN Permukaan gan

akses

jalan,

pengembangan

tanahnya

rata

dekat

dengan

kakao,

berpagar

dan

tidak

sumber dan

air,

jauh

Tips

tergenang, berada dari

dekat pada

sumber

den-

kawasan penyakit.

KERANGKA DAN NAUNGAN PEMBIBITAN Bahan naungan yang sesuai untuk rumah pembibitan hendaklah memberi naungan antara 60–70% dari cahaya matahari, menggunakan plastik UV (Ultra Violet) yang bertujuan menahan sinar matahari sampai 30% dan dapat melindungi bibit dari serangan penyakit VSD serta kelebihan air pada musim penghujan, ukuran pembibitan tergantung pada keperluan bibit dengan ketinggian kerangka 2 sampai 3 meter, daun kelapa juga dapat digunakan disaat tertentu seperti saat penancapan biji dan penyambungan bibit. POLYBAG DAN PENGISIAN TANAH

system perakaran, akar mudah

Ukuran polybag tergantung

tembus, sehingga saat bibit mau

pada waktu yang dibutuhkan un-

dipindahkan, akan mudah stress

tuk menyimpan bibit di tempat

dan mengurangi daya tumbuh pada

pembibitan, untuk persiapan pena-

saat pindah tanam, juga polybag

naman dalam jangka waktu 6 bulan,

ukuran ini tanah pada polybag mu-

polybag yang harus digunakan ada-

dah pecah dan mengakibatkan bibit

lah berukuran 20 cm X 25 cm dan

menjadi layu dan akhirnya mati.

tidak dianjurkan menggunakan polybag yang kecil berukuran kurang dari 20 cm X 25 cm seperti 17cm X 20cm, hal ini akan berakibat buruk pada pertumbuhan dan perkembangan bibit, bibit akan kerdil dan lemah dampak lain terutama pada

cokelat


Tanah yang digunakan berasal dari tanah lapisan atas , tidak menggumpal, bersih dari akar-akar kayu dan batu, dan diberi pupuk SP-18 20 gr / polybag dan 4-8 per bedengan dan jarak antar bedengan 50-60 cm yang memungkinkan sirkulasi kita lebih leluasa baik saat perawatan hingga saat penyambungan bibit dilakukan. Polybag yang telah berisi tanah disiram rutin setiap hari selama 1-2 minggu mulai dari penaburan pupuk dasar ke polybag, penancapan biji hingga bibit siap tanam, kecuali saat penyambungan, penyiraman dihentikan 1 hari sebelum dan selepas penyambungan BENIH DAN PERKECAMBAHAN Benih dipilih dari buah yang unggul seperti dari klone M.01, M.04, M.06, hal ini bertujuan agar perkembangan bibit lebih cepat dengan mengambil biji pada bagian tengah buah, sisahkan 1/5 bagian pada kedua ujung buah, bilas biji hingga pulpnya keluar dan lakukan perendaman dengan larutan fungisida sebelum biji di semai pada dua lapisan karung. Biji siap ditancapkan ke polybag saat berkecambah dalam 1x24 jam, dengan ukuran 0.3-0.5 cm, dengan membenam ½ bagian kedalam tanah.

PERAWATAN DAN PENGAWALAN HAMA & PENYAKIT Lakukan

pengawalan

kan

insektisida,

don

pecah

fungisida

hingga

Pengawalan

bibit

gulma

hama dan siap

dan

folior untuk

sebaiknya

penyakit

dengan dipindah

dengan

secara

konsentrasi tanamkan

cara

regular 1:2:2

dengan

manual,

tanpa

dan

selektif

(0.001%,0.002%,0.002%), interval

sekali

menggunakan

dalam

dengan mulai 10

herbisida.

menggunasaat

kotile-

hingga

14

hari.

Untuk

keseraga-

man pertumbuhan, kotiledon yang lambat terbelah sebaiknya di bantu dengan menggunakan tangan, dan polybag yang berisikan biji yang mati segera di pindahkan, lakukan culling (pemisahan bibit sehat dan kerdil atau yang terserang hama dan penyakit) saat bibit berusia 1 bulan dan sesaat sebelum penyambungan dilakukan

PENYAMBUNGAN BIBIT Bibit (batang bawah) siap disambung pada usia bibit 2.5 – 3 bln. Digalakkan penyambungan dimalam hari, hal ini dimungkinkan untuk menghindari penguapan yang tinggi saat penyambungan dilakukan di sianghari, gunakan entries dari klon terpilih yang sehat dengan mata bagong 2-3 mata/stek, berwarnah hijau kecokletan sampai hijau tua. Jika entries diambil dari tempat yang jauh, lakukan packing dengan plastic atau pelepah pisang yang sebelumnya di lumuri dengan lapisan lilin di kedua ujung pangkalnya dan di semprot dengan larutan difungsida (0.001%). Alat dan bahan yang digunakan diantaranya pengikat (plastik es yang dibelah delapan) plastik es lilin berukuran 4 x 15 cm untuk sungkup, gunting pangkas, gunting kain, pisau okulasi, mata tunas dan batu asah. Penyambungan dilakukan dengan menyisahkan 5-8 helai daun dibawah pangkal sambungan yang bertujuan untuk penyambungan ulang jika sambungan pertama gagal, toreh batang bawah sepanjang 3-5 cm kemudian masukkan entries yang sebelumnya dibuat seperti tombak sepanjang 3-5 cm. lalu di ikat sampai salah satu sisi rapat sempurna, lalu sungkup dengan menggunakan plastic es. Kemudian diikat dari atas ke bawah. Pada proses pengirisan entries, lakukan dengan hati-hati . Disaat sambungan sudah mulai tumbuh, 2-3 minggu, sungkup di buka, sementara

lakukan

pengawalan

hama

dan

penyakit

dilakukan

terus

menerus

se-

tiap 2 minggu hingga bibit berusia enam bulan saat bibit siap di pindah tanamkan. Ongkos untuk menghasilkan satu bibit dengan kapasitas pembibitan 1000 bibit per periode pada periode I adalah sekitar Rp. 4.500.00 dan Rp. 2.050,00 pada periode II (dengan buruh).

cokelat


Dalam gambar proses dari awal sampai pada tahap penyaluran bibit.

cokelat


Kegiatan

Sertifikasi Kakao Berkelanjutan Meningkatkan Posisi Petani Posisi petani dalam peta perkakaoan memegang peran penting. ANTON MUHAJIR bercerita dari Country Forum Workshop Veco Indonesia

P

“Sertifikasi itu alat yang cukup ampuh bagi industri untuk mendukung petani,”

etani faktor utama dalam pengem-

pemasaran,

bangan rantai kakao berkelanjutan.

sekaligus meningkatkan harga komoditas.

Untuk itu, program pengembangan

memperluas

Menurut Yanti,

target

kakao

pasar,

merupakan

rantai kakao berkelanjutan harus bisa men-

salah satu produk yang potensial untuk

ingkatkan taraf hidup dari petani itu sendiri.

dikembangkan di Indonesia. Selain ka-

“Walaupun banyak stakeholder penting ter-

rena

libat dalam rantai kakao, petani tetap yang

karena Indonesia punya potensi untuk

paling penting,” kata Sitti Asmayanti, Sustain-

mengembangkan

besarnya

permintaan

pasar

komoditas

juga

dunia

ini.

ability Coordinator PT Mars Symbioscience.

Namun, pengembangan ini meng-

Yanti menyampaikan hal tersebut keti-

hadapi banyak tantangan, baik kualitas mau-

ka berbicara di depan sekitar 25 peserta Coun-

pun kuantitas. Saat ini sebagian besar pohon

try Forum Workshop VECO Indonesia di Bali,

kakao berumur lebih dari 15 tahun. Kesub-

28-29 Mei lalu. Kegiatan ini dihadiri peserta

uran lahan kakao pun semakin menurun. Aki-

dari lembaga swadaya masyarakat, organisasi

batnya, karena umur makin tua, lahan makin

petani, peneliti, pemerintah, dan pihak swasta.

tidak subur, dan nutrisi terus berkurang,

Menurut Yanti, yang berbicara me-

maka produktivitas pun terus menurun.

wakili perspektif swasta, karena petani mer-

Tantangan lainnya adalah semakin

upakan faktor utama dalam rantai kakao,

berkurangnya generasi muda yang men-

maka program pengembangan rantai kakao

jadi petani akibat tingginya urbanisasi

harus berorientasi kepada petani. Program

serta munculnya serangan hama pada

sertifikasi kakao berkelanjutan pun harus

biji dan pohon kakao. Menurut Yanti, tan-

dipahami sebagai salah satu upaya un-

tangan lain dalam pengembangan ran-

tuk meningkatkan posisi petani tersebut.

tai

“Sertifikasi itu alat yang cukup ampuh

kakao

sedikitnya

di

Indonesia

petani

yang

adalah

masih

berorganisasi.

bagi industri untuk mendukung petani,” kata

Untuk itulah, VECO Indonesia juga

Yanti. Melalui program sertifikasi ini, perusa-

terus memberikan dukungan kepada petani

haan pengolahan kakao termasuk PT Mars,

terutama peningkatan kapasitas dalam ber-

kemudian memberikan pelatihan peningka-

organisasi. Khusus untuk petani kakao, VECO

tan kapasitas petani. Salah satunya adalah

Indonesia mendukung organisasi petani

pelatihan internal control system (ICS) bagi

di Flores Timur (Nusa Tenggara Timur) dan

petani. Ketika petani sudah bisa melakukan

Polewali Mandar (Sulawesi Barat). Dengan

pengendalian kualitas kakao secara internal,

dukungan VECO Indonesia, petani-petani

maka mereka akan bisa mendapatkan ser-

kakao di wilayah ini bisa meningkatkan

tifikat sebagai produk kakao berkelanjutan.

produksi, mendapatkan harga lebih tinggi,

Sertifikasi produk berkelanjutan akan

sehingga kehidupan mereka pun lebih baik.

meningkatkan posisi tawar petani dalam

cokelat


Kegiatan

Konferensi Kakao dan Kopi Aceh

2012

Dengan mengusung tema “Kakao dan Kopi Aceh menuju Pasar Dunia”, Konferensi tahunan ini kembali digelar.Berikut laporan Cokelat! Selama dua hari (14-15 Maret 2012)

hubung sehingga diharapkan Aceh bisa

sekitar 300 undangan hadir dalam Konfer-

menjadi penghasil kakao terbesar di Su-

ensi Kakao dan Kopi Aceh yang diadakan

matera, dan ditingkat Nasional,” jelasnya.

di Hotel Hermes Palace. Even yang dis-

Pada hari pertama, diawali dengan

elenggarakan oleh Swisscontact dan IOM

penjelasan dari Kementerian Koordina-

ini, sukses menghadirkan para undangan

tor Perekonomian RI mengenai prospek

yang terdiri dari pihak pemerintah baik

pengembangan kopi dan kakao Aceh

Nasional maupun tingkat Regional, forum

menuju percepatan pembangunan agro

dan kelompok petani kakao dan kopi In-

industri dalam kerangka rencana aksi kori-

donesia, LSM, industri, trader dan media.

dor ekonomi Sumatera, yaitu Masterplan

Konferensi yang dibuka oleh Kepala

Percepatan Perluasan dan Pembangunan

BAPPEDA Aceh, Iskandar M.Si, diharapkan

Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.

akan menghasilkan terbentuknya dukun-

Pada sesi berikutnya, Dirjen Pengolahan

gan bagi kebijakan dari pemerintah pusat

dan Pemasaran Hasil Pertanian Kemente-

dan juga daerah. Terjalinnya kemitraan

rian Pertanian RI juga menjelaskan pen-

antara petani dan pembeli, peningkatan

ingkatan kualitas kakao dan kopi untuk

jiwa entrepreneur, dukungan pemerintah

memenuhi standar pasar global, kemu-

bagi industri untuk peningkatan produksi

dian disusul oleh Dirjen Perdagangan Luar

dengan mutu yang berstandar nasional

Negeri Kementerian Perdagangan RI, yang

Indonesia dan bisa masuk ke pasar global.

membahas mengenai kebijakan dan regu-

Konferensi ini merupakan bagian

lasi ekspor kakao dan kopi terkait dengan

dari program Fasilitas Pendanaan Pemban-

krisis ekonomi dan pasar Amerika-Eropa.

gunan Ekonomi – Economic Development

Selain itu, Deputi Bidang Pengembangan

Financing Facility (EDFF) yang didanai Multi

Ekonomi dan Usaha Kementerian Pem-

Donor Fund melalui Kementerian Pem-

bangunan Daerah tertinggal RI juga men-

bangunan Daerah Tertinggal (KPDT) yang

jelaskan strategi pengembangan komoditi

mana masih terus berlanjut sejak Juli 2010,

unggulan daerah. Kepala Bappeda Aceh

sebagaimana dijelaskan oleh

Manfred

juga hadir, turut memaparkan strategi

Borer, selaku Project Manager Swisscontact.

dan kebijakan perencanaan dan pem-

“Pemerintah dapat menjadi media peng-

bangunan pertanian yang berkelanjutan.


2 Selain pemerintah, hadir pula para peneliti yang mema-

Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menjelaskan mengenai strategi dan

parkan hasil penelitiannya, diantaranya dari ICCRI yang mengu-

kebijakan pengembangan pasar dan permodalan di bidang pertanian.

las mengenai penanggulan hama dan penyakit pada tanaman

Tak kalah pentingnya, pihak eksportir dan industri juga hadir sebagai

kakao dan kopi. UNSYIAH dan WCF juga turut membagi hasil ker-

pembicara, yang membahas mengenai peluang dan tantangan pasar

jasama penelitiannya tentang pengembangan penggunaan Tri-

domestik dan ekspor untuk pengembangan kakao dan kopi Aceh.

choderma untuk pengendalian hama penyakit pada kakao. Dan

Salah satu pencapaian signifikan dari kegiatan ini adalah re-

juga disusul pemaparan hasil penelitian kerjasama UNIMAL dan

komendasi Konferensi Kakao dan Kopi Aceh, dimana diharapkan

WCF mengenai penelitian dan uji coba klon unggul kakao Aceh.

Pemerintah Provinsi Aceh aktif mendorong pengintegrasian ko-

Hari pertama ditutup dengan kegiatan Coffee Cupping Ses-

moditas kakao dan kopi di dalam koridor ekonomi Sumatera, serta

sion and Brewing Method, dimana dijelaskan bagaimana menyajikan

bekerjasama dengan pihak terkait lainnya untuk memfasilitasi per-

kopi yang baik dan enak. Sesi ini menarik minat banyak peserta.

lindungan hukum melalui program sertifikasi pada kakao dan kopi.

Hari kedua dibuka dengan materi dari pemerintah Dae-

Forum Kakao Aceh dinilai penting untuk menjadi jembatan ker-

rah dan Lembaga Sertifikasi. Hadir membawakan materi Bupati

jasama kemitraan petani/masyarakat, pemerintah, sektor swasta

Kabupaten Aceh Tengah dan Bupati Kabupaten Aceh Tenggara

dan lembaga internasional. Selain itu, peran Multi Donor Trust Fund

yang menjelaskan komitmen dan strategi pemerintah kabupaten

(MDF) juga diharapkan dapat melanjutkan pendanaan program

dalam pengembangan komoditi kakao dan kopi. Di sesi selan-

pengembangan masyarakat melalui EDFF untuk kakao dan kopi di

jutnya Direktorat Jenderal HKI (Hak Kekayaan Intelektual) mema-

Aceh, disamping komoditas pertanian lainnya. “ Pergeseran orien-

parkan mengenai perlindungan komoditi kakao dan kopi, sedan-

tasi pendekatan program yang dilakukan MDF pasca tsunami di bi-

gkan Rainforest Alliance selaku lembaga sertifikasi menjelaskan

dang development program, dipandang penting karena mengacu

sertifikasi produk sebagai persiapan menuju persaingan pasar dunia.

pada pengembangan komoditas unggulan� Jelas Giri Arnawa, Ketua

Agenda berikutnya membahas mengenai akses financial, den-

Tim Perumus Rekomendasi Konferensi Kakao dan Kopi Aceh 2012.

gan menghadirkan pembicara dari BAPPETI, Bank Indonesia (BI) dan

Referensi Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu untuk Produksi Kakao Berkelanjutan: Panduan Pelatihan untuk Petani dan Penyuluh. Penerbit : Australian centre for International Agricultural Research Kode Publikasi : MN 131 (Indonesia) ISBN : 978 1 921531 91 0 (Print) 978 1 921531 92 7 (Online) Tanggal Terbit : 18/07/2008 Penulis : Dr John Konam & Yak Namaliu Divisi Penyakit Tumbuhan Lembaga Kelapa Kakao, Papua Nugini Dr Rosalie Daniel & Prof. David Guest Universitas Sidney, Australia. Ringkasan : Sebuah buku kecil yang membahas kesenjangan pengetahuan dalam produksi kakao. Pendekatan pengelolaan baru, berdasar praktik budidaya agronomis yang sehat dan strategi pengelolaan hama terpadu dan penyakit terpadu (PHPT), telah dikembangkan untuk membantu petani mengoptimalkan produksi kakaonya. Petani akan dapat mengharapkan hasil lebih tinggi secara nyata jika pendekatan ini diterapkan dengan lengkap dan benar. *Untuk Materi Kopian, silahkan menghubungi Sekretariat CSP

cokelat


Kegiatan

Pelatihan Sertifikasi Kakao UTZ Peningkatan Kesejahteraan Petani Kakao melalui Sertifikasi. Cokelat melaporkan pelatihannya.

Sertifikasi memberi peluang

lebih besar kepada petani

kakao untuk memasarkan hasil panennya di pasar internasional. Hal ini dimungkinkan karena sertifikasi memudahkan standarisasi kualitas yang diterima dunia. Salah satu badan Internasional yang memberikan sertifikasi adalah UTZ Certified. Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai program sertifikasi,

terutama pedoman pelaksanaan Ser-

tifikasi, maka UTZ bekerjasama dengan CSP menggelar Training Sertifikasi, selama 4 hari (9-12 April 2012) di Makassar. Pelatihan ini menggabungkan metode kelas dan kunjungan lapangan. Dua hari pertama, kegiatan dipusatkan di hotel Horizon Makassar dengan jumlah peserta sebanyak 33 orang yang berasal dari 30 Badan, institusi dan pelaku pertanian, khususnya di bidang kakao. Dihari ketiga, seluruh peserta bertolak dari Makassar ke Bantaeng, tepatnya di kelurahan Gantarang Keke, kecamatan Gantarang Keke. Dengan menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam, peserta kemudian mempraktekkan langsung bagaimana menginspeksi perkebunan kakao dalam program sertifikasi. Kelompok tani mandiri dan Sinar Ujung merupakan kelompok tani yang mendapat kunjungan dimana peserta dapat belajar langsung di perkebunan kakao mereka. Setelah kembali dari field trip, peserta me-review dan mendiskusikan temuan mereka dilapangan dihari terakhir. Diharapkan kegiatan ini tidak hanya berhenti setelah 4 hari, tetapi nantinya dapat ditindak lanjuti menjadi forum-forum kecil berkesinambungan dimana semua pihak khususnya petani dan para ahli pertanian dapat saling berkomunikasi, saling mendukung untuk meningkatkan kualitas kakao yang dihasilkan. Hal senada dengan apa yang dipaparkan oleh Angela Tejada Chaves dari UTZ. Seperti gayung bersambut, para petani juga menaruh harapan besar pada sertifikasi ini, Seperti yang dikatakan oleh Sarding, petani kakao asal Polman yang mengikuti pelatihan ini “UTZ bisa membantu pemerintah untuk mensejahterakan petani kakao�

“UTZ bisa membantu pemerintah untuk mensejahterakan petani kakao� 1. Angela Tejada di pelatihan sertifikasi UTZ 2-3. Eksplorasi kunjungan lapangan

cokelat


Kegiatan

Workshop Sustainable Yield Module

Rainforest Alliance

M. AGRA PUTRA RIVAY melaporkan untuk Cokelat.

Bertempat di Hotel Bambu, Poso, Sulawesi tengah, Rainforest Alliance (RA) melaksanakan kegiatan Workshop Sustainable Yield Module selama 2 hari, yaitu dari tanggal 15 – 16 Maret 2012. Workshop ini bertujuan mensosialisasikan materi Sustainable Yield Module yang disusun oleh RA, yang berisi tentang manajemen perkebunan sesuai dengan standar RA, bagaimana cara meningkatkan produktifitas yang berkelanjutan dan menghasilkan kualitas biji coklat yang baik. Selain pemberian materi didalam ruangan, kegiatan ini juga melakukan kunjungan

di

perkebunan

kakao

petani

dan

berdiskusi

langsung

mengenai

masalah

yang dihadapi petani dan membuat jadwal pelatihan 1 tahun ke depan di Desa Pendolo, Pamona Selatan yang akan dibimbing langsung oleh RA dan dibantu oleh ICCRI. Workshop ini diikuti 20 orang petani, meliputi perwakilan Mars, Dinas perkebunan dan Kehutanan Kab. Poso, dan ICCRI. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh fasilitator RA Sulawesi (Muhammad Agra Putra R), tetapi fasilitator skala Nasional (Agung Gede dan Intan Diani Fardinatri), dan Internasional (William Crosse, Edward Miller, dan Michelle Deugd). Diharapkan kegiatan ini nantinya mampu mencapai target yang telah dicita-ditakan.

TRAINING OF TRAINERS (ToT) UNTUK PENYULUH DAN PETUGAS DISHUTBUN DI SULAWESI BARAT SUHARMAN Melaporkan untuk Cokelat Project Nestlé Cocoa Plan yang diprakarsai

pelatihan ini, akan dilaksanakan pelatihan yang

oleh Nestlé Indonesia bekerjasama dengan Swiss-

sama bagi petani andalan dari kelompok tani atau-

contact, telah melaksanakan ToT keberlanjutan

pun desa yang terpilih guna selanjutnya diteruskan

produksi dan kualitas kakao pada tanggal 28 Mei

pada petani kakao di kelompok masing-masing.

– 3 Juni 2012 di Taman Wisata Hutan Jati, Kalukku,

Materi utama dari pelatihan ToT ini, ada-

Kabupaten Mamuju. Sebanyak 33 orang peserta

lah mengulas aspek teknis budidaya yang

yang mengikuti pelatihan ini, terdiri dari 29 orang

lebih mutakhir seperti teknis rehabilitasi dan

dari penyuluh dan petugas teknis Dishutbun Ma-

peremajaan

muju dan Majene, 1 orang dari mitra BT Cocoa,

hama dan penyakit, serta membahas menge-

1 orang dari Nestlé dan 2 orang fasilitator lapa-

nai standar mutu kakao. Selain itu, juga diulas

ngan Swisscontact. Dari total jumlah peserta ToT

mengenai dinamika kelompok untuk mem-

tersebut terdapat 7 orang peserta perempuan

perkuat kelembagaan petani dan upaya ke-

dan 26 orang peserta laki-laki. Kegiatan ToT ini

berlanjutan tanaman kakao melalui sertifikasi.

tanaman

kakao,

pendalaman

dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Barat

Dalam pelatihan Tot ini, tampak seluruh

Anwar Adnan Saleh dan juga dihadiri oleh Pro-

peserta sangat antusias dan memberikan respon

gram Director SCPP Swisscontact Manfred Borer

positif terhadap proses pelatihan meskipun be-

dan Arif Kartika perwakilan Nestlé Indonesia.

berapa bagian pelatihan sudah tidak asing lagi

ToT bertujuan untuk membangun kemam-

bagi peserta, namun karena tingginya seman-

puan dan keterampilan teknis terhadap upaya

gat berbagi pengalaman dan keterampilan dari

peningkatan produksi dan kualitas kakao secara

para peserta membuat proses pelatihan ini ber-

berkelanjutan bagi petani-petani di wilayah tu-

jalan baik dan memberikan hasil yang maksimal.

gasnya masing-masing. Sebagai tindak lanjut dari

cokelat


Ku n

jun

Homepage situs akan menyambut pengunjung dengan warna yang menarik, desain yang rapi bersih, gambar dengan resolusi tinggi, dengan menampilkan konten yang difokuskan pada misi kami untuk memberikan informasi yang akurat, memperkuat hubungan partner, berbagi pengetahuan dan keahlian dibidang pelatihan dan teknologi khususnya bagi keberlanjutan cokelat. Situs baru ini dibagi menjadi tiga bagian utama: Slideshow Selamat Datang di Website CSP, Anggota dan Rumah Kakao. Dengan pindah ke tata letak yang lebih bermitra, kami memungkinkan pengunjung

untuk mengakses informasi berdasarkan pilihan mereka sendiri serta memutuskan informasi apa yang menarik bagi mereka. Mitra kami saat ini dan calon mitra akan menemukan informasi tentang update dan aktifitas terakhir di CSP. Di Section News, Anda akan mendapatkan informasi dengan siapa saja CSP berkolaborasi dan menunjukkan sejumlah besar proyek dimana CSP ikut berpartisipasi dalam pendekatan yang berbeda tergantung pada mitra tersebut. Website CSP juga menampilkan jenis konten yang lebih beragam, yang terinspirasi oleh pengalaman kami, bahan-bahan materi dikumpulkan oleh tim besar yang

CSP (Cocoa Sustainability Partnership) Gedung Graha Pena lt. 8 No. 812 Jl. Urip Sumoharjo No. 20 Makassar, Sulawesi Selatan Telp: (0411) 436020 email: info@cspindonesia.org CSP (Cocoa Sustainability Partnership)

cokelat

gi

we

bs

ite

bekerja di Cocoa Sustainability Partnership (CSP). Anda akan menemukan konten ini, dalam Rumah Kakao dalam bentuk artikel, laporan, modul, publikasi, video dan presentasi. Website ini akan diperbarui secara teratur, dengan berita atau even, dan banyak lagi. Kami akan mendorong mitra kami untuk menghubungi kami melalui website dan mendaftar untuk newsletter kami. Jika Anda mengalami masalah menggunakan website baru atau jika Anda memiliki saran, silahkan hubungi kami di: info@cspindonesia.org

ka

mi


Catatan Perjalanan

Yang Beda

di Mamuju

Keindahan kota Mamuju terletak pada wilayahnya yang diapit oleh pantai yang indah, serta perbukitan yang ditutupi kakao. Pada saat merencanakan suatu perjalanan, kita biasanya membuat daftar tempat wisata yang harus dikunjungi di daerah tujuan nanti. Namun, tak ada salahnya untuk keluar dari kebiasaan. Merencanakan perjalanan ke kota Mamuju misalnya, dimana kota merupakan ibukota kabupaten Mamuju sekaligus ibukota Provinsi Sulawesi Barat yang baru terbentuk di 2004 memiliki pesonanya sendiri.

cokelat


Wisata Mama Cokelat Seperti kita ketahui bersama, cokelat

karena diberlakukan one door service dimana

yang terkenal kelezatannya berasal dari

semua kantor dinas Provinsi berada disatu

biji kakao dimana Mamuju merupakan

areal beserta dengan kantor Gubernuran.

daerah

penghasil

kuali-

Sambutan di kantor dinas terasa san-

tas yang tidak dipertanyakan. Maka tidak

gat hangat, bahkan saya mendapat seorang

salah rasanya jika menamakan eksplorasi

pemandu untuk menemani saya mengek-

Mamuju sebagai wisata Mama Cokelat.

splorasi lahan kakao. Layanan ini terbuka

Terdapat

1

3

Tidak susah memang untuk menemukannya,

kakao

banyak

dengan

kelompok

petani

untuk semua orang, hanya dengan meng-

kakao yang bisa dikunjungi di sekitar kota

hubungi pihak Dinas Perkebunan. Pemandu

Mamuju. Untuk mempermudah wisata kali

saya kali ini adalah Bapak Abdul Madjid SP.,

ini, tempat yang saya tuju pertama kali ada-

yang sehari-hari menjabat sebagai kepala

lah Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat.

UPTD Pembenihan Disbun Sulawesi Barat.

cokelat yang terkenal 2 kelezatannya berasal dari biji kakao dimana Mamuju merupakan daerah penghasil kakao dengan kualitas yang tidak dipertanyakan. Tempat yang pertama kali kami dising-

10.000, kita sudah bisa berelaksasi di kolam

gahi adalah the Nestlé Cocoa Plant, sebuah

renang dengan berlatar perbukitan yang

kebun percontohan kakao seluas kurang

sejuk dan indah. Sebuah cara menutup per-

lebih 3 hektar. Mengambil lahan di Desa Ta-

jalanan hari pertama yang mengasyikkan.

dui, Kecamatan Mamuju, Kebun ini merupa-

Di hari kedua, saya telah menjad-

kan proyek kerjasama Nestlé, IDH, PUSLIT-

walkan untuk melihat Mama Cokelat lang-

LOKA Jember dan Pemprov Sulawesi Barat.

sung

lahan

perkebunan.

Bersama

Untuk mencapai lokasi ini, hanya membu-

dengan Pak Madjid, kami menuju ke Ke-

tuhkan sekitar 25 menit dari pusat Kota Mamuju.

camatan Kalukku yang ditempuh kurang

Ditempat ini kita bisa melihat semua pros-

lebih 45 menit dari pusat Kota Mamuju.

es dan cara menghasilkan biji kakao, mulai dari

Di kecamatan Kalukku ini, kita bisa

pembibitan sampai proses pasca panen. Ada

langsung melihat pohon kakao yang terpeli-

juga fasilitator lapangan yang akan menemani

hara dengan baik. Hal yang membuat saya

setiap pengunjung, sehingga tempat ini tidak

terpesona adalah membayangkan bahwa

hanya cocok untuk pelatihan petani, tapi juga

coklat yang menggugah selera datangnya

layak sebagai wisata belajar bersama keluarga.

dari biji yang dihasilkan oleh pohon-pohon

Setelah menikmati waktu belajar yang

yang berderet teratur tersebut. Selain ten-

menyenangkan di Nestlé Cocoa Plant, saya

tang tanaman kakao, kita juga bisa melihat

tak melewatkan kesempatan untuk mendata-

bagaimana para petani memberdayakan

ngi Jordan Water Boom yang terletak di Gen-

sampah kakao, seperti kulit, batang dan daun

tungan, tidak jauh dari Nestlé Cocoa Plant.

menjadi pupuk kompos yang ramah lingkun-

Cukup dengan membayar tiket masuk Rp.

gan karena tidak menggunakan bahan kimia.

Indeks Gambar: 1. Kantor Gubernur Sulawesi Barat. 2. Jordan waterboom, Gentungan. 3. Nestlé Cocoa Plant Mamuju 4. Masjid Raya Mamuju

4

dari


Kali Mamuju

Sayangnya, belakangan ini beberapa lahan kakao di

Kunjungan ke Kota Mamuju juga kurang terasa lengkap

Mamuju dikonversi ketanaman lain, seperti kelapa sawit dan

jika belum mengunjungi Kali Mamuju. Kali sendiri diadaptasi

palawija. Hal ini terlihat dalam perjalanan dari Kalukku ke Kota

dari bahasa Jawa yang berarti sungai. Dapat terlihat adanya

Mamuju. Ketika dikonfirmasi dengan H. Muchtar Belo selaku

akulturasi budaya. Jaraknya yang lumayan dekat, hanya seki-

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat menge-

tar 10 menit dari pusat kota, membuat tempat ini ramai didata-

nai hal ini, beliau menjelaskan jika faktor ekonomi berperan

ngi pengunjung setiap harinya. Sayangnya, tempat ini belum

serta. “jika menanam tanaman sawit, masih memungkinkan

dikelola secara maksimal, terlihat dari sampah yang bersera-

bagi petani untuk menanam jagung dilahan tersebut. Hal ini

kan disana-sini. Padahal tempat ini memiliki potensi, terutama

tentu menguntungkan dari segi ekonomi� jelasnya. Selain itu,

pemandangannya yang hijau dan airnya yang sejuk dan jernih.

pemeliharaan ekstra yang dibutuhkan oleh tanaman kakao dibanding tanaman lain juga menjadi salah satu pemicunya.

Lahan kakao yang dikonversi menjadi lahan kelapa sawit

Potensi kakao Mamuju

cokelat


Eksplorasi Rasa Bagi penyuka Makanan laut, Kota Mamuju merupakan salah satu tempat yang bisa dieksplorasi kekayaan rasa hidangan lautnya. Kualitas ikan yang dipastikan segar membuat cita rasa seporsi Bau Piapi, Bau Minyanno, Bau Nitunu, Bau Nitapa atau apapun makanan khas daerah ini terasa begitu spesial. Kualitas ikan yang dipastikan segar membuat cita rasa makanan terasa spesial. Uniknya, setiap bersantap, semangkuk sayur bening berisi bayam, kacang panjang, dan labu yang dimasak secara simpel selalu menemani tanpa perlu dipesan. Bumbunya hanya berupa garam, penyedap dan irisan cabai. Tak lupa juga selalu ada irisan jeruk nipis menemani botol kecap dan sambal khas menu Sulawesi. Bantal dan Kendaraan. Bepergian pasti selalu berurusan dengan tempat penginapan. Tak perlu khawatir, karena kota Mamuju menyediakan bayak pilihan, mulai dari wisma sampai hotel berbintang dapat ditemui dengan mudah.

Kualitas ikan yang dipastikan segar membuat cita rasa makanan terasa spesial.

Untuk mempermudah dlam bepergian, kita dapat menggunakan TC Taxi, satu-satunya provider Taxi dikota Mamuju dengan 8 armada. Karena jumlah armada yang terbatas, saya sarankan anda mencatat no hp supir, sehingga anda dapat menghubungi mereka langsung. Kita juga dapat merental mobil seharian penuh dengan harga yang lumayan terjangkau. Pilihan ini sangat direkomendasikan untuk Anda yang berkeinginan untuk bereksplorasi sampai kedaerah sekitar Kota Mamuju. Bagaimana ke Mamuju Dari Makassar, ada 2 pilihan untuk bisa mencapai kota Mamuju. Pertama dengan pesawat, sekitar 45 menit dan kedua, dengan menggunakan bus, sekitar 12 jam. Jika memilih cara lewat udara, kita akan mendarat di Bandar Udara Ahmad Kirang yang berada di desaTampa Padang berjarak sekitar 35 km dari Kota Mamuju.

Bandar Udara Ahmad Kirang

Ada beberapa jasa pelayanan Bus antar provinsi yang dapat dipilih. Masing-masing menyediakan fasilitas selama perjalanan seperti selimut, bantal dan kursi yang tentu saja memprioritaskan kenyamanan. Salama Lamba’!

Perlu Diketahui: • Untuk menikmati wisata atau mendapatkan informasi potensi

tol minum yang dapat diisi kembali. Dibeberapa tempat ma-

kakao di Mamuju, Anda dapat menghubungi Abdul Madjid (Kepa-

kan, kita bisa mengisi kembali. Tawarkan untuk membeli air

la UPTD Pembibitan Disbun Sulawesi Barat) di 081342030490

minum dari tempat makan tersebut jika mereka tidak memi-

• Banyak orang yang menikmati liburan, tapi hanya sedikit yang mem-

liki layanan isi ulang. Cara ini jauh lebih bijaksana dibanding

pertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Beberapa tips

membayar secara tidak langsung pasokan sampah plastik du-

dikumpulkan Redaksi Cokelat dari beberapa sumber untuk keber-

nia. Jika Anda tipe orang yang hanya minum air mineral merk

langsungan ekologi (lingkungan dan makhluk hidup didalamnya).

tertentu, jangan khawatir, air gallon bermerk juga telah sampai

1. Memperhatikan sejarah, budaya dan adat istiadat penduduk

pelosok Indonesia. Air minum rebusan juga bisa menjadi alter-

lokal. Pelajarilah bahasa sopan santun daerah setempat, misalnya

natif, selama direbus dalam titik didih, air yang Anda konsumsi

bagaimana mengucapkan kata maaf dan terima kasih. Dengan

aman dan Anda bisa memiliki hidup sehat ramah lingkungan.

berusaha mempelajari, bahkan dengan kata-kata dasar, kita akan

4. Ketika hiking atau mengikuti jalan setapak lokal, hindari

dihargai masyarakat lokal, dan memperkaya pengalaman kita.

mengambil jalan pintas yang memungkinkan jalur baru: jejak

2. Peka terhadap budaya lokal dengan mengenakan pa-

Kita akan diikuti oleh banyak lainnya. Meskipun tindakan ini

kaian yang diterima. Menyadari sensitivitas masyarakat

mungkin tampak sangat kecil dibandingkan dengan proses ala-

untuk

dan

mi dari cuaca dan erosi, ketika dikalikan dengan beberapa ribu

tak

difoto;

lupa

selalu

bertanya

memperhatikan

terlebih

kebiasaan

dahulu,

setempat.

wisatawan setiap tahun, tindakan kecil ini menjadi cukup pent-

3. Usahakan membawa air minum sendiri/membeli air kemasan

warga

ing. Jika Anda tanpa sengaja merusak dinding atau saluran irigasi

saat kita bepergian. menambah jumlah sampah yang susah

saat sedang berjalan, pastikan Anda memperbaikinya, dimana

di daur ulang, karena Indonesia belum mampu mendaur ul-

tempat tersebut mungkin adalah mata pencaharian seseorang.

ang semua sampah plastik. Membawa air minum sendiri lebih mudah dari yang kita pikirkan, hanya dengan membawa bo-

cokelat

Selamat

mencoba!


InternCSP Pertemuan General Assembly Pertemuan General Assembly CSP dilaksanakan di Graha Pena Lantai 2, Makassar pada tanggal 12 Maret 2012. Dalam pertemuan triwulanan ini seluruh anggota CSP dan stakeholder kakao berkelanjutan berkumpul untuk membahas isu-isu strategis bagi kemajuan kakao, khususnya di Indonesia. Dihadiri oleh 30 peserta yang mewakili pihak pemerintah, industri, dan Lembaga Sosial Masyarakat, Ketua Dewan Eksekutif CSP, Ruud Engbers, dalam sambutannya menyampaikan perkembangan terbaru CSP termasuk kondisi sekretariat dan finansial CSP. Setelah itu, Ketua Farmers Empowerment and Sustainable Supply Working Group, A. Sitti Asmayanti juga melaporkan perkembangan dan pembahasan kelompok kerja yang dipimpinnya. Selanjutnya pertemuan ini dipimpin langsung oleh Prof. Sikstus Gusli selaku Ketua General Assembly CSP. Adapun agenda penting yang dibahas antara lain mengenai masalah sertifikasi, bibit SE dan pengaplikasian pupuk. Untuk masalah sertifikasi, peserta sepakat bahwa hal ini haruslah menguntungkan petani dan bersifat sukarela. Pemerintah dan LSM pun dihimbau untuk bekerja sama membantu petani dalam hal sertifikasi. Hal ini dipandang penting, karena petani seharusnya mengetahui betapa pentingnya sertifikasi yang diharapkan dipegang langsung oleh petani. Pembahasan SE menunjukkan bahwa masalah ini adalah masalah sensitif yang harus mendapat penanganan yang hati-hati.

Sedangkan untuk pengaplikasian pupuk, disepakati harus memper-

timbangkan produktifitas dan kualitas, dimana hal ini merupakan salah satu bagian manajemen tanah. Pada akhir pertemuan disepakati bahwa Kelompok Kerja CSP akan mendiskusikan lebih dalam mengenai proses Sertifikasi dan Manajemen Tanah. Kedua Kelompok Kerja CSP yaitu Farmers Empowerment and Sustainable Supply (FE and SS) dan Research & Development and Technology Transfer (R&D and TT) akan dilaksanakan 2 hari berturut-turut. Pertemuan GA ini diikuti dengan pertemuan Dewan Eksekutif CSP.

Pertemuan Kelompok Kerja CSP

tang keuntungan sertifikasi. Menimbang

Mengambil tempat di Graha Pena,

telah banyaknya penelitian mengenai isu

Makassar, R&D and TT melaksanakan ra-

terkait, maka kelompok kerja menyarankan

pat triwulan kedua pada tanggal 24 Mei

ntuk menghindari duplikasi penelitian dan

2012. Sebagai working group, R&D and

memastikan sinergi dari semua penelitian.

TT membahas masalah yang diamanat-

Agenda lain yang dibahas adalah

kan oleh General assembly ditambah den-

perkembangan pembuatan Manual Pelati-

gan isu-isu lain yang dianggap penting.

han Sertifikasi dimana kegiatan ini berada dibawah tanggung jawab FE and TT. Manual

Dalam pertemuan kali ini dibicarakan

ini diharapkan nantinya akan memudah-

mengenai fokus kelompok kerja dan renca-

kan fasilitator lapangan untuk membantu

na kegiatan, dimana disepakati untuk mel-

petani dalam proses sertifikasi. Pertemuan

aksanakan suatu pertemuan dengan para

ini juga tentu saja juga memasukkan shar-

peneliti dari Australian Center for Interna-

ing kegiatan dari masing-masing peserta.

tional Agricultural Research (ACIAR). Agenda menarik lainnya adalah sharing dari peserta

pertemuan dewan eksekutif CSP

yang berjumlah 11 orang, 3 diantaranya langsung datang dari Flores. Pertemuan ini juga ditambah dengan sharing pengalaman dari demplot pemupukan IFC yaitu mendongkrak produksi kakao melalui pemupukan. Keesokan harinya ditempat yang sama, kelompok kerja FE and SS juga menggelar pertemuan triwulannya yang kedua. Dengan peserta yang juga berjumlah 11 orang, kelompok kerja ini membahas mengenai perlu tidaknya penelitian ten-

* Pertemuan GA berikutnya: Rabu, 26 Sepetember 2012


Selamatkan bumi kita, karena satu-satunya planet yang memiliki cokelat.

Selamatkan kualitas kakao kita, karena satu-satunya penghasil cokelat di bumi.


Isu Lingkungan

Kakao-

Sesuatu untuk menulis? Potensi kakao sangat besar untuk dieksplorasi. KATE JANETSKI Berbagi pengalamannya. Orang-orang memberikan hadiah cokelat dan mengirim kartu

kulit kayu yang diambil dari sampah pemangkasan. Pemangkasan

ucapan satu sama lain untuk menandai acara-acara khusus serta seba-

sangat penting guna membentuk pohon yang ideal, memaksimal-

gai ungkapan tanda kasih sayang mereka. Sementara itu para pebisnis

kan produktivitas dan mengendalikan hama dan penyakit, tetapi

bertukar kartu nama untuk memperkenalkan diri, tapi tahukah Anda

petani kakao sering mengabaikan kegiatan penting ini. Kesem-

kesamaan yang terdapat antara cokelat, kartu ucapan dan kartu nama?

patan untuk menjual kulit kayu dari limbah pemangkasan, meru-

Kertas atau karton telah menjadi bagian dari kehidupan kita

pakan perangsang tambahan yang besar untuk memangkas, dan

sehari-hari, sejak orang Cina menemukan kertas pertama kali pada

memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga petani kakao.

abad ke 2 sebelum masehi, dan umat manusia telah memakan cokelat

Karena biasanya perempuan dalam pertanianlah yang bertu-

dalam satu bentuk atau lainnya untuk kesehatan dan kebahagiaan,

gas untuk melucuti dan menjual kulit kayu, biasanya pendapa-

sejak jaman suku Aztec, tetapi dari hubungan beberapa kemasan,

tan tambahan paling sering mengalir ke kebutuhan domestik.

mereka miliki sangat sedikit kesamaan dalam rentang waktu tersebut.

Dalam prosesnya sebelum menjadi kertas, kulit kakao ter-

Semua itu berubah ketika pada 2009 Community Solutions

lebih dahulu dibuat menjadi bubur, kemudian dicampur dengan

International (CSI), sebuah perusahaan independen yang berbasis di

kertas kerja daur ulang sampai 40% dan diproses menggunakan

Indonesia, menemukan cara untuk menggabungkan bagian-bagian

cara pembuatan kertas tradisional yang tidak banyak berubah se-

penting dari kehidupan kita sehari-hari ini dengan cara yang tidak

jak abad ke-2 Masehi, dimana Kasim Pengadilan Han Cina, Cai

hanya mengurangi tuntutan terhadap hutan kita yang berharga,

Lun, yang pertama kali menemukannya pada tahun 105 Masehi.

tetapi juga meningkatkan mata pencaharian keluarga petani kakao.

Dengan menggunakan serat alami kakao, yang biasanya terbuang, proses daur ulang kertas ini juga sangat ramah

Mereka menemukan Kertas Kakao!! CSI

sekarang

telah

berhasil

lingkungan karena prosesnya menghindari sama sekali pengmemproduksi

berba-

gunaan bahan kimia, sehingga kertas ini sangat aman dan

gai produk kerajinan kertas dan karton kakao dari kulit po-

baik

hon kakao. Bagian ini diambil dari sampah cabang yang

pada pembuatan kertas, petani kakao, dan keluarga mereka.

dibuang

dalam

proses

pemangkasan

pohon-pohon

bagi

konsumen,

lingkungan,

pengrajin

yang

bekerja

kakao.

Misi CSI adalah mengidentifikasi dan mengembangkan pe-

Tim CSI juga saat ini, mendorong dan melatih para petani un-

luang bisnis ekonomis yang dapat diadopsi oleh masyarakat, khu-

tuk memangkas pohon kakao mereka dengan benar dan membeli

susnya perempuan dan komunitas marjinal guna meningkatkan

cokelat


mata pencaharian mereka yang berkelanjutan dan jangka panjang. Solusi bisnis ini khususnya, diharapkan akan menambah nilai dalam membuat alur limbah atau mengembangkan aplikasi baru sebagai keterampilan atau sumber daya alam berkelanjutan yang tersedia di masyarakat. Produk baru, proses dan mekanisme pengembangan pasar akan dimaksimalkan bagi keuntungan financial dan sosial individu serta masyarakat yang terlibat dalam produksi dan juga meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan. CSI juga mengembangkan produk kertas kakao dan proses rantai pasokan yang terkait dengan cara memaksimalkan manfaat bagi petani kakao dan masyarakat daerah berkembang. CSI mengikutsertakan organisasi berbasis masyarakat dalam proses pembuatan kertas, rantai pasokan dan proses produksi, yang melibatkan sebagian besar wanita dari masyarakat petani atau daerah tertinggal. Dengan cara ini CSI mampu meminimalkan biaya tidak langsung dan memastikan bahwa bagian terbesar yang berasal dari hasil penjualan produk kertas kakao dapat sampai kepada orang-orang yang paling membutuhkan.

1

Saat ini, banyak orang berpikir tentang asal kertas mereka sebelum membeli.Berbagai hasil produksi kertas kakao saat ini meliputi: Boutique (halus dan cocok untuk pena ballpoint), Standard (siap cetak, digunakan dalam sebagian besar aplikasi termasuk cetak offset), Calendered (ideal untuk brosur dan materi cetakan lainnya), Cardstock (cocok untuk kartu nama, tanda pengenal, kartu ucapan, dll), dan Machine Finished (kertas 80gsm yang kuat & tahan lama, ideal untuk amplop, kop surat, kertas printer, buku catatan dll) Produk

kertas

kakao

dapat

dirancang

dan

disesuai-

kan dengan kebutuhan khusus pribadi atau bisnis Anda meliputi: notes dan bahan konferensi, jurnal yang termasuk kerajinan tangan kulit domba dan sapi asli, kartu ucapan, kartu nama, tag produk, pembatas buku dan bingkai foto. Saat ini, banyak orang berpikir tentang asal kertas mereka sebelum membeli. Mereka juga jauh lebih peduli tentang bagaimana kakao mereka diproduksi dan menuntut bahwa produk yang mereka beli diproduksi secara berkelanjutan. Mereka telah memahami dampak negatif dari penggunaan berlebihan hutan terhadap lingkungan kita, dan mereka mencari cara untuk meminimalkan, menggunakan kembali dan mendaur ulang kertas. Mereka juga memahami bahwa kakao dihasilkan oleh petani kakao yang umumnya berskala kecil, dan lebih banyak petani kakao miskin yang berjuang untuk mencari nafkah dalam kondisi sulit dimana produktivitas menurun dan meningkatnya tekanan hama dan penyakit pada kakao. Kertas Kakao menghubungkan titik-titik tersebut. Dengan menggunakan produk kertas kakao Anda dapat langsung mengurangi dampak lingkungan dari pilihan penggunaan kertas, secara

2 Gambar 1-2: Proses pembuatan kertas kakao

langsung meningkatkan pendapatan petani kakao untuk meningkatkan kesinambungan pertanian kakao dan mengkomunikasikan keprihatinan Anda pada teman, konsumen dan partner bisnis yang menerima hadiah, produk atau materi komunikasi Anda.

Saat ini, banyak orang berpikir tentang asal kertas mereka sebelum membeli.

cokelat


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.