Seandainya? “Zona waktu dijadikan satu� Kenapa zona waktu di Indonesia akan di jadikan Satu ? Berdasarkan wacana dan rencana dari pemerintah untuk menghapus pembagian zona waktu di Indonesia yang sekarang terdiri dari tiga zona waktu yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), yang mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Waktu Indonesia Tengah (WITA) yang mencakup wilayah Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Dan Waktu Indonesia Timur (WIT) yang mencakup wilayah provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Dimana masing-masing zona waktu memiliki perbedaan 1 jam. Seperti yang diberitakan pada media masa dengan tujuan utama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di tanah air. Karena dengan adanya tiga zona waktu jam kerja serta jam buka kantor antara penduduk Indonesia yang berada di pulau Sumatra-Jawa menjadi tidak sama dengan jam kantor penduduk yang ada di wilayah Indonesia sebelah timur seperti Sulawesi dan Papua. Misalnya penduduk di Jakarta dan sekitarnya baru masuk kerja pada jam 08:00 WIB sedangkan penduduk yang ada di kota Ambon masuk kerja pada jam 08:00 WIT. Jam 08:00 WIT waktunya setara dengan 10:00 WIB. Menurut jumlah jam kerja baik yang di bagian barat atau bagian timur jumlah waktu akan Media Sharing bersama
1
sama misalnya kantor-kantor pelayanan umum akan tutup pada jam 15.00 yaitu tujuh jam kemudian setelah jam 08:00. Tapi yang jadi masalah untuk transaksi bisnis misalnya penduduk yang berada di zona WITA misalnya Denpasar, baru bisa bertransaksi dengan penduduk yang ada di Jakarta setelah jam 09.00 WITA atau jam 08.00 WIB. Jadi mereka harus menunggu 1 jam setelah buka kantor. Sedangkan penduduk yang ada di zona waktu Timur misalnya Jayapura harus melakukan transaksi mulai pukul 10.00 WIT atau setara dengan jam 08.00 WIB. Penggabungan tiga zona waktu menjadi satu untuk kinerja masyarakat secara keseluruhan sebetulnya tidak ada pengaruh yang signifikan tapi untuk dunia perbankan terutama pasar modal, menurut sebagian para ahli banyak berpengaruh. Transaksi perbankan sendiri yang sudah internet banking nampaknya tidak ada pengaruh karena mereka sudah terbiasa melakukan transaksi selama 24 jam. Pasar uang juga yang menggunakan fasilitas online seperti forex nampaknya dari dulu tidak terpengaruh dengan adanya pembagian zona waktu tersebut. Menteri Koordinator Bidang perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan bahwa presiden menyatujui penyatuan zona waktu. Oleh sebab itu pemerintah kini sedang mempelajari rencana lebih dalam lagi.
Penyebabnya ?
Pemerintah ingin mensinkronisasikan waktu Indonesia dengan kekuatan ekonomi Asia, seperti Singapura, Taiwan dan Hongkong. Langkah besar yang diambil pemerintah ini salah satunya untuk dapat mengontrol kinerja pemerintah daerah. Pemerintah juga berharap hal ini akan menguntungkan industri perbankan di Indonesia Timur karena bank cabang Papua tidak akan berpengaruh pada oleh fluktuasi mata uang asing. Sumber : khabarsoutheastasia.com. Media Sharing bersama
2
Akibatnya ?
Seandainya zona waktu di Indonesia disatukan akan mempercepat pembangunan Indonesia Timur. Selain itu juga penyebaran edukasi akan lebih merata. Tercipta zona pasar yang sangat besar karena GMI+8 melingkupi banyak negara. Sedangkan untuk waktu sholat bagi yang beragama Islam, tidak ada perubahan yang terjadi dalam penentuan waktunya karena sholat dan puasa mengacu pada bulan dan matahari. Penghematan jumlah kerja dengan demikian akan menghemat keuangan yang diperuntukkan untuk belanja pemerintah. Sumber : ahmad_sudrajat.guru_indonesia.net.
Manfaat Penyatuan Zona Waktu Di Indonesia
K
epala Divisi Hubungan Masyarakat dan Promosi Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Edib Muslim mengatakan, salah satu manfaat penyatuan zona waktu adalah perdagangan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Komoditi Berjangka Indonesia akan lebih cepat dibuka dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. “Langkah ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena aktivitas ekonomi bisa dilakukan lebih dini setiap harinya,� kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Prasarana Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian Luky Eko Wuryanto di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Media Sharing bersama
3
Harapan Penyatuan Zona Waktu Di Indonesia
M
enurut Edib, dengan penyatuan zona waktu itu, Pembagian tiga wilayah yakni Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), Waktu Indonesia Timur (WIT) tidak lagi
dipakai. Zona waktu baru yang digunakan adalah sama dengan zona waktu yang digunakan Singapura dan Malaysia saat ini, yakni satu jam lebih cepat dari WIB. Selain itu juga akan menghasilkan efisiensi dan efektivitas antara wilayah barat dan timur. Karena, selama ini antara kedua wilayah tersebut ada perbedaan waktu dua jam. Dan diharapkan akan menambah transaksi perdagangan Rp 500 miliar sehari atau Rp 20 triliun dalam setahun serta untuk meningkatkan produktifitas nasional yang semula hanya terdapat 190 juta penduduk dalam zona WIB, bisa menjadi 240 juta. Dikutip dari Jakarta, KOMPAS.com.
@CyberMediaMagz cybermediamagz http://issuu.com/cybermediamagz Kritik & Saran : cybermedia@internetclub.or.id Contact Person : 08999226457
Media Sharing bersama
4