CYBER MEDIA BULLETIN TIM REDAKSI Pelindung : Dr. H. Hasan Abdul Rozak,SH., CN, M.M Pembina : Heribertus Yulianton, S.Si., M.Cs Penanggung Jawab : Gilang Raynaldi Pimpinan Redaksi : Noviyanto Editor : Sayogo Wibowo Layout : Agung Sulistyo Redaksi : Depertemen Internal Internet Club @CyberMediaMagz CyberMediaMagz
Salam redaksi Assalamualaikum wr.wb Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia Nya. Kami team redaksi majalah Cyber Media, kali ini menghadirkan sebuah Bulletin. Kami selalu berusaha untuk memberikan informasi yang bermanfaat, menarik dan mengembangkan ide-ide yang selalu memotivasi untuk berkreasi. Kali ini team redaksi Cyber Media menghadirkan sebuah Bulletin dengan tema “Light Fidelity”. Prediksi tecno di tahun 2016 yang dibahas dalam bulletin kami yaitu “Light Fidelity”, yang akan kami ulas dan disajikan menjadi info - info yang bermanfaat bagi para pembaca. Kami berharap dengan adanya Bulletin ini, dapat memberikan informasi yang bermanfaat. Dan meningkatkan daya minat baca masyarakat. Akhir kata , team Cyber Media mohon maaf apabila ada kesalahan baik perkataan maupun dalam penulisan. Kami menerima kritik dan saran dari para pembaca. Selamat membaca,
Wassalamualaikum wr.wb issuu.com /cybermediamagz
Hallo Sahabat Cymed, pada buletin kali ini kita akan membahas tentang
Light Fidelity(LIFI). Apa saja yang ada di Light Fidelity? Mari simak penjelasannya. Sebelum kita memebahas tentang LIFI, apa sih LIFI itu? adalah teknologi komunikasi nirkabel dua arah yang berkecepatan tinggi dan mirip dengan teknologi Wi-Fi yang memanfaatkan cahaya tampak.
Harald Haas Istilah ini pertama kali digunakan oleh Harald Haas dalam bukunya 2011 TED talk. Teknologi ini telah didemonstrasikan pada 2012 Consumer Electronics Show di Las Vegas menggunakan sepasang smartphone Casio untuk pertukaran data dengan menggunakan cahaya dari berbagai intensitas yang dilepaskan dari layar mereka , terdeteksi pada jarak hingga sepuluh meter.
Lalu bagaimana cara kerja Li-Fi? Cara kerja dari teknologi baru Li-Fi ini sangatlah sederhana. Anda harus memiliki sumber cahaya di salah satu ujung seperti LED, dan juga sumber cahaya lain seperti detektor foto (Light Sensor) di ujung lainnya. Begitu LED mulai bersinar, foto detektor atau sensor cahaya pada ujung lainnya akan mendeteksi cahaya dan diartikan sebagai biner 1. Bagaimana data akan dikirimkan melalui teknologi Li-Fi ini? Menyalakan cahaya LED dalam jumlah tertentu akan membuat sebuah pesan tertentu yang akan dikirimkan.
Kilatan cahaya tersebut kemudian akan ditangkap oleh detector cahaya yang akan menerima pesan yang disampaikannya tersebut. Sekarang, bayangkan jika ada beberapa LED dengan warna yang berbeda, berkedip bersama-sama dan membangun informasi yang sangat besar untuk dikirimkan secara sekaligus. Untuk saat ini bisa diperkirakan jika laser warna hijau dan laser warna merah digunakan secara bersamaan akan dapat mengirimkan data pada kecepatan 1 Gbps.
LiFi ini memiliki beberapa kelebihan seperti : - Luas spektrum transmisi yang lebih luas hingga 10.000 dari wireless fidelity yang berbasis gelombang radio. - LiFi juga mampu menyediakan konektivitas nirkabel di rumah atau di kamar tanpa takut terjadi kebocoran sinyal. - LiFi ini dapat mentransfer data dengan kecepatan mencapai 100 Gbps, berkali-kali lipat lebih kencang dibandingkan standar Wi-Fi tercepat saat ini (802.11ac) yang mentok hanya di angka kurang lebih 7 Gbps.
KEKURANGAN LI-FI Walaupun memiliki banyak kelebihan,teknologi LI-FI pun memiliki beberepa kelemahan dibanding sistem WI-FI konvensional. LI-FI yang diterapkan secara base station pada langit-langit ruangan membutuhkan direct line of sight atau pandangan langsung ke perangkat tujuan. Direct line ini ternyata juga harus dilengkapi receiver khusus, seperti koneksi infra red pada gadget jadul. Selain itu, perangkat tujuan ini tidak boleh dipindah-pindahkan atau cahayanya ditutupi karena bisa mengganggu transmisi data bahkan data tidak terkirim. Dari perkembangan yang ada, teknologi LIFI juga menyimpan banyak tantangan antara lain membutuhkan line of sight yang sempurna untuk mengirimkan data. Tantangan berat lainnya yaitu mengirimkan kembali data ke pemancar secara optimal.