NASIONAL
SENIN 10 MARET 2014
GARANSI NEWS
3
Ahmad Heryawan
Berpeluang Besar Jadi Capres dari PKS
I
MAM Budi Hartono Ketua Bidang Kebijakan Publik DPW PKS Jawa Barat, menilai Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) berpeluang besar menjadi calon presiden dari PKS. “Melihat kinerja sebagai Gubernur Jawa Barat, Kang Aher mempunyai peluang besar untuk jadi capres dari PKS,” kata Imam Budi Hartono Ia mengatakan sebagai pemimpin daerah terbesar di Indonesia, Ahmad Heryawan berpengalaman dalam menjalankan roda pemerintahan dan selama ini dia dianggap mensejahterakan masyarakatnya. “Untuk itu kami mendukung capres yang berasal dari J a w a
Barat,” ujar anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Dia mengklaim, Ahmad Heryawan akan memberikan semangat baru kalangan pemilih di Indonesia karena masyarakat jenuh dengan calon pemimpin nasional yang itu-itu saja. “Kalau Kang Aher terpilih maka akan banyak dukungan yang diberikan oleh partai lain,” klaim dia lagi. Ahmad Heryawan sendiri optimistis terpilih sebagai calon presiden PKS pada pemilihan presiden mendatang. “Kita harus optimistis bisa terpilih menjadi capres,” katanya. Dia mengaku telah menjalani persaingan penentuan capres di internal PKS dengan masuk 22 besar, kemudian lima esar dan sekarang tiga besar. “Saya sudah menjalani tahapantahapan di internal PKS dan sekarang menjalani uji publik untuk dinilai oleh masyarakat,” katanya. PKS telah melakukan Pemilihan
Rakyat (Pemira) dan menetapkan tiga kandidat capres yaitu Hidayat Nur Wahid, Anis Matta dan Ahmad Heryawan. Setelah pemilu legislatif akan ditentukan capres usungan PKS. (*)
Melihat kinerja sebagai Gubernur Jawa Barat, Kang Aher mempunyai peluang besar untuk jadi capres dari PKS. Sebagai pemimpin daerah terbesar di Indonesia, Ahmad Heryawan berpengalaman dalam menjalankan roda pemerintahan dan selama ini dia dianggap mensejahterakan masyarakatnya. IMAM BUDI HARTONO Ketua Bidang Kebijakan Publik DPW PKS Jawa Barat
Jabar Susun Raperda Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga GN-BANDUNG, Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Jawa Barat Netty Heryawan menghadiri Sosialisasi Raperda Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga di Hotel Newton Bandung, Kamis (6/3). Netty mengatakan jika berbicara mengenai keluarga maka dapat disebut sebagai sebuah institusi kecil dalam masyarakat. Sebuah keluarga juga merupakan awal dasar pembentukan karakter masyarakat sehingga dapat berkembangnya sebuah negara. “Pola faktor utama dalam proses pengasuhan terdiri dari budaya yang berhubungan dengan lingkungan, pendidikan orangtua walaupun pendidikan tinggi juga menjamin dapat mendidik anak dengan baik dan status sosial ketika terhimpit ekonomi maka tidak jarang timbul kekerasan,” jelas Netty.
Netty berharap penyusunan Raperda ini betul-betul dapat melingkupi pencegahan intervensi primer, intervensi sekunder atau pengurangan risiko seperti anak broken home, intervensi persial penanganan ditujukan kepada anak yang menjadi korban. Hal tersebut, menurutnya, harus melibatkan unsur masyarakat dan pemerintahan. Acara Sosialisasi Raperda Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga turut dihadiri oleh Asda Kesra Setda Prov. Jawa Barat Ahmad Hadadi, Kementrian Agama Prov. Jawa Barat diwakili H. A. Sukandar, Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan dan PA RI Tri Budi Arta, Ka. BP3AKB Prov. Jawa Barat Neni Kencanawati, Ka. BKKBN Prov. Jawa Barat Fathonah, Institut
Pertanian Bogor Prof. Euis Sunarti, Komisi C DPRD Prov. Jawa Barat Hj. Diah Nurwitasari serta OPD Kab/Kota Prov. Jawa Barat yang membidangi Pemberdayaan Perempuan. Hal senada dikatakan Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi, keluarga merupakan institusi dan tempat dimana dimensi atau aspek-aspek kehidupan utama berlangsung, oleh karenanya diperlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan dasar keluarga. Pengetahuan dan keterampilan dasar dalam keluarga akan menentukan arah dalam keluarga yang merupakan panduan dalam mencetak generasi berprestasi. “Pembangunan keluarga dapat mewujudkan keluarga berkuali-
tas yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah. Adapun ciri-cirinya yaitu sejahtera, sehat, maju, mandiri, memilki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” lanjutya. Ahmad Hadadi mengharapkan keluarga yang memiliki ketahanan akan mampu menepis segala permasalahan dalam keluarga serta dapat menyelesaikan segala pengaruh negatif dari luar. Pembinaan keluarga merupakan kondisi yang harus dipelihara dan ditingkatkan terlebih pada era globalisasi ketika arus teknologi informasi sangat deras dan mudah diakses. (*)
TP PKK Tandatangani MOU Percepatan Penganekaragaman Pangan
KETUA Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan menghadiri dan menandatangani MOU antara TP PKK dengan Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Mengenai Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, Kamis (6/3). Dalam sambutannya, Netty mengatakan adanya pendampingan dari pemerintah dapat menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan kemandirian dalam pangan. “Saat ini kita sudah menjadi follower mengkonsumsi makanan
dari luar yang diaggap meningkatkan status sosial. Padahal dengan memanfaatkan dan berdayakan
sumber pangan yang kita miliki, kita tidak perlu mengimport barang lagi,” tandasnya.
“Dengan adanya kerjasama dengan BPKD maka kita harus mengajak masyarakat untuk bermimpi, bantu masyarakat untuk mendesain atau membangun bagaimana mencapai mimpi, menentukan skala prioritas, konsistensi mendampingi masyarakat cara mencapai mimpi tersebut demi kemajuan dan kesejahteraan bersama,” harap Netty. Acara dihadiri oleh Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Prov. Jawa Barat Ahmad Hadadi, Ka. BPKD Prov. Jawa Barat Dewi Sartika, Aliansi Jawa Barat Sehat dan kader Limbasrangan Kab/Kota Prov. Jawa Barat. (*)