Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
Tabloid
Delik
Harga Rp 6.000,-
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013
24 Halaman
Riau
www.delikriau.com
Mengungkap Fakta dengan Investigasi
Adnan Buyung Nasution Dirumahkan Soekarno, Dipecat Soeharto
Berbahaya Baca Hal 8
Tuntut Janji
Mahasiswa Riau Bakar Lilin di Kantor PLN
Baca Hal 10 Prof. Dr. Ir. H. Sugeng Wiyono, MMT, I-PU
Beras Bulog
Rusak
Beredar di Kandis
Baca Hal 16
Dheni Kurnia
“ Profesi Wartawan Sebagai Sebuah Kegemaran“
Baca Hal Hal 24 16 Baca
SF Hariyanto
delikriau
Halaman
2
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Opini
Ungkap Fakta dengan Investigasi
Agama Dan Politik Moral Bangsa
Pojok Delik
Kegenitan
Oleh: Sarwan Kelana
SIAPA pernah menyangka, jembatan berwarna kuning yang diberi nama panjang, Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah dan diresmikan tepat pada peringatan hari ulang tahun Gubernur Riau Rusli Zainal, tanggal 3 Desember 2011 itu, masalahnya kini bagai lukisan yang centang perenang. Ikhwal kondisi fisik, ribuan pasang mata yang melihat setiap hari tak akan salah memandang ; ada anomali di sana. Anomali yang mengancam banyak nyawa. Sugiharto Pasti, tak ada yang pernah Pemimpin Redaksi berharap, nama Sultan kelima dalam urutan sultan-sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura yang pernah berkuasa di tahun 1780 sehingga 1782 itu ikut cacat karena dugaan cacat konstruksi yang kini dialami jembatan itu. Tapi, para penggagas nama panjang jembatan itu bisa lega, lantaran orang ramai lebih suka menyebutnya Jembatan Siak III. Bukan Jembatan Sultan. Apalagi Jembatan Kuning. Pilihan nama yang panjang, warnanya yang kuning, dan hari peresmiannya yang persis ditanggal lahirnya Gubernur Rusli Zainal, tentu saja tidak datang ujug-ujug – serta merta. Meski ada juga yang iseng bilang, peresmian jembatan itu tepat di hari ulang tahunnya Rusli sebagai “kegenitan” saja. Lantas ada kelompok ahli yang terusik dan peduli, lalu meneliti serta menguji ikhwal centang perenangnya bentuk Jembatan Siak III, tentu tak bisa dibilang sekedar “kegenitan”. Atau, saat sekelompok masyarakat mengajukan upaya hukum, menggugat mereka-mereka yang terlibat, rasanya jauh dari kesan “kegenitan”. Kita juga mafhum saat orang-orang mendugaduga, ada apa gerangan dengan Jembatan Siak III? Apa ada pat gulipat di sana? Kemana para penegak hukum? Mengapa tidak segera bertindak, seperti beringasnya mereka saat mengejar-ngejar pedagang kaki lima yang mengais rezeki hanya untuk mengisi perut sehari saja ? Rasanya, pertanyaan-pertanyaan sederhana itu normatif. Saat bermilyar-milyar uang rakyat digunakan oleh para pemegang anggaran, pantas saja rakyat bertanya-tanya. Rakyatlah yang membiayai ini semua. Dengan pajak dan retribusi. Siapa pernah menyangka, kalau rakyat sekarang menuntut rasa aman dan nyaman sebagai taken for granted atas kewajibannya yang telah dipenuhi kepada negara. Dan negara, selayaknya memberikan punishment kepada abdi-abdinya yang tak memenuhi kualifikasi. Tentu saja, tuntutan rakyat itu tak bisa disebut “kegenitan”.
Lensa Delik
“Kebangkitan suatu bangsa di dunia selalu bermula dari kelemahan. Sesuatu yang sering membuat orang percaya bahwa kemajuan yang mereka capai kemudian adalah sebentuk kemustahilan. Tapi, di balik anggapan kemustahilan itu, sejarah sesungguhnya telah mengajarkan kepada kita bahwa kesabaran, keteguhan, kearifan, dan ketenangan dalam melangkah telah mengantarkan bangsa-bangsa lemah itu merangkak dari ketidakberdayaan menuju kejayaan.” (Hasan Al-Banna; Risalah Ila Ayyu Syain Nad u An-Naas.) Dalam sejarah kehidupan bangsa-bangsa, kebangkitan dan kemajuan adalah sebuah keniscayaan yang mesti diyakini. Namun, kelemahan yang sedang mengungkung suatu bangsa seringkali memicu keputusasaan sehingga bayang-bayang ketidakpastian dan kemustahilan menjadi begitu kuat. Realitas kejiwaan masyarakat inilah yang ingin didobrak oleh Hasan Al-Banna, dengan salah satu ungkapannya: “Inna haqaiqa al-yaumi hiya ahlamu al-amsi, wa ahlama alyaumi haqaiqu al-ghadi (Sesungguhnya kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin, dan mimpi hari ini akan menjadi kenyataan esok hari).” Dalam konteks kehidupan sosial kemasyarakatan, hubungan antara agama dan politik jelas memiliki suatu keterkaitan, namun tetap harus dibedakan. Satu pihak, masyarakat agama memiliki kepentingan mendasar agar agama tidak dikotori oleh kepentingan politik, karena bila agama berada dalam dominasi politik, maka agama akan sangat mudah diselewengkan. Akibatnya agama tidak lagi menjadi kekuatan pembebas atas berbagai bentuk penindasan dan ketidakadilan, sebaliknya agama akan berkembang menjadi kekuatan yang menindas
dan kejam. Di pihak lain, adalah kewajiban moral agama untuk ikut mengarahkan politik agar tidak berkembang menurut seleranya sendiri yang bisa membahayakan kehidupan. Agar agama dapat menjalankan peran moral tersebut, maka agama harus dapat mengatasi politik, bukan terlibat langsung ke dalam politik praktis. Karena bila agama berada di dalam kooptasi politik, maka agama akan kehilangan kekuatan moralnya yang mampu mengarahkan politik agar tidak berkembang menjadi kekuatan yang menekan kehidupan dan menyimpang dari batas-batas moral dan etika agama, masyarakat, dan hukum. Dalam konteks keterkaitan ilmiah, maka hubungan antara agama dan politik harus kita waspadai sehingga ia tidak sampai berjalan pada posisi yang salah. Salah satu ukuran atau kunci yang paling mudah dikenali agar kita dapat menarik batas yang mana politik yang harus dihindari sehingga kita tidak terjebak ke dalam arus politik kotor, khususnya oleh kaum Muslim adalah dengan menghindari penggunaan kekerasan. Artinya politik yang harus dihindari adalah politik yang menyangkut perebutan kekuasaan melalui penggunaan kekerasan, termasuk dengan memperalat orang lain atau suatu organisasi, apalagi bila sudah menggunakan simbol-simbol agama yang bisa sangat menyesatkan. Jadi, agama secara moral dan politis berada pada posisi yang benar pada saat agama tidak menjadi alat untuk memperebutkan atau mempertahankan status quo kekuasaan.
Bersambung hal 6
Dari Pembaca Nasib Jembatan Siak III KAMI warga yang berdomisli di kawasan Kampung Pulau dan Meranti Pandak memohon kepada Pak Wali danDinas Pekerjaan Umum agar jembaan Siak III segera direnovasi sebelum ambruk dan menelan korban jiwa. Kondisi pisik jembatan kini sudah saangat memprihatinkan dan jika dilalui kendaraan roda empat terjadi getaran, sehingga sudah tidak nyaman untuk dilalui. Untuk menjaga keselamatan bagi warga pengguna jasa jembatan itu, ada baiknya pihak pimpinan dari instansi terkait segara turun tangan untuk memperbaiki jembatan yang lagi dirundung masalah itu. [Amiruddin 08126826 XXX.]
PLN Lagi Sakit PAK Wali, mohon didesak PLN agar giliran pemadaman listrik di Pekanbaru dihentikan. Soalnya, penerangan listrik bagi warga merupakan salah satu sektor yang sangat dekat dengan kehidupan warga. Dan kalau masalah pemadaman listrik akan berkepanjangan tidak ditutupi kemungkinan bakal terjadi mutu pendidikan bagi para pelajar akan menurun drastis karena mereka tidak dapatbelajar pada mal;am hari, apalagi para siswa kini bakal menghadapi ujian semester pertama. Pada sisi lain dampak akibat pemadaman listerik yang tidak menentu jadualnya, kami sebagai warga harus menanggung beban kerugian kerusakan peralatan elektronik dalam rumah tangga akibat arus listrik tidak normal.[Jefri Tanjung 085374222XXX]
Tarif Iklan Tabloid Delik Riau Daftar Tarif Penawaran Pemasangan Galeri.Iklan dan Adventorial Galeri Foto
:
Iklan Ucapan
:
Satu Halaman Berwarna Satu Halaman Hitam Putih Satu Halaman Berwarna Satu Halaman Hitam Putih Setengah Halaman Berwarna Setengah Halaman Hitam Putih Seperempat Halaman Berwarna Seperempat Halaman Hitam Putih
Rp 10.000.000 Rp 6.000.000 Rp 16.000.000 Rp 12.000.000 Rp 8.000.000 Rp 6.000.000 Rp 4.000.000 Rp 3.000.000
Adventorial [Informasi Kegiatan Pemkab/Pemko]
Redaksi Delik Riau akan memberikan kenang-kenangan pada wajah yang dilingkari Lensa Delik Riau. Hadiah bisa diambil dikantor kami, setiap jam kerja sampai dua pekan ke depan.
DelikRiau Mengungkap Fakta dengan Investigasi
Pemimpin Umum Pemimpin Perusahaan Pemimpin Redaksi Wakil Pimpinan Redaksi
: Sugiharto : A. Fasmilini : Sugiharto : Marzuki Maha
Badan Hukum Pers : PT. Pena Lingga Media Riau
Satu Halaman Berwarna Satu Halaman Hitam Putih Setengah Halaman Berwarna Setengah Halaman Hitam Putih
Rp 10.000.000 Rp 6.000.000 Rp 5.000.000 Rp 3.000.000.
Tertanda Pimpinan Umum/Pemimpin redaksi
Dewan Redaksi : Sugiharto, Marzuki Maha, Achmad, Gita, Lin, Redaktur : Willy Hidayat, Achmad, Ady, Lin, Wartawan : Achmad, Safri, Ucok, Gie, Yatno, Abel, Ady, Yoseph V, Audi,Suryadi Biro Siak : Alf, Biro Kandis : Achmad, J. Tarigan, Nazardi, Biro Pinggir : Amri, Biro Duri : Edi Sinurat, Rosvita, Biro Dumai : Bambang, Biro Bengkalis : Abu Thalib, Effendi Basri, Biro Biro Meranti : M. Khosir, Biro Bagan Siapi-Api : Afrizal P., Sofyian Rh, Biro Pasir Pangaraian : Rio Adinata, Dispandery, Biro Tandun : Ronggur Girsang, Ibnu Hiban, Biro Ujung Batu : Ibnu, Biro Kampar : Khaidir, Jufri Zen, Hafni, Biro Pelalawan : Dedi Pratama, Biro Langgam : Mawan, Biro Rengat : Effendy, Biro Tembilahan : Yosef, Biro Kuantan Singingi : Windi, Penasehat Hukum : Mayandri Suzarman, SH., Tomy Chandra, SH. Fahrizal Fauzi, SH., Patar Pangasian, SH, Sekretaris Redaksi : Yosi, Webmaster : AP Master Web, Manager Keuangan : Hj. Ir. Alarti, Kabag Iklan : Toman, Perwakilan Jakarta - Bandung: Tari, Meutia. Alamat Redaksi : Jalan Nenas. Komplek Arengka Lestari, No. 7 Pekanbaru, Provinsi Riau, Telepon: 081371906089 no. Rek Bank Riau : 102.21.23781
website: www.delikriau.com email : redaksidelikriau@yahoo.com
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
Halaman
delikriau
Laporan Utama
Ungkap Fakta dengan Investigasi
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
3
Awas Jembatan Siak III Berbahaya
Kepala Dinas PU dan Direktur Waskita Karya Bisa Dipenjara
RUANG sidang lantai dua Pengadilan Negeri Pekanbaru, Selasa siang lalu, tampak tak terlalu ramai pengunjung. Di selasar menuju ruang sidang, berdiri beberapa orang. Salah satu diantaranya berpakaian batik warna hijau bercorak daun Manihot utilissima. Lelaki itu, Prof. Dr. Ir. H. Sugeng Wiyono, MMT, I-PU. Kehadiran Guru Besar pasca sarjana Universitas Islam Riau itu di sana, lantaran jadi saksi ahli atas perkara gugatan perbuatan melawan hukum yang dilayangkan Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKSI) Riau terhadap Dinas Pekerjaan Umum (PU) Propinsi Riau dan PT. Waskita Karya. Siang itu, Sugeng tidak datang sendirian. Ia didampingi kuasa hukum Penggugat, Iwat Hendri SH. Gugatan bernomor : 133/Pdt.G/ 2012/PN.PBR sebenarnya sudah sejak 23 Oktober 2012 yang lalu didaftarkan. Dalam sidang lanjutan kemarin siang itu, majelis hakim mempertimbangkan dihadirkannya saksi ahli. “Hakim yang meminta dihadirkannya ahli,” kata Iwat Hendri. “Yang bisa menjelaskan secara tehnik itu kan ahli. Majelis mengakui, agar tidak salah dalam memutus.” Sugeng menceritakan kronologis kondisi fisik jembatan, sejak dibangun hingga saat peresmiannya. Ia melihat kondisi fisik jembatan itu bermasalah. “Kalau kondisi seperti ini dibuka total, kondisinya tak diperbaiki, angkat tangan, Pak. Jangan sampai terjadi. Apakah kita mau spekulasi, entah kapan, jangan terulang kejadian seperti (peristiwa jembatan ambruk) Kutai Kertanegara,” kata Sugeng. Sugeng berulangkali melakukan penelitian dan pengkajian Jembatan Siak III itu. Tak tanggung-tanggung, pakar-pakat kontruksi dari beberara universitas , seperti ITB dan Gajahmada, ikut nimbrung. Hasilnya, ditemukan beberapa kejanggalan fisik jembatan itu. “Permasalahan itu sudah di bawah standar minimal yang diperbolehkan. Seperti lendutannya, saya sudah mengukur, sudah lama, itu lendutannya 25 sampai 26 centi. 25 arah hilir dan 26 yang hulu. Itu sudah tidak diperbolehkan. Artinya, sudah tidak memenuhi syarat-syarat tekhnis,” papar Guru Besar pemegang sertifikat Ahli
Utama bidang sipil dan konstruksi lulusan Universiti Teknologi Malaysia Tahun 2006 itu lagi. Sugeng lantas melakukan uji laboratorium. Uji labornya, dipiranti dengan perangkat canggih. Hasilnya, kata Sugeng saat memberikan kesaksian, diperoleh data akurat. Timbulnya getaran jembatan jika dilalui kenderaan bertonase tinggi, lantaran tali hanger penggantung jembatan itu ada yang kendor. Kesalahan lain, dipicu kondisi tanah di awal pembangunannya. “Apa pengaruhnya bagi jembatan itu, jika tali hanger itu mengendor?” tanya hakim ketua, Togi Pardede. Dengan mimik serius, Sugeng menjawab, “Dampaknya sangat besar. Sewaktu-sewaktu hanger itu bisa putus. Jembatan akan ambruk. Dan, tentu saja bisa memakan korban jiwa.” Hanger yang kendor itu, lanjut Sugeng, kini sudah merapat dengan tali hanger yang belum kendor. Jika tidak seger diperbaiki, tali hanger yang kendor itu merembet ke tali hanger lain. Ini membuat kondisi jembatan kian mengkhawatirkan. Sejak jembatan itu bermasalah, kini kapasitas jembatan itu sudah mulai dikurangi untuk dilalui oleh kendaraan bertonase tinggi. Menjelang memasuki jembatan, sudah dipasang rambu-rambu dilarang melintas bagi kendaraan truk bertonase tinggi atau bermuatan 50 ton. “Mestinya, jembatan yang tergolong kelas A itu, tidak ada hambatan bagi segala jenis kenderaan yang melintas. Lantaran daya tahannya di atas 50 ton dan sudah teruji,” kata Sugeng lagi. “Apakah jembatan itu masih bisa diperbaiki?” Togi Pardede mengejar keterangan Sugeng. Dekan Universitas UIR itu menjawab, bisa. Katanya, “Untuk merenovasi jembatan itu, memakan waktu paling cepat tiga bulan.” Kadis PU dan Direktur Waskita Karya Bisa Dipenjara Mengenakan kemeja senada dengan celana blue jeans, Iwat Hendri tampak puas atas keterangan yang diberikan saksi ahli yang ia hadirkan siang itu. “Secara kasat mata, jembatan itu sudah nampak gagal. Siapa yang terlibat harus didenda dan diberi sanksi,”katanya kepada DELIK RIAU, Sabtu (28/09). “Kita juga meminta jembatan itu dibongkar, diperbaiki. Biayanya seratus persen harus ditanggung pelaksana, Waskita Karya. Karena masih dalam pemeliharaan.” Menyinggung gugatannya, dibagian petitum (permohonan) setidaknya ada 3 petitum yang ia mohon kepada majelis hakim. Pertama, memohon agar majelis hakim menyatakan PT. Waskita Karya selaku Tergugat I adalah penyedia jasa yang beritikat buruk.
KETUA DPN AKSI Riau, Syakirman sebagai Penggugat Dinas PU dan PT. WK
Kedua, menyatakan Tergugat II yakni Dinas PU Propinsi Riau telah lalai dengan membiarkan kesalahan dari Tergugat I terjadi. Dan, menyatakan Dinas PU harus melakukan blacklist terhadap PT. Waskita Karya sesuai dengan ketentuan yang ada. Saat ditanya, apakah akan membuat laporan pidana ? Suaranya tinggi, Iwat berucap, “Kita saat ini mendapat kuasa secara perdata. Laporan pidananya, pasti ada. Sebab kita tak mau kejadian di Trenggarong, Kutai terjadi di sini. Di Trenggarong itu secara kasat mata jembatan tidak ada apa-apa, tiba-tiba roboh. Sementara jembatan Siak III ini, sudah nampak kasat mata kerusakannya.” Hampir senada dengan Iwat, Direktur Riau Corruption Wacth, Mayandri Suzarman SH, saat dimintai pendapatnya tentang kondisi pembangunan Jembatan Siak III, Selasa (1/9/2013), dengan keras menyatakan Kadis PU, Sf Harianto dan Dirut Waskita Karya bisa dipidana dan dipenjara. “Penggantian dan perbaikan jembatan itu tidak menghilangkan delik pidananya. Karena dari awal sudah cacat konstruksi. Patut diduga
ada permainan di sana. Tetapi proses hukum masih bisa dijalankan. Karena yang dilakukan itu tidak sesuai spesifikasi. Timbul kerugian Negara di situkan. Walaupun itu diperbaiki dalam masa pemeliharaan, kalau jembatan itu tidak sesuai spesifikasi, akan mengancam ambruknya jembatan itu, maka pidananya tetap akan ada,” kata Mayandri. “Keduaduanya bisa di pidana. Terutama kontraktornya. Tetapi keduanya bisa di penjara. Kepala Dinas PU dan Kontraktornya.” Tunggu Alat dari Amerika. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, SF Hariyanto, saat ditanya tentang kondisi Jembatan Siak III, mengatakan masih menunggu alat yang sudah dipesan dari Amerika Serikat. Herianto mengungkapkan, perbaikan Jembatan Siak III ini tidak bisa asal-asalan begitu saja. Harus melalui perencanan yang matang. Kadis PU Provinsi Riau ini menolak tudingan yang menyebutkan Jembatan Siak III gagal kontruksi. ‘’Jembatan Siak III belum bisa kita perbaiki, karena masih menunggu alat dari Amerika Serikat, dan untuk
INFORMASI Gugatan AKSI di PN Pekanbaru
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
Halaman
4
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
perbaikannya kita sudah meminta kepada PT Waskita Karya,’’ katanya, pekan lalu, di kantor DPRD Provinsi Riau. Namun, ketika ditanya seperti apa alat dari Amerika Serikat itu, Hariyanto tidak mau menjelaskannya. Tapi, ia akui, kondisi Jembatan Siak III over stress, terutama di hanger 1 dan hanger 9. “Untuk perbaikannya, harus hati-hati dan membutuhkan perencanaan yang matang. Tak bisa asal perbaikan begitu saja, karena jika salah satu hanger dilepas, salahsalah bisa berakibat jembatan menjadi ambruk,’’ jelasnya. Meski ada desakan dari Ketua Umum DPN AKSI, Syakirman yang menuding Jembatan Siak III gagal kontruksi dan tidak aman dilewati oleh pengendara, dikatakan SF Hariyanto kondisi yang terjadi malah sebaliknya. Bahkan, mobil berat sekalipun aman untuk
melintasi Siak III. ‘’Yang membuat batasan kendaraan itu dari Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, kalau menurut Dinas PU Provinsi Riau, kondisi Siak III aman untuk dilintasi,’’ ungkapnya. Selain itu, dikatakan SF Hariyanto saat ini Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau juga sudah membentuk tim akademisi dari tiga Universitas, Universitas Riau , Universitas Gajah Mada dan Universitas Indonesia yang menyatakan Siak III aman untuk dilalui dan dilintasi. ‘’Kita tidak sembarang mengatakan begitu saja, tentang keamanan Siak III, kita punya tim ahli dari akademisi, UI, UGM dan UNRI,’’ kilahnya. Saat disinggung, pernyataan salah seorang anggota DPRD Riau yang mengatakan PT Waskita Karya dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau tidak perlu memesan alat dari Amerika Serikat untuk
Laporan Utama memperbaiki Jembatan Siak III ini, karena Riau juga memiliki kontraktor lokal yang sanggup memperbaiki Jembatan Siak III. ‘’Kita akan sambut dengan senang hati, jika memang ada kontraktor di Riau ini sanggup memperbaiki Siak III,’’ tegasnya. Kadis PU Provinsi Riau ini juga memastikan Jembatan Siak III aman untuk diperbaiki. Pernyataan ini disampaikan Hariyanto terkait polemik hasil uji teknis Jembatan Siak III. Dinas PU memastikan bahwa perbaikan jembatan tetap dilakukan, hanya saja menunggu hasil akhir dari tim uji kelayakan Jembatan Siak III bentukan Kementrian PU yang terdiri dari pakar konstruksi dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Menyangkut kapan tepatnya jembatan “kuning” ini diperbaiki, Hariyanto mengatakan, mereka masih menunggu hasil akhir yakni
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
berupa modul (cara kerja selama perbaikan) yang sedang dibahas oleh tim ahli. “Demikian pula soal lama perbaikan jembatan tersebut. Kita melibatkan para ahli konstruksi dan jembatan tanpa harus dibayar untuk mengerjakan modul perbaikan jembatan,” ungkapnya Setelah melewati tahapan yang cukup panjang, akhirnya standar operasional prosedur (SOP) dan hasil kajian tim ahli untuk perbaikan Jembatan Siak III rampung. Hasilnya, sarana infrastruktur tersebut akan diperbaiki bulan Oktober mendatang. Dan selama perbaikan dilakukan, jembatan tersebut akan ditutup sementara waktu. Saat ditanya kapan dilakukan perbaikan, dikatakan SF Hariyanto perbaikan memakan waktu tiga pekan plus sepekan masa toleransi. “Jadi selama sebulan Jembatan Siak III
akan ditutup,” katanya. Pelaksana proyek PT Waskita Purma mengatakan penegasan untuk perbaikan tersebut disampaikan untuk menjawab kekhawatiran masyarakat terkait kondisi Jembatan Siak III. Dia memberikan gambaran proses perbaikan akan dilaksanakan selama tiga pekan di bulan Oktober. ‘’Alhamdulillah, kita baru mendapatkan informasi bahwa SOP dan kajian tim ahli sudah final. Tinggal teknisnya saja, kita juga telah meminta untuk menggesa itu, karena Jembatan siak III masih dalam tahap pemeliharaan dan tanggung jawab kita,’’ paparnya. Saat ditanyakan mengenai faktor keamanaan yang kerap menjadi sorotan, dia menilai dari hasil kajian tim ahli, jembatan itu masih aman untuk dilalui. Hanya saja, untuk kesempurnaan, diperlukan perbaikan beberapa hanger yang terindikasi over stress. ***
bebannya sudah sangat besar pada bagian tengah jembatan, karena melengkung dibagian atas, yang dibawahnya secara otomatis juga terkena. Sebelumnya, profesor sugeng sudah mengukur awalnya turun sekitar tiga centimeter, dan kedepan jika ini tidak juga diperbaiki, jembatannya bisa rubuh. hanger yang tidak bisa menahan, yang menahan saat ini 3 kiri, 3 kanan, itupun tidak simertis, ada 131, 133 dan ada 134, dan turun sudah turunnya 20 centimeter, lingkaran atas dan lingkaran bawah cuma menahan 60 persen, hangernya menahan cuma 40 persen, plat bawah yang rata ini tidak sanggup lagi menahan, dan dari kontruksinya gagal total, Jika dilihat dari kondisi terkini Jembatan Siak III, berapa lama ketahanan Jembatan Siak III ini. Bertahannya antara tiga sampai empat tahun, kontruksi ini saya pastikan tidak akan mampu bertahan, karena dalam waktu enam bulan saja, dari awalnya cuma 10 centimeter, sekarang sudah turun sekitar 20 centimeter. Karena di dalam pembangunan Jembatan Siak III ini jelas ada perampokan, dan semuanya adalah maling, tidak ada yang bisa lewat di jembatan ini, truk tanki minyak saja yang lewat dalam kondisi kosong sudah membuat jembatan bergoyang. Apakah Anda sudah pernah bertemu dengan Kadis PU Provinsi Riau mempertanyakan ini. Saya sudah beberapa kali berjumpa dengan Kadis PU Provinsi Riau, SF Hariyanto dan memaparkan kondisi terkini Jembatan Siak III. Namun, dia
hanya bertahan dengan alasan Jembatan ini masih aman tidak akan ada masalah. Padahal, kontur gelagar Jembatan saja sudah bergelombang, mereka tetap saja mengatakan tidak ada masalah. Apakah, harus menunggu jatuh korban dulu, baru mereka mengatakan Jembatan Siak III memang bermasalah. Namun, begitulah pejabat pemerintah, mereka tidak pernah mau dipersalahkan.
Siak III Cacat Kontruksi KETUA Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Kontraktor Kontruksi Indonesia (AKSI) Syakirman, mengatakan bangunan Jembatan Siak III pada saat ini adalah cacat permanen dan kontruksi yang dibangun gagal total. Menurut Syakirman semua yang terlibat di dalamnya harus dikenai hukuman sesuai peraturan perundang-undangan, mulai dari hukuman penjara 10 tahun hingga hukuman penjara lima tahun. Tidak hanya itu, dikatakan Syakirman, kontraktor yang memenangkan proyek pembangunan Jembatan Siak III juga harus mengembalikan denda sebesar Rp 30 miliar ke kas daerah, atau 10 persen dari nilai proyek sebesar Rp130 miliar. Syakirman saat diwawancarai wartawan Delik, juga mengatakan Jembatan Siak III ini harus dibongkar dan dibangun kembali dengan biaya dari kontraktor itu sendiri. Bahkan, yang terlibat di dalam pembangunan Jembatan Siak III juga harus dipenjarakan, mulai dari Dinas PU Provinsi Riau, kontraktor yang membangunnya, hingga Konsultan Pengawas yang mengawasi pembangunan Jembatan Siak III. Berikut wawancara Delik dengan Syakirman. Saat ini gugatan yang Anda masukkan dalam proses sidang di Pengadilan Negeri Pekanbaru. Bagaimana Anda memandang proses sidang ini? Sidang ini sendiri sudah memasuki sidang lapangan, dan Hakim juga sudah memeriksa langsung kondisi terkini Jembatan Siak III. Saya sudah menjelaskan kepada Majelis Hakim, tidak perlu dengan teoriteori teknis memeriksa kondisi terkini Jembatan Siak III. Namun cukup dengan melihat kondisi tratoar yang sudah bergelombang. Ini artinya, ada yang salah dengan kontruksi Jembatan Siak III. Jika sudah melihat dari dekat kondisi Jembatan Siak III ini, semuanya kembali kepada aparat hukumnya untuk memutuskan. Apa maksud Anda kembali ke aparat hukumnya?
Selama ini, aturan-aturan hukum ini hanya berlaku kepada perusahaanperusahaan kecil. Tanpa bisa menyentuh langsung kepada perusahaan-perusahaan besar. Dan kontraktor yang membangun Jembatan Siak III adalah perusahaan plat merah, Hutama Karya. Jika perusahaan kecil bermasalah, perusahaan ini langsung di Black List, tidak boleh lagi ikut mengerjakan proyek. Bahkan, mereka juga didenda. Seperti yang terjadi di Kabupaten Bengkalis. Sedangkan kalau perusahaan besar yang bermasalah, mereka seperti lewat dari jerat hukum. Padahal disini adalah sarangnya perampok dan penyamun. Orang-orang seperti inilah yang menguras uang negara demi kepentinan pribadi. Apa dasarnya Anda mengatakan, bahwa perusahaaan-perusahaan besar seperti ini tidak pernah tersentuh hukum? Sekarang lihat saja, perusahaan-perusahaan besar yang mendapat proyek besar dengan anggaran yang besar. Mereka ini semua adalah perusahaan-perusahaan plat merah yang menguras uang rakyat lewat proyek-proyek mercusuar. Padahal uang ini berasal dari raktar. Jika mereka rugi, perusahaan-perusahaan plat merah ini mengatakan mereka adalah perusahaan negara. Namun, kalau mereka untung mereka berpijak pada undang-undang perseroaan terbatas, dan direktur memiliki kewenangan penuh, ini jelas adalah perampokan tersistimatis, padahal yang mereka pakai itu adalah uang rakyat, pajak yang rakyat bayarkan, lihat saja di plang setiap pembangunan infrastruktur, baik itu jalan, jembatan dan bangunan. Yang tertulis di sana adalah, bahwa pembangunan ini terlaksana berkat pajak yang kita bayarkan. Artinya apa, ini adalah uang rakyat. Bagaimana Anda memandang proses hukum, gugatan yang masuk di Pengadilan Negeri Pekanbaru. Kalau melihat gugatan yang saat ini kita masukkan,
semuanya tergantung kepada hati nurani majelis hakim yang menyidangkan kasus ini. Jika suatu saat nanti, proses hukum yang kita inginkan tidak sesuai dengan putusan, hakimnya akan kita perkarakan ke Komisi Yudisial. Saya tidak akan berhenti sampai disini saja, dan saya akan jalan terus, sampai jembatan ini dibongkar dan sampai ada masyarakat yang celaka karena robohnya jembatan ini. Saya akan tuntut 10 kali lipat, dari harga nyawa masyarakat Pekanbaru yang celaka saat jembatan ini rubuh. Karena ini sudah masuk dalam gugatan yang kita ajukan, dan ini sudah kita peringati sebelumnya. Berbeda dengan jembatan kutai kartanegara di kalimantan timur, belum ada digugat dia sudah runtuh, sedangkan kita sudah kita gugat, sudah kita peringatan, sudah kita pertanyakan. Menurut Anda apa yang bermasalah dengan Jembatan Siak III ini? Yang bermasalah pada kontruksi jembatan terletak pada bagian tengahnya saja, 100 meter lebih harus dibongkar, dan jika ini dibongkar, kontruksi yang lain juga harus diperbaiki. Jangan ditunggu semakin parah, sekarang saja dibongkar, yang bengkok saat ini bukan pada hangernya, atasnya bengkok yang setengah lingkaran itu tidak sanggup menahan beban dari jembatan. artinya jembatan ini tidak sanggup menahan bebannya sendiri, apalagi beban tambahan yang masuk. ini sudah saya sampaikan kepada majelis hakim dilapangan, kalau ini tidak perlu kajian teknis, karena bengkok diatas, berdampak pada bagian bawahnya terutama pada bagian gelagarnya yang bergelombang. Darimana Anda melihat semuanya ini? Setelah kami ukur, ditahan dari 19 hanger bagian timur, bagian barat 19, jumlahnya 38 hanger, dari 38 hanger ini yang memikul bagian timur tiga hanger, dan bagian baratnya tiga hanger, seharusnya ditahan 19 hanger, karena
Apakah Anda akan berhenti saja sampai disini? Saya tidak akan berhenti sampai jembatan Siak III dibongkar, sesuai dengan kondisi kontruksi yang cacat. Saya akan melapor ke Presiden RI, dan saya tidak akan pernah berhenti. Bagaimana Anda menilai, kalau Dinas PU adalah sarang dari penyamun? Dinas PU adalah dinas yang strategis, dinas yang menggunakan banyak uang negara. Gaya hidup para pejabat-pejabat di Dinas Pekerjaan Umum ini sangat berbeda dengan gaya hidup di instansi lainnya. Lihat saja kendaraan yang terparkir di halaman Kantor PU Provinsi Riau. Dari sini kita sudah bisa melihatnya. Atau lihat saja kendaraan dan mobil yang terparkir di Kalinjuang, SMA 1 Pekanbaru, mereka itu anakanak siapa? Boleh di cek, kebanyakan dari mereka ini, orang tuanya adalah pejabat di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau. Saya tidak mengada-ada, coba cek saja sendiri....
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
Halaman
delikriau
Laporan Utama
Ungkap Fakta dengan Investigasi
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
5
ď Ž Bisa Disebut Kegagalan Bangunan
Prof. Dr. Ir. H. Sugeng Wiyono, MMT, I-PU, “Kenapa Diterima Pada Serah Terima Pertama?�
GEDUNG Fakultas Tekhnik Universitas Islam Riau (UIR) itu bersebelahan dengan Gedung Pasca Sarjana. Bedanya, gedung Pasca Sarjana terlihat masih baru. Gedung Fakultas Tekhnik memang termasuk bangunan lama. Lantai duanya terasa sempit. Sekat-sekat kaca yang membatasi bagianbagian ruangan membuat kita seakan berada di dalam kotak.
U
ntuk ukuran seorang Dekan dan Guru Besar perguruan tinggi sekelas UIR, ruang kerja Profesor Sugeng terasa begitu sederhana. Meja bironya dialasi kaca putih, di sisi kanan ada seperangkat personal computer lengkap dengan printter. Lemari file ada di bagian belakang. Kesahajaan ruang itu mencerminkan pribadi Sugeng yang sederhana. DELIK RIAU menemuinya setengah jam lewat dari pukul 10.00 WIB, waktu yang kami sepakati untuk wawancara. Berkemeja batik lengan pendek, ia menjawab beberapa pertanyaan kami. Berikut petikannya : Apakah jembatan Siak III tidak layak untuk digunakan? Ya, Terdapat masalah yang harus diperbaiki. Permasalahan itu sudah di bawah standar minimal yang diperbolehkan. Seperti, lendutan. Saya sudah mengukur, sudah lama, itu lendutannya 25 sampai 26 centi. 25 arah hilir dan 26 yang hulu. Itu sudah tidak diperbolehkan. Artinya, sudah tidak memenuhi syarat-syarat tekhnis. Yang kedua, di atas itu di pelengkungnya juga ada lendutan 9 centi. Kemudian geometric dari jembatan itu juga baling. Baling 1 sampai 7 centi. Jadi masyarakat pengguna jalan pun terasa kalau lewat di sana. Juga yang mengkhawatirkan itu, ada satu batang hanger (penggantung). Itu hanger nomor 19, setelah dilakukan uji tegangan, sudah terekam satu batang hanger terindikasi tegangannya sudah melebihi tegangan yang diijinkan. Memang belum putus, kita tak menghendaki putus. Namanya, tegangan ijin. Nah, khawatirnya, kalau yang lewat itu truk. Karena jembatan itu kan termasuk kelas A, yang boleh dilewati tidak saja mobil kecil, tapi juga mobil besar. Dikhawatirkan akan terjadi masalah nanti kalau kendaraan bebas melintas di sana. Memang, kalau sekarang kan masih mobil kecil. Kemudian
dari hasil ukur yang kami laksanakan dengan tim ahli dari UI, gaya yang terjadi sudah 107,9 ton. Itu sudah melebih yang diijinkan. Kemudian, ternyata juga hanger-hanger atau pengantung-penggantung itu ngak vertical. Ngak lurus. Jadi miring. Hampir semuanya mengalami pergeseran. Lalu, di bawah, tempatnya pelengkung yang di bawah juga terdapat defleksi terhadap lendutan yang itu juga harus dimonitor, jangan sampai over stress. Over stress itu artinya melebihi tegangan yang diijinkan. Kemudian, tentunya, itu harus diperbaiki. Dan memang sudah sejak 31 Mei 2012, kami sebagai nara sumber, sebagai tenaga ahli dari daerah ini sudah diskusi dengan tenaga ahli dari luar. Dari Gajah Mada (UGM-red), dari ITB, dari PU sendiri, sudah sepakat ; jembatan ini harus diperbaiki. Itu sudah ada kesepakatan dan sudah ada rekomendasinya. Jadi kami menyampaikan kembali memang para ahli, para narasumber merekomendasi perbaikan, bahkan schedule (jadwal, red) perbaikannya pun sudah disepakati. Saya punya rekaman schedulenya. Lalu sampai sekarang kog belum (diperbaiki-red), kami juga tidak tahu apa sebabnya. Maka itu, etiket kami, kami menjadi saksi ahli mengingatkan kembali bahwa jembatan itu perlu diperbaiki. Tentunya, setelah diperbaiki harus dites kembali. Diperbaiki apa yang sudah saya sebut tadi. Lalu, dites dengan beban truk, saya rekomendasi saat itu, kalau truknya yang 20 ton jadi 15 unit naik di situ. Kalau truknya 50 ton sebagaimana syarat yang diwajibkan itu, 3 kiri dan 3 kanan jadi 300 ton total harus bisa didukung oleh jembatan itu. Karena, itu jembatan tipe A. Tipe A itu, beban yang saya sebutkan tadi 50 ton itu harus bisa dipikul. 50 ton itu kan sama dengan satu truk. Jadi tentunya tidak boleh dikatakan bahwa satu truksatu truk lewat di situ, kan lucu kalau seperti itu. Nah, jadi harus beriringan truk itu. Paling tidak 6 truk beriringan harus bisa didukung oleh jembatan itu. Nah, kalau setelah dites itu nantinya harus dilengkapi dengan piranti. Ada alat namanya sprint kit, untuk mengukur tegangan-tegangan di hanger-hanger itu. Kalau itu semua sudah oke, masyarakat tentu merasa sudah nyaman. Langkah kami itu sebenarnya akademis saja, tidak sensasi, tidak yang lain-lain, tidak. Tetapi, kami memberikan masukan yang sifatnya tekhnis. Undang-undang apa yang dilanggar ?
Undang-undang jasa konstruksi. Pasal 11 itu mengatakan bahwa jasa konstruksi memiliki tanggung jawab profesional yang dilandasi prinsip keahlian sesuai kaidah keilmuan, dan kejujuran intelektual. Jadi kalaulah nanti masyarakat umum tidak bisa menikmati jembatan itu dan jika nanti tidak bisa diperbaiki, bisabisa disebut kegagalan bangunan. Kalau sudah dikatakan kegagalan bangunan, wah, itu pasalnya bisa lebih serem lagi. Dan ancamannya bisa lebih berat. Jadi, kalau bisa jangan sampai ke sana. Dari kami ahli ini ngak neko-neko, jadi perbaiki sajalah secepatnya. Jadi tidak ada kata lain kecuali diperbaiki? Betul, itu sudah kita sarankan seperti itu dari dulu. Siapa ketua tim ahli ini? Tidak ada ketua, tim ahli atau narasumber itu ada 5 orang. Dari ITB namanya Prof. Iswandi Imran. Terus dari Gajah Mada, Prof. Bambang Suhendro. Dari Haki pusat DR. Drajat Udayanto dan dari PU yaitu DR. Ahmad Helmi dan terakhir saya, mewakili dari daerah. Dua kali kami rapat di Jakarta dan Pekanbaru, lalu melihat ke lokasi dan memberikan satu kesimpulan bahwa jembatan itu harus diperbaiki. Pertemuan formal waktu itu dipimpin oleh Kepala Dinas PU langsung, pak Herianto. Dan dari Pusat ada Pejabat Eselon dua waktu itu. Hasil pertemuan para ahli itu berupa rekomendasi agar jembatan itu diperbaiki, apakah PU menerima rekomendasi itu? Ya, yang punya gawe itu PU tentu dengan sendirinya PU dapat rekomendasi kita. Rekomendasinya dikirim melalui email. Rapat di Jakarta waktu itu sampai malam. Tidak sempat diprint out, keburu pulang sehingga diemailkan ke alamat masingmasing. Saya masih punya emailnya, alamat pengirim emailnya dari Jakarta juga atas nama Kementrian PU, kop suratnya juga kop surat Departemen PU. Paling tidak pemangku kebijakan mendengar. Bukan hanya kami berlima yang hadir waktu itu, tapi juga para insinyurinsinyur, para tekhnisitekhnisi, para ahli-ahli dari Kementrian PU dan para kontraktor pun hadir. Jadi kita bukan hanya elite sendiri, tetapi juga mendengar arahnya lalu berkesimpulan seperti itu, sampai ke jadwal perbaikannya pun kami punya.
Ada tindaklanjutnya ? Saya tidak melihat, saya mendengar katanya sudah ada barang yang datang, tapi saya lihat mana barangnya ? Yang saya dengar actionnya komunikasi dengan pihak2 yang akan dia pakai kerjasama. Rekomendasinya kemarin supaya Bukaka yang mengirim barangnya, tapi Bukaka angkat tangan. Kemudian saya dengan dia mengajak Wagner, konsultan ahli tekhnis jembatan dari Austria. Konon ceritanya dengan Wagner masih terus berhubungan untuk memikirkan pelaksanaan actionnya. Dari rekomendasi tim itu pelaksanaannya memang tak mudah. Karena jembatannya juga teknologynya tinggi. Itu sudah hampir setahun lebih, kog, belum? Tadi sempat ngobrol tanya dengan orang Waskita, kog itu rekomendasi kami kog belum juga. Masih di ini. Masih di ini. Masih di awang-awang. (Tertawa). Bukankah dalam tiap pembangunan suatu proyek itu ada konsultannya. Bagaimana dengan konsultan dalam kasus ini? Mestinya konsultan perencana harus juga memberikan kesaksian dan penjelasan. Konsultan pengawas juga harus bertanggung jawab kenapa seperti itu. Saya harus jujur, selama diskusi itu mereka (konsultan, red) tak muncul. Karena memang saya pernah tanya, mana konsultan perencana? Mana konsultan pengawasnya? Jawabnya, ini susah karena paket pekerjaan itu bertahap jadi konsultannya berganti-
ganti. Namun, apapun berganti, tentunya bisa ditelusuri pada even ini, yang bermasalah ini bisa membantu memberikan penjelasan. Lebih jauh, Anda yang bisa menjabarkan. Seandainya tetap juga digunakan, berapa kira-kira usia jembatan itu? Usia jembatan itu kalau menurut perencanaan, kalau jembatan type seperti itu harusnya bisa 50 tahun, bahkan bisa lebih. Karena itu termasuk jembatan modern. Nah, kapan seperti ini umurnya akan terlampaui? Kalau jembatan ini dibiarkan seperti ini, kalau kendaraan truk lewat seperti kendaraan patroli polisi atau pemadam kebakaran itukan ngak bisa disangka-sangka dan itu harus bisa lewatkan. Nah, kalau itu beringin, itu bisa any time. Kita tak bisa mengatakan ini umur sekian, karena tergantung dengan beban yang lewat. Kalau kondisi seperti ini dibuka total, kondisinya tak diperbaiki, angkat tangan, Pak. Jangan sampai terjadi karena apakah kita mau spekulasi, entah kapan. Jangan terulang kejadian seperti (peristiwa jembatan ambruk) Kutai Kertanegara. Siapa yang harus bertanggung jawab? Kalau belum serah terima kedua, itu masih menjadi tanggung jawab pemeliharaan kontraktor. Kalau saya, kenapa diterima pada serah terima pertama. Serah terima pertama itu seratus persen, seratus persen itu harus memenuhi persyaratan semua. Berapa dana pembangunan jembatan itu? Kalau tidak salah, 136 milyar. ***
Apa rekomendasinya sampai ke Menteri PU? Kalau Menteri PU saya kira ada.
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
Halaman
6
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Serba - serbi
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
POTRET DELIK
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
BIRO Kandis diterima pimpinan perusahan saat berkunjung ke kantor pusat Delik Riau BIRO Kampar bertandang ke kantor pusat Delik Riau
MESKPUN terbit baru edisi kedua, Tabloid Delik Riau sudah beredar dan dapat diperoleh di hampir setiap kios pemasaran Koran di Pekanbaru. Mudah-mudahan untuk edisi berikutnya, pemasaran Delik Riau hingga sampai ke desa-desa. Pembenahan demi pembenahan, temasuk mengintensipkan seluruh Kepala Biro dan wartawan di setiap kabupaten/kota masih terus diupayakan, sehingga pekembangan informasi di pedesaan dalam dibaca oleh semua gologan. Seperti terlihat pada gambar Kepala Biro dari Kabupaten Rokan Hulu dan Kambupaten Kampar sengaja datang ke redaksi untuk membicarakan masalah perkembangan dan pemasaran Delik Riau di daerah mereka untuk masa-masa mendatang. [Foro redaksi]
BIRO Rohul diterima wakil pemimpin redaksi saat berkunjung ke kantor pusat Delik Riau.
Sambungan Opini Sehingga pada saat agama mengarah kepada politik kekuasaan, pada saat itulah agama dalam posisi yang salah dan berbahaya. Jadi ada 2 hal keterkaitan yang menjadi wacana diskusi kita, pertama bagaimana agama dapat membentengi diri mereka dari setiap kecenderungan/kekuatan politik yang berkembang di sekitar mereka, sehingga agama dapat tetap menjadi kekuatan pembebas dan bukan sebaliknya menjadi yang dibebaskan atau pencipta masalah karena telah terdistorsi oleh kekuatankekuatan politik tersebut. Kedua bagaimana agama dapat memainkan peran moral mereka untuk ikut mengarahkan politik agar tidak berkembang menjadi kekuatan yang menyimpang dan menekan kehidupan. Tetapi kedua hal di atas hanya dapat berjalan dengan baik bila kita memiliki pemahaman yang cukup mendalam atas setiap proses politik yang berjalan. Tanpa adanya pemahaman atas proses politik, sulit bagi kita untuk membentengi diri karena proses pemahaman tersebut akan menimbulkan kepekaan nurani pada saat politik berjalan pada arah yang salah, sekaligus menimbulkan suatu perencanaan bagaimana arah politik yang seharusnya dan diharapkan, dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang menjadi keyakinan kita,
baik menyangkut rasa keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan. Selain itu, potret kehidupan para khalifah terdahulu yang penuh kesadaran dan kesederhanaan menjadi kaca bagi para pemimpin saat ini. Khalifah ‘Umar bin Khattab r.a misalnya, setiap malam beliau berkeliling kota Madinah untuk memastikan rakyatnya dalam kondisi aman dan terpenuhi kebutuhan makanannya. Dalam dinasti ‘Umayyah, sosok ‘Umar bin ‘Abdul Aziz, yang masyhur dengan julukan ‘Umar ke-dua karena sifat dan karakternya mewarisi ‘Umar bin Khattab r.a, terkenal dengan zuhud dan wara’nya. Padahal, kekhilafahannya pada saat itu mencapai zaman keemasan dan puncak kejayaan. Akan tetapi ia tidak larut dan lalai menikmati kekayaan negaranya. Kesederhanaannya itu dibuktikan dengan kesahajaan memegang harta. Harta pribadi dan keluarganya diserahkan seluruhnya ke Baitul Mal. Suatu hari salah satu kerabatnya memberi hadiah buah apel, namun beliau menolak secara halus – meskipun di hari itu ia betul-betul sangat menginginkan untuk mencicipi buah apel. Beliau menolak hadiah tersebut karena khawatir hal itu menjadi risywah (suap), padahal kerabat beliau tidak bermaksud memberi suap. Secara umum dapat disimpulkan, sosok figur pemimin ideal menurut perspektif Islam
adalah; calon pemimpin haruslah seorang muslim yang konsisten menjalankan perintah agama (istiqamah) dan tidak tiranik berbuat dzalim – sebagaiman disyaratkan oleh al-Ghazali. Politik Dan Kebenaran Politik, realitanya pasti berhubungan dengan masalah mengatur urusan rakyat baik oleh negara maupun rakyat. Sehingga definisi dasar menurut realita dasar ini adalah netral. Hanya saja tiap ideologi (Kapitalisme, Sosialisme, Dan Islam) punya pandangan tersendiri tentang aturan dan hukum mengatur sistem politik mereka. Dari sinilah muncul pengertian politik yang mengandung pandangan hidup tertentu dan tidak lagi “netral”. Adapun definisi politik dari sudut pandang Islam adalah pengaturan urusan-urusan (kepentingan) umat baik dalam negeri maupun luar negeri berdasarkan hukum-hukum Islam. Pelakunya bisa negara (khalifah) maupun kelompok atau individu rakyat.”Adalah Bani Israel, para Nabi selalu mengatur urusan mereka. Setiap seorang Nabi meninggal, diganti Nabi berikutnya. Dan sungguh tidak ada lagi Nabi selainku. Akan ada para Khalifah yang banyak” (HR Muslim dari Abu Hurairah ra). Hadits diatas dengan tegas menjelaskan bahwa Khalifahlah yang mengatur dan mengurus rakyatnya (kaum Muslim)
setelah Nabi saw. hal ini juga ditegaskan dalam hadits Rasulullah:”Imam adalah seorang penggembala dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya”. Jadi, esensi politik dalam pandangan Islam adalah pengaturan urusan-urusan rakyat yang didasarkan kepada hukumhukum Islam. Adapun hubungan antara Agama dan politik secara tepat digambarkan oleh Imam alGhajali: “Agama dan kekuasaan adalah dua saudara kembar. Agama adalah pondasi (asas) dan kekuasaan adalah penjaganya. Segala sesuatu yang tidak berpondasi niscaya akan runtuh dan segala sesuatu yang tidak berpenjaga niscaya akan hilang dan lenyap”. Berbeda dengan pandangan Barat politik diartikan sebatas pengaturan kekuasaan, bahkan menjadikan kekuasaan sebagai tujuan dari politik. Akibatnya yang terjadi hanyalah kekacauan dan perebutan kekuasaan, bukan untuk mengurusi rakyat. Hal ini bisa kita dapati dari salah satu pendapat ahli politik di barat, yaitu Loewenstein yang berpendapat “politic is nicht anderes als der kamps um die Macht” (politik tidak lain merupakan perjuangan kekuasaan). “Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi(QS. 24:55). Ini artinya kekuatan-
kekuatan Islam mesti mempersiapkan diri secara sistematis, sehingga masa transisi politik menjadi kesempatan untuk meneguhkan kepemimpinan dakwah dan untuk meraih kepemimpinan politik. Inilah tantangan sekaligus rintangan terberat kaum muslimin pada hari ini. “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmatNya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang besar.” (QS. AlFath: 1-3) Perpolitikan adalah salah satu ajang untuk menjadi pemimpin, kita semua berharap apapun yang terjadi dalam berpolitik jangan sampai menimbulkan perpecahan dan kekerasan diantara kita karena kita adalah umat yang satu. Jangan sampai gara-gara politik menghancurkan semuanya. Semoga alur politik di Indonesia, Riau dan Pekanbaru khususnya tetap berjalan dengan norma-norma agama dan menjadi yang terbaik untuk bangsa, Negara dan Agama hendaknya*** *Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Suska dan Penggerak Komunitas Pena Kelana Riau. Beberapa tulisan Opininya telah menghiasi Media Cetak Yang ada di Riau.(Mahasiswa)
Halaman
delikriau
Hukrim
Ungkap Fakta dengan Investigasi
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
7
Sidang Pembunuhan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkalis,
Jaksa Hadirkan Saksi Istri Korban
Wartawan DELIK RIAU Siak : Alf SIAK - Trianti, istri dari Ahmad Ramli, Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkalis atau korban pembunuhan dengan terdakwa Purwanto dan Abdul Kholik alias Cak Dol, tidak dapat menyembunyikan kemarahan terhadap kedua terdakwa pembunuh suaminya tersebut. Di dalam ruang sidang Kartika, Rabu siang tadi (02/10/2013), di hadapan majelis Hakim Pengadilan Negeri Siak, Trianti meminta Hakim untuk menjatuhkan hukuman yang berat kepada kedua terdakwa itu. Tantri siang itu hadir memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Kadis Perikanan dan Kelautan Bengkalis. Ia tidak dapat menahan kesedihannya saat menceritakan saat-saat terakhirkali melihat dan mendengar suara suami tercintanya. Sehari sebelum kepulangannya, atau pada malam tanggal 26 Juni 2013, sebelum kejadian, saya tanyakan pada almarhum suami saya, “ Jam berapa Abang pulang besok? Dan, sama siapa Abang pulang?”. Suaminya menjawab akan pulang sendiri. Pada tanggal 27 Juni 2013, beberapa jam sebelum kejadian, Trianti kembali menghubungi almarhum suaminya. Saat itu pukul 5 sore. Istri Kadis Perikanan ini masih sempat mendengar suara suaminya. Suaminya saat itu memberitahu, ia tengah naik kapal menuju kembali ke rumahnya di Pekanbaru. “Suami saya mengatakan, Yan, Abang sudah di Roro (kapal, red),” kata Trianti yang mengulang kembali ucapan suaminya yang menghubunginya via telepon waktu itu. Beberapa jam kemudian, ia kembali menghubungi suaminya dan menanyakan dengan siapa suaminya pulang. “Namun, telepon saya tidak mendapat jawaban lagi dan langsung putus.”
Hingga malam pukul 21.30 WIB, suaminya tidak kunjung pulang. Padahal biasanya pukul 21.00 WIB, suaminya sudah tiba di rumah. Ia kemudian mencoba lagi menghubungi nomor suaminya. Namun kedua nomor teleponnya tidak aktif. “Kenapa handpone ayah Iin (anak perempuannya) tak aktif? Saya juga ada perasaan tidak enak. Kemudian Jam 22.00 WIB, saya dapat telepon dari staff suami saya yang bernama Robie. Ia menanyakan, apa Bapak sudah sampai? Robie bercerita, kemarin suami saya menelepon dan mengatakan bahwa suami saya berangkat dengan Purwanto (terdakwa). Saya juga tak mengenalnya. Kemudian Robie mengatakan bahwa mobil suami saya kecelakaan, namun suami saya tidak berada di mobil tersebut. Sedangkan Purwanto (terdakwa) tengah dirawat di Rumah Sakit Siak,” ungkap Trianti. Usai mendapat informasi itu, pada esok harinya, ia bersama anaknya berangkat ke Siak dan ke Koto Gasib. Ia kemudian pergi ke lokasi dimana mobil suaminya kecelakaan. Kemudian ia menuju ke rumah sakit, tempat dimana terdakwa Purwanto dirawat. Dirumah sakit ia melihat Purwanto tengah terbaring di tempat tidur rumah sakit itu. Istri korban ini langsung menanyakan kepada Purwanto, “Kamu Siapa? Ada urusan apa sama suami saya?” Saat itu Purwanto mengaku, ia berusaha menyelamatkan korban dari perampok dan ia tidak tahu dimana suaminya. “Saya katakan kepada Purwanto, kamu bohong. Lalu saya tanya kepadanya dimana dia buat suami saya. Dan langsung saya minta kepada 3 polisi untuk memeriksa. Setelah memberi keterangan di kantor polisi, saya berusaha untuk mencari agar menemukan dimana suami saya,” kisahnya kembali.
“Hingga pada hari Sabtu pagi, saya mendapat telepon bahwa suami saya di ketemukan,” lanjut Trianti. Pada 29 Juni 2012, sekitar pukul 8.30 pagi, Istri korban ini mendapat telepon dari saudara iparnya. Triantri mengaku tidak diperbolehkan ke lokasi dimana suaminya diketemukan. Ia baru menemui suaminya di RSUD Siak. Ia melihat seluruh badan suaminya penuh lumpur. Pada pukul 11.00 WIB, ia baru melihat secara utuh suaminya saat usai diautopsi dan dimandikan. “Saya melihat pada bagian tangan kanan dan kiri. Tampak luka sobek menganga dan sudah jahit. Di bagian kakinya juga koyak. Di bagian tubuhnya juga terlihat berlubang seperti bekas
tusukan sebesar jari kelingking. Pada bagian dada lebam atau memar. Apa salah suami saya, ia itu orang baik, kenapa harus di bunuh?” ungkap wanita itu dengan raut penuh kesedihan. Hakim ketua lantas meminta Jaksa Penuntut Umum ( JPU) untuk memperlihatkan semua barang bukti milik korban, antara lain, pakaian, handphone, dompet dan uang Rp 2 juta. Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkalis, Ahmad Ramli, sempat menghebohkan masyarakat. Setelah korban menghilang beberapa hari. Saat itu, berita simpang siur beredar korban mengalami perampokan.
Ternyata, korban tewas dibunuh dan jenazahnya ditemukan beberapa kilometer dari tempat kecelakaan. Pelaku waktu itu membawa lari mobil korban dan mengalami kecelakaan. Setelah bekerja cepat, jajaran Polres Siak berhasil mengamankan dua orang. Keduanya kini menjadi terdakwa, bernama Purwanto dan Abdul Kholik alias Cak Dol. Kedua terdakwa ini terancam pidana Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, juga akan dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian yang disertai kekerasan atau biasa disebut perampokan, dengan ancaman hukum maksimal seumur hidup...
Korupsi Bhakti Praja, Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru KASUS pengadaan lahan perkantoran Bhakti Praja Kabupaten Pelalawan terus diusut. Polisi menetapkan 2 tersangka baru. Dimana sebelumnya dalam kasus ini sudah 4 orang diseret ke meja hijau. Kasubdit III Tindak Pidana Korupsi, Ditreskrimsus Polda R i a u , K o m p o l Yu s u f k e d u a tersangka itu yaitu Kasrun mantan Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Pelalawan, dan Rahmat, yang saat itu sebagai Pejabat Pelaksana Tugas Kegiatan (PPTK), namun berkasnya masih P19, “Berkas keduanya sudah
dilengkapi, sekarang tinggal menunggu dari jaksa,” kata Yusuf melalui selulernya Selasa (1/10/2013). Yusuf mengaku pihaknya terus mengembangkan kasus ini. Dia juga memberi sinyal akan ada tersangka tahap s e l a n j u t n y a y a n g a k a n m elibatkan beberapa mantan dan pejabat yang masih bertugas sampai sekarang. “Kami melihat di fakta persidangan, korupsi lahan Bhakti Praja Pelalawan juga diduga melibatkan sejumlah nama pejabat, yaitu mantan Bupati Pelalawan, Tengku Azmun Jaa-
far, diduga menerima Rp12,6 miliar dan Wakil Bupati Pelalawan H Marwan Ibrahin Rp1,5 M. Serta Ketua Komisi B DPRD Pelalawan, Herman Maskar diduga menerima Rp 2.8 Miliar ” ucapnya. Yu s u f m e n g a n g g a p h a s i l persidangan itu bisa dijadikan data bagi polisi untuk mengembangkan kasus Lahan Bhakti praja jilid III, “Namun kita juga perlu keterangan sejumlah saksi lainnya yang akan dihadirkan dipersidangan, untuk melanjutkan memeriksa para calon tersangka lainnya, “pungkas
Yusuf. Seperti diketahui, kasus korupsi Bhakti praja ini, sedang dalam proses persidangan, empat terdakwa yakni, Lahmudin alias Atta selaku mantan Kadispenda Pelalawan. Syahrizal Hamid selaku mantan Kepala BPN Pelalawan. Al Azmi selaku Kabid BPN di Pelalawan, dan Tengku Alfian Helmi selaku staff BPN Pelalawan. Saat pembacaan dakwaan JPU, Selain empat terdakwa ini, juga disebutkan dugaan keterlibatan mantan Bupati Pelalawan dan pejabat lain juga
disebut seperti mantan Bupati Tengku Azmun Jaafar, mantan Sekdakab yang saat ini menjabat Wakil Bupati Pelalawan, H Marwan Ibrahim, Herman Maskar dan para pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pelalawan. Kasus korupsi yang merugikan negara sebesar Rp 38 miliar ini bermula dari tahun 2002 hingga 2011 lalu. Dimana ditahun 2002 itu pihak Pemkab Pelalawan berencana membangun gedung perkantoran pemerintahan dengan nama Gedung Bhakti Praja. ( rkc)
BNN RI Siap Bantu BNNP Riau Gerebek Tempat Hiburan SELAMA ini BNNP Riau belum pernah melakukan penggerebekan tempat hiburan yang dituding sebagai sarang peredaran narkotika. BNN RI pun menyatakan siap membantu. KEPALA Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Komjen Pol. Drs. Anang Iskandar SH MH mengakui me-
mang banyak transaksi narkotika di tempat-tempat hiburan, tak terkecuali di Pekanbaru. Selama BNN berdiri, penindakan di tempat hiburan di Pekanbaru hanya sekali, beberapa waktu lalu oleh BNN RI. Menanggapi hal ini, Kepala BNN RI mengatakan “Marahkan saja Kepala BNN Provinsi.” Hal itu dikatakan Komjen Pol. Anang di Pekanbaru, Senin lalu. Ia juga membeberkan, tempat hiburan adalah sarang-sarang narkoba. “Semua tempat hiburan se-Indonesia, bukan hanya
di Pekanbaru saja. Tetapi, kalau memang tidak pernah BNN Provinsi bertindak, yah marahkan saja,” tegasnya. Diungkapkannya, penindakan di tempat-tempat hiburan memang memerlukan anggaran yang besar. Namun, pihak BNN harus memaksimalkan kinerja meski masalah anggaran tidak sedikit. “Anggaran BNN di Riau cuma Rp3,4 M. Meski demikian, harus tetap diungkap. Kalau BNN Provinsi memerlukan, biar saya (BNN RI-red) bantu dana dan bantu personil. Kami siap,”
tegasnya lagi. Untuk membumihanguskan peredaran narkotika di tempat hiburan, Komjen Pol Anang mengatakan harus setiap hari menggerebek tempat-tempat hiburan. “Bukan penggerebekannya yang tidak efektif. Tetapi, harus setiap hari menggerebeknya. Meski dana masih minim, tetap harus dimaksimalkan kinerja. Selain itu, harus dilakukan pencegahan,” jelasnya. Sementara itu, Kepala BNNP Riau Kombes Pol. Bambang Setiawan saat dikonfirmasi me-
mang membenarkan pihaknya tidak pernah menggerebek tempat-tempat hiburan yang ada di Pekanbaru. “Belum pernah,” singkatnya. Dari data yang berhasil dihimpun, pengungkapan peredaran narkotika yang dilakukan jajaran Polda Riau menglami di tahun 2012 dari tahun 2011. Namun, masih banyak kalangan-kalangan yang mengaharapkan agar penegak hukum segera mengungkap dan membumihanguskan peredaran narkotika di tempat-tempat hiburan. rtc
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
Halaman
8
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Hukrim
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
RCW Desak Kajati Usut Dugaan Penyimpangan Dana APBD Siak 26 Miliar
Eddy Rakamto
AROMA kasus dugaan penyimpangan Dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah [APBD] Kabupaten Siak priode 2004 senilai Rp 26 miliar mulai terkuak. Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Eddy Rakamto telah memerintahkan stafnya, bidang Pidana Khusus [Pidsus] untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan atas dugaan kasus adanya “permainan “ yang mengakibatkan kebocoran dana negara puluhan miliar rupiah itu. Dari hasil pemeriksaan
dan bukti-bukti awal yang diperoleh tim peyidik tim Pidsus telah menetapkan Ir. Syafruddin Direktur PT Kawasan Industri Tanjung Buton [KITB] sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam dugaan penyalahgunaan dana negara tersebut. “Namun tidak ditutup kemungkinan jumlah tersangka dalam kasus tersebut diperkirakan akan bakal bertambah,” kata Kasi Penyidikan Rachmat Surya Lubis SH kepada wartawan, belum lama ini. Direktur Riau Corruption
Wacht [RCW] Mayandri Suzarman, SH ketika dihubungi Delik Riau, pihakya mendesak Kajati Riau untuk mengusut tuntas para oknum yang diduga terut terlibat dalam dugaan kasus penyimpangan dana negara itu. Berdasarkan pemberitaan media cetak, kata Mayandri dana APBD 2004 senilai Rp 30 miliar yang dikucurkan secara bertahap kepada PTKITB. Semestinya dana itu diperuntukkan untuk mengelola pelabuhan Kawasan Industri Tajung Buton, tetapi oleh Ir Syafruddin, dana tersebut dialihkan untuk membeli kapal tanker senilai Rp 21 miliar. “Kalaupun dana tersebut dialihkan untuk yang lain, seperti membeli kapal tanker, tentunya harus ada proses, sehingga penggunaan dana tersebut tidak terjadi penyimpangan,” tegas Mayandri. Menurut Rachmad Surya Lubis, sepanjang penyelidikan dan penyidikan dilakukan, penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah petinggi PT KIB yang mengelola
Tilap Uang Negara Rp 4 Miliar
Akhirnya “Srikandi” di DPRD Kampar itu Diganjar 4 Tahun 8 Bulan
SUATU kejadian yang kalah manariknya, bahkan sempat menjadi buah bibir dari sejumlah praktisi hukum terjadi sepanjang persidangan wanita yang dihadirkan sebagai terdakwa dalam kasus tindak pidana korupsi yang terjadi di bumi Lancang Kuning ini. Betapi tidak, sejak kasus korupsi senilai Rp 4 miliar lebih mulai ditangani oleh penyidik hingga sidangnya berakhir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi [Tipikor] Pekanbaru ia tidak ditahan. Bahkan ironisnya lagi wanita yang mengenakan gaun gamis dan bercadar hitam itu diantar jeput ke pengadilan dengan mempergunakan mobil pribadi Inova BM 1233 ZP. Wanita itu adalah Hajjah Zunaidah Rahim, SH.M.Hum, 49, Warga Jalan Datuk Tahano Ujung, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. Zunaidah merupakan Sekertaris Dewan [Sekwan] DPRD Kampar, Dalam persidangan Tipikor yang digelar oleh majelis hakim diketuai Isnurul Syarief, SH , Senin awal pecan silam, diganjar pidana 4 tahun 8 bulan penjara. Selain dihukum badan wanita yang selalu didampingi suaminya itu, juga dibebankan membayar denda Rp 50 juta atau subsider 4 bulan penjara. Selain itu diperintahkan kepada Zunaidah untuk mengembalikan kerugian Negara senilai Rp 3,9 miliar, dan apabila asetnya tidak mencukupi harus menjalani kurungan badan selama 1 tahun penjara. Keputusan majelis hakim itu, jauh lebih ringan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum [ JPU] Efendi, SH dengan pidana 7 tahun penjara. Selain itu, JPU juga minta kepada majelis hakim untuk
memerintahkan Zunaidah membayar denda Rp 50 juta atyau subsider 4 bulan kurungan. Selain itu meminta agar Zunaidah mengambalikan kerugian uang negara senilai Rp 4,08 miliar.Apabila dana tersebut tidak mencukupi Zunaidah harus ditahan selama 3 tahun 6 bulan kurungan. Menurut Jaksa, Zunaidah secara bersama-sama dengan Asnidar [sudah dihukum 2 tahun penjara –red] bagian bendahara di Sekwan Kampar sejak 2004-2005 telah melakukan serangkaian kejahatan tindak pidana korupsi dalam hal menerbitkan 376 lembaran SPPD fiktif bagi pegawai sekretariat DPRD Kampar dan 535 lembar SPPD fiktif untuk anggota dewan di DPRD Kampar. Dengan modus ini, Zunaidah diperkirakan menilap duit hingga Rp 4 miliar. Kala itu, Zunaidah ditunjuk sebagai pengguna anggaran , sementara Asnidar jadi bendahara pengeluaran. Dasarnya, SK Bupati Kabupaten Kampar dan Masnur SE, sebagai Pejabat Pembuat Komitmen [PPK]. Tindak rasuah itu terungkap kala BPK memeriksa ; ada dana 4 miliar lebih itu tak bisa dipertanggungjawabkan oleh Zunaidah. Ikwal Zunaidah masih bisa menikmati angin segar di luar tahanan, saat perkaranya disidangkan, pernah kami pertanyakan ke Jaksa Penuntut Umum, Effendi. Kepada Kasi Pidsus Kejari Bangkinang, juga pernah kami pertanyakan. Namun, Delik Riau mendapat jawaban, Zunaidah tidak dikurung lantaran menderita sakit jantung. “ Sejak di tingkat penyidikan hingga penuntutan, Zunaidah tidak pernah ditahan. Itu karena sakit,” pungkas Effendi. (maha)
pelabuhan industri di Tanjung Buton itu. Dari hasil pemeriksaan sementara, diperoleh keterangan adanya dugaan penyimpangan dana APBD Kabupaten Siak senilai Rp 27 miliar oleh PT KITB. Dana tersebut, dikucurkan oleh pemerintah Kabupaten Siak untuk mengelola pelabuhan Tanjung Buton. Kenyataannya dana tersebut tanpa melalui proses dialihkan untuk membeli kapal tanker. Dana APBD tersebut dikucurkan secara bertahap, yaitu pada 2004 dicairkan senilai Rp 1,5 miliar. Kemudian pada priode 20067 pemerintah Kabupaten Siak kembali menyuntik dana senilai Rp 30 miliar. Namun dalam realisasiya pada 2008 dana tersebut malah dipergunakan KITB ntuk membeli kapal tanker senilai Rp21 mliar. Pada hal KITB tidak bergerak di sektor perkapalan, melainkan fungsinya mengelola pelabuhan. Kemudian 2008, sisa dana APBD senilai Rp 9 miliar yang diterima Syafruddin disimpan di Bank Perkreditan Rakyat Syariah
[BPRS] Bogor. Akibat tindakan tersangka Syarifuddin dan dikaitkan dengan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan [BPKP] Riau negara dirugikan sekitar Rp 26 miliar. Untuk mengalihkan perhatian dan menutupi perbuatannya itu, Syafruddin dengan engaja membuka perusahaan baru yang diberi nama PT Miwal Perkasa Makmur . Kemudian perusahaan PT KITB melalui perusahaan PT Miwal kembali membuat perusahaan lainnya yaitu PT TBMS. Melalui PT TBMS itulah dibeli kapal tanker dar PT Trus. Selain itu, dari hasil penyidikan, penyidik menemukan adanya pengalihan dana oleh PT KITB ke pihak lain . Hal mana tidak sesuai dan bertentangan dengan PP Nomor 8 Tahun 2007 tentang Investasi Pemerintah dan Perda Kabupaten Siak No 7 Tahun 2004 tentang Pembentukan PT KITB dan tidak sesuai dengan Undang-undang perseroan terbatas. [mm/tp]
Awal Oktober Rusli Zainal Dibawa ke Pekanbaru pasal 55 ayat 1 ke 1 TIM Jaksa Penuntut KUHP yang berkaitan Umum [JPU] dari Komisi dengan penyuapan Pemberantasan Korupsi terhadap sejumlah [KPK] merencanakan anggota DPRD Riau akan membawa Rusli [yang kini sedang menZainal Gubernur Riau ke jalani hukuman –red] Pekanbaru. Sementara itu, Informasi yang menurut Johan Budi, berkembang menyeRusli juga disangka butkan Rusli Zainal yang dalam dugaan kasus sebelumnya ditahan di penerbitan IUPHHK-HT rumah tahanan KPK dipada priode 2001-2006 bawa ke Pekanbaru paluntuk kawasan Kabuing lambat sebelum 10 paten Pelalawan Riau. Oktober karena masa Dugaan Perbuatannya tahanannya akan berakitu melanggar pasal 2 hir 13 Oktober 2013. ayat 1 atau pasal 3 Namun ketika diRusli Zaenal Undang-Undang tenkonfirmasi kepada Juru tang Pemberantasan Bicara KPK Johan Budi Korupsi.. lewat salurer hanphone kebetulan Menurut Johan Budi, penetapan tidak dapat dihubungi. Namun sebuah Rusli Zainal sebagai tersangka dalam sumber mengungkapkan Rusli Zainal dugaan revisi Perda PON setelah akan tiba di Pekanbaru pada Senin penyidik KPK menemukan bukti serta awal bulan Oktober . penegembangan dan pengakuan para Sebagaimana diketahui Rusli tersangka lainnya yang sudah divonis Zainal pada 8 Pebruari 2013 ditetapkan oleh Pengadilan Tipikor Pekanbaru. sebagai tersangka oleh KPK dan Sedangkan, dugaan ketersepekan kemudian dilakukan penaliobatan Rusli Zainal dalam kasus hanan guna menjalani pemeriksaan di penerbitan IUPHHK-HT untuk kapenyidik KPK Jakarta. wasan Kabupaten Pelalawan, terungSebagaimana dikatakan oleh kap pada dispensasi Rencana Kerja Johan Budi beberapa waktu lalu, Tahunan [RKT] untuk 12 perusahaan bahwa Rusli Zainal dipersidangan pengelola hutan di Riau. Pada persnanti akan menghadapi dakwaan dan oalan tersebut, lanjut Johan Budi, pasal berlapis. Yang pertama diduga negara dirugikan senilai Rp 500 miliar melakukan tindak pidana korupsi hingga Rp 3 trilyun. sebagaimana diatur dan diancam Dugaan kasus tersebut terkuak dengan pasal 12 huruf a atau b atau berdasarkan pengembangan dan pasal 5 ayat 2 atau pasal 11 Undangpengakuan sejumlah oknum mantan Undang No. 31 tentang Pemberanpejabat dalam persidangan, seperti tasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal Azmun Djaafar, mantan Bupati Siak, 55 atau 1 ke 1 KUHP tentang dugaan Arwin HS, mantan Bupati Kampar, menerima suap berkaitan dengan Burhanuddin Husein, Asral Rachman revisi Perda PON 2012. dan Suhada Tasman [sudah dihukumSedangkan sangkaan lainnya, red], yang masing-masing pernah Rusli Zainal diduga melanggar pasal menjabat sebagai Kapala Dinas Ke5 ayat 5 ayat 1 huruf a atau b atau buhatan Riau pada priode 2002 hingga pasal 13 Undang-Undang No.31 2004.( maha ) tentang Pemberantasan Korupsi jo
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
Halaman
delikriau
9 Tak Ada Sanksi Tegas Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 Metropolis
Ungkap Fakta dengan Investigasi
ANGGOTA Panwaslu Kota Pekanbaru, Bustami Ramzi SPd, menyesalkan tidak adanya sanksi tegas terhadap pelanggaran pada Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 tahun 2013 tentang perubahan dari PKPU Nomor 1 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota DPR, DPRD dan DPD RI. ‘’Pada prinsipnya kita menyambut baik perubahan PKPU nomor 1 tahun 2013 ini, hanya saja di sini tidak ada sanksi tegas yang menyatakan apabila ditemukan partai politik atau caleg yang melanggar ketentuan tersebut,
apa sikap pengawasan. Apa sanksinya ? Apakah ini kita jadikan pelanggaran administrasi, pidana atau bagaimana?’’ cetus Bustami kepada DELIKRIAU, Senin (01/ 10/2013). Dalam PKPU Nomor 15 poin 3 hanya disebutkan, “KPU provinsi dan KPU kabupaten kota berwenang memerintahkan peserta pemilu yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) sebelumnya untuk mencabut dan memindahkan alat peraga tersebut.” Pada poin berikutnya dibunyikan lagi, “Pemda dan aparat keamanan berdasarkan
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
sosialisasi dan itu rekomendasi banyak yang Bawaslu, Bawaslu hubungi kita. Kita Provinsi dan minta mereka bisa Panwaslu Kabupaten memahami PKPU dan kota berwenang Nomor 15 itu mencabut dan secara utuh. memindahkan alat Namun tetap saja peraga kampanye potensi dengan pelangaraan itu memberitahukan terbuka di sini,’’ terlebih dahulu tegasnya. kepada peserta Dalam PKPU pemilu.” nomor 15 tahun “Dengan 2013 disebutkan, kondisi seperti baliho atau papan sekarang, pasti Bustami Ramzi S.Pd reklame hanya banyak caleg diperuntukan yang sudah untuk partai politik satu untuk memasang dan memesan setiap kelurahan atau desa atribut dan baliho untuk
yang memuat informasi nomor dan tanda gambar partai politik, visi misi, program, foto pengurus yang bukan calon anggota DPR dan DPRD. Begitu juga calon DPD hanya satu untuk satu kelurahan dan desa. Sementara bendera dan umbul-umbul hanya dapat dipasang oleh partai politik dan calon anggota DPD di kawasan yang telah ditetapkan KPU dan Pemda setempat. Sedangkan spanduk yang dipasangan partai politik dan calon anggota DPR, DPRD dan DPD dengan ukuran maksimal 1,5 X 7 meter di zona atau wilayah yang ditetapkan KPU dan Pemda setempat. (wan)
Restoran Wajib Miliki Sertifikat Halal WAKIL Wali Kota (Wawako) Pekanbaru Ayat Cahyadi SSi, menegaskan supaya seluruh usaha rumah makan (restoran) yang ada di Pekanbaru wajib memiliki sertifikat halal yang dikeluarkan oleh MUI. ‘’Sertifikasi halal ini saya pikir menjadi suatu keharusan bagi saudara-saudara kita yang berusaha di bidang makanan dan minuman. Apalagi di Pekanbaru ini mayoritas muslim, dan saya mengimbau kepada seluruh usaha makanan dan kuliner dapat memperhatikan ini,’’ tegas Ayat kepada Riau Pos, Selasa (1/10). Disebutkannya, dengan menampilkan label halal itu di tempat usaha makanan, akan mendatangkan berkah, dan menimbulkan kepercayaan masyarakat yang semakin baik terhadap usaha itu. ‘’Apalagi rasanya enak dan halal, ini tentu akan dicari pembeli, dan perlu juga rasanya dipajang sertifikat halalnya,’’ ungkap dia. Disebutkan Ayat, imbauan ini sudah sering disampaikan termasuk melalui media, agar pengusaha-pengusaha dapat mengurusnya tanpa harus ada tindakan tegas dari pemerintah. ‘’Sebagai seorang muslim, saya juga mengimbau kepada saudara-saudara saya yang Islam agar memperhatikan kualitas tempat dan makanan yang dijual, karena jelas dalam perintah Allah SWT, untuk memakan makanan yang halal dan baik,’’ bebernya. Soal, apakah perlu ada regulasi berupa Perda soal ini, dikatakana Ayat perlu dikoordinasikan dahulu bersama dengan MUI dan juga pihak terkait. ‘’Perlu dikoordinasikan dahulu,’’ singkatnya. Pernyataan ini disampaikan Ayat, terkait adanya pemberitaan terhadap usaha kuliner dan usaha rumah makan yang beroperasi di Pekanbaru tanpa memiliki sertifikat halal, bahkan di duga masakannya mengandung hal-hal yang dilarang dalam agama. (rpg)
Pelatihan Monitoring Fungsi Koordinasi dan Supervise KPK SEBAGAI satu problem nyata dalam penegakan hukum perkara korupsi adalah korsup (koordinasi dan supervisi) divantara penegak hukum. Meskipun di atas kertas dan di dalam undang-undang aturannya begitu jelas, tetapi dalam peraktek sehari-hari korsup adalah salah satu problem yang sulit untuk di selesaikan. Kerjasama pemberantasan korupsi yang terjadi selama ini masih bersifat kasuistis, sehingga belum terlihat design besar dalam pemberantasan korupsi. Padahal, telah terjadi kesepahaman dan kesepakatan antara kepolisian, kejaksaan dan KPK yang dituangkan dalam kesepakatan bersama Nomor : KEP-049/A/J.A/03/2012, Nomor: B/23/III/2012 dan Nomor: Spj-39/01/03/2012 tentang optimalisasi
pemberantasan tindak pidana korupsi. Kesepakatan tersebut ditandatangani hari Kamis, tanggal 29 Maret tahun 2012 yang lalu. Acara yang diadakan di Hotel Azizah selama dua hari ini, tanggal 2-3 Oktober, di hari pertama berjalan dengan baik. Acara ini juga menghadirkan Emerson Yuntho dari ICW serta anggota Komisi Pemberantasan korupsi (KPK). “Temuan awal ICW menyebutkan sejumlah catatan permasalahan yang dihadapi oleh aparat penegak hukum dalam mengimplementasikan kerjasama pemberantasan korupsi. Hambatan dalam pelaksanaan tugas koordinasi supervisi cenderung bersifat kasuistis,” kata Emerson. Muslim Rasyid, Koordinator Jikalahari menimpali, “Berdasarkan catatan tersebut,
lembaga lingkungan Jikalahari didukung Indonesia Corruption Watch (ICW), merasa perlu membuat pelatihan ini bagi kelompok masyarakat sipil dan jurnalis,” kata Muslim Rasyid kepada DelikRiau, Rabu (2/10). Delik Riau diundang sebagai peserta pelatihan selama dua hari ini. Muslim berharap, setelah selesai pelatihan ini, masyarakat dan jurnalis bisa samasama memonitoring dan berkerjasama dalam memberantas korupsi. “Ke depan, masyarakat dan jurnalis bisa bersama-sama melakukan monitoring terhadap implementasi kerjasama pemberantasan korupsi antara Polri, Kejaksaan dan KPK. Sehingga kerja-kerja mereka bisa semakin maksimal, “ katanya. “ Harapan kita, Riau semakin baik dan terbebas dari korupsi.” (Sarwan K)
Penumpang bus PO Intra Ditelantarkan di Jalan ERIK (28) seorang penumpang bus antar provinsi, PO Intra merasa kecewa dengan pelayanan perusahaan ini. Pasalnya, dirinya bersama lima orang lainnya sempat ditelantarkan hingga 3,5 jam dan terakhir dipindahkan ke mobil lain saat akan berangkat ke Pekanbaru. Seperti diceritakan Erik, setelah membeli tiket dari Pematang Siantar tujuan Pekanbaru seharga Rp115 ribu, ia bukannya langsung bisa sampai ke Pekanbaru, malah diturunkan di Kandis pada sebuah kedai nasi yang biasa dijadikan agen. Di tempat ini dirinya sempat terlantar selama 3,5 jam, Selasa (1/10) dinihari. ‘’Dari kampung saya berangkan pukul 09.00 WIB memakain tiket langsung dari Siantar ke Pekanbaru naik mobil BK 7037 LT. Tapi, belum sampai saya sudah diturunkan di Kandis,’’ ujar Erik. Menurutnya lagi, sekitar pukul 03.30 WIB, melintaslah angkutan sebuah bus dan lalu ia naiki. Agen PO Intra Pekanbaru, Jitro Hutagalung saat dikonfirmasi Riau Pos mengatakan, bahwa mobil yang dinaiki Erik tersebut memang bertujuan ke Jambi, namun para sopir tidak dibenarkan menurunkan penumpang di jalan. ‘’Tidak boleh menurunkan penumpang seperti itu. Sopir yang berbuat akan kita beri sanksi. Akan kita turunkan. Kerugian penumpang akan diganti,’’ jelasnya.(rpg)
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
delikriau
Halaman
Lintas Riau 10 Tuntut Janji, Mahasiswa Riau Bantuan PNPM Terhadap Siswa MTs AR – Rahman Bakar Lilin di Kantor PLN Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Ungkap Fakta dengan Investigasi
Foto siswa penerima bantuan PNPM Tahun 2013, orang tua dan guru serta Kepala sekolah MTS Ar - Rahman
foto: Willly
MAHASISWA yang tergabung dalam BEM se Riau menggelar aksi bakar lilin di depan gerbang kantor PLN wilyah Riau.
PULUHAN mahasiswa yang tergabug dalam BEM seluruh Riau, Senin malam 30/9 sekitar pukul 20.00 WIB mendatangi kantor PLN wilayah Riau yang berada di Jalan Dr. Setiabudi, kota Pekanbaru. Kedatangan para mahasiswa ini bertujuan untuk melakukan aksi bakar lilin di depan kantor PLN Riau untuk mengingatkan pihak PLN akan janjinya saat beberapa waktu lalu didemo oleh mahasiswa karena pemadaman bergilir yang tak kunjung usai di sebagian besar wilayah Riau.Pada saat didemo beberapa waktu lalu itu, Dodi Pangaribuan selaku General Manager (GM) PLN wilayah Riau mengucapkan janji dihadapan massa pendemo, bahwa krisis listrik yang sudah berlangsung lama di Riau akan berakhir pada Oktober ini. “Kita datang kesini malam ini dengan membakar ratusan lilin, bertujuan utuk mengingatkan
PLN akan janjinya bahwa pada Oktober ini pemadaman listri bergilir yang terjadi di Riau akan berakhir, “ ujar Yopi Pranoto koordinator aksi kepada Delik Riau disela-sela aksi tersebut.Terlihat mahasiswa yang hadir pada saat itu secara bergantian melakukan orasi didepan gerbang masuk kantor tersebut yang tampak tertutup rapat dengan dijaga satuan pengamanan dibantu oleh anggota Polsek Limapuluh. Aksi ini juga diisi dengan acara pembacaan puisi oleh salah seorang massa aksi serta pembacaan do’a sambil duduk mengelilingi lilin yang dibakar di depan gerbang masuk kantor itu.Yopi juga menyebutkan, mereka akan terus menuntut janji pihak PLN yang pernah diucapkan dan mereka akan terus melakukan aksi jika permasalahan krisis listrik di Riau tidak juga berakhir, “Kita akan terus tuntut janji PLN untuk
menyelesaikan permasalahan krisis listrik di Riau, kita akan kawal terus permasalahan ini, “ sebut aktivis mahasiswa Riau ini. Sementara itu, Syairul selaku Humas PLN wilayah Riau menyebutkan, pihak PLN akan berusaha semaksimal mumgkin untuk mengatasi permasalahan listrik tersebut di bulan oktober ini sesuai janji mereka, “Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi krisis listrik ini seperti yang telah kami janjikan kepada DPRD Riau dan Pemprov Riau beberapa waktu lalu, namun kapan tanggalnya kami belum bisa pastikan, yang jelas di bulan Oktober ini akan kita selesaikan, “ sebut Humas PLN Riau kepada sejumlah wartawan di lokasi aksi. Usai melakukan orasi dan pembakaran lilin yang diletakan dideretan pagar depan kantor tersebut, para massa aksi pun meninggalkan lokasi kantor PLN itu dengan tertib.*** (willy)
Wartawan DELIK RIAU Kandis : J Tarigan KANDIS - Hari kamis tanggal 26 September 2013 yang lalu, pengurus PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) tingkat desa mengadakan kegiatan penyerahan bantuan perlengkapan belajar siswa MTs Ar- Rahman di kantor Desa Pencing Bekulo, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak. Selain bantuan alat-alat perlengkapan belajar, diberikan juga bantuan beasiswa untuk 36 siswa tidak mampu. Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB. Pengurus TPK PNPM Desa Pencing Bekulo, Ruslianto, mengungkapkan bahwa tahun ini PNPM memberikan bantuan kepada siswa MTs Ar – Rahman yang tergolong tidak mampu. “Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban orangtua, sehingga anak – anak kita semakin rajin belajar. Bantuan yang kami serahkan berupa Tas, Sepatu, Atlas, Buku Tulis 3 Kodi, Kamus Bahasa Inggris dan 1 kotak Pena. Selain itu, kita berikan juga beasiswa kepada siswa tak mampu,” kata Ruslianto kepada Delik Riau di sela-sela acara. Tahun ini, terang Ruslianto, jumlah yang menerima bantuan dari program beasiswa PNPM berjumlah 36 siswa. Bagi orang tua yang anaknya mendapat bantuan supaya semangat mendorong anak – anak belajar lebih giat lagi. Kepala sekolah MTs Ar- Rahman, Sukari. M.A, menyatakan sangat berterima kasih kepada pengurus PNPM yang telah memberikan beasiswa terhadap siswa/siswinya. “Bantuan ini sangat bermanfaat karena para orang tua siswa kami tertolong, mengurangi beban ekonomi mereka dan supaya anak didik kami lebih rajin lagi belajar,” ucap Sukari.
Konsultasi Hukum DELIK RIAU Pembaca Delik Riau yang budiman. Kami menyediakan ruang konsultasi hukum yang diasuh oleh Mayandri Suzarman, SH. Advokat dan Konsultan Hukum dari kantor hukum SUGMADI & Partners. Untuk konsultasi hukum, Anda dapat menghubungi No. Hp. 085365661905 atau melalui email kami : redaksidelikriau@yahoo.com yan raya-Pekanbaru
Mayandri Suzarman, SH Assalamualikum, wr.wb Sebelumnya saya mendoakan semoga Bapak dalam keadaan sehat dan sukses dalam menjalankan aktifitas sehari hari.Amin Saya Rudi, seorang Mahasiswa Fakultas Hukum di salah satu perguruan tinggi yang ada di Pekanbaru. Saya ingin menanyakan kepada bapak tentang Kompetensi/ kewenangan Mengadili dari Pengadilan. Saya mengucapkan terimakasih atas jawaban dan penjelasan Bapak. Rudi Tangkerang Timur-tena-
Jawaban Walaikum salam wr.wb Saudara Rudi yang saya hormati, Menurut UU Pokok kekuasaan Kehakiman No. 14 Tahun 1970 menyatakan Kekuasaan Kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Pengadilan dalam lingkungan 1. Peradilan Umum. 2. Peradilan Agama. 3. Peradilan Militer dan 4. Peradilan tata usaha Negara. Masing-masing badan peradilan diatas mempunyai tingkatan-tingkatan dan semua badan peradilan tersebut berpuncak kepada mahkamah agung. Masing-masing badan peradilan itu mempunyai wewenang untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara-perkara jenis tertentu yang mutlak tidak dapat dilakukan oleh badan peradilan yang lain. Apa yang menjadi wewenang badan peradilan umum mutlak tidak dapat dilakukan oleh badan peradilan agama mau-
pun badan-badan peradilan yang lain. Apa yang menjadi wewenang badan peradilan agama mutlak tidak dapat dilakukan oleh badan peradilan umum maupun badan peradilan lainnya. Demikian seterusnya. Masing-masing badan peradilan itu mempunyai wewenang sendirisendiri. Wewenang masingmasing badan peradilan inilah yang dinamakan wewenang mutlak (kompetensi absolute) Tiap-tiap tingkatan pengadilan masing-masing badan peradilan tersebut juga mempunyai wewenang sendiri-sendiri yang secara mutlak tidak dapat dilakukan oleh pengadilan tingkatan yang lain. Pada badan peradilan umum misalnya, apa yang menjadi wewenang Pengadilan Negeri mutlak tidak dapat dilakukan oleh Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung. Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung masingmasing mempunyai wewenang sendiri sesuai dengan ketentuan undang-undang
Tiap-tiap Pengadilan Negeri, pengadilan agama, pengadilan tata usaha Negara mempunyai daerah hokum sendiri-sendiri. Daerah hokum Pengadilan Negeri dan pengadilan agama meliputi suatu kota atau kabupaten dimana Pengadilan Negeri atau pengadilan agama itu berada. Sedangkan pengadilan tata Usaha Negara meliputi suatu provinsi dimana Pengadilan tata Usaha Negara itu berada. Daerah Hukum inilah yang menentukan wewenang nisbi (wewenang relative) suatu pengadilan negeri atau pengadilan agama atau pengadilan tata usaha Negara untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan suatu perkara. Misalnya Suatu perkara yang menjadi wewenang Pengadilan Negeri Kota Pekanbaru, maka secara hokum tidak boleh diselesaikan oleh Pengadilan Negeri Bangkinang walaupun perkara tersebut menjadi wewenang dari Pengadilan Negeri, atau
suatu perkara perceraian bagi orang yang beragama islam menjadi kewenangan Pengadilan Agama Pekanbaru maka tidak boleh di ajukan, diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Agama bangkinang, walaupun perkara perceraian terebut memang termasuk kedalam wewenang pengadilan agama. Atau dalam bahasa yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa Pengadilan Negeri / Pengadilan Agama / Pengadilan tata Usaha Negera mana yang lebih berhak untuk menerima, memeriksa dan memutus suatu perkara Jadi Saudara Rudi, kewenangan mengadili itu ada 2 yaitu Kewenangan Absolut atau kewenangan mutlak dan Kewenangan Nisbi atau kewenangan relative atau dalam bahasa lain juga dikenal dengan istilah Kompetensi Absolut dan Kompetensi relative Demikian penjelasan saya, semoga bermanfaat bagi Saudara Rudi.. terimakasih
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
Halaman
Nasional
Jumhur Hidayat Optimis Wilfrida Bisa Terbebas dari Hukuman Mati UU Malaysia tidak membolehkan seseorang yang belum genap 18 tahun dituntut hukuman mati, dan sekaligus dinyatakan melakukan pembunuhan secara terencana. Dengan usia itu pula, Wilfrida Soik, yang lahir pada 12 Oktober 1993, tidak dapat dikenai ancaman hukuman mati atas dasar suatu pembunuhan berencana. Dengan merujuk dengan aturan di Malaysia itu, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat, optimis Jumhur Wilfrida bisa terbebas dari jerat hukuman mati. Bukti kuat menunjukkan, Wilfrida ternyata tak memenuhi syarat untuk dihukum mati. Adapun catatan kelahiran Wilfrida yang dimiliki Keuskupan Atambua telah diserahkan pengacara kepada pengadilan. “Usia Wilfrida dipalsukan oleh oknum tertentu menjadi 21 tahun di dokumen paspor, demi keperluan berangkat kerja ke luar negeri sebagai TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT), sesuai syarat UU Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri,” ungkap Jumhur belum lama ini. Wilfrida berangkat ke Malaysia tanpa dokumen ketenagakerjaan pada 26 November 2010, melalui jasa perorangan di Kupang, NTT. Wilfrida diterbangkan ke Jakarta dan setibanya di Malaysia diterima agen perekrut TKI Kelantan, AP Master SDN. BHD. Pihak agensi menyalurkan Wilfrida pada keluarga Yeoh Meng Tatt Albert dan mulai bekerja sepanjang 28 Oktober-24 November 2010. Karena tak nyaman, Yeoh hidayat Meng Tatt mengembalikan Wilfrida ke AP Master SDN. BHD. Setelah itu, 26 November 2010, Wilfrida berpindah kerja di keluarga Lee Lai Wing yang memiliki orangtua lanjut usia bernama Yeap Seok Pen, beralamat di Lot 1725, Lubuk Tengah 17000, Pasir Mas, Kelantan. Pada 7 Desember 2010, aparat polisi Malaysia, Inspektur Raja Munawwir menangkap Wilfrida akibat membunuh Yeap Seok Pen. Sejak penangkapan itu, Wilfrida ditahan di Penjara Pengkalan Chepa, Kota Bharu, Kelantan. (rmol)
SBY Sesalkan DPR Tak Ikut Perjanjian Internasional
SBY LANGKAH Presiden SBY membuat perjanjian dengan dunia internasional selama ini tanpa meminta persetujuan DPR terlebih dulu sangat disayangkan. “Harusnya meminta persetujuan DPR terlebih dahulu sebelum melakukan perjanjian dengan luar negeri,” ujar
Ketua Fraksi PKB MPR, Lukman Edy pada diskusi Bertema “APEC dan 4 Pilar Bangsa” di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin lalu. Menurut dia, persetujuan DPR itu penting dilakukan karena diamanatkan UUD 1945 Pasal 33 ayat (2). Khusus APEC, ada dua kepentingan; yaitu mendorong liberalisasi perdagangan dan investasi, dan negara-negara yang tergabung dalam organisasi itu bisa merubah kesepakatan sendiri untuk menjaga kepentingan ekonomi negaranya Anehnya kata Lukman, kepentingan ekonomi negara Indonesia justru sebesar 70 persen dari nilai ekspor selama ini ke negara-negara APEC. Tapi justru yang terjadi malah defisitnya masih besar karena nilai impornya lebih besar dibanding ekspor. “Kita tak proaktif mendorong liberalisasi sektoral. Jadi, Indonesia dalam APEC ini membela siapa? Karena selama ini tak pernah berbicara kesenjangan kaya-miskin. Indonesia malah mengklaim sebagai negara maju,” katanya. “Jujur saja Indonesia adalah negara berkembang,” tambah Lukman. (rmol)
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
11
RI-Australia Berkomitmen Atasi Imigran Gelap PRESIDEN SBY mengatakan solusi terbaik untuk mengatasi penyelundupan manusia atau imigran gelap adalah dengan kerja sama bilateral yang efektif. Termasuk Indonesia dan Australia yang juga merupakan korban penyelundupan manusia. Demikian disampaikan Presiden SBY dalam memberi keterangan pers bersama PM Australia Tony Abbott setelah melakukan pertemuan bilateral, di Istana Merdeka, Senin lalu. Saat ini kata SBY, Indonesia dan Australia telah memiliki komitmen untuk menyelesaikan imigran gelap dengan sebaik-baiknya. “Akan lebih baik kalau ada kerja sama bilateral berdasarkan Bali Process untuk menyelesaikan masalah dengan sebaik-baiknya,” kata Kepala Negara seperti dikutip dari laman resmi presidenri.go.id. (rmol)
SBY - Tony Abbott
PKS Minta BNN Sosialisasikan 21 Narkoba Jenis Baru BADAN Narkotika Nasional (BNN) harus segera mengambil dua langkah strategis terkait dengan penemuan 21 narkoba jenis baru yang sudah mulai masuk ke Indonesia. Pertama, kata anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Al Habsy, BNN harus menambahkan 21 jenis narkoba yang baru tersebut dalam lampiran UU No. 35/ Aboe 2009 tentang Narkotika. Hal ini memang memerlukan waktu, namun lebih cepat dilaksanakan akan lebih baik. Kedua, lanjutnya beberapa waktu lalu, BNN harus segera mensosialisasikan kedua puluh satu jenis narkoba baru tersebut.
yang mengetahui tentang surat izin penggeledahan itu hanyalah pihak KPK dan PN Manado. Panggilan terhadap pejabat pengadilan Manado itu pun dilakukan karena bisa dipastikan yang membocorkan surat tersebut bukanlah berasal dari pihak KPK. Johan menambahkan, panggilan ini
Sosialisasi ini perlu dilakukan di kalangan penegak hukum dan masyarakat luas. “Penegak hukum harus tahu narkoba jenis baru tersebut, agar mereka bisa mengidentifikasi dan melakukan penegakan hukum. Sedangkan masyarakat perlu mengetahuinya agar bisa menjauhi dan menekan peredaraannya,” tegasnya. Saat ini, masih kata Aboe Bakar, ada 50 Bakar orang meninggal setiap hari akibat narkoba. Apalagi bila datang 21 narkoba jenis baru. Karena itu semua pihak harus semakin bekerja keras untuk menangani persoalan narkoba ini, karena berkaitan dengan masa depan generasi bangsa. (rmol)
hanyalah untuk melakukan tahap klarifikasi terlebih dahulu. Namun tidak menutup kemungkinan, apabila memang ditemukan motif untuk menghalangi penyidikan KPK, mereka dapat terjerat UU Tipikor pasal 21 yang berhubungan dengan tindakan yang mencegah penyidikan KPK. (rmol)
Tiga Pejabat PN Manado Diperiksa KPK KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap tiga orang pejabat Pengadilan Negeri (PN) Manado. Pemeriksaan ini terkait bocornya Surat Izin Penggeledahan rumah anggota DPR yang juga Bendahara Umum PDI Perjuangan, Olly Dondokambey di Jalan Reko Bawah, Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara dalam kasus Hambalang. Ketiga pejabat PN Manado itu adalah panitera Marthen J TH Ruru, pegawai PN Manado Marthen Mendila, dan
Kasubag Umum PN Manado Mourets Muaja. “Ada tiga pihak di Pengadilan yang akan dipanggil ke KPK untuk klarifikasi terkait beredarnya copy surat permohonan izin penetapan penggeledahan,” ujar Juru Bicara KPK Johan Budi Sapto Prabowo dikantornya JL HR Rasuna Said, Jakarta belum lama ini. Diketahui, pada Selasa lalu (24/9), surat izin penggeledahan rumah Ketua Komisi XI DPR RI itu tersebar di antara awak media. Johan mengatakan bahwa pihak
Ilustrasi
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
Halaman
12
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Galeri Kampar
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
Open House Bupati Kampar Bupati Kampar H. Jefry Noer, S.H beserta keluarga mengadakan Open House beberapa waktu lalu di rumah dinasnya di Balai Bupati Kampar Bangkinang.
BUPATI Kampar H. Jefry Noer beserta keluarga.
BUPATI Kampar H. Jefry Noer, S.H bersama istri Hj. Eva Yuliana, S.E.
RAMAH Tamah H. Jefry Noer, S.H BUPATI Kampar H. Jefry Noer menyalami pengunjung.
BUPATI Kampar H. Jefry Noer, S.H foto bersama keluarga beserta tamu. BUPATI Kampar H. Jefry Noer memeberikan buah tangan kepada anak- anak
BUPATI Kampar H. Jefry Noer memeberikan buah tangan kepada anak- anak
BUPATI Kampar H. Jefry Noer beserta keluarga menyambut para tamu.
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
Biografi
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Halaman
13
Pergulatan Tanpa Henti ( Bagian 2 )
Adnan Buyung Nasution
Dirumahkan Soekarno, Dipecat Soeharto
Jagoan Cilik Pasar baru
D
IZAMAN pendudukan tentara Jepang di Indonesia saya pidah sekolah ke sekolah dasarJepang yang namanya AOBA [Asia Oentoek Bangsa Asia], selama tahun 1942 sampai 1945. Sekolah AOBA itu terletak di Pintu Air, di sebelah bioskop Astoria. Dulu di Pintu Air ada dua bioskop, Astoria dan Capitol. Sekarang tidak ada lagi, sudah jadi pusat pertokoan semula kawasan itu. AOWA termasuk sekolah dasar yang elite nomor 2 di Jakarta. Nomor satu adalah di Jagal Moyet, Dai-ITCI namanya kalau tidak salah, karena sekolah ini benarbenar bersifat Jepang isme, murid-muridnya di sekolah harus bercakap-cakap dalam bahasa Jepag. Kami menyebut guru, engkau dan encik. Nama kepala sekolahnya Engu Surya yang kami beri julukan Bapak Kuyak. Gurugurunya antara lain engku Abdul Gani, Engku Soemardi, Encik Agen. Saya pergi ke sekolah jalan kaki karena letaknya tidak jauh dari tempat tinggal saya. Ada teman sekelas saya di sekolah AOBA yang samapai sekarang yang masih berteman, yaitu Rustam Effendi Maun, titelnya insinyur dan menetap di Jerman. Teman sekolah lain diantaranya, Lukman Banjar Sari, yang kemudian menjadi pegawai Pertamina di Pangkalan Berandan Adiknya Suakat Banjar Sari sekelas dengan adik saya Syamsi. Sauakat menjadi jenderal dan belakangan terkenal sebagai pelukis. Teman sekelas wanita antara lain, Meiti mendur, anak wartawan foto kenamaan dan direktur Ipphos [Indonesia Press and Photo Service], Frans Mendur. Ada lagi Aminun, dan last but not least si gadis centik Roosmijati. Keberadaan guru maupun teman di sekolah dasar ini untuk selanjutnya tidak semuanya saya tahu. Saya
berharap, apabila ada di antara mereka yang masih hidup dan yang membaca buku ini mudah-mudahan mau menyambung tali silaturrahmi dengan saya. Ketika di AOBA, Rustam menjadi ketua kelas yang berpangkat sotei-cho. Tiap-tiap kelas dibagi menjadi empat regu, dua regu terdiri dari siswa lelaki dan dua regu siswa perempuan. Saya dan Lukman ketua regu dengan pangkap Butai-cho. Di kelas tiga Rustam dipecat sebagai sebagai Sotei-cho karena tidak hadir kerja paksa di Ancol. Saya diangkat menggantikan Rustam menjadi Sotei-cho sampai di kelas IV. Ketua dari semula kelas di AOBA yaitu Sabreur Lubis, keponakan mama , adiknya guru ballet terkenal Nani Lubis dan dermawan terkenal Deliana Lubis Surawidjaya. Rustam sampai sekarang paling suka bercerita mengingatkan kenakalan saya dimasa lalu yaitu sering berkelahi. Salah satu lawan saya berkelahi yang paling tangguh yaitu Bustami. Cerita Rustam mengenai kenakalan saya semasa kecil memenang berdasarkan kenyataan. Sejak kecil kebendelan da kenakalan saya sudah kelihatan dengan sukanya saya berkelahi itu. Penyebabnya macammacam, umumnya soal kecil saja, soal bercanda atau ledek-ledekan yang anggapan keterlaluan gara-gara main gundu atau main apa saja yang saya merasa saya dicurangi. Disaat bertengkar itu, saya menantangnya berkelahi, adu jago, “entar pulang ayo berantam seru” perkelaahian itu umumnya terjadi sepulang sekolah, kami selesaikan di luar sekolah, satu lawan satu. Pulang sekolah kami langsung kami berdua diarak, masing-masing sudah punya kelompok pendukung. Dari AOBA dua rombongan seteru menuju ke pasar baru, berkelahi di jembatan di ujung jalan Pos
Utara dan Pasar Baru, di depankantor Pos. Tapi tidak selalu berkelahi disitu, karea sering dijaga polisi, maka kami berkelahi di gang Sapi, persis di samping toko Rolex sekarang. Itu gang buntu, sepi tidak ada yang melihat, jadi kami bisa bebas berkelahi. Kami berkelahi secara sportif dan jantan satu lawan satu. Kelompok sporter masing-masing pihak tidak memisah, mereka malah menontong malah bersorak sorai menyemangati dan memanasi. Mereka anggap perkelahian kami seperti menonton boxer, adu tinju. Dan, mereka tidak pernah ikut campur berkelahi sehingga tidak pernah terjadi tawurawan. Kalau melihat anak-anak sekarang berkelahi dengan cara tawuran saya heran dan bingung. Saya merasa jadi jagoan betul-betul menang berkelahi, ada kebanggaan menjadi jagoan itu. Yang paling hebat dan gawat adalah berkelahi antara jagoan di kelas yaitu antara saya dengan Bustami. Ada kalanya pulang sekolah saya pulang dulu ke rumah, makan minum, tidak membawa teman menyatroni rumah seteru saya menantangnya berkelahi. Saya berseru-seru dari luar,” keluar lu kalau berani” kalau dia punya nyali dan berniat adu jago maka dia melayani tantangan saya. Kemudian kami berkelahi pakai persiapan, tepay dan waktunya ditentukan kalau teman-teman di sekolah tahu akan terjadi perkelaian adu jago itu,ramai-ramai mereka menggiring masiohmasih jagoan menuju jembatan atau gang sapi, disitu kami berkelahi pukulpukulan dan bantingbantingan bak buk bak buk. Kalau sudah puas berkelahi kalau biasanya saya yang menang, saya pula yang lebih dulu mengajak berdamai, bersalaman. Rupanya penyelesaian persoalan yang saya lakukan dengan cara berkelahi satu lawan satu dan setelah itu berdamai, dianggap identik dengan keberanian,sportifitas, jiwa satria yang menimbulkan simpati para guru, teman bahkan musuh sekalipun. Maka sejak di SD itu saya sudah selalu ditunjuk sebagai ketua kelas. Sampai di SMP dan SMA saya masih suka berkelahi dan masih terus ditunjuk sebagai ketua kelas, atau ketua himpunan pelajar
[sekarang Osis]. Salah satu pengalaman semasa kelas satu SMA I Budi Utomo yang tidak dapat saya lupakan adalah berkelahi dengan Zulkifli teman sekelas. Saya tidak tahu keberadaan Zulkifli kemudian, yang saya ingat waktu berkelahi itu ada saksi yaitu Raizuli Moeloek, anak dokter Moeloek yang terkenal. Kelak Raizali Moe;loek menjadi insinyur. Pulang sekolah saya dan Zulkifli mencari tempat berkelahi di jalan sepi dipinggir kali kecil di belakang deretan departemen keuangan dan mahkamah agung. Kami masing-masing punya supporter yang menmyemangati kami beraantan saling meninju dan menendang. Riwayat menjadi jagoan cilik Pasar Baru sekitar bulan Januari dan Pebruari 1945, karena di kantor berita Domei terjadi kebakaran sekaligus ada kebocoran berita-berita rahasia yang dibuat para wartawan Antara, membuat pihak Jepang gusar. Ayah ditangkap Kempetai ditengah malam buta. Polisi rahasia Jepang yang sangat kejam itu dating dengan rebut dan kasar membuat ayah, mama, saya dan Samsi terkejut dan takut. Tanpa bilang ba tanpa bilag bu ayah dipukul denmgan popor senapan di depan kami anak isterinya. Sama sekali ayah tidak diberi kesempatan jangaankan untuk ganti baju, untuk berpamitan dengan kami saja tidak bisa. Hanya dengan baju di badan, waktu itu ayah pakai kaos oblong dan sarung. Ayah diseret ke luar, saya dan Samsi
menangis memeluk mama yang juga menangis melihat ayah diseret dengan tidak semena-mena. Kami berpelukan bertiga dengan rasa ketakutan yang luar biasa. Peristiwa penangkapan ayah yang amat kajam di tengah malam buta oleh polisi Jepang itu amat berbekas dengan mendalam sekali di hati saya tidak bisa saya lupakan seumur hidup. Karena melihat dengan mata kepala sendiri kekejaman para polisi Jepang ini ,masuk ke dalam pikiran saya, menjadi keyakinan saya bahwa tentang ini menang kejam, tentang ini maneng pasis. Keyakianan itu terbawa-bawa terus sampai sekarang dan melupakan bagian yang ikut menamkan rasa keberanian saya mengambil siskap dalam perlawanan dalam menghadapi kekejaman tentara dan keberanian mengambil resiko apa pun juga. Ayah ditahan selama enam oleh Kem Petai. Bar menjalang proklamasi RI, ayah dikeluarkan dari penjara oleh Muhammad Hatta yang mempunyai pengarus besar dikalangan penguasa Jepang. Setelah ayah keluar dari penjara kami langsung pindah, tidak mau lagi tinggal di gedung kantor berita tersebut. Terbukti gedung itu nantinya menjadi ajang perebutan antara pihak Jepang dan Nica/ Belanda yang mau menancapkan kembali cakar-cakar penjajahannya di Indonesia [Bersambung]
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
Halaman
14
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Kampar
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
Hakam : Kloter 10 Telah Berada Di Madinah JEMA’AH Calon Haji dari Kabupaten Kampar dengan nomor kloter 10 yang berjumlah 440 orang, saat ini telah berada di kota Madinah Al Munawwarah, tepatnya di Gulnar Toyibah. Demikian di katakan Kepala Subbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kampar, H. Muhammad MAg, yang juga merupakan Tim Pemandu Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), di dampingi Ketua Kloter 10, H Khairul Sabri Sag, Minggu
sore (22/09), dari Kota Madinah. Lelaki yang akrab di sapa Buya Hakam itu mengatakan, jarak dari pemondokan Jema’ah Calon Haji Kab. Kampar dari Gulnar Toyibah ke Masjid Nabawi ini berkisar lebih kurang 50 meter. Dan saat ini Jema’ah Calon Haji Kab. Kampar sedang melaksanakan sholat Arba’in yang biasanya dilaksanakan 40 kali. Tahun ini, Jema’ah Calon Haji Kampar kloter 10 diberi
waktu sebanyak 43 kali. Hakam menjelaskan, Arbain ini adalah sebuah silsilah ibadah shalat fardhu yang dilakukan sebanyak 40 kali tanpa terputus sekalipun. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda bahwasanya shalat di masjid Nabawi pahalanya adalah 1000 kali lipat dibanding shalat di tempat lain. Sebagaimana sabdanya, shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi)
Jemaah Do’akan Kab. Kampar di Raudhah KAMPAR (Humas) - Kepala Subbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar, H Muhammad MAg, yang juga merupakan Tim Pemandu Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) didampingi Ketua Kloter 10 H, Khairul Sabri SAg, menghimbau kepada seluruh Jema’ah Calon Haji (JCH) Kab. Kampar untuk mendo’akan Kabupaten Kampar agar lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Demikian dikatakan Hakam, panggilan akrab H. Muhammad MAg, Minggu sore(22/09), dari Kota Madinah. Hakam mengatakan, di Raudhah ini adalah tempat yang\ paling baik untuk berdo’a. oleh karena itu, ucapkanlah do’a yang baik-baik
untuk keluarga, karib kerabat, jiran atau tetangga, dan Masyarakat Kab. Kampar pada umumnya. Mudah-mudahan dengan do’a yang di ucap, cepat di ijabah atau dikabulkan oleh Allah SWT. Lebih lanjut Hakam mengatakansaat ini suhu di madinah cukup panas, yang mana suhu di Madinah ini berkisar antara 4143 Derajat Celcius. Walaupun cuaca panas, Alhamdulillah kondisi kesehatan jema’ah haji Kab. Kampar hingga saat ini masih Prima dan mudahmudahan kesehatan ini bisa di jaga hingga tiba di tanah air. Untuk membayar DAM, Jema’ah Calon Haji Kab. Kampar khususnya kloter 10 pada musim haji tahun ini sepakat membayar
DAM melalui Bank. Hakam menjelaskan Dam adalah denda bagi para jamaah haji karena melakukan pelanggaran beberapa ketentuan saat melaksanakan haji. Pembayaran Dam ini bisa dilakukan sebelum wukuf maupun sesudah wukuf. Yang mana Dam ini berarti darah (mengalirkan darah hewan untuk membayar denda haji), terdapat dua jenid Dam, yaitu Dam nusuk atau dam yang dikenakan bagi orang yang mengenakan haji Tamatu atau haji Kiran (sesuai ketentuan ibadah) dan Dam Isa‘ ah yaitu dam yang dikenakan bagi jamah yang melanggar aturan atau melakukan kesalahan, tutupnya.(Ags)
Pemkab Kampar Gesa Pembangunan Drainase
PEMDA Kampar melalui Dinas Cipta Karya kini menggesa pembangunan drainase untuk memperlancar aliaran air dari pusat Kota Bangkinang menuju Sungai Kampar hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir akibat curah hujan yang semakin tinggi. ‘’Upaya pembangunan drainase baru dan pembersihan drainase lama adalah langkah kongkrit yang dilakukan Pemkab Kampar dalam menyikapi keluhan masyarakat di Bangkinang Kota terhadap banjir musiman yang terjadi setiap curah hujan tinggi. Semoga setelah pembangunan dan pembersiham drainase ini, banjir tidak terjadi lagi dan masyarakat bisa lebih tenang,’’terang Kepala Dinas Cipta Karya Fauzi Nurta didampingi Kuasa Pengguna
Anggaran Zaini Dahlan, PPK Zulkifli dan pihak kontraktor kepada waryawan ketika meninjau langsung pembangunan drainase sepanjang 575 meter dari Jalan Pelajar Bangkinang hingga menuju saluran air di dekat Mapolres Kampar, Senin lalu. Diungkapkannya bahwa untuk mengantisipasi banjir ini nantinya aliran air di Jalan Ahmad Yani Bangkinang dibagi dua, yang mana aliran pertama ke arah Barat menuju Jalan Pelajar hingga terus ke Jalan M Yamin dekat Mapolres Kampar dan lanjut ke Sungai Kampar. Drainase dibangun dengan kedalaman dua meter dan lebar 1,7 meter diharapkan dapat mengaliri air dari Jalan Ahmad Yani Bangkinang menuju Sungai Kampar. “ Drainase ini pernah dibangun beberapa tahun
yang lalu tapi sudah tidak berfungsi lagi, sehingga akhirnya diputuskan untuk dibongkar dan dibangun kembali,’’ujarnya. Dijelaskannya aliran kedua ke arah Timur dengan cara membersihkan drainase sepanjang 10 kilometer mulai dari Jalan Ahmad Yani hingga sejumlah jalan-jalan utama di Bangkinang Kota yang aliran airnya menuju Simpang RSUD Bangkinang. “Agar drainase ini tetap bersih kami juga mengimbau masyarakat untuk turut membantu menjaga kebersihan dan jangan buang sampah sembarangan. Sebab, meski kelak sudah dibersikan oleh petugas dan kemudian masih ada yang buang sampah sembarangan, maka percuma saja upaya pembersihan massal ini dilakukan,”ucapnya. rtc
indah yang lebih utama 1000 berbeda kali dibanding dengan tiang shalat di masjid Masjid Nabawi lainnya kecuali lainnya, dan di Masjidil karpet Haram dan lantainya shalat di Masjidil berwarna hijau Haram lebih berbeda utama 100.000 dengan lantai kali shalat Masjid Nabawi daripada masjid lain yang pada lainnya.” umumnya Hakam berwarna menjelaskan merah. Di bahwa Hadits ini Buya Hakam dalam Raudhah menjadi terdapat banyak tiang yang stimulan dan motivasi bagi memiliki riwayat sejarah setiap muslim khususnya yang penting, ada tiang Jema’ah haji Kab. Kampar ‘Aisyah, tiang pengawal, yang berada di kota Madinah untuk memperbanyak ibadah tiang tempat tidur, tiang utusan dan sebagainya. Dan di masjid Nabawi Wa bil, tiang yang paling utama khusus ibadah shalat baik yang sangat dianjurkan Fardhu maupun Sunnah. untuk beribadah di dekat Maka tak jarang demi tiang ini adalah Tiang ‘Aismempertahankan shalat yah karena Rasulullah berjamaah di Masjid Nabawi pernah menunjukkan tempat ini, terlihat banyak sekali yang paling baik untuk jemaah haji yang rela berdoa kepada Aisyah yang beri’tikaf di masjid berlamakemudian Aisyah selalu lama hanya demi menunggu beribadah dan berdoa datangnya waktu shalat berjamaah. Dari waktu shalat ditempat itu. Di Tiang Aisyah itulah banyak dianyang satu ke waktu yang lain tara sahabat, Tabi’in, Ulama mereka semua menanti dan Ahlul Khoir yang dengan penuh harap. beribadah dan berdoa di Sementara itu, Jema’ah bawah tiang ini. Calon Haji Kab. Kampar juga Rasulullah SAW bersabda, berdo’a di Raudhah yang “Diantara rumahku dan terletak didalam Masjid mimbarku adalah taman Nabawi. Lokasi Raudhah ini (raudhah) diantara tamanditandai oleh tiang-tiang yang memilikiornament yang taman surga,” kata Hakam. (Ags)
1.600 Tenaga Honorer Kampar Siap Ikuti CPNS K2 PEMERINTAH Kabupaten Kampar melaksanakan penerimaan seleksi Calon Pegawai Negeti Sipil (CPNS) untuk 1600 honorer kategori 2 (K2) bulan November 2013 ini. Sebagai proses awal, telah dijadwalkan pengambilan nomor peserta tes secara bertahap mulai 7 Oktober 2013 mendatang. ‘’ Untuk penerimaan seleksi Calon Pegawai Negeti Sipil (CPNS) untuk 1600 honorer kategori 2 (K2) bakal dilaksanakan pada bulan Nopembr 2013,’’ungkap Bupati Kampar H Jefry Noer melalui Sekda Kampar H Zulfan Hamid kepada wartawan Senin lalu usai pelantikan lima pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkab Kampar. Diuraikannya untuk pelaksanaan seleksi CPNS tersebut, Sekda telah menandatangani surat nomor 871/BKD-PMP/ 2013/885 tentang daftar nominatif peserta tes penerimaan CPNS dari jalur honorer K2 dan persyaratan di lingkungan Pemkab Kampar. ‘’ Jumlah honorer K2 untuk tenaga guru sebanyak 1126 orang, tenaga kesehatan sebanyak 62 orang, tenaga teknis sebanyak 412 orang. Peserta tes honorer K2 adalah mereka yang terdaftar dalam daftar nominatif berdasarkan surat Kepala BKD Kampar nomor K-26-30/V146-1/99 tertanggal 2 September 2013,”terangnya. Agar dalam pelaksanaan pengambilan nomor tes lebih tertib untuk itu Pemkab memutuskan jadwal pengambilan nomor tes untuk tenaga teknis pada 7-9 Oktober 2013, tenaga kesehatan pada 10-14 oktober 2013, tenaga guru pada 16-23 oktober setiap hari kerja. Bagi yang belum mengambil pada jadwal yang ditetapkan, masih diberi kesempatan pada 24-25 oktober 2013. “ Perlu diketahui dalam pengambilan nomor peserta tidak bisa diwakilkan, bagi yang tidak mengambil, dianggap mengundurkan diri, dan untuk tempat ujian akan dilaksanakan di gedung SMP dan SMA yang ada di Bangkinang Kota dan peta lokasi bisa dilihat langsung di papan pengumuman BKD Kampar,’’tuturnya. rtc
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
delikriau
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Olahraga
Ungkap Fakta dengan Investigasi
Halaman
15
Menjamu Napoli, Wenger: Arsenal Wajib Menang MANAJER Arsenal Arsene Wenger menegaskan timnya harus memenangkan setiap laga kandang di fase grup Liga
Champions 2013/14. Salah satunya adalah pertandingan melawan Napoli di Emirates Stadium, Selasa, 1 Oktober 2013 waktu setempat. Menurut Wenger, satu grup dengan Borussia Dortmund, Marseille, dan Napoli bukanlah perkara mudah. Pasalnya, Wenger menambahkan, ketika bermain di kandang ketiga klub tersebut, kemenangan adalah hal yang sulit. “Bagi kami pertandingan di kandang akan menjadi penentu
Kalah Atas Maroko, Indonesia U-23 Gagal Ikuti Jejak Juniornya
TIM Indonesia U-23 dipaksa menyerah oleh tim Maroko dalam partai final cabang sepakbola Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Stadion Jakabaring, Palembang, Minggu lalu.
TIM Garuda Muda sempat unggul cepat pada menit awal babak pertama melalui eksekusi penalti Alfin Ismail Tuasalamony. Usai dikejutkan gol Indonesia itu, Maroko yang mengenakan seragam putih bangkit dan mengurung pertahanan Indonesia. Di babak kedua serangan Maroko semakin mengancam gawang Kurnia Mega. Tendangan pemain Maroko di menit 55 hampir saja mengoyak gawang Indonesia. Beruntung tendangan itu masih membentur gawang dan hanya bergulir di depan mulut gawang. Begitu juga tendangan bebas yang dieksekusi pemain bernomor punggung tiga Maroko yang melambung di atas mistar gawang. Serangan Maroko membuahkan hasil. Di menit 72 sebuah tendangan keras pemain nomor 5 Maroko dari dalam kotak penalti berhasil merobek gawang Kurnia Mega. Hal serupa terjadi pada menit 82, solo run El Karti Walid di dalam kotak penalti berhasil memecah keriuhan Stadion Jakabaring. Dengan hasil ini, tim Indonesia U-23 gagal mengikuti jejak juniornya timnas U-19 yang berhasil tampil sebagai juara piala AFF beberapa hari lalu. Indonesia harus puas meraih medali perak. (rmol)
dalam grup sulit ini,” kata Wenger. Pada pertandingan pertama fase grup, Arsenal sukses mencuri tiga poin di kandang Marseille. Wenger menjelaskan jika gagal di kandang, maka kemenangan di partai tandang akan menjadi sia-sia. “Kemenangan di kandang akan sangat penting dalam langkah kami di Liga Champions,” ucap manajer asal Prancis itu. Arsenal saat ini sedang dalam bentuk permainan terbaik setelah memenangkan pertandingan pertama dan menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Premier Inggris. Namun Wenger meminta kepada para pemainnya untuk tak jemawa. “Saya pikir dalam pekerjaan kami hal yang paling penting adalah memiliki keseimbangan yang bagus antara
ambisi dan kerendahan hati,” katanya. “Ambisi, karena tentu saja kami ingin menang. Tapi kerendahan hati juga harus, karena kami tahu, kami hanya bermain enam pertandingan sehingga untuk berbicara hari ini tentang gelar juara adalah suatu yang konyol,” Wenger menambahkan. Menurut hasil pengalamannya di Liga Champions, kata Wenger, setiap klub bisa lolos dari fase grup dengan rata-rata 10,2 poin. “Yang 0,2 poin adalah hal yang misteri, tapi itu biasannya sangat dibutuhkan. Itulah kenapa saya mengatakan laga kandang sangat penting,” ungkap Wenger. Arsenal saat ini memuncaki klasemen Grup F dengan tiga poin. Adapun Napoli di posisi kedua dengan poin sama, namun Arsenal unggul agresifitas gol di kandang lawan. (tempo.co)
5 Tingkah Kontroversi Mario Balotelli
PENYERANG muda AC Milan, Mario Balotelli, sering menunjukan sikap kontroversi. Tidak hanya saat bermain untuk AC Milan di musim ini, di Inter dan Manchester City penyerang internasional Italia tersebut kerap menunjukkan sikap tidak terpuji. Berikut lima tingkah kontroversi pemain yang memiliki julukan “Super Mario” : 1. Terlibat adu fisik dengan Roberto Mancini Kamis, 3 Januari 2012, Mario Balotelli yang masih berseragam Manchester City tertangkap kamera sedang berkelahi dengan pelatih Manchester City kala itu, Roberto Mancini di Carrington, Inggris kamp latihan City. Meski Mancini membantah ia berkelahi dengan Balotelli, harian The Sun merilis foto saat Mancini sedang berusaha menjatuhkan Balotelli.
Desember 2012, Super Mario melaporkan klubnya Manchester City ke pengadilan setempat di London, Inggris. Balotelli kesal karena klub membuat kebijakan memotong gajinya. Pihak City beralasan sanksi itu akibat dari perilaku Balotelli yang sering mendapat kartu merah saat bermain untuk City. Belakangan, Balotelli mencabut gugatannya dan mendapat sanksi tambahan dari City dari perbuatannya tersebut. 3. 27 Kali Balotelli Mendapat Surat Penyitaan Mobil Menurut laporan surat kabar lokal, mobil mewah Maserati milik Balotelli disita untuk kali ke-27, pada April 2011. Terungkap bahwa pemain asal Italia itu mendapat rata-rata tiga surat tilang parkir per hari, yang membuat dia harus membayar denda hampir £10.000 (sekitar Rp 153 juta).
2. Menggugat Manchester City ke Pengadilan
4. ‘Kenapa
Selalu
Aku?’
Perayaan Legendaris Balotelli Salah satu perayaan paling terkenal yang pernah dilakukan Balotelli ialah saat mengangkat kaosnya untuk menunjukkan pesan, “Kenapa selalu aku?” setelah mencetak gol ke gawang Manchester United saat City meraih kemenangan bersejarah 6-1 atas rival mereka. 5. ‘Memaksa’ Manajemen City untuk Menjualnya Tingkah kontroversial terakhir yang dilakukan Balotelli adalah meninggalkan klub tanpa izin untuk terbang ke Italia, setelah tampil melawan Sunderland. “Sangat penting bagi pemain utama untuk menunjukkan contoh yang baik,” kata Marwood, Direktur Olahraga Manchester City. ”Saya pikir dan kita semua tahu siapa yang kita bicarakan, Anda sudah melihat pemain yang menunjukkan nilai-nilai serta tingkah laku yang tidak baik.” (tempo.co)
Marc Marquez Tak Terbendung di Aragon PEMBALAP Repsol Honda Marc Marquez keluar sebagai juara pertama dalam seri balapan MotoGP ke-14 yang berlangsung di Sirkuit Aragon, Spanyol. Pembalap berusia 20 tahun ini mengalahkan Jorge Lorenzo dari Factory Yamaha yang mengisi tempat kedua. Sementara tempat ketiga diisi oleh Valentino Rossi. Marquez berhasil naik podium pertama dengan catatan waktu 42 menit 3.459 detik. Berselisih 1.356 detik dengan Lorenzo yang berada di posisi kedua dan 12.927 detik dengan Rossi yang mengisi tempat ketiga. Jalannya balapan kali ini berlangsung sangat sengit dari
awal hingga akhir lomba. Pada putaran pertama, Lorenzo yang memulai balapan dari
posisi kedua memulai start dengan baik dan melewati tikungan pertama dengan
mulus untuk mengambil posisi pertama. Marc Marquez menguntit di tempat kedua disusul oleh Dani Pedrosa dan Valentino Rossi. Pada putaran ketiga sempat terjadi insiden kecil ketika tiga pembalap yang berada di posisi belakang keluar lintasan. Namun posisi teratas masih dipegang oleh Lorenzo, Marquez, Pedrosa, dan Rossi. Berada di posisi terdepan, membuat Lorenzo leluasa menarik pedal gasnya hingga kecepatan maksimal dan sedikit demi sedikit memperlebar jarak dengan Marquez dan Pedrosa. Pedrosa yang terus menguntit Marquez akhirnya mampu menyalip di satu
tikungan pada putaran kelima untuk mengambil posisi kedua. Sedangkan Rossi terlihat tak sanggup mengejar tiga pembalap terdepan dan anteng di tempat keempat. Kejutan terjadi ketika para pembalap memasuki putaran keenam. Pedrosa yang masih berada di posisi kedua tanpa diduga terjatuh dari motornya. Marquez yang berada persis di belakang Pedrosa sempat menghindar dan melebar keluar lintasan. Beruntung Marquez tidak mengalami hal yang sama dengan Pedrosa. Marquez pun mengisi tempat kedua di belakang Lorenzo. Sedangkan Rossi berada di urutan ketiga. tempo.com
Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com
delikriau
Halaman
16
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Siak
Ungkap Fakta dengan Investigasi
Berasal dari Gudang Yang Berbeda
Beras Bulog Rusak Beredar di Kandis saat ini sudah dibagikan, walaupun bertepung , tidak bisa dikembalikan lagi ke Bulog di pekanbaru. Ditempat yang berbeda, Lurah Telaga Sam Sam, Dedi ST, saat dikonfirmasi menjelaskan, warga Kelurahan Telaga Sam Sam yang mendapatkan jatah beras Bulog murah tersebut sebanyak 13 kk. “Ini tergolong sangat sedikit sekali dari jumlah warga kami sebanyak 20 Rukun Tetangga,”akunya. “Apabila ditemukan beras Bulog murah yang bertepung tersebut dari pantauan kami selaku pejabat
TAMPAK beras bulog “murah” di angkat dari truck ke kantor desa di kandis
KANDIS,- Sebanyak 28 ton beras Bulog di turunkan ke Kecamatan Kandis dengan menggunakan 2 unit truk dari gudang Bulog Pekanbaru. Beras murah program pemerintah triwulan tersebut seyogianya akan dibagikan ke desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Kandis. Setiap kepala keluarga (kk) akan mendapatkan beras sebanyak1 karung. Isi perkarung 15kg dan diberikan sebanyak 3 karung untuk 3 bulan. Desa dan kelurahan yang mendapatkan beras murah tersebut yakni Kelurahan Telaga SamSam 13 kk, Kelurahan Simpang Belutu 36 kk, Kelurahan Kandis Kota 62 kk dan selebihnya untuk Desa Kandis dan Desa Jambai makmur. Beras-beras murah tersebut diturunkan di kantor Desa Kandis. Para pekerja mengangkut beras dari dalam truk dan ditumpukkan di kantor desa. Alangkah kagetnya para pekerja tersebut, dengan mengatakan, “Kok beras Bulog yang saat ini bertepung?”. Untuk menindak lanjuti “beras bertepung” tersebut, salah seorang pegawai Bulog yang saat itu berada di kantor Desa Kandis mengatakan bahwa beras ini berasal dari gudang yang berbeda. Dan saat diminta untuk mengam-
bil sampel dari beberapa karung yang berisi berasberas tersebut, terlihat pemandangan yang mengherankan. Beberapa sampel beras Bulog yang ditunjukkan itu terdapat 3 warna yang berbeda. Parahnya lagi, beras itu bertepung. Ketika ditanyakan perihal beras bertepung tersebut, pegawai yang mengaku dari Bulog itu mengatakan bahwa beras ambil dan dibeli murah dari daerah petani. Namun beda-beda tempat penggilingannya. Saat ditanyakan, apakah beras-beras ini nantinya layak untuk dikonsumsi? Pegawai bulog tersebut mengatakan dengan ringan,”Kami tidak tahu hal itu, Pak”. Koordinator Tekhnis kecamatan yang menyalurkan beras Bulog tersebut, Tengku Julkifli, ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa mengenai beras Bulog bertepung tersebut sudah sering ditemukan. “Namun, tetap saja dikirim yang bertepung juga,” ungkapnya. “Namun sampai saat ini belum ada keluhan dari masyarakat. Kami akan membuat surat tertulis yang ditujukan kepada kantor Bulog di Pekanbaru agar beras-beras yang dikirimkan untuk selanjutnya jangan bertepung lagi,” kata Tengku Julkifli. Ia menjelaskan bahwa beras yang
kelurahan, itu akan kami kembalikan ke Bulog Pekanbaru agar ditukar dengan yang lebih layak,” kata Dedi lagi. Salah seorang warga yang menerima beras “bertepung” tersebut mengaku sangat kecewa. “Karena ini untuk dikonsumsi langsung oleh tubuh, bagaimana tidak akan timbul sakit apabila beras yang dimakan ini busuk dan tak layak buat kami masyarakat kecil. Dan hal ini agar diperhatikan oleh bapakbapak yang duduk di pemerintahan,” ujarnya dengan nada kesal. (Achmad)
Tangkal Kenakalan Pelajar
Kapolsek Kandis Pimpin Upacara Bendera di SMK Baiturrahman.
KANDIS - Bertempat di lapangan SMK Baiturrahman Kandis, upacara bendera Senin pagi kemarin, 30/9/2013, bertindak sebagai inspektur upacaranya Kapolsek Kandis, Komisaris Polisi (Kompol) Wawan SH MH. Kegiatan Kapolsek Kandis menjadi inspektur upacara bendera kali ini merupakan lawatannya yang ke-6 di sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Kandis. Dimulai dari tingkat SD, SMP, SMK serta SMA. Upacara bendera kali ini diikuti para siswa SMK Baiturrahman, majelis guru, kepala sekolah serta pemilik yayasan, H. Zainuddin. Dalam
pidatonya, Kompol Wawan menyampaikan tentang bahaya narkoba, ngelem, menikah karena “kecelakaan” dan pelanggaran lalu lintas. “Diingatkan kepada tiap pelajar agar menghindari dan mentaati peraturan yang ada. Jika itu dilanggar maka sanksinya tegas,” ucap Wawan. “Sebagai contoh,” lanjut Wawan, “Jika para siswa tertangkap main balap liar, maka akan ditilang dan wajib mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Siak. Prosesnya selama 2 bulan. Hal ini untuk memberikan sanksi tegas serta menimbulkan efek jera bagi siswa yang melanggar peraturan”.
Wawan juga memberikan quiz kepada para siswa seputar bahaya narkoba. Siswa yang bisa menjawab, diberikan hadiah langsung dari Kapolsek Kandis itu. Terlihat para siswa dengan antusias ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan perwira polisi itu. Kepala Yayasan Baiturrahman, H.Zainuddin, memuji langkah yang diambil Kapolsek Kandis sangat baik. “Kegiatan ini merupakan kegiatan positif dan kami meminta agar dilaksanakan secara terus menerus dan berkala,” kata Zainuddin. Salah seorang siswa, Sari (16), mengatakan bahwa apa yang dilakukan Kapolsek Kandis tersebut merupakan hal yang positif. “Kami sangat mendukung dan kalau bisa setiap hari Senin Bapak Kapolsek ke sekolah kami sebagai inspektur upacara,” ucapnya dengan tersenyum. Sementara itu, Kepala UPTD Pendidikan Kandis, Asmuni Samsir, ketika diwawancarai seputar kegiatan tersebut, menyambut baik serta mendukung penuh apa yang dilaksanakan Upika Kandis. Pihaknya akan terus berkoordinasi dalam menciptakan pelajar -pelajar Kandis yang bermoral, berprestasi, berbudaya dan berguna bagi orang lain.
Pergantian Pucuk Pimpinan, AKBP. Dedi Rahman Dayan Sik Msi jadi Kapolres Siak ACARA tepuk tepung tawar, mengawali rangkaian acara farewell (pisah sambut) antara AKBP Sugeng Putut Wicaksono Sik, yang digantikan oleh AKBP Dedi Rahman Dayan Sik Msi sebagai Kapolres Siak yang baru. Acara pisah sambut siang itu dilaksanakan di halaman Mako Polres Siak, Kamis pekan lalu. Sebelumnya, AKBP Dedi Rahman Dayan Sik Msi, bertugas sebagai Kapolres di Kabupaten Indragiri Hilir. Sedangkan Sugeng dimutasikan ke Polresta Pekanbaru menjabat sebagai Wakapolresta Pekanbaru. Kegiatan tepuk tepung tawar pertama dilakukan oleh Ketua LAM Kabupaten Siak, H. Wan Anwar. Tokoh Siak ini, mewakili masyarakat Siak, menyampaikan harapannya agar Kapolres Siak yang baru bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh Kapolres
Siak yang lama, AKBP Sugeng Putut. “Saya berharap agar segala kebijakan yang dilakukan oleh Kapolres baru bisa lebih menyentuh pada kebutuhan masyarakat Siak,”kata Anwar. Usai memberikan kata sambutan di halaman Kantor Polres Siak, AKBP Dedi Rahman Dayan mengatakan, sejauh ini situasi dan kondisi kabupaten Siak selama kepemimpinan AKBP Sugeng Putut Wicaksono sangat kondusif. “ Saya berharap agar situasi Kabupaten Siak ini bisa tetap kondusif seperti suasana sebelumnya yang telah tercipta selama ini. Saya juga akan tetap komitmen terhadap tugas-tugas kepolisian,” Ujar mantan Kapolres Inhil ini kepada Delik Riau yang mewawancarainya siang itu. Terkait harapan masyarakat Siak, perihal tingginya akan kecelakaan lalu lintas di
Kabupaten Siak, dirinya menjelaskan, hal itu tetap akan menjadi prioritas dari Kepolisian Resort Siak. Untuk mengatasi hal itu, perlu dilakukan peninjauan terlebih dahulu mengenai apa peneyebabnya. AKBP Sugeng Putut Wicaksono SH, SIK yang pindah dan menjabat sebagai Wakapolresta Pekanbaru memberikan pesan khusus kepada masyarakat Siak, bahwa angka kecelakaan lalulintas di wilayah hukum Polres Siak memang cukup tinggi. Oleh karena itu ia menghimbau kepada masyarakat Siak untuk bisa lebih tertib dalam berlalu lintas di jalan raya. “ Angka kecelakaan di Siak memang tinggi, tentunya, peran masyarakat untuk lebih tertib lagi, dan mentaati lalu lintas, apalagi kondisi jalan semakin halus. Kepada masyarakat Siak, agar bisa mentaati
KAPOLRES Siak yang baru, AKBP Dedi Rahman Dayan Sik Msi di dampingi AKBP Sugeng Putut Wicaksono Sik menyalami jajaran Polres Siak saat acara pisah sambut pucuk pimpinan Polres Siak.
peraturan lalu lintas dengan melengkapi seluruh standar keselamatan berlalu lintas,
seperti helm, kaca spion, dan paling penting yakni, adanya SIM,” Papar Sugeng. alf
Halaman
delikriau
17 Dishub Unit Timbang Balai Raja Tilang Puluhan Truk
Bengkalis
Ungkap Fakta dengan Investigasi
Predikat Kota Terbersih, Bengkalis Raih Adipura BERTEMPAT di Gedung Daerah Datuk Laksamana belum lama ini telah diadakan acara penyerahan piala adipura oleh bupati Kab. Bengkalis Ir. H. Herlian Saleh. M.Sc pada ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kab. Bengkalis. Piala Adipura itu sebelumnya diterima dari Menteri Lingkungan Hidup di Jakarta sebagai keberhasilan meraih dalam kategori sebagai kota Kecil Terbersih Tahun 2013. Penyerahan Piala Adipura oleh bupati Bengkalis di saksikan seluruh kepala Dinas Kepala Badan dan tokoh Masyarakat yang ada di Bengkalis. “Saya ucapkan terimakasih kepada Dinas kebersihan/Tanaman yang telah bekerja keras hingga Kabupaten Bengkalis mendapatkan penghargaan ini. Dinas Kebersihan dan jajarannya, apalagi Petugas kebersihan yang sudah bekerja saat kita masih tertidur di rumah. Membersihkan selokan, parit-parit dan sampah. Ini patut kita acungi jempol buat petugas kebersihan yang ada di Bengkalis ini. Untuk masyarakat tak kalah pentingnya agar membuang sampah pada tempat sampah yang ada,” ucap Herliyan dalam sambutannya. Menurut Herliyan, predikat kota terbersih di Propinsi Riau diraih Bengkalis berkat tangan-tangan mereka. “Kalau dipikir gajinya tak seberapa tanggung jawabnya cukup berat,” kata Herliyan lagi. Herliyan berharap, Dinas Kebersihan tak salah bila mana memberikan bonus untuk para petugas kebersihan yang telah mengharumkan nama Bengkalis. “Di samping dari Dinas Kebersihkan akan memberikan bonus untuk petugas kebersihan, saya juga sebagai Bupati akan menambahkan hadiah berupa menghajikan/mengumrohkan mereka nantinya, Cuma ada katagorinya dan akan diseleksi yang pantas untuk di umrohkan tersebut. Dengan beberapa kriteria,” kata Herliyan yang disambut tepuk tangan hadirin. Abdul Kadir (Gebak), salah seorang petugas kebersihan yang ditemui DelikRiau, merasa terharu mendengar paparan Bupati tersebut yang akan memberikan bonus naik haji dan umroh. “Kami berterimakasih atas janji pak Bupati akan menghajikan dan mengumrohkan kami,” ujar Abdul Kadir dengan wajah sumringah. Ia merasa bangga, profesi dan jerih payah mereka mendapat perhatian begitu besar dari Bupati Bengkalis.(Efendi)
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
PETUGAS Dishub Sedang Menerima Arahan
DINAS Perhubungan (Dishub) Unit Timbang Balai Raja, Desa Pinggir, Kecamatan Mandau, Bengkalis, Selasa lalu lakukan penilangan terhadap truk yang melebihi muatan. Suasana di lokasi terlihat ramai. Petugas Dinas Perhubungan yang dipimpin langsung Ka UPTD, Aleksander, dibantu sebanyak 25 petugas Dan Regu Shift yang bertugas melakukan pemeriksaan . Saat dikonfirmasi Delik Riau,Kadis Perhubungan melalui Ka UPTD Propinsi Bagian Timbang, Aleksander,
mengatakan operasi ini merupakan kegiatan rutin, penindakan tegas harus dilakukan demi kenyamanan berkendaraan dan juga menjaga keutuhan jalan poros di propinsi Riau. “Hari ini kita melakukan penilangan terhadap 45 unit truk/tanki yang melebihi kapasitas muatan dan melanggar Perda,” ungkap Aleksander. Ka UPTD juga menerangkan bahwa dari bulan Januari sampai September, dari 5 Unit Timbang yang
ada di daerah Propinsi Riau telah menindak tegas sebanyak kurang lebih 88.500 ribu unit kendaraan yang melanggar ketentuan Perda propinsi, dan semua itu kita lakukan penilangan dan diproses sesuai peraturan. Petugas shiff jaga, Murdick, ketika dimintai keterangannya sebagai Komandan Jaga mengatakan, operasi berjalan baik dan tetap petugas menjalankan tugas dengan berpegang pada ketentuan petaturan dan instruksi pimpinan. (Edi )
Aniaya Tetangga, Seorang Guru Dilaporkan ke Polsek Mandau ROS, warga Lancang Kuning IV - Desa Balai Makam, Kecamatan Mandau, Duri, Kab. Bengkalis, mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh tetangganya seorang perempuan bernama Saf, yang berprofesi sebagai guru di Sekolah Dasar. Penganiayaan dilakukan dengan menggunakan sepotong kayu berukuran 1 meter. Korban mengalami luka memar dan lebamlebam, dibuktikan dengan hasil visum dokter Rumah Sakit Umum Stadion Duri. Peristiwa ini terjadi menjelang bulan Ramadhan yang lalu. Namun, menurut korban, proses hukumnya di Polsek Mandau terkesan lamban dan pelaku belum juga ditahan. Menurut cerita korban, saat malam kejadian sekitar pukul 21.00 WIB, anak korban sedang menghidupkan musik di rumahnya. Tiba-tiba ada sekumpulan warga dari RT
(Rukun Tetangga) lain mendatangi rumahnya dan memberi peringatan. Ros pun heran, bagaimana warga tetangga RT lain bisa datang menyambangi rumahnya. Ia melihat lampu depan rumah tetangganya, Saf, yang biasanya menyala terang, malam itu secara tiba tiba padam. Begitu lampu tetangganya padam, komplotan warga itu menyambangi rumahnya. Dengan rasa penasaran, Ros pun bergegas ke rumah tetangganya yang terletak di seberang jalan. Saat tiba di rumah tetangganya, Ros lantas mengetuk pintu. Tanpa diduga-duga, begitu pintu terbuka, korban langsung diserang oleh Saf dengan sepotong kayu. Korban dipukuli tanpa memberikan perlawanan. Anak korban, Novi, segera menyusul ibunya karena tak tega melihat diperlakukan demikian. Namun, tak ayal, Novi pun menerima pukulan dari
Saf. Beberapa warga menyaksikan kejadian itu. Menurut keterangan warga dan korban, pelaku berhenti memukul setelah ada seorang anggota Polsek Mandau bernama Ade Saputra, yang menurut korban, masih ada hubungan kerabat dengan pelaku menangkap kayu pemukul yang sampai saat ini tidak ditemukan. Anggota polisi ini menyelamatkan korban ke kantor Polsek saat itu juga, dan tidak berselang lama pelaku menyusul . Di kantor Polsek Mandau, keduanya diberikan waktu untuk menempuh jalan damai. Saat itu pelaku mau berdamai dengan memberi biaya perobatan sebesar Rp. 100.000,-. Mendengar tawaran itu, pihak korban tidak terima. Ros lantas membuat laporan atas kejadian penganiayaan yang dialaminya ke Polsek Mandau. Laporan bernomor : Lap.peng/198/ II2013/RIAU/BKS/SEK MDU, an.Rosvita tanggal 21 Maret2013 tentang Tindak Pidana Penganiaayaan. Atas laporan itu, korban menerima Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) Nomor : LP/59/IV/
RIAU/BKS/SEK-MDU. Korban juga telah diperiksa dua kali oleh pihak Penyidik Polsek Mandau. Saksi-saksi juga diperiksa, diantaranya Ratih, yang juga sepupu korban telah di ambil Berita Acara Pemeriksaannya (BAP) pada tanggal 21 Maret 2013 ditandatangani di depan penyidik. Saksi ke dua disebut penyidik sebagai saksi pendukung bernama Jumiati binti Baharudin, warga yang menyelamatkan korban sewaktu kejadian. Saksi ketiga, Novi, anak korban. Dalam perkembangan proses hukumnya, korban baru menerima SPHPP (Surat Perkembangan Hasil Penyidikan Perkara) dari pihak Polsek Mandau pada bulan Agustus 2013. Menurut korban, surat itu pun tanpa tanggal dan proses hukumnya dirasa lamban. Surat pemberitahuan kedua diterima tanggal 1 September 2013. Namun, sampai surat pemberitahuan perkembangan penyidikan kedua itu diterima korban, pelaku belum juga ditangkap dan ditahan. Pihak korban pernah menanyakan ke Polsek
Mandau mengapa tidak ada penahanan terhadap pelaku. Informasi diperoleh dari penyidik Brigadir Honcen, pelaku tidak pernah ditangkap apalagi ditahan karena ada kebijakan pimpinannya. Mengingat pelaku sebagai pengajar dan ibu rumah tangga serta selama ini dinilai kooperatif saat dimintai keterangan. Saat dikonfirmasi ke Kapolsek Mandau melalui Kanit Reskrim AKP Matertika, SH, MA, tentang lambatnya proses hukum dan tidak adanya penahanan sampai berita ini diturunkan, belum berhasil diperoleh. Keterangan diperoleh dari Brigadir Kepala Yuliasman, SH sebagai Kasi Humas sekaligus penyidik di Polsek Mandau. “Baik Kanit maupun penyidik yang menangani kasus ini sedang ada urusan di Medan,” ujarnya. Ia tidak bisa memberikan jawaban karena harus menanyakan terlebih dahulu perkembangan kasus ini. Meski telah mencoba beberapa kali konfirmasi kepada Saf, namun Wartawan kami belum berhasil memperoleh keterangannya. ( Edi S)
Halaman
18
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Indragiri Hulu
PERTAMINA taja pelatihan pembuatan pupuk kompos organic di Lirik.
CV Tiga Putra Gugat Dinas Peternakan dan Perikanan Senilai Rp 6,1 M RENGAT – Pengadilan Negeri (PN) Rengat Rabu (25/9) gelar sidang perdata gugatan CV Tiga Putra (TP) terhadap tergugat Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Inhu terkait pembatalan proyek pengadaan sapi untuk budidaya senilai Rp 15,6 miliar. Penggugat meminta agar tergugat membayar kerugian langsung dan tidak langsung senilai lebih kurang Rp 6,1 M lebih. Sidang yang pimpin langsung Ketua PN Rengat Kartiyono SH MH didampingi dua hakim anggota Nurmala Sinurat SH MH dan Wiwin Sulistiya SH MH. Pada sidang pertama memberikan waktu selama 40 hari kepada penggugat dan tergugat untuk melakukan mediasi. “Mediasi akan dikawal hakim mediator David Darmawan SH MH. Jika mediasi yang dilakukan penggugat dan tergugat tercapai, maka akan dibuatkan kesepakatan dan dikuatkan dengan penetapan dari majelis hakim. Tetapi jika tidak tercapai pada proses mediasi, sidang akan dilanjutkan dengan pembacaan gugatan,” ujar Humas PN Rengat, Decky Arianto Save Nitbani SH MH Rabu (25/9). Dijelaskan Decky, berdasarkan gugatan Direktur CV Tiga Putra H Toni Trianto melalui Penasehat Hukumnya Amiruddin dan Jhoni Hendri, CV Tiga Putra yang berkedudukan di Solok, Sumatera Barat menggugat Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Inhu karena telah membatalkan proyek pengadaan sapi untuk budidaya sebanyak 2.147 ekor senilai Rp 15.636.275.000 yang dianggarkan dari dana APBD Inhu TA 2013. Padahal panitia lelang sudah menetapkan CV Tiga Putra selaku pemenang lelang pengadaan dan pendistribusian sapi untuk budidaya tersebut melalui surat penetapan pemenang (SPP) No 07/PAN/DISNAKKAN/V/ 2013 tertanggal 31 Mei 2013. Selain itu, CV Tiga Putra sudah membuat jaminan pelaksanaan atau garansi pada PT Bank Nagari Kantor Cabang Solok senilai Rp 781.820.000. “Tergugat I adalah Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Inhu, tergugat dua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pengadaan sapi untuk budidaya dan tergugat tiga ketua panitia pengadaan barang/jasa proyek pengadaan sapi untuk budidaya. Namun yang hadir pada sidang perdana ini hanya tergugat dua dan tergugat tiga. Sedangkan tergugat satu dianggap tidak hadir karena menitipkan surat kepada tergugat dua,” jelas Dicky. Berdasarkan gugatan yang diajukan CV Tiga Putra, penggugat meminta majelis hakim menyatakan bahwa tergugat satu telah melakukan tindakan melawan hukum dengan membatalkan proyek pengadaan sapi untuk budidaya senilai Rp 15,6 miliar lebih. Penggugat meminta agar tergugat membayar kerugian langsung senilai Rp 865 juta yang berasal dari biaya yang telah dikeluarkan CV Tiga Putra untuk transportasi, konsumsi, akomodasi, komunikasi, panjang tenaga kerja termasuk uang muka yang diserahkan kepada pengusaha sapi di Bandar Jaya, Lampung senilai Rp 700 juta. “Penggugat juga meminta tergugat membayar kerugian tidak langsung senilai Rp 1,563 miliar dan untuk penyadaran hukum terhadap tergugat senilai Rp 3 miliar,” terangnya. Sebelumnya perkara ini disidangkan di PN Rengat, sempat dilakukan hearing dengan DPRD Inhu. Saat itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Inhu Drs HM Sadar mengatakakan pembatalan program pengadaan sapi untuk budidaya sebanyak 2.147 ekor yang sudah dianggarkan melaui APBD Inhu tahun anggaran 2013 senilai Rp 15,6 miliar, karena pihaknya menemukan sejumlah permasalahan yang dapat menimbulkan persoalan hukum. Permasalahan yang ditemukan tersebut diantaranya calon petani dan calon lokasi (CPCL) yang akan menerima sapi bali tersebut tidak tepat sasaran. Kemudian overlap dengan kelompok tani yang pernah menerima pada tahun sebelumnya. “Selain itu terdapat tumpang tindih dengan kelompok tani yang sebelum juga sudah menerima sapi dari program pemerintah pusat dan ada komplen dari masyarakat karena mereka tidak masuk dalam SK CPCL,” jelasnya.effendi
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
foto: riaukita
PT. Pertamina EP Asset I Lirik Beri Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Organik
PT Pertamina EP Asset I Lirik gelar sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk kompos organik kepada perwakilan warga se- Kecamatan Lirik yang berhimpun dalam gabungan kelompok tani (Gabpoktan). Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut terhadap bantuan rumah kompos beberapa waktu lalu. Field Manajer PT Pertamina EP Asset I Lirik, M Nur, didampingi Humas PT Pertamina EP Asset I Lirik, H Syafriadi, Kamis (26/9), mengatakan, pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk kompos organik kali ini dipusatkan di Desa Gudang Batu Kecamatan Lirik. “Sedikitnya 50 orang peserta pelatihan dari perwakilan Gabpoktan se-Kecamatan Lirik dan anggota Gabpoktan Sejahtera Jaya Desa Gudang Batu cukup antusias mengikuti pelatihan
yang gelar selama satu hari ini,” ujarnya. Menurutnya, untuk instruktur pembuatan pupuk kompos organik ini sengaja mendatangkan ahlinya yang sudah berpengalaman dari Kabupaten Siak yakni Samiran. Sehingga melalui pelatihan ini hendaknya, peserta dapat menerapkannya di Gabpoktannya masing-masing. Karena pelatikan pembuatan pupuk kompos organik yang tidak lain program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina EP Asset I Lirik tersebut merupakan keinginan masyarakat yang sebelumnya sudah melalui survey. “Ada sejumlah program CSR dan salah satunya pembuatan pupuk kompos organik dilaksanakan berdasarkan keinginan masyarakat yang diserap melalui lembaga survey,” ungkap M. Nur lagi. Untuk itu, harapnya, melalui
pelatihan pembuatan pupuk kompos organik ini hendaknya dapat menambah dan meningkat ekonomi masyarakat. Sebab, usai pelatihan ini dilaksanakan tetap akan dilakukan evaluasi terhadap sejumlah Gabpoktan. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan tersebut, pihaknya juga memprogramkan untuk pemasaran pupuk kompos organik tersebut ke pasaran. Bahkan dalam waktu berjalan, tempat pupuk organik tersebut telah disiapkan sebagai salah satu langkah untuk pemasaran. Karena dari peserta yang ikut itu adalah peternak, terutama sapi sebagai salah satu bahan baku pembuatan pupuk organik. “Peserta yang ikut pelatihan tidak lain adalah mereka yang memiliki ternak sebagai bahan baku pupuk yang selanjutnya dapat dikembangkan sendiri,” terangnya. (Effendi)
Dugaan Korupsi APBD Inhu Tahun 2012 Senilai Rp 2,4 M MANTAN Bendahara pengeluaran Sekretariat Daerah Kabupaten Inhu, Rosdianto, akhirnya memenuhi panggilan Kejaksaan Negeri Rengat, setelah sempat batal beberapa kali untuk pemeriksaan terhadap tersangka kasus dugaan korupsi sisa anggaran APBD Inhu tahun 2012 senilai Rp 2,4 miliar itu. Rosdianto tidak sendiri, siang itu ia didampingi Penasehat Hukumnya (PH), May Yusmadi SH. ”Pada panggilan ketiga, tersangka Rosdianto yang juga mantan bendahara pengeluaran Sekretariat Daerah Kabupaten Inhu sudah dapat diperiksa. Karena pada pemanggilan ketiga, tersangka sudah didampingi PH yang ditunjuk,” ujar Kajari Rengat, Alexander Roilan SH MHum, ketika dikonfirmasi Kamis kemarin, (6/9/2013),melalui KasiIntel, Restu Andi Cahyono SH. Dijelaskannya, pemeriksaan terhadap tersangka dimulai sejak pukul 11.00 Wib hingga pukul 16.00 Wib. Materi pemeriksaan terhadap tersangka tetap mengacu kepada dugaan kasus korupsi sisa anggaran APBD Inhu
tahun 2012 senilai Rp 2,4 miliar. Dalam pemeriksaan itu, penyidik mendalami penyebab kenapa sisa anggarakan sejumlah Rp 2,4 milyar pada tahun 2012 lalu tidak disetorkan tersangka. Padahal seharusnya sisa anggaran tersebut harus disetorkan paling lambat 31 Desember 2012. Penyidik juga mendalami, apakah perbuatan tersangka murni melawan hukum atau dalam kasus tersebut terdapat unsur penyalahgunaan wewenang. Bahkan dalam pemeriksaan itu penyidik juga mendalami, apakah dalam kasus tersebut terdapat unsur penggelapan. Sehingga, demikian Restu, melalui pemeriksaan tersebut akan terungkap penyebab munculnya kasus tersebut. ”Untuk mengungkap dugaan yang ada, pemeriksaan tidak tertutup kemungkinan akan berlanjut pada pemeriksaan berikutnya,” ungkapnya. Untuk itu sebutnya, berkaitan dengan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, pihaknya tidak tertutup
kemungkinan melakakukan pemeriksanaan terhadap pihak lainnya. Artinya, semua pihak yang berkaitan dengan kasus tersebut tetap akan dimintai keterangannya. Menyinggung PH yang mendampingi tersangka, kata Restu, merupakan penunjukan dari pihaknya dengan biaya cuma-cuma alias prodeo. Karena setelah dilakukan dua kali pemanggilan, tersangka tidak bisa menghadirkan PH. Hingga pemanggilan ketiga ini, Kejari Rengat belum akan melakukan penahanan terhadap tersangka. Hal itu dipertimbangkan, karena tersangka kooperatif. “Tersangka kooperatif dan belum akan dilakukan penahanan,” ucapnya. Sedangkan untuk tersangka Putra Gunawan, yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sama dengan nilai Rp109 juta, penyidik belum melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. ”Untuk saat ini belum diagendakan untuk pemeriksaan terhadap tersangka Putra Gunawan,” pungkas Restu. Effendi
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
Halaman
Indragiri Hilir
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Hasanudin SH
Tekad Anak Desa Nelayan ke Parlemen
19
Ajukan 365, Inhil Hanya Boleh 50 Formasi
D
TEMBILAHAN , Sosok Hasanudin, bagi masyarakat Desa Sungai Belah bahkan bagi masyarakat Kecamatan Kuindra dan Concong, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), sudah tak asing lagi. Bergelar Sarjana Hukum, lelaki supel dan ramah yang mudah bergaul dengan siapa saja ini memiliki antusiasme yang besar untuk mengabdikan diri pada kegiatan-kegiatan sosial di daerah pesisir. Khususnya, kegiatan memajukan kesejahteraan masyarakat pesisir Kabupaten Inhil. Untuk merintis cita-cita mewujudkan perbaikan kesejahteraan masyarakat pesisir itu, ia kini berkecimpung dalam kegiatan politik praktis. Hasanudin menjatuhkan pilihan hatinya ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sebagai Calon Legislatif Dapil III No Urut 5. Menurutnya, dengan menjalani politik praktis di lembaga legislative, ia merasa bakal bisa menyalurkan aspirasi masyarakat yang masuk. Tujuannya satu : untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat nelayan atau masyarakat pesisir yang ada di Indragiri Hilir . Sore itu, dengan penampilan
sederhana dan senyum ramah, ia menyambut Wartawan Delik Riau dikediamannya yang asri. Berikut petikan wawancara kami : -Apa tujuan anda menjadi Caleg, sampai mau melepaskan jabatan PNS ? Ini terjadi karena panggilan jiwa yang sudah lama saya inginkan, karena masyarakat kita di pesisir selama ini masih terpinggirkan. Karena tidak adanya wakilnya di DPRD yang berasal dari masyarakat pesisir atau masyarakat dari Suku Duano. Jadi selama ini aspirasi dari masyarakat tidak ada tindak lanjutnya, sehingga masih jauh ketertinggalannya. -Apa visi dan misi anda ? Misi yang pertama untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Pesisir, sehingga masyarakat Pesisir tidak akan jadi penonton lagi dalam kegiatan pembangunan Indragiri Hilir. Disamping dapat menyalurkan aspirasi masyarakat nelayan dalam meningkatkan tarap hidup dan ekonomi -Apa jaminan atau garansi Anda seandainya duduk sebagai anggota DPRD ? Saya adalah warga dari mas-
yarakat suku Duano atau pesisir. Atas dasar itulah saya memberanikan diri mencalonkan sebagai anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hilir. Bahkan, bila masyarakat menghendaki kontrak politik, saya pun siap. Karena tujuan saya satu, untuk memajukan masyarakat pesisir dalam segala lini kehidupan. -Apa program Anda untuk masyarakat pesisir bila berhasil terpilih jadi anggota DPRD nantinya ? Saya akan mendirikan rumah singgah di Tembilahan bagi masyarakat pesisir. Sehingga, bila ada warga berkunjung ke Tembilahan, tidak repot memikirkan hotel karena ada rumah singgah. Masyarakat Kecamatan Kuindra dan Concong memang mengenal dekat sosok Hasanudin. Posisinya yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Sei Belah, bisa jadi, itu yang membuat Hasanudin banyak dikenal orang di sana. Di samping, prinsipnya yang tak menolak setiap undangan yang datang kepadanya. Ia selalu hadir di tengahtengah masyarakat. (Yosep A)
Pengupas Kedelai Karya Petani Inhil Menarik Perhatian Peserta TTG Nasional XV
Ilustrasi KABUPATEN Indragiri Hilir ikut serta di ajang Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XV di Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Wakil Bupati Inhil, H Rosman Malomo menghadiri Gelar Teknologi Tepat Guna yang digelar di Gedung Olahraga Haji Agus Salim, Padang ini. Dalam kegiatan yang mengusung tema ‘Dengan memanfaatkan
potenai sumber daya lokal melalui pendayagunaan Teknologi Tepat Guna kita wujudkan kemandirian masyarakat. Di ajang yang berlangsung dari tanggal 26-30 September 2013 ini, Kabupaten Inhil menampilkan 4 alat teknologi tepat guna, yaitu alat pengupas kulit kedelai dan kopi, alat pemotong untuk pembuatan ke-
rupuk, alat parut kelapa dan alat pengupas kulit pinang, “Di ajang Gelar Teknologi Tepat Guna ini, kita menampilkan emoat alat teknologi tepat guna, yakni alat pengupas kulit kedelai dan kopi, alat pemotong untuk pembuatan kerupuk, alat parut kelapa dan alat pengupas kulit pinang,” ungkap Kepala Bagian Humas Setdakab Inhil, H Suhardiman kepada wartawan, Senin (30/9/13). Ditambahkan, kesemua peralatan teknologi tepat guna yang ditampilkab tersebut merupakan hasil ciptaan dan kerajinan masyarakat Inhil. “Di ajang Gelar Teknologi Tepat Guna yabg diikuti seluruh provinsi di Indonesia ini, ternyata alat pengupas kulit kedelai dan kopi yang diciptakan Salam, petani Kecamatan Kempas cukup menarik minat para pembeli dari daerah lainnya. “Karena alat pengupas kedelai dan kopi ada yang berminat membelinya, maka akhirnya dijual kepada peminat tersebut. Dengan demikian ternyata hasil karya masyarakat kita dapat dibanggakan dan mampu bersaing dan menarik minat peserta dari dari lain,” imbuh mantan Kabid Teknologi Tepat Guna Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Inhil ini. (ikc)
I Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dari 365 formasi yang diusulkan, hanya disetujui 50 orang oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB). Sekretaris Daerah Inhil H Alimuddin RM mengatakan itu menjadi kewenangan penuh pemerintah pusat sehingga pemerintah kabupaten harus menjalankan sesuai yang disetujui. ‘’Usulan kita cukup banyak. Tapi setelah di seleksi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan pertimbangan APBD, formasi jabatan dan sebagiannya hanya 50 yang disetujui,’’ ungkap Alimuddin, belum lama ini. Sebenarnya, lanjut Sekda, masih memerlukan banyak PNS yang dapat membantu roda pemerintahan. Paling tidak tanpa ada tes CPNS dari kalangan umum, Kabupaten Inhil masih bisa menutupi kekurangan itu melalui honorer kategori 2 (K2). Sedikitnya kuota yang dibuka juga disayangkan sebagian calon pelamar. Seperti Arpan, yang mengaku kecewa karena tidak membuka formasi sesuai jurusan dirinya, S1 Ekonomi Manajeman. ‘’Kalau dibilang kecewa, ya pasti saya kecewa. Seharusnya pemerintah juga menerima untuk jurusan kami,’’ ucap Arpan. (rpg)
Harga Kopra Inhil Ditentukan Pasar
HASIL perkebunan kelapa warga Kabupaten Indragiri Hilir sangat dibutuhkan oleh pasar. Namun, harga kelapa sampai saat ini masih saja fluktuatif. Bupati Indragiri Hilir, Dr H Indra M Adnan mengatakan, bahwa pihaknya terus berusaha mencarikan terobosan pemasaran, termasuk memperpendek alur pemasaran agar pembeli dapat berhubungan dengan pemilik kelapa. Hal itu dimaksudkan, supaya harga yang berlaku ditingkat petani dapat lebih baik lagi. Namun, Pemkab Inhil disebut Bupati tetap tidak bisa mencampuri harga yang berlaku karena, sepenuhnya ditentukan oleh pasar. “Kelapa, jangankan daging buahnya, tempurungnya saja dicari oleh negara Eropa. Pasar di Amesterdam sangat membutuhkannya. Namun sayangnya, justru Thailan yang memasok. Sedangkan kelapa, jauh lebih banyak di daerah kita ini,” tutur Bupati, Indra. Menurut Bupati, harga kopra itupun tidak terlepas pula dengan kampanye hitam yang dilakukan negara maju. Hal itu sangat berpengaruh terhadap konsumsi kelapa secara internasional. Oleh karena itu, kepada warga pemilik kebun kelapa yang masih produktif, Bupati berharap harus tetap mempertahankan dan merawatnya dengan baik. Setiap tahun, Pemkab Inhil menurut orang nomor satu di Bumi Sri Gemilang itu terus memberikan perhatian, baik meluncurkan program yang berkaitan dengan trio tata air maupun program lainnya. “Pemkab Inhil senantiasa mengamati terus pergerakan harga kelapa masyarakat. Kita pun tentu saja tetap pula melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan perkebunan kelapa,” terangnya. Sementara itu, khusus bagi perkebunan kelapa yang sudah tidak produktif. Pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan beberapa investor. Lahan itu diolah dengan sistem plasma, dimana warga pemilik lahan kelak dapat menikmati hasilnya. (Zulf)
delikriau
Halaman
20
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Meranti
Ungkap Fakta dengan Investigasi
Dari Penggerebekan di Rumah Kos Wiliam
Polsek Tebing Tinggi Tetapkan Empat Tersangka Sabu SELATPANJANG – Selang beberapa hari sejak aksi penangkapan dua tersangka sabu sabu, Kin dan Lid, penyidik Polsek Tebing Tinggi lakukan pengembangan dan penyidikan dengan menambah dua nama baru sebagai tersangka yakni Dra dan Man. Keempatnya kini dalam proses penyidikan dan belum diketahui peran mereka masing-masing, apakah sebagai pemilik, pengedar atau pemakai. Bertambahnya daftar nama tersangka kasus sabu sabu ini diungkapkan Wakapolres Kepulauan Meranti, Kompol STP Manulang, didampingi Kapolsek Tebing Tinggi, Kompol Jujur Hutapea, Senin (30/9), di Mapolsek Tebing Tinggi saat memberikan penjelasan kepada para jurnalis. Dikatakan Manulang, ditambahnya dua tersangka tersebut merupakan pengembangan tersangka Kin
dan Lid yang ditangkap di kamar 305 rumah kos Wiliam jalan Imam Bonjol Selapanjang, Kamis (26/9), sekitar pukul 18.00 WIB. “ Kita peroleh informasi dan coba untuk mengembangkan . Akhirnya, di sebuah kamar 305 kosan Wiliam Jalan Imam Bonjol di gerebek satu orang perempuan dan satu laki-laki masing masing Lid dan Kin. Dari tangan tersangka, kita mendapatkan barang bukti (BB) dua Paket sabu sabu masing masing paket Rp 400 ribu dan paket Rp 200 ribu” ungkap Wakapolres, Kompol STP Manulang. Dari keterangan kedua tersangka ini, lanjut Manulang, pihaknya berhasil mengantongi beberapa nama lagi yang bersangkutan dengan barang bukti (BB). Tim reserse bergerak ke Jalan Rambutan tepatnya di Rumah tersangka
Man, di jalan ini polisi menangkap tersangka Hen berikut BB 7 butir Pil Happy five. Lalu, menangkap tersangka Man yang kemudian di bawa ke rumah kos tempat penangkapan awal dan di gelandang ke Mapolsek Tebing Tinggi guna pemeriksaan lebih lanjut. “Kita masih melakukan pemeriksaan kepada keempat orang yang kita tangkap beberapa hari lalu. Namun, saat ini ke empatnya sudah berstatuskan tersangka dan kini naik ketahap penyidikan” katanya lagi. “Untuk ke empat tersangka, sejauh ini belum diketahui siapa yang berperan sebagai pemilik, pemakai dan pengedar. Masih dalam penyidikan intensif kepolisian, berikut ancaman pasal berapa, sementara ini belum ditetapkan kepada ke mpatnya,” pungkas Kompol STP Manulang. M. Khosir
Buta Huruf Masih Banyak di Desa Sesap, Kepulauan Meranti UPAYA Pemerintah Pusat dalam memberantas buta huruf, hingga kini belum tercapai maksimal. Hal ini dibuktikan masih banyaknya masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti, khususnya masyarakat di Desa Sesap yang tak bisa baca dan tulis, alias, buta huruf. Desa Sesap yang mayoritas 80 persen masyarakatnya suku asli yakni Suku Akit, terdata belum banyak yang mengenal huruf dan angka. Apalagi soal tulis
menulis. Hal ini mengakibatkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat di sana terhitung masih rendah dan jauh akan kesejahteraan , terutama segi perekonomian. Kepala Desa Sesap, Salomon, kemarin, menyebutkan Desa Sesap dihuni lebih dari 600 kepala keluarga. Sekitar 80 persen diantaranya merupakan dari uku asli Akit. Suku Akit Desa Sesap yang terisolir menyebabkan rendahnya kesadaran untuk mengecap
ilmu pendidikan, sehingga menyebabkan banyak yang tidak memahami baca tulis atau buta aksara “ Mayoritas buta aksara didominasi oleh Suku Akit Desa Sesap. Terdata kebanyakan dari mulai usia 40 tahun hingga usia lanjut. Hal ini sudah didata pula oleh Pemerintah Daerah, namun belum mendapat bantuan untuk guru sehingga belum ada proses belajar mengajar khusus buta aksara ini” ujar Salomon. Namun, kata Kepala Desa
Diduga Oknum Disperindag Ikut Bermain
Disperindag Meranti Dinilai Gagal Kontrol BBM di Meranti
SELATPANJANG – Harga BBM jenis Premium saat ini, bisa diibaratkan masih menjerat leher masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti. BBM jenis Premium seukuran botol Aqua, dipatok pengecer dengan harga Rp 20 Ribu. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kepulauan Meranti belum sanggup mengatasi peliknya persoalan BBM tersebut. Masyarakat menduga, ada oknum instansi ini ikut bermain. “ Sudah bertahuntahun kondisi ini terjadi dan di biarkan oleh semua pihak yang ada termasuk Disperindag Kabupaten Kepulauan Meranti. Kita curiga, situasi ini sengaja diciptakan agar nilai jual BBM tetap tinggi dan pengusaha berpeluang untung besar. Ini terbukti banyak pihak yang sengaja tutup mata akan krisis BBM di Kepulauan Meranti” ungkap Jefri, salah seorang pemuda di Selatpanjang, beberapa waktu lalu. Selain Jefri, Rahim Atan turut menyesali kondisi BBM di Kabupaten Kepulauan Meranti yang masih rumit hingga kini. Ia menilai, Disperindag Kabupaten Kepulauan Meranti terlalu banyak intervensi kepada pihak pengusaha APMS yang ada, sehingga menyebabkan pendistribusian BBM jenis bensin
itu tidak terakomodir secara baik. “Kita minta Disperindag Kabupaten Kepulauan Meranti tidak terlalu intervensi terhadap APMS, karena pada dasarnya saat ini Disperindag yang menetapkan pembagian minyak kepada pengencer. Setelah itu dilakukan, terbukti persoalan BBM di Selatpanjang bertambah parah dan semakin tidak terakomodir secara baik. Kondisi ini merupakan salah satu faktor penyebab kelangkaan dan harga minyak menjadi tinggi,” ujar Atan. Salah seorang pengusaha APMS yang tidak ingin disebutkan namanya, mengaku bahwa Disperindag meminta hampir 35 drum kepada tiap APMS, setiap minyak masuk. Dirinya mendapatkan informasi, minyak tersebut dikelola Disperindag untuk kebutuhan mobil dinas. Namun, sangat tidak masuk akal jika semua minyak itu masuk ke tangki mobil dinas yang ada. Ia menduga adanya bisnis BBM yang di kelola oleh oknum Disperindag. “Coba bayangkan, jika Disperindag mendapat 30 hingga 35 drum tiap APMS, berapa kilo liter yang bakal dikelolanya? Dan, apa jaminan minyak itu memang untuk kebutuhan mobil dinas? Paling untuk bisnis,
dengan meraup keuntungan yang besar juga,” ungkapnya. Sementara Sekretaris Komisi II DPRD Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH, turut mengeluh akan kondisi BBM di Kabupaten Kepulauan Meranti yang semakin hari semakin sulit untuk di kontrol. Politisi dari partai Hanura ini tidak menepis, kekusutan pendistribusian BBM di Kabupaten Kepulauan Meranti tidak terlepas adanya permainan BBM serta lemahnya kinerja Disperindag Kabupaten Kepulauan Meranti. “Kondisi BBM di Kepulauan Meranti memang makin parah dan terus memburuk. Harga jual dan takaran liter juga tidak pas. Hal ini terjadi, akibat lemahnya fungsi kontrol Disperindag terhadap pendistribusian BBM. Kita merasa aneh, kenapa sudah bertahun-tahun kondisi ini terjadi, namun tidak ada upaya dan langkah nyata yang dilakukan Dinas ini. Inikan terkesan kerja makan gaji buta. Kalau memang tidak sanggup menangani BBM, silahkan saja mundur dan berikan kepada yang mampu,” ucap Adil dengan nada tinggi. Dikatakan Adil lagi, jika kondisi ini tetap makin buruk, Komisi II akan mewacanakan hearing kembali. Bukan hanya Disperindag saja yang akan
ini, ada upaya dari pihak Koramil Tebing Tinggi melalui programnya, pengetasan buta aksara, telah ada berkontribusi dalam upaya mengetaskan buta huruf di Desa Sesap. “Beberapa waktu lalu, baru saja ada kegiatan pelatihan bagi buta aksara di Desa Sesap, ada 30 orang yang menjadi peserta saat itu. Sedangkan tercatat untuk buta aksara di desa, ada sekitar 60 orang lebih yang tidak mengetahui baca tulis ini” ungkap Salomon lagi. Dengan kondisi tersebut,
Salomon berharap kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui dinas terkait, agar lebih memperhatikan kondisi masyarakat Desa Sesap saat ini. Setidaknya, adanya pelatihan secara rutin untuk melakukan proses belajar mengajar dalam rangka pengentasan buta aksara. Selain itu, agar dapat dibangun pustaka umum, khusus bagi masyarakat Desa Sesap dalam upaya menarik minat baca masyarakat suku asli. (M. Khosir)
Pengerjaan Rumah Dinas Bupati
Diduga Proyek Siluman Tidak Melalui Pembahasan Dewan Pengerjaan proyek rumah dinas Bupati Kepulauan Meranti di Jalan Dorak, mengejutkan beberapa anggota DPRD Kepulauan Meranti. Mereka merasa tidak pernah melakukan pembahasan anggaran terkait renovasi rumah dinas orang nomor satu di Meranti tersebut. Mereka bahkan menduga, proyek itu merupakan proyek siluman. Anggota DPRD Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH, mengaku terkejut dengan di robohkannya rumah dinas Bupati. Ia merasa sangat kecewa dengan renovasi total rumah dinas tersebut. “Sangat mubazir, jika rumah dinas Bupati itu di hancurkan dan direhab total kembali. Karena, kondisinya masih bagus dan dapat dipergunakan bagi kantor atau keperluan pemerintah daerah. Kalau pun mau membuat rumah dinas, sebaiknya rumah itu tidak perlu dihancur. Carilah lokasi lain untuk dibuatkan rumah dinas. Jika perlu, anggarkan dengan anggaran setengah trilyun menyamai anggaran proyek Jembatan Selat Rengit,” ujar Adil mengkritisi. Ungkapan kekecewaan juga disampaikan Amyurlis atau yang akrab di sapa Ucok. Dirinya juga menyayangkan rumah dinas bupati itu di hancurkan. Ia merasa tidak pernah melakukan pembahasan terkait anggaran renovasi rumah dinas bupati tersebut. “Kita dari DPRD tidak pernah melakukan pembahasan terkait anggaran rumah dinas bupati. Ini melalui anggaran apa? Memang agak aneh jadinya, kita menilai ini merupakan proyek siluman yang perlu untuk di pertanyakan” ungkap Ucok.
diundang. Namun, sejumlah pihak terkait, termasuk Kapolres Kepulauan Meranti, akan diundang untuk mencarikan solusi dan memutuskan mata rantai mafia BBM di Kabupaten Kepulauan Meranti. “Kita akan wacanakan hearing lagi, jika persoalan ini masih saja seperti ini. Kita akan libatkan juga Polres Meranti,
sehingga harapan masyarakat kepada Polres ini sesuai harapan dan fungsi Polres ada di Meranti. Kita harapkan, Polres Meranti dapat membongkar praktek mafia BBM dan menindak tanpa pandang bulu,” ujar Adil, yang kini calon legislatif DPRD Provinsi Riau daerah pemilihan Kabupaten Kepulauan Meranti dan Bengkalis. (M Khosir)
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
Halaman
Rokan Hilir
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
21
Pesta Rakyat di Hut ke 14 Rokan Hilir PEMERINTAH Rokan Hilir. Agenda rakor tersebut membahas persiapan Hari Ulang Tahun (HUT) Rokan Hilir yang ke-14, jatuh pada tanggal 4 Oktober mendatang. Acara akan dilaksanakan seperti halnya tahun lalu yaitu upacara dan sidang paripurna. “Hanya, tahun ini bedanya, kita akan melakukan pesta rakyat dengan beberapa hiburan. Pesta rakyat tahun ini dilaksanakan oleh tiap kecamatan di Rohil. Selain hiburan rakyat, akan dilaksanakan juga zikir
bersama untuk mendoakan Rohil tetap aman. Sementara untuk sidang paripurna dan upacara, akan dilaksanakan di Taman Budaya Batu enam, pukul 08.00 Wib,” ujar Syamsu Kidul, Kabag Humas Setdakab Rohil kepada Delik Riau, kemarin, di ruangan kerjanya. “Rakor hari ini bersama seluruh instansi Pemerintahan se-Rohil, guna mempersiapkan HUT Rohil ke 14 pada tanggal 4 Oktober mendatang. Agar persiapan dapat disiapkan sebelum puncak HUT Rohil nantinya,” katanya lagi. “Pesan
Bapak Bupati , agar dalam pelaksanaan HUT Rohil nantinya berjalan dengan baik dan aman”. Syamsul juga menjelaskan, pembagian petugas serta panitia pelaksana kegiatan HUT Rohil ke XIV ini sudah dibentuk, diharapkan dapat bekerja optimal. Begitu halnya DPRD Rohil selaku pihak yang mengundang tamu-tamu kehormatan diharap dapat melakukan persiapan dengan baik pula. “Terutama instansi terkait yang berhubungan dengan
perbaikan dan peningkatan infrastruktur, sarana dan prasarana umum lainnya. Selain itu, pada peringatan HUT Rohil tahun ini, sejumlah tokoh Riau dan tamu kehormatan Rokan Hilir akan ikut di undang, seperti Pak Syarwan Hamid, Pak Saleh Djasit, dan tokoh lainnya,” ujar Syamsul. Selain itu, kata Syamsul, pada peringatan HUT Rohil tahun 2013 ini, masyarakat Rohil dapat turut memeriahkan hari bersejarah Rohil ini dengan ikut
berpartisipasi dan memasang umbul-umbul di tempat kediamannya masing-masing. Begitu juga kepada seluruh pegawai dil ingkungan Pemkab Rohil di intruksikan untuk meng gunakan seragam pakaian melayu. Rakor yang dilaksanakan di lantai empat kantor Bupati di Jalan Merdeka itu langsung dipimpin oleh Bupati Rohil, H. Annas Maamum dan wakilnya, H. Suyatno serta Ketua DPRD Rohil, Nasrudin Hassan. Hadir juga para Assisten I,II, III hingga IV. ( Zal )
Jembatan Pedamaran I akan Diresmikan Menteri PU JEMBATAN kembar yang dibangun oleh Pemkab Rohil, Pedamaran I dan II, yang terletak di tepi sungai Rokan Kecamatan Bangko akan diresmikan saat hari ulang tahun ( HUT ) Kabupaten Rokan Hilir yang ke XIV pada tanggal 4 Oktober mendatang. Peresmian jembatan kembar penghubung daerah-daerah terisolir ini, rencananya akan diresmikan oleh Menteri
PU, Djoko Kirmanto. Hal ini berdasarkan penjelasan Bupati Rokan Hilir, H.Annas Maamun, saat meresmikan kampung nelayan diareal jembatan Pedamaran I baru-baru ini. Jembatan kembar Pedamaran I dan II ini memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat Rohil, terutama masyarakat yang berdomisili di daerah pesisir. Jembatan kembar ini
juga dipercaya bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada di bagian pesisir yang sulit dilalui oleh transportasi darat, seperti Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika) dan Pulau Halang. Yang menarik dari Jembatan kembar ini, diyakini sebagai jembatan yang termegah di Indonesia. Karena selain kokoh, pembangunannya bertahap
memakan waktu lebih kurang 6 tahun. Dana pembangunannya dari APBD murni Rokan Hilir. Jembatan kembar Pedamaran I sudah lama rampung. Namun peresmian di tunda, karena bencana asap tebal yang menyelimuti Propinsi Riau beberapa waktu lalu. Hal ini mengurungkan rencana Menteri PU datang, karena asap mengganggu penerbangan ke Rohil.
“Insya Allah, kalau tidak ada halangan, pada HUT rohil yang ke XIV nanti akan di resmikan,” ujar Annas. Jembatan kembar ini oleh Pemkab rohil akan dijadikan sebagai objek wisata. Lantaran di sekitar areal jembatan ini akan dibangun taman permainan anak-anak dan water boom. “Semoga, dalam waktu dekat pengerjaannya akan rampung,”pungkas Annas Maamun. ( Zal )
Kasus Narkotika di Rohil Tertinggi di Riau
KEJAKSAAN Negeri (Kejari) Bagansiapiapi kemarin siang memusnahkan barang bukti
(BB) yang sudah ada putusan hukum tetapnya. Barang inventarisasi atau
BB tahun 2011 sampai 2013 yang dimusnahkan berupa daun ganja kering sebanyak 1647,7 gram yang berasal dari 12 perkara. Sabu-sabu 298,64 gram dari 46 perkara, pil extasi 125 butir dari 5 perkara, senjata api 8 pucuk dari 8 perkara dan yang lainlain berjumlah 91 perkara. “Bukti dari perkara lainnya yang dimaksud itu seperti kayu, pakaian, rekapan togel, handphone, parang, kampak dan jaring trol yang merupakan hasil tangkapan Dinas Perikanan dan Airut,” kata Kepala kejaksaan Negeri Bagan-
siapiapi, Moh Zainuddin, hari Jumat (27/9/2013) di depan Kantor Kejaksaan Negeri Bagansiapiapi yang terletak di tepi Sungai Rokan Batu Enam. Pemusnahan barang bukti tersebut disaksikan Kasat Narkoba Polres Rohil, Kapolsek Bangko, Ketua Badan Narkotika Kabupaten BNK, Koramil 0303, tokoh masyarakat dan tokoh alim ulama serta undangan dan staf Bagansiapiapi. “Rohil merupakan peringkat pertama narkotika di Propinsi Riau.
Sementara Riau merupakan peringkat ke tiga narkotika se-Indonesia,” ujar Zainuddin. “Terhitung sejak tahun 2010 hingga 2013 ini, kasus narkotika di Kabupaten Rokan Hilir yang berjuluk Negeri Seribu Kubah ini semakin meningkat. Namun harapannya, untuk menekankan angka pelaku kriminalitas terkait narkotika hendaklah dilakukan oleh semua pihak, tidak hanya dilakukan oleh aparat hukum,” kata Zainuddin lagi. Zal
Halaman
Pariwisata 22 Gugus Pulau Raja Ampat, Kilau Permata di Timur Indonesia Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
MASIH ingat dengan kisah perjalanan Kontributor Wisata kami, Yoseph Valentinus, beberapa waktu lalu yang dimuat untuk Anda pembaca setia delikriau? Catatan yang berjudul “Jalan-Jalan ke Kepulauan Raja Ampat” telah dijanjikan akan dibagi dalam empat bagian. Berikut, di bagian kedua ini, Yoseph bertutur. Pada bagian sebelumnya, saya telah bercerita cukup panjang perihal awal-awal persiapan perjalanan saya dan empat rekan saya. Ini lanjutan dari catatan itu. Setelah kami beristirahat secukupnya dan sesuai dengan kesepakatan, maka jam 04.00 subuh kami sudah berkumpul di dermaga. Di sana, sebuah kapal motor telah siap menemani perjalanan kami. KM Kalumata Indah sudah menunggu dengan awaknya yang sigap dan tangkas, membantu mengangkat segala perlengkapan dan barang-barang keperluan kami. Kami membawa makanan kaleng, air mineral, aneka camilan/biskuit, mie instant plus ransel, sleeping bag dan matras. Setelah semua barang dan orang naik, perlahan kapal beringsut meninggalkan dermaga. Kami mulai menyusur lautan yang maha luas. Membelah kabut pagi yang tiada batas. Di ufuk, kerlip cahaya matahari mulai mencuat. Menciptakan pemandangan yang demikian indah. Setealh
mengarungi lautan lebih kurang selama 3 jam, kapal akhirnya bersandar ke sebuah pulau yang hampir tak berpenghuni. Pulau Mor. Wooow..... Excited ! Itulah kata pertama yang keluar dari mulut kami semua. Menyaksikan betapa indah dan eloknya pulau Mor. Pantainya yang berpasir putih bersih dan halus. Deburan ombak yang menghempas tepi pantai tiada henti-henti. Riaknya menciptakan berbuih-buih putih. Keindahan pulau itu, disempurnakan dengan rimbunnya pepohonan kelapa dan hutan bakau. Pucuk pepohonan itu menari-nari ditiup angin. Sebuah lukisan alam yang luar biasa indah. Kami tidak ingin menyianyiakan waktu. Sambil bermain pasir, sebagian kami berenang dan mengabadikan keindahan pulau dengan tustel yang kami bawa masing-masing. Di geladak, beberapa awak kapal ada yang memancing. Beruntung, beberapa ekor cumi-cumi berukuran cukup besar berhasil dikail. Cumi-cumi yang rata-rata beratnya satu kilo itu lalu dipanggang. Disajikan bersama sambal Colo. Bahannya dari cabe segar yang diiris tipis, dicampur tomat, jeruk nipis dan daun kemangi. Rasanya? Hmm… tentu saja lezat. Khas dan,
bukan main pedasnya. Menu tambahannya ; roti sagu atau roti ketela yang dibakar. Beruntung, kami sempat bertemu dengan penduduk setempat, seorang lelaki dan putrinya yang sedang mencari kepiting Kenari. Kepiting ini merupakan salah satu hewan yang dilindungi, memiliki bentuk yang unik. Ada totol-totol coklat putih dengan capit yang sangat b e s a r. Jika kita berani memegangnya dan tahu caranya, kepiting tersebut dapat dijadikan mainan. Karena, jika hewan itu disentuh dan digulirkan, ia akan melingkar menyerupai bola. Tapi, tidak dianjurkan bagi anak-anak. Karena, salah-salah, capitnya bisa melukai tangan. Dengan keramah tamahan seorang tuan rumah, lelaki itu berbaik hati menyuguhkan kelapa muda kepada kami. Rasa takjub akan keindahan pantai, kian sempurna dengan segar dan manisnya buah kelapa muda. Setelah puas bermain di pulau Mor, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri laut selama hampir 2 jam ke arah Timur. Tujuannya, Pulau Gebe. Sebuah pulau yang dulunya dikenal cukup ramai lantaran ada Tambang Nikel yang dikelola oleh PT. Antam. Namun, seiring berjalannya waktu, bahan tambang itu mulai berkurang. Pulau Gebe, perlahan, jadi sepi ditinggal para pekerja dan keluarganya. Cuaca di sini terasa sangat panas. Lantaran berada tepat di garis khatulistiwa. Kami sempat mengunjungi pasar tradisional yang ada disana. Pasar Ikan Kapaleo, menjual aneka ikan asap (Cakalang) ukuran seberat 5
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
Yoseph Valentinus kilogram. Harganya sangat murah, hanya, Rp 15 ribu. Pasar ini juga menyediakan aneka kebutuhan dapur. Ada juga jajanan khas disini berupa pisang goreng yang dicocol dengan sambal pedas. Temannya, sagu atau ubi dan kelapa yang diolah menjadi penganan. Ada pengalaman tak terlupakan di sana. Saat membeli pisang goreng, seorang rekan kami harus membayar dua kali, lantaran sang ibu penjual merasa belum menerima uang pembayaran pisang gorengnya. Padahal, rekan kami itu telah memberikan uangnya. Dan beberapa rekan kami melihat, ia benarbenar telah membayarnya. Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan kembali dengan menempuh waktu 4 jam. Kini menuju kawasan Pulau Wayag. Sepanjang perjalanan ini, mata kami disuguhi pemandangan alam yang masih perawan dan indah. Menjelang sore, kami merapat di Pulau Kawe. Pemandangan di sini, tak
kalah indah dari perjalanan sebelumnya. Di sekitar dermaga, kami disambut dengan pemandangan ikan beraneka jenis, bentuk dan rupa. Ada juga ikan Hiu yang berenang kesana kemari. Kawasan Pulau Kawe ini merupakan kawasan konservasi yang dilindungi dan dikelola oleh sebuah yayasan. Yayasan ini memperoleh dana dari perusahaan terkemuka di Amerika yang peduli menjaga kelestarian terumbu karang, termasuk suku-suku terasing. Dalam peta dunia, Indonesia termasuk di dalam lingkaran terumbu karang dunia. Kami menginap di sana selama dua malam. Penginapan kami memiliki beberapa kamar yang biaya sewanya cukup terjangkau kocek kami. Fasilitasnya, berupa tempat tidur bunkbed, kipas angin plus wajib makan yang disediakan oleh mereka. He-he.. tentu saja. Kalau tidak, kami mau makan dimana? Pulau ini, nyaris tiada penghuni. Selain, kami. Nah, untuk kali ini, cukup sekian dulu catatan perjalanan saya. Nanti dilanjutkan di edisi berikutnya.
Wilayah Kepulauan, Destinasi yang ‘Menantang’ untuk Dikembangkan DARI 15 tempat yang masuk dalam Destination Management Organization (DMO), ternyata wilayah kepulauan adalah destinasi yang paling menantang untuk dikembangkan. Penduduk yang terpencar di beberapa pulau di kepulauanlah yang jadi alasan utama. “Daerah kepulauan agak khusus. Daerah ini merupakan tantang bagi kita untuk pengembangannya,” ungkap Direktur Perancangan dan Investasi Pariwisata yang menangani Program DMO, Ahmad Lokot Enda, dalam jumpa pers Konferensi Nasional DMO
2013 di Ruang Mentawai, Hotel Ibis Tamarin, Jakarta, Senin lalu. Lokot memberi contoh, beberapa daerah kepulauan yang menjadi tantangan bagi kementerian adalah Sabang, Bunaken, Raja Ampat, Wakatobi, dan Derawan. Menurutnya, lokasi penduduk yang tersebar di beberapa pulau jadi tantangan utama. “DMO di pulau-pulau perlu kita dampingi khusus. Contohnya Derawan karena lokasi jauh-jauh jadi perlu pendampingan khusus. Tapi mereka sudah ada ownership sekarang,” lanjut Lokot.
Ada beberapa cara yang dilakuan Kemenparekraf untuk mengembangkan DMO. Salah satunya adalah dengan penyelenggaraan konferensi. Setiap tahun, konferensi DMO dibuat. Tahun ini, Konferensi Nasional digelar di Bunaken, Manado, Sulawesi Utara pada 28-29 Oktober 2013. Tujuannya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan berbagai pihak baik yang berhasil maupun yang kurang berhasil. Diharapkan, percepatan pengembangan di 15 kawasan DMO di Indonesia terlaksana. (dtc)
Halaman
delikriau
Kampus
Ungkap Fakta dengan Investigasi
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
23
Temu Alumni Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau KEGIATAN temu alaumni yang dilaksanakan pada hari sabtu (28/9/2013) yang bertempat di gedung Islamic center universitas islam negeri Sultan syarif kasim (UIN Suska) Riau lantai dua, berjalan dengan meriah. Puluhan alumni yang terpisah kini tampak berkumpul lagi menjadi satu ikatan, yang tergabung dalam Himpunan Alumni Ushuluddin (HAUS). Ratusan para alumni yang memenuhi ruangan dan gedung termegah di lingkungan UIN Suska itu. Diantara alumni yang hadir seperti , Prof.Dr. H.ilyas Husti, MA, Purek II UIN Suska Riau, Drs.H.Darwis Alkadam, M.Si, kepala dinas kesehatan kab Pelalawan,
Drs,Askandar, kepala dinas sosial dan tenaga kerja Kab Kep Meranti, A.Aris Abeba, Budayawan Riau, M.Nazir Fahmi, S.Ag M.Si, Pimred Media RiauPos, H.Suryadi Suryan,MA Caleg DPRD Prov Riau beserta Beberapa mantan Dekan Fakultas Ushuluddin, dan alumni yang lainnya. Acara yang dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari Dekan Fakultas Ushuluddin Dr.Salmaini Yeli MAg. Selanjutnya disambung dengan seminar nasional, adapun sebagai pemateri pada seminar ini adalah Prof.Dr.h.Ilyas Husti MA dan Drs.H. Darwis Alkadam M.Si, yang di Moderatori oleh Ust H.Mashuri Putra
Lc.MAg ini berjalan dengan sangat meriah. Dalam Materinya Darwis pengalaman dan kisahnya sewaktu menjadi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dulu, sekrang ini banyak orang yang pintar tapi belum ada yang bisa dipercaya dengan kepintarannya itu. “Banyak orang yang pintar, tapi tidak ada al-amin dalam dirinya” kata Kadis Kesehatan Kab Pelalawan, kepada DELIK. “saya mengharapkan dengan adanya temu alumni ini dapat mempererat alumni ushuluddin yang telah lama berserak, dan kedepannya alumni ini selalu kompak” tambah A.Aris Abeba. Prof. Dr.H.Ilyas Husti MA,
Ketua Terpilih. Terpilih 11 orang team formatur untuk menentukan siapa yang berhak memegang amanah sebagai ketua Himpunan Alumni Ushuluddin (HAUS), 2013-2016. Dalam rapat formatur itu akhirnya terpilihlah Purek II UIN Suska sebagai ketua Umum ikatan alumni Fakultas ushuluddin, bapak Prof.Dr.H.Ilyas Husti MA. Ilyas mengharapkan kedepannya ikatan alumni ini dapat memberi sumbangsih buat fakultas Ushuluddin kedepannya, dan pelantikan secepatnya menyusul. “Kita diberi waktu satu bulan untuk mengatur susunan pengurus dan pelantikan alumni ini, tapi saya
ingin susunan pengurus dan pelantikan alumni ini paling lambat dua pekan saja, karna kita menampakkan kinerja alumni ini” katanya kepada wartawan. Sementara itu Dr.Afrizal Nur MIS, selaku sekretaris dalam temu alumni ini, mengharapkan dengan terbentuknya ikatan alumni ini semoga dapat saling mengisi dan saling memberi informasi. “Kita berharap kedepan dengan banyaknya alumni Ushuluddin yang sudah berhasil ini dapat saling berbagi informasi bersama para alumni-alumni yang lain dan membutuhkan informasi itu” tambah dosen termuda di Fakultas ushuluddin itu. (Sarwan Kelana)
Mahasiswi Teknik Ciptakan Bahan Baku Pembuatan Bahan Bakar Roket
Adisty Caesari, Medonna Febrina Putri, Dita Permata Sari berfoto bersama seusai melakukan simulasi pengujian limbah sawit.foto-rabit
MELIHAT pertumbuhan industri sawit di Indonesia berpotensi menghasilakan nitroselulosa sangat tinggi dan Riau merupakan perkebunan sawit terluas di Indonesia, 2,25 juta hektare, Medonna Febrina Putri, Dita Permata Sari, Adisty Caesari dan Gilda Miranda mahasiswi Teknik Universitas Riau (UR) tergerak untuk memanfaatkan potensi yang tersedia di bidang tumbuhan sawit ini. Medonna bersama rekan tim penelitiannya, sampai saat ini melihat minimnya penggunaan pelepah sawit di Riau. Pelepah dianggap limbah dan sering dibakar. Padahal, pelepah sawit
mengandung selulosa yang apabila diolah berpeluang menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis, salah satunya nitroselulosa. Nitroselulosa, akan menghasilkan turunan propelan yang merupakan bahan baku pembuatan bahan bakar Roket. Nitroselulosa akan terbentuk, apabila kadar Selulosa-á > 92%. Untuk mendapatkan kadar tersebut, maka perlu dilakukan alternatif proses pemurnian dengan menggunakan enzim xylanase agar mendapatkan kemurnian Selulosa-á yang lebih tinggi dan tidak berdampak
terhadap pencemaran lingkungan. “Selama ini kebutuhan propelan ini selalu diimpor dari India dan Indonesia belum mampu produksi sendiri,” ungkap Medonna, mahasiswi teknik UR ini menjelaskan. Lebih lanjut Dona menjelaskan, proses pemurnian dilakukan dengan variasi suhu 50,60 dan 700C, volume enzim 1,2 dan 3 ml, PH pada 4,5 dan 6 serta waktu 60,90 dan 120 menit. Dari penelitian ini didapatkan kemur-
nian selulosa tertinggi terdapat pada PH6, suhu 600C, volume enzim 3 ml dan waktu selama 90 yaitu mencapai 97,55 persen. “Melihat potensi pelepah sawit yang dihasilkan di Propinsi Riau hingga mencapai 14,2 juta ton per hektare dalam satu tahun ini. Kami merasa tergerak untuk membuat produk yang dapat bermanfaat dan bernilai ekonomis bagi masyarakat.” Ungkap dona menutup perbincangan. (www.unri.ac.id)
Halaman
24
Edisi 2 / Tahun I Tanggal 1 - 15 Oktober 2013 Email : redaksidelikriau@yahoo.com
Profil
delikriau Ungkap Fakta dengan Investigasi
Dheni Kurnia
“ Profesi Wartawan Sebagai Sebuah Kegemaran“ jadi wartawan, mulai mengganggu. "Tahun 1992 itu saya baru lima tahun masuk kelompok Persda KOMPAS. Masih goyang juga antara menjadi wartawan, pengusaha, atau PNS," jelasnya. Satu sisi, bekerja di harian milik
H
IDUP adalah waktu. Terangkai takaran tertentu. ada masa indah, masa duka, dan nelangsa, yang dijalani optimis dan pesimis. Demikian juga yang dialami H Dheni Kurnia, lelaki kelahiran Airmolek, Indragiri Hulu, 5 Mei 46 tahun silam. setelah melalang buana ke negeri orang selama 23 tahun lebih,kini dia balik kampung. saat ini ia adalah Pimpinan Redaksi Riau Mandiri, salah satu harian umum besar di Provinsi Riau. Ketika itu pertengahan 1992. Dheni kurnia yang baru memasuki tahun kedelapan menekuni profesi wartawan tiba-tiba goyah. Berbagai kekhawatiran tentang profesi, mulai mengusik jiwanya. Sebenarnya, sejak mengikrarkan diri menjadi wartawan dengan bergabung pada surat kabar tertua di Riau bersama Genta (1984), ia tak pernah berfikir jauh tentang karir kewartawanannya. ia menjalani dengan disiplin tinggi. "Jalani sebagai sebuah kegemaran," begitu prinsip hidup yang selalu ia pegang. Tapi, justru di saat karir jurnalistiknya tengah gemilang di media-media milik kelompok Persda (Pers Daerah) KOMPAS Gramedia, dia menjadi gamang dengan masa depannya. Menurutnya, profesi wartawan membuatnya letih, selalu bimbang, karena harus mempertimbangkan banyak hal. Saat itulah, tiba-tiba seorang teman lama mengubunginya. sebuah tawaran pun terlontar. "Masuk saja melamar menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemprop Sumatera Selatan. Kita bisa berikan posisi yang pas untuk Dheni," pinta relasi itu. Dheni bimbang.Hatinya berpilin-pilin menentukan pilihan.Beberapa tawaran dan kemudahan yang dijanjikan teman dekat itu membuatnya berpikir keras, antara keinginan untuk berkarir sebagai pamong dan bers t a t u s PNS dengan tetap men-
KOMPAS, membuat Dheni kenal dengan banyak orang dari berbagai disiplin ilmu dan tingkat sosial. Termasuk dengan para pejaba. "Tapi sisi lain, jika saya ingin menjadi PNS orang-orang yang mendukung saya juga sangat banyak," Begitulah. Akhirnya ia membulatkan tekad untuk menjadi PNS saja dan memustuskan berhenti menjadi wartawan. Namun sebelum berhenti menjadi wartawan (1992), tiba-tiba Direktur Persda KOMPAS (waktu itu H.Hendrowijono) 'memeberinya bonus naik haji ke Tanah Suci Mekah. Usai melaksanakan rukun Islam kelima itu, Dheni justru minta ditugaskan untuk meliput 'Perang Teluk' antara pasukan Multinasional dengan Tentara Irak di Kuwait. Invasi ke Irak oleh tentara Saddam Husein ini, kembali menggelitik naluri kewartawanannya. "Gimana kalau saya meliput ke Kuwait?" pinta Dheni kepada bosnya Hendrowijono. "Ya ! Jika ibadah haji anda sudah selesai, justru anda akan ditugaskan ke sana," jawab atasannya. Maka berangkatlah Dheni dengan berbagai macam perasaan, pertimbangan, dan dengan perlengkapan seadanya. Saat meliput inilah, Dheni mendapat pengalaman tak terlupakan seumur hidup. Di sana pula dia akhirnya menemukan jawaban atas kegamangannya pada profesi wartawan yang ia pilih. "Setelah meliput invasi Irak ke Kuwait itu saya berpikir memang dunia saya ini (wartawan, red). Saya gak akan berhenti di tengah jalan meninggalkan karir saya. Keinginan pindah menjadi PNS langsung saya buang jauh-jauh," ujar Dheni mantap. Apa sebenarnya yang dialami Dheni di Perang Teluk? Sebegitu berartikah pengalaman di Kuwait hingga keputusan meninggalakan dunia kewartawanan urung dilaksanakan? Kebenaran akan sebuah fakta tidak akan terungkap ke publik tanpa peran media. Begitu kesimpulan pertama yang ia dapat. Kedua, ada pembohonganpembohongan publik oleh media Barat tentang kondisi riil dilapangan. Ketiga, bagi Dheni, wartawan yang meliput perang benar-benar dituntut nuraninya untuk memberitakan kejadian arena perang dengan apa adanya. "Kalau kita mewawancarai orang, kita benar-benar dihargai sebagai orang yang menyebarkan informasi. Sebagai man of public opinion. Orang yang dianggap akan menyebarkan kebenaran di seluruh dunia," jelas alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unri jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia ini santai. Berdasarkan pengalaman meliputi invasi Irak itu, Dheni mengaku sangat tertarik dengan investigasi media-media itu di Timur Tengah waktu itu. Laporanlaporan mereka justru sangat berimbang dan menyajikan kenyataan yang sesungguhnya. Seperti saat ini, ada saluran televisi AlJazeera yang melakukan investigasi yang sulit disajikan stasiun TV lainnya. CNN misalnya, yang bertahun-tahun melaporkan berbagai perkembangan dunia. Kebanyakan media itu lebih dimanfaatkan oleh Barat dan Amerika untuk keperluan propaganda. "Ketika itu secara moral saya berpikir, orang akanmenghargai saya dan profesi saya (wartawan) kalau kita manut atau tunak pada profesi ini dengan memberitakan kebenaran," ujarnya. Pria berputri lima ini dengan tegas menyatakan, moral bagi wartawan adalah saat dia memberikan informasi secara santun, akurat, berimbang, dan teliti. Santun itu jelas harus tergantung di dalamnya nilai moral. "Waktu memilih profesi wartawan, s a y a sering bilang sama kawan-kawan bahwa sebelah kaki Anda sudah di penjara, jika Anda menyatakan menjadi wartawan, Andalah yang menjamin keamanan dan integritas diri Anda sendiri." Dunia lain, begitu Dheni sering menyebut profesi wartawan. Bukan dunia lain seperti sinetron Indonesia tentunya . Bagi Dheni, ketika memasuki dunia wartawan seseorang bisa saj menjadi besar, dan bisa pula tidak menjadi apa-apa. Besar, karena bisa masuk kemana saja, pada posisi yang tepat dan sejajar dengan siapa saja termasuk dengan pejabat pemerintah. "Kita bukan bawaan atau atasan pemerintah. Kita tidak punya keterikatan kerja. Kita punya institusi sendiri yang membuat kita mampu lebih besar. Kita seperti rel kereta api yang dibelokkan kemanapun tetap sejajar. Jadi benar-benar dunia yang luarbiasa." Meski begitu, dengan posisi sebagai wartawan tak jarang pula Dheni yang sudah bertugas di Kelompok Persda KOMPAS untuk wilayah Jawa Timur, jawa Tengah, Aceh dan Dili, Timor-Timur, sering mendapat ancaman kerja. "Yang paling parah terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. Kami (di Sriwijaya Pos, Red) diperkarakan oleh Gubernur Sumsel telah mencemarkan nama baiknya," kenang lelaki yang pernah mendapatkan penghargaan dari Kesultanan Brunei atas karya tulisnya berjudul Hubungan Kerajaan Melayu Jambi dengan Dunia Islam di Asia Tenggara yang disaring dari 100 nominator. Saat 'mudik' dan bekerja di harian Riau Mandiri ke Pekanbaru, dia dan keluarganya pun pernah diteror oleh sekelompok organisasi pemuda dan kemasyarakatan. Menghadapi ancaman itu, Dheni tenang-tenang saja, atau mungkin karena sudah biasa. Begitu juga dengan keluarganya."Ini bukan yang pertama. Ketika di Surabaya dan Aceh, saya juga pernah diancam orang yang mengaku-aku preman. Tetapi semuanya dapat saya atasi," jelas pemegang Dan I alumni Perguruan TAKO Universitas Riau ini. Dheni kecil adalah sosok yang lincah dan periang. Tak sedikitpun waktunya terbuang hanya dengan duduk santai. Ada-ada saja yang ia lakukan. Saat itu tak pernah terbersit di hatinya untuk jadi wartawan kelak jika sudah besar. Dhenijustru berkeinginan menjadi pelukis. Kecintaanya akan dunia satu ini berawal dari hobi Dheni yang suka terinspirasi dan bermain dengan alam. Begitu juga dengan keluarganya. Tak ada satupun keluarga yang mengarahkan, bahkan memperkenalkan
dunia wartawan padanya. "Bapak saya seorang pegawai perusahaan minyak kok. Dia cenderung mengarahkan bagaimana berjiwa usaha," jelas Dheni. Setelah menyelesaikan pendidikan di Pesantren Thawalib Parabek/MTsn Bukittinggi, Dheni melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) di Duri, Mandau. Lalu pilihan pun jatuh pada Universitas Riau dengan mengambil program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP. Sejak itu Dheni mulai kenal dengan seorang rekannya sekelas yang juga wartawan, Taufik Ikram Jamil. Ia kemudian sering main ke kantor Mingguan Genta tempat kaannya bekerja, sampai akhirnya Rida K Liamsi (pemimpin Genta waktu itu) menawarkan Dheni untuk bergabung. Keinginannya menjadi wartawan mulai tumbuh, ketika satu hari Dheni melakukan perjalanan bersama kawannya ke Kualalumpur, Malaysia. Waktu itu tahu 1983 ia pergi untuk sebuah acara kebudayaan. Di airport, ada pesawat yang mengalami kecelakaan. Sebuah pesawat tiba-tiba tidak dapa mendarat dengan sempurna. Kondisi jadi kacau. Orang-orang panik dan berlarian tak tentu arah. Dalam kekacauan itu, tiba-tiba mata Dheni tertuju pada sesosok orang yang justru terlihat lincah bergerak kesana kemari. Kejar sana dan kejar sini. Setelah berhasil wawancara satu orang, kejar lagi sumber yang lain. "Saya tersadar bahwa dia adalah seorang wartawan." Dheni tak henti melihat orang itu. Wartawan itu bekerja dengan sangat tangkas dan cekatan mengumpulkan berbagai informasi. Setelah menemui pilotnya, wartawan itu menemu pramugari, lantas penumpang. Besoknya, ketika membaca salah satu koran Malaysia, secara tak sengaja ia membaca laporan yang ditulis wartawan yang sempat mencuri perhatiannya. Apa yang Dheni temukan sungguh membuat hatinya terpaku di dunia jurnalistik. "Tulisannya sama persis dengan kejadian yang saya dapati. Ini tentu saja membutuhkan kerja keras yang luarbiasa. Sebuah laporan yang tidak dibuat-buat," kenangnya. Sesampai di Pekanbaru Dheni langsung menemui Rida K Liamsi. "Bang, saya mau jadi wartawan," ujarnya ketika berjumpa orang yang dimaksud. Akhirnya jadilah Dheni seorang wartawan. Hingga kini kecintaannya pada profesi wartawan ternyata bukan hanya sebatas bualan. Dunia kewartawanan adalah hidupnya. Buktinya, dua tahun bergabung di Genta, Dheni langsung dipercaya sebagai Redaktur Pelaksana Mingguan Genta. Di samping itu ia juga ikut membantu penerbitan di Surat Kabar Kampus Bahana Mahasiswa UNRI, yang saat itu dipimpin Ir. Fachrunnas MA Jabbar. Berjalannya waktu kesuksesan karir sebagai seorang wartawan terus dipetik Dheni. Ia tidak hanya diperhitungkan oleh media lokal, tetapi satu persatu media besar nasional mulai melirik. Buktinya, dia pernah bergabung dengan KOMPAS Grup dan kelompok Jawa Pos News Network (JPNN). Saat bergabung dengan dua media besar ini, Dheni sering mendapat tugas di luar negeri, seperti Amerika Serikat, beberapa negara Timur Tengah. Bahkan, dia juga disekolahkan oleh Persda KOMPAS untuk mengambil Diploma Publisitic di Monclear University Los Angeles, USA (1994-1995). Tapi semua ini tak membuat Dheni besar kepala. Ia akhirnya memutuskan kembali ke Riau dengan niat besar memajukan Riau dengan bergabung di Harian Riau Mandiri sebagai Pemimpin Redaksi dan Penanggungjawab. "Mimpi saya sekarang adalah bagaimana bisa turut mencerdaskan bangsa. Saya merasa bangsa saya masih bodoh. Dan karena masyarakat bodoh makanya diperlukan berbagai program.Salah satunya pembelajaran lewat media mass," Harap Dheni yang kini tengah mempersiapkan ekspansi usahanya yang baru****
Nantikan Edisi Delik Riau Selanjutnya ”Investigasi Tentang Perusahaan-Perusahaan Perusak Lingkungan yang Harus Dipidana”, serta Berita-Berita Menarik Lainnya