Banjarmasin Post - 12 Desember 2008

Page 1

Banjarmasin

28 HALAMAN

Post

DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI

RP 3.000

JUMAT

12 DESEMBER 2008/ 14 ZULHIJAH 1429

NO. 12401 TH XXXVII/ ISSN 0215-2987

Limbung di Ruang Sidang Hakim Vonis Midpai-Eed

BANJARMASIN POST/APUNK

Mantan Wali Kota Banjarmasin, Midpai Yabani (baju putih), yang ditemani seorang anaknya dan pengacara, saat mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Banjarmasin, Kamis (11/ 12). Tubuh Midpai sempat limbung karena kesehatannya tidak fit.

RUMAH berpagar beton warna kuning di Jalan Kayu Tangi I jalur II Banjarmasin, sepi ketika BPost bertandang pada Kamis (11/12) petang. Pintu depan rumah tertutup meskipun pintu samping terbuka. Dari pintu samping tersebut terlihat sang pemilik rumah, Midpai Yabani duduk di sebuah kursi. Kondisi mantan wali kota Banjarmasin itu sangat lemah. Melihat kedatangan BPost, Midpai yang saat itu mengenakan baju kaos warna putih dan sarung berusaha bangkit dari kursi lantas berjalan tertatih-tatih menuju pintu. Sambil memegang daun pintu, Midpai mencoba berdiri dengan tegak sembari menyapa BPost. “Ada apa Ding (adik), maaf saya sedang sakit. Kalau ada yang mau ditanyakan, langsung saja tanyakan kepada pengacara saya,” ujarnya. Suaranya sangat pelan. Beberapa jam sebelumnya, Midpai kembali mendapat cobaan berat. Pengganti (alm) Sofyan Arpan itu divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Banjarmasin dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Pasar Sentra Antasari, Banjarmasin. Selain hukuman kurungan, Midpai juga diwajibkan membayar denda Rp 50 juta subsider dua bulan kurungan. Vonis yang dijatuhkan oleh majelis hakim tersebut lebih rendah tiga tahun dari tuntutan yang diajukan jaksa penuntut umum (JPU)

BANJARMASIN POST/APUNK

Ekspresi mantan Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pasar Sentra Antasari, Edwan Nizar, ketika mendengarkan pembacaan vonis kasus dugaan korupsi pembangunan Pasar Sentra Antasari oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Banjarmasin, Kamis (11/12). Edwan dijatuhi hukuman enam tahun penjara.

Hal 14 kol 1-3

Dana Rutan KPK Dijegal DPR JAKARTA, BPOST - Usulan dana pembangunan rumah tahanan khusus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), macet di DPR. Para wakil rakyat beralasan hal itu kewenangan Depkum dan HAM, bukan KPK.

Yudhoyono Pun Terpukul Ali Alatas Meninggal ALI Alatas merupakan salah satu diploberbagai negara, termasuk membicarakan mat andal yang dimiliki Indonesia. perdamaian Aceh dengan pendiri Pria kelahiran Jakarta, 4 November Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan 1932 tersebut ‘dipakai’ oleh lima Tiro di Swedia. presiden Indonesia, mulai dari Pada 2007, Presiden Susilo Bammenteri luar negeri zaman Soeharto bang Yudhoyono mengangkat Alex dan Habibie pada 1987-1999, hingsebagai ketua dewan pertimbangan ga penasihat Presiden KH Abdurpresiden (wantimpres). rahman Wahid. Dengan berpulangnya Alex, berPada zaman Presiden Megawati arti sudah ada dua penasihat YuSoekarnoputri, alumni Fakultas dhoyono yang meninggal. SebeREUTERS/VIVEK PRAKASH Hukum Universitas Indonesia pada lumnya adalah pengamat ekonomi Ali Alatas 1956 itu kembali ditunjuk menjadi Dr Sjahrir yang juga meninggal di penasihat untuk urusan luar negeri. tempat yang sama. Sebagai penasihat presiden, Alex --sapaan Hal 14 kol 1-3 akrab Ali Alatas- telah menjalankan misi ke

SI PALUii

Hal 14 kol 4-7

Tidak Signifikan

Sumber: ICW/Komisi III DPR GRAFIS: BPOST/IVANOV

KETUA Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan berpendapat, antara anggaran yang disediakan untuk KPK dibanding pencapaian hasilnya, belum mememuaskan. Untuk tahun ini saja, KPK sudah menghabiskan dana sekitar Rp 400 miliar. “Tapi, sejauh ini, baru sekitar Rp 250 miliar yang dikembalikan ke negara,” ujarnya, kemarin. Hal 14 kol 4-7

satu ginjalnya. Tindakan nekad itu terpaksa dilakukan karena kekayaan tak lagi dimilikinya.

Hal 14 kol 1-3

- Partai Islam harusnya besatu, Lak-ai + Besatu kita teguh, becerai kawin lagi, Nang-ai Anang Gayam

15:44

Operasional Penindakan

FIKRAH

Saya Sudah Berusaha Maksimal Mengaku ditipu anggota DPR, seorang D pengusaha menjual

KADA kaya tahun sabalumnya, tahun ini di RT Palui sadikit haja nang bakurban. Kalu dahulu bisa sampai ampat lima ikung sapi, tapi tahun ini paling

12:17

Lagi-lagi, upaya KPK itu dimentahkan oleh Komisi III DPR. Mereka berang karena menilai KPK by pass ke Depkeu. Tindakan itu dinilai tidak menghargai lembaga legislatif.

Jual Ginjal karena Ditipu Anggota DPR

Daging Kurban

04:44

Namun, penolakan DPR, tak membuat KPK berdiam diri. Komisi antikorupsi pimpinan Antasari Azhar itu mengajukan permohonan penambahan anggaran langsung sebesar Rp 90 miliar itu kepada Departemen Keuangan.

Penanganan Kasus Th 2008

18:27

19:41

Donny Himawan NETLOG.COM

engan harga Rp 70 juta, pengusaha muda bernama Donny Himawan itu menawarkan salah satu ginjalnya. Pria itu masih berusia 30 tahun. Dia pernah menjadi pengusaha sukses. Punya perusahaan bernama PT Artistika Cipta Ekatama yang bergerak di bidang artistik dan interior. Jumlah pekerjanya sebanyak 60 orang. Namun, semua itu hanya masa lalu. Dia kini hidup dalam kondisi serba-terbatas. Seluruh pekerja dirumahkannya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga-

nya, dia bekerja tidak tetap. Donny mengaku ‘kehancuran’ usahanya itu karena seorang anggota DPR, Hamka Yandhu tak bersedia melunasi utang sebesar Rp 3,25 miliar. Namun, saat dikonfirmasi, Hamka yang kini menjadi terdakwa kasus korupsi aliran dana Bank Indonesia, membantah. Saat menjadi anggota Komisi IX bidang Keuangan dan Perbankan DPR periode 1999-2004, Hamka didakwa menerima dana Rp 500 juta dari Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia.

Hal 14 kol 4-7

KH Husin Naparin Lc MA

Cerita dari India TERSEBUTLAH cerita seorang saudagar kaya raya di India mempunyai seorang putra semata wayang berparas tampan, berbudi pekerti baik. Hal 14 kol 4-7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.